Upload
dian-mardiany
View
64
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Latar Belakang
Menurut Bloom (1979:99) kemampuan pemahaman konsep adalah hal penting
dalam kemampuan intelektual yang selalu ditekankan di sekolah dan Perguruan
Tinggi. Kemampuan pemahaman konsep suatu materi subjek merupakan hal
terpenting dalam pengembangan intelektual. Dalam pembelajaran fisika,
kemampuan pemahaman konsep merupakan syarat mutlak dalam mencapai
keberhasilan belajar fisika. Hanya dengan penguasaan konsep fisika seluruh
permasalahan fisika dapat dipecahkan, baik permasalahan fisika yang ada dalam
kehidupan sehari-hari maupun permasalahan fisika dalam bentuk soal-soal fisika di
sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa pelajaran fisika bukanlah pelajaran hafalan
tetapi lebih menuntut pemahaman konsep bahkan aplikasi konsep tersebut.
Sangat disayangkan mata pelajaran fisika pada umumnya justru dikenal sebagai
mata pelajaran yang “ditakuti” dan tidak disukai murid-murid. Kecenderungan ini
biasanya berawal dari pengalaman belajar mereka dimana mereka menemukan
kenyataan bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran ‘berat’ dan serius yang tidak jauh
dari persoalan konsep, pemahaman konsep, penyelesaian soal-soal yang rumit
melalui pendekatan matematis hingga kegiatan praktikum yang menuntut mereka
melakukan segala sesuatunya dengan sangat teliti dan cenderung “membosankan”.
Akibatnya tujuan pembelajaran yang diharapkan, menjadi sulit dicapai. Hal ini
terlihat dari rendahnya nilai rata-rata mata pelajaran sains (khususnya fisika) dari
tahun ke tahun.
Mata pelajaran fisika juga menjadi momok bagi para siswa karena hubungannya erat
dengan matematika. Kemampuan matematis siswa yang lemah secara otomatis
akan mengalami kesulitan dalam memahami fisika, karena sebagian besar
penyelesaian soal-soal fisika dilakukan melalui pendekatan secara matematis.
Artinya, siswa yang memiliki kecerdasan dalam bidang angka atau logika (Logical-
Mathematical Intelligence) saja yang dapat memahami pelajaran fisika dengan baik.
Padahal tidak semua siswa memilik kemampuan yang cukup dalam bidang
matematika.
1.2 Tujuan
Dari latar belakang diatas, kami menarik satu kesimpulan yang dijadikan tujuan
dalam hal ini ialah diharapkan semua siswa dapat ikut ‘menikmati’ Ilmu
Pengetahuan Alam atau Sains dan atau fisika.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Wujud Zat
Wujud zat terbagi menjadi tiga yaitu padat, cair dan gas. Pada saat tertentu
umumnya zat hanya berada dalam satu wujud saja, tetapi zat dapat berubah dari
wujud yang satu ke wujud yang lain.
Pernahkah kamu memperhatikan ibumu memasak air ? Jika air sudah mendidih dan
dibiarkan dalam selang waktu tertentu, maka air akan berkurang dan lama
kelamaan akan habis. Kemanakah air itu ? Air itu menguap menjadi gas.
Perubahan wujud zat cair menjadi padat disebut membeku, contohnya adalah air
menjadi es ketika didalam kulkas dan coran besi yang dimasukkan ke dalam cetakan
menjadi keras. Zat dapat mengalami perubahan wujud karena energi.
Perubahan wujud padat menjadi cair disebut melebur atau meleleh, contohnya
adalah es mencair dan mentega berubah menjadi minyak ketika dimasukkan
kedalam penggorengan yang panas.
Perubahan wujud cair menjadi gas disebut menguap contohnya adalah air menjadi
uap dan spiritus menjadi gas. Perubahan dari gas menjadi cair disebut mengembun,
contohnya adalah embun di pagi hari.
Perubahan gas ke padat, contohnya jelaga yang merupakan hasil pembakaran
pada lampu minyak. Perubahan padat menjadi gas disebut menyublim, contohnya
penguapan kapur barus.
2.2 Wujud Benda1. Benda padat
Benda-benda di sekitarmu, seperti tanah, batu, kayu, logam, dan buku termasuk
kelompok benda padat. Kamu tentu dapat menentukan suatu benda termasuk benda
padat atau bukan. Untuk mengetahui sifat benda padat, ingatlah kembali kegiatan
yang telah kamu lakukan di kelas II.
Gambar 2.1
Penggaris yang dimasukkan ke dalam gelas bentuknya tetap.
