Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
PENGARUH BACKOFFICE TERHADAP KINERJA TELLER BANK
MUAMALAT KANTOR CABANG UMUM KEDIRI
Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas Akhir
Praktik Kerja Lapangan Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan BisnisIslam IAIN Tulungagung
Oleh
Chindy Ayu Mardella
NIM. 12401173508
Dosen Pembimbing Lapangan
Dr. Agus Eko Sujianto, S.E., M.M.
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
FEBRUARI 2020
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
karuniaNya yang telah memberikan kepada penulis kesabaran dan membuka
fikiran untuk menuangkan laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan sehingga
dapat diselesaikan tepat waktu, dan pada akhirnya dapat menyusun laporan PPL
yang berjudul “Pengaruh Back Office Terhadap Kinerja Teller Di Kantor Cabang
Umum Kediri” dengan baik tanpa ada kendala yang berarti.
Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada :
1. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung beserta staffnya yang telah membei
kesempatan kepada penyusun mempraktikkan hasil studi selama di bangku
perkuliahan.
2. Bapak M. Aqim Adlan, M.E.I., selaku Kepala Jurusan Perbankan Syariah
yang telah memberikan kesempatan kepada kepada penyusun
mempraktikkan hasil study selama di bangku perkuliahan.
3. Bapak Dr. Agus Eko Sujianro, S.E., M.M., selaku Dosen Pembimbing
Lapangan kelompok kami yang telah memberikan arahan serta bimbingan
dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan.
4. Bapak Alan Januar Ahmed, selaku Pimpinan di Bank Muamalat Indonesia
KCU Kediri yang telah menyediakan tempat untuk digunakan Praktik
Pengalaman Lapangan kepada kami.
5. Ibu Prastyo Rinie Budi Utami, M.Sy selaku dosen pamong yang telah
memberikan arahan kepada kami selama PPL Bank Muamalat Indonesia
KCU Kediri.
6. Seluruh pegawai atau staf di Bank Muamalat Indonesia KCU Kediri yang
telah memberikan kami ilmu dan materi, juga berbagai pengalaman baru
kepada kami selama PPL berlangsung.
Penulis meyakini bahwa penulisan laporan ini mempunyai banyak
kekurangan dalam hal pembuatan laporan, sehingga masih jauh dari kata
iii
sempurna. Penulis masih membutuhkan kritik dan saran yang daoat membangun
dan memperbaik laporan berikutnya.
Penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihal apabila
dalam pelaksanaan program maupun penyusunan laporan banyak terdapat
kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Akhir kata, penulis berharap laporan pertanggungjawaban ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Tulungagung, 10 Februari 2020
CHINDY AYU MARDELLA
NIM. 1240117350
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Dasar Pemikiran..........................................................................1
B. Tujuan dan Kegunaan Kegiatan................................................2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan...............................................2
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK........................................................3
A. Profil Lembaga
1. Sejarah Bank Muamalat Indonesia....................................3
2. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia...........................5
3. Anak Perusahaan.................................................................5
4. Struktur dan Job Description BMI....................................7
5. Produk dan Layanan.........................................................10
B. Pelaksanaan Praktik Lapangan.............................................11
C. Permasalahan di Lapangan....................................................12
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga............................................12
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................14
A. Pengertian Teller......................................................................14
B. Kegiatan Transaksi Teller.......................................................14
C. Back Office................................................................................15
D. Tanggung Jawab Back Office pada Teller.............................17
BAB IV PENUTUP....................................................................................21
A. Kesimpulan................................................................................21
v
B. Saran.......................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................22
LAMPIRAN.............................................................................................23
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Perbankan sebagai salah satu industri mengalami kemajuan yang
signifikan di Indonesia, sehingga terjadi persaingan yang ketat secara
nasional bahkan global. Pengetahuan akan sistem hukum perbankan tidak
terlepas dari sejarah perbankan, mazhab sejarah sendiri menyebutkan
bahwa aturan-aturan hukum yang ada saat ini merupakan bentuk aturan
hukum yang tidak dapat dipisahkan dengan sejarah suatu bangsa ataupun
kegiatan-kegiatan masa yang lalu.
Dunia perbankan dikenal pula bank umum, bank umum menurut
UU RI No. 10 Tahun 1998 adalah bank yang melaksankan kegiatan usaha
secara konvensional dan atau berdasakan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Pada
kemunculan awal bank syariah di Indonesia didahului dengan berdirinya
Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992. Alasan berdirinya adalah
faktor kebutuhan masyarakat muslim akan jasa keuangan yang tidak
berprinsip bunga sebagaimana diterpakan oleh bank konvensional oleh
karena itu, peran tenaga kerja yang mengemban amanah syariah
diperlukan dalam industri perbankan syariah.
