46
1

Laporan Tutorial 2 - Blok 8 (Kelompok 1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan blok Lokomosi

Citation preview

Cover

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya-lah kami dapat menyelesaikan Laporan Tutorial Kedua sebagai suatu laporan atas hasil diskusi kami yang berkaitan dengan kegiatan tutorial pada Blok 8 semester 2 ini.

Skenario 2 dari kegiatan tutorial kedua ini. Di sini kami membahas masalah yang berkaitan dengan memory yang diperlukan pada kehidupan sehari-hari, memory atau Ingatan merupakan suatu proses biologi, yaknii informasi diberi kode dan dipanggil kembali. Pada dasarnya ingatan adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya. Ingatan memberi manusia kemampuan mengingat masa lalu, dan perkiraan pada masa depan. Ingatan merupakan kumpulan reaksi elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Ingatan yang sifatnya dinamis ini terus berubah dan berkembang sejalan dengan bertambahnya informasi yang disimpan.

Kami mohon maaf jika dalam laporan ini terdapat banyak kekurangan dalam menggali semua aspek yang menyangkut segala hal yang berhubungan dengan scenario kedua serta Learning Objective yang kami cari. Karena ini semua disebabkan oleh keterbatasan kami sebagai manusia. Tetapi, kami berharap laporan ini dapat memberi pengetahuan serta manfaat kapada para pembaca.

Mataram, November 2008

Kelompok 1DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR1DAFTAR ISI2SKENARIO 23LEARNING OBJECTIVES..4CONCEPT MAP5A. STRUKTUR ANATOMIS7Formatio Hipokampi7Nuklei Amygdala..9Hipothalamus..10Area Asosiasi Korteks13B. IMPLICIT MEMORY..17C. EXPLICIT MEMORY..19D. INGATAN BERDASARKAN URUTAN WAKTU20Memori Jangka Pendek..20Memori Jangka Menengah21Memori Jangka Panjang..23E. FUNGSI GANJARAN DAN FUNGSIHUKUMAN DARI SISTEM LIMBIK

25Pusat Ganjaran.25Pusat Hukuman.26Kaitan dengan Proses Belajar dan Ingatan.26Kaitan dengan Rasa Marah.27Maknanya Terhadap Perilaku..28

SKENARIO TUTORIAL II

Suatu siang Bu Ani terkejut mendengar anaknya Ainin usia 6 tahun menjerit jerit ketakutan dari arah kebun belakang. Bu Ani segera berlari menghampiri Ainin keluar rumah. Setelah diselidiki ternyata Ainin ketakutan karena melihat seekor kucing kecil, padahal anak kucing tersebut tampak tidak berbahaya bahkan lucu dan menggemaskan. Setelah menenangkan Ainin, Bu Ani mencoba mencari tahu apakah penyebab Ainin takut kepada seekor kucing kecil. Bu Ani teringat, pada usia 3 tahun Ainin pernah dicakar seekor kucing saat hendak memegangnya. Bu Ani lalu berpikir, mungkinkah trauma masa lalu itu masih membekas hingga saat ini?

LEARNING OBJECTIVES

1. Anatomi bagian-bagian otak yang berhubungan dengan memori;2. Jenis-jenis memori;3. Area penyimpanan memori dan jenis yang disimpan.CONCEPT MAP

SHAPE \* MERGEFORMAT

STRUKTUR ANATOMIS

A. FORMATIO HIPOCAMPII Terdiri dari: gyrus hipocampalis, gyrus dentatus, gyrus parahippocampalis Hippocampus merupakan elevasi substantia grissea yang melengkung dan terbentang di seluruh panjang dasar cornu inferior ventrikulus lateralis. Merupakan bagian paling medial korteks lobus temporalis.

Permukaan ventricular yang konveks diliputi oleh ependyma yang dibawahnya yang dibawahnya terdadap lapisan tipis substanstia alba yang disebut alveus.

Alveus terdiri dari serabu-serabut saraf yang berasal dari dalam hippocampus dan di bagian medialnya berkumpul membentuk berkas yang disebut fimbria.

Gyrus dentatus merupakan pita substantia grissea yang sempit, terletak diantara fimbriae hippocampi dan gyrus parahippocampalis. Gyrus parahippocampalis bersambungan dengan hippocampus disepanjang tepi medial lobus temporalis.

