Upload
gigi
View
13
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kkn p23 Unsyiah
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Lokasi KKN
1. Demografi
Gampong Mee merupakan salah satu gampong yang terletak di Kecamatan Batee
Kota Pidie. Gampong Mee terletak di tengah-tengah Mesjid Mukim Pande, tepatnya antara
gampong Alu Lada dan Gampong Pulo Pande. Jarak dari grong-grong ke Gampong Mee ±
6 Km. Jumlah penduduk di Gampong Mee yakni: 700 orang dengan jumlah 251 Keluarga.
Adapun batas pembagian wilayah gampong Mee adalah :
- Sebelah utara berbatasan dengan Bukit
- Sebelah selatan berbatasan dengan Neuheun
- Sebelah timur berbatasan dengan Gampong Alue Lada
- Sebelah barat berbatasan dengan Gampong Pulo Pande
Gampong Mee kecamatan Batee memiliki Orbitasi sebagai berikut:
1. Jarak dari pusat kecamatan : 1,6 km
2. Jarak dari grong-grong : 7 km
Dalam meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan gampong kepada masyarakat,
wilayah dari gampong mee dibagi menjadi 3 dusun. Adapun nama- nama dari dusunnya
adalah :
1. Dusun Mesjid
2. Dusun Ujung Alue
3. Dusun Meunasah
2
2. Kondisi Geografis Gampong
Kabupaten Pidie merupakan daerah yang berada di Lintang Utara 04,300 – 04,600
Bujur Timur 95,750-96,200. Luas Daerah Pidie adalah 3.562,14 Km2.
Kondisi Fisik Dasar Gampong
No Pemanfaatan lahan Luas Keterangan
1. Mesjid - 1 unit
2. Meunasah - I unit
3. Sekolah - 1 unit
4. Tanah perkuburan - Sepetak
5. Tanah kosong - Sebidang
6. Bangunan rumoh aceh - 15 unit
7. Sumur bor - 1 unit
8. Jalan menuju gampong 7 km Dari grong-
grong
9. Puskesmas - 1 unit
3. Data Penduduk
3.1 Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
Survey data terakhir yang berkaitan dengan jenis kelamin dapat dibagi dalam dua
kelompok yaitu kelompok dengan jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan.
Jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki di Gampong Mee adalah 250 jiwa dan yang
berjenis kelamin perempuan adalah 450 jiwa dengan total keseluruhan penduduk adalah
700 jiwa.
3
3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu pendorong dalam memajukan tingkat kesejahteraan
ekonomi masyarakat Gampong Mee. Berdasarkan dari hasil survey (wawancara)
diperoleh hasil ; SD 55 %, SMP 20 %, SMA 20 %, D3 atau S1 5%
3.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Secara umum mata pencaharian penduduk gampong Mee adalah petani dengan
persentase 75% dan sebahagian kecil bermata pencaharian sebagai
wiraswasta/PNS/pedagang 10%. Disusul dengan masyarakat dengan mata pencaharian
buruh dan tukang dengan persentase 15%
3.4 Jumlah Penduduk Menurut Agama atau Kepercayaan
Mayoritas penduduk Gampong Me beragama Islam 100% dan Kristen 0,%.
B. Maksud dan Tujuan Proposal
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan proposal Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini
adalah untuk menyampaikan informasi tentang rangkaian dan program kerja mahasiswa
KKN 9 di Gampong Mee selama selama ± 1 bulan (2 Agustus 2015 – 2 September 2015)
kepada mahasiswa KKN yang bersangkutan, lingkungan universitas, kepala Gampong Mee
beserta para aparaturnya, serta pihak pemerintah Kecamatan Batee dan Kota Pidie dengan
melampirkan list program kerja serta jadwal kegiatan.
4
C. Program Pembangunan Gampong yang telah ada
Saat ini Gampong Mee dipimpin oleh seorang kepala desa atau lebih dikenal dengan
istilah keuchik yang bernama Muhammad yusuf. Beliau telah memimpin selama ± 4 tahun.
Terdapat beberapa kegiatan yang telah menjadi adat masyarakat Gampong Mee diantaranya
yaitu :
Melakukan fardhu kifayah apabila ada warga desa yang meninggal dunia
Berkunjung dan menjenguk orang sakit
Takziah ke tempat orang meninggal
Seminggu sekali diadakan dalail khairat, dan pengajian di meunasah Gampong
Mee.
D. Metode dan Sistematika Pembahasan
Adapun Metode dan Sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, berisi latar belakang, tujuan Kuliah Kerja Nyata, manfaat
Kuliah Kerja Nyata, gambaran umum lokasi KKN, program pembangunan gampong yang
telah ada, metode dan sistematika pembahasan.
BAB II BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG, berisi Pendidikan, Agama,
Ekonomi, dan Sosial-Budaya, Prasarana dan Sarana, Produksi, Kesehatan dan Kebersihan
Lingkungan, Administrasi dan Pemerintahan Gampong.
BAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN, berisi Bidang Kegiatan
yang Dipilih, Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai, Hasil Yang Dicapai dan
Tindak Lanjut, Faktor Pendukung dan Penghambat.
BAB IV PENUTUP, berisi Kesimpulan dan Saran-Saran
5
BAB II
BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG
A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya
1. Pendidikan
Kebanyakan warga Gampong Mee tergolong dalam kehidupan yang tidak
berkecukupan . Dalam hal ini sangat berkaitan dengan pendidikan, dengan adanya
ekonomi yang tidak mencukupi anak-anak di Gampong Mee tidak bisa menyelesaikan
sekolah mereka sampai ke jenjang tinggi.
Masyarakat Gampong Mee sangat manyadari bahwa pendidikan itu sangat penting
untuk kehidupan masa depan anak-anak mereka namun karena penghasilan dari orang tua
yang tidak cukup , sehingga anak-anak di Gampong Mee masih ada yang tidak bersekolah
.
2. Agama
Ruang lingkup pendidikan masyarakat kita batasi dalam bidang pendidikan Agama
Islam terutama anak-anak usia sekolah dasar dan pengajian yang diikuti oleh kaum
bapakbapak, ibu-ibu dan remaja mesjid yang tergabung dalam majelis taklim. Dalam hal
etika dan moral masyarakat Gampong Mee sangat mengedepankan agama sebagai tombak
dasar dalam kehidupan sehari-hari. Sampai kepada anak-anak mereka ajarkan cara beretika
yang akhlaqul karimah.
3. Ekonomi
Di bidang ekonomi seperti yang sudah dijelaskan di bagian pendidikan bahwa
masyarakat Gampong Lampulo tergolong sebagai masyarakat tingkat ekonomi menengah
kebawah dengan mata pencaharian yang paling menonjol adalah petani namun ada
beberapa mata pencaharian lainnya, berikut ini mata pencaharian penduduk Gampong
Mee adalah :
Nelayan
Pelajar/Mahasiswa
Pedagang
6
Pegawai Negeri Sipil
Buruh, dan
Tukang
4. Sosial Budaya
Gampong Mee merupakan gampong yang masih kental dengan kebudayaan Aceh
meskipun tidak seperti masyarat Aceh pinggiran, mengingat penduduk gampong Mee
sebagian besar merupakan pendatang baru serta di tambah lagi dengan ragamnya latar
belakang masyarakat baik dari segi sosial ekonomi, dan agama. Meskipun demikian
masyarakat gampong mee masih sangat menjunjung tinggi niali budaya Aceh seperti
seringnya moment penting yang diadakan, seperti acara Israk Mikraj Muhammad SAW
dan dalail khairat yang dilakukan dalam bentuk menyelenggarakan acara ceramah yang
mendatangkan penceramah dari luar daerah, dan juga seperti mengadakan shalat tasbih
berjama’ah sebagai wujud syukur kepada Allah SWT. Masyarakat Gampong Mee suka
dengan budaya kerjasama seperti dalam acara pernikahan, acara kenduri, pengadaan acara
pengajian dan acara gotong-royong bersama.
B. Sarana dan prasarana
NO Sarana dan Prasarana Bidang Jumlah Keterangan
1 Mesjid Agama 1 cukup
2 Mushala Agama 1 cukup
3 Dayah Agama 1 cukup
4 Peneragan Umum -
5 Lapangan bola mini Umum
6 Sarana drainase(parit) Umum -/+ 15.035 m Kurang
baik
7 Pipa air bersih Umum -/+ 12.500 m Kurang
baik
7
8 Jalan menuju
gampong
Umum 7 km Kurang
baik
9 Tempat Pelayanan
Kesehatan
Umum 1 Baik
10 Sekolah Umum 1 Baik
11 Pasar ikan Umum 1 Baik
12 Lapangan volley Umum -
13 Tambak Umum +/- 30 Kurang
baik
14 Jalan gampong Umum - Kurang
baik
15 Lahan kosong Umum - baik
16 Tanah perkuburan Umum - Tidak baik
C. Produksi
Salah satu sektor penghasilan masyarakat gampong Mee adalah petani. Gampong
Mee merupakan daerah yang tidak ada industri dan perdagangan, di gampong Lampulo
banyak memproduksi bawang merah . Rata-rata penduduk di gampong Mee tidak
mempunyai ternak peliharaan. Hanya beberapa kepala keluarga saja yang mempunyai
ternak peliharaan berupa kambing, bebek, dan ayam. Peliharaan tersebut diperjualbelikan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Gampong Mee tidak memiliki puskesmas, namun puskesmas sebagai pusat
kesehatan,ada terdapat bidan yang menetap terdapat di Kecamatan Batee. Jarak dari
kecamatan batee ke Gampong Mee cukup dekat sehingga masyarakan lebih mudah untuk
berobat, dan rutin nya di lakukan posyandu. Sedangkan mengenai kebersihan lingkungan
di Gampong Mee memiiki tempat pembuangan sampah. Namun tidak dipergunakan secara
baik oleh masyarakat. Masih ada masyarakat yang membuang sampah di tempat lain yang
tidak diperuntukan untuk tempat pembuangan sampah.
