104
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3131 IRIGASI DAN BANGUNAN AIR PERENCANAAN DAERAH IRIGASI KALI BEDADUNG Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air Dosen : Joko Nugroho, ST, MT, Phd. Asisten : Idham Ahraf 15009114 Disusun Oleh : Ressi Dyah Adriani 15010071 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2012

Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

LAPORAN TUGAS BESAR

SI-3131 IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

PERENCANAAN DAERAH IRIGASI KALI BEDADUNG

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah

SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Dosen :

Joko Nugroho, ST, MT, Phd.

Asisten :

Idham Ahraf

15009114

Disusun Oleh :

Ressi Dyah Adriani

15010071

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2012

Page 2: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

i

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Besar Irigasi dan Bangunan air ini telah diperiksa dan disetujui serta memenuhi

ketentuan layak untuk dikumpulkan guna kelulusan mata kuliah SI-3131 Irigasi dan

Bangunan Air Semester Ganjil Tahun Akademik 2011/2012.

Asisten Tugas Besar

SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Bandung, Desember 2012

Idham Ahraf

15009114

Page 3: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

i

ABSTRAK

Tugas Besar Irigasi dan Bangunan ini menggunakan Sungai Bedadung di Jawa

Timur, untuk perencanaan pekerjaan pengairannya. Sungai Bedadung melewati beberapa

kota, diantaranya Kota jember, Bondowoso, dan lainnya. Tepatnya berada pada koordinat

113° 20’ 00’’– 113° 50’ 00’’ Bujur Timur dan diantara 8° 00’ 00” – 9° 30’ 00” Lintang

Selatan. Adapun DAS dari Sungai ini yang dihitung menggunakan metoda Polygon

Thiessen berdasarkan stasiun Tamanan, Jember dan Semboro, adalah 417.25 km2.

Dengan luas pengaruh dari masing-masing stasiun yaitu, 21.60 km2 untuk daerah

Semboro, 311.69 km2 untuk daerah Jember ,dan 83.96 km

2 untuk daerah Tamanan.

Petak sawah rencana yang akan diairi oleh Sungai Bedadung memiliki luas total

sekitar 2000 hektar. Dengan besar debit 1.87 l/dt/ha yang diperoleh dari curah hujan.

Namun berdasarkan perhitungan, Sungai Bedadung ini dapat mengaliri petak-petak

sawah dengan luas maksimum 15,491.12 hektar.

Page 4: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

iii

PETA LOKASI STUDI

Page 5: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas

Besar Irigasi dan Bangunan Air ini. Pembuatan laporan tugas besar ini bertujuan untuk

merancang suatu saluran pada jaringan irigasi, dan merencanaan petak sawah serta

ketersediaan dan kebutuhan air jaringan sawah, serta memahami konsep perencanaan

daerah irigasi pada umumnya. Laporan ini juga penulis buat sebagai syarat kelulusan

mata kuliah SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air.

Proses penyelesaian Laporan Tugas Besar ini pun tidak terlepas dari berbagai

hambatan dan kendala. Kesulitan dalam pemahaman materi, kesulitan mencari data dan

peta serta kesibukan lainnya dalam berbagai kegiatan akademik dan non-akademik

merupakan salah satu kendala yang terjadi. Namun, dengan selalu memberikan usaha

yang terbaik dalam hambatan apapun, penulis dapat mengatasi berbagai hambatan dan

kendala tersebut.

Pembuatan laporan ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah

membantu dengan bantuan, saran dan kritik yang membangun penulis. Sehingga, penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua yang selalu mendoakan dan memberi dukungan kepada

penulis.

2. Dosen Mata Kuliah SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air, yaitu Bapak Joko

Nugroho ST, MT, Phd.

3. Asisten Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air, Idham Ahraf.

4. Teman-teman yang selalu memberi bantuan dan semangat.

5. Pihak-pihak lain yang tidak mungkin disebutkan satu per satu.

Penulis juga menyadari bahwa laporan tugas besar ini masih belum sempurna dan

masih ada kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka dengan kritik dan saran

yang membangun demi hal yang lebih baik. Terakhir penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada pembaca dan semoga laporan praktikum ini bermanfaat.

Bandung, Desember 2012

Penulis

Page 6: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ i

ABSTRAK .................................................................................................................... ii

PETA LOKASI ............................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .................................................................................................. iv

DAFTAR ISI ................................................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. viii

DAFTAR GRAFIK ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... x

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1-1

1.1. Latar Belakang............................................................................................. 1-1

1.2. Maksud dan Tujuan ..................................................................................... 1-1

1.3. Ruang Lingkup ............................................................................................ 1-2

1.4. Metodologi Penyusunan Tugas .................................................................... 1-2

1.5. Sistematika .................................................................................................. 1-3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA PERENCANAAN DAERAH IRIGASI SUNGAI

BEDADUNG .............................................................................................. 2-1

2.1. Sistem Irigasi ............................................................................................... 2-1

2.2. Teori Perencanaan Petak, Saluran dan Bangunan Air ................................... 2-3

2.1.1. Teori Perencanaan Petak .............................................................. 2-3

2.1.2. Teori Perencanaan Saluran ........................................................... 2-4

2.1.3. Teori Perencanaan Bangunan Air ................................................. 2-6

2.3. Teori Perhitungan Ketersediaan Air ............................................................. 2-9

2.4. Teori Perhitungan Kebutuhan Air................................................................2-10

2.5. Teori Keseimbangan Air .............................................................................2-18

2.6. Sistem Tata Nama (Nomenklatur) ...............................................................2-18

Page 7: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

vi

BAB 3 DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) BEDADUNG ....................................... 3-1

3.1. Lokasi dan Topografi Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Bedadung.............. 3-1

3.2. Luas DAS Kali Bedadung ............................................................................ 3-1

3.3. Stasiun Pengukuran Curah Hujan ................................................................. 3-2

3.4. Data Pengukuran Hidrometeorologi DAS Bedadung .................................... 3-3

BAB 4 SISTEM IRIGASI DAERAH SUNGAI BEDADUNG ................................ 4-1

4.1. Perencanaan Petak, Saluran, dan Bangunan Air ............................................ 4-1

4.1.1. Perencanaan Petak ....................................................................... 4-1

4.1.2. Perencanaan Saluran .................................................................... 4-2

4.1.3. Perencanaan Bangunan Air .......................................................... 4-4

4.1.4. Skema Petak, Saluran Irigasi, dan Bangunan Air .......................... 4-5

4.2. Perhitungan Ketersediaan Air Daerah Irigasi Bedadung ............................... 4-6

4.2.1. Pengolahan Data Hujan Hilang .................................................... 4-6

4.2.2. Pengolahan Data Hujan ................................................................ 4-8

4.2.3. Peluang Hujan ............................................................................. 4-9

4.2.4. Curah Hujan Efektif ....................................................................4-10

4.3. Perhitungan Kebutuhan Air Daerah Irigasi Bedadung ..................................4-12

4.3.1. Perhitungan Evapotranspirasi ......................................................4-12

4.3.2. Pola Tanam .................................................................................4-18

4.3.3. Field Requirement ......................................................................4-18

4.4 Evaluasi Keseimbangan Air Daerah Irigasi Bedadung .................................4-22

4.4.1. Alternatif DR ..............................................................................4-22

BAB 5 PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN ............. 5-1

5.1. Perencanaan Saluran .................................................................................... 5-1

5.2. Pendimensian Saluran .................................................................................. 5-1

5.3. Tinggi Muka Air .......................................................................................... 5-5

5.4. Contoh Perhitungan ..................................................................................... 5-7

5.4.1. Dimensi Saluran .......................................................................... 5-7

5.4.2. Tinggi Muka Air .........................................................................5-11

Page 8: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

vii

BAB 6 BANGUNAN BAGI SADAP PADA SALURAN SEKUNDER DAN

TERSIER BENDUNG KALI BEDADUNG ................................................ 6-1

6.1. Bangunan Bagi-Sadap .................................................................................. 6-1

6.2. Perhitungan Dimensi .................................................................................... 6-2

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 7-1

7.1. Kesimpulan.................................................................................................. 7-1

7.2. Saran ........................................................................................................... 7-1

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. xi

LAMPIRAN ................................................................................................................ xii

Page 9: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Tata Nama Petak Rotasi dan Petak Kuarter ..................................2-19

Gambar 3.1 Daerah Aliran Sungai Kali Bedadung ....................................................... 3-1

Gambar 4.1 Skema petak, saluran dan bangunan air .................................................... 4-5

Page 10: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

ix

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Grafik Q80 ................................................................................................4-10

Grafik 4.2 Grafik Re50...............................................................................................4-12

Grafik 4.3 Grafik Re80...............................................................................................4-12

Grafik 4.4 T vs ea.......................................................................................................4-14

Grafik 4.5 Hasil Perhitungan W vs T ..........................................................................4-15

Grafik 4.6 Grafik f(T) ................................................................................................4-16

Page 11: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Koefisien Tanaman Untuk Padi dan Kedelai ...............................................2-13

Tabel 2.2 Kebutuhan Air Untuk Penyiapan Lahan ......................................................2-16

Tabel 3.1 Data Curah Hujan Stasiun Tamanan ............................................................. 3-2

Tabel 3.2 Data Curah Hujan Stasiun Jember ................................................................ 3-2

Tabel 3.3 Data Curah Hujan Stasiun Semboro ............................................................. 3-2

Tabel 3.4 Data Suhu Rata-Rata .................................................................................... 3-3

Tabel 3.5 Data Lama Penyinaran Sinar Matahari ......................................................... 3-3

Tabel 3.6 Data Kelembaban Udara .............................................................................. 3-3

Tabel 3.7 Data Kecepatan Angin Rata-Rata ................................................................. 3-3

Tabel 4.1 Curah Hujan Stasiun Tamanan, Jember, dan Semboro Tahun 1956 .............. 4-6

Tabel 4.2 Curah Hujan Lengkap Stasiun Tamanan, Jember, dan Semboro ................... 4-7

Tabel 4.3 Luas Area Stasiun ...................................................................................... 4-8

Tabel 4.4 Probabilitas Hujan dan R80.......................................................................... 4-9

Tabel 4.5 R80 dan Q80 ............................................................................................... 4-9

Tabel 4.6 Kemungkinan Hujan Stasiun Tamansari ......................................................4-10

Tabel 4.7 Curah Hujan R80 dan R50 ..........................................................................4-11

Tabel 4.8 Curah Hujan Efeltif Re50 dan Re 80 ..........................................................4-11

Tabel 4.9 Tabel Interpolasi Harga ea ..........................................................................4-13

Tabel 4.10 Tabel T vs W ............................................................................................4-15

Tabel 4.11Hasil T vs f(T) ...........................................................................................4-16

Tabel 4.12 Evapotranspirasi .......................................................................................4-18

Tabel 4.13 Skema Tanam Golongan A .......................................................................4-18

Tabel 4.14 WLR ........................................................................................................4-19

Tabel 4.15 Field Requirement Golongan A .................................................................4-21

Page 12: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xi

Tabel 4.16 Alternatif DR ............................................................................................4-22

Tabel 4.17 Lahan Pengairan Alternatif .......................................................................4-23

Tabel 4.18 Luas Minimum Tiap Pola Tanam ..............................................................4-24

Tabel 4.19 Maksimum Area Irigasi Yang Dapat Diairi ...............................................4-24

Tabel 5.1 b/h (n) dan Kemiringan Talud (m)................................................................ 5-2

Tabel 5.2 Koefisien Stikler (k) ................................................................................... 5-3

Tabel 5.3 Tipe Pintu Romijn ....................................................................................... 5-6

Tabel 5.4 Hasil Perhitungan Dimensi Saluran .............................................................5-11

Tabel 5.5 Hasil Perhitungan TMA ..............................................................................5-15

Tabel 6.1 Hasil Perhitungan Pendimensian Saluran ..................................................... 6-2

Tabel 6.2 Tabel nilai W (freeboard) ............................................................................. 6-3

Tabel 6.3 Hasil perhitungan......................................................................................... 6-4

Page 13: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 1-1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara agraris dimana pembangunan di bidang pertanian

menjadi prioritas utama. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memberikan

komitmen tinggi terhadap pembangunan ketahanan pangan sebagai komponen strategis

dalam pembangunan nasional. Berbagai cara dapat dilakukan dalam rangka pembangunan

di bidang pertanian untuk meningkatkan produksi pangan. Maka dari itu diperlukan suatu

bentuk rekayasa yang baik sehingga seperti apapun lahan yang tersedia, produksi pangan

tetap dapat dilakukan dengan kualitas yang tinggi.

Satu hal yang cukup krusial dalam merekayasa lahan adalah jaringan irigasi. Hal

ini karena baik tanaman maupun padi (khususnya untuk bidang agraris), membutuhkan

air yang mencukupi agar pertumbuhannya baik. Namun ketersediaan air yang ada untuk

tanaman tidak menjamin terpenuhinya kebutuhan air bagi tanaman tersebut untuk tumbuh

dengan baik. Sehingga diperlukan jaringan yang menyediakan kebutuhan air bagi lahan

tersebut. Langkah awal yang dapat dilakukan yaitu dengan pembangunan saluran irigasi

untuk menunjang ketersediaan air, sehingga ketersediaan air di lahan akan terpenuhi

walaupun lahan tersebut jauh dari sumber air permukaan.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan dari tugas besar ini yaitu :

1. Merencanakan sebuah saluran pekerjaan pengairan dari daerah irigasi yang

telah ditentukan.

2. Merencanakan kebutuhan air di sawah tiap hektar (liter/detik/ha).

3. Memahami konsep atau gambaran umum perencanaan suatu daerah irigasi.

Page 14: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 1-2

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penyusunan laporan tugas besar ini yaitu perencanaan irigasi

daerah Sungai Bedadung, Jember, Jawa Timur. Adapun Ruang lingkup penulisan laporan

ini meliputi :

1. Perencanaan petak daerah irigasi

2. Perencanaan saluran irigasi

3. Perencanaan bangunan air untuk irigasi

4. Perhitungan kebutuhan air daerah irigasi

5. Perhitungan dimensi saluran dan tinggi muka air dalam saluran

6. Layout bangunan bagi pada saluran

1.4. Metodologi Penyusunan Tugas

Metodologi yang digunakan dalam laporan ini agar dapat mencapai tujuan yang

tertulis diatas adalah sebagai berikut :

1. Melakukan Studi Literatur

2. Mengumpulkan Data Wilayah, Hidrologi dan Data iklim ( klimatologi )

yang mencakup data temperatur rata-rata, data kelembaban rata-rata, data

sinar matahari, dan data kecepatan angin rata-rata pada daerah tersebut.

3. Data-data lainnya (pemakaian persamaan, tabel, koefisien, dan lain

sebagainya)

Langkah pengerjaan dimulai dengan

1. Membuat DAS dan perencanaan daerah irigasi dari peta yang diberikan

2. Menyusun jaringan

3. Perhitungan dari data-data yang diperoleh melalui studi pustaka di

laboratorium.

Adapun hasil akhir dari tugas besar ini adalah sebuah perencanaan jaringan

irigasi pada daerah Sungai Bedadung, Jember, Jawa Timur yang meliputi data kebutuhan

air, dimensi pada tiap saluran serta tinggi muka air pada saluran.

Page 15: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 1-3

1.5. Sistematika

Berikut ini adalah sistematika penulisan dari tugas besar Irigasi dan Bangunan

Air :

BAB 1 Pendahuluan

Berisi Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Ruang Lingkup, Metodologi

Penyusunan serta Sistematika dari tugas besar ini.

BAB 2 Tinjauan Pustaka

Bab ini berisikan tentang penyajian studi pustaka, teori dasar dan dasar pemikiran

tentang irigasi serta acuan yang dipakai dalam perencanaan saluran irigasi.

Diantaranya yaitu menjelaskan mengenai sistem irigasi, tahap perencanaan

irigasi, data pengukuran dan penyelidikan, saluran irigasi, sistem tata nama,

jaringan irigasi, perencanaan dan penentuan kebutuhan air, perencanaan petak

sawah, dan perencanaan saluran.

BAB 3 Data dan Kajian Wilayah

Bab ini mendeskripsikan daerah kajian yang direncanakan untuk perencanaan

saluran irigasi, diantaranya lokasi dan topografi wilayah, serta data curah hujan

dan klimatologi DAS.

BAB 4 Perhitungan Saluran Irigasi

Berisi tentang tahap-tahap pembuatan perencanaan sistem mulai dari perencanaan

peta, perencanaan saluran, perencanaan bangunan air, dan juga skema. Terdapat

juga perhitungan ketersediaan air, perhitungan kebutuhan air, dan evaluasi

keseimbangan air.

BAB 5 Perhitungan Dimensi Saluran

Bab ini berisi perhitungan dimensi saluran dan tinggi muka air.

BAB 6 Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang hasil analisis berupa kesimpulan dan saran dari

perencanaan sistem irigasi di daerah Sungai Bedadung.

Page 16: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-1

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA PERENCANAAN DAERAH IRIGASI

SUNGAI BEDADUNG

2.1. Sistem Irigasi

Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan

pertanian. Sehingga irigasi dapat didefinisikan sebagai sistem pemberian air dari suatu

sumber air permukaan (sungai, danau, rawa, waduk) menuju ke tempat lahan budidaya

tanaman sesuai kebutuhan tanaman (tepat guna), secara teratur dan tepat waktu.

Irigasi bertujuan untuk memberi air pada tanaman untuk memenuhi

kebuituhannya dan membuang air yang berlebihan dari lahan. Dengan adanya irigasi

pemberian dan pembuangan air dapat dikendalikan dari segi jumlah dan waktu

pemberiannya.

Dalam perkembangannya sampai saat ini, ada 3 jenis sistem irigasi yang biasa

digunakan. Keempat sistem irigasi itu adalah sebagai berikut :

1. Irigasi Sistem Gravitasi

Merupakan sistem irigasi yang memanfaatkan gaya tarik bumi untuk

pengaliran airnya. Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang

rendah akibat pengaruh gravitasi.

2. Irigasi Sistem Pompa

Sistem irigasi dengan pompa bisa dipertimbangkan, apabila pengambilan

secara gravitatif ternyata tidak layak dari segi ekonomi maupun teknik. Cara

ini membutuhkan modal kecil, namun memerlukan biaya ekspoitasi yang

besar. Sumber air yang dapat dipompa untuk keperluan irigasi dapat diambil

dari sungai.

3. Irigasi Pasang-surut

Yang dimaksud dengan sistem irigasi pasang-surut adalah suatu tipe irigasi

yang memanfaatkan pengempangan air sungai akibat peristiwa pasang-surut

air laut. Areal yang direncanakan untuk tipe irigasi ini adalah areal yang

mendapat pengaruh langsung dari peristiwa pasang-surut air laut. Untuk

Page 17: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-2

daerah Kalimantan misalnya, daerah ini bisa mencapai panjang 30 - 50 km

memanjang pantai dan 10 - 15 km masuk ke darat. Air genangan yang berupa

air tawar dari sungai akan menekan dan mencuci kandungan.

Adapun untuk mengalirkan dan membagi air irigasi, dikenal 4 cara utama, yaitu :

1. Pemberian air irigasi lewat permukaan tanah, yaitu pemberian air irigasi

melalui permukaan tanah.

2. Pemberian air irigasi melalui bawah permukaan tanah, tanah dialiri melalui

bawah permukaannya. Air dialirkan melalui saluran-saluran yang ada di sisi

petak sawah. Akibat adanya air ini, muka air tanah pada petak-petak sawah

akan naik. Kemudian air tanah akan mencapai daerah perakaran secara

kapiler. Dengan demikian tanaman akan memperoleh air. Persyaratan :

a. Lapisan tanah atas mempunyai permeabilitas yang cukup

tinggi.Lapisan tanah bawah cukup stabil dan kedap air berada pada

kedalaman 1.5 sampai 3 meter.

b. Permukaan tanah sangat datar

c. Air berkualitas baik dan berkadar garam rendah.

d. Organisasi pengatur berjalan dengan baik.

3. Pemberian air dengan cara irigasi siraman. Pada sistem ini air akan

disalurkan melalui jaringan pipa, kemudian disemprotkan ke permukaan

tanah dengan kekuatan mesin pompa air. Sistem ini lebih efisien

dibandingkan dengan cara gravitasi dan irigasi bawah tanah.

4. Pemberian air dengan cara tetesan, air irigasi disalurkan lewat jaringan pipa

dan diteteskan tepat di daerah perakaran tanaman. Irigasi ini juga

menggunakan mesin pompa air sebagai tenaga penggerak. Cara pemberian

air irigasi semacam inipun belum lazim di Indonesia. Perbedaan dengan

sistem irigasi siraman :

a. Pipa tersier jalurnya melalui pohon.

b. Tekanan yang dibutuhkan kecil, karena hanya diteteskan dengan

tekanan lapangan 1 atm.

Page 18: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-3

2.2. Teori Perencanaan Petak, Saluran dan Bangunan Air

2.1.1. Teori Perencanaan Petak

Petak irigasi adalah petak sawah atau daerah yang akan dialiri dari suatu

sumber air, baik waduk maupun langsung dari satu atau beberapa sungai melalui

bangunan pengambilan bebas. Petak irigasi dibagi 3 jenis yaitu :

1. Petak Tersier

Petak ini menerima air irigasi yang dialirkan dan diukur pada

bangunan sadap (off take) tersier yang menjadi tanggung jawab Dinas

Pengairan. Bangunan sadap tersier mengalirkan airnya ke saluran tersier.

Di daerah-daerah yang ditanami padi luas petak tersier idealnya

minimum 50 ha, dan dalam keadaan tertentu dapat ditolelir sampai seluas

150 ha, disesuaikan dengan kondisi topografi dan kemudahan eksploitasi.

Petak tersier mendapat air dari satu bangunan sadap pada saluran

sekunder. Yang perlu diperhatikan dalam perencanaan petak tersier

adalah:

a. Petak mempunyai batas yang jelas pada setiap petak sehingga

terpisah dari petak tersier lainnya dan sebagai batas petak adalah

saluran drainase.

b. Bentuk petak sedapat mungkin bujur sangkar, agar lebih efisien.

c. Tanah dalam petak tersier sedapat mungkin harus dapat dimiliki

oleh satu desa atau paling banyak 3 desa.

d. Desa, jalan, sungai diusahakan jadi batas petak.

e. Tiap petak harus dapat menerima atau membuang air, gerakan air

dalam petak harus sama.

f. Luas petak diusahakan 50-150 ha. Petak yang terlalu kecil

membutuhkan air lebih banyak, petak yang terlalu besar

menyebabkan sawah yang terletak dibawah menerima air terlalu

banyak dimusim hujan dan terlalu sedikit di musim kemarau. Untuk

daerah berbukit luas petaknya berkisar antara 50 ha, untuk dataran

rendah luas petaknya berkisar 150 ha.

g. Dalam tiap bidang salah satu petak harus dapat mempergunakan air

dengan baik.

Page 19: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-4

h. Bangunan pembagi ditempatkan di tempat tinggi.

i. Petak tersier harus diletakan sedekat mungkin dengan saluran

pembawa/bangunan pembawa.

2. Petak sekunder

Petak sekunder terdiri dari beberapa petak tersier yang kesemuanya

dilayani oleh satu saluran sekunder. Biasanya petak sekunder menerima

air dari bangunan bagi yang terletak di saluran primer atau sekunder.

Batas-batas petak sekunder pada umumnya berupa tanda-tanda topografi

yang jelas, seperti misalnya saluran pembuang. Luas petak sekunder bisa

berbeda-beda, tergantung pada situasi daerah.

3. Petak primer

Petak primer terdiri dari beberapa petak sekunder, yang mengambil

air langsung dari saluran primer. Petak primer dilayani oleh satu saluran

primer yang mengambil airnya langsung dari sumber air, biasanya

sungai. Proyek-proyek irigasi tertentu mempunyai dua saluran primer. Ini

menghasilkan dua petak primer.

2.1.2. Teori Perencanaan Saluran

1. Saluran Pembawa

Berfungsi membawa air dari sumber ke petak sawah. Dilihat dari

tingkat percabangannya, dapat dibedakan menjadi:

a. Saluran Primer

Berfungsi membawa air dari sumbernya dan membagikannya ke

saluran sekunder. Air yang dibutuhkan untuk saluran irigasi didapat

dari sungai, danau atau waduk. Pada umumnya pengairan yang

didapat dari sungai jauh lebih baik dari yang lainnya. Air dari sungai

mengandung banyak zat lumpur yang biasanya merupakan pupuk

bagi tanaman sehingga gunanya terutama ialah menjaga agar

tanaman tidak mati kekeringan dalam musim kering. Untuk saluran

primer ini harus merupakan saluran trance (saluran garis tinggi) oleh

Page 20: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-5

karena itu banyak mengalami silangan-silangan karena juga

mengikuti garis kontur, maka akan berkelok-kelok dan panjang.

b. Saluran Sekunder

Dari saluran primer air disadap oleh saluran-saluran sekunder

untuk mengairi daerah-daerah yang sedapat mungkin dikelilingi oleh

saluran-saluran alam yang dapat digunakan untuk membuang air

hujan dan air yang kelebihan. Untuk mengairi petak sekunder yang

jauh dari bangunan penyadap, kita gunakan saluran muka supaya

tidak perlu membuat bangunan penyadap, sehingga diperlukan

saluran sekunder.

