82
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENGGUNAAN PENDEKATAN KUIS TIM UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB INDIVIDU DALAM KELOMPOK BELAJAR SISWA KELAS 3 AKUNTANSI-1 DI SMKN 2 BUDURAN SIDOARJO Oleh: Tutut Endri Purbowati NIP. 131 658 343 Kemitraan antara: Lembaga Penelitian Universitas Malang dengan Ditjen Peningkatan Mutu Pendidikan Tenaga Kependidikan

LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENGGUNAAN PENDEKATAN KUIS TIM

UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB INDIVIDU

DALAM KELOMPOK BELAJAR SISWA KELAS 3 AKUNTANSI-1

DI SMKN 2 BUDURAN SIDOARJO

Oleh:

Tutut Endri PurbowatiNIP. 131 658 343

Kemitraan antara:Lembaga Penelitian Universitas Malang

denganDitjen Peningkatan Mutu Pendidikan Tenaga Kependidikan

SMK NEGERI 2 BUDURAN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SIDOARJO

November, 2006

Page 2: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

HALAMAN PENGESAHANLAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(RESEARCH FOR THE IMPROVEMENT OF INSTRUCTION)

1 Judul Penelitian Penggunaan Pendekatan Kuis Tim Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Individu Dalam Kelompok Belajar

2 Identitas Penelitia. Nama Lengkap Tutut Endri Purbowatib. Jenis Kelamin Perempuanc. Pangkat/gol/NIP Penbina/IV/a/131658343d Asal Sekolah SMKN 2 Buduran Sidoarjoe. Alamat Kantor SMKN 2 Buduran Sidoarj

Jl.Jenggolo No 2 A Siwalanpanji Buduran Sidoarjo

f. Nomor Telpon 031-8964034g. Alamat Rumah Jl.Bukit Kismadani Selatan no.72 Rt03 Rt.13

Bluru Kidul Sidoarjoh. Telpon/ email 031-8967409/08123234404

[email protected] Lama Penelitian 2 Bulan

Tgl 15 September s/d 17 November 20064 Biaya yang diperlukan Rp.2.000.000 ( dua juta rupiah )

Sidoarjo, 22 November 2006

Mengetahui,Kepala SMKN 2 BuduranSidoarjo

Drs. H. Gatot Saudi AkzamNip. 130 806 181

Peneliti

Dra. Tutut Endri PurbowatiNip. 131 658 343

Menyetujui,Ketua Lembaga Penelitian UM

Dr. Ibrahim Bafadal, M.PdNip. 131 652 225

Page 3: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

ABSTRAK

Purbowati,Tutut,Endri 2006.Penggunaan Pendekatan Kuis Tim Untuk

Meningkatkan Tanggung Jawab Individu Dalam Kelompok Belajar Siswa

Akuntansi-1 Di SMKN 2 Buduran Sidoarjo.

Kata-kata Kunci; model pembelajaran kuis tim, tanggung jawab individu,

kelompok belajar.

Pengembangan diri melalui pembelajaran aktif dengan penggunaan

pendekatan Kuis tim ini lebih memusatkan pada keragaman kegiatan siswa

dalam kelompok belajar yang dinamis, mulai dari pemahaman konsep materi

pembelajaran, membuat pertanyaan merancang kegiatan kelompok, pembagian

tugas anggota kelompok, merencanakan presentasi sampai pada pemberian

penghargaan berupa score dan penobatan kelompok terbaik pada setiap sesi. Oleh

sebab itu , penggunaan model pembelajaran aktif dengan pendekatan kuis tim ini

diharapkan dapat mengatasi masalah masalah pengembangan diri ,utamanya

masalah tanggung jawab siswa dalam hubungannya dengan kelompok belajarnya.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan tanggung jawab individu dalam

penyelesaian tugas –tugas belajarnya secara kelompok , dalam rangka proses

pengembangan diri.

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III Akuntansi – 1 SMK Negeri 2

Buduran Sidoarjo Tahun Pelajaran 2006 – 2007.Penelitian Tindakan Kelas ini

dirancang dalam 2 Siklus, masing-masing siklus terdiri atas tahap perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Rencana tindakan beserta instrumen

penelitian ( SAP, bahan ajar,lembar observasi,dan angket ) disiapkan oleh peneliti.

Dalam pelaksanaan tindakan di kelas peneliti bertindak sebagai guru pembimbing

sekaligus pengamat. Hasil tindakan dalam suatu siklus yang berupa keaktifan

siswa, serta kemajuan – kemajuan aspek kepribadian dan pengembangan diri

siswa, dievaluasi sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan tindakan

dalam siklus berikutnya. Materi yang digunakan sebagai obyek penelitian adalah

model pembelajaran aktif kuis tim dan implementasinya.

Page 4: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran aktif

dengan pendekatan Kuis Tim dapat meningkatkan tanggung jawab individu dalam

kelompok belajar. Peningkatan tanggungjawab tersebut dapat diketahui dari

makin aktifnya siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas dalam kelompok,

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam presentasi kelompok,

semangat bersaing secara sehat dalam kelompok dan membangun kekompakan

kelompok. Model pembelajaran melalui pendekatan ini mendapat respon positif

dari seluruh siswa dengan idikator hasil analisa angket pada akhir sesi, dan

meningkatnya penyelesaian tugas-tugas dan unjuk kerja.

Page 5: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Abstrak ..................................................................................................... i

Daftar Isi ……………………………………………………………….. iii

Kata Pengantar …………………………………………………………... v

BAB I. Pendahuluan ……………………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………. 1B. Perumusan Masalah ………………………………………… 5C. Pemecahan Masalah …………………………………………. 6D. Tujuan Penelitian ……………………………………………. 7E. Manfaat Hasil Penelitian …………………………………….. 8F. Ruang Lingkup Penelitian …………………………………… 9G. Definisi Operasional ………………………………………….. 9

BAB II. Kajian Pustaka ………………………………………………… 12

A. Pendekatan Kuis Tim ………………………………………... 12B. Meningkatkan Tanggung Jawab Individu dalam Kelompok

Belajar ……………………………………………………... 17C. Hipotesis Tindakan …………………………………………. 21

BAB III. Metode Penelitian …………………………………………… 22

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian …………………………… 22B. Model Penelitian …………………………………………... 22C. Rancangan Penelitian ……………………………………… 23D. Instrumen Penelitian ……………………………………… 25

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan …………………………… 26

A. Deskripsi Hasil Penelitian …………………………………... 261. Paparan Data Siklus 1 ………………………………….. 262. Paparan Data Siklus 2 ………………………………….. 33

B. Pembahasan Hasil Pembelajaran ………………………….. 39

BAB V. Penutup

A. Kesimpulan ………………………………………………... 41B. Saran ……………………………………………………….. 41

Daftar Pustaka ………………………………………………………… 42

Page 6: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Pembuatan Angket ………………………………. 43

Lampiran 2. Angket Kuis Tim ……………………………………………. 44

Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket …………………………………… 45

Lampiran 4. Hasil Analisa Data Pelancaran Angket …………………….. 46

Lampiran 5. Hasil Penskoran Kuis ………………………………………. 47

Lampiran 6. Silabus Layanan Bimbingan ………………………………. 48

Lampiran 7. Silabus Layanan Bimbingan ………………………………. 49

Lampiran 8. Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling ………………… 50

Lampiran 9. Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling ………………… 52

Lampiran 10. Skenario Layanan Bimbingan …………………………….. 54

Lampiran 11. Skenario Layanan Bimbingan …………………………….. 56

Lampiran 12. Foto Kegiatan ………………………………………………. 57

Page 7: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang telah membimbing peneliti

melaksanakan penelitian hingga terwujudnya laporan ini.Penelitian yang berusaha

mengkaji pengaruh penerapan suatu model pembelajaran terhadap kualitas proses

dan hasil belajar sebagai upaya penggunaan pendekatan kuis tim untuk

meningkatkan tanggung jawab individu dalam kelompok belajar siswa akuntansi-

1 di SMKN 2 Buduran Sidoarjo.

Terlaksananya penelitian ini atas kerjasama berbagai pihak.Untuk itu

peneliti menyampaikan terima kasih atas segala dukungannya dalam pelaksanaan

penelitian ini,kepada:

1. Pimpinan Proyek Pengkajian dan Penelitian Ilmu Pengetahuan Terapan

Ditjen Dikti(DP3M) Departemen Pendidikan Nasional yang telah

mendanai penelitian ini.

2. Ketua Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang beserta staf yang

telah mewadahi penelitian ini

3. Kepala DinasPendidikan Kabupaten Sidoarjo yang telah memberi

kesempatan untuk mengikuti kegiatan penelitian ini.

4. Kepala SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo yang telah memberi kesempatan

untuk mengikuti kegiatan penelitian ini.

5. Pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa laporan penelitian ini masih kurang

sempurna. Kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini

Page 8: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

sangat diharapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi kemajuan proses

pembelajaran ,proses bimbingan khususnya dan bagi bidang pendidikan pada

umumnya.

Sidoarjo, 17 November 2006

Peneliti

Page 9: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persoalan-persoalan pembelajaran yang muncul di sekolah sangat

beragam. Mulai dari penggunaan strategi pembelajaran, metode, materi, sumber

daya manusianya sampai pada sarana dan prasarana pembelajaran, keadaan

semacam ini perlu disikapi secara sinergis oleh pelaku pembelajar antara lain:

guru, siswa, manager sekolah dan lain-lainnya.

