16
Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer Bergerak Berbasis Switching Regulator Emmanuel Rico Manurung Nji Raden Poespawati Teknik Elektro Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia Email: [email protected] Abstrak Makalah ini merancang bangun sebuah sistem catu daya berbasis switching regulator, yang digunakan untuk menjaga ke-stabilan tegangan keluaran perangkat sel surya. Selain itu, merancang pengendalian pembatasan pengisian tegangan ke baterai pada saat low voltage. Hal ini diperlukan, sebagai perlindungan terhadap rangkaian dan baterai dari low voltage, sehingga menjaga umur pemakaian rangkaian dan baterai komputer bergerak. Sistem ini terdiri dari switching regulator, voltage divider, komparator dan relay. Switching Regulator pada sistem ini menggunakan IC L4970A yang dapat memenuhi kebutuhan daya yang diperlukan oleh komputer bergerak. Voltage divider mengkonversi tegangan sel surya untuk keperluan masukan komparator sebagai sensing sinyal untuk pengendalian sistem. Relay mengontrol hubungan pen-saklaran komputer bergerak untuk charging atau discharging. Dari hasil pengujian, sistem catu daya ini sudah dapat diterapkan untuk penggunaan pada komputer bergerak bertegangan antara 16-19 V. Automatic Solar Cell Power Supply System for Mobile Computing Based Switching Regulator Abstract This research study related to design and build up a power supply system based on switching regulators, to maintain the stability of the output voltage of solar cell devices. In addition, designing a voltage controller to the battery charging during low voltage. It is necessary, as a protection against a series of low voltage, thus keeping the circuit and the battery life of mobile computers. This system consists of a switching regulator, voltage divider, comparator and relay. This Switching Regulator system uses a L4970A IC that can meet the needs of the power required by the mobile computer. Voltage divider converting voltage of solar cells for sensing purposes as a comparator input signal to the controller system. Relay as a controller to mobile computer for charging or discharging function. From the test results, the power supply system is applicable for use in mobile computer requiring voltage between 16-19 V. Keyword: Solar Cell, Switching Regulator, IC L4970 A Pendahuluan Perangkat teknologi berkembang dengan sangat pesat, sehingga secara otomatis kebutuhan akan sumber energi listrik semakin meningkat. Energi surya merupakan salah satu energi alternatif penghasil listrik. Sistem catu..., Manurung, Emmanuel Rico , FE UI, 2013

Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer

Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer Bergerak Berbasis Switching Regulator

Emmanuel Rico Manurung Nji Raden Poespawati

Teknik Elektro Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia

Email: [email protected]

Abstrak

Makalah ini merancang bangun sebuah sistem catu daya berbasis switching regulator, yang digunakan untuk menjaga ke-stabilan tegangan keluaran perangkat sel surya. Selain itu, merancang pengendalian pembatasan pengisian tegangan ke baterai pada saat low voltage. Hal ini diperlukan, sebagai perlindungan terhadap rangkaian dan baterai dari low voltage, sehingga menjaga umur pemakaian rangkaian dan baterai komputer bergerak. Sistem ini terdiri dari switching regulator, voltage divider, komparator dan relay. Switching Regulator pada sistem ini menggunakan IC L4970A yang dapat memenuhi kebutuhan daya yang diperlukan oleh komputer bergerak. Voltage divider mengkonversi tegangan sel surya untuk keperluan masukan komparator sebagai sensing sinyal untuk pengendalian sistem. Relay mengontrol hubungan pen-saklaran komputer bergerak untuk charging atau discharging. Dari hasil pengujian, sistem catu daya ini sudah dapat diterapkan untuk penggunaan pada komputer bergerak bertegangan antara 16-19 V.