Perhatikan Gambar 2.1 Penggaris, pensil, bolpoin, dan penghapus juga merupakan
benda-benda berwujud padat. Jika penggaris kamu masukkan ke dalam gelas,
bentuknya akan tetap. Penggaris yang memanjang tidak mengikuti bentuk gelas. Hal
tersebut akan terjadi pula pada pensil, bolpoin, dan penghapus jika dimasukkan ke
dalam gelas. Hal itu menunjukkan bahwa setiap benda yang berwujud padat
bentuknya selalu tetap.
Banyak sekali manfaat dari benda padat ini. Rumah yang kamu tinggali terbuat dari
benda padat. Kendaraan dan jalan terbuat dari benda padat. Komponen penyusun
televisi dan radio juga terbuat dari benda padat. Bahan baku semua benda itu
berasal dari alam. Tuhan telah menyediakannya untuk dimanfaatkan manusia. Oleh
karena itu, kamu harus bersyukur pada-Nya. Kamu sekarang percaya bahwa ciptaan
Tuhan tidak ada yang sia-sia dan kebetulan.
1. Benda cair
Air, minyak, susu, dan kecap termasuk ke dalam benda cair. Dapatkah kamu
memberikan contoh benda cair yang lainnya? Oli, minyak tanah, bensin, dan solar
merupakan contoh lain benda cair. Ingin mengetahui bagaimana sifat benda cair?
Lakukan kegiatan berikut.
Gambar 2.2
Susu, kecap, dan minyak merupakan benda berwujud cair.
Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan tersebut sudah biasa dilakukan. Air yang di
masukkan ke dalam botol, bentuknya akan sama dengan bentuk botol. Begitu pun
air yang dimasukkan ke dalam gelas dan mangkuk. Bentuk air akan sama dengan
bentuk gelas dan mangkuk. Demikian juga dengan susu, kecap, dan minyak goreng
pada Gambar 2.2 Apakah bentuknya sama dengan wadah yang ditempatinya?
Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan satu sifat benda cair. Benda cair
mengikuti bentuk wadahnya.
Perhatikan kembali kegiatan tadi. Permukaan air dalam botol datar. Ketika botol
dimiringkan, permukaannya tetap datar, begitu pun ketika dimiringkan ke arah yang
lain akan tetap datar. Jadi, sifat benda cair yang lain ialah selalu memiliki permukaan
datar.
(a) (b)
Gambar 2.3
(a) Waterpass jenis selang
(b) Waterpass jenis batang
Sifat permukaan air yang selalu mendatar Sifat tersebut dimanfaatkan oleh para
tukang bangunan dalam memastikan bahwa ketinggian tembok dalam suatu
bangunan telah benar-benar rata. Alat khusus yang biasa digunakan untuk
mengukur rata atau tidaknya tembok tersebut dinamakan dengan waterpass. Coba
kamu perhatikan Gambar 2.3 disana terlihat dua jenis waterpass yang biasa
digunakan, yaitu waterpass yang berbentuk selang danwaterpass yang berbentuk
batang.
Sifat air yang selanjutnya, yaitu bergerak ke segala arah dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah. Terbukti ketika kamu tumpahkan air dari botol ke lantai
halaman sekolah, air bergerak ke segala arah. Air akan terus bergerak mencari
tempat yang paling rendah.
Contoh nyata di lingkunganmu adalah air sungai. Air sungai berasal dari mata air
yang terletak di pegunungan. Air tersebut akan mengalir terus menelusuri lembah.
Akhirnya, air sungai sampai di laut, tempat yang paling rendah.
Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana air yang berada dalam toples pot airnya
menjadi berkurang? Air tersebut berkurang karena habis diambil oleh tanaman
bunga yang hidup di atasnya. Air tersebut naik karena air memilki sifat kapilaritas,
yaitu dapat naik melalui pipa-pipa kecil. Di dalam batang bunga itu sendiri terdapat
pipa-pipa kecil yang menyebabkan air di dalam toples naik.
Gambar 2.4
Air menekan kesegala arah.
Sifat air lainnya adalah menekan ke segala arah. Perhatikan Gambar 2.4. Masukkan
air ke dalam tabung plastik. Lalu, berikan lubang-lubang kecil di dinding tabung. Apa
yang terjadi? Dari setiap lubang tabung, akan memancar air. Tekanan air di
permukaan tabung akan diteruskan oleh air yang berada di bawahnya ke segala
arah. Dengan demikian, air akan mengalir keluar tabung.
1. Wujud benda gas
Udara dan asap merupakan benda yang tergolong benda gas. Berbeda dengan
benda padat dan cair, gas sulit diamati. Hanya gas-gas tertentu yang dapat dilihat.