Persoalan yang sangat menonjol dan perlu tindakan dengan segera dan

berkelanjutan adalah tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas

akademisnya. Berdasarkan keluhan beberapa guru bidang studi, keluhan guru-

guru pembimbing, dan para instansi yang terkait dengan praktek kerja industri,

khususnya yang sangat berkaitan dengan target penyelesaian tugas-tugas

kelompok siswa. Menjelang penyelesaian tugas akhir project work siswa dituntut

memiliki komitmen kerja dan tanggung jawab yang tinggi dalam mengemban

tugas tersebut. Akhir-akhir ini sangat dirasakan bahwa adanya kecenderungan

menurunnya aspek-aspek dan nilai-nilai tanggungjawab siswa terhadap tugas

belajarnya. Keadaan ini memerlukan upaya dari para guru bidang studi maupun

guru pembimbing untuk segera mengambil tindakan edukatif, baik yang berupa

kegiatan instruksional maupun kegiatan bimbingan diluar pembelajaran. Untuk

mewujudkan upaya tersebut dipilihlah penggunaan metode pembelajaran aktif

kuis tim sebagai alternatif dalam usaha memecahkan masalah tersebut.

Page 10: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

Metode kuis tim merupakan salah satu bentuk dari pembelajaran aktif

yang dikembangkan melalui pemberdayaan kelompok. Mengefektifkan

kerjasama, dan membangun rasa percaya diri individu, serta membangun dan

meningkatkan tanggungjawab individu itu dalam kelompok tersebut.

Aspek pengembangan diri siswa antara lain adalah tanggung jawab,

disiplin, kepemimpinan, percaya diri, kemandirian, keberanian mengambil

keputusan, motivasi berprestasi, bekerjasama, kejujuran, bersaing secara sehat,

sanggup berbeda dengan yang lain, mengambil inisiatif dan sebagainya.

Untuk bidang pengembangan diri, pengembangan kepribadian dan aspek

emosi, memerlukan strategi dan teknik tertentu, melalui pembelajaran,

pembiasaan dan latihan –latihan.

Guru dan siswa memiliki hubungan yang sinergis dalam suasana yang

lebih menyenangkan dan membutuhkan komunikasi yang hangat dengan

menumbuhkan kepercayaan satu sama lain secara terus menerus, sehingga dapat

mewujudkan suasana kondusif yang lebih tepatnya disebut bimbingan.

Bimbingan dalam skop pemngembangan diri yang disampaikan melalui

pembelajaran aktif klasikal, akan lebih efektif jika menggunakan strategi atau

pendekatan yang tepat. Pendekatan yang sering digunakan oleh para guru

pembimbing dan dianggap efektif adalah pendekatan kelompok, disebut juga

bimbingan kelompok, kelompok dimaksud adalah kelompok belajar.

Jereme Bruner membahas sisi sosial proses belajar dalam buku klasiknya,

Toward a Theory of instruction. Dia menjelaskan tentang “kebutuhan mendalam

manusia untuk merespon orang lain dan untuk bekerjasama dengan mereka guna

Page 11: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

mencapai tujuan, ”yang mana hal ini dia sebut resiprositas (hubungan timbal-

balik). Bruner berpendapat bahwa resiprositas merupakan sumber motivasi yang

bisa dimanfaatkan oleh guru untuk menstimulasi kegiatan belajar. Dia menulis

sebagai berikut: ”Di mana dibutuhkan tindakan bersama, dan di mana resiprositas

diperlukan bagi kelompok untuk mencapai suatu tujuan,di situlah terdapat proses

yang membawa individu ke dalam pembelajaran, membimbingnya untuk

mendapatkan kemampuan yang diperlukan dalam pembentukan

kelompok”(Bruner :1966).

Konsep-konsepnya Maslow dan Bruner melandasi perkembangan metode

belajar kolaboratif yang sedemikian populer dalam lingkup pendidikan masa kini.

Menempatkan siswa dalam kelompok dan memberi mereka tugas yang menuntut

mereka untuk bergantung satu sama lain dalam mengerjakannya merupakan cara

yang bagus untuk memanfaatkan kebutuhan sosial siswa. Mereka menjadi

cenderung lebih terlibat dalam kegiatan belajar karena mereka mengerjakannya

bersama teman-teman. Begitu terlibat, mereka juga langsung memiliki kebutuhan

untuk membicarakan apa yang mereka alami bersama teman yang mengarah

kepada hubungan-hubungan lebih lanjut.

Kegiatan belajar bersama dapat membantu memacu belajar aktif. Kegiatan

belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif, namun

kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerjasama kelompok-kecil akan

memungkinkan untuk menggalakkan kegiatan belajar aktif dengan cara khusus.

Apa yang didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang diajarkan

siswa kepada teman-temannya memungkinkan mereka untuk memperoleh

Page 12: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

pemahaman dan penguasaan materi pelajaran. Metode kelompok belajar bersama

yang terbaik, pemberian tugas yang berbeda kepada siswa akan mendorong

mereka untuk tidak hanya belajar bersama namun juga mengajarkan satu sama

lain dan mereka merasa satu tim.

Hasil pengamatan yang telah dihimpun menunjukkan adanya

kecenderungan bahwa, (1) sebagian siswa cerdas belum bisa mencapai prestasi

yang diharapkan, (2) sebagian siswa belum menyadari tanggung jawabnya dalam

penyelesaian tugas secara individu maupun kelompok, (3) Sebagian siswa belum

paham bagaimana bekerja secara tim, (4) kurangnya pemahaman diri masing-

masing siswa dalam penyelesaian tugas kelompok, (5) masih adanya siswa yang

terlalu bergantung dengan teman, (6) sebagian siswa belajar kurang bersungguh-

sungguh,asal-asalan,terpaksa dsb.

Dalam rangka pengembangan diri siswa melalui pembelajaran aktif kuis

tim dipandang sebagai metode atau pendekatan paling tepat untuk meningkatkan

tanggung jawab individu dalam kelompok belajar. Pada pembelajaran aktif Kuis

Tim, siswa bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan khusus yaitu

menyelesaikan sebuah tugas. Hal itu dapat dicapai dengan cara : Pertama,

Mengajak siswa bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan tugas-tugas,

membahas masalah dalam diskusi, dan menyelesaikan tugas kelompok lainnya.

Kedua, pengaturan siswa dalam kelompok kecil yang heterogen menantang dan

memotivasi siswa untuk saling membantu, berbagi tugas dan mendukung belajar

teman lainnya dalam kelompok. Ketiga, penumbuhan rasa tanggung jawab untuk

Page 13: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

belajar dan bekerja sama dalam upaya bersaing antar kelompok. Keempat,

terjadinya proses membangun tim atau kelompok yang kuat dalam belajar.

Dengan memperhatikan beberapa keuntungan metode atau pendekatan

kuis tim, peneliti menganggap penting untuk menerapkan pendekatan ini sebagai

salah satu sumbangan menciptakan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan (PAKEM) dalam rangka pengembangan diri siswa.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan paparan pada latar belakang masalah, permasalahan

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Sejauh mana Pendekatan Kuis Tim dapat meningkatkan tanggung

jawab individu dalam kelompok belajar ?

2. Bagaimana Pengembangan pendekatan Kuis Tim ini dalam kelompok

belajar ?

Indikator kualitas proses pembelajaran dan bimbingan direkam dalam

bentuk catatan jurnal, lembar observasi, dan kualitas tugas serta kuesioner untuk

siswa. Meningkatnya kualitas proses pembelajaran dalam bimbingan tersebut

diharapkan diikuti dengan peningkatan kualitas pengembangan diri siswa

sehingga siswa dapat beraktualisasi diri secara optimal dan mencapai prestasi

maksimal.

Page 14: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

C. Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan masalah kurangnya tanggungjawab siswa dalam

penyelesaian tugas dalam kelompok belajar, maka diterapkanlah metode atau

pendekatan Kuis Tim. Langkah-langkah umum atau kerangka pemecahan masalah

adalah sebagai berikut :

1. Siswa satu kelas berjumlah 40 siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok

kecil yang beranggotakan 4 -5 orang perkelompok.Anggota masing-

masing kelompok memillih secara bebas.

2. Semua kelompok diberi materi yang sama dan diberi tugas untuk

mempelajari dan membahas materi tersebut dengan kelompoknya. semua

kelompok dibebaskan untuk mencari literatur tambahan di perpustakaan.

Masing-masing kelompok menunjuk salah satu anggota kelompok sebagai

ketua atau pimpinan kelompok.

3. Masing-masing kelompok melakukan diskusi , dan membuat 5 pertanyaan

sekaligus jawaban yang akan dipresentasikan dalam bentuk kuis. Masing-

masing anggota kelompok bertanggung jawab menguasai satu materi

pertanyaan dan jawabannya sekaligus menentukan skor jawaban yang

akan muncul dari teman lawan kelompok.

4. Masing-masing ketua kelompok berunding untuk menyepakati mekanisme

permainan kuis, ketentuan–ketentuan yang harus di taati selama

permainan, petunjuk permainan yang ada dibawa ke kelompok masing-

masing.

Page 15: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

5. Presentasi kuis dilaksanakan dalam dua termin yaitu termin pertama

kelompok 1 sampai 4 dan termin kedua kelompok 5 sampai 8. Masing-

masing termin diambil kelompok mana yang memperoleh skor tertinggi

dan dinobatkan sebagai pemenang. Dan setiap termin diadakan refleksi.