Hubungan aferen hippocampus

serabut dari gyrus cinguli hippocampus serabut dari nuclei septalis (terletak di dalam garis tengah dekat commisura anterior) berjalan ke posterior di dalam fornix hippocampus serabut dari satu hippocampus menyilang garis tengah menuju hippocampus sisi berlawanan dalam commisura fornicis serabut dari indusium griseum berjalan ke posterior dalam striae longitudinalis hippocampus serabut dari korteks asosiasi olfaktorius (entorhinal) hippocampus serabut dari gyrus dentate sdan gyrus parahippocampalis hippocampusHubungan eferen hippocampus

Akson sel pyramidal hippocampus membentuk alveus dan fimbriae membentuk corpus fornicis terbagi menjadi 2 columna fornicis mendistribusikan serabut ke:

bagian posterior menuju commisura anterior corpus mammilare nucleus medialis

bagian posterior menuju commisura anterior nukleus anterior thalami

bagian posterior menuju commisura anterior tegmentum mesencephalon

bagian anterior menuju commisura anterior nuclei septalis, area preoptica lateralis, bagian anteriorhipotalamus

serabut-serabut bergabung dengan stria medularis thalami nuclei habenularis.

B. NUKLEUS AMYGDALA Letak: sebagian di anterior dan sebagian di posterior ujung cornu inferior vantriculus lateralis, dibawah korteks dari pole/tiang medial anterior lobus temporalis. Berfusi dengan ujung cauda nucleus caudatus.

Menerima sinyal dari semua korteks limbic, area asosiasi auditorik, area asosiasi visual.

C. HIPOTHALAMUS Merupakan bagian diencephalons yang paling ventral

Hypothalamus terdiri dari bagian-bagian sbb:

1. Pars supraoptica (optica), yaitu substansia grisea sekitar chiasma opticum, terdapat dua kelompok nuclei padat dan terdiri atas sel-sel neuron yang berukuran besar:

a. Nucleus paraventricularisb. Nucleus supraopticus.2. Pars tubelaris, terdiri dari tuber cinerum dan infundibulum, pars tuberalis dibagi menjadi daerah medial dan lateral oleh fornix. Terdapat nuclei lateral dan nuclei ventromedial hipothalamus yang merupakan pusat ganjaran.

3. Pars mammillaris, terdiri atas corpora mammillaria dan substansia grisea sekitarnya. Pada manusia, corporis mammillares hampir seluruhnya terdiri atas nucleus corporis mammillaris medialis, yang terdiri dari sel-sel neuron yang relatif kecil.

Hypothalamus merupakan pusat control utama dari system saraf otonom dan system endokrin dan memiliki peran penting dalam menjaga homeostasis berbagai organ tubuh. Beberapa peran hypothalamus:

Sekresi hormone. Hypothalamus mensekresikan hormone yang mengontrol glandula pituitary bagian anterior. Melalui pituitary , hypothalamus mengatur pertumbuhan, metabolisme, reproduksi, dan respon stress. Hypothalamus juga memproduksi dua hormone yang disimpan pada glandula pituitary bagian posterior yang berhubungan dengan kontraksi kerja, laktasi, dan penyimpanan air.

Efek Autonomik. Hypothalamus merupakan pusat integrasi utama dari system saraf otonom. Hypothalamus mengirimkan serat descenden menuju nucleus yang lebih bawah pada batang otak yang mempengaruhi detak jantung, tekanan darah, sekresi dan motilitas gastrointestinal, diameter pupil, dll.

Thermoregulation. Hypothalamic thermostat merupakan nucleus yang memonitor temperature darah. Ketika temperature menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah, thermostat mengirimkan sinyal kepada nucleus lainnya (heat-losing center atau heat-producing center), yang mengontrol vasodilatasi dan vasokonstriksi kutaneus, pengeluaran keringat, menggigil, dan biloereksi.

Food and water intake. Neuron dari pusat lapar dan kenyang (hunger and satiety center) memonitor level gula darah dan asam amino dan menghasilkan sensasi lapar dan kenyang. Osmoreseptor (hypothalamic neurons) memonitor osmolaritas darah dan menstimulasi pusat rasa haus ketika dehidrasi timbul. Keadaan dehidrasi juga menstimulasi hypothalamus untuk memproduksi ADH yang menghemat air dengan mengurangi output urine. Sleep and circadian rhythms. Bagian caudal dari hypothalamus merupakan bagian dari formation reticularis, yang mengandung nucleus yang mengatur keadaan tidur dan terjaga. Bagian superior dari chiasma opticum, hypothalamus mengandung nucleus suprachiasmatic yang mengontrol ritme 24jam (circadian) aktivitas kita. Memory. Badan Mammillaris dari hypothalamus merupakan pathway sinyal yang berjalan dari hypocampus (pusat memory penting) menuju thalamus. Lesi pada badan mammillaris mengakibatkan deficit memory Emotional behavior. Pusat hypothalamus terlibat dalam berbagai macam respon emosional, termasuk marah, agresi, takut, senang, dan puas, dan terlibat juga dalam rangsangan seksual, copulasi, dan orgasme.