Salah satu bidang yang berperan dalam bperbankan adalah
operasionalnya sehingga diperlukan adanya tenaga-tenaga yang kompeten
agar mampu berkontribusi dalam memegang prinsip kehati-hatian dan
mampu menghasilkan aktiva produktif seperti yang diharapkan. Kegiatan
operasional staff pada perbankan saling berkaitan satu sama lain, yaitu
back office dan front liner dimana staff back office sebagai pengelolaan
Dana Pihak Ketiga harus mampu memahami secara baik prinsip,
mekanisme aktivitas, proses tansaksi serta pengendalian risiko yang
dihadapi, tidak hanya pada staff back office akan tetapi staff pada front
office hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa aktivitas atau kegiatan
2
transaksi pada front office terutama teller yang membutuhkan bantuan dari
staff back office seperti kliring,RTGS, dan lain sebagainya.
Proses back office di perbankan juga sebagian besar sudah
disentralisasi di kantor pusat sehingga fungsi back office di kantor-kantor
cabang bank lebih terfokus untuk mendukung kegiatan operasional staff
front office secara harian
B. Tujuan dan Kegunaan Kegiatan
1. Tujuan
Tujuan diadakannya Praktik Pengalaman Kerja IAIN Tulungagung
jurusan Perbankan Syariah adalah sebagai berikut:
a. Untuk mendapatkan pengalaman kerja secara faktual, dan tidak
hanya sekedar teori yang mampu dipraktikan dalam tempat kerja
b. Mengasah kemampuan atau ketrampilan bekerja mahasiswa dalam
profesionalitas di dunia perbankan yang nantinya akad dihadapi
2. Kegunaan
Mahasiswa mendapatkan pengalaman di dunia perbankan secara
faktual, sehingga berhadapan dengan masyarakat serta tugas-tugas
tempat bekerja nantinya. Tentang bagaimana harus mengatur waktu,
serta mendapatkan ilmu dengan mengkomunikasikan hal-hal mengenai
perbankan dengan orang-orang yang ahli, dimana nantinya bermanfaat
bagi mahasiswa di dunia kerja.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Kediri. Berikut ini waktu dan informasi data
Lembaga tempat pelaksanaan PPL:
Nama Instansi : Bank Muamalat KCU Kediri
Alamat : Jl. Sultan Hasanuddin No.26, Dandangan
Kediri 64122
No. Telp : (0354) 671800)
Tanggal Pelaksanaan : 13 Januari – 7 Februari 2020
Hari : Senin – Jum’at
Waktu : Pukul. 07.45 – 16.00 WIB
3
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Sejarah Bank Muamalat Indonesia
Sektor perbankan merupakan salah satu motor penggerak ekonomi
nasional. Indonesia mulai melakukan deregulasi perbankan pada tahun
1983. Pada masa itu Bank Indonesia (BI) memberikan keleluasaan kepada
bank untuk menetapkan suku bunga. Dikutip dari laman resmi Otoritas
Jasa Keuangan (OJK), pemerintah menaruh harapan besar dengan
kebijakan deregulasi akan mampu menciptakan kondisi bank yang efisien
namun juga kokoh dalam menopang perekonomian negara. Masih di tahun
yang sama yaitu 1983, pemerintah Republik Indonesia memiliki rencana
untuk mulai menerapkan sistem bagi hasil dalam perkreditan sebagai
konsep dari perbankan syariah. Gebrakan inilah yang membuat 5 tahun
kemudian, pemerintah akhirnya dapat mengeluarkan paket kebijakan
deregulasi perbankan 1988 (Pakto 88) yang membuahkan terbukanya
kesempatan seluas-luasnya bagi bisnis perbankan dalam menunjang
pembangunan.Sayangnya kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa
lebih banyak bank konvensional yang berdiri. Namun beberapa usaha
perbankan kedaerahan yang menjunjung asas perbankan syariah juga
mulai bermunculan. Akhirnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun
1990 membentuk kelompok kerja demi dapat mendirikan Bank Islam di
Indonesia.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“Bank Muamalat Indonesia”)
memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia
pada 1 November 1991 atau 24 Rabi’us Tsani 1412 H. Pendirian Bank
Muamalat Indonesia digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim yang
kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia. Sejak
resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H, Bank
Muamalat Indonesia terus berinovasi dan mengeluarkan produkproduk
4
keuangan syariah seperti Asuransi Syariah (Asuransi Takaful), Dana
Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK Muamalat) dan
multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance) yang seluruhnya
menjadi terobosan di Indonesia. Selain itu produk Bank yaitu Shar-e yang
diluncurkan pada tahun 2004 juga merupakan tabungan instan pertama di
Indonesia. Produk Shar-e Gold Debit Visa yang diluncurkan pada tahun
2011 tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia
(MURI) sebagai Kartu Debit Syariah dengan teknologi chip pertama di
Indonesia serta layanan e-channel seperti internet banking, mobile
banking, ATM, dan cash management. Seluruh produk-produk tersebut
menjadi pionir produk syariah di Indonesia dan menjadi tonggak sejarah
penting di industri perbankan syariah.