6. Pemenang kuis termin pertama dan pemenang kuis termin kedua diberi

materi yang berbeda, dan kepada masing-masing kelompok diberi

kesempatan untuk presentasi melalui kuis dalam tatap muka yang lain.

Para ketua kelompok yang lain sebagai pengamat dan penilai dan anggota

yang lain menjadi partisipan sekaligus supporter.

7. Setelah presentasi selesai diadakan penilaian dan penobatan kelompok

terbaik dan secara bersama-sama mengadakan refleksi terakhir. Hasil

refleksi dicatat dalam bentuk rekaman data.

8. Diedarkan kuesioner kepada seluruh siswa untuk diisi sebagai kegiatan

terakhir, dalam rangka memperoleh umpan balik dari kegiatan penggunaan

pendekatan Kuis tim.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa tanggung jawab siswa dalam

rangka membangun kerjasama dalam kelompok belajar melalui pendekatan

Kuis Tim sebagai alternative dalam proses pengembangan diri siswa.

2. Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa dalam kelompok belajar.

Page 16: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

3. Memasyarakatkan metode pembelajaran aktif kuis tim sebagai alternatif dalam

proses pengembangan diri siswa.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Bagi siswa : Meningkatkan tanggungjawab sebagai individu bagian dari

kelompok, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan konsentrasi,

meningkatkan solidaritas kelompok, meningkatkan kerjasama kelompok,

meningkatkan spontanitas menjawab pertanyaan, meningkatkan keberanian

berbuat sesuatu, meningkatkan motivasi bersaing.

Bagi guru : Penelitian ini merupakan pengalaman langsung yang sangat

berharga untuk meningkatkan profesionalisme. Hasil penelitian ini merupakan

sumbangan nyata untuk dikembangkan dimasa yang akan datang sebagai langkah

maju yang berkelanjutan dalam rangka pengembangan profesi guru khususnya

dan peningkatan pembelajaran dalam dunia pendidikan pada umumnya. Melatih

dan membiasakan diri menulis hal yang dilakukan sehari-hari, untuk

mengembangkan manajemen kerja, dan meningkatkan kinerja sebagai insan

pendidikan yang cinta perubahan dan kemajuan.

Bagi sekolah / manajemen sekolah : Penelitian ini membantu untuk

mewujudkan team work yang memiliki tanggungjawab dan dedikasi yang tinggi

di lingkungan sekolah sebagai institusi pendidikan.

Hasil penelitian ini akan menambah referensi untuk peningkatan

profesionalisme guru, dapat digunakan sebagai starting point untuk penelitian

tindakan kelas berikutnya oleh guru BP/BK khususnya dan untuk semuaguru pada

Page 17: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

umumnya, dalam upaya peningkatan professional masing-masing bidang yang

diembannya dalam lingkup lembaga SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah di SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo.

Sumber datanya adalah siswa kelas III jurusan Akuntansi -1 dengan jumlah 42

siswa yang mengikuti mata pelajaran pengembangan diri dalam bimbingan

penyuluhan. Pertimbangan pemilihan kelas ini adalah didasarkan hasil

pengamatan oleh para guru BP/BK dan wali kelas, bahwa kelas ini terdiri dari

siswa yang berkemampuan bagus tetapi prestasi kerjanya terutama kerja

kelompok cenderung menurun dan kelihatan tidak kompak. Ketika diadakan

wawancara singkat oleh guru BP/BK, siswa cenderung pasif, acuh tak acuh dan

terlihat kurang bersemangat.

G. Definisi Operasional

Pembelajaran aktif Kuis Tim merupakan sebuah metode/ model pedekatan

pembelajaran, dimana siswa belajar bersama saling menyumbangkan pikiran dan

bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu maupun

kelompok serta mempresentasikan hasil belajarnya (Slavin:1991).

Dalam pembelajaran ini siswa bekerja dalam kelompok kecil dimana

masing-masing siswa berpartisipasi pada tugas bersama /kolektif yang telah

disepakati. Para siswa diharapkan dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan

baik meskipun tanpa pengawasan langsung dari guru.

Page 18: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

Untuk meningkatkan semangat bersaing siswa mempresentasikan hasil

pekerjaan mereka dalam bentuk kuis.

1. Tanggung Jawab adalah mengakui akuntabilitas,pengaruh dan peran akan

terciptanya situasi dimana individu berada. Tanggungjawab adalah suatu

sikap, perilaku menerima konsekwensi dari sebuah perbuatan, yang akan

membawa individu pada perilaku konstruktif yang mengisyaratkan proses

pembentukan (authorship) sikap yang lebih baik dan dapat diterima individu

lain di sekitarnya.( Elizabeth Kubler Ross: 1992).

2. Kelompok balajar adalah beberapa individu dalam jumlah tertentu bergabung

menjadi satu mengadakan kegiatan bersama, memiliki tujuan yang

disepakati bersama dan bergerak menuju arah yang mereka tentukan yang

disebut belajar. (Rosser, 1984 :445. Learning group).

Dari sisi sosial, proses belajar memerlukan interaksi antar komponen-

komponen, aspek-aspek dari lingkungan yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

JeromeBruner membahas sisi sosial dari proses belajar dalam buku klasiknya

adalah ,Toward Theory of Instruction . Menjelaskan tentang “kebutuhan

mendalam manusia untuk merespon orang lain dan bekerjasama dengan mereka

guna mencapai tujuan,”yang mana hal ini dia sebut resiprositas( hubungan timbal

balik ).

Bruner berpendapat bahwa resiprositas sumber motivasi yang bisa

dimanfaatkan oleh guru untuk menstimulasi kelompok dalam kegiatan belajar.

Dia menulis sebagai berikut: ” Dimana dibutuhkan tindakan bersama ,dan dimana

resiprositas diperlukan bagi kelompok untuk mencapai suatu tujuan, disitulah

Page 19: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

terdapat proses yang membawa individu kedalam pembelajaran, membimbingnya

untuk mendapatkan kemampuan yang diperlukan dalam pembentukan kelompok”

(Bruner: 1996).

Page 20: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pendekatan Kuis Tim

Pendekatan kuis tim adalah salah satu bentuk atau bagian dari

pembelajaran aktif yang mengedepankan kegiatan yang menyenangkan ,

menciptakan kreativitas- kreativitas baru, mengutamakan efektifitas dalam belajar,

memobilisasi kelompok secara konsisten.

Belajar aktif adalah mengkaji gagasan, mendiskusikan

gagasan,memecahkan masalah, mengambil kesimpulan dan menerapkan apa yang

dipelajari dengan semangat dan menyenangkan ( Piaget dalam teoribelajar Ratna

Wilis D,1988).

Montessori mengatakan bahwa, siswa akan belajar dengan sangat baik

dari pengalaman konkret yang berlandaskan kegiatan yang menyenangkan dan

berkesan dalam kebersamaan atau kegiatan kelompok yang saling mempengaruhi

dan saling menghargai perbedaan individual serta menghargai beragamnya

kecerdasan.

Belajar aktif melalui pendekatan kuis tim ini memiliki cirri khusus sebagai

berikut:

1. Belajar dimulai dengan suatu topic,

2. Pembentukan tim, untuk mengenal satu sama lain dalam menciptakan

satu kerjasama dan kesalingtergantungan.

Page 21: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

3. Pelibatan belajar secara langsung untuk menciptakan minat awal

terhadap pelajaran.

4. Penilaian serentak untuk mempelajari sikap, pengetahuan, dan

pengalaman siswa.Teknik-teknik ini digunakan untuk mendorong

siswa untuk mengambil peran aktif sejak awal.

Teknik yang digunakan sebagai alternative dalam membantu siswa untuk

mendapatkan pengetahuan ,ketrampilan secara aktif adalah sebagai berikut:

1. Proses belajar satu kelas penuh yang dibagi dalam kelompok-

kelompok kecil dipimpin oleh guru sebagai stimulator seluruh siswa.

2. Diskusi kelas yang yang mewadahi dialog dan debat tentang

persoalan-persoalan yang muncul dalam presentasi kelompok.

3. Pengajuan pertanyaan oleh siswa dalam rangka meminta penjelasan

atau penguatan konsep pemahaman topic.

4. Kegiatan belajar kolaboratif untuk penyelesaian tugas secara bersama-

sama dalam kelompok kecil.

5. Pengajaran oleh teman sekelas dalam rangka tukar menukar informasi

dan penjajakan pengetahuan dengan sistim among.

6. Kegiatan belajar madiri, yakni aktifitas belajar yang dilakukan di

dalam kelompok tersebut untuk meningkatkan tanggung jawab

individu terhadap apa yang telah mereka pelajari dan pahami.

7. Kegiatan belajar aktif dan partisipatif, yakni kegiatan yang membantu

siswa dalam memahami perasaan, nilai-nilai dan sikap mereka

Page 22: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

8. Pengembangan ketrampilan,mempelajari dan mempraktekan

ketrampilan baik secara teknis maupun non teknis.

Pengembangan diri melalui pembelajaran aktif kuis tim lebih efektif bila

didukung oleh lingkungan belajar yang kondusif. Lingkungan kondusif ini biasa

disebut lingkungan konstruktivistik dalam pembelajaran.