Automatic Solar Cell Power Supply System for Mobile Computing Based Switching Regulator

Abstract

This research study related to design and build up a power supply system based on switching regulators, to

maintain the stability of the output voltage of solar cell devices. In addition, designing a voltage controller to the battery charging during low voltage. It is necessary, as a protection against a series of low voltage, thus keeping the circuit and the battery life of mobile computers. This system consists of a switching regulator, voltage divider, comparator and relay. This Switching Regulator system uses a L4970A IC that can meet the needs of the power required by the mobile computer. Voltage divider converting voltage of solar cells for sensing purposes as a comparator input signal to the controller system. Relay as a controller to mobile computer for charging or discharging function. From the test results, the power supply system is applicable for use in mobile computer requiring voltage between 16-19 V. Keyword: Solar Cell, Switching Regulator, IC L4970 A Pendahuluan

Perangkat teknologi berkembang dengan sangat pesat, sehingga secara otomatis kebutuhan

akan sumber energi listrik semakin meningkat. Energi surya merupakan salah satu energi

alternatif penghasil listrik.

Sistem catu..., Manurung, Emmanuel Rico , FE UI, 2013

Page 2: Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer

Agar dapat memanfaatkan energi tersebut, dibuatlah sebuah perangkat sel surya. Namun

dalam prakteknya, sel surya ini memiliki tegangan yang tidak stabil, sehingga dibutuhkan sebuah

perangkat yang dinamakan regulator, yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan yang keluar

dari perangkat sel surya.

Switching regulator merupakan regulator yang ideal untuk melakukan konversi tegangan

dan memiliki disipasi daya yang lebih sedikit dibanding linier regulator. Disipasi daya yang

berlebihan akan menurunkan efisiensi regulator karena akan bersifat resistif.

Switching regulator ini, bekerja melakukan penyearahan periodik yang dihubungkan pada

beban oleh suatu switching transistor yang dikendalikan oleh pulse width modulator (PWM) dan

diratakan filter L dan C (induktor dan kapasitor). Suatu komparator atau error amplifier akan

mengamati tegangan output dan memperbesar duty cycle (durasi = lebar pulsa keluaran) dari

siklus switching jika tegangan beban terlalu rendah dan menurunkan duty cycle jika tegangan

beban terlalu tinggi.

Dasar Teori 2.1 Sel Surya (Solar Cell)

Sel surya pada umumnya adalah gabungan semikonduktor jenis P dan N yang diperoleh

dengan cara doping pada silicon murni.

Pada saat panel sel surya disinari, photon yang mempunyai energi sama atau lebih besar

dari lebar pita energi material tersebut akan menyebabkan eksitasi elektron dari pita valensi ke

pita konduksi dan akan meninggalkan hole pada pita valensi. Elektron dan hole ini dapat

bergerak dalam material sehingga menghasilkan pasangan elektron-hole. Apabila ditempatkan

hambatan pada terminal sel surya, maka elektron dari area-n akan kembali ke area-p, sehingga

menyebabkan perbedaan potensial dan arus akan mengalir. Skema cara kerja sel surya silikon

ditunjukkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Sel Surya Silikon [2]

Sistem catu..., Manurung, Emmanuel Rico , FE UI, 2013

Page 3: Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer

2.2 Switching regulator

Switching regulator adalah salah satu regulator tegangan DC-DC yang menggunakan

elemen switch dimana akan “membuka” dan “menutup” untuk mengatur aliran listrik ke beban

output, sehingga energi listrik dapat diubah secara efisien.

Switching regulator dapat menghasilkan tegangan keluaran lebih besar daripada tegangan

masukan atau dari polaritas sebaliknya. Proses switching ini memiliki frekuensi yang tinggi,

yaitu antara 50 KHz – 1 MHz.

2.2.1 Disipasi Daya

Disipasi daya adalah hilangnya daya dari suatu sistem, daya yang hilang ini berubah

menjadi bentuk energi yang lain yaitu panas. Akibat yang ditimbulkan dari disipasi daya ini

adalah berkurangnya efisiensi suatu sistem, dikarenakan berkurangnya kemampuan suatu

komponen dalam sistem akibat dari energi panas tersebut, sehingga komponen tersebut akan

bersifat resistif.