Pada 27 Oktober 1994, Bank Muamalat Indonesia mendapatkan
izin sebagai Bank Devisa dan terdaftar sebagai perusahaan publik yang
tidak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2003, Bank
dengan percaya diri melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 5 (lima) kali
dan merupakan lembaga perbankan pertama di Indonesia yang
mengeluarkan Sukuk Subordinasi Mudharabah. Aksi korporasi tersebut
semakin menegaskan posisi Bank Muamalat Indonesia di peta industri
perbankan Indonesia.
Seiring kapasitas Bank yang semakin diakui, Bank semakin
melebarkan sayap dengan terus menambah jaringan kantor cabangnya di
seluruh Indonesia. Pada tahun 2009, Bank mendapatkan izin untuk
membuka kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia dan menjadi bank
pertama di Indonesia serta satu-satunya yang mewujudkan ekspansi bisnis
di Malaysia. Hingga saat ini, Bank telah memiliki 325 kantor layanan
termasuk 1 (satu) kantor cabang di Malaysia. Operasional Bank juga
didukung oleh jaringan layanan yang luas berupa 710 unit ATM
Muamalat, 120.000 jaringan ATM Bersama dan ATM Prima, serta lebih
dari 11.000 jaringan ATM di Malaysia melalui Malaysia Electronic
Payment (MEPS).
5
Menginjak usianya yang ke-20 pada tahun 2012, Bank Muamalat
Indonesia melakukan rebranding pada logo Bank untuk semakin
meningkatkan awareness terhadap image sebagai Bank syariah Islami,
Modern dan Profesional. Bank pun terus mewujudkan berbagai
pencapaian serta prestasi yang diakui baik secara nasional maupun
internasional. Hingga saat ini, Bank beroperasi bersama beberapa entitas
anaknya dalam memberikan layanan terbaik yaitu Al-Ijarah Indonesia
Finance (ALIF) yang memberikan layanan pembiayaan syariah, (DPLK
Muamalat) yang memberikan layanan dana pensiun melalui Dana Pensiun
Lembaga Keuangan, dan Baitulmaal Muamalat yang memberikan layanan
untuk menyalurkan dana Zakat, Infakdan Sedekah (ZIS).
Sejak tahun 2015, Bank Muamalat Indonesia bermetamorfosa
untuk menjadi entitas yang semakin baik dan meraih pertumbuhan jangka
panjang. Dengan strategi bisnis yang terarah Bank Muamalat Indonesia
akan terus melaju mewujudkan visi menjadi “The Best Islamic Bank and
Top 10 Bank in Indonesia with Strong Regional Presence”.1
2. Visi dan Misi Bank Muamalat
a. Visi : “Menjadi bank syariah terbaik dan termasuk dalam
10 besar bank di Indonesia dengan eksistensi yang diakui di
tingkat regional”
b. Misi : Membangun lembaga keuangan syariah yang
unggul dan berkesinambungan dengan penekanan pada
semangat kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian,
keunggulan sumber daya manusia yang islami dan professional
serta orientasi investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan
nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.
3. Anak Perusahaan
a. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat
1 https://www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat, Diakses pada tanggal 15
Februari 2020 pukul 12.20 WIB
6
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat,
merupakan suatu badan hukum yang didirikan oleh PT Bank
Muamalat Indonesia Tbk. pada tanggal 12 September 1997 dan
disahkan berdasarkan SK Menteri Keuangan Nomor Kep-
485/KM.17/1997 tanggal 10 Oktober 1997. Program pensiun yang
dilaksanakanadalah Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). DPLK
Muamalat menawarkan kemudahan perencanaan keuangan masa
depan bagi karyawan maupun pekerja mandiri dan pengelolaan
dana nasabahnya dilakukan secara profesional sebagai investasi
jangka panjang dalam wujud rekening pribadi nasabah. Sehingga,
apapun profesi nasabah, bisa mendapat jaminan kesinambungan
penghasilan selama masa pensiun kelak jika telah menjadi peserta
DPLK Muamalat. Beragam pilihan umur pensiun, pengelolaan
dana secara syariah, beragam paket investasi dengan hasil
pengembangan yang kompetitif, fleksibel, jaringan luas dan akses
24 jam menjadi faktor keuntungan bagi nasabah untuk
mempersiapkan lebih dini masa pensiunnya di DPLK Muamalat.