Hubungan amygdala dan hippocampus

Amygdala dan formatio hippocampal merupakan dua struktur di lobus temporal, mereka terhubungan ke dalam dua system memori yang independent, masing-masing memiliki fungsi karakteristik yang unik. Dimana amygdala dapat memodifikasi pengkodean dan penyimpanan memori hippocampal-dependent. Formatio hippocampal melalui pembentukan gambaran episodik dari emosi yang bermakna dan memaknai kejadian, dapat mempengaruhi respon saat terdapat stimulus emosi. Sekalipun ini merupakan sistem memory yang independent.

Peranan amygdala dalam pembentukan memory hippocampal

1. Amygdala mempengaruhi pengkodean memoriTahap pertama dari penyimpanan memori adalah pengkodean, saat stimulus muncul pertama kali. Meskipun beberapa faktor dapat mempengaruhi pengkodean memori tapi kemampuan dalam merasakan dan memperhatikan stimulus adalah faktor utama. Sementara amygdala sendiri ternyata dapat mempengaruhi attention kita terhadap stimulus.Amygdala memiliki hubungan reciprocal dengan regio yang memproses cortical sensoris, seperti cortex visual. Respon amygdala terhadap stimulus lebih cepat daripada kesadaran dan biasanya terlepas dari focus attentional. Amygdala menerima informasi tentang stimulus emosional yang bermakna jauh lebih dulu daripada proses pengolahan stimulus dan melalui hubungan feedback akan dapat meningkatkan persepsi selanjutnya, berakibat pada peningkatan pengkodean perceptual terhadap srimulus kejadian / event. Peningkatan persepsi secara kuat mendasari fasilitasi emosi dari attention dan secara keseluruhan meningaktakan kewaspadaan pada stimulus emosional yang ada.

2. Amygdala memodulasi konsolidasi

Konsolidasi beerlangsung lambat karena memungkinkan reaksi emosional terhadap suatu kejadian sebagai kesempatan untuk mempengaruhi penyimpanan memori dari suatu kejadian. Amygdala memodulasi konsolidasi dar memori hippocampal-dependent melalui hormon stress yang akan mengaktivasi adrenergic reseptor di basolateral amygdala.

Efek memori hippocampal dependent terhadap amygdala

Pada saat ada stimulus emosi maka episodik memori akan mempengaruhi efek yang timbul dari stimulus emosi tersebut. Contohnya seperti pada saat digigit anjing tetangga, nantinya jika bertemu anjing itu kembali maka kita akan merasa takut.

AREA ASOSIASI KORTEKS

Berfungsi sebagai penerima dan nantinya menganalisis sinyal-sinyal dari berbagai region baik korteks motorik dan sensorik serta struktur-struktur subkortikal. Bagian-bagiannya yang utama antara lain :

Area asosiasi parieto-oksipito-temporal

1. Analisis terhadap keserasian spasial tubuh

Menerima informasi penglihatan dari korteks oksipitalis posterior dan informasi somatic dari korteks parietalis anterior

Untuk mengetahuik koordinat; mengatur geraka tubuh otak harus mengetahui dimana setiap bagian tubuh berada pada setiap saat dan hubungan dengan sekelilingnya

Analisis terhadap sinyal somatosensorik

2. Area pemahaman bahasa

Area Wernicke ( untuk fungsi intelektual yang lebih tinggi karena didasarkan pada bahasa

3. Area untuk melakukan proses awal bahasa penglihatan (membaca)

Gyrus angularis lobus oksipitalis ( mencerna ke area Wernicke

Mengartikan kata-kata yang diterima secara visual

4. Area penamaan objek

Lobus oksipitalis anterior paling lateral dan lobus temporalis posterior

Nama-nama dipelajari dari input pendengaran

Sifat fisik suatu objek dari input visual

Nama-nama yang penting untuk pemahaman bahasa dab intelegensia oleh area Wernicke

Area asosiasi prefrontal

Berhubungan erat dengan korteks motorik untuk merencanakan pola-pola yang kompleks dan berurutan dari gerakan motorik ( menerima input dari berkas subkortikal dari serat yang menghubngkan area asosiasi parieto-oksipital dan temporal dengan area asosiasi prefrontal

Informasi yang diterima : informasi sensori yang belum dianalisis khususnya mengenai keserasian tubuh secara spasial untuk perencanaan gerakan-gerakan yang efektif

Output( system pengatur motorik ( untuk perencanaan motorik ( menghasilkan banyak komponen rangsangan gerakan yang berurutan dan parallel

Untuk melakukan proses berpikir dalam benak pikiran ( kemampuan untuk memproses informasi nonmotorik dari daerah ayng luas pada otak ( perluasan pikiran ( menghasilkan tipe motorik