Fungsi utama dari saluran sekunder adalah membawa air dari

saluran primer dan membagikannya ke saluran tersier. Sedapat

mungkin saluran pemberi merupakan saluran punggung sehingga

dengan demikian kita bisa membagi air pada kedua belah sisi. Yang

dimaksud dengan saluran punggung adalah saluran yang memotong

atau melintang terhadap garis tinggi sedemikian rupa sehingga

melalui daerah (titik tertinggi) dari daerah sekitarnya.

c. Saluran Tersier

Fungsi utamanya adalah membawa air dari saluran sekunder dan

membagikannya ke petak-petak sawah. dengan luas petak maksimal

adalah 150 Ha. Saluran irigasi tersier adalah saluran pembawa yang

mengambil airnya dari bangunan sadap melalui petak tersier sampai

ke boks bagi terakhir. Pada tanah terjal saluran mengikuti kemiringan

medan, sedangkan pada tanah bergelombang atau datar, saluran

mengikuti kaki bukit atau tempat-tempat tinggi.

Boks tersier akan membagi air ke saluran tersier atau kuarter

berikutnya. Boks kuarter akan memberikan airnya ke saluran-saluran

kuarter. terjal saluran kuarter biasanya merupakan saluran garis

tinggi yang tidak menentukan Saluran-saluran kuarter adalah saluran-

saluran bagi, umumnya dimulai dari boks bagi sampai ke saluran

pembuang. Panjang maksimum yang diizinkan adalah 500 m. Di

daerah-daerah bangunan terjun. Di tanah yang bergelombang, saluran

Page 21: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-6

kuarter mengikuti kaki bukit atau berdampingan dengan saluran

tersier.

2. Saluran pembuang

Saluran pembuang intern harus sesuai dengan kerangka kerja saluran

pembuang primer. Jaringan pembuang tersier dipakai untuk:

mengeringkan sawah , membuang kelebihan air hujan, membuang

kelebihan air irigasi.

Saluran pembuang kuarter biasanya berupa saluran buatan yang

merupakan garis tinggi pada medan terjal atau alur alamiah kecil pada

medan bergelombang. Kelebihan air ditampung langsung dari sawah di

daerah atas atau dari saluran pembuang cacing di daerah bawah. Saluran

pembuang tersier menampung air buangan dari saluran pembuang kuarter

dan sering merupakan batas antara petak-petak tersier. Saluran pembuang

tersier biasanya berupa saluran yang mengikuti kemiringan medan. Jarak

antara saluran irigasi dan pembuang hendaknya cukup jauh agar

kemiringan hidrolis tidak kurang dari 1 : 4.

2.1.3. Teori Perencanaan Bangunan Air

Bangunan utama dimaksudkan sebagai penyadap dari suatu sumber air

untuk dialirkan ke seluruh daerah irigasi yang dilayani. Berdasarkan sumber

airnya, bangunan utama dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori, yaitu :

1. Bendung

Bendung adalah adalah bangunan air dengan kelengkapannya yang

dibangun melintang sungai atau sudetan yang sengaja dibuat dengan

maksud untuk meninggikan elevasi muka air sungai. Apabila muka air di

bendung mencapai elevasi tertentu yang dibutuhkan, maka air sungai

dapat disadap dan dialirkan secara gravitasi ke tempat-ternpat yang

mernerlukannya. Terdapat beberapa jenis bendung, diantaranya adalah

(1) bendung tetap (weir), (2) bendung gerak (barrage) dan (3) bendung

karet (inflamble weir). Pada bangunan bendung biasanya dilengkapi

dengan bangunan pengelak, peredam energi, bangunan pengambilan,

bangunan pembilas , kantong lumpur dan tanggul banjir.

Page 22: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-7

a. Pengambilan bebas

Pengambilan bebas adalah bangunan yang dibuat di tepi sungai yang

mengalirkan air sungai kedalam jaringan irigasi, tanpa mengatur

ketinggian muka air di sungai. Untuk dapat mengalirkan air secara,

gravitasi muka air di sungai harus lebih tinggi dari daerah irigasi yang

dilayani.

b. Pengambilan dari waduk

Salah satu fungsi waduk adalah menampung air pada saat terjadi

kelebihan air dan mengalirkannya pada saat diperlukan. Dilihat dari

kegunaannya, waduk dapat bersifat manunggal dan multi guna. Apabila

salah satu kegunaan waduk untuk irigasi, maka pada bangunan outlet

dilengkapi dengan bangunan sadap untuk irigasi. Alokasi pemberian air

sebagai fungsi luas daerah irigasi yang dilayani serta karakteristik waduk.

c. Stasiun Pompa

Bangunan pengambilan air dengan pompa menjadi pilihan apabila

upaya-upaya penyadapan air secara gravitasi tidak memungkinkan untuk

dilakukan, baik dari segi teknik maupun ekonomis. Salah satu

karakteristik pengambilan irigasi dengan pompa adalah investasi awal

yang tidak begitu besar namun biaya operasi dan eksploitasi yang sangat

besar.

2. Bangunan Bagi dan Sadap

a. Bangunan Bagi

Bangunan yang terletak pada saluran primer yang membagi air ke

saluran-saluran sekunder atau pada saluran sekunder yang membagi air

ke saluran sekunder lainnya. Bangunan bagi terdiri dari pintu-pintu yang

dengan teliti mengukur dan mengatur air yang mengalir ke berbagai

saluran.

b. Bangunan sadap

Bangunan yang terletak di saluran primer ataupun sekunder yang

memberi air kepada saluran tersier.

Page 23: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-8

c. Bangunan bagi-sadap

Bangunan yang berupa bangunan bagi, dan bersama itu pula sebagai

bangunan sadap. Bangunan bagi-sadap merupakan kombinasi dari

bangunan bagi dan bangunan sadap (bangunan yang terletak di saluran

primer atau saluran sekunder yang memberi air ke saluran tersier).

d. Boks - boks disaluran tersier

Membagi untuk dua saluran atau lebih (tersier, subtersier, dan/atau

kuarter).

3. Bangunan Pengukur dan Pengatur

Bangunan/pintu pengukur berfungsi mengukur debit yang

melaluinya, pada hulu saluran primer, pada cabang saluran dan pada

bangunan sadap tersier, agar pengelolaan air irigasi menjadi efektif.

Berbagai macam bangunan dan peralatan telah dikembangkan untuk

maksud ini. Namun demikian, untuk menyederhanakan pengelolaan

jaringan irigasi hanya beberapa jenis bangunan saja yang boleh

digunakan di daerah irigasi.

4. Bangunan Pembawa

Bangunan pembawa membawa air dari ruas hulu ke ruas hilir

saluran.Aliran melalui bangunan ini bisa superkritis atau subkritis.

a) Bangunan pembawa dengan aliran superkritis. Diperlukan di tempat-

tempat dimana lereng medannya lebih curam daripada kemiringan

maksimum saluran. Yang termasuk jenis bangunan ini: Bangunan

Terjun, Got Miring.

b) Bangunan pembawa dengan aliran Subkritis. Contoh Gorong –

gorong

Page 24: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-9

2.3. Teori Perhitungan Ketersediaan Air

Perhitungan ketersediaan air ditunjukkan untuk menghitung seberapa banyak air

yang tersedia yang dapat dialirkan ke lahan. Perhitungan ketersediaan air ini

menggunakan FJ Mock. Langkah-langkah perhitungan FJ mock adalah sebagai berikut:

1. Tentukan data-data yang diperlukan:

a. Hujan bulanan rata-rata

b. Hari hujan bulan rata-rata

c. Evapotranspirasi

2. Hitung nilai evapotranspirasi aktual (Ea)

3. Hitung nilai water surplus

Nilai water surplus dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

4. Hitung nilai run off water storage

5. Hitung nilai debit

Nilai debit dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Keterangan:

Q = debit air yang tersedia (m3/bulan)

Page 25: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-10

Luas catchment area = luas DAS (ha)

Run off bulanan = (mm/bulan)

WS = Water surplus

ln = infiltrasi

K = koefisien sebesar 0.6

Vn-1 = Vn periode sebelumnya

2.4. Teori Perhitungan Kebutuhan Air

Perhitungan kebutuhan air ditunjukkan untuk menghitung seberapa banyak air

yang dibutuhkan untuk dialiri ke lahan. Unsur yang mempengaruhi penentuan kebutuhan

air. Terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi penentuan kebutuhan air adalah

sebagai berikut:

1. Evapotranspirasi potensial

Evapotranspirasi adalah banyaknya air yang dilepaskan ke udara dalam

bentuk uap air yang dihasilkan dari proses evaporasi dan transpirasi. Evaporasi

terjadi pada permukaan badan-badan air, misalnya danau, sungai dan genangan

air. Sedangkan transpirasi terjadi pada tumbuhan akibat proses asimilasi. Ada

beberapa metoda dalam penentuan evapotranspirasi potensial diantaranya yaitu

metoda Thornwaite, Blaney Criddle dan Penman modifikasi. Ketiga metoda

tersebut berbeda dalam macam data yang digunakan untuk perhitungan.

a) Metoda Thornwaite: parameter yang diperlukan adalah temperatur dan letak

geografis.

b) Metoda Blaney Criddle: parameter yang diperlukan adalah data temperatur

dan data prosentase penyinaran matahari.

c) Metoda Penman modifikasi: parameter yang diperlukan adalah data

temperatur, kelembaban udara,prosentase penyinaran matahari dan kecepatan

angin.

Pemilihan metoda tergantung dari data yang tersedia. Di lapangan biasanya

digunakan Lysimeter untuk mempercepat dan mempermudah perhitungan.

Page 26: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-11

Untuk perhitungan di atas kertas, lebih baik menggunakan metoda Penman

modifikasi, sebab menghasilkan perhitungan yang lebih akurat. Selain itu,

metoda Penman modifikasi ini mempunyai cakupan data meteorologi yang

digunakan adalah yang paling lengkap di antara metoda-metoda yang lain.

Rumus untuk Penman modifikasi sebagai berikut

ET = c.( w . Rn + ( 1 - w ) . f(u) . ( ea - ed ) )

ET : Evapotranspirasi dalam mm/hari

c : Faktor koreksi akibat keadaan iklim siang dan malam

w : Faktor bobot tergamtung dari temperatur udara dan ketinggian tempat

Rn : Radiasi netto ekivalen dengan evaporasi mm/hari = Rns - Rnl

Rns : Gelombang pendek radiasi yang masuk

= ( 1 - ) . Rs = ( 1 - ) . ( 0.25 + n/N ) . Ra

Ra : Ekstra terestrial radiasi matahari

Rnl : f(t).f(ed).f(n/N)

: Gelombang panjang radiasi netto

N : Lama maksimum penyinaran matahari

1 - w : Faktor bobot tergantung pada temperatur udara

f(u) : Fungsi kecepatan angin = 0.27 . ( 1 + u/100 )

f(ed) : Efek tekanan uap uap pada radiasi gelombang panjang

f(n/N) : Efek lama penyinaran matahari paada radiasi gelombang panjang

f(t) : Efek temperatur pada radiasi gelombang panjang

ea : Tekanan uap jenuh tergantung pada temperatur

ed : ea . Rh/100

Rh : Curah hujan efektif

2. Curah hujan efektif

Untuk irigasi tanaman padi, curah hujan efektif tengah bulanan diambil 80% dari

curah hujan rata-rata tengah bulanan dengan kemungkinan tak terpenuhi 20%. Curah

Page 27: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-12

hujan efektif ini didapat dari analisis curah hujan. Analisis curah hujan dilakukan

dengan maksud untuk menentukan:

a. Curah hujan efektif, dimana dibutuhkan untuk menghitung kebutuhan irigasi.

Curah hujan efektif atau andalan adalah bagian dari keseluruhan curah hujan

yang secara efektif tersedia untuk kebutuhan air tanaman.

b. Curah hujan lebih ( excess rainfall ) dipakai untuk menghitung kebutuhan

pembuangan / drainase dan debit banjir.

Jadi yang dimaksud Re = Rh adalah curah hujan efektif yang harganya

adalah 0.7*R80. Sedangkan R80 adalah curah hujan dengan kemungkinan 80%

terjadi. Cara mencari R80 adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data curah hujan bulanan selama kurun waktu “n” tahun dari

beberapa stasiun curah hujan yang terdekat dengan daerah rencana

pengembangan irigasi. Minimal diperlukan 3 stasiun curah hujan.

2. Merata-ratakan data curah hujan dari beberapa stasiun yang diperoleh.

3. Mengurutkan (sorting) data curah hujan per bulan tersebut dari yang terkecil

hingga terbesar.

4. Mencari R80 dengan acuan R80 adalah data yang ke “M” .

5. Dimana M = (N/5) + 1

6. N : jumalah data curah hujan yang digunakan perbulan

7. Menghitung Re dimana Re = 0.7 * R80

3. Pola tanam

Pola tanam seperti yang diusulkan dalam tahap studi akan ditinjau dengan

memperhatikan kemampuan tanah menurut hasil-hasil survey. Kalau perlu diadakan

penyesuaian-penyesuaian. Dalam membuat pola tanam ini yang sangat perlu

diperhatikan adalah curah hujan yang terjadi. Baik curah hujan maksimum ataupun

minimum. Dengan melihat kondisi curah hujan tersebut akan bisa direncanakan

berbagai pola tanam dengan masing-masing keuntungan dan kekurangan.

Page 28: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-13

4. Koefisien tanaman

Koefisien tanaman diberikan untuk menghubungkan evapotranspirasi (ETo)

dengan evapotranspirasi tanaman acuan (Etanaman ) dan dipakai dalam rumus penman.

Koefisien yang dipakai harus didasarkan pada pengalaman yang terus-menerus dari

proyek irigasi di daerah tersebut.

Harga-harga koefisien tanaman padi dan kedelai diberikan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 2.1 Koefisien Tanaman Untuk Padi dan Kedelai

5. Perkolasi dan Rembesan

Perkolasi adalah peristiwa meresapnya air ke dalam tanah dimana tanah dalam

keadaan jenuh. Laju perkolasi sangat tergantung pada sifat-sifat tanah. Data-data

mengenai perkolasi akan diperoleh dari penelitiian kemampuan tanah. Tes kelulusan

tanah akan merupakan bagian dari penyelidikan ini. Apabila padi sudah ditanam di

daerah proyek maka pengukuran laju perkolasi dapat dilakukan langsung di sawah.

Laju perkolasi normal pada tanah lempung sesudah dilakukan penggenangan berkisar

antaara 1 sampai 3 mm/hari. Didaerah-daerah miring, perembesan dari sawah ke

sawah dapat mengakibatkan banyak kehilangan air. Di daerah-daerah dengan

kemiringan diatas 5%, paling tidak akan terjadi kehilangan 5mm/hari akibat perkolasi

dan renbesan. Pada tanah-tanah yang lebih ringan, laju perkolasi bisa lebih tinggi.

Dari hasil penyelidikan tanah pertanian dan penyelidikan kelulusan, besarnya laju

perkolaasi serta tingkat kecocokan tanah untuk pengolahan tanah dapat ditetapkan

dan dianjurkan pemakaiannya. Pada tugas saya ini digunakan nilai perkolasi rata-rata

yaitu 2 mm/hari

Varietas

Biasa

Varietas

Unggul

Varietas

Biasa

Varietas

Unggul

0,5 1,2 1,2 1,1 1,1 0.5

1 1,2 1,27 1,1 1,1 0.75

1,5 1,32 1,33 1,1 1,05 1

2 1,4 1,3 1,1 1,05 1,0

2,5 1,35 1,3 1,1 0,95 0,82

3 1,24 0 1,05 0 0.45

3,5 1,12 0,95

4 0 0

Bulan

Nedeco/Prosida FAO

Kedelai

Page 29: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-14

6. Penggantian lapisan air (WLR)

Penggantian lapisan air dilakukan setengah bulan sekali. Di Indonesia

penggantian air ini sebesar 3.3 mm/hari selama sebulan.

7. Masa penyiapan lahan

Untuk petak tersier, jangka waktu yang dianjurkan untuk penyiapan lahan

adalah 1.5 bulan. Bila penyiapan lahan terutama dilakukan dengan peralatan mesin,

jangka waktu 1 bulan dapat dipertimbangkan. Kebutuhan air untuk pengolahan lahan

sawah (puddling) bisa diambil 250 mm. Ini meliputi penjenuhan (presaturation) dan

penggenangan sawah, pada awal transplantasi akan ditambahkan lapisan 50 mm lagi.

Angka 250 mm diatas mengandaikan bahwa tanah itu bertekstur berat, cocok

digenangi dan bahwa lahan itu belum ditanami selama 2,5 bulan. Jika tanah itu

dibiarkan berair lebih lama lagi maka diambil 300 mm sebagai kebutuhan air untuk

penyiapan lahan. Kebutuhan air untuk penyiapan lahan termasuk kebutuhan air untuk

persemaian.

Dalam penentuan kebutuhan air, dibedakan antara kebutuhan air pada masa

penyiapan lahan dan kebutuhan air pada masa tanam. Penjelasannya sebagai berikut :

1. Kebutuhan air pada masa penyiapan lahan

Kebutuhan air untuk penyiapan lahan umumnya menentukan kebutuhan

maksimum air irigasi pada suatu proyek irigasi. Faktor-faktor penting yang

menentukan besarnya kebutuhan air untuk penyiapan lahan adalah :

a. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan

penyiapan lahan. Yang menentukan lamanya jangka waktu penyiapan

lahan adalah :

Tersedianya tenaga kerja dan ternak penghela atau traktor untuk

menggarap tanah.

Perlunya memperpendek jangka waktu tersebut agar tersedia cukup

waktu menanam padi sawah atau padi ladang kedua.

Kondisi sosial budaya yang ada di daerah penanaman padi akan

mempengaruhi lamanya waktu yang diperluka untuk penyiapan lahan. Untuk

daerah-daaerah proyek baru, jangka waktu penyiapan lahan akan ditetapkan

Page 30: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-15

berdasarkan kebiasaan yang berlaku di daeah-daerah sekitaarnya. Sebagai

pedoman diambil jangka waktu 1.5 bulan untuk menyelesaikan penyiapan

lahan di seluruh petak tersier. Bilamana untuk penyiapan lahan diperkirakan

akan dipakai mesin secara luas maka jangka waktu penyiapan lahan akan

diambil 1 bulan.

b. Jumlah air yang diperlukan untuk penyiapan lahan.

Pada umumnya jumlah air yang dibutuhkan untuk penyiapan lahan dapat

ditentukan berdaarkan kedalaman serta porositas tanah di sawah. Untuk

perhitungan kebutuhan air total selama penyiapan lahan digunakan metode

yang dikembangkan oleh Van de Goor dan Zijlstra (1968). Metode tersebut

didasarkan pada laju air yang konstan l/dt selama periode penyiapan lahan

dan menghasilkan rumus sebagai berikut :

IR = M.ek / (e

k - 1)

dimana :

LP : Kebutuhan air total dalam mm/hari

M : Kebutuhan air untuk mengganti/mengkompensari kehilangan

air akibat evaporasi dan perkolasi di sawah yang sudah

dijenuhkan .

M : Eo + P

Eo : 1.1 * Eto

P : perkolasi

k : M.T/S

T : Jangka waktu penyiapan lahan, hari

S : kebutuhan air untuk penjenuhan ditambah dengan lapisan air 50

mm yakni 250 + 50 = 300 mm seperti yang sudah diterangkan

diatas.

Page 31: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-16

Kebutuhan total tersebut bisa ditabelkan sebagai berikut

Tabel 2.2 Kebutuhan Air Untuk Penyiapan Lahan

Penggunaan tabel tersebut mempercepat perhitungan di lapangan. Interpolasi

selalu digunakan untuk perhitungan yang tidak ada di tabel.

Adapun kebutuhan air total untuk penyiapan lahan sawah dihitung dengan

prosedur sebagai berikut :

I. Menghitung kebutuhan air total seperti yang sudah diterangkan diatas (LP).

II. Menghitung curah hujan efektif ( Re)

III. Menghitung kebutuhan air selama penyiapan lahan dengan rumus :

DR = ( LP - Re ) / ( 0.65 * 8.64 )

dengan :

0.65 adalah perkalian harga efisiensi saluran tersier, sekunder dan primer (0.8 x

0.9 x 0.9)

8.64 adalah konstanta untuk mengubah satuan dari mm/hari ke liter/detik/hektar.

Secara lebih detail diuraikan per langkah untuk mempermudah :

a) Menghitung curah hujan efektif ( Re) dengan cara seperti yang sudah

diterangkan diatas.

b) Menghitung evapotranspirasi potensial dengan metoda penman modifikasi

yang sudah diterangkan diatas.

c) Mencari data perkolasi (P) , jangka waktu penyiapan lahan (T). dan

kebutuhan penjenuhan (S).

S = 250 mm S = 300 mm S = 250 mm S = 300 mm

5 11.1 12.7 8.4 9.5

5.5 11.4 13 8.8 9.8

6 11.7 13.3 9.1 10.1

6.5 12 13.6 9.4 10.4

7 12.3 13.9 9.8 10.8

7.5 12.6 14.2 10.1 11.1

8 13 14.5 10.5 11.4

8.5 13.3 14.8 10.8 11.8

9 13.6 15.2 11.2 12.1

9.5 14 15.5 11.6 12.5

10 14.3 15.8 12 12.9

10.5 14.7 16.2 12.4 13.2

11 15 16.5 12.8 13.6

Eo + P (mm/hr)T = 30 hr T = 45 hr

Page 32: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-17

d) Menghitung kebutuhan air total.

Eo = 1.1 * Eto

d) Menghitung M = Eo + P

e) Menghitung K = M * T/S

f) Menghitung LP = ( M * ek)/(ek - 1)

g) Menghitung kebutuhan bersi air di sawah untuk padi (NFR)

NFR = LP – Re

h) Menghitung kebutuhan air irigasi untuk padi

IR = NFR/0.65

i) Menghitung kebutuhan air untuk irigasi (DR=a)

DR(a) = IR/8.64 (l/dt/ha)

2. Kebutuhan air pada masa tanam untuk padi sawah

Secara umum unsur-unsur yang mempengaruhi kebutuhan air pada masa tanam

adalah sama dengan kebutuhan air pada masa penyiapan lahan. Hanya ada tambahan

yaitu :

Penggantian lapisan air

Setelah pemupukan, diusahakan untuk menjadwalkan dan mengganti lapisan

air meurut kebutuhan. Jika tidak ada penjadwalan semacam itu maka dilakukan

penggantian air sebanyak 2 kali masing-masing 50 mm ( atau 3.3 mm/hari selama

0.5 bulan ) selama sebulan dan 2 bulan setelah transplantasi.

Perhitungan kebutuhan pada masa tanam diuraikan secara mendetail secara

berikut sehingga dapat dilihat perbedaannya pada perhitungan kebutuhan air pada

masa penyiapan lahan, yaitu :

a. Menghitung curah hujan efektif ( Re) dengan cara seperti yang sudah

diterangkan diatas.

b. Menghitung evapotranspirasi potensial dengan metoda penman modifikasi

yang sudah diterangkan diatas.

c. Mencari data perkolasi (P) dan Penggantian lapisan air (WLR)

d. Menghitung

Page 33: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-18

Etc = Eto * c

dimana c adalah koefisien tanaman

e. Menghitung kebutuhan air total (bersih) disawah untuk padi

NFR = Etc + P + WLR – Re

f. Menghitung kebutuhan air irigasi untuk padi(IR)

IR = NFR/0.64

g. Menghitung kebutuhan air untuk irigasi (DR)

DR = IR/8.64

2.5. Teori Keseimbangan Air

Kebutuhan air dan ketersediaan air di lahan haruslah seimbang. Untuk

mengetahui hal tersebut maka dapat di gunakan neraca air. Neraca air merupakan neraca

masukan dan keluaran air disuatu tempat pada periode tertentu, sehingga dapat untuk

mengetahui jumlah air tersebut kelebihan (surplus) ataupun kekurangan (defisit). Rumus

umum neraca air DAS

P = Ro + Eaa± ΔStt

Keterangan:Keterangan:

PP= presipitasi jatuh di DAS= (mm/th))

Ea = evapotranspirasi aktualEa = (mm/th))

QQ= runoff keluar DAS di outlet = Ro= (mm/th))

ΔStt= perubahan simpanan air = (mm/th))

2.6. Sistem Tata Nama (Nomenklatur)

Boks tersier diberi kode T, diikuti dengan nomor urut menurut arah jarum jam,

mulai dan boks pertama di hilir bangunan sadap tersier: T1, T2, dan seterusnya. Boks

kuarter diberi kode K, diikuti dengan nomor urut jarum jam, mulai dari boks kuarter

pertama di hilir boks nomor urut tertinggi K1, K2, dan seterusnya.

Page 34: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 2-19

Ruas-ruas saluran tersier diberi nama sesuai dengan nama boks yang terletak di

antara kedua boks, misalnya (T1 - T2), (T3 – K1). Petak kuarter diberi nama sesuai

dengan petak rotasi, diikuti dengan nomor urut menurut arah jarum jam. Petak rotasi

diberi kode A, B, C dan seterusnya menurut arah jarum jam. Saluran irigasi kuarter diberi

nama sesuai dengan petak kuarter yang dilayani tetapi dengan huruf kecil, misalnya al,

a2, dan seterusnya. Saluran pembuang kuarter diberi nama sesuai dengan petak kuarter

yang dibuang airnya, diawali dengan dk, misalnya dka1, dka2 dan seterusnya. Saluran

pembuang tersier diberi kode dt1, dt2, juga menurut arah jarum

Gambar 2.1 Sistem Tata Nama Petak Rotasi dan Petak Kuarter

Page 35: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 3-1

BAB 3

DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) BEDADUNG

3.1. Lokasi dan Topografi Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Bedadung

Lokasi studi dalam laporan ini yaitu daerah irigasi Bedadung. Daerah irigasi

bedadung merupakan hilir dari Sungai Bedadung, terletak di Kota Jember, Jawa Timur.