Jonassen dalam Reigeluth(Ed), 1999: 218 , mengemukakan bahwa

lingkungan belajar konstruktivistik mencakup beberapa factor antara lain:

Kasus-kasus berhubungan, fleksibilitas kognisi, sumber-sumber

informasi, cognitive tools, pemodelan yang dinamis,percakapan dan kolaborasi,

dan dukungan sosial konstektual.

Kasus-kasus berhubungan membantu siswa untuk memahami persoalan-

persoalan secara implisit. Kasus-kasus berhubungan dalam model ini dapat

membantu siswa dalam belajar melalui kondisi yang dapat meningkatkan memori

dan fleksibilitas kognisi siswa.

Dalam konteks pengembangan diri, terdapat hubungan antara peningkatan

tanggung jawab individu,penggunaan model pembelajaran aktif, pengembangan

metode pembelajaran kuis tim dan efektifitas kelompok belajar dalam

kekompakan dalam presentasi.

Fleksibilitas kognisi mempresentasikan materi dalam upaya memahami

kompleksitas yang berkaitan dengan domain pengetahuan. Fleksibilitas kognisi

dapat ditingkatkan melalui pemberian kesempatan kepada siswa untuk

mengemukakan ide-idenya yang menggambarkan pemahamannya terhadap

permasalahan atau materi.

Page 23: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

Fleksibilitas kognisi dapat menumbuhkan kreativitas berfikir divergen dalam

mempresentasikan masalah atau topik materi. Dari masalah yang ditetapkan

siswa, siswa dapat mengembangkan lagkah-langkah berikutnya melalui diskusi

kelompok .

Sumber-sumber informasi bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan

wawasan , pemahaman mater, pengambilan keputusan atau pengembangan

alternative-alternatif yangdisepakati dalam kelompok untuk kebaikan bersama.

Cognitive tools, merupakan bantuan bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan

unuk menyelesaikan tugas-tugasnya.cognitive tools membantu siswa untuk

mempresentasikan apa yang dipelajarinya, apa yang dipahaminya, atau melakukan

aktifitas berfikir melalui pemberian tugas-tugas.

Pemodelan yang dinamis adalah pengetahuan yang memberikan

cara-cara berfikir dan menganalisis, mengorganisasi dan cara-cara untk

mengungkapkan pemahaman mereka terhadap suatu fenomena. Pemodelan

membantu siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan , “apa yang saya

ketahui”, ‘apa artinya “, “apa manfaatnya”, dan sebagainya. Percakapan

kolaborasi dilakukan dengan diskusi kelompok dalam rangka membahas

permasalahan yang muncul.

Arends (2004) mengungkapkan cirri-ciri utama pembelajaran aktif kuis

tim adalah sebagai berikut:

1) Pengajuan pertanyaan atau masalah( Driving question or Problem).

Organisasi bimbingan melalui pengajaran diawalai dengan diawali

dengan pertanyaan atau masalah.

Page 24: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

2) Berfokus pada kaitan antar disiplin ilmu(Interdiciplinary focus). Siswa

memecahkan masalah yang dihadapi dengan meninjaunya berdasar

kaitan antarbidang ilmu. Makin general permasalahan, kaitan antar

disiplin semakin tinggi.

3) Penyelidikan Otentik (Authentic Investigation). Melakukan

penyelidikan untuk mencari solusi yang nyata dari masalah

yang nyata. Dalam hal ini sangat diperlukan analisis masalah,

hipotesis, melacak informasi dan sumber, melakukan “eksperimen”,

interpretasi dan menyimpulkan

4) Menghasilkan hasil karya dan memamerkannya( Production of and

exhibits): Membuat hasil karya nyata dalam berbagai bentuk seperti

laporan, model chart, gambar, program dan sebagai dari hasil

pembahasannya. selanjutnya memamerkan dan menyajikannya.

5) Kerjasama ( collaboration). Pada dasarnya pengajaran ini adalah

model pembelajaran kooperatif. Kerjasama yang dimaksud dalam hal

ini adalah kerjasama kelompok untuk mengembangkan ketrampilan

sosial dan ketrampilan berfikir Inkuiri, dialog ,diskusi, dan sebagainya.

Dari berbagai pandangan diatas, dapat diidentifikasi bahwa pengembangan

diri melalui pendekatan pembelajaran aktif kuis tim mempunyai cirri-ciri sebagai

berikut:

1. Belajar diawali dengan topic masalah

2. Topik masalah yang dibahas berkaitan erat dengan dunia nyata siswa

Page 25: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

3. Mengorganisasikan topic masalah yang dibahas berdasarkan

pengetahuan,pemahaman dan pengalaman, dan bukan dari disiplin ilmu.

4. Memberikan tanggungjawab yang besar kepada siswa untuk membentuk dan

menjalankan cara dan gaya belajar mereka sendiri secara langsung.

5. Menekankan penggunaan kelompok kecil dalam belajar.

6. Mengarahkan dan menuntut siswa untuk mendemonstrasikan atau

mempresentasikan apa yang telah mereka pelajaridalam suatu unjuk kerja atau

produk, kinerja( performance).

7. Menekankan pada proses “belajar untuk belajar” dengan memberikan

tanggungjawab maksimal kepada siswa untuk menentukan proses dan gaya

belajarnya sendiri.

B. Meningkatkan Tanggungjawab Individu dalam Kelompok Belajar

Bertanggungjawab artinya mengakui akuntabilitas, pengaruh dan peran

individu akan terciptanya sebuah situasi dimana individu berada.ini berarti

individu bertanggungjawab terhadap perilakunya,dan menerima sepenuhnya

konsekuensi apapun yang diakibatkan oleh perbuatannya. Tanggungjawab

mengisyaratkan proses pembentukanmakna(Authorship), Tanggungjawab

membawa pada pembebasan pengakuan kebenaran dan tidak melarikan diri dari

kesalahan,dan akan membawa individu untuk melangkah lebih lanjut kepada

kebaikan yang lebih besar.(Elizabeth Kubler dalam Ross , 1989). Tanggung

jawab adalah pelajaran kedewasaan yang utama, individu yang menerima

Page 26: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

tanggungjawab berusaha mewujudkan sesuatu dalam situasi tertentu yang

berbeda, dimana individu bisa berbangga karenanya. (Rosser,1984:445)

Bertanggungjawab adalah kesediaan individu menerima sejumlah tugas,

kemudian melaksanakan tugas yang telah disepakati antara pemberi tugas dan

penerima tugas, berkonsultasi kepada pemberi tugas jika menghadapi masalah

atau menemui masalah ketika menjalankan tugasdan melaporkan hasil

pelaksanaan tugas kepada pemberi tugas serta kesanggupan bekerjasama dengan

pemberi tugas demi keberhasilan tugas yang disepakati bersama ( Carl R.

Rogers,1981 :185)

Kelompok belajar adalah berkumpulnya dua individu atau lebih yang

mengadakan aktivitas belajar. ( D. Ausubel, 1992)

Ada lima elemen penting yang harus ada dalam suatu kelompok belajar antara

lain:

1. Interdependent yang positif (perasaan kebersamaan).

2. Interaksi face-to-face atau tatap muka saling mendukung (saling membantu

saling menghargai, memberikan selamat dan merayakan sukses bersama).

3. Tanggungjawab individu dan kelompok (demi keberhasilan pembelajaran)

4. Kemampuan komunikasi antar pribadi dankomunikasi dalamkelompok kecil

( komunikasi, rasa percaya, kepemimpinan, pembuatan keputusan dan

manajemen serta resolusi konflik ).

5. Pemrosesan secara kelompok ( melakukan refleksi terhadap fungsi dan

kemampuan mereka bekerjasama sebagai suatu kelompok,dan bagaimana

untuk mampu berprestasillebih baik lagi).

Page 27: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

Usaha-usaha yang harus diperhatikan agar kelompok belajar lebih efektif:

1. Pengelompokan harus memperhatikan level kemampuan, karakter, style

Belajar, dan heterogenitas agar terjadi pelatihan silang(cross-training).

2. Jumlah anggota kelompok harus desuai dengan materi bahasan dan waktu

pengerjaan. Jumlah ideal anara 3 – 5 orang tiap kelompok.

3. Kelompok belajar harus diterapkan secara konsisten dan sistematik dengan

memperhatikan, stamina individu anggota kelompok, frekuensi, privasi,

Dan daya asimilasi materi pembelajaran setiap individu dalam kelompok .

Ada 3 macam pengelompokan dalam belajar, yaitu:

1. Kelompok Informal

Kelompok ini bersifat sementara, pengelompokan ini hanya digunakan

dalam satu periode pengajaran. Kelompok ini biasanya hanya terdiri dari dua

orang siswa. Tujuan kelompok ini adalah untuk menjelaskan harapan akan hasil

yang ingin dicapai , membantu siswa untuk lebih focus pada materipembelajaran,

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bisa secara lebih mendalam

memproses informasi yang diajarkan atau menyediakan waktu untuk melakukan

pengulangan dan menjangkarkan informasi.

2. Kelompok Formal

Kelompok ini digunakan untuk memastikan bahwa siswa mempunyai

Cukup waktu untuk menyelesaikan cukup waktu untuk menyelesaikan

Suatu tugas dengan baik,kelompok ini bisa bekerja beberapa hari atau bahkan

beberapa minggu tergantung pada tugas yang diberikan kepada meraka.

