Laporan Tahunan - pim.co.id · Ikhtisar Kinerja Perusahaan 5 Tahun (2011-2015) 5 Years Performance Highlights (2011-2015) 20 ... kedepan yang terus tumbuh dan berkelanjutan. ... tambang

Laporan Tahunan Annual Report 2015 1

Laporan Tahunan Annual Report 20152

Daftar Isi Content

Laporan tahunan ini memberikan gambaran yang jelas, positif dan benar mengenai Perusahaan sebagai informasi yang perlu diketahui oleh pihak terkait.This Annual Report to gives a clear and positive picture of Company without distorting the truth, it forms the basis of information to be made known to third parties or stakeholders.

Penjelasan Tema About Themes 6Performa Penting 2015 Significant Performances in 2015 8Peristiwa Penting 2015Highlights of 2014 10Penghargaan - Sertifikasi 2015 Award & Certification in 2015 18Ikhtisar Kinerja Perusahaan 5 Tahun (2011-2015) 5 Years Performance Highlights (2011-2015) 20Wilayah Pemasaran Pupuk Subsidi PT PIMMarketing territory Fertilizer Subsidy PT PIM 22

Ikhtisar Utama Key HighlightsA

Profil PerusahaanCompany ProfileBJati Diri PerusahaanCorporate Identity 26Sejarah Singkat Perusahaan Corporate Brief History 29Visi Misi Perusahaan Vision, Mission and Corporate Value 34Kegiatan Utama Business Activity 35Struktur Organisasi Organitation Structure 38


Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Evaluation and Analysis 70DTata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance 112E

Sumber Daya ManusiaHuman Resources 228GTanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility 236HLaporan Auditor IndependenIndependent Auditor’s Report 264I

Manajemen Risiko Risk Management 220F

Laporan Dewan Komisaris & Laporan Direksi Report of the Board of Commissioners & Board of DirectorsCLaporan Komisaris Utama President Commissioner’s Report 42Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Profile 52Laporan Direktur UtamaPresident Director’s Report 54Profil Dewan DireksiBoard of Directors’ Profile 66



A Ikhtisar Utama Key Highlights


Makna Tema

“Satu Tekad Untuk Tumbuh dan Berkelanjutan”

“Satu Tekad untuk Tumbuh dan Berkelanjutan” adalah tema yang ditetapkan dalam Annual Report PT PIM tahun 2015. Tema ini mengandung nilai-nilai pentingnya bagi insan PIM untuk berpikir positif dan bersikap cerdik serta pantang menyerah dalam menghadapi tantangan usaha perusahaan kedepan yang terus tumbuh dan berkelanjutan. Tekad untuk tumbuh dan berkelanjutan dari segenap insan PT PIM sudah tertanam kuat di dalam setiap karyawan dalam mempertahankan eksistensi PT PIM sebagai entity business sejak PT PIM menetapkan transformasi perusahaan pada tahun 2013.

Dalam rangka menyesuaikan perkembangan saat ini dan ke depannya agar dapat terus tumbuh berkelanjutan dan untuk meningkatkan daya saing bisnis, PT PIM menjalankan visi dan misi sebagai perusahaan pupuk dan petrokimia secara efisien dan kompetitif dengan mengedepankan kompetensi inti yaitu tangguh dan wilayah yang startegis.

Perubahan struktur organisasi perusahaan tahun 2015, menjadi tonggak dalam menata ulang strategi bisnis perusahaan kearah pengembangan investasi usaha makro dan mikro yang disesuaikan dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 2015-2019. Substansi RJPP 2015-2019 antara lain menggariskan fase kunci 5 tahun ke depan, yang berkarakteristik akan terjadi perubahan core product dari urea ke ammonia ditambah beberapa pengembangan usaha diversifikasi antara lain; pembangunan pabrik NPK, pabrik asam sulpat, asam pospat, produk alsintani, benih padi, dll.

Upaya-upaya yang dilakukan oleh insan PT Pupuk Iskandar Muda, menunjukkan bahwa untuk mempertahankan keberlangsungan usaha tidak hanya sebatas keinginan, melainkan sudah menjadi tekad insan PIM untuk menerapkan Tata Nilai Perusahaan atau yang disebut dengan “SPIKE” (Semangat-Peduli Pelanggan-Integritas-Kerjasama dan Effisien).

Dalam mendukung Tekad dan komitmen insan PIM untuk tumbuh dan berkelanjutan adalah mengedepankan karyawan dalam meningkatkan budaya keselamatan dan kesehatan kerja, menjaga lingkungan hidup serta melaksanakan program Corporate Sosial Responsibility (CSR) yang berwawasan lingkungan dalam ruang lingkup

About Theme

“One Determination to Grow and Sustain”

“One Determination to Grow and Sustain” is the theme chosen for PT PIM Annual Report 2015. This theme harbors important values for the employees of PIM to think positive and clever, as well as never giving up in facing future business challenges which constantly grow and sustain. The determination to grow and sustain of PIM employees has been strongly expressed in each employee in maintaining the existence of PT PIM as a business entity since the company transformation in 2013.

For the purpose of adjusting current and further development to maintain sustainable growth and increasing business competitiveness, PT PIM implement their vision and mission as a fertilizer and petrochemical company efficiently and competitively with main competencies which are solid and strategic territory.

A change of organization structure in 2015, became the pillar on reorganizing company business strategy to the development of macro and micro business investment corresponded with the Long Term Corporate Plan (LTCP) year 2015-2019. The substance of 2015-2019 LTCP, among others, are outlining key phases of 5 years onwards, characterized with core product alteration form urea to ammonia in addition to several development of business diversification such as; NPK plant development, sulfuric acid plant, phosphoric acid plant, alsintani products, rice seeds, etc.

Efforts undertaken by all employees of PT Pupuk Iskandar Muda shows that to maintain a business continuity is not merely a desire, but has become the spirit of PIM employee to apply the Company’s Value called “SPIKE” (Spirit – Customer Care – Integrity – Teamwork and Efficient).

To support the spirit of PIM employees to grow and sustain is putting the employees forward in elevation of health and safety work culture, nature preservation and engagement of Corporate Social Responsibility (CSR) program which is environmentally friendly in the scope of economic development, social, religion and culture from

Penjelasan Tema About Theme


peningkatan ekonomi, sosial, agama dan budaya dari masyarakat lingkungan yang merupakan bagian dari stakeholder secara keseluruhan dan masyarakat merasakan kehadiran PT PIM sebagai bagian integral untuk maju bersama dalam kemitraan yang sinergis.

environmental community, as a part of entire stakeholder and society can find the presence of PT PIM to be an integral component to move forward together in a synergetic partnership.



Performa Penting 2015 Important Performance in 2015

Laba KomprehensifTahun 2015 Laba Rp.78.957 MilyarTahun 2014 Laba Rp. 100.616 Milyar

Comprehensive Income2015 Revenue Rp 78.957 billion2014 Revenue Rp 100.616 billion

Tingkat Kesehatan PerusahaanKepmen BUMN No.Kep-100/MBU/2002Tahun 2015 Skor 71,20 Kategori “Sehat”Tahun 2014 Skor 67.20 Kategori Sehat”

Company StrengthDecree SOE No.Kep-100/MBU/2002In 2015 the score was 71.20 gained Healthy Category “A” In 2014 the score was 67.20 gained Healthy Category “A”

Opini AuditorTerhadap Kewajaran Laporan KeuanganTahun 2015 Wajar Tanpa PengecualianTahun 2014 Wajar Tanpa Pengecualian

Auditor OpinionOf Financial StatementIn 2015 unqualified opinionIn 2014 unqualified opinion

Survey KepuasanKepuasan Pelangan “Sangat Puas”Kepuasan Karyawan “Memuaskan”Kepuasan Linkungan “Sangat Memuaskan”

Satisfaction SurveyCustomer Satisfaction “Very Satisfied”Employee Satisfaction “Satisfied”Environmental Satisfaction “Very Satisfying”

WTP


82,74

496,25

mediumRISK

“BAIK”

Hasil Asesmen GCGSkor GCG sebesar 82,74 kategori “Baik”

GCG Assessment ResultGCG Score 82,74 “Good” category

Hasil Asesmen KPKU - BUMNKriteria Penilaian Kinerja Unggul Badan Usaha Milik Negara memperoleh skor 496,25 kategori Good Performance

State Owned Company (BUMN) KPKU Assessment ResultSuperior Performance Assessment Criteria State Owned Company scored 496,25 category Good Performance

Hasil Asesmen Manajemen RisikoProfil Manajemen Risiko berada pada tingkat 9,8 (Medium Risk)

Risk Management Assessment ResultRisk Management Profile in level 9,8 (Medium Risk)

Key Performance IndicatorSkor KPI tahun 2015 sebesar 81,45kategori “Baik”

Key Performance IndicatorKPI score in 2015 was 81,35 “good” category


Peristiwa Penting 2015 Highlights of 2015

Rapat Asosiasi Produsen Pupuk di Istana Merdeka Jakarta, dihadiri oleh Presiden RI bersama Menteri Perindustrian dan Direksi anggota Holding PT Pupuk Indonesia Persero tanggal 25 Oktober 2015.

Fertilizer Producers Association Meeting at Istana Merdeka Jakarta, attended by the President of Indonesia with Industry Minister and Board of Direction Holding members of PT Pupuk Indonesia Persero on the 25th of October 2015.

Rapat Kerja Grup Holding PT Pupuk Indonesia (Persero) di Bogor, 30-31 Juli 2015

Work Meeting of Holding Group PT Pupuk Indonesia (Persero) at Bogor, 30th-31st of July 2015.


Penyerahan bantuan sarana Ibadah dari Grup Pupuk Indonesia kepada masyarakat korban letusan gunung Sinabung, 4 April 2015

Handover of worshipping place donation from Pupuk Indononesia Group to the victims of Mountain Sinabung eruption, 4th of April 2015.

Penanaman Pohon Langka oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah di PT PIM Lhokseumawe, 24 Februari 2015

Planting of an endangered tree by Aceh Governor Zaini Abdullah at PT PIM Lhokseumawe, 24th of February 2015



Dirut PT PIM menerima penghargaan Zero Accident dari BPJS Ketenagakerjaan diserahkan langsung oleh Dirut BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G.Masassya, 8 Desember 2015

President Director of PT PIM accepting Zero Accident award from BPJS Ketenagakerjaan, handed directly by the President Director of Workers Social Security Agency Elvyn G. Masassya on the 8th of December 2015.

Kunjungan Dirut & Dirprodtekbang PT PIM ke tambang batu bara PT MIFA Meulaboh-Aceh Barat, 2 September 2015

President Director and Dirprodtekbang of PT PIM visited PT MIFA coal mine, Meulaboh, West Aceh, 2nd of September 2015


Panen Raya Padi Demplot GP3K PT PIM di Desa Gani - Aceh Besar, 1 September 2015

PT PIM GP3K Demonstration Plot rice harvest at Gani Village – Aceh Besar, 1st of September 2015

Kunjungan Kepala BPS Aceh ke PT PIM, 21 April 2015

Head of Statistics Indonesia Aceh visited PT PIM, 21st of April 2015



Kunjungan Tim Revitalisasi Kawasan Khusus (KEK) Lhokseumawe, 25 Juni 2015

Special Area Revitalization Team visited Lhokseumawe, 25th of June 2015

Rapat Kerja RKAP tahun 2016, 17 September 2015 2016 Company Budget Plan Work Meeting, 17th of September 2015


Asistensi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dan Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi & WBS oleh KPK, 27 - 28 Oktober 2015 LHKPN checking and gratification control &WBS socialization by the Indonesian Corruption Eradication Commission, 27th – 28th of October 2015

Pelepasan Truk sembako operasi pasar murah BUMN,5 Juli 2015

Release of trucks consisting basic food for State-Owned Enterprises cheap market operation, 5th of July 2015



Kunjungan Silaturrahmi Komandan Korem 011 Lilawangsa & Komandan Kodim 0103 Aceh Utara ke PT PIM, 1 Desember 2015

Korem 011 Lilawangsa Commander & Kodim 0103 North Aceh Commander visited PT PIM, 1st of December 2015.

Bulan Bhakti Donor Darah di Lingkungan Grup Pupuk Indonesia, 29 April 2015

Blood donation month of Pupuk Indonesia Group,

29th of April 2015


Meeting Audit Eksternal Sertifikasi SMK3, 9 Nopember 2015 External Audit SMK3 Certification Meeting, 9th of November 2015

Survey Kepuasan Lingkungan, 19 Nopember 2015

Environmental Satisfaction Survey, 19th of November 2015


Penghargaan & Sertifikasi 2015 Award & Certification in 2015Identity

1. Sertifikat Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dari

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

2. Sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dari Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi RI.

3. Piagam Penghargaan Program Penerapan SMK3 di Lingkungan Kerja dan Mengendalikan Tingkat

Kecelakaan Kerja dari BPJS Ketenagakerjaan.

4. Piagam Penghargaan Program Kegiatan Pembangunan Rumah Duafa dan Sarana Ibadah di Sekitar

Lingkungan Perusahaan dari Pemerintah Kabupaten Aceh Utara.

5. Piagam Penghargaan Pelaksanaan CSR Sebagai Bentuk Kepedulian Perusahaan Terhadap Lingkungan di

Aceh Utara dari Pemerintah Kabupaten Aceh Utara.

1. Certificate on Program Performance Rating in Environmental Management from The Ministry of

Environment and Forestry of The Republic of Indonesia

2. Certificate on Work Management System, Health and Safety from The Ministry of Manpower and

Transmigration 0f The Republic of Indonesia

3. SMK3 Implementation Program in Work Environment and Work Accident Rate Control Award from Workers

Social Security Agency

4. Housing for the Needy and Worshipping Place Development in Company’s Neighborhood Award from

Northern Aceh Government.

5. CSR implementation Award as a Form of Company concern to Environment in North Aceh from the

North Aceh District Government

1

3

4

2


6. Piagam Penghargaan Pelaksanaan CSR Sebagai Bentuk Kepedulian Perusahaan Terhadap Lingkungan di

Lhokseumawe dari Pemerintah Kabupaten Aceh Utara.

7. Piagam Penghargaan Program Kegiatan Donor Darah Award 2015 Kategori Pelaksana Kegiatan Donor

darah Terbanyak 10 Kali, dari PMI Kabupaten Aceh Utara.

8. Piagam Penghargaan Program Kegiatan Donor Darah Award 2015 Kategori Pelaksana Pendonor darah

Terbanyak 479 Kantong, dari PMI Kabupaten Aceh Utara.

9. Piagam Penghargaan Atas Partisipasi dan Dukungan dalam Memajukan Pembinaan Sepakbola di Provinsi

Aceh dari Asosiasi Provinsi PSSI Aceh.

6. CSR implementation Award as a Form of Company concern to Environment in Lhokseumawe from

the North Aceh District Government

7. Blood Donor Award 2015 in Highest Number of Blood Donor Event Executed, 10 times, by the Indonesian

Red Cross North Aceh District.

8. Blood Donor Award 2015 in Highest Number of Blood Donor, 479 bags, by the Indonesian Red Cross

North Aceh District.

9. Participation and Support of Football Development in Aceh Award from the Football Association of

Indonesia Aceh Region.

5

8

7

9

6


Ikhtisar Kinerja Perusahaan Performance Highlights

IKHTISAR KINERJA PERUSAHAAN / PERFORMANCE HIGHLIGHTS

IKHTISAR DESCRIPTION SATUAN/UNIT 2011 2012 2013 2014 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

Dalam Jutaan Rupiah /in Million Rupiahs

ASET ASSETS

Aset Lancar Current Assets 1,249,845 1,442,904 2,289,515 2,994,443 2,712,684

Aset Tidak Lancar Non Current Assets 3,231,291 3,127,488 2,939,457 2,786,150 2,605,027

Total Aset Total Assets 4,481,136 4,570,392 5,228,972 5,780,593 5,317,711

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES & EQUITY Dalam Jutaan Rupiah /in Million Rupiahs

Liabilitas Jangka Pendek Short Term Liabilities 1,081,254 1,589,263 2,073,328 2,406,578 2,217,893

Liabilitas Jangka Panjang Long Term Debt Liabilities 1,498,224 1,047,536 1,315,285 1,404,725 1,168,403

Ekuitas Shareholder Equity 1,901,658 1,933,593 1,840,360 1,969,290 1,931,415

Total Liabilitas dan Ekuitas Total Liabilities & Equity 4,481,136 4,570,392 5,228,972 5,780,593 5,317,711

LAPORAN LABA(RUGI) KOMPREHENSIF STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME


Pendapatan Income 2,180,354 2,703,109 2,664,111 2,978,697 3,037,266

Harga Pokok Penjualan Cost of Goods Sold 1,606,334 2,043,526 1,969,961 2,169,856 2,194,719

Laba Kotor Gross Profit 574,020 659,583 694,150 808,841 842,547

Biaya Usaha Operating Expenses 378,241 515,624 559,481 685,799 622,087

Laba (Rugi) Usaha Operating Profit (Loss) 195,779 143,959 134,669 123,041 220,460

Pendapatan (Beban) Lain-lain Other Income (Cost) 18,279 (79,741) (215,095) (9,602) (71,634)

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Profit (Loss) Before Income Tax 214,058 64,218 (80,426) 113,439 148,826

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Income Tax Benefit (37,508) (32,284) (12,807) 15,491 (72,171)

Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan Income Tax Benefit Current Year 176,550 31,934 (93,233) 128,931 76,655

RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIOS Dalam Persentase /in Percentage (%)

Current Ratio Current Ratio 87 110 91 80 122

Debt To Equity Ratio Debt Equity Ratio 136 136 184 194 78

Return On Equity Return On Equity 11 2 (5) 5 7

Return On Investment Return On Investment 12 8 (2) 2 11

Operating Ratio Operating Ratio 56 19 95 97 93

TINGKAT KESEHATAN Dalam Persentase /in Percentage (%)

Skor Score 82 63 48 67 71

Kriteria Criteria S"AA" KS"BBB" KS"BB" SEHAT "A" SEHAT "A"

PRODUKSI PRODUCTION Dalam Ton /in Tons

Urea Urea Ton 478,701 532,069 392,903 385,775 419,054

Ammonia Ammonia Ton 362,859 357,460 315,817 273,138 330,463

KINERJA PKBL PERFORMANCE OF PKBL PROGRAM

Dalam Persentase /in Percentage (%)

Efektifitas Penyaluran Dana Funding Effectivity 95 98 20 89 85

Efektifitas Pengembalian Pinjaman Loan Payment Return Effectivity 57 68 53 73 73


IKHTISAR KINERJA PERUSAHAAN / PERFORMANCE HIGHLIGHTS

IKHTISAR DESCRIPTION SATUAN/UNIT 2011 2012 2013 2014 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION


ASET ASSETS

Aset Lancar Current Assets 1,249,845 1,442,904 2,289,515 2,994,443 2,712,684

Aset Tidak Lancar Non Current Assets 3,231,291 3,127,488 2,939,457 2,786,150 2,605,027

Total Aset Total Assets 4,481,136 4,570,392 5,228,972 5,780,593 5,317,711

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES & EQUITY Dalam Jutaan Rupiah /in Million Rupiahs

Liabilitas Jangka Pendek Short Term Liabilities 1,081,254 1,589,263 2,073,328 2,406,578 2,217,893

Liabilitas Jangka Panjang Long Term Debt Liabilities 1,498,224 1,047,536 1,315,285 1,404,725 1,168,403

Ekuitas Shareholder Equity 1,901,658 1,933,593 1,840,360 1,969,290 1,931,415

Total Liabilitas dan Ekuitas Total Liabilities & Equity 4,481,136 4,570,392 5,228,972 5,780,593 5,317,711

LAPORAN LABA(RUGI) KOMPREHENSIF STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME


Pendapatan Income 2,180,354 2,703,109 2,664,111 2,978,697 3,037,266

Harga Pokok Penjualan Cost of Goods Sold 1,606,334 2,043,526 1,969,961 2,169,856 2,194,719

Laba Kotor Gross Profit 574,020 659,583 694,150 808,841 842,547

Biaya Usaha Operating Expenses 378,241 515,624 559,481 685,799 622,087

Laba (Rugi) Usaha Operating Profit (Loss) 195,779 143,959 134,669 123,041 220,460

Pendapatan (Beban) Lain-lain Other Income (Cost) 18,279 (79,741) (215,095) (9,602) (71,634)

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Profit (Loss) Before Income Tax 214,058 64,218 (80,426) 113,439 148,826

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Income Tax Benefit (37,508) (32,284) (12,807) 15,491 (72,171)

Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan Income Tax Benefit Current Year 176,550 31,934 (93,233) 128,931 76,655

RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIOS Dalam Persentase /in Percentage (%)

Current Ratio Current Ratio 87 110 91 80 122

Debt To Equity Ratio Debt Equity Ratio 136 136 184 194 78

Return On Equity Return On Equity 11 2 (5) 5 7

Return On Investment Return On Investment 12 8 (2) 2 11

Operating Ratio Operating Ratio 56 19 95 97 93

TINGKAT KESEHATAN Dalam Persentase /in Percentage (%)

Skor Score 82 63 48 67 71

Kriteria Criteria S"AA" KS"BBB" KS"BB" SEHAT "A" SEHAT "A"

PRODUKSI PRODUCTION Dalam Ton /in Tons

Urea Urea Ton 478,701 532,069 392,903 385,775 419,054

Ammonia Ammonia Ton 362,859 357,460 315,817 273,138 330,463

KINERJA PKBL PERFORMANCE OF PKBL PROGRAM

Dalam Persentase /in Percentage (%)

Efektifitas Penyaluran Dana Funding Effectivity 95 98 20 89 85

Efektifitas Pengembalian Pinjaman Loan Payment Return Effectivity 57 68 53 73 73

4,000,000

4,500,000

5,000,000

5,500,000

6,000,000

2011 2012 2013 2014 2015

TOTAL ASET

0

1,000,000

2,000,000

3,000,000

4,000,000

5,000,000

2011 2012 2013 2014 2015

TOTAL LIABILITAS

100,000

350,000

225,000

475,000

600,000

2011 2012 2013 2014 2015

PRODUKSI

Urea Amonia

(400,000)

(200,000)

0

200,000

400,000

2011 2012 2013 2014 2015

LABA KOMPREHENSIF

Series1

500,000

1,500,000

2,500,000

3,500,000

2011 2012 2013 2014 2015

PENDAPATAN


1

2

3

4

5

Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

KalimantanBarat

Riau / KEPRI

Wilayah Pemasaran Pupuk SubsidiPT Pupuk Iskandar MudaMarketing territory Fertilizer Subsidy PT Pupuk Iskandar Muda




A Profil Perusahaan Company Profile in-Brief

Jati Diri Perusahaan Corporate Identity


Alamata. Kantor Pusat

Jl. Medan - Banda Aceh PO. Box 21 Krueng Geukueh, Aceh Utara, Indonesia Telepon: (62-645) 56222;Fax: (62-645) 56095;Home Page: www.pim.co.id Email: [email protected]

b. Kantor PerwakilanJl. Bangka Raya No. 107, Jakarta 12720 Indonesia Telepon: (62-61) 71793227; Fax: (62-21) 71790964

LokasiKrueng Geukueh, Aceh Utara

Pendirian Perusahaan24 Februari 1982

PT Pupuk Iskandar Muda (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia dengan Akta No. 54 tanggal 24 Februari 1982 dari Notaris Soeleman Ardjasasmita,SH., notaris di Jakarta dengan nama PT Pupuk Iskandar Muda. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-278.HT.01.01.TH.83 tanggal 12 Maret 1983 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 51 tanggal 26 Juni 1984. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 1 April 1985.

Tujuan Pembentukan PerusahaanBerdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan melalui Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : C2-2278.HT.01.01.TH.83 tanggal 28 Agustus 2008 Pasal 3, bahwa maksud dan tujuan serta kegiatan usaha PT PIM adalah Melakukan usaha di bidang industri, perdagangan dan jasa dibidang perpupukan, petrokimia dan kimia lainnya serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu

Addressa. Head Office

Jl. Medan Banda Aceh PO Box 21 Krueng Geukueh - North Aceh – IndonesiaTelephone: (+62-645) 56222 (Switchboard) Facsimile: (+62-645) 56095 Homepage: www.pim.co.id Email: [email protected]

b. Representative Office Jl. Bangka Raya No. 107 Jakarta 12720, Republic of Indonesia Telephone: (+62-21) 71793227 (Switchboard) Facsimile : (+62-21) 71790964

Location Krueng Geukueh, Aceh Utara

Date of Establishment February 24, 1982

PT Pupuk Iskandar Muda (“Perusahaan”) was established in the Republic of Indonesia by deed number 54 dated February 24, 1982 of Notary Soeleman Ardjasasmita, S.H., in Jakarta with the name of PT Pupuk Iskandar Muda. The deed of incorporation was ratified by the Indonesian Minister of Justice in Decree number C2-278.HT.01.01.TH.83 dated March 12, 1983 and reported in the Gazette of the Republic of Indonesia No.51 dated June 26, 1984. The Company started its commercial operations on April 1, 1985.

Purpose of Company EstablishmentBased on the Deed of Company Amendment of Articles of Association from the Minister of Justice’s Decree Number : C2-2278.HT.01.01. TH.83 dated August 28, 2008 article 3, that the purpose, objective, and business activities of PT PIM are conducting business in the field of industry, trading and providing service in fertilizer, petrochemical, and other chemical, and optimizing the utilization of company resources to produce high quality goods and/or service with strong

Nama Perusahaan

PT Pupuk Iskandar Muda disingkat PT PIMBerkedudukan di Krueng Geukueh,Aceh Utara, Indonesia

Company NamePT Pupuk Iskandar Muda or PT PIMLocated in Krueng Geukueh, North Aceh, Indonesia


competitiveness in achieving/pursuing profit to elevate the company value while applying the principles of a limited.

OwnershipAfter undergoing several alteration and the latest was Notarial Deed No. 1 dated January 2, 2012 from Notary B.R.A.Y. Mahyastoeti Notonegoro, S.H., about changes in authorized capital, issued capital and fully deposited from the company based on government regulations No. 54 dated December 22 2011 about capital statement of Indonesia into the shares of PT Pupuk Iskandar Muda which furthermore fully redirected to the company capital stock of PT Pupuk Sriwidjaja. This announcement of Amendments of Articles of Association was approved by the Indonesian Minister of Justice and Human Rights based on Decree No. AHU-0073.AH.01.02 dated January 5, 2012. Hereinafter the reshuffle of shareholders by Notarial Deed Court No. 02 dated July 3, 2012 from Notary Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn. in association with the change of company name from PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) to PT Pupuk Indonesia (Persero), so that the capital stock structure of PT Pupuk Indonesia (Persero) own 2.225.664 shares (99,99955%) and Workers Welfare Foundation of PT PIM own 10 shares (0,00045%).

PT Pupuk Iskandar Muda is a subsidiary of PT Pupuk Indonesia (Persero) engaging in manufacturing urea and other chemical industries. PT PIM is the first urea fertilizer plant in Indonesia built by Indonesian through national contractors, PT Rekayasa Industri. Inaugurated by President Soeharto on March 20, 1985.

PT PIM was established based on the Deed of Notary Soeleman Ardjasasmita, S.H. number

tinggi dan berdaya saing kuat mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

KepemilikanSetelah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir adalah dengan Akta Notaris No.1 tanggal 2 Januari 2012 dari Notaris B.R.A.Y. Mahyastoeti Notonegoro, SH., tentang perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan berdasarkan peraturan pemerintah No. 54 tanggal 22 Desember 2011 tentang pernyataan modal Negara Republik Indonesia ke dalam saham PT Pupuk Iskandar Muda yang selanjutnya dialihkan seluruhnya kedalam modal saham perusahaan perseroan (Persero) PT Pupuk Sriwidjaja. Pemberitahuan perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0073.AH.01.02 tanggal 5 Januari 2012. Selanjutnya perubahan susunan pemegang saham perseroan melalui Akta Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, M. Kn No. 02 tanggal 3 Juli 2012 sehubungan dengan perubahan nama perusahaan perseroan PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) menajdi PT Pupuk Indonesia (Persero), sehingga susunan modal saham PT Pupuk Indonesia (Persero) sebanyak 2.225.664 lembar saham (99,99955%) dan Yayasan Kesejahteraan Karyawan PIM sebanyak 10 lembar saham (0,00045%).

PT Pupuk Iskandar Muda adalah salah satu badan usaha anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang industri pupuk urea dan industri kimia lainnya. PT PIM merupakan pabrik pupuk urea pertama di Indonesia yang dibangun oleh putra-putri Indonesia melalui kontraktor nasional PT Rekayasa Industri. Diresmikan oleh Presiden RI Soeharto pada tanggal 20 Maret 1985.

PT PIM didirikan berdasarkan Akte Notaris Soeleman Ardjasasmita, SH nomor 54 pada



tanggal 24 Februari 1982 dan telah beberapa kali disempurnakan, terakhir dengan Akta Notaris Nanda Fauzi, SH, MKn nomor 2 tanggal 3 Juli 2012. Penetapan lokasi pembangunan pabrik PT PIM di Aceh Utara berdasarkan faktor ketersediaan cadangan gas bumi sebagai sumber bahan baku, fasilitas water intake dan adanya sarana pelabuhan sebagai tempat bongkar muat peralatan pabrik, serta letaknya yang sangat strategis dengan negara tujuan ekspor. Sesuai dengan Pasal 1 Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No.48 tanggal 14 Agustus 1997 dari Notaris Imas Fatimah,SH., maksud dan tujuan Perusahaan adalah sebagai berikut: a) Melaksanakan dan menunjang kebijakan

dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang Industri, perdagangan, jasa dan angkutan.

b) Mengolah bahan-bahan mentah tertentu menjadi bahan pokok yang diperlukan untuk pembuatan pupuk, terutama pupuk urea dan bahan kimia

c) Lainnya, serta mengolah bahan pokok tersebut menjadi berbagai jenis pupuk dan hasil kimia lainnya.

Pada saat ini PT PIM memiliki dua unit pabrik pupuk urea dan amoniak, yaitu pabrik PIM-1 dan PIM-2. Pabrik PIM-1 dengan kapasitas produksi Amoniak sebesar 330.000 ton per tahun dan Urea sebesar 570.000 ton per tahun merupakan pabrik urea ke 11 di Indonesia dan pabrik urea kedua di Provinsi Aceh, dibangun sejak tahun 1982 sampai dengan tahun 1984, diresmikan pada tanggal 20 Maret 1985 dan beroperasi secara komersil sejak tanggal 1 April 1985.

Pabrik PIM-2 dengan kapasitas produksi Amoniak sebesar 396.000 ton per tahun dan Urea 570.000 ton per tahun mulai dibangun sejak tanggal 23 Maret 1999 yang semula direncanakan dapat diselesaikan dalam waktu 33 bulan, namun dalam pelaksanaannya mengalami beberapa kali penundaan karena kondisi keamanan lingkungan di Aceh yang tidak kondusif. Akibatnya, penyelesaian pembangunan pabrik PIM-2 tertunda menjadi 77 bulan yang ditandai dengan Provisional Acceptance yang baru dapat dicapai tanggal 15 Agustus 2005.

54 on February 24, 1982 and had been refined several times, most recently by Deed of Nanda Fauzi, SH, Court No. 2 dated July 3, 2012. Site Determination for the construction of PT PIM plant in North Aceh was based on the availability of reserves of natural gas as a source of raw materials, water intake and port facilities as a place of loading and unloading equipment from the factory, as well as a very strategic location for export destination. In accordance with Article 1 from the Deed of Company Amendment of Articles of Association No. 48 dated August 14, 1997 from Notary Imas Fatimah, S.H., purposes and objectives of the company are :a) Implementing and supporting government’s

policies and programs in economics and national development in general, specifically in the field of industry, trades, services and transports.

b) Processing certain raw materials to primary materials which are used for fertilizer production, particularly urea and other chemicals

c) And processing those primary materials to other varieties of fertilizer and chemical products.

Currently, PT PIM has two units of urea and ammonia plant, which are PIM-1 and PIM-2. PIM-1 plant has production capacity of 330,000 tons of ammonia per year and 570,000 tons of urea per year. It is the eleventh urea plant in Indonesia and the second in the province of Aceh, built from 1982 to 1984, inaugurated on March 20, 1985 and has been operating commercially since April 1, 1985.

PIM-2 plant with a production capacity of 396,000 tons of ammonia per year and 570,000 tons of urea per year was built from March 23, 1999. Originally, it was estimated to be completed within 33 months, but due to safety condition in Aceh, the implementation was delayed several times. As a result, completion of the construction of PIM-2 plant was delayed to 77 months marked by Provisional Acceptance completed in August 15, 2005.


Tabel Historis Pendirian PT PIMHistorical Table of PT PIM Establishment

Keterangan Tanggal Remarks Date

Akte Pendirian 24 Februari 1982 Deed of Establishment February, 24, 1982

Akte Perubahan (Koreksi) 24 Desember 1982 Amendment December, 24, 1982

Akte Perubahan Anggaran Dasar 12 Juli 1984 Deed of Amendment July, 12, 1984

Akte Perubahan (Koreksi) 15 Juli 1985 Deed of Amendment July, 15, 1985

Akte Perubahan Modal 12 Maret 1987 Deed of Capital Amendment March, 12, 1987

Akte Perubahan Modal 23 Desember 1991 Deed of Capital Amendment December, 23, 1991

Akte Perubahan Modal 14 Agustus 1997 Deed of Capital Amendment August, 14, 1997

Akte Perubahan Nama danTempat Kedudukan 27 Maret 1998 Deed of Amendment of Name

and Domicile March, 27, 1998

Akte Perubahan Modal 20 November 2000 Deed of Capital Amendment November, 20, 2000

Akte Perubahan Modal 26 Maret 2007 Deed of Capital Amendment March, 26, 2007

Akte Perubahan Modal 04 Februari 2008 Deed of Capital Amendment February, 04, 2008


Akte Perubahan Anggaran Dasar 02 Desember 2009 Deed of Amendment December, 02, 2009

Akte Perubahan Anggaran Dasar 18 Januari 2011 Deed of Amendment January, 18, 2011

Akte Perubahan Modal 02 Januari 2012 Deed of Capital Amendment January, 02, 2012

Akte Perubahan Modal 19 Januari 2012 Deed of Capital Amendment January, 19, 2012


Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, pada awalnya PT PIM mengikat kontrak jangka panjang dengan PT Pertamina untuk pasokan gas bumi yang diperoleh dari ladang gas Arun (EMOI) sebagai bahan baku selama 20 tahun yaitu mulai tahun 1984 s.d 2003 dengan harga USD 1,0 /MMBTU.

Selama lebih dari 20 tahun bergerak dalam bisnis perpupukan nasional, kinerja PT PIM sangat menonjol, hal ini terlihat dari tingkat produksi yang umumnya melebihi design capacity (570.000 ton per tahun). Kualitas produk sesuai standar nasional internasional dan bahkan pabrik PIM-1 dapat memproduksi urea low biuret, dapat memasarkan semua produk, baik ke dalam maupun keluar negeri yang didukung dengan fasilitas pelabuhan yang memadai, sehingga selalu memperoleh laba yang cukup signifikan. Semua prestasi PT PIM tersebut juga tidak terlepas dari dukungan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang cukup dan ketersediaan gas dengan harga yang kompetitif.

To fulfil the requirement of raw material, PT PIM signed long term contract with PT Pertamina for the supply of natural gas obtained from gas field Arun (EMOI) as a raw material for 20 years. It started from 1984 until 2003 with the price of USD 1.0 / MMBTU .

For more than 20 years engaging in the business of national fertilizer, PT PIM performance was very prominent. It is seen from the level of production which generally exceeds the design capacity (570,000 tons per year). The product quality conforms to the international national standard and even PIM-1 plant is able to produce urea low biuret, sell its products to national and international market which is supported by sufficient port facility, thus PT PIM always gain a significant profit. All the achievements was inseparable from the support of competence human resources and availability of gas at competitive prices.



Keadaan PT PIM berubah drastis selama 10 tahun terakhir yakni sejak kontrak gas bumi berakhir pada bulan Desember 2003, dimana kemudian PT PIM tidak mendapatkan pasokan gas lagi dalam jumlah yang cukup dan berkesinambungan dan harga yang tetap. Selanjutnya kinerja PT PIM mengalami penurunan yang cukup signifikan dan tidak mampu mencapai produksi sesuai dengan design capacity karena suplai gas yang terbatas. Hal ini terjadi akibat pasokan bahan baku gas bumi yang diperoleh hanya cukup untuk operasional 1 pabrik dan dengan tingkat harga yang paling tinggi di lingkungan industri pupuk nasional sehingga biaya produksi tinggi melampaui harga pasar Urea. Iklim usaha yang ada disekitar lingkungan PT PIM juga telah mempengaruhi kinerja PT PIM untuk dapat tumbuh dan berkembang yakni terjadinya konflik politik di Aceh selama kurun tahun 1998-2006.

Pada tahun 2007 PT PIM mengikat kontrak pengadaan gas yang berasal dari Blok A dimana direncanakan dapat menyuplai gas ke PT PIM mulai tahun 2013 dengan jumlah 110 BBTUD. Namun dengan adanya beberapa kendala suplai gas tersebut menjadi tidak terealisasi. Bila eksplorasi Blok A sesuai schedule maka akan sangat membantu operasional PT PIM sekaligus dapat menjamin ketersediaan pupuk untuk program ketahanan pangan di wilayah rayon pemasaran PIM. Gas Blok A yang dimiliki Medco EP Malaka sebelumnya adalah milik Asamera Oil kemudian diambil alih oleh Gulf Resources Aceh, selanjutnya kepemilikannya beralih ke ExxonMobil Oil (EMOI) sebesar 50% working interest. Dalam perkembangan selanjutnya Gulf Resouces Aceh diakuisisi oleh Conoco Philips yang bertindak sebagai operator, selanjutnya Medco E&P Malaka (Medco) bersama Primier Oil dan Japex mengambil alih saham EMOI dan Conoco Philips.

Tahun 2003 sampai dengan saat ini, pasokan gas PIM berasal dari pembelian langsung antara lain melalui EMOI dalam jumlah yang terbatas dan dari berbagai sumber seperti: Swap PT Pupuk Kaltim, Easkal PSC dan BP Tangguh dengan harga yang bervariasi dan relatif tinggi. Hal ini telah menyebabkan kedua pabrik PIM tidak dapat beroperasi secara maksimal. Dampak dari hal tersebut menyebabkan kinerja perusahaan menjadi terganggu sedangkan kedua pabrik yang dimiliki PT PIM sampai saat ini dalam kondisi baik dan siap untuk dioperasikan.

Sejak akhir tahun 2014, PT PIM sudah mendapat peluang untuk mendapatkan kontrak tail gas yang merupakan sisa produksi EMOI dari ladang gas

Since the natural gas contract ended in December 2003, situation at PT PIM has changed dramatically. Over the last 10 years PT PIM has no longer obtained sufficient, continuous, under fixed price gas supplies. Therefore, the performance of PT PIM decreased significantly and was not able to achieve production in accordance with the design capacity. This happens due to the supply of natural gas feedstock obtained was only sufficient for one plant operational, and with the highest price levels in the national fertilizer industry, that high production costs exceed the market price of urea. Political conflict in Aceh in 1998 – 2006 has also contributed to the situation and business climate around PT PIM environment.

In 2007 PT PIM signed gas supply contract that came from Block A which was planned to supply gas to PT PIM started in 2013 for 110 BBTUD. However, due to several constraints, the gas supply did not come to pass. Should the exploration of Block A run based on the schedule, it will be very helpful for the operations of PT PIM as well as to ensure availability of fertilizers to food security programs in the area of marketing rayon of PIM. Block A gas owned by Medco EP Malaka previously was owned by Asamera Oil which was then taken over by Gulf Resources Aceh, the ownership switch next to ExxonMobil Oil (EMOI) of 50% working interest. In a further development Aceh Gulf Resouces was acquired by Conoco Philips acting as operator, hereinafter Medco E & P Malaka (Medco) together with Primier Oil and Japex that took over shares of the EMOI and Conoco Philips.

From 2003 till present, gas supply to PIM comes from direct purchases, among others, from EMOI in limited quantities and from a variety of sources such as: Swap PT Pupuk Kaltim , Easkal PSC and BP Tangguh with varying prices and relatively high. This situation has caused both plants can not operate optimally. The impact of that led to disrupted company’s performance while both of the plants owned by PT PIM are in good condition and ready for operation until today.

Since the end of 2014, PT PIM has got a chance to get a tail gas contract from the excess of EMOI production from the Arun gas field operations for


Arun untuk kebutuhan operasi 1 pabrik dari tahun 2014-2018. Pada tanggal 27 Januari 2015 PT PIM telah menandatangani kontrak pengadaan gas dengan PT Pertamina untuk jangka waktu 10 tahun yakni dari tahun 2017-2027. Kontrak pasokan gas dari PT Pertamina akan diperoleh dari Blok A Aceh Timur yang dioperasikan oleh Medco EP Malaka dengan volume hanya cukup untuk operasional 1 pabrik.

Dengan sudah adanya jaminan suplai gas jangka panjang dari EMOI dan PT Pertamina yang menjamin keberlangsungan usaha, maka dimulai tahun 2015 PT PIM akan menentukan arah bisnisnya mencakup diversifikasi produk. Pada tahun 2015 PT PIM akan mencanangkan ekspansi usaha ke arah diversifikasi produk dengan alasan untuk mengantisipasi harga pasar Urea yang diprediksi relatif rendah sekitar USD 320 per ton untuk 10 tahun ke depan. Hal ini sekaligus untuk mengantisipasi setiap perubahan lingkungan bisnis yang terjadi termasuk dengan akan diberlakukannya perubahan kebijakan subsidi pupuk dari subsidi tidak langsung menjadi subsidi langsung ke petani.

Fasilitas dan Sarana PerusahaanPabrik PIM-1 dan PIM-2 dengan spesifikasi seperti:

SPESIFIKASI / SPECIFICATIONS PABRIK PIM-1 / PLANT PIM-1 PABRIK PIM-2 / PLANT PIM-2

Kapasitas Produksi / Production Capacity:• Ammonia• Urea

• 330.000 ton/tahun• 570.000 ton/tahun

• 396.000 ton/tahun• 570.000 ton/tahun

Proses Produksi/ Production Process:• Ammonia• Urea

• Kellog, AS• Mitsui Toatsu, Jepang

• Kellog Brown & Root, AS• Aces – TEC, Jepang

Produk Utama / Main Products Urea prill Urea granule

Bahan Baku / Raw materials Gas alam, air, udara Gas alam, air, udara

Pemasaran / Marketing Dalam Negeri, Ekspor Dalam Negeri, Ekspor

Konsumsi Gas Per Ton / Gas Consumption Per Ton:• Ammonia• Urea

• 41 MMBTU• 33 MMBTU

• 34 MMBTU• 27 MMBTU

Lama pembangunan / Duration of Construction 33 bulan 58 bulan

Mulai Operasi Komersil / Begin of Commercial Operation 1985 2005

Pelabuhan Dermaga CurahLokasi pelabuhan berada di pintu pasar Asia Selatan dan mampu disandari kapal berbobot sampai dengan 20.000 DWT. Pelabuhan

the needs of one plant from the year 2014- 2018. On January 27, 2015 PT PIM has signed a gas supply contract with PT Pertamina for a period of 10 years, from year 2017 to 2027. Gas supply contract from PT Pertamina will be obtained from East Aceh Block A which is operated by Medco EP Malaka with a volume only enough to supply for 1 plant operations.

With long-term gas supply guarantee from EMOI and PT Pertamina that ensure business continuity, from 2015, PT PIM will determine the direction of its business including product diversification. By 2015 PT PIM will launch business expansion towards product diversification to anticipate low market price of urea at about USD 320 per ton for 10 years onward. It is also to anticipate any changes in the business environment including the enactment of changes in fertilizer subsidy policy of indirect subsidies into direct subsidies to farmers.

Company Facilities and ToolsPIM-1 and PIM-2 plant with specifications such as :

Bulk Dock PortThe port is located at the front of South Asia market and has the capacity to accommodate ships weighing up to 20.000 DWT. Port is



dilengkapi Quadrant Loader (alat untuk memuat pupuk curah ke dalam kapal), sarana air bersih dan peralatan navigasi.

Pelabuhan In Bag/Ammonia Loading FacilityFasilitas pelabuhan in bag/ammonia loading facility ada 2 unit, masing-masing berkapasitas 70 ton/jam dan 200 ton/jam serta mampu disandari kapal berbobot 20.000 DWT. Pelabuhan berfungsi untuk pemuatan urea kantong/bag, bongkar muat barang/cargo, dan pemuatan ammonia cair.

Gudang Urea Curah dan KantongPabrik dilengkapi dengan gudang urea curah berkapasitas 70.000 ton, lengkap dengan portal scrapper dan conveyor, dan gudang urea kantong berkapasitas 5.000 ton.

Storage Tank AmmoniaTerdapat 2 unit storage tank ammonia masing-masing berkapasitas 5.000 ton, yang bisa menampung ekses ammonia dalam jangka waktu tertentu sampai dengan 10.000 ton. PT PIM juga berencana melakukan reutilisasi storage tank ex PT AAF (dalam likuidasi) yang berjumlah 2 unit dengan kapasitas masing-masing 5.000 ton per unit. Dengan dilakukannya reutilisasi pada storage tank ex PT AAF (dalam likuidasi), maka PT PIM akan memilki storage tank ammonia dengan total kapasitas 20.000 ton yang dapat menyimpan ekses ammonia lebih banyak.

Unit PerbengkelanUnit perbengkelan yang dimilki PT PIM dapat menunjang pemeliharaan pabrik, unit perbengkelan tersebut terdiri dari:

equipped with Quadrant Loader (a device to load bulk fertilizers to the ships), water facilities and navigation equipment.

In Bag Port/Ammonia Loading FacilityIn bag port facility/ammonia loading facility has 2 units, each with the capacity of 70tons/hour and 200tons/hour, and has the capacity to accommodate ships weighing up to 20.000 DWT. The port is used to load urea bags, unloading and loading cargo, and liquid ammonia loading.

Bulk Urea and Urea Bags WarehouseThe plant is equipped with a bulk urea warehouse with the capacity of 70.000 tons, completed with portal scrapper and conveyor, and urea bags warehouse with the capacity of 5.000 tons.

Ammonia Storage TankThere are 2 units of ammonia storage tanks, each with the capacity of 5.000 tons, which can accommodate ammonia excess within a certain period up to 10.000 tons. PT PIM also plans to reutilize 2 units of PT AAF’s ex storage tank (in liquidation) each with the capacity of 5.000 tons. With the reutilization done, PT PIM will have ammonia storage tanks in total capacity of 20.000 tons and can accommodate more ammonia excess.

Workshop UnitThe workshop units owned by PT PIM can support plant maintenance, consists of :a. Plant Equipment Industry Workshop


a. Bengkel Industri Peralatan Pabrikb. Bengkel Mesin dan Lasc. Bengkel Instrumen & Listrikd. Bengkel Pertukangan dan Kayu, Isolasi dan

Batu Tahan Api.e. Bengkel pembuatan Alsintan.

Unit LaboratoriumFasilitas Laboratorium PT PIM terdiri dari 2 unit:Laboratorium pengendali proses produksi yang berada di unit Utility, Ammonia dan Urea.Laboratorium pusat yang digunakan sebagai quality control untuk memberikan pelayanan pemeriksaan bahan kimia dan bahan lainnya serta memonitor limbah pabrik.

Pabrik Adsorben Sulfur PIMITPabrik ini memproduksi Adsorben Sulfur berbasis Fe (PIMIT) dengan kapasitas 600 Ton per Tahun yang digunakan untuk menyerap sulfur dalam gas bumi sebagai pengganti sponge iron.

Unit Pengolah LimbahUnit pengolahan limbah PT PIM berfungsi untuk pengendalian limbah (cair, padat dan gas) yang dihasilkan pabrik dan mencegah/menghindari terjadinya pencemaran lingkungan. Pengolaha limbah PT PIM dilengkapi dengan fasilitas berupa Kolam Penampungan dan Pengolahan Limbah (KPPL) yang berfungsi untuk mengolah limbah cair yang berasal dari pabrik. Unit ini dilengkapi dengan oil trap, mud trap, stripping tower dan acid penetral.

Luas Lahan PengembanganPT PIM masih memiliki lahan kosong seluas 96 Ha yang akan dimanfaatkan untuk investasi pengembangan diversifikasi produk (NPK Chemical, NPK Fusion, asam sulfat dan asam phospat, Bio organik), substitusi bahan baku (Gasifikasi produk), serta pengganti utilitas untuk steam dan listrik (IPP), pengembangan produk-produk pertanian dan alsintan.

Sarana pendukung lainnyaSarana pendukung lainnya yang dimiliki PT PIM, meliputi:a. Gedung Perkantoranb. Gedung Diklatc. Gedung Pertemuan (serba guna)d. Rumah Sakit Prima Inti Medika (PIM)e. Komplek Perumahanf. Sarana Olahragag. Sarana ibadahh. Sekolah dari TK sampai dengan SMU

b. Machine and Weld Workshopc. Instrument and Electricity Workshopd. Carpentry and Wood, Isolation and Fireproof

Stone Workshope. Farming Tools and Machinery Workshop

Laboratory UnitLaboratory facility of PT PIM consist of 2 unit: production process control laboratory in the Utility, Ammonia and Urea unit. Central laboratory used as quality control and gives chemicals and other materials checkup service and monitors plant waste.

Adsorbent Sulfur PIMIT PlantThis plant produces Fe based Adsorbent Sulfur (PIMIT) with the capacity of 600 tons per year and used to absorb sulfur in natural gas as a substitution of sponge iron.

Waste Treatment UnitThe waste treatment unit of PT PIM is used to control waste (liquid, mass, and gas) produced and prevent/avoid nature pollution. PT PIM’s waste treatment is equipped with Waste Reception and Treatment Pool (KPPL) for plant liquid waste processing. This unit is also equipped with oil trap, mud trap, stripping tower and acid neutralizer.

Development Land SpacePT PIM still has 96 Ha empty land more to be used for product diversification development investment (NPK Chemical, NPK Fusion, sulfuric acid and phosphoric acid, bioorganic), raw material substitution (product gasification), and replacement utility for steam and power (IPP), farming products and machinery.

Other Support ToolsOther supporting tools of PT PIM includes :a. Office buildingb. Training buildingc. Conference building (multi-purpose)d. Prima Inti Medika (PIM) Hospitale. Housing Complexf. Sports Facilitiesg. Worshipping Placeh. Schools from Kindergarten to High School



Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan

VisiMenjadi Perusahaan Pupuk dan Petrokimia yang Kompetitif.

Misi• Memproduksi dan memasarkan pupuk dan

produk petrokimia dengan efisien. • Memenuhi standar mutu dan berwawasan

lingkungan. • Memberikan nilai tambah kepada stakeholder. • Berperan aktif menunjang ketahanan pangan

TATA NILAI PERUSAHAAN

SEMANGATYakin berusaha dan pantang menyerah dalam menghadapi segala tantangan untuk mencapai kejayaan.

PEDULI PELANGGANMengerti dan melayani melebihi harapan pelanggan serta memberikan solusi yang terbaik.

INTEGRITASMemiliki kejujuran, disiplin, tanggung jawab dan konsisten dalam setiap tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan.

KERJASAMABersatu mencapai tujuan untuk memberikan hasil terbaik dengan saling menghargai kelebihan dan kekurangan anggota tim.

EFISIENMerencanakan dan melaksanakan aktifitas dengan selalu melakukan evaluasi dan perbaikan dengan parameter tepat waktu,tepat mutu, tepat biaya kreatif dan inovatif untuk mencapai hasil kompetitif. Selanjutnya disisingkat dengan sebutan “SPIKE”

MAKNA“berperan aktif dalam ketahanan Pangan dan Kemakmuran Bangsa”

Kompetensi Inti Perusahaan “Tangguh dan letak geografis yang strategis”

Vission, Mission and Corporate Value

Vission To be competitive Fertilizer and Petrochemical Company.

Mission• To Produce and market the fertilizer and petro-

chemical product Efficiently • To Fulfil the quality standard and environmental

perspective • o give added value to the stakeholder • To actively play role in supporting food suffi-

ciency

CORPORATE VALUE

SPIRIT Persistant and never give up to face all of the challenges to achieve greatness.

CUSTOMER CARE Understand and serve more than the customer’s expectation and to provide the best solution.

INTEGRITY Have integrity, discipline, responsibility and consistency in every action to achieve the company’s goals.

TEAM WORK Join force to achieve goals to give the best result by mutual appreciation of one’s strength and weaknesses.

EFFICIENT Plan and implement the activities by always conducting evaluation and improvement based on the parameter of good timing, good quality, good cost, creative and innovative to achieve the competitive result. Furthermore it is called “SPIKE”.

MEANING “Active role in the food sufficiency and Nation prosperity”

Corporate Main Competencies“Solid with a strategic territory”


Kegiatan Utama Perusahaan

IndustriMengolah bahan-bahan mentah tertentu menjadi bahan-bahan pokok yang diperlukan guna pembuatan pupuk, petrokimia, agrokimia, agroindustri dan bahan kimia lainnya, serta mengolah bahan pokok tersebut menjadi berbagai jenis pupuk dan hasil kimia lainnya beserta produk-produk turunannya.

PerdaganganMenyelenggarakan kegiatan distribusi dan perdagangan, baik di dalam maupun di luar negeri dan berhubungan dengan produk-produk tersebut di atas dan produk-produk lainnya yang berhubungan dengan perpupukan, petrokimia, agrokimia, agroindustri dan kimia lainnya, serta kegiatan impor barang-barang yang antara lain berupa bahan baku, bahan penolong/pembantu, peralatan produksi dan bahan kimia lainnya.

Jasa LainnyaMelaksanakan studi penelitian, pendidikan, pengembangan, desain engineering, pengan-tongan (bagging station), konstruksi manaje-men, pengoperasian pabrik, perbaikan, reparasi, pemeliharaan, konsultasi (kecuali konsultasi bi-dang hukum) dan jasa teknis lainnya dalam sektor industri pupuk, petrokimia, agrokimia, agroindus-tri industri kimia lainnya serta jasa dalam bidang pertanian dan perkebunan.

Selain kegiatan usaha utama, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha:a. Kegiatan penunjang kegiatan utama berupa:

• Pengangkutan Menjalankan kegiatan-kegiatan usaha dalam bidang angkutan, ekspedisi dan pergudangan serta kegiatan lainnya yang merupakan sarana perlengkapan guna melancarkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan usaha tersebut.

• Pertanian dan Perkebunan Menjalankan usaha dalam bidang pertanian dan perkebunan serta industri pengolah hasil pertanian dan perkebunan

b. Dalam rangka melakukan optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk kawasan industri, real estate, pergudangan, pariwisata, resort, olah raga dan rekreasi, rumah sakit, pendidikan dan penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, perkebunan, jasa penyewaan dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh Perseroan.

Main Business Activity

Industry To process certain raw material to be the useful main product to produce fertilizer of petrochemical, agrochemical and other chemical material as well as to process the main product to be various fertilizer and other chemical and its descendant.

Trade To hold distribution and trading activities in national and international market and to connect with the above product and other products which is related to fertilizing, petrochemical, agrochemical, agro industry and other chemicals, as well as import activities for other materials such as raw material, supporting materials, production equipments and other chemical materials.

Other Services To conduct research, education, development, engineering design, bagging station, construction management, plant operation, improvement, repair, maintenance, consultant (beside Law consultant) and other technical services in the sector of fertilizer, petrochemical, agrochemical, agro industry and other chemical industries as well as services in the field of agriculture and plantation.

Beside other main business activities, the company is able to conduct business activities: a. Supporting activities

• Transportation To run business activities in the field of transport, expedition and warehouse as well as other activities to accelerate the activities.

• Agriculture and Plantation To run business in the field of agriculture and plantation and its processing industries.

b. In order to optimize the utilization of available resources for industrial estates, real estate, warehousing, tourism, resort, sports and recreation, hospitals, education and research, telecommunication infrastructure and energy resources, estates, rental and operation of facilities and infrastructure owned and / or controlled by the Company



c. To conduct assignment in order to distribute subsidized fertilizer which is in conform to the principles of corporation and regulation.

Production Unit

Ammonia Plant To produce ammonia with the natural gas, steam, and air as main raw material. PT PIM has two units of ammonia plants which are PIM Ammonia plant with the production capacity of 386,000 ton per year and PIM Ammonia Plant with the production capacity of 396,000 ton per year. The technology used by both ammonia plants is from Kellog United State.

Urea Plant Produces urea from raw materials ammonia and carbon dioxide (CO2). CO2 is a byproduct of the ammonia plant. PT PIM has two urea plant, the Pim-1 urea plant with a production capacity of urea prill as much as 570,000 tons per year and Pim-2 Urea Plant with a production capacity of as much as 570,000 tons of granular urea per year. The technology used in the Urea Plant Pim-1 is Mitsui Toatsu of Japan, and Urea Plant Pim-2 uses the technology of Toyo Access of Japan.

Utility Plant To Provide utility requirement of Ammonia and Urea Plants from water intake unit, water treatment unit, desalination unit, Instrument Air and Plant Air, Demineralization unit, Cooling Tower System unit, electric power and steam power plant. Those units are integrated from one plant to another.

c. Melaksanakan penugasan dalam rangka pelaksanakan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan prinsip-prinsip korporasi dan peraturan perundang-undangan.

Unit Produksi

Pabrik AmoniakMenghasilkan amoniak dengan bahan baku utama gas bumi, uap air, dan udara. PT PIM memiliki dua unit pabrik amoniak, yaitu Pabrik Amoniak PIM dengan kapasitas produksi 386.000 ton per tahun dan Pabrik Amoniak PIM dengan kapasitas produksi 396.000 ton per tahun. Teknologi yang digunakan pada kedua Pabrik Amoniak merupakan teknologi dari Kellog Amerika.

Pabrik UreaMenghasilkan urea dengan bahan baku amoniak dan gas karbon dioksida (CO2). Gas CO2 merupakan produk samping dari pabrik amoniak. PT PIM memiliki dua pabrik urea, yakni Pabrik Urea Pim-1 dengan kapasitas produksi urea prill sebanyak 570.000 ton per tahun dan Pabrik Urea Pim-2 dengan kapasistas produksi urea granul sebanyak 570.000 ton per tahun. Teknologi yang digunakan pada Pabrik Urea Pim-1 adalah Teknologi Mitsui Toatsu dari Jepang, dan Pabrik Urea Pim-2 menggunakan teknologi dari Toyo Acces dari Jepang.

Pabrik UtilitasPenyedia kebutuhan utilitas Pabrik Amoniak dan Pabrik Urea yang terdiri dari unit penyedia air (water intake), unit water treatment, unit desalinasi, Instrument Air dan Plant Air, Unit Demineralisasi, Unit Cooling Water System, Unit Pembangkit Listrik dan unit pembangkit uap air. Unit-unit ini terintegrasi antara satu pabrik dengan pabrik lainnya.







C Laporan Dewan Komisaris & Laporan Direksi Report of the Board of Commissioners & Board of Directors


Laporan Komisaris Utama President Commissioner’s Report

Prof. Dr. Ir. Ahmad Humam Hamid, MAKomisaris UtamaPresident Commissioner


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Honorable shareholders and stakeholders.

First of all let us pray and gratitude to Allah SWT for all His mercy and grace so that PT Pupuk Iskandar Muda has been able to carry out the work program of the corporation in 2015 as mandated by the shareholders. Our prayers and greetings are extended to our Prophet Muhammad and his companions, family and all his followers.

In accordance with the duties and functions of the Board of Commissioners that is to supervise and advise the Board of Directors of PT Pupuk Iskandar Muda, we submit the annual report of the Board of Commissioners on the performance of 2015 as follows:

Performance in 2015According to the results of audit by Public Accountant Office (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Partners, the performance of PT Pupuk Iskandar Muda in 2015 with a comprehensive profit of Rp. 78.957 billion, 101,2% from the target set by Shareholders which was Rp. 78 billion. But the 2015 profit is decreasing from 2014 profit of Rp. 128.930 billion which then adapted with PSAK 24 accounting policy to be Rp. 101.616 billion.

The rating of the company in 2015 with a score of 71.20, the criteria for “healthy”, the level of classification of “A” with Unqualified Opinion. These are all evidences of the hard work of the management and employees who remain committed to implement the company’s work programs based on the Shareholders’ decision in achieving the assigned target.

On behalf of the Board of Commissioners, we also expressed our appreciation for several achievements such as, Good Corporate Governance (GCG) assessment result by the Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) Aceh on November – December 2015 with the score of 82,74 (“Good”), this score is much higher than the GCG 2014 which was 76,27 (“Good”) and 2013 which was 71,40 (“Fair”).

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan Yang Terhormat.

Pertama-tama mari kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga PT Pupuk Iskandar Muda telah dapat melaksanakan program kerja korporasi tahun 2015 sesuai yang diamanatkan oleh Pemegang Saham. Salawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat pengikut setia Rasulullah SAW.

Sesuai tugas, wewenang dan kewajiban Dewan Komisaris yang tercantum dalam Anggaran Dasar pasal 15 butir 1, 2 dan 3, yaitu untuk melakukan pengawasan dan memberi nasihat kepada Direksi PT Pupuk Iskandar Muda, maka dapat kami sampaikan laporan Dewan Komisaris dalam annual report tahun 2015 sebagai berikut :

Kinerja 2015Sesuai hasil audit Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Rekan, kinerja PT Pupuk Iskandar Muda pada tahun 2015 dengan perolehan laba komprehensif sebesar Rp. 78.957 milyar, atau 101,2% dari target yang ditetapkan oleh Pemegang Saham sebesar Rp. 78 milyar. Namun laba tahun 2015 lebih kecil dibanding laba tahun 2014 sebesar 128.930 milyar dan setelah disesuaikan dengan kebijakan akuntansi PSAK 24 menjadi sebesar Rp. 100.616 milyar.

Penilaian tingkat kesehatan perusahaan tahun 2015 dengan skor 71,20 kriteria “Sehat”, tingkat penggolongan “A” dengan opini wajar tanpa pengecualian (WTP), Ini semua menunjukkan bukti kerja keras dari seluruh manajemen dan karyawan yang tetap berkomitmen untuk melaksanakan program kerja perusahaan sesuai dengan putusan dan arahan Pemegang Saham dalam pencapaian target yang ditetapkan.

Atas nama Dewan Komisaris kami juga menyampaikan apresiasi atas beberapa pencapaian antara lain, pencapaian hasil assessment penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang dilaksanakan oleh BPKP Perwakilan Aceh pada bulan Nopember s.d Desember 2015 dengan pencapaian skor 82,74 (katagori “Baik”), skor ini jauh lebih tinggi dari skor GCG tahun 2014 sebesar 76,27 (katagori “Baik”). dan skor tahun 2013 sebesar 71,40 (kategori “Cukup Baik”).



hasil assessment Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) dimana perolehan skor KPKU tahun 2015 sebesar 496,25 point (katagori “Good Performance”) meningkat dari tahun 2014 dengan nilai 479,75 point dan KPKU tahun 2013 dengan skor 464 point (katagori “Early Improvement”).

Kami juga mengamati bahwa proses transformasi budaya perusahaan telah mulai memberikan kontribusi positif dalam menggerakkan motivasi kerja karyawan menjadi lebih produktif. Tata nilai perusahaan yakni “SPIKE” (Semangat, Peduli pelanggan, Integritas, Kerjasama, Efisien) telah bergulir menjadi budaya kerja dari karyawan, hal ini perlu didorong secara terus menerus sehingga dapat mendukung transformasi bisnis perusahaan ke arah investasi produk diversifikasi, seperti yang telah digariskan dalan Rencana Jangka Panjang Perusahaan.

Prospek UsahaDewan Komisaris memandang PT Pupuk Iskandar Muda memiliki peluang dan prospek usaha yang sangat menjanjikan ke depan, hal ini bila dihubungkan dengan kebijakan Pemerintah dalam program swasembada dan ketahanan pangan. Melalui peyusunan rencana strategis yang tepat dan akurat serta pengambilan keputusan secara berhati-hati dan bertanggung jawab, PT Pupuk Iskandar Muda diharapkan dapat terus tumbuhdan berkembang dan mampu menghadapi tantangan yang ada serta dapat memanfaatkan peluang yang terbuka.

Dengan telah adanya kepastian pasokan gas untuk jangka pendek dari tail gas EMOI untuk periode suplai tahun 2014-2018 dan pasokan gas jangka panjang dari PT. Pertamina untuk periode suplai tahun 2017–2027 hanya untuk kebutuhan operasional 1 pabik dari 2 fasilitas pabrik yang tersedia, maka Dewan Komisaris menyarankan agar Direksi secara konsisten menjalankan strategi, proses bisnis dan kebijakan operasional perusahaan secara berkesinambungan dengan selalu mempertimbangkan risiko yang ada untuk menyelamatkan bisnis agar tercapai going concern perusahaan.

Strategi investasi harus dapat disinkronkan dengan prospek usaha industri pupuk dan peluang yang terbuka pada industri hilirnya. Salah satunya adalah berusaha merealisasikan pembangunan pabrik pupuk NPK, Asam Sulfat, Asam Phospat, independen power producer (IPP) untuk efisiensi pengunaan gas sesuai Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).

Assessment result of Excellence Performance Criteria (KPKU) of 2015 was 496,25 points (“Good Performance”), an improvement from the 2014 score with 479,75 points and 2013 with 464 points (“Early Improvement”).

We also observed that the process of transformation of the corporate culture has begun to make a positive contribution in driving employee motivation to be more productive. The value of the company namely “SPIKE” (Spirit, Customer Care, Integrity, Team Work, Efficiency) has been rolled into the work culture of the employees. This needs to be encouraged continuously to support the company’s business transformation toward investment of diversification products, as it has been outlined in the Company’s Long-Term Plan.

Business ProspectBoard Of Commissioners consider PT Pupuk Iskandar Muda has very promosing chances and prospects in the future. It is when linked with the Government’s policy in the self- sufficiency and food supply programs. Through appropriate strategic planning and accurate and careful decision-making, PT Pupuk Iskandar Muda is expected to continue to grow and develop and be able to face the existing challenges and can take available advantages of opportunities.

With the certainty of short term gas supply from tail gas supply EMOI for a period of year 2014-2018 and long-term gas supply from PT. Pertamina for the period of the year 2017-2027 for the operational needs of one of two available plants, the Board of Commissioners advised Board of Directors to consistently execute strategies, business processes and operational policy continuously and consider the existing risks to save the business and reach going concern of the company.

Investment strategies should be synchronized with the fertilizer industry business prospects and opportunities in the downstream industry. One of them is to try implementing the construction of NPK fertilizer plant, sulfuric acid, acid phosphate, an independent power producer for gas usage efficiency in accordance with the Corporate Long Term Plan.


Sesuai dengan rencana prospek usaha kedepan yang mengoperasikan 1 pabrik, namun masih terbuka peluang untuk menghidupkan 2 pabrik sekaligus sesuai amanat yang disampaikan presiden Republik Indonesia saat peresmian pabrik Kaltim-5 di Kalimantan Timur tanggal 5 Nopember 2015. Untuk menyikapi arahan presiden tersebut manajemen telah mengambil sikap untuk merevisi Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 2015 – 2019 dengan memasukan rencana operasi 2 pabrik dan pengembangan usaha investasi lainnya.

Untuk langkah awal yang harus dilakukan manajemen adalah memastikan pabrik saat ini dapat beroperasi secara handal dan efisien yakni dengan meminimalisasi unschedule shutdown akibat dari faktor internal maupun eksternal serta menjaga konsumsi energi dalam batas efisien dan tidak melampaui target yang ditetapkan. Esensinya adalah bagaimana PT PIM ke depan dapat memproduksi urea dan ekses amoniak dengan harga yang kompetitif dan memiliki peluang untuk memasarkannya ke sektor komersial dan ekspor dan mengembangkan usaha lainnya.

Sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan Pemerintah dalam menyalurkan pupuk urea PSO dirayon Aceh, Sumut, Sumbar, Riau&Kepri, Kalbar maka menajemen stock harus dapat dipastikan berjalan baik untuk mensuplai kebutuhan pupuk sesuai dengan alokasi yang ditetapkan oleh Pemerintah sehingga program ketahanan pangan nasional dapat terwujud.

Untuk bisa tumbuh dan berkembangnya Perusahaan maka daya dukung dari faktor sumber daya manusia juga harus terpenuhi. Program padini APS sudah terlaksana dengan baik dan selanjutnya menjalankan program peningkatan kompetensi karyawan yang dilaksanakan melalui program fast track agar terus dilaksanakan dan dievaluasi sehingga tepat sasaran, yang pada akhirnya daya dukung SDM benar-benar dapat terpenuhi sesuai kebutuhan dalam menjalankan operasional pabrik yang realible.

Tata Kelola Perusahaan Dan Program CSRKami Dewan Komisaris sangat menghargai dan memberikan apresiasi atas komitmen manajemen dalam meningkatkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) sehingga hasil assessment penerapan GCG PT PIM tahun 2015 mencapai nilai baik dengan skor 82,76 dengan katagori “Baik” skor ini lebih tinggi dibandingkan skor GCG tahun 2014 sebesar 76,27 dan jauh

In accordance with future business prospect plan which is operating on 1 plant, there is still a chance to operate 2 plants at the same time corresponding the Indonesian President’s message on the official announcement of Kaltim-5 plant in East Kalimantan, November 5 2015. Addressing the President’s message, company management has reached a decision to revise the Corporate Long Term Plan 2015 – 2019 with addition on operating 2 plants project and other business investment developments.

The initial step the management must carry out is ensuring that the plant can operate reliably and efficiently by minimizing the risk of unschedule shut down as a result of internal and external factors as well as maintaining efficient energy consumption within limits and does not exceed the design. The bottom line is how in the future PT PIM can produce urea and ammonia excess at competitive prices and have an opportunity to market to commercial and export sectors as well as expanding other businesses.

In accordance with the responsibility given by Government in distributing urea PSO in Aceh, North Sumatra, West Sumatra, Riau and Riau Islands, and West Kalimantan, stock management should run well to supply fertilizer needs in accordance with the allocation set by the Government so the national food security program can be actualized.

For the company to be able to grow and develop, support from human resources is also necessary. Padini APS program had been executed well and Fast Track programs to improve employee competencies, must be continued and need to be evaluated to achieve the target. In the future, it is expected that human resources support can really be obtained to meet the need to run good and reliable plant.

Corporate Governance and CSR ProgramThe Board of Commissioner highly appreciate the management’s commitments in increasing Good Corporate Governance (GCG) to reach assessment result of PT PIM CGC practice 2015 with a “Good” category scoring 82,76, higher than the 2014 CGC score which was 76,27 and much higher than the 2013 score 71,40 (“Fair” category). And the assessment result of Excellence Performance



Criteria (KPKU) by PT Pupuk Indonesia (Persero) Holding Company in 2015 scored 496,25 points (“Good Performance” category) increased from the 2014 score of 479,75 points and the 2013 score of 464 points (“Early Improvement” category).

The Board of Commissioners always encourage the management of PT PIM to implement the principles of good corporate governance (GCG) as a corporate culture in accordance to the directions of the shareholders who have given high attention in the implementation of GCG in the Company, as mandated in the direction of the AGM and the Circular of PT Pupuk Indonesia (Persero) as shareholders, No.SE-08 / XI / 2012 dated 27 November 2012 concerning Governance Liability (Good Corporate Governance) in subsidiaries (PIHC).

With such limitations, Board of Commissioner still expect the Corporate Social Responsibility (CSR) Program to be carried out selectively in accordance with the scale of priorities. It is as a form of concern from the company to the people around the corporate environment, as mandated in Indonesian Constitution No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. By taking into account socio-economic conditions that exist in the province of Aceh today, CSR program should be implemented with programs oriented to education and efforts of environmental preservation, health and work safety, thus at the same time the company is expected to drive sustainable growth. In 2014 – 2015 PT PIM had managed to maintain the Blue Proper rank and zero accident award from the Indonesian Ministry of Labor.

Risk ManagementThe Board of Commissioner constantly gives counsel to the Directors to stay committed in implementing the risk management system and procedures which must be measured properly. The process of risk mitigation should be conducted through identification of risk which is dominant, factor analysis, evaluation, mapping and review in a continuous process. As an integral part of good corporate governance is to which extent risk management is applied, maintained and measured at its maturity. To implement

lebih tinggi dari skor tahun 2013 sebesar 71,40 (kategori “Cukup Baik”). Dan hasil assessment Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) Holding Company tahun 2015 memperoleh skor 496,25 point (katagori “Good Performance”) meningkat dari tahun 2014 dengan skor 479,75 point dan nilai KPKU tahun 2013 skor 464 point (katagori “Early Improvement”).

Dewan Komisaris senantiasa mendorong manajemen PT PIM untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) sebagai budaya perusahaan sesuai dengan arahan Pemegang Saham yang telah memberikan perhatian yang tinggi pada pelaksanaan GCG dilingkungan Perseroan, sebagaimana diamanahkan dalam arahan RUPS dan Surat Edaran PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku Pemegang Saham, No.SE-08/XI/2012 tanggal 27 November 2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perseroan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Anak Perseroan (PIHC).

Dengan keterbatasan yang ada, Dewan Komisaris tetap mengharapkan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dapat dilaksanakan secara selektif sesuai dengan skala prioritasnya, hal ini sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan, hal ini sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dengan memperhatikan kondisi sosial ekonomi yang ada di Provinsi Aceh saat ini, program CSR harus bisa dilanjutkan dengan program yang berorientasi kepada edukasi dan usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup, Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan demikian sekaligus diharapkan dapat mendorong pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan. Dan tahun 2014-2015 PT PIM telah mempertahankan pringkat Proper Biru dan penghargaan kecelakaan nihil (zero accident) dari Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Manajemen RisikoDewan Komisaris secara terus menerus memberikan nasehat kepada Direksi untuk tetap berkomitmen melaksanakan system dan prosedur manajemen risiko yang terukur melalui proses mitigasi melalui identifikasi risiko, analisis faktor, evaluasi, pemetaan dan review dalam proses yang berkesinambungan. Bahwa sebagai bagian integral dari tata kelola perusahaan yang baik, sejauh mana Manajemen Risiko diterapkan, dipelihara dan diukur maturisasinya. Untuk bisa efektifnya manajemen risiko berjalan maka


risk management effectively, the attention to educational programs for employees must also be carried out in accordance with their needs.

The company risk profile by the end of 2015 shows the number of risk occurred was 197 events, while risk factor point decreased from 9,82 to 9,79. This decrease of risk factor was due to a long-term gas contract deal and refinements on high risks and strategic.

Board of Commissioner Committees As a company with high belief in the principles of CGC, sought to give the best effort to obey the law and legislation, especially the appointment of committees under the Board of Commissioner which consists of the Audit Committee, chaired by one of the members of Commissioners, Mr Dadang Heru Kodri and the CGC Committee, Risk & Investment Monitoring Committee chaired by Indra Jaya HM.

Both of these committees have been carrying out its functions and responsibilities well and are always invited in the meetings and they provided inputs in each internal meeting of the Board of Commissioners, especially in the studies of the Board of Commissioners’ programs (RKA 2015) such as releasing the decision of corporate governance which comply the decree of Sekmen BUMN Number: SK-16/S.MBU/2012.

Composition Change of the BOC In 2015 there are no changes in the Board of Commissioner member, hence the composition of the Board of Commissioner are:• Ahmad Humam Hamid:

President Commissioner • Dadang Heru Kodri:

Commissioner / Chairman of Audit Committee • Indra Jaya HM:

Commissioner / Chairman of the Risk Monitoring Committee

• Fitriani : Commissioner / Independent Commissioner

ClosingOn this occasion, the Board of commissioners expressed thanks for the support and trust given by the shareholders and other stakeholders on good cooperation in providing inputs for the improvement of ongoing oversight. We also express appreciation to the Board of Directors,

perhatian kepada program edukasi kepada karyawan juga harus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhannya.

Profil risiko perusahaan pada akhir tahun 2015 terlihat jumlah risiko sebanyak 197 peristiwa, sedangkan Nilai Tingkat risiko terjadi penurunan dari 9,82 menjadi 9,79 penurunan Nilai Tingkat risiko ini disebabkan adanya kesepakatan kontrak Gas jangka panjang dan perbaikan-perbaikan pada risiko tinggi dan strategis.

Komite-Komite Dewan KomisarisSebagai perusahaan yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip GCG, berupaya semaksimal mungkin untuk taat pada jalur hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, terutama untuk penetapan komite-komite yang berada dibawah Dewan Komisaris terdiri dari Komite Audit yang diketuai oleh salah satu anggota Komisaris yaitu Dadang Heru Kodri dan Komite GCG, Pemantau Resiko & Investasi yang diketuai Indra Jaya HM.

Kedua komite tersebut telah melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya dengan baik dan selalu diikutkan dan memberikan masukan-masukan dalam setiap rapat internal Dewan Komisaris, terutama melakukan telaah-telaah sesusai dengan program kerja Dewan Komisaris (RKA 2015) antara lain keluarnya keputusaan atas kebijakan Tata Kelola Perusaaahan yang memenuhi surat keputusan Sekmen BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012.

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Pada tahun 2015 tidak ada perubahan anggota Dewan Komisaris, sehingga komposisi susunan Dewan Komisaris sebagai berikut :• Ahmad Humam Hamid: Komisaris Utama• Dadang Heru Kodri: Anggota Komisaris/ Ketua Komite Audit• Indra Jaya HM: Anggota Komisaris / Ketua Komite Pemantau Resiko• Fitriani: Anggota Komisaris/ Komisaris Independen

PenutupPada kesempatan ini, Dewan Komisaris menyampaikan terimakasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh Pemegang Saham dan pemangku kepentingan lainnya atas kerjasamanya yang baik dalam ikut memberikan masukan-masukan untuk penyempurnaan yang



employees and other stakeholders who have worked with dedication and sincerity so as to produce a good performance in 2015 and with the hope that in the future PT PIM can be a competitive company in fertilizers and petrochemicals and can maintain a sustainable business, so that the company will keep the existence in order to support the national food security program.

Wassalamuälaikum Wr Wb,

berkelanjutan. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada para Direksi, karyawan serta pemangku kepentingan lainnya yang telah bekerja dengan penuh dedikasi dan kesungguhan sehingga dapat menghasilkan kinerja tahun 2015 dengan baik dan harapan semoga kedepan PT PIM dapat menjadi perusahaan pupuk dan petrokimia yang kompetitif dan mengembangkan usaha secara berkelanjutan, sehingga tetap eksis dalam rangka mendukung progam ketahanan pangan nasional.

Wassalamuälaikum Wr Wb,

Jakarta, 12 Januari 2016

Atas nama Dewan Komisaris

Prof. Dr. Ir. Ahmad Humam Hamid, MAKomisaris Utama / President Commissioner



Profil Dewan Komisaris Profile Board of Commissioners

1. Prof. Dr. Ir. Ahmad Humam Hamid, MA Komisaris Utama/President Commissioner

2. Ir. Dadang Heru Kodri, MM Komisaris/Commissioner

3. Ir. H. Indra Jaya HM Komisaris/Commissioner

4. Fitriani Komisaris/Commissioner

2 1 4 3


Diangkat sebagai Komisaris Utama PT PIM sejak tahun 2012Lahir di Banda Aceh, 31 Maret 1956Memperoleh gelar Sarjana Pertanian Sosial–Ekonomi dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 1981, MA. Sosiologi Ateneo de Manila University, Manila, Filipina dan PhD Sosiologi dari Kansas State University, USA. Sebagai Guru Besar pada Fakultas Pertanian Unsyiah.

Aktif sebagai salah satu pelopor demokrasi dan lingkungan, bersama-sama mendirikan sebuah Yayasan Hak Asasi Manusia, mempromosikan gerakan masyarakat sipil untuk demokrasi dan mengambil posisi terdepan dalam aktivisme lingkungan melalui beberapa organisasi termasuk Leuser International Foundation.• 1996 - 2000, Wakil Dekan Bidang Akademik, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah

Kuala, Aceh.• 1998 - 2006, Pendiri Peduli Yayasan Hak Asasi Manusia .• 1998 - 2004, Ketua Chapter Aceh untuk Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia .• 2000 - 2001, Ketua Dewan Penasehat program untuk Bantuan Kemanusiaan kepada

Gubernur Aceh .• Februari 2005 - sekarang, Ketua Forum Pemulihan Aceh. Badan ini merupakan jembatan atau penghubung antara masyarakat sipil Aceh,

Pemerintah dan Donor. • Juli 2005 - 2011, Anggota Multi Donor Fund untuk rekonstruksi Aceh dan Nias Menghadiri dan menyarankan pada semua pertemuan donor mengenai pendanaan

untuk rekonstruksi.• Mei 2005 - 2011, Anggota Komite Pengarah untuk Aceh dan Nias Authority Rekonstruksi.• Tahun 2014 memperoleh gelar Guru Besar Sosiologi Pedesaan di Universitas Syiah

Kuala .• Januari 2011 - sekarang, sebagai Komisaris Utama PT Pupuk Iskandar Muda.

Appointed as President Commissioners at PT PIM since 2012Born in Banda Aceh on 31 March 1956Obtained his bachelor’s degree in Agricultural Socio - Economic from Syiah Kuala University, Banda Aceh 1981, MA Sociology Ateneo de Manila University, Manila, Philippines and PhD Sociology, Kansas State University, USA. As a Professor at the Faculty of Agricultural Unsyiah.

Active as one of the pioneer of democracy and environment, he jointly established a human rights foundation, promoted civil society movements for democracy and took a leading position in environmental activism through several organization including the Leuser International Foundation. • 1996 – 2000, Vice Dean for Academic Affairs, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala

University, Aceh.• 1998 – 2006, Founding of Care for Human Rights Foundation.• 1998 – 2004, Chairman of Aceh Chapter for Indonesian Planned Parenthood

Association.• 2000 – 2001, Chairman of the Advisory Board on the program for Humanitarian Relief

to the Governor of Aceh.• February 2005 – present, Chairman of the Aceh Recovery Forum.

This Organization is focused on the protection and rehabilitation of victims of the Aceh Conflict

• July 2005 - 2011, Member of Multi Donor Fund for the reconstruction of Aceh and Nias.Attend and advise on all donor meetings concerning funding for reconstruction

• May 2055 - 2011, Member of Steering Committee for Aceh and Nias Reconstruction Authority

• 2014, obtained Guru besar degree of Rural Sociology Professor at Syiah Kuala University• January 2011 - present, as Commissioners of PT Pupuk Iskandar Muda

Prof. Dr. Ir. Ahmad Humam Hamid, MAKomisaris UtamaPresident Commissioner


Ir. Dadang Heru Kodri, MMKomisarisCommissioner

Ir. H. Indra Jaya HMKomisarisCommissioner

Diangkat sebagai Komisaris PT PIM sejak tahun 2012Lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, 19 Juli 1950Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1975 dan gelar Master di bidang Manajemen Internasional dan Keuangan di ST-PPM Jakarta pada tahun 1997.

Memulai karir dengan PT Pupuk Kujang Cikampek sebagai Inspektur Pembantu dan pada tahun 2001 sebagai Direktur Utama.• Inspektur Pembantu, PT Pupuk Kujang Cikampek• 1978 - Superintendent, PT Pupuk Kujang Cikampek• 1982 - Manager, PT Pupuk Kujang Cikampek• 1985 - Plant Manager, PT Pupuk Kujang Cikampek• 1997 - Direktur Produksi, PT Pupuk Kujang Cikampek • 2001 - Presiden Direktur, PT Pupuk Kujang Cikampek• 2004 - Presiden Direktur, PT Pupuk Sriwijaya Palembang• 2011 - Sekarang Komisaris PT Pupuk Iskandar Muda

Appointed as Commissioners in PT PIM since 2012Born in Purwokerto, East Java, on 19 July 1950Obtained his Bachelor’s Degree in Chemical Engineering from Bandung Institute of Technology (ITB) in 1975 and his Master’s Degree in International Management and Finance in ST-PPM Jakarta in 1997.

Career start with PT Pupuk Kujang, Cikampek as Assistent Superintendent and in 2001 as President Director. • Assistant Superintendent , PT Pupuk Kujang Cikampek• 1978 - Superintendent, PT Pupuk Kujang Cikampek• 1982 - Manager, PT PupukKujangCikampek• 1985 - Plant Manager, PT PupukKujangCikampek• 1997 - Production Director , PT PupukKujangCikampek• 2001 - President Director, PT PupukKujangCikampek• 2004 - President Director, PT Pupuk Sriwijaya Palembang• 2011 - Present , Commissioners, PT Pupuk Iskandar Muda

Diangkat sebagai Komisaris PT PIM sejak tahun 2012Lahir di K.Curup, Rejang Lebong, Bengkulu, 11 Nopember 1952Meraih gelar Sarjana di Bidang Teknik Kimia dari Universitas Gajah Mada (UGM) pada tahun 1979.

Memulai karir dengan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagai Shift Supervisor dan pada tahun 2004 sebagai Direktur Produksi .• 1980 - Shift Supervisor, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang• 1982 - Kepala Bagian Operasi Utility, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang• 1986 - Kepala Bagian Pabrik Urea, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang• 1988 - Kepala Bagian Pabrik Ammonia, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang• 1990 - Kepala Dinas Operasi Pusri II, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang• 1998 - Kepala Departemen Operasi II, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang• 2002 - Wakil Kepala Kompatemen Produksi, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang• 2002 - Kepala Kompartemen Produksi, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang• 2004 - Direktur Produksi, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang• 2012 - Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia (Persero)

Appointed as Commissioners at PT PIM since 2012Born in K Curup, Rejang Lebong, Bengkulu on 11 November 1952Obtained his Bachelor’s Degree in Chemical Engineering from Gajah Mada University (UGM) in 1979.

Profil Dewan Komisaris Profile Board of Commissioners


Start his career in PT Pupuk Sriwidjaja Palembang as Shift Supervisor and in 2004 as Production Director.

• 1980 - Shift Supervisor, PT PupukSriwidjaja Palembang• 1982 - Head of Utility Operation, PT PupukSriwidjaja Palembang• 1986 - Head of Urea Plant, PT PupukSriwidjaja Palembang• 1988 - Head of Ammonia Plant, PT PupukSriwidjaja Palembang• 1990 - Department Head of Pusri II Operation, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang• 1998 - Department Head of Operation II, PT PupukSriwidjaja Palembang• 2002 - Vice Compartment head of Production, PT PupukSriwidjaja Palembang• 2002 - Compartment Head of Production, PT PupukSriwidjaja Palembang• 2004 - Production Director, PT PupukSriwidjaja Palembang• 2012 - Production Director, PT Pupuk Indonesia (Persero)

Diangkat sebagai Komisaris PT PIM sejak tahun 2012.Lahir di Alue Jamok, Aceh 6 Juni 1986Meraih gelar Sarjana Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada tahun 2010.

Memulai karir dengan sebagai Dosen STAIN Malikussaleh Lhokseumawe dan pada tahun 2012 sebagai Komisaris PT Pupuk Iskandar Muda.• 2009 – Dosen STAIN Malikussaleh Lhokseumawe • 2007 – sekarang, Tim pendamping Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kota

Lhokseumawe• 2008 – 2009 Community Fasilitator pada program pemberdayaan ekonomi

masyarakat .• 2012 – Sekarang, Komisaris PT Pupuk Iskandar Muda

Appointed as Commissioners at PT PIM since 2012Born in Alue Jamok, Aceh on 6 June 1986Obtained her Bachelor’s Degree of Educational from Jakarta State University (UNJ) in 2010.

Start her career as Lecturer in STAIN Malikussaleh Lhokseumawe and in 2012 as commissioner in PT Pupuk Iskandar Muda

• 2009 - Lecturer in STAIN Malikussaleh Lhokseumawe• 2009 - Lecturer in STAIN Malikussaleh Lhokseumawe• 2007 - Present, Escort Team of Community Economic Empowerment in Lhokseumawe• 2008 - 2009 Community Facilitator in Community Economic Empowerment program• 2012 - Present, Commissioners in PT Pupuk Iskandar Muda.

Fitriani KomisarisCommissioner


Laporan Direktur Utama President Director’s Report

Drs. Eko Sunarko, Ak., MMDirektur UtamaPresident Director


Assalamualaikum wr wb.

Pemegang Saham Dan Pemangku Kepentingan Yang Terhormat,

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala berkah dan karunia-Nya PT Pupuk Iskandar Muda telah berhasil meraih kinerja yang baik sesuai rencana kerja dan anggaran perusahaan tahun 2015.

Kondisi lingkungan bisnis perusahaan tahun 2015 tidak jauh berbeda dengan tahun 2014 sehingga untuk mencapai kinerja sesuai sasaran Perusahaan manajemen berupaya untuk menghadapi tantangan dan melakukan strategi yang jitu guna meraih kinerja yang maksimal dan menghasilkan dasar-dasar penguatan Perusahaan dimasa yang akan datang.

Laporan Direksi yang kami sampaikan ini merupakan pengantar atas laporan tahunan 2015 PT Pupuk Iskandar Muda yang menyajikan antara lain.

Kondisi Lingkungan Bisnis PerusahaanMelihat kondisi makro di tingkat nasional dan regional, secara umum kami masih optimis dengan potensi kinerja perusahaan dalam jangka panjang dan kami juga yakin bahwa ketahanan pangan nasional yang sudah berjalan akan terus ditingkatkan.

Tahun 2015, salah satu kendala terberat kami dalam menjalankan perusahaan adalah harga gas yang tidak ekonomis dan suplai gas dari pasokan (EMOI/Pertamina Hulu Energi) sering terkendala sehingga pabrik beberapa kali mengalami shutdown yang mengakibatkan tingginya konsumsi pemakaian gas per ton urea dan amoniak. Selain itu kendala lainnya yang dialami perusahan adalah nilai tukar mata uang Rupiah terhadap US Dollar yang melemah bahkan diakhir tahun 2015 nilai tukar rupiah mencapai 13.600 per US Dollar, dimana transaksi pembelian gas dan sebagian pembiayaan investasi dilakukan dalam mata uang US Dollar, sehingga melemahnya nilai tukar Rupiah akan meningkatkan risiko keuangan dan operasional perusahaan. Harga gas yang tinggi juga menyebabkan tingginya biaya produksi, sehingga PIM tidak dapat bersaing untuk memasarkan urea ke pasar ekspor maupun pasar nonsubsidi dalam negeri.

Harga pembelian gas alam sebagai bahan baku PT PIM pada tahun 2015 sangat tinggi yaitu rata-rata US $ 7,2 /MMBTU dan bahkan tertinggi

Assalamualaikum wr wb.

Honorable shareholders and stakeholders,

With utter praise and gratitude to Allah Almighty for all the blessings and His gift so in 2015 PT Pupuk Iskandar Muda has managed to achieve a good performance as planned in the company workplans and budget.

Business environment and condition in 2015 was not much different from 2014, so as to achieve the performance as the company targeted, management intends to address the challenges and doing the right strategy in order to achieve maximum performance and resulted in strenghening of company foundations in the future.

This Board of Directors report is an introduction to the 2015 PT Pupuk Iskandar Muda Annual Report presenting such as.

Business Environment ConditionSeeing the national and regional macro condition, generally we are still optimistic regarding the company performance potential in long-term and we believe that the ongoing national food security will elevate.

In 2015, one of our biggest obstacle in running the company was the non-economical gas price and gas supplies from the suppliers (EMOI/Pertamina Hulu Energi) were often constrained resulting several times of plant shutdown and high consumption in gas usage per ton urea and ammonia. Other obstacle the company experienced was the weakening of Rupiah exchange rate against US Dollar even at the end of year 2015, Rupiah was 13.600 per US Dollar, and gas purchasing transaction and part of investment financing is done in US Dollar currency, the weakened Rupiah leads to a rise of financial risk and company operations. The high gas price also caused a high production cost, so that PIM could not compete in urea export market and non-subsidiary domestic market.

The purchase price of natural gas as a raw material in 2015 was very high. On average, PT PIM purchased it at US $ 7,2 /MMBTU and



diantara pabrik pupuk anggota Holding PT Pupuk Indonesia (Persero). Tingginya harga gas tersebut membuat PT PIM tidak dapat bersaing untuk menjual produk urea ke pasar pupuk sektor kebun dan industri.

Hal yang membuat PIM bisa bertahan hidup adalah adanya Kebijakan Pemerintah memberlakukan sistem subsidi pupuk yang melalui Produsen pupuk guna mendukung Program ketahanan pangan nasional.

Kinerja PerusahaanDalam tahun 2015 PT PIM lebih menekankan pada strategi Perusahaan dalam program survival dan penguatan Perusahaan. Program penguatan Perusahaan ini yang berupa program transformasi dan restrukturisasi organisasi merupakan kelanjutan dari program tahun 2014 dan akan berkesinambungan pada tahun-tahun yang akan datang. Namun demikian, dengan keterbatasan sumber daya yang ada dan kondisi lingkungan Perusahaan yang sangat berat, PT PIM pada tahun 2015 berhasil membukukan laba setelah pajak sebesar Rp. 78.957 milyar atau 101,2% dari target yang ditetapkan Rp. 78 milyar. Perolehan laba ini terutama diperoleh dari kegiatan penyaluran pupuk bersubsidi dan upaya efisiensi di segala bidang.

Selain penugasan penyaluran pupuk bersubsidi, pada tahun 2015 Perusahaan juga melakukan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan program peningkatan pendapatan/produksi petani seperti melaksanakan program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K), total pelaksanaan pengelolaan area di tahun 2015 adalah seluas 91.885,4 Ha dari 110.000 Ha target pengelolaan area panugasan dari PT Pupuk Indonesia (Persero), serta melakukan program percontohan bercocok tanam yaitu demonstrasi plot (demplot) di berbagai wilayah pemasaran PT PIM.

Kondisi keuangan secara umum masih sangat berat, hal ini terkait dengan sistem pencairan dana subsidi yang ada masih tertunggak, dilain pihak pembayaran pembelian gas sebagai bahan baku harus dibayarkan dimuka. Harga jual urea non subsidi dan ammonia yang rendah juga menyebabkan PT PIM tidak dapat bersaing untuk menjual, sehingga tidak memperoleh tambahan pendapatan.

Jumlah aset / liabilitas dan ekuitas per 31 Desember 2015 ditutup masing-masing sebesar Rp. 5,32 triliun, jumlah aset ini berkurang

even the highest among members of a fertilizer plant Holding of PT Pupuk Indonesia (Persero). High gas price resulted in inability to compete in selling products to market urea fertilizer for the plantation and industrial sectors.

Only government policy that imposed a system of fertilizer subsidy through the fertilizer manufacturers to support the national Food Security Program that keeps PIM alive.

Company Performance In 2015, PT PIM put more emphasis on the Company’s strategy in the survival and strengthening of the Company’s program. The company strengthening program in the form of transformation and organizational restructuring program is a continuation of the program in 2014 and will be sustained in the years to come. However, even with limited resources available and very difficult environmental conditions, PT PIM in 2015 recorded a profit after tax of Rp. 78.957 billion or 101.2% beyond the target of Rp. 78 billion. Profit was mainly derived from the activities of subsidized fertilizer distribution and efficiency efforts in all sectors.

In addition to the assignment of subsidized fertilizer distribution, in 2015 the Company also conducts activities related to the program to improve the income / production of farmers such as the program of Food Production Enhancement based on the Corporation (GP3K), in 2015 covering an area of 91.885,4 Ha of the target 110.000 Ha given from PT Pupuk Indonesia (Persero), and a pilot program namely farming demonstration plot (demplot) in different PT. PIM market areas.

Financial condition in general is still very difficult. It is associated with disbursement of subsidies systems still overdue. On the other hand, the payment of gas purchase as raw material is to be paid up front. Low selling price of non-subsidized urea and ammonia also causes PT PIM to be unable to compete to sell for additional revenue.

Total assets / liabilities and equity per December 31, 2015 are respectively closed at Rp. 5.32 trillion, a decrease of Rp. 495.712 billion compared to


Rp. 495.712 milyar bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp. 5.813 triliun, hal ini terjadi karena beberapa proyek belum terealisasi antara lain pabrik NPK dan Reutilisasi Tangki Amoniak, dan pengembangan usaha lainnya.

Berdasarkan Laporan Evaluasi Kinerja yang diterbitkan oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan tanggal 17 Maret 2016, Tingkat kesehatan Perusahaan tahun 2015 dikategorikan sebagai ”SEHAT”, tingkat penggolongan ”A” dengan total skor 71,20%.

Evaluasi atas laporan penilaian tingkat pencapaian Key Performance Indicator(KPI) yang dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Rekan diperoleh skor 81,45 dengan kategori “Baik”, dengan rincian sebagai berikut: A. Perspektif keuangan dan pasar, pencapaian KPI perspektif ini adalah sebesar 31,06 dengan rincian a. Aspek kinerja keuangan adalah sebesar 18,81, b. Aspek pemasaran sebesar 12,25. B. Perspektif fokus pelanggan sebesar 2,10, C. Perspektif efektivitas produk dan proses adalah sebesar 20,12, D. Perspektif fokus tenaga kerja adalah sebesar 17,87, E. Perspektif kepemimpinan, tata kelola, dan tanggung jawab kemasyarakatan adalah sebesar 10,32.

Suatu capaian yang menggembirakan pada tahun 2015 adalah berdasarkan pencapaian hasil assessment penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang dilaksanakan oleh BPKP Perwakilan Aceh tahun 2015 dengan pencapaian skor 82,74 (katagori “Baik”), skor ini jauh lebih tinggi dari skor GCG tahun 2014 sebesar 76,27 (katagori “Baik”), dan skor tahun 2013 sebesar 71,40 (kategori “Cukup Baik”).

Dan juga hasil internal assessment oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) Holding Company atas Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) pada tahun 2015 PT PIM memperoleh hasil assessment memperoleh skor 496,25 point (katagori “Good Performance”) meningkat dari tahun 2014 dengan skor 479,75 point dan nilai KPKU tahun 2013 skor 464 point (katagori “Early Improvement”).

Bidang ProduksiGuna memenuhi penugasan pupuk bersubsidi di wilayah tanggung jawab PT PIM, pada tahun 2015 Perusahaan memproduksi pupuk urea sebanyak 419.054 ton atau 113,26 % dari target yang ditetapkan sebesar 370.000 ton, lebih tinggi dibandingkan produksi tahun 2014 sebesar 385.775 ton. Produksi ammonia

year 2014 with the amount of Rp. 5.813 trillion, the occurrence due to several unrealized projects such as NPK plant and reutilization of ammonia tank, and other business development.

Based on Performance Evaluation Report published by the Public Accountant Tanudiredja, Wibisana & Partners dated March 17, 2016, the soundness of the Company in 2015 are categorized as “HEALTHY” classification level “A” with a total score of 71,20%.

Evaluation of the assessment report on the level of achievement of Key Performance Indicator (KPI) which is implemented by Public Accountant Firm (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Partners obtained a score of 81,45 in the category of “Good”, detailed as: A. Financial and market perspective, the KPI achieved was 31,06 detailed as: a. Financial performance aspect was 18,81, b. Marketing aspect was 12,25. B. Customer focus perspective was 2,10, C. Product and process effectiveness perspective was 20,12, D. Labor focus perspective was 17,87, E. Leadership, governance, and social responsibility was 10,32.

An encouraging achievements in 2015 was based on the assessment result of Good Corporate Governance (GCG) by Finance and Development Supervisory Agency Aceh scoring 82,76 (“Good” category), higher than the 2014 CGC score which was 76,27 (“Good category) and the 2013 score 71,40 (“Fair” category).

Internal assessment result by PT Pupuk Indonesia (Persero) Holding Company for Superior Performance Assessment Criteria (KPKU) in 2015 PT PIM obtained a score of 496,25 points (“Good Performance” category) increased from the 2014 score of 479,75 points and the 2013 score of 464 points (“Early Improvement” category).

Production In order to fulfill the assignment of subsidized fertilizer in PT. PIM working areas, in 2015 the Company produced 419.054 tons of urea, or 113,26% of the target set at 370,000 tons, higher than the 2014 production of 385.775 tons. Ammonia production amounted to 330.463 tons, or 84,95% of the target of 389.000 tons,



sebesar 330.463 ton atau 84,95 % dari target 389.000 ton, lebih tinggi dari produksi amoniak tahun 2014 sebesar 273.138 ton.

Sebenarnya Perusahaan masih dapat memproduksi lebih banyak lagi produk ammonia dan urea, tetapi karena harga gas yang mahal sehingga produk PT PIM baik ammonia atau urea tidak dapat bersaing dipasar bebas maka dengan perhitungan yang cermat PT PIM menjalankan strategi hanya memproduksi sebatas jumlah yang diperlukan untuk pasokan pupuk bersubsidi sesuai ketentuan Pemerintah.

Bidang PemasaranDalam rangka mendukung suksesnya program swasembada pangan maka Pemerintah menugaskan PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai Holding Company melalui PT PIM untuk memasarkan kebutuhan pupuk urea bersubsidi untuk tanaman pangan dan perkebunan rakyat di Provinsi Aceh, Sumut, Sumbar, Riau & Kepri serta Kalimantan Barat sebanyak total 376.600 ton.

Realisasi pemasaran urea subsidi tahun 2015 sebesar 364.282 ton atau 96,47 % persen dari target RKAP sebesar 377.600 ton. Sedangkan realisasi penjualan pupuk organik hanya 42.598 ton atau 67,51% dari rencana 63.100 ton, hal ini karena tidak terdapat alokasi pupuk organik dalam RDKK di beberapa wilayah pemasaran PT PIM antara lain, Sumut, Sumbar & Riau dan adanya program pemerintah yang memberikan pupuk organik gratis kepada petani berupa program upaya khusus bantuan langsung yang dikoordinir oleh Dinas pertanian.

Realisasi penjualan amoniak excess sebesar 82.135 ton atau 155,80% dari rencana 52.719 ton, hal ini disebabkan adanya permintaan dari negeri china (eksport) dan penjulan amoniak kepada PT Petrokimia Gresik.

Bidang Sumber Daya ManusiaProgram Pengembangan SDM di PT PIM mengacu kepada roadmap SDM PT Pupuk Indonesia (Persero) dan kesepakatan bidang SDM PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan anak perusahaan lainnya yang ditanda tangani oleh Direktur Utama dan Direktur SDM pada tanggal 17 Juni 2013. Kesepakatan tersebut meliputi standardisasi; sistem remunerasi, fasilitas jabatan, sistem grade jabatan, pendidikan dan pelatihan, insentif & jasa operasi, harmonisasi program pasca kerja, optimalisasi tenaga alih daya.

higher than the 2014 ammonia production of 273.138 tons.

The company can actually produce more products of ammonia and urea, but since the price of gas is so expensive, then the products of PT PIM, ammonia or urea, cannot compete with the market. Based on economic calculation, PT PIM implemented the strategy that only produces limited amount to supply subsidized fertilizer in accordance with the Government policy.

Marketing In order to support the success of food self- sufficiency program, the Government commissioned PT Pupuk Indonesia (Persero) as a Holding Company through PT PIM to market that subsidized urea fertilizer for food crops and plantations owned by the people in the province of Aceh, North Sumatra, West Sumatra, Riau and Riau Islands as well as West Kalimantan with a total of 376.600 tons.

Marketing realization of subsidized urea in 2015 amounted to 364.282 tons, or 96,47% of the Company’s Budget Plan target which was 377.600 tons. While the organic fertilizer sales was only 42.598 tons or 67,51% of the target, 63.100 tons, this was due to no organic fertilizer allocation in the Definitive Plan for Group Needs in several marketing location of PT PIM such as North Sumatera, West Sumatera & Riau and the government program to give free organic fertilizer to farmers, which was a specialized program coordinated by the Department of Agriculture.

Excess ammonia sales amounted to 82.135 tons or 155,80% from the initial 52.719 tons, because of an export demand from China and sales of ammonia to PT Petrokimia Gresik.

Human ResourcesHuman Resource Development Program of PT PIM refers to the human resource roadmap of PT Pupuk Indonesia (Persero) and human resources sector agreements of PT Pupuk Indonesia (Persero) and other subsidiaries which was signed by the President Director and HR Director on June 17, 2013. The agreement covers standardization; remuneration system, position facility, position grade system, education and training, incentive and operation service, post-employment harmonization program, outsourcing optimalization.


Sesuai kondisi SDM yang ada di PT PIM, pada tahun 2015 program pengembangan SDM masih diprioritaskan kepada peningkatan kompetensi secara terus menerus sehingga mampu memberikan kontribusi yang optimal. Untuk menjalin hubungan industrial yang harmonis, terbuka dan demokratis serta berkeadilan, PT PIM secara konsisten menerapkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dalam kebijakan terkait peraturan sumber daya manusia.

Jumlah karyawan per 31 Desember 2015 sebanyak 675 orang, dibandingkan tahun 2014 sebanyak 972 orang atau terjadi pengurangan sebanyak 297 orang. Pengurangan karyawan tahun 2015 disebakan perusahaan melakukan rasionalisasi jumlah karyawan mengingat perusahaan akan menjalankan 1 unit pabrik dari 2 unit yang tersedia sesuai putusan dan arahan Pemegang Saham dalam RUPS RKAP 2014 yaitu perusahaan melakukan perencanaan manpower sesuai untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan dalam jangka panjang.

Proses pengurangan karyawan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hasil assesment yang dilakukan LPT-UI yang merekomendasikan beberapa opsi solusi maka diputuskan pengurangan karyawan melalui program pensiun dini atas permintaan sendiri (APS) bagi karyawan yang telah berumur 50 tahun keatas.

Kriteria bagi karyawan pensiun dini APS yang dapat mengajukan Padini APS yaitu:1. Usia karyawan sudah memasuki 50 tahun ke

atas;2. Memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam

asesmen;3. Ada rekomendasi dari atasan, dan suami/

istri;4. Mendapat persetujuan dari Direksi.

PT PIM telah menerapkan Sistem Manajemen Terintegrasi, yang merupakan paduan implementasi beberapa sistem manajemen, yaitu Sistem Manajemen Mutu (SSM-ISO 9001:2008), Sistem Manajemen Lingkungan (SML-ISO14001:2004) dan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3-PP50 tahun 2012). Pada saat ini Perusahaan telah menggunakan teknologi informasi yang cukup memadai. Sistem pembelian online yang dilakukan oleh distributor telah berjalan dengan lancar sehingga memudahkan dan memperpendek proses penembusan oleh

According to the human resource conditions of PT PIM, in 2015 the HR development program was prioritized to competency enhancement continuously for a more optimal contribution. To continue having a harmonious industrial relations, open and democratic as well as equitable, PT PIM consistently applies the Indonesian Constitution Number 13 year 2003 about labor and human resource regulation policy.

The number of employees by December 31, 2015 was 675 people, compared to 2014 which was 972 people, there was a reduction of 297 people. This was caused by the company doing a rationalization of the number of employees, taking into account that the company would only run 1 plant out available 2 in accordance with the shareholders’ decision on 2014 Company Budget Plan GMS which caused the company to do a manpower planning to sustain long-term company operational.

The employee reduction process was based on the applicable regulation and law, and the assessment result conducted by LPT-UI who then recommended several solutions and it was decided to reduce the employee number by early retirement at own request program (APS) for employees aging 50 years old and up.

Criterias for employees of early retirement to propose Padini APS are as following:1. Employees aging 50 and up;2. Can meet the requirements set for

assessment;3. Recommendation from higher-ups and spouse;4. Approval from Board of Direction.

PT PIM has implemented the Integrated Management System, which is a blend of implementation of management systems, namely Quality Management System (SSM-ISO 9001: 2008), Environmental Management System (EMS-ISO 14001: 2004) and Work Safety and Health Management Systems (SMK3-PP50 in 2012). At this time the company has used quite adequate information technology. Online purchase system made by distributors has been running smoothly so as to facilitate and shorten the process of penetration by the distributor. Monitoring stock systems of finished goods in the warehouse



line 1, 2 and 3 has been running smoothly and integrated with existing systems in PT Pupuk Indonesia (Persero) Holding Company, in addition to the procurement process for the majority of goods, PT PIM has also implemented the e-auction system.

In 2015 the Company had reformed the system and the information technology infrastructure to be integrated with the Holding Company’s Enterprise Resource Planning (ERP) program. Stages has been implemented are the improvement of the IT infrastructure PIM LAN that has completed the process of redesign / reengineering. ERP implementation is integrated with PT Pupuk Indonesia (Persero) Holding Company planned to go live in April 2016. Progress of 7 PT. PIM ERP modules by the end of 2015 are as follows; module HCM (Human Capital Management) 79%, FICO (Financial and Controlling) 98%, MM (Materials Management) 83%, SD (Sales and Distribution) 90%, PM (Plant Maintenance) 53%, PP (Production Planning) 100 % and QM (Quality Management) 93%, total 85,1%.

Before going live on April 2016 the ERP program will be followed-up by providing trainings for user such as cut over strategy, outstanding transaction and real transaction in SAP system.

Risk Management With challanges difficulties and threats againts the company’s survival, PT. PIM management strive to manage risk carefully as well as establishing it as a work culture of the Company.

In 2015 the company had assessed many risks in company’s internal and internal developmet which affect the company’s target directly nor indirectly based on the framework of risk management and risk management process such as determining context, assessment, risk treatment, monitoring and communicating.