Hulu sungai ini bermuara ke Samudera Hindia. DAS ini bermuara dari Gunung Malang,

Gunung karangsela, Gunung Pinggang, Gunung Kukusan. Perbedaan kontur pada DAS

Sungai Bedadung Cukup bervariasi mulai dari dataran tinggi sampai rendah.

Gambar 3.1 Daerah Aliran Sungai Kali Bedadung

3.2. Luas DAS Kali Bedadung

Daerah Aliran sungai (DAS) merupakan daerah tempat mengalirnya air dari

anak-anak sungai yang mengarah kepada sungai yang menjadi sungai perencanaan DAS

Irigasi kita. DAS dibatasi pada kontur atau ketinggian daerah yang menjadi muara sungai

kita. Adapun luas Daerah Aliran Sungai Kali Bedadung yang menjadi daerah

perencanaan irigasi adalah sebesar 417.25 km2. Luas DAS ini dihitung dengan

menggunakan perhitungan luas area pada aplikasi AutoCAD.

Page 36: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 3-2

3.3. Stasiun Pengukuran Curah Hujan

Pada perencanaan daerah irigasi di aliran sungai Bedadung ini, digunakan 3

stasiun pengukuran curah hujan. Ketiga stasiun hujan ini diharapkan bisa

merepresentasikan DAS tersebut. Adapun data dari ketiga sasiun diatas adalah data curah

hujan dari tahun 1955 hingga tahun 1964. Ketiga stasiun curah hujan tersebut adalah :

a) Stasiun curah hujan Tamanan dengan luas DAS 21.60 km2

b) Stasiun curah hujan Jember dengan luas DAS 311.69 km2

c) Stasiun curah hujan Semboro dengan luas DAS 83.96 km2

Tabel 3.1 Data Curah Hujan Stasiun Tamanan

Tabel 3.2 Data Curah Hujan Stasiun Jember

Tabel 3.3. Data Curah Hujan Stasiun Semboro

Curah Hujan (mm)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1955.00 257.00 316.00 221.00 50.00 122.00 104.00 257.00 73.00 97.00 44.00 543.00 153.00

1956.00 376.00 206.00 111.00 187.00 0.00 154.00 52.00 191.00 3.00 126.00 189.00 435.00

1957.00 405.00 400.00 263.00 138.00 62.00 0.00 178.00 25.00 25.00 39.00 42.00 203.00

1958.00 127.00 350.00 339.00 95.00 51.00 83.00 95.00 14.00 29.00 85.00 114.00 156.00

1959.00 424.00 274.00 188.00 117.00 150.00 49.00 18.00 0.00 5.00 47.00 82.00 273.00

1960.00 498.00 596.00 200.00 267.00 47.00 13.00 10.00 6.00 30.00 59.00 83.00 316.00

1961.00 434.00 206.00 188.00 88.00 83.00 0.00 24.00 0.00 4.00 47.00 80.00 226.00

1962.00 421.00 243.00 178.00 301.00 25.00 29.00 19.00 71.00 42.00 73.00 122.00 145.00

1963.00 344.00 213.00 626.00 256.00 40.00 9.00 0.00 0.00 2.00 16.00 58.00 289.00

1964.00 79.00 205.00 166.00 79.00 52.00 65.00 26.00 19.00 105.00 246.00 136.00 275.00

Bulan

Curah Hujan (mm)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1955.00 480.00 277.00 222.00 168.00 99.00 154.00 330.00 147.00 173.00 167.00 455.00 267.00

1956.00 370.00 344.00 143.00 98.00 66.00 168.00 108.00 203.00 94.00 156.00 367.00 654.00

1957.00 339.00 375.00 273.00 178.00 122.00 0.00 165.00 47.00 42.00 16.00 120.00 411.00

1958.00 97.00 144.00 488.00 264.00 169.00 112.00 116.00 30.00 101.00 92.00 95.00 479.00

1959.00 480.00 375.00 307.00 48.00 248.00 30.00 42.00 60.00 37.00 58.00 122.00 355.00

1960.00 300.00 466.00 319.00 192.00 244.00 89.00 50.00 60.00 49.00 266.00 387.00 153.00

1961.00 393.00 267.00 95.00 73.00 369.00 14.00 26.00 0.00 27.00 70.00 257.00 170.00

1962.00 457.00 202.00 206.00 449.00 17.00 111.00 15.00 89.00 32.00 130.00 227.00 381.00

1963.00 688.00 202.00 418.00 128.00 1.00 0.00 0.00 23.00 0.00 66.00 177.00 332.00

1964.00 126.00 316.00 403.00 212.00 106.00 105.00 12.00 39.00 47.00 428.00 226.00 89.00

Bulan

Curah Hujan (mm)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1955.00 249.00 301.00 214.00 96.00 159.00 85.00 276.00 74.00 67.00 84.00 345.00 276.00

1956.00 287.00 142.00 104.00 25.00 123.00 71.00 144.00 91.00 52.00 28.00 136.00 456.00

1957.00 206.00 319.00 216.00 103.00 25.00 9.00 227.00 51.00 0.00 2.00 201.00 287.00

1958.00 189.00 240.00 236.00 158.00 57.00 35.00 54.00 5.00 0.00 15.00 234.00 245.00

1959.00 328.00 154.00 372.00 235.00 78.00 103.00 13.00 0.00 13.00 2.00 98.00 345.00

1960.00 239.00 203.00 238.00 156.00 181.00 93.00 27.00 11.00 22.00 20.00 116.00 177.00

1961.00 397.00 179.00 332.00 132.00 116.00 2.00 2.00 0.00 0.00 1.00 80.00 178.00

1962.00 380.00 176.00 199.00 204.00 36.00 24.00 22.00 64.00 0.00 48.00 125.00 340.00

1963.00 416.00 130.00 207.00 85.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 86.00 369.00

1964.00 150.00 193.00 361.00 247.00 85.00 38.00 5.00 3.00 23.00 208.00 42.00 73.00

Bulan

Page 37: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 3-3

3.4. Data Pengukuran Hidrometeorologi DAS Bedadung

Data-data hidrometerologi digunakan untuk menganalisis ketersedian air di suatu

daerah. Adapun data-data yang diperlukan yaitu data curah hujan, data suhu rata-rata

(0C), data kecepatan angin (knot), data radiasi matahari rata-rata (%), data kelembaban

rata-rata (%), dan. Data-data ini digunakan untuk perhitungan Evaporasi/evapotranspirasi.

Tabel 3.4 Data Suhu Rata-Rata

Tabel 3.1 Data Lama Penyinaran Sinar Matahari

Tabel 3.6 Data Kelembaban Udara

Tabel 3.7 Data Kecepatan Angin Rata-Rata

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1973 24.8 24.8 24.6 24.7 24 24.6 23.7 24.3 24.2 25.3 24.4 24.5

1974 24.2 23.5 24 24.2 24.4 23.8 23 23.8 24.2 24.4 24.3 24.3

1975 23.7 24.2 24.1 24.7 23.6 23.1 23.3 23.1 23.9 23.8 23.6 23.6

1976 21.3 23.8 23.6 23.9 23.5 23 22.1 23 23.1 24.3 24.4 24.4

1977 23.9 23.6 23.7 24 24.1 23.3 21.7 21.5 22.6 24.2 24.9 24.1

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1973 44 59 50 65 60 84 76 83 68 82 55 55

1974 43 46 62 73 81 85 85 83 78 73 67 61

1975 48 45 42 55 67 91 88 78 70 51 55 48

1976 55 63 53 77 87 88 89 86 92 71 61 75

1977 57 80 56 73 77 73 90 87 77 87 82 52

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1973 84 82 84 82 83 76 78 75 79 74 81 79

1974 77 84 79 78 76 74 75 76 77 80 83 85

1975 78 79 87 87 88 83 84 83 87 90 88 86

1976 83 84 84 77 74 73 73 72 71 77 80 80

1977 84 84 85 80 78 82 77 76 74 72 75 83

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1973 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4

1974 5 4 5 3 4 4 5 5 4 3 4 3

1975 3 4 2 3 4 4 4 4 4 2 3

1976 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4

1978 4 3 4 3 9 4 5 4

Page 38: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-1

BAB 4

SISTEM IRIGASI DAERAH SUNGAI BEDADUNG

4.1. Perencanaan Petak, Saluran, dan Bangunan Air

4.1.1. Perencanaan Petak

Petak irigasi adalah petak sawah atau daerah yang akan dialiri dari suatu

sumber air, baik waduk maupun langsung dari satu atau beberapa sungai melalui

bangunan pengambilan bebas. Petak irigasi dibagi 3 jenis yaitu :

1. Petak primer

Yaitu petak atau gabungan petak-petak sekunder yang mendapat air

langsung dari saluran induk. Petak primer dilayani oleh satu saluran primer

yang mengambil airnya langsung dari sumber air. Daerah di sepanjang

saluran primer sering tidak dapat dilayani dengan mudah dengan cara

menyadap air dari saluran sekunder. Apabila saluran primer melewati

sepanjang garis tinggi, daerah saluran primer yang berdekatan harus dilayani

langsung dari saluran primer.

2. Petak sekunder

Yaitu kumpulan dari beberapa petak tersier yang mendapat air langsung

dari saluran sekunder. Biasanya petak sekunder menerima air dari bangunan

bagi yang terletak di saluran primer atau sekunder. Batas-batas petak

sekunder pada umumnya berupa tanda-tanda topografi yang jelas, misalnya

saluran pembuang. Luas petak sekunder bisa berbeda-beda tergantung dari

situasi daerah. Saluran sekunder sering terletak di punggung medan, mengairi

kedua sisi saluran hingga saluran pembuang yang membatasinya. Saluran

sekunder boleh juga direncanakan sebagai saluran garis tinggi yang mengairi

lereng-lereng medan yang lebih rendah saja.

3. Petak tersier

Yaitu petak-petak sawah yang mendapat air dari bangunan sadap.

Perencanaan dasar yang berkenaan dengan unit tanah adalah petak tersier.

Petak ini menerima air irigasi yang dialirkan dan diukur pada bangunan

sadap tersier yang menjadi tanggung jawab dinas pengairan, Bangunan sadap

tersier mengalirkan airnya ke saluran tersier.

Page 39: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-2

Yang perlu diperhatikan dalam perencanaan petak adalah :

1. Petak mempunyai batas yang jelas pada tiap petak sehingga terpisah

dari petak sekunder yang lain dan sebagai batas petak adalah saluran

drainase.

2. Bentuk petak sedapatnya bujur sangkar, uasaha ini untuk

meningkatkan efisiensi.

3. Tanah dalam suatu petak sekunder sedapat mungkin harus dapat

dimiliki oleh satu desa atau paling banyak tiga desa.

4. Desa, jalan, sungai diusahakan menjadi batas petak

5. Tiap petak harus dapat menerima atau membuang air, dan gerak

pembagi ditempatkan di tempat tertinggi.

6. Petak sekunder harus diletakkan sedekat mungkin dengan saluran

pembawa ataupun bangunan pembawa.

Petak sawah untuk daerah irigasi sungai Bedadung direncanakan seluas

3200.96 ha. Sebagian besar petak sawah dibuat bujur sangkar, karena petak

terbaik adalah dengan bentuk bujur sangkar sehingga penggunaan airnya lebih

efisien. Namun ada juga beberapa petak yang dibuat tidak berbentuk bujur

sangkar, karena harus disesuiakan dengan medan lokasi.

4.1.2. Perencanaan Saluran

Saluran Pembawa

Saluran pembawa terdiri dari 3 macam :

1. Saluran Primer

Saluran ini berfungsi membawa air dari sumber dan mengalirkannya ke

saluran sekunder. Air yang dibutuhkan untuk saluran irigasi diperoleh

dari sungai, danau, atau waduk. Air dari sungai mengandung banyak zat

lumpur yang biasanya merupakan pupuk bagi tanaman sehingga dapat

menjaga tanaman tidak mati kekeringan di musim kemarau. Saluran

primer ini mengalirkan air langsung dari bendung yang telah dibuat.

Saluran ini dibuat memanjang mengikuti kontur yang ada.

2. Saluran Sekunder

Page 40: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-3

Saluran sekunder menyadap air dari saluran primer untuk mengairi daerah di

sekitarnya. Saluran sekunder dibuat tegak lurus terhadap saluran primer dan

mengikuti kontur yang ada

3. Saluran Tersier

Saluran ini berfungsi untuk membawa air dari saluran sekunder dan

membagikannya ke petak-petak sawah dengan luas maksimum 150 hektar.

Saluran Pembuang

Saluran ini berfungsi untuk membuang air berlebihan dari petak-petak

sawah ke sungai. Jaringan pembuang tersier dipakai untuk: mengeringkan sawah,

membuang kelebihan air hujan, membuang kelebihan air irigasi.

Setiap saluran memiliki efisiensi irigasi, yaitu :

Jaringan tersier : 80%

Saluran sekunder : 90%

Saluran primer : 90%

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan saluran adalah:

1. Dimensi saluran didasarkan pada kapasitas terbesar, yaitu kapasitas pada

musim kemarau.

2. Letak saluran pembuangan sedemikian rupa sehingga seluruh areal dapat

dialiri. Untuk itu sedapat mungkin saluran diletakkan di punggung bukit.

3. Saluran pembawa sedapat mungkin dipisah dari saluran pembuang.

Kecepatan saluran pembawa kecil, sedangkan pada saluran pembuang

kecepatannya besar.

4. Saluran primer mempunyai syarat :

panjang maksimum 5 kilometer, kemiringannya kecil, lurus

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pendimensian saluran :

1. Dalam penggunaan a (kebutuhan air) dihitung berdasarkan pada

perhitungan yang sudah dibahas pada bab sebelumnya.

2. Dalam merencanakan lebar saluran yang dipergunakan di lapangan, dari

b’ (b perhitungan), dibulatkan ke 5 centimeter terdekat.

3. Perhitungan dimensi saluran dimaksudkan untuk memperoleh dimensi

dari saluran yang akan dipergunakan dalam jaringan irigasi serta untuk

Page 41: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-4

menentukan tinggi muka air yang harus ada pada bendung agar

kebutuhan air untuk seluruh wilayah cakupan pengairan dapat terpenuhi.

4. Perhitungan dimensi saluran ini ada dua tahap yaitu tahap penentuan

dimensi untuk setiap ruas saluran dan tahap perhitungan ketinggian muka

air pada tiap-tiap ruas saluran. Hasil perhitungan tersebut lebih efisien

ditampilkan dalam bentuk tabel dimana urutan pengerjaan sudah

diurutkan per kolom.

Pada daerah irigasi sungai Bedadung, direncanakan dibuat 3 buah

saluran, yaitu saluran primer untuk mengambil air dari intake, saluran sekunder

untuk mendistribusikan air dari saluran primer ke saluran tersier, dan saluran

tersier untuk mendistribusikan air dari saluran sekunder ke petak-petak sawah

yang direncanakan.

4.1.3. Perencanaan Bangunan Air

Bangunan irigasi yang dipakai adalah bangunan utama, dalam hal ini

bendung (untuk meninggikan tinggi muka air di sungai sampai ketinggian yang

diperlukan sehingga air dapat dialirkan ke lahan di sekitarnya). Selain itu, dalam

sistem irigasi daerah Sungai Cacaban ini juga digunakan :

- Bangunan bagi

Bangunan yang terletak pada saluran primer yang membagi air ke

saluran-saluran sekunder atau pada saluran sekunder yang membagi air

ke saluran sekunder lainnya. Bangunan bagi terdiri dari pintu-pintu yang

dengan teliti mengukur dan mengatur air yang mengalir ke berbagai

saluran.

- Bangunan sadap

Bangunan yang terletak di saluran primer ataupun sekunder yang

memberi air kepada saluran tersier.

- Bangunan bagi sadap

Bangunan yang berupa bangunan bagi dan bersama itu pula sebagai

bangunan sadap. Bangunan bagi-sadap merupakan kombinasi dari

bangunan bagi dan bangunan sadap (bangunan yang terletak di saluran

primer atau sekunder yang memberi air ke saluran tersier).

Page 42: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-5

Perencanaan tata letak bangunan pembawa juga sangat terbatas karena

kurangnya informasi detail mengenai keadaan topografi daerah irigasi yang

bersangkutan. Bangunan-bangunan pembawa yang digunakan adalah:

- Gorong-gorong, dipasang di tempat-tempat dimana saluran lewat di

bawah bangunan (jalan, rel KA, dll) atau bila pembuang lewat di bawah

saluran

- Talang, dipakai untuk mengalirkan air irigasi lewat di atas saluran

lainnya, saluran pembuang alamiah atau cekungan dan lembah-lembah

- Sipon, dipakai untuk mengalirkan air irigasi dengan menggunakan

gravitasi di bawah saluran pembuang, cekungan, anak sungai atau sungai.

Sipon juga dipakai untuk melewatkan air di bawah jalan, rel, dan

bangunan-bangunan yang lain. Merupakan saluran tertutup yang

direncanakan untuk mengalirkan air secara penuh dan sangat dipengaruhi

oleh tinggi tekan

4.1.4. Skema Petak, Saluran Irigasi, dan Bangunan Air

Gambar 4.1 Skema petak, saluran dan bangunan air

Kali Bedadung

BDD PM 3 BDD PM 2 BDD PM 1

BDD SK B1 Bendung

BDD SK C1 BDD SK A1

BDD TS B1 KA

100 0.220887

BDD TS C1 KA BDD TS C1 KI BDD TS A1 KA BDD TS A1 KI

100 0.220887 100 0.220887 BDD SK B2 100 0.220887 100 0.220887

BDD SK A2

BDD SK C2

BDD TS B2 KA BDD TS B2 KI BDD TS A2 KI

100 0.220887 100 0.220887 100 0.220887

Intake BDD SK A3

BDD TS C2 KA

Bangunan bagi/sadap 100 0.220887

Saluran sekunder BDD SK C3 BDD TS A3 KA

100 0.220887

Saluran primer BDD SK A4

Saluran tersier

BDD TS C3 KA

Bendung 100 0.220887 BDD TS A4 KA

BDD TS C5a KA BDD TS C4a KA BDD SK C4 100 0.220887

Arah aliran air 100 0.22089 100 0.220887 BDD SK A5

BDD Bedadung BDD SK C5a BDD SK C4a BDD SK C4b

BDD TS C5a KI BDD TS C4b KA BDD TS A5 KA BDD TS A5 KI

PM Primer 100 0.22089 100 0.220887497 100 0.220887 100 0.220887

BDD SK A6

SK Sekunder

TS Tersier BDD TS A6 KI

100 0.220887

A (hektar) Q (m3/s)

SUNGAI-SAL-POSISI

Page 43: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-6

4.2. Perhitungan Ketersediaan Air Daerah Irigasi Bedadung

4.2.1. Pengolahan Data Hujan Hilang

Pengolahan data hujan hilang dilakukan dengan metode rasional, dengan

diketahui data hujan dari stasiun lain. Contoh perhitungan data hujan hilang bulan

Mei tahun 1956 :

Tabel 4.1 Curah Hujan Stasiun Tamanan, Jember dan Semboro Tahun 1956

Dengan persamaan sebagai berikut :

Dengan

= rerata stasiun 1

= rerata stasiun 2

= rerata stasiun 3

= jumlah stasiun lainnya

= Curah hujan yg dicari

= Curah hujan stasiun 2

= Curah hujan stasiun 3

Curah Hujan (mm)

1956.00 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Tamanan 376.00 206.00 111.00 187.00 - 154.00 52.00 191.00 3.00 126.00 189.00 435.00

Jember 370.00 344.00 143.00 98.00 66.00 168.00 108.00 203.00 94.00 156.00 367.00 654.00

Semboro 287.00 142.00 104.00 25.00 123.00 71.00 144.00 91.00 52.00 28.00 136.00 456.00

Bulan

Page 44: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-7

Nomer 8.00

Nama Tamanan

Curah Hujan (mm)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1955.00 257.00 316.00 221.00 50.00 122.00 104.00 257.00 73.00 97.00 44.00 543.00 153.00 2237.00 186.42

1956.00 376.00 206.00 111.00 187.00 108.73 154.00 52.00 191.00 3.00 126.00 189.00 435.00 2138.73 178.23

1957.00 405.00 400.00 263.00 138.00 62.00 0.00 178.00 25.00 25.00 39.00 42.00 203.00 1780.00 148.33

1958.00 127.00 350.00 339.00 95.00 51.00 83.00 95.00 14.00 29.00 85.00 114.00 156.00 1538.00 128.17

1959.00 424.00 274.00 188.00 117.00 150.00 49.00 18.00 0.00 5.00 47.00 82.00 273.00 1627.00 135.58

1960.00 498.00 596.00 200.00 267.00 47.00 13.00 10.00 6.00 30.00 59.00 83.00 316.00 2125.00 177.08

1961.00 434.00 206.00 188.00 88.00 83.00 0.00 24.00 0.00 4.00 47.00 80.00 226.00 1380.00 115.00

1962.00 421.00 243.00 178.00 301.00 25.00 29.00 19.00 71.00 42.00 73.00 122.00 145.00 1669.00 139.08

1963.00 344.00 213.00 626.00 256.00 40.00 9.00 0.00 0.00 2.00 16.00 58.00 289.00 1853.00 154.42

1964.00 79.00 205.00 166.00 79.00 52.00 65.00 26.00 19.00 105.00 246.00 136.00 275.00 1453.00 121.08

Nomer 13.00

Nama Jember

Curah Hujan (mm)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1955.00 480.00 277.00 222.00 168.00 99.00 154.00 330.00 147.00 173.00 167.00 455.00 267.00 2939.00 244.92

1956.00 370.00 344.00 143.00 98.00 66.00 168.00 108.00 203.00 94.00 156.00 367.00 654.00 2771.00 230.92

1957.00 339.00 375.00 273.00 178.00 122.00 6.23 165.00 47.00 42.00 16.00 120.00 411.00 2094.23 174.52

1958.00 97.00 144.00 488.00 264.00 169.00 112.00 116.00 30.00 101.00 92.00 95.00 479.00 2187.00 182.25

1959.00 480.00 375.00 307.00 48.00 248.00 30.00 42.00 60.00 37.00 58.00 122.00 355.00 2162.00 180.17

1960.00 300.00 466.00 319.00 192.00 244.00 89.00 50.00 60.00 49.00 266.00 387.00 153.00 2575.00 214.58

1961.00 393.00 267.00 95.00 73.00 369.00 14.00 26.00 0.00 27.00 70.00 257.00 170.00 1761.00 146.75

1962.00 457.00 202.00 206.00 449.00 17.00 111.00 15.00 89.00 32.00 130.00 227.00 381.00 2316.00 193.00

1963.00 688.00 202.00 418.00 128.00 1.00 6.59 0.00 23.00 1.46 66.00 177.00 332.00 2043.05 170.25

1964.00 126.00 316.00 403.00 212.00 106.00 105.00 12.00 39.00 47.00 428.00 226.00 89.00 2109.00 175.75

Nomer 20.00

Nama Semboro

Curah Hujan (mm)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1955.00 249.00 301.00 214.00 96.00 159.00 85.00 276.00 74.00 67.00 84.00 345.00 276.00 2226.00 185.50

1956.00 287.00 142.00 104.00 25.00 123.00 71.00 144.00 91.00 52.00 28.00 136.00 456.00 1659.00 138.25

1957.00 206.00 319.00 216.00 103.00 25.00 9.00 227.00 51.00 0.00 2.00 201.00 287.00 1646.00 137.17

1958.00 189.00 240.00 236.00 158.00 57.00 35.00 54.00 5.00 0.00 15.00 234.00 245.00 1468.00 122.33

1959.00 328.00 154.00 372.00 235.00 78.00 103.00 13.00 0.00 13.00 2.00 98.00 345.00 1741.00 145.08

1960.00 239.00 203.00 238.00 156.00 181.00 93.00 27.00 11.00 22.00 20.00 116.00 177.00 1483.00 123.58

1961.00 397.00 179.00 332.00 132.00 116.00 2.00 2.00 0.00 0.00 1.00 80.00 178.00 1419.00 118.25

1962.00 380.00 176.00 199.00 204.00 36.00 24.00 22.00 64.00 0.00 48.00 125.00 340.00 1618.00 134.83

1963.00 416.00 130.00 207.00 85.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 86.00 369.00 1293.00 107.75

1964.00 150.00 193.00 361.00 247.00 85.00 38.00 5.00 3.00 23.00 208.00 42.00 73.00 1428.00 119.00

BulanTotal Rerata

BulanTotal Rerata

BulanTotal Rerata

Perhitungan :

Sehingga diperoleh data hujan lengkap sebagai berikut :

Tabel 4.2 Curah Hujan Lengkap Stasiun Tamanan, Jember, dan Semboro

Page 45: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-8

Area peta Area peta

cm2 km2

1.00 Semboro 3.46 21.60

2.00 Jember 49.87 311.69

3.00 Tamanan 13.43 83.96

66.76 417.25

No Stasiun

TOTAL

4.2.2. Pengolahan Data Hujan

Selanjutnya, menentukan curah hujan rata-rata bulanan untuk tiga stasiun

dengan menggunakan metode rata-rata poligon Thiesen.

