23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Darah adalah suspensi partikel dalam suatu larutan koloid cair yang mengandung elektrolit, darah berperan sebagai medium pertukaran antara sel yang terfiksasi dalam tubuh dan lingkungan luar. Sebagian besar sel tubuh tidak berkontak langsung dengan lingkungan eksternal, namun sel sel ini harus melakukan pertukaran dengan lingkungan, misalnya menyerap O 2 dan nutrien dan membuang zat – zat sisa. Untuk melaksanakan pertukaran itu sel-sel dihubungkan satu sama lain dan dengan lingkungan eksternal oleh pembuluh darah. Darah diangkut keseluruh bagian tubuh melalui sistem pembuluh yang membawa pasokan segar ke sel sekaligus mengeluarkan zat – zat sisa sel tersebut. Laju aliran darah melintasi suatu pembuluh berbanding lurus dengan gradien tekanan dan berbanding terbalik dengan resistensi baskuler. Perbedaan antara tekanan permulaan dan akhir suatu pembuluh adalah gaya pendorong utama aliran pembuluh yaitu darah mengalir dari suatu daerah dengan tekanan tinggi ke daerah dengan tekanan darah yang lebih rendah sesuai penurunan gradien tekanan. Penetapan tekanan darah dapat dilakukan dengan cara auskultasi yaitu penetapan tekanan darah dengan

Laporan Tekanan Darah Kel. II 2C

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tekanan Darah

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Darah adalah suspensi partikel dalam suatu larutan koloid cair yang mengandung elektrolit, darah berperan sebagai medium pertukaran antara sel yang terfiksasi dalam tubuh dan lingkungan luar. Sebagian besar sel tubuh tidak berkontak langsung dengan lingkungan eksternal, namun sel sel ini harus melakukan pertukaran dengan lingkungan, misalnya menyerap O2 dan nutrien dan membuang zat zat sisa.

Untuk melaksanakan pertukaran itu sel-sel dihubungkan satu sama lain dan dengan lingkungan eksternal oleh pembuluh darah. Darah diangkut keseluruh bagian tubuh melalui sistem pembuluh yang membawa pasokan segar ke sel sekaligus mengeluarkan zat zat sisa sel tersebut.

Laju aliran darah melintasi suatu pembuluh berbanding lurus dengan gradien tekanan dan berbanding terbalik dengan resistensi baskuler. Perbedaan antara tekanan permulaan dan akhir suatu pembuluh adalah gaya pendorong utama aliran pembuluh yaitu darah mengalir dari suatu daerah dengan tekanan tinggi ke daerah dengan tekanan darah yang lebih rendah sesuai penurunan gradien tekanan.

Penetapan tekanan darah dapat dilakukan dengan cara auskultasi yaitu penetapan tekanan darah dengan menggunakan alat alat seperti stetoskop dan tensimeter, sehingga dapat dentukan sistole dan diastole. Dan penetapan tekanan darah dengan cara palpasi yaitu menentukan tekanan darah dengan menggunakan rabaan, sehingga hanya dapat menetukan sistole dan tidak dapat menentukan diastole.

B. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini antara lain :

1. Mengetahui dan memahami serta mengukur tekanan darah pada manusia dalam berbagai sikap dan dalam berbagai kerja.

2. Mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi tekanan darah pada manusia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Darah

Darah dapat didefinisikan sebagai jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bagian intraseluler atau yang biasa disebut dengan plasma, yang didalamnya terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter, sekitar 55% adalah cairan dan 45% sisanya terdiri atas sel darah.

Darah merupakan bagian yang penting dalam sistem sirkulasi. karena darahlah yang berfungsi secara langsung membawa oksigen, karbon dioksida dan nutrien untuk diedarkan ke seluruh tubuh.Darah adalah kendaraan atau medium untuk transportasi massal jarak jauh berbagai bahan antara sel dan lingkungan eksternal atau antara sel-sel itu sendiri. Pada tubuh yang sehat aatau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira 4 5 liter, keadaan itu tiap-tiap orang tidak sama, tergantung umur, pekerjaan, dan keadaan jantung atau pembuluh darah.

B. Fungsi darah

Fungsi darah terdiri atas :

1. Sebagai alat pengangkut, yaitu :

a. Mengambil O2 atau zat pembakaran dari paru paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh.b. Mengangkut CO2 dari jaringan untuk diedarkan melalui paru paru.c. Mengambil zat zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan keseluruh jaringan tubuh.d. Mengeluarkan zat zat yang tidak dibutuhkan bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit, paru dan ginjal.2. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun yang akan membahayakan tubuh dengan perantara leukosit dan antibodi.