8
E. Administrasi dan Pemerintahan Gampong
Dalam mengatur roda pemerintahan gampong yang disesuaikan dengan keadaan
masyarakat sistem pemerintahan Gampong Mee berpola pada adat/kebudayaan dan
peraturan formal yang dibuat secara bersama yang bersifat umum sejak zaman dahulu dan
secara struktural pemerintahan gampong mulai dari geuchik, sekretaris gampong
(sekgam), kaur pemerintahan, kaur pembangunan, kaur kesra, kaur keuangan, kaur umum,
kepalakepala dusun, ulee jurong-ulee jurong (ketua-ketua unit) dan, imam gampong yang
dipilih secara musyawarah dan keputusan bersama. Pemerintah Gampong Mee
menjalankan pelayanan publik dengan baik, hal ini terjadi karena adanya fasilitas
pendukung untuk melakukan pelayanan umum. Selain itu juga terdapat sumber daya
aparatur terlatih serta didukung dengan adanya pelaksanaan kegiatan pelatihan
peningkatan kapasitas aparatur gampong dan dukungan lainnya yang bersifat
administratif. Sehingga pelayanan umum, proses administrasi dan informasi untuk
aktualisasi data-data di Gampong Mee masih kurang bagus.
9
BAB III
REALISASI KEGIATAN MAHASISWA
A. KEGIATAN MANDIRI
A.1 BIDANG EKONOMI MANAJEMEN
A.1.1 KEGIATAN UTAMA
Mahasiswa Pnyelenggara program :
Nama : Rahmad Rizki
Nim : 1201102010219
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Manajemen
PROGRAM UTAMA :
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih “Sosialisasi Menabung Untuk Anak-anak Usia
Dini”
Tabungan merupakan bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan.
Menabung itu sangat mudah dan menyenangkan. Manfaatnya pun begitu besar sebagai
sumber dana yang tidak terduga dimasa yang akan datang. Tidak hanya orang dewasa
saja yang perlu menabung, Anak-anak juga harus diajarkan menabung sejak dini agar
menjadi suatu kebiasaan. Untuk menimbulkan kesadaran gemar menabung juga
memerlukan dukungan dari para orang tua untuk mengajarkan anak-anak mereka
menabung uang jajannya sejak dini.
Mengajarkan anak menabung sejak diri adalah satu cara yang efektif untuk
membuat anak tumbuh sebagai sosok yang penuh perencanaan, termasuk dalam hal
keuangan. Banyak yang sudah membuktikan bahwa orang yang sukses adalah yang tahu
cara mengatur uangnya dengan baik, yaitu cara menyimpan dan membelanjakan uang
dengan tepat. Mengajarkan anak menabung sejak dini sangatlah penting karena kita bisa
mengajarkan betapa berharganya uang tersebut dan tidak baik untuk dihambur-
10
hamburkan. Jika mereka mempunyai tabungan sendiri, maka hal tersebut juga dapat
meringankan beban orang tua untuk membelikan apa yang diminta anak-anaknya.
Seorang yang pintar dalam mengelola uang tidak bisa dibentuk hanya dalam satu
hari. Mereka belajar dari pengalaman bertahun-tahun ditambah dengan bimbingan orang
tua sejak kecil. Maka untuk meningkatkan kesadaran tersebut kami mencoba bekerjasama
dengan para guru di SD Neuheun gampong MEE tentang pentingnya gemar menabung
sejak dini.
• What : mensosialisasikan menabung sejak dini kepada anak-anak di Gampong
MEE,kec.Batee melalui SD Neuheun dan beberapa anak di gampong.
• Who : Rahmad Rizki dibantu oleh peserta KKN lainnya, terdiri dari kurang lebih
40 anak perempuan dan laki-laki yang umumnya masih duduk dibangku SD kelas
1-3
• Where : SD Neuheun dan Menasah Gampong MEE
• When : Jum’at 14 Agustus 2015
• Why : menjelaskan kepada anak-anak tentang pentingnya menabung sejak dini
dan membagikan celengan.
• How : dengan sosialisasi secara lisan dan pembagian celengan
a. Teknik Pelaksanaan
• Mensosialisasikan kepada seluruh anak-anak SD di Gampong MEE,kec.Batee
• Membagikan celengan kepada anak-anak di Gampong MEE,kec.Batee
b. Lokasi dan pelaksanaan
Kegiatan “Sosialisasi Menabung Untuk Anak-anak Usia Dini” dilaksanakan pada :
Hari : Jum’at
Tanggal : 14 Agustus 2015
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : SD Neuheun gampong MEE,kec.Batee
11
A. Maksud, Tujuan, dan Sasaran Yang Ingin Dicapai
Maksud: Untuk memberikan informasi kepada anak-anak di Gampong MEE,kec.Batee
mengenai pentingnya mempunyai kegemaran menabung sejak usia dini.
Tujuan: Menghimbau seluruh anak-anak usia dini di Gampong MEE,kec.Batee agar
memiliki tabungan sendiri dan meringankan beban para orang tua serta tidak boros atau
suka mengahambur-hamburkan uang.
Sasaran yang ingin dicapai: Adanya kesadaran dari anak-anak untuk memulai
kegemaran menabung sejak usia dini dan kesadaran orang tua untuk mengingatkan anak-
anak menyisihkan uang jajannya untuk ditabung, agar dapat digunakan pada masa yang
akan datang.
B. Hasil Yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai : Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di
Gampong MEE,kec.Batee ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan program yang telah
direncanakan sebelumnya yang tersusun dalam proposal serta mendapat dukungan yang
sangat baik dari masyarakat setempat. Semua program yang direncanakan berjalan
dengan baik sesuai dengan target yang ingin dicapai. Bahkan ada beberapa tambahan
program yang diusulkan para masyarakat gampong. Adapun salah satu program yang
telah sukses dilaksanakan adalah sosialisasi menabung sejak usia dini di Gampong
MEE,kec,Batee. Hasil yang dicapai antara lain para anak-anak telah mengerti betapa
pentingnya kegiatan menabung. Dan dengan adanya pembagian celengan membuat
mereka semakin termotivasi untuk menabung dan melakukan perencanaan yang baik
dengan tabungan di masa yang akan datang.
Tindak lanjut : Diharapkan anak-anak gampong MEE,kec.Batee akan terus
menabung uang jajannya sedikit demi sedikit mulai dari celengan hingga mereka
membuka tabungan di bank ketika mereka dewasa nanti.
12
C. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung :
• Antusiasme yang tinggi dari anak-anak gampong MEE,kec.Batee dalam mengikuti
sosialisasi menabung sejak usia dini yang dilaksanakan.
• Kerja sama tim yang solid antar peserta KKN, yang mana setiap anggota kelompok
memiliki peran aktif saling membantu dalam setiap pelaksanaan program.
• Adanya respon yang sangat baik dari seluruh masyarakat gampong MEE,kec.Batee.
Faktor penghambat:
Sosialisasi kegiatan menabung sejak usia dini kepada anak-anak Gampong
MEE,kec.Batee sedikit terhambat karena kurangnya alat bantu berupa gambar untuk
menunjukkan kepada para anak-anak karena hanya mampu mendengar pembicaraan
tanpa disertai pengeras suara dan model-model yang bisa ditunjukkan melalui proyektor.
A.1.2 KEGIATAN PENUNJANG
PROGRAM PENUNJANG :
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih “Mengajar Mengaji”
Mengajar Mengaji “Membenarkan Cara Membaca Al Qur’an” dan
Mengevaluasi praktek Ibadah.
Mengaji adalah salah satu ibadah yang dilakukan setiap muslim yaitu membaca Al
Qur’an dengan hukum-hukum yang sudah diatur didalamnya. Sedangkan hukum atau tata
cara yang membanarkan membaca Al Qur’an disebut hukum tajwid. Kebanyakan anak-
anak di gampong MEE yang mengaji Al Qur’an belum mengerti benar bagaimana cara
membaca Al Qur’ang yang sesuai dengan hukum membacanya, mereka kebanyakan
hanya membaca saja tetapi hukum-hukum dan cara membaca yang benar belum sesuai
dengan hukum tajwid yang di anjurkan. Jadi disini saya mengajarkan anak-anak gampong
MEE bagaimana cara membaca Al Qur’an yang sesuai dengan hukum tajwid.
13
Mengajarkan anak-anak gampong MEE untuk lebih bagus lagi dalam melaksanakan
praktek ibadah, seperti praktek shalat dan doa shalat salah satunya.
a. Maksud dan Tujuan Kegiatan
Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan ini agar anak-anak dapat mengaji Al
Qur’an sesuai dengan hukum cara membaca Al Qur’an yang baik dan benar. Dan dapat
menambah penngatahuan anak-anak tentang bagaimana cara mengaji, yang nantinya
dapat mereka terapkan dalam bidang ibadah lainnya. Serta Memberi pengetahuan lebih
kepada anak-anak untuk membenarkan cara shalat agar ibadah mereka lebih sempurna.
b. Sasaran dan Manfaat Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada anak-anak Gampong MEE pada
umumnya.Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak khususnya bagi mereka yang
sedang belajar Al Qur’an. Agar mereka dapat membaca Al Qur’an dengan baik dan
memdapatkan bacaan yang tepat dan sesuai dengan anjuran agama islam dalam membaca
Al Qur’an.
c. Waktu Pelaksanaan dan Lokasi
Waktu pelaksanaan pada saat les, yaitu:
pada hari : Setiap Selasa & Rabu
jam : 15.00
Tempat : Meunasah Gp.MEE,Kec.Batee
Waktu tambahan dibalai pengajian : Setiap Malam pukul 19.00
Proses kegiatan program ini meliputi :
i. Mengumpulkan anak-anak Gampong MEE di balai pangajian/Meunasah.
ii. Membaca Al Qur’an secara besama-sama.
iii. Menjelaskan berbagai macam hukum tajwid yang sudah dibaca kepada anak-
anak, serta mengajarkan cara praktek shalat yang benar.