Perhitungan disipasi daya pada IC regulator dapat dirumuskan dengan:

Pd = (Vin – Vout) x IOUT (2.1)

2.3 Hukum Induktansi

Apabila sebuah induktor dilalui oleh tegangan, maka dalam induktor tersebut akan

mengalir arus, arus yang masuk mengalir dalam suatu induktor akan bervariasi terhadap waktu

walaupun tegangan yang masuk ke dalam induktor konstan.

Hukum dasar yang menjelaskan hubungan antara tegangan dan arus dalam sebuah induktor

dirumuskan dengan:

V = L (di/dt) (2.2)

Pada hukum induktansi terdapat dua karakteristik induktor :

1. Tegangan di sepanjang induktor dihasilkan hanya dari suatu arus yang berubah terhadap

waktu. Arus DC yang stabil dalam induktor tidak menghasilkan tegangan di seberangnya

(kecuali untuk tegangan jatuh yang kecil di seberang inti yang digunakan pada lilitan).

Sistem catu..., Manurung, Emmanuel Rico , FE UI, 2013

Page 4: Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer

2. Arus yang mengalir dalam sebuah induktor tidak dapat berubah dengan drastis (dalam

waktu nol detik), karena akan membutuhkan tegangan sebesar tak hingga untuk membuat

kondisi tersebut terjadi.

2.4 Buck Regulator

Buck regulator adalah switching converter yang digunakan untuk mengkonversi tegangan

DC menjadi tegangan DC dengan nilai potensial yang lebih rendah dan polaritas yang sama.

Regulator ini digunakan dalam sistem yang menggunakan rentang tegangan masukan (seperti 24

sampai 48 volt), yang akan dikonversi menjadi nilai tegangan keluaran tertentu seperti 5V, 12V

atau 15V.

Buck converter menggunakan sebuah transistor yang digunakan sebagai saklar yang akan

berfungsi untuk mengalirkan dan memutuskan tegangan masukan ke sebuah induktor. Pada

Gambar 2.2 memperlihatkan rangkaian Buck Regulator pada keadaan switch ON dan OFF.

Gambar 2.2 Rangkaian Buck Regulator [5]

Operasi keadaan tunak (steady state) terpenuhi, jika arus pada induktor pada akhir siklus

penyaklaran adalah sama dengan saat awal penyaklaran, artinya perubahan pada arus induktor

selama satu periode adalah nol. Hal ini berarti :

) closed + ) open = 0

Berdasarkan persamaan ) closed dan ) open, maka diperoleh

(2.3)

Sistem catu..., Manurung, Emmanuel Rico , FE UI, 2013

Page 5: Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer

Dengan menyelesaikan Vo diperoleh hubungan

Vo = Vs . D (2.4)

yang sama dengan apabila kita menghitung nilai dari integral keluaran selama 1 periode.

(2.5)

Berdasarkan pada Persamaan 2.3 dan Persamaan 2.4; karena nilai tegangan keluaran buck

converter sebanding dengan nilai duty cycle, maka untuk memperoleh nilai keluaran tegangan

yang bervariasi, caranya adalah dengan mengubah nilai duty cyclenya. 2.5 Metode Perancangan Switching Regulator 2.5.1 Kapasitor Parasitik

Kapasitor parasitik mempengaruhi kinerja switching regulator. Semua kapasitor

mengandung unsur parisitik yang membuat kinerjanya kurang ideal, dimana posisi kapasitor

terlihat seperti Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Kapasitor Parasitik[5]

ESR (Equivalent Series Resistances) menyebabkan pemanasan internal karena akibat

adanya daya disipasi dalam bentuk ripple yang mengalir kedalam dan keluar kapasitor. Kapasitor

dapat gagal apabila arus ripple melebihi batas maksimum. ESR yang tinggi akan mengakibatkan

tegangan keluaran ripple yang berlebihan, dan ketidakstabilan putaran regulator juga

memungkinkan. ESR sangat bergantung pada suhu, meningkat dengan cepat pada temperatur

dibawah sekitar 10° C.