The risk assessment was dynamic, a change would always be done according to the risk development occurred. 1st and 2nd semester of risk management development was based on

distributor. Sistem monitoring stock barang jadi di gudang Lini 1, 2 dan 3 telah berjalan dengan lancar dan terintegrasi dengan sistem yang ada di PT Pupuk Indonesia (Persero) Holding Company, disamping itu dalam proses pengadaan sebagian barang, PT PIM telah melaksanakannya dengan sistem e-auction.

Pada tahun 2015 Perusahaan telah melakukan pembenahan sistem dan infrastruktur teknologi informasi yang akan terintegrasi dengan program Enterprise Resource Planning (ERP) induk Perusahaan. Tahap-tahap yang telah dilaksanakan adalah penyempurnaan infrastruktur LAN TI PIM dengan telah selesai proses redesain/reengineering. Implementasi ERP yang terintegrasi dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) Holding Company direncanakan akan go live pada bulan April tahun 2016. Adapun progres 7 modul ERP PT PIM sampai akhir tahun 2015 sebagai berikut; modul HCM (Human Capital Management) 79%, FICO (Financial and Controlling) 98%, MM (Material Management) 83%, SD (Sales and Distribution) 90%, PM (Plant Maintenance) 53%, PP (Production Planning) 100% dan QM (Quality Management) 93%, dan total pekerjaan sudah mencapai 85,1%.

Program ERP sebelum go live April 2016 akan ditindaklanjuti dengan melakukan pelatihan terhadap user anatara lain strategi cut over, transaksi outstanding dan transaksi real di SAP system.

Manajemen RisikoDengan berlatar belakang kesulitan-kesulitan dan ancaman-ancaman kelangsungan hidup perusahaan yang dihadapi maka jajaran PT PIM berupaya mengelola risiko dengan cermat sekaligus menjadikannya sebagai budaya kerja Perusahaan.

Selama tahun 2015 perusahaan telah melakukan penilaian berbagai risiko terhadap perkembangan berbagai kondisi eksternal dan internal perusahaan yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap pencapaian target-target perusahaan dengan berdasar kepada Kerangka Kerja untuk mengelola Manajemen Risiko dan Proses Manajemen Risiko antara lain menentukan kontek, melakukan assesment, perlakukan risiko, monitoring dan komunikasi.

Hasil penilaian risiko bersifat dinamis yaitu selalu dilakukan perubahan sesuai perkembangan risiko yang dihadapi perusahaan. Pengembangan pengelolaan risiko Semester - I dan Semester


the assessment of risk management which was done by the risk owner in work units throughout 2015, company’s risk profile in 2015 shows 197 numbers of risk events, no addition of new risk, while risk value points decreased from 9,82 to 9,79 because of the gas contract agreement and maintenances on high and strategic risks.

197 Risk events consist of 2015 residual risk for 4 events with High classification, 139 risk events with Medium classification, 54 low risk events, hence the risk point was 9,79 (Medium Risk).

Corporate GovernancePT PIM management continuously improve the systems and procedures for implementing the principles of Good Corporate Governance (GCG). The application of GCG is not just compliance but has been transformed into a company culture in the form of code of conduct.

Assessment of the GCG practice of PT PIM is based on methods and assessment procedure from the Decree of Secretary Minister for State Owned Enterprise Number: SK-16/S.MBU/2012 about Assessment Indicator and Evaluation of Good Corporate Governance on State Owned Enterprise. The assessed aspects were summarized in 43 indicators and 153 parameters on 6 aspects of GCG application: (i) Commitment on Sustainable Governance Practice, (ii) Shareholders and General Meeting of Shareholders, (iii) Board of Commissioner (iv) Board of Direction (v) Information Disclosure and Transparency and (vi) Other Aspects. The assessment result of GCG practice of PT PIM in 2015 by the Finance and Development Supervisory Agency scored 82,74 ‘Good’ an increase from the 2014 score of 76,27.

In order to achieve PIM Bersih and prevent corruption in PIM employees, PT PIM assembled a team of whistleblowing system management and gratification control in cooperation with Indonesian Corruption Eradication Commission (KPK). In 2015 there were 36 reports of gratification and already been followed-up by KPK and WBS team according to the procedures and law.

PT PIM is committed to ensure the health and safety of its workers through activities to improve

– II berdasarkan hasil pengelolaan risiko yang dilakukan oleh pemilik risiko (risk owner) di unit kerja dalam periode tahun 2015, maka profil risiko perusahaan pada tahun 2015 terlihat jumlah Peristiwa risiko 197, tidak ada penambahan risiko baru, sedangkan Nilai Tingkat risiko terjadi penurunan dari 9,82 menjadi 9,79 penurunan Nilai Tingkat risiko ini disebabkan adanya kesepakatan kontrak Gas dan perbaikan-perbaikan pada risiko tinggi dan strategis.

Peristiwa risiko sebanyak 197 terdiri dari residual risk tahun 2015 yaitu 4 peristiwa risiko dengan klasifikasi High, 139 peristiwa risiko dengan klasifikasi Medium, 54 peristiwa risiko low, sehingga nilai risiko sebesar = 9,79 (Medium Risk).

Tata Kelola PerusahaanManajemen PT PIM secara terus menerus memperbaiki sistem dan prosedur pelaksanaan pinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Penerapatan GCG tidak hanya sekedar compliance namun telah ditransformasikan menjadi kultur Perusahaan dalam bentuk pedoman perilaku (Code of Conduct).

Assessment terhadap penerapan GCG pada PT PIM dilaksanakan berdasarkan metode dan prosedur assessment sesuai Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara. Aspek yang dinilai terangkum dalam 43 indikator dengan 153 parameter pada enam aspek penerapan GCG yaitu: (i) Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan, (ii) Pemegang Saham dan RUPS, (iii) Dewan Komisaris (iv) Direksi,(v) Pengungkapan Informasi dan Transparansi dan (vi) Aspek Lainnya. Dari hasil assessment penerapan GCG PT PIM tahun 2015 yang dilaksanakan oleh BPKP mencapai skor 82,74 dengan predikat ‘Baik’, naik dari skor GCG tahun 2014 sebesar 76.27.

Dalam rangka menuju PIM Bersih dan mencegah tindakan korupsi bagi Insan PIM, PT PIM telah membentuk tim pengelolaan wistleblowing sistem dan pengendalian gratifikasi yang bekerjasama dengan KPK RI. Tahun 2015 telah menerima 36 pelaporan Gratifikasi dan sudah ditindaklanjuti oleh KPK RI dan Tim WBS sesuai prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PT PIM berkomitmen untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja melalui kegiatan-kegiatan



work health and safety culture. In 2015, PT PIM received a zero accident award for the achievement of K3 program and reached 6.265.703 work hours with no accident since January 1, 2012 until December 31, 2014 from the Indonesian Ministry of Labor on August 31, 2015. Also an award from Social Security Agency (BPJS) on the achievement of implementing SMK3 in work environment and controlling work accident level on December 5, 2015.

In Environment sector, in accordance with the Decree of the Minister of Environment and Forestry Number: SK.557/Menlhk-Setjen/2015, PT PIM managed to achieve “Proper Blue” rank in managing the environment year 2014-2015. In order to maintain the health of employees preventive measures are also carried out in the form of general checkup. Then the values of safety and the environment used as a working culture to establish a safety culture in PT PIM. Foresting Program in 2015 has been carried out in the form of planting 11.101 trees in areas of the Company and the environment.

Corporate Social Responsibility Although the company has limitations in available budget caused by gas supply problem which affected the company’s profit, PT PIM always sought to maintain company sustainability through implementation of environmental activities in the scope of economic, social, religion and culture development to the community around the company which is a part of company stakeholder. The community takes the existence of PT PIM as an integral part to grow together in a synergic partnership.

PT Pupuk Iskandar Muda is constantly increasing the Company’s performance in Corporate Social Responsibility (CSR) covering the field of education, health, religion, culture, public welfare, sport, nature conservation and economic empowerment by using funds sourced from CSR funding, Bina Wilayah (BL) and Amil Zakat Foundation (YAZ) PT PIM, and the CSR funding realization, Bina Lingkungan with the amount of Rp. 5.264.000.000,- and YAZ 2015 distributed with the amount of Rp. 5.043.767.322,-.

untuk meningkatkan budaya keselamatan dan kesehatan kerja. Pada tahun 2015 PT PIM mendapatkan penghargaan kecelakaan nihil (zero accident award) atas prestasi dalam melaksanakan program K3 sehingga mencapai 6.265.703 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja terhitung sejak 01 Januari 2012 s.d 31 Desember 2014 oleh kementerian ketenagakerjaan RI pada tanggal 31 Agustus 2015. Dan penghargaan dari BPJS atas prestasi penerapan SMK3 di lingkungan kerja dan mengendalikan tingkat kecelakaan kerja pada tanggal 5 Desember 2015.

Pada Bidang Lingkungan Hidup, sesuai Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor : SK.557/Menlhk-Setjen/2015, PT PIM berhasil mendapatkan peringkat “Proper Biru” dalam mengelola lingkungan hidup tahun 2014-2015. Dalam rangka menjaga kesehatan karyawan juga dilakukan usaha preventif yaitu general check up. Kemudian nilai-nilai keselamatan kerja dan lingkungan hidup telah dijadikan budaya kerja untuk terciptanya safety culture di PT PIM. Program Penghijauan pada tahun 2015 telah dilakukan penanaman pohon di area Perusahaan dan lingkungan sebanyak 11.101 pohon.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanWalaupun PT PIM memiliki keterbatasan anggaran yang disebabkan oleh permasalahan suplai pasokan gas sehingga berdampak terhadap perolehan laba Perusahaan, namun PT PIM selalu berupaya untuk menjaga keberlangsungan Perusahaan melalui implementasi kegiatan yang berwawasan lingkungan dalam ruang lingkup peningkatan ekonomi, sosial, agama dan budaya dari masyarakat lingkungan yang merupakan bagian dari stakeholder secara keseluruhan. Masyarakat merasakan kehadiran PT PIM sebagai bagian integral untuk maju bersama dalam kemitraan yang sinergis.

PT Pupuk Iskandar Muda terus berusaha meningkatkan kinerja Perusahaan di bidang Corporate Sosial Responsibility (CSR) meliputi bidang pendidikan, kesehatan, keagamaan, budaya, kesejahteraan umum, olah raga, pelestarian alam dan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan menggunakan anggaran yang bersumber pada pembiayaan CSR, Bina Wilayah (BL) dan Yayasan Amil Zakat (YAZ) PT PIM, adapun realisasi pembiayaan CSR, Bina Lingkungan sebesar Rp. 5.264.000.000,- dan realisasi penyaluran YAZ tahun 2015 sebesar Rp. 5.043.767.322,-


Composition Change of the BOD In 2015 there are no changes in the Board of Directors members of PT PIM, current members are the result of Extraordinary General Meeting of Shareholders on April 21, 2014 with the composition of the Board of Directors as follows:1. Eko Sunarko as President Director2. Listyawan Adi Pratisto as Production, Technical

& Development Director 3. Husni Ahmad Zaki as Commercial Director4. Usman Mahmud as HRD and General Affairs

Director

Closing On this occasion, we thank you profusely to the Shareholders, the Board of Commissioners, central and local governments, employees, suppliers, business partners, community and other Stakeholders for the support and trust given to us in implementing company’s work plan in accordance with the decisions and directions from the 2015 Shareholders.

In the future, we believe that with the grace and pleasure of Allah SWT, by hard work and good synergy, PT PIM may rise and expand and continue to achieve better performances.

Wassalamuälaikum Wr Wb.

Perubahan Susunan DireksiDalam tahun 2015, tidak ada perubahan komposisi Direksi PT PIM, susunan Direksi saat ini sesuai hasil putusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) tanggal 21 April 2014 dengan komposisi Direksi sebagai berikut :1. Eko Sunarko sebagai Direktur Utama2. Listyawan Adi Pratisto sebagai Direktur

Produksi, Teknik & Pengembangan3. Husni Achmad Zaki sebagai Direktur Komersil4. Usman Mahmud sebagai Direktur SDM

& Umum

PenutupPada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para Pemegang Saham, Dewan Komisaris, pemerintah pusat maupun daerah, karyawan, pemasok, mitra kerja, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada kami dalam menjalankan program kerja perusahaan sesuai putusan dan arahan Pemegang Saham tahun 2015.

Dimasa mendatang kami percaya bahwa dengan rahmat dan ridha Allah SWT dan disertai dengan kerja keras dan sinergi yang baik PT PIM bisa bangkit dan berkembang serta senantiasa meraih prestasi yang lebih baik.

Wassalamuälaikum Wr Wb.

Krueng Geukueh, 12 Januari 2016

Atas nama Direksi PT Pupuk Iskandar Muda,

Drs. Eko Sunarko, Ak., MM

Direktur Utama / President Director


Profil Dewan Direksi Profile Board of Directors

2 1 43

1. Drs. Eko Sunarko, Ak., MM Direktur Utama / President Director

2. Ir. Listyawan Adi Pratisto, MM Direktur Produksi, Teknik & Pengembangan/ Production, Technical & Development Director

3. Ir. Usman Machmud, MM Direktur SDM dan Umum / HRD and General Affairs Director

4. Husni Achmad Zaki Direktur Komersial / Commercial Director



Diangkat sebagai Direktur Utama PT PIM sejak tahun 2012Lahir di Mojokerto 17 Juli 1956Menyelesaikan gelar Sarjana Jurusan Ekonomi / Akuntansi di Universitas Airlangga pada tahun Oktober 1982. Meraih Master di Universitas Gadjah Mada jurusan Keuangan Perbankan pada tahun 1993. Memulai karir di industri pupuk pada tahun 1982 dengan bergabung di PT Pupuk Kaltim sebagai Cost Control Accountant Proyek Kaltim-2 dan selanjutnya menduduki berbagai posisi di Pupuk Kaltim• 1983 CCA Proyek Kaltim-2, Perwakilan Houston-USA• 1986 CCA Proyek Kaltim-3, Perwakilan Yokohama-Japan• 1989 Kepala Departemen Administrasi Keuangan• 1994 Kepala Satuan Pengawas Intern• 1995 Kepala Kompartemen Keuangan• 2003 Kepala Kompartemen Pemasaran• 2004 Direktur Keuangan PT Pupuk Kaltim• 2011 Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang• 2012 - 2015 Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda

Appointed as a president director of PT PIM since 2012Born ini Mojokerto on 17 July 1956

Completing his Bachelor Degree in Economics / Accounting in Airlangga University in October 1982. Obtained his Master Degree in Gadjah Mada University Majoring in Finance Banking in 1993. Start his career in Fertilizer industry in 1982 by joining PT Pupuk Kaltim as Cost Control Accountant in Kaltim-2 Project and he occupied several position in Pupuk Kaltim• 1983 CCA of Kaltim-2 Project, Houston - USA representative• 1986 CCA Project of Kaltim-3, Yokohama - Japan Representative• 1989 Department Head of Financial Administration • 1994 Head of Intern Supervisor Unit• 1995 Head of Financial Compartment• 2003 Head of Marketing Compartment• 2004 Director of Finance of PT Pupuk Kaltim • 2011 President Director of PT Pupuk Sriwidjaja Palembang • 2012 - 2015 President Director of PT Pupuk Iskandar Muda

Diangkat sebagai Direktur Produksi, Teknik & Pengembangan PT PIM sejak tahun 2014Lahir di Kediri, Jawa Tmur, pada tanggal 30 Juli 1961 Menyelesaikan Sarjana Teknik dari Fakultas Teknik Kimia Universitas Gajah Mada Yogyakarta tahun 1986. Memulai karir di PT Pupuk Kujang Cikampek pada tahun 1987 sebagai staf Departemen Produksi. Melanjutkan pendidikan S2 di Sekolah Tinggi Manajemen Presetia Mulya Program Studi Manajemen International pada tahun 2001.1998 - Menjadi Super Intendant Process Engineering PT Pupuk Kujang• 2001 - Manager Departemen Pengawasan PT Pupuk Kujang• 2001 - Manager Departemen Pengawasan Proses PT Pupuk Kujang• 2003 - Manager Departemen Engineering Proyek Kujang-1B• 2005 - Manager Departemen Produksi Kujang-1B• 2008 - Staff Utama II Pada Direktur Produksi PT Pupuk Kujang• 2009 - General Manager Pemeliharaan PT Pupuk Kujang• 2010 - General Manager Produksi PT Pupuk Kujang• 2014 - 2015 Direktur Produksi, Teknik dan Pengembangan PT Pupuk Iskandar Muda

Appointed as Production, Technical and Development Director of PT PIM since 2014.Born in Kediri, East Java, on 30 July 1961Completed his bachelor degree in Chemical Engineering from Chemical engineering faculty, Gajah Mada University Yogyakarta n 1986. Start his career in PT Pupuk Kujang Cikampek in 1987 as Production Department Staff. Continue his Master degree in Management Presetia Mulya School, study program of International Management in 2001. • 1998 - Superintendet Utility, PT Pupuk Kujang• 2001 - Superintendent of Engineering Process, PT Pupuk Kujang• 2001 - Manager of Process Control Departemen, PT Pupuk Kujang• 2003 - Manager of Engineering Departemen, Kujang-1B project • 2005 - Manager of Production Departemen, Kujang-1B

Drs. Eko Sunarko, Ak., MMDirektur Utama President Director

Ir. Listyawan Adi Pratisto, MMDirektur Produksi, Teknik & PengembanganProduction, Technical & Development Director

Profil Dewan Direksi Profile Board of Directors


• 2008 – Main Staff II of Production Direktur, PT Pupuk Kujang• 2009 - General Manager of Maintenance, PT Pupuk Kujang• 2010 - General Manager of Production, PT Pupuk Kujang• 2014 - 2015 Direktur of Production, engineering and Development of PT Pupuk Iskandar

Muda

Diangkat sebagai Direktur SDM & Umum PT PIM sejak tahun 2010Lahir di Peureulak, Aceh 1958 LulusanSarjana S1 IPB (Institut Pertanian Bogor) pada tahun 1982 dan Magister Manajemen dari Universitas Indonesia pada tahun 2000. Awal karir sebagai Foreman komunikasi Biro Humas PT PIM, dan kemudian menduduki beberapa posisi di PIM.• 1991 - 1994 Kepala Agribisnis Penelitian R&D• 1994 - 2000 Kepala Sistem Manajemen R&D• 2001 - 2002 Kepala Departemen Pemasaran• 2002 - 2004 Kepala Biro Logistik• 2005 - 2010 Sekretaris Perusahaan• 2010 - 2015 Direktur SDM dan Umum

Appointed as Human Resources and General Affairs Director of PT PIM sin 2010Born in Peureulak, Aceh 1958Graduated from IPB (Bogor Institute of Agriculture) in 1982 and Magister Management of Indonesia University in 2000. Start his career as Foreman of Communication of Public Relation Bureau in PIM and then occupied several position in PIM • 1991 - 1994 Head of Agribusiness Research of R&D• 1994 - 2000 Head of Management System of R&D• 2001 - 2002 Head of Marketing Department• 2002 - 2004 Head of Logistic Bureau• 2005 - 2010 CorporateSecretary• 2010 - 2015 Director of Human Resources and General Affairs 2010

Diangkat sebagai Direktur Komersil PT PIM sejak tahun 2010Lahir di Jakarta, 1965Meraih gelar Sarjana Akuntansi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jakarta pada tahun 1986 dan Bachelor of Business dari University of Wisconsin, USA pada tahun 1989.Berpengalaman dalam bisnis Consumer Banking lebih dari 18 tahun dan 15 tahun diantaranya dalam Bisnis Kartu Kredit di Bank Asing, Bank Swasta, Bank Negara dan Nasional.• 1990, ABN Amro Bank• 1991-1996, General Banking Kepala Dept Consumer Administrasi Citibank NA• 1996-1997, Admin Umum dan Accounting Manager Rabobank Duta Indonesia• 1997-2000, BNI 46 - Dept Jaminan Kualitas /Pengguna Koordinator Divisi Business

Card Departemen Mgr BNI 46• 2001-2008, Quality Assurance Mgr, Kartu Debit dan Kepala Bisnis Prabayar, Kartu Produk

Kepala Pemasaran Tanpa Jaminan, Kepala Proyek Khusus, Manajer Pengembangan Strategis dan Divisi Kredit Tanpa Jaminan Danamon Card

• 2008-2010, Managing Director PT Value Data Indonesia• 2010 - sekarang Direktur Komersil PT PIM

Appointed as Commercial Director of PT PIM since 2010Born in Jakarta 1965He holds a Bachelor of Accountancy, from Sekolah Tinggu Akuntansi Negara, Jakarta in 1986 and Bachelor of Business from The University of Wisconsin, USA in 1989. He experienced over 18 years in the Consumer Banking business, with 15 years of them in the Credit Card Business in Foreign Banks, Private Bank, State Bank and National.• 1991 - 1996, General Banking Head of Administration Consumer Head, Citibank NA• 1996 - 1997, General Affairs Administration and Accounting Manager in Rabobank Duta

Indonesia• 1997 - 2000, BNI 46 - Department of Quality Guarantee/ Department Manager of

Business Card Division User Coordinator in BNI 46• 2001 - 2008, Quality Assurance Mgr, Debit Card and Prepayment Business Head,

Unsecured Marketing Head Product Card, Special Project Head, Strategic Development Manager and Unsecured Credit Division of Danamon Card.

• 2008 - 2010, Managing Director of PT Value Data Indonesia• 2010 - Present, Commercial Director of PT PIM

Ir. Usman Machmud, MMDirektur SDM dan UmumHRD and General Affairs Director

Husni Achmad ZakiDirektur KomersilCommercial Director


D Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Evaluation and Analysis



Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Evaluation and Analysis

TINJAUAN INDUSTRI KONDISI PEREKONOMIANPerekonomian Indonesia mengalami masa sulit pada tahun 2015 akibat kelesuan ekonomi global, kejatuhan nilai tukar rupiah, dan penurunan harga minyak. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan hanya 4,6 persen, turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang berkisar 5 – 6 persen.

Awal tahun 2015 menjadi momentum tepat untuk memprediksi kondisi perekonomian Indonesia kedepan. Sebagai salah satu negara yang baru saja mengalami perombakan politik, serangkaian kebijakan baru tentunya akan mempengaruhi proyeksi ekonominya. Meskipun laju perekonomian di tahun lalu mengalami perlambatan, namun sejumlah ahli dan ekonom justru memprediksi bahwa di tahun 2015 perekonomian Indonesia akan mengalami peningkatan. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Bahkan ditengah kondisi ekonomi internasional yang terbilang pesimis dalam beberapa tahun terakhir.

Pada pertengahan Januari 2015, Bank Indonesia menetapkan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,75%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility masing-masing tetap pada level 8,00% dan 5,75%. Kemudian dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan ekonomi Indonesia di 2014 dan prospek ekonomi 2015 dan 2016 yang menunjukkan bahwa kebijakan tersebut masih konsisten dengan upaya untuk mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4±1% pada 2015 dan 2016, dan mendukung pengendalian defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat.

Tahun 2015 merupakan momentum memperbaiki neraca perdagangan, dengan menekan defisit neraca perdagangan khususnya import pangan pokok. Pengalaman telah memberi pelajaran akan pentingnya kedaulatan pangan karena sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, gejolak harga pangan sangat rentan dan berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan.

Ketergantungan akan pangan impor beresiko besar bagi bangsa Indonesia, dimana dengan kebutuhan pangan yang besar, tekanan eksternal akan berdampak luas di bidang sosial, ekonomi dan politik, sehingga kedaulatan pangan tidak dapat ditawar-tawar lagi, sekaligus sebagai perwujudan kemandirian ekonomi. Gerakan sinergitas telah dioptimalkan melalui peningkatan daya saing produk pertanian dalam negeri dan memperbesar kapasitas produksi.

INDUSTRY OVERVIEW ECONOMIC CONDITIONSIndonesian economy has a tough time on year 2015 due to global economic sluggishness, the fall of rupiah’s exchange rate, and the decrease of oil price. Indonesia’s economic growth on 2015 is estimated to be only 4.6 percent, which is lower than previous years at about 5-6 percent.

The beginning of year 2015 becomes the perfect momentum to predict Indonesia’s economic condition in the future. As one of the countries that has gone through political transformation, a set of new policies are going to affect its’ economic projection. Even though the rate of economy last year slowed down, but a number of experts and economist predict that on 2015 Indonesia’s economy will improve. How can this happen? Even in the midst of international economic condition that is pessimistic in the last years.

In the middle of January 2015, Bank Indonesia decided to keep the BI rate of 7.75%, with lending facility interest and deposit facility interest at 8.00% and 5.75%, respectively. Next, a thorough evaluation on Indonesia’s economic growth on 2014 and economic prospects of 2015 and 2016 is commenced. It shows that the policy is still consistent with the effort to drive the inflation to 4±1% in 2015 and 2016, and supports the control of current account’s deficit to a healthier state.

Year 2015 is the momentum to fix the trade balance by suppressing trade balance deficit especially staple food imports. Experience has given lessons about the importance of food sovereignty because it greatly affects people’s life. Food price fluctuations are very susceptive and have effect on poverty rate.

The dependence of food import is a major risk for Indonesia, where food needs are large, external pressure will have a wide impact in the social, economic and political. Therefore, food sovereignty is not negotiable, as well as the realization of economic independence. Movement of synergy has been optimized by improving the competitiveness of domestic agricultural products and increase production capacity.


Increasing competitiveness is implemented through increased productivity, technology of cultivation, processing, marketing and support services at both the farmers and entrepreneurs. Increasing productivity is a good source of growth for the production side and can also provide major added value compared with an increase in acreage as well as capacity or extension.

Challenges faced by the agricultural sector is increasingly severe as the impact of global climate change, relatively high population growth, more open and rigorous competition and liberalization of international trade. All stakeholder need to play active role for a successful development of the agricultural sector. This sector has high elasticity to job creation and also effective to reduce inequality in the agricultural sector.

The challenges and opportunities of economic development in 2015 may spur to further capitalize on the momentum and optimize efforts to ensure the accelerated development of infrastructure for the development of the productive sectors of the economy, in order to overcome the problem of gaps and accelerate the realization of economic independence.

In order to support the national food security program, the Government continues to encourage manufacturers of fertilizers to guarantee the procurement and distribution of fertilizer to the hands of farmers with the principles of 6 Rights. It is inline with The Nawa Cita programs stated in point 6, namely “Improving people’s productivity and competitiveness in the international market so that Indonesian people can move forward and rise with other Asian nations”, and point 7 namely “Achieve economic independence by moving the strategic sectors of the domestic economy”.

The government has several policies and programs to achieve Food Sovereignty, which can be described as follows:

1. Development of Agricultural intensification Agricultural intensification program was developed to increase agriculturalproductivity, the expansion / development of the region and the rejuvenation of agricultural areas, and implement improvement programs diversification and food security.

Peningkatan daya saing diimplementasikan melalui peningkatan produktivitas, teknologi budidaya, pengolahan, pemasaran dan jasa penunjang baik di tingkat petani maupun pelaku usaha. Peningkatan produktivitas merupakan sumber pertumbuhan yang baik untuk sisi produksi dan juga dapat memberikan nilai tambah yang utama dibandingkan dengan peningkatan areal maupun kapasitas ataupun ekstensifikasi.

Tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian semakin berat sebagai dampak dari perubahan iklim global, pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, persaingan perdagangan internasional dan liberalisasi yang makin terbuka dan ketat. Suksesnya pembangunan sektor pertanian perlu mendapat dukungan seluruh pemangku kepentingan karena memiliki elastisitas yang tinggi terhadap penciptaan lapangan kerja dan juga efektif untuk mengurangi ketimpangan di sektor pertanian.

Berbagai tantangan dan peluang pembangunan ekonomi di tahun 2015 dapat memacu untuk lebih memanfaatkan momentum dan mengoptimalkan upaya dalam menjamin percepatan pembangunan infrastruktur agar dapat berkembangnya sektor ekonomi produktif, guna mengatasi masalah kesenjangan serta mempercepat terwujudnya kemandirian ekonomi.

Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional maka Pemerintah terus mendorong produsen pupuk untuk dapat menjamin pengadaan dan penyaluran pupuk sampai ke tangan petani dengan prinsip 6 Tepat. Hal ini sesuai dengan program Nawa Cita dalam butir ke 6 yakni “Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya”, dan butir ke 7 yakni “Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik”.

Program Pemerintah memiliki beberapa kebijakan dan program untuk mencapai sasaran Kedaulatan Pangan, yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pengembangan intensifikasi Pertanian Program intensifikasi pertanian dikembangkan untuk peningkatan produktivitas hasil petanian ,perluasan/pengembangan kawasan dan peremajaan areal pertanian, serta melaksanakan program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan.



2. Fertilizer SubsidyThe Government through the Ministry of Finance Regulation No. 112/PMK.02/2007, changed patterns of natural gas subsidies into subsidies on fertilizer prices. With this scheme, the Government will pay the difference in cost price plus a margin of 10%, and distribution costs is deducted by Maximum Retail Price (MRP) established by the Government. In addition to the assignment of the Government to meet the needs of fertilizer for farmers, National fertilizer producers in accordance with Law No. 19 of 2003, are also required to make a profit from the sale of non-subsidized fertilizer and exports and contribute dividends and taxes for the state.

NATIONAL FERTILIZER INDUSTRY CONDITIONSIn the agricultural sector, the role of fertilizer supply is an important production factor. Proper use of fertilizers will determine the quantity and quality of agricultural products produced. The needs of both organic and inorganic fertilizers in Indonesia continues to increase. According to the survey conducted by the Central Data Mediatama Indonesia (CDMI), fertilizer demand in 2015 is estimated at more than 13 million tons.

CDMI survey also found that problems still convolute national fertilizer industry, especially under capacity fertilizer production. This resulted in imbalance demand and supply, therefore State-Owned Enterprises (SOEs) fertilizer plant performances needs improvement. Along with the launching of the food security program by the Government, PT Pupuk Indonesia as Holding Company of SOEs fertilizer have set up investment to build four new fertilizer plants to revitalize the old and inefficient plant. This step will spur greater production capacity to meet the needs of domestic fertilizer. Performance of SOEs fertilizer company also continued to increase, due to higher earnings and the value of assets from year to year.

During the 2015-2016 period, the availability (supply) of ammonia in the world, from suppliers increased by about 0.6 million tons while import demand growth over the same period increased by about 1.3 million tons. This means that there is a chance of higher export market in 2016 so it requires higher supply from suppliers to the market. Volume demand for ammonia exports in 2015 increased by 5.13% compared to 2014,

2. Subsidi Pupuk Pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.02/2007, merubah pola subsidi gas bumi menjadi subsidi harga pupuk. Dengan pola tersebut Pemerintah akan membayar selisih harga pokok ditambah margin 10% dan biaya distribusi dikurangi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah. Selain penugasan dari Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani, produsen pupuk Nasional sesuai dengan Undang-undang Nomor 19 tahun 2003, juga dituntut untuk mendapatkan profit dari penjualan pupuk non subsidi dan ekspor yang dapat menyumbang dividen dan pajak bagi negara.

KONDISI INDUSTRI PUPUK NASIONALPada sektor pertanian peranan suplai pupuk merupakan salah satu faktor produksi yang penting, karena penggunaan pupuk secara tepat akan menentukan kuantitas dan kualitas produk pertanian yang dihasilkan. Kebutuhan pupuk baik organik maupun anorganik di Indonesia terus mengalami peningkatan, Menurut survey yang dilakukan Central Data Mediatama Indonesia (CDMI), tahun 2015 diperkirakan lebih dari 13 juta ton.

Survey CDMI juga menemukan persoalan yang masih membelit industri pupuk nasional terutama belum optimalnya produksi pupuk sehingga terjadi ketimpangan antara demand dan supply, untuk itu kinerja pabrik pupuk milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus ditingkatkan. Seiring dengan pencanangan program ketahanan pangan oleh Pemerintah, PT Pupuk Indonesia (Persero) merupakan induk BUMN pupuk telah menyiapkan investasi untuk membangun empat pabrik pupuk baru yang juga akan digunakan untuk merevitalisasi pabrik yang sudah tua dan tidak efisien. Langkah ini akan memacu kapasitas produksi yang lebih besar untuk dapat memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri. Kinerja perusahaan pupuk BUMN juga terus meningkat, seiring dengan kenaikan laba dan nilai aset dari tahun ke tahun.

Selama periode 2015-2016, ketersediaan (supply) ammonia dunia dari pemasok naik sekitar 0,6 juta ton sementara pertumbuhan permintaan impor selama periode yang sama meningkat sekitar 1,3 juta ton. Berarti ada peluang ekspor yang lebih tinggi pasar pada tahun 2016 sehingga diperlukan suplai yang lebih tinggi dari pemasok ke pasar. Volume permintaan ammonia ekspor pada tahun 2015


with ammonia absorbed back by the market of Saudi Arabia as it began producing urea plant.

It is estimated that during the period 2016- 2020, the market would be weakened by 3.98% due to the addition of some ammonia production capacity with relatively cheap price, from significant expansion of ammonia production capacity, and reduction of ammonia import demand in the United States. From the year 2016-2020 inexpensive ammonia supply is expected to increase by about 1.2 million tons, while demand is expected to fall by 0.8 million tons.

The price of ammonia during the period of 2015-2016 will experience fluctuations based on estimation of the increasing demand for ammonia. By 2015 an estimated price of ammonia increased by an average of 9.61% due to an increase in demand for ammonia as many factories built new Urea especially in Saudi Arabia. By 2016, amonia price is estimated to decrease by 1.81% due to reduced demand for ammonia in particular from the United States as it has already started ammonia production.

Based on the Fertecon forecast, from 2016-2020 prices will experience slight decrease by about 16.60% due to the increased supply capacity of ammonia in the export market. Then it will increase back up to 14.40% until 2025 due to the expansion of demand for the use of ammonia itself.

Increase in demand on Urea from 2015 to 2020 is projected from 45.3 million tons to 52.6 million tons, an increase of 16.11%. This is equivalent to 1.22 million tons per year and the rate of demand growth on average of 2.69% per year. Growth in demand is expected to slow downin 2021 and then increase again reaching 57.0 million tons in 2025.

Decline in US demand affect the amount of the increase in imports in Asia. US imports are expected to fall nearly 1.5 to 3.4 million tons in 2017. Growth in imports for the use of urea will occur in Asia, especially India. Export into India is expected to reach 9 million tons in 2016 and 11 million tons in 2020. The growth in demand in Asia will also be affected by the production of

meningkat 5,13% dibandingkan tahun 2014, dengan diserapnya kembali ammonia oleh pasar negara Arab Saudi yang mulai memproduksi pabrik Urea.

Diperkirakan selama periode 2016-2020, pasar akan melemah 3,98% karena penambahan beberapa kapasitas produksi ammonia yang harganya relatif murah, yaitu dari ekspansi kapasitas produksi ammonia yang signifikan dan pengurangan permintaan impor ammonia di Amerika Serikat. Dari tahun 2016-2020 pasokan ammonia yang murah diperkirakan akan meningkat sekitar 1,2 juta ton, sementara permintaan pasar diperkirakan turun sebesar 0,8 juta ton.

Harga ammonia selama periode 2015-2016 akan mengalami fluktuasi berdasarkan perkiraan meningkatnya permintaan kebutuhan ammonia. Pada tahun 2015 diperkirakan harga ammonia meningkat rata-rata 9,61% karena adanya peningkatan permintaan kebutuhan ammonia seiring banyak dibangunnya pabrik-pabrik Urea yang baru terutaman di negara Arab Saudi. Pada tahun 2016 diperkirakan harga ammonia menurun sebesar 1,81% dengan berkurangnya permintaan ammonia khususnya dari Amerika Serikat karena sudah mulai melakukan produksi ammonia.

Berdasarkan forecast Fertecon mulai dari tahun 2016-2020 harga mengalami penurunan rata-rata mencapai 16,60% karena meningkatnya kapasitas persediaan ammonia di pasar ekspor, lalu kembali naik sampai tahun 2025 mencapai 14,40% akibat adanya perluasan permintaan penggunaan ammonia sendiri.

Perkembangan permintaan Urea dunia dari tahun 2015 sampai 2020 diproyeksikan dari 45,3 juta ton menjadi 52,6 juta ton atau meningkat 16,11%. Hal ini setara dengan 1,22 juta ton per tahun dan tingkat pertumbuhan permintaan rata-rata 2,69 % per tahun. Pertumbuhan permintaan ini diperkirakan melambat pada 2021 dan kemudian meningkat kembali mencapai 57,0 juta ton pada tahun 2025.

Penurunan permintaan AS mempengaruhi jumlah peningkatan impor di Asia. Impor di AS diperkirakan turun hampir 1,5-3,4 juta ton pada tahun 2017. Pertumbuhan impor untuk penggunaan Urea akan terjadi di Asia terutama India. Ekspor ke India diperkirakan mencapai 9 juta ton pada tahun 2016 dan 11 juta ton pada tahun 2020. Pertumbuhan permintaan di Asia



urea from China at lower prices which is expected to begin in 2016.

In South America, growth of urea demand import will be offset by Petrobras to start producing Tres Lagoas plant in 2016. The factory Yacimientos Petrol ferrous Fiscales Bolivianos (YPFB) in Bolivia is scheduled to export into the Brazilian market from 2017 until 2020.

Urea prices during the period 2015-2020 are still stagnant low, and declines until 2020 reaching an average of 1.17% per year because of the construction of more efficient and cheaper production price urea plant especially from China. The lowest price is expected to happen in 2016 due to the influence of urea production from China and the United States, and the low price of raw materials in Ukraine and Saudi Arabia.

Urea’s Supply-Demand in Indonesia in the period 2009 - 2020 is described as follows:

Indonesia urea production in 2015 is 6917 million tons/year and urea consumption is 5490 million tons/year. The excess of 1.5 million ton is allocated as export, inventory, and raw materials for other products.

Under the Road Map of the Department of Agriculture, needs of urea fertilizer in the domestic market each year increased by an average of 6.3%, and in 2015 fertilizer demand is expectedto reached 6.93 million tons of urea. Increased needs of food can be used to strengthen market share by PT Pupuk Indonesia. In the future, PT Pupuk Indonesia will make breakthroughs to strengthen the enterprise business by

juga akan dipengaruhi oleh produksi Urea dari Cina dengan harga lebih murah yang diperkirakan akan dimulai tahun 2016.

Di Amerika Latin, pertumbuhan permintaan impor akan diimbangi oleh mulai berproduksinya Petrobras Plant Tres Lagoas pada tahun 2016. Pabrik Yacimientos Petrol feros Fiscales Bolivianos (YPFB) di Bolivia dijadwalkan pada tahun 2017 akan mengimpor ke pasar Brasil sampai tahun 2020.

Harga Urea selama periode 2015-2020 masih stagnan rendah dan menurun sampai tahun 2020 mencapai rata-rata 1,17% per tahun karena banyaknya pembangunan pabrik urea yang lebih efisien dan harga produksi yang lebih murah terutama dari Cina. Harga terendah diperkirakan pada tahun 2016 karena pengaruh produksi Urea dari Cina dan Amerika Serikat, serta rendahnya harga bahan baku di Ukraina dan Arab Saudi.

Gambaran Supplay – Demand Urea di Indonesia pada Periode tahun 2009 – 2020 adalah sebagai berikut :

Tabel Supply Demand Urea 2009-2020 / Urea Supply Demand 2009-2020 Table

No Keterangan / Remark 2009 2011 2013 2015 2020

1 Kapasitas Produksi 8,297 8,297 8,297 8,880 10,488

2 Produksi 6,722 6,742 7,000 7,800 8,100

3 Rate Produksi 81 81 84 88 78

4 Konsumsi 6,149 6,019 6,360 6,446 7,000

5 Produksi-Konsumsi 573 723 640 1,354 1,100

5=2-4

6 Surplus 573 723 640 1,354 1,100

Produksi pupuk urea di Indonesia tahun 2015 adalah 6.917 juta/tahun dan konsumsi urea 5.490 juta ton/tahun dan selebihnya sebesar 1,5 juta ton dialokasikan sebagai ekspor, inventory dan bahan baku produk lain.

Berdasarkan Road Map dari Departemen Pertanian kebutuhan pupuk urea di Dalam Negeri setiap tahun meningkat rata-rata 6,3% dan diperkirakan pada tahun 2015 kebutuhan pupuk urea mencapai 6,93 juta ton. Kebutuhan pangan yang meningkat dimungkinkan bagi PT Pupuk Indonesia untuk melakukan penguatan pangsa pasar. PT Pupuk Indonesia kedepan akan melakukan terobosan- terobosan untuk


strengthening business relationships with suppliers and consumers.

As for NPK fertilizer capacity owned by PT. Pupuk Indonesia (Persero) group is amounted to 2.92 million tons while the demand for NPK subsidies amounted to 2.6 million tons. The need for oil palm plantation sector with an area of 5.5 million ha which is estimated at 2 million tons are met by private producers and imports. The future potential for oil palm plantations will be 9.3 million ha, so it requires more NPK fertilizer.

BUSINESS PROSPECTSPT PIM has marketing areas in five provinces with an area of 1,477,249 ha of paddy fields and palm planting area of 5.46 million hectares of potential plantation covering an area of 9.23 million ha of palm oil is a potential market of fertilizers and supporting products of agricultural sector. Potential markets and distribution networks have been built in marketing of subsidized urea. PT. PIM strategic geographical location and having a port that can accommodate large ships, and has land ready for construction is the prospect of PT PIM to establish a plant of NPK fertilizers to meet the needs of NPK, NPK subsidized, supply and market of NPK Fertilizer to palm oil plantations within the working area of PT PIM.

PIM rice seed production is being improved as product diversification can be a new power for PT PIM into the future to meet the needs of rice seed in the region. Since first introduced two years ago, rice seeds of PIM stayes in market shares, especially in the Aceh province.

Negotiation efforts and search for sources of naturtal gas as raw materials at reasonable prices, study on revamping or reviewing substitution of raw material to coal, are conducted so that urea can be re-marketed back to the non-subsidizedsector. This is open prospects, both domestic and international market.

PT PIM’s YEAR 2015 STRATEGYBased on company condition evaluation, it can be known the realization of company performance that is achieved compared to plan as well as follow-up programs to produce a better company condition in the future. Other than to fix the company’s internal condition, analysis of business opportunity effect is conducted so the

memperkuat bisnis usaha dengan memperkuat hubungan bisnis dengan pemasok dan juga konsumen.

Sementara untuk pupuk NPK kapasitas yang dimiliki oleh group PT Pupuk Indonesia (Persero) sebesar 2,92 juta ton sedangkan kebutuhan untuk NPK subsidi sebesar 2,6 juta ton. Kebutuhan untuk sector perkebunan sawit dengan luas 5,5 juta ha diperkirakan sebesar 2 juta ton yang dipenuhi oleh produsen swasta dan impor. Kedepan potensi kebun sawit akan menjadi 9,3 juta ha sehingga diperlukan lebih banyak lagi pupuk NPK.

PROSPEK USAHAPT PIM memiliki wilayah pemasaran di 5 propinsi dengan luas lahan sawah 1.477.249 hektar dan luas tanam sawit 5,46 juta hektar dari potensi perkebunan sawit seluas 9,23 juta hektar merupakan pasar potensial pupuk dan produk pendukung sektor pertanian.Potensi pasar dan jaringan distribusi yang telah dibangun dalam memasarkan Urea subsidi ditambah letak geografis PT PIM yang strategis dan yang mempunyai pelabuhan yang dapat disandari kapal besar serta mempunyai lahan siap bangun merupakan prospek bagi PT PIM untuk mendirikan pabrik NPK guna memenuhi kebutuhan pupuk majemuk (NPK) untuk memasok NPK subsidi dan kebun sawit di wilayah pemasaran PT PIM.

Benih padi PIM yang mulai ditingkatkan produksinya sebagai diversifikasi produk dapat menjadi kekuatan baru PT PIM ke depan dalam memenuhi kebutuhan benih padi di wilayah pemasaran . Sejak pertama kali diperkenalkan 2 tahun lalu, benih padi PIM terus diminati oleh petani terutama di propinsi Aceh.

Upaya negosiasi dan mencari sumber bahan baku gas alam dengan harga yang layak, melakukan studi revamping atau mengkaji subtitusi bahan baku ke batubara terus dilakukan agar pupuk urea dapat dipasarkan kembali ke sektor non subsidi yang masih memiliki prospek baik dalam maupun luar negeri.

STRATEGI PT PIM TAHUN 2015Berdasarkan evaluasi kondisi perusahaan, dapat diketahui realisasi kinerja perusahaan yang tercapai dibandingkan perencanaan serta program tindak lanjutnya untuk menghasilkan kondisi perusahaan yang lebih baik ke depan. Selain untuk memperbaiki kondisi internal perusahaan, analisa pengaruh peluang bisnis dilakukan agar



company knows every available opportunity and to anticipate ecternal conditions that will threaten future company performance.

Business opportunity analysis is conducted according to owned core business. From business opportunity analysis, these things can be known: present economic condition (domestic and global), raw material and product supply-demand, diversification product development, up to environmental issue that can affect the continuity of company business.

Internal and external analysis of the company is conducted using SWOT analysis matrix. Through SWOT matrix analysis, the company’s position for year 2015 can be known.

PT PUPUK ISKANDAR MUDA’s 2015th LONG TERM SWOT STRATEGY ANALYSIS

perusahaan mengetahui setiap peluang yang ada dan mengantisipasi kondisi eksternal yang akan mengancam kinerja perusahaan ke depan.

Analisa peluang bisnis dilakukan sesuai core bussiness yang dimiliki, dari analisa peluang bisnis dapat diketahui kondisi ekonomi yang terjadi baik secara domestik maupun global, kondisi supply-demand bahan baku dan produk yang dimiliki perusahaan, perkembangan produk diversifikasi, sampai dengan isu lingkungan yang dapat mempengaruhi keberlangsungan bisnis perusahaan.

Analisa internal dan external perusahaan dilakukan menggunakan Matrik SWOT Analisis. Melalui matrik analisa SWOT dapat diketahui Posisi Perusahaan tahun 2015.

ANALISA STRATEGI SWOT RENCANA JANGKA PANJANG PERIODE 2015 PT PUPUK ISKANDAR MUDA

Tabel Indikator Analisa SWOT PT PIM Tahun 2015

Faktor Internal Faktor Eksternal

Strength/Kekuatan Opportunity/Peluang

Memiliki pelabuhan yang mampu menampung kapal Panamax

Kebijakan PT PI mengenai harmonisasi dan sinergi perusahaan sesama anggota holding

Memiliki lahan yang potensial untuk lokasi Adanya investor yang akan melakukan

investasi pengembangan usaha pengembangan usaha terkait dengan diversifikasiproduk pupuk, non pupuk dan utilitas

SDM yang memiliki pengalaman dalam bidangindustri pupuk

Adanya alternatif teknologi untuk mengefesiensikanpabrik

Adanya perjanjian kontrak gas 2015-2018 Program Kedaulatan Pangan Nasional

Memiliki pangsa pasar yang tetap dan brandproduk yang baik Tersedianya batubara yang banyak di Indonesia

Memiliki fasilitas penunjang seperti fabrikasiperbengkelan dan alat berat Pasar pupuk majemuk semakin meningkat

Adanya PT Pupuk Indonesia yang menjaminpinjaman

Adanya peluang untuk mendapatkan pasokan gasyang lebih murah dari LNG


Internal factor consists of strength and weakness, strength indicator that have the biggest impact is the already available gas contract from year 2015-2018 with USD 7.25 /MMBTU price and 3.5% escalation every year starting June 2016-2018. With that, gas supply to PT PIM is long term guaranteed for the operation of 1 factory; which is different from previous condition.

Weakness indicator that has effect is gas price obtained for year 2015-2018 is still relatively high compared to other fertilizer industry; therefore Urea HPP still cannot compete with urea market price.

Opportunity indicator that has effect is the availability of compound fertilizer market absorptivity which is improving every year. This can be seen from the balance of supply-demand that is still negative. Therefore the pan to do product diversification especially NPK still has big market opportunity. Next, there is opportunity to obtain cheaper gas supply from the LNG regasification so PT PIM has a chance to obtain lower HPP and can compete in either domestic market or export.

Threat indicator that has the biggest effect is the change of direct fertilizer subsidy policy regulation. This has risk for PT PIM that has high HPP. The next threat is the instability of gas supply from producer. If the gas supply suddenly stops, it could result in high unscheduled shutdown.

Tabel Indikator Analisa SWOT PT PIM Tahun 2015 (Lanjutan)


Weakness/Kelemahan Threat/Ancaman

Harga gas masih relatif tinggi Harga urea ekspor cenderung rendah

Pabrik PIM sudah relatif tua dan tidak efisien Persaingan pasar Urea semakin ketat

Likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan ROI rendah Perubahan regulasi subsidi pupuk langsung ke petani

Jumlah dan demografi SDM tidak ideal(50% > 50 tahun) Kehandalan suplai gas tidak stabil

Hanya memproduksi satu jenis produk Nilai tukar dollar yang tidak stabil

Fasilitas gudang di rayon pemasaran belummencukupi

Iddle capacity

Faktor internal terdiri dari strength dan weakness, indikator strength yang paling berpengaruh adalah sudah adanya kontrak gas dari tahun 2015-2018 dengan harga USD 7,25 per MMBTU dengan eskalasi 3,5% setiap tahun mulai Juni 2016-2018. Dengan demikian pasokan gas ke PT PIM menjadi terjamin dalam jangka panjang untuk operasional 1 pabrik, yang berbeda dengan kondisi sebelumnya.Indikator weakness yang berpengaruh adalah harga gas yang diperoleh tahun 2015-2018 masih relatif tinggi dibanding industri pupuk lainnya sehingga HPP Urea masih belum dapat bersaing dengan harga pasar Urea.

Indikator opportunity yang berpengaruh adalah adanya daya serap pasar pupuk majemuk yang meningkat setiap tahunnya, hal ini dapat dilihat balance supply-demand yang masih negatif. Sehingga rencana untuk melakukan diversifikasi produk khususnya NPK masih memiliki peluang pasar yang besar. Selanjutnya ada peluang untuk mendapatkan pasokan gas yang lebih murah dari regasifikasi LNG sehingga PT PIM akan berpeluang mendapatkan HPP yang lebih rendah dan dapat bersaing pada pasar domestik maupun ekspor.

Indikator threat yang paling berpengaruh adalah perubahan regulasi kebijakan subsidi pupuk langsung ke petani. Hal ini mengandung risiko bagi PT PIM yang memilki HPP tinggi. Ancaman selanjutnya adalah tidak stabilnya suplai gas dari produsen, apabila suplai gas tiba-tiba terhenti dapat mengakibatkan tingginya unschedule shutdown.



From the SWOT analysis matrix scoring, the total score that represents the company position in 2015 is obtained. The SWOT analysis scoring results can be seen on Table 3.3 and 2015 SWOT analysis Cartesian diagram can be seen on Figure 3.17.

From the 2015 SWOT analysis Cartesian diagram result, it can be seen that PT PIM’s position is

Dari hasil skoring matriks analisa SWOT diperoleh total skor yang menggambarkan posisi perusahaan tahun 2015. Hasil Scoring Analisa SWOT dapat dilihat pada Tabel 3.3. dan diagram cartesius analisa SWOT tahun 2015 dapat dilihat pada Gambar 3.17.

Tabel Hasil Scoring Analisa SWOT Tahun 2015

Skoring SWOT Tahun 2015


Kekuatan(Strength) 4,05 Peluang

(Opportunity) 3,85

Kelemahan(Weakness) 4,40 Ancaman

(Threat) 4,75

Selisih SW (0,35) Selisih OT (0,95)

Dari hasil diagram cartesius analisa SWOT tahun 2015 dapat dilihat posisi PT PIM berada

Gambar 3.17. Diagram Cartesius Analisa SWOT RJP 2015


on Quadrant III (survival). This position signals an organization that is weak and faces big challenges. Strategy recommendation given is survival strategy, which means the company is advised to use survival strategy, focuses on internal performance so the company’s position does not get worse. This strategy is maintained while fixing the company development program planning.

This 2015 position on survival quadrant is caused by external effect in the form of big threats: there will be change in direct subsidy fertilizer regulation, instability of dollar rate and gas supply. Regardless, there are opportunities for the company to do diversification.

Internal factors from PT PIM that affect the company’s position are gas contract availability from 2015-2018 even with its relatively high price, old and inefficient PIM-1 factory. Because of that, PT PIM must do survival strategy and commence development programs which have its risks already analyzed such as revamping, raw material substitution such as coal gasification, diversification effort in the form of building NPK factory, alsintan production, and increasing the rice seed captivity capacity.

High gas price and unstable supply cause PT PIM’s urea production cost to be higher than the world market price, this is a big challenge that the company faces. Because of that PT PIM’s position is in quadrant III (survival), therefore the strategy taken is survival strategy that focuses on internal performance to maintain position or condition does not get worse.

Survival Strategy taken are:

1. Conducting efficiency on all aspects2. Transformation programs and organization

restructuration to be more efficient3. Perform a debt restructuring of bank loans to

bonds that are 5 years term.

These strategies can give positive value such as to achieve business profit as CBP 2015 target.

di Kuadran III (survival). Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya perusahaan disarankan untuk menggunakan strategi bertahan, fokus terhadap kinerja internal agar posisi perusahaan tidak semakin memburuk. Strategi ini dipertahankan sambil memperbaiki perencanaan program pengembangan perusahaan.

Posisi tahun 2015 pada kuadran survival ini disebabkan adanya pengaruh dari eksternal berupa ancaman yang besar antara lain, akan adanya perubahan regulasi pupuk subsidi langsung ke petani, kurs dollar dan kehandalan suplai gas yang tidak stabil, namun masih ada peluang untuk perusahaan melakukan usaha diversifikasi.

Dari internal PT PIM yang mempengaruhi posisi perusahaan tahun 2015 antara lain sudah memiliki kontrak gas dari 2015-2018 walaupun dengan harga yang masih relatif tinggi, kondisi pabrik PIM-1 yang relatif tua dan tidak efisien. Oleh karena itu, PT PIM harus melakukan strategi bertahan dan melaksanakan program pengembangan yang risikonya sudah dianalisis seperti melaksanakan revamping, substitusi bahan baku seperti gasifikasi batubara, diversifikasi usaha berupa pembangunan pabrik NPK, produksi alsintan dan peningkatan kapasitas penangkaran benih padi.

Harga gas tinggi dan pasokan tidak stabil mengakibatkan biaya produksi Urea PT PIM lebih tinggi dari harga pasar dunia, merupakan tantangan besar yang dihadapi perusahaan, sehingga pada tahun 2015 posisi PT PIM pada kuadran III (Survival), sehingga strategi yang diambil adalah strategi bertahan (survival) yang fokus pada kinerja internal untuk mempertahankan posisi atau kondisi tidak semakin memburuk.

Strategi bertahan (Survival) yang dilakukan diantaranya adalah :1. Melakukan efisiensi disegala bidang.2. Melakukan program transformasi dan

restrukturisasi organisasi agar lebih efisien.3. Melakukan rekstrukturisasi hutang dari hutang

bank ke hutang obligasi berjangka 5 tahun.

Strategi ini mampu memberi nilai positif seperti untuk mencapai laba usaha sesuai target RKAP 2015.



OPERATIONAL REVIEW2014 was a year full of challenges for the management of PT PIM. Achievement of performance is heavily influenced by aspects beyond control of management. Gas supply disruption, among others, suppliers which caused inoptimum on stream days of the plant, the weakening of the rupiah against the dollar resulted in increase of urea and ammonia production costs while the export price is below the cost of production that the company cannot sell products to Non PSO.

In line with the Company’s Long-Term Plan and the anticipation of the limited availability of gas feedstock, the management has signed a Gas Sales Agreement For Arun Tail Gas by Letter of Agreement (LoA) with Exxon Mobil on November 27, 2014 at a purchase price of gas at USD 7,25/MMBTU plus escalation. Utilization of Tail Gas Arun was only able to operate one (1) unit of the plant until the year 2018, whereas for long term gas supply as raw materials will come from Block A. PT PIM signed Gas Sales Agreement (GSA) with PT Pertamina.

FIELDS OF PRODUCTIONThe installed capacity of two plants of PT. PIM are 726,000 tons Ammonia and 1.14 million tons Urea per year. Therefore, PT PIM will always have excess ammonia since its design capacity is bigger than the ammonia needed in urea production.

Because of high gas price, PT. PIM only produce subsidized urea based on government regulations; as PIM responsibility. In 2015, the government imposed target for urea up to 370,000 tons, only 32.46% of the installed capacity

Limited production has resulted in low plant efficiency and thefore, the natural gas consumption per ton of product increases. This will have an impact on the cost of production of urea.

These conditions has caused idle asset. A plant is used as a reserved asset and do not contribute to revenues, yet become a burden on the cost of production.

Realization of production in 2015 reached 419054 tons Urea or 113.26% of CBP or 33.8% of

TINJAUAN OPERASIONALTahun 2015 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan bagi manajemen PT PIM, dimana dalam pencapaian kinerja banyak dipengaruhi oleh hal-hal diluar kendali manajemen antara lain terganggunya supply gas dari pemasok sehingga on stream days pabrik tidak optimal, melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dollar mengakibatkan biaya produksi urea dan ammonia meningkat sementara harga jual ekspor dibawah biaya produksi sehingga perusahaan tidak dapat menjual produk untuk Non PSO.

Sejalan dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan antisipasi terhadap keterbatasan ketersediaan bahan baku gas, manajemen telah melakukan penandatanganan Surat Perjanjian Penjualan Gas Untuk Arun Tail Gas Letter of Agreement (LoA) dengan pihak ExxonMobil pada tanggal 27 November 2014 dengan harga pembelian gas sebesar USD 7,25/MMBTU plus eskalasi. Pemanfaatan Tail Gas Arun tersebut hanya mampu untuk mengoperasikan 1 (satu) unit pabrik sampai dengan tahun 2018, sedangkan untuk kebutuhan bahan baku gas secara jangka panjang untuk tahun 2018 – 2019 yang berasal dari Blok A, PT PIM telah melakukan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT Pertamina.

BIDANG PRODUKSIKapasitas terpasang kedua pabrik PT PIM adalah 726.000 ton per tahun Amoniak dan 1.140.000 ton per tahun Urea. Dengan demikian PIM akan selalu ada excess ammonia karena dengan desain pabrik amoniak PIM-2 lebih besar dari kebutuhan amoniak untuk bahan baku urea.

Dengan harga gas alam tinggi, PT PIM hanya memproduksi urea bersubsidi sesuai ketentuan pemerintah yang menjadi tanggung jawab PIM. Pada tahun 2015 target urea yang dibebankan pemerintah sebesar 370.000 ton, ini hanya 32,46 % dari kapasitas terpasang.

Keterbatasan produksi pupuk urea mengakibatkan efisiensi pabrik menjadi rendah sehingga konsumsi gas alam per ton produk meningkat, hal ini akan berdampak terhadap biaya produksi urea.

Kondisi ini mengakibatkan satu unit pabrik harus dilakukan preservasi sebagai idle asset yang tidak memberi kontribusi pendapatan malah menjadi beban terhadap biaya produksi.

Realisasi produksi tahun 2015, Urea mencapai 419.054 ton atau 113,26 % dari RKAP atau


the installed capacity, while the ammonia reached 330463 tons, or 84.95% of CBP or 45.52%of the installed capacity,

Other disturbing operational challenges during 2015 was the unplanned shutdown frequency (unscheduled shutdown). This impacts on energy efficiency. The unscheduled shutdown caused the 2015th CBP energy efficiency (natural gas consumption) target not achieved.

Other than unscheduled shutdown, the cause of high energy consumption (natural gas) on 2015 is the operation of Urea-1 factory that is not planned in CBP.

In 2015th CBP, Urea-2 factory will operate fully, keeping in mind that Urea-2 factory has better gas consumption, but there were a few technical problems in Urea-2 factory (granule) so Urea-2 factory were shut-downed to be repaired and Urea-1 factory is started up again.

Factory On Stream DaysAmoniak-2 stream days was 333.27 days from the planned 341 days and Urea-1 stream days was 262.69 days from the planned not producing, while Urea-2 stream days was 45.03 days from the planned 306 days.

Factory Down TimeRealization on number of days of inoperative plant can be described as follows:

36,76 % dari kapasitas terpasang, sedangkan amoniak mencapai 330.463 ton atau 84,95 % dari RKAP atau 45,52 % dari kapasitas terpasang.

Tabel Produksi Amoniak dan Urea 2015 dibanding 2014.

Uraian Realisasi 2015 RKAP 2015 Realisasi

2014 Persentase

1 2 3 4 5 (2:3) 6 (2:4)

I. Produk Dasar

- Pabrik Ammonia - 1- Pabrik Ammonia - 2 330.463 389.000

-273,138 84,95 120,98

Total 273,138

II. Produk Utama

- Pabrik Urea - 1- Pabrik Urea - 2

393.92625.128

-370.000

385,625149

-6,79

Total 419.054 370.000 385,775 113,26 102,15

Tantangan operasional lain selama tahun 2015 yang sangat menganggu adalah frekwensi shutdown tidak terencana (unscheduled shutdown), hal ini berdampak terhadap efisiensi energi mengakibatkan efisiensi energi (konsumsi gas alam) tidak tercapai sesuai target RKAP 2015.

Penyebab tingginya konsumsi energi (gas alam) tahun 2015 selain unscheduled shutdown adalah beroperasinya pabrik urea-1 yang tidak direncanakan dalam RKAP, dalam RKAP 2015 pabrik urea-2 akan beroperasi secara penuh mengingat pabrik urea-2 konsumsi gas lebih efisien, namun ada beberapa kendala teknis di pabrik urea-2 (granule) sehingga pabrik urea-2 dimatikan untuk diperbaiki dan pabrik urea-1 di star-up kembali.

On Stream Days Pabrik.Stream Days Amoniak-2 sebesar 333,27 hari, dari rencana 341 hari dan Stream Days Urea-1 sebesar 262.69 hari dari rencana tidak berproduksi, sedangkan Stream Days Urea-2 sebesar 45.03 hari dari rencana 306 hari.

Down Time Pabrik.Realisasi jumlah hari pabrik tidak beroperasi dapat diuraikan sebagai berikut:



MARKETING FIELDRealizationSales of urea on food sector (subsidies) in 2015 was as much as 364 282.30 tons, or 95.59% of the plan as much as 381.100 tons and 96.65% compare to 2014 as much as 376 897.35 tons. High sales to the food sector was due to the revision of urea distribution allocation of Urea subsidy to from 377 600 tons, according to Ministry Decree 103/Permentan/SR.130/8/2014 27th November 2014 to be 381 100 tons, according to the Decree of the Director General of Agriculture Infrastructure Number 26/Kpts/SR.340/B/11/2015 20th of November 2015 about the 2nd relocation of subsidied fertilizer needs for agricultural sector 2015.

Sales volume of non-subsidized ure amounted to 446.09 tons. It consists of sales to the plantation sector on June 2015 to PT. Sinergy Perdana Mandiri amounted 25 tons at Rp6.100.000,-/ton and sales of sweeping urea (industry sector) on October 2015 to PT Petrokimia Gresik amounted 421.09 tons.

Single Responsibility Program for PIM region 2015, allocation according to the Decree of the Director General of Agriculture Infrastructure Number 26/Kpts/SR.340/B/11/2015 20th of November 2015 about the 2nd relocation of subsidied fertilizer needs for agricultural sector 2015, SP-36 fertilizer was 114.050 tons, ZA 92.850 tons and NPK fertilizer 283.450 tons. Though SP-36 fertilizer, ZA and NPK stated hadn’t been realized because of the approval awaiting from PT Pupuk Indonesia (Persero). Sales volume of organic fertilizer was only 42.598,13 tons or 67,51%, compared to the early plan of 63.100 tons.

Uraian Realisasi 2015 RKAP 2015 Realisasi 2014 Persentase

1 2 3 4 5 (2:3) 6 (2:4)

I. Produk Dasar

- Pabrik Ammonia -1 - Pabrik Ammonia - 2

365.0031.73

365.0024.00

-37.00

100132

-85,75

II. Produk Utama

- Pabrik Urea - 1- Pabrik Urea - 2

102.31319.97

365.0059.00

59.77334.00

28,03542,32

171.1795,79

BIDANG PEMASARANRealisasiRealisasi penjualan urea sektor pangan (subsidi) tahun 2015 sebanyak 364.282,30 ton atau 95,59 % dari rencana sebanyak 381.100 ton dan 96,65 % dari realisasi tahun 2014 sebanyak 376.897,35 ton. Tingginya realisasi penjualan Urea ke sektor pangan disebabkan adanya revisi alokasi penyaluran pupuk Urea bersubsidi dari 377.600 ton sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 130/Permentan/SR.130/11/2014, tanggal 27 November 2014 menjadi 381.100 ton sesuai Surat Keputusan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Nomor 26/Kpts/SR.340/B/11/2015, tanggal 20 November 2015 tentang realokasi ke-2 kebutuhan pupuk bersubsidi untuk sektor Pertanian TA 2015.

Realisasi penjualan urea non subsidi sebanyak 446,09 ton, terdiri dari penjualan untuk sektor kebun pada bulan Juni 2015 kepada PT. Sinergy Perdana Mandiri sebanyak 25 ton dengan harga Rp 6.100.000,-/ton, dan penjualan urea sweeping (sektor industri) pada bulan Oktober 2015 kepada PT Petrokimia Gresik sebanyak 421.09 ton.

Program Single Responsibility (SR) untuk rayon PIM tahun 2015, alokasi sesuai surat Keputusan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Nomor 26/Kpts/SR.340/B/11/2015, tanggal 20 November 2015 tentang realokasi ke-2 kebutuhan pupuk bersubsidi untuk sektor Pertanian TA 2015, pupuk SP-36 sebanyak 114.050 ton, ZA sebanyak 92.850 ton dan NPK sebanyak 283.450 ton. Namun demikian untuk pupuk SP-36, ZA dan NPK tersebut belum dapat direalisasikan karena masih menunggu persetujuan dari PT Pupuk Indonesia (Persero). Realisasi penjualan pupuk organik hanya sebanyak 42.598,13 ton atau 67,51 %. bila dibandingkan dengan rencana sebanyak 63.100 ton.


Tidak tercapainya target penjualan pupuk Organik pada tahun 2015 disebabkan antara lain:1. Terjadi perubahan rencana alokasi dari

89.500 ton menjadi 63.100 ton, sehingga rencana alokasinya lebih kecil dari alokasi sebelumnya.

2. Dengan terbitnya Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 130/Permentan/SR.130/11/ 2014, tanggal 27 November 2014 namun belum diikuti oleh terbitnya SK Gubernur dan SK Bupati / Walikota di masing-masing wilayah per kabupaten/kota, sehingga hal ini dapat menghambat penyaluran pupuk organik ke masyarakat petani.

3. Stok pupuk organik di kios pengecer umumnya masih banyak tersedia, sehingga distributor dan kios pengecer enggan melakukan penebusan, karena penggunaan organik digunakan untuk 2 (dua) kali musim tanam dan hanya pada tanaman padi.

4. Penggunaan pupuk organik hanya ketika olah tanah (sebelum tanam), sehingga tidak dibutuhkan setiap bulan (pupuk susulan).

5. Kurangnya sosialisasi dari Dinas Pertanian terkait Pemupukan Berimbang dalam penggunaan organik.

6. Beredarnya organik cair dan kompos, serta bantuan Upaya Khusus (UPSUS) oleh Pemerintah yang dikelola oleh Dinas Pertanian sehingga mengurangi penyerapan alokasi pupuk organik bersubsidi.

7. Ada anggapan bahwa mutu organik kurang baik karena proses penyerapan terhadap tanaman relatif lambat.

8. Ada anggapan bahwa harga penjualan pupuk organik bersubsidi murah karena mutunya tidak bagus sehingga petani lebih cenderung membeli pupuk organik lain yang harganya lebih mahal.

9. Kurangnya pemahaman petani/masyarakat terhadap fungsi dan manfaat pupuk organik.

10. Tidak terdapat alokasi pupuk organik dalam RDKK di beberapa wilayah (Sumut, Sumbar dan Riau).

Realisasi penjualan Non Pupuk (Ammonia) tahun 2015, sebanyak 82.134,83 ton dengan rincian sebagai berikut :

URAIAN REALISASI 2015 RUPS RKAP 2015 REALISASI 2014 PERSENTASE

1 2 3 4 5=2:3 6-2:4

Amoniak DN 6.496,60 6.067 36.408,05 107,08 17,84

Amoniak LN 75.638,23 46.652 2.790,88 162,13 2.710,19

Total 82.134,83 52.719 39.198,94 155,80 209,53

The failure realization of organic fertilizer sales on 2015 was caused by:1. Change of allocation plan from 89.500 tons

to 63.100 tons, the allocation plan is smaller than the previous plan.

2. Decree of the Ministry of Agriculture Number: 130/Permentan/SR.130/11/2014, 27th of November 2014, not followed by the Governor Decree and Regent/Mayor Decree in each district/city, which hamper the distribution of organic fertilizer to farmers.

3. Organic fertilizer supply in retailers were still plenty, distributors and retailers were reluctant to do settlement, since organic fertilizer is used in 2 harvest seasons and only to rice plants.

4. The usage of organic fertilizer is before planting, not necessary to be used every month.

5. Lack of encouragement from the Department of Agriculture in organic fertilizer usage.

6. The circulation of liquid organic and compost, UPSUS support from the Government managed by the Department of Agriculture lessen subsidized organic fertilizer allocation.

7. Opinions that the quality of organic fertilizers is poor because of slow absorption from plants.

8. Opinions that subsidized organic fertilizers were cheap because of the poor quality made farmers prefer more expensive organic fertilizers.

9. Farmers’ lack of understanding in the benefit of organic fertilizer.

10. No fund allocation for organic fertilizer in several regions (North Sumatera, West Sumatera and Riau)

Sales volume of non-fertilizer (ammonia) in 2015, 82.134,83 tons with details is presented as follow :



Ammonia sales (excess) of 82.134,83 tons compared to the initial plan of 52.719 tons is carried out to maintain the capacity of the tank to comply with the work safety provisions.

Realization of ammonia sales domestically as much as 6.496,60 tons are:• PT. Petrokimia Gresik (PKG) as much as

5.735,15 tons (NPK Phonska raw material)• Small local Industries as much as 761,45

tons.

Whereas Ammonia Export sales as much as 75.638,23 tons are distributed to China, Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, Singapore, India and Belgium.

In 2015 actual revenue of PT PIM is Rp. 3.037 trillion, an increase of Rp. 57 billion compared to 2014 which was Rp. 2,98 trillion. The increase came from income subsidy of urea fertilizer, organic fertilizer subsidy income and domestic product revenue of ammonia.

Subsidiary income for the year 2015 and 2014 respectively were Rp 1.997.944 and Rp 2.172.238, showing the audit result from the Financial Investigation Bureau of Indonesia (BPK).

SEGMENT OF SALES Sales of Subsidized Fertilizer Based on the Regulation of the Minister of Trade No. 15/M-DAG/PER/IV/2013 dated 1st of April 2013, in article 10 paragraph 3 and 4 it is stated that the producers are responsible to channel subsidized fertilizer to IV lines. Distributors are required to provide stock for the next 2 weeks and retail kiosks are required to provide a stock for one week onwards.

Assignment of responsibility for the area of procurement and distribution of Subsidized Fertilizer for agriculture to PT Pupuk Iskandar Muda is in par with the letter of PT Pupuk Indonesia (Persero) No.U-1308 / A00000.UM / 2012 dated October 8, 2012. From the 1st of November 2012, PT Pupuk Iskandar Muda is responsible to supply urea fertilizers to West Kalimantan. Therefore, area of coverage for distribution of Subsidized Fertilizer from PT Pupuk Iskandar Muda is as follows; The province of Aceh, North Sumatra, West Sumatra, Riau, Riau Islands, and West Kalimantan. While organic fertilizer isn’t distributed to West Kalimantan.

Realisasi penjualan Amoniak (excess) sebanyak 82.134,83 ton dibandingkan dengan rencana sesuai RUPS RKAP 2015 sebanyak 52.719 ton dilakukan untuk menjaga kapasitas tangki agar sesuai dengan ketentuan keselamatan kerja.

Realisasi penjualan amoniak dalam negeri sebanyak 6.496,60 ton merupakan penjualan untuk :• PT. Petrokimia Gresik (PKG) sebanyak

5.735,15 ton (Bahan Baku NPK Phonska)• Industri kecil (lokal) sebanyak 761,45 ton.

Sedangkan realisasi penjualan Amoniak Ekspor sebanyak 75.638,23 ton untuk tujuan China, Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, Singapore, India dan Belgium.

Pada tahun 2015 realisasi pendapatan PT PIM sebesar Rp 3.037 triliun mengalami kenaikan sebesar Rp. 57 milyar dibandingkan dengan pendapatan tahun 2014 sebesar Rp. 2,98 triliun. Kenaikan tersebut diperoleh dari pendapatan subsidi pupuk urea dan pendapatan subsidi pupuk organik dan pendapatan produk amoniak dalam negeri.

Pendapatan subsidi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing masing sebesar Rp 1.997.944 dan Rp 2.172.238, sesuai hasil audit BPK.

SEGMEN PENJUALANPenjualan Pupuk Subsidi Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No. 15/M-DAG/PER/IV/2013, tanggal 1 April 2013, dalam pasal 10 ayat 3 dan 4 disebutkan bahwa produsen bertanggungjawab untuk menyalurkan pupuk bersubsidi sampai dengan lini IV, Distributor wajib menyediakan stock untuk 2 minggu ke depan dan kios pengecer wajib menyediakan stock untuk 1 minggu ke depan.

Penugasan wilayah tanggungjawab pengadaan dan penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk sektor pertanian untuk PT Pupuk Iskandar Muda sesuai surat PT Pupuk Indonesia (Persero) No.U-1308/ A00000.UM/2012, tanggal 8 Oktober 2012 terhitung mulai 1 Nopember 2012 PT Pupuk Iskandar Muda bertanggung jawab memasok pupuk Urea untuk Provinsi Kalimantan Barat, sehingga tanggungjawab penyaluran Pupuk Urea Bersubsidi PT Pupuk Iskandar Muda yaitu Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat, sedangkan pupuk Organik tidak disalurkan untuk Provinsi Kalimantan Barat.


Total volume penyaluran tahun 2015 sesuai alokasi berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 130/ Permentan/SR.130/11/2014 untuk pupuk urea sebanyak 377.600 ton dan pupuk Organik sebanyak 89.500 ton.

Pada semester II Tahun 2015 terdapat revisi alokasi penyaluran pupuk urea bersubsidi menjadi 381.100 ton sesuai Surat Keputusan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Nomor 26/Kpts/SR.340/B/11/2015, tanggal 20 November 2015 tentang realokasi ke-2 Kebutuhan Pupuk Bersubsidi untuk sektor Pertanian TA 2015. Penjualan urea ke sektor pangan (subsidi) tahun 2015 sebanyak 364.282,30 ton melampaui dari rencana sebanyak 309.200 ton, namun lebih rendah dari realisasi penjualan tahun 2014 yaitu sebanyak 376.897,35 ton.

Selain urea, PT PIM juga melaksanakan penjualan pupuk organik bersubsidi. Realisasi penjualan pupuk organik sektor subsidi pada tahun 2015 adalah sebesar 42.598,13 ton atau meningkat 29,38 % dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 32.924,39 ton.

Penjualan Pupuk Non SubsidiRealisasi penjualan urea non subsidi tahun 2015 sebanyak 446,09 ton atau 586,96 % dari realisasi tahun 2014 yang hanya 76 ton. Kurangnya penjualan urea non subsidi disebabkan oleh biaya produksi yang sangat tinggi sehingga untuk meminimalisir tingkat kerugian, manajemen PIM mengurangi penjualan ke sektor Non Subsidi.

GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K)Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) merupakan program Kementrian Badan Usaha Milik Negara untuk menunjang program swasembada beras yang merupakan bahagian dari program ketahanan pangan nasional. Untuk mensukseskan program ketahanan pangan tersebut Pemerintah melalui Inpres nomor 5 tahun 2011 menginstruksikan kepada seluruh jajaran Kementrian untuk melakukan pengamanan pangan/beras nasional serta antisipasi dan respon cepat untuk menghadapi kondisi ekstrim.

Kementrian Badan Usaha Milik Negara melalui surat No. S-350/MBU/2011 tanggal 20 Juni 2011 menugaskan Pelaksanaan Gerakan Peningkatan Produktivitas Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) kepada seluruh Instansi dibawah jajarannya. Pupuk Indonesia (Persero) sebagai induk dari

Total distribution volume in 2015 in line with the allocation based on the Decree from the Ministry of Agriculture Number 130/Permentan/SR.130/11/2014 for urea fertilizer in the amount of 377.600 tons and organic fertilizer of 89.500 tons.

In the second semester of 2015, there was a revision in the distribution of subsidized urea allocation that became 381.100 tons according to the Decree of the Director General of Agriculture Infrastructure Number 26/Kpts/SR.340/B/11/2015, dated November 20, 2015 about the second relocation of 2015 Subsidized Fertilizer for Agriculture. Sales of urea to the food sector (subsidized) in 2015 were 364.282,30 tons exceeded the budget as much as 309.200 tons, but lower than the sales of 2014, which was 376.897,35 tons.

In addition to urea, PT PIM also conducted sales of subsidized organic fertilizer. Sales of subsidized organic fertilizer sector in 2015 amounted to 42.598,13 tons, an increase of 29,38% compared to the year 2014, which amounted to 32.924,39 tons.

Non-Subsidized Fertilizer Sales Non-subsidized urea sales in 2015 was as much as 446,09 tons or 586,96% of the realization in 2014, 76 tons only. The low number of non-subsidized urea sales was due to the high production cost so to minimize the level of loss, PIM management reduced the Non-Subsidized sector sales.

COORPORATION-BASED FOOD PRODUCTION ENHANCEMENT PROGRAM (GP3K) Food Production Enhancement Program that based on the Corporation (GP3K) is a program of the Ministry of State-Owned Enterprises to support the rice self-sufficiency program which is the portion of the national food security program. To achieve food security program, the Government through the Presidential Instruction No. 5 of 2011 instructed the Ministry to carry out the whole range of food security / national rice as well as anticipation and rapid response to deal with extreme conditions.

Ministry of State-Owned Enterprises in letter No. S-350 / MBU / 2011 dated June 20, 2011, commissioned the implementation of Food Production Enhancement Program based on the Corporation (GP3K) to all agencies under its ranks. Pupuk Indonesia (Persero) as the holding



of fertilizer companies in Indonesia is assigned to manage the implementation of the program GP3K with an area of 1,200,000 hectares. In implementing the target given by the Government for the year 2015, PT Pupuk Indonesia (Persero) involved other members of the fertilizer holdings to handle GP3K program with details of the assignment: PT Pusri Palembang area of 300.000 Ha / year, PT Petrokimia Gresik of 400.000 Ha / year, PT Pupuk Kujang of 140.000 Ha / year, PT Pupuk Kaltim of 250,000 Ha / year and PT Pupuk Iskandar Muda of 110.000 Ha / year.

The aim of the implementation of the GP3K program is substantially to create a sustainable national food security and the realization of a surplus of 10 million tonnes of rice in 2014 in order to achieve food stability and prosperity for the people.

Implementation GP3K by PT Pupuk Iskandar Muda is based on the Decree of Board of Directors No. 109/SK/DU/IM/IX/2012 dated September 17, 2012 with the forming of Movement Committee of Food Production Enhancement Program based on the Corporation (GP3K), with a target area of 110,000 ha / year in the 5 Regency of Aceh Province.

GP3K Committee of PT Pupuk Iskandar Muda collaborated with the Department of Agriculture and the District Agricultural Service to disseminate GP3K program implementation to all target farmer groups in 5 (Five) Regencies which are GP3K responsibilities of PT Pupuk Iskandar Muda. Meanwhile, Farmers and Land Candidate (CPCL) recorded as a member of GP3K farmers who have followed training / socialization of the program, are as follows:

Implementation GP3K by PT Pupuk Iskandar MudaOn September 17, 2012 through the Decree of Board of Directors No. 109/SK/DU/IM/IX/2012 PT Pupuk Iskandar Muda formed the Movement Committee of Food Production Enhancement Program based on the Corporation (GP3K) based in PT PIM Lhokseumawe head office area.

For the year 2015 PT Pupuk Iskandar Muda was responsible for area development of 110.000 Ha/Year (2 crop seasons) in 9 districts/cities with details as follows:

1. Aceh Tamiang District 2.000 Ha/year 2. East Aceh District 10.000 Ha/year

perusahaan Pupuk di Indonesia ditugaskan mengelola pelaksanaan Program GP3K seluas 1.200.000 Ha. Dalam melaksanakan target yang diberikan oleh Pemerintah untuk tahun 2015, PT Pupuk Indonesia (Persero) melibatkan anggota holding pupuk lainnya untuk menangani program GP3K dengan rincian penugasan : PT Pusri Palembang seluas 300.000 Ha/Tahun, PT Petrokimia Gresik seluas 400.000 Ha/Tahun, PT Pupuk Kujang seluas 140.000 Ha/Tahun, PT Pupuk Kaltim seluas 250.000 Ha/Tahun dan PT Pupuk Iskandar Muda seluas 110.000 Ha/Tahun.

Tujuan pelaksanaan program GP3K secara garis besar adalah terciptanya ketahanan pangan nasional yang berkesinambungan dan terwujudnya surplus 10 juta ton beras tahun 2014 sehingga tercapai stabilitas pangan dan kemakmuran bagi rakyat.

Dasar Pelaksanaan Program GP3K PT Pupuk Iskandar Muda adalah Surat Keputusan Direksi Nomor 109/SK/DU/IM/IX/2012 tanggal 17 September 2012 dengan membentuk Komite Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi dengan target areal seluas 110.000 Ha/ Tahun di 5 wilayah Kabupaten Provinsi Aceh.

Komite GP3K PT Pupuk Iskandar Muda dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan Dinas pertanian dan Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan melakukan sosialisasi program pelaksanaan GP3K untuk seluruh kelompok tani binaan di 5 (Lima) Kabupaten tanggung jawab GP3K PT Pupuk Iskandar Muda. Adapun Calon Petani Calon Lahan (CPCL) yang terdata sebagai petani anggota GP3K dan sudah dilakukan pembinaan/sosialisasi program adalah sebagai berikut:

Dasar Pelaksanaan Program GP3K PT Pupuk Iskandar MudaPada tanggal 17 September 2012 melalui Surat Keputusan (SK) Direksi Nomor 109/SK/DU/IM/IX/2012 PT Pupuk Iskandar Muda membentuk Komite Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) yang berkantor di area kantor pusat PT PIM Lhokseumawe.

Untuk periode 2015 PT Pupuk Iskandar Muda mendapat tugas pengelolaan areal seluas 110.000 Ha/Tahun (2 Musim Tanam), dengan lokasi pengelolaan di 9 wilayah Kabupaten/kota dengan perincian sebagai berikut:1. Kab. Aceh Tamiang seluas 2.000 Ha/Tahun2. Kab. Aceh Timur seluas 10.000 Ha/Tahun


3. North Aceh District as 15.000 Ha/year 4. Langsa City 1.740 Ha/year 5. Bireuen District 11.000 Ha/year 6. Lhokseumawe City 1.000 Ha/year 7. Pidie Jaya District 4.000 Ha/year 8. Pidie District 6.260 Ha/year 9. Aceh Besar District 4.000 Ha/year

Aim• Support the Government/Ministry of

Agriculture in actualizing rice self-sufficiency.• Support the increase of farmers’ grinded dried

paddy (GPK) production.• Increase the productivity of agricultural land

and farmers’ prosperity.• Support the provision of national rice for the

increase of national food security.

Social Implementation on the Field Through DemplotTo actualize the training result to farmers about balanced fertilization and jajar legowo crop pattern as well as technology given to a group of farmers in the new assigned territory of GP3K, then a demplot program was held as an example media with 0.25 ha/unit in several region with total of 11 demplot units, the program was a proof that by choosing certified rice seeds, balanced fertilization and good management, pest control and jajar legowo crop pattern which were done according to given instructions, it is certain to increase farmers’ harvest productivity to meet the target in every year.

Demplot locations with 0,25 ha area which were done in 2015 planting season in several new GP3K works areas of PT Pupuk Iskandar Muda, are as follows :

3. Kab. Aceh Utara Seluas 15.000 Ha/Tahun4. Kota Langsa seluas 1.740 Ha/Tahun5. Kab. Bireuen seluas 11.000 Ha/Tahun6. Kota Lhokseumawe seluas 1.000 Ha/Tahun7. Kab. Pidie Jaya seluas 4.000 Ha/Tahun8. Kab. Pidie Seluas 6.260 Ha/Tahun9. Kab. Aceh Besar seluas 4.000 Ha/Tahun

Tujuan• Mendukung program Pemerintah/Kementrian

Pertanian dalam mewujudkan swasembada Beras.

• Mendukung peningkatan Produksi Gabah Kering Giling (GKP) Petani.

• Meningkatkan produktivitas lahan pertanian dan kesejahteraan petani.

• Mendukung penyediaan stok gabah/beras nasional untuk mendukung penguatan ketahanan pangan nasional.

Implementasi Sosialisasi Di Lapangan Melalui DemplotUntuk mewujudkan hasil sosialisasi program ke petani binaan mengenai pemupukan berimbang

dan pola tanam jajar legowo serta bidang kawalan teknologi yang telah diberikan kepada kelompok tani di wilayah penugasan baru program GP3K maka dilaksanakan program demplot sebagai media percontohan program dengan luas 0.25 ha/unit di beberapa wilayah dengan total jumlah pelaksanaan 11 unit demplot, program tersebut merupakan sebagai bukti bahwa dengan melakukan pemilihan benih padi yang bersertifikat, pemupukan yang berimbang pengelolaan yang baik, pengendalaian hama yang bijak dan pola tanam jajar legowo yang dilakukan sesuai petunjuk yang diberikan, dapat dipastikan bisa meningkatkan produktivitas panen padi petani sesuai dengan target disetiap tahunnya.

Lokasi percontohan padi (demplot) dengan luas sawah 0.25 ha yang dilakukan pada musim tanam tahun 2015 di beberapa daerah wilayah baru area kerja GP3K PT Pupuk Iskandar Muda, adalah sebagai berikut :



Dry grain (GKP) production result with demplot on average was > 8.00 tons/ha (exceed target), this shows that PT PIM’s GP3K demplot implementation was a success and can improve dry grain production, only 2 demplot areas didn’t reach the target in 2015, this was due to pest attack when the crops were in vegetative state.

In 2015 the development area was 55.000 Ha/planting season, or 110.000 Ha/year, on the first planting season (MT I) the GP3K program of PT Pupuk Iskandar Muda succeeded in managing 51.442,4 Ha from the initial plan, and on the second planting season (MT II), the successful area development was 40.243 Ha, and total areas developed in 2015 was 91.885,4 Ha from the initial target of 110.000 Ha assigned by PT Pupuk Indonesia (Persero), from 8 developed district/city areas, assisted farmers reached an increase of unhulled rice harvest production in each period on average of 1 ton/Ha from the previous harvest, generally the farmers in 8 districts/cities of GP3K areas, before assisted by PT PIM’s GP3K committee, harvested an average of 6,6 tons/Ha, after a sustainable assistance the average harvest increased and reached the initial target.

No Kabupaten Kecamatan DesaHasil Demplot

Sebelum Sesudah

1. Aceh Besar

• Ingin Jaya• Blang Bintang• Suka Makmur• Kuta Malaka

• Gani• Cet Karieng• Tumpok Blang• Lupueng Liwat

7,6 Ton/Ha7,5 Ton/Ha7,2 Ton/Ha7,0 Ton/Ha

9,7 Ton/Ha8,8 Ton/Ha8,1 Ton/Ha9,6 Ton/Ha

2. Pidie • Keumala • Jiem Jiem 7,8 Ton/Ha 9,3 Ton/Ha

3. Pidie Jaya • Ulim• Meurah Dua

• Tijiem• Meunasah Raya

6,8 Ton/Ha7,5 Ton/Ha

10,9 Ton/Ha 9,8 Ton/Ha

4. Bireuen • Peusangan • Tumpok Baroh 7,0 Ton/ha 10,2 Ton/Ha

5. Lhokseumawe • Blang Mangat • Rayeuk Kareung 6,2 Ton/Ha 7,4 Ton/Ha

6. Aceh Timur • Pante Bidari • Pante Panah 7,2 Ton/Ha 7 Ton/Ha

7. Aceh Tamiang • Bendahara • Marlempang 5,4 Ton/Ha 9,4 Ton/Ha

TOTAL DEMPLOT 11 Unit

Hasil produksi gabah kering panen (GKP) demplot padi rata-rata > 8.00 ton/ha (melebihi target), hal ini menunjukkan bahwa implementasi demplot GP3K PT PIM berhasil dan dapat meningkatkan produksi gabah kering panen (GKP) Petani, hanya 2 (dua) titik demplot yang tidak mencapai target pada periode 2015, hal ini disebabkan oleh serangan hama pada saat tanaman padi memasuki masa vegetatif.

Sesuai Penugasan pada tahun 2015 area yang harus di kelola seluas 55.000 Ha/musim tanam, atau 110.000 Ha/Tahun, pada Musim Tanam I (MT I) Komite Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) PT Pupuk Iskandar Muda berhasil mengelola areal seluas 51.442,4 Ha dari rencana yang ingin dicapai, dan pada Musim Tanam 2 (MT II) pengelolaan area yang dicapai seluas 40.243 Ha, dan total pelaksanaan pengelolaan area di tahun 2015 adalah seluas 91.885,4 Ha dari 110.000 Ha target pengelolaan area panugasan dari PT Pupuk Indonesia (Persero), dari hasil pengelolaan area di 8 kabupaten/kota, petani binaan dapat mencapai peningkatan produksi gabah disaat panen untuk setiap periode rata-rata sebesar 1 Ton/Ha dari panen sebelum nya (mencapai target), pada umum nya petani di 8 kabupaten/kota areal GP3K sebelum menjadi binaan Komite GP3K PT PIM hasil panen hanya rata-rata 6,6 Ton/Ha, akan tetapi setelah dilakukan pembinaan yang berkesinambungan rata-rata hasil penen petani meningkat dan mencapai target yang ingin dicapai.


PEMELIHARAAN PABRIKPemeliharaan pabrik dan peralatan kerjaUntuk menjaga kehandalan pabrik, kegiatan pemeliharaan dilaksanakan secara konsisten melalui preventive maintenance, predictive maintenance dan corrective maintenance. Tahun 2015, pencapaian On stream days pabrik pabrik Urea PIM 1 sebesar 71,97 % dari rencana pabrik tidak dihidupkan. Sedangkan On stream days Pabrik urea-2 sebesar 12,34% dari rencana 83,84% (RKAP 2015)

Performance Pabrik / Plant Performance

No

Pabrik Urea-1 (Prill) Tahun 2015

URAIANSAT REAL RENC %

4 5 (6=4:5)

1 NG / T Urea mmbtu 35.34 - -

2 Stream Days hari 262.69 - -

3 On Stream Factor % 71.97 - -

4 Capacity Factor % 86.93 - -

5 Production Factor % 62.57 - -

No

Pabrik Urea-2 (Granule) Tahun 2015

URAIANSAT REAL RENC %

4 5 (6=4:5)

1 NG / T Urea mmbtu 57.52 30.67 187.54

2 Stream Days hari 45.03 306.00 14.72

3 On Stream Factor % 12.34 83.84 14.72

4 Capacity Factor % 32.35 70.10 46.15

5 Production Factor % 3.99 58.77 6.79

Pabrik Ammonia-2

No URAIAN SATTahun 2015

REAL RENC %

4 5 (6=4:5)

1 NG / T Ammonia mmbtu 36.86 35.62 03.48

2 Energi / T Ammonia mmbtu 39.76 37.63 105.66

3 Stream Days hari 333.27 341.00 97.73

4 On Stream Factor % 91.31 93.42 97.74

5 Capacity Factor % 82.63 95.06 86.92

6 Production Factor % 75.45 88.81 84.96

Ket: Energi perton Ammonia adalah NG perton Ammonia ditambah dengan import steam dan listrik

PENGELOLAAN LINGKUNGANPT Pupuk Iskandar Muda berkomitmen untuk senantiasa melestarikan lingkungan hidup antara lain melalui pencegahan dan pengurangan timbunan limbah serta memastikan semua jenis limbah berada dibawah standar baku mutu sesuai

PLANT MAINTENANCE Maintenance of plant and work equipment To maintain the reliability of the plant, maintenance activities are carried out consistently through preventive maintenance, predictive and corrective maintenance. In 2015, the achieved on stream days of urea plant PIM 1 was 71,97% from the plan of inactive plant. While the achieved on stream days of urea-2 plant was 12,34% from the initial plan of 83,84% (2015 RKAP).

Note : ammonia energy per ton is NG per ton ammonia added with import steam and electricity

ENVIRONMENTAL MANAGEMENTPT Pupuk Iskandar Muda committed to always preserve the environment by waste prevention and reduction as well as making sure that every waste is under the standart quality according to law and regulation. To actualize the plan, a tight



dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Untuk mewujudkan hal tersebut dilakukan pemantauan dan pengelolaan lingkungan hidup secara ketat, sosialisasi kepada karyawan dan keluarga karyawan serta masyarakat sekitar perusahaan.

PENGELOLAAN EMISI DAN LIMBAHGas alam sebagai bahan baku utama untuk memproduksi amoniak yang diproses selama ini adalah gas treated yaitu gas alam yang sudah bebas dari unsur CO2 (carbon dioksida). PT Pupuk Iskandar Muda menyadari bahwa aktivitas industri pupuk berpotensi mencemari lingkunghan oleh karena itu Perusahaan senantiasa menjaga dan melakukan pengendalian terhadap pembuangan limbah cair, pengelolaan limbah B3, pengendalian pencemaran udara sesuai dengan undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku.

Perubahan iklim global merupakan tanggung jawab semua pihak, oleh karena itu PT Pupuk Iskandar Muda ikut berupaya memberikan kontribusi dalam pencegahan perubahan iklim melalui program pengendalian Gas Rumah Kaca (GRK) yang dilakukan secara berkesinambungan. Sejalan dengan program PT Pupuk Iskandar Muda yang mendukung aksi Pemerintah terkait program penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hal ini dimulai dengan inventarisasi sumber emisi yang dihasilkan dan melaporkan secara berkala. Perusahaan terus berupaya mengurangi emisi yang berasal dari kegiatan transportasi dengan menyediakan fasilitas berupa bantuan kendaran dinas untuk penjabat eselon 1 dan 2. Di samping itu kami juga melakukan kegiatan penunjang lainnya yang dapat menurunkan pencemaran kualitas udara dan lingkungan. Kami juga telah mengeluarkan kebijakan yang bertujuan untuk pengurangan bahan perusak ozon seperti alat pendingin ruangan dan pengunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang bebas dari CFC / HCFC / Halon / R-22 sesuai standar yang berlaku.

PT Pupuk Iskandar Muda secara rutin memantau Emisi NO2, SO2, debu urea dan amoniak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu PT Pupuk Iskandar Muda mamantau kualitas udara ambien dengan parameter debu urea, NH3, SO2, emisi gas buang PT Pupuk Iskandar Muda pada tahun 2015 berada dibawah baku mutu.

Sesuai ketentuan dalam bidang pengelolaan lingkungan Hidup, PT PIM selalu berupaya untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup baik di areal pabrik, perumahan dan lingkungan

supervision and environment preservation was conducted, also notices were given to employees and their families as well as to the communities near the company.

WASTE AND EMISSION MANAGEMENTNatural gas used as the main raw material of ammonia production until now is treated gas, natural gas with no CO2 containment. PT Pupuk Iskandar Muda realized that fertilizer industrial activities have the potential to pollute the environment. That’s why the company always strives to control liquid waste management, B3 waste management, and air pollution according to the law and regulation.

Global climate change is everyone’s responsibility, thus PT Pupuk Iskandar Muda also contributes in climate change prevention through sustainable Greenhouse Gases control program. In line with the program of PT Pupuk Iskandar Muda to support the Government in Greenhouse Gases reduction program, starting with emission source inventory and reporting it periodically. The company is always in the run to reduce emission from transportation activity by providing transport facility for echelon 1 and 2 officials. We also perform other activities which can reduce air quality and environment pollution. We issued a policy to reduce the usage of ozon-destroying materials such as non-CFC / HCFC / Halon / R-22 air cooler and portable fire extinguisher in accordance with the applicable standards.

PT Pupuk Iskandar Muda routinely examine NO2, SO2, urea dust and ammonia emission according to the regulations and law. PT Pupuk Iskandar Muda also examines the air ambient quality with urea dust parameter, NH3, SO2, gas emission of PT Pupuk Iskandar Muda in 2015 was below quality standart.

In line with the regulation of environmental management, PT PIM always strive to preserve the environment both in the factory area, residential and social environments. In addition, PT PIM also


make the handling of waste from factories and other liquid waste in accordance with prevailing regulations routinely.

Efforts undertaken by PT PIM among others were:

• To control and monitor environment in accordance with RKL RPL documents and the applicable regulations. Environmental performance is routinely reported (daily, weekly, monthly, quarterly, semester and annually) to the relevant agencies, North Aceh Environmental Institution (BLH), Provincial Environmental Impact Management Agency, Aceh Perindagkop Agency, Ecoregion Management Center Sumatera and the Indonesian Ministry of Environment and Forestry.

• Implement an Environmental Management System ISO 14001 and has been implemented in accordance with the Procedures, Work Instructions on ISO 14001 EMS.

• Do environmental management in accordance with the criteria of the assessment of compliance Proper. PT PIM has gained Proper ranked Blue for 2014-2015, in accordance with the Decree of the Minister of Environment and Forestry No: SK-557/Menlhk-Setjen RI/2015.

• Cooperate with institutions / universities to study the use and handling of waste after running segregation program.

• Follow up on the findings of both internal and external audit.

Work Health and SafetyPT Pupuk Iskandar Muda always obey to the Governmental laws in conducting business, including the importance of work health and safety (K3).

Company’s Commitment in K3In accordance with Government Regulation No. 50 year 2012 about Work Health and Safety Management System (SMK3), PT Pupuk Iskandar Muda had implemented Integrated Management System completely and integrating SMK3 in it, Environment Management System (SNI 19 – 14001), and Quality Management System (SNI ISO 9001). This was written in PT Pupuk Iskandar Muda’s Procedur IM-2003-4240 on “Integrated Management System Procedure and Target”.

perusahaan. Disamping itu PT PIM secara rutin juga melakukan penangangan limbah pabrik dan limbah buangan lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh PT PIM antara lain:• Melakukan pengendalian dan pemantauan

lingkungan sesuai dengan dokumen RKL RPL dan peraturan perundang undangan yang berlaku. Peloporan kinerja lingkungan hidup dilporkan secara rutin sesuai dengan periodenya (harian, mingguan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan) ke instansi terkait, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kab. Aceh Utara, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Propinsi, Dinas Perindagkop Prov. Aceh, Pusat Pengelolaan Ekoregional Sumatera dan Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan RI.

• Mengimplementasikan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 dan telah dilaksanakan sesuai dengan Prosedur, Intruksi Kerja pada SML ISO 14001.

• Melakukan pengelolaan lingkungan sesuai dengan kriteria penaatan penilaian Proper dan PT PIM telah mendapatkan peringkat Proper Biru untuk tahun 2014-2015, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK-557/Menlhk-Setjen RI/2015.

• Melakukan kerjasama dengan lembaga/ perguruan tinggi untuk kajian pemanfaatan dan penanganan limbah setelah berjalan program segregasi.

• Menindaklanjuti rekomendasi hasil temuan audit baik temuan audit internal maupun eksternal.

Keselamatan dan Kesehatan KerjaPT Pupuk Iskandar Muda senantiasa melaksana-kan peraturan-peraturan Pemerintah dalam men-jalankan proses bisnisnya, termasuk keutamaan dalam keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

Komitmen Perusahaan di Bidang K3Sesuai dengan PP No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), maka PT Pupuk Iskandar Muda telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Terpadu yang dilakukan secara menyeluruh dengan mengintegrasikan SMK3, Sistem Manajemen Lingkungan (SNI 19 – 14001), dan Sistem Manajemen Mutu (SNI ISO 9001). Hal ini tertuang di dalam Prosedur PT Pupuk Iskandar Muda IM-2003-4240 tentang “Prosedur Tujuan dan Sasaran Sistem Manajemen Terintegrasi”.



On April 22, 2013, PT Pupuk Iskandar Muda acquired a certificate and SMK-3 gold flag from the Indonesian Ministry of Labor and Transmigration with 3 years validacy. And again, PT Pupuk Iskandar Muda achieved the Zero Accident Award for the period of 2012-2014 from The Indonesian Ministry of Labor. The award indicates that there are no accident occurred in the receiving company during the time period. The award was accepted directly by the Production, Technical & Development Director from the Minister of Labor at Hotel Bidakara Jakarta on September 10, 2015. PIM also received the 2nd place of National Zero Accident Award from Workers Social Security Agency (BPJS), accepted directly by the President Director of PT Pupuk Iskandar Muda.

Work Health and Safety Coaching Committee (P2K3)In accordance to the regulation by the Minister of Labor and Transmigration No. Per-04/MEN/1987 about P2K3 and the procedures of appointing a work safety expert, Pupuk Iskandar Muda formed a Work Health and Safety Coaching Committee stated in Letter of the Head of Social Agency, Labor, and Citizen Mobility of North Aceh No. 560/001/I/P2K3/2013 dated January 3, 2013.

P2K3 is a collaboration between management and employees to develop teamwork, understanding and effective participation in work health and safety application. The duty of P2K3 is to give suggestions and consideration, asked or not, to managements regarding work health and safety.

Based on the time span (1st of January 2012 until 31st of December 2014) set by the government to achieve the Zero Accident Award, PT Pupuk Iskandar Muda managed to cover 6.265.703 man work hours without accident. The requirement set by the government was a minimum of 6 million of work hours without accident. Up to August 2015, safe work hours without accident in PT Pupuk Iskandar Muda had reached 16.612.912 hours. This achievement is a form of commitment from the Management of PT Pupuk Iskandar Muda on providing work safety for the employees. Supports given by the employees, subisidiary companies, partners and company’s guests were the main reasons of the management’s achieved programs.

Pada tanggal 22 April 2013, PT Pupuk Iskandar Muda memperoleh sertifikat dan bendera emas SMK-3 dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia yang berlaku selama 3 tahun ke depan. Disamping sertifikat dan bendera emas SMK3, PT. Pupuk Iskandar Muda kembali meraih Penghargaan Zero Accident untuk periode kerja 2012-2014 dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Penghargaan tersebut menandakan bahwa di perusahaan terkait tidak terjadi kecelakaan kerja dalam kurun waktu tersebut. Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Produksi, Teknik & Pengembangan dari Menteri Ketenagakerjaan di Hotel Bidakara Jakarta pada tanggal 10 September 2015. Selain itu PIM mendapat penghargaan Zero Accident Award Peringkat ke-2 Tingkat Nasional dari BPJS tenaga Kerja yang diterima langsung oleh Direktur Utama PT. Pupuk Iskandar Muda.

Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)Sesuai dengan Permenaker No. Per-04/MEN/1987 tentang P2K3 dan tata cara penunjukan ahli keselamatan kerja, Pupuk Iskandar Muda telah membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang tertuang di dalam Keputusan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Kabupaten Aceh Utara No. 560/001/I/P2K3/2013 tanggal 3 Januari 2013.

P2K3 ini merupakan wadah kerjasama antara manajemen dengan karyawan untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. P2K3 mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada manajemen mengenai masalah K3.

Berdasarkan rentang waktu (01 Januari 2012 sd 31 Desember 2014) yang disyaratkan pemerintah untuk mendapatkan penghargaan Zero Accident, PT. Pupuk Iskandar Muda telah berhasil mencapai 6.265.703 jam kerja orang tanpa kecelakaan. Adapun yang disyaratkan oleh pemerintah adalah minimum 6 juta jam kerja orang tanpa kecelakaan. Hingga Agustus 2015, jam kerja selamat tanpa kecelakaan di PT. Pupuk Iskandar Muda sudah mencapai 16.612.912 jam kerja. Pencapaian ini adalah wujud komitmen dari Manajemen PT. Pupuk Iskandar Muda dalam memberikan perlindungan kerja bagi para pekerjanya. Dukungan yang diberikan oleh pekerja, anak perusahaan, rekanan serta tamu perusahaan merupakan modal utama pencapaian program-program manajemen.


Hiperkes (Work Health)One of the things to affect productivity is the employees’ health condition. Work health is an aspect in strong connection with work environment and works which can affect employees’ health directly or indirectly. Therefore, PT Pupuk Iskandar Muda made efforts to protect the employees from every health issue caused by work or work environment, in accordance with the Regulation of the Minister of Labor and Transmigration No. Per.03/MEN/1982.

Work Health Purposes:• Increase and maintain the employees’ health

as best as possible in physical, spiritual, and social matters on every jobs.

• Prevent the arise of health issue caused by work conditions.

• Protect employees from health hazard cause by work.

• Set employees in a work environment suitable with their physical condition and mental health of the concerned employee.

Work Health ProgramPT Pupuk Iskandar Muda conducted efforts to increase the employees’ health status, in hope to also increase productivity. Several efforts which has been conducted are :

Work Health Preventive Service, including :

Periodic Health Check to every employees in accordance with the Directorial Decree of PT Pupuk Iskandar Muda No: 19/SK/DU/IM/IV/2009 about Employees’ Health and Safety Regulation.• Work environment health• Protection from occupational hazard• Human and machine and work tools

harmonization (ergonomics)• Fogging to prevent Dengue Fever (DBD)• Sanitation equipments instruction for extra

fooding provider Partner Company• Periodical checks on noise threshold, lighting,

and work climate value of workplace condition.

Hyperkes (Kesehatan Kerja)Salah satu hal yang mempengaruhi produktifitas adalah kondisi kesehatan tenaga kerja. Kesehatan Kerja merupakan aspek/unsur kesehatan yang erat bertalian dengan lingkungan kerja dan pekerjaan yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja. Oleh sebab itu, PT Pupuk Iskandar Muda malakukan upaya-upaya untuk melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan/lingkungan kerja sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi No.Per.03/MEN/1982.

Tujuan Kesehatan Kerja:• Meningkatkan dan memelihara derajat

kesehatanTenaga kerja yang setinggi-tingginya baik jasmani,rohani maupun sosial untuk semua lapangan pekerjaan

• Mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang disebabkan karena kondisi kerja

• Melindungi tenaga kerja dari bahaya kesehatanyang timbul akibat pekerjaan

• Menempatkan tenaga kerja pada suatu lingkungankerja yang sesuai dengan kondisi fisik/faal tubuh dan mental psikologis tenaga kerja yang bersangkutan.

Program Kesehatan Kerja PT Pupuk Iskandar Muda melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan karyawan yang diharapkan dapat meningkatkan produktifitas. Beberapa upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

Pelayanan Preventif Kesehatan Kerja, kegiatan pelayanan preventif, meliputi :

Pemeriksaan Kesehatan Berkala kepada seluruh karyawan/ti sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Pupuk Iskandar Muda No: 19/SK/DU/IM/IV/2009 tentang Peraturan Perawatan dan kesehatan Pekerja. • Kesehatan lingkungan kerja• Perlindungan diri dari bahaya-bahaya pekerjaan• Penyerasian manusia dengan mesin dan alat

kerja (ergonomi)• Pelaksanaan fogging untuk mencegah

penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

• Pembinaan perlengkapan sanitasi terhadap dapur Perusahaan rekanan penyedia extra fooding.

• Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kondisi tempat kerja terkait dengan nilai ambang batas kebisingan, penerangan, dan iklim kerja.



Work Health Promotion Services, including:• Coaching and instructions on work health

through health seminar, printed media (brochure, pamphlet, banner, etc.) and electronic media (e-mail, portal, etc.)

• Maintaining healthy life behavior through regular exercises

• Fitness equipments for employees working in shifts.

• Maintaining healthy workplace, methods, and work environment

• Distribution and supervision on medical boxes to work units

Work Health Curative Services, including:• Cater to employees’ health complaints and

P3K management• Cure of general illness and other occupational

illness• Work Health Rehabilitation Service, including:• Education and trainings for employees to

maximize their current capacity• Evaluation on employees’ health condition

towards their work, is it necessary to change the work system from shifts to regular.

RESEARCH AND DEVELOPMENTReseach and development is a study of ideas, methods, products or services adapted with the purpose of elevating what the company has to offer. Research and development is very important for a company to survive and compete in the ever-changing industry. Investors are going to see whether a company is healthy or not by reviewing their research and development on evaluating future performances particularly a long-term investment.

On carrying out their duty, a research and development workgroup refers to Research and Development Work Projects as stated in 2015 Company Budget Plan.

Targets to be achieved in 2015 are as follows:1. 1Providing an Updated Long-term Plan2. Formulate technology and business

assessment to provide added value for the company

3. Acquire a feasible project assessment

Pelayanan Promotif Kesehatan Kerja, kegiatan pelayanan promotif, meliputi :• Pendidikan dan penerangan tentang

kesehatan kerja melalui seminar kesehatan, media cetak (brosur, pamflet, spanduk dll), dan media elektronik (e-mail, portal dll).

• Pemeliharaan perilaku hidup sehat melalui senam sehat yang rutin dilakukan.