14
iv. Menyuruh anak-anak untuk mengulang kembali bacaan sesuai dengan hokum
Tajwid dan menyuruh santri mengulang praktek ibadah yang telah di ajarkan.
d. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini membuat kami bersemangat karena
mereka mendukung dan memberikan izin kepada anak-anak untuk mengikuti pengajian
yang diadakan oleh mahasiswa KKN di balai pengajian/meunasah Gampong MEE.Selain
itu teman-teman anggota KKN juga ikut membantu kegiatan ini.
e. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung
Adanya dukungan penuh dari perangkat gampong, anak-anak yang sangat berantusias,
masyarakat gampong, serta masing-masing orang tua anak dari Gampong
MEE,kec.Batee.Kabupaten Pidie.
Faktor Penghambat
Yang menjadi faktor penghambat dalam kegiatan ini adalah pada saat siang hari yang
kebanyakan anak-anak yang sedang beristihat jadi kurang konsentrasi dalam
mengaji.Kemudian dalam mengatur anak-anak diperlukan kesabaran besar karena meraka
harus diberi arahan agar mereka dapat mengikuti pengajian dengan tertib dan nyaman.
f. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang Dicapai
Adapun hasil yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah anak-anak dapat mengaji Al
Qur’ an sesuai dengan hukum cara membaca Al Qur’ an yang baik dan benar. Dan dapat
menambah penngatahuan anak-anak tentang bagaimana cara mengaji, yang nantinya
dapat mereka terapkan dalam bidang ibadah lainnya.
15
Tindak Lanjut
Tindak lanjut setelah kegiatan ini anak-anak dapat menerapkan bagaimana cara
mengaji yang benar sesuai dengan tuntutan agama Islam. Sehimgga anak-anak tersebut
dapat membaca dan mengamalkan bacaan Al Qur’an kedalam kehidupan sehari-hari.
A.2 BIDANG KEPERAWATAN
A.2.1 PROGRAM UTAMA
Mahasiswa Penyelenggara program :
Nama : Mori Widia Ulan Sari
Nim : 1207101020121
Fakultas : Keperawatan
Jurusan : Ilmu Keperawatan
PROGRAM UTAMA
1. Tensi Gratis
Tensi merupakan salah satu kegiatan kesehatan yang bertujuan untuk mengukur
tekanan darah , agar mansyarakat gampong mee dapat mengetahui tingkat kesehatannya,
serta kegiatan ini juga dapat membantu mansyaarakat untuk mengetahui apakah memiliki
resiko hipertensi atau pun hipotensi.
• What : Melakukan tensi gratis kepada masnyarakat gampong mee
• Who : Mori Widia Ulan Sarri dibantu oleh peserta KKN lainnya,
• Where :rumah warga Gampong MEE
• When : 19, 21, 25 27 Agustus 2015
• Why : agar masnyarakat mengetahui tekanan darah merekaa
• How : dengan menggunakan alat spigmomsnometer.
2. Penyuluhan PHBS ( perilaku hidup bersih dan sehat )
16
Penyuluhan PHBS ( perilaku hidup bersih dan sehat ) untuk memngajarkan
kepada siswa dan siswi di SD bagaimana prilaku hidup bersih dan sehat seperti cara
mencuci tangan yang baik dan benar, dan cara menyikat gigi yang baik dan benar.
• What : Melakukan Penyuluhan PHBS di SD Neuheun
• Who : Mori Widia Ulan Sarri dibantu oleh peserta KKN lainnya,
• Where : SD Neuheun
• When : 22 Agustus 2015
• Why : agar siswa-dan siswi mengetahui cara mencuci tangan dan menyikat gigi
yang baik dan benar
• How : dengan menggunakan tekhnik demosntrasi.
a. Teknik Pelaksanaan
i. dengan menggunakan alat spigmomsnometer
ii. dengan penyuluahan di SD Neuhen
b. Lokasi dan pelaksanaan
Kegiatan “Tensi gratis ” dilaksanakan di rumah warga gampong MEE,kec.Batee
Kegitan PHBS d lakukan di SD Neuheun Kec. Bate
c. Maksud dan tujuan
Adapun maksud dari program Tensi gratis adalah untuk membantu warga gampong
mengetahui tekanan darah , dan mendeteksi apakah warga gampong memiliki hipertensi
ataupun hipotensi . Dan adapun maksud dari program penyuluhan PHBS ( perilaku hidup
bersih dan sehat ) untuk memngajarkan kepada siswa dan siswi di SD bagaimana prilaku
hidup bersih dan sehat seperti cara mencuci tangan yang baik dan benar, dan cara
menyikat gigi yang baik dan benar.
Tujuan yang ingin dicapai dari program tensi gratis adalah agar masyarakat gampong
Mee mengetahui sejak dini apakah memiliki penyakit atau riwayat Hipertensi dan
Hipotensi. Dan adapun tujuan yang ingin dicapai dari program penyuluhan PHBS (
perilaku hidup bersih dan sehat ) adalah agar siswa dan siswi di SD Neuheun bisa
17
melakukan cara mencuci tangan yang baik dan benar,dan bisa melakukan cara menyikat
gigi yang baik dan benar.
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam program tensi gratis adalah semua warga
Gampong Meeyang berada dalam rentang usia dewasa dan lanjut usia (lansia) dapat
mengetahui apakah memiliki riawat atayu penyakit hipertensi atau hipotensi . Dan adapun
sasaran yang ingin dicapai dalam program penyuluhan PHBS ( perilaku hidup bersih dan
sehat ) adalah semua siswa dan siswi diSD Neuheun dapat melakukan cara mrncuci
tangan dan menyikat gigi yang baik dan benar.
d. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Pada tensi gratis saya mendeteksi apakah warga memiliki hipertensi atau pun
hipotensi dengan pemeriksaan tekanan darah sistolik dan diastolik menggunakan
spigmomanometer, dan membahas tentang gejala dan tanda hipertensi dan hipotensi
beserta penatalaksanaan dengan obat-obatan tradisional serta melakukan pencegahan
dengan memperhatikan pola diet hipertensi dan hipotensi.
Pada penyuluhan PHBS ( perilaku hidup bersih dan sehat ) saya mendeteksi
apakah siswa dan siswi masih ada yang belum mengetahui cara mencuci tangan dan
menyikat gigi yang baik dan benar dengan menanyakan kepada siswa-dan siswi apakah
ada mencuci tangan sebelum atau sesudah makan, dan apakah ada menyiat gigi selama 3
x dalam sehari dan juga member pengetahuan bagai mana dan kapan saja haru mencuci
tangan dan menyikat gigi yang baik dan benar.
Hasil yang dicapai setelah dilakukannya tensi gratis ini adalah warga Gampong
Mee mengetahui konsep hipertensi atau hipotensi serta dapat mendeteksi secara dini
hipertensi atau hipotensi dan dapat mengetahui pencegahan dengan memperhatikan pola
diet hipertensi atau hipotensi . Tensi gratis ini dilaksanakan pada 19, 21, 25,27 agustus
2015 di Ruma warga,. Kami mengahrapkan warga Gmapong Mee dapat mendeteksi
18
hipertensi atau hipotensi sejak dini dan dapat melakukan pencegahan dengan
memperhatikan pola diet hipertensi dan hipotensi.
Hasil yang dicapai setelah dilakukan penyuluhan PHBS ( perilaku hidup bersih
dan sehat ) ini adalah siswa dan siswi mengeatahui konsep bagaimana cara dan kapan
saja dilakukannya mencuci tangan dan menyikat gigi dengan baik dan benar. Penyuluhan
PHBS ini dilaksanakan 12 dan24 Agustus di SD Neuheun Gampong Mee Kec. Batee.
Kami mengahrapkan siswa – siswi agar dapat melakukan cara mencuci tangan dan
menyikat gigi yang baik dan benar.
e. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung tensi gratis :
1. Masyarakat sadar bahwa mendeteksi hipertensi atau hipotensi sejak dini sangat
penting.
2. Masyarakat sangat berpartisipasi dalam mempelajari pencegahan dengan
pertimbangan pola diet hipertensi atau hipotensi
3. Teman-teman KKN yang juga turut berpartisipasi.
- Faktor Penghambat tensi gratis:
Jumlah penduduk yang cukup banyak dan tersebar dalam 3 dusun besar tidak dapat
dijangkau pemerikasaan secara menyeluruh.
- Faktor pendukung Penyuluhan PHBS :
1. Siswa dan siswi sadar bahwa mencuci tangan dan menyikat gigi sangat penting.
2. Siswa dan siswi sangat berpartisipasi dalam mempelajari cara mencuci tangan
dan menyikat gigi yang baik dan benar .
3. Teman-teman KKN yang juga turut berpartisipasi.
- Faktor Penghambat Penyuluhan PHBS:
19
Jumlah masih ada beberapa siswa dan siswi yang masih belum paham mengenai
penting nya mencuci tangan dan menyikat gigi.
A.2.2 PROGRAM PENUNJANG
PROGRAM PENUNJANG :
Mengajarkan ketrampilan membuat laci dari kardus bekas
a. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai
Sebagian besar dari semua siswa-dan siswi di Gampong mee adalah tingkat
Sekolah dasar, dan kebiasaannya siswa dan siswi pada sekolah dasar pastinyan memiliki
mata pelajaran krampilan, dan biasa nya siswa dan siswi sering sekali di tuntut untuk
membuat sebuah ktrampilan.
Maka dari itu saya sebagau mahasiswa yang sedang menjalankan KKN, berinisiatif
untuk memperkenalkan pembuatan laci dari kardus terhadap anak-anak dan remaja yang
berada di Gampong Mee. Dan sasaran yang dituju adalah anak-anak dan remaja.