Sistem catu..., Manurung, Emmanuel Rico , FE UI, 2013

Page 6: Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer

ESL (Effective Series Inductance) membatasi efektivitas frekuensi tinggi dari kapasitor.

ESL yang tinggi merupakan penyebab electrolytic capacitors perlu di-bypassed oleh film atau

kapasitor keramik untuk memberikan kinerja frekuensi tinggi yang baik.

ESR, ESL, dan C pada kapasitor membentuk sebuah rangkaian resonansi, yang frekuensi

resonansinya harus setinggi mungkin. Switching regulator menghasilkan tegangan ripple pada

keluarannya dengan komponen berfrekuensi tinggi (>10Mhz), yang dapat menimbulkan bunyi

pada tegangan keluaran apabila frekuensi resonansi kapasitor rendah untuk berada didekat

frekuensi ini.

2.6 Komparator Operational Amplifier (Op-Amp)

Operasional amplifier sering digunakan untuk membandingkan amplitude sebuah tegangan

dengan tegangan yang lain. Pada aplikasi ini, op-amp digunakan dengan konfigurasi open-loop,

dimana sebuah tegangan diberikan pada salah satu masukan dan tegangan referensi diberikan

pada masukan yang lain.

Aplikasi dasar op-amp sebagai komparator adalah menentukan tegangan keluaran dengan

membandingkan tegangan masukan yang diberikan dengan tegangan referensi. Perbedaan yang

kecil saja antara tegangan input dengan tegangan referensi akan menyebabkan amplifier

mencapai keadaan saturasi dan tegangan output bernilai sesuai dengan tegangan supply positif

(V+) atau tegangan supply negatifnya (V-). Hal ini dapat terjadi karena penguatan tegangan pada

konfigurasi open-loop adalah sangat besar. Rangkaian dasar dari komparator dapat dilihat pada

Gambar 2.4. Gambar 2.4(a) menunjukkan sebuah sumber tegangan tetap diberikan pada input

inverting op-amp. Gambar 2.4(b) adalah rangkaian dasar komparator dengan menggunakan

pembagi tegangan untuk mengatur tegangan referensi, sehingga tegangan referensi dapat

ditentukan dengan rumus:

VREF = x VCC (2.6)

Gambar 2.4(c) adalah komparator yang menggunakan dioda zener untuk mengatur tegangan

referensi (VREF = Vz). Selama tegangan masukannya bernilai lebih rendah daripada tegangan

referensi, maka tegangan keluarannya berada pada level tegangan negatif maksimum, sedangkan

pada saat tegangan masukan bernilai lebih tinggi daripada tegangan referensi, maka tegangan

keluarannya berada pada level tegangan positif maksimum.

Sistem catu..., Manurung, Emmanuel Rico , FE UI, 2013

Page 7: Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer

Jika tegangan referensi yang digunakan adalah masukan inverting (-) dan tegangan sinyal

yang dimasukkan pada masukan non-inverting (+) sedikit lebih tinggi (beberapa ratus mikrovolt)

dari tegangan referensi, maka tegangan keluarannya akan tinggi mendekati tegangan VCC.

Rangkaian ini disebut komparator tak membalik (non-inverting comparator). Jika tegangan

referensi yang digunakan adalah masukan non-inverting (+) dan tegangan sinyal yang

dimasukkan pada masukan inverting (-) sedikit lebih tinggi dari tegangan referensi, maka

tegangan keluarannya akan medekati ground.