Page 28: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

3. Kelompok Pendukung

Kelompok pendukung adalah pengelompokan dengan tenggang waktu

yang lebih panjang (misalnya satu semester atau satu tahun). Tujuannya adalah

memberi suatu dukungan yang berkelanjutan antara satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan diatas, langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan

kuis ini dapat diuraikan sebagai berikut:

Fase 1 : Pendahuluan

Menjelaskan kepada siswa tentang pengembangan diri melalui

Pembelajaran dengan pendekatan kuis tim yang akan digunakan , dan tujuan

pembelajaran. Target akhir (produk) yang akan dicapai Pada akhir

pembelajaran adalah meningkatnya tanggung jawab indi Vidu dalam

kelompok belajar.

Menetapkan kegiatan siswa, tingkah laku dan interaksi antarsiswa selama

pembelajaran yang diharapkan.

Fase 2: Penyajian Informasi

Guru menyajikan konsep kunci secara verbal dalam bentuk garis besar atau

menggunakan bentuk bahan ajar lainnya.

Berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki siswa diberi tugas untuk

menambah wawasan materi dengan cara studi pustaka.

Fase 3: Mengatur siswa dalam kelompok belajar

Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang seimbang

Mengatur peran setiap anggota kelompok dalam kelompoknya

Menetapkan rencana kerja masing-masing kelompok

Page 29: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

Fase 4: Membantu siswa bekerja dalam kelompok

Fase 5: Memberikan umpan balik tentang kemajuan kerja

Fase 6 : Membarikan penghargaan terhadap kelompok

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah “

penggunaan pendekatan kuis tim untuk meningkatkan tanggungjawab individu

dalam kelompok belajar kelas III Akuntansi -1 SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo”.

Page 30: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

pendekatan kualitatif, sebab penelitian ini dilakukan karena terjadi permasalahan

pembelajaran di kelas. Permasalahan ini ditindak lanjuti dengan cara menguji

coba sebuah model pembelajaran yang diamati kemudian direfleksi, dianalisis dan

dilakukan uji coba kembali dari siklus ke siklus berikutnya.

B. Model Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, model Stephen Kemmis dan

Mc. Taggart (1998) mengadopsi dari Suranto, 2000; 49, model ini menggunakan

sistem spiral refleksi diri yang dimulai dari rencana, tindakan, pengamatan,

refleksi dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk suatu ancang-

ancang pemecahan masalah. Seperti yang diungkapkan oleh Mills GE 200;17,

“Stephen Kemmis has created a well known representation of the action research

spiral …”. Peneliti menggunakan model ini karena dianggap paling praktis dan

aktual.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMKN 2 Buduran Sidoarjo kelas

III Akuntansi 1. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi : Skenario

pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa, lembar pengamatan guru dan satuan

layanan yang diambil dari silabus.

Page 31: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

Skenario pembelajaran dibuat sebagai panduan guru agar pelaksanaan

pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Lembar Kegiatan Siswa

digunakan membuat daftar pertanyaan. Tugas Dari Guru/ Kuis Lembar

Pengamatan/Observasi guru digunakan untuk mengetahui perkembangan

kegiatan/ perubahan tingkah laku siswa. Menurut Waseno (1994 : 17) Proses

penelitian tindakan ini merupakan proses daur ulang mulai dari tahap

perencanaan. Tindakan pengamatan (observasi) dan refleksi (perenungan-

pemikiran evaluatif), berulang sesuai banyaknya siklus.

C . Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam 2siklus , masing-masing

siklus terdiri dari : penyusunan rencana tindakan ,pelaksanaan

tindakan ,melakukan obsevasi, pembuatan analisis dan refleksi serta membuat

rencana peningkatan(improvement plan) tindakan berikutnya:

SIKLUS I

a. Rencana tindakan 1:

Mengidentifikasi permasalahan,merencanakan penelitian secara

keseluruhan , menyusun desain pembelajaran dan strateginya, menyusun

perangkat pembalajaran, menyiapkan bahan ajar, menyiapkan

alat/menyusun alat perekam data, menyusun rencana pengolahan data.

b. Pelaksanaan tindakan I dan pengamatan

Pada tahap ini dilaksanakan tindakan yang telah direncanakan sebagai

berikut : melakukan pembelajaran sesuai skenario (persiapan,

Page 32: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

penyampaian, pelatihan dan penampilan hasil), siswa melakukan kegiatan

sesuai langkah-langkah yang terjadi, mengamati kegiatan siswa secara

komprehensif dengan memanfaatkan alat perekam data yang sudah

disiapkan.

c. Analisis dan Refleksi

Analisis dilakukan secara deskriptif terhadap data hasil pengamatan,

kemudian sintesis, pemaknaan penjelasan, penyimpulan data dan

informasi yang telah terkumpul. Hasil yang diperoleh berupa temuan

tingkat efektifitas rancangan pembelajaran yang dibuat, dan daftar

permasalahan yang muncul di lapangan, selanjutnya dipakai sebagi dasar

untuk melakukan perencanaan ulang. Setiap aspek memiliki indikator,

Indikator bertanggung jawab adalah : paham dan tanggung jawab terhadap

tugas atau beban yang di emban, melaksanakan tugas dan konsultasi bila

ada masalah dalam melaksanakan tugas, dan melaporkan hasil pelaksanaan

tugas.

SIKLUS II

a. Rencana Tindakan 2

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi perencanaan kegiatan

dengan menentukan alternatif pemecahan masalah untuk memperbaiki

kekurangan pada siklus I.

Page 33: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

b. Pelaksanaan tindakan 2 dan pengamatan

Rincian tindakan sama dengan tindakan 1 ditambah dengan tindakan lain

sebagai pengembangan tindakan I

c. Analisis dan refleksi II

Analisis dilakukan dengan membandingkan hasil angket awal dengan hasil

angket evaluasi dan lembar pengamatan. Apakah tindakan yang dilakukan

dapat meningkatkan tanggung jawab individu. Hasil analisis dan refleksi

dipergunakan untuk menentukan hasil akhir dari kegiatan pada siklus II.

D. Instrumen Penelitian

a. Instrumen non tes berupa angket

b. Lembar observasi

c. Skenario pembelajaran

d. Satuan layanan

e. Silabus pembelajaran

f. Wawancara

Page 34: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DISKRIPSI HASIL PENELITIAN

1. PAPARAN DATA SIKLUS I

a. Penyusunan Rencana Tindakan I

Persiapan Pelaksanaan Tindakan.

Pada tahap ini yang disiapkan adalah silabus pembelajaran, yang

dikembangkan melalui satuan layanan pembelajaran dan sekenario

pembelajaran. Menyiapkan instrumen pengamatan yang berupa

pedoman observasi dan log book(buku catatan pelaksanaan

penelitian), instrumen penilaian skala sikap. Waktu yang diperlukan

dalam siklus pertama 3 X tatap muka ,masing-masing tatap muka 2 X

45 menit. Tatap muka I: diskusi, tatap muka ke II presentasi kuis tim,

dan tatap muka ke III presentasi kuis tim dan pengisian angket. Tatap

muka I ada 4 kelompok presentasi, masing-,masing kelompok

menggunakan waktu 20 menit. 10 menit terakhir untuk sharing .

Pelaksanaan Tindakan.

Pada pertemuan pertama siklus pertama membagi siswa menjadi

delapan kelompok yang masing-masing beranggotakan 5 – 6 orang.

Peneliti memaparkan judul materi pengembangan diri yang akan

disajikan dalam pembelajaran kepada siswa dan sekaligus

memperkenalkan metode pembelajaran aktif yang akan digunakan

Page 35: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

dalam menyajikan materi tersebut, yaitu metode kuis tim. Peneliti

menjelaskan pada siswa pola pembelajaran tersebut. Adapun yang

harus dilakukan oleh kelompok adalah membagi tugas anggota

kelompok , berdiskusi membahas materi, membuat pertanyaan kuis

dan sekaligus membuat skala penilaiannya. Merencanakan presentasi

masing-masing kelompok dan menyiapkan refleksi tanggapan

kelompok lain. Mengisi angket umpan balik.

Setelah terbentuk kelompok siswa diminta untuk duduk sesuai

kelompoknya untuk membahas materi yang telah dipaparkan oleh

peneliti secara kelompok siswa berdiskusi tentang materi , setiap

anggota kelompok diharuskan membuat pertanyaan kuis dan sekaligus

membuat jawabannya dan bertanggungjawab atas pengembangan

pertanyaan atau jawaban soal kuis tersebut oleh kelompok lain.

Kemudian kelompok menentukan skala skor atas jawaban kelompok

lain dan memilih kelompok mana yang memperoleh skor tertinggi

dalam presentasi itu dan berhak maju untuk presentasi berikutnya.

Melakukan Obsevasi dan Pencatatan data

Pada pertemuan ke dua dilaksanakan presentasi dimulai dengan

undian kelompok. Pada undian tersebut jatuh giliran untuk kelompok

tiga yang dipimpin oleh Miftakhul Ulum. Pada pertemuan kedua ini

direncanakan ada 4 kelompok yang maju presentasi, masing-masing

kelompok memiliki waktu 20 menit untuk presentasi, 10 menit terakhir

digunakan untuk refleksi.Hasil presentasi pertama yaitu penampilan

Page 36: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

kelompok III yang diketuai oleh Miftakhul Ulum yang beranggotakan

5 orang menghasilkan lima pertanyaan yang dijadikan kuis, sedangkan

pengumpulan skor berturut-turut sebagai berikut: Kelompok II Ratni

mendapat skor 465, kelompok IVLotusa mendapat skor 315,

kelompok VI Muja mendapat skor 245, kelompok VII Rini mendapat

skor 140 dan kelompok VIII Septi mendapat skor 90, sedangkan dua

kelompok lainnya belum mendapatkan skor. Dengan dimikian

pemenang pada sesson ini adalah kelompok II pimpinan Ratni,

kelompok tersebut berhak memimpin kuis pada sesson kedua.

