22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Segala puji bagi Allah dzat yang Maha Pemberi Ilmu, untaian shalawat kami tujukan kapada Nabi kita Muhammad SAW selaku pendidik agung yang pertama. Lembaga Pendidikan Islam bukan merupakan lembaga instan yang muncul begitu saja, namun lembaga itu ada bersamaan dengan semakin meluasnya daerah penyebaran Islam. Sejalan dengan makin berkembangnya pemikiran tentang Pendidikan, maka muncullah berbagai macam lembaga-lembaga Pendidikan Islam. Pada mulanya, lembaga ini hanya berkisar seputar Pendidikan keagamaan. Tetapi seiring dengan kebutuhan dalam pendidikan, maka dunia pendidikan selalu mengadakan perbaikan dan penyempurnaan, baik dalam hal standart mutu kelulusan maupun pendanaan infrastruktur. B. Rumusan Masalah Dalam setiap pembahasan ilmiah, termasuk studi tentang “Ilmu Pendidikan Islam” terdapat persoalan yang mendasari kajian tersebut yakni : 1. Apa pengertian Lembaga Pendidikan Islam? 1

“Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: “Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Segala puji bagi Allah dzat yang Maha Pemberi Ilmu, untaian shalawat

kami tujukan kapada Nabi kita Muhammad SAW selaku pendidik agung yang

pertama. Lembaga Pendidikan Islam bukan merupakan lembaga instan yang

muncul begitu saja, namun lembaga itu ada bersamaan dengan semakin

meluasnya daerah penyebaran Islam. Sejalan dengan makin berkembangnya

pemikiran tentang Pendidikan, maka muncullah berbagai macam lembaga-

lembaga Pendidikan Islam. Pada mulanya, lembaga ini hanya berkisar seputar

Pendidikan keagamaan. Tetapi seiring dengan kebutuhan dalam pendidikan, maka

dunia pendidikan selalu mengadakan perbaikan dan penyempurnaan, baik dalam

hal standart mutu kelulusan maupun pendanaan infrastruktur.

B. Rumusan Masalah

Dalam setiap pembahasan ilmiah, termasuk studi tentang “Ilmu

Pendidikan Islam” terdapat persoalan yang mendasari kajian tersebut yakni :

1. Apa pengertian Lembaga Pendidikan Islam?

2. Apa itu Pendidikan islam formal?

3. Apa itu Pendidikan islam Non Formal?

4. Apa itu Lembaga Pendidikan Islam Model?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami Apa pengertian Lembaga Pendidikan Islam

2. Untuk mengetahui dan memahami Apa itu Pendidikan islam formal

3. Untuk mengetahui dan memahami Apa itu Pendidikan islam Non Formal

4. Untuk mengetahui dan memahami Apa itu Lembaga Pendidikan Islam

Model

1

Page 2: “Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Pendidikan Islam

Lembaga dalam bahasa Inggris diartikan institution dan organisasi1.

Sedangkan lembaga menurut istilah etimologi adalah badan acuan atau organisasi

yang diadakan dalam upaya menyelenggarakan penelitian penelitian keilmuan

baik bersifat formal seperti madrasah maupun non formal seperti pengajian dan

kursus keagamaan. Dengan kata lain, organisasi ini bergerak dalam bidang

pendidikan.

Adapun lembaga Pendidikan Islam menurut Ramayulis (2006)2 menyitir

pendapatnya Hasan Langgulung bahwa pendidikan adalah sistem yang terus-

menerus berlangsung, atau konsep yang terdiri dari norma atau idiologi dan

organisasi simbolik yang terdiri dari kelompok manusia yang dibentuk secara

sengaja atau tidak untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa lembaga

Pendidikan Islam adalah sebuah norma yang tersistem dan organisasi tempat

berlangsungnya menyelenggarakan Pendidikan Islam. Ungkapan di atas secara

jelas menyiratkan makna eksplisit yakni : Pertama; Lembaga adalah sebuah

norma (pranata sosial) dan serangkaian sistem yang dibentuk untuk menanamkan

nilai luhur pendidikan. Dan ini dapat juga diartikan sebagai non-materil atau

abstrak. Kedua; Lembaga diartikan sebagai tempat atau forum berlangsungnya

proses pendidikan (konkrit atau materi)