Gambar 2.4 Rangkaian Dasar Komparator[7] Perancangan Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis Untuk Komputer Bergerak Berbasis Switching Regulator 3.1 Spesifikasi Komputer Bergerak

Komputer bergerak Acer Aspire 5594WXMi dan ZYREX Cruiser GEF 522 dipilih untuk

digunakan sebagai beban. Data kelistrikan mengenai tegangan masukan minimum dan

maksimum beban tidak ada dari perusahaan pembuat komputer. Penulis mendapatkan data

kelistrikan tegangan dan arus dari adaptor komputer bergerak, yaitu 19V/4,74 A; dan 19V/3,42. 3.2 Perancangan Sistem

Sistem catu daya komputer bergerak ini mempunyai fitur-fitur sebagai berikut :

1. Perlindungan terhadap arus hubung singkat

2. Memberikan indikator keadaan sistem

3. Kontrol Sistem untuk mengendalikan sistem

4. Switching regulator untuk menjaga kestabilan keluaran dari catu daya tenaga surya

5. Low-Voltage load disconnect (LVD) mendeteksi besar tegangan masukan dan memberikan

sinyal ke kontrol sistem untuk memutuskan beban

Sistem catu..., Manurung, Emmanuel Rico , FE UI, 2013

Page 8: Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer

Agar sistem dapat mencapai fitur-fitur yang diinginkan, maka blok diagram keseluruhan sistem

dibuat untuk membantu perancangan sistem seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1 :

Gambar 3.1 Blok Diagram Pengontrol Catu Daya

3.3 Spesifikasi Sel Surya

Jenis dan spesifikasi sel surya yang digunakan memiliki tegangan puncak berkisar antara

21 – 22,2 Volt dengan nilai arus puncak sekitar 3 Amper (sesuai dengan tegangan dan arus yang

dibutuhkan adaptor komputer bergerak), sehingga memiliki daya puncak sekitar 50 Watt. Hal ini

bertujuan untuk mengantisipasi tegangan jatuh yang biasanya diakibatkan oleh kondisi cuaca

yang mendung atau berawan, sehingga mengurangi intensitas cahaya matahari yang diterima

oleh panel surya selama masa pencatuan baterai laptop. 3.4 Rangkaian Switching Regulator

Pada perancangan kontroler sel surya ini menggunakan switching regulator jenis buck

regulator, yang memiliki prinsip operasi untuk mengkonversi tegangan DC menjadi tegangan

DC dengan nilai potensial yang lebih rendah dan polaritas yang sama. Nilai keluaran dari

switching regulator ini di-set sebesar 19V sebagai masukan untuk mengisi baterai dan nilai

tegangan masukan maksimumnya sebesar 40V. Pada Gambar 3.2 memperlihatkan bentuk IC

L4970A tampak depan, dimana IC ini memiliki 15 pin.

Sistem catu..., Manurung, Emmanuel Rico , FE UI, 2013

Page 9: Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer

Gambar 3.2 Bentuk IC L4970A Tampak Depan [9]

Berdasarkan spesifikasi perencanaan rangkaian switching regulator, maka penulis

menggunakan rangkaian yang menggunakan Integrated Circuit (IC) switching regulator L4970A

dari ST Electronics, dimana IC ini pernah digunakan oleh Prayudo Kusumo Wardhana [8] untuk

membuat Catu Daya Switching Regulator bersumber Sel Surya dengan keluaran variabel. Namun

pada sistem ini disesuaikan dengan masukan tegangan dari panel surya 50 W dan memiliki fitur

memutus-hubungkan tegangan keluaran pada saat low voltage sebagai proteksi sistem.

Agar dapat mengatur tegangan masukan sel surya (Voc = 21,2 V dan Isc = 4,72 A ) menjadi

tegangan keluaran ( Vout = 19 V dan Iout = 4,74 A ), maka L 4970 mempunyai nilai R8 = 1 kΩ

dan Rpot yang berupa resistor variabel sebesar 5 kΩ, sehingga nilai keluaran regulator sebesar

19V.