Demikian seterusnya sampai selesai penampilan presentasi 4

kelompok yang menghabiskan waktu 80 menit. Dari 4 kelompok yang

presentasi tersebut ,secara keseluruhan yang mendapatkan skor

tertinggi adalah kelompok II yaitu pimpinan Ratni mendapat skor 465.

Pembuatan Analisis dan Refleksi

Pada akhir sesson diadakan refleksi untuk melihat pengalaman

secara individu maupun kelompok dalam perencanaan, pembuatan dan

pelaksanaan kuis tahap pertama. Peneliti bertanya kepada para siswa: “

apa yang kalian rasakan selama bekerja secara kelompok dalam

membuat kuis dan mempresentasikannya”?

Dari pertanyaan itu ditemukan beberapa jawaban yang antara lain

adalah: 11 siswa merasa kesulitan dalam mebuat pertanyaan dan

jawabannya, 6 bingung,4 siswa penasaran ,5 siswa kurang mengerti

istilah dalam materi, 4 siswa merasa kesulitan menentukan scor

Page 37: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

jawaban, 8 siswa menyatakan waktunya terlalu sedikit, 3 siswa

mengatakan kemampuan anggota kelompok tidak merata atau

seimbang, yang lainnya tidak berpendapat. Pada kelompok yang yang

belum aktif, peneliti memberi pertanyaan sebagai berikut:” Mengapa

kalian belum mendapatkan skor?”

Dari pertanyaan tersebut didapatkan jawaban sebagai berikut: kalah

duluan mengacungkan tangan, Susah menyusun kalimat jawaban,

Pandangan pemimpin presentasi tidak merata,anggota kelompok

terlalu pendiam,takut jawabannya diserang disanggah,yang ditunjuk

untuk menjawab itu-itu saja padahal sudah ngacung duluan, anggota

kelompok terlalu lamban, kelompok tidak/ kurang menguasai

materi,anggota kelompok susah diajak aktif.

Pada individu yang belum aktif, Peneliti memberi pertanyaan sebagai

berikut :

“Mengapa kalian tidak berpartisipasi “?

Dari pertanyaan tersebut didapatkan jawaban sebagai berikut : Merasa

asing dengan materi ini, banyak istilah yang tidak dimengerti, geli

dengan masalah-masalah yang dibahas, malu mau bertanya tentang

masalah yang dibahas, merasa kuper ketika membahas materi,kurang

akrab dengan anggota kelompok yang lain sehingga kurang bisa

terbuka kepada teman-teman, pendidikan sek itu tabu untuk dibahas,

takut dinilai jelek oleh teman-teman,khawatir rahasianya terbuka,tidak

Page 38: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

sepantasnya materi ini dibahas dikelas,Gengsi, kalau jawabannya

dianggap tidak berbobot, Dan sebagainya.

Peneliti merangkum hasil refleksi ini dan mempersiapkan untuk

penampilan presentasi kelompok berikutnya pada tatap muka ketiga

atau terakhir pada siklus pertama ini. Hasil rangkuman di

komunikasikan kepada siswa untuk menjadi catatan pada pertemuan

yang akan datang.

Pada pertemuan ke tiga siklus pertama digunakan untuk presentasi

4 kelompok yaitu kelompok V ,VI, VII, VIII.Pelaksanaan sama

dengan pertemuan sebelumnya. Giliran pertama jatuh pada kelompok

VIII dan secara berturut-turut adalah kelompok VI, V dan Terakhir

kelompok VII. Pada sesson ini peneliti dibantu oleh guru-guru PPL

UNESA sebagai pengamat jalannya diskusi dan presentasi. Pada

tatapmuka ini yang mendapatkan skor tertinggi adalah kelompok VI

dengan skor 425.

Pada akhir pertemuan ini refleksi hanya dilaksanakan lebih kurang

tiga menit, karena penampilan presentasi cenderung mundur dari

waktu yang telah ditentukan. Materi bahasan berkembang meluas

sejalan dengan bertambahnya pengetahuan siswa. Dan pada

penampilan masing-masing kelompok terdapat banyak kemajuan

dibandingkan dengan sesson pertama, misalnya: Keaktifan anggota

kelompok relatif merata, kekompakan kelompok cenderung

meningkat, keberanian mengemukakan pendapat meningkat, arus

Page 39: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

kerjasama lebih stabil,pembagian tugas dalam kelompok lebih jelas,

individu lebih bertanggungjawab dalam meyusun pertanyaan dan

jawaban,pemberian skor oleh kelompok lebih obyektif, pertanyaan

yang disusun lebih berbobot, dan sebagainya.

b. Hasil belajar

Hasil belajar pada siklus pertama diperoleh nilai dari dua bidang

yaitu (1) Nilai presentasi dan (2) nilai tugas pembuatan soal kuis. Masing-

masing tugas dinilai secara individu maupun kelompok. Rekaman nilai

siswa digambarkan pada tabel dalam lampiran. Aspek-aspek yang dinilai

dalam presentasi adalahsebagai berikut: kekompakan, sistematika

penyajian, partisipasi anggota,pemerataan tugas anggota,spontanitas

menjawab pertanyaan, bobot jawaban dari pertanyaan yang dibuat,

tanggungjawab dalam memandu kuis, tanggungjawab dalam kelompok

baik sebagai anggota maupun sebagai ketua, keberanian mengutarakan

pendapat, semangat bersaing antar teman kelompok, ketepatan waktu

presentasi, antara pertanyaan dan jawaban yang dibuat, ketepatan waktu

penyelesaian tugas, kesesuaian materi kuis, dan sebagainya.

c. Refleksi

Berdasarkan paparan proses pembelajaran dan hasil belajar yang

diperoleh pada siklus I diketahui bahwa sebagian besar siswa perlu

dimotivasi untuk berani mengutarakan pendapat dalam diskusi, menerima

Page 40: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

saran dari kelompok /oranglain, membangkitkaan spontanitas dan

mengatur diskusi supaya terjadi komunikasi multi arah, presentasi adalah

hasil diskusi kelompok secara intensif. Siswa perlu dorongan untuk aktif

bekerja baik secara individual maupun kelompok. Perlu dibiasakan bekerja

secara tim yang saling mendukung.

Hasil kerjasama yang ditampilkan oleh kelompok sangat

bervariasi, hasil kerja individu juga sangat bervariasi, hal ini sangat di

pengarui oleh beberapa faktor antara lain : situasi dan kondisi bulan puasa,

keadaan siswa, kemampuan siswa, pemahaman siswa terhadap materi dan

pemahaman siswa terhadap aspek komunikasi kelompok, serta kecocokan

dan kekompakan kelompok.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran ini dapat

membantu siswa untuk meningkatkan tanggungjawab dan kerjasama baik

secara individu maupun kelompok.

d. Upaya Perbaikan Untuk Siklus II

Berdasarkan refleksi pada siklus I, untuk meningkatkan hasil

belajar siswa, perlu adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran.

Peningkatan kualitas proses pembelajaran akan dilakukan dengan cara

meningkatkan pembelajaran aktif Kuis Tim pada sisi kooperatifnya,

sistematikanya dan pengembangan materinya. Usaha yang akan dilakukan

adalah pemberian materi seminggu sebelum presentasi.

Page 41: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

2. PAPARAN DATA SIKLUS II

a. Penyusunan Rencana Tindakan II

Persiapan Pelaksanaan Tindakan II

Pada tahap ini yang disiapkan adalah silabus pembelajaran, yang

dikembangkan melalui satuan layanan pembelajaran dan sekenario

pembelajaran. Menyiapkan instrumen pengamatan yang berupa

pedoman observasi dan log book (buku catatan pelaksanaan

penelitian), instrumen penilaian skala sikap. Waktu yang diperlukan

dalam siklus pertama 3 X tatap muka, masing-masing tatap muka 2 X

45 menit. Tatap muka I: diskusi, tatap muka ke II presentasi kuis tim,

dan tatap muka ke III presentasi kuis tim dan pengisian angket. Tatap

muka I ada 4 kelompok presentasi, masing-,masing kelompok

menggunakan waktu 20 menit, 10 menit terakhir untuk sharing.

Pada bulan oktober minggu pertama dibagikan modul materi

pembelajaran kepada masing-masing kelompok, dari kelompok satu

sampai kelompok delapan dengan penyebaran sebagai berikut:

Kelompok I : Septi Ika Virlinawati

Kelompok II : Nur Hida Irawati

KelompokIII : Miftakhul Ulum

Kelompok IV : LotusaMaylinda P.

Kelompok V : Ratni Siswanti

KelompokVI : Puput Purwanti

Kelompok VII : Siti Mujamaroh

Page 42: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

Kelompok VIII : Rini Purwoningsih

Pada pertemuan atau tatap muka pertama selama sembilan puluh

menit siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi menyusun pertanyaan

kuis sekaligus membuat jawaban dari pertanyaan yang telah mereka

buat secara kelompok. Masing-masing kelompok membuat pertanyaan

kuis sesuai dengan jumlah anggota kelompok. Masing-masing anggota

kelompok bertanggungjawab atas satu pertanyaan, jawaban, dan

kemungkinan pengembangan diskusi atas pertanyaan tersebut.