Keuntungan bagi perusahaan yang mengikutsertakan karyawannya
sebagai peserta DPLK diantaranya adalah tidak dibebankan pajak
(Pph 25), sebagai sarana untuk mempersiapkan pesangon/dana
pensiun karyawannya (sesuai UU Nomor 13 Th 2003 tentang
Ketenagakerjaan) serta dapat melaporkan ke Kementerian
Keuangan sebagai badan yang telah menyelenggarakan dana
pensiun.
b. PT. Al - Ijarah Indonesia Finance (ALIF)
PT Al Ijarah Indonesia Finance (ALIF) didirikan pada
bulan November 2006 di Jakarta dan memulai operasionalnya pada
tanggal 27 Agustus 2007. Perusahaan keuangan syariah yang
didirikan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan keuangan
masyarakat Indonesia. Modal awal yang disetorkan adalah sebesar
Rp105 miliar, yang ditempatkan sama rata oleh tiga lembaga
7
keuangan terkemuka Indonesiadan Timur Tengah, yaitu Bank
Muamalat Indonesia, Bank Boubyan Kuwait, Alpha Lease and
Finance Holding BSC, Kerajaan Bahrain. ALIF pada mulanya
didirikan untuk melayani kebutuhan pembiayaan bagi komunitas
bisnis Indonesia dan Asia Tenggara, dengan menawarkan
pembiayaan minimal sebesar Rp2 miliar per transaksi dan jasa
konsultasi keuangan. Krisis ekonomi global yang dimulai tahun
2010 lalu telah mendorong ALIF untuk mengubah fokus bisnis
pada pembiayaan ritel. Hal ini disamping untuk meningkatkan
sumber pendanaan, juga untuk mengambil manfaat dari
pertumbuhan sektor konsumsi yang sangat besar di Indonesia
dewasa ini dan di masa mendatang.
Saat ini ALIF yang memiliki Total Aset sebesar Rp786
miliar dan menawarkan berbagai jenis produk pembiayaan, mulai
dari pembiayaan komersial untuk investasi barang modal untuk
keperluan usaha seperti mesin dan alat berat maupun pembiayaan
konsumtif (ritel) seperti mobil dan sepeda motor. Semua produk
pembiayaan tersebut didasarkan pada prinsip keuangan syariah
dengan menggunakan skema pembiayaan Ijarah Muntahia
Bittamlik (Sewa dan Beli), dan Murabahah (Jual dan Beli).
4. Struktur dan Job Description PT. Bank Muamalat Indonesia
Cabang Kediri
a. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia Cabang Kediri
8
b. Job Description PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Kediri
1) Branch Manager (BM)
a. Mengawasi serta melakukan koordinasi dari kegiatan
operasional
Branch Manager (BM)
RM
RM Funding
a. Lina
Fredyana
b. Arum
puspasari
c. Prasetyo
rinnie
d. Abdullah
Ridho
RM Haji
a. Subkhan
Prihartanto
Operational
manager (OM)
Hasan Bisri
OO
Nanang
Sub Bussines
Operational
and Service
(SBOS)
Customer
Service( CS)
a. Sita Resmi
Anandita
b. Nurul
Fauziah
Teller
a. Anggi
b. Novi
c. Dewi
d. Agistia
Non Banking
Staf (NBS)
Driver
a. Angga
b. Komar
c. Imam
d. Totok
Office Boy
a. Agis
b. Agung
Back office
(BO)
a. Wahyu
Hananto
b. Sandri
Sub Branch
Manager(SBM)
a. Blitar (Rama)
b. Tulung Agung (Basuki
Widodo)
c. Nganjuk (Affandi)
d. Madiun (Andhi
Setiadi)
e. Ponorogo (Sugiono)
9
b. Memimpin kegiatan pemasaran dalam kantor cabang
c. Memonitoring segala kegiatan operasional perusahaan
(lingkup cabang)
d. Memantau prosedur operasional manajemen resiko
e. Melakukan pengembangan kegiatan operasional
f. Observasi terhadap kinerja karyawan
g. Memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan kantor
cabang
h. Memberikan penilaian terhadap kinerja bawahannya
2) Sub Branch Manager (SBM)
a. Melaksanakan manajemen harian Kantor Cabang Pembantu
agar tujuan operasional Kantor Cabang Pembantu dapat
tercapai, berupa tingkat pelayanan yang optimal dan
pencapaian target usaha Kantor Cabang Pembantu
b. Melaksanakan proses kerja di Kantor Cabang Pembantu
sesuai dengan sistem prosedur yang berlaku
c. Memberikan persetujuan untuk transaksi - transaksi jumlah
besar sesuai dengan wewenangnya setelah dilakukan
penelitian
d. Menjabarkan dan mengimplementasikan strategi Kantor
Cabang ke dalam operasional Kantor Cabang Pembantu
e. Mengendalikan pengeluaran - pengeluaran di Kantor
Cabang Pembantu untuk mengurangi pemborosan
f. Menangani dan mengatasi keluhan - keluhan di lingkungan
kerjanya baik intern maupun ekstern
g. Menyampaikan laporan penjualan / pencapaian target
secara berkala kepada Branch Manager
3) Branch Development Manager (BDM)
a. Relationship Manager Funding
1. Untuk mencari nasabah (pihak ketiga) yang mempunyai dana
lebih agar mau untuk menyimpannya ke dalam bank dalam
bentuk produk yang ditawarkan oleh bank itu sendiri. Produk
10
bank yang dimaksud dibagi menjadi tiga kategori, yaitu dalam
bentuk simpanan tabungan, simpanan giro dan simpanan
deposito.