Tujuan dari program penunjang ini adalah menjadikan generasi muda yang berada
di Gampong MeeAlue untuk dapat membuat keterampilan yaitu pembuatan laci dari
kardus bekas.
b. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Pelatihan pembuatan laci dari kardus bekas dilaksanakan oleh Mori widia ulan
sari dan dibantu oleh teman-teman kelompok KKN. Kegiatan ini telah dilaksanakan
sebanayak 1 kali pertemuan yaitu pada tanggal 22 agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan
di meunasah Gampong Mee. Jumlah anak-anak dan remaja yang mengikuti kegiatan ini
sebanyak 25 perempuan dan 5 laki-laki. Mereka pada umumnya duduk di kelas 3-6 SD
dan 2 SMP
20
Kegiatan ini terlaksana dengan lancar dan sangat baik. Anak-anak dan remaja
sangat bersemnagat dan antusias dalam mengikuti pelatihan pembuatan laci dari kardus.
Dalam satu kali pertemuan yang singkat itu mereka dapat mengikuti pembuatannya serta
dapat membentuk laci sesuai dengan bentuk dan ukuran yang mereka inginkan, disini
terlihat kekereatifan anak-anak dalam pembuatan laci tersebut.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, saya berharap adanya tindak lanjut dari diri
mereka sendiri untuk membuat kreasi-kreasi lain menggunakan kardus bekas, agar
mereka dapat meneruskan dan tidak lupa dengan apa yang sudah dipelajari dan didapat
dari mahasiswa KKN.
c. Faktor Pendukung dan Penghambat
- Faktor Pendukung
a. Anak-anak sadar bahwa banyak manfaat dari kardus bekas.
b. Anak-anak sangat antusias dalam mempraktikkan pembuatan laci dari kardus
bekas.
c. Teman-teman KKN yang juga turut berpartisipasi.
- Faktor Penghambat
Kegiatan harus dilakukan pada sore hari.
A.3 BIDANG BIMBINGAN KONSELING
A.3.1. PROGRAM UTAMA
Mahasiswa Penyelenggara program :
Nama : Sri Rahmatia
Nim : 1206104030054
Fakultas : KIP
Jurusan : Bimbingan dan Konseling
21
PROGRAM UTAMA
Pentingnya penyesuain anatar minat dan potensi
Sosialisasi tentang pentingnya pemilihan karier berdasarkan minat dan potensi yang
dimiliki oleh remaja Gampong MEE,kec.Batee
• What : mensosialisasikan pentingnya penyesuaian antara minat dan potensi.
• Who : Sri Rahmatia dibantu oleh peserta KKN lainnya, terdiri dari kurang lebih 12
orang, 9 orang sekolah di SMP dan 2 orang di SMA dan semuanya berjenis kelamin
perempuan
• Where : Menasah Gampong MEE
• When : Rabu 19 Agustus 2015
• Why : menjelaskan kepada anak-anak tentang pentingnya penyesuaian minat
dengan potensi yang dimiliki
• How : dengan sosialisasi secara lisan dan pembagian pembagian angket minat
karier berdasarkan kepribadian
a. Teknik Pelaksanaan
• Dilakukan secara kelompok agar lebih berani dalam berpendapat
• Mensosialaisasikan kepada seluruh anak-anak SMP dan SMA Gampong
MEE,kec.Batee
• Membagikan angket kepada anak-anak di Gampong MEE,kec.Batee
• Memberikan hadiah kepada anak yang dapat meringkas isi materi yang di bahas
22
b. Lokasi dan pelaksanaan
Kegiatan “Sosialisasi pentingnya penyesuaian antara minat dan potensi”
dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 19 Agustus 2015
Pukul : 15.00-17.00 WIB
Tempat : Meunasah Gampong Mee, Kecamatan Batee, kabupaten Pidie
c. Maksud, Tujuan dan Sasaran Yang Ingin Dicapai
Minat adalah kemauan yang di inginkan oleh individu, dan potensi adalah kemampuan
yang dimilki oleh individu. Minat dan potensi memiliki peranan penting dalam kehupan
sehari-hari, dalam menjalankan segala kegiatan dimulai dari minat/ kemauan untuk
melakukannya dan potensi kemampuan untuk melakukanya. Kemampuan dan minat tidak
dapat dipisahkan karena memiliki hubungan yang sangat erat diantara minat dan potensi.
Adapun maksud dari pelaksanaan program di atas yaitu untuk membantu remaja
dalam mengembangkan segala potensi yang dimiliki dan dapat disalurkan sesuai bidang
kemampuan yang yang dimiliki oleh remaja agar dapat mencapai minat yang dimilki
sehingga dapat membantu remaja dalam mengembangkan karier ke depannya. Dengan
adanya program sosialisasi ini remaja khususnya dapat memahami pentingnya penyesuaian
antara minat dan potensi yang dimiliki sehingga dapat disesuaikan dengan kemampuan
yang dimiliki oleh remaja itu sendiri. Apabila remaja tidak menyesuiakan minat dan
kemampuan yang dimilikinya sejak dini maka akan menyulitkan remaja sendiri pada saaat
melanjutkan studi karena tidak sesuai dnegna minat maupun kemampuan yang dimiliki
oleh remaja tersebut.
Sasaran dari kegiatan ini adalah remaja yang sekolah di sekolah di tingkat SMP
maupun SMA yang terdapat di Kapubaten Pidie, Kecamatan Batee, Gampong Mee.
Tujuannya yaitu agar mereka dapat mengerti pentingnya penyesuain antara minat dan
potensi yang dimiliki. Selain dilakukannya sosialisasi tentang pentingnya penyesuaian
23
anatara minat dan potensi juga dibagikan berupa angket minat karier berdasarkan
kepribadian. Kegiantan ini di bantu oleh anggota KKN lainnya, dan remaja yang hadir
pada saat dilakukan sosialisasi ini adalah 11 orang dan 2 diantaranya adalah Siswa
Menegah Atas (SMA) dan kegiatan ini hanya dihadiri oleh anak perempuan. Adapun
tempat dilakukannya sosialisasi ini adalah di Menasah Gampong Mee. Kegiatan ini
dilakukan di menasah gampong Mee, Kecamatan Batee, dilaksanakan pada hari ke 17
tepatnya Rabu 19 Agustus 2015.
d. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Sebagian besar remaja di Gampong Mee telah banyak yang mengerti dan mengetahui
akan pentingnya penyesuain antara minat dan potensi yang dimiliki. Dengan pemahaman
yang mereka miliki saat ini mudah-mudahan cukup menjadi pedoman bagi remaja dalam
melanjutkan studinya kedepan. Dengan telah dilakukannya sosialisasi dari mahasiswa
KKN diharapkan orang tua memberi dukugan lebih kepada anaknya dalam melanjutkan
studi dan menyesuiakan dengan minat dan kemampuan yang dimiliki. Adapun diharapkan
kepada setiap orang tua dapat berkerjasama dengan pihak-pihak sekolah untuk medukung
segala kegiatan yang dilakukan di sekolah untuk menyalukan minat dan meningkatkan
potensi yang dimiliki oleh anaknya.
e. Faktor pendukung dan penghambat
Masyarakat khususnya dalam hal ini siswa/siswi SMP maupun SMA yang tinggal di
Kecamatan Batee, Gampong Mee, Kabupaten Pidie sangat antusias dengan kegiatan yang
kami lakukan, dari total 20 siswa/i yang terdapat di Gampong Mee tersebut hampir seluruh
dari mereka mengikuti penyuluhan dan sosialisasi pentingnya penyesuaian antar minat dan
potensi yang dimiliki, dan teman-teman kelompok KKN yang sangat membantu dalam
mempersiapkan segala sesuatunya sehingga acara sosialisasi ini pun dapat berjalan dengan
lancar tanpa ada hambatan yang berarti, dan juga ini merupakan faktor pendukung bagi
kami karena mereka dapat menerima kami dengan senang hati sehingga kami bisa
menjelaskan program ini dengan optimal. Kemudian adanya angket minat karier
berdasarkan kepribadian yang diberikan kepada siswi yang hadir untuk mengetahui minat
24
yang dimiliki sehingga disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang yang sesuai dengan minat
yang dimilkiki.
Faktor penghambatnya yaitu ruangan menasah yang tebuka sehingga anak-anak sulit
untuk terbuka dikarenakan banyak orang tua yang hadir untuk melihat kegiatan yang
dilakukan oleh anak KKN. Selain itu faktor penghambat lainnya adalah anak kecil yang
bermain dimenasah sehingga sulit untuk mendegar pendapat dari anak-anak karena banyak
suara dari anak kecil. Selain itu kurangnya fasilitas yang tersedia, dan tidak ada media
yang digunakan sehinga anak-anak sulit memahami hingga harus mengulang.
A.3.2 PROGAM PENUNJANG
Pelatihan pembuatan Pembuatan Nugget.
a. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai.
Nuget adalah salah satu menu masakan yang sangat cocok untuk disajikan kepada
anak-anak karena rasanya yang enak. Tidak hanya anak-anak ibu-ibu juga mengemari
nuget dikarenakan cara pengolahan nugget yang mudah dan simple. selain itu bahan yang
mudah diperoleh dan membutuhkan waktu yang singkat untuk membuatnya selain itu rasa
nugget juga sangat enak dan banyak disukai oleh anak-anak. Dan yang pentinnya adalah
nugget juga sehat bagi kesehatan. Adapun pengolahan nuget bandeng dipilih menjadi salah
satu program KKN adalah karena di gampong mee banyak tambak dah hasil tambaknya
adalah ikan bandeng.
Maka dari itu saya sebagai mahasiswa yang sedang menjalankan KKN, berinisiatif
untuk Berbagi pengetahuan mengenai pembuatan Nugget kepada ibu-ibu, remaja putri dan
yang terutama ibu-ibu PKK yang berada di Gampong Mee. Dan sasaran yang dituju adalah
ibu-ibu dan remaja putri. Tujuan dari program penunjang ini adalah agar ibu-ibu dan
remaja putri yang berada di Gampong Mee bisa menambah kreatifitasnya dalam
pembuatan kue terutama dalam pembuatan Nugget bandeng.