Induktor yang digunakan pada rangkaian switching regulator ini bernilai 30 µH, untuk itu

digunakan inti toroid magnetik 58701 dengan lilitan kawat tembaga 1,3 mm sebanyak 23 lilitan.

Namun dalam perancangan induktor ini, 10 lilitan sudah memenuhi kebutuhan 30 µH, hal

ini dikarenakan data yang diperlukan tidak banyak tersedia di pasaran, sehingga terkadang dalam

membuat induktor jumlah lilitan yang semestinya berbeda dengan hasil perhitungan teoritis.

Gambar perancangan rangkaian switching regulator dapat dilihat pada Gambar 3.3 dan Gambar

3.4.

Sistem catu..., Manurung, Emmanuel Rico , FE UI, 2013

Page 10: Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer

Gambar 3.3. Rangkaian Sistem Switching Regulator L4970A

Gambar 3.4. Rangkaian Otomatisasi Sistem Switching Regulator

3.5 Regulator tegangan referensi 9V / 30mA

Regulator tegangan referensi berguna untuk meregulasi tegangan masukan sel surya

menjadi tegangan keluaran 9 V.

Untuk mendapatkan tegangan 9 V, dipilih diode zener D1 9,1V/1W

V supp = VZ = 9,1 V

I Z(maks) = = = 109,89 mA

3.6 Rangkaian Komparator

Rangkaian komparator berguna untuk membandingkan tegangan masukan non inverting

dan inverting. Dalam sistem ini, rangkaian komparator membandingkan tegangan masukan sel

surya dengan tegangan referensi. Cara kerja komparator ini:

• Jika Vin(tegangan masukan sel surya) lebih kecil daripada tegangan referensi, maka

tegangan keluaran U1A sebesar 0V (tegangan masukan negatif saturasi komparator).

Sistem catu..., Manurung, Emmanuel Rico , FE UI, 2013

Page 11: Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer

• Jika Vin(tegangan masukan sel surya) lebih besar daripada tegangan referensi, maka

tegangan keluaran U1A sebesar 9,1V (tegangan masukan positif saturasi komparator).

3.7 Rangkaian Kontrol dan Pensaklaran

Rangkaian Kontrol berguna untuk mengendalikan arus yang mengalir dari regulator ke

beban. Cara kerja rangkaian kontrol:

• Rangkaian kontrol menerima sinyal masukan dari tegangan pada simpul “Data”. Jika

tegangan pada simpul “Data” sebesar 0V, maka rangkaian kontrol akan menghubungkan

regulator dengan beban.

• Jika rangkaian kontrol menerima sinyal masukan dari tegangan pada simpul “Data”

sebesar 9,1V; maka rangkaian kontrol akan memutuskan regulator dengan beban. Dan

akan menghubungkan kembali apabila simpul “Data” kembali sebesar 0V.

Pengujian Dan Analisis 4.1 Pengujian dan Analisis Regulator dengan Sel Surya

Pengujian sistem ini dilakukan dengan menggunakan power supply sebagai pengganti sel

surya. Pada pengujian ini digunakan beberapa alat seperti:

1. Satu Buah Modul Sel Surya 50W dengan Voc = 21 – 22,2V dan Isc = 3A

2. Dua Buah Multimeter

3. Satu Buah Voltmeter

4. Rangkaian Regulator

5. 2 Buah Komputer Bergerak

a. Zyrex Cruiser GEF 522

b. Acer Aspire 5594 WXMI

Perangkat di atas dirangkai sesuai skema seperti pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Skema pengujian sistem Switching Regulator dengan menggunakan Sel Surya.

Sistem catu..., Manurung, Emmanuel Rico , FE UI, 2013

Page 12: Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer

Pengujian dilakukan sekitar 30 menit dan dilakukan pengambilan data setiap 2 menit, sehingga

tiap pengujian pada komputer menghasilkan 15 data. Hasil pengujian diinterpretasikan dalam

bentuk grafik seperti pada Gambar 4.2, Gambar 4.3 dan Gambar 4.4.