• Penyediaan alat-alat fitness untuk karyawan bekerja shift

• Pemeliharaan tempat, cara dan lingkungan kerja yang sehat

• Pendistribusian/ Pengawasan Isi & Kotak P3K ke Unit-unit Kerja

Pelayanan Kuratif Kesehatan Kerja, kegiatan pelayanan Kuratif, meliputi :• Melayani keluhan kesehatan karyawan &

penatalaksanaan P3K• Pengobatan penyakit umum maupun penyakit

akibat kerja• Pelayanan Rehabilitatif Kesehatan Kerja,

kegiatan Pelayanan Rehabilitatif, meliputi :• Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat

menggunakan kemampuannya yg masih ada secara maksimal

• Melakukan evaluasi kondisi kesehatan karyawan terhadap pekerjaannya, apakah perlu dilakukan perubahan sistem kerja dari shift ke reguler

PENELITIAN DAN PENGEMBANGANProyek dan Pengembangan (research and development) adalah sebuah studi tentang ide-ide, metode, produk atau jasa yang disesuaikan dengan tujuan meningkatkan apa yang ditawarkan oleh perusahaan. Project and development sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk tetap bertahan dan bersaing dalam perubahan industri. Para investor akan melihat sebuah perusahaan yang sehat dengan menilai project and development dalam mengevaluasi kinerja masa depan terutama ketika mengevaluasi sebuah investasi jangka panjang.

Dalam melaksanakan tugasnya, kelompok kerja Proyek dan Pengembangan mengacu kepada Program Kerja Proyek & Pengembangan sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015.

Sasaran yang ingin dicapai dalam Tahun 2015, sebagai berikut:1. Menyediakan RJP Updated2. Merumuskan kajian teknologi dan bisnis

untuk memberi nilai tambah bagi Perusahaan3. Mendapatkan kajian proyek yang feasible


As an accountability of duties implemented, the research and development group compiled a program realization report periodically every month in the form of DPTB report, Dekom report, and research report to Shareholders.

WORK PROGRAM REALIZATIONThe 2015 work program realization, consists of:

RKAP Work Program

Sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas-tugas yang harus dilaksanakan, Kelompok Proyek dan Pengembangan secara periodic menyusun laporan realisasi program kerja setiap bulannya dalam bentuk laporan DPTB, laporan Dekom, juga laporan Riset kepada Pemegang Saham.

REALISASI PROGRAM KERJARealisasi program kerja tahun 2015, terdiri dari :

Program Kerja RKAP

No Kegiatan Realisasi

1.Demplot sosialisasi aplikasi pupuk Bio Organik (Hayati) bekerjasama dengan BPPT di 3 lokasi 1x MT

Sosialisasi aplikasi sudah dilaksanakan di 2 lokasi yaitu Desa Cot Buya Kec Cot Krieng Kab Aceh Besar (sudah selesai panen) dan saat ini sedang berlangsung Desa Pulo Lawang Kec Jeumpa Kab Bireun, diperkirakan akan panen pada pertengahan bulan April. Sedangkan satu lokasi lagi akan dilaksanakan pada Musim tanam berikutnya pada tahun 2016.

2. Melakukan evaluasi RJP 2011-2015

RJP 2011-2015 sudah habis masa rentang waktunya maka disusun RJP yang baru yaitu periode RJP 2015-2019, namun sesuai arahan dari Dirut untuk merevisi mengenai investasi dan pengembangan, sehingga dilakukan penyusunan ulang terhadap RJP 2015-2019 Namun, sesuai hasil rapat koordinasi investasi & pengembangan dengan Pupuk Indonesia (Persero) dengan anak perusahaan pupuk dan non pupuk lainnya, maka akan disusun RJP baru untuk seluruh anak perusahaan dengan periode 2017-2021 dengan asumsi yang akan diarahkan dari PI.

3. Pembuatan dan Demplot Pestisida organik dari rempah lokal, untuk tanaman kopi kerjasama dengan Unsyiah (lanjutan 2014)

Penelitian dan demplot sudah selesai dilaksanakan. Hasil dari percobaan ini menunjukkan bahwa pestisida organik dari daun tanaman Azadirachta Indica (Mimba) memberikan hasil yang ampuh untuk menolak hama yang menyerang tanaman hortikultura seperti; kacang panjang, tomat dan sawi. Selain sebagai bahan pestisida organik, tanaman ini juga diidentifikasi dapat berperan sebagai pupuk organik yang dapat menyuburkan tanaman. (Laporan telah disampaikan kepada GM Tekbang, no surat 120/LB 0200/2250 tanggal 20 November 2015)

4. Demplot sosialisasi aplikasi pupuk ZnSO4 dengan menggunakan benih produk mitra PIM, luas 1 Ha di Desa Pinto Makmur (2x MT)

Percobaan ini menggunakan 4 variasi dimana masing-masing plot ditambahkan ZnSO4 dari kebutuhan NPK untuk plot II, III dan IV masing-masing sebesar 0.10%, 0,15% dan 0,20%.

Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan pupuk Zn pada tanaman padi dapat meningkatkan produktivitas padi hingga mencapai 893 kg/Ha yang dicapai pada plot IV yaitu konsentrasi pupuk ZnSO4 sebesar 0,20% dari total kebuthan pupuk berimbang (NPK)(Laporan telah disampaikan kepada GM Tekbang, no surat 128/OT 0302/2250 tanggal 7 Desember 2015)

5. Pra Marketing Bio-Organik

Program kegiatan pra-marketing Bio-organik ditunda pekerjaannya dikarenakan hasil laboratorium uji mutu pupuk Bio-organik produksi mitra BPPT-Jakarta, masih belum memenuhi standar Permentan No 70/Permentan/SR.140/10/2011

6. Pembuatan FS Bankable untuk proyek revamping pabrik Ammonia 2 dan rencana penambahan kapasitas tangki ammonia.

Sudah selesai dilaksanakan penyusunan FS Bankable diantaranya ;1. FS Bankable Revamping oleh KBR2. Reutilisasi Tangki Ammonia eks PT AAF (DL) oleh PT Pronilai

Konsulis Indonesia3. Pembangunan Tangki Ammonia Baru oleh PT Pronilai Konsulis

Indonesia



No Kegiatan Realisasi

7. Sharing biaya ujicoba NOPT & RCM kerjasama PIHC dengan IRRI di Subang

Merupakan tindak lanjut dari hasil training di Bogor-Jawa Barat dan Los Banos-Phillipina, diselenggarakan oleh IRRI (International Rice Research Institue) yang memperkenalkan aplikasi dari smartphone yang disebut dengan Rice Crop Manager (RCM) yang dapat memberikan rekomendasi pemupukan hara spesifik lokasi (PHSL), sehingga penggunaan pupuk akan optimal dan memperoleh hasil panen yang maksimal, maka dilakukan ujicoba di Indonesia yang dibagi menjadi beberapa lokasi, yaitu lahan irigasi (Subang-Jawa Barat), lahan tadah hujan (Jawa Tengah) dan Lahan gambut/rawa (Kapuas-Kalimantan).

Untuk PIM, satu kelompok dengan Pupuk Kujang Cikampek (PKC) dan Pupuk Indonesia (Persero) mendapat tugas ujicoba di Subang-Jawa Barat. Penelitian sudah selesai dilaksanakan dan laporan akhir kegiatan disusun oleh Pupuk Indonesia.

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASIPengembangan teknologi informasi Perusahaan mengacu kepada ICTMP (Information & Communication Technology Master Plan) yang sudah ditetapkan oleh PT Pupuk Indonesia (Persero). Untuk tahun 2015 difokuskan pada persiapan implementasi Software Enterpise Resource Planning (ERP) PIHC Group, disamping mengelola layanan TI Perusahaan yang ada saat ini guna menjamin Reliability, Availability dan Serviceability. Adapun kegiatan/pengembangan telah diselesaikan pada tahun 2015 antara lain :

A. Implementasi Proyek ERP PIHC Group

No Uraian Pekerjaan Status Kemajuan

1 Pengadaan Hardware, infrastruktur jaringan, dan Collocation Data Center (Incl. Instalasi). Selesai

2 Pelaksanaan Refresh Blueprint Proses Bisnis Phase-2A. Selesai

3 Pelaksanaan Unit Testing Phase-2a. Selesai

4 System Integration Test (SIT) Phase-2a. Selesai

5 Pembahasan Matrix Otorisasi dan Development Prosedur. Selesai

6 Pelaksanaan Key User Training (KUT) Phase-2a. Selesai

7 Pelaksanaan UAT (User Acceptance Test) untuk modul utama SAP serta tindaklanjutnya. Selesai

8

Pelaksanaan UAT (User Acceptance Test) Aplikasi Web Commerce, UAT Aplikasi Web Gudang, UAT GL Account Modul MM-SD-HCM-PP-PM-FI-CO-BPC, UAT Host to Host (Incoming & Outcoming) dan Distributor Financing, UAT e-Procurement, UAT Form dan Report Terkait Pergudangan dan Pengadaan, UAT Form Kalibrasi dan LPKB Modul QM & PM, dan UAT Report Modul BPC Consolidation

Berlanjut

9 Kegiatan Master Data (Collecting, Cleansing, Uploading). Berlanjut

INFORMATION TECHNOLOGY DEVELOPMENTThe company’s information technology development was based on ICTMP (Information & Communication Technology Master Plan) assigned by PT Pupuk Indonesia (Persero). For the year 2015, it was focused on the preparation of Software Enterprise Resource Planning (ERP) PIHC Group implementation, besides managing the company’s IT service to guarantee Reliability, Availability and Serviceability. As for activities/developments finished on 2015, among others were:


Implementation Road Map(Pre-requisite of Cut Over Strategy)

Rencana Proyek Fase 1 dan Persiapan Go-Live



Critical Issue Highlight

Status Penyelesaian Proyek Penyebab Deviasi

Periode : 30 November – 4 Desember 2015 • Legalisasi Kebijakan dan Dokumen

Prosedur

• Pelaksan UAT untuk Web Commerce

• Sosialisasi kepada Distributor

• Penyelesaian Sign-Off Blueprint untuk

Web Uang Muka dan Web Anggaran

Plan Actual

93,76% 89%

B. Program Kerja Internal Dept. Infokom

No Uraian Pekerjaan Status Kemajuan

1 Menjaga operasional aplikasi dan kehandalan server aplikasi bisnis Perusahaan seperti FINANCE, SDM, IMPACT MAVERIC dan aplikasi pendukung lainnya. Berlanjut

2 Pemeliharaan aplikasi SIPO (Sistem Informasi Pemasaran Online) serta melakukan pengembangan sesuai permintaan. Berlanjut

3 Pelaksanaan Preventive Maintenance Data Center. Berlanjut

4 Pemeliharaan infrastruktur jaringan & telekomunikasi. Berlanjut

5 Pembuatan dokumen draft Level 1 Kebijakan Operasional Teknologi Informasi. Berlanjut

6 Penyempurnaan Backbone LAN guna mendukung implementasi proyek ERP PIHC Group. Berlanjut

7 Melakukan upgrade perangkat Firewall guna meningkatkan keamanan jaringan komunikasi data. Selesai

8

Pengembangan Sistem Informasi/Aplikasi lainnya guna mendukung operasional kerja Perusahaan, seperti aplikasi SPPD Online (eSPPD), revisi formula perhitungan pendapatan jasa administrasi pada aplikasi PKBL Online, pembangunan aplikasi test karakter (MBTI Online) untuk melihat karakter karyawan sesuai kriteria Myers-Briggs Type Indicator.

Selesai




Tinjauan KeuanganKerja keras untuk untuk mencapai kinerja dan kondisi keuangan yang lebih baik terus menerus dilakukan perusahaan selama tahun 2015. Audit atas laporan keuangan perusahaan untuk tahun buku 2015 telah diselesaikan pada tanggal 18 Maret 2016 dengan opini “Wajar Tanpa Pengecualian”.

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFPada tahun 2015 Perusahaan membukukan laba sebesar Rp 78,96 miliar, turun sebesar Rp.21,66 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Faktor Utama penurunan ini disebabkan meningkatnya beban lain-lain/beban kurs dan pajak tangguhan masing-masing sebesar 607,68% dan 1.237,81%.

KETERANGAN 2015 2014Naik/Turun

Nilai %

PENJUALAN 3,037,266 2,978,697 58,569 1.97%

BEBAN POKOK PENJUALAN (2,194,719) (2,169,856) (24,863) 1.15%

LABA BRUTO 842,547 808,841 33,706 4.17%

BEBAN USAHA

Beban Pejualan (229,519) (191,116) (38,403) 20.09%

Beban Umum dan Administrasi (167,994) (217,007) 49,013 -22.59%

Beban Keuangan (228,256) (244,180) 15,924 -6.52%

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN NETO (67,951) (9,602) (58,349) 607.68%

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 148,827 146,936 1,891 1.29%

Pajak Tangguhan (72,171) 6,343 (78,514) -1237.81%

LABA TAHUN BERJALAN 76,656 153,279 (76,623) -49.99%

Pendapatan Komprehensif Lain 2,302 (52,664) 54,966 -

LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 78,958 100,615 (21,657) -21.52%

Tahun 2015 Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp. 3,04 triliun, lebih besar 1,97% dari tahun 2014. Faktor utama kenaikan ini adalah peningkatan pendapatan dari sektor pupuk subsidi terkait meningkatnya penyaluran pupuk subsidi ditahun 2015.

Beban pokok penjualan tahun 2015 naik Rp 24,86 miliar atau sebesar 1,15% dari tahun sebelumnya. Peningkatan beban pokok penjualan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya volume penjualan urea sektor subsidi.

Beban Keuangan selama tahun 2015 tercatat sebesar Rp. 228,26 miliar, turun 15,92% dibandingkan tahun 2014, hal ini disebabkan turunnya jumlah pinjaman Kredit Modal Kerja pada bank dibanding tahun 2014.

Pendapatan (beban) lain-lain bersih mengalami peningkatan sebesar Rp. 58,35 miliar

Financial ReviewThe hard work to achieve better financial performance and condition is maintained by the company in 2015. An audit of company financial report for 2015 had been done at 18th March 2016 with “without reasonable exception” opinion.

STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOMEIn 2015, the company recorded a profit of RP 78.96 billion, decreases by Rp 21.66 billion compared to previous year. The main factor of this decrease is the increasing of other expenses/load rate and deferred tax by 607.68% and 1237.81%, respectively.

In 2015 the Company posted revenue of Rp. 3.04 trillion, 1.97% greater than in 2014. The increase of revenues mainly caused by increasing revenues from the subsidized fertilizer section. This increase is related to the increase of subsidized fertilizer distribution in 2015.

Cost of sales in 2015 rose Rp24.86 billion or 1.15% from the previous year. Increase in cost of sales was primarily due to subdisized urea sales volume increase.

Financial burden for the year 2015 amounted to Rp. 228.26 billion, decreases by 15.92% compared to 2014. This is caused by decrease in working capital loan on bank compared to 2014.

Other nett income (expense) increased by Rp. 58.35 billion compared to the year 2014 mainly


dibandingkan tahun 2014 terutama disebabkan pengaruh selisih kurs Rupiah terhadap US dollar.

LAPORAN POSISI KEUANGAN Laporan poisisi keuangan (neraca) per tanggal 31 Desember 2015 ditutup dengan posisi total aset dan Liabilitas – Equitas masing-masing sebesar Rp.5,32 triliun. Jumlah tersebut turun sebesar Rp 495,71 miliar atau -8,53% dibandingkan per tanggal 31 Desember 2014.

P E R K I R A A N NILAI NAIK / TURUN KOMPOSISI

2015 2014 NILAI % 2015 2014

ASET

Aset Lancar 2,712,684 2,994,443 (281,759) -9.41% 51.01% 51.51%

Aset Tidak Lancar 2,605,027 2,818,980 (213,953) -7.59% 48.99% 48.49%

TOTAL Aset 5,317,711 5,813,423 (495,712) -8.53% 100.00% 100.00%

LIABILITAS

Liabilitas Jangka Pendek 2,217,894 2,472,080 (254,186) -10.28% 65.50% 62.41%

Liabilitas Jangka Panjang 1,168,403 1,488,885 (320,482) -21.52% 34.50% 37.59%

TOTAL Liabilitas 3,386,297 3,960,965 (574,668) -14.51% 100.00% 100.00%

EKUITAS 1,931,415 1,852,458 78,957 4.26% 100.00% 100.00%

TOTAL Liabilitas dan Ekuitas 5,317,712 5,813,423 (495,711) -8.53% 100.00% 100.00%

ASETAset LancarPada akhir tahun 2015 saldo aset lancar tercatat senilai Rp. 2,71 triliun. Nilai aset lancar menurun secara signifikan yaitu sebesar Rp. 281,76 miliar dibandingkan tahun 2014. Penurunan ini terutama didorong oleh menurunnya kas setara kas, piutang usaha, piutang subsidi ke pemerintah, uang muka dan Aset lancar lainnya. Kas setara kas turun Rp 220 juta, piutang usaha turun Rp 37,72 miliar, piutang subsidi ke pemerintah turun Rp 357,15 miliar, uang muka turun Rp 1,45 miliar miliar dan Aset lancar lainnya turun Rp 122,48 miliar, sedangkan persediaan mengalami kenaikan Rp. 237,29 miliar.


2015 2014 NILAI % 2015 2014

Kas & setara Kas 77,246 77,466 (220) -0.28% 2.85% 2.59%

Piutang Usaha 9,739 47,463 (37,724) -79.48% 0.36% 1.59%

Piutang Subsidi 1,598,637 1,955,785 (357,148) -18.26% 58.93% 65.31%

Uang Muka 4,964 6,439 (1,475) -22.91% 0.18% 0.22%

Persediaan 1,017,015 779,723 237,292 30.43% 37.49% 26.04%

Aset Lancar Lainnya 5,083 127,567 (122,484) -96.02% 0.19% 4.26%

Total Aset Lancar 2,712,684 2,994,443 (281,759) -9.41% 100.00% 100.00%

due to the effect of foreign exchange gap to rupiah against the US dollar.

STATEMENT OF FINANCIAL POSITIONStatements of financial position (balance sheet) as at December 31, 2015 was closed with the position of total assets and liabilities - Equity respectively Rp.5,32 trillion. The amount decreased by Rp.459.71 billion or -8.53% compared to December 31, 2014.

ASSETSCurrent AssetsAt the end of 2015, the balance of current assets recorded at Rp. 2.71 trillion. The value of current assets decreased significantly in the amount of Rp. 281.76 billion compared to 2014. This decrease was mainly driven by decrease in cash equivalents, accounts receivable, inventory of subsidies to government, advance payment, and other current assets. Cash equivalents decreased Rp 220 million, trade receivables decreased Rp.37.72 billion, accounts for the government subsidy decreased Rp. 357.15 billion, advance payment decreased Rp 1.45 billion and other current assets decreased Rp.122.48 billion, while inventories rose by Rp. 237.29 billion.



Cash and cash equivalentsCash and cash equivalents at the end of 2015 amounted to Rp77.25 billion, decreases by -0.28% compared to the year 2014. This decrease was due to, among others, the decreasing acceptance of government subsidies.

Accounts ReceivableNet Accounts receivable decreases by Rp. 37.72 billion, to Rp 9.74 billion. This is due to ammonia sales transaction to PT Petrokimia Gresik has been paid.

Subsidies ReceivableReceivables from the government subsidy at the end of 2015 were Rp. 1.59 trillion, the figure decreased by Rp. 357.15 billion or -18.26% compared to 2014. This financing was a subsidy bill to the government for the sale of urea and organic fertilizer to the subsidized sector. Unbilled receivables in accordance with the results of an audit of the subsidies in 2015, conducted by BPK RI. It is the difference between the realization of subsidized fertilizer and HPP forecasts as the basis of monthly billing. HPP forecasts set by the Government through the Ministry of Agriculture’s decision No.2459 / Kpts / SR.130 / 7/2012.

AdvanceThe position advances dropped significantly to Rp. 4.96 billion, or -22.91% compared to 2014. The main factors causing this decline as payments to suppliers of raw materials from the gas no longer use the cash advance, but carried out after the gas is used.

SupplyAt the end of 2015 the value of inventories amounted to Rp. 1.02 trillion, an increase of Rp. 237.29 billion or 30.43% higher than in 2014. This increase was primarily due to increased value of finished goods inventory of urea and ammonia.

Non Curent Assets

Kas dan Setara KasPosisi kas dan setara kas pada akhir tahun 2015 sebesar Rp 77,25 miliar, turun -0,28% atau Rp.220 juta dibandingkan posisi tahun 2014. Penurunan ini antara lain disebabkan oleh menurunnya penerimaan subsidi dari pemerintah.

Piutang UsahaPiutang usaha bersih turun sebesar Rp 37,72 miliar menjadi sebesar Rp 9,74 miliar. Nilai piutang usaha yang turun secara signifikan karena telah lunasnya transaksi penjualan ammonia ke PT Petrokimia Gresik.

Piutang SubsidiPiutang subsidi ke pemerintah pada akhir 2015 tercatat sebesar Rp. 1,59 triliun, angka tersebut menurun sebesar Rp. 357,15 miliar atau -18,26% dibandingkan tahun 2014. Piutang ini merupakan tagihan subsidi ke Pemerintah untuk penjualan urea dan pupuk organik ke sektor subsidi.

Piutang yang belum ditagihkan tersebut sesuai hasil audit subsidi tahun 2015 yang dilakukan BPK RI, merupakan selisih antara realisasi HPP pupuk bersubsidi dan HPP prakiraan yang dijadikan dasar penagihan. HPP prakiraan ditetapkan Pemerintah melalui keputusan Mentan No.2459/Kpts/SR.130/7/2012.

Uang Muka Posisi uang muka turun signifikan menjadi Rp. 4,96 miliar atau -22,91% dibanding tahun 2014. Faktor utama penyebab penurunan ini karena pembayaran kepada pemasok bahan baku gas tidak lagi menggunakan uang muka, namun dilakukan setelah dibelakang setelah gas digunakan

PersediaanPada akhir tahun 2015 nilai persediaan tercatat sebesar Rp. 1,02 triliun, naik Rp 237,29 miliar atau 30,43% lebih tinggi dari tahun 2014. Kenaikan ini terutama disebabkan meningkatnya nilai persediaan barang jadi urea dan ammonia.

Aset Tidak Lancar


2015 2014 NILAI % 2015 2014

Aset Keuangan tidak lancar lainnya 5,000 5,000 - - 0.19% 0.18%

Aset Tetap 2,543,247 2,734,076 (190,829) -6.98% 97.63% 96.99%

Aset tidak lancar lainnya 20,226 47,075 (26,849) -57.03% 0.78% 1.67%

Aset imbalan pasca kerja 36,554 32,829 3,725 11.35% 1.40% 1.16%

Total Aset Tidak Lancar 2,605,027 2,818,980 (213,953) -7.59% 100.00% 100.00%


Aset tidak lancar Perusahaan pada 31 Desember 2015 tercatat sebesar Rp 2,60 triliun, angka ini lebih kecil Rp. 213,95 miliar atau -7,59% dibanding tahun 2014. Penurunan aset tidak lancar ini terutama disebabkan oleh penyusutan nilai aset tetap.

Investasi pada Entitas AsosiasiPos ini tercatat sebesar Rp. 5 miliar, merupakan Penyertaan PT PIM pada PT Pupuk Indonesia Energi (PT PIE). Kegiatan utama PT PIE adalah dibidang energi, terutama listrik.

Aset TetapPosisi aset tetap Perusahaan pada akhir 2015 mencapai Rp 2,54 triliun, turun -6,98% atau Rp 190,83 miliar dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp 2,73 triliun. Penurunan aset tetap tersebut disebabkan biaya penyusutan periode tahun 2015.

LIABILITASTotal Liabilitas pada akhir tahun 2015 tercatat senilai Rp 3,39 triliun, lebih rendah -14,51% atau Rp 574,67 miliar dibandingkan tahun 2014. Penurunan pada liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang masing-masing sebesar Rp 254,18 miliar dan Rp 320,48 miliar. Komposisi liabilitas pada akhir tahun 2015 untuk liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang masing-masing sebesar -10,28% dan -21,52%.

Liabilitas Jangka PendekPosisi liabilitas jangka pendek pada akhir tahun 2015 tercatat senilai Rp 2,22 triliun, lebih rendah -10,28% atau Rp 254,19 miliar dibandingkan tahun 2014. Penurunan ini terjadi pada seluruh pos liabilitas jangka pendek kecuali Beban akrual dan pendapatan diterima dimuka masing-masing naik sebesar Rp 40,14 miliar dan 1,88 miliar.


2015 2014 NILAI % 2015 2014

Pinjaman jangka pendek 1,212,156 1,262,156 (50,000) -3.96% 54.65% 51.06%

Utang Usaha 246,635 436,629 (189,994) -43.51% 11.12% 17.66%

Utang Pajak 187,448 190,814 (3,366) -1.76% 8.45% 7.72%

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 156,966 162,443 (5,477) -3.37% 7.08% 6.57%

Beban Akrual 85,511 45,373 40,138 88.46% 3.86% 1.84%

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 30,828 35,637 (4,809) -13.49% 1.39% 1.44%

Pendapatan Diterima di Muka 3,075 1,190 1,885 158.40% 0.14% 0.05%

Bagian lancar pinjaman jangka panjang 295,275 337,838 (42,563) -12.60% 13.31% 13.67%

Total Liablilitas Jangka Pendek 2,217,894 2,472,080 (254,186) -10.28% 100.00% 100.00%

Non-current assets of the Company on December 31, 2015 amounted to IDR2.60 trillion, this figure is smaller by Rp. 213.95 billion, or -7.59% compared to 2014. The decline in non-current assets is primarily due to the depreciation of fixed assets.

Investments in Entities of AssociationThis post recorded Rp. 5 billion as an inclusion of PT PIM on PT Pupuk Indonesia Energi (PT PIE). The main activitiy of PT PIE is the field of energy, particularly electricity.

Fixed AssetsThe position of the Company’s fixed assets at the end of 2015 reached Rp 2.54 trillion, down Rp 190.83 billion, or -6.98% lower than in 2014 which amounted to Rp 2.73 trillion. A decrease in fixed assets was due to the cost of depreciation period of 2015.

LIABILITIESTotal liabilities at the end of 2015 were valued at Rp 3,39 trillion, lower by -14.51% or Rp 574.67 billion compared to 2014. The decrease in shortterm liabilities and long-term liabilities are is Rp 254.18 billion and Rp 320.48 billion, respectively. Composition of liabilities at the end of 2015 for short-term liabilities and long-term liabilities of each is equal to -10.28% and -21.52%.

Short-Term LiabilitiesThe position of short-term liabilities at the end of 2015 was recorded at Rp 2.22 trillion, a decrease of Rp. 254.19 billion or -10.28% lower than in 2014. This decrease occurred in all post of short-term liabilities, except accrued expense and unearned income increased by Rp 40.14 billion and 1.88 billion, respectively.



Liabilitas Jangka PanjangLiabilitas jangka panjang pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp 1,17 triliun, turun sebesar Rp 320,48 miliar atau -21,52% dibandingkan tahun 2014. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh liabilitas jangka panjang setelah dikurang bagian jangka pendek mengalami penurunan sebesar Rp 238,30 miliar atau -1,52%, provisi imbalan pasca kerja turun sebesar Rp 122,76 miliar atau -37,03%, sedangkan pajak tangguhan mengalami kenaikan sebesar Rp 40,58 miliar atau 19,50%.


2015 2014 NILAI % 2014 2013

Liabilitas Jangka Panjang Setelah dikurangi bagian bagian jangka pendek

711,000 949,303 (238,303) -25.10% 60.85% 63.76%

Provisi Imbalan Pasca Kerja - Jangka Panjang 208,752 331,512 (122,760) -37.03% 17.87% 22.27%

Liabilitas Pajak Tangguhan 248,651 208,070 40,581 19.50% 21.28% 13.97%

Total Liabilitas Jangka Panjang

1,168,403

1,488,885 (320,482) -21.52% 100.00% 100.00%

LAPORAN ARUS KASSelama tahun 2015 Perusahaan membukukan penurunan kas dan setara kas sebesar Rp 220 juta. Penurunan ini terkait dengan pengeluaran kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan aktivitas pendanaan.

KETERANGANNILAI NAIK / TURUN

2015 2014 NILAI %

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 335,742 8,316 327,427 3937.54%

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (27,962) (24,705) (3,257) 13.18%

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN (308,000) 60,298 (368,298) -610.80%

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS (220) 43,909 (44,128) -100.50%

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 0 33,557 (33,557) -100.00%

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 77,246 77,466 (220) -0.28%

KOMPOSISI KAS DAN SETARA KAS

Kas 27 27 - 0.00%

Bank 11,519 9,779 1,740 17.80%

Deposito Berjangka 65,700 67,660 (1,960) -2.90%

TOTAL KAS DAN SETARA KAS 77,246 77,466 (220) -0.28%

Arus kas dari Aktivitas OperasiPerusahaan membukukan arus keluar bersih yang berasal dari aktivitas operasi Rp 335,74 miliar. Nilai tersebut mengalami peningkatan signifikan

Long-Term LiabilitiesLong-term liabilities in 2015 amounted to Rp1.17 trillion, a decrease of Rp 320.48 billion or -21.52% compared to 2014. This decrease was mainly due to long term liabilities after it has been substracted by short term part had a decrease of Rp 238.30 billion or -1.52%, provision of post-retirement benefits decreased by Rp 122.76 billion or -37.03%, while deferred tax had an increase of Rp 40.58 billion or 19.50%.

CASH FLOW STATEMENTDuring 2015, the Company recorded a decrease in cash flow Rp. 220 million. This decrease was related to the expense of cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities.

Cash Flows from Operating ActivitiesThe company posted net outflows derived from operating activities amounted to Rp 335.74 billion. The value has increased significantly of


Rp 327.24 billion compared to the period of the previous year. This is caused by incrase in receipt from customers and subsidy by 38.57% and 56.82%, respectively.

Cash flows from Investing ActivitiesFrom investment activities, the Company recorded net cash expenditure amounted to Rp 27.96 billion, which was used for the procuration fixed assets. The value of cash flows from investment activities in 2015 was higher Rp 3.26 billion or 13.18% than the previous year.

Cash Flows from Financing ActivitiesNet cash-out flow from financing activities during 2015 was Rp 308 billion. This value dropped by Rp 368.29 billion compared to 2014 which amounted Rp 60.29 billion. This decrease was related to the repayment of bank loan.

SOLVABILITY, LIQUIDITY & COLLECTABILITYSolvency levelsConsidering from the loan amount (interest bearing liabilities) in 2015 was Rp 1.95 trillion, decreasing -5.72% compared to the amount of interest- bearing liabilities in 2014 amounted up to Rp 2,07 billion. This decreasing was primarily

sebesar Rp 327,42 miliar dibanding periode tahun sebelumnya, hal ini antara lain disebabkan penerimaan dari pelanggan dan penerimaan subsidi meningkat masing-masing 38,57% dan 56,82%.

P E R K I R A A N NILAI NAIK / TURUN

2015 2014 NILAI %

Penerimaan dari Pelanggan 1,134,263 818,519 315,743 38.57%

Penerimaan Subsidi 2,066,184 1,317,527 748,658 56.82%

Penerimaan Lainnya 28,954 131,464 (102,511) -77.98%

Penerimaan Bunga 4,759 3,399 1,360 40.00%

Pembayaran Bunga (210,399) (220,778) 10,379 -4.70%

Pembayaran Kepada Karyawan (373,435) (225,970) (147,465) 65.26%

Beban Usaha (508,775) (414,633) (94,142) 22.70%

Pembayaran Kas Kepada Pemasok dan Pihak Ketiga

(1,805,809)

(1,401,212) (404,597) 28.87%

Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Operasi 335,742 8,316 327,427 3937.54%

Arus kas dari Aktivitas Investasi Dari aktivitas investasi, Perusahaan mencatat arus kas keluar bersih sebesar Rp 27,96 miliar, yang digunakan untuk perolehan aset tetap, nilai arus kas dari aktivitas investasi tahun 2015 lebih tinggi Rp 3,26 miliar atau 13,18% dibandingkan tahun sebelumnya.

Arus kas dari Aktivitas PendanaanArus kas keluar bersih dari aktivitas pendanaan selama tahun 2015 tercatat sebesar (Rp 308 miliar), angka ini turun Rp 368,29 miliar dibanding tahun 2014 sebesar Rp 60,29 miliar. Penurunan ini terkait dengan pelunasan pinjaman kepada bank.


2015 2014 NILAI %

Penerimaan Pinjaman Kredit Modal Kerja 670,486 1,092,754 (422,267) -38.64%

Penerimaan Pinjaman Obligasi 711,000 711,000 - 0.00%

Pembayaran Pinjaman Bank (978,486) (1,743,456) 764,969 -43.88%

Arus Kas Neto dari Aktivitas Pendanaan 403,000 60,298 342,702 568.35%

SOLVABILITAS, LIKUIDITAS DAN KOLEKTIBILITASTingkat Solvabilitas Ditinjau dari jumlah pinjaman (kewajiban berbunga) tahun 2015 Rp 1,95 triliun, turun -5,72% dibandingkan jumlah kewajiban berbunga tahun 2014 sebesar Rp 2.07 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan pada tahun 2015 ada



pembayaran kredit modal kerja sebesar Rp 50 miliar dan kredit investasi sebesar Rp 68,52 miliar.


2015 2014 NILAI %

Kewajiban Berbunga

Kredit Modal Kerja 1,212,156 1,262,156 (50,000) -3.96%

Kredit Investasi 31,015 99,535 (68,520) -68.84%

Pinjaman PIHC (Obligasi) 711,000 711,000 - 0.00%

Jumlah Pinjaman 1,954,171 2,072,691 (118,520) -5.72%

Ekuitas 1,931,415 1,852,458 78,957 4.26%

Total Aset 5,317,711 5,813,423 (495,712) -8.53%

EBITDA 580,550 596,089 (15,539) -2.61%

Beban Bunga 228,256 244,180 (15,924) -6.52%

Rasio

Perbandingan Pinjaman : Ekuitas 1.01 93.35% 7.83%

Perbandingan Pinjaman : Aset 36.32% 34.07% 2.25%

Perbandingan EBITDA : Beban Bunga 254.34% 242.44% 11.90%

Total pinjaman di tahun 2015 turun sebesar Rp 118,52 miliar menjadi Rp 1,95 triliun. Sedangkan ekuitas naik sebesar Rp 78,96 miliar menjadi Rp 1,95 triliun. Penurunan pinjaman yang disertai peningkatan ekuitas, menjadikan rasio pinjaman dengan ekuitas mengalami penurunan dari 93,35% di tahun 2014 menjadi 1,01% pada akhir tahun 2015. Sedangkan perbandingan pinjaman dengan total aset naik dari 34,07% menjadi 36,32%, hal ini menunjukkan solvabilitas perusahaan sedikit turun dibanding tahun 2014.

Dari aspek kemampuan membayar bunga, rasio EBITDA dengan beban bunga menunjukkan kenaikan menjadi 254,34% (2,5 kali) dibandingkan tahun 2014 sebesar 242,44% (2,4 kali) di tahun 2014.

Tingkat Likuiditas Tingkat likuiditas Perseroan tahun 2015 menunjukkan peningkatan likuiditas yang lebih baik dibanding tahun 2014, baik rasio lancar, rasio kas kecuali rasio percepatan. Tercatat pada akhir 2015 rasio lancar sebesar 122,31%, naik 1,18% dibandingkan tahun 2014, Rasio kas tahun 2015 meningkat dibandingkan tahun 2014 dari 3,13% menjadi 3,48%. Sedangkan rasio percepatan (quick ratio), dari semula 66,99% di tahun 2014 turun menjadi 48,65% di tahun 2015.

Perbaikan tingkat likuiditas disebabkan karena adanya penurunan diseluruh pos-pos kewajiban

due to the payment of working capital credit amounted Rp 50 billion and investment credit amounted Rp 68.52 billion.

Total loans in 2015 decreased by Rp 118.52 billion to Rp 1.95 trillion. While equity increased by Rp 78.96 billion to Rp 1.95 trillion. Decreasing loans with increased equity made the loan and equity ratio decreased from 93.35% in 2014 to 1.01% at the end of 2015. While the ratio of loans to total assets rose from 34.07% to 36.32%, it shows the company’s solvency had a little decrease compared to 2014.

From the aspect of ability in paying interest, the ratio of EBITDA to interest expense showed a rise to 254.34% (2.5 times) compared of 242.44% (2.4 times) at 2014.

Liquidity levelsThe liquidity level of company in 2015 represented the increasing of liquidity which was better than in 2014, both of current ratios and cash ratio, ex-cept for acceleration ratio. It was recorded that at the end of 2015, the current ratio amounted to 122.31%, rose up 1.18% compared to the year 2014. The cash ratio of 2015 was increasing com-pared to 2014 from 3.13% to 3.48%. While the acceleration ratio (quick ratio), from the original 66.99% in 2014, decreased to 48.65% in 2015.

The improvement of the level of liquidity is caused by the decrease in all posts in current assets with


lancar dengan total Rp. 254 juta atau turun 10% dibanding tahun 2014.

K E T E R A N G A N 2015 2014 NAIK / TURUN

Rasio Lancar 122.31% 121.13% 1.18%

Rasio Kas 3.48% 3.13% 0.35%

Rasio Percepatan 48.65% 66.99% -18.34%

Tingkat KolektibilitasPada tahun 2015, hari pelunasan piutang usaha rata-rata adalah sebesar 7 hari dari 69 hari pada tahun 2014. Perhitungan ini hanya menghitung pendapatan di luar pendapatan subsidi dan penjualan ke sektor subsidi. Penjualan ke sektor subsidi dilakukan secara tunai.

total of Rp 254 million or fell 10% compared to 2014.

Collectible levelIn 2015, the repayment of the average accounts receivable amounted to 7 days from 69 days in 2014. This calculation is only counting the income which was beyond the subsidies income, and sales to the subsidized sector. The selling to the subsidized sector was made in cash.



The collectability of subsidy receivables for 2015 lags 32 days to 230 days compared to the year 2014 which were 262 days. This delay is due to lack of subsidy ceiling so that some bills have not been disbursed, and there are still outstanding receivables from subsidies from 2014.

CAPITAL STRUCTUREThe comparison of the loan with the Company’s equity (debt to equity ratio) for the year 2015 amounted to 101.18%, fell down significantly compared to the year 2014 which amounted to 111.89%. In terms of composition, the portion of loans in the capital structure fell to 50.29% compared to the year 2014 which amounted to 52.81%.

The company strives to reach optimal capital structure in order to meet the business goals, including maintaining healthy capital ratios and strongly increasing the loan ratings. The management tried to keep the loans ratio equity in order to control the financial limits of the creditors which is a maximum of 250% (2.5x).

INFORMATION ON INVESTMENTS ANDDIVESTMENTRoutine and Non Routine InvestmentDuring 2015, the Company has issued a capital Expenditure amounted to Rp 23.38 billion. Rp 17.72 billion was used for routine investment, Rp 5.65 billion for investments of Non- routine, and none for inclusion investment.

K E T E R A N G A N 2015 2014 NAIK / TURUN

Hari Pelunasan Rata-rata Piutang Usaha 7 69 (62)

Hari Pelunasan Rata-rata Piutang Subsidi 230 262 (32)

Kolektibilitas piutang subsidi selama tahun 2015 mengalami kelambatan 32 hari menjadi 230 hari dibandingkan tahun 2014 sebanyak 262 hari. Kelambatan ini akibat kekurangan pagu subsidi sehingga sebagian tagihan belum cair dan masih adanya outstanding piutang subsidi tahun 2014.

STRUKTUR MODALPerbandingan pinjaman dengan ekuitas Perseroan (debt to equity ratio) untuk tahun 2015 adalah sebesar 101,18%, turun signifikan dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 111,89%. Dari segi komposisi, porsi pinjaman dalam struktur modal turun menjadi 50,29% dibanding tahun 2014 sebesar 52,81%.


2015 2014 NILAI % 2015 2014

Kewajiban Berbunga

Kredit Modal Kerja 1,212,156 1,262,156 (50,000) -3.96% 31.20% 32.16%

Pinjaman PIHC (Obligasi) 711,000 711,000

Kredit Investasi 31,015 99,535 (68,520) -68.84% 0.80% 2.54%

Jumlah Pinjaman 1,954,171 2,072,691 (118,520) -5.72% 50.29% 52.81%

Ekuitas 1,931,415 1,852,458 78,957 4.26% 49.71% 47.19%

Total Modal 3,885,586 3,925,149 (39,563) -1.01% 100.00% 100.00%

Perbandingan Pinjaman: Ekuitas 101.18% 111.89% -10.71%

Perusahaan berusaha mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, diantaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan peringkat pinjaman yang kuat. Manajemen berusaha menjaga perbandingan pinjaman dengan ekuitas agar tidak melebihi batasan keuangan para kreditur yakni maksimal 250% (2,5x).

INFORMASI MENGENAI INVESTASI DAN DIVESTASIInvestasi Rutin dan Non RutinSelama tahun 2015, Perseroan telah mengeluarkan belanja modal sebesar Rp 23,38 miliar, antara lain dipergunakan untuk investasi rutin sebesar Rp 17,72 miliar, Investasi Non Rutin sebesar Rp 5,65 miliar dan investasi penyertaan nihil.


Routine investment especially is preferred for equipment & machinery factory in order to keep the plant operating conditions. While the Non-Routine Investment used for the development is Rp 5.54 billion, which is used for Project ERP Implementation, ERP Implementation Support (SPPD), Office License, Cataloging.

The binding of Material For Investment of CapitalDuring 2014 and 2013, the company does not have the binding of material for investment of capital.

Stock InformationAs a subsidiary, the stock of PT PIM is owned by PT Pupuk Indonesia and Yayasan Kesejahteraan Karyawan (YKK) as minor stockholder. Because of that, PT PIM does not include its’ stock in the stock market to be traded freely by public. Related to this, 2015 Annual Report does not present stock value and volume of stock transaction information, either the public stock or the shares of employee

EXTRAORDINARY FINANCIAL INFORMATIONNo financial information has been reported that contains extraordinary transaction.

No changes in the laws and regulations in respect to company financial policy and other operational policy that is significant and there is no significant matter that happened in 2015.

SUBSTANTIAL PART OF ANY OTHER INCOME(EXPENSES)The main components of other income and expenses include income or expense that are erratic or infrequent in nature, such as interest on deposits, current accounts, other services revenue, foreign exchange, revenue fines and claims as well as the inventory correction.

CONFLICT OF INTEREST TRANSACTIONSDuring the period 2015 and 2014 there were no transactions with conflict of interest, either with members of the Board of Directors, the Board of commissioners and other parties.

Investasi Rutin terutama diutamakan untuk peralatan & mesin pabrik demi menjaga kondisi operasi pabrik. Sedangkan Investasi Non Rutin digunakan untuk (pengembangan) sebesar Rp 5,54 miliar digunakan untuk Proyek Implementasi ERP, Pendukung Implementasi ERP (SPPD), Office Lisensi, Cataloging.

Perikatan Material Untuk Investasi Barang ModalSelama kurun waktu 2014 dan 2013, perusahaan tidak mempunyai perikatan Material Untuk Investasi Barang Modal.

Informasi SahamSebagai anak perusahaan, saham PT PIM dimilki oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Yayasan Kesejahtraan Karyawan (YKK) sebagai pemegang saham minoritas, oleh sebab itu, PT PIM tidak mencatat sahamnya dibursa efek untuk diperdagangkan secara bebas kepada publik. Terkait hal ini , Laporan Tahunan 2015 tidak menyajikan informasi kenaikan dan penurunan nilai saham dan volume transaksi saham, baik terhadap saham publik maupun saham dari karyawan

INFORMASI KEUANGAN YANG BERSIFAT LUAR BIASA DAN JARANG TERJADITidak ada informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.

Tidak ada perubahan peraturan perundang-undangan terhadap kebijakan keuangan perusahaan maupun kebijakan operasional lainnya yang signifikan dan tidak ada perkara penting yang terjadi pada tahun 2015.

KOMPONEN SUBSTANSIAL PENDAPATAN (BEBAN) LAINNYAKomponen utama pendapatan dan beban lainnya meliputi pendapatan atau beban yang tidak menentu sifatnya atau jarang terjadi, seperti bunga deposito, jasa giro, pendapatan jasa lain, selisih kurs, pendapatan denda dan klaim serta koreksi persediaan.

TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGANSelama kurun waktu 2015 dan 2014 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan, baik dengan anggota Dewan Direksi, Dewan Komisaris maupun pihak-pihak lainnya.


E Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance



Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance

Penerapan komitmen untuk selalu menjunjung kualitas praktik GCG di tahun 2015 selalu ditingkatkan dengan memberlakukan internalisasi penerapan GCG dalam tata nilai perusahaan serta melibatkan para pemangku kepentingan guna mencapai kualitas dan efektivitas tata kelola secara terstruktur dan berkelanjutan.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dapat menjadi kunci keberhasilan pengelolaan Perusahaan dengan berdasar pada prinsip-prinsip GCG, yaitu keterbukaan, akuntabilitas, bertanggung jawab, independensi dan keadilan. PT PIM berkomitmen meningkatkan kualitas penerapan praktik GCG secara konsisten dan berkelanjutan untuk memaksimalkan nilai-nilai Perusahaan bagi para pemangku kepentingan.

Sebagai wujud peningkatan kualitas praktik-praktik GCG, PT PIM akan melakukan internalisasi budaya GCG ke dalam tata nilai Perusahaan, penyempurnaan dan pengembangan sistem serta pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien yang menjadi landasan tujuan perusahaan.

Tujuan Penerapan GCGImplementasi praktik terbaik GCG tidak hanya sebagai langkah kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku namun sebagai upaya penyempurnaan pengelolaan secara berkelanjutan guna tercapainya tujuan PT PIM sejak era transpormasi perusahaan.

Penerapan tata kelola perusahaan yang baik merupakan kewajiban perusahaan dan mutlak harus dilakukan ditengah persaingan bisnis yang sangat ketat dan akan terus ditingkatkan untuk memelihara kepercayaan para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang dirasakan semakin penting dengan meningkatnya risiko bisnis dan tantangan yang dihadapi industri kedepan.

PT PIM meyakini bahwa penerapan tata kelola yang baik diperusahaan akan memberikan nilai tambah kepada perusahaan oleh karena itu penerapan tata kelola harus menjadi jiwa setiap insan PT PIM dan dilakukan secara berkesinambungan dengan tetap melakukan review atas setiap rekomendasi yang diberikan oleh penilai dan menjaga keseimbangan antara kepentingan Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan.

Latar Belakang dan Landasan Penerapan GCGSejalan dengan meningkatnya risiko dan tantangan

Commitment application to always honor the practice quality of GCG in year 2015 is constantly improved by imposing GCG application internalization in company values along with involving stakeholders to achieve structured and sustainable quality and effective governance.

The application of good corporate governance at PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) could be the key to company management success. Based on GCG principles: openness, accountability, be responsible, independency, and justice. PT PIM is committed to improve the quality of GCG practical application consistently and sustainably to maximize the company values for stakeholders.

As a form of quality improvement of GCG practices, PT PIM will internalize GCG cultures into company values, the perfection and development of system, and effective and efficient resources management which become the foundation of company goal.

The Purpose of GSG ApplicationThe implementation of GCG best practices is not only a form of obedience to regulations but it is an effort to perfect sustainable management to achieve PT PIM’s goals since company transformation era.

The application of good corporate governance is company obligation and it must be done in the midst of stricter business competition and will always be improved to maintain trust from shareholders and stakeholders which feels to be more important as business risk keep increasing and seeing the challenges that the industry will face in the future.

PT. PIM believes that the application of good corporate governance will give additional value to company. Hence, the application of company management should be continuously in PT PIM and implemented to keep balancing between the interest of Shareholders and Stakeholders Excellency.

GCG Application BackgroundAlong with increasing risk and challenges faced in


yang dihadapi dalam ketatnya persaingan bisnis, PT PIM perlu membangun sumber daya manusia yang andal, berkarakter dan memiliki integritas yang tinggi. Pentingnya penyelarasan penerapan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dan berkelanjutan dalam proses bisnis, akan mengawal tercapainya pengelolaan perusahaan yang bersih, sehat dan berkelanjutan.

PT PIM memaknai penerapan GCG tidak hanya sebagai pemenuhan peraturan maupun ketentuan yang berlaku, tetapi juga sebagai kunci penting untuk menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan demi tercapainya keberhasilan usaha. Oleh sebab itu, PT PIM menjalankan prinsip-prinsip GCG dengan didasarkan pada: Surat Edaran PT Pupuk Indonesia (Persero) No. SE-08/ VI/2012 tanggal 27 November 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Lingkungan Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero). Pemegang Saham meminta kepada seluruh Anak Perusahaan untuk merujuk peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corpoprate Governance) pada BUMN dan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian.

Sesuai Arahan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Kinerja tahun 2014 pada 8 Juni 2014 bahwa PT PIM wajib menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam menjalkan operasional Perusahaan.

Memo Dinas Direksi No 57/ MD/DU/ IM/ VIII/ 2014 tanggal 27 Agustus 2014 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) di PT PIM merupakan komitmen perusahaan terhadap perkembangan penerapan GCG di dunia bisnis Indonesia. Pedoman Umum GCG Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) sebagai acuan dalam mengembangkan pengelolaan dan penerapan GCG di PT PIM.

Komitmen Penerapan GCGKomitmen penerapan tata kelola harus dimulai dari top manajemen hingga ke level terbawah. Dikarenakan penerapan GCG menjadi standar mutlak PT PIM untuk dapat menunjang pencapaian sasaran keberhasilan dan menumbuhkan nilai tambah bagi PT PIM di masa yang akan datang. Oleh karenanya, penyempurnaan dan pengembangan atas sistem, infrastruktur dan dokumen pendukung GCG perlu dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan.

a strict business competition, PT PIM needs to build human resources that is reliable, have character, and high integrity. The importance of aligning the application of GCG principles consistently and sustainably in business process, will oversee the achievement of clean, healthy, and sustainable company management.

PT PIM interprets the application of GCG not only as fulfillment of regulations but as an important key to maintain trust from stakeholders in order to achieve business success. Because of that, PT PIM carries out GCG principles based on: A circular of PT. Pupuk Indonesia (Company) No. SE-08/ VI/2012 dated 27th November 2012 about the application of good corporate governance to sub company. Shareholders asked all subsidiaries to refer to State Owned Company Ministry rule number PER.-01/MBU/2011 about the implementation of good corporate governance on state owned company and a decree from secretary of State Owned Company Ministry Number SK-16/S.MBU/2012 about appraisal indicator/parameter.

According to the direction of shareholders general meeting on 8th June 2014, PT PIM must implement GCG principles in running the company operational.

Director official memo number 57/ MD/DU/ IM/VIII/ 2014 dated 27th August 2014 about the application of good corporate governance (GCG) in PT PIM is a company commitment to the development of GCG application in Indonesia business world. Indonesia GCG general guidelines that is issued by Governance Policy National Committee (GPNC) is used as reference in developing the management and application of GCG in PT PIM.

GCG Application CommitmentCommitment of GCG application must be started from the top management until the lowest level because GCG application is the absolute indicator of PT PIM to be able to support target achievement and to grow added values for PT PIM in the future. Because of that, the perfection and development of system, infrastructure, and supporting document of GCG need to be done comprehensively and sustainably.



The formation of GCG manager work unit since 2004 is one form of commitment to the application of good corporate governance in PT PIM. Perfection is continuously done to GCG manager unit, the last thing happened was the perfection of GCG manager organization structure into Legal Department & Corporate Governance based on Director Decree about the organization structure of PT Pupuk Iskandar Muda Number: 90/SK/DU/IM/X/2014 dated 3rd October 2014.

This change is based on the direction of PT Pupuk Indonesia (company) corresponding to letter number U-1283/A00000.UM/2014 dated 5th September 2014 about Corporate Governance and Risk Management Area Work Unit standardization policy. Change in organization structure in 2015 is done according to Director decree number 21/SK/DU/IM/III/2015 dated 24th March 2015. It established Legal Department & Governance into Governance Department that supervises law, governance, and risk management group field.

With the establishment of Governance Department, the company can strengthen the effective implementation of GCG. Beside of that, with the presence of gratification control team and whistleblowing system management caused high improvement of conscience and integrity in PT PIM. The growth of conscience and commitment of GCG implementation is printed by developing and updating GCG guidance and Company code of conduct into reference framework in order to boost a more effective GCG application.

Based on that views written above, PT PIM is committed to keep on improving the implementation of GCG principles with respect to the provisions of the legislation applicable and developing GCG through best practices.

Pembentukan unit kerja pengelola GCG sejak 2004 merupakan salah satu wujud komitmen terhadap penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di PT PIM. Penyempurnaan terus menerus dilakukan kepada unit pengelola GCG, terakhir terjadi penyempurnaan struktur organisasi pengelola GCG menjadi Departemen Hukum & Tata Kelola Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Direksi tentang struktur organisasi PT Pupuk Iskandar Muda Nomor : 90/SK/DU/IM/X/2014 pada tanggal 3 Oktober 2014.

Perubahan ini berdasarkan arahan dari PT Pupuk Indonesia (Persero) sesuai surat No. U-1283/A00000.UM/2014 tanggal 5 September 2014 tentang Kebijakan Standarisasi Unit Kerja Bidang Tata Kelola Perusahaan dan Manajemen Risiko.

Perubahan struktur organisasi tahun 2015 sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor 21/SK/DU/IM /III/2015 tanggal 24 Maret 2015.. menetapkan Departemen Hukum & Tata Kelola menjadi Departemen Tata Kelola yang membawahi Bidang Kelompok Hukum, Kelompok Tata Kelola dan Kelompok Manajemen Risiko.

Dengan adanya Departemen Tata Kelola Perusahaan dapat memperkuat penerapan GCG yang efektif. Disamping itu, adanya Tim pengendalian gratifikasi dan pengelolaan whistleblowing system sehingga meningkatnya kesadaran dan integritas yang tinggi di PT PIM. Tumbuhnya kesadaran dan komitmen implementasi GCG tertera dengan mengembangkan dan memutahirkan Pedoman GCG dan Tata Perilaku Perusahaan (Code of conduct) menjadi kerangka acuan dalam mendorong penerapan GCG yang lebih efektif.

Dengan berlandaskan pada pandangan tersebut di atas, PT PIM berkomitmen untuk terus meningkatkan implementasi prinsip-prinsip GCG sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengembangkan GCG melalui praktik terbaik (best practices).


Road Map Penerapan GCGGCG Implementation Roadmap

ROADMAP PENERAPAN GCG PT PIM TAHUN 2015 - 2020

TAHUN 2015- 2016

SASARAN UKURAN KEGIATAN CAPAIAN HASIL

Pelaksanaan kegiatan usaha berlandaskan prinsip GCG secara konsisten berdasarkan (PER-01/MBU/2011)

Assessment Penerapan GCG dengan parameter (SK-16/2012),

Penerapan dokumen GCG sesuai parameter SK-16Self Assessment (2015)Workshop GCGRevisi Buku Tata KelolaAssessment GCG oleh tim eksternal (2015 – 2016).Menyiapkan perangkat kerja WBS.Pelatihan/Studi Banding

Hasil self assessment GCG, katagori “Baik”, skor 75 < nilai ≤ 85 (80%)Hasil assessment oleh eksternal katagori “Baik” skor 75 < nilai ≤ 85 (80%)

Tahun 2016 - 2017

Pelaksanaan kegiatan usaha berlandaskan prinsip GCG secara konsisten berdasarkan (PER-01/MBU/2011)

Assessment Penerapan GCG dengan parameter (SK-16/2012),

• Penerapan dokumen GCG sesuai parameter SK-16

• Tindaklanjut AoI • Self Assessment GCG (2016

oleh Tim PIHC)• Pelatihan/studi banding

Hasil self assessment katagori “Baik”, skor 75 < nilai ≤ 85 (>85%)

Rencana Pencapaian Hasil GCG PT PIM Tahun 2015 - 2020

2019 (Sangat Baik)

2020 (Sangat Baik)2018 (Sangat Baik)

2017 (Sangat Baik)

2016 (Baik)

2015 (Baik)



GCG implementation activities that backs GCG Roadmap achievement during 2015 are:• GCG practice mapping and GCG evaluation

document based on the new parameter SK-16/S.MBU/2012.

• Perfecting the company governance manger working unit

• Updating and perfecting GCG document (guidelines)

• Commencing socialization regarding company code of conduct, whistleblowing system (WBS), and gratification consistently

• Making the risk management and GSG implemention as corporate key performance indicator (KPI)

• Carry out GCG assessment evaluation by BPKP (Aceh Representative) with achievement score of 82.74 categorized as “good”

• Validation of integrity pact for bpard of commissioners, directors, and grade-I officer.

Company Governance Policy and GuidanceAs a form of GCG implementation increasing quality, PT PIM is perfecting and adjusting many policy-making instrument and internal regulation continuously. GCG document that PT PIM has until 2015 are:

• Code of corporate governance• Board Manual• Integrated Management System Manual (IM-

1001-1000)• Code of Conduct• Document and Data Control Policy (IM-1006-

1000)• Company Governance Policy (IM-1005-1000)• Technology, Information, and Communication

Governance Policy (IM-1012-3000)Procure-ment of Goods & Service Policy (IM-1001-4000)

• Goods & Service Sales Policy (IM-1004-3000)• Company Monetary Policy (IM-1003-3000)• Partnership & Community Development Policy

(IM-1004-4000)• Company Security Policy (IM-1003-4000)• Whistle Blowing System Management Policy

(IM-2005-1100)• Gratification Control Policy (IM-2004-1100)• Risk Management policy• Company Property removal policy (IM-1007-

3000)• Accounting policy (IM-1005-3000)• Audit Comitee charter• GCG Comitee charter, Risk and Investation

Management monitoring

Kegiatan implementasi GCG yang mendukung pencapaian Roadmap GCG selama 2015, diantaranya:• Pemetaan praktik GCG dan dokumen penilaian

GCG sesuai parameter atau penilaian yang baru SK-16/S.MBU/2012.

• Menyempurnakan unit kerja pengelola Tata Kelola Perusahaan.

• Memutakhirkan dan menyempurnakan dokumen (Pedoman) GCG.

• Melaksanakan sosialisasi terkait Kode Etik Perusahaan, Whistleblowing System (WBS) dan Gratifikasi secara konsisten.

• Menjadikan aspek manajemen risiko dan pelaksanaan GCG sebagai Key Performance Indicator (KPI) korporat.

• Melaksanakan penilaian Assessment GCG oleh BPKP Perwakilan Aceh dengan capaian skor 82,74 kategori “Baik.

• Pengesahan Pakta Integritas bagi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat Grade- I.

Kebijakan dan Pedoman Tata Kelola PerusahaanSebagai bentuk konsistensi peningkatan kualitas penerapan GCG, PT PIM melakukan penyempurnaan dan penyesuaian berbagai perangkat kebijakan dan peraturan internal secara terus-menerus. Dokumen GCG yang telah dimiliki PT PIM sampai dengan tahun 2015 antara lain:• Pedoman GCG (Code Of Corporate Governance)• Pedoman Dewan Komisaris dan Direksi (Board

Manual);• Pedoman Sistem Manajemen Terintegrasi (IM-

1001-1000)• Pedoman Kode Etik Perusahaan (Code of

Conduct);• Kebijakan Pengendalian Dokumen & Data (IM-

1006-1000)• Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (IM-1005-

1000)• Kebijakan Tata Kelola Teknologi, Informasi &

Komunikasi (IM-1012-3000)• Kebijakan Pengadaan Barang & Jasa (IM-

1001-4000)• Kebijakan Penjualan Produk & Jasa (IM-1004-

3000)• Kebijakan Keuangan Perusahaan (IM-1003-

3000)• Kebijakan Kemitraan & Bina Lingkungan (IM-

1004-4000)• Kebijakan Pengamanan Perusahaan (IM-1003-

4000)• Kebijakan Pengelolaan Wistle Blowing System

(IM-2005-1100)• Kebijakan Pengendalian Gratifikasi (IM-2004-

1100)


• Internal Audit Unit Charter• Establishment of wealth report obligation for

employee policy• Information technology policy• Employee rights and duties policy• Consumer rights policy• Supplier rights and pduties policy• Creditor or investor policy• CSR policy• Water and energy conversion policy• Minimalization and utilization of hazardous

and toxic waste policy• Biodiversity protection policy• Environtment policy• Trash or solid non-hazardous waste utilization

policy• Minimalization of air pollution policy

GCG ImplementationPT PIM periodically realizes various programs regarding GCG that involves stakeholders in order to increase the quality and effectifity of structured and leveled governance. Quality and effectivity improvement of GCG is applied to all of PT PIM business sector, whether it is from risk management, internal control, CSR, environtment, HSE, financial, sales, or any other.

During 2015, various GCG quality and effectivity improvement activity are:

• Carry out GCG assessment evaluation by Aceh Representative BPKP (November-Desember 2015)

• Carry out internal GCG assessor candidate training of trainer (ToT) for PT PIM employee by Aceh Representative BPKP on October 2015

• The making of company governance policy• Commencement of SNI ISO 31000:2009

implementation maturity assessment• Implementation of whistle blowing system

policy• Implementation of gratification control policy

& gratification socialization by KPK RI on October 2015

• Determination of State Administrator Wealth Report policy for PT PIM officers and has been submitted to KPK RI

• Kebijakan Manajamen Risiko;• Kebijakan Penghapusan Harta Perusahaan

(IM-1007-3000)• Kebijakan Akuntansi (IM-1005-3000)• Piagam Komite Audit;• Piagam Komite GCG, Pemantauan Manajemen

Risiko dan Investasi;• Piagam Satuan Pengawasan Internal;• Kebijakan Penetapan Wajib Lapor Harta

Kekayaan bagi Karyawan ;• Kebijakan Teknologi Informasi;• Kebijakan Hak-Hak dan Kewajiban Karyawan;• Kebijakan Hak Konsumen;• Kebijakan Hak dan Kewajiban Pemasok;• Kebijakan Kreditur atau Investor;• Kebijakan CSR;• Kebijakan Konversi Air dan Energi;• Kebijakan Pengurangan dan Pemanfaatan

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);• Kebijakan Perlindungan Keanekaragaman

Hayati;• Kebijakan Lingkungan;• Kebijakan Pemanfaatan Sampah atau Limbah

Padat Non B3;• Kebijakan Pengurangan Pencemaran Udara;

Implementasi GCGPT PIM secara berkala merealisasikan berbagai program terkait GCG yang melibatkan para pemangku kepentingan guna meningkatkan kualitas dan efektivitas tata kelola secara terstruktur dan berjenjang. Peningkatan kualitas dan efektivitas GCG diaplikasikan di seluruh lingkup bisnis PT PIM, baik dari sisi manajemen risiko, pengendalian intern, CSR, lingkungan hidup, K3, keuangan, penjualan, dll.

Selama 2015, berbagai kegiatan peningkatan kualitas dan efektivitas GCG di antaranya:

• Pelaksanaan Assessment GCG oleh Tim BPKP Perwakilan Aceh (Nopember – Desember 2015)

• Melakukan training of trainer (ToT) calon asesor internal GCG bagi karyawan PT PIM oleh BPKP Perwakilan Aceh bulan oktober 2015.

• Pembuatan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan • Pelaksanaan penilaian maturitas penerapan

SNI ISO 31000:2009. • Implementasi kebijakan pengelolaan

whistleblowing system (WBS)• Implementasi kebijakan pengendalian

gratifikasi & sosialisasi gratifikasi oleh KPK RI bulan Oktober 2015

• Menetapkan kebijakan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)



• Commencement of coordination meeting with audit comitee, GCG comitee, risk and investation management audit periodically

• Gratification control training by KPK RI, WBS by PIHC, and LHKPN by KPK RI

Awards Regarding GCGPT PIM in 2015 participated in:

Superior Performance Evaluation CriterionSuperior performance evaluation criterion assessment by PT Pupuk Indonesia (company) subsidiary evaluation team on 2015, PT PIM scored 497 with good performance category

Participating in ARA (Annual Report Award) 2015Annual Report Award that has been announced on 22nd September 2015, PT PIM did not get any nomination.

Other Awards• Blue proper from Ministry of Environtment

2014-2015• CSR program from Nort Aceh regent and

Lhoksumawe Mayor, 17th March 2015• Concern for company environtment

preservation from North Aceh Environmental Impact Control Agency, 17th March 2015

• Blood Donation award 2015, as the most donors in North Aceh by North Aceh Red Cross February 2015.

• Gratification control award from KPK RI on 10th December 2015 as one of State Owned Companies with the best gratification control unit through PT Pupuk Indonesia (company)

• Zero accident award 1st January – 31st December 2015 by Aceh Governor

GCG implementation Assesment1. ASSIGNMENT FUNDAMENTAL

Assignment fundamentals of GCG implementation on PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM) 2015 are:a. government regulation number 60 year

2008 about Government Internal Control System

b. President regulation number 192 year

bagi wajib laporan pejabat PT PIM dan telah diserahkan kepada KPK RI.

• Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Komite Audit, Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi secara berkala.

• Training pengendalian gratifikasi oleh KPK RI, Whistleblowing System (WBS) oleh PIHC dan LHKPN oleh KPK RI

Penghargaan Terkait Bidang GCGPT PIM pada tahun 2015 telah mengikuti, antara lain:

Kriteria Penilaian Kinerja UnggulAssessment Kriteria Penilaian Kinerja Unggul oleh Tim Evaluator Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) pada 2015, PT PIM mencapai skor 497 dengan kategori Good Performance.

Mengikuti ARA (Annual Report Award) tahun 2015Annual Report Award yang diumumkan pada tanggal 22 September 2015, PT PIM tidak mendapat salah satu dari katagori nominasi pemenang.

Penghargaan lainnya,• Proper Biru dari kementerian Lingkungan

Hidup 2014 – 2015• Program Corporate Sosial Responsibility

(CSR) dari Bupati Aceh Utara dan Walikota Lhokseumawe, 17 Maret 2015.

• Kepedulian terhadap kelestarian lingkungan perusahaan dari Bapedal Aceh Utara, 17 Maret 2015.

• Penghargaan Donor Darah Award 2015, sebagai pendonor terbanyak di Aceh Utara, oleh PMI Aceh Utara Pebruari 2015.

• Penghargaan Pengendaian Gratifikasi dari KPK RI pada tanggal 10 Desember 2015 sebagai salah satu BUMN Unit Pengendalian Gratifikasi Terbaik melalui PT Pupuk Indonesia (Persero)

• Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) 01 Januari – 31 Desember 2015, oleh Gubernur Aceh.

Assessment Penerapan GCG 1. DASAR PENUGASAN

Dasar penugasan assessment penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM) tahun 2015 adalah :a. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.


2014 about financial and development regulatory body

c. Presidential decree number 9 year 2014 about Internal control system quality improvement and reliability of internal supervision management in order to realize people’s welfare

d. State Owned Company Minister regulation Number PER-01/MBU/2011 dated 1st August 2011 about Implementation of good corporate governance on state owned company

e. State Owned Company Minister Secretary decree number SK-16/S.MBU/2012 dated 6th June 2012 about assessment parameter and evaluation of GCG implementation on state owned company

f. MoU between BPKP Aceh representative with PT Pupuk Iskandar Muda number 02/SP/DIR/PIM/LSM/2015 and MoU-0509/PW01/4/2015 dated 24th February 2015 about corporate governance development and PT Pupuk Iskandar Muda management

g. PT PIM’s general and Human Resource director letter number 941/HK0202/4000 dated 13th October 2015 regarding GCG implementation assessment on PT Pupuk Iskandar Muda year 2015

h. Letter of assignment from BPKP Aceh head of representative number ST-0698/PW01/4/2015 dated 2nd November 2015

2. ASSESMENT GOALSThe assessment of GCG implementation aims to:a. measure the quality of company GCG

implementation through level of GCG achievement criterion evaluation with real situation that is applied to PT PIM, by ad-ministration of score on GCG implementa-tion and implementation quality category

b. identify the strength and weakness of company GCG implementation and give improvement recommendation to reduce the gap between GCG criterion and imple-mentation on PT PIM

c. monitor the consistency of GCG implemen-tation on PT PIM and get input to perfect and develop company corporate govern-ance policy

b. Peraturan Presiden Nomor 192 tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

c. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat.

d. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara

e. Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.

f. Nota Kesepahaman antara Perwakilan BPKP Aceh dengan PT Pupuk Iskandar Muda Nomor: 02/SP/DIR/PIM/LSM/2015 dan MoU-0509/PW01/4/2015 tanggal 24 Februari 2015 tentang Pengembangan Tata Kelola Perusahaan (corporate governance) dan Manajemen PT Pupuk Iskandar Muda.

g. Surat Direktur SDM dan Umum PT Pupuk Iskandar Muda Nomor: 941/HK0202/4000 tanggal 13 Oktober 2015 perihal Assessment Penerapan GCG PT Pupuk Iskandar Muda Tahun 2015

h. Surat Tugas Kepala Perwakilan BPKP Aceh Nomor ST-0698/PW01/4/2015 tanggal 02 November 2015.

2. TUJUAN ASSESSMENT Tujuan Assessment Penerapan GCG adalah: a. Mengukur kualitas penerapan GCG

perusahaan melalui penilaian tingkat pemenuhan kriteria GCG dengan kondisi nyata yang diterapkan pada PT PIM, dengan pemberian skor/nilai atas penerapan GCG dan kategori kualitas penerapannya;

b. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan GCG perusahaan, serta mengusulkan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi celah (gap) antara kriteria GCG dan penerapan pada PT PIM;

c. Memonitor konsistensi penerapan GCG pada PT PIM dan memperoleh masukan untuk penyempurnaan dan pengembangan kebijakan corporate governance perusa-haan.



3. ASSESMENT SCOPE AND PERIOD

a. GCG assessment scopeThe scope of GCG assessment on PT PIM includes all aspects that supports the implementation of GCG that is divided into six main subjects:

1) Commitment to sustainable governance implementation

2) Shareholders and stakeholders3) Commisioner Board4) Director5) Information revelation and transparency6) Other aspetcs

b. GCG assessment PeriodThe period that is evaluated is year 2015 (1st January 2015 until 31st December 2015) and previous as well as next periods as long as it has connection as the base for deduction and evaluation.

4. ASSESSMENT METHODOLOGYThe methodology that is used in the assessment of GCG implementation on PT PIM are:a. Data Collection

1) Document ReviewDocument review is done on PTPIM’s documents that has relation to company structure and governnce process such as: basic budgets, code of corporate governance, company policies, management policies, minutes of AGM, minutes of Commisioner and Directors meeting including comitee meeting, annual financial report, SPI documents, and other documents

2) QuestionnaireFulfillment of questionnaire is done to get the respondent perception picture about the implementation of rules/system/policies/SOP as a form of GCG implementation. BPKP team as assessor arranges questionnaire plan, while PT PIM does the choice of respondent with criterion given by BPKP team as assessor.

3. RUANG LINGKUP DAN PERIODE ASSESSMENTa. Ruang Lingkup Assessment GCG

Ruang lingkup pelaksanaan assessment GCG pada PIM meliputi semua aspek yang mendukung pelaksanaan GCG yang terbagi dalam enam hal pokok, yaitu:

1) Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

2) Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal

3) Dewan Komisaris/Dewan Pengawas 4) Direksi5) Pengungkapan Informasi dan

Transparansi6) Aspek Lainnya

b. Periode Assessment GCGPeriode yang dinilai penerapan GCG-nya adalah tahun 2015 (1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015) serta periode sebelum maupun sesudahnya sepanjang memiliki kaitan sebagai dasar pengambilan kesimpulan atau penilaian.

4. METODOLOGI ASSESSMENTMetodologi yang digunakan dalam assessment penerapan GCG pada PT PIM adalah:a. Pengumpulan Data

1) Reviu DokumenReviu dokumen dilakukan terhadap dokumen PT PIM yang terkait dengan struktur dan proses governance perusahaan, antara lain: Anggaran Dasar, Code of Corporate Governance, Code of Conduct, Kebijakan Perusahaan, Kebijakan Manajemen, Risalah RUPS, Risalah Rapat Komisaris dan Direksi termasuk Rapat Komite, Laporan Keuangan Tahunan, Dokumen SPI, dan dokumen lainnya.

2) KuesionerPengisian kuesioner dilakukan untuk memperoleh gambaran persepsi responden atas implementasi peraturan/sistem/kebijakan/SOP sebagai bentuk penerapan GCG. Rancangan kuesioner disusun oleh Tim BPKP sebagai asesor, sedangkan pemilihan responden dilakukan oleh pihak PT PIM dengan kriteria yang diberikan oleh Tim BPKP sebagai asesor.


Responden Jumlah Kuesioner Kembali Response Rate

Komisaris 4 4 100

Direksi 4 4 100

Manajemen Kunci 76 69 90,79

Karyawan 55 47 85,45

Jumlah 139 124 89,21

3) WawancaraWawancara dilakukan sebagai pendalaman lebih lanjut terhadap informasi yang tidak dapat diperoleh melalui reviu dokumen atau kuesioner.

4) ObservasiObservasi dilakukan untuk mengamati implementasi dari peraturan/sistem /kebijakan/SOP.

b. Analisis/Pengolahan Data• Tabulasi Data

Hasil reviu dokumen, kuesioner, wawancara, dan observasi dianalisis untuk mendapatkan capaian penerapan GCG per parameter, per indikator, dan per aspek pengujian serta skor hasil asessmen.

• Presentasi Hasil SementaraHasil reviu dokumen, kuesioner, wawancara, dan observasi dirangkum dan disimpulkan untuk mendapatkan tingkat pemenuhan setiap indikator dan faktor-faktor yang diuji kesesuaiannya dalam penilaian praktik penerapan GCG. Hasil sementara penilaian praktik penerapan GCG dipaparkan kepada Tim Counterpart perusahaan untuk mendapatkan konfirmasi. Selanjutnya, hasil sementara tersebut dipaparkan di hadapan Direksi PT PIM dan Manajer Kunci.

c. PelaporanTahap akhir dari kegiatan assessment implementasi GCG adalah penyusunan laporan hasil assessment penerapan GCG di PT PIM.

5. BATASAN TANGGUNG JAWABKebenaran atas data terkait penerapan GCG adalah tanggung jawab perusahaan, sedangkan tanggung jawab Tim BPKP Perwakilan Aceh adalah simpulan hasil

3) InterviewInterview is done as more in-depth information gathering that can not be done by document review or questionnaire

4) ObservationObservation is done to oversee the implementation of regulation/system/policy/SOP

b. Data Analysis/Processing• Data tabulation

The results of document review, questionnaire, interview, and observation are analyzed to get the achievement of GCG implementation by parameter, indicator, and assessment aspect and also assessment score result.

• Temporary Results PresentationThe results of document review, questionnaire, interview, and observation are summarized and deduced to get the level of achievement of every indicator and factors that is tested for it’s conformity in the assessment of GCG implementation practices. The temporary results of GCG implementation practices are reported to company Counterpart Team to get confirmation. After that, the temporary results are presented to PT PIM’s directors and key managers.

c. ReportingThe last step of GCG assessment activity is the making of GCG implementation on PT PIM assessment report

5. LIMITATION OF LIABILITYThe correctness of data regarding GCG implementation is the company’s responsibility, while the responsibility of BPKP Aceh representative team is the assessment



result summary based on the assessment methodology that has been determined with limitation such as:a. Does not do evaluation on policies or

regulations that is issued by external agency, except in relation to see the impact on GCG implementation in the company

b. Does not do assessment to work load of each company organ that is needed to ensure job allocation balance, authority, and responsibility of PT PIM

c. Assessment is done limited to the data that BPKP Aceh Representative team got during assessment process, while the recommendation is based on analysis results of subjects that needs to be improved

d. Does not do assessment to the impact of GCG implementation to company performance

e. Assessment is done limited to governance aspect. Because of that, the assessment does not include identification on possibility of fraud that is related to financial aspect.

ASSESSMENT RESULTS COMMENTARYThe assessment of GCG implementation on PT PIM year 2015 that includes six evaluation aspects. The implementation of GCG instruments is the responsibility of company management, our responsibility is located in assessment results of that implementation.

Assessment of GCG implementation on PT PIM is commenced based on methods and procedures corresponding to State Owned Company Minister Secretary decree number SK-16/S.MBU/2012 dated 6th June 2012 about Assessment Indicator and Evaluation on Good Company Governance Implementation on state owned company on 6th June 2012.

Evaluated aspects are summarized in 43 indicators with 153 parameters. On six aspects of GCG implementation that is: (i) Commitment to sustainable governance implementation. (ii) Shareholders and Stakeholders, (iii) Commisioner Board, (iv) Directors, (v) Information revelation and transparency, and (vi) other aspects

However, the one that is implemented on PT PIM is only 43 indicators and 146 parameters because

assessment berdasarkan metodologi penilaian yang telah ditetapkan, dengan batasan sebagai berikut: a. Tidak melakukan penilaian atas kebijakan

atau peraturan yang dikeluarkan oleh instansi di luar perusahaan, kecuali dalam kaitan untuk melihat dampaknya terhadap penerapan GCG pada perusahaan.

b. Tidak melakukan penilaian atas beban kerja (work load) masing-masing organ perusahaan yang diperlukan untuk memastikan keseimbangan alokasi tugas, wewenang, dan tanggung jawab pada PT PIM.

c. Penilaian dilakukan sebatas data yang diperoleh Tim BPKP Perwakilan Aceh selama proses assessment, sedangkan rekomendasi didasarkan pada hasil analisis terhadap hal-hal yang perlu ditingkatkan.

d. Tidak melakukan penilaian terhadap dampak penerapan GCG pada kinerja perusahaan.

e. Penilaian dilakukan sebatas aspek governance, oleh karenanya assessment tidak mencakup identifikasi atas kemungkinan adanya fraud (kecurangan) yang terkait pada aspek keuangan.

URAIAN HASIL ASSESSMENTAssessment penerapan GCG pada PT PIM tahun 2015 yang mencakup enam aspek pengujian. Penerapan perangkat GCG adalah tanggung jawab manajemen perusahaan, tanggung jawab kami terletak pada hasil penilaian atas penerapan tersebut.

Assessment terhadap penerapan GCG pada PT PIM dilaksanakan berdasarkan metode dan prosedur assessment sesuai Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara tanggal 6 Juni 2012.

Aspek yang dinilai terangkum dalam 43 indikator dengan 153 parameter. Pada enam aspek penerapan GCG yaitu: (i) Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan, (ii) Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal, (iii) Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas, (iv) Direksi, (v) Pengungkapan Informasi dan Transparansi dan (vi) Aspek Lainnya.

Namun, yang dapat diterapkan pada PT PIM hanya sebanyak 43 indikator dengan 146 parameter,


there are seven parameters that did not happen in company during 2015; that is:1. Shareholders/RUPS/Stakeholders dismiss

director member according to regulations (parameter 20)

2. Shareholders/RUPS/Stakeholders give response to position vacancy and/or temporarily dismiss directors by commissioner board/supervision board (parameter 21)

3. Shareholders/RUPS/Stakeholders dismiss Commisioner/Supervision Board according to regulations (parameter 26)

4. Shareholders/RUPS/Stakeholders give agreement/direction to corporate action that need to have agreement/direction from RUPS/stakeholders (parameter 29)

5. Commisioner board do supervision on the execution of subsidiary/joint venture governance policy (parameter 64)

6. Commisioner/supervisor board’s role in choosing the candidate for member of subsidiary/joint venture directors and commissioner board (parameter 65)

7. Directors apply policy to control subsidiary and/or joint venture (parameter 104)

From the assessment results, GCG implementation on PT PIM scored 82.74 from the maximum score of 100 or 82.74%. With this score achievement and consideration that there is no aspect that scored under or equals to 60, therefore the GCG implementation predicate for PT PIM is ‘Good’.

The achieved score is the combination of six governance actual score achievement assessed; which is:

karena terdapat tujuh parameter yang tidak terjadi pada perusahaan dalam tahun 2015 yaitu:1. Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal

memberhentikan anggota Direksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan (parameter 20).

2. Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal memberikan respon terhadap lowongan jabatan dan/atau pemberhentian sementara Direksi oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas (parameter 21).

3. Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal memberhentikan anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai dengan peraturan perundang-undangan (parameter 26).

4. Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal memberikan persetujuan/keputusan atas usulan aksi korporasi yang perlu mendapat persetujuan/keputusan RUPS/Pemilik Modal (parameter 29).

5. Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan patungan (parameter 64)

6. Peran Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dalam pemilihan calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan perusahaan/perusahaan patungan (parameter 65).

7. Direksi menerapkan kebijakan pengaturan untuk anak perusahaan (subsidiary governance) dan/atau perusahaan patungan (parameter 104)

Dari hasil assessment, penerapan GCG pada PT PIM mencapai skor 82,74 dari skor maksimum 100 atau 82,74%. Dengan capaian skor ini dan dengan pertimbangan tidak ada aspek yang berskor di bawah atau sama dengan 60, maka predikat penerapan GCG pada PT PIM adalah ‘Baik’.

Capaian skor tersebut merupakan gabungan dari capaian skor aktual 6 (enam) aspek governance yang dinilai, yaitu:

No Aspek Governance Bobot Capaian Perusahaan Persentase (%) Penjelasan

I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan 7 6,85 97,83 Sangat Baik

II Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal 9 7,22 80,19 BaikIII Dewan Komisaris/Dewan Pengawas 35 31,05 88,72 Sangat BaikIV Direksi 35 30,68 87,65 Sangat BaikV Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9 6,95 77,20 Baik

SUB TOTAL 95 82,74 82,74 BaikVI Aspek Lainnya 5 0,00 0,00 -

TOTAL 100 82,74 82,74 Baik



Compared to GCG implementation best practice, the GCG implementation condition on PT PIM has shown to be close to the current requirements and achieved GCG implementation best practices. However, there are still subjects that need improvement efforts.

From six evaluated aspects of GCG implementation on PT PIM, the highest achievement percentage is on commitment to sustainable good corporate governance aspect amounted 97.83% and the lowest achievement is on Information revelation and transparency amounted 77.20%

PT PIM did not have additional appreciation score because the company has not achieved score more than 85% and did not have any score deduction because it does not do practices that deviate from GCG principles.

MANAGEMENT STRUCTURE OF PT PUPUKISKANDAR MUDAReferring to regulation Number 40 in 2007 about limited company and SE-08/VIII.2012 PT Pupuk Indonesia (company) on 27 November 2012 about implementation guidelines for Good Coorporate Governance. The company organization consists of General Meeting of Shareholders (RUPS), Commissioner and Director. The company-working unit plays key role on the success of the GCG implementation. The company-working unit runs its function suitable with the determined regulation. Company statutes and other rules based on principle that each working unit has independence in running duty, function and responsibility for company development.

Job distribution and clear responsibility among working unit in PT. PIM reflect the availability of check and balances and the internal restrainting system of the company good.

Function which is run by each company working unit must be suitable with the legalized rules based on principle that the working units should be independent in carrying out duty, function and responsibility for company development and based on the legalized rules.

RUPS is a coordinating institution for shareholders to decide important decision and has rights that are not given to the Board of Commissioner

Dibandingkan dengan praktik terbaik penerapan GCG, kondisi penerapan GCG pada PT PIM menunjukkan telah mendekati ketentuan yang berlaku dan mencapai best practices penerapan GCG, namun masih terdapat hal-hal yang memerlukan upaya-upaya perbaikan.

Dari enam aspek pengujian terhadap penerapan GCG PT PIM, persentase capaian tertinggi ada pada aspek Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan sebesar 97,83% dan capaian terendah pada aspek Pengungkapan Informasi dan Transparansi sebesar 77,20%.

PT PIM tidak memperoleh apresiasi tambahan nilai karena Perusahaan belum mencapai nilai di atas 85% dan tidak memperoleh pengurangan nilai karena tidak melakukan praktik yang menyimpang dari prinsip GCG.

STRUKTUR TATA KELOLA PT PUPUK ISKANDAR MUDASesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan SE-08/ VIII.2012 PT Pupuk Indonesia (persero) tanggal 27 Nopember 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Tata Kelola yang baik. Organ Perseroan terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Organ Perseroan tersebut memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. Organ Perseroan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perusahaan.

Pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antar organ/unit kerja di PT PIM mencerminkan adanya check and balance serta sistem pengendalian internal perusahaan yang baik.

Fungsi yang dijalankan oleh masing-masing Organ Perusahaan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas dasar prinsip bahwa masing-masing Organ bersifat independen dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawab yang semata- mata untuk kepentingan perusahaan, berdasarkan kerangka hukum yang berlaku.

RUPS merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting dan memiliki segala wewenang yang tidak diserahkan kepada




and the Board of Directors. RUPS is the highest company unit and thus RUPS has the power to promote dan dismiss member of the Board of Commissioner and the Board of Directors. The Board of Commissioner is collectively responsible for supervision and give advices to the Board of Directors as well as making sure the company is implementing the CGC principles sustainably, while the Board of Directors has full responsible for maintaining the company for its purpose and representing the company in or out of court in accordance with the company Articles of Association. The Board of Commissioner and the Board of Directors have the same perception on company’s vision, mission, and values as they show the harmony of each unit to maintain long-term business sustainability.

GENERAL MEETING FOR SHAREHOLDERS (RUPS) Referring to regulation number 19 in 2003 about Stated Owned Company Ministry, Regulation number 40 in 2007 about the limited company, a decree from Stated Owned Company Ministry number Per 01/MBU/2011 on August 1 2011 about the application GCG practice to Stated Owned Company and company statutes, so the shareholders’ general meeting (RUPS) and shareholders’ extraordinary general meeting (RUPSLB) are company working units with high authority in PT Pupuk Iskandar Muda.

General Meeting for Shareholders (RUPS) is a part of PT PIM who holds the highest authority which are not given to the Board of Direction or the Board of Commissioner as stated in the Con-stitution of Limited Liability Company and/or PT PIM’s Articles of Association. RUPS is the primary media for the Board of Commissioner and Board of Directors in connecting with the Shareholders.

RUPS is held annually to discuss, among others, annual report approval, Company’s Budget Plan (RKAP), net profit spending suggestions and other things in need of an approval from RUPS for the benefit of PT PIM.

Shareholders’ RightsIn carrying out their duties, Shareholders have the rights to:

• Attend and give suggestions in a RUPS, one stock giving the holder a right for one vote.

• Highest decision maker of the Company

Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS merupakan organ perusahaan yang memiliki wewenang tertinggi dengan demikian RUPS memiliki kewenangan dalam memilih dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan prinsip GCG secara berkesinambungan, sedangkan Direksi bertanggungjawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar perusahaan. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan yang menunjukan keseimbangan hubungan antara masing-masing Organ untuk memelihara keberlanjutan usaha perusahaan dalam jangka panjang.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMSesuai dengan Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negera (BUMN), Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Tebatas, Keputusan Menteri BUMN nomor Per 01/ MBU/ 2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Praktek GCG pada BUMN dan Anggaran Dasar Perseroan maka Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa(RUPSLB) merupakan organ Perusahaan dengan otoritas tertinggi di PT Pupuk Iskandar Muda.

RUPS adalah organ PT PIM yang memegang kekuasaan tertinggi yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar PT PIM. RUPS adalah media utama bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam berhubungan dengan Pemegang Saham.

RUPS tahunan diadakan tiap tahun untuk membahas antara lain persetujuan laporan tahunan, RKAP, usulan penggunaan laba bersih dan hal-hal lain yang perlu persetujuan RUPS untuk kepentingan PT PIM.

Hak-Hak Pemegang SahamDalam menjalankan fungsinya Pemegang Saham memiliki hak untuk:

• Menghadiri dan memberikan suara dalam suatu RUPS, khusus bagi Pemegang Saham Persero, dengan ketentuan satu saham


• Acquire information materials of the Company in time, measured and in order.

• Receive a part of the Company’s profit for Shareholders in forms of dividend and remaining assets from liquidation, in par with the stock they own.

• Other rights based on the law and regulations.

The implementation of RUPS is divided to 2 (two), Annual General Meeting of Shareholders, required to be held once a year, and the Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUPSLB) can be done anytime according to the needs. Annual RUPS is held every year to validate the Company’s Budget Plan and Annual Report the Board of Direction had arranged.

The Authority of RUPSPT PIM’s Articles of Association explained that authorities owned by RUPS, which are not given to the Board of Commissioner and Board of Directors are:

• Promote and dismiss a member of the Board of Commissioner and Board of Directors.

• Assign an action to Board of Directors regarding the Company’s arrangement.

• Give approvals in the Company’s asset transfer and making debt assurance of the Company’s assets.

• Decide the types and amount of honorarium and allowances including compensations for the Board of Commissioner and Board of Directors.

• Approve the Company’s work and budget plan.• Assign a public accountant on the proposals

of Board of Commissioner.• Give approval on annual report.• Assign net profit usage for other allocations

such as bonus for the Board of Commissioner, Board of Directors and employees, or put it on the Company’s reserve.

Procedures on RUPS ImplementationThe procedures of PT PIM’s RUPS based on the Articles of Association are as follows:

memberi hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan satu suara.

• Mengambil keputusan tertinggi pada Perusahaan.

• Memperoleh informasi material meenai Perseroan, secara tepat waktu, terukur dan teratur.

• Menerima pembagian dari keuntungan Perusahaan yang diperuntukkan bagi Pemegang Saham dalam bentuk dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi, sebanding dengan jumlah saham yang dimilikinya.

• Hak lainnya berdasarkan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.

Pelaksanaan RUPS terbagi menjadi 2 (dua), yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang wajib diselenggarakan setahun sekali, sedangkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan. RUPS Tahunan diadakan tiap-tiap tahun untuk pengesahan RKAP dan Laporan Tahunan yang telah disusun Direksi.

Wewenang RUPSAnggaran Dasar PT PIM menjelaskan wewenang yang dimiliki RUPS yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi, antara lain:

• Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

• Menetapkan tindakan dan perbuatan Direksi yang mengenai pengurusan Perusahaan.

• Memberikan persetujuan dalam pengalihan kekayaan Perusahaan dan menjadikan jaminan utang kekayaan Perusahaan.

• Menetapkan jenis dan jumlah honorarium dan tunjangan termasuk santunan purna jabatan untuk Dewan Komisaris dan Direksi.

• Menyetujui rancangan rencana kerja dan anggaran Perusahaan.

• Menentukan akuntan publik atas usul Dewan Komisaris.

• Memberikan persetujuan atas laporan tahunan.

• Menetapkan penggunaan laba bersih untuk pembagian lain seperti tantiem untuk Direksi dan Dewan Komisaris, bonus atau karyawan, atau penempatan laba bersih tersebut dalam cadangan Perusahaan.

• Melakukan perubahan Anggaran Dasar.

Tata Cara Pelaksanaan RUPSKetentuan tata cara pelaksanaan RUPS PT PIM berdasarakan Anggaran Dasar dilaksanakan sebagai berikut:



• RUPS is held in PT PIM or wherever PT PIM mainly does business activity.

• The Board of Directors organize the Annual RUPS and RUPSLB preceded by inviting the RUPS. A RUPS can also be held on the request of:

• One or more Shareholders representing 1/10 (one per ten) part of the whole stock issued by PT PIM with valid voting rights.

• The Board of Commissioner• Every decisions made in RUPS were based on

deliberation.• Shareholders’ decisions were documented by

the Company’s Secretary and proceeded with a Notarial Degree if needed, in accordance with the current regulation.

• Shareholders also can make legitimate decisions without holding a RUPS physically.

RUPS Implementation in 2015RUPS had been implemented in accordance with the current regulation, regarding place, notice, the calling of RUPS, leader and official report of the RUPS, provision of quorum, voting rights and conclusion.

Annual RUPS was attended by Shareholders, President Commissioner and the Board of Commissioner, President Director and the Board of Directors, the Head of Internal Audit Unit, Company Secretary, and the General Manager of Finance and Administration.

In carrying out their duties, Shareholders constantly respond to information from the Board of Directors and/or the Board of Commissioner particularly regarding an indication of company performance decreasing significantly. The form of response from Shareholders was to ask for clarification and explanation regarding the information.

• RUPS diadakan di tempat kedudukan PT PIM atau di tempat PT PIM melakukan kegiatan usahanya yang utama.

• Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPSLB dengan didahului pemanggilan RUPS. Pelaksanaan RUPS dapat pula dilaksanakan atas permintaan:

• Seorang atau lebih Pemegang Saham yang mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan PT PIM dengan hak suara yang sah.

• Dewan Komisaris.• Semua keputusan yang diambil di RUPS

berdasarkan musyawarah untuk mufakat.• Hasil keputusan Pemegang Saham

didokumentasikan oleh Sekretaris Perusahaan dan ditindaklanjuti dalam bentuk Akta Notaris apabila diperlukan sesuai peraturan yang berlaku.

• Pemegang Saham juga dapat mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan RUPS secara fisik.

Pelaksanaan RUPS 2015RUPS telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, baik terkait tempat, pemberitahuan, pemanggilan RUPS, pimpinan dan berita acara RUPS berikut ketentuan kuorum, hak suara dan keputusan RUPS.

RUPS Tahunan dihadiri oleh Pemegang Saham, Komisaris Utama dan anggota Dewan Komisaris, Direktur Utama dan anggota Direksi, Kepala Satuan Pengawasan Intern, Sekretaris Perusahaan, General Manager Administrasi dan Keuangan.

Dalam menjalankan perannya, Pemegang Saham senantiasa menanggapi informasi yang diterima dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris terutama mengenai gejala penurunan kinerja perusahaan yang signifikan. Bentuk tanggapan Pemegang Saham dilakukan dengan pemanggilan untuk meminta klarifikasi dan penjelasan terkait informasi tersebut.

Pelaksanaan RUPS tahun 2015

NO WAKTU / TEMPAT PENGESAHAN

1 Tanggal 24 Desember 2014. Pengesahan RKAP dan RKA PKBL Tahun Buku 2015 PT Pupuk Iskandar Muda

2 Tanggal 8 Juni 2015 Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2014

3 Tanggal 11 Nopember 2015 RUPS Luar Biasa atas Perpanjangan Jabatan Direksi PT Pupuk Iskandar Muda.

4 Tanggal 24 Desember 2015 Pengesahan RKAP dan RKA PKBL Tahun Buku 2016 PT Pupuk Iskandar Muda


Information on the Preceding Year RUPS2015 RUPS produced 101 decisions and directions from the Shareholders, on the preceding year of 2014, the RUPS produced 60 decisions and directions from the Shareholders.

The following is a follow-up status of the decisions and directions from RUPS 2015 based on the audit result of KAP.

Information to ShareholdersPT PIM has provided information to Shareholders to use their rights, such as:• RUPS, where Shareholders can communicate

with the management for information regarding the Company as a base for decision-making.

Informasi mengenai RUPS Tahun SebelumnyaDari penyelenggaraan RUPS RKAP 2015 menghasilkan jumlah keputusan dan arahan Pemegang Saham sebanyak 101 keputusan dan arahan, sedangkan RUPS Kinerja tahun buku 2014 menghasilkan 60 keputusan dan arahan Pemegang Saham.

Berikut status realisasi tindak lanjut keputusan dan arahan Pemegang Saham berdasarkan hasil audit KAP tahun 2015.

1. Tindak lanjut keputusan RUPS RKAP dan RKA PKBL tahun buku 2015

Tahun Jumlah keputusan

Pelaksanaan tindak lanjut

Sesuai keputusan

Belum sesuai keputusan

Belum ditindaklanjuti

Tidak dapat ditindaklanjuti

2015 26 16 7 0 3

Tahun Jumlah arahanPelaksanaan tindak lanjut

Sesuai arahan Belum sesuai arahan



2015 75 69 5 0 1

2. Tindak lanjut keputusan RUPS laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan tahun buku 2014

Tahun Jumlah keputusanPelaksanaan tindak lanjut




2014 16 16 0 0 0

3. Tindak lanjut arahan RUPS laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan tahun buku 2014

Tahun Jumlah arahanPelaksanaan tindak lanjut




2014 49 46 2 0 1

Informasi kepada Pemegang SahamPT PIM telah menyediakan informasi kepada Pemegang Saham untuk menggunakan haknya, antara lain:• RUPS, dimana Pemegang Saham dapat

berkomunikasi dengan Manajemen dalam



• PT PIM’s website (www.pim.co.id) providing latest and relevant information of various reports and publications about PT PIM to Shareholders.

• Annual Report which provides information of the performance and financial condition of PT PIM as well as other reports delivered periodically (monthly, quarterly, semester)

• Other media of communication such as videoconference, internal meeting, and plant visit.

BOARD OF COMMISSIONERS

The Board of Commissioners is responsible for supervising and giving advice to the Director regarding the business management of PT PIM. The function of the Board of Commissioners have been done according to the Board of Commissioners’ Manual and Director, which was signed by the entire member of the Board of Commissioners and Directors. In addition, the Board of Commissioners also continuously checked the effectiveness of GCG practice implementation in PT PIM. The Audit Committee, the GCG Committee, and Risk and Investment Survey Management helped The Board of Commissioners in accomplishing their duty.

The separation of each role of the Supporting Working Unit of PT PIM have been assign in the Board’s Manual. For the Board of Commissioners’ duties and responsibilities to go effectively and not bias, The Board’s Manual controls the relation between the Board of Commissioners and the Director according to these principles:

The Board of Commissioners respect the Director’s responsibilities and authorities in managing PT PIM, as set in statues and primary budget.

The Director respect the Board of Commissioners’ responsibilities and authorities to supervise and advise on PT PIM’s management policy, as set in statues;

Every work relation between The Board of Commissioners and the Director are institutional formal relation, which are based on a normative mechanism or correspondence that can be accounted;

hal informasi mengenai Perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan.

• Website PT PIM (www.pim.co.id) yang menyampaikan informasi terbaru dan relevan berbagai laporan dan publikasi mengenai PT PIM kepada Pemegang Saham.

• Laporan Tahunan yang menyampaikan informasi mengenai kinerja dan kondisi keuangan PT PIM dan laporan lainnya yang disampaikan secara berkala (bulanan, triwulan & semester)

• Media komunikasi lainnya, yaitu video conference, internal meeting dan kunjungan pabrik.

DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS

Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi terkait pengelolaan usaha PT PIM. Fungsi Dewan Komisaris tersebut telah dijalankan sesuai dengan Board Manual Dewan Komisaris dan Direksi yang ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Selain itu, Dewan Komisaris juga memantau secara berkelanjutan efektivitas penerapan praktik GCG di PT PIM. Dalam rangka pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi.

Pemisahan masing-masing peran Organ PT PIM telah ditetapkan dalam Board Manual. Agar pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris berjalan dengan efektif dan tidak bias, maka Board Manual telah mengatur hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:

Dewan Komisaris menghormati tanggung jawab dan wewenang Direksi dalam mengelola PT PIM sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun Anggaran Dasar;

Direksi menghormati tanggung jawab dan wewenang Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat terhadap kebijakan pengelolaan PT PIM diatur dalam peraturan perundang-undangan;

Setiap hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi merupakan hubungan yang bersifat formal kelembagaan, dalam arti senantiasa dilandasi oleh suatu mekanisme baku atau korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan;


The Board of Commissioners has the right to gain complete and measurable information of PT PIM on time;

Directors are responsible for the punctuality, measurability, and completeness of PT PIM’s information to the Board of Commissioners;

If there were a work relation matter between The Board of Commissioners and the Directors that has not yet been settled, then the Board of Commissioners and the Directors have to make an arrangement first upon that matter.

The Board of Commissioners’ Responsibilities Commentary In accomplishing their duties and responsibilities independently, The Board of Commissioners is responsible to the General Meeting of Shareholders (RUPS). The duties of the Board of Commissioners are not only supervision, but also on the policy level and other strategic matters, such as investment matters to one level under the Directors, but cannot be execute.

These are the duties of The Board of Commissioners, referring to the Board’s Manual:• Supervise and advise on policy arrangements,

other arrangements on general, coporate and business governance done by the Director.

• Continuously survey the effectiveness of GCG practice, which was set in all organization levels.

• Supervise, review, direct towards strategic goals, work plans, strategic plans, annual budget, and business plans that have been prepared by the Director.

• Give feedbacks for member nomination of Board of Commissioners and Director of subsidiary.

• Supervise and advise the Director related to risk management.

• Evaluate the Director’s performance and report the results to the shareholders.

• Propose the remuneration of Directors according to applied terms and Director’s performance assessment.

The Board of Commissioners’ AuthorityAccording to the Board’s Manual, the Board of Commissioners has the authorization to:• Look through books, letters, and other

documents, check cash for verification and so on, valuble letters and check the wealth of PT PIM.

• Enter office yard, building, and office which are used by PT PIM.

Dewan Komisaris berhak memperoleh informasi PT PIM secara tepat waktu, terukur dan lengkap;

Direksi bertanggung jawab atas ketepatan waktu, terukur dan kelengkapan penyampaian informasi PT PIM kepada Dewan Komisaris;

Jika ada hubungan kerja Dewan Komisaris dengan Direksi yang belum diatur, maka Dewan Komisaris dan Direksi harus membuat kesepakatan terlebih dahulu tentang hal yang belum disepakati tersebut.

Uraian Tanggung Jawab Dewan KomisarisDewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen. Tugas Dewan Komisaris tidak hanya melakukan pengawasan, tetapi termasuk juga pada tataran kebijakan dan hal-hal strategis lainnya seperti masalah investasi sampai pada tingkatan satu level di bawah Direksi, namun tidak bersifat eksekusi.

Mengacu pada Board Manual tugas Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:• Melakukan pengawasan dan nasihat terhadap

kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai tata kelola perusahaan maupun usaha PT PIM yang dilakukan oleh Direksi.

• Memantau secara berkelanjutan efektivitas praktik GCG yang diterapkan di seluruh tingkatan organisasi.

• Mengawasi, mengkaji, mengarahkan tujuan strategis, rencana kerja, rencana strategis, anggaran kerja tahunan dan rencana usaha yang dipersiapkan oleh Direksi.

• Memberikan tanggapan atas nominasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan.

• Mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi terkait pengelolaan risiko.

• Menilai kinerja Direksi dan melaporkan hasil penilaian kinerja kepada Pemegang Saham.

• Mengusulkan remunerasi Direksi sesuai ketentuan yang berlaku dan penilaian kinerja Direksi.

Wewenang Dewan KomisarisBerdasarkan Board Manual, Dewan Komisaris memiliki wewenang meliputi:• Melihat buku-buku, surat-surat serta

dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan PT PIM.

• Memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang dipergunakan oleh PT PIM.



• Ask for clarification from Directors and/or other high officers about matters regarding the management of PT PIM.

• Know all policies and action done and about to be done by Director

• Ask the Director and/or other high officers with the Director’s knowledge, to attend the Board of Commissioners’ Meeting.

• Appoint and Dismiss the Secretary of the Board of Commissioners, if necessary.

• Temporarily dismiss Director member as set in the statues.

• Establish other committee beside the Audit Committee if necessary, with concern of PT PIM’s capacity.

• Use experts’ skills for certain things on for a certain term based on PT PIM’s burden, if necessary.

• Arrange PT PIM’s action in certain condition for a certain term as set in the statues.

• Attend Director’s meeting and give other point of view to matters that were discussed.

• Carry out authority on other supervision as long as it is not against the regulation, the statues, and/or the decree of General Meeting Shareholders (RUPS).

The Board of Commissioners’ Rights• In any times necessary, may enter the building,

office yard, and other places that are used or owned by PT PIM and may check books, letters of evidence, stock condition, check and match cash on hand for clarification and other valuble letters to know all actions that have been done by the Directors.

• Ask for experts or consultant’s help for a certain term based on PT PIM’s burden, if necessary.

• Ask for explanation on anything that was asked to the Director, and the Director required to give explanation associated to PT PIM’s management.

• By the most vote, dismiss one or more member of the Directors for a period of time, if they acted against the statues or neglect their responsibilities or other urgent reasons.

• Give a written approval for the Director’s actions as been set in PT PIM’S primary budget.

• Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan PT PIM.

• Mengetahui segala kebijakan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi.

• Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris.

• Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu.

• Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai ketentuan Anggaran Dasar.

• Membentuk Komite-Komite Dewan Komisaris lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan PT PIM.

• Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban PT PIM, jika dianggap perlu.

• Melakukan tindakan pengurusan PT PIM dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

• Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.

• Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS.

Hak Dewan Komisaris• Baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri,

pada setiap waktu yang dianggap perlu, memasuki bangunan, halaman dan tempat lain yang dipergunakan atau dikuasai oleh PT PIM dan berhak memeriksa pembukuan, surat-surat bukti, persediaan barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

• Meminta bantuan tenaga ahli atau konsultan untuk jangka waktu terbatas atas beban PT PIM, jika dianggap perlu.

• Meminta penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan kepada Direksi dan Direksi wajib memberikan penjelasan yang menyangkut pengelolaan PT PIM.

• Dengan suara terbanyak, memberhentikan sewaktu-waktu untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi, jikalau mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau melalaikan kewajibannya atau alasan lainnya yang mendesak.

• Memberikan persetujuan tertulis untuk tindakan-tindakan Direksi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar PT PIM.


Regulation, Composition and Obligation Distribution of The Board of Commissioners

RegulationCandidate member of Board of Commissioners of PT PIM has to fulfill the formal and material requirements written in primary budget and Board’s Manual before being appoint to be Board of Commissioners by the General Meeting of Shareholders (RUPS). The purpose is the chosen member of the Board of Commissioners can do their job as well as possible.

Formal requirements of a Board of Commissioners consist of:• Individual • Capable of doing legal acts• Have never been avowed to bankruptcy and

criminaly punished in the last 5 years before the time of the candidacy.

• No family or blood relation until the third generation.

• Cannot also have a position as a Director at an institution connected to PT PIM.

• Have commitment to provide enough time.

Material requirements of the Board of Commissioners include having integrity and moral, having dedication, understanding the company’s management problems, having suffice knowledge, provide enough time, and enthusiastic to promote and develop PT PIM.

Appointment and Dismissal of the Board of Commissioners of PT PIMMembers of the Board of Commissioners are appointed and dismissed by the General Meeting of Shareholdres (RUPS). All members of the Board of Commissioners that were appointed, have been through a fit and proper test based on the – circumstances. Therefore, all members of Board of Commissioners of PT PIM have adequate competence, integrity, and reputation to do their own duties and responsibilities.

The tenure of Board of Commissioners is 5 years and can be reappointed for 1 time of tenure. But members of the Board of Commissioners can be dismissed at anytime based on the General Meeting of Shareholders’ decision, if the relevant:• Cannot perform their duties well.• Does not carry out the legalized regulation

and/or the statues.• Involved in some kind of activity that harm PT

PIM and/or the country.• Do any activity that violates the code of ethics

Persyaratan, Komposisi dan Pembagian Tugas Dewan Komisaris

PersyaratanCalon anggota Dewan Komisaris PT PIM harus memenuhi persyaratan formal dan materiil yang telah tertuang di Anggaran Dasar dan Board Manual sebelum diangkat menjadi Dewan Komisaris oleh RUPS. Hal ini bertujuan Dewan Komisaris terpilih mampu menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

Persyaratan formal Dewan Komisaris terdiri dari:• Orang perseorangan.• Cakap melakukan perbuatan hukum.• Tidak pernah dinyatakan pailit dan dihukum

pidana dalam waktu 5 tahun sebelum pencalonan.

• Tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga.

• Tidak boleh merangkap jabatan sebagai Direktur pada lembaga yang berhubungan dengan PT PIM.

• Memiliki komitmen untuk menyediakan waktu yang cukup.

Sedangkan persyaratan materiil Dewan Komisaris meliputi memiliki integritas dan moral, memiliki dedikasi, memahami masalah-masalah manajemen perusahaan, memiliki pengetahuan yang memadai, menyediakan waktu yang cukup dan memiliki kemauan yang kuat (antusias) untuk memajukan dan mengembangkan PT PIM.

Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris PT PIMPara anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Seluruh anggota Dewan Komisaris yang diangkat telah melalui proses fit dan proper test sesuai ketentuan yang berlaku. Oleh karenanya, semua anggota Dewan Komisaris PT PIM memiliki kompetensi, integritas dan reputasi yang memadai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah 5 tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 kali masa jabatan. Namun anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu dapat diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS, apabila yang bersangkutan:• Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan

baik.• Tidak melaksanakan ketentuan peraturan

perundangan dan/atau Anggaran Dasar.• Terlibat dalam tindakan yang merugikan PT PIM

dan/atau Negara.• Melakukan tindakan yang melanggar etika



and/or decency that needs to be respected.• Found guilty by the decision of the Court with

the Court’s fixed law.• Resign

Composition and Obligation DistributionThe composition of Board of Commissioners refers to PT PIM’s primary budget provisions and valid statues. Members of Board of Commissioners are appointed and dismissed by the General Meeting of Shareholders (RUPS), with 5 years of tenure. Until December 31st 2015, there are 4 members of the Board of Commissioners.

Structure of The Board of Commissioners and Directors

Board of CommissionersIn accordance to the Notarial Deed of Lumassia, SH Number 21 on January 18th 2011 and Notarial Deed of B.R.A.Y Mahyastoeti Notonegoro, SH No.20 on March 7th 2011, also a copy of an official report of RUPS-LB of PT PIM, appoint Commissioners of PT PIM as follows:

President Commissioner:Prof. Dr. Ir. Ahmad Human Hamid, MACommissioner:Ir. Dadang Heru Kodri, MMCommissioner:Ir. H. Indra Jaya HMCommissioner:Fitriani

The Board of Commissioners’ Work Program and Budget Plans (RKA)The Board of Commissioners had composed the Board of Commissioners’ Work Program and Budget Plans 2015 (RKA) as a reference in pushing effectivity enhancement and giving advice, the program include a work indicator and supervision target, such as: (a) Board of Commissioners’ internal meeting, (b) Board of Commissioners’ and Director collective meeting, (c) General Meeting of Shareholders (RUPS), (d) supporting working unit of the Board of Commissioners assignment, (e) company’s working unit survey, (f) Board of Commissioners’ committee’s work plans, (g) budget that covers committee’s honorarium, company’s in and out of country trips expenses, also education and other training expenses.