2. Memperkenalkan, mempromosikan, memasarkan produk
perbankan, dan memperluas jaringan atau relasi antar
perbankan atau dengan dunia diluar perbankan itu sendiri.
b. Relationship Manager Landing
1. Bertanggung jawab atas pencapaian target pembiayaan
2. Mempunyai kemampuan menganalisis pembiayaan
3. Memproses dan merealisasikan pembiayaan
c. Branch Collector (BC)
1. Melakukan penagihan pembayaran ke para nasabah
2. Bertanggung jawab atas dana yang sudah ditagih
3. Bertanggung jawab atas ketepatan pembayaran para nasabah
4) Branch Operational Manager (BOM)
a. Teller
1. Menyelesaikan transaksi penerimaan dan pembayaran uang
tunai untuk dan dari rekening nasabah, meliputi: tabungan,
pengiriman/transfer, pencairan dana/giro/cek
2. Melakukan rekap termasuk di antaranya setoran kliring, inkaso,
pemindah bukuan
3. Melayani penjualan dan pembelian valuta asing dari dan oleh
nasabah.
4. Memastikan pencapaian target bulanan Teller (pendapatan
uang masuk, tiap bank berbeda)
5. Menjaga hubungan baik dengan nasabah termasuk perilaku
baik terhadap semua nasabah
6. Mendapatkan/mengakuisisi nasabah baru
7. Memberikan saran produk yang tepat kepada nasabah
8. Setelah rekap harian beres pastikan semua perlatan meja
9. kerja anda bersih dan lengkap,biasakan melakukan pengecekan
ini sebelum dan sesudah bekerja
11
b. Costumer Service (CS)
1. Memberikan informasi produk bank
2. Melayani pembukaan dan penutupan rekening nasabah
3. Handling complaint, melayani segala bentuk komplain dari
nasabah
4. Melayani nasabah dalam hal pelayanan jasa-jasa produk bank
seperti transfer, inkaso, pemindahbukuan antar rekening
nasabah
5. Melaksanakan tugas lainnya dari Manajer
5) Back office (BO)
a. Office Boy
1. Membersihkan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Cabang
Kediri
2. Memberikan layanan (mengantar makanan atau minuman)
kepada karyawan yang ada di dalam PT. Bank Muamalat
Indonesia Tbk. Cabang Kediri.
3. Membersihkan ruang rapat dan mempersiapkan ruangan ketika
akan digunakan untuk musyawarah.
