Upload
dewisibarani
View
1.117
Download
14
Embed Size (px)
DESCRIPTION
lanjutan dari titik lembek.....
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Pratikum Konstruksi Jalan
Raya ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Pada dasarnya, mata kuliah Pratikum Konstruksi Jalan Raya mempelajari
dan mengetahui Proses titik nyala dan titik bakar benda uji yaitu aspal cair yang
menentukan jenis aspal yang akan digunakan pada perkerasan jalan raya. Tugas
ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat lebih mengerti dan lebih memahami
mengenai apa saja yang diberikan di mata kuliah Pratikum Konstruksi Jalan Raya.
Semoga apa yang penyusun sajikan dalam laporan ini dapat bermanfaat
bagi kami sebagai mahasiswa pada khususnya, karena dengan mengerjakan
laporan ini penyusun banyak sekali mendapatkan masukan dari berbagai pihak
dan bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya.
Terima kasih atas dukungan pihak-pihak yang telah membantu penyusun
sehingga laporan in dapat terselesaikan.
Yogyakarta, 10 Mei 2011
Penyusun
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................... 2
A. JENIS PENGUJIAN ........................................................ 3
B. KAJIAN TEORI .......................................................... 3
C. ALAT DAN BAHAN .......................................................... 4
D. LANGKAH KERJA ........................................................... 8
E. PENYAJIAN DATA ........................................................... 9
F. PEMBAHASAN .......................................................... 11
G. KENDALA PELAKSANAAN PRAKTIKUM.................. 12
H. KESIMPULAN .......................................................... 12
I. SARAN – SARAN .......................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 13
LAMPIRAN ................................................................................. 14
LEMBAR KONSULTASI ......................................................... 15
LAPORAN SEMENTARA .......................................................... 16
2
A. JENIS PENGUJIAN
Dalam laporan ini akan dibahas tentang praktikum Pengujian Titik
Nyala dan Titik Aspal. Aspal yang digunakan untuk pengujian ini adalah
aspal padat yang diambil dari Laboratorium Bahan Bangunan Fakultas
Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
B. KAJIAN TEORI
Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan
senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan
klor. Aspal akan bersifat padat pada suhu ruang dan bersifat cair bila
dipanaskan. Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks dan secara
kimia belum dikarakterisasi dengan baik. Kandungan utama aspal adalah
senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik dan aromatic yang
mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. . Kandungan utama
aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik dan aromatic
yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Atom-atom selain
hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen,
belerang, dan beberapa atom lain.
(Sumber : Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya/docstock.com, F.T
UAJY, 2011)
Titik nyala adalah suhu saat aspal mulai menyala sekurang –
kurangnya 5 detik. Pemeriksaan dilakukan dengan Cleveland open cup dan
perlu diketahui untuk memperkirakan suhu maksimum atau temperature
maksimum pemanasan sehingga aspal tidak terbakar. Hasil pemeriksaan
dipengaruhi oleh tiupan angin dan kecepatan kenaikan suhu, sehingga
untuk membedakan titik nyala dan titik bakar perlu dilakukan diruangan
tidak terlalu terang.
3
Dimaksudkan untuk menentukan titik nyala dan titik bakar dari
semua jenis hasil minyak bumi kecuali minyak bakar dan bahan lainnya
yang mempunyai titik nyala open cup kurang dari 79 º C
Data ini dibutuhkan sebagai informasi penting dalam proses
pencampuran demi keselamatan kerja dalam bekerja.
( Sumber : http://burhan.blog.uns.ac.id/files/2010/05/sni-03-6722-2002-
titik-nyala-aspal-cair.)
Adapun tabel daftar toleransi suhu titik nyala dan titik bakar aspal
yang dikutip dari SNI 06 – 2433 – 1991 metode pengujian titik nyala dan
titik bakar dengan cleveland open cup (SNI 06 – 2433 – 1991 ).
Tabel 1. Daftar Toleransi Suhu
Titik Nyala dan Titik
Bakar
Ulangan oleh satu orang
dengan satu alat
Ulangan oleh beberapa
orang dengan satu alat
Titik Nyala 175 ºC
sampai 550 ºF
8 ºC ( 15 ºF ) 17 ºC ( 30 ºF )
Titik Bakar lebih dari
175 ºC
8 ºC (ºF ) 14 ºC ( 25 ºF )
C. ALAT DAN BAHAN
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengujian
titik nyala dan titik bakar aspal adlah sebagai berikut :
1. Alat
Alat – alat yang digunakan dalam praktikum pengujian titik
nyala dan titik bakar aspal adalah sebagai berikut :
4
a. Cleveland open cup adalah cawan kuningan
Gambar 1. Cleveland open cup
b. Thermometer
Gambar 2. Thermometer dengan suhu maksimum 80ºC
Sebagai alat pengukur suhu ruangan maupun suhu
benda uji. Thermometer harus dikalibrasi dengan
maksimum kesalahan skala tidak melebihi 0,1ºC atau
dapat juga digunakan pembagian skala thermometer
lain yang sama ketelitiannya dan kepekaannya.