Supervision Obligation Implementation of The Board of Commissioners on the year of 2015During the year of 2015, the Board of Commis-

dan/atau kepatutan yang harus dihormati.• Dinyatakan bersalah dengan putusan

Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

• Mengundurkan diri.

Komposisi dan Pembagian TugasKomposisi Dewan Komisaris mengacu kepada ketentuan Anggaran Dasar PT PIM dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, dengan masa jabatan ditetapkan 5 tahun. Sampai dengan 31 Desember 2015 anggota Dewan Komisaris PT PIM berjumlah 4 orang.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan KomisarisSesuai Akta Notaris Lumassia, SH Nomor 21 tanggal 18 Januari 2011 dan Akte Notaris B.R.A.Y Mahyastoeti Notonegoro, SH No.20 tanggal 7 Maret 2011 serta Salinan Berita Acara RUPS-LB PT PIM, mengangkat komisaris PT PIM yaitu:

Komisaris Utama: Prof. Dr. Ir. Ahmad Human Hamid, MAKomisaris: Ir. Dadang Heru Kodri, MMKomisaris: Ir. H. Indra Jaya HMKomisaris: Fitriani

Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dewan KomisarisSebagai acuan dalam mendorong peningkatan efektivitas pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat, Dewan Komisaris telah menyusun RKA Dewan Komisaris 2015 yang memuat indikator kinerja dan target pengawasan, yaitu: (a) rapat internal Dewan Komisaris, (b) rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi, (c) RUPS, (d) penugasan kepada Organ Pendukung Dewan Komisaris, (e) peninjauan ke unit kerja Perusahaaan, (f) rencana kerja Komite-Komite Dewan Komisaris, (g) anggaran yang mencakup honorarium komite, biaya perjalanan dinas dalam dan luar negeri serta pendidikan dan pelatihan dan biaya lainnya.

Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2015Selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan yang meliputi bidang SPI, keuangan, pemasaran, produksi, SDM dan Tata Kelola/GCG, antara lain:• Pembahasan bidang SPI meliputi kinerja


sioners had done a survey, that include SPI field, finance, marketing, production, human resources, and corporate governance/GCG, such as: • SPI field evaluation that covered • Internal supervision, PKPT report/

recommendation, accompaniment by Public Accountant Consultant (external).

• Financial evaluation including profit target achievement, cash flow, funding source and expenses control.

• Production evaluation such as production target achievement, gas usage efficiency and plant condition.

• Marketing evaluation that covered achiving urea sales target in subsidiary sector, non-subsidiary urea, and ammonia.

• Investation development evaluation that covered investation project development evaluation, which include finance, legal, and technical matters.

• Corporate Governance/GCG evaluation, that covered developing implementation of Good Corporate Governance (GCG) at PT PIM.

• PT PIM’s vision and mission was reviewed, and conveyed to the Director according to the Dekom Letters No. 231/K.PIM/IX/2015 on September 8th 2015.

• Board of Commissioners has given – and recommendation about company intern system’s strengthening in Board of Committee’s Letter to the Director Nomor S-229/K. PIM/X/2015 on September 7th 2015.

• Board of Commissioners together with GCG committee, MR and investation Monitoring has done a routine review on risk profiles, also conveyed to the Director in Letter Number S-245/K.PIM/XI/2015 on November 10th 2015 about the study of the implementation of risk management policy.

• Board of Commissioners together with GCG committee, MR and investation Monitoring has done a study on technology implementation and policy on October 26th 2015, and also has conveyed the Director in Letter Number S-247/K.PIM/XI/2015 on November 11th 2015 about a study on information technology management policy that is suitable with TI’s master plan and TI’s development needs.

• Board of Commissioners has given instruction on career development policy and implementation as determined in Letter Number S-247/K.PIM/ XI/2015 on November 11th 2015. SK Direksi No 22/SK/DU/IM/III/2015 about the review and conclusion of the Manning Chart Organization Structure, also instructions to fill the empty position.

• Advice on increasing Human Resource

pengawasan internal, laporan PKPT/rekomendasi, pendampingan Konsultan Akuntan Publik (eksternal)

• Pembahasan bidang keuangan meliputi pencapaian target keuntungan, arus kas, sumber pendanaan dan pengendalian biaya.

• Pembahasan bidang produksi meliputi pencapaian target produksi, efisiensi pemakaian gas dan kondisi pabrik.

• Pembahasan bidang pemasaran meliputi pencapaian target penjualan pupuk sektor subsidi, pupuk non subsidi dan amoniak.

• Pembahasan bidang investasi pengembangan, meliputi pembahasan perkembangan proyek investasi yang mencakup masalah keuangan, legal dan teknis.

• Pembahasan bidang Tata Kelola/GCG, meliputi pembahasan perkembangan penerapan Good Corporate Governance (GCG) di PT PIM.

• Melakukan telaahan terhadap visi dan misi PT PIM dan disampaikan kepada Direksi sesuai surat Dekom No S-231/K.PIM/IX/2015 tanggal 8 September 2015.

• Dewan Komisaris telah memberikan arahan dan rekomendasi tentang penguatan sistem pengendalian intern perusahaan dalam Surat Dewan Komisaris ke Direksi Nomor S-229/K.PIM/X/2015 tanggal 7 September 2015.

• Dewan Komisaris bersama-sama dengan Komite GCG, Pemantau MR dan Investasi telah melakukan telaah rutin atas profil risiko, serta menyampaikan arahan kepada Direksi dalam surat Nomor S-245/K.PIM/XI/2015 tanggal 10 November 2015 tentang Kajian kebijakan pelaksanaan manajemen risiko.

• Dewan Komisaris bersama-sama dengan Komite GCG, Pemantau MR dan Investasi telah melakukan kajian kebijakan dan Pelaksanaan Teknologi Informasi tanggal 26 Oktober 2015, serta menyampaikan arahan kepada Direksi dalam surat Nomor S-247/K.PIM/XI/2015 tanggal 11 November 2015 tentang Kajian Kebijakan Pengelolaan Teknologi Informatika yang mencakup kesesuaian master plan TI dan kebutuhan perkembangan TI.

• Dewan Komisaris telah memberikan arahan tentang kebijakan dan pelaksanaan pengembangan karir sesuai ketentuan yang dituangkan dalam surat Nomor S-247/K.PIM/XI/2015 tanggal 11 November 2015. SK Direksi No 22/SK/DU/IM/III/2015 tentang Manning Chart Struktur Organisasi PT PIM telah ditelaah dan disimpulkan serta arahan untuk mengisi jabatan yang kosong.

• Saran peningkatan kebijakan pengelolaan sum-ber daya manusia, khususnya tentang manaje-men karir di perusahaan, sistem dan prosedur



Development management, especially about company career management, promotion system and procedure, company’s mutation and demotion, and policy implementation to the Director, as written in Dekom Meeting Summary with the Director on March 23rd 2015.

• Board of Commissioners together with the Audit Committee, has done a limited review on PT PIM’s accounting policy, and conveyed adequate instructions to the Director as written in Letter Number S-230/K.PIM/ IX/2015 on September 8th 2015.

• Board of Commissioners together with the Au-dit Committee, has done a limited review on material/service supply of PT PIM, and con-veyed to the Director in Letter Number S-233 /K.PIM/IX/2015 on September 9th 2015.

• Board of Commissioners together with the Audit Committee, has done an evaluation on quality and service policy with it’s implementation regarding the quality of sacks and warehouse in Kalimantan Barat, also has been conveyed to the Director in Letter Number S-242/K.PIM/XI/2015 on November 3rd 2015.

• Director’s obedience to the statues and agree-ments with the third parties has been evalu-ated by the Board of Commissioners, based on an audit report on obidiency to the statues applied (PSA-62), which was done at the Pub-lic Accountant Office (KAP). This matter was conveyed to the Director in Letter Number S-254/K.PIM/XI/2015 on November 26th 2015.

• Based on the Audit Committee proposal, the Board of Commissioners has done a valuation on External Auditor Candidates on May 18th 2015. Policies regarding the external auditor appointment process had been set in KEB.192/KOM- PIM/2014.

• Board of Commissioners has given an approval on RJPP design on 2015-2019, which was conveyed to the Director 0n February 27th 2015. The Board of Commissioners has also checked the RJPP design, with its review conveyed to the Director on March 13th 2015 in Letter Number S-201/K.PIM/III/2015.

Remuneration of The Board of Commissioners Remuneration Determination Procedure of The Board of Commissioners

The Remuneration of The Board of Commissioners is based on the Letter of the Director of PT Pupuk Indonesia (Persero) No. SE-03/V/2012 on May 24th 2012 about income determination guidelines for Director and Board of Commissioners of PT Pupuk Indonesia (Persero) subsidiary. Income

promosi, mutasi dan demosi di perusahaan dan pelaksanaan kebijakan tersebut kepada Direksi termuat dalam Risalah Rapat Dekom dengan Direksi tanggal 23 Maret 2015.

• Dewan Komisaris bersama-sama dengan Komite Audit telah melakukan reviu terbatas atas kebijakan akuntansi PT PIM, serta menyampaikan arahan yang memadai kepada Direksi dalam surat Nomor S-230/K.PIM/IX/2015 tanggal 8 September 2015.

• Dewan Komisaris bersama-sama dengan Komite Audit telah melakukan reviu terbatas atas kebijakan pengadaan barang/jasa PT PIM, serta menyampaikan arahan kepada Direksi dalam surat Nomor S-233 /K.PIM/IX/2015 tanggal 9 September 2015.

• Dewan Komisaris bersama-sama dengan Komite Audit telah melakukan pembahasan terhadap kebijakan mutu dan pelayanan beserta pelaksanaannya terkait kualitas karung dan gudang di Kalimantan Barat serta menyampaikan arahan kepada Direksi dalam Surat Nomor S-242/K.PIM/XI/2015 tanggal 3 November 2015.

• Dewan Komisaris telah menelaah dan membahas kepatuhan Direksi terhadap peraturan perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga antara lain atas Laporan hasil audit atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku (PSA-62) yang dilaksanakan Kantor Akuntan Publik (KAP) serta menyampaikan arahan kepada Direksi dalam Surat Nomor S-254/K.PIM/XI/2015 tanggal 26 November 2015.

• Dewan Komisaris (berdasarkan usul dari Komite Audit) telah melakukan penilaian calon Auditor Eksternal pada tanggal 18 Mei 2015. Kebijakan mengenai proses penunjukan auditor eksternal telah dimuat dalam KEB.192/KOM-PIM/2014.

• Dewan Komisaris telah memberikan persetujuan atas rancangan RJPP tahun 2015-2019 yang disampaikan oleh Direksi pada tanggal 27 Februari 2015, yang telah ditelaah oleh Komite di Komisaris, dan hasil telaahan telah disampaikan Dewan Komisaris ke Direksi tanggal 13 Maret 2015 dalam surat nomor S-201/K.PIM/III/2015.

Remunerasi Dewan KomisarisProsedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris

Remunerasi Dewan Komisaris berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Pupuk Indonesia (Persero) No. SE-03/V/2012 tanggal 24 Mei 2012 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan PT Pupuk


of members of the subsidiary, such as Director and Board of Commissioners, was set by the shareholdres through General Meeting of Shareholders (RUPS).

Remuneration Determination of The Board of Commissioners IndicatorThe Board of Commissioners is entitled to income, which consist of honorarium, allowance, facilities, and tantiem. Determination of those incomes, considers income assets, inflation level, company’s financial condition and capacity, and other factors that are not contradicted with the applied statues.

Shareholder’s decisions were made in the General Meeting of Shareholders (RUPS) in the book of 2014, on June 8th 2015:

Indonesia (Persero). Penghasilan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan ditetapkan oleh Pemegang Saham melalui RUPS.

Pemegang Saham Rapat Umum Remunerasi

Shareholders Pemegang Saham Anggota Dewan KomisarisPT Pupuk Indonesia sebagai Pemegang Saham mengumpulkan informasi mengenai standar remunerasi untuk jabatan dan industri sejenis di pasaran dengan memperhitungkan kinerjaPT PIM. Kemudian memberikan rekomendasi kepada Pemegang Saham dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

RUPS menetapkanremunerasi bagianggota Komisaris/Direksi

Pembagianremunerasi kepadaanggota DewanKomisaris/Direksisesuai dengan hasilkeputusan RUPS

Indikator Penetapan Remunerasi Dewan KomisarisDewan Komisaris berhak atas penghasilan yang terdiri dari honorarium, tunjangan, fasilitas dan tantiem. Penetapan penghasilan tersebut mempertimbangkan faktor pendapatan aktiva, tingkat inflasi, kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan dan faktor-faktor yang lain yang relevan serta tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku.

Keputusan Pemegang Saham dalam RUPS Kinerja tahun buku 2014 pada tanggal 8 Juni 2015 menetapkan sebagai berikut:

No. Uraian PenghasilanExplanation of Remuneration

KeteranganRemarks

1 Honorarium

• Komisaris Utama = 45% dari gaji Direktur Utama.• Komisaris = 90 % dari honorarium Komisaris Utama.• Tunjangan hari raya keagamaan dibayarkan sebesar 1 kali

honorarium.• Tunjangan transportasi paling banyak 20% dari honorarium, tidak

disediakan kendaraan dinas.

2 Tunjangan

Asuransi Purna Jabatan = premi asuransi paling banyak 25% dari honorarium, termasuk didalamnya premi untuk asuransi kecelakaan dan kematian. Diberikan setelah yang bersangkutan berhenti dari jabatan sebagai Dewan Komisaris.

3 Fasilitas

Kesehatan dibayarkan oleh perusahaan at cost/asuransi kesehatan, dengan rincian untuk yang bersangkutan dan 1 orang istri/suami serta maksimum 3 orang anak yang belum mencapai usia 25 tahun (belum pernah menikah atau belum pernah bekerja).

Bantuan hukum = diberikan sesuai dengan kebutuhan dan peraturan yang berlaku.

Biaya operasional dianggarkan untuk pakaian seragam (apabila menerapkan ketentuan pemakaian seragam) dan keanggotaan perkumpulan profesi sesuai dengan kemampuan perusahaan dan telah dianggarkan pada RKAP 2015.



Structure of The Board of CommissionersThe Remuneration of The Board of Commissioners in the year of 2015 as follows:

Board of Commissioners’ Meeting frequency and attendance level Internal meeting and collective meeting was held by the Board of Commissioners with the Director regularly. Internal meeting was held by the Board of Commissioners one time a month at the least and/or according to needs. Collective meeting was held by Director regularly/monthly due to evaluate PT PIM’s performance.

President Commissioner or members of Board of Commissioners do a written meeting call, which are appointed by the President Commissioner and coveyed to members of Board of Commissioners or Director in maximum 2 days before the meeting was held or adapted according to the situation.

Board of Commissioners’ meeting can be held anytime by request of 1 or some of the members of the Board of Commissioners, request of the Director, or written request of 1 or some of the shareholders that represent at least 1/10 of the stock with voting rights, by saying the matters that will be discussed later on.

Throughout the year of 2015, Board of Commissioners had internal meetings with details stated below:

Internal meetings held 12 times.

No. Uraian PenghasilanExplanation of Remuneration

KeteranganRemarks

4 Lain-lainBiaya operasional dianggarkan untuk pakaian seragam (apabila menerapkan ketentuan pemakaian seragam) dan keanggotaan perkumpulan profesi sesuai dengan kemampuan perusahaan dan telah dianggarkan pada RKAP 2015

5 Tantiem Ditetapkan setiap tahun sesuai keputusan RUPS

Struktur Remunerasi Dewan KomisarisRemunerasi Dewan Komisaris tahun 2015 sebagai berikut:

Nama / Name Jabatan / Position Honor per Bulan (Rp) Tantiem Kinerja 2015 (Rp)

Achmad Humam Hamid Komisaris Utama 43.664.580 213.638.514

Dadang Heru Kodri Anggota Dewan Komisaris 39.298.122 192.274.663

Indra Jaya HM Anggota Dewan Komisaris 39.298.122 192.274.663

Fitriani Anggota Dewan Komisaris 39.298.122 192.274.663

Frekuensi Pertemuan/Rapat dan Tingkat Kehadiran Dewan KomisarisDewan Komisaris melaksanakan rapat internal dan rapat gabungan bersama Direksi secara berkala. Rapat internal Dewan Komisaris diadakan minimal sebulan sekali dan/atau sesuai kebutuhan. Sedangkan rapat gabungan bersama Direksi dilaksanakan secara berkala/bulanan guna membahas kinerja PT PIM.

Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama melakukan panggilan rapat secara tertulis dan disampaikan kepada anggota Dewan Komisaris maupun Direksi dalam jangka waktu maksimal 2 hari sebelum rapat diadakan atau ditentukan lain disesuaikan dengan keadaan.

Rapat Dewan Komisaris dapat diselenggarakan sewaktu-waktu atas permintaan 1 atau beberapa anggota Dewan Komisaris, permintaan Direksi atau atas permintaan tertulis dari 1 atau beberapa Pemegang Saham yang mewakili sekurang-kurangnya 1/10 dari jumlah saham dengan hak suara, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.

Selama 2015, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat internal dengan rincian sebagai berikut:

Rapat internal sebanyak 12 kali


Collective meeting with Board of Commissioners held 12 times.

The attendance of the Board of Commissioners’ members in internal meeting and collective meeting as follows:

Board of Commissioners or Director who can’t attend internal and collective meeting, give out letter appointed to the members of board of commissioner or director.

The following is the Board of Commissioners and Director Collective Meeting Evaluation Agenda in 2015:

Rapat gabungan bersama Direksi sebanyak 12 kali.

Tingkat kehadiran setiap anggota Dewan Komisaris dalam rapat internal dan gabungan tersebut adalah sebagai berikut:

No. NamaName

JabatanPosition

Kehadiran Jumlah RapatAttendance

Number of Meetings

Tingkat KehadiranPercentage of Attendance

Rapat Internal Dewan Komisaris / Internal Board of Commissioners Meetings

1. Achmad Humam Hamid Komisaris UtamaPresident Commissioner 12/12 100

2. Dadang Heru Kodri Anggota Dewan KomisarisBoard of Commissioners Member 12/12 100

3. Indra Jaya HM Anggota Dewan KomisarisBoard of Commissioners Member 12/12 100

4. Fitriani Anggota Dewan KomisarisBoard of Commissioners Member 12/12 100

No. NamaName

JabatanPosition

Kehadiran Jumlah RapatAttendance

Number of Meetings

Rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama Direksi / Joint Meetings with the Board of Directors

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

1. Achmad Humam Hamid Komisaris UtamaPresident Commissioner 12/12

2. Dadang Heru Kodri Anggota Dewan KomisarisBoard of Commissioners Member 12/12

3. Indra Jaya HM Anggota Dewan KomisarisBoard of Commissioners Member 12/12

4. Fitriani Anggota Dewan KomisarisBoard of Commissioners Member 12/12

Direksi / Board of Directors

5. Eko Sunarko Direktur Utama 12/12

6. Listyawan Adi Pratisto Direktur Produksi, teknik & Pengembangan 12/12

7. Husni Achmad Zaki Direktur Komersil 12/12

8. Usman Mahmud Direktur SDM & Umum 11/12

Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak hadir dalam rapat internal maupun gabungan memberikan surat kuasa kepada anggota Dewan Komisaris atau Direksi lainnya.

Berikut agenda pembahasan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi, tahun 2015:



No Tempat, TanggalLocation, Date Agenda

1 Jakarta, 19 Januari 2015Jakarta, January 19 2015

• Pembahasan Tindak lanjut keputusan rapat sebelumnya bulan Desember 2014• Pembahasan kegiatan usaha bulan Januari 2015• Lain-lain• Follow-ups of previous meeting’s decisions on December 2014.• January 2015 business activities• Others

2 Jakarta, 30 Januari 2015Jakarta, January 30 2015

• Pembahasan lanjutan RJPP PT PIM 2015 - 2015• Lain-lain• Follow-ups on RJPP PT PIM 2015-2015• Others

3 Jakarta, 27 Pebruari 2015Jakarta, February 27 2015

• Pembahasan Tindak lanjut keputusan rapat sebelumnya bulan Januari 2015• Pembahasan kegiatan usaha bulan Pebruari 2015• Lain-lain• Follow-ups of previous meeting’s decisions on January 2015.• February 2015 business activities• Others

4 Jakarta, 23 Maret 2015Jakarta, March 23 2015

• Pembahasan Tindak lanjut keputusan rapat sebelumnya bulan Pebruari 2015• Pembahasan kegiatan usaha bulan Maret 2015• Lain-lain• Follow-ups of previous meeting’s decisions on February 2015.• March 2015 business activities• Others

5 Jakarta, 15 April 2015Jakarta, April 15 2015

• Pembahasan Tindak lanjut keputusan rapat sebelumnya bulan Maret 2015• Pembahasan kegiatan usaha bulan April 2015• Lain-lain• Follow-ups of previous meeting’s decisions on March 2015.• April 2015 business activities• Others

6 Jakarta, 21 Mei 2015Jakarta, May 21 2015

• Pembahasan Tindak lanjut keputusan rapat sebelumnya bulan April 2015• Pembahasan kegiatan usaha bulan Mei 2015.• RUPS Kinerja 2014 PT PIM (8 Juni 2015)• Lain-lain• Follow-ups of previous meeting’s decisions on April 2015.• May 2015 business activities• PT PIM 2014 RUPS (June 8 2015)• Others

7 Jakarta, 24 Juni 2015Jakarta, June 24 2015

• Pembahasan Tindak lanjut keputusan rapat sebelumnya bulan Mei 2015• Pembahasan kegiatan usaha bulan Juni 2015• Lain-lain• Follow-ups of previous meeting’s decisions on May 2015.• June 2015 business activities• Others

8 Banda Aceh, 28 Juli 2015Banda Aceh, July 28 2015

• Pembahasan Tindak lanjut keputusan rapat sebelumnya bulan Juni 2015• Pembahasan kegiatan usaha bulan Juli 2015• Lain-lain• Follow-ups of previous meeting’s decisions on June 2015.• July 2015 business activities• Others

9 Jakarta, 28 Agustus 2015Jakarta, August 28 2015

• Pembahasan Tindak lanjut keputusan rapat sebelumnya bulan Juli 2015• Pembahasan laporan Kegiatan usaha bulan Agustus 2015• Rapat Kerja (Raker) menyusun RKAP tahun 2016• Lain-lain• Follow-ups of previous meeting’s decisions on July 2015.• August 2015 business activities• 2016 RKAP plan work meeting• Others

10 Jakarta, 28 September 2015Jakarta, September 28 2015

• Pembahasan Tindak lanjut keputusan rapat sebelumnya bulan Agustus 2015• Pembahasan laporan kegiatan usaha bulan September 2015• Lain-lain• Follow-ups of previous meeting’s decisions on August 2015.• September 2015 business activities• Others

11 Jakarta, 29 Oktober 2015Jakarta, October 29 2015

• Pembahasan Tindak lanjut keputusan rapat sebelumnya bulan September 2015.• Pembahasan kegiatan usaha bulan Oktober 2015• Lain-lain• Follow-ups of previous meeting’s decisions on September 2015.• October 2015 business activities• Others


In every Board of Commissioners and Director’s meeting, a summary of matters that was discussed, including the difference in perspective, will be composed. The summary then will be signed by the entire member of the Board of Commissioners and Director that attend the meeting, and will be distributed to the entire member of the board and Director.

Summary of the meeting was documented by the Dekom Secretary and Company Secretary, also decisions that needed further action was monitored.Board of Commissioners’ Decision, Response and Agreement Board of Commissioners’ Decision

Board of Commissioners’ has made a supervising and advising decision on the management of PT PIM, regarding matters such as: • Appointment and dismissal of the Board of

Commissioners’ organ, such as members of the Audit Committee, members of GCG Committee, Risk management, investation survey, and secretariat staff of the Board of Commissioners.

• Board of Commissioners Obligation Distribution

• Audit Committee’s Charter• GCG Committee’s Charter, PT PIM’s Risk

Management and Investation Survey.• Board of Commissioners’ of PT PIM

performance evaluation guidelines.• Supporting Board of Commissioners’ organ’s

obligation distribution.• Board of Commissioners’ Secretary Insentives • Board of Commissioners’ management policy,

and other policies regarding the company’s operational supervision.

No Tempat, TanggalLocation, Date Agenda

12 Jakarta, 26 Nopember 2015Jakarta, November 26 2015

• Pembahasan Tindak lanjut keputusan rapat sebelumnya bulan Oktober 2015• Pembahasan laporan kinerja bulan Nopember 2015• RUPS RKAP 2016 (30 Desember 2015)• Lain-lain• Follow-ups of previous meeting’s decisions on October 2015.• November 2015 business activities• RUPS RKAP 2016 (December 30 2015)• Others

13 Pekanbaru, 18 Desember 2015Pekanbaru, December 18 2015

• Pembahasan laporan kinerja bulan Nopember 2015• Pembahasan kegiatan usaha bulan Desember 2015• RUPS RKAP 2016 (30 Desember 2015)• Lain-lain• November 2015 activities report• December 2015 business activities• RUPS RKAP 2016 (December 30 2015)• Others

Dalam setiap rapat Dewan Komisaris dan Direksi, disusun risalah rapat yang berisi hal-hal yang dibicarakan, termasuk pendapat berbeda jika ada, Risalah rapat tersebut ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir dan didistribusikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Risalah rapat tersebut didokumentasikan oleh Sekretaris Dekom dan Sekretaris Perusahaan, dan dimonitoring putusan yang memerlukan tindak lanjut.

Keputusan, Tanggapan dan Persetujuan Dewan KomisarisKeputusan Dewan Komisaris

Dewan Komisaris telah memberikan keputusan yang bersifat pengawasan dan penasihatan atas pengelolaan usaha PT PIM antara lain terkait dengan:• Pengangkatan dan pemberhentian organ

Dewan Komisaris, seperti anggota Komite Audit, anggota Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko & Investasi serta Staf Sekretariat Dewan Komisaris.

• Pembagian tugas Dewan Komisaris.• Piagam Komite Audit.• Piagam Komite GCG, Pemantauan Manajemen

Risiko dan Investasi PT PIM• Pedoman evaluasi kinerja Komite Dewan

Komisaris PT PIM.• Pembagian tugas organ pendukung Dewan

Komisaris.• Pemberian insentif Sekretaris Dewan

Komisaris.• Kebijakan Tata Kelola Dewan Komisaris,

dan Kebijakan lainnya yang terkait dengan pengawasan operasional perusahaan.



Board of Commissioners’ Continuous Develop-ment ProgramAs an effort of developing Board of Commissioners’ capabilities in running it’s function as best it could, PT PIM continue to push continuous development program for the Board of Commissioners. The development program is done independently or facilitize by PT PIM.

Board of Commissioners’ Introduction ProgramPT PIM had made a member introduction program for the Board of Commissioners to ensure the contribution of the Board of Commissioners for PT PIM immediately, but in 2015, there wasn’t any substitution for neither members of the Board of Commissioners and Director. It is a company secretary responsibility to hold an introduction program.

The introduction program that was given are introduction material presentation and Board of Commissioners and Director Guideline book distribution, the company code of ethics, Decree of the Director about the guidelines and implementation of GCG, the result of GCG implementation at PT PIM, PT PIM’s annual report, visit to plant location, and offices, also visit some of the urea sales office.Board of Commissioners’ Competency TrainingDuring 2015, the Board of Commissioners had done some training/seminar/workshop to increase competency, such as:

Program Pengembangan Berkelanjutan Dewan KomisarisSebagai upaya pengembangan kapabilitas Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya, PT PIM terus mendorong program pengembangan secara berkelanjutan bagi Dewan Komisaris. Program pengembangan tersebut dilakukan baik secara mandiri maupun difasilitasi oleh PT PIM.

Program Pengenalan Dewan KomisarisPT PIM telah membuat program pengenalan bagi anggota Dewan Komisaris yang baru untuk memastikan bahwa anggota Dewan Komisaris dapat secepatnya memberikan kontribusi terhadap kinerja PT PIM, namun di tahun 2015 tidak ada penggantian anggota Dewan Komisaris maupun anggota Direksi. Tanggung jawab untuk mengadakan program pengenalan berada pada Sekretaris Perusahaan.

Program pengenalan yang diberikan berupa pre-sentasi materi pengenalan dan Pemberian buku pedoman Dewan Komisaris dan Direksi, Kode Etik Perusahaan, Surat Keputusan Direksi tentang pedoman dan penerapan GCG, Laporan hasil pe-nilaian penerapan GCG PT PIM, Laporan Tahunan PT PIM, melakukan kunjungan ke lokasi pabrik, dan perkantoran serta melakukan kunjungan ke beberapa wilayah kantor penjulan pupuk.

Pelatihan Kompetensi Dewan KomisarisSelama 2015, Dewan Komisaris telah mengikuti training/seminar/workshop untuk peningkatan kompetensi yaitu:

NamaName

Judul Training/SeminarTitle of Training / seminary

PenyelenggaraOrganizer

Tempat/Tanggal Location/Date

Achmad Humam Hamid

Strategi & Kebijakan Pupuk untuk mencapai Kedaulatan Pangan. Majalah Agrina Hotel Santika TMII

Jakarta, 13 Oktober 2015

The Future Economy, Fostering The Nation’s Sosial and Economic Growt.

Indonesia Economic Forum

Shangri-La Hotel, 25 Nopember 2015

Dadang Heru Kodri






Indra Jaya HM






FitrianiPenilian KPKU dan GCG dalam Penanganan Benturan Kepentingan sesuai PER-01/MBU/01/2015

BUMN Indonesia Hotel Premier, 30 September 2015.


INDEPENDENT COMMISSIONERSIndependent Commissioners Determination Criteria

To be appointed as an independent Commissioner, beside fulfilling formal and material requirements, there are also some independence requirements, such as:• Does not have an affiliation with the Director

and/or other members of the Board of Commissioners at PT PIM.

• Does not served as a Director at any company that have an affiliation with PT PIM.

• Does not work for a government’s institution in the last three years.

• Does not work at PT PIM or it’s affiliation in the last three years.

• Does not have a direct or indirect financial attachment with PT PIM or other companies that provide services and product for PT PIM and it’s affiliation.

• Free of any interest and business activities or other connection that can intervere the Board of Commissioners ability to act or think freely in PT PIM’s business scope.

Family Relationship and Financial of the Board of Commissioners with Members of Directors, Members of Board of Commissioners and Shareholders

All members of the Board of Commissioners cannot be related to any members of the Directors, members of the Board of Commissioners, and shareholders.

Board of Commissioners’ Concurrent PositionAll members of the Board of Commissioners cannot have a concurrent position, which is banned by the statues regarding the implementation of GCG.

DIRECTORDirector has the authority and fully responsible in managing and taking care of PT PIM’s business continuity, also in the hope of achiving continuous success target, Director has to implement GCG to all levels of organization. Responsibilities and au-thorities of the Director have been done according to the Board’s Manual of the Board of Commis-sioners, which was signed by the entire member of the Board of Commissioners and Directors.

In running it’s role as the management of the company, Director is supported by supporting functions, such as intern supervision, risk management, law, finance, human resources, production, sales, development, and etc.

KOMISARIS INDEPENDENKriteria Penentuan Komisaris Independen

Untuk dapat diangkat menjadi Komisaris Inde-penden, selain harus memenuhi persyaratan for-mal dan materiil, juga harus memenuhi persyara-tan independensi sebagai berikut:• Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan

Direktur dan/atau anggota Dewan Komisaris lain di PT PIM

• Tidak menjabat sebagai Direksi di Perusahaan yang yang terafiliasi dengan PT PIM

• Tidak bekerja pada lembaga pemerintahan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

• Tidak bekerja di PT PIM atau afiliasinya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

• Tidak mempunyai keterkaitan finansial, baik langsung maupun tidak langsung dengan PT PIM atau perseroan lain yang menyediakan jasa dan produk kepada PT PIM dan afiliasinya.

• Bebas dari kepentingan dan aktivitas bisnis atau hubungan lain yang dapat menghalangi atau mengganggu kemampuan Dewan Komisaris untuk bertindak atau berpikir secara bebas di lingkup bisnis PT PIM.

Hubungan Keluarga dan Keuangan Dewan Komisaris dengan Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris dan Pemegang Saham

Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.

Rangkap Jabatan Dewan KomisarisSeluruh anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan perundangan yang berlaku terkait penerapan GCG.

DIREKSIDireksi berwenang dan bertanggung jawab penuh dalam mengelola dan mengurus keberlangsungan usaha PT PIM serta mengimplementasikan GCG pada seluruh tingkatan organisasi demi tercapainya sasaran keberhasilan berkelanjutan. Tanggung jawab dan kewenangan Direksi tersebut dilaksanakan sesuai dengan Board Manual Dewan Komisaris dan Direksi yang ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Dalam menjalankan perannya sebagai pengelola Perusahaan, Direksi didukung oleh fungsi pendukung, diantaranya pengawasan intern, manajemen risiko, hukum, keuangan, SDM, produksi, penjualan, pengembangan dan sebagainya.



Director’s Employment Scope and ResponsibilitiesDirector is responsible to the General Meeting of Shareholders (RUPS) in making sure the implementation of GCG and PT PIM’s operational activities, due to the welfare of the stakeholders. Director also actively involved in business development activities consistently and continuously.

These are the duties and responsibilities of a Director, referring to the Board’s Manual:• Try and ensure business and company activities

have been done suited to its’ intention and purpose, also its’ business activity.

• Prepare the company’s long term plan, working program, company budget, and their changes, then convey to the Board of Commissioners and Shareholders to get legalized from the General Meeting of Shareholders (RUPS).

• Give clarification to the General Meeting of Shareholders regarding the company’s long term plan, working program, and company budget.

• Make an annual report as a responsibility of company arrangement and company financial document as aimed at the regulation of company document.

• Compose a financial report based on Financial Accounting Standards and hand it over to the public accountant to be audited.

• Convey annual report, which include financial report to the General Meeting of Shareholders (RUPS) for approval and legalization.

• Give clarification to the General Meeting of Shareholders about the annual report.

• Prepare a complete structure of the company’s organization with their job classification.

• Give clarification on anything asked by the Board of Commissioners and shareholders.

• Execute other obligations as the determined rules in the statues and by the General Meeting of Shareholders.

In doing their duties and obligations, the Director implement the GCG principles and carry out the CSR, also Director has the obligation to increase their competence and knowledge continuously to run the company professionally.

Director’s AuthorityDetermining policy of company arrangement with the rule that to the policy in the field of production, marketing, finance, accounting, treassure, technics, development and human

Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab DireksiDireksi bertanggung jawab kepada RUPS dalam memastikan berjalannya implementasi GCG dan kegiatan operasional PT PIM guna tercapainya kesejahteraan bagi para pemangku kepentingan. Direksi juga berperan aktif dalam kegiatan pengembangan bisnis secara konsisten dan berkelanjutan.

Mengacu pada Board Manual, tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut:• Mengusahakan dan menjamin terlaksananya

usaha dan kegiatan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya.

• Menyiapkan RJP Perusahaan, RKAP dan perubahannya serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan RUPS.

• Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai RJP Perusahaan dan RKAP.

• Membuat laporan tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban pengurusan Perusahaan serta dokumen keuangan Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang tentang dokumen Perusahaan.

• Menyusun laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit.

• Menyampaikan laporan tahunan termasuk laporan keuangan kepada RUPS untuk disetujui dan disahkan.

• Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai laporan tahunan.

• Menyiapkan susunan organisasi Perusahaan lengkap dengan perincian dan tugasnya.

• Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris dan para Pemegang Saham.

• Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan RUPS berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, Di-reksi melaksanakan prinsip GCG dan menyeleng-garakan CSR serta mempunyai kewajiban mening-katkan kompeZtensi dan pengetahuannya secara berkesinambungan untuk menjalankan Perusa-haan dengan profesional.

Wewenang DireksiMenetapkan kebijakan kepengurusan PT PIM dengan ketentuan bahwa terhadap kebijakan di bidang produksi, pemasaran, keuangan, akuntansi dan perbendaharaan, teknik dan pengembangan


serta sumber daya manusia, Direksi wajib mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pemegang Saham.

Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili PT PIM di dalam dan di luar pengadilan.

Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang pekerja PT PIM baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili PT PIM di dalam dan di luar Pengadilan.

Mengatur ketentuan-ketentuan kepegawaian PT PIM termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja PT PIM berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan ketentuan penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja yang melampaui kewajiban yang ditetapkan peraturan perundang-undangan, wajib mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pemegang Saham.

Mengangkat dan memberhentikan pekerja PT PIM berdasarkan peraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun kepemilikan kekayaan PT PIM, mengikat PT PIM dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan PT PIM serta mewakili PT PIM di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.

Persyaratan, Komposisi dan Pembagian Tugas Direksi

PersyaratanCalon anggotan Direksi PT PIM harus memenuhi persyaratan formal dan materiil yang telah tertuang di Anggaran Dasar dan dan Board Manual sebelum diangkat menjadi Direksi oleh RUPS. Hal ini bertujuan Direksi terpilih mampu menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

Persyaratan formal Direksi meliputi mampu melaksanakan perbuatan hukum, tidak pernah dinyatakan pailit dalam waktu 5 tahun sebelum pencalonan, tidak pernah menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan

resources, director first obliges to get agreement from the shareholders.

Manage the handing over of Director’s power to someone or some Director members to decide on behalf of Director or representative of Director inside or outside of court.

Manage the handing over of Director’s power to someone or some employees either individual or collective or to other person, to represent company inside or out of court.

Manage requirements about company personnel including salary determination, retirement, or old-age assurance or other income for company employees based on the prevailing regulation, by determination of salary, retirement, old- age security and other income which is more than what regulation determines, it is obliged to first register a written agreement from the shareholders.

Appoint or dismiss an employee of PT PIM based on the prevailing regulation.

Do every action and other related actions about arrangement or wealth of the company, engage PT PIM with other side or company, represent company inside or out of court about every thing or incident, with limitation as regulated in regulation, the statutes, and/or a decree from the general meeting of shareholders.

Director’s Requirements, Compositions, and Obligation Distribution

RequirementsDirector candidate of PT PIM has to fulfill material and formal requirements that was written in the primary budget and the Board’s Manual before appointed to be Director by the General Meeting of Shareholders. The purpose of this is the Director can do their duties the best they can.

The formal requirements of the Director include capable to act by the law, have never been declared bankrupt in the last 5 years before the candidacy, have never been a member of Director or Board of Commissioners that have been avowed guilty



of a company’s bankruptcy in the last 5 years before the candidacy, have never been punished for harming the country in the last 5 years before the candidacy.

On the other hand, the material requirements of the Director are as follows:• Have an adequate moral and integrity.• Have skill or technical competency, knowledge

and capacity to strategically manage the company.

• Have an adequate level of intelligence and emotion.

• Other requirements that had been set by the General Meeting of Shareholdres (RUPS).

Director’s Composition and Obligation DistributionComposition of the Directors refer to PT PIM’s primary budget provision and the applied statues. Until December 31st 2015, there are 4 member of Director of PT PIM as set in Extraordinary RUPS on April 21st 2014, as follows:

Director’s Structure and Work Distribution

President DirectorPresident Director is someone who on behalf of the company, has the responsibility over all major Director functions implementations in managing the company, that includes: Making the company’s general policy and taking strategical decision, also coordinate directors, lead the company, and represent the company inside and outside of court, detailing the Director’s duties, also determine and adjust with the company organization’s structure, after get an agreement from Commissioners, determine vice/power by letter appointed, or other letter to the Director according to the terms applied. Determine and achive vision, mission, and company strategy, make sure the rights of the shareholders and stakeholders are fulfilled,

bersalah menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit dalam waktu 5 tahun sebelum pencalonan, tidak pernah dihukum karena merugikan negara dalam waktu 5 tahun sebelum pencalonan.

Sedangkan, persyaratan materiil Direksi terdiri dari:• Memiliki integritas dan moral yang memadai.• Memiliki kompetensi teknis atau keahlian,

pengetahuan dan kemampuan untuk pengelolaan strategis Perusahaan yang memadai.

• Memiliki tingkat intelegensi dan emosional yang memadai.

• Persyaratan lain yang ditetapkan oleh RUPS.

Komposisi dan Pembagian Tugas DireksiKomposisi Direksi mengacu kepada ketentuan Anggaran Dasar PT PIM dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sampai dengan 31 Desember 2015 Direksi PT PIM berjumlah 4 orang sesuai RUPS Luar Biasa tanggal 21 April 2014 ditetapkan sebagai berikut :

No NAMANAME

JABATANPOSITION

MULAI BERTUGASCOME ON DUTY

1 Eko Sunarko Direktur UtamaPresident Director 03 September 2012

2 Listyawan Adi Pratisto Direktur Produksi, Teknik & PengembanganProduction, Technical & Development Director

21 April 2014

3 Husni Achmad Zaki Direktur KomersilHRD and General Affairs Director

18 Januari 2011

4 Usman Mahmud Direktur SDM & UmumCommercial Director

18 Januari 2011

Susunan Dan Pembagian Kerja Direksi

Direktur UtamaDirektur Utama yang bertindak untuk dan atas nama Perusahaan, bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan fungsi-fungsi pokok Direksi dalam melakukan pengurusan Perusahaan yang meliputi: Membuat kebijakan umum Perusahaan dan pengambilan keputusan strategis serta mengkoordinasi Direksi, Memimpin Perusahaan dan mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan, Merinci tugas Direksi serta menetapkan dan menyesuaikan struktur organisasi Perusahaan, setelah mendapat persetujuan Komisaris, Menetapkan wakil/kuasanya dengan menggunakan surat kuasa, atau surat penunjukan kepada Direktur lain sesuai ketentuan yang berlaku, Melakukan


Implement other duties determined by the General Meeting of Shareholders.

Production, Technical, & Development DirectorDirector of Production, Technical and Development has responsibility on all implementation of Director of Production, Technical and Development main function, that include: make a general policy for company, make a strategic decision and coordinate to Director of Production, Technical and Development, manage a business related to guidance; production, maintenance , process supervision, inspection, material activity, safety, life environment, construction activity, factory equipment industry, factory transportation service, development activity, carry out other duties determined by Director.

Commercial DirectorCommercial Director is responsible for all imple-mentation of Commercial Directorate’s functions, such as: Making policy and taking functional stra-tegic decision. Commercial directorate, manage company affairs associated with: Marketing activi-ties, budgeting, finance, accounting, risk manage-ment, information technology. Also carry out other duties set by the Director.

Human Resources Development (HRD) & General Affairs DirectorDirector of Human Resources and General Affairs has responsibility on all implementation of Director of Human Resources and General Affairs functions that include; make a general policy for company, making a strategic decision of Director of Human Resources and General Affairs functions, manage a business related to general activity, education and training, matters to man power, health, partnership, safety, management system, goods and service provision, GP3K, sub- company supervision and foundation. Carry out other duties determined by Director.

Director’s IndependenceDirector’s independence ensure the implementation of roles and responsibilities of truly running business activity with obedience to the laws applied. These are signs that indicate a Director’s independency, such as no concurrent positions, does not own shares that conflicted the statues, also no family relation one with the other, between Director and shareholders.

penetapan dan pencapaian visi, misi dan strategi Perusahaan, Memastikan dipenuhinya hak-hak Pemegang Saham dan stakeholders lainnya, Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham.

Direktur Produksi, Teknik & PengembanganDirektur Produksi, Teknik dan Pengembangan bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan fungsi-fungsi Direktorat Produksi, Teknik dan Pengembangan yang meliputi: Membuat kebijakan dan pengambilan keputusan strategis fungsional Direktorat Produksi, Teknik dan Pengembangan, Mengurus Perusahaan yang berkaitan dengan pembinaan:, Kegiatan produksi, pemeliharaan, pengawasan proses, inspeksi, Kegiatan material, Kegiatan keselamatan dan lingkungan hidup, Kegiatan konstruksi, Kegiatan industri peralatan pabrik, Kegiatan jasa pelayanan pabrik, Kegiatan rancang bangun, Kegiatan pengembangan. Serta melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan Direksi.

Direktur KomersilDirektur Komersil bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan fungsi-fungsi Direktorat Komersil, yang meliputi: Membuat kebijakan dan pengambilan keputusan strategis fungsional Direktorat Komersil, Mengurus Perusahaan yang berkaitan dengan: Kegiatan pemasaran, anggaran, keuangan, akuntansi, manajemen risiko, teknologi informasi. Serta melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan Direksi.

Direktur SDM & UmumDirektur SDM & Umum bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan fungsi-fungsi Direktorat SDM & Umum, yang meliputi: Membuat kebijakan dan pengambil keputusan strategis fungsional Direktorat SDM & Umum, Mengurus Perusahaan yang berkaitan dengan, Kegiatan umum, ketena-gakerjaan, pendidikan dan latihan, kesehatan, kemitraan, pengamanan, sistem manajemen, pengadaan barang dan jasa, GP3K, pengawasan anak Perusahaan dan yayasan. Serta melaksana-kan tugas-tugas lain yang ditetapkan Direksi.

Independensi DireksiIndependensi Direksi menjamin terlaksananya peran dan tanggung jawab pengelola kegiatan bisnis dengan sungguh-sungguh dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Indikator yang menunjukkan independensi Direksi, antara lain tidak adanya rangkap jabatan, kepemilikan saham yang tidak sesuai dengan peraturan serta tidak adanya hubungan keluarga satu sama lain maupun dengan Direksi dan Pemegang Saham.



During 2015, members of Director didn’t take and/or receive personal gain from PT PIM, other than remuneration and other facilities that had been set by the General Meeting of Shareholders (RUPS). Besides that, there were not any conflicted interest faced by members of Director in the decision making process.

Relationship between Director Affiliation with members of Director, members of the Board of Commissioners and Shareholders.

Relationship between Director’s family and members of Director, members of Board of Commissioners, and Shareholders.

During the 2015 period, Relationship between Director Affiliation, Board of Commissioners and Shareholders can be seen in this table below as follows:

Director’s Share OwnershipUntil the year of 2015, Director doesn’t own shares at PT PIM.

Director’s Concurrent PositionAll members of Director didn’t have any concurrent position, which is banned by the statues regarding the implementation of GCG. Concurrent position of members of the Director can be seen in the table below as follows:

Director’s Obligation Implementation Realization in 2015Throughout 2015, Director of PT PIM had implemented company strategy and policy on some aspecs as follows:

Selama 2015, anggota Direksi tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari PT PIM selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan oleh RUPS. Disamping itu, tidak ada pula situasi yang memiliki potensi benturan kepentingan yang dihadapi oleh anggota Direksi dalam proses pengambilan keputusan.

Hubungan Afiliasi Direksi dengan Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris dan Pemegang Saham

Hubungan Keluarga Direksi dengan Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.

Selama periode 2015, hubungan afiliasi Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

DIREKSIANGGOTA KOMISARIS PEMEGANG SAHAM

YA TIDAK YA TIDAK

Eko Sunarko (Dirut) - x - x

Husni Achmad Zaki (DK) - x - x

Usman Mahmud (DSDMU) - x - x

Listyawan Adi Pratisto (DPTB) - x - x

Kepemilikan Saham DireksiSampai tahun 2015, Direksi tidak memiliki saham di PT PIM.

Rangkap Jabatan DireksiSeluruh anggota Direksi tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan perundangan yang berlaku terkait penerapan GCG. Jabatan rangkap anggota Direksi dapat dilihat pada tabel di bawah ini sebagai berikut:

DIREKSI JABATAN DI PT PIM JABATAN DI PERUSAHAAN LAIN

Eko Sunarko Direktur Utama Tidak ada

Husni Achmad Zaki Direktur Komersil Tidak ada

Listyawan Adi Pratisto Direktur Produksi, Teknik & Pengembangan Tidak ada

Usman Mahmud Direktur SDM & UMUM Pembina Yayasan Prokespen & YKK

Realisasi Pelaksanaan Tugas Direksi 2015Selama 2015, Direksi PT PIM telah melaksanakan strategi dan kebijakan Perusahaan antara lain pada aspek berikut:


Production• Fully and efficiently operate the plant, with

health and environment factors always a priority, as set in SNI ISO:9001, ISO:14001 and Safety Management and Work Health System (SMK3).

• Increase the plant’s reliability with the implementation of Plant Integrity Management System, through Management System and Procedure and Manufacturing Excellence.

• Fulfill the environment quality standard and increase rank program (PROPER).

Marketing• Distribute urea to PSO farming sector according

to the government’s provision.• Set sales strategy with market price and stock

availability, also company’s marginal target as consideration.

• Sosialize balance fertilization to increase agriculture production and efficiency.

Finance• Apply Cost Reduction Program (CRP) for

expense efficiency.• Apply scale of priorities for expenditure budget

that gives added value to the company.• Maintain cash flow to support the company

operational system.• Provide budget for bonds settlement and short

term and long term obligation that has expired.• Convey financial report to stakeholders on

time.

Planning and Development• Invest with priorities that give the company

added value to maintain its business.• Do a development investation analysis after

the feasibility study by the internal team or external consultant and done by including the risk study.

• Do product verification research and study to support company business development.

• Do pre-marketing and sell non-urea products.• Do divestation and liquidation for subsidiaries

that didn’t give any added value to the company.

Bidang Produksi• Mengoperasikan pabrik secara maksimal dan

efisien dengan tetap mengutamakan faktor keselamatan dan lingkungan yang dilaksanakan sesuai SNI ISO:9001, ISO:14001 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

• Meningkatkan keandalan pabrik dengan penerapan Plant Integrity Management System melalui Sistem Manajemen dan Prosedur dan Manufacturing Excellence.

• Memenuhi baku mutu lingkungan dan pening-katan program pemeringkatan (PROPER).

Bidang Pemasaran• Menyalurkan pupuk untuk sektor pertanian

PSO sesuai ketentuan Pemerintah.• Menetapkan strategi penjualan dengan

pertimbangan harga pasar dan ketersediaan stok di pasar serta target margin Perusahaan.

• Melakukan sosialisasi pemupukan berimbang untuk meningkatkan produksi pertanian dan efisiensi.

Bidang Keuangan• Menerapkan Cost Reduction Program (CRP)

dalam rangka efisiensi biaya.• Menerapkan skala prioritas untuk

pembelanjaan anggaran bagi biaya yang memberikan nilai tambah bagi Perusahaan.

• Menjaga arus kas guna mendukung operasional Perusahaan.

• Menyediakan pendanaan dalam rangka melakukan pelunasan hutang obligasi Perusahaan dan kewajiban jangka panjang dan jangka pendek yang telah jatuh tempo.

• Menyampaikan laporan keuangan kepada stakeholder tepat waktu.

Bidang Perencanaan dan Pengembangan• Melakukan investasi dengan prioritas

investasi yang memberikan nilai tambah bagi Perusahaan untuk menjaga kelangsungan bisnis Perusahaan.

• Melakukan analisis investasi pengembangan setelah melalui studi kelayakan baik dari tim internal maupun konsultan eksternal dan dilakukan dengan memasukkan kajian risiko.

• Melakukan riset dan kajian diversifikasi produk untuk mendukung pengembangan bisnis Perusahaan.

• Melakukan pre-marketing dan memasarkan produk-produk non pupuk

• Melakukan divestasi dan likuidasi terhadap anak-anak Perusahaan yang tidak memberikan nilai tambah.



Human Resources Development• Building a talent-based HRD management

concept,which include individual career planning, individual competency development, also sucession planning.

• Coaching and counseling implementation as an unseperatable part of performance management system.

• Coordinate the standard competency according to Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

• Increase company performance based on KPKU criteria.

• Perfected the organization structure according to the company’s strategy, also company’s internal and external condition.

• Does labor management in accordance to the rules of Labor and Transmigration Ministry No. 19 on 2002.

• Evaluate the management scheme.• Retirement Program (Prokespen).• Does Knowledge Management System.

Directors have done their duties of leading and managing the company to achieve PT PIM’s business target, as follows:

In the support of corruption eradication, Director develops Integrity pacts at the Company. All members of the Commissioners and Director,General Manager at PT PIM had signed the integrity pacts, and employees signed a letter of statement to the Code of Conduct/Behavior Ethics & Company Business Ethics. For distributors, suppliers, contractors and other interest holder still in socialization progress.

Director keeps enforcing efforts in increasing K3 awareness. Efforts to reduce danger that threatened business continuity become the company’s main priority.

Director’s Meeting Frequency and Attendance Level Meeting of Director is hold at least once a month, and can be hold at any time. There are also a monthly meeting between Director and Board of Commissioners to discuss PT PIM’s performance.

Director’s meeting can be held anytime if (a) needed by one or more members of Director, (b)

Bidang Sumber Daya Manusia• Pembangunan konsep manajemen SDM

berbasis talenta, yang didalamnya termasuk perencanaan karir individu pengembangan kompetensi individu serta perencanaan suksesi.

• Implementasi coaching dan counselling sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem manajemen kinerja.

• Menyelaraskan standar kompetensi yang ada sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

• Meningkatkan kinerja perusahaan berbasis kriteria KPKU.

• Menyempurnakan struktur organisasi disesuaikan dengan strategi Perusahaan dan kondisi internal serta eksternal Perusahaan.

• Melakukan pengelolaan tenaga kerja alih daya yang disesuaikan dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 19 Tahun 2012.

• Melakukan evaluasi skema tata kelola• Program Pensiun (Prokespen).• Melakukan Knowledge Management System.

Direksi telah melaksanakan tugas memimpin dan mengelola Perusahaan untuk mencapai target usaha PT PIM, yaitu:

Dalam mendukung upaya pemberantasan korupsi, Direksi mengembangkan Pakta Integritas di Perusahaan. Seluruh anggota Komisaris dan Direksi, General Manager di PT PIM telah menandatangani Pakta Integritas, dan karyawan menandatangani surat pernyataan kepatuhatan terhadap Code Of Conduct / Etika Perilaku & Etika Bisnis Perusahaan. sedangkan untuk distributor, pemasok, kontraktor dan pihak pemangku kepentingan lainnya masih dalam progres sosialisasi.

Direksi terus menggalakkan upaya-upaya peningkatan kepedulian terhadap K3. Upaya penanggulangan bahaya yang dapat mengancam kesinambungan usaha Perusahaan menjadi prioritas utama.

Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran DireksiDireksi melaksanakan rapat minimal 1 bulan sekali dan dapat dilakukan sewaktu-waktu. Selain itu, Direksi juga melakukan rapat koordinasi bersama Dewan Komisaris secara berkala bulanan guna membahas kinerja PT PIM.

Penyelenggaraan rapat Direksi yang dilakukan sewaktu-waktu apabila (a) dipandang perlu


written request of one or some of the members of the Board of Commissioners, (c) written request of 1 or more shareholders that represent at least 1/10 or more than the sum of the entire share with voting rights.

Members of Director do a written meeting call, which has the right to represent PT PIM and convey at least 3 days before the meeting was held, but this terms does not apply for emergency situations.

Director’s meeting regulation has been determined in the Board’s Manual regarding the attendance regulation in Director’s Meeting, problem evaluation mechanism, and decision determination in Director’s meeting, also Director’s authority to make a valid and signed decision without a Director’s meeting.

Throughout the year of 2015, Director had internal meetings 52 times in total, with details stated below:• Internal meetings held 40 times.• Collective meetings with Board of Commission-

ers held 12 times.

Directors held a Director’s meeting and attend the Board of Commissioners’ Meeting as set statues applied.Director has a Meeting Regulation Guidelines in the primary budget and Board’s Manual, which determine the meeting’s ethics and meeting’s summary composition, follow-up evaluation of the previous meeting, also pointer’s evaluation and/or Board of Commissioners’ decision.

Routine Director’s meeting has been set in RKAP, which is once a week and have been implemented as planned.

Attendance level of each member in the Director’s meeting is as follows:

Reasons of Director’s absence have been written in the meeting’s summary. Board of

oleh seseorang atau lebih anggota Direksi, (b) permintaan tertulis dari seseorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, (c) permintaan tertulis dari 1 orang atau lebih Pemegang Saham yang bersama-sama mewakili 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

Panggilan rapat Direksi dilakukan secara tertulis oleh anggota Direksi yang berhak mewakili PT PIM dan disampaikan dalam jangka waktu minimal 3 hari sebelum rapat diselenggarakan, namun hal ini tidak berlaku dalam keadaan mendesak.

Board Manual telah mengatur tata tertib rapat Direksi terkait ketentuan kehadiran rapat Direksi, mekanisme pembahasan masalah dan pengambilan keputusan dalam rapat Direksi serta kewenangan Direksi dalam mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan rapat Direksi.

Selama 2015, Direksi telah menyelenggarakan rapat sebanyak 52 kali, dengan rincian sebagai berikut:• Rapat internal sebanyak 40 kali.• Rapat gabungan bersama Dewan Komisaris

sebanyak 12 kali

Direksi menyelenggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Direksi memiliki Pedoman Tata Tertib Rapat Direksi dalam Anggaran Dasar dan Board Manual yang mengatur etika rapat dan penyusunan Risalah Rapat, evaluasi tindak Lanjut hasil rapat sebelumnya, serta pembahasan atas arahan/usulan dan/atau keputusan Dewan Komisaris.

Rapat Direksi yang terjadwal rutin sesuai rencana dalam RKAP yaitu seminggu sekali dan telah dilaksanakan sesuai rencana.

Tingkat kehadiran masing-masing anggota dalam rapat Direksi adalah sebagai berikut:

No Nama Kehadiran Persentase Kehadiran

1 Eko Sunarko 40/40 100%

2 Listyawan Adi Pratisto 40/40 100%

3 Husni Achmad Zaki 40/40 100%

4 Usman Mahmud 38/40 94%

Alasan ketidakhadiran Direksi telah diungkapkan dalam notulen rapat. Sedangkan rapat gabungan



Commissioners and Director’s meeting was held once a month as planned. Corresponding the Board’s Manual regulation about the meeting, which is to be hold at least once a month. From 12 monthly meeting in 2015. Member of Director’s attendance level in collective meeting with the Board of Commissioners is as follows:

Matters that was discussed in the Director’s internal meeting agenda about the performance development, are organization structure and human resources evaluation with labor reduction program on their own demand (APS), investation and achievement target program evaluation 2015, investation pointers evaluation for RKAP revision 2015 and RJP revision 2015-2019 & RJP planning 2016-2020, company’s performance development evaluation 2015.

Director’s decision mechanism was set with deliberation, but if the agreement is not achieved, then the decision will be determine by the most votes. If the ones who are agree are as many as the ones who are disagree, then the meeting’s decision will be determine by the President Director. Unvalid votes do not count in the meeting. If there are any differences in opinion, then it will be written in the meeting’s summary. The immediacy of the Director’s decision making has been set in Management Procedure IM- 1005-1000 on September 1st 2015 about the Director’s Standard Time Immediacy in Making Decision of PT PIM.

Director’s Continuous Development ProgramAs an effort of developing Director’s capabilities in running it’s function as best it could, PT PIM continue to push continuous development program for Director. The development program is done independently or facilitated by PT PIM.

Director’s Introduction ProgramEvery new member of Director that is selected, must be given an introduction program about

Direksi dan Dewan Komisaris dilaksanakan sesuai rencana setiap bulan sekali. Hal tersebut telah sesuai dengan Board Manual yang mengatur rapat gabungan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan. Dari 12 rapat bulanan pada tahun 2015.Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat gabungan dengan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

No Nama Kehadiran Persentase Kehadiran

1 Eko Sunarko 11/12 90,9%

2 Listyawan Adi Pratisto 12/12 100%

3 Husni Achmad Zaki 11/12 90,9%

4 Usman Mahmud 12/12 100%

Agenda yang dibahas dalam rapat internal Direksi secara umum mengenai perkembangan kinerja antara lain, mengevaluasi struktur organisasi dan sumber daya manusia dengan program pengurangan tenaga kerja sistem atas permintaan sendiri (APS) , mengevaluasi program investasi dan target pencapaian 2015, pembahasan usulan investasi untuk revisi RKAP 2015 dan revisi RJP 2015 – 2019 & perencanaan RJP 2016 – 20120, pembahasan perkembangan kinerja Perusahaan 2015.

Mekanisme pengambilan keputusan Direksi ditetapkan dengan musyawarah untuk mufakat, namun apabila tidak tercapai kesepakatan maka keputusan ditetapkan dengan suara terbanyak. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka keputusan rapat ditentukan oleh Direktur Utama. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam rapat. Jika terdapat perbedaaan pendapat, maka akan dicantumkan dalam risalah rapat. Tingkat kesegeraan pengambilan keputusan Direksi telah diatur dalam Prosedur Tata kelola IM-1005-1000 tanggal 01 September 2015 tentang Standar Waktu Tingkat Kesegeraan Pengambilan Keputusan Direksi PT PIM.

Program Pengembangan Berkelanjutan DireksiSebagai upaya pengembangan kapabilitas Direksi dalam menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya, PT PIM terus mendorong program pengembangan kapabilitas bagi Direksi. Program pengembangan tersebut dilakukan baik secara mandiri maupun difasilitasi oleh PT PIM.

Program Pengenalan DireksiSetiap anggota Direksi baru yang ditunjuk wajib diberikan program pengenalan mengenai PT PIM.


PT PIM. The Director’s introduction program hold by the Company Secretary according to the procedures determined by PT PIM. The introduction program such as presentation, meetings, or visits to PT PIM or other programs suited with PT PIM.

Director’s introduction program materials are a clear picture of PT PIM regarding the purpose of the company, nature, activity scope, finance performance, and operation, strategy, short term and long term business plan, competitive position, risks, and other strategic problems, implementation of GCG principles, clarification connected to the delegated authority, external and internal audit, intern controlling policy and system, also the duties and role of the Audit Committee and committees that was formed by the Board of Commissioners, such as GCG, PMR & Investation Committees. Clarification about the duties and responsibilities of Board of Commissioners and Director.

In 2015, there wasn’t any Director introduction because there was not a new Director appoint at PT PIM.

Director’s Competency Training ProgramDirector had joined in trainings to boost competency on 2015, as follows:

Director’s Guidelines and ManagementPT PIM had a guideline about management commitment between Board of Commissioners and Director which was signed by Board of Commissioners and Director, it is called Board’s

Program pengenalan Direksi dilaksanakan oleh Sekretaris Perusahaan sesuai dengan prosedur yang diterapkan PT PIM. Program pengenalan yang diberikan berupa presentasi, pertemuan atau kunjungan ke fasilitas PT PIM atau program lainnya yang dianggap sesuai dengan PT PIM.

Materi program pengenalan Direksi antara lain, gambaran mengenai PT PIM berkaitan dengan tujuan, sifat, lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan berbagai masalah strategis lainnya, pelaksanaan prinsip-prinsip GCG, penjelasan yang berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian intern serta tugas dan peran Komite Audit dan Komite-komite GCG, PMR & Investasi yang dibentuk oleh Dewan Komisaris. Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi.

Tahun 2015 tidak ada pelaksanaan pengenalan Direksi karena tidak ada Direksi baru yang menjabat di PT PIM.

Program Pelatihan Kompetensi DireksiDireksi telah mengikuti pelatihan-pelatihan untuk peningkatan kompetensi tahun 2015 sbb:

Nama DireksiName of Board Directors

Judul PelatihanTitle of Training

Tempat / Tanggal Location / Date

PenyelenggaraOrganizer

Eko Sunarko Direktur UtamaPresident Director

IFA CROSSROADS ASIA-PACIFIC 2015 Kuala Lumpur - Malaysia, 20 - 22 MEI 2015 IFA

Husni Achmad ZakiDirektur KomersilCommercial Director

Dampak melemahnya rupiah dan tren nilai kurs kedepan dan Kondisi perekonomian Yunani terhadap Euro dan pengaruhnya bagi perekonomian IndonesiaEffects of rupiah weakening and future exchange rate trend and Greek economy against euro and the effects on Indonesian economy

Jakarta, 13 Juli 2015 Und. PIHC

Strategi dan kebijakan pupuk untuk mencapai kedaulatan pangan NasionalFertilizer policy and strategy to achieve national food security

Jakarta, 13 Oktober 2015 Und. PIHC

Usman Mahmud Direktur SDM dan UmumHRD and General Affairs Director

IFA Annual Conference 84th. Istambul Turki, 23 – 27 Mei 2015 Und.APPI

Expan Leadership Prmogram For BOD/BOC Bali, 7-10 Okt 2015 Und. CLDI

Pedoman dan Tata Kerja DireksiPT PIM telah memiliki pedoman mengenai komitmen tata kelola hubungan antara Dewan Komisaris dan Direksi yang telah ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi, yaitu Board



Manual. As one of the GCG soft structure, Board’s Manual is a translation of GCG guidelines which refers to statues applied and company’s Primary Budget.

Because the Board’s Manual is always developing and has a dynamic nature, the Board of Commissioners and Director can easily perfected the manual according to company needs.The guidelines were last perfected and signed on January 2nd 2013, and planned to be revise on 2016, as the regulation stated that every 3 years the guidelines would be updated.

Aspects regarding the Director’s management and guidelines was determine in the Board’s Manual, such as (a) Director’s composition and requirements, (b) tenure, appointment, dismissal, and resign of the Director, (c) concurrent positions regulations, (e) introduction and continuous learning program, (f) Director’s duties, authorities, and obligations, (g) position’s ethics, (h) relationship between stakeholders, subsidiaries, and partner companies, (i) report, (j) Director’s meeting, (k) Director’s supportive organs, (l) performance evaluation.

Director’s Succession PolicyAs an effort to prepare leadership regeneration in the future, PT PIM had a Talent Management System, competency profile for every position, working units based on KPI and 360 degrees appraisal, replacement table chart for structural and functional position succession. In this program, candidates will enroll some kind of training or activity in each field, such as management, strategic planning, finance performance analysis, and business risks, also other kinds of programs.

Director’s succession policy is an authority of PT PIM’s shareholders. Members of Director appointed from the candidates that was suggested by the shareholders. Director’s qualification and requirements have been set in the Board’s Manual, with 5 years tenure and can be reelected for one period of tenure. Director’s appointment and dismissal are determined by the General Meeting of Shareholders (RUPS).

Director’s Appiontment and DismissalMembers of the Director are appointed and dismissed by the General Meeting of Shareholders (RUPS). All members of the Director that were

Manual. Board Manual sebagai salah satu soft-structure GCG yang merupakan penjabaran dari Pedoman GCG yang mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar.

Board Manual bersifat dinamis dan selalu berkembang, sehingga Dewan Komisaris dan Direksi dapat melakukan penyempurnaan sesuai dengan kebutuhan. Penyempurnaan dan penandatanganan Pedoman tersebut terakhir dilakukan 02 Januari 2013, dan direncanakan pada tahun 2016 akan dilakukan revisi sesuai ketentuan bahwa setiap 3 tahun dilakukan pemutakhiran kembali.

Aspek-aspek terkait pedoman dan tata kerja Direksi yang diatur dalam Board Manual, antara lain (a) komposisi dan persyaratan Direksi, (b) masa jabatan, pengangkatan, pemberhentian dan pengunduran diri Direksi, (c) ketentuan rangkap jabatan, (e) program pengenalan dan pembelajaran berkelanjutan, (f) tugas, wewenang, kewajiban Direksi, (g) etika jabatan, (h) hubungan dengan pemangku kepentingan, Anak Perusahaan dan perusahaan patungan, (i) pelaporan, (j) rapat Direksi, (k) Organ pendukung Direksi, (l) evaluasi kinerja.

Kebijakan Suksesi DireksiSebagai upaya mempersiapkan regenerasi kepemimpinan di masa yang akan datang, PT PIM telah memiliki Sistem Talent Management, profil kompetensi setiap jabatan, di unit kerja berdasarkan KPI dan penilaian 360 derajat, replacement table chart untuk suksesi posisi-posisi structural maupun fungsional. Dalam program ini kandidat akan mengikuti pelatihan atau aktivitas di bidang masing-masing antara lain manajemen, perencanaan strategis, analisis kinerja keuangan dan risiko bisnis serta berbagai program lainnya.

Kebijakan suksesi Direksi merupakan kewenangan dari Pemegang Saham PT PIM. Anggota Direksi diangkat dari calon yang diusulkan oleh para Pemegang Saham. Kualifikasi dan persyaratan Direksi telah diatur di dalam Board Manual, dengan masa jabatan 5 tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan. Adapun pengangkatan dan pemberhentian Direksi ditetapkan oleh RUPS.

Pengangkatan dan Pemberhentian DireksiPara anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Seluruh anggota Direksi yang diangkat telah melalui proses fit dan proper test sesuai


appointed, have been through a fit and proper test based on the applied circumstances. Therefore, all members of Board of Commissioners of PT PIM have adequate competence, integrity, and reputation to do their own duties and responsibilities.

Dismissal of the Director can be done any time by the decision of the General Meeting of Shareholders (RUPS), if the relevant:• Cannot perform their obligations.• Cannot perform their duties well.• Does not carry out the legalized regulation

and/or the statues.• Involved in some kind of activity that harm PT

PIM and/or the country.• Do any activity that violates the code of ethics

and/or decency that needs to be respected.• Found guilty by the decision of the Court with

the Court’s fixed law.• Resign

BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTOR’S APPRAISALThe basic reference in Board of Commissioners and Director’s performance evaluation is the regulation Stated Owned Company Ministry policy No. PER-01/MBU/2011 as ratified by the Decree of Stated Owned Company Ministry Secretary No. SK-16/S.MBU/2012 on June 6th 2012 and President Director of PT Pupuk Indonesia’s (Persero) circular No. SE-08/ XI/2012 on November 27th 2012 about Good Company Management Implementation on PT Pupuk Indonesia’s (Persero) Subsidiary Guidelines.

Board of Commissioners and Director’s perfor-mance appraisal was determine in performance General Meeting of Shareholders (RUPS) and writ-ten in the performance meeting’s 2014 summary.

Board of Commissioners’ Performance Appraisal CriteriaPT PIM’s Board of Commissioners’ performance appraisal indicator, consists of:Supervision and Advice aspect, that includes:• Give feedbacks or agreement to the

shareholders regarding the RKAP and RKA-PKBL, annual report and monthly performance analysis.

• Give agreement or opinion or suggestion to Director, which are the Board of Commissioners’ authority.

• Board of Commissioners meeting, such as

ketentuan yang berlaku. Oleh karenanya, semua anggota Direksi PT PIM memiliki kompetensi, integritas dan reputasi yang memadai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Pemberhentian Direksi dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan keputusan RUPS, apabila yang bersangkutan:• Tidak dapat memenuhi kewajibannya yang

telah disepakati dalam kontrak manajemen.• Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan

baik.• Tidak melaksanakan ketentuan peraturan

perundangan dan/atau Anggaran Dasar.• Terlibat dalam tindakan yang merugikan PT PIM

dan/atau Negara.• Melakukan tindakan yang melanggar etika

dan/atau kepatutan yang harus dihormati.• Dinyatakan bersalah dengan putusan

Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

• Mengundurkan diri.

PENILAIAN TERHADAP DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIDasar acuan pelaksanaan evaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi PT PIM adalah Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 sebagaimana telah diratifikasi oleh Surat Keputusan Sekretaris Kementrian BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 dan Surat Edaran Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) No. SE-08/ XI/2012 tanggal 27 November 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Lingkungan Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero).

Putusan penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan dalam RUPS Kinerja dan dituangkan dalam risalah rapat RUPS Kinerja 2014.

Kriteria Pelaksanaan Penilaian Kinerja Dewan KomisarisIndikator penilaian kinerja Dewan Komisaris PT PIM terdiri dari:Aspek Pengawasan dan Nasihat, yang mencakup:• Memberikan tanggapan atau persetujuan

kepada Pemegang Saham terhadap RKAP dan RKA-PKBL, laporan tahunan dan analisis kinerja bulanan.

• Memberikan persetujuan atau pendapat atas usulan Direksi yang merupakan wewenang Dewan Komisaris.

• Rapat Dewan Komisaris, berupa jumlah rapat,



kehadiran rapat dan penyelesaian risalah rapat.

• Monitoring tindak lanjut arahan Pemegang Saham, temuan SPI dan Audit Eksternal serta penilaian GCG.

• Memberi nasihat kepada Direksi sesuai bidang tugas masing-masing Dewan Komisaris.

• Evaluasi pelaksanaan eksternal auditor.• Monitoring dan evaluasi ke unit kerja.

Aspek Pelaporan, mencakup laporan tugas pengawasan triwulanan dan laporan tugas pengawasan tahunan Dewan Komisaris kepada Pemegang Saham.

Aspek Dinamis, mencakup:• Peningkatan kompetensi melalui seminar,

workshop, dll.• Pemenuhan prinsip-prinsip GCG dalam Piagam

Komite Audit serta Piagam Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi.

Kriteria Pelaksanaan Penilaian Kinerja DireksiKPI dan target-target yang ditetapkan untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Perspektif Keuangan dan Pasar, penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang diperoleh dari hasil pencapaian target Aspek Kinerja Keuangan dan Aspek Pemasaran berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen, pemeringkatan kesehatan Perusahaan dan kegiatan pemasaran di lapangan dibandingkan dengan Kontrak Manajemen.

Perspektif Fokus Pelanggan, penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang diperoleh dari hasil pencapaian kepuasan pelanggan terhadap produk-produk yang dikeluarkan berdasarkan hasil survei kepada pelanggan dan data pelanggan dibandingkan dengan Kontrak Manajemen.

Perspektif Efektivitas Produk dan Proses, penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang diperoleh dari hasil pencapian target realisasi produksi, pengadaan bahan baku, Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO), konsumsi bahan baku, penilaian PROPER, realisasi investasi dan pengelolaan risiko dan rencana mitigasi berdasarkan laporan kinerja manajemen yang telah diverifikasi dan dianalisa, laporan penilaian proper tingkat provinsi dibandingkan dengan Kontrak Manajemen.

Perspektif Fokus Tenaga Kerja, penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang diperoleh dari pencapaian target implementasi standardisasi

number of meetings, meeting attendance, and meeting’s summary completion.

• Shareholder’s monitoring pointers follow-up, SPI foundings, and External Audit, also GCG appraisal.

• Advise the Director according to each Board of Commissioners’ field of duty.

• External Auditor Implementation Evaluation.• Working Units monitoring and evaluation.

Report Aspect, includes supervision report every three months and Board of Commssioners’ annual supervision report to the shareholders.

Dynamic Aspect, that includes:• Increasing competency through seminars,

workshops, etc.• Fulfillment of GCG principles in Audit Commit-

tee’s charter, also GCG Committee’s charter, Risk Management and Investation Supervision.

Director’s Performance Appraisal CriteriaKPI and determined targets for the year of 2015, as follows:

Market and finance perspective, appraisal was done by counting the scores that was achieved from the result of Finance Performance Aspect and Marketing Aspect based on an audited annual report by an independent auditor, company’s health ranking and marketing activity in the field are compared with the Management Contract.

Customer Focus Perspective, appraisal was done by counting the result score of customer’s satisfaction upon the products, based on a comparison between customer survey and customer data with Management Contract.

Product effectiveness and process perspective, appraisal was done by counting result score of product realization target achievement, raw material supply, Operational Cost with Operational Income (BOPO), raw material consumption, PROPER appraisal, investation realization, and risk management and mitigation plan based on management performance report that have been verified and analyzed, province level proper appraisal report, compared to the Management Contract.

Human Resource Focus Perspective, appraisal was done by counting result score of company’s human resource standardization implementation


kebijakan SDM holding di Perusahaan, Pembinaan Management Leadership Program (MLP), tingkat keselamatan kerja, efektivitas kemitraan serikat pekerja dengan manajemen dan peningkatan mutu tenaga kerja lainnya berdasarkan survei dan kegiatan-kegiatan ketenagakerjaan yang tertera pada laporan kinerja manajemen yang telah diverifikasi dan dianalisa dibandingkan dengan Kontrak Manajemen.

Perspektif Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan, penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang diperoleh dari pencapaian target implementasi strategi perusahaan, efektivitas bimbingan dan bantuan kepada pemangku kepentingan, penilaian GCG Perusahaan, penyampaian laporan kepada Pemegang Saham, pemenuhan portal sesuai arahan Pemegang Saham, pelaksanaan pengawasan internal, pemenuhan keputusan dan arahan RUPS serta rekomendasi hasil audit eksternal dan skor KPKU. Penilaian tersebut masing masing diverifikasi dan dianalisa dibandingkan dengan Kontrak Manajemen.

KPI dan target-target yang ditetapkan untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut:

No. KPI SatuanUnit

BobotValue Target

Aspek Kinerja Keuangan / Financial Performance Aspect 24,00 %

1 Pertumbuhan Pendapatan/ Revenue Growth % 4,00 % 93.63

2 EBITDA Margin % 3,00 % 10.46

3 Net Income Rp 1,00 % 80,595,574 ,480

4

Unsur Aset / Asset Elements %Pertumbuhan Asset/ Asset Growth % 3,00% - 18.46Cash Ratio % 2,00 % 12.37Current Ratio % 1,00 % 140.38Collection Period Hari / Days 1,00 % 1.40Perputaran Persediaan/ Inventory Turnover Hari / Days 1,50 % 48.61Perputaran total aset/ Total Asset Turnover % 0,50 % 123.22

5

Unsur Liabilitas / Liability Elements

Rasio pinjaman jangka pendek terhadap ekuitasShort-term loans ratio to equity % 2,00 % 72.30

Rasio pinjaman jangka panjang terhadap ekuitasLong-term loans ratio to equity % 1,00 % 62.74

6 Unsur arus kas / Cash Flow Elements Rp 1,00 % 2,363,815 ,308 ,018

7Opini Laporan KeuanganFinancial Statements Opinion Opini / Opinion 1,00 %

Wajar Tanpa Pengeculian (WTP)Normal without exception

8 Tingkat Kesehatan Perusahaan / Company Health Indeks / Index 2,00 % (73,20)“Sehat” A / “Healthy” A

target achievement, Management Leadership Program (MLP) intervention, work safety level, work union partnership management effectiveness and human resource quality – based on survey and other labor activities that was written in management performance report, which have been verified and analyze, then compared with the Management Contract.

Leadership, Management, and Social Responsibility Perspective, appraisal was done by counting result score of company strategy implementation target achievement, guidance effectiveness and help to the stakeholders, company’s GCG appraisal, report submission to the shareholders, portal fulfillment according to the shareholder’s direction, internal supervision implementation, decision fulfillment and the General Meeting of Shareholders’ (RUPS) direction, also the recommendation of external audit and KPKU score result. Each of the appraisal is verified and analyzed, then compared with the Management Contract.

KPI and determined targets for 2015 as follows:



Aspek Pemasaran / Marketing Aspects 14,00 %

1

Realisasi Penyaluran Pupuk bersubsidiSubsidized Fertilizer Distribution

Urea Ton Rp 6,00 %374.100 ton

Rp 535.643.178.164

Organik Subsidi/ Subsidized Organic Ton Rp 1,00 % 58.000 tonRp 14.500.000.000

2 Pembinaan Perusahaan pada Distributor Pupuk PSOCompany Guidance on PSO Fertilizer Distributors % 0,50 % 100 %

3

Realisasi Penjualan Pupuk Non Subsidi+ SR (ZA, SP36, NPK, Organik)Non-subsidized Fertilizer Sales + SR (ZA, SP36, NPK, Organic)

% 2,00 %515.830 Ton

Rp. 830.675.681.818

4

Pendapatan dari perolehan- Pelanggan Baru- Produk BaruRevenue from acquisition- New customers- New products

% 1,00 %100 %100 %

5 Peningkatan market Share untuk pasar pupuk non subsidiMarket share increase for non-subsidized fertilizer % 0,50 % 100 %

6Realisasi penjualan Ammonia &Non pupuk lainnya (Benih padi + PIMIT)Ammonia and other non-fertilizer sales (rice seed + PIMIT) % 1,00 %

Ammonia 174.400 TonRp. 981.000.000.000Benih Padi 150 Ton Rp

1.575.000.000PIMIT 120 Ton

Rp. 12.375.000.000

7 Pengelolaan logistik dan distribusiLogistic and distribution management % 2,00 %

18.500 ton Distribusi tepat waktu

18.500 tons on-time distribution

Total 38,00 %

a. Perspektif Fokus Pelanggan / Customer Focus Perspective

No. KPI Satuan / Value Bobot / Value Target

1 Kepuasan pelanggan subsidiSubsidized Customer Satisfaction Indeks / Index 1,00 % 4,25 (Puas / Satisfied)

2 Kepuasan pelanggan non subsidiNon-subsidized Customer Satisfaction Indeks / Index 1,00 % 4,25 (Puas / Satisfied)

Total 2,00 %

b. Perspektif Efektivitas Produk dan Proses / Product and Process Effectiveness Perspective


1 Realisasi produksi pupuk & Non pupukFertilizer & Non-fertilizer production

TonaseTonnage 7,00 %

Urea 370.000 TonAmmonia 389.000 TonPIMIT 120 TonBenih padi 150 Ton

2

Pengadaan bahan baku secara periodik, Pengadaan barang jadi (pupuk) secara periodik(Rock phosphate, Amoniak, Sulfur acid, KCl, ZA, SP-36.)Periodic raw material procurement, periodic finished goods (fertilizer) procurement (rock phosphate, ammonia, sulfuric acid, KCI, ZA, SP36)

% 1,00 % 0 %


3 Beban Operasional terhadap pendapatan Operasional (BOPO) / Operational Efficiency % 3,00 % 54,16

4

Konsumsi Bahan BakuRaw Material Consumption

Rasio gas bumi untuk ureaNatural gas for Urea Ratio % 5,00 % 30,67 /MMBTU

Rasio gas bumi untuk AmmoniaNatural Gas for Ammonia Ratio % 5,00 % 37,63 / MMBTU

5 Penilaian Proper/ Proper Assessment KlasifikasiClassification 2,50 % Biru

6

Penerapan teknologi informasi dalam proses bisnis perusahaanInformation technology application on company’s business process

% 1,00 % 100 %

7 Realisasi Investasi rutin tercapaiRoutine Investment reached % 2,00 % 18 Item

Rp. 30.043 .446 .000

8Realisasi investasi pengembangan dan penyertaanDevelopment and inclusion investment

% 1,00 %

4 ItemRp. 44.230.972.0001 ItemRp. 16.063.000.000

9 Pelaksanaan Research yang applicableApplicable research implementation % 1,50 % Rp. 545.000.000

10

Hasil penilaian pengelolaan risiko dan rencana mitigasiRisk management and mitigation plan assessment result

% 1,50 % 11,00

Total 30,50 %

c. Perspektif Fokus Tenaga Kerja / Labor Focus Perspective


1

Implementasi standarisasi kebijakan SDM Holding di perusahaanCompany’s Standardized Human Resource Holding Policy Implementation

Kepuasan Karyawan / Employee Satisfaction Indeks / Index 1,00 % 78 (Memuaskan / Satisfied)

Kepuasan Manajemen / Management Satisfaction Indeks / Index 1,00 % 70 (Puas / Satisfied)

Produktivitas karyawan / Employee Productivity % 5,00 % Rp. 7.816,06

Pemenuhan jumlah manpower dalam struktur organisasi dibanding rencanaManpower in organization structure fulfillment compared to plan

% 1,00 % 100 %

2

Pembinaan management leadership programManagement Leadership Program Development

Tingkat pemenuhan Talent Inventory PoolTalent Inventory Pool Fulfillment % 1,00 % 100 %

Realisasi program pelatihan leadershipLeadership Training Program Jlh 1,00 % 4 kali (times)

Realisasi job rotationJob Rotation Jlh 1,00 % 1 kali (time)

3 Tingkat keselamatan kerja perusahaanCompany Work Safety % 3,00 % 0,80

4 Pertumbuhan biaya pegawaiLabor Cost Growth % 5,00 % 32,08

Total 19,00 %



d. Perspektif Kepemimpinan, Tata Kelola, dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan


1 Hasil penilaian GCG PerusahaanCompany GCG Assessment Result Indeks / Index 2,00 % 86,00 (Baik / Good)

2Penyampaian laporan kepada pemegang saham tepat waktuOn-time Reports to Shareholders

Waktu / Time 1,00 % Tepat waktu / On-time

3 Pemenuhan portal sesuai arahanPortal fulfillment according to directions % 1,00 % 100 %

4 Pelaksanaan pengawasan internalInternal supervision % 2,00 % 100 %

5

Pemenuhan keputusan dan arahan RUPS serta rekomendasi hasil audit eksternalFulfillment of decisions and directions from RUPS and external audit result recommendation

% 2,00 % 100 %

6 Skor KPKU (MBCfPE) / KPKU Score Skor / Score 2,50 % 503

Total 10,50 %

Hasil Penilaian Kinerja DireksiPenilaian atas tingkat pencapaian Key Performance Indicator (KPI) telah dilaksanakan dengan mengacu pada ketetapan yang berlaku. Dalam pelaksanaannya penilaian dilakukan secara berjenjang ke atas (bottom up) yaitu berdasarkan kontrak manajemen Perusahaan dengan pemegang saham. Pencapaian KPI tahun 2015 sebagai berikut:

Dari hasil penilaian Tahun 2015 diperoleh skor KPI Perusahaan sebesar 81,45 dengan kategori “Baik”, dengan rincian sebagai berikut :

A. Perspektif keuangan dan pasarPencapaian KPI perspektif ini adalah sebesar 31,06 dengan rincian sebagai berikut :a. Aspek kinerja keuangan b. Pencapaian KPI perspektif ini adalah

sebesar 18,81c. Aspek pemasaran d. Pencapaian KPI perspektif ini adalah

sebesar 12,25.B. Perspektif fokus pelanggan

Pencapaian KPI perspektif ini adalah sebesar 2,10.

C. Perspektif efektivitas produk dan prosesPencapaian KPI perspektif ini adalah sebesar 20,12.

D. Perspektif fokus tenaga kerjaPencapaian KPI perspektif ini adalah sebesar 17,87.

E. Perspektif kepemimpinan, tata kelola, dan tanggung jawab kemasyarakatanPencapaian KPI perspektif ini adalah sebesar 10,32.

/ Leadership, Governance, and Social Responsibility Perspective

Director’s Performance Appraisal ResultAppraisal for level of Key Performance Indicator (KPI) achievements was done according to the terms applied. In its implementation, the appraisal was done stage by stage from the bottom up, which was based on the management contract of the company with the shareholders.KPI achievements in 2015, as follows:

The appraisal result in 2015 shows the company’s KPI score is 81,45 with “Good” category, with details as follows:

A. Market and Financial PerspectiveThis perspective achieve KPI score 31,06 with details as follows:a. Financial Performance Aspectb. This perspective achieve KPI score 18,81.c. Marketing Aspectd. This perspective achieve KPI the score

12,25.B. Customer Focus Perspective

This perspective achieve KPI score 2,10.C. Product Effectiveness and Process Perspective

This perspective achieve KPI score 20,12.D. Labor Focus Perspective

This perspective achieve KPI score 17,87.E. Leadership, Management, and Social

Responsibilities PerspectiveThis perspective achieve KPI score 10,32.


Evaluasi kinerja juga didasarkan pada tingkat Kesehatan Perusahaan berdasarkan keputusan menteri BUMN no. KEP-100/MBU/2002. Tingkat kesehatan perusahaan pada tahun 2015 mencapai 71,20 Kondisi “Sehat” tingkat penggolongan A, dengan rincian bobot & skor sebagai berikut :

Kesehatan Perusahaan Tahun 2015

Indikator penilaian / Assessment Indicator Bobot (%) / Value (%) Skor / Score

Aspek keuangan / Financial Aspect 70.00 42.00

Aspek operasional / Operational Aspect 15.00 14.20

Aspek administrasi / Administration Aspect 15.00 15.00

Jumlah 100.00 71.20

Lampiran Realisasi KPI tahun 2015

Berikut rincian pencapaian hasil KPI PT PIM yang diperoleh pada 2015:

No KPI SATUANUnit

TARGET TAHUN 20152015 Target

BOBOTValue

TAHUN 2015

R/T

NILAI KONVERSIConversion

Score

NILAI KPIKPI

ScoreTARGETREALISASIRealization

A.

PERSPEKTIF KEUANGAN DAN PASARFinancial And Market Perspective

1) ASPEK KINERJA KEUANGAN Financial Performance Aspect

a. Unsur laba rugi komprehensifComprehensive Profit and Loss

11. Pertumbuhan

pendapatan Revenue Growth

% 3.24 4% 3.24 1.97 60.71 60.71 2.43

2 2. EBITDA Margin % 14.54 3% 14.54 22.44 154.34 120.00 3.60

3 Net income Rp 78,000,000,000 1% 78,000,000,000 78,957,114,444 101.23 101.23 1.01

b. Unsur posisi keuangan (neraca)Financial Position (balance)

4

Unsur aset / asset

Pertumbuhan asetAsset growth

% 5.12 3% 5.12 -8.53 -166.69 0.00 0.00

Cash ratio % 6.09 2% 6.09 3.48 3.48 20 0.40

Current ratio % 117.48 1% 117.48 122.31 122.31 100 1.00

Collection period Hari Days

2.25 1% 2.25 3.46 3.46 120 1.20

Perputaran persediaanInventory turnover

HariDays

79.01 2% 79.01 122.22 122.22 75 1.13

Perputaran total asetTotal asset turnover

% 68.42 1% 68.42 58.13 58.13 40 0.20

Performance evaluation is also based on Company’s health rate based on Stated Owned Company Ministry policy no. KEP-100/MBU/2002. Company’s health rate in 2015 reached 71,20 “Health” condition with level qualification A with details as follows:

KPI Realization in 2015

Presented below was PT PIM’s KPI result achievement in 2015:



No KPI SATUANUnit


BOBOTValue

TAHUN 2015

R/T


Score

NILAI KPIKPI


5

Unsur liabilitas / Liability

Rasio pinjaman jangka pendek terhadap ekuitasShort-term loans ratio to equity

% 122.10 2% 122.10 78.05 78.05 120 2.40

Rasio pinjaman jangka panjang terhadap ekuitasLong-term loans ratio to equity

% 34.75 1% 34.75 36.81 36.81 120 1.20

6 c. Unsur arus kasCash Flow Elements

1,456,482,490.00 1% 1,456,482,490.00 1,167,975,550.01 80.19 100 1.00

7 Opini laporan keuangan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP) 1% WTP WTP 120 120.00 1.20

8 Tingkat kesehatan perusahaan Indeks

70,50 SEHAT

A2%

70,50 SEHAT

A

71,20 Sehat

A

71,20 Sehat

A100.99 2.02

Subtotal 24% 18.79

2) ASPEK PEMASARANMarketing Aspect

a.1. Pupuk subsidiSubsidized fertilizer

Realisasi penyaluran pupuk bersubsidiSubsidized fertilizer distribution

1

UreaTon

Rp Juta Mill.

377,600.00 3% 377,600.00 364,282.30 96.47 100 3.00

540,089,123,606.54 3% 540,089,123,606.54 520,137,585,278.86 96.31 100 3.00

Non Urea

OrganikOrganic

Ton Rp Juta

Mill.

71,285.00 2% 71,285.00 42,598.13 59.76 70 1.05

17,567,593,053.00 2% 17,567,593,053.00 10,616,441,378.12 60.43 70 1.05

2

Pembinaan perusahaan pada Distributor Pupuk PSOCompany guidance on PSO fertilizer distributor

% 100.00% 1% 100.00% 100.00% 100.00 120.00 0.60

a.2. Pupuk non-subsidiNon-subsidizer fertilizer

3

Realisasi penjualan pupuk Non Subsidi + SR (NPK, SP36, Organik)Non-subsidizer fertilizer sales + SR (NPK, SP36, Organic)

%

365,197.00 0% 365,197.00 42,598.13 11.66 11.66 0.00

508,874,127,143.55 0% 508,874,127,143.55 10,616,441,378.12 2.09 2.09 0.00

4

Pendapatan dari Perolehan: - Pelanggan baru - Produk baruRevenue from acquisition- New customers- New products

% 100.00% 1% 9,891,000,000.00 3,811,013,000.00 38.53 38.53 0.19

% 100.00% 0% 270.00 64.21 23.78 23.78 0.06

% 100.00% 0% 270.00 64.21 23.78 23.78 0.06


No KPI SATUANUnit


BOBOTValue

TAHUN 2015

R/T


Score

NILAI KPIKPI


5

Peningkatan Market share untuk pasar pupuk non subsidi (Sejak tahun 2013 s/d saat ini PIM tdk menjual pupuk non subsidi: Target Peningkatan Market Share adalah 100%)Market share increase for non-subsidized fertilizer (since 2013 PT PIM doesn’t sell non-subsidized fertilizer: market share increase target is 100%

% 100.00% 1% 100.00% 1 100.00 60 0.30

a.3. Non Pupuk LainnyaOther non-fertilizer

6

Realisasi penjualan Amoniak dan realisasi penjualan non pupuk lainnya (Benih Padi,PIMIT)Ammonia and other non-fertilizer sales (rice seed + PIMIT)

%Ammonia 52.719 Ton 0% 52,719.00 82,134.90 155.80 120.00 0.30

Rp. 310.685.607.000 0% 310,685,607,000.00 497,564,092,125.31 160.15 120.00 0.30

%

Benih Padi / Rice Seed 150 Ton 0% 150.00 35.12 23.41 23.41 0.03

Rp. 1.575.000.000 0% 1,575,000,000.00 326,085,000.00 20.70 20.70 0.03

%Pimit 120 Ton 0% 120.00 29.09 24.25 24.25 0.03

Rp. 8.316.000.000 0% 8,316,000,000.00 3,484,928,000.00 41.91 41.91 0.05

7

Pengelolaan logistik dan distribusiLogistic and distribution management

%

18.500 Ton 1% 18,500.00 26,623.85 143.91 100 1.00

Distribusi Tepat WaktuOn-time distribution

1% Distribusi Tepat WaktuOn-time distribution

Distribusi tepat waktuOn-time distribution

100.00 120 1.20

Subtotal 14% 12.2494

B.

PERSPEKTIF FOKUS PELANGGANCustomer Focus Perspective

1

Kepuasan pelanggan subsidiSubsidized customer satisfaction

IndeksIndex

4,25 (Puas / Satisfied) 1% 4,25 (Puas /Satisfied) 4,54 (Sangat puas / Very Satisfied) 106.82 105.00 1.05

2

Kepuasan pelanggan non-subsidiNon-subsidized customer satisfaction

IndeksIndex

4,25 (Puas / Satisfied) 1% 4,25 (Puas /Satisfied) 4,89 (Sangat puas / Very Satisfied) 115.06 105.00 1.05

Subtotal 2% 2.10

C.

PERSPEKTIF EFEKTIVITAS PRODUK DAN PROSESProduct And Process Effectivity Perspective

1

Realisasi produksi pupuk dan Non-PupukFertilizer and non-fertilizer production

Produksi pupuk urea Urea fertilizer

TonaseTonnage

370,000.00 3% 370,000.00 419,053.89 113.26 105 2.63

Produksi amoniakAmmonia production

TonaseTonnage

389,000.00 3% 389,000.00 330,463.00 84.95 80 2.00

Produksi PIMITPIMIT production

TonaseTonnage

120.00 1% 120.00 68.32 56.94 75 0.75

Produksi benih padiRice seed production

TonaseTonnage

150.00 1% 150.00 47.42 31.61 75 0.75



No KPI SATUANUnit


BOBOTValue

TAHUN 2015

R/T


Score

NILAI KPIKPI


2

Pengadaan bahan baku secara periodik dan pengadaan barang jadi (pupuk) secara periodik Periodic raw material procurement, periodic finished goods (fertilizer) procurement

Rock phosphate, amoniak, sulfur acid, KCl, ZA, SP-36. % 0 1% 0 0 100.00 100.00 1.00

3

Beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)Operational Efficiency

% 66.58 3% 66.58 85.35 85.35 90 2.70

4

Konsumsi bahan bakuRaw Material Consumption

Rasio gas bumi untuk ureaNatural gas for Urea Ratio

% 30,67 MMBTU 5% 30.67 36.65 119.50 0 0.00

Rasio gas bumi untuk AmoniakNatural Gas for Ammonia Ratio

% 37,63 MMBTU 5% 37.63 39.76 105.66 50 2.50

5 Penilaian properProper Assessment

Biru / Blue 3% 85 Biru / Blue

94,21 Biru / Blue

110.84 105.00 2.63

6

Penerapan teknologi informasi dalam proses bisnis perusahaanInformation technology application on company’s business process

% 100.00% 1% 100.00% 100.00% 100.00 105 1.05

7

Realisasi investasi rutin tercapaiRoutine Investment reached

% 12 Item Rp. 29.572.000.000 2% 12 Item

Rp. 29.572.000.000 0.87 86.63 86.63 1.73

8

Realisasi investasi pengembangan dan investasi penyertaan Development and inclusion investment

%

3 Item Rp. 44.231.000.000 1% 3 Item

Rp. 44.231.000.000 0.53 52.58 52.58 0.26

1 Item Rp. 16.063.000.000 1% 1 Item

Rp. 16.063.000.000 0 0.00 0.00 0.00

9

Pelaksanaan research yang applicable Applicable research implementation

% Rp. 545.000.000 2% 545,000,000.00 207,669,000.00 38.10 38.10 0.57

10

Hasil penilaian pengelolaan risiko dan rencana mitigasiRisk management and mitigation plan assessment result

%

11 1% 11 11 100.00 100.00 0.50

5 -10 1% 5 - 10

“0” Tidak terjadi peristiwa risiko

kategori tingkat tinggi atau strategis yang

telah terdaftar dalam Risk Register (8

Risiko)“0” no high or

strategic category risk events registered on

Risk Register (8 risks)

105.00 105.00 0.53

12.2 0% 12.2 9.79 105.00 105.00 0.26

10000.00% 0%

Jumlah Monitoring yang ditindaklanjuti

(197 risiko)Followed-up monitoring

(197 risks)

Jumlah Monitoring yang ditindaklanjuti

(197 risiko)Followed-up monitoring

(197 risks)

105.00 105.00 0.26

Subtotal 31% 20.12


No KPI SATUANUnit


BOBOTValue

TAHUN 2015

R/T


Score

NILAI KPIKPI


D. PERSPEKTIF FOKUS TENAGA KERJALabor Focus Perspective

1

Implementasi standardisasi kebijakan SDM holding di perusahaanCompany’s Standardized Human Resource Holding Policy Implementation

- Kepuasan Karyawan - Employee Satisfaction

IndeksIndex

78 Memuaskan

Satisfied1.00%

78 Memuaskan

Satisfied

78,02 Memuaskan

Satisfied100.03 100.03 1.00

- Kepuasan Manajemen - Management Satisfaction

IndeksIndex

70 Puas

Satisfied1.00%

70 Puas

Satisfied

79,25 Memuaskan

Satisfied113.21 105.00 1.05

- Produktivitas Karyawan - Employee Productivity

Rp 6037.72 5.00% 6,037.72 4,075.38 67.50 67.50 3.37

- Pemenuhan Jumlah Manpower Dalam Struktur Organisasi Dibanding Rencana

- Manpower in organization structure fulfillment compared to plan

% 100.00% 1.00% 100.00% 89.50% 89.50 89.50 0.90

2

Pembinaan management leadership programManagement Leadership Program Development

- Tingkat pemenuhan talent inventory pool

- Talent Inventory Pool Fulfillment

% 100.00% 1.00% 100.00% 100.00% 105.00 105.00 1.05

- Realisasi program pelatihan leadership

- Leadership Training Program

% 4 kali 1.00% 4 kali 13 Kali 325.00 105.00 1.05

- Realisasi job rotation - Job Rotation

% 1 kali 1.00% 1 kali 9 Kali 900.00 105.00 1.05

3Tingkat keselamatan kerja perusahaanCompany Work Safety

% 0.8 3.00% 0.80 0.24 0.24 105 3.15

4Pertumbuhan biaya pegawaiLabor Cost Growth

% 34.70 5.00% 34.70 -18.65 -53.73 105 5.25

Subtotal 19.00% 17.87

E.

PERSPEKTIF KEPEMIMPINAN, TATA KELOLA, DAN TANGGUNG JAWAB KEMASYARAKATANLeadership, Governance, and Social Responsibility Perspective

1

Hasil Penilaian GCG PerusahaanCompany GCG Assessment Result

IndeksIndex

86,00 BaikGood

2.00%86,00 BaikGood

82,74 BaikGood

96.21 96.21 1.92



No KPI SATUANUnit


BOBOTValue

TAHUN 2015

R/T


Score

NILAI KPIKPI


2

Penyampaian laporan kepada pemegang saham tepat waktuOn-time Reports to Shareholders

% 30 September 2015 0.15% 30 September 2015 Tepat WaktuOn-time

100.00 105.00 0.16

%

Tgl 10 bulan berikutnya

10th of the following month

0.15%



Belum Tepat WaktuNot on-time

75.00 78.75 0.12

%



0.10%




58.33 61.25 0.06

%

Tgl 10 setelah akhir triwulan

10th of a quarterly ending

0.10%



Tepat WaktuOn-time

100.00 105.00 0.11

%



0.10%



Tepat WaktuOn-time 100.00 105.00 0.11

%



0.10%



Tepat WaktuOn-time

100.00 105.00 0.11

%



0.10%



Tepat WaktuOn-time

100.00 105.00 0.11

%



0.10%



Tepat WaktuOn-time

100.00 105.00 0.11

%



0.10%




0.00 0.00 0.00

3

Pemenuhan portal sesuai arahanPortal fulfillment according to directions

% 100.00% 1.00% 100.00% 100.00% 100.00 105.00 1.05

4Pelaksanaan pengawasan internalInternal supervision

% 100.00% 1.00% 16 16 100.00 100.00 1.00

% 100.00% 1.00% 4 4 100.00 100.00 1.00

5

Pemenuhan keputusan dan arahan RUPS serta rekomendasi hasil audit eksternalFulfillment of decisions and directions from RUPS and external audit result recommendation

% 100.00% 1.00% 4 4 100.00 100.00 1.00

% 100.00% 0.50% 162 148 91.36 91.36 0.46

% 100.00% 0.50% 4.00 4 100.00 100.00 0.50

6 Skor KPKU (MBCfPE)KPKU Score (MBCfPE)

SkorScore

490 2.50% 490.00 496.25 101.28 101.28 2.53

Subtotal 10.50% 10.32

Total 100.00% 81.45




REMUNERASI DIREKSI

Prosedur Penetapan Remunerasi DireksiRemunerasi Direksi berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Pupuk Indonesia (Persero) No. SE-03/V/2012 tanggal 24 Mei 2012 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero). Penghasilan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan ditetapkan oleh Pemegang Saham melalui RUPS.

Indikator Penetapan Remunerasi DireksiPenghasilan berupa gaji, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pendapatan aktiva, tingkat inflasi, kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan dan faktor-faktor yang lain yang relavan serta tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku. Penetapan penghasilan yang berupa tunjangan dan tantiem yang bersifat variabel dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pencapaian dan kemampuan keuangan serta faktor-faktor lain yang relevan.

Keputusan Pemegang Saham dalam RUPS Kinerja tahun buku 2014 pada tanggal 8 Juni 2015 menetapkan penghasilan Direksi dengan rincian sebagai berikut:

Renumerasi Direksi1. Gaji

• Direktur Utama: Rp 97.032.400- (100%)• Direktur : Rp 87.329.160,- (90% dari gaji

Direktur Utama)2. Tunjangan

• Tunjangan Hari Raya keagamaan, dibayarkan sebesar 1 bulan Gaji.

• Asuransi Purna Jabatan dengan Premi asuransi paling banyak 25% dari gaji, sudah termasuk premi asuransi kecelakaan dan kematian, diberikan setelah yang bersangkutan berhenti dari jabatan Direksi.

3. Fasilitas • Kendaraan Dinas, 1 unit mobil maksimum

kapasitas 2500 cc, termasuk biaya pemeliharan dan operasional sesuai dengan kemapuan keuangan perusahaan.

• Kesehatan, dibayarkan oleh perusahaan at cost/asuransi kesehatan, untuk yang bersangkutan dan 1 (satu) orang istri/suami serta maksimum 3 (tiga) orang anak yang belum mencapai usia 25 tahun (belum pernah menikah atau belum bekerja)

• Fasilitas Bantuan Hukum, diberikan sesuai peraturan yang berlaku.

REMUNERATION OF DIRECTORS

Director’s Remuneration Determination Procedure Remuneration of Directors based on Director of PT Pupuk Indonesia’s (Persero) Form Letter No. SE- 03/V/2012 has been issued on May 24th 2012 on Determination of Director and Board of Commissioners’ subsidiary PT Pupuk Indonesia (Persero) Income Guideline. Members of Director and Board of Commissioners’ subsidiary Income determined by Shareholders in General Meeting of Shareholders (RUPS).

Director’s Remuneration Determination IndicatorsIncome comes in the form of salary, allowance and permanent facilities with taking into account are income asset, inflation rate, Company condition and finance capabilities and other factors, which are relevant and do not conflict applicable laws. Income in the form of allowance and royalties are determined by considering achievement and financial ability, also other relevant factors.

The Decision of Shareholders in General Meeting of Shareholders (RUPS) about Performance Book Year 2014 on June 8th 2015 Directors’ income was determined, with details as follows:

Remuneration of Directors1. Salary

• President Director: Rp 97.032.400,- (100%)

• Director: Rp 87.329.160,- (90% of President Director’s Salary)

2. Allowance• Religious Holiday Allowance, paid for 1

month’s salary.• Insurance of Full Position with maximum

amount of 25% of the salary, which include accident and death insurance, and given after the relevant quit the Director’s position.

3. Facilities• Office vehicle, 1 unit of car with maximum

capacity of 2,500 cc, which include maintanance and operational cost according to company’s financial ability.

• Health, paid at cost/health insurance, for an employee and 1 (one) wife/husband also a maximum of 3 (three) children who are not older than 25 years (have never been married or have never worked).

• Legal Aid, given as needed, regarding the statues applied.


4. Others• Leave, given for 12 workdays every year,

after working for 12 consecutive months, without given any leave benefits.

• Operational Costs, cost of communication, uniforms, membership of professionals associations, club membership/corporate member, the cost of representation (in form of corporate credit card) based on the company’s ability and have been set in the budget of 2015 (RKAP).

Board of Commissioners’ Income

1. Honorarium• President Commissioner: Rp 43.664.580,-

(45% of the salary of the President Director)• Members of Commissioner: Rp

39.298.122,- (90% of President Commissioner’s honorarium)

2. Allowance• Religious Holiday Allowance, given for 1

(one) month of honorarium.• Transportation Allowance, in maximum 20%

of the honorarium.• Insurance of Full Position with maximum

amount 25% of the honorarium, which include accident and death insurance, given after the relevant quit the Directors’ Position.

3. Facilities• Health, paid at cost/health insurance, for

an employee and 1 (one) wife/husband also a maximum of 3 (three) children who are not older than 25 years (have never been married or have never worked).

• Legal Aid, given as needed, regarding the statues applied.

4. Others• Operational Costs, includes communi-

cation costs, uniforms, membership of professional associations, based on the company’s ability and have been set in the budget of 2015 (RKAP).

Notes:Members of the Board of Commissioners who serve as Directors of PT Pupuk Indonesia (Persero), then: 1. Receive honorarium for a maximum of 30% of

the salary as Director of PT Pupuk Indonesia

4. Lain-lain• Cuti, diberikan sebanyak 12 hari kerja

setiap tahun, setelah bekerja selama 12 bulan berturut-turut, tanpa diberikan tunjangan cuti

• Biaya Operasional, yaitu biaya komunikasi, Pakaian Seragam, keanggotaan perkumpulan profesi, club membership/corporate member, biaya representasi (dalam bentuk corporate credit card) sesuai dengan kemampuan perusahaan dan telah dianggarkan pada RKAP 2015 .

Penghasilan Dewan Komisaris

1. Honorarium• Komisaris Utama : Rp 43.664.580,- (45%

dari gaji Direktur Utama)• Anggota Komisaris : Rp 39.298.122,- (90%

dari honorarium Komisaris Utama)

2. Tunjangan • Tunjangan Hari Raya keagamaan,

dibayarkan sebesar 1 bulan Honorarium.• Tunjangan Transportasi, paling banyak 20%

dari honorarium.• Asuransi Purna Jabatan dengan Premi

asuransi paling banyak 25% dari honorarium, sudah termasuk premi asuransi kecelakaan dan kematian, diberikan setelah yang bersangkutan berhenti dari jabatan Direksi.

3. Fasilitas • Kesehatan, dibayarkan oleh perusahaan

at cost/asuransi kesehatan, untuk yang bersangkutan dan 1 (satu) orang istri/suami serta maksimum 3 (tiga) orang anak yang belum mencapai usia 25 tahun (belum pernah menikah atau belum bekerja)

• Fasilitas Bantuan Hukum, diberikan sesuai peraturan yang berlaku.

4. Lain-lain• Biaya Operasional, yaitu biaya komunikasi,

Pakaian Seragam, keanggotaan perkum-pulan profesi, sesuai dengan kemampuan perusahaan dan telah dianggarkan pada RKAP 2015 .