4. Foto Copy.
5. Menerima tugas lainnya dari Manajer.
b. Security
1. Membuka pintu, menyambut dan memberi salam dengan ramah
setiap nasabah yang akan masuk ke dalam bank
2. Memeriksa bawaan nasabah jika mencurigakan atau sikap dan
tindak-tanduk nasabah mencurigakan
3. Menanyakan keperluan nasabah dan memberikan nomor antrian
kepada nasabah sesuai dengan keperluan nasabah
4. Memberikan petunjuk dan arahan dengan baik jika ada nasabah
yang memerlukan pertanyaan dan informasi
c. Driver
1. Membersihkan dan merawat mobil dinas dan mobil Manager
12
2. Mengantar dan menjemput Manager
3. Mengantar karyawan bank atau tamu sesuai perintah dan
persetujuan Manager
4. Pada saat tidak melaksanakan tugas dapat membantu pekerjaan
karyawan lainnya
5. Menerima tugas lainnya dari Manager
5. Produk dan Layanan PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang
Kediri
a) Tabungan
1. Tabungan iB Muamalat Haji dan Umrah
2. Tabungan iB Muamalat
3. Tabungan iB Muamalat Dollar
4. TabunganKu
5. Tabungan iB Muamalat Rencana
6. Tabungan iB Muamalat Prima
7. Tabungan iB Muamalat Sahabat
8. Tabungan iB Muamalat SimPel
b) Giro
1. Giro iB Muamalat Attijary
2. Giro iB Muamalat Ultima
c) Deposito
1. Deposito Mudharabah iB Muamalat
d) Kartu Shar-E Debit
1. Kartu Shar-E Debit Gold
2. Kartu Shar-E Debit Reguler
3. Kartu Shar-E Debit Arsenal
e) Pembiayaan
1. KPR iB Muamalat
2. Pembiayaan iB Muamalat Pensiun
3. Pembiayaan iB Muamalat Multiguna
B. Pelaksanaan Praktik Lapangan
13
Penempatan pelaksanaan praktik lapangan yaitu di Bank Muamalat
KCU Kediri. Mulai pada tanggal 6 Januari 2020 hingga 7 Februari 2020
dari IAIN Tulungagung, namun dari lembaga pelaksanaan praktik
lapangan dijadwal dari tanggal 13 Januari 2020 hingga 7 Februari 2020,
dikarenakan terdapat beberapa anggota PPL dari institut lain yang mana
waktu pelaksanaannya hampir sama. Waktu kerja kami disamakan dengan
karyawan di Bank Muamalat KCU Kediri, yaitu setiap hari Senin sampai
Jum’at dimulai pukul 7.45 WIB hingga 15.30 WIB, kecuali hari besar
nasional maka kami diliburkan. Selama itu kami bertugas membantu
kegiatan para karyawan di Bank Muamalat KCU Kediri, sekaligus
menanyakan hal-hal mengenai Bank Muamalat KCU Kediri.
Adapun kegiatan-kegiatan yang kami lakukan yaitu :
1. Perkenalan para staff karyawan di Bank Muamalat Kediri sekaligus
tugas utama dari staff
2. Perkenalan dengan anggota PPL dari lembaga lain, yaitu SMK
Pawiyatan, IAIN Tulungagung, dan IAIN Kediri
3. Menginput data nasabah
4. Berdiskusi dengan materi yang berkaitan dengan staff di lembaga
5. Kunjungan DPL dengan mendiskusikan proposal
6. Membantu tugas CS dan Teller
7. Memasarkan produk-produk Bank Muamalat di masyarakat, dengan
menggunakan mobile branch di Kemenag Kediri, Tulungagung, dan
Nganjuk yang dibantu oleh karyawan Bank Muamalat KCU Kediri
8. Mengikuti kegiatan acara di Bank Muamalat KCU Kediri, yaitu apel
pagi yang berisikan doa bersama, membacakan asmaul husna,
menyanyikan jingle Bank Muamalat, nasihat singkat dari salah satu
anggota karyawan, dan menyorakkan yel-yel Bank Muamalat KCU
9. Membantu kegiatan-kegiatan di Bank Muamalat KCU Kediri, seperti
fotocopy, scan, mengurutkan data nasabah, menginput data
pembiayaan, stampel, menelpon nasabah, pengecekan kelengkapan
perlengkapan dan peralatan, dan lain sebagainya.
C. Permasalahan di Lapangan
14
Proses operasional di perbankan sangat mempengaruhi kesehatan
dan kelangsungan bank melalui berbagai risiko, sehingga perlunya prinsip
kehati-hatian dalam melangsungkan kegiatan operasional tersebut. Akan
tetapi, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) telah menetapkan peraturan-
peraturan operasional perbankan. Sehubungan dengan itu, perlunya SDM
yang mampu meningkatkan kualitas bank tersebut di masa yang akan
datang.
Tenaga bankir selalu berkaitan satu sama lain, agar terciptanya
kelancaran bank. Salah satunya yaitu kegiatan teller yang di teruskan di
back office, dimana staff back office menjalankan fungsi kontrol serta
menindaklanjuti beberapa transaksi yang telah di lakukan oleh front
office, yaitu seperti teller. Sehingga staff back office diwajibkan mampu
melakukan fungsi tersebut agar terhindar dari timbulnya risiko operasional
yang dapat merugikan bank.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Dalam meningkatkan kualitasnya, perbankan mempersiapkan
kepada calon tenaga-tenaga bank melalui program pelatihan sertifikasi
kompetensi yang sistematis serta objektif. Staff back office harus
memahami secara baik, prinsis dan mekanisme, proses transaksi, serta
pengendalian risiko yang dihadapi, tidak hanya staff back office sendiri,
namun juga dari front office. Dengan demikian, staff front office dan back
office dapat menjalankan proses transaksi dengan lancar. Hingga saat ini
Bank Muamalat KCU Kediri aktif dalam pelatihan kompetensi tersebut,
sehingga kegiatan transaksi jarang sekali adanya kendala. Hal tersebut
dibuktikan dari ungkapkan dari staff front office, seperti kelengkapan
persediaan buku tabungan serta kartu debet atau ATM.