Peneliti bertindak sebagai fasilitator pada pertemuan tersebut,

mendampingi,membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi sampai

selesai.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Pada pertemuan pertama ini diambil kesepakatan bahwa pada tatap

muka kedua ada 4 kelompok yang maju untuk presentasi kuis, dan 4

kelompok berikutnya maju presentasi pada tatap muka ke tiga. Setelah

tatap muka ke tiga selesai akan diadakan refleksi dan pengisian angket

untuk mendapatkan umpan balik pelaksana an pembelajaran aktif kuis

tim.

Pada tatap muka kedua dilakukan presentasi kuis dengan cara

mengadakan undian untuk menentukan kelompok mana yang akan

maju pertama kalinya. Dari undian tersebut ternyata yang maju adalah

kelompok VII yang dipimpin oleh Siti Mujamaroh. Masing-masing

Page 43: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

kelompok memiliki waktu 20 menit untuk menyajikan kuisnya. Dari

penyajian kelompok VII ini yang mendapatkan nilai tertinggi secara

berturut-turut adalah : Kelompok IV mendapat nilai 550, kelompok III

520, kelompok I 480, kelompok II 470, kelompok VIII 410, kelompok

VI 405, kelompok V390. Dengan demikian yang akan maju pada kuis

kedua adalah kelompok IV sebagai pemimpin kuis.

Penampilan kedua adalah kelompok IV, dan kelompok VII sebagai

pendukung diskusi , jika mendapatkan nilai tertinggi tidak tampil

kembali , tetapi penampilan diambilkan dari nilai tertinggi

dibawahnya. Pada penampilan kedua ini secara berturut-turut adalah

kelompok V 475, kelompok I 460,kelompok VII 440, KelompokVIII

435, kelompok VI 425, kelompok II 400,kelompok III 390, dengan

demikian yang maju pada babak kuis ke tiga adalah kelompok V.

Pada penampilan kelompok V, perolehan skor secara berturut -

turut adalah kelompok VIII 530, kelompok VI 505, kelompok I 495,

kelompok III 475, Kelompok VII 455, kelom pok IV 430 , kelompok

II 405.

Penampilan ke empat jatuh pada kelompok VIII. Perolehan skor

secara berturut turut yaitu kelompok III 465, kelompok II 450,

kelompok VI 435, Kelompok IV 420, kelompok VII 400, kelompok V

360 , kelompok I 235.

Tatap muka ke dua telah berakhir, pada akhir pertemuan

diberitahukan kepada seluruh siswa bahwa, kelompok yang

Page 44: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

mengumpulkan skor tertinggi akan mendapatkan reward. Penampilan

kelompok selanjutnya akan diteruskan pada pertemuan atau tatapmuka

ke tiga. Tatap muka ke tiga dilaksanakan pada hari senin,30 Oktober

2006 jam ke III. Pada tatap muka ke tiga ini direncanakan

menggunakan waktu 90 menit, dengan tahap-tahap sebagai berikut:

presentasi kuis 80 menit untuk empat kelompok, masing-masing

kelompok 20 menit,10 menit terakhir digunakan untuk refleksi terakhir

dan mengisi angket umpan balik pelaksanaan kuis.

Presentasi pertama pada sesion ini adalah kelompok III,

padapenampilan kelompok ini perolehan skor secara berturut- turut

adalah:

Kelompok II 470, kelompok III 425, kelompok VI 425, kelompok V

420, kelompok VIII 420, kelompok I 410. dan kelompok IV 400. Pada

presentasi kali ini perolehan nilai ada persaingan cukup ketat

dikarenakan siswa termotivasi untuk mendapatkan reward.

Penampilan selanjutnya adalah kelompok II. Pada presentasi kali

ini secara berturut-turut perolehan nilainya adalah sebagai berikut:

kelompok IV 470. kelompok VI 455, kelompok V 450, kelompok III

425, kelompokVII 425, kelompok I 410, kelompok VIII 405.

Berhubung skor tertinggi diperoleh kelompok IV yang sudah

presentasi maka kesempatan pada ranking bawahnya yaitu kelompok

VI. Selanjutnya perolehan nilai pada presentasi kelompok VI sebagai

berikut : kelompok III 450. kelompok IV 430, kelompok VII 425.

Page 45: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

kelompok V 415, kelompok II 415. kelompok I 410, kelompok VIII

400.

Penampilan berikutnya kelompok II, perolehan skor pada

presentasi kelompok ini adalah kelompok III : 455, kelompok IV : 450,

kelompok VII : 435, kelompok I : 425 Kelompok VIII : 415, kelompok

VI : 410, kelompok V : 400.

Penampilan terakhir adalah kelompok I. Pada presentasi kelompok

ini relatif menggunakan waktu lebih cepat karena ada beberapa

pertanyaan kuis yang sudah terjawab pada session sebelumnya. Dan

pada presentasi terakhir cukup heboh karena masing-masing kelompok

berebut memperoleh skor, sehingga pemberi pertanyaan merasa

bingung kelompok mana yang tunjukjari lebih dulu untuk menjaab

pertanyaan. Namun demikian bisa diatasi dengan cara pendampingan

kelompok oleh para guru PPL yang membantu peneliti dalam

pelaksanaan kuis tersebut. Perolehan nilai pada presentasi terakhir

adalah sebagai berikut: Kelompok IV 460, kelompok III 450,

kelompok VII 435, kelompok II 425, kelompok V 420, kelompok VI

405, kelompok VIII 390.

Presentasi kelompok telah selesai dilakukan , kegiatan berikutnya

adalah refleksi kegiatan untuk siklus ke II dan dilanjutkan dengan

pengisian angket umpan balik kegiatan. Untuk tatap muka ketiga atau

terakhir waktunya mundur 15 menit, karena diskusi berkembang

melebar.

Page 46: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

c. Observasi dan Pencatatan Data Hasil Belajar

Hasil belajar pada siklus kedua diperoleh nilai dari dua bidang

yaitu (1) Nilai presentasi dan (2) nilai tugas pembuatan soal

kuis .Masing-masing tugas dinilai secara individu maupun kelompok.

Rekaman nilai siswa digambarkan pada tabel dalam lampiran. Aspek-

aspek yang dinilai dalam presentasi adalahsebagai berikut:

Kekompakan,sistematika penyajian, partisipasi anggota, pemerataan

tugas anggota, spontanitas menjawab pertanyaan, bobot jawaban dari

pertanyaan yang dibuat, tanggungjawab dalam memandu kuis,

tanggungjawab dalam kelompok baik sebagai anggota maupun sebagai

ketua,keberanian mengutarakan pendapat, semangat bersaing antar

teman kelompok,ketepatan waktu presentasi.

Sedangkan aspek yang termasuk dalam penilaian tugas adalah:

kesesuaian antara pertanyaan dan jawaban yang dibuat, ketepatan

waktu penyelesaian tugas, kesesuaian materi kuis, dan sebagainya.

c. Analisis dan Refleksi

Pada siklus kedua, kualitas proses dan hasil belajar siswa

menunjukan kecenderungan kearah lebih baik dibandingkan pada

siklus pertama. Walaupun demikian masih perlu perbaikan dalam hal

tanggungjawab dalam kelompok belajar. Aspek ini merupakan bagian

yang sangat penting dalam proses pengembangan diri siswa, terutama

pada penyelesaian tugas –tugas kelompok menjelang project work

tugas akhir di kelas III .

Page 47: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

d. Upaya Perbaikan Untuk Selanjutnya

Pemantapan implementasi model pembelajaran aktif kuis tim

perlu diadakan pada siklus berikutnya dengan cara merekam dengan

vidio syuting, kemudian siswa mengamati rekaman tersebut bersama-

sama. setelah mengamati ,membuat perbandingan antara sebelum

diterapkannya pembelajaran kuis tim dan sesudah diterapkannya

metode pembelajaran aktif kuis tim tersebut agar bisa melihat secara

obyektif peningkatan tanggung jawab dalam kelompok belajar

terhadap masing-masing individu. Mengamati secara bersama-sama

akan membawa dampak positif terhadap pemahaman diri individu

maupun pemahaman kelompok dalam rangka pengembangan diri

masing-masing individu maupun kelompok. Refleksi semacam ini

sangat diperlukan untuk membangun, menu m buhkembangkan rasa

tanggungjawab siswa dalam kolaborasi kelompok belajar. Refleksi

dengan pengamatan bersama akan lebih menyenangkan, karena siswa

saling mengoreksi diri mereka masing-masing sambil membahas

dengan peneliti sebagai guru pembimbing mereka.