25
b. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Pelatihan pembuatan Nugget yang dilaksanakan oleh Sri rahmatia dan dibantu oleh
teman-teman kelompok KKN. Kegiatan ini telah dilaksanakan sebanayak 1 kali pertemuan
yaitu pada hari kamis tanggal 27 Agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan di meunasah
Gampong Mee. Jumlah ibu-ibu dan remaja putri yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 10
ibu-ibu dan 10 remaja putri. Kegiatan ini terlaksana dengan lancar dan sangat baik. Ibu-ibu
dan remaja putri sangat bersemagat dan antusias dalam menyaksikan pelatihan pembuatan
Nugget tersebut. Dalam satu kali pertemuan yang singkat itu mereka dapat menyaksikan
pembuatannya Nugget step by step sehingga mudah bagi mereka untuk mempraktekan
langsung di rumah nanti. setelah pelatihan selesai dilakukan ibu-ibu dan remaja putri pun
mulai mencicipi Nuget tersebut. Dengan terlaksananya kegiatan ini, saya berharap adanya
tindak lanjut dari diri mereka sendiri untuk bisa mempraktekkan langsung Nugget tersebut
di rumah dan tidak lupa dengan apa yang sudah dipelajari dan didapat dari mahasiswa
KKN.
c. Faktor Pendukung dan Penghambat
- Faktor Pendukung
i. Mendapatkan respon positif dari ibu-ibu dan para remaja putri Gampong Mee
ii. Antusias ibu-ibu membuat mereka tak sabar ingin mempraktekkannya di rumah.
iii. Teman-teman KKN yang juga turut berpartisipasi.
- Faktor Penghambat
i. Kegiatan ini harus dilakukan pada malam hari dikarenakan ibu-ibu pada pagi
sampai sore hari harus ke ladang
ii. Fasilitas yang kurang memadai
26
A.4 BIDANG PGSD
A.4.1 PROGRAM UTAMA
Mahasiswa Penyelenggara program :
Nama : Rina Melly Suciyati
Nim : 1206104040080
Fakultas : KIP
Jurusan : PGSD Guru Kelas S1
PROGRAM UTAMA
1. Memberikan les tambahan atau bimbingan membaca kepada anak-anak di Gampong
Mee
Membaca adalah kegiatan meresepsi, menganalisa, dan menginterpretasi yang
dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis
dalam media tulisan. Membaca meliputi membaca nyaring dan membaca dalam hati.
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara membaca
keras-keras di depan umum. Sedangkan kegiatan membaca dalam hati adalah kegiatan
membaca dengan seksama yang dilakukan untuk mengrti dan memahami maksud atau
tujuan penulis dalam media tertulis. Membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang
dilakukan dengan cara membaca keras-keras di depan umum.
Proses membaca nyaring ini sering digunakan oleh seseorang untuk menyampaikan
gagagsan terhadap orang lain dengan cara membaca teks yang ada. Membaca dengan
metode ini dilakukan dalam bentuk pidato, khotbah, debat, diskusi, wawancara, dan
segala kegiatan yang berurusan tentang penyampaian di depan umum.
Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca dengan seksama yang dilakukan
untuk mengrti dan memahami maksud atau tujuan penulis dalam media tertulis.
Membaca dalam hati meliputi dua aspek yaitu membaca ekstensif (extensive reading) dan
27
membaca intensif (intensive reading). Membaca ekstensif adalah tahapan awal dimana
pembaca dituntut untuk bisa menyurvei atau menilai dengan membaca secara sekilas mau
pun membaca dangkal. Sedangkan membaca intensif merupakan tahapan lanjutan untuk
dapat memahami isi dan memahami konteks bahasa dalam yang digunakan dalam
penulisan.
Maka untuk meningkatkan kesadaran anak-anak terhadap perlunya membaca,
kami mencoba mengajarkan anak-anak di Gampong Mee agar tidak ada lagi yang tidak
bisa membaca. Karena membaca adalah jendela kehidupan.
What : Memberikan les tambahan atau bimbingan membaca kepada anak-anak di
Gampong Mee, kec.Batee.
Who : Rina Melly Suciyati dibantu oleh peserta KKN, dan anak-anak Gampong
Mee yang terdiri dari kurang lebih 30 anak perempuan dan 15 anak laki-
laki yang umumnya masih duduk dibangku TK dan SD kelas 1-3.
Where : Meunasah Gampong Mee
When : Kamis, 13 Agustus 2015 ; Jumat, 21 Agustus 2015 ; Minggu, 23 Agustus
2015.
Why : Karena masih ada anak-anak yang belum mampu untuk membaca
dengan benar.
How : dengan memberikan les tambahan membaca.
c. Teknik Pelaksanaan
• Memberikan les tambahan atau bimbingan membaca kepada anak-anak di Gampong
Mee, kec.Batee
• Menampakkan poster mengenai huruf abjad dan cara mengeja kata.
28
d. Lokasi dan pelaksanaan
Kegiatan “Memberikan les tambahan atau bimbingan membaca kepada anak-anak di
Gampong Mee” dilaksanakan pada :
Hari : Kamis, Jum’at, Minggu
Tanggal : 13, 21, 23 Agustus 2015
Pukul : 15:00 WIB
Tempat : Meunasah Gampong MEE, kec.Batee
e. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai
Adapun maksud dan tujuan dari program ini adalah untuk membantu anak-anak
gampong Mee agar mampu membaca dan memahami teks pendek dengan benar serta dapat
menyimpulkan isi bacaan dengan kata-kata sendiri. Namun anak-anak di gampong Mee
masih belum dapat membaca dengan benar, bahkan ada diantara mereka yang susah
membedakan huruf dengan benar.
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam program ini adalah agar anak-anak di
gampong Mee dapat mengenal huruf dan bisa membaca dengan benar.
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Hasil yang dicapai setelah melakukan program ini adalah anak-anak Gampong Mee
mengetahui huruf abjad (huruf kapital dan huruf kecil) dengan benar dan dapat membaca
suatu bacaan (teks pendek). Kegiatan les membaca ini dilaksanakan pada sore hari setelah
anak-anak pulang dari sekolah, tepatnya dilakukan pada jam 15:00 WIB di Meunasah
Gampong Mee.
Kami mengaharapkan anak-anak Gampong Mee dapat membaca dan
menyimpulkan bacaan dengan kata-kata sendiri dengan tepat. Karena dengan membaca
kita dapat memperoleh banyak informasi dan menambahkan pengetahuan/wawasan kita.
29
d. Faktor Pendukung dan Penghambat
- Faktor pendukung:
1. Anak-anak gampong Mee sangat mengapresiasi kegiatan ini.
2. Kerja sama tim yang solid antar peserta KKN, yang mana setiap anggota kelompok
memiliki peran aktif saling membantu dalam setiap pelaksanaan program.
- Faktor penghambat
Kegiatan ini sedikit terhambat karena sarana dan prasana yang kurang memadai.
Sehingga anak-anak hanya menggunakan sarana dan prasarana yang ada.
A.4.2 PROGAM PENUNJANG
Melakukan keterampilan menggambar dengan lilin, makrame dari tali kur dan Mozaik
a. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai
Makrame adalah suatu bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul yang
pembuatannya dengan cara digarap menggunakan rangkaian benang awal dan akhir sebuah
tenunan. Keterampilan ini memanfaatkan tali dan benang untuk menciptakan aneka ragam
aksesoris dan produk.
Mozaik adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan keras berwarna yang
disusun dan ditempelkan dengan perekat.
Gambar lilin adalah suatu keterampilan yang menggunakan lilin sebagai pengganti
pensil dan pewarna (gincu) yang menggantikan pensil warna/krayon.
Keterampilan-kerampilan di atas dilakukan bertujuan untuk mengembangkan
kreativitas, emosi dan sosial anak serta melatih kesabaran dan kemandirian seorang anak.
Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah memotivasi generasi muda (anak-anak di
Gampong Mee) agar mampu membuat keterampilan-keterampilan dengan kreatif dan
memahami pentingnya berkreativitas.
30
b. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Hasil yang dicapai selama kegiatan ini berlangsung adalah banyak anak-anak yang
mengerti dan memahami keterampilan-ketarampilan yang telah diajarkan dan banyak
diantara mereka sangat kreatif dalam membuat keterampilan-keterampilan tersebut.
Kegiatan ini telah dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Kegiatan ini dilakukan
di Meunasah Gampong Mee. Jumlah anak-anak yang mengikuti kegiatan ini tidak terbatas,
mulai dari TK sampai dengan kelas 3 SMP.
Kegiatan ini terlaksana dengan lancar dan sangat baik. Anak-anak sangat
bersemangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Dalam tiga kali pertemuan yang
singkat itu mereka dapat mengikuti dengan khitmat, disini terlihat ketertarikan anak-anak
dalam seni kerajinan/keterampilan.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, saya berharap adanya tindak lanjut dari diri
mereka sendiri untuk berfikir kritis dan kreatif dalam membuat berbagai keterampilan-
keterampilan lainnya yang membangkit kreativitas anak.
Jadwal Keterampilan Menggambar Lilin
Hari : Rabu
Tanggal : 12 Agustus 2015
Jam : 15:00-18:00
Jadwal Keterampilan Makrame
Hari : Jumat
Tanggal : 14 Agustus 2015
Jam : 10:00-12:00
Jadwal Keterampilan Mozaik
Hari : Minggu
Tanggal : 23 Agustus 2015
Jam : 15:00-18:00
31
c. Faktor Pendukung dan Penghambat
- Faktor Pendukung
i. Anak-anak sangat tertarik dengan berbagai keterampilan.
ii. Teman-teman KKN yang juga turut berpartisipasi.
- Faktor Penghambat
i. Kurangnya fasilitas yang mendukung kegiatan ini.
A.5 BIDANG AKUNTANSI
A.5.1 PROGRAM UTAMA
Mahasiswa Penyelenggara program :
Nama : SAID IKHSAN RIDHA
Nim : 12001103010090
Fakultas : EKONOMI
Jurusan : AKUNTANSI
PROGRAM UTAMA
Sosialisasi Pembukuan Akuntansi Pada Pengusaha Mikro
What : mensosialisasikan pembukuan akuntansi pada pengusaha mikro
Who : Said Ikhsan Ridha melakukan sosialisasi pada pedagang mikro /sembako yaitu
Bpk.Husaini yang membuka usaha took bangunan.