Thermometer harus sesuai dengan spefikasi standar
SNI 06 – 6421 – 2000
c. Plat Pemanas atau Hot Plate yang terdiri dari logam,
untuk meletakkan cawan Cleveland.
5
Gambar 3. Hot Plate atau Pelat Pemanas
Sebagai tempat untuk meletakkan cawan Cleveland
open cup diatas tungku pemanas. Terdiri dari logam
yang berfungsi untuk melekatkan cawan Cleveland dan
bagian atas dilapisi seluruhnya oleh asbes setebal 0,6
cm ( 1,4” )
d. Tungku Pemanas atau Kompor Listrik
Gambar 4. Kompor Listrik
Sebagai sumber pemanas dan pembakar alcohol
yang tidak menimbulkan asap atau titik api disekitar
cawan benda uji.
6
Hot Plate
e. Nyala Penguji
Gambar 6. Nyala Penguji
f. sendok, untuk pengaduk benda uji.
Gambar 7. Sendok
Sebagai alat pengaduk benda uji.
g. Penjepit
Sebagai alat bantu untuk menjepit thermometer
pada saat pemanasan benda uji.
2. Bahan
7
Sendok
g. penjepit
Bahan – bahan yang digunakan dalam praktikum pengujian
titik nyala dan titik bakar aspal dalah sebagai berikut :
a. Cairan spirtus
Gambar 8. Cairan spirtus
Sebagai bahan bakar untuk nyala penguji dan untuk penyalaan batang bunsen.
b. Aspal
Aspal padat yang berada di Laboratorium Bahan Bangunan
Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta. Aspal yang digunakan
beratnya ± 100 gram. Benda uji dipanaskan hingga cair pada
suhu antara 148ºC - 176ºC.
Aspal berfungsi sebagai benda uji pada praktikum ini.
D. LANGKAH KERJA
Langkah kerja atau proses untuk melakukan praktikum pengujian
titik nyala dan titik bakar aspal adalah sebagai berikut :
1. Alat dan Bahan dipersiapkan.
2. Panaskan benda uji aspal hingga 150 º C – 170 º C dengan Cleveland
atau cawan kuningan diatas kompor listrik atau sumber pemanas.
8
3. Thermometer yang diletakkan tegak lurus di dalam cawan benda uji
( tidak menempel pada benda uji langsung ) dengan jarak 6,4 mm diatas
dasar cawan dan terletak pada satu garis yang meghubungkan titik
tengah cawan dan titik poros nyala penguji. Dan diatur sehingga poros
thermometer pada jarak ¼ diameter cawan dari tepi.
4. Thermometer pada suhu telah mencapai 150 º C. lalu catat kenaikan suhunya setiap 1 menit hingga mencapai suhu 200 º C dengan pembacaan waktu menggunakan stopwatch.
5. Setelah mencapai suhu 200 º C , matikan kompor 6. Nyala penguji dinyalakan dan diatur agar diameter nyaka penguji
tersebut menjadi 3,2 mm sampai 4,8 mm.7. Nyala penguji diputar sehingga sampai permukaan cawan ( dari tepi ke
tepi ) dalam waktu 1 detik.8. Lihat apakah benda uji memperlihatkan titik nyala dan titik bakar.9. Jika tidak terjadi titik nyala dan titik bakar, maka benda uji dipanaskan
kembali hingga melewati suhu 200 º C. pada pengujian ini dicoba pada suhu 220 º C. kemudian dicoba kembali dinyalakan batang nyala Bunsen pada benda uji dan terlihat titik nyala, 5 detik kemudian titik bakar.
E. PENYAJIAN DATA
Penyajian data praktikum Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar
Aspal adalah sebagai berikut :
1. Penyajian data hasil pengujian
Tabel 2. Suhu dan Waktu pengambilan data.
No. Urutan Pemeriksaan Pemb.
Suhu
Pemb.
Waktu
Ket.
1. Pemanasan Benda uji
Mulai Pemanasan 29ºC 15.39 WIB
Selesai Pemanasan 220ºC 16.38 WIB
2. Didiamkan Pada Suhu
Ruang
9
Mulai 29ºC 15.39 WIB
Selesai 29ºC 16.38 WIB
3. Diperiksa
Mulai 29ºC 15.32 WIB
Selesai 220ºC 16.38 WIB
Tabel 3. Data Hasil Pengujian
No. Keterangan Titik Nyala Titik
Bakar
Ket.
1. Benda uji 1 220ºC 222ºC
2. Benda uji 2
3. Rata – rata 220ºC 222ºC
Tabel 4. Data Pengujian
ºC dibawah
Titik nyala
Contoh I Titik Nyala /
Titik BakarWaktu ( detik ) Suhu (º C )
Mulai 150 º C 0
1 60 152
2 120 152
3 180 153
4 240 152
5 300 154
6 360 161
7 420 169
8 480 173
9 540 180
10 600 193
11 660 215
10
12 720 198
13 780 195
14 840 197
15 900 204
16 960 209
17 1020 213
18 1080 217
19 1140 218
20 1200 220
21 1260 220
22 1320 222
2. Waktu dan Tempat PengujianPengujian dilakukan pada hari Jum’at, 15 April 2011 pada pukul
15.00 – 17 .00 WIB. Cuaca panas/ cerah dengan suhu ruangan 29ºC. Bertempat di Laboratorium Bahan Bangunan Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
F. PEMBAHASAN
Dari hasil pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar aspal yang telah dilakukan diperoleh Titik Nyala pada 222 ºC. Jika data pengujian dimasukkan ke dalam grafik akan membentuk garis seperti pada gambar 9 di bawah ini.