15
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teller
Sistem teller adalah satu rangkaian kerja pelayanan kepada
nasabah di
counter yang sebagian besar dari proses kerjanya diselesaikan
sendiri oleh teller yang bersangkutan tanpa melalui prosedur kerja
yang biasa ditempuh dalam sistem kasir. Teller juga dapat
dikatagorikan sebagai karyawan bank yang bertanggung jawab
terhadap lalu lintas uang tunai.Teller adalah karyawan bank yang
bertanggung jawab terhadap lalu lintas uang tunai maupun non
tunai. Teller disebut juga kuasa kas terbatas karena dalam jumlah
uang terbatas karyawan bank tersebut dapat bertindak secara
langsung untuk melakukan transaksi serta bertanggung jawab atas
terciptanya tingkat kualitas layanan bank kepada nasabah yang
dapat memberi dampak bagi kemajuan bank.
B. Kegiatan Transaksi Staff Teller
Transaksi merupakan kegiatan yang mempengaruhi posisi
keuangan dalam bank yang dapat diukur dalam satuan uang. Kerja
teller dalam melakukan transaksi merupakan peningkatan
pelayanan dalam hal kecepatan pelayanan penerimaan atau
pembayaran uang tunai dengan memperhatikan unsur-unsur
pengamanan. Dalam pelaksanaannya, sistem teller ditunjang oleh
sistem manual dan sistem komputer yang menyebabkan pekerjaan
teller semakin cepat karena beberapa informasi dapat disajikan
oleh komputer, sehingga beberapa jenis pekerjaan dapat dilakukan
dalam waktu singkat, sebelum melakukan transaksi dengan
nasabah.
Pelayanan transaksi pada teller meliputi:
1) Transaksi Tunai, terdiri dari:
16
a. Setoran tunai atas rekening Tabungan, Giro, Deposito,
Setoran Jaminan Bank Garansi, Angsuran Kredit, dan
sebagainya serta berbagai pembayaran, seperti
pembayaran pajak, telepon, listrik, dan sebagainya (Bill
Payment). Sarana untuk kegiatan setoran daoat
dilakukan melalui Teller Cabang atau CDM (Cash
Deposit Machine).
b. Penarikan tunai, antara lain penarikan tunai rekening
tabungan dengan menggunakan Buku Tabungan atau
Kartu Debet/ATM, penarikan tunai rekening giro
dengan menggunakan Warkat Bank, penarikan tunai
atas rekening giro dan tabungan dapat dilakukan, baik
melalui cabanf atau ATM dengan menggunakan Kartu
Debet/ATM.
2) Transaksi NonTunai
a. Pemindahbukuan atau transfer atas rekening tabungan
dengan menggunakan Buku Tabungan atau Kartu
Debet/ATM yang dilakukan di cabang bank ataupun
ATM, baik antar rekening di bank yang sama atau
dengan bank lain melalui fasilitas kliring atau transaksi
antar bank online (pada fasilitas e-Banking yang
berlaku di beberapa bank). Transaksi dimaksud dapat
dilakukan pada cabang bank lainnya sehingga
memerlukan konfirmasi pada cabang pengelola
rekening sesuai ketentuan yang berlaku pada masing-
masing bank.
b. Pemindah bukuan atau transfer atas rekening tabungan
dengan menggunakan Warkat Bank.
c. Setoran kliring dengan menggunakan Warkat Bank
lain. Dalam hal ini, staff teller hanya bertugas
membukukan transaksi kliring pada sistem aplikasi
bank dan sistem aplikasi Kliring Bank Indonesia (pada
17
sebagian bank transaksi kliring sistem aplikasi bekerja
secara otomatis mengupdate pada sistem aplikasi
Kliring Bank Indonesia). Selanjutnya, rekonsiliasi
Kliring dengan Bank Indonesia dilakukan oleh back
office termasuk penyerahan warkat.2
C. Back Office
Back office operations merupakan salah satu fungsi di
perbankan yang memegang peran penting untuk memastikan
aktivitas perbankan, khususnya yang terkait dengan dana pihak
ketiga telah dijalankan secara efektif, efisien, aman, dan
berkesinambungan. Staff back office yang terkait dengan
pengelolaan dana pihak ketiga harus mampu memahami secara
baik, prinsip dan mekanisme aktivitas, proses transaksi, serta
pengendalian risiko yang dihadapi, tidak hanya yang terjadi di back
office, tetapi juga aktivitas dan proses yang terjadi di front office,
terutama teller. Dengan demikian, staff back office akan mampu
menjalankan aktivitas den proses transaksi dengan baik dan lancar,
aman, serta berkesinambungan karena dalam pelaksanaanya tetap
mematuhi sistem internal control yang ada.3
Fungsi back office dibentuk untuk mendukung operasional
di front office, yaitu memastikan proses yang telah dilakukan oleh
front office telah sesuai dengan aplikasi nasabah dan telah
dijalankan sesuai prosedur yang berlaku di bank. Selain itu, back
office juga menindaklanjuti beberapa transaksi yang dilakukan
terutama oleh teller untuk kepentingan nasabah, meneruskan
kliring, dan lain sebagainya.
