Upload
faisal-ijo
View
177
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN AWAL
FISIKA EKSPERIMEN II
SEL SURYA
Nama : Faizal
NPM : 140310100056
Partner : Anisa Fitriana
NPM : 140310100087
Jadwal Praktikum : Rabu, 31 Oktober 201, 07.30 – 10.00 WIB
Asisten :
LABORATORIUM FISIKA LANJUT
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2012
LEMBAR PENGESAHAN
SEL SURYA
Nama : Faizal
NPM : 140310100056
Partner : Anisa Fitriana
NPM : 140310100087
Jadwal Praktikum : Rabu, 31 Oktober 201, 07.30 – 10.00 WIB
Asisten :
Jatinangor, 31 Oktober 2012
Laporan Awal Speaken Laporan Akhir
Asisten
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini penggunaan listrik sangat vital kehadiranya bagi
kehidupan sehari dengan berbagai manfaat contohnya adalah untuk
menonton tv dan kebiasaan lainya. Kebutuhan yang semakin meningkat
tersebut menyebabkan kebutuhan akan listrik akan semakin meningkat.
Sel surya merupakan sebuah alat yang memiliki kemampuam untuk
merubah energi cahaya menjadi energi listrik berdasarkan prinsip dari
bahan semikonduktor. Dimana fenomena ini dikenal dengan efek
fotovoltaik. Untuk kerja sel surya ditentukan oleh karakteristik elektrik
dari persambungan ini yang dapat dipelajari melalui diagram pita energi.
Pada eksperimen ini digunakan sambungan dioda p-n dari bahan dasar
silicon.
.
1.2. Identifikasi Masalah
Pada dasarnya dalam mempelajari modul kali ini erat kaitanya
dengan pemahaman tentang efek fotovoltaik dalam sel surya kemudian
penting juga untuk mempelajari dan menentukan karateriskik dalam suatu
sel surya dan yang sangat penting bagaimana optimalisasi konversi energi
surya menjadi energi listrik.
1.3. Tujuan Percobaan
Mempelajari efek fotovoltaik.
Menentukan karakteristik sel surya.
Optimalisasi konversi energi surya menjadi energi listrik.
2. Teori Dasar
Sel surya merupakan sebuah piranti yang memiliki kemampuam untuk
merubah energi cahaya menjadi energi listrik berdasarkan prinsip dari bahan
semikonduktor.Fenomena ini dikenal dengan efek fotovoltaik. Sel surya
adalah salah satu supply energi listrik alternatif yang memungkinkan untuk
dibawa kemana-mana. Sel surya memiliki kemampuan mengonversi cahaya
matahari menjadi energi listrik. Dengan bentuk yang kokoh dan tahan
terhadap pergerakan atau guncangan, sel surya merupakan solusi yang tepat
untuk dijadikan suatu portable charger. Sel surya menghasilkan tegangan
output dengan nilai yang berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang
jatuh pada permukaannya. Sel surya akan menghasilkan tegangan maksimum
saat intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan sel surya maksimal dan
akan tegangan output serta kemampuan mengalirkan arus akan turun seiring
turunnya intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan sel surya. Perubahan
nilai tegangan ini akan menghambat sistem pengisian baterei apabila sel surya
langsung dihubungkan dengan baterei. Pada saat tegangan mencapai nilai
maksimum, arus pengisian baterei bisa melebihi arus pengisian yang
dibutuhkan, hal ini dapat memperpendek usia pemakaian baterei. Begitu juga
saat tegangan output sel surya turun, maka pengisian tidak dapat berlangsung.
Proses fotovoltaik merupakan proses yang berkaitan dengan fenomena
persambungan semikonduktor (semiconductor junction). Hal ini terjadi
apabila seberkas foton dengan energi yang memadai jatuh pada daerah deplesi
sambungan p-n.
Perubahan langsung dari energi radiasi matahari menjadi energi listrik
adalah mungkin terjadi dengan efek fotovoltaik dengan menggunakan sel
surya. Istilah fotovoltaik seringkali disingkat menjadi PV. Energi radiasi
ditransfer dengan arti photoefect secara langsung menjadi elektron-elektron
dalam kristal mereka. dengan efek fotovoltaik sebuah tegangan listrik
dihasilkan dalam pengaruh dari penyerapan radiasi ionisasi. Sel surya harus
dibedakan dari sel foto yang mana konduktivitas berubah dengan diradiasi
matahari.
Sel foto membantu sebagai tempat rahasia dalam kamera sejak
konduktivitas listrik mereka dapat secara radikal berubah dengan perubahan
intensitas yang kecil. mereka menghasilkan bagaimanapun bukan tegangan
listrik sendiri dan membutuhkan sebuah baterai untuk beroperasi.