Area Broca ( lintasan saraf pembentuk kata ( rencana dan pola-pola motorik untuk menyatakan kata-kata, kalimat pendek, ( berkaitan dengan pemahaman bahasa Wernicke

Area asosiasi limbic

Lobus temporal anterior; ventral lobus frontal dan gyrus singulata permukaan tengan hemisferium cerebri

Area interpretasi umum

Area asosiasi somatic, visual, dan auditorik ( saling bertemu di bagian posterior lobus temporalis superior (lobus temporal, parietal, dan oksipital bertemu) ( dominant pada sisi kiri otak ( fungsi otak yang lebih tinggi ( area intelegensia (are Wernicke)

Gyrus angularis ( interpretasi informasi visual ( rusak ( Buta kata-kata (hanya tahu tentang kata-kata)

Area Wernicke,. Gyrus angularis, area Broca dan pengaturan motorik ( dominant 95% orang pada hemisfer sinistra (didukung dengan fakta bahwa pada saat lahir hemisfer sinistra 50% lebih besar dari yang dektra.

Walaupun yang kiri lebih berkembang ( area Wernicke mampu menggabungkan dan mengatur aktivitas motorik di kedua hemisfer ( digunakan jaras-jaras serat di korpus kalosum penghubung hemisfer

Area Wernicke ( interpretasi bahasa ( intelektual ( penjalaran pertama-tama dilakukan oleh pendengaran, dimana area Wernicke berhubungan dengan area auditorik primer dan sekunder lobus temporal

Jika persepsi visual terhadap bahasa berkembang ( informasi visual selanjutnya disalurkan melalui gyrus angularis ( berkaitan dengan penglihatan ( ke area Wernicke

Hemisfer kiri yang dominan ( jika dirusak ( fungsi intelektualyang berhubungan dengan bahasa; bahasa yang berhubungan dengan simbolisme verbal (kemampuan membaca, pemecahan problem matematika, dan kemampuan berpikir untuk problem yang logis) ( menghilang

Hemisfer nondominan ( dugaan : interpretasi musik, pengalaman nonverbal visual, bahasa tubuh ( hubungan spasial seseorang dengan lingkungan.

Proses komunikasi

1. Sinyal bunyi ( diterima area auditorik primer ( menyandikan dalam bentuk kata-kata

2. Kata-kata ( diinterpretasikan di area Wernicke

3. Penentuan buah pikiran/ kata-kata ( dicetuskan di area Wernicke

4. Penjalaran sinyal-sinyal area Wernicke ( fasikulus arcuatus ( area Broca

5. Aktivasi program ketrampilam motorik area Broca ( mengatur pembentukan kata-kata

6. Penjalaran sinyal yang sesuai ( korteks motorik ( regulasi otot-otot bicara.

Korpus kalosum

Serat-seratnya ( hubungan saraf 2 arah antara area kotikal kedua hemisfer kecuali posterior lobus temporal; amigdala ( dihubungkan melalui komisura anterior

Pemotongan korpus kalosum ( menghambat pemindahan informasi dari area Wernicke hemisfer dominant ke korteks motorik otak sisi lainnya

Pemotongan korpus kalosum ( mencegah pemindahan informasi somatic dan visual dari hemisfer yang kanan ke area Wernicke hemisfer dominan ( informasi somatic dan visual sisi kiri tubuh gagal mencapai area interpretasi umum ( tidak adapat digunakan untuk membuat keputusan.

IMPLICIT MEMORY

Ingatan implisit (ingatan non-deklaratif/reflektif) ialah ingatan yang tak melibatkan kesadaran dan retensinya tak melibatkan pengolahan di hipokampus, meliputi ketrampilan, kebiasaan, refleks terkondisi. Ingatan eksplisit bisa menjadi ingatan implicit setelah kemampuan itu dikuasai penuh.

Ingatan implicit dibagi menjadi :

Pengkodean Ingatan Implisit pada mamalia :

Pembelajaran Non asosiatif : pada refleks pathway

Skeletal musculature : pada serebelum

Emotional response : pada amigdala

Priming : pada neocortex

Keterampiln dan kebiasaan : pada striatumKeterangan :

1. Non asosiatif >> individu mempelajari stimulus tunggal. Mekanisme habituasi dan sensitisasi sama

2. Asosiatif >> individu belajar mengenai hubungan satu stimulus dengan stimulus lain.Refleks terkondisi

Adalah respon refleks terhadap rangsangan yang sebelumnya tidak atau sedikit mencetuskan respon, yang diperoleh dengan cara berulang-ulang menggabungkan rangsangan dengan rangsangan lain yang secara normal menimbulkan respon.