Catatan:Anggota Dewan Komisaris yang menjabat sebagai Direksi PT Pupuk Indonesia (Persero), maka: 1. Mendapat honorium maksimum 30% dari gaji

yang bersangkutan sebagai Direksi PT Pupuk Indonesia (Persero). Sedangkan penghasilan



(Persero). While other renumeration that are entitled to the relevant include Transportation allowance, Religious Holiday Allowance, Full Insurance Position and Tantiem are paid to PT Pupuk Indonesia (Persero) before tax.

2. Health facilities and other facilities are not given.

Award for Directors & Board of CommissionersAward for Directors & Board of Commissioners are set for Rp 3.600.000.000,- (three billion and six hundred million rupiah) for the performance in 2014, distributed according to positions, years of service, and salary tax already included.

MAIN SHAREHOLDER AND CONTROLLER INFORMATION PT Pupuk Indonesia (Persero) is the main Shareholder of PT Pupuk Iskandar Muda. As for the scheme of the Main Shareholder of PT PIM as follows:

PT PUPUK ISKANDAR MUDA SHARE OWNERSHIP COMPOSITION

PT PUPUK INDONESIA (Persero) 99,99%

WORKERS WELFARE FOUNDATION 0,01%

SUPPORTING WORKING UNIT OF BOARD OF COMMISSIONERSIn running supervision and advisory function, the Board of Commissioners helped by the Supporting Working Unit of Board of Commissioners, which each has its own functions and role. Based on PT Pupuk Indonesia Persero Form Letter No. SE-23/XII/2013 on December 1st 2013 about Supporting Working Unit of Subsidiary of PT Pupuk Indonesia (Persero) Guidelines, then PT PIM has 3 Supporting Working Unit which consist of:

1. Audit Committee2. GCG Committee, Risk Management and

Investment Monitoring3. Board of Commissioner’s Secretariate

1. Audit CommitteeThe Chairman of the Audit Committee, Dadang Heru Kodri, a scholar of Chemical Engineering from ITB in 1975 and masters of International Management and Finance at ST PPM Jakarta in 1997.

lain yang menjadi hak bersangkutan termasuk didalamnya Tunjangan transport, THR, Asuransi Purna Tugas dan Tantiem dibayarkan ke PT PT Pupuk Indonesia (Persero) tidak termasuk pajak.

2. Fasilitas kesehatan dan fasilitas lainnya tidak diberikan.

Penghargaan bagi Direksi & Dewan KomisarisPenghargaan bagi Direksi & Dewan Komisaris ditetapkan sebesar Rp. 3.600.000.000,-(tiga milyar enam ratus juta rupiah) untuk kinerja tahun 2014, dibagikan sesuai dengan faktor jabatan, masa kerja, dan sudah termasuk pajak penghasilan.

INFORMASI PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALIPT Pupuk Indonesia (Persero) merupakan Pemegang Saham utama PT Pupuk Iskandar Muda. Adapun skema Pemegang Saham Utama PT PIM sebagai berikut:

KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM PT PUPUK ISKANDAR MUDA

PT PUPUK INDONESIA (Persero) 99,99%

YAYASAN KESEJAHTRAAN KARYAWAN 0,01%

ORGAN PENDUKUNG DEWAN KOMISARISDalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat, Dewan Komisaris dibantu oleh Organ Pendukung Dewan Komisaris yang memiliki fungsi dan perannya masing-masing. Berdasarkan Surat Edaran PT Pupuk Indonesia (Persero) No. SE-23/XII/2013 pada 1 Desember 2013 tentang Pedoman Organ Pendukung Dewan Komisaris Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), maka PT PIM memiliki 3 Organ Pendukung Dewan Komisaris yang terdiri dari:

1. Komite Audit2. Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko

dan Investasi3. Sekretariat Dewan Komisaris.

1. Komite AuditKetua Komite Audit, Dadang Heru Kodri sarjana teknik kimia ITB tahun 1975 dan gelar master manajemen internasional dan keuangan di ST PPM Jakarta 1997.


In 2004, placed as The President Director of PT Pupuk Sriwijaya Palembang and starting from 2011, placed as a commissioner of PT PIM and appointed as the chairman of audit committee according to Commissioner’s SK from 2012 to 2017.

Audit Committee Members: Name : Yudi Rusriyanto, SE Place and Date of birth: Jakarta, February 23rd 1970 Address : Jl. Raya Jakarta – Bogor KM 45 Blok R No. 41 RT 01/02 Cibinong 16911

The audit committee has a responsibility to supervise upon the process of company financial report, monitor and evaluate the audit implementation process by internal and external auditor.

Audit Committee’s Work Guidelines• In carrying out their functions and roles, PT

PIM’s Audit Committee has been equipped with Audit Committee Charter based on the Board of Commissioners’ Decree No. KEP-190/K-PIM.SK/2014 on October 24th 2014 about Audit Committee Charter. The document was arranged based on statues applied.

• Audit Committee Charter covers membership, membership requirements including competence and independence, authority and responsibility, obligation and function, work plan and budget, meetings, report, tenure, member’s income and performance evaluation requirements.

Audit Committee’s Requirements and CompositionEducation and work experience qualification of Members of the Audit Committee of PT PIM must fulfill the member requirements that has been stated in the Audit

Tahun Kursus / Training / Seminar Penyelenggara

2014 Fundamental Competencies of Audit Committee Profesionals IKAI

2007 Workshop Evaluasi Internal Control COSO Pusdiklat BPKP

2006 Tanggung Jawab Komite Audit atas pelaksanaan GCG IKAI

2005 Enterprise Risk Management Quadrant Consultan

2004 Internal Control - COSO Quadrant Consultan

2003 Good Corporate Governance Quadrant Consultan

2002 Brevet B Perpajakan MEGISTRA

2001 Diklat Jabatan Fungsional Auditor Pusdiklat BPKP

Pada tahun 2004, menjabat sebagai Direktur Utama PT Pupuk Sriiwidjaja Palembang dan mulai tahun 2011 menjadi Komisaris PT PIM dan ditunjuk sebagai ketua komite audit sesuai SK Komisaris untuk periode 2012 s.d 2017.

Anggota Komite Audit :N a m a: Yudi Rusriyanto, SETempat dan Tanggal Lahir, Jakarta, 23 Pebruari 1970Alamat: Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 45 Blok R. No. 41 Rt 01/02 Cibinong 16911

Komite Audit bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan Perseroan, melakukan monitoring dan mengevaluasi proses pelaksanaan audit oleh auditor internal dan auditor eksternal

Pedoman Kerja Komite Audit• Dalam melaksanakan fungsi dan perannya,

Komite Audit PT PIM telah dilengkapi Pedoman Kerja dalam Piagam Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-190/K-PIM.SK/2014 tanggal 24 Oktober 2014 tentang Piagam Komite Audit. Dokumen tersebut disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Piagam Komite Audit mencakup keanggotaan, persyaratan keanggotaan termasuk persyaratan kompetensi dan independensi, wewenang dan tanggung jawab, tugas dan fungsi, rencana kerja dan anggaran, rapat-rapat, pelaporan, masa jabatan, penghasilan anggota serta evaluasi kinerja.

Persyaratan dan Komposisi Komite AuditKualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite AuditAnggota Komite Audit PT PIM harus memenuhi persyaratan keanggotaan telah tertuang di Piagam Komite Audit. Persyaratan keanggotan terdiri dari:



Committee Charter. Member requirements consists of:• Have good intregrity and knowledge, also

enough working experience in the field of supervision or inspection.

• Have no interest or personal relationship that can cause negative effect and conflicts of interest to PT PIM.

• Can communicate effectively and make time to finish all obligations.

• One of the audit committee has an educational or work experience in Accounting and one of the committee understand the industry or Pupuk PIM Businesses.

• Not a colleague of Public Accountant Office (KAP), legal consultant office or other parties that provides audit and non-audit service or other consultant service to PT PIM in one year period before appointed as Audit Committee of PT PIM.

• Not a key employee in the company, which is 1 level below the Director in the last year before appointed by the Board of Commissioners.

• Not Affiliated with PT PIM, the Board of Commissioners, Director, Main Shareholder.

• Have no realtionship either directly or indirectly which related to PT PIM’s business activities.

Audit Committee’s AuthorityIn doing their obligation, the Audit Committee have all access to all records or information about employee funding, assets and other company resources relating to the implementation of obligations.

In executing its authority, the Audit Committee is given a letter of assignment from the Board of Commissioners and must cooperate with party that carries out the internal audit function.

The Audit Committee is independent in both the execution of their duties, in reporting and directly responsible to the Board of Commissioners. The Audit Committee is responsible to monitor the process of financial reporting, monitoring and evaluating the implementation of auditing process by internal auditors and external auditors.

Audit Committee’s Obligations and Responsibili-ties Based on Stated Owned Company Ministry Policy number KEP-05 in 2006, the Audit Committee are in charge of:

• Memiliki integritas yang baik dan pengetahuan serta pengalaman kerja yang cukup di bidang pengawasan atau pemeriksaan.

• Tidak memiliki kepentingan atau keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan terhadap PT PIM.

• Mampu berkomunikasi secara efektif dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugasnya.

• Salah seorang anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan atau memiliki keahlian di bidang akuntansi atau keuangan dan salah seorang memahami industri atau bisnis Pupuk PIM.

• Bukan merupakan rekan KAP, kantor konsultan hukum atau pihak lain yang memberikan jasa audit dan non audit atau jasa konsultasi lain kepada PT PIM untuk periode 1 tahun sebelum diangkat menjadi Komite Audit PT PIM.

• Bukan merupakan karyawan kunci perusahaan 1 tingkat di bawah Direksi dalam 1 tahun terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris.

• Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan PT PIM, Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham Utama.

• Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha PT PIM.

Wewenang Komite AuditDalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit mempunyai akses penuh terhadap catatan atau informasi tentang karyawan dana, aset dan sumber daya perusahaan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas.

Dalam melaksanakan wewenangnya Komite Audit diberikan surat tugas dari Dewan Komisaris dan wajib bekerja sama dengan pihak yang melaksanakan fungsi internal audit.

Komite Audit bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Komite Audit bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan Perusahaan, melakukan pengawasan dan mengevaluasi proses pelaksanaan audit oleh auditor internal dan auditor eksternal.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN nomor KEP-05 tahun 2006, Komite Audit bertugas:


• Helping the Board of Commissioners to ensure the intern control system is effective and the effectiveness of the obligation implementation of external auditors and internal auditors.

• Appraise activities implementation and the auditing result conducted by the Intern Monitoring Unit and the external auditors.

• Provide recommendations regarding the improvement of management control system and its implementation.

• Ensure there has been a satisfactory review procedures for any information issued by PT PIM.

• Identify matters that require the attention of the Board of Commissioners as well as obligations of the Board of Commissioners, and;

• Conduct other assignments given by the Board of Commissioners but not limited to, such as:

• Conduct a review of information about PT PIM, as well as the Long-Term Plan, RKAP, management reports and other informations;

• Conduct a review on the obedience of PT PIM with the laws and regulations relating to PT PIM’s activities.

• Do a review on complaints relating to PT PIM.• Review the adequacy of the internal audit

function, including the number of auditors, annual plans and assignments that have been implemented.

• Review the adequacy of external audit implementation, including audit planning and the number of auditors.

Audit Committee’s Scope of Duties In considering the existing provisions on Permeneg BUMN and PIM, holding member of Pupuk Indonesia as well as considering the field situation and condition, the scope of duties of PT PIM’s Audit Committee is as follows:• Do a review of the reports generated by the

management of PT PIM, including RJP, RKAP, Business Activity Report.

• Review and comment on the reports generated by the External Auditor, BPK and GCG report from BPKP.

• Help PT Pusri (Holding) in the electoral process of KAP and implement general supervision of the audit implementation conducted by the External Auditor.

• Coordinate with PT PIM’s SPI in carrying out supervision duties.

• Conduct a review of the application for the management of PT PIM submitted to the Board of Commissioners.

• Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor.

• Menilai pelaksana kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternal.

• Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya.

• Memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan oleh PT PIM.

• Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas tugas Dewan Komisaris, dan;

• Melakukan penugasan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris berupa namun tidak terbatas pada:• Melakukan penelahaan atas informasi

mengenai PT PIM, serta Rencana Jangka Panjang, RKAP, laporan manajemen dan informasi lainnya;

• Melakukan penelahaan atas ketaatan PT PIM terhadap peraturan perundang- undangan yang berhubungan dengan kegiatan PT PIM.

• Melakukan penelahaan atas pengaduan yang berkaitan dengan PT PIM.

• Mengakaji kecukupan fungsi audit internal, termasuk jumlah auditor, rencana tahunan dan penugasan yang telah dilaksanakan.

• Mengkaji kecukupan pelaksanaan audit eksternal termasuk didalamnya perencanaan audit dan jumlah auditornya.

Lingkup Tugas Komite AuditDengan mempertimbangkan ketentuan yang ada pada Permeneg BUMN dan PIM anggota holding Pupuk Indonesia serta mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada di lapangan, lingkup tugas Komite Audit PT PIM adalah sebagai berikut :• Melakukan penelahaan terhadap laporan

yang dihasilkan oleh manajemen PT PIM, meliputi RJP, RKAP, Laporan Kegiatan Usaha.

• Melakukan review dan memberikan komentar atas laporan yang dihasilkan oleh Eksternal Auditor,BPK, dan laporan GCG dari BPKP.

• Membantu PT Pusri (Holding) dalam proses pemilihan KAP dan melaksanakan supervisi pelaksanaan audit umum yang dilakukan oleh Eksternal Audit.

• Koordinasi dengan SPI PT PIM dalam melaksanakan tugas pengawasan.

• Melakukan penelahaan atas permohonan manajemen PT PIM yang diajukan kepada Dewan Komisaris.



• Perform the duties of other surveillance according to the order of the Board of Commissioners of PT PIM facilitated by SPI PT PIM.

Audit Committee’s Obligation Implementation Mechanism Supervision Implementation of the Audit Committee is conducted through the Audit Committee’s Meetings, Audit Committee Meetings with SPI and other work units, and on the spot visits.

Collection and Review of Data/InformationThe Audit Committee collect reports concerned, from RJP, RKAP, Audit Report, and other report to be discussed in internal audit committee meetings and the review result will be made into a written report.

In data/information review, the Audit Committee has conducted a series of activities, such as:• Test of supporting evidence;• Obedience review;• Provisions of the laws applied;• Evaluation of the effectiveness of the intern

control system.• Appraisal of the risk management.

Audit Committee’s MeetingInternal Audit Committee meeting in 2015 has been held 12 times, to discuss:• Business Activities Monthly Reports in 2015• Board of Commissioners demand to conduct

a review of the Director demand submitted to Board of Commissioners.

Audit committee’s meeting attendance rate: 100%

ConsultationDuring 2015 the Audit Committee has conducted consultation and coordination with the Board of Directors regarding company operations or other strategic and considered important matters.

Audit Committee’s IndependenceBapepam-LK regulations about the Audit Committee, stated that the Audit Committee must consist of at least three members, one of whom is an unaffiliated Commissioner acting as chairman, while the other two members are independent parties, at least one of whom should have skills in accounting and/or finance.

• Melaksanakan tugas-tugas pengawasan lainnya sesuai dengan perintah dari Dewan Komisaris PT PIM dengan difasilitasi oleh SPI PT PIM.

Mekanisme Pelaksanaan Tugas Komite AuditPelaksanaan tugas pengawasan Komite Audit dilakukan melalui Rapat Komite Audit, Rapat Komite Audit dengan SPI dan unit kerja lainnya, dan kunjungan on the spot.

Pengumpulan dan penelahaan data/informasiKomite Audit mengumpulkan laporan yang berkenaan, mulai dari RJP, RKAP, Laporan Audit, dan laporan lainnya untuk dibahas melalui rapat internal komite audit dan hasil review akan dibuatkan laporan tertulisnya.

Dalam penelahaan data/informasi, Komite Audit telah melakukan serangkaian kegiatan, antara lain:• Pengujian terhadap bukti pendukung;• Penelahaan atas kepatuhan terhadap;• ketentuan perundang undangan yang berlaku;• Evaluasi atas efektivitas sistem pengenda-

lian intern yang ada.• Penilaian atas pengelolaan risiko.

Rapat Komite AuditRapat internal Komite Audit selama tahun 2015 telah dilaksanakan sebanyak 12 kali, untuk membahas :• Laporan Kegiatan Usaha bulanan selama

tahun 2015• Permintaan Dewan Komisaris untuk

melakukan penelahaan atau review atas permintaan Direksi yang diajukan kepada Dewan Komisaris.

Tingkat kehadiran rapat komite audit : 100%

KonsultasiSelama tahun 2015 Komite Audit telah melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Dewan Direksi dengan agenda menyangkut operasional perseroan atau hal-hal lain yang sifatnya strategis dan dianggap penting.

Independensi Komite AuditPeraturan Bapepam-LK tentang Komite Audit mensyaratkan bahwa Komite Audit sedikitnya terdiri dari tiga orang anggota,satu diantaranya adalah Komisaris yang tidak terafiliasi yang bertindak sebagai ketua, sementara dua anggota lainnya harus merupakan pihak yang independen,minimal salah satu diantaranya harus memiliki keahlian dalam bidang akuntansidan/atau keuangan.


To fulfill the independence requirements as statues applied in Indonesia, the person involved is not a public accounting firm executive officer, that provides audit and / or non-audit services to the Company within six months prior to his appointment as a member of the Audit Committee and has no concurrent positions inside or outside the company which is prohibited by statues applied.

Audit Committee’s Appointment and Dismissal In accordance with the Audit Committee’s Charter of PT PIM, appointment and dismissal of PT PIM’s Audit Committee is conducted by the Board of Commissioners and reported to the General Meeting of Shareholders (RUPS). Appointment of a member of the Audit Committee through appraisal process according to the appropriate regulations to perform their role as well as possible.

Dismissal of members of the Audit Committee can be done, if the term has expired and will be dismissed by the Board of Commissioners if one cannot fulfill the performance that has been set and/or incompetent in performing their duties. Tenure of the members of the Audit Committee who are not members of the Board of Commissioners is the maximum of 3 years and can be extended one time for 2-years tenure.

Obligation Implementation Report of the Audit CommitteeThe Audit Committee regularly prepare and submit quater and annual reports to the Board of Commissioners on activities of monitoring and providing advice on business management. During 2015, the Audit Committee has monitored PT PIM’s financial reporting process, monitor and evaluate the audit’s implementation process by internal auditors and external auditors, in the form of:

• Periodically review the financial information issued by PT PIM, such as financial reports, financial projections and other financial information.

• Evaluation of PT PIM’s obedience to laws and regulations that relate to PT PIM’s activity.

• Actively review the implementation of audit by internal auditors.

• Evaluate audit implementation by the external auditors, including checking external auditors’ independence and objectivity as well as review the adequacy of audit performed by external auditors.

Agar memenuhi syarat independensi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, orang tersebut bukan pejabat eksekutif Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa audit dan/atau jasa non-audit kepada Perusahaan dalam jangka waktu enam bulan terakhir sebelum penunjukannya sebagai anggota Komite Audit dan tidak memiliki rangkap jabatan di dalam maupun di luar Perusahaan yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pengangkatan dan Pemberhentian Komite AuditSesuai dengan Piagam Komite Audit PT PIM, pengangkatan dan pemberhentian Komite Audit PT PIMdilakukan oleh Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada RUPS. Pengangkatan anggota Komite Audit melalui proses penilaian sesuai ketentuan yang berlaku sehingga dapat menjalankan peran dengan sebaik-baiknya.

Pemberhentian anggota Komite Audit dapat dilakukan apabila masa jabatannya telah berakhir dan diberhentikan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris apabila tidak memenuhi kinerja yang telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam melaksanakan tugasnya. Masa jabatan anggota Komite Audit yang bukan anggota Dewan Komisaris paling lama 3 tahun dan dapat diperpanjang 1 kali selama 2 tahun masa jabatan.

Laporan Pelaksanaan Tugas Komite AuditKomite Audit secara berkala menyusun dan menyerahkan laporan triwulanan dan tahunan kepada Dewan Komisaris atas kegiatan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap pengelolaan usaha. Selama 2015, Komite Audit telah melakukan pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan PT PIM, melakukan monitoring dan mengevaluasi proses pelaksanaan audit oleh auditor internal dan auditor eksternal, dalam bentuk:

• Secara berkala melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang dikeluarkan PT PIM, seperti laporan keuangan, proyeksi keuangan dan informasi keuangan lainnya.

• Evaluasi atas ketaatan PT PIM terhadap peraturan perundang-undangn yang berhubungan dengan kegiatan PT PIM.

• Secara aktif melakukan kajian atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal.

• Mengevaluasi pelaksanaan audit oleh auditor eksternal, termasuk memeriksa independensi dan obyektifitas auditor eksternal serta mengkaji kecukupan pemeriksaan yang dilakukan auditor eksternal.



• Communicate the result of discussion with the external auditor to the management.

• Regularly conduct a review of matters that require the approval or recommendation of the Board of Commissioners.

• Actively prepare the evaluation results and convey them to the Board of Commissioners regarding reports or matters conveyed by the Director to the Board of Commissioners.

• Check the field to review subsidized urea distribution and sales area warehousing.

Audit Committee’s Performance AppraisalIn accordance with its Charter, the Audit Committees’ performance are evaluated by the Board of Commissioners once a year. The performance appraisal methods are based on the realization and completion of the work program which had been arranged in the Audit Committees’ work plan and annual budget reported in a quarter and annual basis in the report of the Audit Committee.

The appraisal is also carried out by the advice, recommendations and proposals given by the Audit Committee related to the improvement of audit support’s soft-structure, implementation and increasing audit’s effectiveness and internal control system, also obedience with the statues applied.

The results of this appraisal then became the Board of Commissioners’ consideration to reappoint and/or dismiss members of the Audit Committee for the next period.

Audit Committee’s Remuneration PolicyReferring to the Audit Committees’ Charter, Audit Committees’ members income is determined by the Board of Commissioners with the capability of the company in consideration.

Members of the Board of Commissioners then become chairman/members of the Audit Committee who was not given additional income as a member of the Board of Commissioners.

2. Corporate Governance Committee, Risk Monitoring & InvestmentBased on the Decree of the President Commissioner No. S-180/K.PIM-SK/VIII/2014 on August 18th 2014, assigned as the GCG Committee, Risk & Investment Monitor, with the arrangement as follows:

• Mengkomunikasikan hasil pembahasan dengan auditor eksternal kepada Manajemen.

• Secara rutin melakukan penelaahan terhadap hal hal yang memerlukan persetujuan atau rekomendasi Dewan Komisaris.

• Secara aktif menyiapkan bahan hasil evaluasi dan menyampaikannya kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris.

• Pengecekan ke lapangan untuk meninjau penyaluran pupuk bersubsidi serta pergudangan di wilayah penjualan.

Penilaian Kinerja Komite AuditSesuai dengan Piagam Komite Audit, kinerja Komite Audit dievaluasi setiap 1 tahun sekali oleh Dewan Komisaris. Metode penilaian kinerja tersebut berdasarkan realisasi dan penyelesaian program kerja yang telah tersusun dalam rencana kerja dan anggaran tahunan Komite Audit yang dilaporkan secara triwulanan maupun tahunan dalam laporan Komite Audit.

Penilaian juga dilakukan atas saran, rekomendasi dan masukan yang diberikan oleh Komite Audit terkait penyempurnaan soft-structure pendukung pelaksanaan audit, pelaksanaan dan peningkatan efektivitas audit dan sistem pengendalian internal serta kepatuhan terhadap perundangan yang berlaku.

Hasil penilaian tersebut menjadi bahan pertimbangan Dewan Komisaris untuk mengangkat kembali dan/atau memberhentikan anggota Komite Audit untuk periode jabatan berikutnya.

Kebijakan Remunerasi Komite AuditMengacu pada Piagam Komite Audit penghasilan anggota Komite Audit ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan.

Anggota Dewan Komisaris yang menjadi ketua/anggota Komite Audit tidak diberikan penghasilan tambahan sebagai anggota Dewan Komisaris.

2. Komite GCG, Pemantau Risiko & Investasi Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Utama nomor: S-180/K.PIM-SK/VIII/2014 tanggal 18 Agustus 2014, ditugaskan sebagai Komite GCG, Pemantau Risiko & Investasi dengan susunan:




Chairman: Ir. Indra Jaya, was appointed as Production Director of PT Pupuk Indonesia (Persero) since September 2004 and on September 3rd 2012 entrusted as a Commissioner of PT Pupuk Iskandar Muda and also served as the chairman of GCG committee, PMR & Investments began on August 18th, 2014.

Members: Ir. Zulkarnain Tje’Mat, MM Zulkarnain Tje’Mat, Born in Palembang, February 20th 1956, address: Jl. Tebet Timur Dalam I No. 3 Jakarta 12820

Membership in Professional Associations: • 2003 - Now: AFEO (Asean Federation of

Engineering Organization),• 2013 - Now: Insinyur Profesional Pratama, IPP,

BKM PI Other Trainings• Maintenance of Centrifugal Compressor and

Steam Turbine, MHI - Hiroshima, Japan, 1985.• Basic Supervisory Management, LPMJM,

Jakarta, 1987.• Minaut Indonesia, LPPM, Jakarta, 1988.• General Management Course, Pusbinlat

Deperind – LMFE UI, Jakarta, 1989 Operation and Routine Maintenance Gas Turbine frame 5,PT Rangga Mas Gading, Jakarta, 1991.

• Quality Manual & Procedure ISO 9000, Jakarta, 1995.

• Middle Management Course, Pusbinlat Deperind – LMFE-UI, Bali, 1996.

• Two Day Training on ISO 9000 QualityManagement System, Jakarta,1997.

• Internal Auditor ISO 14001, PT Inti Prima Mutu, Jakarta, 1998.

• Posisi Direktur dlm Perusahaan Patungan, Lembaga Manajemen Prasetiya Mulya, Cikampek, 1999.

• Value Based Management, Quadrant Consultant, Cikampek, 2001

• Self Development, Pelopor Adventure Camp., Jatiluhur, 2003

• Plant Reliability and Company Competitiveness Improvement through Strategic Synergy among Indonesia Fertilizer Industries, APPI, Jakarta 2004

• Introduction to COSO, Quadrant Consultant, Cikampek, 2004

• ESQ Leadership, ESQ Leadership Centre, Jakarta, 2005

• Pengembangan Kompetensi Diri, PT Daya Dimensi Indonesia,Cikampek, 2006

• Mencegah Perbuatan Melawan Hukum yang dapat Merugikan Keuangan Perusahaan, Lembaga Pengembangan Fraud Auditing, Cikampek, 2007.

Ketua: Ir. Indra Jaya, diangkat sebagai Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia (Persero) sejak September 2004 dan terhitung 3 September 2012 dipercayakan menjadi Komisaris PT Pupuk Iskandar Muda sekaligus ditugaskan sebagai ketua komite GCG, PMR & Investasi mulai tanggal 18 Agustus 2014.

Anggota: Ir. Zulkarnain Tje’Mat, MM Zulkarnain Tje’Mat, lahir di Palembang, 20 February 1956, alamat Jl. Tebet Timur Dalam I No. 3 Jakarta 12820

Membership in Professional Associations:• 2003 - Now: AFEO (Asean Federation of

Engineering Organization),• 2013 - Now: Insinyur Profesional Pratama, IPP,

BKM PI Other Trainings• Maintenance of Centrifugal Compressor and

Steam Turbine, MHI - Hiroshima, Japan, 1985.• Basic Supervisory Management, LPMJM,

Jakarta, 1987.• Minaut Indonesia, LPPM, Jakarta, 1988.• General Management Course, Pusbinlat

Deperind – LMFE UI, Jakarta, 1989 Operation and Routine Maintenance Gas Turbine frame 5,PT Rangga Mas Gading, Jakarta, 1991.

• Quality Manual & Procedure ISO 9000, Jakarta, 1995.

• Middle Management Course, Pusbinlat Deperind – LMFE-UI, Bali, 1996.

• Two Day Training on ISO 9000 QualityManagement System, Jakarta,1997.

• Internal Auditor ISO 14001, PT Inti Prima Mutu, Jakarta, 1998.

• Posisi Direktur dlm Perusahaan Patungan, Lembaga Manajemen Prasetiya Mulya, Cikampek, 1999.

• Value Based Management, Quadrant Consultant, Cikampek, 2001

• Self Development, Pelopor Adventure Camp., Jatiluhur, 2003

• Plant Reliability and Company Competitiveness Improvement through Strategic Synergy among Indonesia Fertilizer Industries, APPI, Jakarta 2004

• Introduction to COSO, Quadrant Consultant, Cikampek, 2004

• ESQ Leadership, ESQ Leadership Centre, Jakarta, 2005

• Pengembangan Kompetensi Diri, PT Daya Dimensi Indonesia,Cikampek, 2006

• Mencegah Perbuatan Melawan Hukum yang dapat Merugikan Keuangan Perusahaan, Lembaga Pengembangan Fraud Auditing, Cikampek, 2007.


• Change Leadership, Selling the Vision, Establishing Strategic Direction, PT Daya Dimensi Indonesia, Bandung, 2012.

In carrying out its role, the GCG Committee, Risk Management and Investment Monitoring is responsible to the Board of Commissioners and assist the Board of Commissioners’ ongoing supervision of the management related to the company’s GCG implementation, risk management and investment effectively and efficiently, also in accordance with laws and regulations applied.

Job Description and ResponsibilitiesJob Description:• Help the Board of Commissioners to ensure

GCG implementation effectiveness.• Help the Board of Commissioners to

ensure Risk Management implementation effectiveness.

• Help the Board of Commissioners to conduct a review of the company’s investment to be carried out effectively and efficiently.

Responsibilities:Responsible to the Head of the GCG Committee, Board of Commissioners’ Risk and Investment Monitoring.

Working Guidelines of GCG Committee, Risk Management and Investment MonitoringIn carrying out their functions and roles, the GCG Committee, PT PIM’s Risk Management and Investment Monitoring has been completed with work guidelines in the Charter of GCG Committee, Risk Management and Investment Monitoring based on Decree of the Board of Commissioners N. KEP. 109/K. PIM-SK/2014 dated October 24th, 2014 about GCG Committees’ Charter, PMR and Investment. The charter includes membership, obligations and funtions, members’ tenure, membership requirements, work programs and budgets, meetings, reports, information access and confidentiality, performance evaluations, also members’ income.

Requirements and Composition of GCG Committee, Risk Management and Investment Monitoring

RequirementsGCG Committee members’ requirements, Risk Management and Investment Monitoring of PT PIM must fulfill membership requirements that have been set in GCG Committees’ Charter, Risk Management and Investment Monitoring. Membership requirements consists of:

• Change Leadership, Selling the Vision, Establishing Strategic Direction, PT Daya Dimensi Indonesia, Bandung, 2012.

Dalam menjalankan perannya, Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan membantu tugas pengawasan Dewan Komisaris agar berlangsungnya pengelolaan perusahaan terkait penerapan GCG, manajemen risiko dan investasi yang efektif dan efisien serta sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Uraian Tugas dan tanggung JawabUraian tugas:• Membantu Dewan Komisaris untuk

memastikan efektivitas pelaksanaan GCG.• Membantu Dewan Komisaris untuk

memastikan efektivitas pelaksanaan manajemen risiko.

• Membantu Dewan Komisaris untuk melakukan penelaahan investasi perusahaan agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Tanggung Jawab:Bertanggung Jawab kepada ketua Komite GCG, Pemantau Risiko & Investasi Dewan Komisaris.

Pedoman Kerja Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan InvestasiDalam melaksanakan fungsi dan perannya, Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi PT PIM telah dilengkapi Pedoman Kerja dalam Piagam Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris N. KEP. 109/K.PIM-SK/20014 tanggal 24 Oktober 2014 tentang Piagam Komite GCG, PMR & Investasi.

Piagam tersebut meliputi keanggotaan, tugas dan fungsi, masa jabatan anggota, persyaratan keanggotaan, program kerja dan penganggaran, rapat-rapat, pelaporan, akses dan kerahasiaan informasi, evaluasi kinerja serta penghasilan anggota.

Persyaratan dan Komposisi Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi

PersyaratanAnggota Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi PT PIM harus memenuhi persyaratan keanggotaan yang telah tertuang di Piagam Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi. Persyaratan keanggotan terdiri dari:



Members of GCG Committee, Risk Management and Investmenet Monitoring required to:• Have good intregrity, ability, adequate

knowledge and experience and also can communicate well with others.

• Understand GCG, financial report, company’s bussiness, frameworks and risk management processes, investment appraisal and have adequate knowledge of relevant statues applied.

• At least one member of the GCG Committee, Risk Management and Investment Monitoring has an educational background and skill in GCG, risk management and investment appraisal.

• The person involved is not an executive officer of the Public Accounting Firm, Law Consultant Firm or other parties who provide attestation services, non-attestation services and/or other consulting services to PT PIM within the last 6 months.

• The person involved is not someone who has worked in PT PIM and have the authority and responsibility for planning, directing, or controlling and supervising PT PIM’s activities within the last 6 months, unless he/she is an Independent Commissioner.

• Does not have a relationship affiliated with PT PIM, commissioners, directors or shareholders or a public company.

• Does not have a business relationship, directly or indirectly related to business activities.

• Does not have other relationship that can effect their capability to act independently.

Appointment and Dismissal of the GCG Committee, Management Risk and Investment MonitoringBased on GCG Committee Charter, Management Risk and Investment PT PIM appointment and Dismissal pf the GCG Committee, Management Risk and Investment Monitoring done by the Board of Commissioners and reported to RUPS. The appointment of the GCG Committee, Management Risk and Investment Monitoring thru appraisal process according to applied regulation so the duties can be done.

Dismissal of the GCG Committee, Management Risk and Investment Monitor can be done if the length of service already over and dismiss based on Board of Commissioners decision if didn’t fullfil the stated performance and/or not competent in doing its job. Length of service of the GCG Committee, Management Risk and Investment Monitoring that is not the member of

Anggota Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi wajib:• Memiliki integritas yang baik, kemampuan,

pengetahuan dan pengalaman yang memadai serta mampu berkomunikasi dengan baik.

• Memahami GCG, laporan keuangan, bisnis perusahaan, kerangka dan proses manajemen risiko, penilaian investasi dan memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundangan terkait.

• Paling kurang satu diantara anggota Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian di bidang GCG, manajemen risiko dan penilaian investasi.

• Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan, Kantor Konsultan Hukum atau pihak lain yang memberi jasa atestasi, jasa non-atestasi dan/atau jasa konsultasi lain kepada PT PIM dalam waktu 6 bulan terakhir.

• Bukan merupakan orang yang bekerja di PT PIM dan mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan serta mengawasi kegiatan PT PIM dalam waktu 6 bulan terakhir, kecuali Komisaris Independen.

• Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan PT PIM, Komisaris, Direksi atau Pemegang Saham atau perusahaan publik.

• Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha.

• Tidak mempunyai hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Pengangkatan dan Pemberhentian Komite GCG, Pemantau Manajemen Risiko & InvestasiSesuai dengan Piagam Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi PT PIM pengangkatan dan pemberhentian Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi dilakukan oleh Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada RUPS. Pengangkatan anggota Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi melalui proses penilaian sesuai ketentuan yang berlaku sehingga dapat menjalankan peran dengan sebaik-baiknya.

Pemberhentian anggota Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi dapat dilakukan apabila masa jabatannya telah berakhir dan diberhentikan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris apabila tidak memenuhi kinerja yang telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam melaksanakan tugasnya. Masa jabatan anggota Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan


the Board of the Commissioners maximum 3 years serve and could get lenghten one time maximum 2 years serve.

Description Implementation Activity GCG Committee, Management Risk and Investment MonitoringIn 2015, GCG Committee, Management Risk and Investment Monitoring has conducted monitoring and providing advice on the implementation of business activity in the GCG field, risk management and investment, in the form of:• Develop plans and work programs of the Board

of Commissioners 2015 ( RKA 2015).• Conduct regular meetings with related work

units to discuss the development of the implementation of good corporate governance, risk management and investment in PT PIM

• Actively reviewing the soft- structure (policies, procedures as well as the vision and mission) are adapted to the prevailing regulations.

• Review the matters that require the approval or recommendation of the Board of Commissioners.

• Actively preparing materials on the evaluation and submit it to the Board of Commissioners regarding reports or matters submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners.

• Reviewing the draft RKAP 2015 and RKAP 2016.• Accompanying the Board of Commissioners

when a working visit to several units or area of marketing PT PIM.

Frequency of Meetings and Attendance Corporate Governance Committee, Risk Management and Investment MonitoringGCG Committee, Risk Management Monitoring and Investment held a meeting at least 1 month refers to the Charter of GCG Committee, Risk Management and Investment Monitoring. Besides carrying out internal meetings, GCG Committee, Risk Management and Investment Monitoring also coordinate with other related units. Decisions taken at the meeting of the GCG Committee, Risk Management Monitoring and Investment organized and well documented of meeting of the GCG Committee, Risk Management and Investment Monitoring.

Dissent noted in the minutes of the meeting along with the reasons for dissent. Then the minutes were signed by all members of the GCG Committee, Risk Management Monitoring and Investment was presented to the Board of Commissioners.

Investasi yang bukan anggota Dewan Komisaris paling lama 3 tahun dan dapat diperpanjang 1 kali selama 2 tahun masa jabatan.

Uraian Pelaksanaan Kegiatan Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan InvestasiSelama 2015, Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi telah melakukan pengawasan dan pemberian nasihat atas pelaksanaan kegiatan bisnis di bidang GCG, manajemen risiko dan investasi, dalam bentuk:• Menyusun rencana dan program kerja Dewan

Komisaris 2015 (RKA 2015).• Melakukan pertemuan reguler dengan unit

kerja terkait untuk membahas perkembangan penerapan GCG, manajemen risiko dan investasi di PT PIM.

• Secara aktif melakukan kajian atas soft-structure (kebijakan, prosedur serta visi dan misi) yang disesuaikan dengan peraturan perundangan yang berlaku.

• Melakukan penelaahan atas hal-hal yang memerlukan persetujuan atau rekomendasi Dewan Komisaris.

• Secara aktif mempersiapkan bahan hasil evaluasi dan menyampaikannya kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris.

• Menelaah rancangan RKAP 2015 & RKAP 2016.• Mendampingi Dewan Komisaris ketika

melakukan kunjungan kerja ke beberapa unit kerja atau wilayah pemasaran PT PIM.

Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan InvestasiKomite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi mengadakan rapat minimal 1 bulan sekali mengacu pada Piagam Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi. Disamping melaksanaan rapat internal, Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi juga berkoordinasi dengan unit kerja terkait. Keputusan yang diambil dalam rapat Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi disusun dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi.

Perbedaan pendapat dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat. Kemudian risalah tersebut ditandatangani oleh seluruh anggota Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi untuk selanjutnya disampaikan kepada Dewan Komisaris.



The Frequency of GCG Committee, PMR & Investment meeting attendance rateNumber of meetings in 2015 as much as 12 times. Meetings: 1x / month (monthly coordination meetings held before Dekom by the Board Directors). GCG Committee, PMR & Investment Attandance: 100%

Independence of the GCG Committee, Risk Management & Investment MonitoringAccording to the regulations regarding the implementation of GCG, the chairman and members of the GCG of PT PIM is independent and does not have a dual position both inside and outside the Company.

Performance Assessment GCG Committee, Risk Management & Investment MonitoringIn accordance with the Charter of GCG, Risk Management Monitoring and Investment, the performance of the GCG Committee, Risk Management and Investment Monitoring evaluated every 1-year term by the Board of Commissioners. The performance assessment methods based on the realization and completion of the work program have been compiled in the annual RKA GCG Committee, Risk Management Monitoring and Investment reported on a quarterly and annual basis in the report GCG Committee, Risk Management and Investment Monitoring.

Assessment is also carried out by advice, recommendation and feedback given by the GCG Committee, Monitoring Investment and Risk Management related to the improvement of soft- structure supporting the implementation of GCG and risk management, implementing and improving the effectiveness of corporate governance and risk management as well as management of investment programs and development in PT PIM.

The results of these assessments turns into consideration the Board of Commissioners to take back and/or dismiss members of the GCG Committee, Risk Management and Investment Monitoring for the next period of office.

Remuneration Policy and GCG Committee, Risk Management & Investment MonitoringReferring to the Charter of GCG Committee, Risk Management and Investment Monitoring and Circular PT Pupuk Indonesia (Persero) No. SE-23/XII/2013, earning member of the GCG Committee, Risk Management and Investment Monitoring set by the Board of Commissioners with the capability of the Company.

Frekuensi pertemuan tingkat kehadiran komite GCG, PMR & Investasi Jumlah rapat tahun 2015 sebanyak 12 kali Pertemuan: 1 x /bulan (dilaksanakan sebelum rapat koordinasi bulanan Dekom dengan Direksi)Tingkat Kehadiran rapat komite GCG, PMR & Investasi: 100%

Independensi Komite GCG, Pemantau Manajemen Risiko & InvestasiBerdasarkan peraturan terkait implementasi GCG, ketua dan anggota Komite GCG PT PIM bersifat independen dan tidak memiliki rangkap jabatan di dalam maupun di luar Perusahaan.

Penilaian Kinerja Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko & InvestasiSesuai dengan Piagam Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi, kinerja Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi dievaluasi setiap 1 tahun sekali oleh Dewan Komisaris. Metode penilaian kinerja tersebut berdasarkan realisasi dan penyelesaian program kerja yang telah tersusun dalam RKA tahunan Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi yang dilaporkan secara triwulanan maupun tahunan dalam laporan Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi.

Penilaian juga dilakukan atas saran, rekomendasi dan masukan yang diberikan oleh Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi terkait penyempurnaan soft-structure pendukung pelaksanaan GCG dan manajemen risiko, pelaksanaan dan peningkatan efektivitas GCG dan manajemen risiko serta pengelolaan program investasi dan pengembangan di PT PIM.

Hasil penilaian tersebut menjadi bahan pertimbangan Dewan Komisaris untuk mengangkat kembali dan/atau memberhentikan anggota Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi untuk periode jabatan berikutnya.

Kebijakan dan Remunerasi Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko & InvestasiMengacu pada Piagam Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi dan Surat Edaran PT Pupuk Indonesia (Persero) No. SE-23/XII/2013, penghasilan anggota Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi ditetapkan oleh Dewan komisaris dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan.


Referring to the Charter of GCG Committee, Risk Management & Investment Monitoring that earning member of the GCG Committee, Risk Management & Investment Monitoring set by the Board of Commissioners with the capability of the Company.

Commissioners then became chairman/member of the GCG Committee was not given additional income as a member of the Board of Commissioners.

SECRETARY OF THE BOARD OF COMMISSIONERSTo help facilitate the administrative duties, the Board is assisted by the Secretariat of the Board of Commissioners. Secretary to the Board of Commissioners has a role to assist the Boards Of Commissioners in supporting the function of supervisory and landing.

Terms and Composition of the Secretary of the Board of CommissionersAs the organ supporting the Board in carrying out its roles and functions, the Secretariat of the Board of Commissioners must meet the requirements, including: (a) understand the system of management, supervision and development of PT PIM, (b) have a good integrity, (c) understand the secretarial functions, (d) have the ability to communicate and coordinate well.

The term of office Secretariat of the Council of Com-missioners determined by the Board of Commis-sioners maximum of 3 years and can be extended one time for 2-year term but can be dismissed at any time if it does not meet the set performance and/or incompetent in performing their duties.

Composition and Pro l Secretariate of the Board of CommissionersSecretary to the Board of Commissioners in 2015 held by Soekarno Moelyosoedarmo, born January 11th 1954.

The Board of Commissioners’ Secretariate Obligation Secretariat of the Board of Commissioners in charge of conducting activities to assist the Board in carrying out its duties include:• Preparing for the meeting, including meeting ma-

terials (briefing sheet) Board of Commissioners.• Creating a Board resolution in accordance with

the Articles of Association of PT PIM.• Administer document BOC, both incoming mail,

outgoing mail, minutes of meetings and other documents.

• Develop plans RKA Board of Commissioners.• Prepare draft reports of the Board of Commis-

sioners.

Mengacu pada Piagam Komite GCG, Pemantau Manajemen Risiko & Investasi bahwa penghasilan anggota Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko & Investasi ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan.

Anggota Dewan Komisaris yang menjadi ketua/anggota Komite GCG tidak diberikan penghasilan tambahan sebagai anggota Dewan Komisaris.

SEKRETARIS DEWAN KOMISARISUntuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas administratif, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretariat Dewan Komisaris. Sekretaris Dewan Komisaris memiliki peran membantu Dewan Komisaris dalam mendukung fungsi pengawasan dan pemberian arahan.

Persyaratan dan Komposisi Sekretaris Dewan KomisarisSebagai Organ pendukung Dewan Komisaris dalam melaksanakan peran dan fungsinya, Sekretariat Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan, diantaranya (a) memahami sistem pengelolaan, pengawasan dan pembinaan PT PIM, (b) memiliki integritas yang baik, (c) memahami fungsi kesekretariatan, (d) memiliki kemampuan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan baik.

Masa jabatan Sekretariat Dewan Komisaris ditetapkan oleh Dewan Komisaris paling lama 3 tahun dan dapat diperpanjang 1 kali selama 2 tahun masa jabatan namun dapat pula diberhentikan sewaktu-waktu apabila tidak memenuhi kinerja yang telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam melaksanakan tugasnya.

Komposisi dan Profil Sekretariat Dewan KomisarisSekretaris Dewan Komisaris tahun 2015 dijabat oleh Soekarno Moelyosoedarmo, lahir 11 Januari 1954.

Tugas Sekretariat Dewan KomisarisSekretariat Dewan Komisaris bertugas melakukan kegiatan untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya berupa:• Mempersiapkan rapat, termasuk bahan rapat

(briefing sheet) Dewan Komisaris.• Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai

ketentuan Anggaran Dasar PT PIM.• Mengadministrasikan dokumen Dewan

Komisaris, baik surat masuk, surat keluar, risalah rapat maupun dokumen lainnya.

• Menyusun rancangan RKA Dewan Komisaris.• Menyusun rancangan laporan-laporan Dewan

Komisaris.• Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris.



• Perform other duties of the Board of Commissioners.

• Ensure that the Board of Commissioners follow the laws and regulations and applying GCG principles.

• Giving information that Board of Commission-ers need which regulary and/or if asked.

• Coordinating with the member of the Commit-tee, if needed in times to accelerate the Board of Commissioners task.

• As a connector (laison officer) between the Board of Commissioners (including supporting working units of the Board of Commissioners) with Director or other party.

• In formal communication between the Secretary of the Board of Commissioners and the Directors undertaken by the Secretary of the Company.

• In times of administration order and GCG implementation, the Secretary of the Board of Commissioners have to ensure that the Coordination document is stored well.

The Secretary of the Board of Commissioners Obligation Implementation in 2015a) The Secretary of the Board of Commissioners

is accordance in Board of Commissioners’ Decree about appointment, further more make administratif secretariat activity in the Board of Commissioners circle, hold a Board of Commissioners meeting with Share Holders, Directors, or other parties, provide data/information that the Board of Commissioners and Commissioners Committee need, also collect technical data for Board of Commissioners needs.

b) The Secretary of the Board of Commissioners already has Commissioners’ document storing facility provided by the Company in Commissioners office room in PT PIM Representative Office in Jakarta and have already administrated in and out letter to the Board of Commissioners, and other document in order.

c) The Secretary of the Board of Commissioners have send Invitation to the Board of Commissioners meeting to all members of the Board of Commissioners and other invited parties, provide the meeting needs and documented the result of the Board of Commissioners meeting adequately.

d) The Secretary of the Board of Commissioners have provide the data/information about the monitoring follow up, recommendation and dirction from the Board of Commissioners,materials that is administratif aboutDIrectors’ report/activity

• Memastikan bahwa Dewan Komisaris mematuhi peraturan perundang-undangan serta menerapkan prinsip-prinsip GCG.

• Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta.

• Mengkoordinasikan anggota Komite, jika diperlukan dalam rangka memperlancar tugas Dewan Komisaris.

• Sebagai penghubung (liaison officer) antara Dewan Komisaris (termasuk Organ pendukung Dewan Komisaris) dengan Direksi atau pihak lain.

• Dalam hal komunikasi formal antara Sekretaris Dewan Komisaris dengan Direksi dilakukan melalui Sekretaris Perusahaan.

• Dalam rangka tertib administrasi dan pelaksanaan GCG, Sekretaris Dewan Komisaris wajib memastikan dokumen penyelenggaraan tersimpan dengan baik.

Pelaksanaan Tugas Sekretaris Dewan Komisaris Tahun 2015a) Sekretariat Dewan Komisaris ditetapkan

dalam Lampiran Surat Keputusan Dewan Komisaris tentang pengangkatannya, antara lain menyelenggarakan kegiatan administrasi kesekretariatan di lingkungan Dewan Komisaris, menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris baik dengan Pemegang Saham, Direksi, maupun pihak-pihak lainnya, menyediakan data/informasi yang diperlukan oleh Dewan Komisaris dan Komite Komisaris, serta mengumpulkan data-data teknis untuk keperluan Dewan Komisaris.

b) Sekretaris Dewan Komisaris telah mempunyai fasilitas penyimpanan dokumen Komisaris yang disediakan oleh Perusahaan di ruang Komisaris pada Kantor Perwakilan PT PIM di Jakarta dan telah mengadministrasikan surat keluar dan surat masuk ke Dewan Komisaris, dan dokumen lainnya dengan tertib.

c) Sekretaris Dewan Komisaris telah menyampaikan Undangan rapat Dewan Komisaris kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan pihak-pihak lain yang diundang, menyediakan bahan-bahan rapat dan mendokumentasikan hasil rapat Dewan Komisaris secara memadai.

d) Sekretaris Dewan Komisaris telah menyediakan data/informasi yang berkaitan dengan monitoring tindak lanjut hasil keputusan, rekomendasi dan arahan Dewan Komisaris; bahan/materi yang bersifat administrasi mengenai laporan/kegiatan Direksi dalam mengelola perusahaan; data/


information related to administratif and monitoring support that related to things that needs approval or recommendation from the Board of Commissioners due to Company management that was done good and effective by the Director.

CORPORATE SECRETARY Corporate Secretary has the significant role to make sure transparency of the Company. Appointment and Dismissal of the Corporate Secretary was done by the Directors with an agreement by the Board of Commissioners.

The policy about the Corporate Secretary purpose, regulated in Stated Owned Company Ministry Policy No. PER-01/MBU/2011 Verse 5 Section nine Purpose of Corporate Secretary Article 29.

Corporate Secretary Profile Full Name: T. Suhatsyah Place / Birth of Date: Rantau Prapat, January 28, 1960 Religion: Islam

Education history, graduated S-1 Department of Agronomy, University of North Sumatra Medan in 1985, and completed S-2 Master of Management in 2003 the University of North Sumatra Medan. Start working at PT Pupuk Iskandar Muda in 1986, as a staff of researcher Production Market & Product and Marketing Research Bureau, in 1990 became head of the Guidance Section of the Bureau of Research and Development of Products and Marketing. In 1999 became Chief Secretary of Administration, in 2001 became chairman of the Employee Welfare Foundation, in 2006 became head of the Representative Office in Jakarta, in 2010 was appointed as Secretary of the Company, in 2011 was named a GM Marketing, in 2012 became GM of Human Resources, and on November 17th 2014 back into the Corporate Secretary until now.

The main responsibilities of the Corporate Secretary is to maintain the image and protect the interests of the company through the establishment of communication and a good relationship with stakeholders and support the implementation of the company by the Board of Directors and Board of Commissioners. The position of Corporate Secretary and officials appointed by the Board of Directors, and is responsible to the President Director.

informasi yang berkaitan dengan dukungan administrasi dan monitoring yang berkaitan dengan hal-hal yang harus mendapatkan persetujuan atau rekomendasi dari Dewan Komisaris sehubungan dengan kegiatan pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh Direksi secara baik dan efektif.

SEKRETARIS PERUSAHAANSekretaris Perusahaan memiliki peranan penting dalam memastikan aspek keterbukaan dari Perusahaan. Pengangkatan dan pemberhentian Sekretaris Perusahaan dilakukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.

Ketentuan mengenai pembentukan Sekretaris Perusahaan, diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/ MBU/2011 Bab V Bagian kesembilan Fungsi Sekretaris Perusahaan Pasal 29.

Profil Sekretaris PerusahaanNama Lengkap: T. SuhatsyahTempat / Tgl. Lahir: Rantau Prapat, 28 Januari 1960Agama: I s l a m

Riwayat pendidikan, menyelesaikan Sarjana S-1 jurusan Agronomi Universitas Sumatra Utara Medan tahun 1985, dan menyelesaikan S-2 Magister Manajemen pada tahun 2003 Universitas Sumatra Utara Medan. Mulai bekerja di PT Pupuk Iskandar Muda sejak tanggal 1986, sebagai staf peneliti Pasar & Produksi Biro Penelitian Produk dan Pemasaran, tahun 1990 menjadi kepala Seksi Pembinaan Dan Pengembangan Biro Penelitian Produk dan Pemasaran. Tahun 1999 menjadi Kepala Bagian Sekretaris Tata Usaha, tahun 2001 menjadi ketua Yayasan Kesejahtraan Karyawan, tahun 2006 menjadi kepala Kantor Perwakilan Jakarta, tahun 2010 diangkat menjadi Sekretaris Perusahaan, tahun 2011 diangkat menjadi GM Pemasaran, tahun 2012 menjadi GM Sumber Daya Manusia, dan pada tanggal 17 Nopember 2014 kembali menjadi Sekretaris Perusahaan sampai sekarang.

Tanggung jawab utama Sekretaris Perusahaan adalah untuk memelihara citra dan melindungi kepentingan perusahaan melalui terbentuknya komunikasi dan hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) serta mendukung penyelenggaraan perusahaan oleh Direksi dan Dewan Komisaris. Kedudukan dan Pejabat Sekretaris Perusahaan ditunjuk dan diangkat oleh Direksi, dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.



The Corporate Secretary has a level position of General Manager and currently held by T. Suhatsyah since November 17, 2014. The Corporate Secretary has met the qualifications to support its work, both in the areas of Governance, Public Relations, Legal, Secretarial, and organizations, AGM, the Board of Directors Meeting, BOC-BOD meeting, and other activities with stakeholders.

In PT PIM organitation structure, the Corporate Secretary is responsible to the Main Director. The Corporate Secretary job scope including community relations, law, Corporate Governance, risk management, secretarial also partnership program and community development.

The Corporate Secretary has he main purpose, that is (a) make sure to obey the used ruled and GCG implementation, (b) be the official center of information and publication for PT PIM, as also as connector between the Directors and the Board of Commissioners and stakeholders, PT PIM Communicator, (e) administrator and document holder of PT PIM.Hence, the Corporate Secretary has the main role for the business continuity based on the rules applied.

Main Responsibilities 1. Carrying out activities related to the Sharehold-

ers, Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, as well as parallel Work Unit in the company; Companies such as scheduling meetings, coordinating the preparation of meeting materials, coordinating the meetings, attend- ing meetings, preparing minutes of meetings, administer and follow up meeting decisions.

Meeting type managed Corporate Secretary include: • Meeting of the Board of Directors with Organ

Company. • Meeting of the Board of Directors with the

staff. • Meeting (briefing) Directors employees.• Board of Directors meetings with

stakeholders.2. Coordinating and controlling the activities of

three (3) work units under the Corporate Secre- tary and is responsible for the development of human resources on the listing.

3. Organize Corporate Communication functions, ie related touch and deliver information

Sekretaris Perusahaan memiliki kedudukan setingkat General Manager dan saat ini dijabat oleh T. Suhatsyah sejak tanggal 17 bulan Nopember 2014. Kualifikasi Sekretaris Perusahaan telah memenuhi untuk mendukung tugasnya, baik di bidang Kepatuhan, Kehumasan, Hukum, Kesekretariatan, maupun organisasi RUPS, Rapat Direksi, Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris, dan kegiatan lainnya dengan stakeholders.

Dalam struktur organisasi PT PIM , Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Lingkup pekerjaan Sekretaris Perusahaan mencakup hubungan masyarakat, hukum, tata kelola perusahaan, manajemen risiko, kesekretariatan serta program kemitraan dan bina lingkungan.

Sekretaris Perusahaan memiliki fungsi utama, yaitu (a) memastikan kepatuhan terahadap peraturan perundangan dan penerapan GCG, (b) pusat informasi dan publikasi resmi PT PIM, sebagai penghubung antara Direksi dengan Dewan Komisaris dan pemangku kepentingan, komunikator PT PIM, (e) penatausahaan dan penyimpanan dokumen PT PIM.

Oleh karena itu, Sekretaris Perusahaan memiliki peranan penting guna keberlangsungan usaha sesuai peraturan yang berlaku.

Tanggung Jawab Utama Sekretaris Perusahaan.1. Menyelenggarakan kegiatan yang ber--

hubungan dengan Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, serta Unit Kerja paralel di perusahaan; seperti mengatur jadwal rapat perusahaan, mengkoordinasikan persiapan bahan-bahan rapat, mengko-ordinasikan penyelenggaraan rapat, meng-hadiri rapat, menyiapkan risalah rapat, mengadministrasikan dan menindaklanjuti keputusan rapat.

Jenis rapat yang dikelola Sekretaris Perusahan meliputi:• Rapat Direksi dengan Organ Perusahaan.• Rapat Direksi dengan Staf.• Rapat (briefing) Direksi karyawan.• Rapat Direksi dengan stakeholder.

2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan 3 (tiga) unit kerja yang ada dibawah Sekretaris Perusahaan serta bertanggung jawab terhadap pengembangan SDM yang berada dalam jajaran tersebut.

3. Menyelenggarakan fungsi Corporate Communication, yaitu berhubungan dan memberikan penjelasan kepada pihak ketiga


to a third party either directly or indirectly on matters related to the activities of the company, for example, the press and media, government and society.

4. Coordinate and is responsible for corporate communications and media publishing corporate identity such as: Annual Report, Calendar, Bulletin and others.

5. Coordinate the activities of the Community Development and Coordinating Regional Development Fund management.

6. Coordinate the activities of the Legal Affairs Department eg preparation memo unrelated to personnel affair, the Letter of Agreement, Articles of Association and others.

7. Implementation of GCG application, compliance, company code of ethics and integrity pacts in PT Pupuk Iskandar Muda.

8. Establish a good corporate image. 9. Implementation of the agenda of the Company

in accordance with the principles of corporate governance.

Programs that have been successfully completed in 2015 are:1. Whistle blowing system and control

Gratification;2. Statement of Commitment Application of

Control Gratification; 3. Point Policy Board for Dekom and Complaints

Violations (Whistle blowing) and control Gratuities;

4. Implementation of GCG assessment that was done by Aceh BPKP in November-December 2015

5. Issue Letter of Official Memo of Board of Directors related to the implementation of GCG in PT Pupuk Iskandar Muda;

6. Preparing the Corporate Governance Policy.7. In the case of the implementation of the

agenda of the Company, in 2015 the corporate secretary has been carrying out the agenda of BOC - BOD meetings and internal meetings and internal meeting of Directors and RUPS.

8. PT PIM has made RJP 2011-2015 and have been delivered to the Board of Commissioners. This RJP has been legalized from RUPS.

9. Preparation of RKAP in 2012, 2013 and 2014 have been aligned with the Company CPR and use as directed by the basic assumption PT Pupuk Indonesia (Persero) as shareholders.

10. To achieve the goal, PT PIM have made some steps to make preparation as some changes in organizatoinal structure, infrastructure development and improvement of the Company, including SOP, policies and

baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai hal-hal yang terkait dengan kegiatan perusahaan, misalnya pers & media, pemerintah dan masyarakat.

4. Mengkoordinasikan dan bertanggung jawab terhadap penerbitan media komunikasi perusahaan dan corporate identityseperti: Annual Report, Kalender, Bulletin dan lain-lain.

5. Mengkoordinasikan kegiatan Community Development & Mengkoordinasikan pengelolaan Dana Pembinaan Wilayah.

6. Mengkoordinasikan kegiatan Legal Affairs misalnya penyiapan Memo Dinas yang tidak terkait dengan kepersonaliaan, Surat Keputusan, Surat Perjanjian, Anggaran Dasar dan lain-lain.

7. Terlaksananya penerapan GCG, Kepatuhan, kode etik Perusahaan dan pakta integritas di PT Pupuk Iskandar Muda.

8. Membangun citra Perusahaan yang baik.9. Terlaksananya agenda Perseroan sesuai

dengan prinsip tata kelola Perusahaan.

Program-program yang telah berhasil diselesai-kan di tahun 2015 adalah:1. Prosedur Kebijakan Pengelolaan Pengaduan

Pelanggaran (Whistle blowing system) dan pengendalian Gratifikasi;

2. Pernyataan Komitmen Penerapan Pengendalian Gratifikasi;

3. Kebijakan Bersama Dekom dan Direksi untuk Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (Whistle blowing)dan pengendalian Gratifikasi;

4. Pelaksanaan assessment penerapan GCG di PT PIM yang dilaksanakan oleh BPKP Perwakilan Aceh pada bulan Nopember – Desember 2015.

5. Menerbitkan Surat Memo Dinas Direksi yang terkait dengan pelaksanaan GCG di PT Pupuk Iskandar Muda;

6. Menyiapkan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan.

7. Dalam hal pelaksanaan agenda Perseroan, pada tahun 2015 Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan agenda rapat Direksi – Dewan Komisaris serta, rapat internal Direksi dan RUPS

8. PT PIM telah membuat RJP 2011-2015 dan telah disampaikan kepada Dewan Komisaris. RJP tersebut telah memperoleh pengesahan RUPS.

9. Penyusunan RKAP 2012, 2013 dan 2014 telah selaras dengan RJP Perusahaan dan menggunakan asumsi dasar sesuai arahan PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai Pemegang Saham.

10. Untuk mendukung pencapaian tujuan



information systems as well as improving the quality of human resources.

Corporate Secretary’s Duties Implementation in 2015Law• Preparing legal administration which include

contract manufacturing, contract discussions, agreements, addendums, legal opinion and recommendation process of making the Decree of Directors.

• Manage the handling of legal cases Company.• Following the meetings actively solving

problems both internally and externally together with government agencies.

• Complete request legal opinions from related units.

• Company licensing.• Secretariate Field• Preparing the Decree of the Board of Directors,

meeting invitations, meeting minutes.• Management of office supplies.• Archival system management services

company with major operations demand, borrowing and delivery of important documents of the Company and to the Archive Center.

• Conducting a report to the Central Bureau of Statistics Aceh Utara and Aceh Province, Department of Industry, Cooperatives and SMEs, the Environment Agency, Agency for Investment Activity Moda (BKPM) Aceh province, the Directorate General of Foreign Trade.

Public Relations• Creating and fostering good relationships

with stakeholders, the scope of the Provincial Government of Aceh, North Aceh government and media relations as well as the surrounding community.

• The provision of funds for the various activities undertaken educational institutions, religious organizations, civil society, both in the Government of North Aceh and North Aceh Affairs in accordance with the circles I, II & III in Aceh province or outside the province.

• Receiving a visit from government institutions, educational and nongovernmental organiza-tions.

• Issued a variety of publications either through

tersebut, PT PIMtelah melakukan langkah-langkah persiapan seperti perubahan struktur organisasi, pengembangan dan penyempurnaan infrastruktur Perusahaan, termasuk Standar Operasional Prosedur (SOP), kebijakan dan sistem informasi serta meningkatkan kualitas SDM.

Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan pada 2015

Bidang Hukum• Menyiapkan administrasi hukum yang meliputi

pembuatan kontrak, pembahasan kontrak, perjanjian, adendum, pendapat hukum dan rekomendasi proses pembuatan Surat Keputusan Direksi.

• Mengelola penanganan kasus-kasus hukum Perusahaan.

• Mengikuti secara aktif rapat-rapat penyelesaian permasalahan baik di internal maupun eksternal bersama instansi pemerintah.

• Menyelesaikan permintaan pendapat hukum dari unit kerja terkait.

• pengurusan perizinan perusahaan.• Bidang Kesekretariatan• Menyiapkan Surat Keputusan Direksi,

undangan rapat, notulen rapat • Pengelolaan perlengkapan kantor.• Pengelolaan sistem kearsipan Perusahaan

dengan kegiatan utama layanan permintaan, peminjaman dan penyerahan dokumen penting Perusahaan dari dan ke Pusat Arsip.

• Melaksanakan kegiatan laporan kepada Badan Pusat Statistik Aceh Utara dan Provinsi Aceh, Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM, Badan Lingkungan Hidup, Badan Kegiatan Penanaman Moda (BKPM) Provinsi Aceh, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri.

Bidang Hubungan Masyarakat• Menciptakan dan membina hubungan yang

baik dengan pemangku kepentingan, lingkup Pemerintahan Provinsi Aceh, Pemerintah Aceh Utara dan hubungan dengan media serta masyarakat sekitar.

• Pemberian bantuan dana untuk berbagai kegiatan yang dilakukan institusi pendidikan, keagamaan, organisasi, kemasyarakatan, Pemerintahan baik di Aceh Utara maupun Luar Aceh Utara sesuai dengan lingkaran I, II & III di Provinsi Aceh atau diluar provinsi Aceh..

• Menerima kunjungan tamu dari institusi Pemerintahan, pendidikan dan organisasi LSM.

• Menerbitkan berbagai macam publikasi baik


Media PT PIM, leaflet, company profile and annual reports .

• Implement company information through local and national print media.

• Field of Corporate Governance and Risk Management.

• Conducting Assessment of GCG implementa-tion in 2015 by BPKP Team Representative Aceh in November-December 2015.

• To socialize GCG, Training of Trainer assessors Candidate of GCG company’s internal, Code of Ethics, complaints of violations of the Code of Conduct through the management of WBS, program control Grati cation and risk management to employees and stakeholders in collaboration with the BPKP Representative Aceh and the Corruption Eradication Commission (KPK) of Indonesia in October 2015.

• Assessing the maturity of risk management based on ISO 31000 : 2009 in PT PIM.

• Legalization Policy Wealth Report State (LHKPN) PT PIM signed by the Managing Director.

• Preparation and submission of reports Pro l Risk Management Company to the Managing Director, the Board of Directors, Board of Commissioners and shareholders on a quarterly basis.

• Preparation and submission of compliance reports every semester I and II submitted to the President Director of PT PIM.

• Preparation and submission of Code Violation Complaint Reports through the WBS and RoW penegendalian cation to the President Director of PT PIM and Shareholders of each semester I and II.

• Implement a coordination meeting with the Corporate Governance Committee, Risk Management and Investment Monitoring periodically.

Field of Partnership and Community Development Program• Provide capital loans on the partners in the

North Aceh region and in the province of Aceh.

• Conduct the implementation of the Community Development Program in natural disasters, public education, public health assistance and conservation of nature.

• Carrying out CSR activities for the surrounding community together in a circle Company I, II & III in Aceh Utara and Aceh province, but prioritized villages fostered by PT PIM, the village of Tambon Baroh, Tambon Tunong village, Paloh Gadeng, Mameh Nalueng Blang

melalui Media PT PIM, leaflet, company profile dan laporan tahunan.

• Melaksanakan informasi perusahaan melalui media cetak lokal dan nasional.

• Bidang Tata Kelola Perusahaan dan Manajemen Risiko

• Melaksanakan Assessment penerapan GCG 2015 oleh Tim BPKP Perwakilan Aceh bulan Nopember – Desember 2015.

• Melaksanakan sosialisasi GCG, Training Of Trainer Calon asesor GCG internal perusahaan, Kode Etik Perusahaan, pengaduan pelanggaran Kode Etik Perusahaan melalui pengelolaan WBS, program pengendalian gratifikasi dan manajemen risiko kepada karyawan dan pemangku kepentingan yang bekerjasama dengan BPKP Perwakilan Aceh dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI pada bulan Oktober 2015.

• Melaksanakan penilaian maturitas penerapan manajemen risiko berbasis SNI ISO 31000:2009 di PT PIM.

• Pengesahan Kebijakan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) PT PIM yang ditandatangani oleh Direktur Utama.

• Penyusunan dan penyampaian Laporan Profil Manajemen Risiko Perusahaan kepada Direktur Utama, Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham secara triwulanan.

• Penyusunan dan penyampaian Laporan Kepatuhan setiap semester I dan II disampaikan kepada Direktur Utama PT PIM.

• Penyusunan dan penyampaian Laporan Pengaduan Pelanggaran Kode Etik melalui WBS dan penegendalian gratifikasi kepada Direktur Utama PT PIM dan Pemegang Saham setiap semester I dan II.

• Melaksanakan rapat koordinasi dengan Komite GCG, Pemantauan Manajemen Risiko dan Investasi secara berkala.

Bidang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan• Memberikan pinjaman permodalan pada

mitra binaan di wilayah Aceh Utara maupun di wilayah Provinsi Aceh.

• Melakukan pelaksanaan Program Bina Lingkungan pada bencana alam, pendidikan masyarakat, bantuan kesehatan masyarakat dan pelestarian alam.

• Menjalankan kegiatan CSR bersinergi untuk masyarakat sekitar Perusahaan dalam lingkaran I, II & III di Aceh Utara maupun Provinsi Aceh, namun diprioritaskan pada desa-desa binaan PT PIM yaitu desa Tambon Baroh, desa Tambon Tunong, desa Paloh Gadeng, desa Blang Nalueng Mameh, desa



village, the village of Blang Mee, Keude village of Krueng Geukueh (circle - I)

Company’s Secretary Competency Training Program In order to keep abreast of the latest developments regarding the implementation of the functions and roles of Corporate Secretary effectiveness, there are educational programs and training undertaken by the Corporate Secretary. Following the training program followed Secretary of the Company during 2015 were:

INTERNAL AUDIT UNITCorresponding Regulation of the Minister of State Enterprises No. PER-01/MBU/2011 on Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in State-Owned Enterprises, the Board of Directors are obliged to implement the internal control to establish Internal Audit and make the Charter of Internal Audit.

Internal Audit Unit is led by the Head appointed and dismissed by the Director of the company’s internal mechanism based on the approval of the Board of Commissioners/Board of Trustees. Internal Audit Unit (SPI) is a business unit with position one level below the Board of Directors assigned to supervise the internal. In performing its duties SPI is responsible and reports directly to the Managing Director and communicate intensively with the Audit Committee.

Internal Audit Charter was first enacted on November 1st 2007 by the President Director of PT Pupuk Iskandar Muda. This Charter was further revised into Internal Oversight Charter which was passed by the Director and Commissioner on December 27th 2013.

Blang Mee, desa Keude Krueng Geukueh (lingkaran-I)

Program Pelatihan Kompetensi Sekretaris PerusahaanAgar dapat terus mengikuti perkembangan terkini mengenai pelaksanaan fungsi dan peran Sekretaris Perusahaan yang efektif, terdapat program pendidikan dan pelatihan yang diikuti Sekretaris Perusahaan. Berikut program pelatihan yang diikuti Sekretaris Perusahaan selama 2015 adalah:

SATUAN PENGAWASAN INTERNSesuai Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern dengan membentuk Satuan Pengawasan Intern dan membuat Piagam Pengawasan Intern.

Satuan Pengawasan Intern dipimpin oleh Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. Satuan Pengawasan Intern (SPI) merupakan unit kerja dengan kedudukan satu tingkat di bawah Direksi yang ditugaskan untuk melakukan pengawasan intern. Dalam menjalankan tugasnya SPI bertanggung jawab dan melapor langsung kepada Direktur Utama dan berkomunikasi secara intensif dengan Komite Audit.

Piagam Satuan Pengawasan Intern pertama kali disahkan pada tanggal 1 Nopember 2007 oleh Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda. Piagam ini selanjutnya direvisi menjadi Piagam Pengawasan Internal yang disahkan oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama pada tanggal 27 Desember 2013.

NO NAMA BADGE DEPT. TANGGAL PELAKSANAAN TRAINING TEMPAT PENYELANGGARA

1 T. Suhatsyah, Ir, MM T-871287 Sekper 18/05/2015 21/05/2015 Assesment Pejabat Eselon-I Jakarta

Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC)

2 T. Suhatsyah, Ir, MM T-871287 Sekper 30/05/2015Pelatihan Telent Management Pejabat Eselon-I

Jakarta Pupuk Indonesia HC

3 T. Suhatsyah, Ir, MM T-871287 Sekper 16/06/2015 18/06/2015 Assesment Pejabat Eselon-I Jakarta LMFE-UI dan Pupuk

Indonesia HC

4 T. Suhatsyah, Ir, MM T-871287 Sekper 19/10/2015 23/10/2015

Leadership Development Program Eselon-I BUMN

Jakarta LMFE-UI dan Pupuk Indonesia HC


Satuan Pengawasan Intern dipimpin oleh kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. Satuan Pengawasan Intern (SPI) merupakan unit kerja dengan kedudukan satu tingkat di bawah Direksi yang ditugaskan untuk melakukan pengawasan intern. Dalam menjalankan tugasnya SPI bertanggung jawab dan melapor langsung kepada Direktur Utama dan berkomunikasi secara intensif dengan Komite Audit.

Penyusunan Piagam SPI disusun berdasarkan pada peraturan perundangan dan standar-standar umum yang berlaku, yaitu Peraturan Bapepam LK No. 1X.1.7 yang merupakan lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit lnternal. Standar Profesi Audit Internal yang dikeluarkan oleh asosiasi Audit lnternal.

Piagam Pengawasan Internal mengatur tentang Visi, Misi, kedudukan, peran, tugas dan tanggung jawab, serta wewenang, kode etik, Sasaran dan Objek Audit Internal, Kegiatan Pengawasan Internal, Hubungan dengan Auditor Eksternal dan Komite Audit, Hubungan dengan Manajemen, Tanggung Jawab dan Wewenang Manajemen.

Sesuai dengan Piagam SPI, SPI merupakan organisasi yang bersifat independen dan obyektif, dipimpin oleh Kepala SPI. Dalam melaksanakan perannya, SPI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan berkomunikasi secara intensif dengan Komite Audit, sehingga Kepala SPI dapat melaporkan atau menginformasikan masalah-masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan audit.

Tugas dan Tanggung Jawab serta Wewenang Satuan Pengawasan InternAdapun tugas dan tanggung jawab SPI terdiri dari:• Menyusun PKPT yang fleksibel dengan

metodologi berbasis risiko yang memadai serta menyampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

• Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai kebijakan perusahaan sekurang-kurangnya 1 kali dalam 3 tahun.

• Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.

• Memberikan saran perbaikan dan informasi yang

Internal Audit Unit is led by chief who is appointed and dismissed by the Director of the company’s internal mechanism based on the approval of the Board of Commissioners/Board of Trustees. Internal Audit Unit (SPI) is a business unit with position one level below the Board of Directors Assigned to supervise the internal. In performing its duties SPI is responsible and reports directly to the Managing Director and comunicate intensively with the Audit Committee.

Drafting the Charter of SPI is based on legislation and general standards applicable, namely Bapepam LK No. 1X.1.7 which is an annex the Chairman of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution No. Kep-496/BL/2008 dated 18 November 2008 on the Establishment and Guidelines Internal Audit Charter. Internal Audit Professional Standards issued by the Auditing Association Internal.

Charter of Internal Oversight governing vision, mission, position, role, duties and responsibilities, and authority, code of ethics, Goal and Object of Internal Audit, Supervision of the Internal Relationships with External Auditors and the Audit Committee, Relations with Management, Responsibility and Authority management.

In accordance with the Charter of SPI, SPI is an organization that is independent and objective, chaired by the Head of Internal Audit. For its part, the SPI is directly responsible to the President Director and communicate intensively with the Audit Committee, so that the Head of Internal Audit to report or inform issues related to the audit program.

Duties and Responsibilities and Authority of Internal Audit Unit• The duties and responsibilities of SPI consist of:• Develop PKPT which are flexible with appropriate

risk-based methodology and submit to the President Director and Board of Commissioners.

• Test and evaluate the implementation of internal control and risk management system according to company policy at least 1 time in 3 years.

• Conduct audit and evaluate the e ciency and effectiveness of finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities.

• Give improvement advice and objective information about activities that have been checked on all management levels.

• Convey Supervision Implementation Report



to the President Director and Board of Commissioners.

• Survey, analyze, and convey improvement follow-up implementation that was advised.

• Compose a program to evaluate the internal audit’s activity quality.

• Do a special audit if needed, as long as it is related to the company’s business.

• Push and monitor audit’s follow-up from related parties, both in terms of internal and external audit result.

• As the external auditor partner, which is related to controlling, risk management and governance of the company.

• As a partner of the Audit Committee.

In implementing it’s function, SPI has the authority to:• Gain full access of all relevant information

from management and employees regarding audit’s obligations implementation.

• Ask for clarification to working unit management if there is any follow-up upon an issue.

• Communicate directly with the Director, Board of Commissioners and/or the Audit Committee.

• Do regular or incidental meetings with the Director, Board of Commissioners and/or the Audit Committee.

• Coordinate activities with the external auditors.

• Coordinate with SPI PT Pupuk Indonesia (Persero)

obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.

• Menyampaikan Laporan Pelaksanaan Pengawasan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

• Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.

• Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan.

• Melaksanakan audit khusus bila diperlukan, sepanjang terkait dengan bisnis Perusahaan.

• Mendorong dan memonitor tindak lanjut audit dari pihak terkait, baik dalam hal hasil audit intern maupun ekstern.

• Sebagai mitra kerja auditor eksternal, yang antara lain terkait dengan pengendalian, evaluasi manajemen risiko dan tata kelola Perusahaan.

• Sebagai mitra kerja Komite Audit.

Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, SPI berwenang untuk:• Mendapatkan akses seluruh informasi yang

relevan dari manajemen maupun karyawan terkait pelaksanaan tugas-tugas audit.

• Meminta penjelasan kepada manajemen unit kerja apabila ada dilakukan tindak lanjut terhadap suatu permasalahan.

• Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit.

• Melakukan rapat secara berkala atau insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit.

• Melakukan koordinasi kegiatan dengan auditor eksternal.

• Melakukan koordinasi dengan SPI PT Pupuk Indonesia (Persero).

Struktur & Kedudukan

Kepala

Satuan Pengawasan Intern

Kelompok PengawasanOperasional

Kelompok PengawasanKeuangan

StafKa. SPI

Klp Sekretariat

Direktur Utama


Personnel Qualification and SertificationHuman Resources and Internal Auditor Qualifications

RequirementsEvery PT PIM’s internal auditor must fulfill these requirements, such as:• Have integrity and professional behavior,

independent, honest, and objective in implementing their duties.

• Have knowledge and audit technical experience and skills relevant to his/her field of duty.

• Have knowledge of regulations in the stock market field and other related statues.

• Have communication and interaction skills, both effectively verbal and written, with the company’s internal and external parties.

• Fulfill the profession standard released by the internal audit association.

• Obey the Internal Audit Code of Ethics• Maintain confidentiality of the company’s data

regarding the implementation of the internal audit’s obligation and responsibility, except required by legislation or court decision.

• Understand the principles of internal controlling, a good company’s management and risk management.

• Willing to improve knowledge, skill, and professional capabilities continuously.

At the moment, the head of Internal Audit (SPI) oversees 8 (eight) employees. PT PIM’s SPI auditor is required to have certain qualifications and certification. Qualification and certification of SPI personnel:

Some of internal audit education and non-certificated training, that the personnel of SPI follow in 2015, is as follows:1. Audit Certification Training Internal Advance

Level II2. Internal Audit National Seminar3. Seminar and National Deliberation of the

Head of SPI 4. Training Update of PSAK in 20155. Risk Maturity Level (RML) Training

Kualifikasi & Sertifikasi PersonilSumber Daya Manusia dan Kualifikasi Auditor Internal

PersyaratanSetiap auditor internal PT PIM harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:• Memiliki integritas dan perilaku yang

profesional, independen, jujur dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya.

• Memiliki pengetahuan dan pengalaman teknis audit dan disiplin ilmu yang relevan dengan bidang tugasnya.

• Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundangan terkait lainnya.

• Memiliki kecakapan berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif, baik dengan pihak internal maupun pihak eksternal Perusahaan.

• Mematuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh asosiasi audit internal.

• Mematuhi Kode Etik Audit Internal.• Menjaga kerahasiaan informasi dan/atau

data Perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab audit internal kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau penetapan atau putusan pengadilan.

• Memahami prinsip-prinsip pengendalian internal, tata kelola Perusahaan yang baik dan manajemen risiko.

• Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya secara terus-menerus.

Saat ini Kepala SPI membawahi 8 (delapan) orang karyawan. Auditor SPI PT PIM disyaratkan memiliki kualifikasi dan sertifikasi tertentu. Kualifikasi dan sertifikasi personil SPI:

No Kualifikasi Jumlah Personil

1. Sertifikasi Audit Intern Tingkat Lanjutan 2 Orang

2. Qualified Internal Auditor 2 Orang

Beberapa pendidikan dan pelatihan non sertifikasi bidang audit internal yang diikuti personil SPI dalam tahun 2015 yaitu:1. Pelatihan Sertifikasi Audit Internal Tingkat

Lanjutan II2. Seminar Nasional Internal Audit3. Seminar dan Musyawarah Nasional Forum

Kepala SPI4. Training Update PSAK tahun 20155. Pelatihan Risk Maturity Level (RML)



6. Training with personnel of Intern Supervision Unit of PT Pupuk Indonesia (Persero)

Work Programs and Realization in 2015On 2015, PT Pupuk Iskandar Muda’s Intern Supervision Unit has successfully implement some of these programs such as:

6. Pelatihan bersama personil Satuan Pengawasan Intern PT Pupuk Indonesia (Persero)

Program Kerja dan Realisasi Tahun 2015Pada tahun 2015, Satuan Pengawasan Intern PT Pupuk Iskandar Muda telah berhasil menjalankan program-program sebagai berikut:

No Program Kegiatan Realisasi

1

Melakukan pemeriksaan di bidang keuangan dan operasional dengan sasaran pemeriksaan sebagai berikut :a) Menilai sistem pengendalian akuntansi dan

keuangan.b) Pemeriksaan kelengkapan dan kewajaran

laporan keuanganc) Pemeriksaan terhadap peraturan yang

berlaku.d) Pemeriksaaan terhadap pengamanan asset

perusahaan.e) Menilai efektifitas dan efesiensi pengelolaan

sumber daya dan aktivitas perusahaan.

Telah menerbitkan 21 Laporan Hasil Pemeriksaan

2 Memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil audit internal dan eksternal

Pemantauan atas management letter KAP tahun buku 2014, pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK RI, BPKP, SPI PT Pupuk Indonesia (Persero) dan rekomendasi hasil audit internal

3

Memantau tindak lanjut keputusan dan arahan RUPS:a) RKAP dan RKA PKBL tahun buku 2015b) Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan

Keuangan Tahun Buku 2014

a) Pemantauan Tindak Lanjut 26 Item Keputusan dan 75 Arahan RUPS RKAP dan RKA PKBL tahun buku 2015

b) Pemantauan Tindak Lanjut 16 Item Keputusan dan 49 Arahan RUPS Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2014

4Melaksanakan fungsi Counterpart dengan auditor eksternal (KAP, BPK RI, BPKP, SPI PT Pupuk Indonesia (Persero))

a) General Audit atas Laporan Keuangan PT PIM Tahun 2014 oleh KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan

b) Pemeriksaan Interim atas Perhitungan Subsidi Pupuk dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun Anggaran 2014 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI AKN VII

c) General Audit atas Laporan Keuangan tahun buku 2015 oleh KAP Tanudiredja, Wibisana dan Rekan

d) Pemeriksaan Subsidi Pupuk dan Subsidi Benih Tahun Anggaran 2014 oleh BPK RI AKN IV

e) Reviu Usulan HPP Pupuk Bersubsidi tahun 2016 oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

f) Reviu Sistem Pengendalian Internal Perusahaan oleh Komite Audit PT Pupuk Iskandar Muda

g) Audit Pengelolaan Material PT PIM oleh SPI PT Pupuk Indonesia (Persero)

h) Evaluasi Peran PT PIM Dalam Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional dan Verifikasi Pelaksanaan Program GP3K Intensifikasi Tahun 2014 oleh BPKP Perwakilan Aceh.

i) Pemeriksaan Kinerja atas Pengelolaan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun Anggaran 2013 s.d. Semester I 2015 pada Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian oleh BPK RI AKN IV

j) Pemeriksaan Interim atas Perhitungan Subsidi Pupuk dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun Anggaran 2015 oleh BPK RI AKN VII

k) Counterpart Assessment GCG Tahun 2014l) Penyusunan Laporan Arsersi Manajemen Tahun 2014 oleh

Dierktorat Jendral Anggran-Direktorat Anggran III.

5 Kelengkapan Prosedur Penyempurnaan Prosedur Satuan Pengawasan Intern.


Head of SPI ProfileIntern Supervision Unit (SPI) was chaired by Munawar Effendi, born in Lhokseumawe, on February 17th 1961.

Education:Finished Bachelor’s Degree in Accounting in Syiah Kuala University in Banda Aceh in 1986, finished Master’s Degree in Management in University of Medan North Sumatera in 2003.

Career:Starting his career at PT PIM in 1987 as an Audit Assistant in finance, then in 1996 was appointed to be the Head of General Accounting and Accounting Bureau Verification, then was appointed to be the Head of Accounting Bureau in 2002. In 2007, he was appointed to be the Head of Intern Supervision. In 2011, became the Finance General Manager until 2013, then was trusted again to be the Head of Intern Supervision Unit.

Internal Controlling SystemInternal Supervision Unit has composed a Company Internal Controlling Policy System and Company Internal Controlling Assessment System Guidelines. The making of the guidelines was done as a form of supervision function in achieving the organization’s purpose by making sure the entire operational and management process are done and well managed.

Internal Controlling System EvaluationThe company has continuously evaluate on internal controlling system effectiveness, which is implemented by internal auditor (SPI) and external auditor. The company since 2011 has asked external auditor (KAP) to evaluate obedience to statues and Internal Controlling. Obedience evaluation report to statues and Internal Controlling for the last year on December 31st 2014, which was published by the KAP, stated there are 6 (six) findings regarding the intern controlling of PT Pupuk Iskandar Muda. Those findings had been finished followed-up.

Profil Kepala SPIKepala Satuan Pengawas Intern (SPI) dijabat oleh Munawar Effendi, Dilahirkan di Lhokseumawe, pada tanggal 17 Februari 1961.

Pendidikan : Menyelesaikan pendidikan Sarjana S-1 di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Jurusan Akuntansi pada tahun 1986, menyelesaikan S-2 Magister Manajemen di Universitas Sumatera Utara Medan pada tahun 2003.

Perjalanan Karir:Mengawali karir di PT PIM pada tahun 1987 sebagai Asisten Audit Bidang Finansial, selanjutnya pada tahun 1996 diangkat menjadi Kepala Bagian Akuntansi Umum & Verifikasi Biro Akuntansi kemudian diangkat menjadi Kepala Biro Akuntansi pada tahun 2002. Pada tahun 2007 diangkat menjadi Kepala Pengawasan Intern. Pada tahun 2011 menjadi General Manager Keuangan sampai dengan tahun 2013 dan selanjutnya dipercaya kembali menjadi Kepala Satuan Pengawasan Intern.

Sistem Pengendalian InternalSatuan Pengawasan Internal telah menyusun Kebijakan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan dan Pedoman Assessment Sistem Pengendalian Internal Perusahaan. Penyusunan pedoman tersebut dilakukan sebagai bentuk fungsi pengawasan terhadap pencapaian tujuan organisasi dengan memastikan seluruh proses operasional maupun manajemen dilaksanakan dan dikelola dengan baik.

Evaluasi Sistem Pengendalian InternalPerseroan secara terus menerus melakukan evaluasi atas efektivitas sistem pengendalian internal yang diterapkan baik oleh auditor internal (SPI) maupun auditor eksternal. Selain itu, Perseroan sejak tahun 2011 juga meminta auditor eksternal (KAP) untuk melakukan evaluasi kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan Pengendalian Internal. Laporan evaluasi kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan Pengendalian Internal untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 yang diterbitkan KAP menyatakan ada 6 (enam) temuan terkait pengendalian intern PT Pupuk Iskandar Muda. Temuan-temuan tersebut telah selesai ditindaklanjuti.

Munawar efendiKepala Satuan Pengawas Intern



External AuditorThe general audit implementation of Finance Report in book year of 2015, PT Pupuk Indonesia (Persero) with it’s subsidiary done a tender process together and PT Pupuk Indonesia set Tanudiredja, Wibisana & Associates Public Accountant Office as an external auditor.

Audit implementation by the Public Accountant Office includes:1) Finance Report in book 2015 audit2) Partnership and Environmental Building (PKBL)

Program Report in book 2015 audit3) Review on performance evaluation report,4) RUPS follow-up directions evaluation5) Key Performance Indicator (KPI) level appraisal6) Obedience to statues applied and internal

controlling evaluation.

Audit implementation by the KAP is implemented according to the audit standard and the external auditor has not receive any delays in needed documents accessed from organization units. The result of the audit have been conveyed in audit’s report and the problems have been conveyed through management letter to Director.

This table shows the summary of fees and services. In 2011, 2012, 2013, 2014, and 2015:

COMPANY’S CODE OF ETHICSPT Pupuk Iskandar Muda has a high commitment to the Company’s Code of Ethics that controls corporation and individual behavior. Since 2007, PIM had implemented GCG principles in the company’s working culture, which is a culture to implement transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness.

Auditor eksternalPelaksanaan General Audit atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2015, PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama anak perusahaan melakukan proses tender bersama dan PT Pupuk Indonesia (Persero) menetapkan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan sebagai auditor eksternal.

Pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik meliputi:1) Audit atas laporan keuangan tahun buku

2015.2) Audit atas laporan keuangan Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) tahun buku 2015

3) Review atas laporan evaluasi kinerja, 4) Evaluasi tindak lanjut arahan RUPS,5) Penilaian Tingkat Pencapaian Key Performance

Indicator(KPI), 6) Evaluasi kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan pengendalian internal.

Pelaksanaan audit oleh KAP dilaksanakan sesuai standar audit dan auditor eksternal tidak memperoleh hambatan dalam mengakses dokumen dari unit organisasi yang dibutuhkan. Hasil audit telah disampaikan dalam laporan audit dan permasalahan yang ada telah disampaikan melalui management letter kepada Direksi.

Tabel berikut menyajikan ringkasan biaya dan jasa. Tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015:

KeteranganInformation 2015 2014 2013 2012 2011

Nama KAPPublic Accountant Office

Tanudiredja, Wibisana & Rekan

Tanudiredja, Wibisana & Rekan

Aryanto, Amir Yusuf, Mawar & Saptono



Biaya AuditAudit Fee

Rp 525 Juta / million

Rp 475 Juta / million

Rp. 298 Juta / million



Biaya Jasa LainnyaOther Services Fee

Biaya Out of Pocket Expenses (OPE)

Biaya Out of Pocket Expenses (OPE)

Sudah termasuk diatas Included above



KODE ETIK PERUSAHAANPT Pupuk Iskandar Muda memiliki komitmen yang tinggi terhadap Kode Etik Perusahaan yang mengatur perilaku korporasi dan individu. Sejak tahun 2007 PIM telah mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG dalam budaya perusahaan yaitu budaya yang menerapkan Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan Fairness.


GCG principles implementation have the purpose of optimization of all of the company’s potential, and having a strong fighting spirit, so the company can defend itself to pursue it’s purpose. To push professional management of the company, efficiency, and effectiveness, also use functions and company’s organs to make decisions and run company’s activity based on high moral and obedience to regulations and statues applied.

This culture implementation is not an easy matter because of the external and internal conditions are always changing, so review and perfection needed to be done upon the GCG policy at PIM, for the policy matters to be in sync with the policy development, regulations, and nowadays condition, as implemented by BUMN Ministry with the launch of the new policy about Company’s Management Application (Good Corporate Governance) number Per 01/MBU/2011 on August 1st 2011 as the perfection of BUMN Ministry’s Decree number Kep-117/M-MBU/2002 on July 31st 2002.

Ethical Companies with Employees PT. PIM realizes the important role of employees as actors in an effort to realize the vision and mission as well as facing the increasing competitive challenges. Therefore PT PIM strives to develop the quality of human resources as well as continuing to maintain harmony and balance a dynamic relationship between the Company and Employees. In implementing this ethic, the Company adopted the following practices:

• Employees are given an equal opportunity to obtain employment, promotion and termination.

• Employees are treated fairly and free from bias due to differences in ethnicity, origin, sex, religion, and origin of birth.

• Employees obtain good and safe working conditions.

• Employees are exempt from all forms of dangerous possibilities for the safety and health at work.

• Employees have the right to choose whether to be represented collectively by a group or union representative.

• Employees are entitled to enjoy a real advantage for performance improvement in

Penerapan prinsip-prinsip GCG tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang ada agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat sehingga mampu mempertahankan keberadaanya untuk mencapai tujuan perusahaan.Selain itu untuk mendorong pengelolaan perusahaan yang profesional, efisien dan efektif serta memberdayakan fungsi dan organ perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan aktifitas perusahaan dengan tindakan yang dilandasi moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang yang berlaku.

Pelaksanaan budaya ini bukan suatu hal yang mudah karena kondisi eksternal dan internal yang selalu berubah sehingga perlu selalu dilakukan review dan penyempurnaan terhadap kebijakan GCG yang ada di PIM agar materi kebijakan tetap sejalan dengan perkembangan kebijakan, peraturan dan kondisi saat ini, sebagaimana yang dilakukan Kementrian BUMN dengan menerbitkan peraturan baru tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) nomor Per 01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 sebagai penyempurnaan Keputusan Menteri BUMN nomor Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002.

Etika Perusahaan dengan KaryawanPT PIM menyadari peran penting karyawan sebagai pelaku dalam upaya mewujudkan visi dan misi perusahaan serta dalam menghadapi tantangan yang semakin kompetitif. Oleh karena itu PT PIM senantiasa berupaya melakukan pengembangan kualitas sumber daya manusia serta senantiasa menjaga keselarasan dan keseimbangan hubungan dinamis antara Perusahaan dan Karyawan. Dalam melaksanakan etika ini, Perusahaan menerapkan praktik-praktik sebagai berikut:• Keryawan diberikan kesempatan yang sama

untuk mendapatkan pekerjaan, promosi dan pemberhentian kerja.

• Karyawan diperlakukan secara adil dan bebas dari bias karena perbedaan suku, asal - usul, jenis kelamin, agama, dan asal kelahiran.

• Karyawan memperoleh kondisi kerja yang baik dan aman.

• Karyawan dibebaskan dari segala bentuk kemungkinan yang membahayakan demi keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.

• Karyawan berhak untuk memilih apakah akan diwakili secara kolektif atau tidak oleh suatu kelompok serikat pekerja yang representatif.

• Karyawan berhak untuk menikmati keuntungan riil karena peningkatan kinerja



accordance with the applicable remuneration scheme.

• Employees have the opportunity to participate in education, training and further development in line with the competency and the business needs of the company.

• Employees are encouraged to pursue opportunities in developing the creative spirit and to innovate.

Company’s Ethics with Consumers PT PIM prioritizes customer satisfaction in a professional manner by increasing the quality standards of products and services in accordance with the principle of 6 (six) Rights, that is the Right Time, Right Quality, Right Price, Right Quantity, Right Place and Right Kind.

Company’s Ethics with Competitors PT PIM fully supports the implementation of the market structure of the fertilizer and petrochemical industries which are characterized by a multi-buyers and multi sellers and the market which is fully competitive to encourage the competitiveness of the company by: • Defines the position of competitors and put competitors as a trigger improving corporate performance• Conducting fair competition with the quality of products and services.• Not violating laws and regulations relating to monopolies and unfair business competition.

Company’s Ethics with Providers of Goods and Services PT. PIM puts forward the principles of Good Corporate Governance (GCG), namely fairness, transparency, and accountability in the implementation of the provision of goods and services, by: • Assigning the providers of goods and services

which is not only based on price considerations, but also the quality that fits the needs, the right time according to the agreement, and the continuity of long-term business relationship.

• Noting the business prevalence of mutual benefit of all parties as well as the imposition of sanctions and settlement of disputes by agreement and in accordance with the provisions of the applicable company.

• Acting fair to all providers of goods and services, without taking sides to any person, group or a particular party.

• Establish communication and foster good

sesuai dengan skema remunerasi yang berlaku.

• Karyawan memperoleh kesempatan untuk mengikuti pendidikan, pelatihan dan pengembangan lebih lanjut yang sejalan dengan kompetensi dan kebutuhan usaha perusahaan.

• Karyawan didorong untuk memperoleh peluang dalam mengembangkan jiwa kreatif dan dalam berinovasi.

Etika Perusahaan dengan KonsumenPT PIM mengutamakan kepuasan konsumen secara profesional melalui peningkatan standar mutu produk dan pelayanan sesuai dengan prinsip 6 (enam) Tepat, yaitu Tepat Waktu, Tepat Mutu, Tepat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Tempat dan Tepat Jenis.

Etika Perusahaan dengan PesaingPT PIM mendukung sepenuhnya pemberlakuan struktur pasar industri pupuk dan petrokimia yang dicirikan dengan adanya multi-buyers dan multi-sellers dan pasar yang sepenuhnya kompetitif untuk mendorong terciptanya daya saing perusahaan, dengan cara :• Mendefinisikan posisi pesaing dan

menempatkan pesaing sebagai pemicu peningkatan kinerja perusahaan.

• Melakukan persaingan yang sehat dengan mengutamakan kualitas produk dan pelayanan.

• Tidak melanggar peraturan perundang- undangan yang berkaitan dengan monopoli dan persaingan bisnis yang tidak sehat.

Etika Perusahaan dengan Penyedia Barang dan JasaPT PIM mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yaitu kewajaran, transparansi, dan akuntabilitas dalam pelaksanaan penyediaan barang dan jasa, dengan jalan:• Menetapkan penyedia barang dan jasa

tidak hanya berdasarkan pertimbangan harga, tetapi juga kualitas yang sesuai dengan kebutuhan, waktu yang tepat sesuai kesepakatan, dan kelangsungan hubungan usaha jangka panjang.

• Memperhatikan kelaziman berusaha yang saling menguntungkan semua pihak serta pemberlakuan sanksi dan penyelesaian perselisihan berdasarkan surat perjanjian dan sesuai dengan ketentuan perusahaan yang berlaku.

• Bertindak adil terhadap semua penyedia barang dan jasa, tanpa memihak pada seseorang, golongan atau pihak tertentu.


relationships with providers of goods and services as part of the market and competitor intelligent.

• Implement the information technology on procurement of goods and services to minimize fraud.

Company’s Ethics with Partners PT PIM always considers Business Partners as a strategic partner, therefore the cooperation management can not be separated from the GCG and performed in accordance with the accepted business practices, among others: • Establish mutually beneficial cooperation, the

fulfillment of the rights and obligations of all parties in accordance with the requirements specified / agreed as well as maintaining the image or brand image of PT. PIM.

• Endeavour to achieve the best results and optimal accordance with the applicable procedures.

• Building intensive communication with Partners in order to coordinate and achieve the best solution for the settlement of disputes.

• Acting fair to all Partners, without taking sides partiality to any person, group or a particular party.

Company’s Ethics with Creditor / Investor PT. PIM to cooperate with the creditor / investor is only intended for business purposes and the increase in value-added companies by: • Provide information that is actual, prospective,

transparent and accountable for prospective creditor / investor.

• Prioritize the aspects of credibility as well as and reliability legality of which can be accounted for in the selection of the creditor/ investor.

• Create a valid agreement on the loan / investment by promoting the principle of fairness.

• Increase the trust of creditors / investors by providing report openly on the use of loan funds.

• Exploring business opportunities with the creditor / investor to increase the growth of the Company that are based on laws and regulations and the principles of integrity and accountability.

Company’s Ethics with Government PT PIM in a relationship with the Government, have policies include:

• Membangun komunikasi dan membina hubungan baik dengan penyedia barang dan jasa sebagai bagian dari market & competitor intelligent.

• Menerapkan teknologi informasi pengadaan barang dan jasa untuk meminimalisasi tindak kecurangan (fraud).

Etika Perusahaan dengan Mitra KerjaPT PIM senantiasa memandang Mitra Kerja sebagai partner strategis, oleh karena itu pengelolaan kerjasama tidak terlepas dari prinsip GCG dan dilakukan sesuai dengan praktik bisnis yang berlaku, antara lain :• Menjalin kerjasama yang saling meng-

untungkan, terpenuhinya hak dan kewajiban semua pihak sesuai persyaratan yang telah ditetapkan / disepakati serta menjaga citra atau brand image PT PIM.

• Mengusahakan tercapainya hasil terbaik dan optimal sesuai dengan prosedur yang berlaku.

• Membangun komunikasi yang intensif dengan Mitra Kerja dalam rangka koordinasi dan pencapaian solusi terbaik untuk penyelesaian perselisihan.

• Bertindak adil terhadap semua Mitra Kerja, tanpa memihak pada seseorang, golongan atau pihak tertentu.

Etika Perusahaan dengan Kreditur / InvestorPT PIM melakukan kerjasama dengan kreditur/ investor hanya ditujukan untuk kepentingan bisnis dan peningkatan nilai tambah perusahaan dengan cara :• Memberikan informasi yang aktual, prospektif,

transparan dan dapat dipertanggungjawabkan bagi calon kreditur / investor.

• Mengedepankan aspek kredibilitas dan bonafiditas serta legalitas yang dapat dipertanggungjawabkan dalam pemilihan kreditur / investor.

• Membuat perjanjian yang sah atas pinjaman/ penanaman modal dengan mengedepankan prinsip kewajaran (fairness).

• Meningkatkan kepercayaan kreditur / investor dengan cara memberikan laporan secara terbuka tentang penggunaan dana pinjaman.

• Menjajaki peluang bisnis dengan kreditur/ investor untuk meningkatkan pertumbuhan Perusahaan yang didasarkan pada peraturan perundang undangan dan prinsip-prinsip integritas dan akuntabilitas.

Etika Perusahaan dengan PemerintahPT PIM dalam menjalin hubungan dengan Pemerintah, mempunyai kebijakan antara lain:



• Comply with the regulations and legislation related to the business and enterprise status.

• Develop good relationships and effective communication with all levels of government within the limits of tolerance in accordance with company policy and applicable law, and maintain a relationship that is arms-length to avoid the occurrence of fraud.

Company’s Ethics with the Public PT. PIM realized the important role of the public on the continuity of the company’s business processes. Therefore, the company implement synergies by: • Respect the rights and obligations and to

establish good relations based on the principles of coexistence and mutual benefit.

• Minimize the potential of conflict through dialogue with the representatives of the community to achieve mutual understanding and create a sound relationship.

• Always be able to adapt to the development of the noble values of the culture of surrounding communities.

• Strive the long-term commitment to the surrounding community so that the social and economic of society will be protected and if possible enhanced as long as the company’s operational and the following.

• Develop sensitivity to the condition of the community in order of the company’s PSO function.

Company’s Ethics with Mass Media PT PIM partners with the media to build the image of the company by: • Conducting promotion through the mass media. • Invite the media to cover the event of the

company if necessary. • Following up criticisms delivered via the mass

media by still paying attention to aspects of risk.

• Fostering good relations and convey information of the company’s development with mass media by visits to the mass media offices, press releases and organizing journalism awards.

• Pay attention to the records and media suggestions that as far as may be relevant to the need for adjustment measures by the company.

• Noting the national policy forthe freedom of public information in accordance with Law No. 14 of 2008 on Public Information, as stipulated

• Mematuhi peraturan dan perundang- undangan yang berlaku yang terkait dengan usaha dan status perusahaan.

• Mengembangkan hubungan baik serta komunikasi efektif dengan setiap jajaran pemerintah dalam batas toleransi sesuai dengan peraturan perusahaan dan hukum yang berlaku, dan memelihara hubungan tersebut sebagai hubungan yang bersifat arms-length dan harus dihindari terjadinya penyelewengan.

Etika Perusahaan dengan MasyarakatPT PIM menyadari peran penting masyarakat terhadap kelangsungan proses bisnis perusahaan. Oleh karena itu perusahaan senantiasa mewujudkan sinergi dengan jalan :• Saling menghormati hak dan

kewajiban serta menjalin hubungan baik berdasarkan prinsip hidup saling berdampingan dan saling menguntungkan.

• Meminimalkan potensi konflik melalui dialog dengan wakil masyarakat untuk mencapai kesepahaman bersama serta tercipta hubungan yang kondusif.

• Senantiasa mampu beradaptasi dengan perkembangan nilai-nilai luhur budaya masyarakat sekitar.

• Mengupayakan komitmen jangka panjang terhadap masyarakat sekitar sehingga tatanan sosial dan ekonomi masyarakat akan terlindungi dan apabila mungkin ditingkatkan sepanjang keberadaan operasional perusahaan ditempat tersebut dan sesudahnya.

• Mengembangkan sensitivitas, ke- pekaan perusahaan terhadap kondisi masyarakat dalam rangka fungsi PSO Perusahaan.

Etika Perusahaan dengan Media MassaPT PIM bermitra dengan media massa untuk membangun citra perusahaan dengan jalan:• Melakukan promosi melalui media massa.• Mengundang media massa untuk meliput

acara perusahaan jika diperlukan.• Menindaklanjuti kritik-kritik yang disampaikan

melalui media massa dengan tetap memperhatikan aspek risiko.

• Membina hubungan baik dan sekaligus menyampaikan informasi perkembangan perusahaan dengan media massa melalui silaturahmi ke kantor media massa, press release dan dapat menyelenggarakan ajang penghargaan jurnalistik.

• Memperhatikan catatan-catatan dan saran media yang sejauh mungkin relevan dengan perlunya langkah penyesuaian oleh perusahaan.

• Memperhatikan kebijakan nasional untuk


kebebasan informasi publik sesuai Undang-undang nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, sebagaimana diatur dalam peraturan pelaksanaannya dan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan.

Etika Perusahaan dengan Asosiasi Profesi PT PIM menjalin sinergi berkelanjutan dengan asosiasi profesi untuk kepentingan pengembangan usaha dan peluang bisnis, serta penyelesaian masalah yang terjadi dengan tetap memperhatikan:• Standar-standar yang ditetapkan asosiasi

profesi.• Kesetaraan perlakuan terhadap asosiasi

profesi.• Memperhatikan dan mempelajari

pengembangan sistem baru baik sistem industri maupun sistem bisnis yang dapat menjadi referensi bagi perusahaan.

STANDAR TATA PERILAKUPerilaku seluruh insan PT PIM berasal dan timbul dari nilai-nilai Perusahaan, sehingga untuk menetapkan standar tata perilaku mengacu pada Tata Nilai Perusahaan yang ada dalam Surat Keputusan (SK) Direksi PT Pupuk Iskandar Muda No. 47/SK/DU/DIM/III/2013 tanggal 28 Maret 2013 tentang Visi, Misi, Tata Nilai dan Makna PT Pupuk Iskandar Muda. Dalam Surat Keputusan Direksi tersebut, ada 5 (lima) Tata Nilai Perusahaan (Semangat, Peduli Pelanggan, Integritas, Kerjasama, dan Efisien) yang menjadi dasar prinsip bagi seluruh insan perusahaan dalam bertindak dan berprilaku atau dengan kata lain sebagai Panduan Perilaku, yang mana boleh dilakukan dan yang mana tidak boleh dilakukan dengan uraian sebagai berikut:

2.a Panduan Perilaku :

1. SemangatYakin berusaha dan pantang menyerah dalam menghadapi segala tantangan untuk mencapai kejayaan.

+ Lakukan (Do)a. Berkontribusi secara optimal b. Komitment terhadap targetc. Berani menghadapi risikod. Cepat dan tepat mengambil tindakan e. Menunjukkan motivasi tinggif. Berinisiatif

- Dilarang (Don’t)a. Pesimis

in the implementation regulations and are tailored to the circumstances of the company.

Company’s Ethics with the Association of Professional PT PIM establish ongoing synergies with profes-sional associations for the benefit of business development and business opportunities, as well as the settlement of the problems that occurred with regard to: • The standards set by professional

associations. • Equality of treatment of professional

associations. • Pay attention to and study the development

of new systems both industrial systems and business systems that can serve as a reference for the company.

CODE OF CONDUCT GUIDANCE All employee behavior of PT PIM originated and arisen from the Company’s values, so as to set the standards of behavior refers to the Values of Businesses in the Decree (SK) The Board of Directors of PT Pupuk Iskandar Muda No. 47/SK/DU/DIM/III/2013 dated March 28, 2013 on the Vision, Mission, Values and Meaning PT Pupuk Iskandar Muda. In the Decree of the Board of Directors, there are five (5) Values of the Company (Spirit, Customer Care, Integrity, Cooperation, and Efficient), which became the basis for the principle of all employees in the act and behave, or in other words as the Code of Conduct, which may performed and which should not be done with the following description:

2.a Code of Conduct

1. spirit Be confident try and never give up in the face of all challenges to achieve greatness.

+ Do a. Contribute optimally b. Commitment to the target c. Courage face risks d. Quick and precise in taking action e. Demonstrate high motivation f. Be initiative

- Don’t a. Be pessimistic



b. Easily give upc. Blame others

2. Customer Care Understand and serve exceeding customer expectations and provide the best solution.

+ Do (Do) a. Hearing customer complaints b. Empathy for the customer c. Understanding customers’ needsd. Serve and give more for the customer e. Mentoring and coaching

- Don’t a. Complicate the bureaucracy b. Delay customer service c. Provide inaccurate information / data

3. Integrity Have honesty, discipline, responsibility and consistent in every action to achieve the company’s goals.

+ Do a. Submit and obey the regulations b. Hold fast to the essential truthc. Carry out tasks according to commitments d. Harmony between words and deeds e. Honest and responsible

- Don’ta. Commit an illegal act b. Abuse authority for personal gain c. Spread negative issue about the company d. Give and receive gratuities

4. Cooperation Unite to achieve the goal to give the best results and respect the advantages and disadvantages of the team.