1 Tim B.P, Kamus Indonesia-Inggris, (Kediri : CV. Nusantara, 1999) hal : 447.2 Ramayulis, op.cit. hal : 227.

2

Page 3: “Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia

B. Formal : Pesantren, Madrasah dan PTAI

1. Pesantren

a. Pengertian Pondok Pesantren

Pondok Pesantren adalah lembaga keagamaan yang memberikan

pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan ilmu

agama Islam3.

b. Ciri Khas Pondok Pesantren

Ciri-ciri umum, ditandai adanya4 :

1. Kyai (abuya, encik, ajengan, tuan guru) sebagai sentral figur, yang

biasanya juga disebut pemilik.

2. Asrama (kampus atau pondok) sebagai tempat tinggal para santri

dimana masjid sebagai pusatnya.

3. Adanya pendidikan dan pengajaran agama melalui sistem

pengajian (weton, sorogan dan bandongan) yang sekarang

sebagian sudah berkembang dengan sistem klasikal atau madrasah.

Pada umumnya kegiatan tersebut sepenuhnya di bawah kedaulatan

dan leadership seorang atau beberapa orang kyai.

Ciri khususnya ditandai dengan sifat kharismatik dan suasana

kehidupan keagamaan yang mendalam.

2. Madrasah

1. Pengertian Madrasah

Madrasah adalah tempat pendidikan yang memberikan pendidikan dan

pengajaran yang berada di bawah naungan Departemen Agama. Yang

termasuk ke dalam kategori madrasah ini adalah lembaga Pendidikan

Ibtidaiyyah, Tsanawiyyah, Aliyah, Mu'allimin-Mu'allimat serta

Diniyyah5

3 Prof. Dr. H. M. Ridlwan Nasir, MA., Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005) hal 80.

4 Ibid, hal. 825 Ibid, hal. 90

3

Page 4: “Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia

2. Ciri Khas Madrasah

Ada beberapa ciri khas dari madrasah diantaranya yaitu :6

1. Memiliki muatan kurikulum agama lebih banyak

2. Berbasis masyarakat

3. Mengembangkan kurikulum berdasarkan kekhasan lembaga

4. Siswa tinggal di asrama atau pesantren

5. Penguasaan Bahasa Arab (asing) sangat ditekankan

3. PTAI

PTAI atau Aljamiah lebih umum dipakai dengan nama IAIN (Institut

Agama Islam Negri). Jenis perguruan tinggi itu sendiri ada yang dibawah

naungan mentri agama seperti STAIN PAREPARE,STAIN BONE, dll.

Ada juga aljamiah yang di bentuk dalam wadah pesantren misalnya

Sekilah Tinggi Keagamaan An-Nuqayah (STIKA) yang didirikan oleh

Pesantren An-nuqayah. Dualisme-dikotomis ini bertujuan agar trjadi

sinergitas dan konvergnsi perguruan tinggi dan pesantren sehingga dapat

dicapai kesatuan antara moralitas dan rasionalitas7

Status kelembagaan Perguruan Tinggi Islam (PTI) dan juga madrasah

yang berada di bawah naungan Kementrian Agama (Kemenag) sering kali

dinilai sebagai lembaga pendidikan khusus keagamaan atau lembaga

pendidikan yang alumninya memang dipersiapkan untuk menjadi pegawai

di lingkungan Kementrian agama. Penilaian ini tidak bisa dibenarkan

karena bagaimanapun juga alumni lembaga pendidikan islam mampu

berperan dalam berbagai lini. Mereka bisa menjadi guru di lembaga

pendidikan baik negri maupun swasta, mereka bisa menjadi pengusaha

yang meneladani Rasulullah, menjadi pegawai pemerintahan sekali pun.

Seperti dalam firmanNya bahwa manusia adalah wakil Tuhan di muka

bumi (khalifah fi al-ardh), setiap muslim memiliki peran positif yang 6 http://imamsolo.blogspot.com 7 Arifin HM, Ilmu Pendidikann Islam: Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), h. 39-40

4

Page 5: “Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia

beragam sehingga ia harus membekali dirinya dengan seperangkat ilmu

dan kompetensi agar mampu memegang peran-peran tersebut secara baik

dan benar. 8

C. Non Formal : Majlis Ta’im, Pesantren Kilat, Madrasah Diniyah

1. Majlis Ta’im

MAJLIS TA’LIM dalam pengertian sederhana adalah tempat belajar

atau mencari ilmu. Tentu yang dimaksud adalah ilmu agama Islam. Berbeda

dengan lembaga pendidikan formal yang mempunyai kurikulum baku, majelis

ta’lim jauh lebih longgar, bahkan tanpa ikatan formal sebagaimana lembaga

pendidikan pada umumnya.