Semikonduktor
Bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah konduktor
karena celah energi yang dibentuk oleh struktur bahan ini lebih kecil dari
celah energi bahan isolator tetapi lebih besar dari celah energi bahan
konduktor, sehingga memungkinkan elektron berpindah dari satu atom
penyusun ke atom penyusun lain dengan perlakuan tertentu terhadap bahan
tersebut (pemberian tegangan, perubahan suhu dan sebagainya). Oleh karena
itu semikonduktor bisa bersifat setengah menghantar.
Sifat-sifat bahan semikonduktor
1. Resistansinya lebih besar dari resistansi konduktor logam, tetapi lebih
kecil dari resisitansi bahan dielektrik.
2. Mempunyai koefisien temperatur negatip. Resistansinya berkurang
terhadap kenaikan temperatur (sifat sangat penting).
3. Mempunyai elektron valensi 4. Artinya pada kulit terluar terdapat empat
elektron , setengah dari 8 elektron yang dibutuhkan untuk kondisi stabil.
Elektron pada kulit terluar digunakan bersama oleh atom yang saling
berdekatan sehingga tidak ada elektron bebas. Ikatan kimia yang terbentuk
dengan prinsip penggunaan bersama elektron pada kulis terluar disebut
Ikatan Kovalen.
Semikondutor tipe n dan tipe p
Ketika suatu kristal silikon di-doping dengan unsur golongan
kelima, misalnya arsen, maka atom-atom arsen itu akan menempati ruang
diantara atom-atom silikon yang mengakibatkan munculnya elektron
bebas pada material campuran tersebut. Elektron bebas tersebut berasal
dari kelebihan elektron yang dimiliki oleh arsen terhadap lingkungan
sekitarnya, dalam hal ini adalah silikon. Semikonduktor jenis ini kemudian
diberi nama semikonduktor tipe-n. Hal yang sebaliknya terjadi jika kristal
silikon di-doping oleh unsur golongan ketiga, misalnya boron, maka
kurangnya elektron valensi boron dibandingkan dengan silikon
mengakibatkan munculnya hole yang bermuatan positif pada
semikonduktor tersebut. Semikonduktor ini dinamakan semikonduktor
tipe-p. Adanya tambahan pembawa muatan tersebut mengakibatkan
semikonduktor ini akan lebih banyak menghasilkan pembawa muatan
ketika diberikan sejumlah energi tertentu, baik pada semikonduktor tipe-n
maupun tipe-p.
Dioda
Bentuk dioda yang sering digunakan terdiri dari semikonduktor jenis-p
dihubungkan dengan semikonduktor jenis-n.
Jika bahan semikonduktor jenis-p dihubungkan dengan bahan
semikonduktor jenis-n, maka amati gambar 1 dibawah .
Pada gambar diatas , muatan yang diberi lingkaran menyatakan ion, dan
muatan ini tetap di tempat, tidak bergerak walaupun diberi medan listrik. Tanda
+ dan – dalam kotak persegi menyatakan pembawa muatan intrinsik , yaitu yang
berasal dari ikatan kovalen pada atom siliko, yang menjadi bebas oleh karena
eksitasi termal. Pembawa muatan yang lain adalah muatan bebas , yaitu lubang
yang dihasilkan oleh atom akseptor pada bahan jenis-p, dan elektron bebas yang
berasal dari atom donor. Pembawa muatan bebas ini adalah pembawa muatan
ekstrinsik. Dan jika disambungkan ;
Elektron bebas pada bahan jenis-n akan berdifusi melalui sambungan ,
masuk ke dalam bahan jenis-p, dan terjadi rekombinasi dengan lubang-lubang
yang ada dalam bahan p. Sebaliknya juga terjadi , yaitu lubang bahan p
berdifusi masuk ke dalam bahan n, dan berrekombinasi dengan elektron dan
saling meniadakan muatan. Akibatnya , tepat pada sambungan p-n terjadi
daerah tanpa muatan bebas, yang disebut daerah pengosongan . Oleh karena
muatan negatif, maka dalam daerah pengosongan terjadi medan listrik, yang
melawan proses difusi selanjutnya. Dengan adanya medan listrik ini terjadi
beda potensial listrik antara bagian p dan bagian dalam daerah pengosongan.
Sebaran muatan, kuat medan listrik, dan potensial listrik pada sambungan p-n
Karakteristik Dioda adalah hubungan antara arus dioda dan beda
tegangan antara kedua ujung dioda. Untuk dioda sambungan p-n lengkung
karakteristiknya adalah ;
Pada tegangan maju lengkung karakteristik sebenarnya lebih condong
daripada lengkung teori , sebab hambatan oleh kebocoran arus melalui
pereduktor dalam dioda, yang dapat dibayangkan sebagai suatu hambatan Rs.