Misalnya, asap pembakaran dan asap knalpot kendaraan. Hati-hati jangan sampai
kamu mengisapnya karena gas itu mengandung zat berbahaya.
Udara merupakan gas yang tidak dapat dilihat. Akan tetapi, kita dapat merasakan
keberadaannya. Karena ada aliran udara, pohon-pohon kecil terlihat bergerak-gerak.
Untuk lebih mengenal sifat-sifat benda gas, lakukan kegiatan berikut.
Kamu dapat mengetahui bahwa bagian dalam gelas tetap kosong. Air tidak dapat
masuk karena di dalam ada benda lain. Benda lain tersebut adalah udara. Udara
tidak dapat terlihat, tetapi ada dan dapat dirasakan. Bukti lainnya ialah ketika kamu
berada di depan kipas angin yang sedang dinyalakan. Aliran udara terasa sejuk
menerpa, tetapi tidak terlihat.
Seperti halnya air, udara juga tidak berbentuk tetap. Udara atau benda gas
bentuknya mengikuti wadahnya. Seperti dalam percobaan yang tadi kamu kerjakan,
bentuk gas menyerupai gelas. Jika yang digunakan adalah stoples, bentuk gas akan
seperti stoples. Untuk lebih jelasnya, lakukanlah kegiatan berikut ini.
Kamu telah mengetahui bahwa udara tidak dapat dilihat. Misalnya, kamu membeli
beberapa balon tiup dengan bentuk bermacam-macam. Dari mulutmu, tiupkan udara
yang sama ke dalam balon-balon tersebut. Bentuk udara dalam balon tentunya akan
sesuai dengan bentuk balon. Jadi, terbukti bahwa benda gas tidak tetap, tetapi
sesuai dengan wadahnya.
2.3 Perubahan Wujud Benda
Pada penjelasan sebelumnya, kamu telah mengetahui bahwa terdapat tiga wujud
benda, yaitu cair, padat, dan gas. Air merupakan contoh benda yang dapat memiliki
ketiga wujud tersebut. Perubahan wujud yang akan dibahas berikut ini adalah
perubahan wujud benda yang disebabkan oleh proses pemanasan dan pendinginan
1. Perubahan dari Cair ke Padat dan Sebaliknya
Pernahkah kamu makan es krim? Mula-mula es krim tersebut wujudnya padat. Akan
tetapi, lama-kelamaan, es krim tersebut akan berubah menjadi wujud cair. Tahukah
kamu mengapa demikian?
Gambar 2.5
Es krim membeku
setelah terlebih dahulu disimpan dalam lemari es.
Es krim dibuat dari adonan yang dilarutkan dalam air. Kemudian, adonan tersebut
didinginkan pada suhu yang sangat dingin. Air yang ada dalam adonan
akan membeku sehingga es krim menjadi padat. Perhatikan Gambar 2.5. Perubahan
adonan es krim dari wujud cair ke padat disebut membeku. Agar tetap berwujud
padat, es krim harus disimpan di tempat yang dingin seperti lemari es. Ketika es
krim berada di tanganmu, es krim berada di tempat yang lebih panas dibandingkan
dengan di lemari es. Panas yang ada di sekitar es krim tersebut akan menyebabkan
es krim berubah menjadi wujud cair. Perubahan es krim dari wujud padat ke wujud
cair disebut meleleh atau mencair. Masih banyak lagi benda-benda yang dapat
mengalami perubahan seperti itu. Dapatkah kamu menyebutkannya?1. Perubahan dari Cair ke Gas dan Sebaliknya
Pernahkah kamu memerhatikan ketika ibumu sedang memasak air? Mula-mula air
yang dimasukkan ke dalam panci atau teko berwujud cair. Beberapa menit
kemudian dari panci atau teko tersebut, akan terlihat uap yang keluar. Tahukah
kamu mengapa demikian?
Gambar 2.6
Benda cair akan menguap apabila dipanaskan.
Pada saat panci belum dipanaskan, air yang ada di dalamnya berwujud cair.
Kemudian, setelah panci dipanaskan, panci dan air menjadi panas. Panas tersebut
dapat menyebabkan air mendidih. Air mendidih biasanya terjadi pada suhu 100 ºC.
Air mendidih ditandai dengan bergolaknya air, seperti pada Gambar 2.6.
Panas ini akan menyebabkan pula air berubah menjadi uap atau gas. Perubahan air
dari wujud cair ke wujud gas disebut prosespenguapan.