Persamaan hujan rata-rata thiessen

Dengan

= rerata stasiun

= Curah hujan stasiun 1

= Curah hujan stasiun 2

= Luas daerah 1

= Luas daerah 2

Tabel 4.3 Luas Area Stasiun

Hujan rata-rata thiessen Januari, 1964

Page 46: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-9

Rank Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des P

1.00 604.70 478.54 448.93 406.54 298.35 160.16 312.52 194.79 152.22 379.99 467.01 599.68 0.09

2.00 460.86 377.13 444.97 224.51 219.48 140.37 170.83 128.33 81.28 211.61 319.22 401.89 0.18

3.00 445.77 343.24 353.14 205.23 201.10 102.18 108.56 84.08 73.51 143.34 311.80 362.73 0.27

4.00 423.17 305.77 290.86 187.05 139.46 93.48 98.60 46.60 57.43 137.95 212.22 337.98 0.36

5.00 401.46 287.30 286.42 166.07 106.73 90.00 40.76 44.82 43.78 114.29 200.59 331.39 0.45

6.00 366.91 286.09 268.04 151.53 104.91 73.91 35.67 42.78 36.40 86.61 198.36 325.26 0.55

7.00 345.40 250.17 221.38 140.53 94.05 37.60 24.36 33.11 32.36 61.80 148.34 244.53 0.64

8.00 336.68 208.90 200.00 112.13 77.55 10.56 16.17 25.49 29.32 52.89 112.71 187.04 0.73

9.00 117.79 200.49 134.54 79.07 19.59 6.73 14.45 17.18 20.97 52.52 108.50 181.68 0.82

10.00 107.80 190.42 125.98 71.56 8.80 5.12 0.00 0.00 1.50 19.90 106.02 125.60 0.91

4.2.3. Peluang Hujan

Tabel 4.4 Probabilitas Hujan dan R80

Nilai R80 tersebut diperoleh dari interpolasi nilai-nilai curah hujan yang sudah

diurutkan sesuai probabilitasnya.

Contoh perhitungan R80 dan Q80 bulan Januari :

/bln

Tabel 4.5 R80 dan Q80

Rainfall

(m/s) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

R80 0.0000000623 0.0000000780 0.0000000570 0.0000000331 0.0000000120 0.0000000029 0.0000000057 0.0000000073 0.0000000087 0.0000000203 0.0000000422 0.0000000705

Debit

m3/s Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Q80 18.21 22.78 16.64 9.66 3.51 0.84 1.67 2.12 2.55 5.93 12.32 20.59

Bulan

Bulan

Page 47: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-10

Grafik 4.1 Grafik Q80

4.2.4. Curah Hujan Efektif

Selanjutnya kita perlu menghitung berapa curah hujan efektif untuk

setiap bulannya untuk menghitung kebutuhan air setiap bulannya. Curah hujan

yang diambil adalah curah hujan pada stasiun terdekat dari bendung, dan untuk

kasus ini dipilih Stasiun Tamansari yang merupakan stasiun terdekat dari

bendung pada perencanaan. Curah hujan efektif ini dibagi menjadi dua tipe yaitu

Re50 dan Re80. Berikut rumusan untuk menghitung kedua curah hujan efektif

diatas:

Keterangan:

R80 = curah hujan bulanan 80% (mm/hari)

R50 = Curah hujan bulanan 50% (mm/hari)

Tabel 4.6 Kemungkinan Hujan Stasiun Tamansari

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1 386 393 357 193 249 294 117 69 124 263 273 480

2 320 261 324 151 245 75 85 63 113 102 265 320

3 300 206 296 145 237 66 37 50.52 112 100 248 245

4 284 204 265 143 232 51 26 5 82 95 177 241

5 239 156 239 137 158 47 0 0 29 83 177 225

6 237 150 200 113 135 11 0 0 15 30 157 218

7 228 149 187 89 111 0 0 0 8 30 142 181

8 217 134 139 87 21 0 0 0 8 11 126 175

9 169 127 94 85 15 0 0 0 0 0 67 141

10 125 78 39 46 9 0 0 0.00 0 0 48 47

RankBulan

Page 48: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-11

Contoh perhitungan R80, R50 dan Re untuk buan Januari :

mm/bln

Hasil dari perhitungan curah hujan efektif ditampilkan dalam tabel dan grafik

berikut,

Tabel 4.7 Curah Hujan R80 dan R50

Tabel 4.8 Curah Hujan Efektif Re80 dan Re50

Rainfall

(mm/2bln)

R50 119.00 119.00 76.50 76.50 109.75 109.75 62.50 62.50 73.25 73.25 14.50 14.50 0.00 0.00 0.00 0.00 11.00 11.00 28.25 28.25 83.50 83.50 110.75 110.75

R80 89.30 89.30 64.20 64.20 51.50 51.50 42.70 42.70 8.10 8.10 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.80 0.80 1.10 1.10 39.40 39.40 73.90 73.90

Mei Agust Sep

Bulan

Okt Nop DesJan Feb Mar Apr Jun Jul

Rainfall

(mm/15 hari)

Re50 5.55 5.55 3.57 3.57 5.12 5.12 2.92 2.92 3.42 3.42 0.68 0.68 0.00 0.00 0.00 0.00 0.51 0.51 1.32 1.32 3.90 3.90 5.17 5.17

Re80 4.17 4.17 3.00 3.00 2.40 2.40 1.99 1.99 0.38 0.38 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.04 0.04 0.05 0.05 1.84 1.84 3.45 3.45

Jan Feb Mar Apr Mei Nop DesJun Jul Agust Sep Okt

Bulan

Page 49: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-12

Grafik 4.2 Grafik Re50

Grafik 4.3 Grafik Re80

4.3. Perhitungan Kebutuhan Air Daerah Irigasi Bedadung

Untuk menghitung kebutuhan air daerah irigasi Sungai Bedadung dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut :

4.3.1. Perhitungan Evapotranspirasi

1. Mencari data iklim selama 10 tahun untuk daerah irigasi yang

ditinjau. Untuk daerah irigasi sungai Bedadung data iklim diambil

Page 50: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-13

dari data stasiun meteorologi Univ. Brawijaya Malang. Adapun

data-data yang diperlukan adalah:

a. Temperatur rata-rata (T) oC selama 10 tahun

b. Kelembaban rata-rata (Rh) % selama 10 tahun

c. Kecepatan angin rata-rata (U) knot selama 10 tahun

d. Penyinaran matahari rata-rata (n/N) % selama 10 tahun

2. Dari data-data dicari nilai rata-rata setiap bulannya, maka dapat

dilakukan perhitungan evatransporasi potensial setiap bulannya.

Untuk menghitung nilai evapotranspirasi potensial (ETo) digunakan

metode Penman Modifikasi. Adapun perhitungan ETo dengan

metode Penman adalah sebagai berikut :

Contoh perhitungan Eto dengan cara Penman Modifikasi dengan data

rata-rata Bulan Januari :

a. Data klimatologi:

Temperatur : T = 23.64°C

Kelembaban udara : Rh = 82.43%

Penyinaran matahari : n/N = 47.86%

Kecepatan angin : U = 4 knots = 2.1 m/s

b. Tekanan uap jenuh pada temperatur rata-rata udara :

Tabel 4.1 Tabel Interpolasi Harga ea

Dilakukan interpolasi suhu terhadap ea untuk mendapatkan harga ea

yang tepat.

Temperatur 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

ea (mbar) 6.1 6.6 7.1 7.6 8.1 8.7 9.3 10 10.7 11.5

Temperatur 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

ea (mbar) 12.3 13.1 14 15 16.1 17 18.2 19.4 20.6 22

Temperatur 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

ea (mbar) 23.4 24.9 26.4 28.1 29.8 31.7 33.6 35.7 37.8 40.1

Temperatur 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

ea (mbar) 42.4 44.9 47.6 50.3 53.2 56.2 59.4 62.8 66.3 69.9

Tabel harga ea

Page 51: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-14

Grafik 4.4 T vs ea

Contoh perhitungan :

ea = 0,04 x 23,582 - 0,014 x 23,58 + 7,608 = 29,52

ea = 29,52 mmHg

c. Tekanan uap aktual pada temperatur rata-rata udara :

h

81%

d. Selisih ea dan ed :

(ea-ed) = 29,52 – = 5,55 mmHg

e. Fungsi kecepatan angin :

f. Faktor bobot/penimbang suhu dan elevasi daerah (W), diperoleh

melalui interpolasi tabel :

Page 52: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-15

Tabel 4.2 Tabel T vs W

Nilai W bergantung pada temperature dan ketinggian stasiun iklim.

Karena ketinggian daerah Stasiun Universitas Brawijaya, Malang

adalah 498 mdpl, maka digunakan ketinggian pada saat 500 meter

(diasumsikan perbedaan nilai w antara 500 mdpl dan 498 mdpl tidak

berbeda terlalu jauh). Dilakukan interpolasi nilai w terhadap suhu

untuk mendapatkan nilai w yang tepat dengan melihat temperature

dan harga W pada ketinggian 500 m.

Grafik 4.5 Hasil Perhitungan W vs T

Contoh perhitungan :

W = -0,0002 x (23,582 ) + 0,0171*23,58 + 0,4139 = 0,8

W = 0,8

g. 1-W

Temperatur 2 4 6 8 10 12 14 16 18

0 0.43 0.46 0.49 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66

500 0.45 0.48 0.51 0.54 0.57 0.6 0.62 0.65 0.67

1000 0.46 0.49 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69

2000 0.49 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71

3000 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71 0.73

4000 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71 0.73 0.76

Temperatur 20 22 24 26 28 30 32 34 36

0 0.68 0.71 0.73 0.75 0.77 0.78 0.8 0.82 0.83

500 0.7 0.72 0.74 0.76 0.78 0.79 0.8 0.82 0.84

1000 0.71 0.73 0.75 0.77 0.79 0.8 0.82 0.83 0.85

2000 0.73 0.75 0.77 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86

3000 0.75 0.77 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86 0.88

4000 0.78 0.79 0.81 0.83 0.84 0.85 0.86 0.88 0.89

Tabel Harga W

Ketinggian Tempat

Ketinggian Tempat

Page 53: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-16

h. Radiasi matahari ekstra terrestrial, diperoleh dengan interpolasi tabel

:

i. Radiasi yang diterima matahari, Rs diperoleh dari :

j. Gelombang pendek radiasi matahari yang masuk :

k. Fungsi efek temperatur pada gelombang panjang radiasi diperoleh

dengan interpolasi tabel: f(T)

Tabel4.11 Hasil T vs f(T)

Grafik 4.6 Grafik f(T)

T(OC) 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

f(T) 11 11.4 11.7 12 12.4 12.7 13.1 13.5 13.8 14.2

T(OC) 20 22 24 26 28 30 32 34 36

f(T) 14.6 15 15.4 15.9 16.3 16.7 17.2 17.7 18.1

f(T)

y = 0.1965x + 10.816 R² = 0.9966

0

5

10

15

20

0 10 20 30 40

f (T)

f (T)

Linear (f (T))

Page 54: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-17

l. Fungsi efek tekanan uap pada gelombang panjang radiasi :

m. Fungsi rasio keawanan f(n/N) diperoleh dengan :

0.54

n. Gelombang panjang radiasi bersih :

o. Faktor koreksi akibat keadaan iklim siang/malam C, melalui tabel :

p. Menghitung Rn :

q. Evapotranspirasi ETo :

Tabel hasil perhitungan evapotranspirasi penman sepanjang

tahun dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 55: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-18

T ea Rh u ed ea-ed Ra Rs Rns Eto Eto

(oC) (mmHg) % (km/hari) (mmHg) (mmHg) (mm/hari) (mm/hari) (mm/hari) (mm/hari) (mm/bulan)

Jan 23.58 29.52 81% 180 49.40 23.97 5.55 0.76 0.8 0.2 16.09 8.00 6.00 15.44 0.12 0.54 1.05 4.95 1.02 4.89 146.65

Feb 23.98 30.27 83% 162 58.60 25.01 5.27 0.71 0.8 0.2 16.10 8.74 6.56 15.52 0.12 0.63 1.17 5.39 1.03 5.26 157.78

Mar 24.00 30.31 84% 162 52.60 25.40 4.91 0.71 0.8 0.2 15.50 7.95 5.96 15.52 0.12 0.57 1.05 4.91 1.02 4.72 141.73

Apr 24.30 30.89 81% 135 68.60 24.96 5.93 0.63 0.8 0.2 14.41 8.54 6.41 15.58 0.12 0.72 1.34 5.06 1.03 4.98 149.32

May 23.92 30.16 80% 180 74.40 24.07 6.09 0.76 0.8 0.2 13.11 8.15 6.11 15.50 0.12 0.77 1.48 4.63 1.02 4.72 141.63

Jun 23.56 29.48 78% 225 84.20 22.88 6.60 0.88 0.8 0.2 12.41 8.33 6.25 15.43 0.13 0.86 1.72 4.53 1.02 4.88 146.47

Jul 22.76 28.01 77% 202 85.60 21.68 6.33 0.82 0.8 0.2 12.71 8.62 6.46 15.28 0.14 0.87 1.80 4.67 1.03 4.91 147.44

Aug 23.14 28.70 76% 207 83.40 21.93 6.77 0.83 0.8 0.2 13.71 9.14 6.86 15.35 0.13 0.85 1.75 5.11 1.04 5.43 162.93

Sep 23.60 29.56 78% 180 77.00 22.94 6.62 0.76 0.8 0.2 14.90 9.46 7.10 15.44 0.13 0.79 1.58 5.51 1.05 5.69 170.79

Oct 24.40 31.08 79% 168 72.80 24.43 6.65 0.72 0.8 0.2 15.80 9.70 7.27 15.60 0.12 0.76 1.44 5.83 1.06 5.97 179.23

Nov 24.32 30.93 81% 168 64.00 25.17 5.75 0.72 0.8 0.2 15.99 9.12 6.84 15.58 0.12 0.68 1.26 5.58 1.04 5.56 166.86

Dec 24.18 30.66 83% 157 58.20 25.32 5.33 0.69 0.8 0.2 16.09 8.70 6.53 15.56 0.12 0.62 1.15 5.38 1.03 5.25 157.47

Rn Cf(n/N)Bulan n/N f(T)W 1-W f(ed)f(u) Rnl

Tabel 4.12 Evapotranspirasi

Setelah memperoleh evapotranspirasi, selanjutnya kita dapat menentukan

pola tanam dan kebutuhan pengairan lahannya.

4.3.2. Pola Tanam

Permulaan penanam padi dapat dilihat dari grafik Re80 kita sebelumnya,

dimana dipilih bulan yang mengalami kenaikan curah hujan, sehingga pada kasus

ini dipilih bulan November sebagai awal permulaan. Waktu dimulainya

penanaman juga dibagi ke dalam tiga golongan. Golongan-golongan tersebut

yakni Golongan A yang dimulai pada waktu yang kita pilih, Golongan B yang

dimulai pada h+15 dari waktu yang kita pilih, dan Golngan C yang dimulai pada

h+30 dari waktu yang kita pilih. Adapun pola tanam padi unggul I, Padi Unggul

II dan Palawija sebagai pilihan tanaman. Berikut skema tanam dengan koefisien

tanam sesuai masa tanam dan jenis tanamannya :

Tabel 4.13 Skema Tanam Golongan A

4.3.3. Field Requirement

Kebutuhan air untuk pengairan lahan dapat dihitung dengan Net Field

Requirement (NFR).

Contoh perhitungan field requirement dengan data rata-rata Bulan Januari :

a. Memasukan nilai C (koefisien tanam sesuai jenis tanam dan waktu

tanam, dengan 45 hari pertama adalah Masa Persiapan Lahan (LP).

Bulan

Periode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

C1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

C2 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

C3 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

C LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.32 0.00 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.42 0.75 0.92 0.94 0.76 0.42 0.15

Mei Jun Jul Agust Sep OktNop Des Jan Feb Mar Apr

Page 56: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-19

b. Menghitung koefisien tanaman (C). Untuk koefisien tanaman, digunakan

tabel 2.5 Koefisien Tanaman Padi dan Kedelai. Untuk padi, digunakan

padi FAO varietas unggul.

c. Memasukan curah hujan efektif Re50 dan Re80 sesuai perhitungan

sebelumnya,

d. Menghitung WLR. WLR ditetapkan berdasarkan tabel berikut

Tabel 4.14 WLR

e. Menghitung perkolasi. Perkolasi diasumsikan sebesar 2 mm/hari.

f. Menghitung Etc :

WLR1 WLR2 WLR3 WLR

I

II

I

II 3.3 1.1

I 3.3 1.1

II 3.3 3.3 2.2

I 3.3 1.1

II 3.3 1.1

I

II

I

II

I 3.3 1.1

II 3.3 1.1

I 3.30 3.30 2.2

II 3.3 1.1

I 3.3 1.1

II

I

II

I

II

I

II

Jul

Agust

Sep

Okt

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Bulan

Nop

Des

Jan

Page 57: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-20

Untuk ETc pada lahan persiapan (LP) menggunakan perhitungan yang

berbeda, dengan menghitung M, K dan ETc nya.

Dengan,

1.22

g. Menghitung NFR

h. Menghitung DR

l/s/ha

Page 58: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-21

Bulan

Periode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

C1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

C2 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

C3 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

C LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.32 0.00 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.42 0.75 0.92 0.94 0.76 0.42 0.15

Eto 5.56 5.56 5.25 5.25 4.89 4.89 5.26 5.26 4.72 4.72 4.98 4.98 4.72 4.72 4.88 4.88 4.91 4.91 5.43 5.43 5.69 5.69 5.97 5.97

Eo 6.12 6.12 5.77 5.77 5.38 5.38 5.79 5.79 5.20 5.20 5.48 5.48 5.19 5.19 5.37 5.37 5.41 5.41 5.97 5.97 6.26 6.26 6.57 6.57

P 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

Re50 0.00 0.00 0.51 0.51 1.32 1.32

Re80 1.84 1.84 3.45 3.45 4.17 4.17 3.00 3.00 2.40 2.40 1.99 1.99 0.38 0.38 0.00 0.00 0.00 0.00

WLR 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10

M 8.12 8.12 7.77 7.20 7.48 7.48

K 1.22 1.22 1.17 1.08 1.12 1.12

Etc 11.53 11.53 11.29 5.69 5.21 4.97 3.51 1.67 0.00 10.90 11.09 11.09 5.11 5.04 4.96 3.25 2.38 2.05 4.07 4.98 5.35 4.31 2.53 0.90

NFR 9.69 9.69 7.84 5.34 4.15 5.00 3.61 1.77 0.00 8.50 9.10 9.10 7.84 7.76 9.16 6.35 5.48 4.05 4.07 4.98 4.84 3.79 1.21 0.00

IR 14.91 14.91 12.07 8.21 6.38 7.70 5.55 2.72 0.00 13.07 13.99 13.99 12.06 11.93 14.10 9.78 8.42 6.23 6.27 7.66 7.44 5.84 1.86 0.00

DR 1.73 1.73 1.40 0.95 0.74 0.89 0.64 0.32 0.00 1.51 1.62 1.62 1.40 1.38 1.63 1.13 0.97 0.72 0.73 0.89 0.86 0.68 0.22 0.00

OktNop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep

Tabel 4.15 Field Requirement Golongan A

Page 59: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-22

4.4 Evaluasi Keseimbangan Air Daerah Irigasi Bedadung

Setelah memperoleh nilai DR untuk Golongan A, B, dan C, kita dapat mencari alternative lain untuk pola tanam lahan kita.

4.4.1. Alternatif DR

Nilai DR dihitung untuk setiap bulan sepanjang tahun. Kemudian dengan menggeser-geser waktu tanam, akan diperoleh 6

alternatif pilihan pola tanam. Alternatif pola tanam tersebut dapat dilihat pada table-tabel berikut.

Tabel 4.16 Alternatif DR

Contoh perhitungan alternative 1 DR A+B :

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

Alt 1 Golongan A 1.73 1.73 1.40 0.95 0.74 0.89 0.64 0.32 0.00 1.51 1.62 1.62 1.40 1.38 1.63 1.13 0.97 0.72 0.73 0.89 0.86 0.68 0.22 0.00

Alt 2 Golongan B 0.00 1.73 1.40 1.40 0.75 0.74 1.17 0.64 0.39 0.00 1.62 1.62 1.87 1.40 1.48 1.63 1.14 0.97 0.76 0.73 0.84 0.86 0.57 0.22

Alt 3 Golongan C 0.06 0.00 2.01 2.01 1.22 0.75 1.21 0.97 0.68 0.19 0.00 1.62 1.87 1.87 1.49 1.48 1.64 1.14 0.47 0.76 0.67 0.84 0.77 0.57

Alt 4 Golongan A+B 0.86 1.73 1.40 1.17 0.75 0.81 0.90 0.48 0.20 0.76 1.62 1.62 1.63 1.39 1.56 1.38 1.06 0.85 0.74 0.81 0.85 0.77 0.39 0.11

Alt 5 Golongan B+C 0.03 0.86 1.70 1.70 0.99 0.75 1.19 0.81 0.54 0.10 0.81 1.62 1.87 1.63 1.49 1.56 1.39 1.06 0.61 0.74 0.75 0.85 0.67 0.39

Alt 6 Golongan A+B+C 0.60 1.15 1.60 1.45 0.90 0.79 1.01 0.64 0.36 0.57 1.08 1.62 1.71 1.55 1.53 1.41 1.25 0.94 0.65 0.79 0.79 0.79 0.52 0.26

Alt 7 Golongan A+C 0.89 0.86 1.70 1.48 0.98 0.82 0.93 0.64 0.34 0.85 0.81 1.62 1.63 1.63 1.56 1.31 1.31 0.93 0.60 0.82 0.77 0.76 0.49 0.29

Periode

Bulan Nov Des Jan Sept OktMar April Mei Juni Jul AgtFeb

Page 60: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-23

Setelah kita mendapatkan DR dari keenam pola tanam yang berbeda selanjutnya akan dicari pola tanam manakah yang akan

memberikan luasan maximum untuk penanaman,berikut adalah hasil tabulasi dari alternative pola tanam.

Contoh perhitungan luas lahan bulan Januari pada alternative 1:

Tabel 4.17 Lahan Pengairan Alternatif

Selanjtunya kita mengelompokkan luas lahan minimum dari masing-masing alternative, untuk setiap pola penanaman sehingga

diperoleh hasil alternative yang akan kita pilih dengan penjumlahan nilai luasan tadi dan dipilih nilai terbesar.

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

Alt 1 Golongan A 7139.93 7139.93 14744.42 21666.60 24655.85 20438.85 35438.46 72305.11 MAKS 10995.51 5961.41 5961.41 2518.34 2543.88 517.73 746.57 1710.23 2313.43 2927.38 2395.13 2961.73 3776.41 27488.71 MAKS

Alt 2 Golongan B MAKS 7139.93 14744.42 14744.42 24180.78 24655.85 19529.96 35438.46 42608.34 MAKS 5961.41 5961.41 1875.97 2518.34 571.07 517.73 1468.57 1710.23 2797.14 2927.38 3045.34 2961.73 10393.83 27488.71

Alt 3 Golongan C 195168.24 MAKS 10241.56 10241.56 14915.92 24180.78 18776.26 23471.10 24290.70 85500.69 MAKS 5961.41 1875.97 1875.97 565.53 571.07 1018.23 1468.57 4542.48 2797.14 3814.57 3045.34 7744.81 10393.83

Alt 4 Golongan A+B 14279.86 7139.93 14744.42 17547.51 24416.00 22350.17 25182.16 47564.45 85216.67 21991.01 5961.41 5961.41 2150.20 2531.05 543.10 611.44 1580.22 1966.62 2860.78 2634.64 3002.95 3319.82 15084.15 54977.41

Alt 5 Golongan B+C 390336.47 14279.86 12087.25 12087.25 18450.59 24416.00 19145.69 28239.21 30941.74 171001.37 11913.21 5961.41 1875.97 2150.20 568.29 543.10 1202.63 1580.22 3462.29 2860.78 3386.83 3002.95 8875.89 15084.15

Alt 6 Golongan A+B+C 20663.83 10709.89 12859.76 14176.51 20140.18 22928.78 22610.78 35438.46 46412.62 29227.79 8938.51 5961.41 2050.30 2267.15 550.37 597.37 1334.67 1766.88 3263.51 2686.67 3232.19 3222.99 11463.15 22626.23

Alt 7 Golongan A+C 13775.89 14279.86 12087.25 13908.66 18587.22 22152.91 24546.90 35438.46 48581.41 19485.19 11913.21 5961.41 2150.20 2159.46 540.58 647.13 1276.48 1796.63 3560.32 2580.57 3334.48 3371.70 12084.79 20787.66

Periode

Bulan Nov Des Jan Feb Sept OktMar April Mei Juni Jul Agt

Page 61: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 4-24

Minimum

Padi U1 Padi U2 Palawija

ALT 5 Golongan B+C 12087.25 543.10 2860.78 15491.12 hektare

SatuanAlternatif Jumlah

Tabel 4.18 Luas Minimun Tiap Pola Tanam

Dari Tabel diatas dapat dilihat, luas lahan maksimum yang dapat di airi

ada pada alternative 5 golongan B+C. Sehingga kita akan menggunakan DR

maks dan maksimum lahan yang dapat diairi dari Alternatif 5 Golongan B+C.