Nilai Rs kira-kira 10 .
Penyimpangan berikutnya adalah untuk tegangan mundur, lengkung
karakteristik dioda lebih condong daripada lengkung teori, sebab hambatan
oleh kebocoran arus melalui permukaan dioda. Hambatan ini dapat
dibayangkan sebagai suatu hambatan Rsh yang dipasang parallel dengan
dioda. Hambatan Rsh mempunyai 100 k atau lebih. Penyimpangan ketiga
adalah adanya kedadalan pada karakteristik mundur.
Kerja Solar cells
Untuk kerja solar sel ditentukan oleh karakteristik elektik dari persambungan
ini yang dapat dipelajari melalui pita energi seperti yang diperlihatkan pada
gambar.
Diagram pita energi sambungan p-n yang terjadi pada semikonduktor
dengan sidalamnya mengandung tingkat energi Fermi.
Pada keadaan setimbang (tanpa medan luar), tingkat energi Fermi EF
diseluruh bagian sama. Perbedaan konsentrasi elektron dan hole didaerah-p
dan daerah-n menyebabkan difusi elektron ke daerah-p dan hole ke daerah n.
Atom-atom pengotor akan membentuk daerah arus muatan terbatas (charge-
limited-current). Arus difusi dan field current offset dalam keseimbangan satu
sam lain.
Potensial difusi pada sambungan p-n tergantunng pada jumlah doping
dan berkaitan dengan perbedaan tingkat energi Fermi pada daerah p dan n
pada keadaan terpisah.
Jarak antara pita Valensi dan pita konduksi untuk silikon pada
temperatur kamar adalah E=1,1 eV dan potensial difusinya adalah 0,5 sampai
0,7 V. Jika cahaya/foton jatuh mengenai sambungan p-n akan terbentuk
pasangan elektron hole yang dipisahkan oleh rruang muatan. Elektron tertarik
kedaerah-n dan hole ke daerah p. Foton diserap tidak hnya pada smbungan p-
n. Tetapi juga didaerah-p diatasnya. Elektron yang dihasilkan adalah
minoritas didaerah itu, konsentrasinya berkurang sangat banyak karena
rekomendasi dan efisiensinya dan efisiensinya juga berkurang. Oleh karena
itu lapisan-p harus cukup tipis untuk elektron berdifusi sepanjang LE untuk
memasuki lapisan-n.
Jika g jumlah pasangan elaktron-hole yang dihasilkan persatuan luas
dan jika U tegangan yang diberikan antara sambungan p-n, akan dihasilkan
arus elektron dan hole dengan kerapan.
J = e (exp e U / kT −1) (n0 Dc t / Lc2 + p0 Dh / Lh )− e g
Dimana :
e = muatan elektron
k = konstanta Bolztman
T = temperatur
L = panjang difusi elektron dan hole
D = konstanta difusi untuk elektron dan hole
N0,P0 = konsentrasi pembawa muatan pembawa minoritas pada
keadaan setimbang
Sedangkan rapat arus yang dihubung singkat adalah :
J=−eg
Penting halnya mengenai efiensi konversi dari sel surya, karena hal ini
dapat menjelaskan seberapa baik sel surya yang digunakan. Besarnya efisensi
konversi ( η ) ini didefinisikan sebagai :
η=
Pmax
P in
x 100 %
di mana :
Pmax = Daya maksimum yang dapat dihasilkan oleh sel surya
Pin = Daya masukan ( input ) yang diterima oleh sel surya
Daya maksimum dapat dinyatakan dalam Fill Factor (FF) yang
didefinisikan sebagai :
FF =
V max . I max
V OC . I SC
x100 %
Dalam besaran ini daya maksimum menjadi
Pmax = Vmax . Imax = VOC . ISC . FF
Dengan :
VOc adalah tegnagn saat arus minimum (Tegangan terbuka)
Isc adalah arus saat tegngannya minimum (mendekati nol) (Arus
Hubung Singkat)
3. Prosedur Percobaan
3.1. Alat dan Bahan
Modul sel surya.
Multimeter digital, dua buah.
Power supply.
Sumber cahaya.
Detektor cahaya (Thermophile).
Air blower.
Perlengkapan lainnya
3.2. Prosedur
3.2.1. Menentukan intensitas cahaya.
a. Menempatkan sumber cahaya dan detektor pada jarak tertentu
(minimal 50 cm). Mengukur intensitas cahaya dengan
menggunakan Detektor Cahaya (Thermopile).
b. Memvariasikan jarak sumber cahaya dengan detektor untuk
mendapatkan titik dengan intensitas yang berbeda.