Terdiri atas:

Unconditioned stimulus (US), ialah rangsangan yang secara normal menimbulkan respon bawaan tersendiri

Conditioned Stimulus (CS)

Contoh :

Pengeluaran air liur secara normal dirangsang dengan meletakkan daging di dalam mulut anjing yang diteliti. Sebuah bel dibunyikan tepat sebelum daging ditaruh dalam mulut anjing dan hal ini dilakukan secara berulang-ulang sampai hewan tersebut mengeluarkan liur saat bel dibunyikan walaupun tak ada daging yang ditaruh di mulutnya. Daging yang ditaruh dalam mulut sebagai US dan bunyi bel sebagai CS

CS menimbulkan respon yang semula hanya dicetuskan oleh US. CS harus mendahului US. Hal inilah yang disebut pengkondisian klasik.

JIka CS diberikan secara berulang-ulang tanpa US, refleks terkondisi akhirnya akan menghilang. Proses ini disebut penghilangan atau inhibisi Internal. Apabila hewan tersebut terganggu oleh rangsangan eksternal yang muncul segera setelah pemberian CS, respon terkondisi mungkin tidak timbul (inhibisi eksternal). Bila refleks terkondisi kembali diperkuat dari waktu ke waktu dengan kembali menggabungkan CS dan US, refleks ini akan menetap selamanya.

Operant conditioningIalah bentuk pengkondisian dengan hewan yang dilatih untuk melakukan suatu tugas untuk memperoleh suatu hadiah atau menghindari hukuman

3. Priming >> ialah fasilitasi pengenalan kata/benda yang pernah dilihat atau dijumpai.

Ex : mengingat sebuah kata setelah melihat beberapa huruf pertama kata tersebut

EXPLICIT MEMORY (DECLARATIVE MEMORY)

Explicit memory meliputi ingatan mengenai suatu fakta, seperti nama, tempat, tanggal. Explicit memory berkaitan dengan kesadaran dan memori ini mampu diungkapkan dengan kata-kata. Inilah yang menbandingkanya dengan implicit memory yang berada di bawah kesadaran dan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Explicit memori memungkinkan seseoang untuk memanggil kembali ingatannya tentang suatu fakta atau kejadian.Memori ini dibagi menjadi dua, yaitu episodic memory yang berhubungan dengan ingatan untuk sutau kejadian, dan semantic memory yang berhunungan dengan ingatan untuk suatu kata-kata, peraturan, bahasa, dan lain-lain.

Explicit memory diakses oleh bagian dari lobus temporalis yang disebut hipokampus dan amygdaloid nucleus. Hipokampus meliputi penerimaan actual memori, contohnya: mengingat kembali nama seseorang., dan amigdala meliputi emosional overtone dari memori itu, contohnya: perasaan suka atau tidak suka.

Lesi yang terjadi pada lobus temporalis menyebabkan hipokampus mencegah merubah dari short term memory menjadi long term memory. Emosi dan mood merupakan gerbang/pintu masuk dalam otak, dan menentukan hal-hal yang disimpan atau tidak disimpan dalam long-term explicit memory.

Bagian dari explicit memory tampak disimpan terpisah di berbagai bagian pda cerebrum, khususnya pada lobus parietalis, seperti menyimpan barang dala laci meja. Tampakan seseorang disimpan terpisah dengan memori tempat, wajah seseorang mungkin disimpan pada laci meja lainnya, anggota keluarga tampak disimpan bersama.

Contoh: memory mengenai sebuah pengalaman, dapat disimpan paling sedikit pada 4 laci meja yang berbeda, seperti dimana lokasinya, dengan siapa, apa yang terjadi, dan bagaiman perasaan itu disimpan pada tempat-tempat yang berbeda.

INGATAN BERDASARKAN URUTAN WAKTU

Ingatan dibedakan atas ingatan jangka pendek (short term memory) dan ingatan jangka panjang (long term memory). Ingatan jangka pendek adalah suatu proses aktif yang berlangsungnya terbatas, tidak meninggalkan bekas. Ingatan jangka pendek ini diperantarai oleh post tetanic potensiation atau inhibisi presynaptik. Bentuk belajar jangka pendek yang paling sederhana disimpan dalam perubahan fisik dalam reseptor perifer yang sifatnya sementara.