Keberadaan majlis ta’lim biasanya merupakan swausaha dan swadana

masyarakat yang memang berkeinginan memperdalam ilmu agama Islamnya

tanpa jadwal dan kurikulum yang ketat, namun kekeluargaan, serta

disesuaikan dengan kebutuhan komunitasnya.9

2. Pesantren Kilat

Perkataan pesantren kilat brasal dari kata santri, dengan awalan

“pe”dan akhiran”an”yang berarti tempat tinggal santri, Soegarda

Poerbakawatja juga menjelaskan peantren berasal dari kata santri, yaitu

seseorang yang belajar agama Islam, dengan demikian pesantren mempunyai

arti tempat orang berkumpul untuk belajar agama Islam, dan kata kilat berarti

“cepat sekali”.  Dari kedua kata tersebut dapat di artikan bahwa pesantren

kilat adalah tempat para santri belajar agama secara memadai dalam waktu

yang tidak terlalu lama, yaitu jangka waktu tertentu secara terbatas.10

8 Ibid, hal : 278.9 Ranayulis, H.2008 : 33

10 Ranayulis, H.2008 : 33

5

Page 6: “Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia

Lamanya kegiatan pesantren kilat berkisar antara satu minggu sampai

dengan satu bulan. Adapun materi yng diajarkan dalam kegiatan pesantren

kilat meliputi membaca Al-Qur’an, keimanan islam, Fiqih (ibadah), dan

Ahklaq

Peserta dalam pesantren kilat dibagi menurut tingkat kemampuannya,

mulai dari kelompok pemula sampai kelompok lanjutan. Materi yang

diajarkan dalam kelompok pemula adalah, belajar membaca Al-Qur’an dan

amalan agama sehari-hari sedangkan dalam kelompok lanjutan materi yang

diajarkan adalah belajar membaca kitab kuning dan diskusi dalam masalah-

masalah islam yang bertemporer.11

Peserta yang mengikuti kegiatan pesantren kilat ada yang menginap

dan ada juga yang tidak menginap (ini yang banyak).

Menurut ahmad tafsir menjamurnya pesantren kilat itu pada dasarnya

akibat kemajuan sains dan teknologi, ditambah dengan kesibukan orang tua

murid, sehingga tidak tersedianya waktu untuk mendidik anaknya dirumah,

gejala kekhawatiran terhadap akhlak serta amalan agama anaknya, orang tua

tidak menginginkan anaknya menjadi nakal dan sebagainya

Dari beberapa penelitian kecil diketahui, hal-hal atau motif yang

mendorong orang tua memasukkan anaknya ke pesantren kilat antara lain

yaitu:

Pertama agar anaknya tidak nakal. Tujuan ini sebenarnya lebih

banyak untuk kepentingan orang tua itu sendiri dari pada untuk kepentingan

anaknya. Mereka tidak terlalu mementingkan tujuan lain seperti agar anaknya

mengetahui ajaran agama atau agar anaknya tulus dalam beribadah. Akan

tetapi ada juga orang tua yang menginginkan agar anaknya tidak nakal, tujuan

tersebut disamping untuk orang tua juga untuk kepentingan anak itu sendiri.

Kedua, motif mengisi waktu. Masa remaja adalah masa yang penuh

dngan energi, apabila tidak disalurkan dengan tepat, itu akan sangat

11 Ibid hal 34

6

Page 7: “Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia

berbahaya. Orang tua tahu bahwa waktu luang bagi anak dan remaja adalah

waktu yang amat berbahaya bila tidak diisi atau dialihkan dengan kegiatan

lain yang lebih bermanfaat.

Ketiga, menutupi kekurangan pendidikan agama di sekolah. Pada

kenyataannya pendidikan agama pada saat ini, yang diberikan di sekolah

kurang memuaskan. Misalnya masih banyak anak yang belum dapat membaca

Al-Qur’an banyak anak yang tidak menjalankan sholat, banyak tawuran

dan banyak anak yang masih suka berbohong.