+ Do a. Complement (synergy) b. Perform duties and responsibilities clearly c. Mutual trust and respect for others d. Think positive of fellow workers e. Appreciate the differences that exist

b. Mudah putus asaa. Menyalahkan pihak lain

2. Peduli PelangganMengerti dan melayani melebihi harapan pelanggan serta memberikan solusi yang terbaik.

+ Lakukan (Do)a. Mendengar keluhan pelanggan b. Empati terhadap pelangganc. Memahami kebutuhan pelanggand. Melayani dan memberikan melampaui

permintaan pelanggane. Mentoring dan coaching

- Dilarang (Don’t)a. Mempersulit birokrasib. Menunda pelayanan pelangganc. Memberikan informasi / data tidak

akurat

3. IntegritasMemiliki kejujuran, disiplin, tanggung jawab dan konsisten dalam setiap tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan.

+ Lakukan (Do)a. Patuh dan taat pada peraturan yang

berlakub. Berpegang teguh pada kebenaran yang

hakikic. Melaksanakan tugas sesuai komitmend. Selaras antara ucapan dengan perbuatane. Jujur dan bertanggung jawab

- Dilarang (Don’t)a. Melakukan tindakan ilegalb. Menyalahgunakan wewenang untuk

kepentingan pribadic. Menyebarkan issue negatif tentang

perusahaand. Memberi dan menerima gratifikasi

4. KerjasamaBersatu mencapai tujuan untuk memberikan hasil terbaik dan saling menghargai kelebihan dan kekurangan anggota tim.

+ Lakukan (Do)a. Saling melengkapi (sinergi)b. Melaksanakan tugas dan tanggung

jawab secara jelasc. Saling percaya dan menghargai orang

laind. Berfikir positif terhadap sesama pekerjae. Menghargai perbedaan yang ada




- No (Don’t)a. Be selfishb. Incite each other, blasphemous and

dropped another co-workerc. Broken a promised. Slander other workerse. Maintaining sectoral egof. Bail on commitments and ignore the

responsibilities

5. EfficientPlan and carry out activities by always performing evaluation and improvement of parameters in time, right quality, effective cost, creative and innovative ways to achieve competitive results.

+ Doa. Each plan is in conform with the priority

scaleb. Each formulated plan is measured with

3 R (Right Time, Right Quality, and Right Costs) targets

c. Discipline and obedient to the prevailing system

d. Innovative technologies orientede. Always profit orientedf. Always Cost Reduction Program oriented

- No (Do not)a. Wasteb. Working without planningc. Perform a convoluted bureaucracyd. Negligent in improvement

Aside from the Code of Conduct above, for certain things, the guidelines of ethical behavior should be added and explained, such as:

A. Work ethics among employees of PT Pupuk Iskandar MudaIn act and behavior, employees of PT PIM:a. Abide the rules and regulations, also the

company regulationsb. Not allowed to receive benefits based

on power, position, functions and duties, either directly or indirectly over promises, payment, offer or bribe

c. Avoiding all forms and types of conflict of interests

d. Supports the competition principles in line with competition regulations and related government regulations

- Dilarang (Don’t)a. Egoisb. Saling menghasut, menghujat dan

menjatuhkan rekan kerja lainc. Ingkar janjid. Menyebarkan fitnah pekerja lainnya e. Mempertahankan ego sektoralf. Mengingkari komitmen dan mengabaikan

tanggung jawab

5. EfisienMerencanakan dan melaksanakan aktifitas dengan selalu melakukan evaluasi dan perbaikan dengan parameter tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya, kreatif dan inovatif untuk mencapai hasil yang kompetitif.

+ Lakukan (Do)a. Setiap perencanaan sesuai dengan

skala prioritasb. Setiap perencanaan dirumuskan dengan

target yang terukur 3 T (Tepat waktu, Tepat Mutu, dan Tepat biaya)

c. Disiplin dan taat terhadap sistem yang berlaku

d. Berorientasi kepada teknologi yang inovatif

e. Selalu berorientasi kepada profitf. Selalu berorientasi Cost Reduction

Program

- Dilarang (Don’t)a. Melakukan pemborosanb. Bekerja tanpa perencanaanc. Melakukan birokrasi yang berbelit-belit d. Lalai melakukan perbaikan (improvement)

Selain dari Panduan Perilaku diatas, untuk beberapa hal tertentu, perlu ditambah dan dijelaskan panduan perilaku dan etikanya, antara lain:

A. Etika Kerja Sesama Insan PT Pupuk Iskandar Muda Dalam bersikap dan bertindak insan PT PIM :a. Patuh pada ketentuan dan perundangan

serta peraturan perusahaanb. Tidak diperkenankan untuk melakukan

penerimaan manfaat atas kekuasaan, jabatan, fungsi dan tugas, baik secara langsung ataupun tidak langsung atas janji, pembayaran, tawaran atau penerimaan suap

c. Menghindari segala bentuk dan jenis benturan kepentingan

d. Mendukung prinsip-prinsip persaingan usaha sejalan dengan undang-undang


e. Avoid illegal actions, as well as excessive competition without the economic foundation and use unfair practices or deviant behavior in effort to seek profits

f. Promote the acquisition of information through legitimate means, save and use it in accordance with the principles of business ethics applied.

In fellow beings’ work ethic of PT PIM, based on:a. Work professionally to produce optimal

performance b. Honest and politec. Mutual respect, open to criticism and

suggestions and solve problems with deliberation

d. Help each other, motivate and cooperate in completing tasks

e. Communicating any new ideas and transfer mutual knowledge and abilities

f. Take the initiative and develop competence in performing tasks

g. Dare to discuss inappropriate policies to make constructive corrections politely

h. Respect gender, ethnicity, religion, race and inter-group differences

B. Maintain the Company’s Data and Information Confidentiality Employees of PT. PIM utilize data and information of the companies to increase added value and decision-making by:a. Accurate and reliable records shall be

maintained at all timesb. Every payment of money, transfer of

ownership, the completion of delivery of services and other transactions should be reflected in full and detailed accounting system and company’s business records

c. All parties must disclose all relevant information and to fully cooperate with the Internal and External Auditor in the compliance audit process or other investigations

d. Company policy prohibits employees of PT. PIM to disclose informations that is confidential about the company or customers to outside of the company, during the period of employment or there after

persaingan usaha serta peraturan pemerintah terkait

e. Menghindari tindakan ilegal, serta persaingan yang berlebihan tanpa landasan keekonomian dan penggunaan praktik yang tidak fair atau perilaku menyimpang dalam upaya mencari laba

f. Mengupayakan perolehan informasi melalui cara-cara yang sah dan menyimpan serta menggunakannya sesuai dengan prinsip-prinsip etika usaha yang berlaku

Dalam hubungan dengan etika kerja sesama insan PT PIM, dilandasi dengan:a. Bekerja secara profesional untuk

menghasilkan kinerja yang optimalb. Jujur dan sopanc. Saling menghargai, terbuka menerima

kritik dan saran serta menyelesaikan masalah dengan musyawarah mufakat

d. Saling membantu, memotivasi dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas

e. Mengkomunikasikan setiap ide baru dan saling mentransfer pengetahuan dan kemampuan

f. Mengambil inisiatif dan mengembangkan kompetensi dalam melaksanakan tugas

g. Berani mendiskusikan kebijakan yang kurang tepat untuk melakukan koreksi yang konstruktif secara santun

h. Menghargai perbedaan gender, suku, agama, ras dan antar golongan

B. Menjaga Kerahasiaan Data dan Informasi PerusahaanInsan PT PIM memanfaatkan data dan informasi perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah dan pengambilan keputusan dengan cara :a. Catatan yang akurat dan handal harus

dipelihara setiap waktub. Setiap pembayaran uang, pengalihan

kepemilikan, penyelesaian pemberian pelayanan dan transaksi lainnya harus terefleksikan secara penuh dan detil pada sistem akuntansi dan catatan bisnis perusahaan

c. Semua pihak harus mengungkapkan semua informasi yang relevan dan bekerja sama sepenuhnya dengan Auditor Internal dan Eksternal dalam proses audit kepatuhan atau penyidikan lainnya

d. Kebijakan perusahaan melarang insan PT PIM untuk mengungkapkan informasi yang masih bersifat rahasia mengenai perusahaan atau pelanggan ke luar



e. The Company also maintains customer’s spesific data, associates and joint venture partners

C. Maintain the Company’s AssetsPersonnel of PT PIM optimize the use of company’s asset/ property by:a. Responsible for the management of

company’s property and prevent its use outside of the company’s interests

b. Securing the company’s property from damage and loss

c. Save energy / resources in consumption

D. Maintain Work Safety, Health and EnvironmentWork safety, Occupational Health, and Environment is one of the values that need to be realized. To achieve this purpose, personnels of PT PIM is committed to:a. Build a foundation of compliance in

accordance with the Safety & Health (K3) laws and regulations and voluntary commitments in environmental conservation

b. Strive for continuous improvement on various aspects related to the K3 performance and environment preservation

c. Establish and assess objectives, appraise and report the performance of K3 and enviorment preservation by implementing best practices that is appropriate to the local situation

d. Foster a better understanding of the K3 problems and environmental conservation, which is associated with the company’s business activities

e. Place K3 and environmental conservation as an integral part of the Work Plan and Budget (RKAP) and Annual Report

f. Enclose participation of employees as part of effort to improve occupational health and safety implementation and also environmental protection.

E. Recording and Reporting DataPersonnel of PT. PIM manage the data in a neat, orderly, thorough, accurate and timely manner:a. The company’s financial statements are

prepared and presented in accordance

perusahaan baik selama masa kerja atau sesudahnya

e. Perusahaan juga menjaga data khusus milik pelanggan, rekanan dan mitra usaha patungan

C. Menjaga Harta PerusahaanInsan PT PIM mengoptimalkan penggunaan harta perusahaan dengan cara :a. Bertanggung jawab atas pengelolaan

harta perusahaan dan menghindarkan penggunaannya di luar kepentingan perusahaan

b. Mengamankan harta perusahaan dari kerusakan dan kehilangan

c. Melakukan penghematan pemakaian energi sumber daya

D. Menjaga Keamanan dan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan HidupKeamanan dan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup merupakan salah satu bagian dari tata nilai yang perlu diwujudkan. Untuk m encapai tujuan tersebut, insan PT PIM bertekad untuk :a. Membangun landasan kepatuhan sejalan

dengan hukum dan peraturan Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) dan pelestarian lingkungan serta komitmen sukarela

b. Mengupayakan perbaikan berkelanjutan atas berbagai aspek yang berkaitan dengan kinerja K3 dan pelestarian lingkungan

c. Menetapkan dan pengkajian sasaran, penilaian dan pelaporan kinerja K3 dan pelestarian lingkungan dengan menerapkan best practices yang tepat pada situasi setempat

d. Memupuk pemahaman yang lebih baik mengenai masalah K3 dan pelestarian lingkungan, terkait dengan aktivitas usaha perusahaan

e. Menempatkan K3 dan pelestarian ling-kungan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Laporan Tahunan

f. Menyertakan partisipasi karyawan seba-gai bagian dari upaya peningkatan pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja serta pelestarian lingkungan

E. Mencatat Data dan PelaporanInsan PT PIM mengelola data secara rapi, tertib, teliti, akurat dan tepat waktu dengan cara:a. Laporan keuangan perusahaan disusun

dan disajikan sesuai dengan Standar


to the Indonesian Financial Accounting Standards

b. Record data and prepare a report based on the correct and accountable source

c. Present the report in a brief, clear, precise, and communicative way to be used making decision and as a feedback for performance improvement

d. Does not hide data and reports that should be submitted

e. Getting used to record any activity in order to develop and implement individual performance assessment in the company’s environment.

F. Avoiding Conflicts of Interest and Abuse of PositionPersonnel of PT. PIM avoid conditions, situations or what appears to be a conflict of interests and abuse of office positions, by means of:a. Always obedient to the regulations,

systems and procedures established by the company

b. Does not use positions for personal gain or to other relevant parties

c. Does not do activities outside the company that could negatively affect the independence and objectivity of judgment in decision making, the activity implemented is the one that may conflict with office’s performance or bring harm to PT PIM.

d. No shares ownership, directly or indirectly by personnel of PT PIM and their families, either joint or individual, also in other companies that conduct transactions with PT PIM

e. Personnel of PT PIM is not involved in company’s shares purchase and sales (insider trading)

f. Does not use company assets for personal or other parties gain

g. Does not use confidential information for personal gain or other partie

h. Does not work outside the company or involved in the management of company’s competitors

i. Continue to maintain the integrity and accountability in every work step

G. Accepting Gifts / Souvenirs / EntertainmentPersonnel of PT PIM is not allowed to receive a gift / souvenir / entertainment in any form regarding positions and job, except:

Akuntansi Keuangan Indonesiab. Mencatat data dan menyusun laporan

berdasarkan sumber yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan

c. Menyajikan laporan secara singkat, jelas, tepat, komunikatif untuk dipergunakan dalam pengambilan keputusan dan sebagai umpan balik guna perbaikan kinerja

d. Tidak menyembunyikan data dan laporan yang seharusnya disampaikan

e. Membiasakan untuk melakukan pencatatan kegiatan dalam rangka pengembangan dan penerapan penilaian kinerja perseorangan di lingkungan perusahaan.

F. Menghindari Benturan Kepentingan (Con-flict of Interest) dan Penyalahgunaan JabatanInsan PT PIM menghindari kondisi, situasi ataupun kesan adanya benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan dengan cara :a. Selalu mematuhi peraturan, sistem dan

prosedur yang ditetapkan perusahaanb. Tidak memanfaatkan jabatan untuk

kepentingan pribadi atau untuk pihak lain yang terkait

c. Tidak melakukan aktivitas di luar dinas yang dapat berpengaruh secara negative terhadap independensi dan objektivitas pertimbangan dalam pengambilan keputusan, aktivitas dimaksud tentunya merupakan aktivitas yang dapat bertentangan dengan kinerja jabatan atau yang dapat merugikan PT PIM.

d. Tidak ada kepemilikan saham secara langsung maupun tidak langsung oleh insan PT PIM beserta keluarganya, baik bersama-sama ataupun sendiri-sendiri, dalam perusahaan lain yang mengadakan transaksi dengan PT PIM

e. Insan PT PIM tidak terlibat dalam jual beli saham perusahaan (insider trading)

f. Tidak memanfaatkan asset perusahaan untuk kepentingan pribadi atau pihak lain

g. Tidak memanfaatkan informasi rahasia untuk kepentingan pribadi atau pihak lain

h. Tidak melakukan pekerjaan di luar perusahaan atau terlibat dalam pengelolaan perusahaan pesaing

i. Senantiasa menjaga integritas dan akuntabilitas dalam setiap langkah kerja

G. Menerima Hadiah / Cinderamata / EntertainmentInsan PT PIM tidak diperbolehkan untuk menerima hadiah / cinderamata / entertainment dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan jabatan dan pekerjaannya, kecuali:



a. Recieve a gift because of PT PIM’s good relationship with another party, without attachment to any agreement that impact or harm PT PIM and otherwise.

b. Receive entertainment in the form of a reasonable banquet

c. Receive promotional items that include the company’s logo / name of giver

H. Giving Gifts / Souvenirs And EntertainmentPersonnel PT PIM may give gifts / souvenirs and entertainment to another party in terms :a. Support the company’s interests.b. Is not intended for briberyc. Has been budgeted by the company. d. If the gift / souvenir were in the form of

objects, then it is fair in value and does not violate the written provisions and must include PT PIM’s logo / name

e. The gift is not intended to influence the decision of other parties in order to benefit PT PIM’s personnel’s interests.

I. Abuse of Narcotics, Drugs and Alcohol

Personnel of PT. PIM are free from all forms of drug abuse and alcohol.

J. Political ActivitiesPersonnel of PT. PIM neutral towards all political parties by means of:a. Does not use company facilities for the

benefit of a certain group/ political party.b. Does not have a concurrent position as a

political party official and/or members of the legislature.

c. Does not bring, show, post, and distribute symbols, images and ornaments of political parties in corporate environment.

K. Intellectual Property Rights (IPR)a. Personnel of PT PIM must respect the

intellectual property rights of others due to any unauthorized use of other’s intellectual property rights may result in the company bears civil lawsuits and damages.

b. The whole Personnel of PT PIM must actively participate to protect intellectual property rights owned by the company

c. Range of Personnel of PT PIM that participate / work in the development of

a. Hadiah karena adanya hubungan baik antara PT PIM dengan pihak lain, tanpa keterikatan perjanjian hingga tidak berdampak merugikan PT PIM atau sebaliknya tidak merugikan pihak lain.

b. Menerima entertainment dalam bentuk jamuan makan yang wajar.

c. Menerima benda-benda promosi yang mencantumkan logo /nama perusahaan pemberi

H. Memberi Hadiah / Cinderamata Dan EntertainmentInsan PT PIM dapat memberikan hadiah / cindera mata dan entertainment kepada pihak lain dengan syarat :a. Menunjang kepentingan perusahaan. b. Tidak dimaksudkan untuk menyuap. c. Telah dianggarkan oleh perusahaan.d. Apabila hadiah / cindera mata berupa

benda maka bernilai wajar dan tidak melanggar ketentuan yang tertulis dan harus mencantumkan logo / nama PT PIM

e. Hadiah tidak dengan maksud mempengaruhi keputusan pihak lain agar menguntungkan kepentingan insan PT PIM.

I. Penyalahgunaan Narkotika dan Obat Terlarang (Narkoba) dan Minuman Keras (Miras)Insan PT PIM bebas dari segala bentuk penyalahgunaan narkoba dan miras.

J. Aktivitas PolitikInsan PT PIM bersikap netral terhadap semua partai politik dengan cara :a. Tidak menggunakan fasilitas perusahaan

untuk kepentingan golongan / partai politik tertentu.

b. Tidak merangkap jabatan sebagai pengurus partai politik dan / atau anggota legislatif.

c. Tidak membawa, memperlihatkan, memasang, serta mengedarkan simbol, gambar dan ornamen partai politik di lingkungan perusahaan.

K. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)a. Insan PT PIM harus menghormati hak

kekayaan intelektual pihak lain karena setiap penggunaan yang tidak sah atas hak milik intelektual orang lain dapat mengakibatkan perusahaan menanggung gugatan hukum secara perdata dan ganti rugi

b. Seluruh Insan PT PIM harus berpartisipasi secara aktif untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual milik perusahaan


a process or product that will be used by the company, or Personnel of PT PIM who owns the rights to work results, must treat the information related to the process or product as it belongs to the company during and after the period of employment Personnel of PT PIM does not work anymore for the company.

d. The whole Personnel of PT PIM should inform the result of the work both during and outside of working hours, if the result of the work relating to the business or operations of the company. The Company is entitled to all the benefits (exclusive benefit) of patent, and others associated with the work mentioned above

IMPLEMENTATION AND ENFORCEMENT

Organizationa. The Commissioner is responsible for the

compliance of Business Ethics and Code of Conduct (Code of Conduct) in the company’s environment.

b. The Board of Directors, assisted by the Corporate Secretary, Head of Internal Audit Service (SPI), and the General Manager, is responsible for the implementation of Business Ethics and Code of Conduct in the Company.

c. The Corporate Secretary / Head of Internal Audit / General Manager, Manager and Manager-Level Officers are responsible for the implementation of Business Ethics and Conduct (Code of Conduct) in their own work unit.

d. The Board of Directors appointed team who are responsible for reporting violations of the implementation of Business Ethics and Code of Conduct.

e. Every personnel of PT PIM receive a copy of Business Ethics and Code of Conduct and sign a statement form that the person concerned have received, understood and agreed to abide by Business Ethics and Conduct (Code of Conduct) documented by the Corporate Secretary functions or a designated function.

f. The declaration form must be renewed and re-signed annually by every personnel of PT PIM.

c. Jajaran Insan PT PIM yang turut serta/ bekerja dalam pengembangan suatu proses atau produk yang akan digunakan oleh perusahaan, atau Insan PT PIM yang memiliki hak atas hasil karya tersebut, harus memperlakukan informasi yang terkait dengan proses atau produk tersebut sebagai milik perusahaan baik selama masa kerja maupun setelah Insan PT PIM tidak bekerja lagi untuk perusahaan

d. Seluruh Insan PT PIM harus menginformasikan hasil karya yang dihasilkannya baik selama maupun diluar jam kerja, jika hasil karya tersebut berkaitan dengan bisnis atau operasi perusahaan. Perusahaan berhak atas seluruh manfaat (exclusive benefit) dari paten, dan lain-lain yang terkait dengan hasil karya dimaksud diatas

PENERAPAN DAN PENEGAKAN

Organisasia. Komisaris bertanggung jawab atas dipatuhinya

Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) di lingkungan perusahaan.

b. Direksi bertanggung jawab atas penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) di lingkungan Perusahaan dibantu oleh Sekretaris Perusahaan, Kepala SPI, dan General Manager.

c. Sekretaris Perusahaan / Kepala SPI/ General Manager, Manager dan setingkat Manager bertanggung jawab atas penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) di lingkungan unit kerjanya masing- masing.

d. Direksi menunjuk Tim yang bertanggung jawab untuk melaporkan pelanggaran terhadap pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct).

e. Setiap insan PT PIM menerima satu salinan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) dan menandatangani formulir pernyataan bahwa yang bersangkutan telah menerima, memahami dan setuju untuk mematuhi Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) yang didokumentasikan oleh fungsi Sekretaris Perusahaan atau fungsi yang ditunjuk.

f. Formulir pernyataan harus diperbaharui dan ditandatangani kembali setiap tahun oleh setiap insan PT PIM.



Enforcement of Business Ethics and Conduct (Code of Conduct)According to the workplace responsibility, the company is under a daily and stage by stage-supervision. And based on the indications of violations by the direct supervisor a report is submitted to the authorized work unit. There are consequences should the supervisor reffered above does not report the violations committed by his subordinates.

Every personnel of PT PIM and interested parties can submit reports / complaints regarding alleged violations of the code of conduct and / or violation of the measures included in the scope of complaints management (whistle blowing).

The person concerned complain can file a complaint / report the violation by submitting a written letter, fax, sms or web applications for complaints provided exclusively by the company for this purpose. These facilities / media are not intended as a mechanism for conveying personal needs.

Some important things to note:1. The complainants must reveal his / her identity

with a clear description.2. There will be no punishment for the parties

who make a reports / complaints when the violation does occur, except when they are also involved in the violation of this code of conduct.

3. Should the violation did take place and the complainant was not involved, then the complainant can be given an appropriate award.

4. The Company guarantees the confidentiality of the complainant’s data / identity or other information from all the complainants and ensure protection for the whistleblowers on:

• The elimination / delayed rights / civil service sanctions and / or Discrimination, physical /

• psychological pressure and / or other actions (retaliatory actions) considered as a response from the management and reported party to the reporting and complaints that the complainant made.

• Confidentiality will be maintained unless the disclosure of the data is needed for the following conditions: - The reporting party agreed to the

disclosure of data / information for the purpose of auditing/ investigation.

Penegakan Etika Usaha dan TataPerilaku (Code Of Conduct)Menurut tanggung jawab dalam lingkungan kerja perusahaan dilakukan pengawasan sehari-hari secara berjenjang. Dan atas indikasi pelanggaran oleh atasan langsung yang bersangkutan disampaikan laporan kepada unit kerja yang berwenang. Ada konsekuensi apabila atasan yang bersangkutan tidak melaporkan pelanggaran bawahannya tersebut.

Setiap insan PT PIM maupun pihak yang berkepentingan dapat menyampaikan laporan/ pengaduan mengenai dugaan pelanggaran code of conduct dan / atau pelanggaran atas tindakan-tindakan yang termasuk kedalam ruang lingkup pengelolaan pengaduan (whistle blowing).

Yang bersangkutan dapat melaporkan / meng-adukan dugaan pelanggaran tersebut dengan menyampaikan surat tertulis, fax, sms atau melalui web aplikasi pengaduan yang disediakan khusus oleh perusahaan untuk kepentingan tersebut. Sarana/ media pengaduan tersebut tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk menyampaikan kebutuhan pribadi.

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan :1. Yang bersangkutan harus mengungkapkan

identitasnya dengan jelas2. Tidak ada hukuman yang dijatuhkan kepada

pihak pelapor manakala pelanggaran tersebut benar terjadi, kecuali apabila yang bersangkutan juga terlibat dalam pelanggaran code of conduct ini.

3. Apabila pelanggaran tersebut benar terjadi dan pihak pelapor tidak terlibat di dalamnya, maka pihak pelapor dapat diberikan penghargaan yang sesuai.

4. Perusahaan menjamin kerahasiaan data pelapor atau informasi lainnya dari semua pelapor dan menjamin perlindungan bagi pelapor atas :

• Dihilangkannya / ditunda hak-hak / sanksi kepegawaian dan / atau Diskriminasi, tekanan-tekanan dalam bentuk fisik / psikis dan / atau tindakan-tindakan lainnya sebagai response (tindakan yang bersifat pembalasan) dari manajemen dan pihak terlapor atas pelaporan dan pengaduan yang dilakukannya.

• Kerahasiaan pelapor akan dijaga kecuali apabila pengungkapan tersebut : - Yang bersangkutan menyetujui

pengungkapan data / informasi tersebut dalam rangka kepentingan pelaksanaan pemeriksaan.


- The disclosure is required for the purpose of investigation and report conducted by law enforcement officers.

- The disclosure is in line with both the company’s interests and this code of conduct.

- The data is needed by the Division of Law or the related units in order to maintain the company’s position before the law.

Violations and Sanctions1. The Board of Directors and Commissioners

decided to give guidance, disciplinary santions and / or corrective and preventive actions to be implemented by the direct supervisor at each work unit. The form of sanctions to be arranged separately.

2. Personnel of PT PIM who committed violations / deviations of Business Ethics and Conduct (Code of Conduct) have the right to be heard by the direct supervisor before given the guidance or disciplinary sanctions.

3. Implementation of the guidance and disciplinary and / or corrective and preventive actions shall be carried out by direct supervisor.

Socialization and Internalization1. Corporate Secretary carries out the

dissemination and internalization of Code of Business Ethics and Conduct (Code of Conduct) to all personnel of PT PIM

2. Every personnel of PT PIM is allowed to ask for clarification or submit a statement related to the Code of Business Ethics and Conduct (Code of Conduct) to the direct supervisor or to the Violation, Complaint, Gratification Control Management Team.

Renewal / Revised Code of Business Ethics and Conduct (Code of Conduct)1. Every personnel of PT PIM can provide input

for the improvement of the Code of Conduct to the Secretary of the Company and the Violation, Complaint, and Gratification Control Management Team.

2. The Secretary of the company or the Violation, Complaint, and Gratification Control Management Team propose a renewed / revised of the Code of Business Ethics and Conduct (Code of Conduct) to the Board of Directors.

3. The Board of Directors propose the renewed / revised Code of Business Ethics and Conduct (Code of Conduct) to be set/approved together with the Commissioner.

- Diperlukan dalam kaitan dengan laporan atau penyidikan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum.

- Sejalan dengan kepentingan perusahaan dan sejalan dengan kepentingan code of conduct ini.

- Diperlukan oleh unit kerja hokum atau unit kerja terkait untuk mempertahankan posisi perusahaan dihadapan hukum.

Pelanggaran dan Sanksi1. Direksi dan Komisaris memutuskan pemberian

tindakan pembinaan, sanksi disiplin dan / atau tindakan perbaikan serta pencegahan yang harus dilaksanakan oleh atasan langsung di unit kerja masing-masing. Bentuk sanksi yang diberikan akan diatur secara tersendiri.

2. Insan PT PIM yang melakukan pelanggaran/ penyimpangan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) memiliki hak untuk didengar penjelasannya di hadapan atasan langsung sebelum pemberian tindakan pembinaan atau hukuman disiplin.

3. Pelaksanaan tindakan pembinaan, hukuman disiplin dan / atau tindakan perbaikan serta pencegahan dilakukan oleh atasan langsung.

Sosialisasi dan Internalisasi1. Sekretaris Perusahaan melaksanakan

sosialisasi dan internalisasi Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) kepada seluruh insan PT PIM

2. Setiap insan PT PIM dapat meminta penjelasan atau menyampaikan pertanyaan terkait dengan Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) kepada atasan langsung atau kepada Tim Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran dan Pengendalian Gratifikasi.

Pembaruan / Revisi Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code Of Conduct)1. Setiap insan PT PIM dapat memberikan

masukan untuk penyempurnaan Code of Conduct kepada Sekretaris Perusahaan dan Tim Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran dan Pengendalian Gratifikasi.

2. Sekretaris Perusahaan atau Tim Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran dan Pengendalian Gratifikasi mengusulkan pembaruan / revisi Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) kepada Direksi.

3. Direksi mengajukan pembaruan / revisi Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) untuk ditetapkan bersama Komisaris.



Conditions, Regulations, Procedures and Operations Manual of the CompanyIn the implementation of the Code of Business Ethics and Conduct, if it is related to the provisions, regulations, Standard Operational Procedures (SOP) and the Company’s guidelines, then the Company should follow the rules, regulations, standard operational procedures and related guidelines.

INTEGRITY PACTThe integrity pact against the Company’s Code of Ethics as a personnel of PIM (Board of Commissioners, Directors and Employees) to perform the duties, obligations and responsibilities in accordance with applicable regulations. This commitment are made by signing the Integrity Pact for the Commissioner, Directors and General Manager and while the employee sign a Statement of Compliance to the Code of Conduct (CoC).

GRATIFICATION & WHISTLEBLOWING SYSTEMGratification ActivityIn carrying out gratification activity control at PT Pupuk Iskandar Muda, Gratification Team (TPG) are based on policies and procedures that has been established by The Board of DIrectors among others :• Guidelines of Corporate Governance (Code

of Corporate Governance) which has been updated and approved by the President Director and The Main Commissioner of PT Pupuk Iskandar Muda on February 24th 2015.

• Guidelines of Conduct and Business Ethics (Code of Conduct) which has been decided by Commissioner and The Board of DIrectors of PT PIM on December 27th 2013.

• Joint Policy number : S-131/K.PIM/VIII/2013 about Violation Complain Management Policy (Whistleblowing System) and Gratification Control.

• Board of Directors Memo Number : 43/MD/DU/IM/VI/2014 dated, June 30, 2014 about Gratification Control Team.

• Letter of Corruption Eradication Commission (KPK) Number : B.5305/01-13/07/2015

Gratification Obligatory Report in conveying Gratification report to Gratification Control Team using Gratification Form Report, belonged to KPK in terms of :• Has been accepted Gratuity Object• Has been rejected a Gratuity Object gift

Ketentuan, Peraturan, Prosedur dan Petunjuk Pelaksanaan PerusahaanDalam rangka pelaksanaan Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku, jika terkait dengan ketentuan, peraturan, Prosedur Operational Baku (POB) dan petunjuk pelaksanaan (Juklak) Perusahaan, maka harus mengikuti ketentuan, peraturan, prosedur operasional baku dan petunjuk pelaksanaan yang terkait.

PAKTA INTEGRITASPakta integritas terhadap Kode Etik Perusahaan sebagai Insan PIM (Dewan Komisaris, Direksi & Karyawan) untuk melakukan tugas, kewajiban dan tanggungjawabnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Komitmen ini dilakukan dengan menandatangani Pakta Integritas untuk Komisaris, Dirkesi dan General Manager dan sedangkan untuk karyawan menandatangani Surat Pernyataan Kepatuhan terhadap Code Of Conduct (CoC).

GRATIFIKASI & WHISTLEBLOWING SYSTEMKegiatan GratifikasiDalam menjalankan kegiatan pengendalian gratifikasi di PT Pupuk Iskandar Muda, Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG) berpedoman pada kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Direksi antara lain :• Panduan Tata Kelola Perusahaan (Code of

Corporate Governance) yang telah dimutahirkan dan disahkan oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama PT Pupuk Iskandar Muda pada tanggal 24 Februari 2015.

• Panduan Tata Perilaku & Etika Usaha (Code of Conduct) yang ditetapkan oleh Komisaris dan Direksi PT PIM pada tanggal 27 Desember 2013.

• Kebijakan Bersama nomor: S-131/K.PIM/VIII/2013 dan 100/KB/KOM-DIR/IM/VII/2013 tentang Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing System) dan Pengendalian Gratifikasi.

• Memo Dinas Direksi Nomor : 43 /MD/DU/IM/VI/2014 tanggal 30 Juni 2014 tentang Tim Pengendalian Gratifikasi.

• Surat dari Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) Nomor: B.5305/01-13/07/2015

Wajib Lapor Gratifikasi dalam menyampaikan laporan Gratifikasi pada Tim Pengendalian Gratifikasi menggunakan Formulir Laporan Gratifikasi, milik KPK dalam hal:• Telah menerima Benda Gratifikasi;• Telah menolak suatu pemberian Benda

Gratifikasi;• Telah memberikan Benda Gratifikasi;


The Gratuity Object has been given; Gratification report at least shall contain the following information, unless other arrangement provides:• The Complainant Identity, or Anonymous• The form and type of Gratification (accept,

reject, give, and give by a request);• Specific form of the Gratuity Obejct (money or

obejct);• Gratuity practice time;• Name of the party / Institution (accept, reject,

give, and give by request);• Gratuity object estimation value;• Other supporting completeness document.

The Gratification Report Form that has been signed by the complainant has to submitted to KPK for clarification and validation and wait for the decision from KPK maximum in 30 (thirty) work days. If the validation result from KPK clarify that the report result is a gratituity action then the evidence object would be appointed as :1. Money as the evidence object appointed as

The Nation belonging;2. An object as the evidence object submitted to

KPK for auction;3. An object as the evidence object has time limit

(expairation) will managed by the Corporate Gratification Control Unit to be submitted in social form.

Policies / Guidelines / Procedures ReviewPT Pupuk Iskandar Muda Gratification Control Procedures (IM-2004-1100) has been updated and approved on September 1st 2015 which adjusted with the valid legislation and become application guides at PT Pupuk Iskandar Muda.

Structur, Duty, and Authority Gratification Control Team are :

Suitable with Board of Directors Memo Number : 43 /MD/ Du/IM?VI/2014 dated, June 30th 2014 about Gratification Control Team (TPG) settle the duties as :a. Accept Gratuity supposition report by the

complainant and do verification by the report.b. Keep the secret of complainant’s of their

gratification supposition report that has been reported.

c. Following up the report that has been verified and potentially has any gratification element suitable to Gratification Control procedure (IM-2004-110).

d. Reporting the result of the team decision of the gratification follow-up to the President

Laporan Gratifikasi sekurang-kurangnya memuat informasi sebagai berikut, kecuali jika diatur lain:• Identitas Pelapor, atau Anonim.• Bentuk dan jenis praktek Gratifikasi

(menerima, menolak, memberi dan memberi atas permintaan);

• Bentuk spesifikasi benda Gratifikasi (uang atau benda);

• Waktu praktek Gratifkasi;• Nama pihak/Lembaga (menerima, menolak,

memberi dan memberi atas permintaan);• Nilai estimasi benda Gratifkasi;• Dokumen kelengkapan pendukung lainnya.

Formulir Laporan Gratifkasi yang telah ditandatangani pelapor diserahkan kepada KPK untuk dilakukan klarifirikasi dan validasi dan menunggu putusan dari KPK dalam waktu maksimal 30 (tiga puluh) hari kerja. Jika hasil validasi dari KPK menyatakan bahwa hasil laporan merupakan perbuatan gratifikasi maka barang bukti ditetapkan sebagai berikut :1. barang bukti uang ditetapkan menjadi milik

Negara;2. barang bukti benda diserahkan kepada KPK

untuk dilakukan pelelangan;3. barang bukti benda yang mempunyai batas

waktu (kadaluarsa) dikelola oleh unit pengendali gratifikasi perusahaan untuk diserahkan dalam bentuk sosial.

Reviu Kebijakan/Pedoman/ProsedurProsedur Pengendalian Gratifikasi (IM-2004-1100) PT Pupuk Iskandar Muda telah dimutahirkan dan disahkan pada tanggal 1 September 2015 yang disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menjadi pedoman penerapan di PT Pupuk Iskandar Muda.

Struktur, Tugas dan Wewenang Tim Pengendalian Gratifikasi adalah :

Sesuai Memo Dinas Direksi Nomor : 43 /MD/DU/IM/VI/2014 tangga 30 Juni 2014 tentang Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG) menetapkan tugas-tugas sebagai berikut :a. Menerima laporan dugaan gratifikasi dari

pelapor dan melakukan verifikasi atas laporan tersebut.

b. Menjaga kerahasian identitas pelapor atas laporan dugaan gratifikasi yang dilaporkannya.

c. Menindaklanjuti hasil laporan yang telah diverifikasi dan berpotensi adanya unsur gratifikasi sesuai prosedur Pengendalian Gratifikasi (IM-20004-1100).

d. Melaporkan hasil putusan tim atas tindak lanjut gratifikasi kepada Direktur Utama dan



Director and related parties if needed.e. Socialize the gratification control procedure

(IM-2004-110) to all employee and stakeholder.

f. Reporting and coordinating with Corruption Eradication Commission (KPK) related to the gratification report from personnel of PIM.

Socialization / Internalization GratificationPT PIM in sustainable has been done gratification socialization on 2015 by written appeal informed to the employees from Board of Directors until supervisor position through PIM Bersin Email ([email protected]) and socialization through mass media each time facing a feast day (Eid Al-Fitri Day and New Years / Christmas).

Gratification control socialization to the entire employees grade, I, II, and III and attended by Board of Directors held on October 28th 2015 directly implemented by the Corruption Eradication Commission (KPK) team.

According to Christmas and New Year day on December 23rd 2015, PT Pupuk Indonesia (Persero) made an application commitment GCG about Gratification Reception and Demand Prohibition to the entire row of PT Pupuk Indonesia (Persero) and Subsidaries, this commitment would be continued by PT Pupuk Iskandar Muda to the entire row of organization of PT PIM, so on the Christmas ceremony day and New Years 2015 there is no PIM personnel that reports gratuity action whether it is recieve or give.

This prohibition of gratification act would constantly informed to personnel of PIM and stakeholders both in formal or non-formal way, so that not accepting or giving gratuity culture would adhere in personnel of PIM activity in running this company.

kepada pihak terkait jika dibutuhkan.e. Mensosialisasikan prosedur pengendalian

gratifikasi (IM-2004-110) kepada seluruh pekeja dan stakeholder.

f. Melaporkan dan melakukan koordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan laporan gratifikasi dari Insan PIM.

Sosialisasi/Internalisasi GratifikasiPT PIM telah melakukan sosialisasi gartifikasi secara berkesinambungan tahun 2015 melalui himbauan tertulis disampaikan kepada jajaran karyawan dari level Direksi sampai jabatan Supervisor melalui sarana Email PIM Bersih ([email protected]) dan sosialisasi melaui media masa dilakukan setiap menghadapi hari besar (Hari Raya Idul Fitri dan Tahun Baru/Natal).

Sosialisasi pengendalian gratifikasi kepada seluruh karyawan Grade, I, II dan III dan dihadiri oleh Direksi dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2015 yang dilaksanakan langsung oleh Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sehubungan dengan hari Natal dan Tahun Baru maka, pada tanggal 23 Desember 2015, PT Pupuk Indonesia (Persero) membuat suatu komitmen penerapan GCG tentang Larangan Penerimaan & Permintaan Gratifikasi Kepada Seluruh Jajaran PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Anak Perusahaan, komitmen ini diteruskan oleh PT Pupuk Iskandar Muda kepada seluruh jajaran organisasi PT PIM sehingga pada saat perayaan hari natal dan tahun baru 2015 tidak ada dari Insan PIM yang melaporkan adanya perbuatan gratifikasi baik menerima maupun member.

Larangan perbuatan gratifikasi ini secara terus menerus akan diinformasikan kepada Insan PIM maupun stakeholder baik secara formal maupun non formal, sehingga budaya tidak menerima dan memberi gratifikasi melekat dalam aktivitas Insan PIM dalam menjalankan roda perusahaan ini.


Data sheet laporan gratifikasi 2015 / Gratification Report Sheet Data 2015

NoTanggal

PelaporanReport Date

Jenis Gratifikasi / Gratification Type Status

Makanan / Food Non MakananNon Food

DitolakDenied

Menjadi hak PegawaiBecame

Employee’s Right

Dikelola PerusahaanRun by the Company

Disampaikan ke KPK

Conveyed to KPK

PutusanDecision

1 24 Feb. 2015 Parsel / Parcel - - - UPG - Sosial / Social








9 24 Feb. 2015 Karangan BungaFlower Bouquet - - - UPG - Hindari / Avoid










19 17 April 2015 Parsel / Parcel - - - UPG - Sosial / Social

20 17 April 2015 - Uang / Money - - - KPK Milik Negara

21 17 April 2015 - Uang / Money - - - KPK Milik Negara

22 17 April 2015 - Uang / Money - - KPK Milik Negara

23 17 April 2015 Kue / Cake - - - UPG - Sosial / Social

24 17 April 2015 - Uang / Money - - - KPK Milik NegaraCountry Owned

25 17 April 2015 - Uang / Money - - - KPK Milik NegaraCountry Owned

26 13 Mei 2015 Makan bersamaBanquet - - - UPG - Hindari / Avoid

27 1 Juli 2015 - Uang / Money - - - KPK Milik NegaraCountry Owned

28 3 Juli 2015 - Uang / Money - - - KPK Milik NegaraCountry Owned

29 5 Juli 2015 Makan bersamaBanquet - - - UPG - Hindari / Avoid





Keterangan :Pada awal 2015, Tim Pengendalian Gratifikasi menerima laporan gratifikasi dari Insan PIM dan telah dilakukan klarifikasi sesuai prosedur IM-2004-1100 oleh TPG PT PIM, namun setelah adanya bimbingan dari KPK RI, bahwa seluruh laporan gratifikasi disampaikan kepada KPK RI sesuai Undang-undang yang berlaku, maka TPG PT PIM menyampaikan seluruh laporan gratifikasi kepada KPK RI pada tanggal 17 April 2015 dan selanjutnya setiap tim pengendalian menerima laporan gratifikasi langsung disampaikan kepada KPK RI untuk diputuskan sesuai ketentuan yang berlaku.

Whistleblowing System (WBS)Sebagai perwujudan komitmen perusahaan terhadap penerapan tata kelola secara berkelanjutan dan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, serta untuk menciptakan lingkungan pengendalian yang kondusif dan mendukung peningkatan kepatuhan dan kesesuaian terhadap pedoman etika perusahaan, terutama dalam membangun hubungan yang sehat dan etika berusaha dengan para pemangku kepentingan perusahaan (stakeholders).

Dalam rangka pengelolaan Whistleblowing untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan, kecurangan perilaku dalam praktek bisnis, serta mendorong terlaksananya etika bisnis perusahaan yang bersih serta Penerapkan Kebijakan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT Pupuk Iskandar Muda tentang Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing) dan Pengendalian Gratifikasi.

Penanganan pelaporan pelanggaran oleh pelapor baik dari insan PIM maupun dari stakeholder dilayani sesuai dengan prosedur Pengelolaan Whistleblowing (IM-2005-1100) pada tanggal

Explanation :In early 2015, Gratification Control Team receive a gratuity report from personnel of PIM and has been done clarification suitable to IM-2004-1100 procedure by TPG PT PIM, however after the KPK RI gave a guidance, that every gratification report has to submitted to KPK RI suitable the applicable legislation, then TPG PT PIM submitted all of the gratification report to KPK RI on April 17, 2015 and after that every control team that recieving a gratification report directly submit to KPK RI to be decided according to the applicable regulations.

Whistleblowing System (WBS)As the embodiment of the company’s commitment towards the implementation of a sustainable management conduct and implementation of a free corruption, colusion and nepotism state, suitable with the applicable legislation and to create a conducive environment control and in support to improve obedience and suitainable to corporate ethics guide, especially in building a healthy relationship and business ethics with the company’s interest stakeholders (stakeholders).

In order to manage Whistleblowing for prevent conflicts of interest, cheating behavior in business practice, and encourage the implementation a clean company business ethics and PT Pupuk Iskandar Muda’s Board of Commissioners and Board of Directors Joint Policy Application about Violation Complaint Management Policy (Whistleblowing) and Gratification Control.

Reporting violation handling by the complainant from both personnel of PIM or stakeholder are served suitable with the Whistleblowing Management procedure (IM-2005-1100) on

NoTanggal

PelaporanReport Date

Jenis Gratifikasi / Gratification Type Status

Makanan / Food Non MakananNon Food

DitolakDenied

Menjadi hak PegawaiBecame

Employee’s Right

Dikelola PerusahaanRun by the Company

Disampaikan ke KPK

Conveyed to KPK

PutusanDecision

32 18 Agt. 2015 -1 bh Batu Cincin1 piece of Ring

stone-

Hak PegawaiEmployee’s

rightUPG - dibenarkan

Justified

33 24 Agt. 2015 Kue / Cake - - - UPG - Sosial / Social

34 7 Okt. 2015 - Uang / Money - - - KPK Milik NegaraCountry Owned

35 23 Nop. 2015 - Uang / Money - - - KPK Milik NegaraCountry Owned


September 1, 2015, had been done a review of Whistleblowing System Management Procedure (IM-2004-1100) adjusted to the applicable legislation.

Whistle Blowing System OrganizationPT Pupuk Iskandar Muda settle the Whistleblowing Management Team organization structure adjust to Board of Directors Memo Number : 322 / MD/ DU/ IM/ XI/ 2015 on September 7th 2015.

The duties and responsibilities of the Whistleblowing Management Team among others:a. Receiving complains of Companies Ethics

code violations and Conduct (Code of Conduct) from the complainant and do verification of that complaint.

b. Keeping the secret of the identity of the complainant on reported violations compliant.

c. Following up the violations complain’s result that has been verified the potential presence of Business Ethics and Conduct violation adjust with Whistleblowing Management procedure (IM-2005-1100).

d. Report the team result as the follow-up of the complains that has potential presence of Business Ethics and Conduct violation to the President Director.

e. Socialize the Whistlleblowing Control Procedure (IM-2005-1100) to the entire employees and stakeholder.

f. Preparing the working device adjust to the whistleblowing management needs.

g. Periodically report on every quarterly the whistleblowing management to the President Director.

Socialization / InternalizationWhistleblowing procedure socialization performed continuesly to workers of PT Pupuk Iskandar Muda on 2015 as a written appeal that submitted to every workers from Board of Director level until Supervisor (± 400 peoples) through PIM Bersih Email ([email protected]).

Socialization in visual form among others :• Create banners, banners that installed

in places where it is easy / readable for employee to read with PIM bersih theme.

• Socialize through email, website, PT PIM bulletin about Whistleblowing System.

• An Announcement on mass media center and regions about an appeal to the parties who knew or found the evidence of Business Ethics and Conduct violation.

1 Sepetember 2015, telah dilakukan Reviu Prosedur Pengelolaan Whistleblowing System (IM-2004-1100) yang disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Organisasi Whistle Blowing SystemPT Pupuk Iskandar Muda menetapkan Struktur organisasi Tim Pengelolaan Whistleblowing sesuai Memo Dinas Direksi Nomor : 322 /MD/DU/IM/XI/2015 tangga 07 September 2015.

Adapun tugas dan tanggung jawab Tim Pengelolaan Whistleblowing antara lain :a. Menerima pengaduan pelanggran kode etik

perusahaan sesuai pedoman Etika Usaha & Tata Prilaku (Code of Conduct) dari pelapor dan melakukan verifikasi atas pengadauan tersebut.

b. Menjaga kerahasian identitas pelapor atas pengaduan pelanggaran yang dilaporkannya.

c. Menindaklanjuti hasil pengaduan pelanggaran yang telah diverifikasi yang berpotensi adanya unsur pelanggaran Etika Usaha & Tata Prilaku sesuai prosedur Pengelolaan Whistleblowing (IM-2005-1100)

d. Melaporkan hasil putusan tim atas tindak lanjut pengaduan yang berpotensi adanya unsur pelanggaran Etika Usaha & Tata Prilaku kepada Direktur Utama.

e. Mensosialisasikan prosedur pengendalian whistleblowing (IM-2005-1100) kepada seluruh pekerja dan stakeholder.

f. Mempersiapkan perangkat kerja sesuai kebutuhan pengelolaan whistleblowing.

g. Melaporkan secara berkala per triwulan atas pengelolaan whistleblowing kepada Direktur Utama.

Sosialisasi/Internalisasi Sosialisasi Prosedur whistleblowing dilakukan kepada pekerja PT Pupuk Iskandar Muda secara berkesinambungan tahun 2015 berupa himbauan tertulis yang disampaikan kepada jajaran pekerja dari level Direksi sampai jabatan Supervisor (± 400 orang) melalui sarana Email PIM Bersih ([email protected])

Sosialisasi dalam bentuk visual antara lain :• Membuat spanduk, benner yang dipasang

pada tempat-tempat yang mudah/dapat dibaca karyawan yang bertemakan tentang Pim Bersih.

• Mensosialisasikan melalui email, website, buletin PT PIM tentang whistleblowing System.

• Pengumuman di media masa pusat dan daerah tentang menghimbau kepada pihak-pihak yang mengetahui atau menemukan



• Whistleblowing socialization through The Boards of Director speech during the Awareness National Day ceremony that held every month.

Explanation: 2015 period, PT PIM WBS Team recieved 6 complaints comprise to 2 complainant from personnel of PIM and 4 complainant from stakeholders.

Clarification, Validation and Investigation ProcessAfter clarification and validation done to 6 complaints, the result of clarification and validation team is WBS team decided 4 complaints could not be proven, it was decided to not proceed to investigate and 2 complaints proved could harm the corporate or workers, then it proceed to the investigation and had been done adjust to the applicable procedure.

Gratification Control & WBS teamwork mendium among others :• Working room, which has a function as

admisnitration / archhives and report reception activities room from the complainant or as a consultation clinic room.

• One set of computer and printer, as information technology of reception report or complaints through email and scecretariate process.

• One Cellphone (HP) with a special number (08116721650), as a communnication media of the complainant, reported and TPG-WBS.

• Email account number ([email protected]) as an information media of report reception, complaint from personnel of PIM or skateholder.

• BNI Bank special account, as a temporary gratuity money saver before handed over to the State cq KPK RI.

bukti-bukti pelanggaran Etika Usaha & Tata Prilaku.

• Sosialisasi Whistleblowing melalui sambutan Direksi saat upacara Hari Kesadaran Nasional yang dilaksanakan setiap bulan.

Jumlah Pengaduan tahun 2015/ Number of Complaints in 2015

No.

JUMLAHPENGADUAN

Number of Complaints

STATUS

Proses Tim Pengelola Pengaduan(Investigasi awal)

Complaints Management Team Process (Early Investigation)

Proses Tim Investigasi LanjutanFurther Investigation Team

ProcessDiteruskan

kepada Penegak

Hukum LainContinue to other Law Enforcers

File/Tidak terbukti

File/ Not Proven

Dilanjutkan ke investigasiContinue to Investigation

File/Tidak terbukti

File/ Not ProvenPunishment

1 6 4 2 - 1 -

Keterangan: Periode tahun 2015, Tim WBS PT PIM menerima 6 pengaduan terdiri 2 pelapor dari Insan PIM dan 4 pelapor dari stakeholder.

Proses kalrifikasi, validasi dan investigasi.Setelah dilakukan klarifikasi dan validasi terhadap 6 pengaduan, maka hasil klarifikasi dan validasi tim WBS memutuskan 4 pengaduan tidak dapat dibuktikan, maka diputuskan untuk tidak dilanjutkan ke investigasi dan 2 pengaduan terbukti dapat merugikan perusahan maupun pekerja, maka dilanjutkan ke investigasi dan telah diselesaikan sesuai prosedur yang berlaku.

Sarana kerja tim Pengendalian Gratifikasi & WBS antara lain:• Ruang kerja, yang berfungsi sebagai ruang

administrasi/arsip dan kegiatan penerimaan laporan dari pelapor maupun sebagai ruang klinik konsultasi.

• Satu set komputer dan printer, sebagai media teknologi informasi penerimaan laporan atau pengaduan melalui Email dan proses kesekretariatan.

• Satu Handphone (HP) dengan nomor khusus (08116721650), sebagai media komunikasi antara pelapor, terlapor dan TPG – WBS.

• Nomor akun Email ([email protected]) sebagai media informasi penerimaaan laporan, pengaduan dari Insan PIM maupun stakeholder.

• Rekening khusus Bank BNI, tempat penyimpanan sementara uang gratifikasi sebelum diserahkan kepada Negara cq KPK RI.


Report & Complaint MediaPT PIM facilitated reporting and complaint media, through Email : [email protected] or to cellphone number 08116721650 and could directly report it to the TPGWBS secretariate on working hour.

For the complainant, the identity of the complainant or repoter, except for validation process needed WBS team or investigation conducted by the authorities and / or required to defend company’s position towards the law. There is no punishment for the complainant when reported violations occur, except if the complainant / relevant is also involved in this code of conduct violation, or if the truth of the report could not be legally defensible.


Media Pelaporan & PengaduanPT PIM memfasilitasi media pelaporan dan pengaduan, melalui Email : pimbersih@ pim.co.id atau ke nomor HP 08116721650 dan dapat langsung melaporkannya kepada sekretaris TPG-WBS pada jam kerja.

Bagi pelapor akan dirahasiakan identitas pelapor maupun terlapor, kecuali atas kebutuhan proses validasi tim WBS atau penyidikan yang dilakukan oleh pihak yang berwajib dan/atau diperlukan untuk mempertahankan posisi Perusahaan dihadapan hukum. Tidak ada hukuman yang dijatukan kepada pihak pelapor ketika pelanggaran yang dilaporkan benar terjadi, kecuali apabila yang pelapor/bersangkutan juga terlibat dalam pelanggaran code of conduct ini, atau apabila laporan tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan secara hukum kebenarannya.


F Manajemen Risiko Risk Management



Manajemen Risiko Risk Management

Seiring dengan semakin besarnya tantangan yang dihadapi dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mengelola dampak dari ketidakpastian terkait faktor internal maupun eksternal perusahaan yang mempengaruhi pasokan bahan baku, keuangan, kinerja dan reputasi demi pencapaian tujuan yang ditetapkan, perusahaan senantiasa mengambil langkah-langkah antisipatif terhadap berbagai perkembangan perusahaan maupun kondisi lingkungan usaha dengan mengoptimalkan peranan Manajemen Risiko.

Untuk mendukung kelancaran penerapan manajemen risiko telah dikeluarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 148/SK/DU/IM/XII/2012, tanggal 19 Desember 2012 tentang Manajemen Risiko ISO 31000:2009 dan Surat Edaran Pupuk Indonesia Nomor SE-03/II/2013 tentang Kebijakan Dan Pedoman Manajemen Risiko PT Pupuk Indonesia (Persero) Dan Anak Perusahaannya serta telah disusunnya Kebijakan Operasional Manajemen Risiko PT Pupuk Iskandar Muda (IM-1003-3000).

Selama tahun 2015 perusahaan telah melakukan penilaian berbagai risiko terhadap perkembangan berbagai kondisi eksternal dan internal perusahaan yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap pencapaian target-target perusahaan dengan berdasar kepada Kerangka Kerja untuk mengelola Manajemen Risiko dan Proses Manajemen Risiko antara lain menentukan kontek, melakukan asesmen, perlakukan risiko, monitoring dan komunikasi.

Hasil penilaian risiko bersifat dinamis yaitu selalu dilakukan perubahan sesuai perkembangan risiko yang dihadapi perusahaan. Pengembangan pengelolaan risiko Semester - I dan Semester – II berdasarkan hasil pengelolaan risiko yang dilakukan oleh pemilik risiko (risk owner) di unit kerja dalam periode tahun 2015, maka profil risiko sebagai berikut :

No Uraian / Description SEMESTER - I 2015 SEMESTER – II 2015

1. Jumlah peristiwa risiko Total risk incident 197 197

2. Tingkat risiko Risk Level 9,82 (Medium) 9,79 (Medium)

3. Kemungkinan risiko (Likelihood)Risk Possibilities 2,93 2,94

4. Dampak risiko (Consequency)Risk Impact 3,35 3,33

5. Jumlah peristiwa risiko Tinggi (High)Total of High Risk Incident 8 4

6. Jumlah peristiwa risiko Sedang (Medium)Total of Medium Risk Incident 139 139

7. Jumlah peristiwa risiko Rendah (Low)Total of Low Risk Incident 50 54

Along with the growing challenge that faced in operating activities to manage the impact from the uncertainty of internal or external corporate factor that influence the raw material supply, finance, performance, and reputation for the appointed goals achievemet’s sake, the company always take an anticipation movement againts various development company or the business environment condition by optimizing the role of Risk Management.

To support smooth implementation of Risk Management has been issued a Director’s Decision letter Number: 148/SK/DU/IM/XII/2012, dated December 19th 2012 about Risk Management ISO 31000:2009 and Indonesian Fertilizer Circular Number SE-03/II/2013 about Policy and PT Pupuk Indonesia (Persero) And Affiliated Firm Management Guide and has been drawn Risk Management Operational Policy of PT Pupuk Iskandar Muda (IM-1003-3000).

During 2015 the company has been doing an evaluation of every risk to development of every external and internal company’s condition that directly or indirectly take an effect to the company’s achivement targets based on the Framework for managing the Risk Management and Risk Management Process namely to determine context, to assess, risk treatment, monitoring and communication.

The result risk evaluation is dynamic that is always amendment according to the risk development that the companies face. The development of risk management Semester I and Semester II based on the result of risk management that has been done by the risk owner (risk owner) in working unit on 2015 period, the risk profile is :


The risk profile of th ecompany at the end of 2015 seen that the number of Risk occasion is 197, there is no addition of a new risk, meanwhile the Risk Value Level decrease from 9,82 to 9,79, this Risk Value Level decrease is due to the Gas contract agreement and improvement on high risk and strategic.

Which should be a particular concern, to the risk and become company’s startegic risk, namely :1. An increase in gas price2. Not available fund

Risk ProfileResidual risk of semster – II on 2015 period is : - 4 risk occasion with a High classification or

2,03% - 139 rick occasion with a Medium classification

or 70,56% - 54 low risk occasion or 27,41% - 197 total amount of risk occasion - The average value risk impact (C) = 3,33 and

possibility (L) = 2,94 - Risk value = 9,79 (Medium Risk) and company’s

risk value target is 12,20.

The profile of company’s risk (Residual Risk), Semester – II on 2015 based on activity field :

- II on 2015 based on the activity field :

Explanation:L = Low RiskM = Medium RiskH = High RiskC = Consequence

Profil risiko perusahaan pada akhir tahun 2015 terlihat jumlah Peristiwa risiko 197, tidak ada penambahan risiko baru, sedangkan Nilai Tingkat risiko terjadi penurunan dari 9,82 menjadi 9,79 penurunan Nilai Tingkat risiko ini disebabkan adanya kesepakatan kontrak Gas dan perbaikan-perbaikan pada risiko tinggi dan strategis.

Yang perlu menjadi perhatian khusus, terhadap risiko yang ada dan menjadi risiko strategis perusahaan, adalah sebagai berikut :1. Kenaikan harga gas2. Dana tidak tersedia

Profil RisikoResidual risk periode semester - II tahun 2015 adalah sebagai berikut : - 4 peristiwa risiko dengan klasifikasi High atau

2,03 % - 139 peristiwa risiko dengan klasifikasi Medium

atau 70,56 % - 54 peristiwa risiko low atau 27,41 % - 197 total peristiwa risiko - Nilai rata-rata dampak (C) risiko = 3,33 dan

kemungkinan (L) = 2,94 - Nilai risiko = 9,79 (Medium Risk) dan target

nilai risiko perusahaan sebesar 12,20.

Profil risiko perusahaan (Residual Risk), Semester - II Tahun 2015 berdasarkan bidang kegiatan sbb :

No Bidang / FieldKlasifikasi RisikoRisk Classification

Tingkat Risiko Rata-2Average Risk Level

H M L Total P(L) D(C) Nilai Klasifikasi

1. Produksi / Production 2 60 10 72 2,23 3,03 6,77 Medium

2. Pemasaran / Marketing 0 6 6 12 2,08 3,17 6,60 Medium

3. Investasi & Bang / Investment & Banking 0 21 4 25 1,48 2,17 3,21 Low

4. Keuangan / Finance 1 10 10 21 2,43 2,77 6,73 Medium

5. Hukum / Law 0 2 0 2 2,00 2,00 4,00 Medium

6. K3 & LH / Work Safety & Health & Environment 0 9 2 11 1,50 2,31 3,46 Low

7. SDM / Human Resources 0 13 0 13 2,23 2,38 5,32 Medium

8. Pengadaan / Procurement 0 7 6 13 1,50 2,21 3,32 Low

9. Distribusi / Distribution 0 0 6 6 1,00 2,33 2,33 Low

10. Umum / General Affairs 0 8 6 14 1,52 2,38 3,61 Low

11. Teknologi Informasi / Information Technology 1 4 3 8 2,25 3,11 7,00 Medium

Total/Rata-2Total / Average 4 139 54 197 2,94 3,33 9,79 Medium

Keterangan : L = Low Risk M = Medium Risk H = High RiskC = Consequence L = Likelihood



The risk profile of the company on Semester II 2015 based on Directorate :

Risk MapThe risk level map of the company on Semester II 2015 based on working field is :

Profil risiko perusahaan Semester -II Tahun 2015 berdasarkan Direktorat, sbb :

No Direktorat Directorate

Semester – II Thn 2015

Jml Risiko / Amount of Risk %

123

4

Utama / PrimaryKomersil / CommercialSDM & Umum / Human Resource & GeneralProdtekbang /

2441 45 87

12,1820,8122,8444,16

Jumlah / Total 197 100,00

Peta RisikoPeta tingkat risiko perusahaan Semester – II tahun 2015 berdasarkan bidang kegiatan sbb:

Keuangan / Finance (2.77 ; 2,43) T I (3,11 ; 2,25)

Produksi / Production (3,03 ; 2,23)

Umum / General (2,38 ; 1.52)

SDM / Human Resource (2.38 ; 2,23)

Hukum / Law (2,00 ; 2,00)

Investasi & Bang / Investation & Bang (2.17 ; 1,48) Pemasaran / Marketing (3,17 ; 2,08)

K3 & LH (2,31 ; 1,50)Pengadaan / Procurement (2,21 ; 1,50)

Distribusi / Distribution (2,33 ; 1,00)

1 2 3 4 5

DAMPAK / IMPACT

KEM

UN

GK

INA

N /

PO

SSIB

ILIT

Y

12

34

5


Strategic RiskThe company has been identifying strategic risk and has been implemented the treatment of the risk i Framework and Company Budget (RKAP) of PT PIM on 2015.

That Strategic Riks is :

Note :1. The increase of gas price every year and unstable

gas pressure result in disturb the company’s business activity, then necessary :• Coordination and negotiations with SKK Migas,

General Director of Oli and Gas suppliers and the coortinator with PT Pupuk Indonesia (Persero) to the properness of gas prices.

Risiko StrategisPerseroan telah mengindetifikasi risiko strategis dan telah melaksanakan perlakuan terhadap risiko tersebut dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PT PIM Tahun 2015.

Risiko Strategis sebagai berikut :

INHERENT RISK (BEFORE RISK TREATMENT) RESIDUAL RISK (AFTER RISK TREATMENT)

NO SASARAN UNIT KERJAWork Unit Target

PERISTIWA RISIKORisk Fact

DAMPAK RISIKORisk Impact

PENGENDALIAN RISIKORisk Control L C Nilai

Score

1.

Tercapainya target produksi Urea sebanyak 370.000 ton dan target produksi Ammonia sebanyak 389.000 ton Reach the production target as much as 370,000 tons of urea and Ammonia production target as much as 389,000 tons

Kenaikan Harga gasGas price increase

Produksi & Efisiensi Tidak tercapaiProduction and Efficiency are not reached

Melakukan Mid poin meeting dengan KBR di India dan PIM minta ditambah/dirubah skenario steam system dari SX ke SH yang akan berdampak dengan supply steam IPP Project Do Midpoint meeting with KBR in India and PIM ask them to add / change the scenario of steam system from SX to SH which will impacted the supply of IPP Project steam

3 5 15

2.

Mendapatkan sumber dana Jangka Pendek untuk pembiayaan modal kerjaGetting Short-terms funds source for wrok capital financing

Dana tidak tersediaFunds are not available

Kelangsungan Usaha TergangguThe continuance of business impaired

Melakukan perpanjangan jatuh tempo pinjaman.Do renewal of due date loans

4 4 16

3.

Urea tersimpan sesuai persyaratan penyimpanan pupuk di gudang Urea are stored reffering to fertilize storage requirements in the barn

Debu urea pengantongan / curah tinggi

Kualitas produk menurunProduct quality weaken

Ganti Bag Filter dan lakukan service motor,perbaiki line steam Dimasukan dalam program Replacement 2015, menunggu Rekomendasi dari InspeksiChange the bag filter and do motor service, repair the steam line. Add to replacement progam 2015, waiting for recommendation from inspectorate

4 4 16

4.

Memastikan bahwa pengembangan sitem teknologi informasi dan komunikasi perusahaan berjalan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan tuntutan stake holders serta beroperasi dengan baik dan optimalEnsuring that Technology Information and Corporate Communication development system run reffering to company’s needs and stakeholders demands also operate properly and optimal

Kegagalan penerapan proyek ERP PIHC di PIMERP PIHC project implementation failure at PIMERP PIHC project implementation failure at PIM

ERP PIHC tidak bisa dijalankan (kerugian biaya investasi dan manhour)ERP PIHC unworkable (inverstment and manhour loss cost

Proses berita acara Klarifikasi/pengadaan pembangunan Infrastrutur Jaringan/back bone ke Dept Teknik. Tanggal Berita acara 27 Oktober 2015Clarification of news process / Network Infrastructure construction procurement / bacbone to Tecnique Department. News dated October 27, 2015

4 4 16

Catatan :1. Kenaikan harga gas setiap tahunnya serta pasokan

tekanan gas tidak stabil mengakibatkan kegiatan usaha (going concern) perusahaan terganggu, maka perlu dilakukan :• Koordinasi dan negosiasi dengan SKK Migas,

Dirjen Migas dan pemasok gas serta koord. dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) terhadap



kelayakan harga gas.• Kontrak pembelian gas jangka panjang dan

mendorong Blok A segera terealisasi.• Koordinasi dengan PERTAMINA ARUN GAS

terhadap tekanan gas yang masuk sering turun.• Mengupayakan alternatif penggunaan bahan baku

selain gas untuk unit pendukungnya.

2. Terbatasnya dana mengakibatkan terhentinya kegiatan usaha (going concern) perusahaan, perlu dilakukan restrukturisasi pinjaman modal kerja baru dan perencanaan cash flow dan melaksanakan cost reduction program disemua kegiatan dan mengutamakan pada biaya kegiatan operasional pabrik, khususnya terhadap critical item/equipment serta melakukan efesiensi anggaran dalam RKAP.

3. Kehandalan pabrik, terutama pabrik PIM 2, khususnya Urea 2 yang agar dapat dioperasikan dengan optimal, sehingga dapat mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan yang tertuang dalam RKAP.

4. Manajemen perusahaan segera mengambil kebijakan yang urgensi dalam kegiatan operasional pabrik yang terhenti / tidak dapat dijalankan.

• Long-term gas purchase contracrs and urge Block A immediately realized.

• Coordination with PERTAMINA ARUN GAS about the incoming gas pressure often drop.

• Strive for the alternative of raw material use beside gas for the supporting unit.

2. Limited fund result in stopped business activity (goin concern) of the company, restructuting of a new working capital and cash flow planning and implementing cost reduction program in all activity and emphasis on plant operational cost, particulary for critival item / equipment have to be done and conduct budget effuciency in RKAP.

3. The realibility of the plant, especially PIM 2 plant, particularly Urea 2 to be optimally operated, so that it can infulence the corporate ahievement that poured out in RKAP.

4. Management of the company has to immediately took a policies that urgency in the stopped operational activity / not running.



G Sumber Daya Manusia Human Resources



Sumber Daya Manusia Human Resources

Program Pengembangan SDM di PT PIM mengacu kepada roadmap SDM PT Pupuk Indonesia (Persero) dan kesepakatan bidang SDM PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan anak perusahaan lainnya yang ditanda tangani oleh Direktur Utama dan Direktur SDM pada tanggal 17 Juni 2013. Kesepakatan tersebut meliputi standardisasi; sistem renumerasi, fasilitas jabatan, sistem grade jabatan, pendidikan dan pelatihan, insentif & jasa operasi, harmonisasi program pasca kerja, optimalisasi tenaga alih daya.

Sesuai kondisi SDM yang ada di PT PIM, pada tahun 2015 program pengembangan SDM masih diprioritaskan kepada peningkatan kompetensi secara terus menerus sehingga mampu memberikan kontribusi yang optimal. Untuk menjalin hubungan industrial yang harmonis, terbuka dan demokratis serta berkeadilan, PT PIM secara konsisten menerapkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dalam kebijakan dan peraturan sumberdaya manusia.

1. Komposisi Kayawan

Jumlah Karyawan berdasarkan Jabatan

No Jenjang Jabatan / posisition 2015 2014 2013 2012 2011

1 GM/Staf Utama I,II 8 9 11 10 9

2 Manager / Staf Madya I,II 29 43 50 48 58

3 Superintendent /staf Muda I,II 70 108 117 125 119

4 Supervisor / Staf Pratama I,II 234 218 228 235 247

5 Foreman / Staf Pratama III 240 370 402 414 367

6 Pelaksana 94 224 245 276 369

Jumlah / Total 675 972 1.053 1.108 1.169

Human Resources Development Program in PT PIM refers to the PT Pupuk Indonesia (Persero) Human Resource and PT Pupuk Indonesia (Persero) Human Resource area agreement with other subsidiaries signed by the President Director and Director of Human Resource on June 17th 2013. The agreement covers standardization; remuneration system, office facilities, office grade system, education and training, incentives & operation service, harmonization of post-employment program, optimization of outsourcing personnel.

Conforn with the human resource at PT PIM, on 2015 human resource development program are still given priority to a continuous improvement competence so it can give an optimal contribution. For establish a harmobious industrial relations, open and democratic and fair, PT PIM consistently apply an enactment Number 13 of 2003 about employment policy and human resources regulation.

1. Employees Composition

Foreman/Staf Pratama III 36%

GM/Staf Utama I, II 1% Manager/Staf Madya I,II 4%

Superintendent/Staf Muda I,II 10%Pelaksana 14%

Supervisor/Staf Pratama I,II 35%


Data Perkembangan SDM Tahun 2015

Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenjang Jabatan

No Jenjang Jabatan 2015 2014 2013 2012 2011

1 GM/Staf Utama I, II 8 9 11 10 9

2 Manajer/Staf Madya I, II 29 43 50 48 58

3 Superintendent/Staf Muda I, II 70 108 117 125 119

4 Supervisor/Staf Pratama I, II 233 218 228 235 247

5 Foreman/ Staf Pratama III 241 370 402 414 367

6 Pelaksana Utama 94 224 245 276 369

Jumlah 675 972 1053 1108 1169

Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No Jenjang Pendidikan 2015 2014 2013 2012 2011

1 Pasca Sarjana (S 2) 24 28 32 27 16

2 Sajana (S 1) 168 205 211 221 245

3 Sajana Muda (D4/D3) 114 125 134 141 144

4 SLTA - SLTP 369 614 676 719 764

Jumlah 675 972 1053 1108 1169

Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenjang Usia

No Jenjang Usia 2015 2014 2013 2012 2011

1 17-30 162 200 259 260 302

2 31-40 186 166 116 124 89

3 41-50 48 82 283 286 397

4 51-58 279 524 395 438 381

Jumlah 675 972 1053 1108 1169

Jumlah Karyawan Berdasarkan Bidang Pekerjaan

No Bidang Pekerjaan 2015 2014 2013 2012 2011

1 Produksi 421 608 642 653 606

2 Non Produksi 254 364 411 443 434

3 Calon Karyawan 0 0 0 12 129

Jumlah 675 972 1053 1108 1169

Jumlah karyawan per 31 Desember 2015 sebanyak 675 orang, dibandingkan tahun 2014 sebanyak 972 orang atau terjadi pengurangan sebanyak 297 orang. Pengurangan karyawan tahun 2015 disebakan perusahaan melakukan rasionalisasi jumlah karyawan mengingat

The numbe of the employees of December 31st 2015 is 675 peoples, compare to 2014 is 972 peoples or reduction for 297 peoples. Employees reduction on 2015 was caused by ratinalization of number of employees condisering the company will run 1 unit plant from available unit referring to



the decisions and directive from Shareholders in RUPS RKAP 2014 namely the companies make a manpower planning referring to maintan continue corporate long-term operational.

The process of employees reduction based on certain applicable legislation and assessment result that was done by LPTUI which recommends several solution options then was decided employees reduction by early retirement program by their own request.

The criteria for early retirement employees APS that can apply Padini APS namely:1. The age of the employees has entered 50

years and more;2. Meet the requirements that has been set in

the assessment;3. There is a recommendation from the supervisor,

and husband / wife;4. Receive an approval from the Board of

Directors.

APS early retirement program as determined in the Board of Directors Decision Letter Number: 12/SK/DU/IM/I/2015 about the Rules of Early Retirement by Personal Request (APS).

The amount of employees that joined the early retirement program APS is 263 employess aged >50 years old with get compensation program and other rights that has been decided in corporate policies.

perusahaan akan menjalankan 1 unit pabrik dari 2 unit yang tersedia sesuai putusan dan arahan Pemegang Saham dalam RUPS RKAP 2014 yaitu perusahaan melakukan perencanaan manpower sesuai untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan dalam jangka panjang.

Proses pengurangan karyawan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hasil asesmen yang dilakukan LPT-UI yang merekomendasikan beberapa opsi solusi maka diputuskan pengurangan karyawan melalui program pensiun dini atas permintaan sendiri (APS) bagi karyawan yang telah berumur 50 tahun keatas.

Kriteria bagi karyawan pensiun dini APS yang dapat mengajukan Padini APS yaitu:1. Usia karyawan sudah memasuki 50 tahun ke

atas;2. Memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam

asesmen;3. Ada rekomendasi dari atasan, dan suami/istri;4. Mendapat persetujuan dari Direksi.

Program pensiun dini APS sebagaimana ditetapkan di dalam Surat Keputusan Direksi Nomor : 12/SK/DU/IM/I/2015 tentang Peraturan Pensiun Dini Atas Permintaan Sendiri (APS)

Jumlah karyawan yang mengikuti program pensiun dini APS adalah sebanyak 263 orang yang berusia > 50 tahun dengan mendapatkan kompensasi program dan hak-hak lainnya yang ditetapkan didalam peraturan perusahaan

NO KETERANGANBULAN

TOTALAPR MEI 1 JUN 30 JUN

1. Disetujui 169 64 27 3 263

2. Ditolak 3 - 9 8 20

3. Mundur / Batal 10 1 3 - 14

TOTAL PEMOHON 297

JABATANJATUH TEMPO APS

TOTALAPR MEI 1 JUN 30 JUN

General Manager - - - 1 1

Manager 6 3 3 - 12

Superintendent 24 12 8 1 45

Supervisor 50 20 6 - 76

Foreman 81 19 9 1 110

Pelaksana 8 10 1 - 19

Jumlah (orang) 169 64 27 3 263


Employees’ Competence Enhancement ProgramEmployee Education and Training Program held for employee competency development year. Employee enhancement program carried out during 2015, among others Managerial Training, Certification and Post-Task Training.

During 2015 the company has been carried out education and training with total 6169 (mandays) with details as follows : - Managerial Training : 3126 Mandays - Technical Training : 1710 Mandays - Certification Training : 1065 Mandays - Post-Task Training : 268 Mandays

Technical training and certification is intended to improve the employees competence in operate and repair plant until plant reliability can be improved.

PT PIM has provided guidance for students and college students who are doing practical work during 2015, 180 students and college students and also PT PIM has given a chance for the college students who had completed their final task which is data collection and research to 6 peoples college students.

Human Resource Development Program 2015

In order to anticipate the number of employees who are reach their retirement period. The company has preperad some programs in RKAP 2015 namely:• Build up some systems workers performance

assessment who will be reference to movement, rotation and promotion.

• In house training for managerial technical field and certification to improve employee competency.

• Build up Knowledge Management System to documenting every skills and knowledge which owned by the senior employees so that there is knowledge tansfer to the young employees.

• Enchanching the workers remuneration system so that remuneration could be given appropriate with the worker’s performance.

• Training for Eselon I and II in referring with PT Pupuk Indonesia (Persero) standard.

• Scholarship for employees who wanted to continue their education in Master Degree.

Program Peningkatan Kompetensi KaryawanProgram Pendidikan dan Pelatihan Karyawan dilaksanakan untuk pengembangan kompetensi karyawan setiap tahun. Program peningkatan kompetensi karyawan yang dilakukan selama tahun 2015, antara lain Pelatihan Manajerial, Sertifikasi dan Pelatihan Purna Tugas.

Selama tahun 2015 perusahaan telah melakukan pendidikan dan pelatihan dengan total sebanyak 6169 (mandays) dengan rincian sebagai berikut : - Pelatihan Manajerial : 3126 Mandays - Pelatihan Teknikal : 1710Mandays - Pelatihan Sertifikasi : 1065 Mandays - Pelatihan Purna Tugas : 268 Mandays

Pelatihan teknikal dan sertifikasi dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi karyawan dalam mengoperasikan dan melakukan perbaikan pabrik hingga reliability pabrik dapat ditingkatkan.

PT PIM telah memberikan bimbingan untuk kalangan siswa dan mahasiswa yang kerja praktik selama tahun 2015 sebanyak 180 orang siswa dan mahasiswa serta PT PIM juga telah memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhirnya yaitu pengambilan data dan penelitian kepada 6 orang mahasiswa.

Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2015Guna mengantisipasi banyaknya karyawan yang memasuki masa pensiun. Perusahaan telah menyusun program-program dalam RKAP 2015 antara lain :• Membangun sistem-sistem penilaian kinerja

pekerja yang akan menjadi acuan untuk mutasi, rotasi dan promosi.

• In house Training untuk bidang teknikal. manajerial dan sertifikasi untuk meningkatkan kompetensi karyawan.

• Membangun sistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge Managemen System) untuk mendokumentasikan berbagal keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh para karyawan senior sehingga terjadi transfer pengetahuan kepada karyawan-karyawan muda.

• Menyempurnakan sistern remunerasi pekerja, sehingga pemberian remunerasi sesuai dengan kinerja pekerja.

• Petatihan untuk Eselon I & II sesuai dengan standar PT Pupuk Indonesia (Persero).

• Pemberian Beasiswa karyawan untuk melanjutkan pendidikan di jenjang S2.



• Employees Internship Program to other company that is necessary.

• English Language Training for the entire employees

Salary & Welfare FeesRestrain rising salary and welfare cost 6% maximum and the Realization of salary cost in 2015 = Rp 106.107.924.639 billion, or 83.87% of RKAP 2015 and Realization of people’s welfare cost, Jasop & Tantiem 2015 = Rp 88,325,973,512 billion or 90.53% of the RAKP 2015.

Realization of post-employment 2015 Rp 109.134.812.392 billion, or reached 73,92% from RKAP 2015.

Human Resource Shareholders Guidance Realization

a. Follow-up of the result of the Holding Group working meeting related to Human Resource standardize, then companies implement Human Capical Management System Holding Group namely :• Office Facilities• Grade System• Training Sylabus• Incentives & Operation Service• Harmonization Post-Employment program• Outsourcing Energy Optimization• Remuneration based on work performance• Education and Training• Career Planning & Talent Management• Knowledge Management & e-learning• Human Resource ERP field• Integration of human capital holding system

b. Has been applied incentivies and sevices operation using individuals performance / KPI based on the company performance and an objective employees performance evaluation, whereas salary increases application (merit increase) still under studies.

c. As PIHC guidance, PIM has been complied the manpower plan for the next 5 years, and follow the system and recruitment policies with PIHC, however in 2015 PIM has not recruit any new employee.

d. In 2015 no one has met the criteria and requirements determined by the companies and university institutions, hopefully on 2016, the company could send one person abroad for his/her Master’s Degree.

• Program Magang karywan ke perusahaan lain yang dianggap perlu

• Program Pelatihan bahasa Inggris untuk seluruh karyawan

Biaya Gaji & Kesejahtraan Mengendalikan kenaikan biaya gaji dan kesejahteraan maksimum sebesar 6 %, dan Realisasi biaya gaji 2015 = Rp. 106.107.924.639 milyar atau 83,87% dari RKAP 2015 dan Realisasi biaya kesra, Jasop & Tantiem 2015 = Rp. 88.325.973.512 milyar atau 90,53% dari RKAP 2015.

Realisasi paska kerja 2015 Rp. 109.134.812.392 milyar atau tercapai 73,92% dari RKAP 2015.

Realisasi Arahan Pemegang Saham Bidang SDM

a. Tindak lanjut hasil rapat kerja holding Grup terkait standarisasi Bidang SDM, maka perusahaan menerapkan Human Capital Management System Holding Group antara lain:• Fasilitas jabatan• Sistem Grade• Sylabus pelatihan• Insentif & Jasa Operasi• Harmonisasi program paska kerja• Optimalisasi tenaga alih daya• Remunerasi berbasis kinerja• Pendidikan dan Pelatihan• Career planning & talent management• Knowledge management & e-learning• ERP bidang SDM• Integrasi human capital system holding

b. Telah diterapkan pemberian insentif dan jasa operasi menggunakan kinerja / KPI individu yang berpedoman pada kinerja perusahaan dan penilaian kinerja pekerja yang objektif, sedangkan penerapan kenaikan gaji (merit increase) masih dalam kajian.

c. Sesuai arahan PIHC, PIM telah menyusun perencanaan man power 5 tahun ke depan, dan mengikuti sistem dan kebijakan rekrutmen bersama PIHC, namun pada tahun 2015 PIM belum merekrut karyawan baru.

d. Pada tahun 2015 belum ada yang memenuhi kriteria dan persyaratan yang ditetapkan perusahaan dan lembaga universitas yang dituju, dan diharapkan pada tahun 2016 dapat mengirim 1 orang untuk S2 ke luar negeri.


e. Sharing knowledge sessions for employees who recently completed related unit employees training. Some employees are assigned to PIHC.

f. PT PIM’s Human Resource Competency Programs such as:• Human Resource competence improvement

at the moment is prioritized in realibility and plant planning field.

• PT PIM’s sales staff on account executive training and other marketing training.

• Outsource optimization adjusted with the main working unit’s operational needs and supporting working unit. Implemetation and regulation had been done according to the Circular letter of State-Owned Enterprise Minister and Minister of Manpower and Transmigration Regulation 19/2012, hopefully it could support efficiency cost by 5%.

Employees’ Satisfaction & AttachmentThe level of employees’ satisfication & attachment is continuously measured through employees’ satisfication & attachment surveys that is guided by PT Pupuk Indonesia’s (Persero) policy. On 2015, employees’ satisfication & attachment carried out in collaboration with Malikussaleh University Management Institution.

The level of employee satisfaction in 2015 with the score of 78.02% of the category “Satisfactory”. And employee attachment level with the score of 83.29%.

Vision, Mission, Strategy and Human Resource Development Road MapVision, mission, strategy and human resource development road map of PT PIM can be describe in the scheme below.

e. Melakukan sharing knowledge bagi karyawan yang baru selesai training kepada karyawan unit terkait. Penugasan beberapa karyawan ke PIHC.

f. Program Kompetensi SDM PT PIM antara lain:• Peningkatan kompetensi SDM pada saat

ini lebih diprioritaskan ke bidang keandalan (realibility) dan perencanaan (planning) pabrik

• Mengikutsertakan staf penjualan PT PIM pada pelatihan account executive dan pelatihan pemasaran lainnya

• Optimalisasi tenaga alih daya disesuaikan dengan kebutuhan operasional unit kerja utama dan unit kerja pendukung. Penerapan dan penataan sudah dilakukan sesuai ketentuan Surat Edaran Menteri BUMN dan Permenakertrans 19/2012, sehingga diharapkan dapat mendukung efisiensi biaya sebesar 5 %.

Kepuasan & Keterikatan KaryawanTingkat kepuasan & keterikatan karyawan diukur secara terus menerus melalui survey kepuasan & keterikatan karyawan yang berpedoman kepada kebijakan PT Pupuk Indonesia (Persero). Pada Tahun 2015 survey kepuasan & keterikatan karyawan dilaksanakan bekerjasama dengan Lembaga Manajemen Universitas Malikussaleh.

Tingkat kepuasaan karyawan tahun 2015 dengan skor 78,02% kategori “Memuaskan”. Dan tingkat keterikatan karyawan dengan skor 83,29%.

Visi, Misi, Strategi dan Road Map Pengembangan SDMVisi, misi, strategi dan road map pengembangan SDM PT PIM dapat digambarkan seperti dalam skema di bawah ini.


H Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility



Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Since the beginning of PT Pupuk Iskandar Muda established in 1982, PT PIM always continue to improve performance in the field of CSR, namely through CSR programs in an effort to promote good relations with the community environment, PT PIM has compiled a CSR Roadmap which become a guide for the implementation of CSR programs in the Company. This is a form of concern from PT PIM to drive economic development, human resources and social environment of the community that lead to the formation of corporate image.

Although PT PIM has budget constraints caused by supply problems that affect the gas supply company profitability, PT PIM is always working to sustain the Company through the implementation of environmentally sound activities in the scope of improvement of economic, social, religious and cultural environment of the communities that are part of the stakeholders as a whole. Society felt the presence of PT PIM as an integral part to move forward together in a synergistic partnership.

In carrying out its Corporate Social Responsibility, PT PIM is guided by the Board of Directors Decree Number SK / DIR / IM / 1994 on the main points of the policy under Development of Small Enterprises and Cooperatives, the Decree of the State Minister for State Owned Enterprises No. KEP 100 / MBU / 2002 on the performance and effectiveness of the distribution and partnership program , Act 40 of 2007, regarding Limited Liability Company, Government Regulation 47 of 2012, concerning Social Responsibility Social and Environmental Company Limited, Letter of the Ministry of State Enterprises No. S-554 / MBU / 2014 dated September 9, 2013, Regulation of the Minister of State Enterprises No. PER-08 / MBU / 2014 concerning the Fourth Amendment to the Regulation of the State Minister for State Owned Enterprises No. Per-05 / MBU / 2007 on Partnership Program with the State Owned Small Business and Community Development Program and the policy of PT Pupuk Indonesia (Persero) as shareholders. However, in accordance with the Circular of the Ministry of SOEs No. S 419 / D5.MBU / 2013 dated 29 April 2013 regarding the implementation of CSR, the Community Development Program (BL) is carried out through the loading (expensed) in the treatment of CBP as Corporate Social Responsibility (CSR) in accordance with the Company’s ability.

Sejak awal PT Pupuk Iskandar Muda berdiri pada tahun 1982, PT PIM selalu terus berusaha meningkatkan kinerja Perusahaan di bidang CSR, yakni melalui program-program CSR dalam upaya meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat lingkungan, maka PT PIM telah menyusun Roadmap CSR yang menjadi panduan bagi pelaksanaan program-program CSR di Perusahaan. Hal ini merupakan wujud kepedulian PT PIM untuk ikut mendorong pembangunan ekonomi, SDM dan sosial dari masyarakat lingkungan yang bermuara pada pembentukan corporate image.

Walaupun PT PIM memiliki keterbatasan anggaran yang disebabkan oleh permasalahan suplay pasokan gas sehingga berdampak terhadap perolehan laba Perusahaan, namun PT PIMselalu berupaya untuk menjaga keberlangsungan Perusahaan melalui implementasi kegiatan yang berwawasan lingkungan dalam ruang lingkup peningkatan ekonomi, sosial, Agama dan Budaya dari masyarakat lingkungan yang merupakan bagian dari stakeholder secara keseluruhan. Masyarakat merasakan kehadiran PT PIM sebagai bagian integral untuk maju bersama dalam kemitraan yang sinergis.

Dalam menjalankan program Corporate Social Responsibility, PT PIM berpedoman kepada Surat Keputusan Direksi Nomor SK/DIR/ IM/1994 tentang pokok-pokok kebijakan Dalam Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi, Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP 100/MBU/2002 tentang kinerja dan efektifitas penyaluran dan program kemitraan, Undang-undang No.40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah RI No.47 Tahun 2012, tentang Tanggung Jawab Sosial Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas,. Surat Kementerian Negara BUMN Nomor S-554/ MBU/2014 tanggal 09 September 2013, Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-08/MBU/2014 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan dan kepada kebijakan PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku pemegang saham. Akan tetapi Sesuai dengan Surat Edaran Kementerian BUMN No. S 419/D5.MBU/2013 tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan PKBL, untuk Program Bina Lingkungan (BL) dilakukan melalui pembebanan (dibiayakan) dalam RKAP sebagaimana perlakuan Corporate Social Responsibility (CSR) sesuai dengan kemampuan Perusahaan.


Vision Mission PT PIM to the EnvironmentSociety

VisionThe creation of harmonization of the Company and the community towards increased prosperity and sustainable independence.

Mission1. Achieve sustainable environmental

compatibility2. To empower the potential of resources towards

socio-economic improvement and self-reliance3. Increase the Company’s positive image among

stakeholders4. Develop synergies with the Company’s

stakeholders for the sustainability of the Company’s operations.

GUIDELINES on CSRPT. Pupuk Iskandar Muda continue to improve the Company’s performance in the field of CSR. In addition to increasing the company’s reputation and increase good relations with the people around, PT PIM has guidelines in the form of some aspects of the guidelines in the implementing social programs including through budget which is based on CSR, Partnership (Partnership) and Zakat funds Charitable Foundation and CSR program directly.

Drafting of this roadmap ultimately produce guidelines on the implementation of CSR program of PT Pupuk Iskandar Muda as follows:1. Education2. Culture and religion3. Health4. Social Affairs of Public Welfare and Sports5. Community Economic Empowerment.6. Natural Conservation

DISTRIBUTION of AREA ACCORDING TO PRIORITYThat the implementation of CSR programs on target, PT PIM perform continuous evaluation of the programs that have been implemented by involving the public directly in the environment in setting priorities, given limited resources and the growing need. After no operation of the PT AAF, PT KKA and decreased activity of the company PT Arun NGL, PT PIM feel the environmental burden over time become more severe.

Visi Misi PT PIM terhadap Masyarakat Lingkungan

VisiTerciptanya harmonisasi Perusahaan dan masyarakat menuju peningkatan kesejahteraan dan kemandirian yang berkelanjutan.

Misi1. Mewujudkan keserasian lingkungan hidup

secara berkelanjutan.2. Memberdayakan potensi sumberdaya menuju

peningkatan sosial ekonomi dan kemandirian masyarakat.

3. Meningkatkan citra positif Perusahaan dikalangan stakeholders.

4. Membangun sinergi Perusahaan dengan stakeholder untuk keberlanjutan operasional Perusahaan.

PEDOMAN CSRPT Pupuk Iskandar Muda terus berusaha meningkatkan kinerja Perusahaan di bidang CSR. Selain untuk meningkatkan reputasi Perusahaan serta meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat di sekitar PT PIM telah pedoman dalam bentuk beberapa aspek yang menjadi pedoman dalam pelaksaaan program sosial masyarakat diantaranya melalui anggaran yang bersumber pada CSR, Kemitraan (PKBL) dan dana Yayasan Amal Zakat maupun program CSR langsung.

Penyusun roadmap ini pada akhirnya menghasilkan pedoman pada pelaksanaan Program CSR PT Pupuk Iskandar Muda sebagai berikut:1. Bidang Pendidikan2. Bidang Keagamaan dan Budaya3. Bidang Kesehatan4. Bidang Sosial Kesejahteraan Umum dan Olah

raga5. Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.6. Bidang Pelestarian Alam

PEMBAGIAN WILAYAH SESUAI PRIORITASAgar implementasi program CSR tepat sasaran, PT PIM melakukan evaluasi secara terus-menerus terhadap program yang telah dilaksanakan dengan melibatkan secara langsung masyarakat lingkungan dalam menyusun skala prioritas, mengingat sumber daya yang terbatas dan kebutuhan yang terus meningkat. Setelah tidak beroperasinya PT AAF, PT KKA dan penurunan aktifitas Perusahaan dari PT Arun NGL, PT. PIM merasakan beban lingkungan dari waktu ke waktu menjadi lebih berat.



In designing and planning a CSR program aimed at community economic development, PT PIM divides the areas to be prioritized in terms of assistance, while the division of the region consists of:

First circle, ie the region closest to the location of the plant and the residential area of PT. PIM, which consists of six villages and one hamlet, among others:a. Tambon Tunongb. Tamboh Barohc. Keude Krueng Geukuehd. Paloh gadenge. Dusun Madatf. Blang Naleung Mamehg. Blang Mee

Circle II, the area in addition to the village of Circle I, which is still in the District of Dewantara of North Aceh District.

Circle III, ie the entire region, which is outside of the circle one and the circle two but was still in the province.

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAM, PT PUPUK ISKANDAR MUDACSR activities of PT Pupuk Iskandar Muda divided into two strategic coverage. The first is the Partner-ship Program and Community Development (CSR) whose implementation is regulated by the Regula-tion of the Minister of State Enterprises No. PER-05 / MBU / 2007 dated April 27, 2007 on SOE Part-nership Program with Small Business and Commu-nity Development Program. The second is the scope Strategic Development Areas (Binwil), the CSR ac-tivities which is managed directly by the Company and its activities using the Company’s operational funds. The magnitude of the budget for this program is decided in the Extraordinary General Meeting.

In addition to the two strategic coverage mentionedabove, there are still many of its activities, which are included in the category of CSR. Source of fund-ing of these activities is not only derived from CSR budget and budget Binwil, but also from Zakat char-ity funds from PT. PIM, which is managed by the Zakat Charitable Foundation of PT PIM.

Other activities as implemented by YAZ PT PIM and Unity Wife of Employees (PIK) PT Pupuk Iskandar Muda is another example of the implementation of CSR beyond CSR activities and Regional Development Company. Such activities are routinely conducted and the source of the funds come from the budget and the allocation of funds from PT Pupuk Iskandar Muda.

Dalam menyusun dan merencanakan program CSR yang bertujuan pengembangan ekonomi masyarakat, PT PIM membagi daerah-daerah untuk diprioritaskan dalam hal bantuan, adapun pembagian wilayah tersebut terdiri dari :

Lingkaran I, yaitu wilayah yang paling dekat dengan lokasi areal pabrik dan perumahan PT PIM, terdiri dari enam desa dan 1 dusun, antara lain :a. Tambon Tunong b. Tamboh Barohc. Keude Krueng Geukueh d. Paloh gadenge. Dusun Madatf. Blang Naleung Mameh g. Blang Mee

Lingkaran II, yaitu wilayah selain desa Lingkaran I yang masih berada dalam wilayah Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara.

Lingkaran III, yaitu seluruh wilayah yang ada diluar lingkaran satu dan lingkaran dua tetapi masih berada di provinsi Aceh.

PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PT PUPUK ISKANDAR MUDAKegiatan CSR PT Pupuk Iskandar Muda terbagi manjadi dua cakupan startegis. Pertama adalah Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang pelaksanaannya di atur oleh Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Cakupan Strategis yang kedua adalah Pembinaan Wilayah (Binwil), yaitu kegiatan CSR yang di kelola langsung oleh Perusahaan dan kegiatannya menggunakan dana operasional Perusahaan. Besaran anggaran untuk program ini diputuskan dalam RUPS Luar Biasa.

Selain kedua cakupan strategis yang disebutkan di atas masih banyak juga kegiatan Perusahaan yang masuk dalam kategori pelaksanaan CSR. Sumber dana dari kegiatan tersebut tidak hanya berasal dari anggaran PKBL dan anggaran Binwil, tetapi juga berasal dari dana Zakat karyawan yang dikelola oleh Yayasan Amal Zakat PT PIM.

Kegiatan-kegiatan lainnya seperti yang di laksanakan oleh YAZ PT. PIM dan Persatuan Istri Karyawan (PIK) PT Pupuk Iskandar Muda adalah contoh lain dari pelaksanaan CSR di luar kegiatan PKBL dan Bina Wilayah Perusahaan. Kegiatan semacam ini rutin dilaksanakan dan sumber dananya berasal dari anggaran dan alokasi dana dari PT Pupuk Iskandar Muda.


Partnership ProgramSmall Businees and Cooperation Development (“PUKK”) which is now renamed to Partnership and Community Development Program (“PKBL”) which is held by PT Pupuk Iskandar Muda in order to implement State-Owned Enterprises Regulation (“SOE”) No. PER-09/MBU/07/2015 dated July 3, 2015 with Minister of State SOE revision No. PER-07/MBU/2015 dated May 22, 2015 about Fifth Amandment of State-Owned Enterprises Minister Regulation No. PER-05/MBU/2007 about State-Owned Enterprises with Small Business and Community Development Partnership Program. At this time, implementation of PT Pupuk Iskandar Muda CSR managed by PKBL Unit.

In the implementation, fund management PKBL based on the State Minister of State-Owned Enterprises Regulation No. PER-09/MBU/07/2015 dated July 3, 2015 of the Sixth Amandment of the State Minister of State-Owned Enterprises No. PER-05/MBU/2007 on State-Owned Enterprises and Small Business and Community Development Partnership Program.

PT Pupuk Iskandar Muda PKBL Unit domiciled at Jalan Medan-Banda Aceh, Kreung Geukeuh, Dewantara, Aceh Utara, 24354, Indonesia.

The aims and purpose of the establishment Pupuk Iskandar Muda PKBL is:i. Is a form of social awareness againts comunity

and the environment around it or better knows as Corporate Social Responsibility (“CSR”). With CSR implementation be expected that the relationship with the skateholders would be good and long lasting so that the contunuity of the Company’s business can be mantained;

ii. To improve the lives of the small, medium enterpreneurs and cooperatives which in turn can reduce the social gap and make a healthy business climate and dynamic for small, medium business and cooperatives;

iii. To create a relationship of mutual support between the Company and Office Cooperatives and Small, Medium Business in the implementation of effective fund distribution anf can improves people’s living standards in Company’s working environment area and also the realization of people’s economy without ignoring the role of business role of the Company;

iv. Helping local comunities who are located around the Company.

Program KemitraanPembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (“PUKK”) yang sekarang diganti nama menjadi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (“PKBL”) yang dilaksanakan oleh PT Pupuk Iskandar Muda dalam rangka melaksanakan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (“BUMN”) No. PER-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 dengan revisi Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07/MBU/2015 tanggal 22 Mei 2015 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Pada saat ini pelaksanaan PKBL PT Pupuk Iskandar Muda dikelola oleh Unit PKBL.

Dalam Pelaksanaannya, pengelolaan dana PKBL didasarkan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Perubahan Keenam atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

Unit PKBL PT Pupuk Iskandar Muda berdomisili di Jalan Medan-Banda Aceh, Kreung Geukeuh, Dewantara, Aceh Utara, 24354, Indonesia.

Maksud dan tujuan didirikannya PKBL Pupuk Iskandar Muda adalah:i. Merupakan wujud kepedulian sosial terhadap

masyarakat dan lingkungan sekitarnya atau lebih dikenal dengan Corporate Sosial Responsibility (“CSR”). Dengan pelaksanaan PKBL diharapkan hubungan dengan para stakeholders menjadi baik dan langgeng sehingga kelangsungan usaha Perusahaan dapat terjaga;

ii. Untuk meningkatkan taraf hidup pengusaha kecil, menengah, dan koperasi yang pada gilirannya mampu mengurangi kesenjangan sosial dan sekaligus dapat menciptakan iklim usaha yang sehat dan dinamis bagi pengusaha kecil, menengah dan koperasi;

iii. Untuk menciptakan hubungan saling menunjang antara Perusahaan dengan Dinas Koperasi & UKM di dalam pelaksanaan penyaluran dana yang efektif dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di lingkungan wilayah kerja Perusahaan serta terwujudnya ekonomi kerakyatan tanpa mengabaikan peran usaha dari Perusahaan;

iv. Membantu masyarakat setempat yang berlokasi disekitar Perusahaan.



v. Improvement of human resources in communi-ties around the company through PKBL

Partnership Program (“PK”)PK SOE with small business is a proram to improve the ability of small business in order to be resilient and self-reliant through fund utilization from SOE profits section and every SOEs are required to comply this. Companies can implement PK with referring to this decision which is dermined by General Shareholders Meeting (“RUPS”) decision.

PK funds sourced from :a) Elimination of net proft after the settle tax

in the RUPS/Minister SOE Founder annual report validation as much as 4% (four percent) maximum of the profit after year tax financial in the previous book.

b) Administration services loan / margin / profit sharing, deposit interest and / or current accounts service for PK funds after operational expences reduced; and

c) Delegation of PK funds from other SOE, if there is.

d) Other legitimate source.

PK funds provided in form :a) Working capital loans and or fixed asset

purchasese in order to increase the production and sales;

b) Special loans to finance the implementation of business partners found’s needs funds which has additional loans and short-therm qualityin order to fulfill the orders of the business established partners counterparty; and

c) Guidance cost for education, training, maturation, marketing, promiton and others finance that is corncerning in established partner productivity improvement and also for assessment / PK-related research; with maximum magnitude 20% (twenty percent) of the PK channeled funds to the current year.

Partnership Program which has been implemented by PT Pupuk Iskandar Muda in 2015 as following :

Planning, Evaluation & Development Partner-ships Department• Make billing installment loans to 78 (sventy

eight) partners with the total retursn of loan as much as Rp 627.404.442,- (six hunderd and twenty seven thousand four hunderd and four thousand four hundred fourty-two rupiah) and charge back nonperform loans to 13 UK with

v. Perbaikan sumber daya manusia masyarakat di sekitar Perusahaan melalui PKBL

Program Kemitraan (“PK”)PK BUMN dengan usaha kecil adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN dan setiap BUMN wajib memenuhi ketentuan ini. Perusahaan dapat melaksanakan PK dengan berpedoman pada keputusan ini yang ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”).

Dana PK bersumber dari:a) Penyisihan laba bersih setelah pajak yang

ditetapkan dalam RUPS/Menteri pengesahan laporan Tahunan BUMN Pembina maksimum sebesar 4% (empat persen) dari laba setelah pajak tahun buku sebelumnya.

b) Jasa administrasi pinjaman/marjin/bagi hasil, bunga deposito dan/atau jasa giro dari dana PK setelah dikurangi beban operasional; dan

c) Pelimpahan dana PK dari BUMN lain, jika ada.d) Sumber lain yang sah.

Dana PK diberikan dalam bentuk:a) Pinjaman untuk modal kerja dan atau

pembelian aset tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan;

b) Pinjaman khusus untuk membiayai kebutuhan dana pelaksanaan kegiatan usaha mitra binaan yang bersifat pinjaman tambahan dan berjangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha mitra binaan; dan

c) Beban pembinaan untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pematangan, pemasaran, promosi, dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas mitra binaan serta untuk pengkajian/penelitian yang berkaitan dengan PK; hibah yang besarnya maksimal 20% (dua puluh persen) dari dana PK yang disalurkan pada tahun berjalan.

Program Kemitraan yang telah dilaksanakan PT Pupuk Iskandar Muda pada tahun 2015 sebagai berikut :

Bagian Perencanaan, Evaluasi & Pembinaan Kemitraan• Melakukan penagihan angsuran pinjaman

kepada 78 (tujuh puluh delapan) mitra binaan dengan total pengembalian pinjaman sebesar Rp. 627.404.442,- (enam ratus dua puluh tujuh ribu empat ratus empat ribu empat ratus empat puluh dua rupiah) dan menagih kembali


total Rp 33.560.000,- (thirty three million five hundred and sixty thousand rupiah) details are follow as :

• Selection and evaluate 30 proposals established partner nominee and 3 grant community development proposals.

• Make a workin capital distribution to 23 business units in North Aceh District, Lhokseumawe and Bireun with total distribution of Rp 800.000.000,- (Eight Hundred Million Rupiah).

• Intensifying admonition to partner who is not smooth directly through the phone or meet the partners.

Finance Administratin and Report Department• Implement an inventory, evaluation and data

entry of loan installments repayment from trained partners.

• Implement an inventory and data enty of lending to 23 small business units.

• Implement recovery of be in arrears receivables with rescheduling to 20 trained partners business units with amount as much as Rp 408.952.672.

• Arrange RKA PKBL 2016• Make a Monthly Financial Report and Business

Activity Report to Accounthing Department, PIHC and PKBL Trainer Director.

• Make a monthly CSR KPI Report• Make a 2016 work program• Completing the KAP PWC Auditor request data

2015 book.

pinjaman bermasalah kepada 13 UK dengan total Rp. 33.560.000,- (tiga puluh tiga juta lima ratus enam puluh ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut:

No Kabupaten/Kota - Region/City Jumlah Mitra / Partners

1 Aceh Utara / North Aceh 57

2 Lhokseumawe 23

3 Bireuen 4

4 Pidie 1

5 Aceh Barat/ West Aceh 1

6 Aceh Selatan/ South Aceh 2

7 Aceh Tenggara / North East Aceh -

8 Banda Aceh 3

Total 91

• Seleksi dan mengevaluasi 30 proposal calon mitra binaan dan 3 proposal bantuan bina lingkungan.

• Melakukan penyaluran modal kerja kepada 23 unit usaha di Kabupaten Aceh Utara, Lhokseumawe dan Bireuen dengan total penyaluran sebesar Rp.800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah).

• Mengintensifkan peneguran kepada mitra yang kurang lancar secara langsung melalui telepon maupun mendatangi mitra.

Bagian Administrasi Keuangan & Pelaporan• Melaksanakan inventarisasi, evaluasi dan entri

data pengembalian angsuran pinjaman dari mitra binaan.

• Melaksanakan inventarisasi dan entri data penyaluran pinjaman kepada 23 unit usaha kecil.

• Melaksanakan pemulihan piutang yang menunggak dengan penjadwalan kembali (rescheduling) kepada 20 unit usaha mitra binaan dengan sebesar Rp. 408.952.672.

• Penyusunan RKA PKBL 2016• Membuat Laporan Keuangan bulanan dan

Laporan Kegiatan Usaha kepada Dept. Akuntansi, PIHC dan Direktur Pembina PKBL.

• Membuat Laporan KPI PKBL bulanan.• Membuat program kerja tahun 2016.• Melengkapi data permintaan Auditor KAP PWC

Tahun buku 2015.



Acceptance and Expenditures Cash Partnership Program Realization

The realization of acceptance and expenditure of Partnership Program fund in 2015 with details are as follow:

Nu

Number of Partners DevelopmentThe number of partners that has been trained by PKBL Pupuk Iskandar Muda as many as 4.100 trained partners with the following details :

Partnership Program ChannelingThe realization of distribution of venture capital during PK 2015 is Rp 800.000.000,- which has

Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Program Kemitraan

Realisasi penerimaan dan pengeluaran dana Program Kemitraan pada tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut:

No Keterangan / DescriptionRKA Realisasi

Realization %2015 2015

a. Saldo awal / Beginning Balance 195.003.368 147.493.346 75,63

b. Alokasi dana / Funds Allocation - - -

c. Pengembalian/ Returns:

- Pokok / Primary 630.000.000 627.179.442 99.55

- Pendapatan Jasa Adm.- Administration Service Income 75.600.000 82.830.731 109

d. Angsuran belum teridentifikasiInstallments Not Yet Identified - 2.125.000 -

e. Pendapatan Jasa GiroInterest Income from Current Accounts 6.000.000 5.907.044 98.45

f. Pendapatan Lain-lain / Other Income 32.000.000 33.926.000 106

Saldo Dana Tersedia / Funds Balance Available 938.603.368 899.461.563 95.82

Pengeluaran Dana / Funds Spending

a. Pinjaman / Loans 850.000.000 800.000.000 94

b. Biaya Operasional / Operational Expense 9000.000 4.500.000 50

c. Biaya Adm & Umum / Administration & General Expense 1.500.000 32.664.592 2.177

Jumlah Pengeluaran Dana / Funds Spending Total 860.500.000 837.164.592 97.28

Saldo Akhir / Final Balance 78.103.368 62.296.971 79.76

Perkembangan Jumlah MitraJumlah mitra binaan yang telah dibina oleh PKBL PT Pupuk Iskandar Muda sebanyak 4.100 mitra binaan dengan rincian sebagai berikut:

No Sektor Binaan / Target Sector s.d / until 2014 PenyaluranDistribution s.d/ until 2015

1. Sektor Industri / Industrial Sector 266 5 271

2. Sektor Perdagangan/ Trading Sector 2.257 11 2.268

3. Sektor Pertanian / Agriculture Sector 107 2 109

4. Sektor Peternakan/ Livestock Sector 549 2 551

5. Sektor Perikanan / Fishery Sector 481 1 482

6. Sektor Jasa/ Service Sector 415 2 417

7. Sektor Perkebunan / Plantation Sector 2 - 2

Jumlah 4.077 23 4.100

Penyaluran Program KemitraanRealisasi penyaluran modal usaha PK selama tahun 2015 adalah sebesar Rp. 800.000.000,-


been distributed to the trained partner in North Aceh, Lehokseumawe and Bireun region whereas the actual distribution of PK venture capital up to December 2015 is Rp 33.496.876.000,-.