Pada percobaan model mengenai proses ingatan, digambarkan bahwa input kedalam otak akan diproses dipenyimpanan ingatan jangka pendek; kemudian melalui beberapa proses akan diubah ketempat penyimpanan jangka panjang yang lebih permanen. Model ini juga dilengkapi dengan fungsi untuk mencari tempat penyimpanan ingatan dan membaca kembali informasi yang diperlukan pada keadaan tertentu. Pada model tersebut gangguan pada retensi pengalaman yang baru terjadi dapat disebabkan oleh kerusakan sebagian tempat penyimpanan ingatan atau gangguan dalam mekanisme pencarian dan pembacaan ulang. Sesudah suatu trauma kepala dapat terjadi retograd amnesia (lupa akan pelajaran yang baru terjadi), terutama kejadian baru terjadi, sedangkan kejadian yang sudah lalu lebih resisten terhadap gangguan. Proses pemanggilan kembali ingatan yang relatif baru mudah terganggu kecuali bila sudah disimpan dalam penyimpanan ingatan ingatan jangka panjang, yang relatif lebih stabil. Dengan lamanya waktu, akan terjadi penurunan tempat penyimpanan secara bertahap atau berkurangnya kapasitas untuk memanggil kembali informasi walau tidak ada trauma dari luar. Jadi proses ingatan itu akan selalu berubah sesuai dengan waktu.

1. MEMORI JANGKA PENDEK (SHORT-TERM MEMORY) Sensory memory merupakan memori jangka pendek dari input sensori yang diterima oleh otak kemudian diolah, dievaluasi, dan selanjutnya akian bereaksi

Jika data pada memori sensori dirasa sudah cukup, maka data tersebut diubah menjadi short-term memory. Informasi tersebut dapat diingat dalam beberapa detik hingga beberapa menit.

Short-term memory hanya terbatas pada beberapa jenis informasi, dan berbeda pada masing masing orang. Sebagai contoh, ketika seseorang diberikan sederetan angka, maka orang tersebut akan menghafalnya. Jika kemudian orang tersebut diberikan sederetan angka yang lain, angka-angka yang pertama akan di eliminasi dari memorinya.

Kemampuan pada orang tua akan semakin berkurang. Pada usia 60 tahun, laju penurunan short-term memory tidak terlalu progresif, tetapi pada usia diatas 70 tahun, penurunannya akan semakin progresif. Ahli fisiologi memperkirakan bahwa short-term memory disebabkan oleh hasil dari perjalanan sinyalyang berkesinambungan pada circuit reverbreating neuron. Akan tetapi teori ini belum dapat diaplikasikan. Teori lain mengatakan bahwa short-term memory merupakan presynaptic facilitation or inhibition. Ini terjadi pada sinaps yang terletak pada ujung ujung serabut saraf, segera sebelum serabut serabut saraf berpindah ke neuron berikutnya. Impuls ini merangasang pengeluaran neurotransmitter pada ujung serabut saraf yang bersifat eksitasi maupun inhibisi yang terjadi selama beberapa detik atau hingga beberapa menit.

2. MEMORI JANGKA MENENGAH

Ingatan ini berlangsung selama bermenit-menit bahkan berminggu-minggu. Ingatan ini dapat hilang, kecuali sinaps ingatan (jejak ingatan memory trace) yang terbentuk menjadi lebih permanen dan akan berubah menjadi memori jangka panjang.

Ingatan ini dapat merupakan hasil dari perubahan fisik atau kimiawi atau keduanya pada sinaps yang bersifat sementara.

Seperti penghantaran impuls yang lainnya, ketika impuls diterima maka akan terbentuk jaras-jaras yang akan memproses impuls ini di bagian otak. Jika jaras-jaras yang terbentuk dianggap sebagai ingatan negatif (ingatan yang tidak memberikan dampak khusus pada tubuh) maka sinaps-sinaps di sepanjang jaras ini akan mengalami habituasi sehingga jejak ingatan terhapus.

[ Gambar proses Habituasi ]Sedangkan jika informasi yang diterima adalah informasi positif (informasi yang dapat memberikan dampak tertentu pada diri kita misal: membaca buku saat belajar) sinaps tersebut dapat mengalami fasilitasi untuk membentuk jaras-jaras yang lebih permanen, sehingga dapat berlangsung beberapa jam hingga minggu.

Jika jaras tadi sudah mengalami perubahan struktur secara fisik maupun kimiawi, jaras tersebut dapat menjadi jaras memori jangka panjang.

[ Gambar proses Fasilitasi ]3. MEMORI JANGKA PANJANG (LONG-TERM MEMORY)Tidak ada batasan yang jelas antara jenis ingatan jangka menegah yang lebih lama dengan ingatan jangaka panjang yang ssesungguhnya. Namun, ingatan jangka panjang pada umumnya diyakini sebagai hasil dari perubahan structural pada saat ini, bukan perubahan kimiawi, pada sinaps-sinap yang memperkuat atau menekan penghantaran sinyal-sinyal.

A. Perubahan struktur yang terjadi di sinaps-sinaps selama terbentuknyaingatan jangka panjang.Pembentukan ingatan jangka panjang yang sebenarnya bergantung pada restrukturisasi sinaps-sinaps itu sendiri secara fisik dalam cara-cara tertentu untuk meningkatkan sensitivitasnya dalam menjalarkan sinyal-sinyal saraf.