Berdasarkan pengamatan, motif-motif orang tua memasukkan anak-anaknya

ke pesantren kilat seperti yang diterangkan diatas sangat beralasan karena

mereka merasa khawatir dengan perkembangan kebudayaan yang bersamaan

dengan terjadinya proses globalisasi kehidupan, kemewahan hidup dan

sebagainya, dimana perkembangan di atas sangat berpengaruh terhadap

kehidupan remaja.12

3. Madrasah Diniyah

Secara harfiah madrasah diartiakan sebagai tempat belajar para pelajar

atau tempat untuk memberikan pelajaran. Kata madrasah juga ditemukan

dalam bahasa arab Hebrew atau aramy yang berati membaca dan belajar atau

tempat duduk untuk belajar. dari kedua bahasa tersebut,

kata madrasahmempunyai arti yang sama yaitu tempat belajar. jika

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kata madrasah memiliki arti

sekolah karena pada mulanya kata sekolah itu sendiri bukan berasal dari

bahasa Indonesia, melainkan dari bahasa asing, yaitu school atau scola.13

Sedangkan madrasah diniyah dilihat dari stuktur bahasa arab berasal dari

dua kata madrasah dan al-din. Kata madrasah dijadikan nama tempat dari asal

kata darosa yang berarti belajar. Jadi madrasah mempunyai makna arti

12 Ranayulis, H.2008 : 36

13 Nasir, Ridlwan, 2005 : 21

7

Page 8: “Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia

belajar, sedangkan al-din dimaknai dengan makna keagamaan. Dari dua

stuktur kata yang dijadikan satu tersebut, madrasah diniyah berarti tempat

belajar masalah keagamaan, dalam hal ini agama islam.

Kemudian mengenai pengertian madrasah diniyah itu sendiri, ada

beberapa pendapat:

Yang pertama, madrasah diniyah adalah  lembaga pendidikan yang

terfokus pada pendidikan Agama

Yang kedua, madrasah diniyah atau Pendidikan diniyah adalah

pendidikan keagamaan Islam yang diselenggarakan pada semua jalur dan

jenjang pendidikan.

Yang Ketiga, madrasah diniyah adalah bagian terpadu dari pendidikan

nasional untuk memenuhi hasrat masyarakat tentang pendidikan agama.

Yang Keempat, madrasah diniyah adalah lembaga pendidikan yang

memberikan pendidikan dan pengajaran secara klasikal yang bertujuan untuk

memberi tambahan pengetahuan agama Islam kepada pelajar-pelajar yang

merasa kurang menerima pelajaran agama Islam di sekolahannya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

madrasah diniyah adalah lembaga pendidikan Islam yang memberi pendidikan

dan pengajaran agama islam untuk memenuhi hasrat masyarakat tentang

pendidikan agama Islam.14

D. Lembaga pendidikan Islam Model

1. Al Ahar

Selama ini kata Al-Azhar identik dengan nama perguruan tinggi Islam

tertua  yang berada di Kairo, Mesir. Di Indonesia, nama Al-Azhar identik

dengan perguruan yang bermula dari TK hingga perguruan tinggi. Kompleks

perguruan tersebut terletak di kawasan elit, Kebayoran Baru.

14 Nasir, Ridlwan, 2005 : 21

8

Page 9: “Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia

Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) berdiri tahun 2000. Pertanyaan

sering dilontarkan, apakah perguruan tinggi ini merupakan cabang dari Al-

Azhar di Mesir. Jawaban yang selalu diberikan adalah, bukan. Kalau pun ada

hubungan antara kedua lembaga tersebut terbatas pada hubungan historis.

Nama Al-Azhar diberikan oleh Syaikh Al-Azhar pada tahun 60-an yang

berkunjung dan salat Jumat di Masjid Agung Kebayoran Baru.  Konon,

Syaikh tersebut sudah lama mendengar seorang ulama Indonesia yang cukup

populer (yaitu Buya Hamka). Sejak itu, semua lembaga yang berada di bawah

naungan Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar dinamai Al-Azhar.

Namun, nama Al-Azhar itu sendiri nyaris tidak pernah ada yang

membahas secara epistimologis. Entah karena begitu “besar”-nya nama Al-

Azhar itu atau karena merasa tidak memperdulikannya.