DR maks = 1.87 l/s/ha

Area Maks = 15491.12 ha

Tabel 4.19 Maksimum Area Irigasi yang dapat Diairi

Padi U1 Padi U2 Palawija

Alt 1 Golongan A 7139.93 517.73 2313.43 9971.09

Alt 2 Golongan B 7139.93 517.73 2797.14 10454.80

Alt 3 Golongan C 10241.56 565.53 2797.14 13604.24

Alt 4 Golongan A+B 7139.93 565.53 1966.62 9672.08

Alt 5 Golongan B+C 12087.25 543.10 2860.78 15491.12

Alt 6 Golongan A+B+C 10709.89 550.37 1766.88 13027.15

Alt 7 Golongan A+C 12087.25 540.58 1796.63 14424.46

AlternatifMinimum

Jumlah

Page 62: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 5-1

BAB 5

PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN

5.1. Perencanaan Saluran

Perhitungan dimensi saluran dilakukan untuk mendapatkan dimensi saluran yang

digunakan untuk mengairi petak-petak sawah yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam

perhitungan ini, ditentukan dimensi saluran untuk primer, sekunder, dan tersier. Bentuk

saluran yang digunakan adalah bentuk saluran trapesium.

5.2. Pendimensian Saluran

Dalam penentuan dimensi saluran primer, sekunder, tersier, dilakukan

perhitungan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Menentukan efisiensi saluran

Efisiensi dari setiap saluran berbeda-beda. Berikut adalah efisiensi untuk setiap

saluran.

- Saluran primer = 90%

- Saluran sekunder = 90%

- Saluran tersier = 80%

2. Menentukan luas daerah layanan

Luas daerah layanan ditentukan dengan menghitung luas petak yang sudah dibuat

dalam peta. Untuk luas daerah layanan saluran tersier, didapat dengan

menghitung luas petak yang terdapat saluran tersier tersebut. Untuk luas daerah

layanan saluran sekunder, didapat dengan menjumlahkan luas layanan saluran

tersier yang mendapatkan air dari saluran sekunder tersebut. Untuk luas daerah

layanan saluran primer, didapat dengan menjumlahkan luas layanan saluran

sekunder yang mendapatkan air dari saluran primer tersebut.

3. Menentukan DR

Nilai DR didapatkan dari perhitungan pada bab 4.

Page 63: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 5-2

4. Menghitung nilai Q (m3/s)

Nilai didapatkan dengan menggunakan rumus berikut:

luas daerah layanan R

e isiensi saluran

5. Menentukan nilai kecepatan b/h (n), dan kemiringan talud (m).

Nilai b/h (n), dan kemiringan talud (m) didapat dari tabel dengan melihat nilai Q

dari setiap saluran. Berikut adalah tabel untuk mendapatkan parameter-parameter

tersebut.

Tabel 5.1 b/h (n) dan Kemiringan Talud (m)

6. Menentukan nilai koefisien Stickler (K)

Nilai K ditentukan dari tabel dengan menggunakan nilai Q.

Berikut adalah tabel yang digunakan

Q n

m3/s (b/h)

0.00-0.15 1 1

0.15-0.30 1 1

0.30-0.40 1.5 1

0.40-0.50 1.5 1

0.50-0.75 1 1

0.75-1.50 2 1

1.50-3.00 2.5 1.50

3.00-4.50 3 1.50

4.50-6.00 3.5 1.50

6.00-7.50 4 1.50

7.50-9.00 4.5 1.50

9.00-11.00 5 1.50

11.00-15.00 6 1.50

15.00-25.0 8 1.50

m

Page 64: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 5-3

Tabel 5.2 Koefisien Stikler (k)

7. Menentukan nilai b

Nilai b diasumsikan untuk nantinya diiterasi

8. Menghitung nilai h

Nilai h dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

h b n

9. Menghitung luas saluran A (m2)

10. Menghitung nilai P

Nilai P dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

11. Menghitung nilai R

Nilai R dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

faktor

kekasaran

k

0.15 - 0.30 35

0.30 - 0.50 35

0.50 - 0.75 35

0.75 - 1.00 35

1.00 - 1.50 40

1.50 - 3.00 40

3.00 - 4.50 40

4.50 - 5.00 40

5.00 - 6.00 42.5

6.00 - 7.50 42.5

7.50 - 9.00 42.5

9.00 - 10.00 42.5

10.00 - 11.00 45

11.00 - 15.00 45

15.00 - 25.00 45

25.00 - 40.00 45

debit

m3/dt

Page 65: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 5-4

R

12. Menentukan nilai kemiringan saluran (i)

Nilai kemringan saluran diasumsikan terlebih dahulu

13. Menghitung nilai kecepatan (v)

Nilai v dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

k R2 3 i1 2

14. Menghitung nilai ’

Nilai ’ didapatkan dengan menggunakan rumus berikut :

15. Mengiterasi nilai b sehingga membuat nilai / ’= 1

16. Menghitung nilai b’

Nilai b’ dapat ditemtukan setelah didapatkan nilai b dari hasil iterasi lalu

dibulatkan ke atas satu angka di belakang koma.

17. Menghitung nilai h’

h b n

18. Menghitung luas saluran ’

19. Menghitung kecepatan air pada saluran ( ’)

Page 66: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 5-5

20. Menghitung nilai kemiringan saluran (I)

Nilai kemiringan saluran (I) dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

R2 3 2

5.3. Tinggi Muka Air

Tinggi muka air dari setiap saluran dapat dihitung dengan langkah-langkah

berikut:

1. Menentukan elevasi tertinggi pada sawah

Untuk menentukan elevasi tertinggi pada sawah, dilakukan dengan melihat

ketinggi sawah pada peta.

2. Menghitung jarak elevasi tertinggi sawah dengan bangunan bagi

Jarak elevasi tertinggi sawah didapat dengan menghitung langsung pada peta

jarak elevasi tetinggi sawah dengan bangunan bagi. Setelah dihitung, lakukan

konversi ukuran yang didapat di peta ke ukuran yang sebenarnya.

3. Menghitung tinggi muka air pada sawah

Tinggi muka air pada sawah dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

4. Menentukan kemiringan, debit, dan lebar setiap saluran

kemiringan, debit, dan lebar setiap saluran didapatkan dari perhitungan

dimensi saluran pada bab 4.

5. Menentukan pertambahan TMA

6. Menentukan tipe pintu romijn yang digunakan setiap saluran

Untuk menentukan tipe pintu romijn yang digunakan, dilakukan dengan

melihat tabel berikut:

Page 67: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 5-6

Tabel 5.3 Tipe Pintu Romijn

Untuk menentukan tipe romijn yang digunakan, data yang dibutuhkan adalah

nilai debit dari setiap saluran. Dengan debit tersebut, tentukan dimana nilai

debit itu berada pada range debit yang sudah ada di tabel. Setelah itu dilihat

jenis pintu romijn apa yang memenuhi kriteria debit tersebut.

7. Menentukan H max, Z, kapasitas, lebar pintu, dan jumlah pintu yang

digunakan

Nilai H max, kapasitas, lebar pintu ditentukan dari tabel x.x berdasarkan tipe

pintu romijn yang digunakan. Untuk kapasitas pintu romin, diambil dari nilai

Q max pada tabel. Untuk menentukan jumlah pintu, dilakukan perhitungan

sebagai berikut:

Nilai Z ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:

Dimana:

Z = kenaikan air setelah melewati pintu romijn (m)

8. Menghitung tinggi muka air dekat pintu ukur

Nilai tinggi muka air dekat pintu ukur dibagi menjadi 2 yaitu pada hulu dan

hilir. Nilai tinggi muka air dekat pintu ukur pada hulu dapat dihitung dengan

menggunakan rumus berikut:

Tipe Hmax Qmax Lebar

RI 0.33 0.16 0.5

RII 0.5 0.3 0.5

RIII 0.5 0.45 0.75

RIV 0.5 0.6 1

RV 0.5 0.75 1.25

RVI 0.5 0.9 1.5

Kapasitas Pintu Romijn (m3/dt)

Page 68: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 5-7

Dimana:

I = kemiringan saluran

Sedangkan nilai tinggi muka air dekat pintu ukur pada hilir dapat dihitung

dengan rumus:

9. Menentukan tinggi muka air maksimum

Nilai tinggi muka air maksimum dapat ditentukan dengan melihat nilai

maksimum dari TMA dekat pintu ukur pada hulu dan hilir.

10. Menghitung panjang saluran

Panjang saluran didapat dengan menghitung langsung pada peta. Nilai yang

didapat dari perhitungan dikonversikan ke ukuran sebenarnya.

11. Menghitung tinggi muka air di ujung saluran

TMA di ujung saluran dibagi menjadi 2 yaitu TMA di ujung saluran pada

hulu dan TMA di ujung saluran pada hilir.

Untuk TMA di ujung saluran pada hulu dihitung dengan menggunakan rumus

berikut:

Untuk TMA di ujung saluran pada hilir dihitung dengan menggunakan rumus

berikut:

5.4. Contoh Perhitungan

5.4.1. Dimensi Saluran

Dimensi saluran yang dihitung adalah dimensi saluran primer. Berikut

adalah data-data awal untuk menghitung dimensi saluran.

- luas daerah layanan = 1900 ha

Page 69: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 5-8

- DR = 1.87 l/s/ha

- Efisiensi saluran = 0.9

1. Menghitung nilai Q

luas daerah layanan R

e isiensi saluran

1900 1 8

3 9 m3 s

2. Menentukan nilai b/h, dan m

Untuk debit sebesar 3.9 m3/s, dari tabel 5.1 didapatkan

b/h = 3

m = 1.5

3. Menentukan nilai koefisien Strickler

Untuk nilai debit sebesar 3.9 m3/s, dari tabel 5.2 didapatkan nilai k sebesar 40

4. Menghitung nilai b

Nilai b diasumsikan terlebih dahulu, misalnya 1 m

5. Menghitung nilai h

3 m

6. Menghitung luas saluran A (m2)

7. Menghitung nilai P

Nilai P dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Page 70: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 5-9

8. Menghitung nilai R

Nilai R dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

R

R =

R 1 31 m

9. Menentukan nilai kemiringan saluran (i)

Nilai kemringan saluran diasumsikan terlebih dahulu sebesar 0.0015

10. Menghitung nilai kecepatan (v)

Nilai v dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

k R2 3 i1 2

0 1 312 3 0 0015

1 2

1 85 m s

11. Menghitung nilai ’

Nilai ’ didapatkan dengan menggunakan rumus berikut :

1 5 1 85

30 525 m3 s

12. Mengiterasi nilai b sehingga nilai / ’ = 1

Dengan cara goalseek pada program Microsoft Excel, didapatkan nilai b yang

membuat nilai / ’ = 1, yaitu b = 2. m

Page 71: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 5-10

13. Menghitung nilai b’

Nilai b’ dapat ditemtukan setelah didapatkan nilai b dari hasil iterasi lalu

dibulatkan ke atas satu angka di belakang koma. Sehingga

b’ = 2. m

14. Menghitung nilai h’

h b n

h

2

3

h 0 9 m

15. Menghitung luas saluran ’

16. Menghitung kecepatan air pada saluran ( ’)

3 95 3 59

1 1m s

17. Menghitung nilai kemiringan saluran (I)

Nilai kemiringan saluran (I) dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

R2 3 2

1 1

0 0 2 3 2

Page 72: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 5-11

0 001 8 0 0015

Berikut adalah hasil perhitungan untuk dimensi saluran:

Tabel 5.1 Hasil Perhitungan Dimensi Saluran

5.4.2. Tinggi Muka Air

Tinggi muka air dari setiap saluran dapat dihitung dengan langkah-

langkah berikut:

1. Menentukan elevasi tertinggi pada sawah

Dengan melihat peta, letak tertinggi muka air untuk saluran primer

adalah sebesar 16,5 m.

2. Menghitung jarak elevasi tertinggi sawah dengan bangunan bagi

Dengan melihat peta, jarak elevasi tertinggi dengan bangunan bagi pada

saluran primer adalah 1800 m.

Q b' h'

m3/s m m

1 BDD PM 1 Primer 1900 1.87 0.90 3.954483 1.5 3 40 2.7 0.9 0.001476

2 BDD SK A1 Sekunder 800 1.87 0.81 1.85005 1.5 2.5 40 1.8 0.75 0.001463

3 BDD TS A1 KI Tersier 100 1.87 0.65 0.28907 1 1 35 0.55 0.55 0.001384

4 BDD TS A1 KA Tersier 100 1.87 0.65 0.28907 1 1 35 0.55 0.55 0.001384

5 BDD SK A2 Sekunder 600 1.87 0.73 1.541709 1.5 2.5 40 1.65 0.7 0.001498

6 BDD TS A2 KI Tersier 100 1.87 0.58 0.321189 1 1.5 35 0.75 0.5 0.001405

7 BDD SK A3 Sekunder 500 1.87 0.66 1.427508 1 2 40 1.45 0.75 0.001496

8 BDD TS A3 KA Tersier 100 1.87 0.52 0.356877 1 1.5 35 0.75 0.5 0.001474

9 BDD SK A4 Sekunder 400 1.87 0.59 1.268896 1 2 40 1.4 0.7 0.001476

10 BDD TS A4 KA Tersier 100 1.87 0.47 0.39653 1 1.5 35 0.8 0.55 0.00143

11 BDD SK A5 Sekunder 300 1.87 0.53 1.057413 1 2 40 1.3 0.65 0.001488

12 BDD TS A5 KI Tersier 100 1.87 0.43 0.440589 1 1.5 35 0.85 0.55 0.001393

13 BDD TS A5 KA Tersier 100 1.87 0.43 0.440589 1 1.5 35 0.85 0.55 0.001393

14 BDD SK A6 Sekunder 100 1.87 0.48 0.391635 1 1.5 35 0.8 0.55 0.001422

15 BDD TS A6 KI Tersier 100 1.87 0.38 0.489543 1 1.5 35 0.85 0.6 0.001462

16 BDD PM 2 Primer 1100 1.87 0.81 2.543819 1.5 2.5 40 2 0.8 0.001489

17 BDD SK B1 Sekunder 300 1.87 0.73 0.770854 1 2 35 1.25 0.65 0.00143

18 BDD TS B1 KA Tersier 100 1.87 0.58 0.321189 1 1.5 35 0.75 0.5 0.001405

19 BDD SK B2 Sekunder 200 1.87 0.66 0.571003 1 1.5 35 0.9 0.6 0.001463

20 BDD TS B2 KA Tersier 100 1.87 0.52 0.356877 1 1.5 35 0.75 0.5 0.001474

21 BDD TS B2 KI Tersier 100 1.87 0.42 0.446096 1 1.5 35 0.85 0.55 0.001401

22 BDD PM 3 Primer 800 1.87 0.73 2.055611 1.5 2.5 40 1.85 0.75 0.001485

23 BDD SK C1 Sekunder 800 1.87 0.66 2.284013 1.5 2.5 40 1.95 0.8 0.001461

24 BDD TS C1 KA Tersier 100 1.87 0.52 0.356877 1 1.5 35 0.75 0.5 0.001474

25 BDD TS C1 KI Tersier 100 1.87 0.52 0.356877 1 1.5 35 0.75 0.5 0.001474

26 BDD SK C2 Sekunder 600 1.87 0.59 1.903344 1.5 2.5 40 1.8 0.75 0.001483

27 BDD TS C2 KA Tersier 100 1.87 0.47 0.39653 1 1.5 35 0.8 0.55 0.00143

28 BDD SK C3 Sekunder 500 1.87 0.53 1.762356 1.5 2.5 40 1.75 0.7 0.001481

29 BDD TS C3 KA Tersier 100 1.87 0.43 0.440589 1 1.5 35 0.85 0.55 0.001393

30 BDD SK C4 Sekunder 400 1.87 0.48 1.566538 1.5 2.5 40 1.7 0.7 0.001453

31 BDD SK C4a Sekunder 300 1.87 0.43 1.305449 1 2 35 1.5 0.75 0.00146

32 BDD TS C4a KA Tersier 100 1.87 0.34 0.543937 1 1.5 35 0.9 0.6 0.001431

33 BDD SK C5a Sekunder 200 1.87 0.39 0.966999 1 2 40 1.3 0.65 0.001422

34 BDD TS C5a KA Tersier 100 1.87 0.31 0.604374 1 1.5 35 0.95 0.65 0.001406

35 BDD TS C5a KI Tersier 100 1.87 0.31 0.604374 1 1.5 35 0.95 0.65 0.001406

36 BDD SK C4b Sekunder 100 1.87 0.43 0.43515 1 1.5 40 0.8 0.55 0.001403

37 BDD TS C4b KA Tersier 100 1.87 0.34 0.543937 1 1.5 35 0.9 0.6 0.001431

m n k iNo Nama saluranJenis

Saluran

Luas

LayanDR efisiensi

Page 73: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 5-12

3. Menghitung tinggi muka air pada sawah

4. Menentukan kemiringan, debit, dan lebar setiap saluran

Data-data yang sudah didapatkan adalah sebagai berikut:

- Kemiringan saluran i = 0.0015

- Debit air pada saluran = 3.95 m3/s

- Lebar saluran = 2,7 m

5. Menentukan pertambahan TMA

6. Menentukan tipe pintu romijn yang digunakan setiap saluran

Data-data yang sudah didapatkan adalah sebagai berikut:

- Tipe Pintu : Tipe IV

7. Menentukan H max, Z, kapasitas, lebar pintu, dan jumlah pintu yang

digunakan

Ketentuan-ketentuan yang ada pada pintu romijn tipe VI adalah sebagai

berikut:

- H max = 0.5 m

- Kapasitas = 0.9 m3/s

- Lebar pintu = 1.5 m

Nilai Z didapat dengan rumus berikut:

Page 74: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 5-13

ma

3

0 5

3

0 1 m

Jumlah pintu yang didapat adalah sebagai berikut:

umlah pintu

kapasitas

umlah pintu 3 95

0 9

umlah pintu 5 pintu

8. Menghitung tinggi muka air dekat pintu ukur

9. Menentukan tinggi muka air maksimum

Dari perhitungan TMA dekat pintu ukur pada hulu dan hilir, didapatkan nilai

maksimum tinggi muka air adalah pada hilir yaitu 19,47 m.

10. Menghitung panjang saluran

Panjang saluran dihitung dari peta, setelah dikonversikan ke ukuran

sebenarnya, didapatkan ukuran sebenarnya adalah sebesar 1800 m.

11. Menghitung tinggi muka air di ujung saluran

Page 75: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 5-14

Page 76: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 5-15

Hasil perhitungan untuk setiap saluran ditampilkan dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 5.5 Hasil Perhitungan TMA

Hilir Udik Hilir Udik

1 Primer BDD PM 1 19.3 19.5 22.1 22.3

2 Sekunder BDD SK A1 18.8 19.0 21.2 21.4

3 Tersier BDD TS A1 KI 15.2 15.3 15.3 15.5

4 Tersier BDD TS A1 KA 15.2 15.3 15.3 15.5

5 Sekunder BDD SK A2 13.0 13.1 13.1 13.3

6 Tersier BDD TS A2 KI 12.7 12.8 12.8 13.0

7 Sekunder BDD SK A3 13.5 13.7 14.6 14.8

8 Tersier BDD TS A3 KA 12.7 12.8 12.8 13.0

9 Sekunder BDD SK A4 14.1 14.3 15.8 15.9

10 Tersier BDD TS A4 KA 12.7 12.8 12.8 13.0

11 Sekunder BDD SK A5 12.0 12.2 13.7 13.9

12 Tersier BDD TS A5 KI 10.6 10.7 10.7 10.9

13 Tersier BDD TS A5 KA 10.3 10.4 10.4 10.6

14 Sekunder BDD SK A6 9.6 9.7 11.2 11.3

15 Tersier BDD TS A6 KI 8.2 8.3 8.3 8.5

16 Primer BDD PM 2 16.7 16.8 22.3 22.5

17 Sekunder BDD SK B1 16.7 16.8 18.5 18.7

18 Tersier BDD TS B1 KA 16.4 16.5 16.5 16.7

19 Sekunder BDD SK B2 17.8 18.0 19.4 19.6

20 Tersier BDD TS B2 KA 14.7 14.8 14.8 15.0

21 Tersier BDD TS B2 KI 14.7 14.8 14.8 15.0

22 Primer BDD PM 3 22.0 22.2 27.5 27.7

23 Sekunder BDD SK C1 18.5 18.7 20.6 20.8

24 Tersier BDD TS C1 KA 16.2 16.3 16.3 16.5

25 Tersier BDD TS C1 KI 15.1 15.2 15.2 15.4

26 Sekunder BDD SK C2 21.4 21.6 28.8 29.0

27 Tersier BDD TS C2 KA 13.7 13.8 13.8 14.0

28 Sekunder BDD SK C3 16.9 17.1 21.8 22.0

29 Tersier BDD TS C3 KA 8.7 8.8 8.8 9.0

30 Sekunder BDD SK C4 8.8 8.9 9.7 9.8

31 Sekunder BDD SK C4a 8.7 8.9 10.3 10.5

32 Tersier BDD TS C4a KA 7.3 7.4 7.4 7.6

33 Sekunder BDD SK C5a 6.7 6.8 8.3 8.4

34 Tersier BDD TS C5a KA 5.3 5.4 5.4 5.6

35 Tersier BDD TS C5a KI 5.3 5.4 5.4 5.6

36 Sekunder BDD SK C4b 9.5 9.7 11.9 12.1

38 Tersier BDD TS C4b KA 6.2 6.3 6.3 6.5

No.Jenis

SaluranNama Saluran

TMA dekat pintu ukur TMA ujung saluran

Page 77: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 6-1

BAB 6

BANGUNAN BAGI SADAP PADA SALURAN SEKUNDER DAN

TERSIER BENDUNG KALI BEDADUNG

6.1. Bangunan Bagi-Sadap

Seperti yang telah dijelaskan pada Bab 2 mengenai bangunan penting pada suatu

jaringan irigasi, bangunan bagi sadap merupakan bangunan yang berupa bangunan bagi,

dan bersama itu pula sebagai bangunan sadap. Bangunan bagi-sadap merupakan

kombinasi dari bangunan bagi dan bangunan sadap (bangunan yang terletak di saluran

primer atau saluran sekunder yang memberi air ke saluran tersier).

Bangunan bagi sadap terdiri dari bangunan sadap tersier; bangunan/pintu sadap

ke saluran sekunder dengan kelengkapan pintu sadap dam alat ukur; serta

bangunan/pimtu pengatur muka air. Tata letak dari bangunan bagi sadap ini bisa dibuat 2

alternatif, yaitu :

a. Bentuk menyamping

Posisi bangunan/pintu sadap tersier atau sekunder berada di samping kiri

atau kanan saluran dengan arah aliran ke petak tersier atau sekunder

mempunyai sudut tegak lurus (pada umumnya) sampai 5ᵒ.

Bentuk ini mempunyai kelemahan kecepatan datang ke arah lurus

menjadi lebih besar dari pada yang ke arah menyamping, sehingga jika

diterapkan sistem proporsional kurang akurat.

Sedangkan kelebihannya adalah peletakan bangunan ini tidak

memerlukan tempat yang luas karena dapat langsung diletakkan pada saluran

tersier/sekunder yang bersangkutan.

b. Bentuk numbak

Bentuk Numbak meletakkan bangunan bagi sekunder, sadap tersier dan

bangunan pengatur pada posisi sejajar, sehingga arah alirannya searah.

Bentuk seperti ini mempunyai kelebihan kecepatan datang aliran untuk setiap

bangunan adalah sama. Sehingga bentuk ini sangat cocok diterapkan untuk

Page 78: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 6-2

sistem proporsional.Tetapi kelemahannya adalah bentuk ini memerlukan

areal yang luas, semakin banyak bangunan sadapnya semakin luas areal yang

diperlukan.

6.2. Perhitungan Dimensi

Gambar Layout bangunan bagi sadap dibuat dengan menggunakan hasil

perhitungan pendimensian saluran pada Bab 5.

Berikut hasil perhitungan pendimensian saluran pada jaringan irigasi Kali Bedadung :

Tabel 6.1 Hasil Perhitungan Pendimensian Saluran

Gambar Layout yang akan dibuat adalah gambar bangunan bagi sadap pada saluran BDD

SK A1-BDD SK A2 dan pada saluran BDD TS A1 KI-KA.