Promotion Activities with PIHC GroupIn addition to venture capital distribution, PT PIM Partnership Program also help to promote the trained partner products through exhibition with PIHC Group in Crafina Exhibition 2015 at Jakarta Convention Centre (JCC) on October 7 to 11, 2015.

Featured products that was displayed in that exhibition was speciality Rimless Cap of Aceh brand “TGK. Wasly” by Alwasliyah Masri a rimless cap businessman from Teupin Punti, District Syamtalira Aron, North Aceh.

Empowerment of Local EnterpreneursIn an effort to empower local enterprenuers, PT Pupuk Iskandar Muda trained a lot of enterprenuers whose realization is mainly carried out in PT Pupuk Iskandar Muda Buffer Zone area. Infrastructure or construction development, or economic service program and also pay attention to synergy aspect between enterprenuers is one activities that formulated in every Community Empowement Programs.

PT Pupuk Iskandar Muda business activity, directly or inderectly, had been given many infuence to the community life. In company development for example, PT Pupuk Iskandar Muda always empower the local workforce and local enterpreneurs to participate the impact of the Company presence and increasing economic independence.

yang salurkan kepada mitra binaan di wilayah Aceh Utara, Kota Lhokseumawe dan Bireuen sedangkan realisasi penyaluran modal usaha PK sampai dengan Desember 2015 adalah Rp. 33.496.876.000.

No Sektor Binaan / Target Sector s.d / until 2014 PenyaluranDistribution 2015 s.d/ until 2015

1. Sektor Industri / Industrial Sector 5.208.500.000 170.000.000 5.378.500.000

2. Sektor Perdagangan/ Trading Sector 15.344.000.000 420.000.000 15.764.000.000

3. Sektor Pertanian / Agriculture Sector 3.381.500.000 50.000.000 3.431.500.000

4. Sektor Peternakan/ Livestock Sector 1.408.000.000 40.000.000 1.448.000.000

5. Sektor Perikanan / Fishery Sector 1.604.000.000 50.000.000 1.654.000.000

6. Sektor Jasa/ Service Sector 5.693.876.000 70.000.000 5.763.876.000

7. Sektor Perkebunan / Plantation Sector 57.000.000 - 57.000.000

Jumlah 32.696.876.000 800.000.000 33.496.876.000

Kegiatan Promosi Bersama PIHC GroupSelain penyaluran modal usaha, Program Kemitraan PT PIM juga membantu mempromosikan produk mitra binaan melalui kegiatan pameran bersama PIHC Group dalam Pameran Crafina tahun 2015 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada tanggal 7-11 Oktober 2015.

Produk unggulan mitra binaan yang di tampilkan dalam pameran tersebut adalah Peci khas Aceh merek “Tgk. Wasly” milik Alwasliyah Masri pengusaha peci asal Teupin Punti, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara.

Pemberdayaan Pengusaha LokalDalam upaya pemberdayaan pengusaha lokal, PT Pupuk Iskandar Muda banyak melakukan pembinaan pengusaha yang realisasinya terutama banyak dilaksanakan di daerah lingkungan Buffer Zone PT Pupuk Iskandar Muda. Pembangunan sarana fisik atau konstruksi, maupun program ekonomi jasa serta memperhatikan aspek sinergi antara pengusaha merupakan salah satu kegiatan yang dirumuskan dalam berbagai macam Program pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan bisnis PT Pupuk Iskandar Muda, secara langsung maupun tidak, telah banyak memberikan pengaruh yang cukup besar kepada kehidupan masyarakat. Dalam pengembangan Perusahaan misalnya, PT Pupuk Iskandar Muda selalu memberdayakan tenaga kerja local dan pengusaha local untuk dapat turut menikmati dampak dari keberadaan Perusahaan dan meningkatkan kemandirian ekonomi.



Community Training ProgramIn the implementation of the Community Training Program 2015, PT PUPUk Iskandar Muda had been allocated Rp 796.617 million. The funds are allocated for Community Training Program activity referring to the aid scope of Minister of State-Owned Enterprises regulation (Permen BUMN) No. 09/MBU/07 and to reach the right target and restrained in carrying out social responsibilities PT Pupuk Iskandar Muda do cooperation with the Village, Related Agencies, Local Government, Educational Institutions and Community Leader.

Realization of PT PIM Community Training Program 2015 is as follows :

Details of aid :1. Natural Disaster Victim : food aid for North

Aceh flood victims (Rural Environment and Lhoksukon) East Aceh (Pante Bidari), Mount Sinabung victims, etc.

2. Education / Training : Socialization of environmental community emergency response, Muhasabah aid and how to bath a corpse for community circle, State defend training with Karang Taruna Adee Beurata.

3. Health Improvement : Blood Donors, community circle treatment transportation aid, etc.

4. Infrastructure and Public Utilities : Cut Meutia’s tradition house, Diniyah Al-Muntaha building constraction, Emerency Power aid for Pasantren Al-Muslim, etc.

5. Worship Facilities : Meunasah (Paloh Gadeng, Blang Naleung Mameh and Tambon Baroh) advanced constraction, Jabarrahman Gampong Sido Mulyo Mosque constration aid, Gampong Bluka Teubai wudhu place construction aid, etc.

6. Nature Conservation : Rare tree planting, UNIMAL Campus Street’s greening, etc.

PT Pupuk Iskandar Muda Education CareOne of PT Pupuk Iskandar Muda featured

Program Bina LingkunganDalam pelaksanaan Program Bina Lingkungan tahun 2015, PT Pupuk Iskandar Muda telah mengalokasikan dana sebesar Rp 796.617.000. Dana tersebut dialokasikan untuk kegiatan Bina Lingkungan sesuai ruang lingkup bantuan pada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (Permen BUMN) No. 09/MBU/07 dan untuk mencapai sasaran yang tepat dan terkendali dalam melaksanakan tanggung jawab sosial PT. Pupuk Iskandar Muda melakukan kerjasama dengan Perangkat Desa, Instansi terkait, Pemerintah Daerah, Lembaga Pendidikan dan tokoh masyarakat.

Realisasi Program Bina Lingkungan PT PIM pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Jenis Bantuan / Types of Aid Realisasi BL 2015 (Rp) / BL 2015 Realization (Rp)

- Korban bencana alam - Natural Disaster Victims 22.334.000

- Pendidikan / pelatihan - Education / training 69.900.000

- Peningkatan kesehatan - Health improvement 27.950.000

- Prasarana / sarana umum - General Infrastructure 264.700.000

- Sarana ibadah - Worship Infrastructure 381.733.000

- Pelestarian Alam - Nature preservation 30.000.000

Jumlah 796.617.000

Rincian Bantuan: 1. Korban Bencana Alam: bantuan sembako

korban banjir Aceh Utara (Desa Lingkungan, dan Lhoksukon) Aceh Timur (Pante Biadari), koban Gunung Sinabung, dll.

2. Pendidikan/Pelatihan: sosialisasi tanggap darurat masyarakat lingkungan, bantuan Muhasabah dan cara memandikan jenazah untuk masyarakat lingkungan, pelatihan bela Negara bersama Karang Taruna Adee Beurata.

3. Peningkatan Kesehatan: Donor Darah, bantuan transport berobat masyarakat lingkungan, dll.

4. Prasarana & Sarana Umum: renovasi rumah adat Cut Meutia, pembangunan gedung Diniyah Al-Muntaha, bantuan Power Emergency untuk pasantren Al-Muslim, dll.

5. Sarana Ibadah: Pembangunan lanjutan meunasah (Paloh Gadeng, Blang Naleung Mameh dan Tambon Baroh), bantuan pembangunanan Mesjid Jabarrahman Gampong Sido Mulyo, Bantuan pembuatan tempat wudhu’ Gampong Bluka Teubai, dll.

6. Pelestarian Alam: penanaman pohon langka, penghijauan di Jalan kampus Unimal, dll

PT Pupuk Iskandar Muda Peduli Pendidikan Salah satu kegiatan yang menajadi Program


proggram in Education field is the implementation of PT Pupuk Iskandar Muda Education Care. This program is a program which is most outstanding students empowerment program who are live around the village in Company’s area, but constrained in economy terms to continue their education to University.

This program has been produces 17 (Seventeen) student in the village community area has been obtained a full scholarship at Universities such as Institute of Technology Bandung and Univesity outside of Indonesia such as in Egypt.

There are some output that was obtained by PT Pupuk Iskandar Muda in implementing the PT Pupuk Iskandar Muda Educatin Care Program. First, the positive respons that PT Pupuk Iskandar Muda received from the village communities area to PT Pupuk Iskandar Muda contribution of Education field. This indicated by the increasing expectation and the communities high enthusiasm for the continuation of PT Pupuk Iskandar Muda Education Care Program. Secind, the stronger synergy between Pt Pupuk Iskandar Muda with local government.

PT Pupuk Iskandar Muda also participate in North Aceh Distric’s Human Resource potential development with facilititate the students to do Job Training Field or Internship in PT PIM to draw knowledge that the students needs other than the knowledge that their achieve in their university. In 2015 PT PIM has been provied guidance for students and college students who were doing their job training field as many as 180 students and college students, PT PIM also has been provided an opportunity to college students who are completing their final task namely data collection and research to 6 students.

Health ServicesIn 2015, Pt Pupuk Iskandar Muda held many activities associated with public health, especially those in environment around the company. Those activities include poor peoples medical aid, counseling, prevention and infectious diseases treathment.

For the treathment fot needy peoples, and usually require ten of million rupiah funds each patient, PT Pupuk Iskandar Muda help a lot of citizen

Unggulan PT Pupuk Iskandar Muda dalam bidang Pendidikan adalah pelaksanaan Program PT Pupuk Iskandar Muda Peduli Pendidikan. Program ini merupakan program pemberdayaan siswa-siswi berprestasi yang tinggal disekitar desa lingkungan Perusahaan namun terkendala dari segi ekonomi untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang Perguruan Tinggi.

Program ini telah menghasilkan 17 (tujuh belas) siswa-siswi masyarakat didesa lingkungan telah memperoleh beasiswa penuh (Full Scolarship) di Perguruan Tinggi seperti Institut Teknologi Bandung dan Universitas diluar Indonesia seperti di Mesir.

Ada beberapa output yang di peroleh PT Pupuk Iskandar Muda dalam melaksanakan Program PT Pupuk Iskandar Muda Peduli Pendidikan. Pertama, respons positif yang diterima PT Pupuk Iskandar Muda dari masyarakat desa lingkungan terhadap kontribusi PT Pupuk Iskandar Muda dalam bidang pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya harapan dan tingginya tingkat antusiasme masyarakat terhadap kelanjutan Program PT Pupuk Iskandar Muda Peduli Pendidikan tersebut. Kedua,semakin kuatnya sinergi antara PT Pupuk Iskandar Muda dengan pemerintah daerah.

PT Pupuk Iskandar Muda juga turut serta dalam pengembangan potensi Sumber Daya Manusia di Kabupaten aceh Utara dengan memudahkan para Mahasiswa untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan atau Magang di PT PIM untuk menimba Ilmu yang mahasiswa perlukan selain ilmu yang didapat pada saat kuliah. Tahun 2015 PT PIM telah memberikan bimbingan untuk kalangan siswa dan mahasiswa yang kerja praktik sebanyak 180 orang siswa dan mahasiswa, PT PIM juga telah memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhirnya yaitu pengambilan data dan penelitian kepada 6 orang mahasiswa.

Layanan KesehatanPada tahun 2015, PT Pupuk Iskandar Muda banyak melakukan kegiatan yang terkait dengan kesehatan masyarakat, khususnya yang berada di lingkungan sekitar Perusahaan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain bantuan pengobatan bagi warga kurang mampu, penyeluhan, pencegahan dan penanganan penyakit menular.

Untuk pengobatan bagi warga kurang mampu, dan biasanya memerlukan dana puluhan juta rupiah setiap pasien, PT Pupuk Iskandar Muda



around who are need an aid, in collaboration with RS PT Pupuk Iskandar Muda and YAZ PT Pupuk Iskandar Muda.

RS PIM (Prima Inti Medika) PT Pupuk Iskandar Muda is a health care facilities for employees and open for public. The purpose of this hospital establishing is to provide treatment access for employees and needy peoples around PT PIM in obtaining free treatment, with a record the peoples who do not or do not have the Aceh Health Insurance or Public Health Insurance which the Government Program through the Head Village’s recommendation yet.

Service that provided in them are dental examination, primary emergency service, and also communities around counseling. Until the end of 2015 approximately there are 600 peoples which are offered the health care services that has been given by PT PIM.

Infrastucture and and Worship Infrastucture ReconstructionThe existence of a good infrastructure around the Companies are not only part of Company’s social responsibility, but also as a Companies participation in improving people’s welfare. A support form that PT Pupuk Iskandar Muda have given one of them is in reconstruction form of a bridge that connects PT PIM housing complex with Medan Banda Aceh main street that influance to many peoples mobility, especially when rainfall intensity is high, that bridge is a wastewater irrigation line that is empties to the river in order to avoid water overflow that will cause flood in Tambon Tunong and surrounding villages area.

Praying place is one of the vital and strategis facilities in conduct moral, mental, educational, social and culture training where all of it is the aim to improve the quality of faith.

To actualize the hence of worship, an individual or group need a facilities and infrastructure that is adequate and representative in order to achieve the quality of the maximum worship result.

banyak sekali membantu warga sekitar yang membutuhkan bantuan, bekerja sama dengan RS PT Pupuk Iskandar Muda dan YAZ PT Pupuk Iskandar Muda.

RS PIM (Prima Inti Medika) PT Pupuk Iskandar Muda adalah sarana pelayanan kesehatan bagi karyawan dan telah terbuka untuk umum. Tujuan didirikannya RS ini adalah memberikan akses berobat bagi karyawan dan masyarakat lingkungan kurang mampu yang ada di sekitar PT PIM dalam memperoleh pengobatan gratis, dengan catatan masyarakat yang belum atau tidak memiliki Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) atau Jaminan Kesehatan Masyarakat yang merupakan program Pemerintah melalui rekomendasi Kepala Kampung atau perangkat desa.

Pelayanan yang di berikan di antaranya adalah pemeriksaan gigi, layanan emergency primer serta penyuluhan masyarakat sekitar. Sampai dengan akhir tahun 2015 lebih kurang 600 jiwa yang menikmati fasilitas layanan kesehatan yang diberikan PT PIM.

Pembangunan Infrastruktur dan Sarana Prasarana IbadahKeberadaan Infrastruktur yang baik di sekitar Perusahaan tidak hanya merupakan bagian dari tanggung jawab sosial Perusahaan, namun juga sebagai bentuk partisipasi Perusahaan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Wujud dukungan yang di berikan oleh PT Pupuk Iskandar Muda salah satunya dalam bentuk rekonstruksi Jembatan yang menghubungkan Komplek perumahan PT PIM dengan jalan utama Medan Banda Aceh yang berpengaruh terhadap mobilitas masyarakat banyak, terutama pada saat intensitas hujan tinggi jembatan tersebut merupakan tempat jalur pengairan buangan air yang bermuara ke sungai agar tidak terjadi luapan air yang menyebabkan banjir dilingkungan desa Tambon Tunong dan sekitarnya.

Tempat ibadah merupakan salah satu sarana paling vital dan strategis dalam melakukan pembinaan akhlak, mental, pendidikan, kemasyarakatan serta kebudayaan dimana kesemua itu merupakan tujuan untuk meningkatkan kualitas keimanan.

Guna menyujudkan ibadah tersebut maka induvidu maupun kelompok memerlukan sarana dan prasarana yang memadai dan representatif agar kualitas ibadah yang dilakukan mencapai hasil yang maksimal.


PT Pupuk Iskandar Muda realized those things that mentioned above, therefor PT PIM provides worship place reconstruction aid in villages around the environment (Gp. Tambon Baroh, Paloh Gadeng and Balang mameh Muara Satu) in reconstraction fund form for advance reconstraction as much as Rp 175.000.000,- which given in stages due to The Company’s condition that is not stable yet.

As for the provided aid by PT PIM aims for cultivate the greatness of Islam laden with norms and noble values for creating a potential and resilient human resource in terms of faith and devotion and also knowledge and other technologies especially for Aceh Young Generation, especially Blang Mameh Village and also provide the aqidah and moral guidance for village community in order to create a secure and orederly community and also spiritual and physical well-being.

Community Economic EmpowermentSocial and community development became one of the main focus of CSR implementation by the Company. A number of programs have been prepared to improve the living standard of the community whether living through the provision of their basic needs or by increasing econimic self-reliance by capital channeling and aid to create job field and move the local economy cicle.

PT PIM also has a high commitement in empowering community local economy in their environment, one of PT PIM program is poverty reduction by build Rumah Sehat Sederhana (RSS) which is provided to the needy community in 6 (six) Village and 1 (one) Hamlet.

Home is a place where a family sharing their love and happiness. In other words, build a house for a family is the same as build a hope for that families to get a better quality of life and a better relationship quality.

The work program in RSS reconstruction, is pasrt of PT PIM effort to actualize a fair and prosperous society. With RSS construction, the number of poor community in the village that still don’t have a home stay can be a bit reduced. In 2015 PT PIM recorded has realized a budget as much as Rp 663.472.000,- to build 23 homes that has been provided to the needy. The program has been

PT Pupuk Iskandar Muda menyadari akan hal tersebut diatas maka PT PIM memberikan bantuan pembangunan tempat ibadah di desa-desa lingkungan (Gp. Tambon Baroh, Paloh Gadeng dan Blang Mameh Kecamatan Muara Satu berupa bantuan dana untuk pembangunan lanjutan sebesar Rp. 175.000.000,- yang diberikan secara bertahap dikarenakan kondisi Perusahaan yang belum stabil.

Adapun bantuan yang diberikan oleh PT PIM bertujuan agar menumbuhkan syiar Islam yang sarat dengan norma dan nilai luhur untuk menciptakan sumber daya manusia yang potensial dan tangguh dari segi keimanan dan ketaqwaan maupun ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya terutama bagi Generasi Muda Aceh terutama Desa Blang Mameh serta menyediakan sarana pembinaan aqidah serta akhlak bagi masyarakat desa dalam menyujudkan masyarakat yang aman dan tertib serta sejahtera lahir dan bathin.

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakatan Pengembangan sosial dan kemasyarakatan menjadi salah satu fokus utama pelaksanaan CSR oleh Perusahaan. Sejumlah program telah disusun untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat baik hidup melalui penyediaan kebutuhan mendasar mereka maupun dengan meningkatkan kemandirian ekonomi melalui penyaluran modal dan bantuan untuk menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan roda perekonomian lokal.

PT PIM juga memiliki komitmen yang tinggi dalam mempemberdayakan ekonomi masyarakat di lingkungannya salah satu program PT PIM adalah program kementasan kimiskinan dengan membangunan Rumah Sehat Sederhana (RSS) yang diberikan kepada masyarakat fakir miskin di 6 (enam) Desa dan 1 (satu) Dusun.

Rumah adalah tempat sebuah keluarga berbagi kasih dan kebahagiaan. Dengan kata lain, membangun rumah untuk sebuah keluarga sama dengan membangun harapan bagi keluarga tersebut untuk mendapatkan kualitas hidup dan kualitas hubungan yang lebih baik.

Program kerja dalam pembangunan RSS, adalah bagian dari upaya PT. PIM untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera. Dengan dibangunnya RSS, jumlah masyarakat miskin yang berada didesa lingkungan yang masih belum mempunyai tempat tinggal bisa sedikit terkurangi. Pada tahun 2015 tercatat PT. PIM telah merealisasikan anggaran sebesar



carried out since 1996 and the total houses that PT PIM has built is 248 housing unit.

Environmental ConservationVarious human environmental and behavioural changes cause the animals existence increasly reduced day by day even some species is already in the verge of extinction because of various reason. This is dangeruous for biological sustainability, if there is no anticipation movement for preventing and preserve endangered animals in Indonesia.

This is the entire society responsibility, not only the authorities alone who carry that responsibility. The extinction of one species of plant or animal is a great loss for the nation. The more is when it disappeared from their habitat, more than one species of animals and plants can bring a bad impact to the food chains equilibium in the area.

So, enlighten and willingness to maintan the preservation of animals and plants should grown in various circles of society, so resources of life sustainbility in this beloved country can be remain.

Various ways for PT PIM to participat in environmental conservation is with Deer breeding place that is places in a garden that is located in PT PIM residental complex.

Based on PP No. 7 in 1999, Indonesian native deer is included to protected animal. In IUCN (International Union for Conservation of Nature and Cultural Resource) Redlist, sambar deer and timor deer are categorized into Vulnerable (VU; Vulnerable), which is the conservation status that has given to species in extinction risk in wild nature in upcoming time. Therefore it is necessary to do conservation efforts to those Indonesian native deer. One of the preservation form is through habitat preservation that is become it’s food sources. The availability of food abundant will lead to deer population growth that remain stable.

Onwards PT PIM will continue to implemented extra equipment and tools gradually, especially in deer captives supporting activities facilities. While for breeding operational now has built a deer cage with approximately area 0.75 Ha equipped with

Rp. 663,472,000,- untuk membangun 23 rumah dan telah diberikan kepada yang membutuhkan. Program ini telah dilakukan dari tahun 1996 dan total keseluruhan rumah yang telah dibangun PT PIM sebanyak 248 unit rumah.

Pelestarian LingkunganBerbagai perubahan lingkungan dan perilaku manusia menyebabkan keberadaan hewan semakin hari semakin berkurang bahkan beberapa jenis sudah berada di ambang kepunahan sebab berbagai sebab. Hal ini berbahaya bagi kelestarian hayati, bila tak ada langkah-langkah antisipasi buat mencegah dan melestarikan hewan langka di Indonesia.

Adalah tanggung jawab seluruh masyarakat, tak hanya pihak berwajib saja, yang mengemban tugas tersebut. Kepunahan satu jenis tumbuhan atau hewan saja merupakan kerugian besar bagi bangsa. Apa lagi bila menghilang dari habitatnya lebih dari satu jenis hewan dan tumbuhan dapat membawa dampak jelek pada ekuilibrium rantai makanan terdapat di daerah tersebut.

Jadi, sebaiknya pencerahan dan kemauan menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan ditumbuhkan di berbagai kalangan masyarakat, agar kelestarian sumber daya hidup di negeri tercinta ini tetap terjaga.

Beberapa cara PT PIM untuk ikut serta dalam pelestarian lingkungan adalah dengan penangkaran Rusa yang ditempatkan ditaman yang berlokasi kompleks perumahan PT PIM.

Berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999, rusa asli Indonesia termasuk ke dalam satwa yang dilindungi. Dalam IUCN (International Union for Conservation of Nature and Cultural Resource) Redlist, rusa sambar dan rusa timor dikategorikan ke dalam Vulnerable (VU; Rentan), yakni status konservasi yang diberikan kepada spesies yang sedang mengalami resiko kepunahan di alam liar pada waktu yang akan datang. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pelestarian atas jenis-jenis rusa asli Indonesia. Salah satu bentuk pelestariannya adalah melalui pelestarian habitat yang menjadi sumber pangannya. Ketersediaan sumber pangan yang berlimpah akan menyebabkan pertumbuhan populasi rusa tetap lestari.

Kedepan PT PIM akan terus dilaksanakan penambahan perlengkapan dan peralatan secara bertahap, khususnya sarana penunjang kegiatan penangkaran rusa. Sedangkan untuk operasional penangkaran saat ini telah dibangun kandang


safety fences, temporary isolation enclosures, 3 wheel vehicles, pools, deer shelter, feed plade and deer drinking places.

The develpment of captive deer ahead does not rule out the possibility to commercial business (agribunisess) and it is quite challenging chances, and does not rule out the possibilities the current small breeding place could develop to a bigger breeding place and also have a great contribution in deer species conservation efforts.

Regional GuidanceBinwil Program focused on young generation training, education and religious and other guidance. Along by 2015, Binwil program has been realized by mainly in education aid provision,worship place renovation, cultural art education, ditch dredging to the river, trees planting, and ammonia exposure socialization which entirely on budget of Rp 3,9 billion.

In addition, many of Companies activities or employee that are put an interest in communities needs around the Company, such as football pitches provision for Dewantara districts community area, PIM NAD Basketball Club Coaching until rice aid for the disadvantage poor (The Dhuafa) activities in the PT Pupuk Iskandar Muda villages area.

ENVIRONMENT SATISFACTIN SURVEYEnvironement Satisfaction Survey activity is also one of the success indicator of the implementatin of PT Pupuk Iskandar Muda CSR. Implementation of PT PIM Environment Satisfaction Survey using Slovin methods in determining the number of the taken sample and Likert Scale in questionnaire ratings. From that environment satisfactory survey can be concluded that the community satisfaction level in 2015 in majority are “Very Satisfied” with score 88.08. This suggests that PT PIM role in helping surrounding communities rated as excellent by the respondents and also PT Pupuk Iskandar Muda reputation is considered very good in terms of providing contribution in benefits provided of their existence among the communities around the Company and Aceh communuties in general.

rusa dengan luas kurang lebih 0,75 Ha yang dilengkapi dengan pagar pengaman, kandang isolasi sementara, kendaraan roda 3, kolam air, tempat berteduh rusa, jaringan air, tempat pakan dan tempat minum rusa.

Pengembangan penangkaran rusa ke depan tidak menutup kemungkinan mengarah pada usaha komersial (agribisnis) dan merupakan peluang yang cukup menantang dan tidak tertutup kemungkinan penangkaran yang saat ini masih kecil akan berkembang menjadi sebuah penangkaran besar yang memiliki andil besar dalam upaya pelestarian salah satu spesies rusa.

Pembinaan WilayahProgram Binwil difokuskan pada kegaiatan pembinaan generasi muda, pendidikan, keagamaan, dan pembinaan lainnya. Sepanjang tahun 2015, program Binwil diwujudkan terutama dalam pemberian bantuan pendidikan, perbaikan sarana ibadah, pembinaan seni budaya, bantuan pengerukkan parit ke sungai, penanaman pohon, dan sosialisasi pemaparan ammonia, yang secara keseluruhan memanfaatkan anggaran sebesar Rp 3,9 miliar.

Selain itu, banyak pula kegiatan Perusahaan maupun karyawan yang menyentuh kepentingan masyarakat di sekitar Perusahaan, seperti penyediaan lapangan sepak bola untuk masyarakat lingkungan kecamatan Dewantara, Pembinaan Klub Bola Basket PIM NAD, hingga kegiatan bantuan beras kepada fakir miskin (kaum Dhuafa) yang kurang mampu di desa lingkungan PT Pupuk Iskandar Muda.

SURVEI KEPUASAN LINGKUNGANKegiatan Survei Kepuasan Lingkungan juga merupakan salah satu Indikator Keberhasilan pelaksanaan CSR PT Pupuk Iskandar Muda. Pelaksanaan Survei Kepuasan Lingkungan PT PIM menggunakan metode Slovin dalam penentuan jumlah sampel yang di ambil dan Skala Likert dalam penilaian kuesionernya. Dari hasil survei kepuasan lingkungan tersebut tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat tahun 2015 secara mayoritas adalah ”Sangat Puas” dengan skor 88.08. Hal ini menunjukkan bahwa peran PT PIM dalam membantu masyarakat sekitar dinilai sangat baik oleh responden dan juga reputasi PT Pupuk Iskandar Muda dinilai sangat baik dalam hal memberikan kontribusi dalam memberikan manfaat atas eksistensinya di tengah masyarakat sekitar Perusahaan dan masyarakat Aceh pada umumnya.



Strategic Programme Plan 2016PT Pupuk Iskandar Muda stives will continue their beneficial to the community and environment with strategic pan 2016. In order to make the implementation right on the target, evaluation should always been done to the programs that had been implemented by involving the commynities directly in preparing priorities scale to remind that the limited resource and keep growing needs.

Besides that, the role of the North Aceh Local Goverment is very located in synergize all of the CSR programs that has been carried out, either by PT PIM or the other vital Company in North Aceh, so that the level of community welfare and the sense of belonging will increase even more.

CSR Strategic Programs that will developed by PT PIM in 2016 as follows:

EMPLOYEMENT, SAFETY AND OCCUPATIONAL HEALTH SOCIAL RESPONSIBILITY

PT PIM always implementing goverment regulations in running its business processes, including the primacy of the Occupational Safety and Health (K3).

Rencana Program Strategis 2016PT Pupuk Iskandar Muda senantiasa berupaya melanjutkan manfaatnya bagi masyarakat dan lingkungan dengan rencana strategis 2016. Agar implementasi program CSR tepat sasaran, perlu dilakukan evaluasi secara terus-menerus terhadap program yang telah dilaksanakan dengan melibatkan secara lansung masyarakat lingkungan dalam menyusun skala prioritas mengingat sumber daya yang terbatas dan kebutuhan yang terus meningkat.

Disamping itu, peran Pemda Aceh Utara sangat strategis dalam mensinergikan semua program CSR yang selama ini telah dilaksanakan, baik oleh PT PIM maupun oleh Perusahaan vital lainnya di Aceh Utara, sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat lingkungan dan rasa memiliki akan semakin meningkat.

Program CSR strategis yang akan disusun PT PIM tahun 2016 sebagai berikut:

Program Kemitraan dan Bina LingkunganPartnership and Environment Building Program

1. Penyaluran modal usaha untuk 25 mitra binaan2. Pembinaan Keterampilan mitra binaan1. Distribution of business capital for 25 trained partners2. Coaching skills of trained partners

Program Bina Wilayah TahunAnnual Location Building Program

1. Bantuan Pendidikan dan Pelatihan2. Bantuan Kesehatan Masyarakat Lingkungan3. Bantuan Agama dan Budaya4. Bantuan Sosial, Kesejahteraan Umum dan Olah Raga5. Bantuan Korban Bencana Alam6. Bantuan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Lingkungan 1. Education and Training Aid2. Society Environment Health Aid3. Religion and Culture Aid4. Social, General Welfare and Sports Aid5. Natural Disaster Victims Aid6. Economic Empowerment of Society Environment Aid

Program Yayasan Zakat PT PIMPT PIM’s Zakat Foundation Program

1. Bantuan Rumah Dhuafa/RS2. Bantuan Pendidikan / Pelatihan3. Bantuan Pengembangan Prasarana dan Sarana Ibadah4. Bantuan Tong Sampah Lingkungan5. Bantuan Syiar Islam6. Bantuan Kebutuhan Pokok untuk Kaum Dhuafa7. Kebutuhan Pengobatan8. Bantuan Modal Usaha 1. Dhuafa House/Hospital Aid2. Education/Training Aid3. Prayer Infrastructure Development Aid4. Environment Garbage Bin Aid5. Syiar Islam Aid6. Primary Needs Aid for Dhuafa 7. Treatment Needs8. Business Capital Aid

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DIBIDANG KETENA-GAKERJAAN, KESELAMATAN & KESEHATAN KERJAPT PIM senantiasa melaksanakan peraturan-peraturan pemerintah dalam menjalankan proses bisnisnya, termasuk keutamaan dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).


Occupational Health and SafetySafety and Occupational Health is a warranty needs protection that have to done by the Company in order to protect the company’s assets including Human Resource, as mandated in Kesl Law. Work No. 1 on 1970. PT Pupuk Iskandar Muda is a large scale Company with a safe designed plant, nevertheless still have to wary of the possibilities of the accindents danger, fires, explosions. In order to mak the plant can operated in safety, then Safety, Occupational Health (K-3) that implemented in operational activities routine. Policy and K-3 Commitment implemented and evaluated regulary ti ensure that the system of K-3 can be implemented well.

PT Pupuk Iskandar Muda always do an improvement in every field include K-3 performance improvement to improve operational safety assurance plant, environment and employees. All employees and stakeholders expected to always undersand the duties and respondsibilities in each field, in order to provide a positive contribution to the Company’s progress. With the togetherness spirit PT Pupuk Iskandar Muda determided to realize a working day without an accident “ZERO ACCIDENT”.

To enforce the implementation of K3, PT PIM has K3 Department. Besides, there are few numbers of teams that are partly responsicle for the redustion and prevention Safety and the Occupational Health. Such as P2K3 (Health Safety Committees Work), Fire Reduction Team Force, SAR Team and Safety Representative in every work unit. It is stated in the Decree of the Bord SK/DR/IM/127/T984 and reffering to PIHC No. U-634/F00000 instruction. PR/2013 dated May 14, 2013 concerning about Electronic Equipment Use Prohibiton and Other Dangerous Equipment in Plant Area.

According with Regulation No. 50 dated 2012, about Safety Management and Occupation Health Implementation, PT PIM has been implemented Integrated Management System that has been done throughly by integrating the Occupation Safety and Health Managemetn System (SMK3). Quality Management System (SNI ISO 9001).

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan & Kesehatan Kerja merupakan kebutuhan jaminan perlindungan yang wajib diselenggarakan oleh Perusahaan guna melindungi asset Perusahaan termasuk Sumber Daya Manusia, seperti diamanatkan dalam Undang Undang Kesl. Kerja No. 1 Tahun 1970.PT Pupuk Iskandar Muda adalah Perusahaan berskala besar dengan konstruksi pabrik dirancang aman, kendatipun demikian tetap harus waspada dari kemungkinan munculnya potensi bahaya kecelakaan, kebakaran, peledakan. Agar Pabrik dapat beroperasi dengan aman, diperlukan pengetahuan Keselamatan, Kesehatan Kerja (K-3) yang diimplementasikan dalam aktifitas rutin operasional. Kebijakan & Komitmen K-3 diterapkan dan dievaluasi secara rutin untuk memastikan bahwa sistem K-3 dapat terlaksana dengan baik.

PT Pupuk Iskandar Muda senantiasa selalu melakukan improvement dalam segala bidang termasuk peningkatan kinerja K-3 guna meningkatkan jaminan keselamatan operasional pabrik, lingkungan dan karyawannya. Diharapkan kepada seluruh karyawan/ti dan stake holder selalu memahami tugas dan tanggung jawab masing- masing bidang, guna memberikan kontribusi yang positif pada kemajuan Perusahaan. Dengan semangat kebersamaan PT Pupuk Iskandar Muda bertekad untuk mewujudkan hari kerja tanpa kecelakaan “ZERO ACCIDENT”.

Untuk menegakan pelaksanaan K3, PT PIM memiliki Departemen K3. Selain itu juga terdapat sejumlah tim yang turut bertanggung jawab atas penanggulangan dan pencegahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut. Antara lain adalah P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja), Tim Gugus Penanggulangan kebakaran, Tim P3K, Tim SAR serta Safety Representative di setiap unit kerja. Hal ini tertuang di dalam Surat Keputusan Direksi SK/DIR/IM/127/ T984 dan Sesuai Instruksl PIHC No,U-634/F00000. PR/2013 tanggal 14 Mei 2013 perihal Instruksi Larangan Penggunaan Peralatan Elektronik dan Peralatan Berbahaya lainnya di Area Pabrik.

Sesuai dengan PP No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja, maka PT PIM telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Terpadu yang telah dilakukan secara menyeluruh dengan mengintegrasikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Sismen Manajemen Mutu (SNI ISO 9001).



In 2015, PT PIM had reached Safety Record Zero Accident about 6.265.703 work hours, proved by the Zero Accident Award (Zero Accident).

PT PIM keep commiting to continue the implementation of K3 including the rules application and Cross-company environment regulations. The work implementation in certain areas is required to equipped with the work permit that is appoved by K3 management unit. The Company also conduct raids or inspection in the field to supress K3 fraud acts and violation in the Company or by employees partner. This was done to reduce accident and improve occupational health to avoid a possible losses. PT PIM provide Self Protection Equipment (SPE) facilities for all employees. Each building and and struckture is equipped with fire protection equipment facilities that are always priodically audited and the Company has 4 units firefighters, two water tank trucks, and 2 ambulance unit.

In several strategic program in this field that has been carried out in 2015 is Behavior Based Safety Program, Saftey Plant Audit Process, K3 month and K3 coaching program to Board of Drectors, Employees and Contractors.

Hyperkes (Occupatin Health)One of the things that affect productivity is employement’s health condition. Health is an aspect / element that is closely related to the work environment and work that is directly or indirectly can affect the labour’s health. Therefore, PT Pupuk Iskandar Muda has done some effors to protect the workers from every health problems that arising from work / work environment referring to Minister of Labour and Transmigraton Regulation No. Per. 03/MEN/1982.

Occupational Health Purpose :• Develop and maintain labour’s health degrees as

high as possible, either it is physical, spiritual or for all social job fields.

• Prevents health problems caused by working conditions

• Pritect the labours from health hazards that arising from work

• Placing the workers referring to the concerned worker’s physical / psycological and mental psycology.

Pada tahun 2015, PT PIM berhasil mencapai safety record zero accident sebesar 6.265.703 jam kerja tanpa kecelakaan kerja, dibuktikan dengan Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zerro Accident).

PT PIM terus berkomitmen dalam penerapan kaidah K3 termasuk penerapan peraturan lalu lintas lingkungan Perusahaan. Pelaksanaan pekerjaan di area tertentu di persyaratkan untuk di lengkapi dengan work permit yang di setujui unit pengelola K3. Perusahaan juga melakukan razia maupun inspeksi di lapangan untuk menekan angka tindak penyimpangan dan pelanggaran K3 di dalam Perusahaan maupun oleh karyawan rekanan. Hal itu di lakukan untuk mengurangi kecelakaan dan meningkatkan kesehatan kerja untuk menghindari kerugian yang mungkin timbul. PT.PIM memberikan fasilitas Alat Pelindung Diri (APD) bagi seluruh karyawan. Setiap gedung dan bangunan di lengkapi dengan fasilitas alat poteksi kebakaran yang selalu di audit secara berkala dan Perusahaan memiliki 4 unit mobil pemadam kebakaran, 2 unit mobil tangki air, dan 2 unit mobil ambulance.

Beberapa program strategis di bidang ini di laksanakan pada tahun 2015 adalah Program Behaviour Based Safety, Process Safety Plant Audit, bulan K3 serta program pembinaan K3 terhadap Direksi, Karyawan dan Kontraktor.

Hyperkes (Kesehatan Kerja)Salah satu hal yang mempengaruhi produktifitas adalah kondisi kesehatan tenaga kerja. Kesehatan Kerja merupakan aspek/unsur kesehatan yang erat bertalian dengan lingkungan kerja dan pekerjaan yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja. Oleh sebab itu, PT Pupuk Iskandar Muda malakukan upaya-upaya untuk melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan/lingkungan kerja sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi No. Per.03/MEN/1982.

Tujuan Kesehatan Kerja :• Meningkatkan dan memelihara derajat

kesehatanTenaga kerja yang setinggi-tingginya baik jasmani, rohani maupun sosial untuk semua lapangan pekerjaan

• Mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang disebabkan karena kondisi kerja

• Melindungi tenaga kerja dari bahaya kesehatanyang timbul akibat pekerjaan

• Menempatkan tenaga kerja pada suatu lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi fisik/faal tubuh dan mental psikologis tenaga kerja yang bersangkutan.


Occupational Health ProgramPT Pupuk Iskandar Muda do some efforts to improve the employees health level that are expected to productively increase. Some efforts that have been done are as follows :

Work Health Care Preventive, Preventive Activity Services include :• Periodic Helath Examination to all employees

referring to PT Pupuk Iskandar Muda Board of Directors Decision Letter No. 19/SK/DU/IM/IV/2009 about worker’s treatment and health care regulation.

• Healthy work environment• Tuning human with the machines and work

tools (ergonomics)• Implementation fogging to prevent the spread

of Dengue Hemorrhagic Fever (DBD)• Training of sanitary fixtures against Companies

partner extra food providers kitchen.• Do a periodic examination of workplace

condition related to the threshold value of noise, lightning and working climate.

Promotive Health Care Service, activity in promotive service include :• Education and explaination about working

health through health seminar, printed media (brochures, pamphlets, banners etc) and electronic media.

• Mantainance healthy behaviour through healthy exercise routine.

• Provision of fitness tools for employee who are work in shift

• Maintenance healthy place, way and working environmental

• Distribution / Content Monitoring & First Aid Box to every work units.

Curative Health Services, Currative Activiy Service include :• Serve employees health complain &

management of P3K• Treatment of common ailments and diseases

caused of working

Occupational Health Rehabiitative Services, Rehabilitative Service Include :• Workers Training and Education for maximal

still exist abilities application• Evaluate employees health condition with

their work, if necessary to do work system changeover from shift to regular or otherwise.

Program Kesehatan Kerja PT Pupuk Iskandar Muda melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan karyawan yang diharapkan dapat meningkatkan produktifitas. Beberapa upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

Pelayanan Preventif Kesehatan Kerja, Kegiatan pelayanan preventif meliputi :• Pemeriksaan Kesehatan Berkala kepada seluruh

karyawan/ti sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Pupuk Iskandar Muda No: 19/SK/DU/IM/IV/2009 tentang Peraturan Perawatan dan kesehatan Pekerja.

• Kesehatan lingkungan kerja• Perlindungan diri dari bahaya-bahaya pekerjaan• Penyerasian manusia dengan mesin dan alat

kerja (ergonomi)• Pelaksanaan fogging untuk mencegah penye-

baran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)• Pembinaan perlengkapan sanitasi terhadap dapur

Perusahaan rekanan penyedia extra fooding.• Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap

kondisi tempat kerja terkait dengan nilai ambang batas kebisingan, penerangan, dan iklim kerja.

Pelayanan Promotif Kesehatan Kerja, Kegiatan pelayanan promotif meliputi :• Pendidikan dan penerangan tentang kesehatan

kerja melalui seminar kesehatan, media cetak (brosur, pamflet, spanduk dll), dan media elektronik (e-mail, portal dll).

• Pemeliharaan perilaku hidup sehat melalui senam sehat yang rutin dilakukan.

• Penyediaan alat-alat fitness untuk karyawan bekerja shift

• Pemeliharaan tempat, cara dan lingkungan kerja ygsehat

• Pendistribusian/ Pengawasan Isi & Kotak P3K ke Unit-unit Kerja

Pelayanan Kuratif Kesehatan Kerja, Kegiatan pelayanan Kuratif meliputi :• Melayani keluhan kesehatan karyawan &

penatalaksanaan P3K• Pengobatan penyakit umum maupun penyakit

akibat kerja

Pelayanan Rehabilitatif Kesehatan Kerja, Kegiatan Pelayanan Rehabilitatif Meliputi :• Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat

menggunakan kemampuannya yg masih ada secara maksimal

• Melakukan evaluasi kondisi kesehatan karyawan terhadap pekerjaannya, apakah perlu dilakukan perubahan sistem kerja dari shift ke reguler atau sebaliknya.



PT PIM looked at the employees and families health level as one of the main factor that could affect to employees productivity. The company in continues to encourage and facilitating and socialize preventive activity of the imprtance of maintaining health and healthy lifestyle. Company’s management encourage and provide excercise fasilities for employees and families. The Company continually strives do health socializing either through flyers, seminar, or counseling about health. In 2015 PT PIM had held 3 seminars about healthy, namely the health of heart seminar, regarding stroke, and healthy livestyle.

Employee Competence Development ProgramTrainings that have been done in 2015 consist of position competence enhancement training, leadership development program, sertification training, quality training, K3LH, and full training for employees who will be entering pre-retirement.

During 2015, the company has done educations and trainings in total of 6169 (mandays) with detais as follows:

- Managerial Training : 3126 mandays- Technical Training : 1710 mandays- Sertification Training : 1065 mandays- Full Training : 268 mandays

Technical training and sertification meant to increase employees’ competence in operating and doing plant’s improvement for increasing plant’s reliability.

PT PIM had given guidance for students and college students who have done work practice during 2015, in total of 180 students and college students with total budget of Rp 75.000.000,- (exclude Tax), also PT PIM had given opportunities to college students who are finishing their final project by data sampling and research to 6 students.

Employee competence enhancement program of PT PIM was done in some categories, such as in house training & offsite training, employee education program and learning duties, also knowledge management program.

COMSUMER PROTECTIONIn maintaining and enhancing quality and culture of service for consumer, PT Pupuk Iskandar Muda

PT PIM memandang tingkat kesehatan karyawan dan keluarga sebagai salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap produktivitas karyawan. Perusahaan terus mendorong dan memfasilitasi serta mensosialisasikan kegiatan preventif akan pentingnya menjaga kesehatan dan pola hidup sehat. Manajemen Perusahaan menganjurkan dan memberikan fasilitas untuk melakukan olahraga bagi karyawan dan keluarga. Perusahaan secara berkesinambungan berupaya melakukan sosialisasi kesehatan baik melalui selebaran, seminar, maupun penyuluhan tentang kesehatan. Dalam tahun 2015 PT PIM telah melaksanakan 3 kali seminar kesehatan, yaitu seminar kesehatan jantung, perihal stroke, budaya hidup sehat.Program Pengembangan Kompetensi KaryawanPelatihan-pelatihan yang di lakukan pada tahun 2015 terdiri dari pelatihan peningkatan kompetensi jabatan, pelatihan pengembangan leadership, pelatihan sertifikasi, pelatihan mutu, K3LH, dan pelatihan purna tugas bagi karyawan yang akan memasuki pra pensiun.

Selama tahun 2015 perusahaan telah melakukan pendidikan dan pelatihan dengan total sebanyak 6169 (mandays) dengan rincian sebagai berikut :- Pelatihan Manajerial : 3126 Mandays- Pelatihan Teknikal : 1710 Mandays- Pelatihan Sertifikasi : 1065 Mandays- Pelatihan Purna Tugas : 268 Mandays

Pelatihan teknikal dan sertifikasi dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi karyawan dalam mengoperasikan dan melakukan perbaikan pabrik hingga reliability pabrik dapat ditingkatkan.

PT PIM telah memberikan bimbingan untuk kalangan siswa dan mahasiswa yang kerja praktik selama tahun 2015 sebanyak 180 orang siswa dan mahasiswa dengan blaya keseturuhan mencapai Rp 75.000.000,- (exclude Pajak) serta PT PIM juga telah memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhirnya yaitu pengambilan data dan penelitian kepada 6 orang mahasiswa.

Program peningkatan kompetensi karyawan di PT PIM di laksanakan dalam beberapa kategori, yaitu inhouse training & offsite training, program pendidikan karyawan dan tugas belajar serta program manajemen pengetahuan.

PERLINDUNGAN KONSUMENDalam memelihara serta meningkatkan kualitas dan budaya pelayanan terhadap pelanggan, PT


provide various kinds of service facilities, such ascustomers support facility by Sales Representative, calls, discussion forums or meeting/socialization, and complaint/advice and information request through SMS Center, Mails, e-mails, and company’s website.

The company has a customer service center that provides telephone number, SMS service and email as follows:

Customer Service Telephone Number:(0645) – 56700SMS Number – 0811 6711 222 E-mail – [email protected] company implement some policy regarding comsumen protection, such as:• Subsidized urea are given the color pink.• The purpose of this is to simplify urea

identification, so it will not be diverted by non-subsidized sector.

• Socialize subsidize urea color changes so all parties related all keep and monitor the subsidized urea distribution to prevent deviation to other sectors.

Consumers protection program had continue the following program in 2015, such as:• Prepare the monitoring system service of

subsidized urea in www.pim.co.id site, for consumers to also survey the subsidized urea distribution line in their own territory.

• Ensure the amount of urea received have the same weight as written on the packaging (50 kg). For this matter, the company strictly prohibits the use of gancu in loading and unloading process at the port.

• Ensure the goods that are damaged due to the negligence of the company will be fully replaced.

• Do a consumer visit to directly check the field and accommodate input/comments of customers.

• Demonstration plot (deplot) implementation and counseling to socialize the right way to use urea, to help farmers achieve their full potential.

CUSTOMER SATISFACTION SURVEY Customer satisfaction is the company’s commitment and one of the values of the performance of PT Pupuk Iskandar Muda, with

Pupuk Iskandar Muda menyediakan berbagai sarana pelayanan pelanggan, diantaranya sarana dukungan pelanggan oleh Sales Representative, telepon, forum diskusi atau pertemuan/ sosialisasi,dan penyampaian keluhan/saran/ permintaan informasi melalui SMS Centre, Surat, e-mail dan website Perusahaan.

Perusahaan telah memiliki pusat layanan pelanggan dengan menyediakan nomor telepon, layanan sms dan email sebagai berikut:

Nomor Telepon Costumer Service:(0645) - 56700Nomor SMS - 0811 6711 222E-mail - [email protected] menerapkan beberapa kebijakan terkait perlindungan konsumen, antara lain:• Pemberian warna pink pada urea bersubsidi.• Hal ini bertujuan untuk memudahkan

identifikasi urea bersubsidi sehingga tidak diselewengkan ke sektor non subsidi.

• Mensosialisasikan perubahan warna urea bersubsidi sehingga semua pihak terkait sama-sama menjaga dan memonitor distribusi pupuk urea bersubsidi agar tidak terjadi penyimpangan ke sektor lain.

Program perlindungan konsumen tersebut melanjutkan program yang telah ada pada tahun 2015, antara lain:• Menyiapkan layanan sistem monitoring pupuk

bersubsidi di situs laman www.pim.co.id sehingga konsumen dapat ikut mengawasi alur distribusi pupuk bersubsidi di daerahnya masing-masing.

• Menjamin jumlah pupuk urea yang diterima memiliki berat sesuai dengan yang tertera dalam kemasan (50kg). Untuk hal ini. Perusahaan melarang keras penggunaan gancu dalam proses bongkar muat di pelabuhan.

• Menjamin bahwa barang yang rusak karena kelalaian Perusahaan akan diganti sepenuhnya.

• Melakukan consumer visit untuk mengecek langsung ke lapangan dan menampung masukan/keluhan konsumen.

• Pelaksanaan demonstration plot (demplot) dan penyuluhan untuk mensosialisasikan tata cara penggunaan pupuk yang baik dan benar sehingga dapat membantu pertanian memperoleh hasil yang maksimal.

SURVEI KEPUASAN PELANGGANKepuasan pelanggan merupakan komitmen Perusahaan dan salah satu dari tata nilai kinerja PT Pupuk Iskandar Muda, dengan adanya



the measurement of customer perception of the company’s performance, PT Pupuk Iskandar Muda may make improvements and establish their marketing strategies in the future. The company’s commitment to customer satisfaction can be found in one of the second cultural values of company which is “Customer Care”. In their operation PT Pupuk Iskandar Muda is always oriented to customer satisfaction by taking into account the values of Caring, Consumers, and Quality.

Customer satisfaction survey is one of the methods used by the Company to obtain an objective picture of the level of customer satisfaction (Customer Loyalty Index / CLI), aspects such as availability, quality, price, service and culture become important points to know the number of complaints / customer expectations which can describe the customer dissatisfaction, where the identification process is carried out to all segments of customers of PT Pupuk Iskandar Muda namely farmers, partners (distributors / kiosk), plantations, industries and traders.

Customer Satisfaction Survey activities are carried out throughout the market territory of PT Pupuk Iskandar Muda, which includes:• Aceh • North Sumatera • West Sumatera • Riau Islands & Riau • West Kalimantan

Based on the results of Customer Satisfaction Survey conducted in five (5) marketing area, PT Pupuk Iskandar Muda obtained a score of 4.41 with the category of “very satisfied” rose from the year 2013 that previously obtained a score of 4.15 with the category of “satisfied”. This is a special concern for the management so that the Company’s commitment to customer satisfaction and concern to all aspects related to the following year will always be maintained.

ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY PT Pupuk Iskandar Muda as urea fertilizer manufacturers constantly strive to implement environmentally friendly industrial activities to maintain the balance of the ecosystem with the active participation of all employees, management, and stakeholders. To achieve this purpose, the Company is taking steps and efforts which are as follows: • Comply with the laws and regulations applicable

pengukuran persepsi pelanggan terhadap kinerja PT Pupuk Iskandar Muda dapat membuat perbaikan dan penetapan strategi pemasaran PT Pupuk Iskandar Muda dimasa yang akan datang. Komitmen Perusahaan terhadap kepuasan pelanggan tertuang dalam salah satu nilai-nilai budaya Perusahaan yang ke 2 yaitu “Peduli Pelanggan”. Dalam praktik operasinya PT Pupuk Iskandar Muda selalu berorientasi pada Kepuasan Pelanggan dengan memperhatikan nilai-nilai Perhatian, Konsumen, dan Mutu.

Survei kepuasan pelanggan merupakan salah satu metode yang digunakan Perusahaan untuk mendapatkan gambaran objektif tingkat kepuasan pelanggan (Costumer Loyalty Index/ CLI), aspek-aspek seperti ketersediaan, mutu, harga, pelayanan dan budaya menjadi poin- poin penting untuk mengetahui jumlah keluhan/ harapan pelanggan yang bisa menggambarkan ketidakpuasan pelanggan, dimana proses identifikasi tersebut dilaksanakan kepada seluruh segmen pelanggan PT Pupuk Iskandar Muda yakni petani, mitra (distributor/kios), perkebunan, industri dan trader.

Kegiatan Survey Kepuasan Pelanggan dilaksanakan diseluruh wilayah penjualan PT Pupuk Iskandar Muda, yang meliputi :• Aceh• Sumatera Utara• Sumatera Barat• Kepri & Riau• Kalimantan Barat

Berdasarkan hasil Survey Kepuasan Pelanggan yang dilaksanakan di 5 (lima) wilayah pemasaran, PT Pupuk Iskandar Muda memperoleh skor 4,41 dengan kategori “sangat puas” naik dari tahun 2013 yang sebelumnya mendapatkan skor 4,15 dengan kategori “puas”. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi manajemen agar komitmen Perusahaan terhadap kepuasan pelanggan dan kepedulian terhadap seluruh aspek yang terkait pada tahun berikutnya akan selalu dapat dipertahankan.

TANGGUNG JAWAB LINGKUNGANPT Pupuk Iskandar Muda sebagai produsen pupuk urea senantiasa berupaya melaksanakan kegiatan industri yang akrab lingkungan untuk memelihara keseimbangan ekosistem dengan peran aktif seluruh karyawan, manajemen, dan stake holder. Untuk mewujudkan maksud tersebut, Perusahaan menempuh langkah-langkah dan upaya antara lain sebagai berikut :• Mematuhi undang-undang dan peraturan


in the environment • Strive constantly to improve environmental

performance. • Seek to prevent and control pollution. • Trying to earnestly implement the environmental

management system by involving all units and agencies.

• Preparing competent work unit.

PT Pupuk Iskandar Muda has a very strong commitment on the control of plant waste, both liquid waste, solid, gas, and dust urea which is an important aspect that should be prioritized by management. Control is done to create a good and harmonious environment in the factory area, housing complexes, and the Company surrounding in accordance with applicable laws and regulations

Environmental Management Program During 2015 PT. PIM allocated a budget for activities related to monitoring, management and preservation of the environment, including environmental licensing activities (SPPL, UKL-UPL, Amdal), waste management operation, sampling of waste, tree planting and maintenance of environmental greening.

Biodiversity Conservation Program Business activities conducted by PT. PIM has an impact on the environment. For PT. PIM seeks to save energy and water use. To produce good environmental performance, the Company made environmental management and monitoring system in accordance with various laws and regulations that apply so as to protect biodiversity, maintain microclimate, create balance and harmony of physical, keep the catchment area, particularly in areas that intersect with the area of the plant in general. Therefore PT. PIM conducted some efforts to manage the impact on biodiversity, among others:

1. Teak Tree Planting and Care 2. DAS conservation by planting thousands of

mangroves3. Breeding of deer in the area of the residential

complex of PT. PIM 4. Rehabilitation of the pool and the sports park

at PT. PIM 5. Maintaining the quality of wastewater to be

lingkungan hidup yang berlaku.• Berusaha secara terus menerus untuk

memperbaiki kinerja lingkungan.• Berupaya mencegah dan mengendalikan

terjadinya pencemaran.• Berusaha dengan sungguh-sungguh dalam

melaksanakan sistem manajemen lingkungan dengan melibatkan seluruh unit kerja dan instansi terkait.

• Mempersiapkan unit kerja yang berkompetensi

PT Pupuk Iskandar Muda memiliki komitmen yang sangat kuat terhadap pengendalian limbah pabrik, baik limbah cair, padat, gas, maupun debu urea yang merupakan aspek penting yang harus diprioritaskan pengelolaannya. Pengendalian dilakukan untuk mewujudkan lingkungan yang baik dan serasi di area pabrik, komplek perumahan, dan sekitar Perusahaan sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Program Pengelolaan Lingkungan HidupSelama tahun 2015 PT PIM mengalokasikan sejumlah anggaran untuk kegiatan yang terkait pemantauan, pengelolaan dan pelestarian lingkungan, meliputi kegiatan perizinan lingkungan (SPPL, UKL-UPL, Amdal), jasa operasi pengelolahan limbah, pengambilan contoh limbah, penanaman pohon penghijauan dan pemeliharaan lingkungan.

Program Pelestarian Keanekaragaman HayatiKegiatan bisnis yang dilakukan PT. PIM memiliki dampak terhadap lingkungan. Untuk PT PIM berupaya melakukan penghematan energi dan pengunaan air. Untuk menghasilkan kinerja lingkungan yang baik, Perusahaan melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dengan berbagai system sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku sehingga dapat melindungi keanekaragaman hayati, menjaga iklim mikro, menciptakan keseimbangan dan keserasian fisik, menjaga daerah resapan air tanah khususnya di sekitaran area yang bersingguhan dengan areal pabrik pada umunya. Oleh karena itu PT PIM melakukan beberapa upaya pengelolaan yang berdampak terhadap keanekaragaman hayati antara lain :

1. Penanaman berbagai Pohon langka.2. Konservasi DAS dengan menaman ribuan

tanaman mangrove.3. Penangkaran Rusa diwilayah kompleks

perumahan PT PIM.4. Rehabilitasi Kolam dan taman olahraga

dilingkungan PT PIM.5. Menjaga kualitas limbah cair agar selalu



always under the quality standards that have been established

6. To monitor plankton and fish community structure as an indicator of the health of the ecosystem around the area of PT. PIM.

Waste Management and Pollution Prevention by PT Pupuk Iskandar Muda since the beginning has been put into the design concept of processing environmental problems. Preserving the environment and the balance of the ecosystem is the basic commitment of PT Pupuk Iskandar Muda in making themself as the Company which are environmentally sound.

These efforts, among others, ware carried out by preventing the least possible of environmental pollution. Plant waste material is not dangerous, because all the equipment has been designed in such a way to include recycling waste material.

Gaseous effluent from the plant had not contained harmful gases, and mostly in the form of water vapor. Wastewater is processed at the disposal pond, for precipitation of dissolved solids, pH control, and the addition of oxygen content. PT. PIM has obtained a permit to discharge waste into the sea from the Ministry of the Environment, according to the Decree of the Ministry of Environment No. 560 year 2009 on Wastewater Disposal Permit to PT. PIM. Urea dust that occur during granulation is absorbed and secured with Dust Recovery System with wat system SCRUBER (catching dust with water), the noise of the engine and the chimney is reduced by installing a silencer and measured periodically.

Until now, PT. PIM has had environmental management system ISO 14001: 2004 which ensures that the aspects and environmental impacts of business processes from PT. PIM has been taken into account and made its management plan. Environmental management system ISO 14001: 2004 is integrated in the Integrated Management System (SMT) along with quality management system ISO 9001 and SMK3. And had acquired a PROPER Blue certificate in 2014 and 2015 in a row.

berada dibawah baku mutu yang telah ditetapkan.

6. Melakukan pemantauan struktur komunitas plankton dan ikan sebagai indikator kesehatan ekosistem disekitar wilayah PT PIM.

Pengelolaan Limbah dan Pencegahan Pencemaran PT Pupuk Iskandar Muda sejak semula telah memasukan kedalam konsep rancangannya masalah pengolahan lingkungan hidup. Menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem adalah komitmen dasar PT Pupuk Iskandar Muda dalam menjadikan dirinya sebagai perusahaan yang berwawasan lingkungan.

Upaya ini antara lain dilakukan dengan cara mencegah sekecil mungkin terjadinya pencemaran lingkungan. Bahan buangan pabrik tidak berbahaya, karena seluruh peralatan telah dirancang sedemikian rupa dengan dilengkapi proses daur ulang bahan buangan.

Buangan berupa gas dari pabrik sudah tidak mengandung gas berbahaya dan sebagian besar berupa uap air. Air buangan diproses dikolam pembuangan, untuk pengendapan padatan yang terlarut, pengontrolan pH, serta penambahan kandungan oksigen PT PIM telah mendapatkan izin pembuangan limbah kelaut dar Kementerian Lingkungan Hidup menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.560 Tahun 2009 Tentang Izin Pembuangan Air Limbah kepada PT. PIM. Debu urea yang terjadi pada saat pembutiran diserap dan diamankan dengan teknik Dust Recovery System yaitu sistem wat scrubeber (penangkapan debu dengan air), kebisingan dari mesin dan cerobong dikurangi dengan memasang peredam dan dilakukan pengukuran secara berkala.

Hingga saat ini, PT. PIM telah memiliki sistem manajemen lingkungan hidup ISO 14001: 2004 yang menjamin aspek dan dampak lingkungan hidup dari proses bisnis PT PIM telah diperhitungkan dan dibuat rencana pengelolaanya. Sistem manajemen lingkungan hidup ISO 14001 : 2004 diintegrasikan dalam Sistem Manajemen Terpadu (SMT) bersama dengan sistem manajemen mutu ISO 9001 dan SMK3. Dan telah mendapat Sertifikat PROPER biru secara berturut- turut periode tahun 2014 dan 2015.



I Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report



Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report

Surat Pernyataan Dewan KomisarisTentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2015

PT Pupuk Iskandar MudaStatement of the Board of Commissioners

About Responsibility for Annual Report 2015 PT Pupuk Iskandar Muda

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Pupuk Iskandar Muda tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan PT Pupuk Iskandar Muda 2015.

We the undersigned hereby declare that all information in the annual report of PT Pupuk Iskandar Muda in 2015 have been fully made and BOC are fully responsible for the accuracy of the content of the annual report of PT Pupuk Iskandar Muda 2015.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Thus this statement is truly made

Jakarta, 1 April 2016

Hormat Kami,

Sincerely

Prof. DR. Ir. Achmad Humam Hamid, MAKomisaris Utama / President Commissioner

Ir. Dadang Heru Kodri, MM Ir. H. Indra Jaya HM FitrianiAnggota Komisaris Anggota Komisaris Anggota KomisarisCommissioner Commissioner Commissioner


Surat Pernyataan DireksiTentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2015

PT Pupuk Iskandar MudaStatement of Directors

About Responsibility for Annual Report 2015 PT Pupuk Iskandar Muda

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Pupuk Iskandar Muda tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan PT Pupuk Iskandar Muda 2015.

We the undersigned hereby declare that all information in the annual report of PT Pupuk Iskandar Muda in 2015 have been fully made and Directors are fully responsible for the accuracy of the content of the annual report of PT Pupuk Iskandar Muda 2015.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Thus this statement is truly made.

Jakarta, 1 April 2016

Catatan:Direktur Utama yang menjabat pada tahun buku hingga tanggal 13 Januari 2016 telah memberikan kewenangan penandatanganan laporan tahunan Pupuk Iskandar Muda kepada Direktur Utama yang menjabat dari tanggal 13 Januari 2016 atau pada saat laporan tahunan ini dikeluarkan dan ditandatangani.

Hormat Kami,

Sincerely

Achmad Fadhiel Direktur Utama / President Director

Usni Syafrizal Direktur SDM & Umum HRD & General Affairs Director

Husni Achmad Zaki Direktur KomersilCommercial Director

Dwi Satriyo Annugroho Direktur Produksi, Teknik & PengembanganProduction, Technical & Development Director






PT PUPUK ISKANDAR MUDA LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 1 JANUARY 2014


PT PUPUK ISKANDAR MUDA

Lampiran 1/1 Schedule

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral part of thesefinancial statements

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2015, 2014

AND 1 JANUARY 2014 (Expressed in millions Rupiah,

except for par value and share data) 31 Desember/ 31Desember/ 1 Januari/ Catatan/ December December January Notes 2015 2014* 2014* Aset Assets Aset lancar Current assets Kas dan setara kas 5 77,246 77,466 33,557 Cash and cash equivalents Piutang usaha 6 Trade receivables

- Pihak ketiga - - 35 Third parties - - Pihak berelasi 9,739 47,463 - Related party-

Piutang subsidi dari Pemerintah Subsidy receivables from the Republik Indonesia 7a 1,579,256 1,948,341 1,008,189 Government of Republic of Indonesia Piutang subsidi yang belum ditagih 7b 19,381 7,445 - Unbilled subsidy receivables Persediaan 8 1,017,015 779,723 663,283 Inventories Uang muka dan beban dibayar di muka 9 4,964 6,438 565,556 Advances and prepayments Aset keuangan lancar lainnya 10 5,083 127,567 18,896 Other current financial asset Jumlah aset lancar 2,712,684 2,994,443 2,289,516 Total current assets Aset tidak lancar Non-current assets Aset keuangan tidak Other non-current lancar lainnya 12 5,000 5,000 - financial asset Aset tetap 13 2,543,247 2,734,076 2,910,179 Property, plant and equipment Aset tidak lancar lainnya 14 20,226 47,075 29,278 Other non-current assets Aset imbalan pasca kerja 21 36,554 32,829 30,151 Post-employment benefit assets Jumlah aset tidak lancar 2,605,027 2,818,980 2,969,608 Total non-current assets Jumlah Aset 5,317,711 5,813,423 5,259,124 Total Assets * Disajikan kembali (Catatan 3) As restated (Note 3) *







LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2015, 2014

AND 1 JANUARY 2014 (Expressed in millions Rupiah,

except for par value and share data)

31 Desember/ 31Desember/ 1 Januari/ Catatan/ December December January Notes 2015 2014* 2014* Liabilitas Liabilities Liabilitas jangka pendek Short-term liabilities Pinjaman jangka pendek 15 1,212,156 1,262,156 1,262,156 Short-term loans Utang usaha 16 Trade payables

- Pihak ketiga 25,831 49,862 35,377 Third parties - - Pihak berelasi 220,804 386,767 375,230 Related parties -

Utang pajak Taxes payable - Pajak penghasilan 11a 32,357 - - Corporate income tax - - Pajak lain-lain 11a 155,090 190,814 100,234 Other tax -

Liabilitas keuangan jangka Other short-term financial pendek lainnya 17 156,966 162,443 99,665 liabilities Akrual 18 85,511 45,372 42,944 Accruals Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 21 30,828 35,637 10,519 Short-term employee benefit liabilities Pendapatan diterima dimuka 19 3,075 1,190 1,500 Unearned revenue Bagian lancar atas pinjaman Current portion of jangka panjang 20 295,275 337,838 214,399 long-term loans Jumlah liabilitas jangka pendek 2,217,893 2,472,079 2,142,024 Total short-term liabilities Liabilitas jangka panjang Long-term liabilities Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian Long-term loans - net of jangka pendek 20 711,000 949,303 896,154 current portion Provisi imbalan karyawan 21 208,752 331,513 237,137 Provision for employee benefits Liabilitas pajak tangguhan 11 248,651 208,070 231,967 Deferred tax liabilities Jumlah liabilitas jangka panjang 1,168,403 1,488,886 1,365,258 Total long-term liabilities Jumlah liabilitas 3,386,296 3,960,965 3,507,282 Total liabilities Ekuitas Equity Modal saham Share capital Modal dasar - 4.000.000 saham Authorized capital - 4,000,000 Modal ditempatkan dan - issued and fully paid capital disetor penuh - 2.225.674 saham of 2,225,674 shares with dengan nilai nominal - par value of Rp1,000,000 Rp1.000.000 per saham 22 2,225,674 2,225,674 2,225,674 per shares Saldo laba (rugi) Retained earnings - Ditentukan penggunaannya 401,797 272,866 272,866 Appropriated - - Belum ditentukan penggunaannya (625,750) (523,220) (676,500) Unappropriated - Pendapatan komprehensif lain (70,306) (122,862) (70,198) Other comprehensive income Jumlah ekuitas 1,931,415 1,852,458 1,751,842 Total equity Jumlah Liabilitas dan Total Liabilities and Ekuitas 5,317,711 5,813,423 5,259,124 Equity *Disajikan kembali (Catatan 3) As restated (Note 3) *



Lampiran 2 Schedule



LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(Expressed in millions Rupiah) Catatan/ Notes 2015 2014* Pendapatan 24 3,037,266 2,978,697 Revenue Beban pokok pendapatan 25 (2,194,719) (2,169,856) Cost of revenue Laba bruto 842,547 808,841 Gross profit Beban penjualan 26 (220,519) (191,116) Selling expenses Beban umum dan General and administrative administrasi 26 (176,994) (217,007) expenses Pendapatan bunga 3,682 3,231 Beban keuangan 27 (228,256) (244,180) Financial expenses Beban lain-lain 28 (71,634) (12,832) Other expenses (693,721) (661,904) Laba sebelum pajak penghasilan 148,826 146,937 Profit before income tax (Beban)/manfaat pajak penghasilan 11b (72,171) 6,343 Income tax (expense)/benefit Laba tahun berjalan 76,655 153,280 Profit for the year Pendapatan komprehensif lain Other comprehensive income Pos yang tidak akan direklasifikasikan ke Item that will not be reclassified laba rugi to profit or loss Pengukuran kembali imbalan Remeasurement of post pasca kerja 3,069 (70,218) employements benefit Pajak penghasilan terkait (767) 17,554 Related income tax 2,302 (52,664) Jumlah laba komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan 78,957 100,616 for the year * Disajikan kembali (Catatan 3) As restated (Note 3) *


Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s ReportPT

PU

PUK

ISK

AND

AR M

UD

A

La

mpi

ran

3 Sc

hedu

le

Cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uang

an m

erup

akan

bag

ian

yang

tida

k te

rpis

ahka

n da

ri la

pora

n ke

uang

an

The

acco

mpa

nyin

g no

tes

form

an

inte

gral

par

t of t

hese

finan

cial

sta

tem

ents

LA

POR

AN P

ERU

BA

HAN

EK

UIT

AS

STA

TEM

ENTS

OF

CH

AN

GES

IN E

QU

ITY

UN

TUK

TAH

UN

YAN

G B

ERA

KH

IR

FOR

TH

E YE

AR

S EN

DED

31

DES

EMB

ER 2

015

DAN

201

4 31

DEC

EMB

ER 2

015A

ND

201

4 (D

inya

taka

n da

lam

juta

an R

upia

h)

(Exp

ress

ed in

mill

ions

Rup

iah)

Peng

hasi

lan

Sald

o la

ba/R

etai

ned

earn

ings

ko

mpr

ehen

sif

Dite

ntuk

an

B

elum

dite

ntuk

an

la

in/O

ther

C

atat

an/

Mod

al s

aham

/

pen

ggun

aann

ya/

p

engg

unaa

nnya

/

co

mpr

ehen

sive

Ju

mla

h ek

uita

s/

Not

e

Sh

are

capi

tal

appr

opria

ted

unap

prop

riate

d

in

com

e

To

tal e

quity

Sa

ldo

per 1

Jan

uari

2014

2,

225,

674

27

2,86

6

(658

,180

)

-

1,84

0,36

0 B

alan

ce a

s at

1 J

anua

ry 2

014

D

ampa

k pe

ruba

han

kebi

jaka

n ak

unta

nsi

3

E

ffect

of c

hang

e in

acc

ount

ing

PS

AK N

o. 2

4

-

-

(18,

320)

(70,

198)

(88,

518)

po

licy

SFA

S N

o. 2

4

B

alan

ce a

s at

Sa

ldo

per 1

Jan

uari

2014

*

2,

225,

674

27

2,86

6

(676

,500

)

(70,

198)

1,75

1,84

2 1

Janu

ary

2014

*

Laba

tahu

n be

rjala

n

-

-

153,

280

-

15

3,28

0 In

com

e fo

r the

yea

r Pe

ndap

atan

kom

preh

ensi

f lai

nnya

:

Oth

er c

ompr

ehen

sive

inco

me:

Peng

ukur

an k

emba

li im

bala

n pa

sca

kerja

Rem

easu

rem

ent o

f pos

t

as

et b

ersi

h

-

-

-

(52,

664)

(52,

664)

em

ploy

men

t ben

efit,

net

Sa

ldo

per 3

1 De

sem

ber 2

014*

2,

225,

674

272,

866

(523

,220

)

(1

22,8

62)

1,85

2,45

8 B

alan

ce a

s at

31

Dec

embe

r 201

4*

C

adan

gan

umum

-

12

8,93

1

(128

,931

)

-

-

Gen

eral

rese

rves

La

ba ta

hun

berja

lan

-

76,6

55

-

76,6

55

Inco

me

for t

he y

ear

Pend

apat

an k

ompr

ehen

sif l

ainn

ya:

O

ther

com

preh

ensi

ve in

com

e:

Pe

nguk

uran

kem

bali

imba

lan

pasc

a ke

rja,

R

emea

sure

men

t of p

ost

bers

ih

-

-

-

2,30

2

2,30

2 em

ploy

men

t ben

efit,

net

A

djus

tmen

t of r

emai

ning

Pe

nyes

uaia

n si

sa k

erug

ian

aktu

aria

l

actu

aria

l los

s du

e to

dika

rena

kan

kurta

ilmen

pro

gram

curta

ilmen

t of d

efin

ed

im

bala

n pa

sti

-

-

(50,

254)

50,2

54

-

bene

fit p

lan

Sald

o pe

r 31

Dese

mbe

r 201

5

2,22

5,67

4

401,

797

(6

25,7

50)

(7

0,30

6)

1,

931,

415

Bal

ance

as

at 3

1 D

ecem

ber 2

015

* Dis

ajik

an k

emba

li (C

atat

an 3

)

As

rest

ated

(Not

e 3)

*



Lampiran 4 Schedule



LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

STATEMENTS OF CASH FLOWS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(Expressed in millions Rupiah)

2015 2014 Arus kas dari aktivitas Cash flows from operating operasi activities Penerimaan dari pelanggan 1,134,263 818,519 Cash receipts from customers Penerimaan dari subsidi 2,066,184 1,317,527 Subsidy receipts Penerimaan lainnya 20,487 137,547 Others Pembayaran kepada karyawan (373,435) (225,970) Cash paid to employees Pembayarankepada pemasok (2,314,584) (1,776,145) Cash paid to suppliers Kas yang dihasilkan dari operasi 532,915 271,478 Cash generated from operations Penerimaan bunga 4,759 3,399 Interest receipts Pembayaran bunga (210,399) (220,778) Interest payment Arus kas bersih dihasilkan dari Net cash flows provided by aktivitas operasi 327,275 54,099 operatingactivities Arus kas dari aktivitas Cash flows from investing investasi activities Acquisitions of property, plant Perolehan aset tetap (27,962) (59,405) and equipment Penempatan aset keuangan Placement of other non-current tidak lancar lainnya - (5,000) financial asset Arus kas bersih yang Net cash flows digunakan untuk aktivitas investasi (27,962) (64,405) used in investing activities Arus kas dari aktivitas Cash flows from financing pendanaan activities Penerimaan pinjaman bank 670,486 1,092,755 Proceeds from bank loan Pembayaran pinjaman bank (978,486) (1,743,455) Repayment of bank loan Penerimaan pinjaman pemegang saham - 711,000 Proceeds from shareholders loan Arus kas bersih yang diperoleh dari/ Net cash flows provided from/ (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (308,000) 60,300 (used in) financing activities Kenaikan/(penurunan) bersih Net increase/(decrease) in kas dan setara kas (8,687) 49,994 cash and cash equivalents Kas dan setara kas Cash and cash equivalents at pada awal tahun 77,466 33,557 beginning of the year Pengaruh perubahan selisih kurs mata uang Effects of exchange rate differences pada kas dan setara kas 8,467 (6,085) on cash and cash equivalent Kas dan setara kas Cash and cash equivalents at pada akhir tahun 77,246 77,466 the end of the year





CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 1 JANUARY 2014

(Expressed in millions Rupiah, unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s establishment

PT Pupuk Iskandar Muda (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia dengan Akta No. 54 tanggal 24 Februari 1982 dari Notaris Soeleman Ardjasasmita,SH., notaris di Jakarta dengan nama PT Pupuk Iskandar Muda. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-278.HT.01.01.TH.83 tanggal 12 Maret 1983 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 51 tanggal 26 Juni 1984.

PT Pupuk Iskandar Muda (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia based on Notarial Deed No. 54 dated 24 February 1982 of Notary Soeleman Ardjasasmita,SH., with the name of PT Pupuk Iskandar Muda. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-2278.HT.01.01.TH.83 dated 12 March 1983 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 51 dated 26 June 1984.

Anggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir adalah dengan Akta Notaris No.1 tanggal 2Januari 2012 dari Notaris B.R.A.Y. Mahyaastoeti Notonegoro, SH., tentang perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan. Pemberitahuan perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0073.AH.01.02 tanggal 5 Januari 2012.

The Company’s Articles of Association has been amended for several times and the latest amendment was by Notarial Deed No.1 dated 2 January 2012, of Notary B.R.A.Y. Mahyaastoeti Notonegoro, SH., concerning the increasing of the issued and fully paid of share capital of the Company. Such change of the articles of association has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic Indonesia based on his Decision Letter No. AHU-0073.AH.01.02 dated 5 January 2012.

Sesuai dengan Pasal 1 Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No.48 tanggal 14 Agustus 1997 dari Notaris Imas Fatimah,SH., maksud dan tujuan Perusahaan adalah sebagai berikut:

In accordance with Article 1 of the Deed of Amendment Articles of Association No. 48 dated 14 August 1997 of Notary Imas Fatimah, SH., the purpose and objectives of the Company are as follows:

Melaksanakan dan menunjang kebijakan

dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang Industri, perdagangan, jasa dan angkutan.

Implementing and supporting the government’s policies and programs in economics and national development in general, especially in the fields of industry, commerce, services and transportation.

Mengolah bahan-bahan mentah tertentu

menjadi bahan pokok yang diperlukan untuk pembuatan pupuk, terutama pupuk urea dan bahan kimia lainnya, serta mengolah bahan pokok tersebut menjadi berbagai jenis pupuk dan hasil kimia lainnya.

Processing the specific raw materials into the basic materials for fertilizer production, especially urea fertilizers and other chemicals, and processing the basic material into the various types of fertilizers and others chemical products.

Melaksanakan studi penelitian,

pengembangan, desain engineering, pengantongan, konstruksi, manajemen, pengoperasian pabrik, perbaikan, pemeliharaan dan konsultasi dalam sektor industri pupuk serta industri kimia lainnya.

Implementing the research studies, development, engineering design, packaging, construction, management, plant operation, repair, maintenance and consultation in fertilizer and other chemical industry sectors.







1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. The Company’s establishment (continued) Dalam menjalankan usahanya Perusahaan berkedudukan di Jl. Medan - Banda Aceh Lhokseumawe, Aceh Utara, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Perusahaan tergabung dalam grup PT Pupuk Indonesia (Persero).

In conducting the business, the Company is domiciledin Jl. Medan - Banda Aceh Lhokseumawe, North Aceh, Province Nanggroe Aceh Darussalam. The Company is a member in PT Pupuk Indonesia (Persero) group.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 1 April 1985.

The Company started its commercial operations on 1 April 1985.

b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan b. Board of Commissioners, Directors and

Employees

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

As at 31 December 2015 and 2014, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors was as follows:

2015 2014

Komisaris utama : Ahmad Humam Hamid Ahmad Humam Hamid President Commissioner Komisaris : Dadang Heru Kodri Dadang Heru Kodri Commissioners

Indra Jaya HM Indra Jaya HM Fitriani Fitriani 2015 2014 Direktur utama : Eko Sunarko Eko Sunarko President Director Direktur produksi, teknik Production, technical dan pengembangan : Listyawan Adi Pratisto Listyawan Adi Pratisto and development director Direktur komersial : Husni Achmad Zaki Husni Achmad Zaki Commercial Director Direktur sumber daya Human resources and manusia dan umum : Usman Mahmud Usman Mahmud general affairs Director

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Pupuk Iskandar Muda tanggal 13 Januari 2016 memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Direksi yang masih menjabat dan mengangkat Dewan Direksi baru dengan susunan sebagai berikut:

Based on the Extraordinary General Shareholder Meeting of PT Pupuk Iskandar Muda dated 13 January 2016 has decided to dismiss the existing Directors and appointed the new Board of Directors with composition as follow:

2016

Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama Achmad Fadhiel President Director Direktur Produksi, Teknik Production, Technical and dan Pengembangan Dwi Satriyo Annurogo Development Director Direktur Komersil Husni Achmad Zaki Commercial Director Direktur Sumber Human Resources and Daya Manusia & Umum Usni Syafrizal General Director

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan memiliki karyawan tetap masing-masing sebanyak 675 dan 972 karyawan (tidak diaudit).

As at 31 December 2015 and 2014, the Company had, respectively 675 and 972 permanent employees (unaudited).

c. Komite audit c. Audit committee

2015 2014

Ketua : Dadang Heru Kodri Dadang Heru Kodri Chairman Anggota : Yudi Rusriyanto Yudi Rusriyanto Members








2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan. Kebijakan ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain.

Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the financial statements of the Company. These policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the financial

statements

Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) di Indonesia.

The Company's financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which comprise the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”).

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang dimodifikasi untuk aset keuangan tersedia untuk dijual, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas.

The financial statements have been prepared under the historical cost convention, as modified by the available-for-sale financial assets, and using the accrual basis except for the statement of cash flow

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statement of cash flow is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.

Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah (“Rp”), kecuali dinyatakan lain.

Figures in the financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah (“Rp”), unless otherwise specified.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 4.

The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and asumptions. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Company’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 4.







2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi dan

pengungkapan b. Changes in accounting policy and

disclosure

Standar akuntansi baru New accounting standards

Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015 yang relevan terhadap Perusahaan:

New accounting standards or amendments to accounting standards which are relevant to the Company and mandatory for the first time for the financial period beginning 1 January 2015:

- PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian

Laporan Keuangan” - SFAS No. 1 (Revised 2013), “Presentation

of financial statements” Standar revisi ini mengharuskan entitas

untuk memisahkan penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain ("OCI") ke dalam dua kelompok berdasarkan apakah mereka akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi di masa yang akan datang. Pos-pos OCI yang tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi harus disajikan terpisah dengan pos-pos yang dapat direklasifikasi ke laba rugi di masa yang akan datang.

The revised standard requires entities to separate items presented in other comprehensive income ("OCI") into two groups, based on whether or not they may be recycled to profit or loss in the future. Items that will not be recycled must be presented separately from items that may be recycled in the future.

Perusahaan telah menyajikan OCI

berdasarkan apakah mereka akan direklasifikasikan lebih lanjut ke laba rugi di masa yang akan datang, seperti yang tercermin di dalam laporan laba rugi komprehensif.

The Company has presented its OCI based on whether or not they may be recycled to profit or loss in the future, as reflected in the statements of comprehensive income.

- PSAK No. 24 (Revisi 2013), ”Imbalan

Kerja” - SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee

Benefits”

Perubahan-perubahan oleh karena standar revisi ini antara lain sebagai berikut:

Changes introduced by this revised standard among others, are as follows:

(a) Keuntungan dan kerugian aktuarial langsung diakui sebagai OCI. Pendekatan koridor tidak lagi diperbolehkan;

(a) Actuarial gains and losses are recognised immediately in OCI. Corridor approach is no longer allowed;

(b) Biaya jasa lalu diakui pada periode di mana terjadi perubahan program. Manfaat yang belum vested sudah tidak boleh lagi diakui sepanjang periode jasa di masa depan;

(b) Past-service costs are recognised in the period of a plan amendment. Unvested benefits can no longer be spread over a future-service period;

(c) Dalam menentukan angka yang diakui di laba rugi, biaya bunga dan pengembalian yang diharapkan dari aset program diganti dengan jumlah bunga bersih yang dihitung menggunaan tingkat diskonto untuk liabilitas (aset) imbalan pasti; dan

(c) In determining amounts recognised in the profit or loss, interest cost and expected return on plan assets is replaced with a net interest amount that is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability (asset); and











pengungkapan (lanjutan) b. Changes in accounting policy and

disclosure (continued)

Standar akuntansi baru (lanjutan) New accounting standards (continued)

- PSAK No. 24 (Revisi 2013), ”Imbalan Kerja” (lanjutan)

- SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits” (continued)

(d) Persyaratan dari penambahan

pengungkapan terkait • Karakteristik dan risiko yang

terkait dengan program imbalan pasti.

• Angka yang ada di laporan keuangan Perusahaan timbul dari program imbalan pasti.

• Pengaruh dari program imbalan pasti kepada laporan arus kas Perusahaan di masa depan terkait dengan waktu, nilai dan ketidakpastian.

(d) Requirements of additional disclosure regarding • Characteristics of and risks

associated with defined benefit plans.

• Amounts in the entity’s financial statements arising fromdefined benefit plans.

• Impact of the defined benefit plans to the entity’s future cash flows regarding timing, amount and uncertainty.

Manajemen telah menelaah bahwa penerapan retrospektif standar revisi ini berdampak material pada laporan keuangan tahun sebelumnya. Oleh karena itu, diperlukan penyajian kembali laporan keuangan tahun sebelumnya. Lihat Catatan 3 untuk efek dari perubahan kebijakan akuntansi sebagai akibat dari implementasi standar ini.

Management has assessed that the retrospective application of this revised standard resulted in a material impact to the prior year financial statements. As such, restatements of prior year financial statements are required. Refer to Note 3 for the effect of changes in accounting policies as a result of implementation of this standard.

Standar baru, amandemen dan interpretasi yang diterbitkan dan efektif untuk tahun keuangan yang dimulai 1 Januari 2015 yang tidak memiliki dampak material terhadap laporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut:

New standards, amendments and interpretations issued and effective for the financial year beginning 1 January 2015 which do not have a material impact to the financial statements of the Company are as follows:

- PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan

Keuangan Tersendiri” - PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi

pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”

- PSAK No. 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan”

- PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”

- PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”

- PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

- SFAS No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements”

- SFAS No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures”

- SFAS No. 46 (Revised 2014) “Income Tax” - SFAS No. 48 (Revised 2014) “Impairment of

Assets” - SFAS No. 50 (Revised 2014) “Financial

Instruments: Presentation” - SFAS No. 55 (Revised 2014) “Financial

Instruments: Recognition and Measurement”













Standar baru, amandemen dan interpretasi yang diterbitkan dan efektif untuk tahun keuangan yang dimulai 1 Januari 2015 yang tidak memiliki dampak material terhadap laporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut: (lanjutan)

New standards, amendments and interpretations issued and effective for the financial year beginning 1 January 2015 which do not have a material impact to the consolidated financial statements of the Company are as follows: (continued)

- PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen

Keuangan: Pengungkapan” - PSAK No. 65 (Revisi 2013), “Laporan

Keuangan Konsolidasian” - PSAK No. 66 (Revisi 2013), “Pengaturan

Bersama” - PSAK No. 67 “Pengungkapan

Kepentingan dalam Entitas Lain” - PSAK No. 68 (Revisi 2013), “Pengukuran

Nilai Wajar” - Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

(“ISAK”) No. 15 (Revisi 2014), “Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”

- ISAK No. 26 (Revisi 2014), “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”.

- SFAS No. 60 (Revised 2014) “Financial Instruments: Disclosure”

- SFAS No. 65 (Revised 2013) “Consolidated Financial Statements”

- SFAS No. 66 (Revised 2013) “Joint Arrangements”

- SFAS 67 “Disclosure of Interests in Other Entities”

- SFAS No. 68 (Revised 2013) “Fair value Measurement”

- Interpretation of Statement of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) 15 (Revised 2014) - SFAS No. 24, “The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and Their Interaction”

- ISFAS No. 26 (Revised 2014) “Reassessment of Embedded Derivatives”.

Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:

New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2015 are as follows:

- PSAK No. 1 (Revisi 2015) “Penyajian

Laporan Keuangan” - PSAK No. 4 (Revisi 2015) “Laporan

Keuangan Tersendiri” - PSAK No. 5 (Revisi 2015) “Segmen

Operasi” - PSAK No. 7 (Revisi 2015)

“Pengungkapan Pihak-pihak berelasi” - PSAK No. 15 (Revisi 2015) “Investasi

pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”

- PSAK No. 16 (Revisi 2015) “Aset Tetap” - PSAK No. 19 (Revisi 2015) “Aset

takberwujud” - PSAK No. 22 (Revisi 2015) “Kombinasi

Bisnis” - PSAK No. 24 (Revisi 2015) “Imbalan

kerja”

- SFAS No. 1 (Revised 2015) “Presentation of Financial Statements”

- SFAS No. 4 (Revised 2015) “Separate Financial Statements”

- SFAS No. 5 (Revised 2015) “Operating Segment”

- SFAS No. 7 (Revised 2015) “Related Party Disclosure”

- SFAS No. 15 (Revised 2015) “Investment in Associates and Joint Ventures”

- SFAS No. 16 (Revised 2015) “Fixed Asset” - SFAS No. 19 (Revised 2015) “Intangible

asset” - SFAS No. 22 (Revised 2015) “Business

combination” - SFAS No. 24 (Revised 2015) “Employee

benefits”














Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut: (lanjutan)

New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2015 are as follows: (continued)

- PSAK No. 25 (Revisi 2015) “Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”

- PSAK No. 53 (Revisi 2015) “Pembayaran Berbasis Saham”

- PSAK No. 65 (Revisi 2015) “Laporan Keuangan Konsolidasian”

- PSAK No. 66 (Revisi 2015) “Pengaturan Bersama”

- PSAK No. 67 (Revisi 2015) Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”

- PSAK No. 68 (Revisi 2015) “Pengukuran Nilai Wajar”

- PSAK No. 69 “Agrikultur” - ISAK No. 30 “Pungutan” - ISAK No. 31 “Interpretasi atas Ruang

Lingkup PSAK 13 “Properti investasi”

- SFAS No. 25 (Revised 2015) “Accounting policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”

- SFAS No. 53 (Revised 2015) “Share Based Payment”

- SFAS No. 65 (Revised 2015) “Consolidated Financial Statements”

- SFAS No. 66 (Revised 2015) “Joint Arrangements”

- SFAS No. 67 (Revised 2015) “Disclosures of Interests in Other Entities”

- SFAS No. 68 (Revised 2015) “Fair Value

Measurement” - SFAS No. 69 “Agriculture” - ISAK No. 30 “Collection” - ISAK No. 31 “Interpretation of PSAK 13

“Investing Properties” PSAK No. 1 (Revisi 2015) dan ISAK No. 31 (Revisi 2015) akan berlaku efektif sejak 1 Januari 2017 dan penerapan dini diperkenankan. PSAK No. 69 akan berlaku efektif pada 1 Januari 2018, sehingga demikian amandemen PSAK No. 16 (Revisi 2015) yang terkait dengan aset agrikultur juga akan berlaku efektif pada 1 Januari 2018. Standar-standar lainnya akan berlaku efektif pada 1 Januari 2016.

SFAS No. 1 (Revised 2015) and ISAK No. 31 (Revised 2015) will effective on 1 January 2017 and early adoption are allowed. SFAS No. 69 will effective on 1 January 2018, therefore Amendment SFAS No. 16 (Revised 2015) which relates to ariculture assets will effective on 1 January 2018. The remaining standards will effective on 1 January 2016.

Pada tanggal pengesahan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut terhadap laporan keuangan.

As at the authorisation date of these financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these new and revised PSAK to its financial statements.









c. Aset keuangan c. Financial assets

i. Klasifikasi, pengakuan dan

pengukuran i. i. Classification, recognition, and

measurement Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori berikut ini: (i) nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) dimiliki hingga jatuh tempo, (iii) pinjaman dan piutang, dan (iv) tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan perolehan aset keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuan.

The Company classifies its financial assets in the following categories: (i) fair value through profit or loss, (ii) held-to-maturity investments, (iii) loans and receivables and (iv) available-for-sale. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.

Perusahaan hanya memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman, piutang, dan aset keuangan tersedia untuk dijual.

The Company only has financial assets classified as loans, receivables and available for sale financial assets.

Pinjaman dan piutang Loans and receivables Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pinjaman dan piutang dimasukkan sebagai aset lancar kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir tahun pelaporan. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman dan piutang Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang subsidi, piutang lain-lain dan deposito yang dibatasi penggunaannya.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Loans and receivables are included in current assets, except for those with maturities greater than 12 months after the end of the reporting year. These are classified as non-current assets. The Company’s loans and receivables comprise cash and cash equivalents, trade receivables, subsidy receivables, other receivables and restricted time deposit.

Pinjaman dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Loans and receivables are initially recognised at fair value including directly attributable transaction costs and subsequently carried at amortised cost using the effective interest method.

Aset diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual

Assets classified as available-for-sale

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan pada kategori yang lain. Mereka diklasifikasikan dalam aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.

Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are either designated as available-for-sale or that are not classified in any other category. They are included in non-current assets unless the investment matures or management intends to dispose of them within 12 months of the end of the reporting period.










c. Aset keuangan (lanjutan) c. Financial assets (continued)

i. Klasifikasi, pengakuan dan

pengukuran (lanjutan) i. Classification, recognition, and

measurement (continued) Aset keuangan tersedia untuk dijual pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur sebesar nilai wajar, dimana keuntungan atau kerugian diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya, kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual telah dijual atau mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dalam ekuitas, diakui dalam laba rugi sebagai keuntungan dan kerugian atas investasi pada efek-efek.

Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, including directly attributable transaction costs. Subsequently, they are carried at fair value, with gains or losses recognised in other comprehensive income, except for impairment losses, until they are derecognised. If the available-for-sale financial assets are sold or impaired, the cumulative gains or losses previously recognised in other comprehensive income within equity, are recognised in profit or loss as gains or losses on investment securities.

Dividen atas instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual diakui dalam laba rugi sebagai bagian dari “pendapatan (beban) lainnya” pada saat hak Perusahaan untuk menerima pembayaran tersebut ditetapkan.

Dividends on available-for-sale equity instruments are recognised in profit or loss as part of “other income (expenses) net” when the Company’s right to receive payment is established.

ii. Penghentian pengakuan ii. ii. Derecognition

Aset keuangan dihentikan pengakuannya apabila hak untuk menerima arus kas dari suatu investasi telah berakhir atau telah ditransfer dan Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut.

Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been transferred and the Company has transferred substantially all of the risks and rewards of ownership.

Ketika efek diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual telah dijual, akumulasi penyesuaian nilai wajar yang diakui pada ekuitas dimasukkan ke dalam laporan laba rugi sebagai “penghasilan keuangan” atau “biaya keuangan”.

When securities classified as available-for sale are sold, the accumulated fair value adjustments recognized in equity are included in profit or loss as “finance income” or “finance costs”.

iii. Saling hapus antar instrumen

keuangan iii. Offsetting financial instruments

Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and liabilities are offset and their net amounts are reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability simultaneously.










iv. Penurunan nilai aset keuangan iii. iv. Impairment of financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset, dan peristiwa kerugian (atau peristiwa) tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

At the end of each reporting period, the Company assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or a group of financial assets that can be reliably estimated.

Bukti penurunan nilai termasuk indikasi bahwa debitur atau kelompok debitur sedang mengalami kesulitan keuangan signifikan, terjadi wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, terdapat kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan dimana data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan, seperti perubahan dalam tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors are experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganisation, and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

(i) Aset dicatat sebesar harga perolehan diamortisasi.

(i) Assets carried at amortised cost

Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi dan jumlah kerugian diakui dalam laba rugi. Jika suatu pinjaman memiliki tingkat bunga mengambang, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif saat ini yang ditentukan berdasarkan kontrak. Untuk alasan praktis, Perusahaan dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi

For the loans and receivables category, the amount of loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flow (excluding future credit losses that have not yet been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced and the amount of the loss is recognised in profit or loss. If a loan has a floating interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract. As a practical expedient, the Company may measure impairment on the basis of an instrument’s fair value using an observable market price.











iv. Penurunan nilai aset keuangan

(lanjutan) iv. iv. Impairment of financial assets (lanjutan)

v. (i) Aset dicatat sebesar harga perolehan

diamortisasi (lanjutan) (i) Assets carried at amortised cost

(lcontinued)

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (misalnya meningkatnya peringkat kredit debitur), pemulihan atas jumlah penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya diakui pada laporan laba rugi.

If, during a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the reversal of the previously recognised impairment loss is recognised in the profit or loss.

(ii) Aset diklasifikasikan sebagai

tersedia untuk dijual (ii) Asset classified as available-for-sale

Jika terdapat bukti yang objektif atas penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif diukur sebagai selisih antara harga perolehan akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi – dipindahkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai instrumen ekuitas yang diakui pada laporan laba rugi tidak dapat dipulihkan melalui laporan laba rugi.

If there is objective evidence of impairment for available-for-sale financial assets, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss – is removed from equity and recognized in the profit or loss. Impairment losses recognized in the profit or loss on equity instruments are not reversed through the profit or loss.

Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatannya dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa setelah penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi, kerugian penurunan nilai dipulihkan melalui laporan laba rugi.

If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available for sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed through the profit or loss.










v. Pengakuan dan pengukuran v. Recognition and measurement

Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (reguler) diakui pada tanggal perdagangan - tanggal dimana Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Investasi pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi untuk seluruh aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awalnya dicatat sebesar nilai wajar dan biaya transaksinya dibebankan pada laporan laba rugi. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset. Aset keuangan tersedia untuk dijual dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selanjutnya dicatat sebesar nilai wajar. Pinjaman yang diberikan dan piutang dan aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Regular purchases and sale of financial assets are recognized on the trade-date–the date on which the Company commits to purchase or sell the asset. Investments are initially recognized at fair value plus the transaction costs for all financial assets not carried at fair value through profit or loss. Financial assets carried at fair value through profit or loss are initially recognized at fair value, and transaction costs are expensed in the profit or loss. Financial assets are derecognized when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been transferred and the Company has transferred substantially all risks and rewards of ownership. Available-for-sale financial assets and financial assets at fair value through profit or loss are subsequently carried at fair value. Loans and receivables and financial asset held to maturity are carried at amortised cost using the effective interest method.

Selisih neto yang timbul dari perubahan nilai wajar kategori “aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi” disajikan pada laporan laba rugi dalam “penghasilan keuangan” dalam periode terjadinya. Pendapatan dividen dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi sebagai “penghasilan lain-lain” ketika hak Perusahaan untuk menerima pembayaran sudah ditetapkan. Pendapatan bunga aset keuangan tersebut dicatat pada “penghasilan keuangan”.

Net differences arising from changes in the fair value of the “financial assets at fair value through profit or loss” category are presented in the profit or loss within “finance income” in the period in which they arise. Dividend income from financial assets at fair value through profit or loss is recognized in the profit or lossas part of “other income” when the Company’s right to receive payments is established. Interest income from these financial assets is included in “finance income”.

Pendapatan bunga dari aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif dan diakui sebagai “pendapatan bunga”.

Interest income on held-to-maturity financial assets is included in the statement of income and reported as “interest income”.








2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING(lanjutan)


d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement that are not used as collateral or are not restricted.

e. Piutang usaha dan piutang lain-lain e. Trade and other receivables

Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan barang dagangan atau jasa dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.

Trade receivables are amounts due from customers for merchandise sold or services performed in the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.

Piutang lain-lain merupakan saldo piutang yang timbul dari transaksi diluar kegiatan usaha biasa.

Other receivables are receivables arising from transactions outside of the ordinary course of business.

Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi provisi atas penurunan nilai.

Trade and other receivables are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, if the impact of discounting is significant, less any provision for impairment.

Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non-usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Perusahaan tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.

Collectability of trade and non-trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Debts which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the Company will not be able to collect all amounts due according to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairment allowance is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate. Cash flows relating to short term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial.

f. Piutang subsidi f. Subsidy receivables

Piutang subsidi merupakan saldo piutang dari Pemerintah Republik Indonesia atas penyaluran pupuk urea dan pupuk organik yang bersubsidi. Jumlah tersebut diakui berdasarkan hasil audit dan disetujui oleh Badan Pemeriksa Keuangan (“BPK”).

Subsidy receivable represents receivable balances from the Government of Indonesia for the distribution of subsidised urea and organic fertilizer. The amount is recognized based on result of audit and approval by Badan Pemeriksa Keuangan (“BPK”).









g. Persediaan g. Inventory

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan untuk persediaan barang jadi, barang dalam proses, bahan baku dan bahan pembantu ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan suku cadang dengan menggunakan rata-rata bergerak. Nilai dari persediaan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari persediaan bahan baku, tenaga kerja, biaya langsung lainnya, dan biaya produksi terkait (berdasarkan kapasitas normal operasi). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam dalam kegiatan usaha normal, dikurangi biaya penjualan variabel yang tersedia.

Inventories are stated at the lower of cost and net realisable value. Cost for finished goods, work in progress, raw material and supporting materials are determined using the weighted average method and spareparts is determined using moving average method. The cost of finished goods and work in progress comprises raw materials, direct labour, other direct costs and related production overheads (based on normal operating capacity). Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less applicable variable selling expenses.

Provisi atas persediaan dan suku cadang yang usang dan perputarannya lambat, jika ada, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan akhir periode laporan.

Provision for obsolete and slow moving inventories, if any, is determined based on a review of the physical condition of the inventories at the end of reporting period.

h. Biaya dibayar dimuka h. Prepayments

Biaya dibayar dimuka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode manfaat masing-masing biaya.

Prepayments are amortised on a straight-line basis over the estimated beneficial periods of the prepayments.

i. Aset tetap i. Property, plant and equipment

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar jumlah terendah antara jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih.

Land is stated at cost and not depreciated. Unused Property, plant and equipment are stated at the lower of carrying value or net realisable value.

Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak.

Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognised as intangible assets and amortised during the period of the land rights.










i. Aset tetap (lanjutan) i. Property, plant and equipment (continued)

Pada awalnya, semua aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasikerugian penurunan nilai. Aset tetap disusutkan hingga mencapai estimasi nilai sisa menggunakan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:

Property, plant and equipment are initially recognised at cost and subsequently carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Property, plant and equipment are depreciated using the straight-line method to their residual values over their expected useful lives as follows:

Masa manfaat/ Useful life

Jenis aset/Type of Assets (Tahun/Year) Bangunan dan sarana/Buildings and facilities 10 - 20 Pabrik dan peralatan/Factory and equipment 20 Kendaraan dan alat berat/Vehicle and heavy equipment 4 - 8 Peralatan kantor dan rumah/Office suplies and housing 4 Suku cadang penyangga/Supporting spareparts 20

Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui

sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomik di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat komponen yang digantikan dihapuskan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan dalam laba rugi dalam periode keuangan ketika biaya-biaya tersebut terjadi.

Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amounts of replaced parts are derecognised. All other repairs and maintenance are charged to profit or loss during the financial period in which they are incurred.

Nilai sisa aset, masa manfaat dan metode

penyusutan ditelaah dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan. Dampak dari setiap revisi diakui dalam laba rugi, ketika perubahan terjadi.

The assets’ residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at the end of each reporting period.The effects of any revisions are recognised in profit or loss, when the changes arise.

Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar

jumlah yang dapat dipulihkan apabila nilai tercatat aset lebih besar daripada estimasi jumlah yang dapat dipulihkan.

An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater that its estimated recoverable amount.

Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi

atau dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba-rugi pada tahun yang bersangkutan.

When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.









i. Aset tetap (lanjutan) i. Property, plant and equipment (continued) Aset yang diklasifikasikan sebagai aset

penyangga disajikan sebagai aset tetap apabila memenuhi kriteria, yaitu: merupakan suku cadang utama, siap dipakai, dan Perusahaan memperkirakan akan menggunakan lebih dari satu periode. Sama halnya jika suku cadang dan peralatan pemeliharaan yang hanya bisa digunakan untuk aset tetap tertentu.

Major spare parts are classified as spare parts and presented as property, plant and equipments when they meet the following criteria, such as: major spare parts, ready to used and the Company expects to use them during more than one period. Similarly, if the spare parts and servicing equipment can be used only in connection with an item of property, plant and equipment.

Aset penyangga disusutkan selama periode

waktu yang tidak melebihi masa manfaat dari aset tetap utama.

Spare parts are depreciated over a period, not exceeding the useful lives of main property, plant and equipment.

Pemakaian aset penyangga yang akan

dihapusbukukan dikurangkan dari nilai tercatat aset. Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang dapat memperpanjang masa manfaat aset atau memberikan manfaat ekonomis masa depan dengan peningkatan kapasitas atau kualitas produksi dikapitalisasi dan disusutkan dengan tarif penyusutan yang berlaku seperti disebutkan diatas.

Usage of spare parts to be written off is deducted to the carrying value of the asset. The costs of maintenance and repairs are recognised as expense when incurred. Expenditures which extend the useful life of the assets or provide further economic benefits by increasing the capacity or quality of production are capitalised and depreciated based on applicable depreciation rates as mentioned above.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar

biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is carried at such cost including borrowing costs incurred during construction arising from debts used for funding the construction. The accumulated cost will be transferred to the respective propert, plant and equipment account when the construction is substantialy completed and ready for its intended use.

j. Penurunan nilai aset non-keuangan j. Impairment of non-financial assets Pada tanggal pelaporan, Perusahaan

menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa nilai tercatat aset tersebut mungkin tidak terpulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkannya. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi. Aset non-keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai, pada setiap tanggal pelaporan.

At the reporting date, the Company reviews the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that the carrying amount of those assets may not be recoverable. An impairment loss is recognized for the amount by which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s fair value less costs to sell and its value-in-use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest level for which there are separately identifiable cash flows. Non-financial assets other than goodwill that suffer impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.










j. Penurunan nilai aset non-keuangan

(lanjutan) j. Impairment of non-financial assets

(continued) Pembalikan rugi penurunan nilai, untuk aset

selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pembalikan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi. Pembalikan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset melebihi biaya perolehan disusutkan sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pembalikan dilakukan. Rugi penurunan nilai atas goodwill tidak dibalik lagi.

Reversal on impairment losses for assets other than goodwill is recognised if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment test was carried out. Reversal on impairment losses will be immediately recognised in profit or loss. The reversal should not result in the carrying amount of an asset exceeding what the depreciated cost would have been had the impairment not been recognised at the date on which the impairment was reversed. Impairment losses relating to goodwill will not be reversed.

k. Utang usaha k. Trade payables Utang usaha adalah kewajiban untuk

membayar barang atau jasa yang telah diterima dalam kegiatan usaha normal dari pemasok. Utang usaha diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek jika pembayarannya jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurangsetelah tanggal pelaporan. Jika tidak, utang tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang.

Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Accounts payable are classified as current liabilities if payment is due within one year or less after the reporting date. If not, they are presented as non-current liabilities.

Utang usaha pada awalnya diakui sebesar

nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.

Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.

l. Provisi l. Provision Provisi untuk biaya restrukturisasi, tuntutan

hukum, hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan yang tidak berkaitan dengan penarikan aset dan lainnya diakui ketika:

Provision for restructuring costs, legal claims, environmental issues that may not involve the retirement of an asset and others is recognised when:

Perusahaan memiliki kewajiban hukum

atau konstruktif saat kini sebagai akibat dari peristiwa masa lalu;

the Company has a present legal or constructive obligation as a result of past events;

kemungkinan arus keluar sumber daya diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut; dan

it is probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation; and

jumlahnya dapat diestimasi secara andal. the amount can be reliably estimated.

Jika terdapat sejumlah kewajiban serupa, maka kemungkinan arus keluar untuk menyelesaikan kewajiban tersebut ditentukan dengan mempertimbangkan secara keseluruhan kelompok kewajiban. Walaupun kemungkinan arus keluar untuk setiap pos kewajiban tersebut kecil, dapat saja terdapat kemungkinan besar dibutuhkan arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kelompok kewajiban secara keseluruhan. Jika hal itu terjadi, maka provisi diakui.

If there are a number of similar obligations, the likelihood that an outflow will be required in settlement is determined by considering the class of obligations as a whole. Although the likelihood of an outflow for any one item may be small, it may be probable that some outflow of resources will be needed to settle the class of obligations as a whole. If that is the case, a provision is recognised.









l. Provisi (lanjutan) l. Provision (continued) Provisi diukur pada nilai kini dari perkiraan

pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak, yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Peningkatan provisi yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.

Provisions are measured at the present value of the expenditure expected to be required to settle the obligation using a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. Increase in the provision due to the passage of time is recognised as a finance cost.

m. Pinjaman m. Borrowings Pinjaman diakui pada awalnya sebesar nilai

wajar, dikurangi dengan biaya transaksi yang terjadi. Pinjaman kemudian dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara hasil perolehan (dikurangi dengan biaya transaksi dan nilai penarikan diakui dalam laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Borrowings are recognised initially at their fair value, net of any transaction costs incurred. Borrowings are subsequently carried at amortised cost; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in profit or loss over the period of the borrowing, using the effective interest method.

Biaya-biaya yang dibayar untuk mendapatkan

fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman tersebut, apabila besar kemungkinan akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut. Dalam hal ini, biaya tersebut ditangguhkan sampai dilakukan penarikan. Apabila tidak terdapat bukti bahwa kemungkinan besar akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut, biaya tersebut dikapitalisasi sebagai biaya dibayar dimuka untuk biaya keuangan dan diamortisasi selama periode fasilitas terkait.

Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee is deferred until the drawdown occurs. To the extent that there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down, the fee is capitalised as a prepayment for financing cost and amortised over the period of the facility to which it relates.

Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas

jangka pendek kecuali Perusahaan memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.

Borrowings are classified as current liabilities unless the Company has an unconditional right to defer the settlement of the liability for at least 12 months after the reporting date.

Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi untuk digunakan.

All other borrowings costs are recognized in profit or loss in the period in which they are incurred.










n. Imbalan kerja karyawan n. Employee benefits

(i) Imbalan pasca kerja (i) Post employment benefits Skema pensiun diklasifikasikan sebagai

program iuran pasti atau program manfaat pasti, tergantung pada substansi ekonomi syarat dan kondisi utama program tersebut. Program iuran pasti adalah program pensiun yang mewajibkan Perusahaan membayar sejumlah iuran tertentu kepada entitas terpisah. Perusahaan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan atas jasa yang diberikan pekerja pada tahun berjalan dan tahun-tahun sebelumnya. Program manfaat pasti adalah program pensiun yang bukan merupakan program iuran pasti. Program manfaat pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima seorang pekerja pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu atau lebih faktor seperti usia, masa kerja, dan kompensasi.

Pension schemes are classified as either defined contribution plans or defined benefit plans, depending on the economic substance of the plan as derived from its principal terms and conditions. A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity. The Company has no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees the benefits relating to employee service in the current and prior years. A defined benefit plan is a pension plan that is not a defined contribution plan. Typically, defined benefit plans define an amount of pension benefit that an employee will receive on retirement, usually dependent on one or more factors such as age, years of service and compensation.

Perusahaan harus mencadangkan jumlah

minimal imbalan pensiun sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”) atau Kontrak Kerja Bersama (“KKB”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau KKB menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau KKB adalah program manfaat pasti. Program manfaat pasti adalah program pensiun yang ditentukan berdasarkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima seorang pekerja pada saat pensiun, biasanya tergantung oleh satu faktor atau lebih, misalnya usia, masa bekerja dan kompensasi.

The Company is required to provide a minimum amount of pension benefit in accordance with Labour Law No. 13/2003 (the “Labour Law”) or the Company’s Collective Labour Agreement (the “CLA”), whichever is higher. Since the Labour Law or the CLA sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the CLA represent defined benefit plans.A defined benefit plan is a pension plan that is defined as an amount of pension benefit that an employee will receive on retirement, usually dependent on one or more factors such as age, years of service and compensation.









n. Imbalan kerja (lanjutan) n. Employee benefits (continued)

(i) Imbalan pasca kerja (lanjutan) (i) Post employment benefits(continued)

Sehubungan dengan program manfaat

pasti, liabilitas diakui pada laporan posisi keuangan sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program.Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas keluar yang diestimasi dengan menggunakan tingkat bunga obligasi korporat berkualitas tinggi yang didenominasikan dalam mata uang dimana imbalan akan dibayarkan dan memiliki jangka waktu jatuh tempo mendekati jangka waktu kewajiban pensiun. Apabila tidak terdapat pasar aktif untuk obligasi korporat tersebut, digunakan bunga obligasi pemerintah.

The liability recognised in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the interest rates of high quality corporate bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms of maturity approximating to the terms of the related pension obligations. When there is no deep market for such bonds, the market rates of government bonds are used.

Biaya jasa lalu diakui secara langsung di

laporan laba rugi. Laba atau rugi aktuarial yang muncul dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas di pendapatan komprehensif lain pada periode kemunculannya.

Past-service costs are recognised immediately in the income statement. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise.

Sebelum adopsi PSAK No. 24 (Revisi

2013), keuntungan atau kerugian aktuarial dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada awal tahun diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa periode masa kerja pegawai yang berhak dan biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi, kecuali perubahan pada program pensiun tergantung pada kondisi pekerja memberikan jasanya selama periode tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode vesting.

Prior to the adoption of SFAS No. 24 (Revised 2013), actuarial gains or losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to the pension plan, when exceeding 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations at the beginning of the year are amortised and recognised as expense or gain over the expected average remaining service periods of the eligible employees, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight line basis over the vesting period.











(i) Imbalan pasca kerja (lanjutan) (i) Post-employment benefits (continued)

Untuk program iuran pasti, Perusahaan membayar iuran kepada entitas terpisah. Perusahaan tidak memiliki kewajiban membayar lebih lanjut jika iuran tersebut telah dibayarkan. Iuran tersebut diakui sebagai beban imbalan kerja ketika jatuh tempo. Iuran dibayar dimuka diakui sebagai aset sepanjang pengembalian dana atau pengurangan pembayaran masa depan dimungkinkan.

For defined contribution plans the Company pays contributions to separate entity. The Company has no further payment obligations once the contributions have been paid. The contributions are recognised as employee benefit expenses when they become due. Prepaid contributions are recognised as an asset to the extent that a cash refund or a reduction in the future payments is available.

(ii) Pesangon pemutusan kontrak kerja (ii) Termination benefits

Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika Perusahaan memberhentikan hubungan kerja sebelum usia pensiun normal, atau ketika seorang pekerja menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon. Perusahaan mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja pada tanggal yang lebih awal antara (i) ketika Perusahaan tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut dan (ii) ketika Perusahaan mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan pembayaran pesangon. Dalam hak menyediakan pesangon sebagai penawaran untuk mengundurkan diri secara sukarela, pesangon pemutusan kontrak kerja diukur berdasarkan jumlah karyawannya yang diharapkan menerima penawaran tersebut. Imbalan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan didiskontokan menjadi nilai kininya.

Termination benefits are payable when employment is terminated by the Company before the normal retirement date, or whenever an employee accepts voluntary redundancy in exchange for these benefits. The Company recognises termination benefits at the earlier of the following dates: (i) when the Company can no longer withdraw the offer of those benefits; and (ii) when the entity recognises costs for a restructuring that is within the scope of SFAS No. 57 and involves the payment of termination benefits. In the case of an offer made to encourage voluntary redundancy, the termination benefits are measured based on the number of employees expected to accept the offer. Benefits falling due more than 12 months after the reporting date are discounted to their present value.

(iii) Imbalan pasca kerja lainnya (iii) Other post-employment benefits

Perusahaan memberikan imbalan kesehatan pasca-kerja bagi pekerja yang telah memasuki masa pensiun. Imbalan ini diberikan kepada pekerja yang tetap bekerja sampai usia pensiun dan memenuhi masa kerja minimum. Biaya yang diharapkan timbul atas imbalan ini terhutang selama masa kerja dengan menggunakan metode projected unit credit.

The Company provide “post retirement” healthcare benefits to their retired employee. This benefit is eligible for the employee that remains working up to retirement age and approaching a minimum service period. The expected cost of this benefit is accrued over the period of employment using the projected unit credit method.










(iv) Imbalan kerja jangka panjang lainnya (iv) Other long-term employee benefits

Perusahaan memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya dalam bentuk cuti panjang dan penghargaan masa kerja. Perkiraan biaya imbalan ini diakui sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metodologi akuntansi yang hampir sama dengan metodologi yang digunakan dalam program imbalan pasca kerja manfaat pasti. Kecuali untuk keuntungan dan kerugian aktuaria yang diakui pada laba rugi.

The Company provide other long-term employee benefits in the form of long service leave and long service award. The expected costs of these benefits are accrued over the period of employment, using accounting methodology similar to that for post-employment defined benefit plans. Except for actuarial gain and losses which recognized in the profit or loss.

o. Pengakuan pendapatan o. Revenue recognition Pendapatan terdiri dari nilai wajar

imbalan yang diterima atau akan diterima untuk penjualan barang dan jasa dalam aktivitas normal usaha Perusahaan. Pendapatan disajikan neto setelah dikurangi Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”), retur, potongan harga dan diskon.

Revenue comprises the fair value of the consideration received or receivable for the sale of goods and services in the ordinary course of the Company’s activities. Revenue is shown net of Value-Added Tax (”VAT”), returns, rebates and discounts.

Perusahaan mengakui pendapatan

ketikajumlah pendapatan dapat diukur secara andal, besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan akan mengalir kepada entitas dan kriteria tertentu telah dipenuhi untuk setiap aktivitas Perusahaan seperti dijelaskan di bawah ini. Perusahaan menggunakan hasil historis dalam penentuan estimasi, dengan mempertimbangkan tipe pelanggan, tipe transaksi dan persyaratan setiap transaksi sebagai dasar estimasi.

The Company recognises revenue when theamount of revenue can be reliably measured; it is probable that future economic benefits will flow to the entity; and when specific criteria have been met for each of the Company’s activities as described below. The Company bases its estimates on historical results, taking into consideration the type of customer, the type of transaction and the specifics of each arrangement.










o. Pengakuan pendapatan(lanjutan) o. Revenue recognition(continued)

i. Penjualan barang i. Sale of goods Pendapatan dari penjualan barang

(pupuk subsidi, pupuk non-subsidi dan amoniak) diakui jika seluruh kondisi berikut terpenuhi:

Revenue from sale of goods (subsidised fertilizer, non-subsidised fertilizer, and ammonia) is recognised when all of the following conditions are fulfilled:

- Perusahaan telah memindahkan

risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli;

- the Company has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;

- Perusahaan tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;

- the Company retains neither continuing managerial involvement nor effective control over the goods sold;

- jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;

- the amount of revenue can be measured reliably;

- kemungkinan besar manfaat ekonomik yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Perusahaan; dan

- it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Company; and

- biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal.

- the costs incurred or to be incurred with respect to the sales transaction can be measured reliably.

Terpenuhinya kondisi tersebut

tergantung persyaratan penjualan dengan setiap pelanggan. Secara umum risiko dan manfaat dianggap telah berpindah ke pelanggan ketika terjadi transfer kepemilikan dan risiko kerugian yang diasuransi.

The satisfaction of these conditions depends on the terms of trade with individual customers. Generally the risks and rewards are considered to be transferred to the customer when the title and insurable risk of loss are transferred.

ii. Subsidi pupuk Pemerintah ii. Government’s fertilizer subsidy Subsidi pupuk Pemerintah diakui sebagai

pendapatan atas dasar akrual yang dihitung berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia.

The Government’s fertiliser subsidy is recognised as revenue on an accrual basis which is computed in accordance with the provisions stipulated in the Decree of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia.

iii. Pendapatan bunga iii. Interest income Pendapatan bunga diakui dengan

menggunakan metode suku bunga efektif.

Interest income is recognised using the effective interest method.

p. Pengakuan beban p. Expense recognition Pengakuan beban dalam laporan laba rugi

komprehensif dilakukan atas dasar akrual. Expense recognition in the statements of

comprehensive income is recorded on accrual basis.









q. Penjabaran mata uang asing q. Foreign currency translation

i) Mata uang fungsional dan penyajian i) Functional and presentation currency Akun-akunyang disertakan dalam

laporan keuangan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi dimana entitas tersebut beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

Items included in the financial statements are measured using the currency of the primary economic environment in which the relevant entity operates (the functional currency). The financial statements are presented in Rupiah, which is the Company’s functional currency.

ii) Transaksi dan saldo ii) Transactions and balances Transaksi dalam mata uang asing

dijabarkan menjadi mata uang fungsional menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun diakui dalam laba rugi.

Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rate prevailing at the date of transaction. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in profit or loss.

Kurs yang digunakan pada tanggal

laporan posisi keuangan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):

As at the statement of financial position dates, the exchange rates used, based on the middle rates published by Bank Indonesia, were as follows (full Rupiah amount):

2015 2014

1 Dolar AS (“AS$”) 13,795 12,440 1 US Dollar (“US$”) 100 Yen Jepang (“JPY”) 114 104 100 Japanese Yen (“JPY”) 1 Euro Eropa (“EUR”) 15,069 15,133 1 European Euro (“EUR”)

r. Pajak penghasilan kini dan tangguhan r. Current and deferred income tax Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak

tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, beban pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.

The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax expenses are recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.










r. Pajak penghasilan kini dan tangguhan

(lanjutan) r. Current and deferred income tax

(continued)

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan peraturan dan tarif pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil dalam Surat Pemberitahuan Tahunan sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi atas peraturan pajak yang berlaku. Jika perlu, manajemen menentukan provisi dibentuk berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar pada otoritas pajak.

Current tax expense is determined based on the taxable income from the year computed using the prevailing tax laws and rates at the reporting date. Management periodically evaluates the positions taken in Annual Tax Returns with respect to situations in which the applicable tax regulations are subject to interpretation. It establishes a provision where appropriate on the basis of the amounts expected to be paid to the tax authorities.

Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan

menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan. Pajak penghasilan tangguhan, ditentukan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan jika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasikan atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan. Tarif pajak yang digunakan adalah sebesar 25%.

Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. Deferred income tax is determined, using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the start of the reporting period and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled. The tax rate used is 25%.

Aset pajak penghasilan tangguhan diakui

hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat digunakan.

Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised.

Aset dan liabilitas pajak penghasilan

tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.

Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.

Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil dalam Surat Pemberitahuan Tahunan terkait dengan situasi dimana diperlukan interpretasi atas peraturan pajak yang berlaku. Provisi dibentuk berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar pada otoritas pajak.

Management periodically evaluates the positions taken in Annual Tax Returns in situations in which the applicable tax regulations are subject to interpretation. Where appropriate, it establishes a provision on the basis of the amounts expected to be paid to the tax authorities.







3. PENYAJIAN KEMBALI ATAS AKUN-AKUN LAPORAN KEUANGAN

3. RESTATEMENT OF ACCOUNTS IN THE FINANCIAL STATEMENTS

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia menerbitkan PSAK 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” yang harus diterapkan untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015.

The Indonesian Financial Accounting Standards Board issued SFAS 24 (Revised 2013) “Employee Benefits”, which is required to be applied for financial years beginning on or after 1 January 2015.

Perusahaan telah menerapkan PSAK 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” pada tanggal 1 Januari 2015. Penerapan standar revisi ini mempunyai dampak berikut di laporan keuangan:

The Company adopted SFAS 24 (Revised 2013) “Employee Benefits” as of 1 January 2015. The adoption of this revised standard has the following impacts on the Company’s financial statements:

a. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul

dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuaria dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas di pendapatan komprehensif lain pada periode terjadinya keuntungan atau kerugian aktuarial tersebut. Sebelum penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”, keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa periode masa kerja pegawai yang berhak dengan menggunakan pendekatan koridor.

a. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise. Prior to the adoption of SFAS No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits”, actuarial gains or losses were amortised and recognised as expense or gain over the expected average remaining service periods of the eligible employees using a corridor approach.

b. Biaya jasa lalu diakui langsung di laba rugi pada

periode di mana terjadi perubahan program. Manfaat yang belum vested sudah tidak boleh lagi diakui sepanjang periode jasa di masa depan.

b. Past-service costs are recognized immediatedly in the period of a plan amendment. Unvested benefits can no longer be spread over a future-service period.

c. Beban/pendapatan bunga bersih dihitung dari liabilitas/aset program imbalan dan tingkat diskonto seperti yang ditentukan pada awal tahun. Hal ini berdampak pada penghapusan konsep sebelumnya yang mengakui pengembalian yang diharapkan dari program aset.

c. Net interest expense/income is to be calculated as the product of the net defined benefit liability/asset and the discount rate as determined at the beginning of the year. The effect of this is to remove the previous concept of recognising an expected return on plan assets.

Laporan posisi keuangan Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2014 yang telah disajikan kembali adalah sebagai berikut:

The Company’s restated statement of financial position as at 1 January 2014 was as follows:

Penyesuaian atas penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013)/ Saldo tercatat Adjustment due Saldo setelah sebelumnya/ to adoption of penyesuaian/ Previously SFAS No. 24 Balance after reported (Revised 2013) adjustments

Aset tidak lancar Non-current liabilities Aset imbalan pasca kerja - 30,151 30,151 Post employment benefit assets Liabilitas tidak lancar Non-current liabilities Provisi imbalan kerja (87,930) (149,207) (237,137) Provision for employee benefits Liabilitas pajak tangguhan (262,505) 30,538 (231,967) Deferred tax liabilities Ekuitas Equity Pendapatan komprehensif lain - 70,198 70,198 Other comprehensive income Saldo laba 385,314 18,320 403,634 Retained earnings








3. PENYAJIAN KEMBALI ATAS AKUN-AKUN LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

3. RESTATEMENT OF ACCOUNTS IN THE FINANCIAL STATEMENTS(continued)

Laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah disajikan kembali adalah sebagai berikut:

The Company’s restated statement of financial position as at 31 December 2014 is as follows

Penyesuaian atas penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013)/ Saldo tercatat Adjustment due Saldo setelah sebelumnya/ to adoption of penyesuaian/ Previously SFAS No. 24 Balance after reported (Revised 2013) adjustments

Aset tidak lancar Non-current liabilities Aset imbalan pasca kerja - 32,829 32,829 Post employment benefit assets Liabilitas tidak Lancar Non-current Liabilities Provisi imbalan kerja (142,907) (188,606) (331,513) Provision for employee benefit Liabilitas pajak tangguhan (247,014) 38,944 (208,070) Deferred tax liabilities Ekuitas Equity Pendapatan komprehensif lain - 122,862 122,862 Other comprehensive income Saldo laba 256,383 (6,029) 250,354 Retained earnings

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perusahaan untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 yang telah disajikan kembali adalah sebagai berikut:

The Company’s restated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended 31 Desember 2014 is as follows:

Penyesuaian atas penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) dan PSAK No. 46 (Revisi 2014)/ Adjustment due to adoption of Saldo tercatat SFAS No. 24 Saldo setelah sebelumnya/ (Revised 2013) penyesuaian/ Previously and SFAS No. 46 Balance after reported (Revised 2014) adjustments

Laba bruto 808,841 808,841 Gross profit Beban umum dan administrasi (250,503) 33,497 (217,006) expense Laba sebelum pajak penghasilan 113,440 146,937 Profit before income tax Manfaat pajak penghasilan 15,491 (9,148) 6,343 Income tax benefit Laba tahun berjalan 128,931 24,349 153,280 Profit for the year Pendapatan komprehensif lainnya Other comprehensive income Pos yang tidak akan direklasifikasi Item that will not be di laba rugi reclassified to profit or loss Pengukuran kembali imbalan Remeasurement of post Pasca kerja - (70,218) (70,218) employee benefit Pajak penghasilan terkait - 17,554 17,554 Related income tax

Jumlah laba komprehensif Total comprehensive tahun berjalan 128,931 (22,315) 100,616 income for the year







4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING

4. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS

Penyusunan laporan keuangan yang sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan Manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal pelaporan, serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Estimasi, asumsi, dan penilaian tersebut dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk harapan peristiwa di masa mendatang yang memungkinkan.

The preparation of the financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimations and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosure of contingent assets and liabilities at the reporting date and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting year. Estimates, assumptions and judgements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable under the circumstances.

Perusahaan telah mengidentifikasi hal-hal berikut dimana diperlukan pertimbangan, estimasi dan asumsi signifikan dan dimana hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut jika menggunakan asumsi dan kondisi yang berbeda dan dapat mempengaruhi secara material hasil keuangan atau posisi keuangan Perusahaan yang dilaporkan dalam tahun mendatang.

The Company has identified the following matters under which significant judgements, estimates and assumptions are made and where actual results may differ from these estimates under different assumptions and conditions and may materially affect the financial results or financial position of the Company reported in future years.

a. Estimasi penurunan nilai piutang a. The estimated impairment of receivable Perusahaan mengevaluasi piutang dari

pelanggan yang tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan menggunakan pertimbangan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang. Penyisihan ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.

The Company evaluates accounts receivable from customers as unable to meet its financial obligations. In these cases, the Company use judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the provision for impairment. Further details are disclosed in Notes 10.

b. Menentukan pajak penghasilan b. Determining income taxes Pertimbangan dan asumsi diperlukan dalam

menentukan besaran fasilitas pengurang pajak dan investasi (capital allowance) dan pengurangan beban tertentu untuk tujuan fiskal selama proses estimasi atas perhitungan beban pajak penghasilan perusahaan. Secara khusus, perhitungan beban pajak penghasilan Perusahaan melibatkan penafsiran terhadap peraturan perpajakan dan peraturan lainnya. Banyaknya transaksi dan perhitungan yang dapat menyebabkan ketidakpastian di dalam penentuan kewajiban pajak selama bisnis normal.

Judgements and assumptions are required to determine the capital allowances and deductibility of certain expenses during the estimation of the provision for income tax expense for company. In particular, the calculation of Company’s income tax expenses involves the interpretation of applicable tax laws and regulations. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business.








4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

4. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

b. Menentukan pajak penghasilan (lanjutan) b. Determining income taxes (continued) Semua pertimbangan dan estimasi yang

dibuat manajemen seperti yang diungkapkan di atas dapat dipertanyakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) atau Auditor Pemerintah. Sebagai akibatnya, terjadi ketidakpastian dalam penentuan kewajiban pajak. Resolusi posisi pajak yang diambil oleh Perusahaan, dapat berlangsung bertahun-tahun dan sangat sulit untuk memprediksi hasil akhirnya. Apabila terdapat perbedaan perhitungan pajak dengan jumlah yang telah dicatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan dan pajak tangguhan dalam tahun dimana penentuan pajak tersebut dibuat.

All judgements and estimates taken by management as discussed above may be challenged by the Directorate General of Taxation (“DGT”) or the Government Auditors. As a result, the ultimate tax determination becomes uncertain. The resolution of tax positions taken by the Company, can take several years to complete and in some cases it is difficult to predict the ultimate outcome. Where the final outcome of these matters is different from the amounts initially recorded, such differences will have an impact on the income tax and deferred income tax provision in the year in which this determination is made.

Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbul

dari rugi fiskal, besaran capital allowance, dan perbedaan temporer lainnya, diakui hanya apabila dianggap lebih mungkin daripada tidak bahwa mereka dapat diterima kembali, dimana hal ini tergantung pada kecukupan pembentukan laba kena pajak di masa depan. Sama seperti “penurunan nilai aset nonkeuangan” asumsi atas laba kena pajak masa depan yang dapat dihasilkan sangat dipengaruhi oleh estimasi dan asumsi manajemen atas tingkat produksi yang diharapkan, volume penjualan, harga komoditas, dan lain-lain; yang mana terpapar risiko dan ketidakpastian, sehingga terdapat kemungkinan perubahan keadaan akan mengubah proyeksi laba kena pajak di masa mendatang.

Deferred tax assets, including those arising from tax losses carried forward, capital allowances and other temporary differences, are recognised only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits. Similar to “impairment of non-financial assets”, assumptions about the generation of future taxable profits is heavily affected by management’s estimates and assumptions regarding expected production levels, sales volumes, commodity prices, etc; which are subject to risk and uncertainty, and hence there is a possibility that changes in circumstances will alter the projected future taxable profits.

c. Menentukan metode penyusutan dan estimasi umur manfaat aset tetap

c. Determining depreciation method and estimated useful lives of property, plant and equipments

Estimasi dari masa manfaat aset

tetapberdasarkan penelaahan secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya danjam kerja mesin. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap 4 sampai dengan 20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset.

The estimation of the useful lives of property, plant and equipment is based on collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. The costs of property, plant and equipments are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives and based on machine working hours. The management properly estimates the useful lives of these property, plant and equipment to be within 4 to 20 years. Changes in the expected level of usage and technological development could impact on the economic useful lives and the residual values of these assets.

Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset.

The estimated useful lives are reviewed at least each financial year end and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets.







4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

4. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

d. Liabilitas imbalan pasca kerja d. Post-employment benefits obligation

Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya/(penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto dan kenaikan gaji di masa datang. Adanya perubahan pada asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilititas imbalan pasca kerja.

The present value of the post-employment benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost/(income) for pensions include the discount rate and future salary increase. Any changes in these assumptions will have an impact on the carrying amount of post-employment benefits obligations.

Perusahaan menentukan tingkat diskonto dan kenaikan gaji masa datang yang sesuai pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto adalah tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas estimasi arus kas keluar masa depan yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban imbalan pas cakerja. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas imbalan pasca kerja yang terkait.

The Company determines the appropriate discount rate and future salary increase at the end of each reporting period. The discount rate is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the post-empoyment benefits obligation. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related post-employment benefits obligation.

Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Perusahaan mengumpulkan data historis mengenai perubahan gaji dasar pekerja dan menyesuaikannya dengan perencanaan bisnis masa datang.

For the rate of future salary increase, the Company collects all historical data relating to changes in base salaries and adjusts it for future business plans.

Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 21.

Other key assumptions for post-employment liabilities obligations are based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in Note 21.








5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2015 2014

Kas 27 27 Cash on hand Kas di Bank Cash in banks Entitas berelasi dengan Pemerintah Government - related party Rupiah Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2,928 2,504 Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5,296 2,863 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2,484 1,250 Tbk 10,708 6,617 Dolar AS US Dollars PT Bank Negara Indonesia (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 754 3,111 Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 54 50 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 808 3,161 Sub jumlah 11,516 9,778 Sub total Pihak Ketiga Third Party Rupiah Rupiah Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ 2 1 Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ

Dolar AS US Dollars Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ 1 - Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Jumlah kas di bank 11,519 9,779 Total cash in bank Deposito berjangka Time deposits Entitas berelasi dengan Pemerintah Government - related entities Rupiah Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 65,700 44,000 Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 5,000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 65,700 49,000 Dolar AS USDollars PT Bank Negara Indonesia (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 18,660 Tbk Sub jumlah 65,700 67,660 Sub Total Total kas dan setara kas 77,246 77,466 Total cash and cash equivalents Deposito berjangka Time deposits Tingkat bunga: Interest rates: Rupiah 6,25% - 6,75% 5.20% - 9.50% Rupiah Dolar AS 0.05% 0.05% US Dollars Jangka waktu 1 Bulan/Month 1 Bulan/Month Maturity period







6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES

2015 2014

Pihak berelasi (Catatan 29) 9,739 47,463 Related party (Note 29) Pihak ketiga - - Third parties Jumlah 9,739 47,463 Total

Pada tanggal 31 Desember 2015, piutang usaha dari pihak berelasi merupakan piutang PPN atas penjualan amoniak dari PT Petrokimia Gresik.

On 31 December 2015, related party trade receivables represent VAT receivables of the sale of ammonia from PT Petrokimia Gresik..

Umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging of trade receivables is as follows:

2015 2014

< 3 Bulan 9,739 47,463 < 3 Months > 3 - 6 Bulan - - > 3 - 6 Months > 6 - 12 Bulan - - > 6 - 12 Months > 1 Tahun - - > 1 Year Sub Total 9,739 47,463 Sub Total Penyisihan penurunan nilai - - Provision for impairment Jumlah 9,739 47,463 Total Seluruh piutang usaha telah dijaminkan atas pinjaman jangka pendek yang diperoleh dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 15) dan pinjaman sindikasi (Catatan 20).

All of trade receivables are pledged as collateral for short-term loans obtained from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Note 15) and syndication loan (Note 20).

Manajemen tidak membentuk penurunan nilai piutang pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 karena berpendapat bahwa piutang usaha dapat tertagih seluruhnya.

The management does not provide any impairment of trade receivables as of 31 December 2015 and 2014 since they believe that the trade receivables are collectible.

7. PIUTANG SUBSIDI 7. SUBSIDY RECEIVABLE

a. Piutang subsidi a. Subsidy receivable

Saldo piutang subsidi merupakan saldo piutang subsidi dari Pemerintah Republik Indonesia atas penyaluran pupuk urea dan organik bersubsidi oleh Perusahaan, dengan rincian sebagai berikut:

The balance of subsidy receivable is the balance of subsidy receivable from the Government of the Republic of Indonesia for distributing urea and organic subsidised fertilizer from the Company, with the following details:

2015 2014

Piutang atas subsidi pupuk Receivable of subsidy fertilizer untuk tahun: for the year: 2012 - 125,866 2012 2013 - 634,152 2013 2014 1,135,668 1,188,323 2014 2015 443,588 - 2015 Jumlah 1,579,256 1,948,341 Total








7. PIUTANG SUBSIDI (lanjutan) 7. SUBSIDY RECEIVABLE (continued)

a. Piutang subdisi (lanjutan) a. Subsidy receivable (continued)

Mutasi saldo piutang subsidi adalah sebagai berikut:

The movements of the subsidy receivables are as follows:

2015 2014

Saldo awal 1,948,341 1,008,189 Beginning balance Penyesuaian piutang (294,021) (30) Adjustments Pengakuan subsidi Pemerintah 1,997,944 2,172,238 Recognition of government subsidy PPN subsidi 199,794 217,224 VAT subsidy Penerimaan dari Pemerintah (2,066,184) (1,317,527) Receipt from Government PPN subsidi (206,618) (131,753) VAT of subsidy Saldo akhir 1,579,256 1,948,341 Ending balance

Tidak ada kerugian penurunan nilai yang dicatat sehubungan dengan piutang di atas. Risiko kredit pada piutang subsidi pupuk dianggap dapat diabaikan, sebab pihak yang bersangkutan merupakan Pemerintah Indonesia

No impairment loss has been recorded in relation to the receivables mentioned above. The credit risk on receivables on fertiliser subsidy is considered negligible, since the counterparty is the Government of Indonesia.

Piutang subsidi digunakan sebagai jaminan pinjaman jangka pendek (Catatan 15).

The subsidy receivables are used as collateral for the short-term loan (Note 15).

b. Piutang subsidi yang belum ditagih b. Unbilled subsidy receivables

Piutang subsidi yang belum ditagih adalah sebagai berikut:

Unbilled subsidy receivables are as follows:

2015 2014

Piutang subsidi yang belum ditagihkan 17,619 6,768 Unbilled subsidy receivables PPN atas piutang subsidi yang belum ditagihkan 1,762 677 VAT out from unbilled subsidy receivable Jumlah 19,381 7,445 Total

Pendapatan subsidi yang belum ditagih merupakan pendapatan atas penjualan pupuk bersubsidi ke distributor namun belum tersalur ke petani.

Unbilled subsidy receivables arise from sales of subsidised fertilisers to distributors but have not yet been sold to farmers.







8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES 2015 2014

Barang jadi 844,067 617,560 Finished goods Bahan pembantu 32,980 31,187 Supporting materials Suku cadang 139,968 130,976 Spareparts Jumlah 1,017,015 779,723 Total

Pada tanggal pelaporan tidak ada persediaan yang mengalami penurunan nilai.

At the reporting date, none of those inventories were impaired.

Pada tahun 2015, persediaan barang jadi diasuransikan terhadap risiko kerugian, kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp519.234 (2014: Rp615.484). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan barang jadi dan suku cadang yang dipertanggungkan.

Persediaan telah digunakan untuk jaminan pinjaman jangka pendek (Catatan 15) dan pinjaman bank sindikasi (Catatan 20).

In 2015, finished goods are covered by insurance against the risk of losses, fire and other risks with total sum insuredamounting to Rp519,234 (2014: Rp615,484). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on finished goods and spareparts insured.

Inventories are secured as collateral for short-term loan (Note 15) and syndicated bank loan (Note 20).

9. UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DIMUKA 9. ADVANCES AND PREPAYMENTS 2015 2014

Uang muka Advances Uang muka operasional 1,697 1,890 Advances for operational Uang muka non-operasional 866 95 Advances for non-operational Uang muka pembelian 772 2,129 Advances purchase Uang muka pihak ketiga lainnya 50 252 Other advance to third parties

3,385 4,366

Beban dibayar di muka Prepayments Asuransi 853 1,626 Insurance Sewa 726 446 Rent 1,579 2,072 Jumlah 4,964 6,438 Total

10. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA 10. OTHER CURRENT FINANCIAL ASSETS 2015 2014

Piutang lain-lain 4,365 6,294 Others receivable Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 700 121,186 Restricted time deposit Piutang bunga 18 87 Interest receivable Jumlah 5,083 127,567 Total








10. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA (lanjutan)

10. OTHER CURRENT FINANCIAL ASSETS (contined)

a. Piutang lain-lain a. Other receivables

2015 2014

Pihak ketiga 6,223 2,731 Third parties Provisi penurunan nilai (2,344) (2,408) Provision for impairment 3,879 323 Pihak berelasi 22,874 17,712 Related parties Provisi penurunan nilai (22,388) (11,741) Provision for impairment 486 5,971 Jumlah - bersih 4,365 6,294 Total - net

Mutasi provisi penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Movement provision for impairment is as follows:

2015 2014

Saldo awal 14,149 15,197 Beginning balance Penambahan 10,676 122 Additional Pemulihan (93) (1,170) Recovery Jumlah 24,732 14,149 Total

Manajemen berkeyakinan bahwa provisi penurunan nilai atas piutang lain-lain adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Management believes that the provision for impairment of other receivables is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.

b. Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya

b. Restricted time deposit

2015 2014

Deposito berjangka - Rupiah Time deposits - Rupiahs PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 700 1,500 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Deposito berjangka - Dolar AS Time deposits-US Dollars PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 119,686 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jumlah deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 700 121,186 Total restricted time deposits Deposito berjangka (Dolar AS) yang dibatasi penggunaannya merupakan jaminan atas pembelian gas oleh Perusahaan dari Exxonmobil Oil Indonesia Inc (Catatan 33).

Restricted time deposit (US Dollars) represent eligible collateral in relation with gas purchased by the Company from Exxonmobil oil Indonesia Inc (Note 33).

Deposito berjangka (Rupiah) yang dibatasi penggunaannya merupakan jaminan atas tagihan SKBDN dari PT Pertamina (Persero).

Restricted time deposit (Rupiah) represents collateral SKBDN billing from PT Pertamina (Persero).

Pada 31 Desember 2015, deposito berjangka Dolar AS sejumlah AS$119.686 telah seluruhnya dicairkan.

On 31 December 2015, restricted and deposit US Dollar amounting to AS$119,686 was fully settled.

Tingkat suku bunga deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

The interest rates on the restricted time deposits during the year were as follows:







10. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA (lanjutan)

10. OTHER CURRENT FINANCIAL ASSETS (contined)

b. Deposito berjangka yang dibatasi

penggunaannya (lanjutan) b. Restricted time deposit (contined)

2015 2014

Rupiah 6.25% 7.00% Rupiah Dolar AS - 1.20% US Dollars

11. PERPAJAKAN 11. TAXATION

a. Utang pajak a. Taxes payable

2015 2014

Pajak Penghasilan Corporate income tax Pasal 29 32,357 - Article 29 Pajak lain-lain Other taxes Pasal 21 1,274 4,409 Article 21

Pasal 23/26 815 457 Article 23/26 PPN subsidi 145,331 177,799 Subsidy VAT PPN 7,640 8,116 VAT

Pajak pembangunan 30 33 Development tax

Sub jumlah pajak lain-lain 155,090 190,814 Sub-total other tax Jumlah 187,447 190,814 Total

b. Manfaat (beban) pajak penghasilan b. Income tax benefit (expense)

2015 2014

Pajak kini (32,357) - Current tax Pajak tangguhan (39,814) 6,343 Deferred tax (Beban)/Manfaat pajak penghasilan (72,171) 6,343 Income tax (expense)/benefit

* Disajikan kembali (Catatan 3) As restated (Note 3) *

c. Pajak kini c. Current tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dengan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:

The reconciliation between the profit before income tax and estimated taxable income is as follows:

2015 2014

Laba sebelum pajak penghasilan 148,826 146,937 Income before income tax Perbedaan temporer: Temporary differences: Provisi imbalan kerja (123,415) 21,484 Provision for employeebenefits Provisi / (pemulihan) piutang lain-lain 10,583 (1,048) Provision / (reversal) for other receivables Pembayaran hutang sewa pembiayaan (4,075) (3,102) Payment of assets under lease payable Penyusutan dan amortisasi 74,424 17,866 Depreciation and amortisation Sub jumlah (42,483) 35,200 Sub total Perbedaan tetap: Permanent differences: Tunjangan pengobatan 13,549 21,850 Medical allowances Pembinaan wilayah 5,691 4,524 Development of region Beban pemeliharaan 949 3,461 Maintenance expense Barang dan keperluan rumah tangga 299 163 Household goods Akomodasi dan jamuan umum 1,183 717 Accomodation and entertainment Pendapatan deposito dan jasa giro (3,682) (3,231) Deposit income and current accounts Biaya pajak lain-lain 3,917 - Underpayment tax Beban lain-lain 1,179 2,467 Other tax expense Sub jumlah 23,085 29,951 Sub total Taksiran laba fiskal 129,428 212,088 Estimated taxable income








11. PERPAJAKAN(lanjutan) 11. TAXATION(continued)

c. Pajak kini (lanjutan) c. Current tax (continued)

2015 2014 Kompensasi: akumulasi rugi fiskal Compensation: accumulated tax loss Tahun 2009 - (182,523) Year 2009 Tahun 2013 (32,345) (61,910) Year 2013 Kompensasi rugi fiskal setelah Compensation fiscal loss Pemeriksaan pajak 32,345 - after tax audit

Laba (rugi) kena pajak 129,428 (32,345) Taxable income (loss)

Beban pajak kini 32,357 - Current income tax

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan hasil perhitungan teoritis sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income tax expenses and the theoretical tax amount on profit before income income tax is as follows:

2015 2014*

Laba sebelum pajak penghasilan 148,826 146,937 Profit before income tax Pajak dihitung pada tarif pajak yang berlaku 37,206 36,734 Tax calculated at applicable tax rate Penghasilan yang telah dikenakan pajak final (921) (808) Income subject to final tax Beban yang tidak dapat dikurangkan 4,851 8,295 Non-deductible expenses Pajak tangguhan yang tidak diakui 12,429 2,457 Unrecognised deferred tax Penyesuaian 18,606 - Adjustment Pemanfaatan rugi fiskal - (53,021) Utilisation of fiscal loss Beban / (manfaat) pajak penghasilan 72,171 (6,343) Income tax expense / (benefit) * Disajikan kembali (Catatan 3) As restated (Note 3) *

d. Administrasi d. Administration Berdasarkan undang-undang perpajakan

yang berlaku di Indonesia, Perusahaan yang berdomisili di Indonesia menghitung dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak.

Under the Indonesia taxation laws, the Company, which is domiciled in Indonesia, calculate and pay tax on the basis of self assessment. The DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax become due.







11. PERPAJAKAN(lanjutan) 11. TAXATION(continued) e. Pajak tangguhan e. Deferred tax Pajak tangguhan dihitung berdasarkan

pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Deferred tax is computed based on the effect of the temporary differences between the financial statements carrying amount of assets and liabilities with their respective tax basis. A detail of the Company’s deferred tax assets and liabilities as at31 December 2015 and 2014 is as follows:

31 December/December 2015

Dikreditkan/ (dibebankan) ke Laporan laba rugi/ Dibebankan ke Saldo awal/ Credited/ ekuitas/ Beginning (charged)to Charged to Saldo akhir/ balance profit or loss equity Ending balance Provisi imbalan Provision for pasca kerja 74,671 (30,854) (767) 43,050 employee benefit Cadangan penurunan Provision for impairment Nilai piutang lain-lain 3,537 2,646 - 6,183 other receivable Property, plant and Aset tetap (286,278) (11,606) - (297,884) equipment Jumlah liabilitas pajak Total deferred Tax tangguhan (208,070) (39,814) (767) (248,651) liabilities

31 December/December 2014

Dikreditkan/ (dibebankan) ke Llporan laba rugi/ Dibebankan ke Saldo awal/ Credited/ ekuitas/ Beginning (charged)to Charged to Saldo akhir/ balance profit or loss equity Ending balance Provisi imbalan Provision for pasca kerja 51,746 5,371 17,554 74,671 employee benefit Cadangan penurunan Provision for impairment Nilai piutang lain-lain 3,799 (262) - 3,537 other receivable Property, plant and Aset tetap (287,512) 1,234 - (286,278) equipment Jumlah liabilitas pajak Total deferred tax tangguhan (231,967) 6,343 17,554 (208,070) liabilities f. Surat Ketetapan Pajak f. Tax Assessment Letter

Pada bulan Februari 2016, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) PPN sebesar Rp3.917 dari Kantor Pajak atas pemeriksaan pajak tahun fiskal 2011. Perusahaan telah mencatat beban pajak tersebut per tanggal 31 Desember 2015. Perusahaan telah melakukan pembayaran beban pajak pada tanggal 19 Februari 2016.

In February 2016, the Company received Underpayment Tax Assessment Letter (“SKPKB”) VAT amounting to Rp3,917 from Indonesian Tax Office for its 2011 fiscal year tax audit. The Company has recorded the tax expense as at 31 December 2015. The Company has paid the tax expense on 19 February 2016.








12. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA 12. OTHER NON-CURRENT FINANCIAL ASSET

Akun ini terdiri dari penyertaan saham dengan porsi kepemilikan kurang dari 20% dan diakui pada biaya perolehan.

This account consists of share investment which ownership is less than 20% and recognised at cost.

2015 2014 % Rp % Rp

PT Pupuk Indonesia Energi 5.0 5,000 5.0 5,000 PT Pupuk Indonesia Energi

Nilai tercatat neto 5,000 5,000 Net book value 13. ASET TETAP 13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

2015 Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending balance Additions Deductions Reclassification balance Biaya Perolehan Acquisition cost Tanah 10,064 - - - 10,064 Land Bangunan dan sarana 192,385 2,412 - 2,486 197,283 Building and facilities Pabrik dan peralatan 3,980,235 5,947 - 92,278 4,078,460 Plants and equipment Kendaraan dan alat berat 14,002 284 - 82 14,368 Vehicle and heavy equipment Peralatankantordan rumah 41,364 2,123 - - 43,487 Office and home equipments Aset penyangga 25,206 - - 3,756 28,962 Supporting assets Sub jumlah 4,263,256 10,766 - 98,602 4,372,624 Sub Total Aset dalam pelaksanaan 26,555 3,408 - (8,484) 21,479 Construction in progress Aset sewa pembiayaan 86,362 - - (86,362) - Asset under finance lease Sub jumlah 4,376,173 14,174 - 3,756 4,394,103 Sub total Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan dan sarana (71,326) (5,271) - - (76,597) Building and facilities Pabrik dan peralatan (1,469,580) (186,373) - (53,146) (1,709,099) Plants and equipment Kendaraan dan alat berat (11,335) (838) - - (12,173) Vehicle and heavy equipment Peralatan kantor dan rumah (35,365) (3,173) - - (38,538) Office and home equipments Aset penyangga (7,989) (1,168) - (5,292) (14,449) Supporting assets Sub jumlah (1,595,595) (196,823) - (58,438) (1,850,856) Sub total Aset sewa pembiayaan (46,502) (6,643) - 53,146 - Asset under finance lease Sub jumlah (1,642,097) (203,466) - (5,292) (1,850,856) Sub total Nilai buku 2,734,076 2,543,247 Book value 2014 Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending balance Additions Deductions Reclassification balance Biaya Perolehan Acquisition cost Tanah 10,064 - - - 10,064 Land Bangunan dan sarana 189,639 2,104 - 642 192,385 Building and facilities Pabrik dan peralatan 3,962,953 8,964 - 8,318 3,980,235 Plants and equipment Kendaraan dan alat berat 14,002 - - - 14,002 Vehicle and heavy equipment Peralatan kantor dan rumah 38,650 1,780 - 934 41,364 Office and home equipments Aset penyangga 26,919 1,844 (3,557) - 25,206 Supporting assets Sub jumlah 4,242,227 14,692 (3,557) 9,894 4,263,256 Sub Total Aset dalam pelaksanaan 18,713 52,372 - (44,530) 26,555 Construction in progress Aset sewa pembiayaan 86,362 - - - 86,362 Asset under finance lease Sub jumlah 4,347,302 67,064 (3,557) (34,636) 4,376,173 Sub total Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan dan sarana (66,923) (4,403) - - (71,326) Building and facilities Pabrik dan peralatan (1,284,135) (185,445) - - (1,469,580) Plants and equipment Kendaraan dan alat berat (10,272) (1,063) - - (11,335) Vehicle and heavy equipment Peralatan kantor dan rumah (25,237) (10,128) - - (35,365) Office and home equipments Aset penyangga (10,697) (1,169) 3,877 - (7,989) Supporting assets Sub jumlah (1,397,264) (202,208) 3,877 - (1,595,595) Sub total Aset sewa pembiayaan (39,859) (6,643) - - (46,502) Asset under finance lease Sub jumlah (1,437,123) (208,851) 3,877 - (1,642,097) Sub total Nilai buku 2,910,179 2,734,076 Book value







13. ASET TETAP (lanjutan) 13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan atas nilai tercatat asset tetap pada tanggal 31 Desember 2015.

Management is of the view that there has been no impairment in the carrying amount of property, plant and equipment as at 31 December 2015.

Seluruh aset tetap, kecuali gedung kantor Jakarta, diagunkan untuk jaminan pinjaman kredit jangka pendek (Catatan 15) dan pinjaman bank sindikasi (Catatan 20).

All property, plant and equipment except Jakarta office building, are secured as collateral for short-term loan (Note 15) and syndicated bank loan (Note 20).

Penyusutan dibebankan sebagai berikut: Depreciation was charged to the following: 2015 2014

Beban pokok penjualan (Catatan 25) 199,192 197,804 Cost of goodssold (Note 25) Beban penjualan dan pemasaran (Catatan 26) 1,004 714 Sales and marketing expense (Note 26) Beban umum dan administrasi General and administrative expense (Catatan 26) 3,270 10,333 (Note 26) Jumlah 203,466 208,851 Total

Aset tetap Perusahaan diasuransikan dari risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp5.177.051 (2014: Rp4.165.182), yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.

The Company’s property, plant and equipment are covered by insurance against fire and other risk amounting to Rp5,177,051 (2014: Rp4,165,182), which in management’s opinion is adequate to cover possible losses arising from such risks.

14. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 14. OTHER NON-CURRENT ASSETS

2015 2014

Beban perbaikan tahunan - bersih 8,348 28,488 Turn around expense - net Katalis - bersih 6,350 11,839 Catalyst - net Penggantian peralatan pabrik 4,327 4,045 Replacement of plant equipment Lain-lain 1,201 2,703 Others Jumlah 20,226 47,075 Total

15. PINJAMAN JANGKA PENDEK 15. SHORT-TERM LOAN

Pinjaman bank Bank loans 2015 2014

Berelasi dengan Pemerintah Government related parties PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 75,000 150,000 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 912,156 912,156 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sub jumlah 987,156 1,062,156 Sub total Pihak ketiga Third parties Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ 125,000 150,000 Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 100,000 - Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Deutsche Bank AG - 50,000 Deutsche Bank AG Sub jumlah 225,000 200,000 Sub total Jumlah 1,212,156 1,262,156 Total








15. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM LOAN (continued)

Informasi yang signifikan terkait dengan pinjaman bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Significant information related to bank loans as at 31 December 2015 and 2014 is as follows:

Jumlah fasilitas Periode dalam Rupiah/ pembayaran/ Jumlah tercatat dalam Rupiah/ Pemberi utang/ Periode/ Fasilitas/ Total facility Repayment Suku bunga/ Carrying amount in Rupiahs Lenders Period Facility in Rupiahs frequency Interest rate 31/12/2015 31/12/2014 Kredit Modal Kerja/Working Higga jatuh tempo/ Bank Negara Indonesia 21 Sep 15 -20 Sept 16 Capital Loan 464,000 Until maturity 12.50% 462,156 462,156 Kredit Modal Kerja/Working Hingga jatuh tempo/ Bank Negara Indonesia 25 Sep 15 – 20 Sep 16 Capital Loan 250,000 Until maturity 12.50% 250,000 250,000 Kredit Modal Kerja/Working HIngga jatuh tempo/ Bank Negara Indonesia 11Nov 15 – 20 Sep 16 Capital Loan 200,000 Until maturity 12.50% 200,000 200,000 Kredit Modal Kerja/Working Hingga jatuh tempo/ Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ 26Nov 15 -29Nov 16 Capital Loan 487,500 Until maturity 10.75% 125,000 150,000 Kredit Modal Kerja/Working Hingga jatuh tempo/ Deutsche Bank AG 10 Feb 14 -10Feb 15 Capital Loan 80,000 Until maturity 7.99% - 50,000 Kredit Modal Kerja/Working Hingga jatuh tempo/ Bank Rakyat Indonesia 30 Apr 15 -29 Apr 16 Capital Loan 150,000 Until maturity 10.00% 75,000 150,000 Kredit Modal Kerja/Working Hingga jatuh tempo/ Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 6Okt 15 -31Okt 16 Capital Loan 250,000 Until maturity 10.94% 100,000 -

Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah dan bangunan.

This loan is secured by trade receivable, inventories, land and building.

Sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk menjaga beberapa rasio keuangan tertentu, dimana telah ditaati oleh Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015. Perusahaan juga diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan dan ketentuan mengenai Anggaran Dasar, kegiatan usaha, dividen, aksi korporasi, kegiatan pembiayaan, dan lainnya. Perusahaan telah memenuhi persyaratan dan ketentuan tersebut.

In accordance with the loan agreement, the Company is required to maintain certain financial ratios, with which the Company was in compliance as at 31 December 2015. The Company is also required to comply with certain terms and conditions in relation to its Articles of Association, the nature of the business, dividends, corporate actions, financing activities and other matters. The Company is in compliance with the related terms and conditions.

16. UTANG USAHA 16. TRADE PAYABLE 2015 2014

Pihak ketiga 31,796 49,871 Third parties Pihak berelasi (Catatan 29) 214,839 386,758 Related parties (Note 29) Jumlah 246,635 436,629 Total

Pada bulan November 2015, Perusahaan telah melunasi utang usaha pihak berelasi kepada SKK Migas sebesar Rp 328 miliar melalui pemotongan piutang subsidi dari Pemerintah. Saldo utang usaha kepada pihak berelasi terutama berasal dari pemakaian gas alam dari PT Pertamina Hulu Energi.

In November 2015, the Company has settled payable to SKK Migas amounting to Rp328 billion through net-off with subsidy receivable from Government. Trade payables balances to relted parties mainly arose from purchase of natural gas from PT Pertamina Hulu Energi.

17. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK

LAINNYA 17. OTHERS SHORT-TERM FINANCIAL

LIABILITIES 2015 2014

Pihak ketiga 66,785 79,087 Third parties Pihak berelasi (Catatan 29) 90,181 83,356 Related parties (Note 29) Jumlah 156,966 162,443 Total







18. AKRUAL 18. ACCRUALS 2015 2014

Distribusi 46,036 20,529 Distribution Administrasi dan umum 21,456 6,934 Administration and general Bunga 16,311 5,895 Interest Lain-lain 1,708 12,014 Others Jumlah 85,511 45,372 Total

19. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 19. UNEARNED REVENUE 2015 2014

Produk utama 1,036 1,133 Main product Produk samping 131 57 By product Lain-lain 1,908 - Other Jumlah 3,075 1,190 Total

Pendapatan diterima dimuka dari penjualan produk utama merupakan uang muka atas penjualan urea dan amoniak, baik dalam negeri maupun ekspor.

Unearned revenue from sales of the main product is customer’s cash advance on the sale of urea and ammonia, both in domestic and export markets.

20. PINJAMAN JANGKA PANJANG 20. LONG-TERM LOANS 2015 2014

Pinjaman pemegang saham 711,000 711,000 Shareholder loan Pinjaman Pemerintah yang direstrukturisasi 264,260 476,606 Restructured Government debt Pinjaman bank sindikasi 31,015 99,535 Syndicated bank loan 1,006,275 1,287,141 Bagian jangka pendek (295,275) (337,838) Current portion Bagian jangka panjang 711,000 949,303 Non-current portion

Periode pembayaran/ Jumlah tercatat dalam Rupiah/ Pemberi utang/ Periode/ Fasilitas/ Jumlah fasilitas/ Repayment Suku bunga/ Carrying amount in Rupiahs Lenders Period Facility Total facility frequency Interest rate 31/12/2015 31/12/2014 PT Pupuk Indonesia 24 Juli/July 2014 - Pinjaman pemegang saham/ Rp711,000 Higga jatuh tempo/ 9.95% 711,000 711,000 (Persero) 8 Juli/July 2019 Shareholder loan Until maturity PT Bank Negara Indonesia 15 Jan 2009 - Pinjaman sindikasi bank/ Rp584,984 dan/ Triwulanan/ 13.50% 31,015 99,535 (Persero) Tbk- 5 Juli/July 2016 Syndicated bank loan and AS$/US$ 27.4 Quaterly Pinjaman sindikasi/ Syndicated loan Pinjaman Pemerintah yang 20 Juli/July 2011 - Trance A AS$/US$ Semesteran/ - 186,991 337,248 direstrukturisasi/ 5Des/Dec 2016 151,568,000 Semi-annually Restructured Government debt Pinjaman Pemerintah yang 20 Juli/July 2011 - Trance B AS$/US$ Semesteran/ - 77,269 139,358 direstrukturisasi/ 5Des/Dec 2016 63,853,963 Semi-annually Restructured Government debt

Pinjaman pemerintah yang direstrukturisasi merupakan penerusan pinjaman dari The Export Import Bank of Japan (Exim Bank).Pinjaman ini diperuntukkan atas pembangunan pabrik PIM 2. Berdasarkan perjanjian tanggal 28 Desember 1998, Perusahaan mempunyai plafon kredit sebesar AS$151.568.000 dan AS$63.853.963 yang terdiri dari:

The restructured government debt is represents a continuation loans from the Export Import Bank of Japan(Exim Bank). The loan is earmarked for the construction of the PIM 2 plant project. Based on the agreement dated 28 December 1998, the Company has a limit for the loan principal and other loans amounting to US$151,568,000 and US$63,853,963 which consists of:








20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 20. LONG-TERM LOANS (continued)

Trance A Trance A

Berdasarkan perjanjian No. AMA-266/SLA-1108/DSMI/2010 tanggal 5 Maret 2010 perihal perubahan Perjanjian Penerusan Pinjaman no. SLA-1108/DP.3/1999 yang dikelola oleh PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk dengan pokok pinjaman sebesar AS$90.941.160 dengan tingkat bunga 6,7%+0,5%. Pokok pinjaman ini telah dikonversi menjadi bagian modal Perusahaan. Perusahaan mempunyai pinjaman lain sebesar AS$45.183.268, yang telah diatur ulang pembayarannya menjadi 5 (lima) tahun dimulai dari 20 Juli 2011 sampai dengan 20 Januari 2016.

Based on agreement No. AMA-266/SLA-1108/DSMI/2010 dated 5 March 2010 according to loan agreement no. SLA-1108/DP.3/1999 managed by PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk with loan principal amounting to US$90,941,160, with bears interest at 6.7%+0.5%. The loan principal had been converted to paid in capital in the Company. The Company has the other loan amounting to US$45,183,268.50 that has been rescheduled become 5 (five) year which is started from 20 July 2011 until 20 January 2016.

Trance B Trance B

Berdasarkan perjanjian no.AMA-367/SLA-1109/DSMI/2010 tanggal 5 Maret 2010 terkait denganperubahan Perjanjian penerusan pinjaman no. SLA-1109/DP.3/1999 yang dikelola oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan pokok pinjaman sebesar AS$60.627.440 dengan tingkat bunga 1,25% + Floating Rate Libor. Pokok pinjaman ini telah dikonversi menjadi bagian modal Perusahaan. Perusahaan mempunyai pinjaman lain sebesar AS$18.670.694,21 yang telah diatur ulang pembayarannya menjadi 5 (lima) tahun dimulai dari 20 Juli 2011 sampai dengan 20 Januari 2016.

Based on agreement no. AMA-367/SLA-1109/DSMI/2010 dated 5 March 2010 according to loan agreement no.SLA-1109/DP.3/1999 managed by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with loan principal amounting to US$60,627,440 with interest bears 1,25% + Floating Rate Libor. This loan principal has been converted to paid in capital in the Company. The Company has the other loan amounting to US$18,670,694.21 that has been rescheduled become 5 (five) years which is started from 20 July 2011 until 20 January 2016.

Sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk menjaga beberapa rasio keuangan tertentu, dimana telah ditaati oleh Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015. Perusahaan juga diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan dan ketentuan mengenai Anggaran Dasar, kegiatan usaha, dividen, aksi korporasi, kegiatan pembiayaan, dan lainnya. Perusahaan telah memenuhi persyaratan dan ketentuan tersebut.

In accordance with the loan agreement, the Company is required to maintain certain financial ratios, with which the Company was in compliance as at 31 December 2015. The Company is also required to comply with certain terms and conditions in relation to its Articles of Association, the nature of the business, dividends, corporate actions, financing activities and other matters. The Company is in compliance with the related terms and conditions.







21. IMBALAN KARYAWAN 21. EMPLOYEE BENEFITS a. Imbalan kerja karyawan jangka pendek a. Short-term employee benefit

Imbalan kerja karyawan jangka pendek merupakan provisi insentif dan jasa produksi yang akan dibayarkan setelah finalisasi laporan keuangan auditan ini.

Short-term employee benefit includes an insentive and employee bonus that are payable after the finalisation of the audited financial statements.

Besarnya insentif dan jasa produksi yang akan dibagikan Perusahaan akan sangat bergantung pada beberapa hal, yaitu, pencapaian target penjualan, efisiensi biaya, dan profitabilitas Perusahaan.

Amount of insentive and employee bonus to be shared by the Company would depend on several factors which are achievement of sales targets, cost efficiency and the Company’s profitability.

2015 2014

Jasa produksi 23,350 26,427 Employee bonus Insentif 7,478 9,210 insentive Jumlah 30,828 35,637 Total

b. Program imbalan pasca kerja b. Post-employment benefit

(i) Penghargaan atas pengabdian (i) Severance and service pay

Manfaat ini terdiri dari imbalan tambahan yang diberikan pada saat karyawan memasuki usia pensiun, dan dalam hal mengalami cacat tetap, meninggal atau mengundurkan diri secara sukarela sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama.

This benefits consists of additional benefits for employees to which they are entitled when they enter the pension period, and in the event of permanent disability, death, or voluntary resignation based on “Perjanjian Kerja Bersama”.

Pada tanggal 30 Januari 2015, manajemen telah mengeluarkan Surat Keputusan terkait dengan program pensiun dini atas permintaan sendiri. Surat keputusan tersebut berlaku mulai tanggal 1 Februari 2015 sampai dengan tanggal 30 Juni 2015.

On 30 January 2015, management has issued the decision letter relating with early voluntary resignation. This letter will be effective on 1 February 2015 up to 30 June 2015.

Jumlah karyawan yang turut berpartisipasi dalam program ini sebanyak 263 orang. Sebagai kompensasi Perusahaan telah menyetorkan dana sebesar Rp175.229 kepada Dana Pensiun dan Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

The total employees who participated in this program amounting 263 employees. As a compensation the Company had paid the fund amounting to Rp175,229 to Dana Pensiun dan Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Dampak keuntungan dari kurtailmen yang diakui dalam laporan laba rugi adalah Rp107.890 dan kompensasi pembayaran yang dibebankan Perusahaan adalah Rp128.892, sehingga jumlah nilai bersih beban yang diakui dalam laporan laba rugi adalah Rp21.002.

Impact gain on curtailment which have recognized in the profit and loss amounting to Rp107,890 and the compensationpayment amounting to Rp128,892, hence the net expense recognized in the profit and loss amounting to Rp21,002.

Pembayaran atas manfaat program adalah sebesar Rp128.892 yang pembayarannya dilakukan oleh DPLK PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk langsung kepada karyawan. Sisa dana sebesar Rp46.337 yang ada di DPLK diakui Perusahaan sebagai aset pendanaan per tanggal 31 Desember 2015.

The benefit payment of the program amounting to Rp128,892 which have been paid directly to the employee by DPLK PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. The Company recognised the remaining fund amounting to Rp46,337 in DPLK as plan asset as at 31 December 2015.








21. IMBALAN KARYAWAN (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS (continued) b. Program imbalan pasca kerja (lanjutan) b. Post-employment benefit (continued)

(ii) Program Kesehatan Pensiunan

(Prokespen) (ii) Post-retirement healthcare benefits

Perusahaan memiliki skema imbalan kesehatan pasca kerja. Manfaat kesehatan pasca kerja meliputi para pensiunan Perusahaan, pasangan dan tanggungannya sejak pensiunan memasuki usia pensiun sampai meninggal dunia. Manfaat ini juga didanai dengan iuran Perusahaan dan pekerja yang akan direviu secara reguler. Sebagai tambahan asumsi yang ada diatas, asumsi utama adalah kenaikan biaya kesehatan jangka panjang sebesar 5% per tahun.

The Company operates post-employment medical benefit schemes. The post-retirement healthcare benefits involve the Company’s retired employees, their spouse and dependents from the date of the employees’ retirement until death. This benefit is funded by the Company’s and employee’s contributions which shall be reviewed by on regularly basis. In addition to the assumptions set out above, the main actuarial assumption is a long-term increase in health costs of 5% a year.

c. Program Imbalan kerja jangka panjang

lainnya c. Other long-term employee benefit

Perusahaan memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya dalam bentuk tunjangan cuti besar dan tunjangan bakti kerja.

The Company provides other post-employment benefits in the form of long service leave and long service award.

d. Provisi imbalan karyawan d. Provision for employee benefits Provisi yang diakui di laporan posisi

keuangan adalah sebagai berikut: The provision of employee benefits which presented in statements of financial position are:

2015 2014*

Imbalan pasca kerja 244,761 319,575 Post-employment benefit Imbalan kerja jangka panjang lainnya 10,328 11,938 Other long-term employee benefit 255,089 331,513 Aset imbalan pasca kerja (82,891) (32,829) Post-employment benefit assets

Liabilitas neto 172,198 298,684 Net liability

Aset imbalan pasca kerja memenuhi kriteria secara Unqualified plan asset from perspektif akuntansi 36,554 32,829 an accounting perspective Jumlah 208,752 331,513 Total

*Disajikan kembali (Catatan 3) As restated (Note 3)* Tingkat pengembalian yang diharapkan atas investasi dengan bunga tetap didasarkan pada hasil pengembalian bruto per tanggal akhir periode laporan keuangan. Tabel berikut menyajikan ikhtisar biaya imbalan kerja sebagaimana tercatat pada laporan laba rugi:

Expected yields on fixed interest investments are based on gross redemption yields as at the financial statement date. The table below presents a summary of the employee benefits expenses reported in the income statement:

2015 2014*

Imbalan pasca kerja (31,882) 27,136 Post employment benefit Imbalan kerja jangka panjang lainnya 660 1,244 Other long term employee benefit Jumlah (32,542) 28,380 Total

*Disajikan kembali (Catatan 3) As restated (Note 3)*







21. IMBALAN KARYAWAN (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

d. Provisi imbalan karyawan d. Provision for employee benefits d1. Program imbalan pasca kerja d1. Post-employment benefit Provisi yang diakui di laporan posisi

keuangan adalah sebagai berikut: The provision of employee benefits which

presented in statements of financial position are:

2015 2014*

Nilai kini dari kewajiban 244,762 319,575 Present value of obligation Nilai wajar aset program (82,891) (32,829) Fair value of plan assets Liabilitas pada laporan posisi Liability in the statement of keuangan 161,871 286,746 financial position

Mutasi kewajiban imbalan pasca kerja selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

The movement in the post-employment benefit obligation over the year is as follows:

2015 2014*

Pada awal tahun 319,575 224,682 At beginning of the year Biaya bunga 26,293 19,438 Interest cost Biaya jasa kini 12,117 11,125 Current service cost Pembayaran dari program: Payment from plans: Pembayaran manfaat (3,510) (5,243) Benefit payments Penyelesaian kurtailmen (128,879) - Curtailment settlements Kerugian yang timbul dari penyelesaian 20,988 - Losses on settlements Pengukuran kembali: Remeasurements: (Keuntungan)/kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan (Gain)/loss from change in financial asumsi keuangan (87,746) 5,084 assumptions (Keuntungan)/kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman 85,924 64,489 Experience (gains)/losses Pada akhir tahun 244,762 319,575 At end of the year Tabel berikut menyajikan ikhtisar biaya imbalan kerja sebagaimana tercatat pada laporan laba rugi:

The table below presents a summary of the employee benefits liabilities and expenses reported in the income statement:

2015 2014*

Biaya bunga 21,478 17,872 Interest cost Biaya jasa kini 12,117 11,125 Current service cost Iuran pekerja (1,713) (1,861) Employee’s contribution Jumlah (31,882) 27,136 Total










d. Provisi imbalan karyawan (lanjutan) d. Provision for employee benefits (continued) d1. Program imbalan pasca kerja (lanjutan) d1. Post-employment benefit (continued)

Mutasi nilai wajar aset program selama tahun berjalan sebagai berikut:

The movement in the fair value of plan assets for the year is as follows:

2015 2014*

Pada awal tahun 32,829 30,151 Beginning balance Penghasilan bunga 4,815 1,567 Interest income Pembayaran manfaat (2,559) (1,906) Benefit payments Pembayaran kurtailmen (128,879) - Curtailment settlements Iuran pemberi kerja 175,438 3,663 Employer’s contribution Pengukuran kembali: Remeasurements: Imbal hasil atas asset program 1,247 (646) Return on plan assets

Pada akhir tahun 82,891 32,829 At end of the year Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 nilai tunai yang terbentuk pada Yayasan Tabungan Hari Tua PIM yang secara akuntansi tidak memenuhi kriteria sebagai aset program manfaat pasti pasca kerja yang masing-masing sebesar Rp36,554 dan Rp32,829, disajikan sebagai aset imbalan pasca kerja pada laporan posisi keuangan.

As at 31 December 2015 and 2014, the total investment value in Yayasan Tabungan Hari Tua PIM which do not qualify as plan assets from an accounting perspective amounting to Rp36,554 and Rp32,829, respectively are presented as post-employment benefits assets in the consolidated statement of financial position.

Diasumsikan bahwa tingkat tren biaya kesehatan berdampak signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laba-rugi. Satu persen perubahan diasumsikan pada tingkat tren biaya kesehatan akan memiliki dampak sebagai berikut:

An assumption has been made that healthcare cost trend rates have a significant effect on the amounts recognised in profit or loss. One percent of change in the assumption of healthcare cost trend rates will have the following impact:

Kenaikan/ Penurunan/ Increase Decrease 1% 1%

Dampak terhadap agregat biaya Effect on the aggregate service and jasa dan bunga 723 607 interest cost Dampak terhadap liabilitas imbalan pasti 7,045 5,971 Effect on defined benefit obligation

d2. Imbalan kerja jangka panjang lainnya d2. Other long-term employee benefits

Mutasi nilai kini kewajiban selama tahun

berjalan adalah sebagai berikut: The movement in the present value of

obligation over the year is as follows: 2015 2014*

Pada awal tahun 11,938 12,454 At the beginning of the year Biaya bunga 879 1,059 Interest cost Biaya jasa kini 5,175 5,364 Current service cost Pembayaran manfaat (2,270) (1,761) Benefit payments Pengukuran kembali: Remeasurements: (Keuntungan)/kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan (Gain)/loss from change in financial asumsi keuangan (216) 164 assumptions (Keuntungan)/kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman (5,178) (5,343) Experience (gains)/losses Pada akhir tahun 10,328 11,938 At end of the year








d. Provisi imbalan karyawan (lanjutan) d. Provision for employee benefits (continued) d2. Imbalan kerja jangka panjang lainnya

(lanjutan) d2. Other long-term employee benefits

(continued)

Beban imbalan kerja jangka panjang lainnya yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif adalah:

The amounts recognized in statements of comprehensive income are as follows:

2015 2014*

Biaya jasa kini 5,175 5,364 Current service cost Biaya bunga 879 1,059 Interest cost Keuntungan aktuaria (5,394) (5,179) Actuarial gain Jumlah 660 1,244 Total

e. Asumsi-asumsi aktuarial e. Actuarial assumptions

Provisi imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dihitung oleh PT Quattro Asia Consulting,aktuari independen, dengan laporan yang diterbitkan pada tahun 2015 dan 2014.

Provision for employee benefits as at 31 December 2015 and 2014 was calculated by PT Quattro Asia Consulting, independent actuaries, in actuarial report issued in 2015 and 2014.

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan provisi imbalan kerja karyawan Perusahaan adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used in determining the Company’s provision for employee benefits are as follows:

2015 2014

Usia pensiun normal (tahun) 56 56 Normal pension age (years) Tingkat diskonto 9.08% 8.07% Discount rate Estimasi kenaikan gaji di masa datang 5% 5% Future salary increase Tabel mortalita TMI III 2011 TMI III 2011 Mortality table

22. MODAL SAHAM 22. SHARE CAPITAL

Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders as of 31 December 2015 and 2014 was as follows:

Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of pemilikan/ shares issued Percentage of Jumlah/ Pemegang saham and fully paid ownerships (%) Total Shareholders

PT Pupuk Indonesia (Persero) 2,225,664 99,999 2,225,664 PT Pupuk Indonesia (Persero) Yayasan Kesejahteraan Yayasan Kesejahteraan PT Pupuk Iskandar Muda 10 0,001 10 PT Pupuk Iskandar Muda Jumlah 2,225,674 100 2,225,674 Total

23. PEMBAGIAN LABA DAN PENGGUNAAN

SALDO LABA 23. DISTRIBUTION OF PROFIT AND

APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 8 Juni 2015, disetujui dan ditetapkan penggunaan seluruh keuntungan bersih tahun 2014 sebesar Rp 128.931 sebagai cadangan yang ditentukan penggunaannya.

In the Annual General Shareholders’ Meeting held on 8 June 2015, the shareholders resolved the usage of the net income of 2014 amounting to Rp128,931 established a reserve fund as appropriated reserves.








24. PENDAPATAN 24. REVENUE

2015 2014

Penjualan pupuk Fertilizer sales Subsidi Subsidy - Urea sektor pangan 520,138 539,194 Urea food sector - - Non-urea sektor pangan 10,616 8,212 Non-urea food sector - - Subsidi pemerintah 1,997,944 2,172,238 Government’s subsidy - - Penjualan subsidi yang belum ditagih 10,851 6,768 Unbilled subsidy -

2,539,549 2,726,412

Non-subsidi Non-subsidy - Urea sektor perkebunan 153 335 Urea plantation sector - Penjualan non-pupuk Non-fertilizer sales - Amoniak 497,564 251,950 Ammonia - Jumlah 3,037,266 2,978,697 Total

Rincian penjualan berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:

Details of sales based on customers are as follows

2015 2014

Pemerintah 2,008,795 2,172,238 Government Pihak berelasi (Catatan 29) 37,296 225,993 Related parties (Note 29) Pihak ketiga 991,175 580,466 Third parties

Jumlah 3,037,266 2,978,697 Total

Pendapatan subsidi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp1.997.944 dan Rp2.172.238. Pendapatan subsidi tahun 2015 dan 2014 dibukukan sesuai hasil audit BPK.

The revenue of Government’s subsidy for the years ended 31December 2015 and 2014 were Rp1,997,944 and Rp2,172,238, respectively. Subsidy income for the years of 2015 and 2014 recorded according to the audit result by BPK.

25. BEBAN POKOK PENDAPATAN` 25. COST OF REVENUE

Rincian beban pokok pendapatan berdasarkan kegiatan operasi Perusahaan adalah sebagai berikut:

The details of cost of revenue based on the Company’s operation activities are as follows:

2015 2014

Beban produksi Cost of production Bahan baku dan bahan pembantu 1,884,034 1,805,165 Raw materials and supporting material Wages, salaries and employees' Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 27,291 32,145 welfare Overhead: Overhead: Penyusutan 199,192 197,804 Depreciation Pemeliharaan 73,867 62,860 Maintenance Beban administrasi 66,074 56,229 Administrative expenses Jasa pabrikan 63,805 54,297 Manufacture services Pengantongan 37,416 31,840 Packaging Lainnya 19,510 16,601 Others Sub jumlah 2,371,189 2,256,941 Sub total Pembelian barang jadi 50,037 31,961 Purchase of finished goods Persediaan barang jadi awal tahun 617,560 498,514 Finished goods at beginning of year Persediaan barang jadi akhir tahun (844,067) (617,560) ` Finished goods at end of year Jumlah 2,194,719 2,169,856 Total







26. BEBAN USAHA 26. OPERATING EXPENSES

a. Beban penjualan a. Selling expenses

2015 2014

Distribusi 194,296 162,951 Distribution Kesejahteraan 13,507 10,805 Welfare Umum 4,920 1,168 General Jasa 3,293 2,391 Services Gaji 2,336 10,038 Salary Penyusutan 1,004 714 Depreciation Pemeliharaan 486 2,368 Maintenance Lain-lain 677 681 Others Sub jumlah 220,519 191,116 Sub total

b. Beban umum dan administrasi b. General and administrative expenses 2015 2014*

Kesejahteraan 51,721 81,008 Welfares Gaji 34,144 45,770 Salary Jasa profesional 14,463 21,708 Professional fee Pemeliharaan 14,231 20,130 Maintenance Umum 24,121 15,834 General Transport dan perjalanan dinas 13,672 4,110 Travelling and transportation Administrasi bank 7,752 7,213 Bank administration Beban administrasi 5,622 3,195 Administrative expenses Pendidikan dan pelatihan 3,486 3,857 Training dan education Penyusutan 3,270 10,333 Depreciation Sewa 1,939 2,215 Rent Perpajakan 888 858 Taxes Lain-lain 1,685 776 Others Sub jumlah 176,994 217,007 Sub total Jumlah 397,513 408,123 Total


27. BEBAN KEUANGAN 27. FINANCIAL EXPENSES

2015 2014

Pinjaman bank 157,512 206,415 Bank loans Pinjaman kepada entitas induk 70,744 37,684 Loan from parent entity Lain-lain - 81 Others Jumlah 228,256 244,180 Total








28. BEBAN LAINNYA 28. OTHER EXPENSES

a. Pendapatan lainnya a. Other Income 2015 2014

Produk samping 6,211 4,055 By products Sewa alat berat dan wisma 60 126 Rental equipment and guest house Klaim asuransi - 3,843 Insurance claim Lain-lain 14,083 10,502 Others Sub jumlah 20,354 18,526 Sub total

b. Beban lainnya b. Other Expenses

2015 2014

Rugi selisih kurs 66,545 12,532 Loss on foreign exchange Produk susut 5,775 16,180 Shrinkage products Lain-lain 19,668 2,646 Others Sub jumlah 91,988 31,358 Sub total Jumlah - neto (71,634) (12,832) Total – net

29. SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 29. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

a. Hubungan dengan pihak berelasi a. Relations with related parties

Sifat Hubungan/ Entitas Berelasi/ Jenis Transaksi/ Nature of Relationship Related Parties Nature of Transaction

Entitas induk/ PT Pupuk Indonesia (Persero) Fasilitas kredit modal kerja, pinjaman pemegang saham, utang Parent entity usaha/Working capital loan facility, shareholder’s loan, trade payables

Entitas yang berelasi dengan PT Pertamina Hulu Energi Pemasok gas/Gas supplier Pemerintah/Government related PT Pertamina Gas Pemasok gas/Gas supplier entities PT Pertamina (Persero) Pemasok bahan bakar minyak/Fuel oil supplier PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Pemasok tenaga listik/ Electricity supplier PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Penempatan giro, fasilitas kredit modal kerja/ Placement of current accout, working capital loan facility PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Penempatan giro, fasilitas kredit modal kerja/ Placement of current accout, working capital loan facility PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Penempatan giro, deposito, fasilitas kredit modal kerja, kredit investasi/ Placement of current accout, deposit, working capital loan facility, investment credit facility

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Penempatan aset program/Placement of assetprogram SKK Migas Utang usaha/Trade payables PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Transaksi sewa gudang/Warehouse rent transaction PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Piutang lain-lain/Other receivables PT Telekomunikasi Selular Piutang lain-lain/Other receivables PT Asean Aceh Fertilizer Piutang lain-lain, utang usaha/Other receivables, trade payables PT Kertas Kraft Aceh (Persero) Utang usaha/Trade payables PT Arun NGL Utang usaha/Trade payables Dispenda Aceh Jeumpa Utang usaha/Trade payables

Entitas sepengendali/ PT Pupuk Kalimantan Timur Piutang usaha, utang usaha/Trade receivables, trade payables Under common control entities PT Pupuk Kujang Cikampek Piutang usaha, utang usaha/Trade receivables, trade payables PT Mega Eltra Utang usaha/Tradepayables PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Utang usaha/Trade payables

Program imbalan pasca kerja/ Yayasan Tabungan Hari Tua PT PIM Pembayaran iuran program imbalan pasca kerja/Contribution payments of

Post-employment benefit plan post-employmen benefits program Dana Pensiun Lembaga Keuangan BNI Pembayaran iuran program pensiun manfaaat pasti/ Contribution payments of defined benefits pension program







29. SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)

29. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

b. Rincian transaksi b. Transaction details

Saldo signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Significant related party accounts were as follows:

2015 2014

Kas dan setara kas (Catatan 5) 77,216 77,438 Cash and cash equivalents (Note5) Piutang usaha bersih (Catatan 6) 9,739 47,463 Trade receivables, net (Note 6) Piutang subsidi (Catatan 7) 1,579,256 1,948,341 Subsidy receivables (Note 7) Aset keuangan lancar lainnya - neto Other current financial assets - net (Catatan 10) 486 5,971 (Note 10) 1,666,697 2,086,658 Persentase terhadap As a percentage jumlah aset (%) 31,34 35,77 of total assets (%) Utang usaha (Catatan 16) 214,839 386,767 Trade payable(Note 16) Liabilitas keuangan jangka Other short term financial pendek lainnya (Catatan 17) 90,181 83,356 liabilities (Note 17) Pinjaman jangka pendek (Catatan 15) 987,156 1,062,156 Short-term loans (Note 15) Utang bank sindikasi (Catatan 20) 31,015 99,535 Syndicated bank loan (Note 20) Pinjaman pemerintah yang Restructured government debt direstrukturisasi (Catatan 20) 264,260 476,606 (Note 20) Pinjaman pemegang saham (Catatan 20) 711,000 711,000 Shareholder loan (Note 20) 22,298,451 2,819,420

b. Rincian transaksi (lanjutan) b. Transaction details (continued)

2015 2014

Persentase terhadap As a percentage jumlah liabilitas (%) 67.87 71.18 of total liabilities (%)

Piutang usaha Trade receivables Entitas sepengendali Under common control entity

PT Petrokimia Gresik 9,739 47,463 PT Petrokima Gresik

Persentase terhadap total aset (%) 0.18 0.82 As a percentage of total assets (%)

Aset keuangan lancar lainnya Other current financial asset Entitas yang berelasi dengan Pemerintah Under common control entity

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) 244 141 PT Pelabuhan Indonesia (Persero)

Entitas sepengendali Under common control entity PT Rekayasa Industri - 2,276 PT Rekayasa Industri

Entitas induk Parent entity PT Pupuk Indonesia (Persero) 10 23 PT Pupuk Indonesia (Persero) Jumlah 254 2,440 Total

Persentase terhadap jumlah aset (%) 0.00 0.04 As a percentage of total assets (%)

Aset keuangan tidak lancar lainnya Other non-current financial asset Entitas sepengendali Under common control entity

PT Pupuk Indonesia Energi 5,000 5,000 PT Pupuk Indonesia Energi

Persentase terhadap jumlah aset (%) 0.09 0.09 As a percentage of Total assets (%)











2015 2014

Utang usaha Trade payables Entitas yang berelasi dengan Pemerintah Under common control entity

PT Pertamina Hulu Energi 141,433 - PT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina Arun Gas 1,386 - PT Pertamina Arun Gas PT Arun NGL 5,945 - PT Arun NGL SKK Migas - 242,690 SKK Migas PT Asean Aceh Fertilizer 278 5,393 PT Asean Aceh Fertilizer PT Kertas Kraft Aceh 397 3,278 PT Kertas Kraft Aceh PT Pertamina (Persero) 954 407 PT Pertamina (Persero) Dispenda Aceh 322 - Dispenda Aceh PT PLN (Persero) - 304 PT PLN (Persero)

Entitas induk Parent entity

PT Pupuk Indonesia (Persero) 146 16,588 PT Pupuk Indonesia (Persero) Entitas sepengendali Under common control entity

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 61,267 106,262 PT Pupuk Sriwidjaja Palembang PT Pupuk Kalimantan Timur 2,675 7,670 PT Pupuk Kalimantan Timur PT Pupuk Kujang Cikampek 36 - PT Pupuk Kujang Cikampek PT Petrokimia Gresik - 4,166 PT Petrokimia Gresik 214,839 386,758

Persentase terhadap jumlah kewajiban (%) 6.34 9.76 As a percentage of total liabilites (%)

Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Other short-term financial liabilities Entitas yang berelasi dengan Pemerintah Under common control entity

PT Kertas Kraft Aceh (Persero) 72,537 65,034 PT Kertas Kraft Aceh (Persero) Pemerintah Republik Indonesia 15,959 15,959 Government of Republic of Indonesia PT Asuransi Jiwasraya (Persero) 1,373 1,411 PT Asuransi Jiwasraya (Persero)

Yayasan Tabungan Hari Tua PT PIM 312 952 Yayasan Tabungan Hari Tua PT PIM 90,181 83,356

Persentase terhadap jumlah kewajiban (%) 2.63 2.10 As a percentage of total liabilites (%) Transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Related parties transactions are as follows:

2015 2014

Penjualan Sales Entitas sepengendali Under common control entity

PT Petrokimia Gresik 37,296 225,993 PT Petrokimia Gresik

Jumlah 37,296 225,993 Total

Persentase terhadap jumlah pendapatan (%) 1.23 7.59 As a percentage of sales (%)

Pendapatan bunga Interest income Entitas yang berelasi dengan Pemerintah Government related entity

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 3,314 2,843 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 258 323 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 110 65 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Jumlah 3,682 3,231 Total Persentase terhadap jumlah pendapatan (%) bunga (%) 100 100 As a percentage of interest income (%)

Beban jasa pergudangan Warehouse management fee Entitas yang berelasi dengan Pemerintah Government related entity

PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) 17,024 4,240 PT Bhanda Ghara Reksa (Persero)

Persentase terhadap beban penjualan 7.7 2.2 As a percentage of selling expense (%)










2015 2014

Beban bunga kredit modal Working capital loan kerja interest expense Entitas yang berelasi dengan Pemerintah Government related entity

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 113,994 130,906 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 9,169 10,361 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Pupuk Indonesia (Persero) 1,973 12,458 PT Pupuk Indonesia (Persero)

Jumlah 125,136 153,725 Total Beban bunga pinjaman Shareholder loan interest pemegang saham expense Entitas induk Parent entity

PT Pupuk Indonesia (Persero) 70,745 36,371 PT Pupuk Indonesia (Persero)

Beban bunga pinjaman Syndicate loan sindikasi interest expense

Entitas yang berelasi dengan Pemerintah Government related entity

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 3,539 16,898 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 3,299 15,550 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1,409 4,923 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Jumlah 8,247 37,371 Total

c. Kompensasi manajemen kunci c. Key management compensation

Jumlah kompensasi yang diterima Dewan Direksi dan Komisaris dalam bentuk gaji dan imbalan kerja jangka pendek untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, sebagai berikut:

Total compensation for Board of Directors and Commisioners in a form of salary and short term employee benefit for the years ended 31 December 2015 and 2014, are as follows:

2015 2014

Imbalan kerja jangka pendek 6,627 6,172 Short-term employee benefits Jumlah 6,627 6,172 Total Tidak ada imbalan kerja jangka panjang lainnya yang diberikan kepada Dewan Direksi dan Komisaris pada tahun 2015 dan 2014.

There is no other long-term employee benefit provided to the Board of Directors and Commisioners for the year of 2015 and 2014.








30. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN

30. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES

Berikut ini adalah kategori aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada 31 Desember 2015 dan 2014:

The following are the financial assets and financial liabilities of the Company as of 31 December 2015 and 2014:

2015 Pinjaman Nilai wajar diakui Aset keuangan dan piutang/ melalui laba rugi/ lainnya/ Jumlah/ Loans and Fair value through Other financial Total receivables profit and loss assets set keuangan Financial assets Kas dan setara kas 77,246 77,246 - - Cash and cash equivalents Piutang usaha 9,739 9,739 - - Trade receivables Piutang subsidi 1,598,637 1,598,637 - - Subsidy receivable Aset keuangan lancar lainnya 5,083 5,083 - - Other current financial asset Aset keuangan tidak lancar

lainnya 5,000 5,000 - - Other non-current financial asset Jumlah aset keuangan 1,695,705 1,695,705 - - Total financial assets

Total nilai Liabilitas tercatat/ keuangan lainnya/ Total carrying Other financial amount liabilities

Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman jangka pendek 1,212,156 1,212,156 Short-term loans Utang usaha 246,635 246,635 Trade payables Bagian lancar atas pinjaman jangka panjang 295,275 295,275 Current portion of long-term loans Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 92,030 92,030 Other short-term financial liabilities Akrual 85,511 85,511 Accruals Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 30,828 30,828 Short-term employee benefit liabilities Utang jangka panjang 711,000 711,000 Long-term loans Liabilitas lain-lain 64,936 64,936 Other liabilities Jumlah liabilitas keuangan 2,738,371 2,738,371 Total financial liabilities

2014 Pinjaman Nilai wajar diakui Aset keuangan dan piutang/ melalui laba rugi/ lainnya/ Jumlah/ Loans and Fair value through Other financial Total receivables profit and loss assets Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas 77,466 77,466 - - Cash and cash equivalents Piutang usaha 47,463 47,463 - - Trade receivables Piutang subsidi 1,955,786 1,955,786 - - Subsidy receivable Aset keuangan lancar lainnya 127,567 127,567 - - Other current financial asset Aset keuangan tidak lancar lainnya 5,000 5,000 - - Other non-current financial asset Jumlah aset keuangan 2,213,282 2,213,282 - - Total financial assets

Total nilai Liabilitas tercatat/ keuangan lainnya/ Total carrying Other financial amount liabilities

Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman jangka pendek 1,262,156 1,262,156 Short-term loans Utang usaha 436,629 436,629 Trade payables Bagian lancar atas pinjaman jangka panjang 337,838 337,838 Current portion of long-term loans Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 96,941 96,941 Other short-term financial liabilities Akrual 45,372 45,372 Accruals Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 35,637 35,637 Short-term employee benefit liabilities Utang jangka panjang 949,303 949,303 Long-term loans Liabilitas lain-lain 65,502 65,502 Other liabilities

Jumlah liabilitas keuangan 3,229,378 3,229,378 Total financial liabilities Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen dapat dipertukarkan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.

Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation.







31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 31. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT

Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Perusahaan terekspos terhadap berbagai risiko keuangan: risiko pasar (termasuk dampak risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit, dan risiko likuiditas. Tujuan dari manajemen risiko Perusahaan adalah untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengelola risiko dasar dalam upaya melindungi kesinambungan bisnis dalam jangka panjang dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Perusahaan.

The Company’s activities are exposed to a variety of financial risks: market risk (including foreign currency exchange rates risk and interest rates risk), credit risk and liquidity risk. The objectives of the Company’s risk management are to identify, measure, monitor and manage basic risks in order to safeguard the Company's long-term business continuity and to minimise potential adverse effects on the financial performance of the Company.

Fungsi manajemen risiko keuangan dijalankan oleh Departemen Manajemen Risiko di bawah kebijakan-kebijakan yang disetujui oleh Direksi. Departemen Manajemen Risiko mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko-risiko keuangan.

Financial risk management is carried out by a Risk Management Department under policies approved by the Board of Directors. Risk Management Department identifies and evaluates financial risks.

a. Faktor risiko keuangan a. a. Financial risk factors

i) Risiko pasar i) i) Market risk

Risiko nilai tukar mata uang asing

Foreign exchange risk

Perubahan nilai tukar telah, dan diperkirakan akan terus, memberikan pengaruh terhadap hasil usaha dan arus kas Perusahaan. Beberapa belanja modal dan pembelian bahan baku berupa gas alam adalah, dan diperkirakan akan terus, didenominasi dengan mata uang Dolar Amerika Serikat.

Changes in exchange rates have affected and may continue to affect the Company’s results of operations and cash flows. Some of the Company’s capital expenditures and purchase of raw material in the form of natural gas are, and are expected to continue to be, denominated in United States Dollars.

Pada tanggal 31 Desember 2015, jika Rupiah melemah/menguat 5% terhadap mata uang asing dengan seluruh variabel lain tetap, maka laba sebelum pajak periode berjalan berkurang/bertambah Rp7.700 pada tahun 2015 terutama yang timbul sebagai akibat kerugian selisih kurs atas penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing.

As at 31 December 2015, if the Rupiah had weakened/strengthen by 5% against the foreign currency with all other variables held constant, the profit for the period would have been lower/higher by Rp7,700 in 2015 mainly as a result of foreign exchange losses on the translation of monetary assets and liabilities denominated in a foreign currency.

Risiko tingkat suku bunga Interest rate risk Risiko suku bunga Perusahaan terutama timbul dari pinjaman jangka pendek dan panjang dalam mata uang Rupiah dan AS Dollar. Risiko suku bunga dari kas dan deposito tidak signifikan dan semua instrumen keuangan lainnya tidak dikenakan bunga. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat bunga variabel mengekspos Perusahaan terhadap risiko suku bunga arus kas.

The Company’s interest rate risk arises from short-term and long-term borrowings denominated in Rupiah and US Dollars. The interest rate risk from cash and deposits are not significant and all other financial instruments are not interest bearing. Borrowing issued at variable rates exposes the Company to cash flow interest rate risk.








31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN(lanjutan) 31. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT(continued)

a. Faktor risiko keuangan (lanjutan) b. a. Financial risk factors (continued)

i) Risiko pasar (lanjutan) ii) i) Market risk (continued) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued) Kebijakan keuangan memberikan panduan bahwa eksposur tingkat bunga harus diidentifikasi dan diminimalisasi/dinetralisasi secara tepat waktu.

The treasury policy sets the guideline that the interest rate exposure shall be identified and minimised/neutralised promptly.

Pada tanggal 31 Desember 2015, jika tingkat suku bunga atas pinjaman jangka pendek dan panjang 100 basis poin lebih tinggi/lebih rendah, dengan asumsi semua variabel lain konstan, beban keuangan untuk tahun berjalan akan menjadi lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp19.232 (31 Desember 2014: Rp20.727).

As at 31 December 2015, if interest rates on short-term and long-term borrowings had been 100 basis points higher/lower with all other variables held constant, the finance costs for the year would have been Rp19,232 (31 December 2014: Rp20,727) lower/higher.

ii) Risiko kredit iii) ii) Credit risk

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah maksimum eksposur dari risiko kredit adalah Rp1.690.678 (31 Desember 2014: Rp2.208.282). Risiko kredit terutama berasal dari penempatan dana pada bank, piutang usaha, piutang subsidi, piutang lain-lain dan deposito yang dibatasi penggunaannya.

As at 31 December 2015, the total maximum exposure from credit risk was Rp1,690,678 (31 December 2014: Rp2,208,282). Credit risk arises from cash in banks, trade receivables, subsidy receivables, other receivables and restricted deposits.

Semua kas dan deposito di bank ditempatkan di bank asing dan lokal yang berelasi dengan pemerintah yang memiliki reputasi dan memiliki kualitas kredit yang baik terlihat dengan sebagian besar bank tersebut berperingkat “AAA” dari lembaga pemeringkat Pefindo.

All the cash and deposits in banks are placed in reputable foreign and government-related banks and have good credit quality as evidenced by most of the banks are rated "AAA" based on Pefindo.

Risiko kredit pada piutang subsidi pupuk dianggap dapat diabaikan, sebab pihak yang bersangkutan merupakan Pemerintah Indonesia.

The credit risk on receivables on fertilizer subsidy is considered negligible, since the counterparty is the Government of Indonesia.







31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN(lanjutan) 31. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT(continued) c. a. Faktor risiko keuangan (lanjutan) d. a. Financial risk factors (continued)

ii) Risiko kredit (lanjutan) iv) ii) Credit risk (continued)

Kualitas kredit dari piutang usaha dan aset keuangan lancar lainnya yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai dapat diperkirakan dengan mengacu pada data historis terkait tingkat gagal bayar penerbit aset keuangan:

The credit quality of trade receivables and other current financial assets that are neither past due nor impaired can be assessed by reference to historical information about counterparty default rates:

2015 Belum jatuh Telah jatuh Telah jatuh tempo dan tempo tetapi tempo dan tidak mengalami tidak mengalami mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ penurunan nilai/ Neither past due Past due Past due and nor impaired but not impaired impaired Jumlah/Total Piutang usaha 729 9,010 - 9,739 Trade receivable Piutang lain-lain 3,612 527 24,958 29,097 Other receivables Jumlah 4,341 9,537 24,958 38,836 Total

2014 Belum jatuh Telah jatuh Telah jatuh tempo dan tempo tetapi tempo dan tidak mengalami tidak mengalami mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ penurunan nilai/ Neither past due Past due Past due and nor impaired but not impaired impaired Jumlah/Total Piutang usaha 47,463 - - 47,463 Trade receivable Piutang lain-lain 867 5,247 14,329 20,443 Other receivables Jumlah 48,330 5,247 14,329 67,906 Total

Manajemen yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Perusahaan memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, perjanjian yang mengikat secara hukum untuk penjualan pupuk, non-pupuk, dan jasa lainnya yang telah dilakukan, dan secara historis mempunyai tingkat yang rendah untuk piutang usaha yang bermasalah.

The management is confident in its ability to continue to control and maintain minimal exposure to credit risk, since the Company has clear policies on the selection of customers, legally binding agreements in place for sale of fertilizer and non-fertilizer and other services rendered, and historically low levels of bad debts.








31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN(lanjutan) 31. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT(continued) e. a. Faktor risiko keuangan (lanjutan) f. a. Financial risk factors (continued)

ii) Risiko kredit (lanjutan) v) ii) Credit risk (continued)

Kebijakan umum Perusahaan untuk penjualan pupuk, non-pupuk, dan jasa lainnya untuk pelanggan yang sudah ada dan pelanggan baru adalah sebagai berikut:

The Company’s general policies for sale of fertilizer and non-fertilizer and other services rendered to new and existing customers are as follows:

- memilih pelanggan dengan kondisi

keuangan yang kuat dan reputasi yang baik.

- selecting customers with strong financial conditions and good reputations.

- menerima pelanggan baru dan penjualan pupuk, non-pupuk, dan jasa lainnya disetujui oleh pihak yang berwenang sesuai dengan kebijakan delegasi kekuasaan Perusahaan.

- acceptance of new customers and sale of fertilizer and non-fertilizer and other services rendered being approved by the authorised personnel according to the Company’s delegation of authority policy.

- meminta pembayaran dimuka untuk penjualan pupuk dan non-pupuk untuk pelanggan lama dan baru.

- requesting advances payments for sale of fertilizer and non-fertilizer for recurring and new customers.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Manajemen berpendapat bahwa tidak terjadi konsentrasi risiko kredit karena tidak terdapat satu pihak yang memiliki nilai saldo lebih besar dari 10% dari seluruh nilai piutang dan aset keuangan lancar lainnya.

As at 31 December 2015, Management is of the opinion that there is no concentration of credit risk as there is no parties which has outstanding balance more than 10% from the total receivables and other current financial assets.

iii) Risiko likuiditas vi) iii) Liquidity risk

Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul dalam situasi dimana posisi arus kas Perusahaan mengindikasikan bahwa arus kas masuk dari pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk memenuhi arus kas keluar untuk pengeluaran jangka pendek. Untuk mengatur risiko likuiditas, Perusahaan memonitor dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang diperkirakan cukup untuk mendanai kegiatan operasional Perusahaan dan mengurangi pengaruh fluktuasi arus kas. Manajemen Perusahaan juga secara rutin memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual, termasuk profil jatuh tempo pinjaman, dan secara terus-menerus menilai kondisi pasar keuangan untuk kesempatan memperoleh dana. Sebagai tambahan, Perusahaan juga mengatur untuk memiliki fasilitas stand-by loan yang dapat ditarik sesuai dengan permintaan untuk mendanai kegiatan operasi pada saat diperlukan.

Liquidity risk is defined as a risk that arises in situations where the cash inflow from short-term revenue is not enough to cover the cash outflow of short-term expenditure. To manage its liquidity risk, the Company monitors its level of cash and cash equivalents, and maintains these at a level deemed adequate to finance the Company's operational activities and to mitigate the effect of fluctuations in cash flow. The Company's management also regularly monitors projected and actual cash flow, including loan maturity profiles and continuously assesses the financial markets for opportunities to raise funds. In addition, the Company has a stand-by loan facility which can be withdrawn upon request to fund its operations when needed.







31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN(lanjutan) 31. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT(continued) a. a. Faktor risiko keuangan (lanjutan) b. a. Financial risk factors (continued)

iii) Risiko likuiditas (lanjutan) vii) iii) Liquidity risk (continued)

Tabel di bawah menunjukkan analisis jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dalam rentang waktu yang menunjukkan jatuh tempo kontraktual untuk semua liabilitas keuangan non-derivatif dimana jatuh tempo kontraktual sangat penting untuk pemahaman terhadap arus kas. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel adalah arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto (termasuk pembayaran pokok dan bunga).

The following table analyse the Company’s financial liabilities into relevant maturity groupings based on their contractual maturities for all non-derivative financial liabilities instruments for which the contractual maturities are essential for an understanding of the timing of the cash flows. The amounts disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows (including principal and interest payment).

2015

< 1 tahun/ 1 – 5 tahun/ > 5 tahun/ Jumlah/ <1 years 1 – 5 years > 5 years Total

Liabilitas Liabilities Pinjaman bank – jangka pendek 1,312,159 - - 1,312,159 Bank Loans - short-term Utang usaha 246,635 - - 246,635 Trade payables Utang bank - bagian Bank loans jangka pendek 297,266 - - 297,266 current portion Liabilitas keuangan Other short-term financial jangka pendek lainnya 76,071 - 15,959 92,030 liabilities Akrual 85,511 - - 85,511 Accruals Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 30,828 - - 30,828 benefit liabilities Pinjaman Pemerintah Restructured Government yang direstrukturisasi 238,303 - - 238,303 debt Pinjaman pemegang saham - 976,292 - 976,292 Shareholder loan

Jumlah liabilitas keuangan 2,286,773 976,292 15,959 3,279,024 Total financial liabilities

2014

< 1 tahun/ 1 – 5 tahun/ > 5 tahun/ Jumlah/ <1 years 1 – 5 years > 5 years Total

Liabilitas Liabilities Pinjaman bank – jangka pendek 1,328,118 - - 1,328,118 Bank Loans - short-term Utang usaha 431,257 5,372 - 436,629 Trade payables Utang bank - bagian Bank loans jangka pendek 77,770 35,202 - 112,972 current portion Liabilitas keuangan Other short-term financial jangka pendek lainnya 31,907 - - 31,907 liabilities Akrual 45,373 - - 45,373 Accruals Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 35,637 - - 35,637 benefit liabilities Pinjaman Pemerintah Restructured Government yang direstrukturisasi 238,303 238,303 - 476,606 debt Pinjaman pemegang saham - - 1,064,722 1,064,722 Shareholder loan

Jumlah liabilitas keuangan 2,188,365 278,877 1,064,722 3,531,964 Total financial liabilities

iv) Estimasi nilai wajar viii) iv) Fair value estimation

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

The fair value of financial assets and liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.








31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN(lanjutan) 31. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT(continued) a. a. Faktor risiko keuangan (lanjutan) b. a. Financial risk factors (continued)

iv) Estimasi nilai wajar (lanjutan) ix) iv) Fair value estimation (continued)

Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.

Fair value is the amount for which an asset could be exchanged or a liability settled between knowledgeable and willing parties in an arm's length transaction.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan lainnya mendekati nilai wajarnya karena sifat jangka pendek dari instrumen keuangan. Sedangkan untuk pinjaman jangka panjang, sudah menggunakan tingkat suku bunga sesuai dengan pasar kecuali untuk pinjaman kepada induk perusahaan.

As at 31 December 2015 and 2014, the carrying amounts of other financial assets and liabilities approximate their fair values because of the short-term nature of the financial instruments. While for long-term borrowing, the market driven interest rate has been applied except for long term loan from the parent company.

PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

SFAS No. 68, “Fair Value Measurement”, requires disclosure of fair value measurements through the following fair value measurement hierarchy:

Harga dikutip (tidak disesuaikan) dalam

pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1).

Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1).

Input selain harga yang dikutip dari

pasar yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya turunan dari harga) (Tingkat 2).

Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices) (Level 2).

Input untuk aset atau liabilitas yang

bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).

Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (that is, unobservable inputs) (Level 3).

Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari liabilitas keuangan yang tidak disajikan Perusahaan pada nilai wajarnya:

The table below describes the carrying amounts and fair value of financial liabilities that are not presented by the Company at fair value:

31 Desember/December 2015 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair value

Pinjaman jangka panjang Long-term loan - PT Pupuk Indoenesia (Persero) 711,000 617,529PT Pupuk Indonesia (Persero)

31 Desember/December 2014 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair value

Pinjaman jangka panjang - Long-term loan - PT Pupuk Indoenesia (Persero) 711,000 623,544PT Pupuk Indonesia (Persero)







31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN(lanjutan) 31. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT(continued) c. a. Faktor risiko keuangan (lanjutan) d. a. Financial risk factors (continued)

iv) Estimasi nilai wajar (lanjutan) x) iv) Fair value estimation (continued)

Nilai wajar dari utang jangka panjang pemegang saham di atas dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga yang dikenakan fasilitas utang bank jangka panjang terakhir yang didapatkan Perusahaan.

The fair value of long-term shareholder’s loans above is measured using discounted cash flows based on the interest rate of the latest bank loan facilities entered by the Company.

32. MANAJEMEN MODAL 32. CAPITAL MANAGEMENT

Dalam mengelola permodalannya, Perusahaan senantiasa mempertahankan kelangsungan usaha serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

In managing capital, the Company safeguards its ability to continue as a going concern and to maximise benefits to the shareholders and other stakeholders.

Perusahaan secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola permodalannya untuk memastikan struktur modal dan pengembalian yang optimal bagi pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi dan belanja modal, serta mempertimbangkan kebutuhan modal di masa yang akan datang.

The Company actively and regularly reviews and manages its capital to ensure the optimal capital structure and return to the shareholders, taking into consideration the efficiency of capital use based on operating cash flow and capital expenditure and also consideration of future capital needs.

Perusahaan juga berusaha mempertahankan keseimbangan antara tingkat pinjaman dan posisi ekuitas untuk memastikan struktur modal dan pengembalian yang optimal. Tidak ada perubahan pada pendekatan Perusahaan dalam mengelola permodalannya selama tahun berjalan.

The Company also seeks to maintain a balance between its level of borrowing and equity position in order to ensure the optimal capital structure and return. There were no changes in the Company’s approach to capital management during the year.

33. KONTRAK DAN PERJANJIAN PENTING 33. SIGNIFICANT CONTRACTS AND

AGREEMENTS Pada tanggal 27 November 2014, Perusahaan mengadakan Perjanjian Penjualan Gas (“LOA”) dengan Exxonmobil oil Indonesia Inc, dimana Perusahaan setuju untuk membeli gas dengan volume tertentu. Jangka waktu perjanjian dimulai pada tanggal 27 November 2014 dan berakhir untuk tanggal yang lebih awal daripada: (a) 11 Desember 2014 (berdasarkan 14 hari

sejak 27 November 2014); atau (b) Ditandatanganinya PJBG yang baru; atau (c) Hari dimana, para penjual berdasarkan

kebijakannya sendiri yang absolut, kelanjutan produksi gas tidak dapat dilanjutkan.

On 27 November 2014, the Company entered into gas agreement (“LOA”) with Exxonmobil oil Indonesia Inc, whereby the Company agree to buy tail gas with the certain volume. The period of the agreement is started from 27 November 2014 and the date end of the agreement, at the earlier of: (a) 11 December 2014 (based on 14 days starting

27 November 2014); or (b) Signing of a new Gas Sales Agreement

(“GSA”); or (c) The day on which, in Sellers’s sole and

absolute discretion, the continuation of the production of gas is no longer warranted.








33. KONTRAK DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

33. SIGNIFICANT CONTRACTS AND AGREEMENTS(continued)

Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan yang terakhir adalah pada tanggal 30 Juni 2015 dan berakhir pada tanggal yang lebih awal daripada: (a) Hari pada saat berakhirnya Kontrak Kerja

Sama (“KKS”) masing-masing untuk wilayah kerja Blok B dan wilayah Kerja Blok NSO; atau

(b) Ditandatanganinya PJBG; atau (c) Hari dimana terjadi suatu perubahan situasi

operasional dimana kelanjutan produksi gas tidak dapat dilanjutkan berdasarkan kebijakan para penjual.

Harga jual kontrak disesuaikan setiap tahun yang sudah disepakati bersama antara penjual dengan Perusahaan.

Pada tanggal 16 September 2015, Perusahaan mengadakan Perjanjian Novasi dimana perjanjian gas dengan Exxonmobil Oil Indonesia Inc dialihkan kepada PT Pertamina Hulu Energi. Pada bulan Januari 2015, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT Pertamina (Persero), dimana Perusahaan setuju untuk membeli gas dengan jumlah volume sebesar 175,237 BBTU dengan harga yang telah disepakati dalam perjanjian dan dtinjau kembali apabila terjadi perubahan harga gas. Jangka waktu Perjanjian dimulai pada saat tanggal penandatanganan perjanjian ini dan berakhir tiga belas tahun sejak pertama kali penerimaan penyerahan gas.

The agreement has been several amended, the latest amendment is on 30 June 2015 and the date end of the agreement, at the earlier of: (a) The day on which the Production Sharing

Contract (“PSC”) each for block B contract area and the NSO Block contract Area and its extension thereof (if any); or

(b) Signing of a GSA; or (c) The day on which a change in operational

circumtances occurs where the continuation of the production of gas is no longer warranted all in Seller’s sole discretion.

The contract’s sales price is adjusted on period basis that have been agreed between the seller and the Company.

On 16 September 2015, the Company entered into Novation Agreement whereby the gas agreement with Exxonmobil Oil Indonesia Inc was assigned to PT Pertamina Hulu Energi. In January 2015, the Company entered into a gas sales and purchase agreement with PT Pertamina (Persero), whereby the Company agreed to purchase gas totalling of 175,237 BBTU at a gas price based on the contract and will be reviewed if there are any changes in the gas price. The agreement will be effective at the date of signing agreement and will expire thirteen years after the first gas delivery.

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 12-1605 LN tanggal 29 November 2012, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ setuju untuk memberikan pinjaman jangka pendek kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) dan entitas anak dalam bentuk fasilitas kredit tanpa komitmen untuk mendukung kebutuhan modal kerja jangka pendek, termasuk untuk kebutuhan transaksi impor (Letter of credit sight, usance, acceptance, dan SKBDN), jaminan pengapalan, dan bank garansi dengan total batas kredit sebesar Rp1.000.000.

Based on the Loan Agreement No. 12-1605 LN dated 29 November 2012, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ agreed to provide short term loans to PT Pupuk Indonesia (Persero) and subsidiaries in the form of uncommitted of credit facillities to finance working capital requirements, including the transaction of import (letter of credit sight, usance, acceptance, and SKBDN), Shipping Guarantee, and bank guarantee, with the total credit limit of Rp1,000,000.







33. KONTRAK DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

33. SIGNIFICANT CONTRACTS AND AGREEMENTS(continued)

Dengan alokasi sebagai berikut: With the allocation follows are as follows:

Batas/Limit (Rupiah)

PT Pupuk Indonesia (Persero) 30,000 PT Pupuk Indonesia (Persero) Tingkat 1 1st Tier PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 750,000 PT Pupuk Sriwidjaja Palembang PT Petrokimia Gresik ditambah 50% dari batas Tingkat 2/ PT Petrokimia Gresik PT Pupuk Kalimantan Timur plus 50% of 2nd Tier Limit PT Pupuk Kalimantan Timur Tingkat 2 2nd Tier PT Pupuk Kujang Cikampek 200,000 PT Pupuk Kujang Cikampek PT Pupuk Iskandar Muda ditambah 50% dari batas Tingkat 2/ PT Pupuk Iskandar Muda PT Rekayasa Industri plus 50% of 2nd Tier Limit PT Rekayasa Industri Tingkat 3 3rd Tier PT Mega Eltra 200,000 PT Mega Eltra

34. OTORISASI LAPORAN KEUANGAN 34. AUTHORISATION OF FINANCIAL

STATEMENTS

Laporan keuangan ini diotorisasi untuk diterbitkan sesuai dengan resolusi Direksi PT Pupuk Iskandar Muda tanggal 18 Maret 2015.

This financial statements were authorized for issue in accordance with a resolution of the Board of Directors of PT Pupuk Iskandar Muda on 18 March 2016.

.1.



Kantor Pusat - Main Office:

Jl. Medan - Banda Aceh PO. Box 021 Krueng Geukueh, Aceh Utara, Indonesia

Phone: (62-645) 56222 - Fax: (62-645) 56095

www.pim.co.id - Email: [email protected]

Kantor Perwakilan - Representative:

Jl. Bangka Raya No. 107, PO. Box 4177 Jakarta, Indonesia

Phone: (62-21) 71793227; Fax: (62-21) 71790964

Info Layanan Pelanggan / Keluhan Pelanggan:

Info Customer Service / Customer Complaints:

Hotline: 0645 - 56700 - SMS: 0811 6711 222

Email: [email protected]

Documents

Laporan Tahunan - pim.co.id · Ikhtisar Kinerja Perusahaan 5 Tahun (2011-2015) 5 Years Performance Highlights (2011-2015) 20 ... kedepan yang terus tumbuh dan berkelanjutan. ... tambang