Kata Al-Azhar berakar dari z-h-r. Verba zahara bermakna to shine,

give light, be radiant; to glow, gleam, glare, shine; to blossom, be in

bloom (Wehr, 1974: 384). Kesemua makna tersebut mengandung makna

positif yang berkisar pada cahaya dan kemekaran (bunga): bersinar, memberi

cahaya, menjadi berseri-seri, silau;  mekar. Dengan demikian, kata Al-Azhar

berarti sesuatu yang bersinar, yang memberi cahaya, yang berseri-seri atau

yang mekar. Tampaknya, makna pertama, yaitu yang berkaitan dengan

sinarlah yang lebih dekat dengan tujuan didirikannya perguruan Islam di

Mesir. Menurut orang-orang Mesir, hampir tidak ada negara Islam di dunia ini

yang tidak ada pengaruhnya dari ulama-ulama lulusan Al-Azhar. Dengan kata

lain, mereka ingin mengatakan bahwa perguruan Al-Azhar di Mesir itu telah

menerangi dunia Islam. Itulah sebabnya mengapa alumni Al-Azhar Mesir

begitu bangga dengan almamaternya, sampai-sampai mereka menambahkan

kata Al-Azhariy di belakang namanya. Kata tersebut untuk menunjukkan

bahwa dirinya alumni Al-Azhar Mesir.15

15 Marno dan Supriyatno, 2008. : 55

9

Page 10: “Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Lembaga Pendidikan Islam adalah suatu wadah atau tempat berlangsungnya proses

Pendidikan Islam bersamaan dengan proses pembudayaan.

10

Page 11: “Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia

2. Bentuk lembaga Pendidikan Islam di Indonesia secara global itu ada dua yaitu Pondok

Pesantren dan Madrasah yang keduanya mempunyai ciri khas yang hampir sama yaitu lebih

menonjolkan kurikulum agamanya daripada umumnya dan tempat tinggalnya adalah di

asrama atau pondok walaupun ada yang tinggal di rumahnya sendiri.

B. Saran

Karena penulis hanya dapat melampirkan sebagian saja tentang lembaga Pendidikan

Islam di Indonesia maka dari itu untk lebih menambah khazanah kita tentang hal tersebut penulis

menyarankan pada pembaca literatur yang berhubungan dengan hal tersebut.

11

Page 12: “Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa karena atas rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan

Kelembagaan Pendidikan Islam

Makalah ini disusun berdasarkan sumber-sumber ilmu pendidikan yang berlaku

secara nasional. Oleh karena itu, dengan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat

tidak hanya bagi penulis tetapi juga pembaca.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan baik

menyangkut isi maupun penulisan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan saran dan

kritik yang membangun.

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan makalah ini dapat

memberikan manfaat.Amin.

Bengkulu, April 2014

Penyusun

12i

Page 13: “Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFATR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................... 1

B. Tujuan............................................................................................ 1

C. Rumusan Masalah.......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Pendidikan Islam ......................................... 2

B. Formal : Pesantren, Madrasah dan PTAI........................................ 3

C. NonFormal : Majlis Ta’im, Pesantren Kilat, Madrasah Diniyah ... 5

D. Lembaga pendidikan Islam Model................................................. 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 11

B. Kritik dan Saran ................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... iii

13

ii

iii

Page 14: “Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia

MAKALAH

ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Kelembagaan Pendidikan Islam

Di susun oleh :Puji Astuti : 212 321 8676Indra A. Lesmana : 212 321 8640

Dosen Pembimbing :Saepudin, S.Ag,M.Si

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU (IAIN)2014 14

Page 15: “Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Enung K. Rukiati dan Feni Hikmawati, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia,

Bandung : Pustaka Setia, 2006.

Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam,

Bandung : PT. Refika Aditama, 2008

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 2008.

Tim, Bp, Kamus Indonesia-Inggris, Kediri : CV. Nusantara, 1999.

GBHN Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/1999 dan UUD 1945 Amandemen I, II,

III, dan IV, Jakarta : Penabur Ilmu, 2004.

Departemen Agama RI, Himbauan Peraturan Perundang-Undangan Sistem

Pendidikan Nasional, Jakarta : Dirjend Binbag Islam, 1991.

15