Contoh perhitungan bangunan bagi sadap pada saluran BDD SK A1 :

Q b' h'

m3/s m m

1 BDD PM 1 Primer 1900 1.87 0.90 3.954483 1.5 3 40 2.7 0.9 0.001476

2 BDD SK A1 Sekunder 800 1.87 0.81 1.85005 1.5 2.5 40 1.8 0.75 0.001463

3 BDD TS A1 KI Tersier 100 1.87 0.65 0.28907 1 1 35 0.55 0.55 0.001384

4 BDD TS A1 KA Tersier 100 1.87 0.65 0.28907 1 1 35 0.55 0.55 0.001384

5 BDD SK A2 Sekunder 600 1.87 0.73 1.541709 1.5 2.5 40 1.65 0.7 0.001498

6 BDD TS A2 KI Tersier 100 1.87 0.58 0.321189 1 1.5 35 0.75 0.5 0.001405

7 BDD SK A3 Sekunder 500 1.87 0.66 1.427508 1 2 40 1.45 0.75 0.001496

8 BDD TS A3 KA Tersier 100 1.87 0.52 0.356877 1 1.5 35 0.75 0.5 0.001474

9 BDD SK A4 Sekunder 400 1.87 0.59 1.268896 1 2 40 1.4 0.7 0.001476

10 BDD TS A4 KA Tersier 100 1.87 0.47 0.39653 1 1.5 35 0.8 0.55 0.00143

11 BDD SK A5 Sekunder 300 1.87 0.53 1.057413 1 2 40 1.3 0.65 0.001488

12 BDD TS A5 KI Tersier 100 1.87 0.43 0.440589 1 1.5 35 0.85 0.55 0.001393

13 BDD TS A5 KA Tersier 100 1.87 0.43 0.440589 1 1.5 35 0.85 0.55 0.001393

14 BDD SK A6 Sekunder 100 1.87 0.48 0.391635 1 1.5 35 0.8 0.55 0.001422

15 BDD TS A6 KI Tersier 100 1.87 0.38 0.489543 1 1.5 35 0.85 0.6 0.001462

16 BDD PM 2 Primer 1100 1.87 0.81 2.543819 1.5 2.5 40 2 0.8 0.001489

17 BDD SK B1 Sekunder 300 1.87 0.73 0.770854 1 2 35 1.25 0.65 0.00143

18 BDD TS B1 KA Tersier 100 1.87 0.58 0.321189 1 1.5 35 0.75 0.5 0.001405

19 BDD SK B2 Sekunder 200 1.87 0.66 0.571003 1 1.5 35 0.9 0.6 0.001463

20 BDD TS B2 KA Tersier 100 1.87 0.52 0.356877 1 1.5 35 0.75 0.5 0.001474

21 BDD TS B2 KI Tersier 100 1.87 0.42 0.446096 1 1.5 35 0.85 0.55 0.001401

22 BDD PM 3 Primer 800 1.87 0.73 2.055611 1.5 2.5 40 1.85 0.75 0.001485

23 BDD SK C1 Sekunder 800 1.87 0.66 2.284013 1.5 2.5 40 1.95 0.8 0.001461

24 BDD TS C1 KA Tersier 100 1.87 0.52 0.356877 1 1.5 35 0.75 0.5 0.001474

25 BDD TS C1 KI Tersier 100 1.87 0.52 0.356877 1 1.5 35 0.75 0.5 0.001474

26 BDD SK C2 Sekunder 600 1.87 0.59 1.903344 1.5 2.5 40 1.8 0.75 0.001483

27 BDD TS C2 KA Tersier 100 1.87 0.47 0.39653 1 1.5 35 0.8 0.55 0.00143

28 BDD SK C3 Sekunder 500 1.87 0.53 1.762356 1.5 2.5 40 1.75 0.7 0.001481

29 BDD TS C3 KA Tersier 100 1.87 0.43 0.440589 1 1.5 35 0.85 0.55 0.001393

30 BDD SK C4 Sekunder 400 1.87 0.48 1.566538 1.5 2.5 40 1.7 0.7 0.001453

31 BDD SK C4a Sekunder 300 1.87 0.43 1.305449 1 2 35 1.5 0.75 0.00146

32 BDD TS C4a KA Tersier 100 1.87 0.34 0.543937 1 1.5 35 0.9 0.6 0.001431

33 BDD SK C5a Sekunder 200 1.87 0.39 0.966999 1 2 40 1.3 0.65 0.001422

34 BDD TS C5a KA Tersier 100 1.87 0.31 0.604374 1 1.5 35 0.95 0.65 0.001406

35 BDD TS C5a KI Tersier 100 1.87 0.31 0.604374 1 1.5 35 0.95 0.65 0.001406

36 BDD SK C4b Sekunder 100 1.87 0.43 0.43515 1 1.5 40 0.8 0.55 0.001403

37 BDD TS C4b KA Tersier 100 1.87 0.34 0.543937 1 1.5 35 0.9 0.6 0.001431

m n k iNo Nama saluranJenis

Saluran

Luas

LayanDR efisiensi

Page 79: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 6-3

Q (m3/s) W(m)

0,15-1 0.4

1-5 0.5

5-10 0.6

10-40 0.75

Diperlukan data-data sebagai berikut :

- b’ = 1.8 m

- h’ = 0. 5 m

- m = 1.5

- n = 2.5

- I = 0.00143

1. Menentukan nilai freeboard (W)

Dengan Q sebesar 1.85 m3/s, diperoleh nilai W dari tabel sebesar 0.5 m

Berikut tabel nilai W berdasarkan debit :

Tabel 6.2 Tabel nilai W (freeboard)

2. Menentukan tinggi saluran akibat W (H)

= W + h’

= 0.5 m + 0.75 m

= 1.25 m

3. Menentukan lebar saluran akibat W (B)

= b’ + (2 (h’ m))

= 1.8 + (2 x (0.9 x 1.5))

= 5.55 m

Page 80: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 6-4

Berikut hasil perhitungan pendimensian pada setiap saluran :

Tabel 6.3 Hasil perhitungan

Setelah didapat dimensi tersebut, barulah dapat digambarkan layout dari bangunan bagi

sadapnya.

Q b' h' W H B

m3/s m m m m m

1 BDD PM 1 Primer 1900 1.87 0.90 3.954483 1.5 3 40 2.7 0.9 0.001476 0.50 1.40 6.90

2 BDD SK A1 Sekunder 800 1.87 0.81 1.85005 1.5 2.5 40 1.8 0.75 0.001463 0.50 1.25 5.55

3 BDD TS A1 KI Tersier 100 1.87 0.65 0.28907 1 1 35 0.55 0.55 0.001384 0.40 0.95 2.45

4 BDD TS A1 KA Tersier 100 1.87 0.65 0.28907 1 1 35 0.55 0.55 0.001384 0.40 0.95 2.45

5 BDD SK A2 Sekunder 600 1.87 0.73 1.541709 1.5 2.5 40 1.65 0.7 0.001498 0.50 1.20 5.25

6 BDD TS A2 KI Tersier 100 1.87 0.58 0.321189 1 1.5 35 0.75 0.5 0.001405 0.40 0.90 2.55

7 BDD SK A3 Sekunder 500 1.87 0.66 1.427508 1 2 40 1.45 0.75 0.001496 0.50 1.25 3.95

8 BDD TS A3 KA Tersier 100 1.87 0.52 0.356877 1 1.5 35 0.75 0.5 0.001474 0.40 0.90 2.55

9 BDD SK A4 Sekunder 400 1.87 0.59 1.268896 1 2 40 1.4 0.7 0.001476 0.50 1.20 3.80

10 BDD TS A4 KA Tersier 100 1.87 0.47 0.39653 1 1.5 35 0.8 0.55 0.00143 0.40 0.95 2.70

11 BDD SK A5 Sekunder 300 1.87 0.53 1.057413 1 2 40 1.3 0.65 0.001488 0.50 1.15 3.60

12 BDD TS A5 KI Tersier 100 1.87 0.43 0.440589 1 1.5 35 0.85 0.55 0.001393 0.40 0.95 2.75

13 BDD TS A5 KA Tersier 100 1.87 0.43 0.440589 1 1.5 35 0.85 0.55 0.001393 0.40 0.95 2.75

14 BDD SK A6 Sekunder 100 1.87 0.48 0.391635 1 1.5 35 0.8 0.55 0.001422 0.40 0.95 2.70

15 BDD TS A6 KI Tersier 100 1.87 0.38 0.489543 1 1.5 35 0.85 0.6 0.001462 0.40 1.00 2.85

16 BDD PM 2 Primer 1100 1.87 0.81 2.543819 1.5 2.5 40 2 0.8 0.001489 0.50 1.30 5.90

17 BDD SK B1 Sekunder 300 1.87 0.73 0.770854 1 2 35 1.25 0.65 0.00143 0.40 1.05 3.35

18 BDD TS B1 KA Tersier 100 1.87 0.58 0.321189 1 1.5 35 0.75 0.5 0.001405 0.40 0.90 2.55

19 BDD SK B2 Sekunder 200 1.87 0.66 0.571003 1 1.5 35 0.9 0.6 0.001463 0.40 1.00 2.90

20 BDD TS B2 KA Tersier 100 1.87 0.52 0.356877 1 1.5 35 0.75 0.5 0.001474 0.40 0.90 2.55

21 BDD TS B2 KI Tersier 100 1.87 0.42 0.446096 1 1.5 35 0.85 0.55 0.001401 0.40 0.95 2.75

22 BDD PM 3 Primer 800 1.87 0.73 2.055611 1.5 2.5 40 1.85 0.75 0.001485 0.50 1.25 5.60

23 BDD SK C1 Sekunder 800 1.87 0.66 2.284013 1.5 2.5 40 1.95 0.8 0.001461 0.50 1.30 5.85

24 BDD TS C1 KA Tersier 100 1.87 0.52 0.356877 1 1.5 35 0.75 0.5 0.001474 0.40 0.90 2.55

25 BDD TS C1 KI Tersier 100 1.87 0.52 0.356877 1 1.5 35 0.75 0.5 0.001474 0.40 0.90 2.55

26 BDD SK C2 Sekunder 600 1.87 0.59 1.903344 1.5 2.5 40 1.8 0.75 0.001483 0.50 1.25 5.55

27 BDD TS C2 KA Tersier 100 1.87 0.47 0.39653 1 1.5 35 0.8 0.55 0.00143 0.40 0.95 2.70

28 BDD SK C3 Sekunder 500 1.87 0.53 1.762356 1.5 2.5 40 1.75 0.7 0.001481 0.50 1.20 5.35

29 BDD TS C3 KA Tersier 100 1.87 0.43 0.440589 1 1.5 35 0.85 0.55 0.001393 0.40 0.95 2.75

30 BDD SK C4 Sekunder 400 1.87 0.48 1.566538 1.5 2.5 40 1.7 0.7 0.001453 0.50 1.20 5.30

31 BDD SK C4a Sekunder 300 1.87 0.43 1.305449 1 2 35 1.5 0.75 0.00146 0.50 1.25 4.00

32 BDD TS C4a KA Tersier 100 1.87 0.34 0.543937 1 1.5 35 0.9 0.6 0.001431 0.40 1.00 2.90

33 BDD SK C5a Sekunder 200 1.87 0.39 0.966999 1 2 40 1.3 0.65 0.001422 0.40 1.05 3.40

34 BDD TS C5a KA Tersier 100 1.87 0.31 0.604374 1 1.5 35 0.95 0.65 0.001406 0.40 1.05 3.05

35 BDD TS C5a KI Tersier 100 1.87 0.31 0.604374 1 1.5 35 0.95 0.65 0.001406 0.40 1.05 3.05

36 BDD SK C4b Sekunder 100 1.87 0.43 0.43515 1 1.5 40 0.8 0.55 0.001403 0.40 0.95 2.70

37 BDD TS C4b KA Tersier 100 1.87 0.34 0.543937 1 1.5 35 0.9 0.6 0.001431 0.40 1.00 2.90

m n k iNo Nama saluranJenis

Saluran

Luas

LayanDR efisiensi

Page 81: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

Tugas Besar SI-3131 Irigasi dan Bangunan Air

Reaai Dyah Adriani - 15010071 7-1

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Dari pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan untuk merencanakan

daerah irigasi Bedadung, maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Sistem irigasi yang direncanakan untuk daerah irigasi Bedadung adalah

sistem irigasi gravitasi.

2. Jaringan irigasi yang digunakan adalah jaringan irigasi teknis.

3. Luas daerah irigasi yang dialiri adalah 2000 ha sedankan luas daerah yang

dapat diairi yaitu 15,491.12 ha.

4. Petak sawah yang direncanakan adalah sebanyak 20 petak dengan luas

berkisar kurang lebih 100 ha.

5. Pola tanam dimulai pada bulan November.

6. Kebutuhan air maksimum tiap petak adalah 1.87 liter/detik/hektar.

7. Perencanaan saluran meliputi 1 saluran primer, 3 saluran sekunder dan

saluran tersier ke tiap-tiap petak sawah.

7.2. Saran

Adapun saran yang diberikan untuk Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air ini

yaitu:

1. Perencanaan irigasi pada tugas besar yang kurang/tidak aktual karena data-

data hidrologi dan klimatologi yang didapatkan merupakan data lama dan

sebagian besar sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Oleh karena itu

perlu dilakukan aktualisasi data-data hidrologi dan klimatologi agar tugas

besar ini lebih aktual.

2. Pemilihan stasiun hujan yang terlalu jauh untuk mengolah sistem irigasi

Bedadung ini, sehingga sebaiknya harus dipilih sedekat mungkin agar akurasi

hasil dapat mendekati kesempurnaan.

3. Karena sistem yang digunakan irigasi gravitasi, maka bagi yang petak

sawahnya lebih tinggi dari saluran, maka tidak bisa menggunakan pompa.

Page 82: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xi

DAFTAR PUSTAKA

Sub-Direktorat Perencanaan Teknis, Direktorat Irigasi I, Direktorat Jendral

engairan, epartemen ekerjaan Umum. 198 . “ riteria erencanaan”. Bandung : C. .

Galang Persada

Sub-Direktorat Perencanaan Teknis, Direktorat Irigasi I, Direktorat Jendral

engairan, epartemen ekerjaan Umum. 198 . “ 01 - 0 ”. Bandung : C. . Galang

Persada

Page 83: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xii

LAMPIRAN

Page 84: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xiii

LAMPIRAN A

DATA CURAH HUJAN

Nomer 8.00

Nama Tamanan

Curah Hujan (mm)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1955.00 257.00 316.00 221.00 50.00 122.00 104.00 257.00 73.00 97.00 44.00 543.00 153.00

1956.00 376.00 206.00 111.00 187.00 - 154.00 52.00 191.00 3.00 126.00 189.00 435.00

1957.00 405.00 400.00 263.00 138.00 62.00 0.00 178.00 25.00 25.00 39.00 42.00 203.00

1958.00 127.00 350.00 339.00 95.00 51.00 83.00 95.00 14.00 29.00 85.00 114.00 156.00

1959.00 424.00 274.00 188.00 117.00 150.00 49.00 18.00 0.00 5.00 47.00 82.00 273.00

1960.00 498.00 596.00 200.00 267.00 47.00 13.00 10.00 6.00 30.00 59.00 83.00 316.00

1961.00 434.00 206.00 188.00 88.00 83.00 0.00 24.00 0.00 4.00 47.00 80.00 226.00

1962.00 421.00 243.00 178.00 301.00 25.00 29.00 19.00 71.00 42.00 73.00 122.00 145.00

1963.00 344.00 213.00 626.00 256.00 40.00 9.00 0.00 0.00 2.00 16.00 58.00 289.00

1964.00 79.00 205.00 166.00 79.00 52.00 65.00 26.00 19.00 105.00 246.00 136.00 275.00

Nomer 13.00

Nama Jember

Curah Hujan (mm)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1955.00 480.00 277.00 222.00 168.00 99.00 154.00 330.00 147.00 173.00 167.00 455.00 267.00

1956.00 370.00 344.00 143.00 98.00 66.00 168.00 108.00 203.00 94.00 156.00 367.00 654.00

1957.00 339.00 375.00 273.00 178.00 122.00 - 165.00 47.00 42.00 16.00 120.00 411.00

1958.00 97.00 144.00 488.00 264.00 169.00 112.00 116.00 30.00 101.00 92.00 95.00 479.00

1959.00 480.00 375.00 307.00 48.00 248.00 30.00 42.00 60.00 37.00 58.00 122.00 355.00

1960.00 300.00 466.00 319.00 192.00 244.00 89.00 50.00 60.00 49.00 266.00 387.00 153.00

1961.00 393.00 267.00 95.00 73.00 369.00 14.00 26.00 - 27.00 70.00 257.00 170.00

1962.00 457.00 202.00 206.00 449.00 17.00 111.00 15.00 89.00 32.00 130.00 227.00 381.00

1963.00 688.00 202.00 418.00 128.00 1.00 - - 23.00 - 66.00 177.00 332.00

1964.00 126.00 316.00 403.00 212.00 106.00 105.00 12.00 39.00 47.00 428.00 226.00 89.00

Nomer 20.00

Nama Semboro

Curah Hujan (mm)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1955.00 249.00 301.00 214.00 96.00 159.00 85.00 276.00 74.00 67.00 84.00 345.00 276.00

1956.00 287.00 142.00 104.00 25.00 123.00 71.00 144.00 91.00 52.00 28.00 136.00 456.00

1957.00 206.00 319.00 216.00 103.00 25.00 9.00 227.00 51.00 0.00 2.00 201.00 287.00

1958.00 189.00 240.00 236.00 158.00 57.00 35.00 54.00 5.00 0.00 15.00 234.00 245.00

1959.00 328.00 154.00 372.00 235.00 78.00 103.00 13.00 0.00 13.00 2.00 98.00 345.00

1960.00 239.00 203.00 238.00 156.00 181.00 93.00 27.00 11.00 22.00 20.00 116.00 177.00

1961.00 397.00 179.00 332.00 132.00 116.00 2.00 2.00 0.00 0.00 1.00 80.00 178.00

1962.00 380.00 176.00 199.00 204.00 36.00 24.00 22.00 64.00 0.00 48.00 125.00 340.00

1963.00 416.00 130.00 207.00 85.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 86.00 369.00

1964.00 150.00 193.00 361.00 247.00 85.00 38.00 5.00 3.00 23.00 208.00 42.00 73.00

Bulan

Bulan

Bulan

Page 85: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xiv

DATA CURAH HUJAN LENGKAP (Telah diisi menggunakan metode rasional)

Nomer 8.00

Nama Tamanan

Curah Hujan (mm)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1955.00 257.00 316.00 221.00 50.00 122.00 104.00 257.00 73.00 97.00 44.00 543.00 153.00

1956.00 376.00 206.00 111.00 187.00 108.73 154.00 52.00 191.00 3.00 126.00 189.00 435.00

1957.00 405.00 400.00 263.00 138.00 62.00 0.00 178.00 25.00 25.00 39.00 42.00 203.00

1958.00 127.00 350.00 339.00 95.00 51.00 83.00 95.00 14.00 29.00 85.00 114.00 156.00

1959.00 424.00 274.00 188.00 117.00 150.00 49.00 18.00 0.00 5.00 47.00 82.00 273.00

1960.00 498.00 596.00 200.00 267.00 47.00 13.00 10.00 6.00 30.00 59.00 83.00 316.00

1961.00 434.00 206.00 188.00 88.00 83.00 0.00 24.00 0.00 4.00 47.00 80.00 226.00

1962.00 421.00 243.00 178.00 301.00 25.00 29.00 19.00 71.00 42.00 73.00 122.00 145.00

1963.00 344.00 213.00 626.00 256.00 40.00 9.00 0.00 0.00 2.00 16.00 58.00 289.00

1964.00 79.00 205.00 166.00 79.00 52.00 65.00 26.00 19.00 105.00 246.00 136.00 275.00

Nomer 13.00

Nama Jember

Curah Hujan (mm)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1955.00 480.00 277.00 222.00 168.00 99.00 154.00 330.00 147.00 173.00 167.00 455.00 267.00

1956.00 370.00 344.00 143.00 98.00 66.00 168.00 108.00 203.00 94.00 156.00 367.00 654.00

1957.00 339.00 375.00 273.00 178.00 122.00 6.23 165.00 47.00 42.00 16.00 120.00 411.00

1958.00 97.00 144.00 488.00 264.00 169.00 112.00 116.00 30.00 101.00 92.00 95.00 479.00

1959.00 480.00 375.00 307.00 48.00 248.00 30.00 42.00 60.00 37.00 58.00 122.00 355.00

1960.00 300.00 466.00 319.00 192.00 244.00 89.00 50.00 60.00 49.00 266.00 387.00 153.00

1961.00 393.00 267.00 95.00 73.00 369.00 14.00 26.00 0.00 27.00 70.00 257.00 170.00

1962.00 457.00 202.00 206.00 449.00 17.00 111.00 15.00 89.00 32.00 130.00 227.00 381.00

1963.00 688.00 202.00 418.00 128.00 1.00 6.59 0.00 23.00 1.46 66.00 177.00 332.00

1964.00 126.00 316.00 403.00 212.00 106.00 105.00 12.00 39.00 47.00 428.00 226.00 89.00

Nomer 20.00

Nama Semboro

Curah Hujan (mm)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1955.00 249.00 301.00 214.00 96.00 159.00 85.00 276.00 74.00 67.00 84.00 345.00 276.00

1956.00 287.00 142.00 104.00 25.00 123.00 71.00 144.00 91.00 52.00 28.00 136.00 456.00

1957.00 206.00 319.00 216.00 103.00 25.00 9.00 227.00 51.00 0.00 2.00 201.00 287.00

1958.00 189.00 240.00 236.00 158.00 57.00 35.00 54.00 5.00 0.00 15.00 234.00 245.00

1959.00 328.00 154.00 372.00 235.00 78.00 103.00 13.00 0.00 13.00 2.00 98.00 345.00

1960.00 239.00 203.00 238.00 156.00 181.00 93.00 27.00 11.00 22.00 20.00 116.00 177.00

1961.00 397.00 179.00 332.00 132.00 116.00 2.00 2.00 0.00 0.00 1.00 80.00 178.00

1962.00 380.00 176.00 199.00 204.00 36.00 24.00 22.00 64.00 0.00 48.00 125.00 340.00

1963.00 416.00 130.00 207.00 85.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 86.00 369.00

1964.00 150.00 193.00 361.00 247.00 85.00 38.00 5.00 3.00 23.00 208.00 42.00 73.00

Bulan

Bulan

Bulan

Page 86: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xv

PERHITUNGAN RERATA REGIONAL MENGGUNAKAN POLYGON THIESSEN

Area peta Area peta

cm2 km2

1.00 Semboro 3.46 21.60

2.00 Jember 49.87 311.69

3.00 Tamanan 13.43 83.96

66.76 417.25

No Stasiun

TOTAL

Curah Hujan (mm)

1955.00 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Tamanan 257.00 316.00 221.00 50.00 122.00 104.00 257.00 73.00 97.00 44.00 543.00 153.00 186.42

Jember 480.00 277.00 222.00 168.00 99.00 154.00 330.00 147.00 173.00 167.00 455.00 267.00 244.92

Semboro 249.00 301.00 214.00 96.00 159.00 85.00 276.00 74.00 67.00 84.00 345.00 276.00 185.50

Rerata Thiessen 423.17 286.09 221.38 140.53 106.73 140.37 312.52 128.33 152.22 137.95 467.01 244.53 230.07

Curah Hujan (mm)

1956.00 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Tamanan 376.00 206.00 111.00 187.00 108.73 154.00 52.00 191.00 3.00 126.00 189.00 435.00 178.23

Jember 370.00 344.00 143.00 98.00 66.00 168.00 108.00 203.00 94.00 156.00 367.00 654.00 230.92

Semboro 287.00 142.00 104.00 25.00 123.00 71.00 144.00 91.00 52.00 28.00 136.00 456.00 138.25

Rerata Thiessen 366.91 305.77 134.54 112.13 77.55 160.16 98.60 194.79 73.51 143.34 319.22 599.68 215.52

Curah Hujan (mm)

1957.00 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Tamanan 405.00 400.00 263.00 138.00 62.00 0.00 178.00 25.00 25.00 39.00 42.00 203.00 148.33

Jember 339.00 375.00 273.00 178.00 122.00 6.23 165.00 47.00 42.00 16.00 120.00 411.00 174.52

Semboro 206.00 319.00 216.00 103.00 25.00 9.00 227.00 51.00 0.00 2.00 201.00 287.00 137.17

Rerata Thiessen 345.40 377.13 268.04 166.07 104.91 5.12 170.83 42.78 36.40 19.90 108.50 362.73 167.32

Curah Hujan (mm)

1958.00 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Tamanan 127.00 350.00 339.00 95.00 51.00 83.00 95.00 14.00 29.00 85.00 114.00 156.00 128.17

Jember 97.00 144.00 488.00 264.00 169.00 112.00 116.00 30.00 101.00 92.00 95.00 479.00 182.25

Semboro 189.00 240.00 236.00 158.00 57.00 35.00 54.00 5.00 0.00 15.00 234.00 245.00 122.33

Rerata Thiessen 107.80 190.42 444.97 224.51 139.46 102.18 108.56 25.49 81.28 86.61 106.02 401.89 168.27

Curah Hujan (mm)

1959.00 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Tamanan 424.00 274.00 188.00 117.00 150.00 49.00 18.00 0.00 5.00 47.00 82.00 273.00 135.58

Jember 480.00 375.00 307.00 48.00 248.00 30.00 42.00 60.00 37.00 58.00 122.00 355.00 180.17

Semboro 328.00 154.00 372.00 235.00 78.00 103.00 13.00 0.00 13.00 2.00 98.00 345.00 145.08

Rerata Thiessen 460.86 343.24 286.42 71.56 219.48 37.60 35.67 44.82 29.32 52.89 112.71 337.98 169.38

Curah Hujan (mm)

1960.00 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Tamanan 498.00 596.00 200.00 267.00 47.00 13.00 10.00 6.00 30.00 59.00 83.00 316.00 177.08

Jember 300.00 466.00 319.00 192.00 244.00 89.00 50.00 60.00 49.00 266.00 387.00 153.00 214.58

Semboro 239.00 203.00 238.00 156.00 181.00 93.00 27.00 11.00 22.00 20.00 116.00 177.00 123.58

Rerata Thiessen 336.68 478.54 290.86 205.23 201.10 73.91 40.76 46.60 43.78 211.61 311.80 187.04 202.33

Curah Hujan (mm)

1961.00 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Tamanan 434.00 206.00 188.00 88.00 83.00 0.00 24.00 0.00 4.00 47.00 80.00 226.00 115.00

Jember 393.00 267.00 95.00 73.00 369.00 14.00 26.00 0.00 27.00 70.00 257.00 170.00 146.75

Semboro 397.00 179.00 332.00 132.00 116.00 2.00 2.00 0.00 0.00 1.00 80.00 178.00 118.25

Rerata Thiessen 401.46 250.17 125.98 79.07 298.35 10.56 24.36 0.00 20.97 61.80 212.22 181.68

Curah Hujan (mm)

1962.00 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Tamanan 421.00 243.00 178.00 301.00 25.00 29.00 19.00 71.00 42.00 73.00 122.00 145.00 139.08