3.2.2. Menentukan arus hubung singkat dan tegangan terbuka.
a. Merangkai sel surya seperti pada gambar yang ada di modul.
b. Menempatkan sumber cahaya sedemikian rupa sehingga
seluruh permukaan panel sel surya tersinari.
c. Mengatur potensiometer/hambatan geser pada posisi resistansi
maksimum. Mencatat nilai yang ditunjukkan masing-masing
alat ukur (voltmeter dan amperemeter).
d. Menurunkan resistansi hambatan geser secara perlahan dan
mencatat nilai pembacaan pada masing-masing alat ukur untuk
setiap perubahan resistensi. Melakukan sampai nilai resistansi
mencapai harga minimum.
3.2.3. Menentukan ketergantungan arus hubung singkat dan tegangan
terbuka terhadap temperatur.
a. Meniupkan udara panas ke permukaan sel surya, mengukur
temperatur permukaan secara langsung menggunakan
thermometer.
b. Mengulangi prosedur 3.2.2.
3.2.4. Menentukan kurva karakteristik pada intensitas cahaya yang
berbeda.
a. Mengulangi prosedur 3.2.2 untuk jarak antara sumber cahaya
dan sel surya (Intensitas cahaya telah diukur pada 3.2.1.a) yang
berbeda. Melakukan untuk beberapa variasi jarak.
3.2.5. Menentukan kurva karakteristik pada kondisi lingkungan yang
berbeda.
a. Mengulangi prosedur 3.2.2 dengan :
Melakukan pendinginan dengan blower.
Tanpa melakukan pendinginan.
Melewatkan cahaya terlebih dahulu melalui pelat kaca.
3.2.6. Mengamati pengaruh panjang gelombang terhadap rapat arus.
a. Mengulangi prosedur 3.2.2 dengan :
Menggunakan sumber cahaya yang berbeda.
Melewatkan cahaya terlebih dahulu melalui filter berbagai
warna.
3.2.7. Mengamati karakteristik konversi alat di bawah pengaruh sinar
matahari langsung.
a. Mengulangi prosedur 3.2.2 dengan menggunakan sinar
matahari langsung.
4. Tugas Pendahuluan
4.1. Pelajari prinsip kerja dan sambungan P-N secara umum, bahas bagaimana
sambungan P-N dapat berfungsi sebagai dioda biasa (penyearah),
fotodioda, foto detektor, LED, dan Sel Surya P-N.
Jawab :
Prinsip kerja sel surya silikon adalah berdasarkan konsep
semikonduktor p-n junction. Sel terdiri dari lapisan semikonduktor
doping-n dan doping-p yang membentuk p-n junction, lapisan antirefleksi,
dan substrat logam sebagai tempat mengalirnya arus dari lapisan tipe-n
(elektron) dan tipe-p (hole).Semikonduktor tipe-n didapat dengan
mendoping silikon dengan unsur dari golongan V sehingga terdapat
kelebihan elektron valensi dibanding atom sekitar. Pada sisi lain
semikonduktor tipe-p didapat dengan doping oleh golongan III sehingga
elektron valensinya defisit satu dibanding atom sekitar. Ketika dua tipe
material tersebut mengalami kontak maka kelebihan elektron dari tipe-n
berdifusi pada tipe-p. Sehingga area doping-n akan bermuatan positif
sedangkan area doping-p akan bermuatan negatif. Medan elektrik yan
terjadi antara keduanya mendorong elektron kembali ke daerah-n dan hole
ke daerah-p. Pada proses ini terlah terbentuk p-n junction. Dengan
menambahkan kontak logam pada area p dan n maka telah terbentuk
dioda.
Ketika junction disinari, photon yang mempunyai energi sama atau
lebih besar dari lebar pita energi material tersebut akan menyebabkan
eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi dan akan meninggalkan
hole pada pita valensi. Elektron dan hole ini dapat bergerak dalam
material sehingga menghasilkan pasangan elektron-hole. Apabila
ditempatkan hambatan pada terminal sel surya, maka elektron dari area-n
akan kembali ke area-p sehingga menyebabkan perbedaan potensial dan
arus akan mengalir.
4.2. Turunkan perumusan untuk menentukan daya maksimum dan efisiensi
konversi sebuah sel surya.
Jawab :
Daya maksimum dari sel surya dinyatakan dengan
PMAX = V MPP . I MPP = V OC . I SC . FF
η =PMAX
PCAHAYA
DAFTAR PUSTAKA
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_material/sel-surya-organik/
http://mufari.files.wordpress.com/2009/10/semikonduktor.pdf
http://blogs_102FM ITB/Prinsip_Kerja_Sel SuryaP-N.html
http://www.tectosol.staticip.de/index_en.htm electricity yield of a solar power
system