11
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 14000
25
50
75
100
125
150
175
200
225
250
f(x) = 0.0652456239412761 x + 144.38961038961
Grafik Hubungan antara Suhu dengan Waktu
Grafik Hubungan antara Suhu dengan Waktu
Waktu ( detik )
Suhu
( º
C )
Gambar 9. Grafik Hubungan antara suhu dengan Waktu
Pada gambar di atas, kurva membentuk penuruna dan kenaikan secara drastis, dikarenakan pengujian sempat berhenti beberapa saat untuk menguji titik nyala sehingga suhu aspal mengalami penurunan.
G. KESULITAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Kesulitan dalam pelaksanaan praktikum pengujian titik nyala dan
titik bakar aspal adalah sebagai berikut :
1. Perendaman benda uji yang tidak maksimal, karena tidak berada dalam
ruangan tertutup melainkan pada ruang terbuka sehingga
terkontaminasi dengan suhu luar yang mengakibatkan suhu benda uji
tidak merata.
2. Karena keterbatasan laboratorium dalam penyediaan alat pemanas
yang memadai sehingga tidak stabilnya atau tidak dapatnya suhu yang
12
terjaga dalam pemanasan benda uji dan dalam pembacaan thermometer
pun terkendala di karenakan tidak tersedianya penjepit yang memadai
sehingga menutupi bagian pembacaan suhu pada thermometer yang
mempengaruhi keakuratan pembacaan suhu.
3. Alat yang digunakan untuk praktikum terbatas yaitu 1 unit, sehingga
mahasiswa banyak yang hanya melihat mahsiswa yang melakukan
pratik.
H. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum pengujian titik nyala dan titik bakar aspal
yang telah dilakukan dapat disimpulkan titik nyala dengan suhu 220 C
(428 F) dan titik bakar dengan suhu 220C (428 F) dan sedangkan syarat
spesifikasi AASHTO M20 – 70 ( 1991 ) yang diberikan untuk pen 60/70 :
392 F s/d 437F dan untuk percobaan titik bakar dengan suhu lebih dari
455F. Suhu saat terlihat percik api disuatu titik di atas permukaan aspal
(titik nyala) 220C dan pada saat bersamaan terlihat percik api disuatu titik
(titk bakar) menjelaskan saat pencampuran atau hot design agar suhu
pencampuran aspal dengan agregat tidak melewati batas titik nyala dan
titik bakar yang didapat saat percobaan karena jika dibiarkan melebihi
batas titik nyala, aspal akan mengalami penurunan berat minyak sehingga
turut mempengaruhi penetrasi aspal. Dan garis kurva pada gambar 9
mengalami kenaikan dan penurunan yang signifikan disebabkan pada saat
pengujian yang berhenti sesaat, sehingga suhu aspal mengalami penurunan
secara signifikasi.
I. SARAN – SARAN
Lakukan praktikum pengujian titik nyala dan titik bakar dengan teliti, seksama dan konsentrasi penuh agar memperoleh data pengujian yang maksimal dan keselamatan pratikum lebih diperhatikan.
Saran untuk mahasiswa hendaknya kebersihan alat sebelum dan sesudah praktikum lebih diperhatikan dan kebersihan laboratorium sesudah praktek lebih diperhatikan.
13
DAFTAR PUSTAKA
http ://docstock.com /Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya F.T UAJY,
di unduh pada tanggal 04 Mei 2011 pada pukul 18.00 WIB.
http://repository.usu.ac.id/bitstream di unduh pada tanggal 04 Mei 2011 pada
pukul 19.00 WIB.
http://sisni.bsn.go.id/SNI 06-2433 - 1991, Metode pengujian titik nyala dan
titik bakar aspal. Diunduh pada tanggal 10 mei 2011 pada pukul 19.30 WIB
http://burhan.blog.uns.ac.id/files/2010/05/sni-03-6722-2002-titik-nyala-aspal-
cair.
LAMPIRAN
Gambar 10. Peletakkan thermometer di atas cawan kuningan
14
Gambar 11. Proses penyalaan benda uji setelah mencapai suhu lebih dari 200C
Yang pada saat bersamaan titik bakar pun terjadi
LEMBAR KONSULTASILapORAN PRATIKUM KONSTRUKSI JALAN
Dewi Rosari Indah Sibarani 08510134011
NO EVALUASI TANGGAL TTD
15
Dosen Pengampu Mahasiswa
Faqih Ma’arif, A.Md.T, S.Pd., M.Eng. Dewi Rosari Indah S
16