Jember 457.00 202.00 206.00 449.00 17.00 111.00 15.00 89.00 32.00 130.00 227.00 381.00 193.00

Semboro 380.00 176.00 199.00 204.00 36.00 24.00 22.00 64.00 0.00 48.00 125.00 340.00 134.83

Rerata Thiessen 445.77 208.90 200.00 406.54 19.59 90.00 16.17 84.08 32.36 114.29 200.59 331.39

Bulanrerata awal

rerata awal

rerata awal

rerata awal

Bulanrerata awal

Bulan

Bulan

Bulanrerata awal

rerata awal

rerata awal

Bulan

Bulan

Bulan

Curah Hujan (mm)

1963.00 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Tamanan 344.00 213.00 626.00 256.00 40.00 9.00 0.00 0.00 2.00 16.00 58.00 289.00 154.42

Jember 688.00 202.00 418.00 128.00 1.00 6.59 0.00 23.00 1.46 66.00 177.00 332.00 170.25

Semboro 416.00 130.00 207.00 85.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 86.00 369.00 107.75

Rerata Thiessen 604.70 200.49 448.93 151.53 8.80 6.73 0.00 17.18 1.50 52.52 148.34 325.26

Curah Hujan (mm)

1964.00 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Tamanan 79.00 205.00 166.00 79.00 52.00 65.00 26.00 19.00 105.00 246.00 136.00 275.00 121.08

Jember 126.00 316.00 403.00 212.00 106.00 105.00 12.00 39.00 47.00 428.00 226.00 89.00 175.75

Semboro 150.00 193.00 361.00 247.00 85.00 38.00 5.00 3.00 23.00 208.00 42.00 73.00 119.00

Rerata Thiessen 117.79 287.30 353.14 187.05 94.05 93.48 14.45 33.11 57.43 379.99 198.36 125.60

rerata awal

rerata awal

Bulan

Bulan

Page 87: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xvi

DATA RERATA REGIONAL HASIL PERHITUNGAN MENGGUNAKAN POLGON

THIESSEN

COMPLING, SORTING DATA HUJAN (R80) DAN DEBIT ANDALAN (Q80)

Curah Hujan (mm)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1955.00 423.17 286.09 221.38 140.53 106.73 140.37 312.52 128.33 152.22 137.95 467.01 244.53

1956.00 366.91 305.77 134.54 112.13 77.55 160.16 98.60 194.79 73.51 143.34 319.22 599.68

1957.00 345.40 377.13 268.04 166.07 104.91 5.12 170.83 42.78 36.40 19.90 108.50 362.73

1958.00 107.80 190.42 444.97 224.51 139.46 102.18 108.56 25.49 81.28 86.61 106.02 401.89

1959.00 460.86 343.24 286.42 71.56 219.48 37.60 35.67 44.82 29.32 52.89 112.71 337.98

1960.00 336.68 478.54 290.86 205.23 201.10 73.91 40.76 46.60 43.78 211.61 311.80 187.04

1961.00 401.46 250.17 125.98 79.07 298.35 10.56 24.36 0.00 20.97 61.80 212.22 181.68

1962.00 445.77 208.90 200.00 406.54 19.59 90.00 16.17 84.08 32.36 114.29 200.59 331.39

1963.00 604.70 200.49 448.93 151.53 8.80 6.73 0.00 17.18 1.50 52.52 148.34 325.26

1964.00 117.79 287.30 353.14 187.05 94.05 93.48 14.45 33.11 57.43 379.99 198.36 125.60

Bulan

RERATA REGIONAL THIESSEN

Rank Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des P

1 604.70 478.54 448.93 406.54 298.35 160.16 312.52 194.79 152.22 379.99 467.01 599.68 9%

2 460.86 377.13 444.97 224.51 219.48 140.37 170.83 128.33 81.28 211.61 319.22 401.89 18%

3 445.77 343.24 353.14 205.23 201.10 102.18 108.56 84.08 73.51 143.34 311.80 362.73 27%

4 423.17 305.77 290.86 187.05 139.46 93.48 98.60 46.60 57.43 137.95 212.22 337.98 36%

5 401.46 287.30 286.42 166.07 106.73 90.00 40.76 44.82 43.78 114.29 200.59 331.39 45%

6 366.91 286.09 268.04 151.53 104.91 73.91 35.67 42.78 36.40 86.61 198.36 325.26 55%

7 345.40 250.17 221.38 140.53 94.05 37.60 24.36 33.11 32.36 61.80 148.34 244.53 64%

8 336.68 208.90 200.00 112.13 77.55 10.56 16.17 25.49 29.32 52.89 112.71 187.04 73%

9 117.79 200.49 134.54 79.07 19.59 6.73 14.45 17.18 20.97 52.52 108.50 181.68 82%

10 107.80 190.42 125.98 71.56 8.80 5.12 0.00 0.00 1.50 19.90 106.02 125.60 91%

Rainfall

(mm/bln) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

R80 161.56 202.17 147.63 85.68 31.18 7.50 14.80 18.84 22.64 52.60 109.34 182.75

Rainfall

(m/s) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

R80 0.0000000623 0.0000000780 0.0000000570 0.0000000331 0.0000000120 0.0000000029 0.0000000057 0.0000000073 0.0000000087 0.0000000203 0.0000000422 0.0000000705

Debit

m3/s Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Q80 18.21 22.78 16.64 9.66 3.51 0.84 1.67 2.12 2.55 5.93 12.32 20.59

Bulan

Bulan

Bulan

Page 88: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xvii

CURAH HUJAN EFEKTIF (Re)

Nomer 103

Nama Tamansari

Curah Hujan (mm)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1972 386 134 265 85 111 0 0 0 0 0 142 175 1298

1973 320 206 357 137 158 66 37 69 124 102 248 181 2005

1974 300 204 200 143 135 51 26 5 112 100 273 480 2029

1975 284 393 324 89 232 0 0 0 113 263 177 320 2195

1976 239 127 94 46 15 0 0 0 0 30 126 47 724

1977 237 261 239 145 21 75 0 0 8 0 48 141 1175

1978 228 78 296 113 249 294 85 63 82 95 157 241 1981

1979 217 150 187 87 237 47 0 0 15 30 67 245 1282

1980 169 149 139 151 9 0 0 0 29 11 177 218 1052

1981 125 156 39 193 245 11 117 50.52 8 83 265 225 1517.521

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1 386 393 357 193 249 294 117 69 124 263 273 480 9.09%

2 320 261 324 151 245 75 85 63 113 102 265 320 18.18%

3 300 206 296 145 237 66 37 50.52 112 100 248 245 27.27%

4 284 204 265 143 232 51 26 5 82 95 177 241 36.36%

5 239 156 239 137 158 47 0 0 29 83 177 225 45.45%

6 237 150 200 113 135 11 0 0 15 30 157 218 54.55%

7 228 149 187 89 111 0 0 0 8 30 142 181 63.64%

8 217 134 139 87 21 0 0 0 8 11 126 175 72.73%

9 169 127 94 85 15 0 0 0 0 0 67 141 81.82%

10 125 78 39 46 9 0 0 0.00 0 0 48 47 90.91%

BulanTotal

BulanPRank

Rainfall

(mm/2bln)

R50 119.00 119.00 76.50 76.50 109.75 109.75 62.50 62.50 73.25 73.25 14.50 14.50 0.00 0.00 0.00 0.00 11.00 11.00 28.25 28.25 83.50 83.50 110.75 110.75

R80 89.30 89.30 64.20 64.20 51.50 51.50 42.70 42.70 8.10 8.10 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.80 0.80 1.10 1.10 39.40 39.40 73.90 73.90

Rainfall

(mm/15 hari)

R50 7.93 7.93 5.10 5.10 7.32 7.32 4.17 4.17 4.88 4.88 0.97 0.97 0.00 0.00 0.00 0.00 0.73 0.73 1.88 1.88 5.57 5.57 7.38 7.38

R80 5.95 5.95 4.28 4.28 3.43 3.43 2.85 2.85 0.54 0.54 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.05 0.05 0.07 0.07 2.63 2.63 4.93 4.93

Rainfall

(mm/15 hari)

Re50 5.55 5.55 3.57 3.57 5.12 5.12 2.92 2.92 3.42 3.42 0.68 0.68 0.00 0.00 0.00 0.00 0.51 0.51 1.32 1.32 3.90 3.90 5.17 5.17

Re80 4.17 4.17 3.00 3.00 2.40 2.40 1.99 1.99 0.38 0.38 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.04 0.04 0.05 0.05 1.84 1.84 3.45 3.45

Bulan

Bulan

Jan Feb Mar Apr Jun Jul Agust Sep

Bulan

Okt Nop Des

Jul Agust Sep OktJan Feb Mar Apr Mei Nop Des

Mei

Jan Feb Mar Apr Mei Nop DesJun Jul Agust Sep Okt

Jun

Page 89: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xviii

DATA KLIMATOLOGI

Stasiun

Posisi 070 57'S - 1120 37'S

Data Temperatur (0C)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1973 24.8 24.8 24.6 24.7 24 24.6 23.7 24.3 24.2 25.3 24.4 24.5

1974 24.2 23.5 24 24.2 24.4 23.8 23 23.8 24.2 24.4 24.3 24.3

1975 23.7 24.2 24.1 24.7 23.6 23.1 23.3 23.1 23.9 23.8 23.6 23.6

1976 21.3 23.8 23.6 23.9 23.5 23 22.1 23 23.1 24.3 24.4 24.4

1977 23.9 23.6 23.7 24 24.1 23.3 21.7 21.5 22.6 24.2 24.9 24.1

Data Penyiaran Matahari (%)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1973 44 59 50 65 60 84 76 83 68 82 55 55

1974 43 46 62 73 81 85 85 83 78 73 67 61

1975 48 45 42 55 67 91 88 78 70 51 55 48

1976 55 63 53 77 87 88 89 86 92 71 61 75

1977 57 80 56 73 77 73 90 87 77 87 82 52

Data Kelembaban Udara (%)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1973 84 82 84 82 83 76 78 75 79 74 81 79

1974 77 84 79 78 76 74 75 76 77 80 83 85

1975 78 79 87 87 88 83 84 83 87 90 88 86

1976 83 84 84 77 74 73 73 72 71 77 80 80

1977 84 84 85 80 78 82 77 76 74 72 75 83

Data Kecepatan Angin (Knot)

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1973 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4

1974 5 4 5 3 4 4 5 5 4 3 4 3

1975 3 4 2 3 4 4 4 4 4 2 3

1976 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4

1978 4 3 4 3 9 4 5 4

Univ. Brawijaya Malang

Page 90: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xix

EVAPOTRANSPIRASI PENMAN MODIFIKASI

T ea Rh u ed ea-ed Ra Rs Rns Eto Eto u

(oC) (mmHg) % (km/hari) (mmHg) (mmHg) (mm/hari) (mm/hari) (mm/hari) (mm/hari) (mm/bulan) (m/s)

Jan 23.58 29.52 81% 180 49.40 23.97 5.55 0.76 0.8 0.2 16.09 8.00 6.00 15.44 0.12 0.54 1.05 4.95 1.02 4.89 146.65 2

Feb 23.98 30.27 83% 162 58.60 25.01 5.27 0.71 0.8 0.2 16.10 8.74 6.56 15.52 0.12 0.63 1.17 5.39 1.03 5.26 157.78 2

Mar 24.00 30.31 84% 162 52.60 25.40 4.91 0.71 0.8 0.2 15.50 7.95 5.96 15.52 0.12 0.57 1.05 4.91 1.02 4.72 141.73 2

Apr 24.30 30.89 81% 135 68.60 24.96 5.93 0.63 0.8 0.2 14.41 8.54 6.41 15.58 0.12 0.72 1.34 5.06 1.03 4.98 149.32 2

May 23.92 30.16 80% 180 74.40 24.07 6.09 0.76 0.8 0.2 13.11 8.15 6.11 15.50 0.12 0.77 1.48 4.63 1.02 4.72 141.63 2

Jun 23.56 29.48 78% 225 84.20 22.88 6.60 0.88 0.8 0.2 12.41 8.33 6.25 15.43 0.13 0.86 1.72 4.53 1.02 4.88 146.47 2

Jul 22.76 28.01 77% 202 85.60 21.68 6.33 0.82 0.8 0.2 12.71 8.62 6.46 15.28 0.14 0.87 1.80 4.67 1.03 4.91 147.44 2

Aug 23.14 28.70 76% 207 83.40 21.93 6.77 0.83 0.8 0.2 13.71 9.14 6.86 15.35 0.13 0.85 1.75 5.11 1.04 5.43 162.93 2

Sep 23.60 29.56 78% 180 77.00 22.94 6.62 0.76 0.8 0.2 14.90 9.46 7.10 15.44 0.13 0.79 1.58 5.51 1.05 5.69 170.79 2

Oct 24.40 31.08 79% 168 72.80 24.43 6.65 0.72 0.8 0.2 15.80 9.70 7.27 15.60 0.12 0.76 1.44 5.83 1.06 5.97 179.23 2

Nov 24.32 30.93 81% 168 64.00 25.17 5.75 0.72 0.8 0.2 15.99 9.12 6.84 15.58 0.12 0.68 1.26 5.58 1.04 5.56 166.86 2

Dec 24.18 30.66 83% 157 58.20 25.32 5.33 0.69 0.8 0.2 16.09 8.70 6.53 15.56 0.12 0.62 1.15 5.38 1.03 5.25 157.47 2

Rn Cf(n/N)Bulan n/N f(T)W 1-W f(ed)f(u) Rnl

Page 91: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xx

Tabel Hubungan Suhu (T) dengan nilai ea (mbar), W, (1-W) dan f(t)

Page 92: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xxi

Tabel PN.2 Besaran nilai anggota (Ra) dalam Evaporasi Ekuivalen (mm/hari) dalam

hubungan dengan letak lintang (untuk daerah Indonesia, antara 5 LU – 10 LS)

Tabel PN.6 Besaran f(n/N)=0.1+0.9n/N

Tabel PN.7 Besaran f(u) = 0.27 (1+ 0.864U)

Page 93: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xxii

Tabel PN. 8 Besaran angka koreksi (c) bulanan untuk rumus Penman (berdasarkan

perkiraan perbandingan kecepatan angina siang/malam di Indonesia

Tabel PN.3 Hubungan nilai (Rs) dengan (Ra) dan (n/N)

Page 94: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xxiii

Tabel PN.4 Hubungan antara (ea) dan (ed) untuk berbagai keadaan (RH) guna

penggunaan rmus Penman

Page 95: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xxiv

LAMPIRAN B

CROP PATTERN

Golongan A

Bulan

Periode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

C1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

C2 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

C3 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

C LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.32 0.00 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.42 0.75 0.92 0.94 0.76 0.42 0.15

Golongan B

Bulan

Periode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

C1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

C2 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

C3 0.45 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 1 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.8 1.00 1.00 0.82

C 0.15 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.32 0.00 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.42 0.75 0.92 0.94 0.76 0.42

Golongan C

Bulan

Periode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

C1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

C2 0.45 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.8 1.00 1.00 0.82

C3 0.82 0.5 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.1 1 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.8 1.00 1.00

C 0.42 0.15 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.32 0.00 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.42 0.75 0.92 0.94 0.76

Des Jan Feb Mar Apr

OktNop Des Jan Feb Mar Apr

Mei Jun Jul Agust Sep OktNop

Mei Jun Jul Agust Sep

OktNop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep

Page 96: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xxv

FIELD REQUIREMENT

Golongan A

Bulan

Periode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

C1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

C2 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

C3 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

C LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.32 0.00 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.42 0.75 0.92 0.94 0.76 0.42 0.15

Eto 5.56 5.56 5.25 5.25 4.89 4.89 5.26 5.26 4.72 4.72 4.98 4.98 4.72 4.72 4.88 4.88 4.91 4.91 5.43 5.43 5.69 5.69 5.97 5.97

Eo 6.12 6.12 5.77 5.77 5.38 5.38 5.79 5.79 5.20 5.20 5.48 5.48 5.19 5.19 5.37 5.37 5.41 5.41 5.97 5.97 6.26 6.26 6.57 6.57

P 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

Re50 0.00 0.00 0.51 0.51 1.32 1.32

Re80 1.84 1.84 3.45 3.45 4.17 4.17 3.00 3.00 2.40 2.40 1.99 1.99 0.38 0.38 0.00 0.00 0.00 0.00

WLR 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10

M 8.12 8.12 7.77 7.20 7.48 7.48

K 1.22 1.22 1.17 1.08 1.12 1.12

Etc 11.53 11.53 11.29 5.69 5.21 4.97 3.51 1.67 0.00 10.90 11.09 11.09 5.11 5.04 4.96 3.25 2.38 2.05 4.07 4.98 5.35 4.31 2.53 0.90

NFR 9.69 9.69 7.84 5.34 4.15 5.00 3.61 1.77 0.00 8.50 9.10 9.10 7.84 7.76 9.16 6.35 5.48 4.05 4.07 4.98 4.84 3.79 1.21 0.00

IR 14.91 14.91 12.07 8.21 6.38 7.70 5.55 2.72 0.00 13.07 13.99 13.99 12.06 11.93 14.10 9.78 8.42 6.23 6.27 7.66 7.44 5.84 1.86 0.00

DR 1.73 1.73 1.40 0.95 0.74 0.89 0.64 0.32 0.00 1.51 1.62 1.62 1.40 1.38 1.63 1.13 0.97 0.72 0.73 0.89 0.86 0.68 0.22 0.00

Apr Mei Jun Jul AgustNop Des Jan Feb Mar OktSep

Golongan B

Bulan

Periode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

C1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

C2 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

C3 0.45 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82

C 0.15 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.32 0.00 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.42 0.75 0.92 0.94 0.76 0.42

Eto 5.56 5.56 5.25 5.25 4.89 4.89 5.26 5.26 4.72 4.72 4.98 4.98 4.72 4.72 4.88 4.88 4.91 4.91 5.43 5.43 5.69 5.69 5.97 5.97

Eo 6.12 6.12 5.77 5.77 5.38 5.38 5.79 5.79 5.20 5.20 5.48 5.48 5.19 5.19 5.37 5.37 5.41 5.41 5.97 5.97 6.26 6.26 6.57 6.57

P 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

Re50 5.55 0.00 0.51 0.51 1.32 1.32

Re80 1.84 1.84 3.45 3.45 4.17 4.17 3.00 3.00 2.40 2.40 1.99 1.99 0.38 0.38 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

WLR 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10

M 8.12 7.77 7.77 7.48 7.48 7.19

K 1.22 1.17 1.17 1.12 1.12 1.08

Etc 0.83 11.53 11.29 11.29 5.30 5.21 5.35 3.51 1.50 0.00 11.09 11.09 10.90 5.11 5.21 4.96 3.28 2.38 2.26 4.07 5.22 5.35 4.52 2.53

NFR 0.00 9.69 7.84 7.84 4.23 4.15 6.55 3.61 2.19 0.00 9.10 9.10 10.52 7.84 8.31 9.16 6.38 5.48 4.26 4.07 4.71 4.84 3.20 1.21

IR 0.00 14.91 12.07 12.07 6.51 6.38 10.08 5.55 3.37 0.00 13.99 13.99 16.18 12.06 12.78 14.10 9.81 8.42 6.56 6.27 7.24 7.44 4.93 1.86

DR 0.00 1.73 1.40 1.40 0.75 0.74 1.17 0.64 0.39 0.00 1.62 1.62 1.87 1.40 1.48 1.63 1.14 0.97 0.76 0.73 0.84 0.86 0.57 0.22

Apr Mei Jun Jul AgustNop Des Jan Feb Mar Sep Okt

Page 97: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xxvi

IRRIGATEABLE FIELD

DR ALTERNATIF

Golongan C

Bulan

Periode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

C1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

C2 0.45 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82

C3 0.82 0.45 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00

C 0.42 0.15 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.32 0.00 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.42 0.75 0.92 0.94 0.76

Eto 5.56 5.56 5.25 5.25 4.89 4.89 5.26 5.26 4.72 4.72 4.98 4.98 4.72 4.72 4.88 4.88 4.91 4.91 5.43 5.43 5.69 5.69 5.97 5.97

Eo 6.12 6.12 5.77 5.77 5.38 5.38 5.79 5.79 5.20 5.20 5.48 5.48 5.19 5.19 5.37 5.37 5.41 5.41 5.97 5.97 6.26 6.26 6.57 6.57

P 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

Re50 3.90 3.90 3.45 3.45 0.51 0.51 1.32 1.32

Re80 4.17 4.17 3.00 3.00 2.40 2.40 1.99 1.99 0.38 0.38 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

WLR 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10

M 7.77 7.77 7.38 7.48 7.19 7.19

K 1.17 1.17 1.11 1.12 1.08 1.08

Etc 2.35 0.83 11.29 11.29 11.02 5.30 5.61 5.35 3.15 1.50 0.00 11.09 10.90 10.90 5.29 5.21 5.00 3.28 2.63 2.26 4.27 5.22 5.62 4.52

NFR 0.35 0.00 11.29 11.29 6.85 4.23 6.81 5.45 3.85 1.09 0.01 9.10 10.52 10.52 8.39 8.31 9.20 6.38 2.63 4.26 3.76 4.71 4.30 3.20

IR 0.55 0.00 17.37 17.37 10.55 6.51 10.48 8.39 5.92 1.68 0.01 13.99 16.18 16.18 12.91 12.78 14.15 9.81 4.04 6.56 5.78 7.24 6.61 4.93

DR 0.06 0.00 2.01 2.01 1.22 0.75 1.21 0.97 0.68 0.19 0.00 1.62 1.87 1.87 1.49 1.48 1.64 1.14 0.47 0.76 0.67 0.84 0.77 0.57

Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

Alt 1 Golongan A 1.73 1.73 1.40 0.95 0.74 0.89 0.64 0.32 0.00 1.51 1.62 1.62 1.40 1.38 1.63 1.13 0.97 0.72 0.73 0.89 0.86 0.68 0.22 0.00

Alt 2 Golongan B 0.00 1.73 1.40 1.40 0.75 0.74 1.17 0.64 0.39 0.00 1.62 1.62 1.87 1.40 1.48 1.63 1.14 0.97 0.76 0.73 0.84 0.86 0.57 0.22

Alt 3 Golongan C 0.06 0.00 2.01 2.01 1.22 0.75 1.21 0.97 0.68 0.19 0.00 1.62 1.87 1.87 1.49 1.48 1.64 1.14 0.47 0.76 0.67 0.84 0.77 0.57

Alt 4 Golongan A+B 0.86 1.73 1.40 1.17 0.75 0.81 0.90 0.48 0.20 0.76 1.62 1.62 1.63 1.39 1.56 1.38 1.06 0.85 0.74 0.81 0.85 0.77 0.39 0.11

Alt 5 Golongan B+C 0.03 0.86 1.70 1.70 0.99 0.75 1.19 0.81 0.54 0.10 0.81 1.62 1.87 1.63 1.49 1.56 1.39 1.06 0.61 0.74 0.75 0.85 0.67 0.39

Alt 6 Golongan A+B+C 0.60 1.15 1.60 1.45 0.90 0.79 1.01 0.64 0.36 0.57 1.08 1.62 1.71 1.55 1.53 1.41 1.25 0.94 0.65 0.79 0.79 0.79 0.52 0.26

Alt 7 Golongan A+C 0.89 0.86 1.70 1.48 0.98 0.82 0.93 0.64 0.34 0.85 0.81 1.62 1.63 1.63 1.56 1.31 1.31 0.93 0.60 0.82 0.77 0.76 0.49 0.29

Sept OktMar April Mei Juni Jul AgtFeb

Alternatif

Bulan Nov Des Jan

Periode

Page 98: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xxvii

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

Alt 1 Golongan A 7139.93 7139.93 14744.42 21666.60 24655.85 20438.85 35438.46 72305.11 MAKS 10995.51 5961.41 5961.41 2518.34 2543.88 517.73 746.57 1710.23 2313.43 2927.38 2395.13 2961.73 3776.41 27488.71 MAKS

Alt 2 Golongan B MAKS 7139.93 14744.42 14744.42 24180.78 24655.85 19529.96 35438.46 42608.34 MAKS 5961.41 5961.41 1875.97 2518.34 571.07 517.73 1468.57 1710.23 2797.14 2927.38 3045.34 2961.73 10393.83 27488.71

Alt 3 Golongan C 195168.24 MAKS 10241.56 10241.56 14915.92 24180.78 18776.26 23471.10 24290.70 85500.69 MAKS 5961.41 1875.97 1875.97 565.53 571.07 1018.23 1468.57 4542.48 2797.14 3814.57 3045.34 7744.81 10393.83

Alt 4 Golongan A+B 14279.86 7139.93 14744.42 17547.51 24416.00 22350.17 25182.16 47564.45 85216.67 21991.01 5961.41 5961.41 2150.20 2531.05 543.10 611.44 1580.22 1966.62 2860.78 2634.64 3002.95 3319.82 15084.15 54977.41

Alt 5 Golongan B+C 390336.47 14279.86 12087.25 12087.25 18450.59 24416.00 19145.69 28239.21 30941.74 171001.37 11913.21 5961.41 1875.97 2150.20 568.29 543.10 1202.63 1580.22 3462.29 2860.78 3386.83 3002.95 8875.89 15084.15

Alt 6 Golongan A+B+C 20663.83 10709.89 12859.76 14176.51 20140.18 22928.78 22610.78 35438.46 46412.62 29227.79 8938.51 5961.41 2050.30 2267.15 550.37 597.37 1334.67 1766.88 3263.51 2686.67 3232.19 3222.99 11463.15 22626.23