3. Mengatur suhu tubuh dengan pembagian panas yang merata.4. Mempertahankan keseimbangan asam basa dan cairan.5. Transport hormon dan bahan bahan metabolit.6. Berperan dalam pembekuan darah.C. Sirkulasi darah

Sistem sirkulasi berperan dalam homeostatis dengan berfungsi sebagai sistem transportasi tubuh. Pembuluh darah mengangkut dan mendistribusikan darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan O2 dan nutrien, menyingkirkan zat zat sisa dan penyimpanan sinyal hormon.Arteri yang sangat elastis mengangkut darah dari jantung kejaringan dan berfungsi sebagai reservoir tekanan untuk terus mendorong darah terus ke depan sewaktu jantung sedang mengalami relaksasi dan pengisian. Tekanan darah arteri rata-rata diatur secara ketat agar penyampaian darah kejaringan kuat.Darah yang mengalir melalui suatu jaringan tergantung pada kaliber arteriol (pembuluh yang banyak mengandung otot) yang memperdarahi jaringan tersebut. Vena yang sangat lentur mengembalikan darah dari jaringan ke jantung dan juga berfungsi sebagai reservoir darah.Sistem peredaran darah pada manusia merupakan suatu jaringan pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena) dan kapiler. Pembuluh darah arteri merupakan pembuluh darah yang menyalurkan darah dari jantung ke jaringan tubuh. Sedangkan pembuluh darah venaa adalah yang menyalurkan darah dari jaringan jaringan tubuh ke jantung, sedangkan kapiler adalah pembuluh darah halus tempat terjadinya keluar masuk zat ke atau dari jaringan, yang berfungsi sebagai penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena.

Sistem peredaran darah 1. Jantung untuk memompakan darah agar dapat mengalir dan dapat terus mencapai sel sel tubuh yang letaknya di pinggiran dan yang jauh diujung ujung tubuh.

2. Pembuluh untuk menyalurkaan darah.

3. Darah adalah cairan dalam pembuluh yang mengandung sel darah dan plasma dan mengandung sari makanan, gas pernapasan, sisa metabolisme, hormon dan antibodi.

Pembuluh darah pada peredaran darah kecil, terdiri atas :

1. Arteri pulmonalis, merupakan pembuluh darah yang keluar dari dari vertikel dekstra menuju ke paru paru. Mempunyai dua cabang yaitu dekstra dan sinistra untuk paru paru kanan dan paru paru kiri yang banyak mengandung CO2 di dalam darahnya.

2. Vena pulmonalis, merupakan vena pendek yang membawa darah dari paru-paru masuk ke jantung bagian atrium sinistra, didalamnya berisi darah yang banyak mengandung O2.

D. Jantung

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot jaringan merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita (dipengaruhi oleh sususnan saraf otonom). Jantung dapat bergerak yaitu mengembang dan mengempis disebabkan karena adanya rangsangan yang berasal dari sususnan saraf otonom.

E. Kerja Jantung

Dalam kerjanya jantung mempunyai 3 periode yaitu :

1. Periode kontriksi (periode sistole), yaitu suatu keadaan dimana jantung bagian ventrikel dalam keadaan menguncup. Katup bikus dan trikuspidalis aorta dalam keadaan tertutup valvula semilunaris aorta dan valvula semilunaris arteri pulmonalis terbuka. Sehingga darah dari ventrikel mengalir ke arteri pulmonalis masuk ke paru paru kiri dan kanan, sedangkan darah dari ventrikel sinistra mengalir ke aorta kemudian diedarkan keseluruh tubuh.

2. Periode dilatasi (periode diastole), yaitu suatu keadaan dimana jantung mengembang, katup bikus dan trikuspidalis terbuka sehingga darah dari atrium sinistra masuk ventrikel sinistra dan darah dari atrium dekstra masuk ke ventrikel dekstra.

3. Periode istirahat, yaitu keadaan dimana waktu antara periode konstriksi dan dilatasi dimana jantung berhenti kira kira 1/10 detik. Pada waktu kita beristirahat jantung akan menguncup sebanyak 70 80 kali/menit.

Jika kita bekerja, maka jantung akan lebih cepat berkontriksi sehingga darah lebih banyak dialirkan keseluruh tubuh. Kerja jantung dapat diketahui dengan jalaan memeriksa perjalanan darah dalam arteri, oleh karena dinding arteri akan mengembang jika kedalamnya mengalir gelombang darah, gelombang darah ini memberikan denyutan pada arteri.

F. Pengukuran Tekanan Darah

Tekanan darah dapat diukur dengan dua Metode :1. Metode Langsung (Direct Method). Metode ini menggunakan jarum atau kanula yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan dihubungkan dengan manometer. Metode ini merupakan cara yang sangat tepat untuk pengukuran tekanan darah tapi butuh peralatan yang lengkap dan ketrampilan khusus.2. Metode tidak langsung (Indirect Method). Metode ini menggunakan shpygmomanometer (tensi meter). Tekanan darah dapat diukur dengan dua cara, yaitu : a. Cara Palpasi. Dengan cara ini hanya dapat diukur tekanan sistolikb. Cara Auskultasi. Dengan cara ini dapat diukur tekanan sistolik maupun tekanan diastolik.Mengukur tekanan darah arteri dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut spyganometer dan stetoskop yang dilakukan pada arteri branchialis dilekuk siku yang bisa diraba dengan jelas. Bunyi jantung dapat diketahui dengan mendengarkan pukulan pada arteri branchialis dimana bunyi pertama sebagai tekanan aantara sistole dan diastole disebut tekanan nadi. Langkah langkah dalam mengukur tekanan darah antara lain :a. Persiapan Kamar periksa harus tenang dengan suhu kamar yang nyaman. Idealnya, tekanan darah tidak boleh diukur jika pasien melakukan aktivitas fisik, merokok, minum kopi, atau makan 30 menit sebelumnya.b. Posisi Pasien

