2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat berperan penting di bumi. Namun air juga dapat mengakibatkan kerusakan dan bencana apabila tidak diperlakukan dengan baik. Salah satu dampak terbesar yang berkaitan dengan air ialah banjir, karena kesalahan dalam pengelolaan sumber daya dan lingkungan. Banjir banyak disebabkan oleh banyak hal antara lain, rusaknya kawasan resapan air di daerah hulu sebagai salah satu kawasan resapan air. Selain itu, banjir berdampak dari pembangunan fisik kota. Lahan yang seharusnya menjadi daerah resapan air seperti daerah terbuka, kini semakin berkurang karena beralihnya fungsi lahan menjadi kawasan terbangun. Implikasinya menyebabkan sedikitnya air hujan yang dapat diresapkan ke tanah, sehingga dialirkan melalui permukaan melalui saluran drainase perkotaan yang tidak dapat memadainya. Hal lain yang menjadi penyebab banjir yaitu, berkurangnya kesadaran lingkungan di masyarakat sehingga penumpukan sampah dan pembuangan limbah padat industri yang menyebabkan pendangkalan dan penyumbatan aliran sungai. Di Indonesia, bencana banjir sudah menjadi topik pembahasan yang selalu hangat. Banjir sering menghampiri kota-kota besar di Indonesia termasuk kota Palembang. Palembang yang dialiri Sungai Musi rentan terkena dampak banjir akibat meluapnya air sungai dan penggunaan lahan yang salah. Sama halnya dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia, pembangunan yang ada di kota Palembang seakan tiada henti. Namun pembangunan ini yang harusnya menjadi potensi untuk memajukan kota, seakan berubah menjadi mala petaka

latar belakang tentang air dan temannya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rekbang

Citation preview

Page 1: latar belakang tentang air dan temannya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat berperan penting di bumi. Namun

air juga dapat mengakibatkan kerusakan dan bencana apabila tidak diperlakukan dengan baik.

Salah satu dampak terbesar yang berkaitan dengan air ialah banjir, karena kesalahan dalam

pengelolaan sumber daya dan lingkungan.

Banjir banyak disebabkan oleh banyak hal antara lain, rusaknya kawasan resapan air di

daerah hulu sebagai salah satu kawasan resapan air. Selain itu, banjir berdampak dari

pembangunan fisik kota. Lahan yang seharusnya menjadi daerah resapan air seperti daerah

terbuka, kini semakin berkurang karena beralihnya fungsi lahan menjadi kawasan terbangun.

Implikasinya menyebabkan sedikitnya air hujan yang dapat diresapkan ke tanah, sehingga

dialirkan melalui permukaan melalui saluran drainase perkotaan yang tidak dapat memadainya.

Hal lain yang menjadi penyebab banjir yaitu, berkurangnya kesadaran lingkungan di masyarakat

sehingga penumpukan sampah dan pembuangan limbah padat industri yang menyebabkan

pendangkalan dan penyumbatan aliran sungai.

Di Indonesia, bencana banjir sudah menjadi topik pembahasan yang selalu hangat. Banjir

sering menghampiri kota-kota besar di Indonesia termasuk kota Palembang. Palembang yang

dialiri Sungai Musi rentan terkena dampak banjir akibat meluapnya air sungai dan penggunaan

lahan yang salah. Sama halnya dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia, pembangunan yang

ada di kota Palembang seakan tiada henti. Namun pembangunan ini yang harusnya menjadi

potensi untuk memajukan kota, seakan berubah menjadi mala petaka karena tidak pembangunan

ini tidak didukung dengan penyediaan saluran sebagai pengganti lahan yang terbangun untuk

mengalirkan air ke dalam tanah.

Palembang sudah menjadi salah satu kota yang memiliki titik banjir dengan jumlah cukup

banyak. Banyak daerah-daerah yang berpotensi tergenang air terutama saat musim hujan tiba.

Usaha yang dilakukan pemerintah kota Palembang belum cukup untuk menanggulangi banjir.

Usaha yang dilakukan pemerintah misalnya dengan pembuatan kolam retensi di beberapa titik

banjir kota Palembang belum maksimal. Hal ini terjadi karena kolam retensi yang dibangun tidak

dapat menampung air dengan debit yang cukup besar karena kolam retensi yang hanya dibangun

dengan kedalaman yang terbilang masih dangkal. Oleh karena itu, perlu adanya usaha pemerintah

dalam menanggulangi bencana banjir, yang tentunya juga harus didukung oleh peran masyarakat.