Upload
elin-hellina
View
223
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
TM
Citation preview
ELIN HELLINA
1601278242
LG53
Analisis Kasus Ekspolrasi Tambang di Taman Nasional NTT
1. Antroposentrisme Antroposentrisme memiliki pandangan yang berisi pemikiran bahwa
segala kebijakan yang diambil mengenai lingkungan hidup harus dinilai
berdasarkan manusia dan kepentingannya. Fokus perhatian dalam
pandangan ini terletak pada peningkatan kesejahteraan dan kebahagian
manusia di dalam alam semesta. Alam dilihat hanya sebagai obyek, alat
dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan kebutuhan dan kepentingan
manusia. Dengan demikian Cara pandang antroposentrisme, dikritisi secara tajam oleh etika
biosentrisme dan ekosentrisme. Bagi biosentrisme dan ekosentrisme,
manusia tidak hanya dipandang sebagai makhluk sosial. Pertama-tama,
sebagai manusia kita harus paham bahwa kita adalah makhluk biologis,
makhluk ekologis. Dunia bukan sebagai kumpulan objek-objek yang
terpisah, tetapi sebagai suatu jaringan fenomena yang saling
berhubungan dan saling tergantung satu sama lain secara fundamental.
Jadi, manusia tak lebih dari satu komponen dalam jaringan kehidupan.
2. Biosentrisme
Pandangan biosentrisme mendasarkan moralitas pada keluhuran
kehidupan, entah pada manusia atau pada mahluk hidupnya. Karena
yang menjadi pusat perhatian dan ingin dibela dalam teori ini adalah
kehidupan, maka secara moral berlaku prisip bahwa setiap kehidupan
dimuka bumi ini mempunyai nilai moral yang sama, sehingga harus
dilindungi dan diselamatkan. Oleh karena itu, kehidupan setiap mahluk
hidup pantas diperhitungkan secara serius dalam setiap keputusan dan
tindakan moral, bahkan lepas dari pertimbangan untung rugi bagi
kepentingan manusia.
Dalam kasus eksplorasi hutan di Taman Nasional Sumba Timur
NTT, pihak PT. Fathi Resources tidak memperhatikan dampak lingkungan
yang akan ditimbulkan. Sebab kita tahu bahwa aktivitas pertambangan
harus memperhatikan dampak lingkungan, seperti gundulnya lahan
hutan dan longsor.
3. Ekosentrisme
Ekosentrisme berkaitan dengan etika lingkungan yang lebih luas.
Berbeda dengan biosentrisme yang hanya memusatkan pada etika pada
biosentrisme, pada kehidupan seluruhnya, ekosentrisme justru
memusatkan etika pada seluruh komunitas ekologis, baik yang hidup
maupun tidak. Karena secara ekologis, makhluk hidup dan benda-benda
abiotis lainnya saling terkait satu sama lain. Oleh karenanya, kewajiban
dan tanggung jawab moral tidak hanya dibatasi pada makhluk hidup.
Kewajiban dan tanggung jawab moral yang sama juga berlaku terhadap
semua realitas ekologis.
Manusia perlu menjaga keseimbangan hidup. Prinsip dependensi
dan diferensiasi lingkungan harus dihargai manusia. Masyarakat Sumba
Timur memandang ada sebuah ketergantungan antara lingkungan hidup
dengan kehidupan sosio ekonomi. Mereka masih bergantung pada alam.
Masyarakat pun memandang diferensiasi sebagai sebuah
keanekaragaman ekosistem antara manusia dengan lingkungannya.
Dengan demikian, keanekaragaman dimaknai sebagai satu kesatuan
yang utuh. Alam harus dijaga sebagai komponen yang tidak boleh
diganggu-gugat manusia.
Solusi
1. Perlunya pembelajaran sosial (sosial learning), yaitu pembelajaran
yang melibatkan masyarakat secara keseluruhan, yang diwujudkan lewat
memori sosial, norma-norma sosial, hukum, persepsi bersama, dan
sebagainya.
Salah satu proses pembelajaran sosial yang sangat penting adalah
memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang perlunya menerima
perubahan (change): bagaimana mengubah pandangan hidup, gaya
hidup, keyakinan budaya yang telah menjadi common belief ke arah
pandangan hidup di masa depan yang lebih baik. Khususnya pandangan
dunia kapitalisme global yang berdasarkan pada prinsip kekuasaan,
dominasi, eksploitasi, kompetisi, diferensi dan hasrat tak terbatas,
diubah ke arah pandangan dunia yang lebih ramah, yang dilandasi
prinsip kasih sayang, kebersamaan, kemitraan, pengertian mutual, dan
kesadaran jangka panjang. Inilah pandangan dunia masyarakat
berkelanjutan (sustainable society).
2. Menumbuhkan kesadaran ekologis, yaitu kesadaran tentang relasi
antara manusia dan ekosistem. Prinsip dasarnya adalah ekosistem dapat
berfungsi dengan baik tanpa manusia, tetapi manusia akan punah tanpa
dukungan ekosistem. Oleh sebab itu, prioritas utama harus diberikan
terhadap fungsi ekosistem dengan baik. Prirotas kedua diberikan pada
berfungsinya masyarakat kita. Hanya dengan berfungsinya ekosistem,
masyarakat bisa berfungsi.