B. PEMBAHASAN HASIL PEMBELAJARAN

Paparan pada proses pembelajaran dua siklus yang dilakukan tersebut

menunjukan bahwa penggunaan pendekatan metode pembelajaran aktif kuis tim

telah dapat meningkatkan tanggungjawab individu dalam kelompok belajar. Siswa

dapat secara aktif berpartisipasi dalam merancang, merencanakan,menyiapkan ,

Page 48: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

melaksanakan ,menilai, mengevaluasi kegiatan pembelajaran dengan suasana

yang lebih menyenangkan ( joyfull learning) . Keterlibatan secara langsung dan

menyenangkan ini merupakan pengalaman kebermaknaan hidup dalam belajar,

baik makna yang dirumuskan maupun makna yang dihayati (reference and sense

of meaning) .Siswa lebih termotivasi untuk berusaha secara bersama-sama dalam

mengumpulkan informasi, berdiskusi, berlatih, berkonsulasi, presentasi dalam

kelompok belajar. ( kooperative and kolaborative learning). Semangat bersaing

secara sehat akan terbentuk melalui kegiatan kelompok belajar semacam ini.

Page 49: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan pada bab sebelumnya, maka

dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran aktif kuis tim dapat

meningkatkan tanggung jawab individu dalam kelompok belajar. Peningkatan

tanggung jawab tersebut dapat diamati atau diketahui melalui partisipasi siswa

dalam kelompok, keaktifan siswa dalam diskusi, keberanian mempertahankan

pendapat, keberanian dalam presentasi, motivasi penyelesaian tugas yang tinggi,

kemampuan bersaing, peningkatan rasa percaya diri siswa. Sedangkan indikator

peningkatan tanggung jawab tersebut dapat dilihat dari makin meningkatnya

kualitas penyelesaian tugas dan unjuk kerja siswa.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan bahwa model

pembelajaran aktif kuis tim perlu dilaksanakan secara optimal pada mata pelajaran

yang lain. Penggunaan pembelajaran model aktif ini dapat di gunakan untuk

meningkatkan kualitas proses pembelajaran secara akademis. Pada umumnya dan

proses pengembangan diri pada khususnya.

Penelitian ini perlu diteruskan agar ada kesinambungan peningkatan

kegiatan (Continual Improvement) dalam kegiatan pembelajaran dan dalam

peningkatan aspek kepribadian, pengembangan aspek-aspek individu yang lain.

Page 50: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

DAFTAR PUSTAKA

Nur, M., Wikandari, Prima, R., Sugiarto. 1998. Pendekatan – pendekatan

Konstruktivis dalam Pembelajaran.

Surabaya, IKIP Surabaya

Semiawan, C 1987, Pendekatan Keterampilan Proses Bagaimana Mengaktifkan

Siswa Dalam Belajaran.

Jakarta, PT Gramedia

Silberman L Manvil, 1996. Active Learning, Bandung PT. Nusa Media Arikunto,

S. 1998 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta, PT Rineka Cipta

Slavin, R.E. 1986. Learning Together, VII/002. Summer 1986 1-7

America, American Educator

Tim Peneliti Proyek PGSM, 1999 Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Winkel, W.S. 1999, Psikologi Pengajaran (Edisi Revisi),

Jakarta, Grasindo

Page 51: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

LAMPIRAN 1.

PEDOMAN PEMBUATAN ANGKET

No Pertanyaan

Mengukur TentangPenggunaan Metode Kuis Tim Terhadap

1 PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan)

2 Peningkatan motivasi belajar

3 Membangun kerjasama dalam belajar

4 Pembelajaran yang menyenangkan (Toyfull Learning)

5 Peningkatan tanggung jawab individu

6 Peningkatan semangat bersaing

7 Peningkatan tanggung jawab pribadi

8 Peningkatan tanggung jawab terhadap kelompok

9 Peningkatan toleransi dalam kelompok

10 Kekompakan dalam kelompok

Page 52: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

LAMPIRAN 2.

ANGKET KUIS TIM

1. Metode Kuis Tim ini sangat menyenangkan bagi andaa. Sangat setuju c. Ragu-ragu b. Setuju d. Tidak Setuju

2. Pembelajaran melalui Kuis Tim memotivasi anda untuk belajar lebih semangat

a. Sangat setuju c. Ragu-ragu b. Setuju d. Tidak Setuju

3. Metode Kuis Tim sangat membangun kebersamaan dalam belajara. Sangat setuju c. Ragu-ragu b. Setuju d. Tidak Setuju

4. Metode kuis tim membuat belajar dalam suasana kelas menjadi lebih hidupa. Sangat setuju c. Ragu-ragu b. Setuju d. Tidak Setuju

5. Melalui pembelajaran Kuis Tim bisa meningkatkan tanggungjawab individu pada pemahaman materi

a. Sangat setuju c. Ragu-ragu b. Setuju d. Tidak Setuju

6. Melalui pembelajaran Kuis Tim bisa meningkatkan semangat bersaing yang sangat sehat

a. Sangat setuju c. Ragu-ragu b. Setuju d. Tidak Setuju

7. Metode Kuis Tim dapat meningkatkan tanggungjawab secara pribadia. Sangat setuju c. Ragu-ragu b. Setuju d. Tidak Setuju

8. Metode Kuis Tim meningkatkan tanggungjawab secara kelompoka. Sangat setuju c. Ragu-ragu b. Setuju d. Tidak Setuju

9. Metode Kuis Tim meningkatkan pemahaman masing-masing pribadi anggota

kelompoka. Sangat setuju c. Ragu-ragu b. Setuju d. Tidak Setuju

10. Metode Kuis Tim membangun kekompakan dalam kelompoka. Sangat setuju c. Ragu-ragu

Page 53: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

b. Setuju d. Tidak Setuju11. LAMPIRAN 3.

HASIL PERHITUNGAN ANGKET

NO NAMA SISWA ITEM ANGKET JUMLAH    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10  

1 ARIYANI INDAYANI 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 282 CITRA RIZKI A 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 293 DEVI DWI PRIYANTI 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 314 DEWI FITRIANA 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 315 DIAN PUSPITASARI 4 4 3 4 3 2 3 3 2 4 326 DINI OCTAVIYANTI 3 3 3 3 2 4 2 4 3 3 307 DWI ANDARI 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 328 EFA YULIANA 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 269 EKY SETYANI 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 30

10 ENDANG SUCI R 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2711 FIFIN APRILIA 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2912 INDRI SUKMAWATI 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2413 IRMA RAHAYU 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3414 ISNAWATUL R 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3715 KHOIRUN NISAK 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3016 KHOLIFATUL F 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3017 LISA AFRIYANTI 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2718 LOTUSA MAY L.P 3 3 4 4 2 4 3 3 2 3 3119 MAMIK PRATIWI N 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2620 MAULIADARA 3 3 2 4 3 4 3 1 3 3 2921 MIFTAKHUL ULUM 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3022 MIRA NURMASARI 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2923 NANIK SRI WAHYUNI 3 4 3 3 2 3 1 2 4 2 2724 NUR AINI 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3125 NUR FADILAH 1 4 4 1 3 1 4 1 3 3 2526 NUR HIDA IRAWATI 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2727 PUJI RAHAYU 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3628 PUPUT PURWANTI 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2829 RATIH ELYA A 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2830 RATNI SISWATI 4 4 3 4 3 2 3 3 2 4 3231 RINI PURWO N 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3032 RISCA HANDAYANI 1 2 3 2 2 3 2 1 3 1 2033 SEPTI IKA V 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3134 SITI IMROATUN N 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2935 SITI MUJAMAROH 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3536 SUCI NURHAYATI 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3137 SUSI INDRAWATI 4 1 3 1 4 1 4 2 4 2 2638 SUWAIBAH 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3039 TRI LESTARI 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2440 TRI RETNOWATI 3 2 4 3 3 3 4 4 2 3 3141 ULFA CHASANAH 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3342 UPI OKTAVIANI 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 37

    134 133 129 131 115 124 119 113 119 126 1243

Page 54: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

LAMPIRAN 4.

HASIL ANALISA DATAPELANCARAN ANGKET

Pertanyaan Nomor

Pendapat SiswaSangat Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju

Total

1 12 28 - 2 422 13 24 4 1 423 4 37 1 - 424 12 25 3 2 425 3 25 14 - 426 10 23 8 1 427 5 26 10 1 428 5 22 12 3 429 7 21 14 - 4210 9 25 7 1 42

Jumlah 80 256 73 11 420

Page 55: LAPORAN - Wawasan Pendidikan | Semua serba · Web viewPedoman Pembuatan Angket . 43 Lampiran 2. Angket Kuis Tim . 44 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Angket 45 Lampiran 4. Hasil Lampiran

LAMPIRAN 5.

HASIL PENSKORAN KUIS

SIKLUS I

Penampilan Kelompok

Skor JumlahI II III IV V VI VII VIII

I 425 450 460 420 405 435 390 2985II 410 425 470 450 455 425 405 3040III 410 470 400 420 425 425 420 2970IV 460 400 390 475 425 440 435 3025V 495 405 475 430 505 455 530 3295VI 410 415 450 430 415 425 400 2945VII 480 470 520 550 390 405 410 3225VIII 235 450 465 420 360 435 400 2765

Jumlah 2900 3035 3175 3160 2930 3055 3005 2990

HASIL PENSKORAN KUIS

SIKLUS II

Penampilan Kelompok

Skor JumlahI II III IV V VI VII VIII

I 425 450 460 420 405 435 390 2985II 410 425 470 450 455 425 405 3040III 410 470 400 420 425 425 420 2970IV 460 400 390 475 425 440 435 3025V 495 405 475 430 505 455 530 3295VI 410 415 450 430 415 425 400 2945VII 480 470 520 550 390 405 410 3225VIII 235 450 465 420 360 435 400 2765

Jumlah 2900 3035 3175 3160 2930 3055 3005 2990