Gambar 4.2 Grafik Kondisi Charging Laptop Zyrex kondisi Siaga.

Gambar 4.3 Grafik Kondisi Charging Laptop Zyrex kondisi Bekerja

Gambar 4.4 Grafik Kondisi Charging Laptop Acer kondisi Siaga

Seperti pada gambar grafik percobaan, terlihat tegangan masukan dan tegangan keluaran

sistem catu daya ini cukup stabil, namun karena panel surya tidak dapat memenuhi kebutuhan

arus komputer bergerak, maka proses charging pada komputer bergerak menjadi kurang

maksimal.

Pada penggunaan panel surya 50W, daya yang dihasilkan kurang maksimal dibandingkan

adaptor komputer bergerak.

Sistem catu..., Manurung, Emmanuel Rico , FE UI, 2013

Page 13: Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer

Idealnya komputer bergerak membutuhkan daya:

P = V x I = 18,5V x 2,5A = 46,25 Watt

sedangkan pada sistem catu daya ini:

P = V x I = 13,1V x 1,9A = 24,89 Watt

Dari perhitungan di atas, terlihat bahwa proses charging dengan menggunakan sistem catu

daya ini membutuhkan waktu dua kali lebih lama dari adaptor bawaan komputer bergerak

tersebut. 4.3 Analisis panel surya pada proses pengujian

Pada pengujian menggunakan panel sel surya, nilai tegangan keluaran tanpa beban (Voc)

maksimum sebesar 21 – 22,2V namun dalam pengukurannya nilai tegangan keluaran tanpa

beban (Voc) hanya mencapai 18,5V hal ini dipengaruhi kondisi cahaya matahari yang tidak

memberikan irradiansi secara maksimal ke panel surya. Nilai tegangan pada sel surya terus

berubah-ubah sesuai kondisi cahaya matahari. Pada saat dihubungkan ke beban terlihat panel

surya terjadi penurunan menjadi 16,5V, hal ini terjadi karena faktor beban komputer bergerak

menyebabkan terjadinya transmisi daya dari sel surya ke beban dalam bentuk arus, sehingga

tegangan pada sel surya dibebani lebih rendah dari tegangan Voc-nya.

4.4 Analisis Switching Regulator pada uji coba

Switching regulator yang digunakan pada percobaan ini merupakan rangkaian yang

menggunakan IC L4970A, dimana di dalam datasheet L4970A sudah diberikan rancangan

rangkaian yang sudah bisa diterapkan. Rangkaian switching regulator ini memiliki

potensiometer yang bisa diatur berapa nilai keluaran yang diinginkan. Pada percobaan, karena

tegangan yang dibutuhkan oleh beban komputer bergerak berkisar diantara 16 – 18 V, maka

tegangan pada switching regulator diatur berada pada rentang tersebut.

Pada percobaan terlihat tegangan yang dihasilkan oleh panel surya berubah – ubah,

namun selama tegangan yang dihasilkan oleh panel surya tersebut berada pada tegangan di atas

17V, maka switching regulator akan tetap mampu memberikan tegangan diatas 15V, namun jika

tegangan sudah turun mencapai 15V, terlihat switching regulator hanya mampu

mempertahankan tegangan yang diberikan ke beban hanya sampai 13V, dan hal ini membuat

Sistem catu..., Manurung, Emmanuel Rico , FE UI, 2013

Page 14: Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer

sistem tidak mampu untuk bisa melakukan pengisian baterai pada beban komputer bergerak

sehingga sensor akan memutus tegangan keluar. Pada Gambar 4.5. Terlihat otomatisasi cut off

sistem catu daya saat tegangan input yang diberikan oleh panel surya kurang dari 12V.