B. Perubahan fisik paling penting terjadi adalah:

Peningkatan jumlah tempat-tempat pelepasan vesikel yang mensekresikan substansi transmitter. Setiap ujung presinaptik memiliki tempat-tempet pelepasan yang spesifik dalam membranya, yang melepaskan substansi transmitter ke dalam celah sinaptik ketike ujung serabut dirangasang. Dalam beberapa menit setelah dimulainya pembentukan ingatan, kita dapat melihat mikrograf electron terdapat suatu permulaan yang meningkatkan jumlah tempat-tempat pelepasan ini dibagian ujung. Tempat-tepat yang baru ini tibul akibat terbentuknya struktur pelepasan vesikelprotein yang baru pada permukaan bagian dalam dari membran presinaptik. Kemudian, ketika potensial aksi tiba diujung presinaptik, tempat-tempat ekstra tersebut menyebabkan peningkatan eksositosis vesikular dari substansi transmiter yang memasuki celah sinaptik. Peningkatan jumlah vesikel-vesikel transiter. Tidak hanya jumlah pelepasan vesikel saja yang meningkat, tetapi jumlah vesikel transmiter pada setiap ujung presinaptik juga meningkat.

Peningkatan jumlah ujung ujung presinaptik. Dengan pelatihan yang kuat, bahkan jumlah ujung-ujung presinaptik juga meningkat, kadang-kadang lebih dua kali normal. Bersama dengan peningkatan di ujung-ujung ini, denrit-denri dari neuron yang berurutan juga meningkatkan daya tampung sinaps-sinaps ekstra menjadi lebih lama.C. Ingatan jangka panjang akan menimbulkan perubahan fisik pada otak

Ingatan jangka panjang dihasilkan oleh perubahan struktural pada sistem.saraf, yang terjadi karena aktifasi berulang terhadap lingkaran neuron (loop of neuron). Lingakaran tersebut dapat dari korteks ke thalamus atau hipokampus, kembali lagi ke korteks. Aktifasi berulang terhadap neuron yang membentuk loop tersebut akan menyebabkan synaps diantara mereka secara fungsional berhubungan. Sekali terjadi hubungan, maka neuron tersebut akan merupakan suatu kumpulan sel, yang bila tereksitasi pada neuron tersebut akan terjadi aktifasi seluruh kumpulan sel tersebut.

Dengan demikian dapat disimpan dan dikembalikan lagi oleh berbagai sensasi, pikiran atau emosi yang mengaktifasi beberapa neuron dari kumpulan sel tersebut.FUNGSI GANJARAN DAN FUNGSI HUKUMAN DARI SISTEM LIMBIK

Beberapa struktur limbik terutama berhubungan dengan sifat-sifat afektif dari sensasi sensorik ( sensasi menyenangkan atau tidak menyenangkan

Kualitas afektif juga disebut ganjaran atau hukuman

Atau kepuasan atau antipasti

Perangsangan listrik di area limbik tertentu ( timbulkan rasa senang, puas

Sedangkan di regio lainnya ( timbulkan rasa panik, nyeri, takut, usaha mempertahankan diri, menghindar, dan elemen-elemen hukum lainnya

Derajat perangsangan kedua system yang saling berlawanan ini sangat mempengaruhi pola perilaku binatang

A. PUSAT GANJARAN

1. Pusat-pusat ganjaran utama : terletak di sepanjang rangkaian berkas bagian medial otak depan, khususnya pada nuclei lateral dan nuclei ventromedial hipotalamus

2. Pusat ganjaran kurang peka/kedua dalam hipotalamus : pada septum, amigdala, beberapa area tertentu dalam thalamus dan ganglia basalis, dan meluas ke bawah, ke bagian tegmentum basal dari mesensefalon.

3. Nuclei lateral terlibat dalam area ganjaran ( area paling poten dari seluruhnya, karena bila diberi rangsangan yang lebih kuat maka akan timbul rasa marah

4. Keadaan ini berlaku untuk sebagian besar area, yang bila :

Diberi rangsangan lebih lemah (timbul rasa ganjaran Diberi rangsangan lebih kuat ( timbul rasa hukuman.B. PUSAT HUKUMAN

Area paling poten rasa terhukum [dan kecenderungan untuk menghindar] : area kelabu sentral di sekeliling akuaduktus Sylvius dalam mesensefalon dan yang menyebar ke atas ke zone periventrikular dari hipotalamus dan thalamus

Area rasa terhukum yang tidak begitu kuat : beberapa lokasi amigdala dan hipokampus

Perangsangan pada pusat rasa terhukum, sering menghambat pusat-pusat ganjaran dan pusat rasa senang secara sempurna >> hal ini menunjukkan : rasa terhukum dan rasa takut dapat terjadi mendahului rasa senang dan rasa ganjaran