Lihatlah ketika ibumu membuka tutup panci. Kamu akan melihat banyak tetesan air
yang jatuh dari tutup panci tersebut. Dari manakah asal tetesan-tetesan air
tersebut? Tetesan air tersebut berasal dari uap air yang naik menyentuh tutup panci.
Tutup panci itu bersuhu lebih dibandingkan dengan suhu panci. Uap air yang panas
apabila didinginkan, akan berubah menjadi wujud cair kembali. Perubahan air dari
wujud gas ke wujud cair disebut prosespengembunan.
1. Perubahan dari Padat ke Gas
Apakah kamu memiliki lemari pakaian sendiri? Bagaimana caranya agar lemari
pakaianmu tidak dimasuki kecoak? Biasanya, ibumu menyimpan kapur barus ke
dalam lemari. Kapur barus yang disimpan di dalam lemari biasanya berwujud padat.
Jika dibiarkan, lama-kelamaan kapur barus itu mengecil dan akhirnya habis. Kapur
barus tersebut mengecil karena berubah menjadi gas. Perubahan wujud padat ke
wujud gas disebut menyublim.
Gambar 2.7
Diagram fasa perubahan wujud benda.
Kapur barus merupakan benda padat yang mengeluarkan aroma. Aroma tersebut
dapat menghilangkan bau apek dan tidak disukai oleh kecoak. Oleh karena itu,
untuk mencegah kecoak masuk ke dalam lemari pakaian, kamu dapat meletakkan
kapur barus di dalam lemari. Dari uraian mengenai perubahan wujud benda, kamu
mengetahui bahwa perubahanwujud benda terdiri atas mencair, membeku,
menguap, mengembun, dan menyublim.
Lima perubahan tersebut dapat digambarkan dengan jelas melalui diagram fasa
pada Gambar 2.7. Melalui diagram fasa, arah perubahan wujud setiap proses terlihat
jelas.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 SIMPULAN1. Wujud zat terbagi menjadi tiga yaitu padat, cair dan gas. Pada saat tertentu
umumnya zat hanya berada dalam satu wujud saja, tetapi zat dapat berubah dari wujud yang satu ke wujud yang lain.
2. Wujud Benda :1. Benda padat, setiap benda yang berwujud padat bentuknya selalu tetap.2. Benda cair, Benda cair mengikuti bentuk wadahnya, sifat benda cair yang
lain ialah selalu memiliki permukaan datar dan Sifat air yang selanjutnya, yaitu bergerak ke segala arah dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
3. Wujud benda gas, Udara dan asap merupakan benda yang tergolong benda gas. Berbeda dengan benda padat dan cair, gas sulit diamati. Hanya gas-gas tertentu yang dapat dilihat. Misalnya, asap pembakaran dan asap knalpot kendaraan. Hati-hati jangan sampai kamu mengisapnya karena gas itu mengandung zat berbahaya. Udara merupakan gas yang tidak dapat dilihat. Akan tetapi, kita dapat merasakan keberadaannya.
1. Perubahan Wujud Benda,1. Perubahan dari Cair ke Padat dan Sebaliknya, Perubahan es, dari wujud cair
ke padat disebut membeku. Agar tetap berwujud padat, es harus disimpan di tempat yang dingin seperti lemari es. Ketika es berada di tangan, es berada di tempat yang lebih panas dibandingkan dengan di lemari es. Panas yang ada di sekitar es tersebut akan menyebabkan es berubah menjadi wujud cair. Perubahan es dari wujud padat ke wujud cair disebut meleleh atau mencair.
2. Perubahan dari Cair ke Gas dan Sebaliknya, Perubahan air dari wujud cair ke wujud gas disebut proses penguapan. Uap air yang panas apabila didinginkan, akan berubah menjadi wujud cair kembali. Perubahan air dari wujud gas ke wujud cair disebut proses pengembunan.
3. Perubahan dari Padat ke Gas, Perubahan wujud padat ke wujud gas disebut menyublim.
3.2 SARAN1. Untuk meningkatkan efektivitas penggunaan waktu mengajar yang tersedia
(mengingat waktu yang tersedia cukup singkat) maka pada setiap akhir pelajaran hendaknya guru memberitahukan kepada para siswanya materi apa saja yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya sehingga para siswa dapat mempelajarinya terlebih dahulu di rumah agar ketika guru mengajar siswa sudah siap.
2. Sebagai salah satu ujung tombak dalam dunia pendidikan kiranya para guru selalu berusaha untuk memberikan pengabdian yang terbaik bagi para siswa khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya. Salah satu cara sederhana yang dapat diterapkan adalah dengan menciptakan metode pengajaran yang kreatif dan aplikatif sehingga mampu meningkatkan minat dan kreativitas siswa-siswanya.