Posisi yang benar sangat menentukan keakuratan pengukuran. Punggung dan tungkai bawah pasiensebaiknya ditopang, dengantungkai bawah tidak boleh menyilangdan kaki berada pada permukaan yang datar dan keras. Pada lengan di mana tekanan darah akan diukurdiupayakanlonggar sampai ke bahu, lengandari pakaianjika diangkat harus longgar sehingga tidak mengganggualiran darah atau tidak mengganggumanset tensimeter. Lengansebaiknya diletakkan sedemikian rupa sehingga beradasejajar dengan jantung. Manometerjuga sebaiknyadiposisikansejajar denganmata pemeriksa.c. Pengukuran Lengan

Kesalahan umum dalam mengukur tekanan darah adalah penggunaan manset yang ukurannya tidak sesuai dengan pasien. Ukuran manset yang kecil akan menimbulkan overestimasi tekanan darah. Pemilihan ukuran mansetdilakukan dengan pengukuran lingkar lengan pada titik tengah lengan atas (pertengahan antara acromion danolecranon). Lingkar lengan dan ukuran manset yang disarankan adalah berturut-turut sebaagai berikut (dalam sentimeter)

1) 22 26 : manset 1222 (small adult arm)

2) 27 34 : manset 1630 (adult arm)

3) 35 44 : manset 1636 (large adult arm)

4) 45 52 : manset 1642 (adult thigh)d. Penempatan manset

Manset diletakan pada pertengahan lengan ataslengan, sekitar 2 cm di atas siku. Diletakkan dengan rapi dan tidak terlalu ketat (dua jari tangan masih bisa dimasukkan diantaranya).e. Pengukuran Tekanan Darah

Untuk menghindari pengembungan manset yang berlebihan yang bisa berakibat pada ketidaknyamanan pasien, maka sebaiknya ditentukan tekanan denyut obliterasinya. Pompa manset hingga 80 mmHg kemudian turunkan kecepatan pemompaan menjadi 10 mmHg per 2 3 detik sambil mendengarkan dan memperhatikan hilangnya suara denyut. Begitu suara denyut hilang longgarkan kembali dengan kecepatan 2 mmHg per detik.

Lakukan pengukuran tekanan darah dengan langkah-langkah sebagai berikut. Letakkan bagian bell stetoskop diatas arteri brakialis, untuk menghindari suara berisik usahakan stetoskop tidak bersentuhan dengan pakaian pasien. Dengan cara yang sama seperti ada penentuan tekanan denyut obliterasi, pompa manset hingga 20 30 mmHg diatas tekanan denyut obliterasi kemudian kendorkan pemompaan dengan kecepatan 2 mmHg per detik sambil mendengarkan suara Korotkoff.

Sejalan dengan pengenduran manset, turbulensi aliran darah melalui arteri brakialis menimbulkan rangkaian suara. Hal ini dikelompokkan menjadi 5 (lima) fase suara. Fase 1 ditandai oleh suara yang jelas, suara menghentak dan berulang, bersamaan dengan pemunculan kembali denyut nadi yang teraba. Pemunculan awal suara fase 1 ini sama dengan tekanan darah sistoleik. Selama fase 2, suara murmur terdengar. Pada fase 3 dan 4, perubahan mulai terjadi dimana suara nadi mulaimelemah (biasanya 10 mmHg diatas tekanan darah diastolik yang sebenarnya). Pada fase 5, suara mulai hilang, dan menunjukkan tekanan darah diastolik. Untuk lebih meyakinkan pengamatan sebaiknya dilanjutkan hingga 10 mmHg dibawah fase 5.

Klasifikasi Tekanan Darah sistolik / diastolik dalam mmHg

1) Normal : berbaring/terlentang.3. Kerja otot lebih mempengaruhi peningkatan tekanan darah dibandingkan kerja otak karena jantung perlu kerja ekstra untuk memenuhi segala kebutuhan selama latihan fisik terutama kebutuhan oksigen sehingga jantung harus memompa lebih cepat. Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan darah.DAFTAR PUSTAKA

Evelyn, Pearce, C. 2000. Anomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia

Syaifuddin.1997. Anatomi Fisiologi Untuk Perawat. Jakarta: EGC

Watson, Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Alih bahasa Sitti Syabariyah. EGC : Jakarta

Tekanan Darah

Disusun Oleh :

Meliawati

Noviasrini Kemala N.

Novi Rachmayanti

Sudarman Yulianto

Yusnia Gulfa Maharani

Kelas II C

Kelompok II

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN FARMASI

TAHUN 2010PAGE