C. KAITAN DENGAN PROSES BELAJAR DAN INGATAN

Tidak semua pengalaman sensorik yang menimbulkan ganjaran atau rasa terhukum dapat diingat

Pusat-pusat rasa ganjaran dan terhukum di system limbic ( menyaring informasi-informasi yang kita pelajari( menyingkirkan > 99%, hanya menyimpan 1%

Pada rekaman listrik dari penelitian diperlihatkan : stimulus sensorik yang baru selalu merangsang area yang luas pada kortex serebri. Namun, bila pengalaman sensorik tidak menimbulkan rasa ganjaran atau rasa terhukum ( stimulus yang berulang-ulang cenderung memadamkan seluruh respons kortikal ( binatang tersebut menjadi terbiasa terhadap stimulus sensorik ( mengabaikannya

Bila stimulus lebih menimbulkan rasa ganjaran atau rasa terhukum daripada sikap acuh tak acuh ( dengan rangsangan berulang-ulang ( respons kortikal menjadi semakin kuat [mengalami penguatan] ( timbul jejak ingatan kuat terhadap sensasi ganjaran atau sensasi terhukum dan sebaliknya menimbulkan rasa terbiasa terhadap berbagai stimulus sensorik

D. KAITAN DENGAN RASA MARAH

Pola marah [rage pattern] : suatu pola emosi yang melibatkan pusat rasa terhukum pada hipotalamus dan struktur limbic lainnya, punya ciri tersendiri.

Mekanisme :

a. Perangsangan kuat pada pusat rasa terhukum, khususnya pada zone periventrikular hipotalamus dan pada hipotalamus lateral, menyebabkan :

Membangun sikap mempertahankan diri

Mengeluarkan cakarnya Mengangkat ekornya

Mendesis

Meludah

Menggeram

Mendirikan bulu-bulu tubuhnya, membuka matanya lebar-lebar, melebarkan pupilnya.b. Gangguan paling ringan saja dapat menyebabkan binatang ingin menyerang buas, terutama terjadi saat binatang dihukum dengan sangat kejam Perangsangan pada area yang lebih rostral dari area rasa terhukum, yaitu pada garis tengah preoptik (timbul rasa takut dan cemas, berkaitan dengan kecenderungan binatang untuk melarikan diri

Pada binatang normal, fenomena rasa marah terutama dicegah oleh adanya keseimbangan aktivitas nuclei ventromedial hipotalamus, selain itu : hipokampus, amigdala, dan bagian anterior koteks limbic, terutama girus singulata anterior dan garis subkalosal ( membantu menekan rasa marah.

Bila bagian system limbic ini luka atau rusak ( binatang juga manusia akan lebih peka terhadap serangan rasa marah

Bila pusat rasa ganjaran dirangsang ( pola emosional yang berlawanan dapat terjadi ( timbul placidity/ketenangan dan tameness/kejinakan.E. MAKNANYA TERHADAP PERILAKU

Pusat rasa ganjaran dan rasa terhukum : hal terpenting dari seluruh alat pengatur aktivitas tubuh, hasrat, rasa enggan, dan motivasi

Bila kita melakukan tindakan yang ternyata mendapat ganjaran ( kita akan meneruskan tindakan tersebut

Bila menyebabkan kita terhukum ( kita akan menghentikan tindakan tersebut

Efek Tranquilizer

Pemberian tranquilizer [obat penenang], misalnya klorpromazin ( biasanya menghambat pusat-pusat rasa ganjaran dan rasa terhukum ( sangat mengurangi reaksi afektif binatang

Kerja obat penenang pada keadaan psikotik : menekan sebagian besar area perilaku yang penting dalam hipotalamus dan regio otak limbic yang berkaitan dengan area tersebut.DAFTAR ISI

Ganong, W.F, 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 22. Jakarta:EGC

Guyton, A.C. & Hall, J.E., 2005. Textbook of Medical Physiology 11th ed., Philadelphia: Saunders.

Saladin, K.S., 2006. Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function 4th ed., New York: McGraw Hill Science/Engineering/Math.

Sobotta. 2005. Atlas Anatomy Manusia ed 25, EGC Jakarta

i

Long term

Memori

Central executive

Memori

MEMORY

Memori

OTAK

Paparan ulang

Impuls Sensorik

Recall

OTAK

(berpikir)

Respon

Respon (motorik, otonom)

Short term

Memori

Buffer system

Phonological loop

Visuo spatial scratch pool

Memori

Implicit memory

Explicit memory

Episodic

Memori

Semantik

Memori

Non-associative learning

Memori

Simple Classical conditioning

Memori

Priming

Memori

Procedural

Memori

PAGE 2