Alt 7 Golongan A+C 13775.89 14279.86 12087.25 13908.66 18587.22 22152.91 24546.90 35438.46 48581.41 19485.19 11913.21 5961.41 2150.20 2159.46 540.58 647.13 1276.48 1796.63 3560.32 2580.57 3334.48 3371.70 12084.79 20787.66

OktMar April Mei Juni Jul AgtBulan Nov Des Jan Feb Sept

Periode

LUAS LAHAN ALTERNATIF

IRRIGATEABLE FIELD MINIMUM ALTERNATIF

Padi U1 Padi U2 Palawija

Alt 1 Golongan A 7139.93 517.73 2313.43 9971.09 7657.66

Alt 2 Golongan B 7139.93 517.73 2797.14 10454.80 7657.66

Alt 3 Golongan C 10241.56 565.53 2797.14 13604.24 10807.10

Alt 4 Golongan A+B 7139.93 565.53 1966.62 9672.08 7705.46

Alt 5 Golongan B+C 12087.25 543.10 2860.78 15491.12 12630.35

Alt 6 Golongan A+B+C 10709.89 550.37 1766.88 13027.15 11260.27

Alt 7 Golongan A+C 12087.25 540.58 1796.63 14424.46 12627.83

maksimum : 12630.35

Alternatif 5,

Golongan B+C

AlternatifMinimum

Jumlah Jumlah (padi)

Page 99: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xxviii

DR ALTERNATIF TERPILIH

IRRIGATEABLE FIELD

Jan

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

Alt 5 Golongan B+C 0.03 0.86 1.70 1.70 0.99 0.75 1.19 0.81 0.54 0.10 0.81 1.62 1.87 1.63 1.49 1.56 1.39 1.06 0.61 0.74 0.75 0.85 0.67 0.39 1.87

Feb Agt Sept OktDR Maks

Mar April Mei Juni Jul

Periode

Bulan Nov Des

Minimum

Padi U1 Padi U2 Palawija

ALT 5 Golongan B+C 12087.25 543.10 2860.78 15491.12 hektare Luas Daerah yang bisa teraliri 15491.12 hektare

SatuanAlternatif Jumlah

Page 100: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xxix

LAMPIRAN C

DIMENSI SALURAN

i Q b h A P R v Q' Q/Q' b' h' F d d' A' v' W H B

m3/s m m m2 m m m/s m m m2 m/s m m m

1 BDD PM 1 Primer 1900 1.87 0.90 0.0015 3.95 1.50 3.00 40.00 2.670367 0.890122 3.565429 5.879748 0.606391481 1.109876 3.957183 1.00 2.7 0.9 0.64131 1.54131 1.55 3.5918064 1.100973 0.0015 0.50 1.40 6.90

2 BDD SK A1 Sekunder 800 1.87 0.81 0.0015 1.85 1.50 2.50 40.00 1.766441 0.706576 1.997 4.314038 0.462907444 0.927047 1.851313 1.00 1.8 0.75 0.585433 1.335433 1.35 2.0207124 0.915544 0.0015 0.50 1.25 5.55

3 BDD TS A1 KI Tersier 100 1.87 0.65 0.0015 0.29 1.00 1.00 35.00 0.508088 0.508088 0.516306 1.945177 0.265429 0.55986 0.289059 1.00 0.55 0.55 0.501335 1.051335 1.1 0.5376015 0.537704 0.0014 0.40 0.95 2.45

4 BDD TS A1 KA Tersier 100 1.87 0.65 0.0015 0.29 1.00 1.00 35.00 0.508088 0.508088 0.516306 1.945177 0.265429 0.55986 0.289059 1.00 0.55 0.55 0.501335 1.051335 1.1 0.5376015 0.537704 0.0014 0.40 0.95 2.45

5 BDD SK A2 Sekunder 600 1.87 0.73 0.0015 1.54 1.50 2.50 40.00 1.64971 0.659884 1.741788 4.028956 0.43231748 0.885743 1.542776 1.00 1.65 0.7 0.565582 1.265582 1.3 1.7419794 0.885033 0.0015 0.50 1.20 5.25

6 BDD TS A2 KI Tersier 100 1.87 0.58 0.0015 0.32 1.00 1.50 35.00 0.711323 0.474215 0.5622 2.052606 0.273895831 0.571703 0.321412 1.00 0.75 0.5 0.478004 0.978004 1 0.5805416 0.553258 0.0014 0.40 0.90 2.55

7 BDD SK A3 Sekunder 500 1.87 0.66 0.0015 1.43 1.00 2.00 40.00 1.446981 0.723491 1.570316 3.493322 0.449519456 0.909085 1.427551 1.00 1.45 0.75 0.585433 1.335433 1.35 1.5725001 0.907795 0.0015 0.50 1.25 3.95

8 BDD TS A3 KA Tersier 100 1.87 0.52 0.0015 0.36 1.00 1.50 35.00 0.73999 0.493327 0.608428 2.135328 0.284934116 0.586962 0.357124 1.00 0.75 0.5 0.478004 0.978004 1 0.6133661 0.581834 0.0015 0.40 0.90 2.55

9 BDD SK A4 Sekunder 400 1.87 0.59 0.0015 1.27 1.00 2.00 40.00 1.384805 0.692402 1.438263 3.343214 0.430203658 0.882853 1.269775 1.00 1.4 0.7 0.565582 1.265582 1.3 1.4487843 0.875835 0.0015 0.50 1.20 3.80

10 BDD TS A4 KA Tersier 100 1.87 0.47 0.0015 0.40 1.00 1.50 35.00 0.769812 0.513208 0.658457 2.221384 0.296417283 0.602628 0.396805 1.00 0.8 0.55 0.501335 1.051335 1.1 0.6739493 0.588368 0.0014 0.40 0.95 2.70

11 BDD SK A5 Sekunder 300 1.87 0.53 0.0015 1.06 1.00 2.00 40.00 1.293289 0.646644 1.254447 3.122276 0.401773349 0.843515 1.058146 1.00 1.3 0.65 0.545009 1.195009 1.2 1.2587868 0.840026 0.0015 0.50 1.15 3.60

12 BDD TS A5 KI Tersier 100 1.87 0.43 0.0015 0.44 1.00 1.50 35.00 0.800837 0.533891 0.712599 2.310909 0.308363235 0.618712 0.440894 1.00 0.85 0.55 0.501335 1.051335 1.1 0.7388472 0.596319 0.0014 0.40 0.95 2.75

13 BDD TS A5 KA Tersier 100 1.87 0.43 0.0015 0.44 1.00 1.50 35.00 0.800837 0.533891 0.712599 2.310909 0.308363235 0.618712 0.440894 1.00 0.85 0.55 0.501335 1.051335 1.1 0.7388472 0.596319 0.0014 0.40 0.95 2.75

14 BDD SK A6 Sekunder 100 1.87 0.48 0.0015 0.39 1.00 1.50 35.00 0.766235 0.510823 0.65235 2.21106 0.295039627 0.600759 0.391906 1.00 0.8 0.55 0.501335 1.051335 1.1 0.6695986 0.58488 0.0014 0.40 0.95 2.70

15 BDD TS A6 KI Tersier 100 1.87 0.38 0.0015 0.49 1.00 1.50 35.00 0.833111 0.555408 0.771194 2.404041 0.320790623 0.635226 0.489882 1.00 0.85 0.6 0.523627 1.123627 1.15 0.7805739 0.627158 0.0015 0.40 1.00 2.85

16 BDD PM 2 Primer 1100 1.87 0.81 0.0015 2.54 1.50 2.50 40.00 1.990509 0.796204 2.535761 4.861262 0.521626073 1.003872 2.545581 1.00 2 0.8 0.604633 1.404633 1.45 2.5433178 1.000197 0.0015 0.50 1.30 5.90

17 BDD SK B1 Sekunder 300 1.87 0.73 0.0015 0.77 1.00 2.00 35.00 1.207717 0.603859 1.093936 2.915688 0.375189714 0.705149 0.771388 1.00 1.25 0.65 0.545009 1.195009 1.2 1.1194688 0.688589 0.0014 0.40 1.05 3.35

18 BDD TS B1 KA Tersier 100 1.87 0.58 0.0015 0.32 1.00 1.50 35.00 0.711323 0.474215 0.5622 2.052606 0.273895831 0.571703 0.321412 1.00 0.75 0.5 0.478004 0.978004 1 0.5805416 0.553258 0.0014 0.40 0.90 2.55

19 BDD SK B2 Sekunder 200 1.87 0.66 0.0015 0.57 1.00 1.50 35.00 0.882614 0.588409 0.865564 2.546887 0.339851723 0.660146 0.571399 1.00 0.9 0.6 0.523627 1.123627 1.15 0.875794 0.651983 0.0015 0.40 1.00 2.90

20 BDD TS B2 KA Tersier 100 1.87 0.52 0.0015 0.36 1.00 1.50 35.00 0.73999 0.493327 0.608428 2.135328 0.284934116 0.586962 0.357124 1.00 0.75 0.5 0.478004 0.978004 1 0.6133661 0.581834 0.0015 0.40 0.90 2.55

21 BDD TS B2 KI Tersier 100 1.87 0.42 0.0015 0.45 1.00 1.50 35.00 0.804576 0.536384 0.71927 2.321699 0.309803082 0.620637 0.446405 1.00 0.85 0.55 0.501335 1.051335 1.1 0.7436342 0.599887 0.0014 0.40 0.95 2.75

22 BDD PM 3 Primer 800 1.87 0.73 0.0015 2.06 1.50 2.50 40.00 1.837637 0.735055 2.161223 4.487915 0.481564979 0.951792 2.057035 1.00 1.85 0.75 0.585433 1.335433 1.35 2.1703102 0.947151 0.0015 0.50 1.25 5.60

23 BDD SK C1 Sekunder 800 1.87 0.66 0.0015 2.28 1.50 2.50 40.00 1.911696 0.764678 2.338932 4.668783 0.500972527 0.977196 2.285594 1.00 1.95 0.8 0.604633 1.404633 1.45 2.3682223 0.964442 0.0015 0.50 1.30 5.85

24 BDD TS C1 KA Tersier 100 1.87 0.52 0.0015 0.36 1.00 1.50 35.00 0.73999 0.493327 0.608428 2.135328 0.284934116 0.586962 0.357124 1.00 0.75 0.5 0.478004 0.978004 1 0.6133661 0.581834 0.0015 0.40 0.90 2.55

25 BDD TS C1 KI Tersier 100 1.87 0.52 0.0015 0.36 1.00 1.50 35.00 0.73999 0.493327 0.608428 2.135328 0.284934116 0.586962 0.357124 1.00 0.75 0.5 0.478004 0.978004 1 0.6133661 0.581834 0.0015 0.40 0.90 2.55

26 BDD SK C2 Sekunder 600 1.87 0.59 0.0015 1.90 1.50 2.50 40.00 1.78536 0.714144 2.040007 4.360243 0.467865407 0.933655 1.904662 1.00 1.8 0.75 0.585433 1.335433 1.35 2.0504619 0.928251 0.0015 0.50 1.25 5.55

27 BDD TS C2 KA Tersier 100 1.87 0.47 0.0015 0.40 1.00 1.50 35.00 0.769812 0.513208 0.658457 2.221384 0.296417283 0.602628 0.396805 1.00 0.8 0.55 0.501335 1.051335 1.1 0.6739493 0.588368 0.0014 0.40 0.95 2.70

28 BDD SK C3 Sekunder 500 1.87 0.53 0.0015 1.76 1.50 2.50 40.00 1.73457 0.693828 1.92559 4.236203 0.454555581 0.915863 1.763575 1.00 1.75 0.7 0.565582 1.265582 1.3 1.9362953 0.910169 0.0015 0.50 1.20 5.35

29 BDD TS C3 KA Tersier 100 1.87 0.43 0.0015 0.44 1.00 1.50 35.00 0.800837 0.533891 0.712599 2.310909 0.308363235 0.618712 0.440894 1.00 0.85 0.55 0.501335 1.051335 1.1 0.7388472 0.596319 0.0014 0.40 0.95 2.75

30 BDD SK C4 Sekunder 400 1.87 0.48 0.0015 1.57 1.50 2.50 40.00 1.659624 0.66385 1.762785 4.053168 0.434915434 0.889287 1.567623 1.00 1.7 0.7 0.565582 1.265582 1.3 1.7895888 0.875362 0.0015 0.50 1.20 5.30

31 BDD SK C4a Sekunder 300 1.87 0.43 0.0015 1.31 1.00 2.00 35.00 1.471508 0.735754 1.624002 3.552535 0.457138994 0.804413 1.306369 1.00 1.5 0.75 0.585433 1.335433 1.35 1.6449653 0.793602 0.0015 0.50 1.25 4.00

32 BDD TS C4a KA Tersier 100 1.87 0.34 0.0015 0.54 1.00 1.50 35.00 0.866686 0.577791 0.834606 2.500926 0.333718793 0.65218 0.544313 1.00 0.9 0.6 0.523627 1.123627 1.15 0.8538543 0.637037 0.0014 0.40 1.00 2.90

33 BDD SK C5a Sekunder 200 1.87 0.39 0.0015 0.97 1.00 2.00 40.00 1.250658 0.625329 1.173109 3.019355 0.388529568 0.824875 0.967668 1.00 1.3 0.65 0.545009 1.195009 1.2 1.2039638 0.803179 0.0014 0.40 1.05 3.40

34 BDD TS C5a KA Tersier 100 1.87 0.31 0.0015 0.60 1.00 1.50 35.00 0.901615 0.601077 0.903233 2.601717 0.347168063 0.669587 0.604793 1.00 0.95 0.65 0.545009 1.195009 1.2 0.932316 0.648251 0.0014 0.40 1.05 3.05

35 BDD TS C5a KI Tersier 100 1.87 0.31 0.0015 0.60 1.00 1.50 35.00 0.901615 0.601077 0.903233 2.601717 0.347168063 0.669587 0.604793 1.00 0.95 0.65 0.545009 1.195009 1.2 0.932316 0.648251 0.0014 0.40 1.05 3.05

36 BDD SK C4b Sekunder 100 1.87 0.43 0.0015 0.44 1.00 1.50 40.00 0.758183 0.505455 0.638712 2.187826 0.291939244 0.681764 0.435451 1.00 0.8 0.55 0.501335 1.051335 1.1 0.6598489 0.659468 0.0014 0.40 0.95 2.70

38 BDD TS C4b KA Tersier 100 1.87 0.34 0.0015 0.54 1.00 1.50 35.00 0.866686 0.577791 0.834606 2.500926 0.333718793 0.65218 0.544313 1.00 0.9 0.6 0.523627 1.123627 1.15 0.8538543 0.637037 0.0014 0.40 1.00 2.90

m n k iefisiensiNo Nama saluran Jenis SaluranLuas

LayanDR

Page 101: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xxx

TINGGI MUKA AIR

Elevasi

(m)Jarak (m) Tipe Hmax (m) Kapasitas (m3/s) Hilir Udik Hilir Udik

1 Primer BDD PM 1 16.5 1800 16.65 0.001476033 2.66 3.95 2.70 RVI 0.50 0.9 0.166667 5 1.5 19.31 19.47 19.47 1800 2.656859 22.13 22.30

2 Sekunder BDD SK A1 16.5 1500 16.65 0.001463005 2.19 1.85 1.80 RVI 0.50 0.9 0.166667 3 1.5 18.84 19.01 19.01 1500 2.194508 21.21 21.37

3 Tersier BDD TS A1 KI 15 0 15.15 0.001383627 0.00 0.29 0.55 RII 0.50 0.3 0.166667 1 0.5 15.15 15.32 15.32 0 0 15.32 15.48

4 Tersier BDD TS A1 KA 15 0 15.15 0.001383627 0.00 0.29 0.55 RII 0.50 0.3 0.166667 1 0.5 15.15 15.32 15.32 0 0 15.32 15.48

5 Sekunder BDD SK A2 12.8 0 12.95 0.001497597 0.00 1.54 1.65 RVI 0.50 0.9 0.166667 2 1.5 12.95 13.12 13.12 0 0 13.12 13.28

6 Tersier BDD TS A2 KI 12.5 0 12.65 0.001404771 0.00 0.32 0.75 RIII 0.50 0.45 0.166667 1 0.75 12.65 12.82 12.82 0 0 12.82 12.98

7 Sekunder BDD SK A3 12.5 600 12.65 0.001495746 0.90 1.43 1.45 RVI 0.50 0.9 0.166667 2 1.5 13.55 13.71 13.71 600 0.897447 14.61 14.78

8 Tersier BDD TS A3 KA 12.5 0 12.65 0.001473903 0.00 0.36 0.75 RIII 0.50 0.45 0.166667 1 0.75 12.65 12.82 12.82 0 0 12.82 12.98

9 Sekunder BDD SK A4 12.5 1000 12.65 0.001476247 1.48 1.27 1.40 RVI 0.50 0.9 0.166667 2 1.5 14.13 14.29 14.29 1000 1.476247 15.77 15.94

10 Tersier BDD TS A4 KA 12.5 0 12.65 0.001429849 0.00 0.40 0.80 RIII 0.50 0.45 0.166667 1 0.75 12.65 12.82 12.82 0 0 12.82 12.98

11 Sekunder BDD SK A5 10.4 1000 10.55 0.001487614 1.49 1.06 1.30 RVI 0.50 0.9 0.166667 2 1.5 12.04 12.20 12.20 1000 1.487614 13.69 13.86

12 Tersier BDD TS A5 KI 10.4 0 10.55 0.001393387 0.00 0.44 0.85 RIII 0.50 0.45 0.166667 1 0.75 10.55 10.72 10.72 0 0 10.72 10.88

13 Tersier BDD TS A5 KA 10.1 0 10.25 0.001393387 0.00 0.44 0.85 RIII 0.50 0.45 0.166667 1 0.75 10.25 10.42 10.42 0 0 10.42 10.58

14 Sekunder BDD SK A6 8 1000 8.15 0.00142175 1.42 0.39 0.80 RIII 0.50 0.45 0.166667 1 0.75 9.57 9.74 9.74 1000 1.42175 11.16 11.33

15 Tersier BDD TS A6 KI 8 0 8.15 0.00146214 0.00 0.49 0.85 RIV 0.50 0.6 0.166667 1 1 8.15 8.32 8.32 0 0 8.32 8.48

16 Primer BDD PM 2 16.5 0 16.65 0.001489037 0.00 2.54 2.00 RVI 0.50 0.9 0.166667 3 1.5 16.65 16.82 16.82 3700 5.509437 22.33 22.49

17 Sekunder BDD SK B1 16.5 0 16.65 0.001430375 0.00 0.77 1.25 RVI 0.50 0.9 0.166667 1 1.5 16.65 16.82 16.82 1200 1.71645 18.53 18.70

18 Tersier BDD TS B1 KA 16.2 0 16.35 0.001404771 0.00 0.32 0.75 RIII 0.50 0.45 0.166667 1 0.75 16.35 16.52 16.52 0 0 16.52 16.68

19 Sekunder BDD SK B2 16.2 1000 16.35 0.001463135 1.46 0.57 0.90 RIV 0.50 0.6 0.166667 1 1 17.81 17.98 17.98 1000 1.463135 19.44 19.61

20 Tersier BDD TS B2 KA 14.5 0 14.65 0.001473903 0.00 0.36 0.75 RIII 0.50 0.45 0.166667 1 0.75 14.65 14.82 14.82 0 0 14.82 14.98

21 Tersier BDD TS B2 KI 14.5 0 14.65 0.001401376 0.00 0.45 0.85 RIII 0.50 0.45 0.166667 1 0.75 14.65 14.82 14.82 0 0 14.82 14.98

22 Primer BDD PM 3 16.5 3600 16.65 0.001485406 5.35 2.06 1.85 RVI 0.50 0.9 0.166667 3 1.5 22.00 22.16 22.16 3600 5.347463 27.51 27.68

23 Sekunder BDD SK C1 16.5 1300 16.65 0.001461101 1.90 2.28 1.95 RVI 0.50 0.9 0.166667 3 1.5 18.55 18.72 18.72 1300 1.899431 20.62 20.78

24 Tersier BDD TS C1 KA 16 0 16.15 0.001473903 0.00 0.36 0.75 RIII 0.50 0.45 0.166667 1 0.75 16.15 16.32 16.32 0 0 16.32 16.48

25 Tersier BDD TS C1 KI 14.9 0 15.05 0.001473903 0.00 0.36 0.75 RIII 0.50 0.45 0.166667 1 0.75 15.05 15.22 15.22 0 0 15.22 15.38

26 Sekunder BDD SK C2 14 4900 14.15 0.001482688 7.27 1.90 1.80 RVI 0.50 0.9 0.166667 3 1.5 21.42 21.58 21.58 4900 7.265173 28.85 29.01

27 Tersier BDD TS C2 KA 13.5 0 13.65 0.001429849 0.00 0.40 0.80 RIII 0.50 0.45 0.166667 1 0.75 13.65 13.82 13.82 0 0 13.82 13.98

28 Sekunder BDD SK C3 12 3200 12.15 0.001481407 4.74 1.76 1.75 RVI 0.50 0.9 0.166667 2 1.5 16.89 17.06 17.06 3200 4.740504 21.80 21.96

29 Tersier BDD TS C3 KA 8.5 0 8.65 0.001393387 0.00 0.44 0.85 RIII 0.50 0.45 0.166667 1 0.75 8.65 8.82 8.82 0 0 8.82 8.98

30 Sekunder BDD SK C4 7.9 500 8.05 0.001453391 0.73 1.57 1.70 RVI 0.50 0.9 0.166667 2 1.5 8.78 8.94 8.94 500 0.726695 9.67 9.84

31 Sekunder BDD SK C4a 7.1 1000 7.25 0.001459953 1.46 1.31 1.50 RVI 0.50 0.9 0.166667 2 1.5 8.71 8.88 8.88 1000 1.459953 10.34 10.50

32 Tersier BDD TS C4a KA 7.1 0 7.25 0.001431152 0.00 0.54 0.90 RIV 0.50 0.6 0.166667 1 1 7.25 7.42 7.42 0 0 7.42 7.58

33 Sekunder BDD SK C5a 5.1 1000 5.25 0.001422131 1.42 0.97 1.30 RVI 0.50 0.9 0.166667 2 1.5 6.67 6.84 6.84 1000 1.422131 8.26 8.43

34 Tersier BDD TS C5a KA 5.1 0 5.25 0.001405929 0.00 0.60 0.95 RV 0.50 0.75 0.166667 1 1.25 5.25 5.42 5.42 0 0 5.42 5.58

35 Tersier BDD TS C5a KI 5.1 0 5.25 0.001405929 0.00 0.60 0.95 RV 0.50 0.75 0.166667 1 1.25 5.25 5.42 5.42 0 0 5.42 5.58

36 Sekunder BDD SK C4b 7.1 1600 7.25 0.001403496 2.25 0.44 0.80 RIII 0.50 0.45 0.166667 1 0.75 9.50 9.66 9.66 1600 2.245594 11.91 12.07

38 Tersier BDD TS C4b KA 6 0 6.15 0.001431152 0.00 0.54 0.90 RIV 0.50 0.6 0.166667 1 1 6.15 6.32 6.32 0 0 6.32 6.48

TMA max

(m)L (m)

Pertamb

ahan

Tinggi

Muka Air:

Debit

(m3/s)z (m)b (m)

Pintu RomijnLebar

Pintu

TMA dekat pintu

ukurJumlah

Pintui*L (m)

TMA ujung saluran

iNo. Jenis Saluran

TMA

Sawah

(m)

Nama Saluran

Sawah Tertinggi

Page 102: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xxxi

LAMPIRAN D

NANOMENKLATUR DAN SKEMA JARINGAN IRIGASI

Kali Bedadung

BDD PM 3 BDD PM 2 BDD PM 1

BDD SK B1 Bendung

BDD SK C1 BDD SK A1

BDD TS B1 KA

100 0.187318

BDD TS C1 KA BDD TS C1 KI BDD TS A1 KA BDD TS A1 KI

100 0.187318 100 0.187318 BDD SK B2 100 0.187318 100 0.187318

BDD SK A2

BDD SK C2

BDD TS B2 KA BDD TS B2 KI BDD TS A2 KI

100 0.187318 100 0.187318 100 0.187318

Intake BDD SK A3

BDD TS C2 KA

Bangunan bagi/sadap 100 0.187318

Saluran sekunder BDD SK C3 BDD TS A3 KA

100 0.187318

Saluran primer BDD SK A4

Saluran tersier

BDD TS C3 KA

Bendung 100 0.187318 BDD TS A4 KA

BDD TS C5a KA BDD TS C4a KA BDD SK C4 100 0.187318

Arah aliran air 100 0.18732 100 0.187318 BDD SK A5

BDD Bedadung BDD SK C5a BDD SK C4a BDD SK C4b

BDD TS C5a KI BDD TS C4b KA BDD TS A5 KA BDD TS A5 KI

PM Primer 100 0.18732 100 0.187317595 100 0.187318 100 0.187318

BDD SK A6

SK Sekunder

TS Tersier BDD TS A6 KI

100 0.187318

A (hektar) Q (m3/s)

SUNGAI-SAL-POSISI

Page 103: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xxxii

LAYOUT BANGUNAN BAGI-SADAP SALURAN SEKUNDER BDD SK A1-2 DAN TERSIER BDD TS A1 KA-KI TIPE

MENYAMPING

Page 104: Laporan Tugas Besar SI-3131 Irigasi Dan Bangunan Air 15010071

xxxiii

LAYOUT PENAMPANG SALURAN

SALURAN PRIMER

SALURAN SEKUNDER

SALURAN TERSIER