Gambar 4.5 Kondisi cut off sistem catu daya

4.5 Analisis beban komputer bergerak pada uji coba

Pada percobaan saat beban komputer bergerak dalam keadaan siaga terlihat arus yang

mengalir masuk ke beban hanya kecil, hal ini terjadi karena sistem memberikan arus ke dalam

baterai untuk melakukan pengisian baterai, sedangkan saat komputer bergerak dalam keadaan

bekerja, maka arus yang mengalir lebih besar karena sistem memberikan daya ke baterai dan

komputer bergerak.

Pada percobaan dengan menggunakan komputer Acer dan Zyrex terlihat perbedaan

kebutuhan kedua beban, dalam hal ini pada komputer bergerak Acer membutuhkan daya yang

lebih besar dari komputer bergerak Zyrex, hal ini terjadi karena pengaruh perbedaan kapasitas

baterai dan hardware yang digunakan pada masing-masing komputer bergerak tersebut.

Dalam pengujian regulator ini komputer bergerak Acer tidak dapat melakukan pengisian,

hal ini disebabkan kebutuhan arus yang tinggi pada komputer tersebut yaitu 4,74A walaupun

tegangan sudah mencukupi 15,5V; sedangkan panel surya hanya menghasilkan arus maksimal

3A. Sehingga percobaan hanya dapat dilakukan pada saat komputer bergerak Acer dalam

keadaan siaga.

Sistem catu..., Manurung, Emmanuel Rico , FE UI, 2013

Page 15: Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer

Kesimpulan 1. Telah dirancang bangun suatu Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer

Bergerak Berbasis Switching Regulator.

2. Secara otomatis Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer Bergerak Berbasis

Switching Regulator ini akan melakukan cut off ketika tegangan keluaran pada sel surya

tidak sesuai untuk kebutuhan komputer bergerak, sehingga melindungi komputer bergerak

dari kerusakan akibat Low Voltage.

3. Pengisian baterai komputer bergerak menggunakan sistem catu daya ini, memerlukan waktu

dua kali lebih lama dari adaptor komputer bergerak karena bergantung pada arus yang

dihasilkan oleh perangkat sel surya.

4. Pada penggunaan perangkat sel surya 50W, regulator ini dapat digunakan pada komputer

bergerak yang membutuhkan arus tidak lebih dari 4 Amper.

5. Agar proses pengisian baterai komputer bergerak optimal, dapat menggunakan perangkat sel

surya diatas 50W dengan tegangan masukan maksimal 40V.

Daftar Referensi [1] K, Adrian.(2011), Principles of Solar Cells, LEDs and Diodes, Wiley-Blackwell.

[2] Halomoan, Junarto. (Juni 2006). Sistem Daya Tenaga Surya untuk Komputer Bergerak,

Tugas akhir Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia

[3] Halme J., M.Sc. Thesis (2002). Department of Engineering Physics and Mathematics,

Helsinki University of Technology.

[4] Honsberg, Christiana & Bowden, Stuart. Photovoltaic: Device, Systems, and Application

PVCDROM 1.0

[5] Dasar Teori Buck Converter. www.scribd.com

[6] M, Irving.(1992). Catu Daya – Switching Regulator, GOTTLIEB, Elex Media Komputindo

[7] Komparator Tegangan. www.atmelmikrokontroler.wordpress.com Daftar Pustaka [1] Kusumo Wardhana, Prayudo. (Juni 2013). Sistem Catu Daya Sel Surya untuk Laptop

Berbasis Switching Regulator dengan Tegangan Keluaran Variabel, Tugas akhir

Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia.

Sistem catu..., Manurung, Emmanuel Rico , FE UI, 2013

Page 16: Sistem Catu Daya Sel Surya Otomatis untuk Komputer

[2] STMicroelectronics, L4970, 10A switching regulator  

Sistem catu..., Manurung, Emmanuel Rico , FE UI, 2013