Where : Toko Bangunan Pak Husaini
When : 21 Agustus 2015
Why : Belum adanya pembukuan akuntansi yang baik,untuk melihat keuntungan atau
kerugian yang dialami selama periode yang ditentukan
How : Dilakukan dengan sosialisasi langsung secara lisan dandengan media(laptop) yang
ada serta membagikan buku kas kepada usahawan mikro tersebut.
32
a. Teknik Pelaksanaan
- Sosialisasi dilakukan dengan cara mahasiswa mendatangi toko dari yang ingin diberikan
sosialisasi yaitu Toko Pak Husaini yang melakukan usaha dibidang Bangunan.
- membagikan buku kas sekaligus memberikan penjelasan melalui media.
b. Lokasi dan Pelaksanaan
- Kegiatan “Sosialisasi Pembukuan Akuntansi kepada Pengusaha Mikro” dilaksanakan Pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 21 Agustus 2015
Pukul : 15:30-16:00
Tempat : Toko Bangunan Pak Husaini
c. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai
Adapun maksud dari program ini adalah untuk membantu wirausahawan gampong
dalam melakukan pembukaan arus kas yang jelas sehingga pengusaha mikro dapat melihat
dengan jelas kondisi keuangan usahanya tersebut. Kebanyakan usahawan mikro tidak mengerti
dan mengabaikan kegiatan pembukuan kas akuntansi tersebut,sehingga terkadang mereka tidak
mengetahui apakah usaha mereka mendatangkan keuntungan atau rugi selama periode usaha.
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam program ini adalah Usahawan mikro Gampong
Mee dapat mengerti dan menerapkan pembukan kas akuntansi pada usaha mereka.Karena inti dari
usaha ialah mendatangkan keuntungan sedangkan apabila mereka tidak dapat melakukan
pembukuan ,maka mereka tidak aka mengetahui berapa besar keuntungan yang telah mereka
dapat.
d. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Pada aksi sosialisasi penerapan buku kas akuntansi ini saya terjun langsung ke beberapa
lokasi usaha mikro yang ada di Gampong Mee. Pada umumnya pengusaha mikro yang ada di
gampong tersebut tidak pernah menerapkan kegiatan pembukuan ini dan sebagian kecil ada juga
yang sudah menerapkan pembukuan kas sederhana,seperti ; usaha Bapak Husaini (Toko Peralatan
Bangunan).
33
Hasil yang dicapai setelah dilakukannya aksi sosialisasi penerapan buku kas akuntansi ini
adalah usahawan mikro Gampong Mee mengetahui gambaran konsep pembuku kas akuntansi
sederhana dan dapat mengetahui fungsi dari penerapan pembukuan tersebut sehingga tergerak
untuk mencoba menerapkan pembukuan tersebut. Aksi sosialisasi penerapan buku kas akuntansi
ini dilaksanakan pada 9 dan 10 Agustus untuk survey dan pendekatan awal,dan pelaksanaan pada
21 Agustus. Kami mengaharapkan Pengusaha Mikro Gampong Mee dapat melaksanakan
penerapan pembukuan ini secara berkelanjutan dan bermanfaat untuk pengembangan usaha
tersebut,terutama dalam bidang keuangannya.
e. Faktor Pendukung dan Penghambat
- Faktor pendukung:
i. Pengusaha Mikro Gampong Mee sangat mengapresiasi kegiatan ini.
ii. Teman-teman KKN yang juga turut berpartisipasi.
- Faktor Penghambat:
a. Jumlah pengusaha yang cukup banyak dan tersebar dalam 3 dusun besar tidak dapat
dijangkau secara menyeluruh,sehingga semua toko/usaha mikro dapat diberikan sosialisasi
tentang pembukuan sederhana ini.
A.5.2 KEGIATAN PENUNJANG
Pemberian Bimbingan Bidang Matematika / berhitung pada anak-anak Gampong Mee.
a. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai
Matematika adalah penting dalam semua aspek kehidupan. Matematika adalah subjek yang
paling umum dalam kehidupan selain bahasa Inggris. Matematika adalah alat sehari-hari. Hal ini
membantu untuk hidup karena jika tidak “Real World” akan menjadi kebingungan besar.
Matematika adalah penting dalam semua aspek kehidupan. Matematika adalah subjek yang paling
umum dalam kehidupan selain bahasa Inggris. Matematika adalah alat sehari-hari. Hal ini
membantu untuk hidup karena jika tidak “Real World” akan menjadi kebingungan besar.Sebagian
34
orang mungkin menganggap matematika ialah pelajaran yang sulit termasuk para anak-anak
Gampong Mee,mereka begitu sulit dalam pelajaran ini,erutama dalam berhitung.
Maka dari itu saya sebagai mahasiswa yang sedang menjalankan KKN, berinisiatif untuk
membantu para anak Gampong mee dalam berhitung dengan diadakannya les matematika dan
berhitung serta diadakan perlombaan pada akhir program les nantinya. Tujuan dari program ini
adalah membantu para anak Gampong Mee khususnya yang masih bersekolah dasar agar dapat
menyelesaikan soal-soal sekaligus berhitung cepat.Karena nantinya pada jenjang pendidikan
berikutnya mereka dapat menerima pelajaran matematika lebih baik.maka dari itu program ini saya
jalankan dari berhitung dasar seperti ; pengurangan,penambahan,perkalian dan pembagian,untuk
kelas 1-6 SD,Dan beberapa pelajaran untuk siswa SMP/MTsN setempat. Dan saya juga Membuat
perlombaan pada akhir pertemuan ,agar merka lebih termotivasi dlam belajar.
b. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Kegiatan ini telah dilaksanakan sebanayak 1 kali pertemuan setiap minggunya yakni pada
hari rabu pukul 15:00. Program dimulai pada tanggal 5 Agustus ,12 Agustus,19 Agustus 2015 dan
perlombaan berhitung diadakan pada tanggal 26 Agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan di meunasah
Gampong mee. Jumlah anak-anak dan remaja yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 45 perempuan
dan 15 laki-laki,sesuai dengan pelajaran dan tngkat mereka bersekolah.
Kegiatan ini terlaksana dengan lancar dan sangat baik. Anak-anak sangat bersemangat dan
antusias dalam mengikuti kegiatan ini.setiap minggunya jumlah anak-anak terus bertambah.Dan
hasilnya mereka telah dapat menguasai ilmu berhitung maupun matematika dengan cukup baik.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, saya berharap para anak Gampong mee dapat lebih giat belajar
khususnya matematika,dan mereka dapat menerima ilmu yang telah diberikan,sehingga mereka
mudah dalam mengikuti pelajaran di sekolah dan dalam mengerjakan soal-soal yang ada nantinya.
c. Faktor Pendukung dan Penghambat
- Faktor Pendukung
i. Anak-anak tertarik dan sangat antusias dengan diadakan les berhitung di meunasah.
ii. Teman-teman KKN yang juga turut berpartisipasi.
35
- Faktor Penghambat
i. Kegiatan hanya dilakukan pada 1 kali pertemuan setiap minggunya.
ii. Kurang memiliki dasar berhitung yang baik.
iii. Fasilitas Meunasah yang kurang memadai seperti papan tulis
A.6 BIDANG AKUNTANSI
A.6.1 PROGRAM UTAMA
Nama : Cut Yenni Nurlisa
Nim : 1207101010216
Fak/Jur : FK/Pendidikan Dokter
A. Kegiatan Utama
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih
“Kegiatan penyuluhan dan pelatihan perawatan luka sederhana (Dokcil)”
Penyuluhan ini dilakukan agar anak-anak SD Neuheun dapat menambah ilmu
pengetahuan khususnya di bidang kesehatan dan dapat mengetahui jenis luka ringan dan
dapat mengetahui cara melakukan perawatan luka yang benar agar terhindar dari infeksi.
Perawatan luka dilakukan agar luka cepat sembuh dan mengurangi resiko infeksi.
Kegiatan ini dilakukan di SD Neuheun gp.MEE. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 1 kali
pertemuan.
• What : Melakukan penyuluhan dan pelatahan Manajemen perawatan luka sederhana
(DokCil) kepada anak-anak di Gampong MEE,kec.Batee melalui SD Neuheun
• Who : Cut Yenni Nurlisa yang cantik jelita dibantu oleh peserta KKN lainnya, terdiri
dari kurang lebih 20 anak perempuan dan laki-laki yang umumnya masih duduk
dibangku SD kelas 4
• Where :SD Neuheun dan Menasah Gampong MEE
36
• When : kamis 13 Agustus 2015
• Why : menjelaskan dan mengedukasikan kepada anak-anak tentang bagaiman cara
melakukan perawatan luka yang benar agar tidak mengalami infeksi pada luka.
• How : dengan sosialisasi secara lisan dan mempratekkan kepada anak-anak serta
memilih 2 orang Dokcil dan juga membagikan bahan-bahan perawatan luka.
a. Teknik Pelaksanaan
• Mensosialisasikan kepada seluruh anak-anak SD Neuheun di Gampong
MEE,kec.Batee
• Mempraktekkan cara membersihkan dan merawat luka kepada anak-anak di SD
Neuheun Gampong MEE,kec.Batee
• Membagikan bahan perawatan luka kepada anak—anak (bingkisan/hadiah)
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran Kegiatan
Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak
untuk menjaga kebersihan luka dan cara merawat luka ringan. Tujuan program ini adalah
agar anak anak dapat mengetahui jenis-jenis luka ringan dan juga dapat melakukan cara
perawatan luka ringan dengan benar agar tidak infeksi. Dan dokter kecil yang terpilih
bertugas membantu teman yang terluka di sekolah. Sasaran dari kegiatan ini adalah murid
kelas IV SD Neuheun gp.MEE.
3. Waktu Pelaksanaan
Hari : Kamis
Tanggal : 13 Agustus 2015
Pukul : 08.00- 10.00 WIB
37
4. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut
Kegiatan perawatan luka sederhana (Dokcil) dilakukan oleh Cut Yenni Nurlisa
dan di bantu oleh Ghigin Fitri Maresa, Sri rahmatia, Rina Melly Suciati, Mori Widia
Ulan Sari, Rahmad Rizki, Said Ikhsan Ridha. Acara ini telah dilaksanakan sebanyak 1
kali selama pelaksanaan KKN yaitu pada tanggal 13 Agustus 2015. Kegiatan
penyuluhan ini dilakukan di SD Negeri Neuhen Gampong Mee. Kegiatan ini dilakukan
melalui penyampaian materi tentang jeni-jenis luka ringan dan cara merawat luka ringan
dengan benar dan.
Dalam kegiatan ini saya juga melakukan pelatihan perawatan luka yang benar dan
memilih 2 siswa SD Neuhen Gampong Mee untuk mempraktekkan pembersihan luka
dan penutupan luka. Dan saya juga memberikan/membagikan bahan perawatan luka
kepada anak-anak SD Neuhen Gampong Mee Kelas 4, agar mereka dapat melatih
melakukan perawatan luka dirumah, dan dapat membantu merawat luka jika ada
keluarga maupun orang sekitar jika mengalami luka ringan. Hasil yang dicapai dari
program ini adalah anak anak sangat antusias dan sangat kooperatif terhadap kegiatan
ini. Guru dan kepala sekolah juga sangat tertarik dan mendukung dengan program ini.
5. Faktor pendukung dan penghambat
Faktor pendukung dari program ini yaitu materi cara merawat luka ringan, kotak
P3K, dan teman-teman KKN yang membantu kegiatan ini dan pihak sekolah
memberikan waktu agar program dapat terlaksana.Faktor penghambat dari program ini
adalah anak anak terlalu antusias dengan acaranya sehingga kelas menjadi ribut. Dan
juga faktor penghambat disini yaitu tidak adanya proyektor dan pengeras suara.
38
A.7 BIDANG HUKUM
A.7.1 PROGRAM UTAMA
Mahasiswa Penyelenggara program :
Nama : Ghigin Fitri Maresa
Nim : 1203101010315
Fakultas : Hukum
Jurusan : Ilmu Hukum
PROGRAM UTAMA
Penyuluhan “Pengenalan Hukum Sejak Dini”
Taat Kepada Peraturan Sekolah
Bahaya Narkotika
a. Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
Maksud dari Penyuluhan “Pengenalan Hukum Sejak Dini”, diharapkan kepada
siswa agar selalu rajin belajar dan menghindari perbuatan-perbuatan tercela supaya
tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Dengan mereka mengetahui peraturan yang
ada disekitar mereka dan harus mereka patuhi. Maka itu akan mendorong keinginan
seorang anak untuk tidak melanggar peraturan tersebut. Sama halnya dengan Peraturan
Sekolah dan Bahaya Narkotika. Peraturan sekolah merupakan peraturan yang harus
dipatuhi oleh para siswa di lingkungan sekolah. Di sekolah kita diajarkan untuk patuh
dan tidak melanggar peraturan. Begitupun dengan Narkotika, Pemerintah telah
mengaturnya dalam Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkoba yang
menjelaskan mengenai pengertian Narkoba, sanksi, jenis-jenisnya,dll.
39
Tujuan dilaksanakannya Penyuluhan “Pengenalan Hukum Sejak Dini” di Sekolah
yaitu memberikan pemahaman kepada siswa betapa berbahayanya apabila narkoba itu
salah digunakan. Hal ini terlihat jelas dengan banyaknya anak-anak yang di rehabilitasi
akibat menjadi pecandu Narkoba. Bahkan mereka juga digunakan sebagai perantara
barang bagi pengedar Narkoba.
Sasaran dari Pengenalan Hukum Sejak Dini adalah siswa kelas 5 & 6 Sekolah
Dasar Negeri Neuhen. Dan hal yang ingin dicapai setelah melakukan Pengenalan
Hukum Sejak Dini yakni :
Dapat meminimalisir terjadinya pelanggaran hukum yang melibatkan anak-
anak.
Bertambahnya pengetahuan para siswa mengenai Peraturan dan bahaya
narkotika.
Bertambahnya pengetahuan para siswa mengenai dampak-dampak dari
pemakaian narkoba maupun penyalur.
What : Penyuluhan “Sadar Hukum Sejak Dini”
Who : Penyuluhan dilakukan oleh Ghigin Fitri Maresa dibantu peserta KKN lainnya.
Pesertanya adalah Siswa kelas 5 dan 6 SD yang total jumlahnya 38 orang.
Where : Sekolah Dasar Negeri Neuhen, Gampong Mee
When: Senin, 10 Agustus 2015
Why : Pentingnya pengetahuan hukum bagi para siswa guna meminimalisir terjadinya
pelanggaran dan meningkatkan kesadaran akan taat kepada peraturan.
40
How : dengan memberikan penyuluhan “Sadar Hukum Sejak Dini”. Dalam penyuluhan
tersebut menjelaskan mengenai taat kepada peraturan sekolah dan Bahaya
Narkotika. Dalam penyuluhan tersebut juga didukung dengan slogan dan brosur.
b. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Kurangnya pemahaman dan pengetahuan terhadap aturan hukum dan terhadap
undang-undang menyebabkan kurangnya pelaksanaan hukum tersebut. Sehingga
dibutuhkannya “Kesadaran Hukum” bagi setiap warga negara. Untuk membangun
“Kesadaran Hukum” tersebut dapat dimulai dengan mengenalkannya kepada anak-
annak sebagai Generasi Penerus. Adapun hasil yang dicapai setelah dilakukan
penyuluhan ini antara lain:
Para siswa mulai menyadari pentingnya taat terhadap peraturan .
Dapat meningkatkan Kesadaran para siswa mengeai pentingnya menaati
peraturan.
Memberikan dasar bagi para siswa untuk tidak mendekati dan menggunakn
narkoba.
Menambah pengetahuan para siswa mengenai pengertian, saksi dan jenis-
jenis narkotika.
Memahami bahaya akan dampak pemakaian narkoba maupun sebagai
penyalur.
41
c. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung dalam terselenggaranya penyuluhan ini yakni Pihak BNN, pihak
sekolah SDN Neuhen, para siswa kelas 5 & 6 SDN Neuhen sangat antusias , beserta
teman-teman KKN yang turut mendukung dan membantu jalannya penyuluhan ini.
Respon pihak sekolah terhadap penyuluhan ini sangat bagus. Pihak BNN dalam
penyediaan buku dan brosur. Pihak sekolah mau meberikan tempat dan waktu demi
terselenggaranya penyuluhan ini. Penyuluhan yang melibatkan dua kelas ini dilakukan di
masing-masing kelas yang setiap kelas siswanya tidak lebih dari 20 orang. Sehingga
susananya sangat kondusif dan memudahkan para siswa memahami. Adapun kendala
dalam penyuluhan ini yakni, kurangnya pengetahuan tentang hukum yang dimiliki oleh
para siswa. Sehingga harus menjelaskan materi penyuluhan dengan sederhana dan mudah
dimengerti.
d. Teknik pelaksanan
Teknik pelaksanaan yang saya gunakan adalah menjelaskan secara langsung Kepada
siswa kelas 5 dan 6 SD. Dalam penyuluhan tersebut, kedua kelas tidak digabung.
Sehingga membuat kondisi menjadi kondusif dan dapan membuat para siswa lebih paham
mengenai hal yang disampaikan. Penyuluhan “Pengenalan Hukum Sejak Dini” terlebih
dahulu membahas mengenai pentingnya taat kepada peraturan, seperti: taat kepada
peraturan sekolah. Awalnya mengevaluasi peraturan kelas dan sekolah. Apakah mereka
telah menjalankan dan tidak melanggar peraturan tersebut.
42
Setelah semua siswa menyadari pentingnya taat akan peraturan tersebut. Saya mulai
menjelaskan mengenai bahaya narkotika. Hal-hal yang saya jelaskan yakni mengenai
Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkoba, jenis-jenis narkoba serta dampak-
dampak dari penggunaan narkoba. Untuk mempermudah siswa dalam memahami
penyuluhan tersebut, saya membagikan beberapa brosur dan slogan mengenai bahaya
Narkotika. Diakhir penyuluhan, saya menanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan.
Dan sebagian besar siswa dapat menjawabnya dengan mudah.
Lokasi dan pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan sadar hukum sejak dini dilaksanakan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 10 Agustus 2015
Pukul : 09.00.00-11.00 WIB
Tempat : Sekolah Dasar Negeri Neuhen
.
A.7.2 Kegiatan Penunjang
a. Bidang kegiatan yang dipilih
Les bahasa inggris
b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai
Berdasarkan perkembangan zaman, bahasa inggris sangat diperlukan. Baik itu di
sekolah, mencari beasiswa maupun dalam dunia kerja.Bahasa inggris telah diajarkan dari
bangku Sekolah Dasar. Namun tidak semua sekolah dapat memberikannya secara
maksimal, itu dikarenakan faktor kekurangan guru bahasa inggris di sekolah maupun
kurangnya keingin tahuan para siswa.
43
Maksud dilaksanakannya les ini yakni agar mempermudah para siswa mengerti
bahasa inggris dan waktu belajarnya juga lebih banyak dari sekolah. Sehingga di les ini
mereka bisa membawa materi sekolah yang tidak mereka mengerti.
Tujuan dilaksanakannya les ini adalah untuk membantu para siswa dalam memahami
bahasa inggris, dikarenakan bahasa inggris itu mudah di mengerti namun sulit untuk di
kerjakan. Selain itu, juga sebagai kegiatan penunjang di luar sekolah yang dapat
menambah pengetahuan para siswa.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari les ini yakni:
Menambah pengetahuan siswa di bidang bahasa inggris.
Meningkatkan keinginan para siswa untuk belajar bahasa inggris.
Membuat bahasa inggris menjadi menarik, sehingga para siswa tidak merasa sulit
dalam memahami bahasa inggris.
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Les bahasa inggris telah dilaksankan sebanyak 4 kali pertemuan. Kegiatan les ini
dilakukan sekali dalam seminggu. Les bahasa inggris ini hanya diperuntukan bagi siswa
kelas 4-6 SD. Dikarenakan kelas 1-3 SD masih kurang mampu dan kurang mengerti
dengan bahasa Indonesia yang membuat mereka sulit mengerti bahasa inggris. Sehingga
pada hari yang sama kelas 1-3 SD belajar bahasa Indonesia/ membaca.Jumlah awal siswa
yang mengikuti les ini sekitar 23 orang. Dan lama kelamaan siswa di les bahasa inggris
ini bertambah hingga 55 orang. Hasil yang dicapai yakni:
Meningkatnya antusias para siswa untuk mempelajari bahasa inggris.
44
Menambah pengetahuan para siswa dalam hal pengenalan diri menggunakan bahasa
inggris, spelling name, serta mengetahui nama-nama hewan dalam bahasa inggris.
a. Faktor pendukung dan Penghambat
Dalam pelaksanaan les ini tentu adanya faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaannya. Faktor pendukung terlaksananya les ini yakni, dukungan dan bantuan
dari teman-teman KKN, Pemuda Gampong, Orangtua para siswa , serta antusias para
siswa. Sehingga faktor-faktor tersebutlah membuat les ini dapat dilaksanakan sebanyak 4
(empat kali) dan siswanya selalu bertambah. Adapun hambatan selama les ini
berlangsung adalah: ada beberapa siswa yang tidak mengerti bahasa Indonesia, tidak
banyak siswa mengetahui alfabet dalam bahasa inggris yang membuat mereka sulit
membaca kosa kata dalam bahasa inggris.
B.KEGIATAN KELOMPOK
A. Kegiatan Kelompok
1. Bidang-bidang Kegiatan.
Kegiatan Utama kelompok berupa:
a. Pemasangan Nama Lorong
b. Pemasangan Nomor Rumah
c. Gotong Royong
d. Penyediaan Tong Sampah
Kegiatan tambahan :
a. Les di Meunasah
b. Lomba 17-an
c. Perpisahan dengan murid Les, Pemuda , dan Masyarakat Kampong. Ini
45
dilakukan secara terpisah.
Kegiatan kerja sama dengan Dinas:
a. Kerja sama dengan puskesmas dalam membantu kegiatan posyandu di
Meunasah
b. Membantu panitia pelaksana lomba tarik tambang antar Sekolah Dasar
Se-Kecamatan Batee.
2. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut.
Kegiatan Utama kelompok berupa:
a. Pemasangan Nama Lorong
Pemasangan nama lorong ini di lakukan, karena di Gampong Mee tidak
ada nama papan lorong. Namun setiap lorong telah memiliki nama. Dan untuk
mempermudah dalam memcari alamat maupun mengenali nama lorong. Kami
telah membuat nama papan lorong sejumlah 9 Lorong.
b. Pemasangan Nomor Rumah
Hampir sama halnya dengan pemasangan nama papan lorong, di Gampong
Mee tidak semua rumah memiliki nomor rumah. Dan kalaupun ada, nomor
tersebut sudah tidak bagus lagi. Dalam artian sudah pudar. Sehingga kami
berinisiatif menyediakan dan memasang nomor rumah di setiap rumah warga.
Dalam pemasangan nomor rumah ini terdata jumlah rumah yang ada di
gampong Mee, yakni: 166 Rumah dengan 215 KK. Dikarenakan di (1) satu
rumah terdapat 2 (dua) atau 3 (tiga) KK.
c. Gotong Royong
Gotong Royong ini melibatkan hampir semua masyarakat Gampong Mee
termasuk anak-anak. Gotong royong ini tidak hanya membersihkan meunasah
dan perkarangannya. Namun, kebetulan pada saat itu dilakukan peninggian
46
Meunasah. Dan pada hari berikutnya, kami bersama-sama dengan anak-anak
yang membersihkan meunasah untuk kenyamanan belajar mengajar di
Meunasah.
d. Penyediaan Tong Sampah
Penyediaan tong sampah ini bertujuan agar menjaga kebersihan
lingkungan. Penyediaan tong sampah ini kami lakukan di Sekolah Dasar
Negeri Neuhen di Gampong Mee. Alasan kami menyediakan tong sampah di
SD ini , yakni agar para siswa belajar membiasakan diri membuang sampah
pada tempatnya. Dikarenakan setelah jam istirahat usai, sampah mulai
bertebaran di mana-mana. Kami menyediakan 4 tong sampah di SD ini.
Kegiatan tambahan :
a. Les di Meunasah
Pada awalnya les ini akan dilakukan di sekitar rumah geuchik. Namun
dikarenakan antusias anak-anak dan dukungan dari orang tua mereka. Akhirnya
kami membuat kegiatan belajar mengajar di Meunasah. Kegiatan les yang
kami ada sangat beragam, mulai dari belajar membaca, matematika, bahasa
inggris, kerajinan tangan, menggaji, hingga praktek ibadah. Les ini dilakukan
secara ruti dari hari Senin-Jum’at pada pukul 15.00-17.00. Dalam kegiatan les
ini, kami membagi dalam 2 kelas yakni: kelas kecil dan kelas kelas besar.
Kelas kecil terdiri dari TK sampai kelas 3 SD. Kelas besar dari kelas 4 SD
sampai dengan kelas 6 SD. Dan bagi siswa SMP, kami menyediakan
bimbingan karir yang langsung diambil alih oleh mahasiswa dari bimbingan
konseling.
b. Lomba 17-an
Di Gampong Mee sebelumnya tidak pernah dilakukan perlombaan 17-an.
Biasanya kegiatan 17-an dilakukan di kecamatan. Kami membuta perlombaan
47
ini agar semarak Hari Kemerdekaan semakin terasa. Perlombaan ini di
khusukan bagi anak-anak yang berada di Gampong Mee. Dalam perlombaan
tersebut, kami menyediakan perlombaan pancing botol, bawa kelereng, makan
kerupuk, dan rangking 1. Kegiatan ini diikuti oleh 82 anak dari tingkat Taman
Kanak-kanak, Sekolah Dasar, hingga Sekolah Menengah Pertama
.
c. Perpisahan dengan murid Les, Pemuda , dan Masyarakat Kampong. Ini
dilakukan secara terpisah.
Permisahan di Gampong Mee kami lakukan dalam tiga sesi dengan sasaran
yang berbeda. Hal ini dikarenakan minimnya tempat untuk mengumpulkan
semua warga. Perpisahan pertama kami lakukan dengan anak-anak yang
mengikuti les di Meunasah. Perpisahan dengan pemuda kami lakukan di goa
tujuh, dikarenakan antusias dan semangat dari para pemuda. Dan kemudian
pada malam terakhir kami melakukan perpisahan dengan warga di Meuasah.
3. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/Instansi.
a. Kerja sama dengan puskesmas dalam membantu kegiatan posyandu di
Meunasah
Kerjasa sama dengan puskesmas ini kami lakukan dengan cara datang ke
puskesmas dan mencari info kapan dilaksanakannya kegiatan posyandu di
Gampong Mee. Dan alhasil kami mendapatkan informasi tanggal kegiatan dan
berjumpa dengan Bidan yang bersangkutan. Kegiatan Posyandu ini dilakukan
di Meunasah Mee. Mulai dari menimbang, imunisasi, hingga pemberian bubur
kacang hijau secara gratis.
b. Membantu panitia pelaksana lomba tarik tambang antar Sekolah Dasar Se-
Kecamatan Batee
Kegiatan lomba tarik tambang antar sekolah dasar ini rutin dilakukan
48
setiap tahunnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memperingati 17-an. Perlombaan
tarik tambang ini diikuti oleh semua Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan
Batee. Dalam kegiatan ini kami turut serta membantu mendata Sekolah Dasar
yang akan bertanding, membagikan snack, minuman, dll.
4. Kegiatan yang Belum Terlaksana.
-semua kegiatan telah terlaksana dengan baik.
49
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil secara bersama – sama dan
menyeluruh dari laporan hasil Kuliah Kerja Nyata yang diadakan oleh Badan Pelaksana
Kuliah Kerja Nyata Universitas Syiah Kuala ini adalah sebagai berikut :
1. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, diharapkan kepada mahasiswa/i
dapat tumbuh dengan jiwa sosial yang tinggi, sehingga mereka dapat menggunakan
dan mengaplikasikan ilmunya sesuai profesi pada saat terjun ke masyarakat.
2. Program-program individu dan kelompok yang dilaksanakan oleh mahasiswa/i
KKN sebagian mendapat sambutan baik dari masyarakat, dimana masyarakat ikut
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
3. Program-program yang dijalankan oleh mahasiswa/i KKN disesuaikan dengan
kebutuhan, kondisi dan keadaan serta potensi dari Gampong Mee.
4. Kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh mahasiswa/i KKN di Gampong Mee dapat
dikatakan telah mencapai suatu keberhasilan sesuai keinginan dari Universitas
Syiah Kuala.
5. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa/i tidak mendapat suatu
hambatan yang memberatkan sehingga kami dapat dengan mudah
melaksanakannya, dan juga dengan dukungan dan partisipasi dari masyarakat di
Gampong Mee.
B. Saran-saran
Untuk kelancaran pembangunan Gampong Mee Kecamatan Batee setiap program
kerja yang telah dilaksanakan dapat memberi manfaat baik bagi mahasiswa maupun
masyarakat terutama Gampong Mee Kecamatan Batee. Semoga kegiatan yang telah
diterapkan di desa dapat diteruskan baik dan dijaga oleh masyarakat maupun TIM Kuliah
Kerja Nyata (KKN) selanjutnya.