Fungsi back office pada bank dimaksudkan dengan tujuan
mampu menjalankan fungsi dual control, yaitu back office harus
dapat menjalankan fungsi control atas transaksi yang dilakukan di
front office terutama pada teller. Untuk memastikan keakuratan
2 Ikatan Bankir Indonesia, Mengenal Operasional Perbankan 1 (Jakarta: Gramedia, 2015), hal. 10-
11 3 Ikatan Bankir Indonesia...hal. 3
18
dan mengurangi risiko kesalahan, staf back office melakukan
verifikasi pada akhir hari. Pada beberapa jenis transaksi, fungsi
dual control tidak harus dilakukan di front office maupun back
office
Dalam kondisi perbankan saat ini yang semakin maju,
aktivitas di back office sudah banyak dilakukan secara otomatis,
sehingga tugas serta jumlah personel back office tidak sebanyak
saat proses back office dilakukan secara manual. Selain otomasi,
proses back office sebagian besar sudah disentralisasi di kantor
pusat sehingga fungsi back office di kantor-kantor cabang bank
lebih terfokus untuk mendukung tugas front office secara harian,
seperti staff back office melakukan sistem kliring, RTGS dari
teller.
Dengan demikian, secara garis besar aktivitas back office
terkait Dana Pihak Ketiga meliputi:
1. Penyelesaian transaksi pembukaan/penutupan rekening
tabungan, Giro, dan Deposito, termasuk di dalamnya
penerbitan kartu debet/ATM;
2. Penyelesaian transaksi di front office seperti validasi,
verifikasi, konfirmasi, konsiliasi, dan settlement;
3. Penerusan transaksi kliring/RTGS;
4. Penerusan pengaduan nasabah
5. Pelaksanaan end of period (harian, mingguan, bulanan,
tahunan) termasuk pelaporan kebutuhan internal dan
eksternal.
D. Ruang Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab Staff Back office
pada Front Office (Teller)
Sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, staff dari
back office harus menindaklanjuti dan menyelesaikan pekerjaan di
luar kewenangan staff front office. Maka dari itu, dalam
menindaklanjuti pekerjaan front office dalam ruang lingkup, tugas,
19
dan tanggung jawab utama staff back office , antara lain sebagai
berikut:
a. Mengidentifikasi Kebijakan dan Prosedur Aktivitas back
office
Staff back office harus memahami dan memenuhi
ketentuan yang diatur oleh internal Bank dan regulator pada
saat menjalankan aktivitas back office . Ketentuan-ketentuan
tersebut, yaitu:
1) Kebijakan operasional, baik internal (Bank) maupun
eksternal (regulator) yang mengatur hal-hal terkait back
office , infrastruktur yang diperlukan, sistem dan
prosedur yang dijadikan pedoman dalam pelaksanaan
operasional back office , dan sebagainya;
2) Deskripsi pekerjaan personel back office untuk setiap
tingkat jabatan yang menjelaskan fungsi utama
perincian tugas serta tanggung jawab masing-masing
jabatan;
3) Prosedur operasional berupa ketentuan operasional dan
tahapan proses yang harus dipatuhi oleh setiap pegawai
dalam menjalankan aktivitas back office ;
4) Ketentuan lainnya terkait finansial.
b. Melakukan Validasi terhadap Transaksi Nasabah
Pada era perbankan saat ini, umumnya transaksi yang
dilakukan di front office yaitu teller, seperti setoran dan
penarikan tunai, pemindahbukuan, transfer, kliring dan
sebagainya, dapat dilakukan secara end to end atau dari proses
awal hingga akhir , dengan demikian layanan terhadap nasabah
dapat dilakukan dengan satu pintu , yaitu dari front office atau
teller. Dalam pelaksanaannya, staff front office selain dituntut
bekerja sesuai standar layanan, juga harus melakukan
pengecekan (validasi) awal atas transaksi yang telah dilakukan.
Proses verifikasi oleh staff back office pada beberapa bank
20
dilakukan pada hari yang sama, akan tetapi umumnya aktivitas
tersebut dilakukan oleh staff back office pada hari selanjutnya.
Proses verifikasi dilakukan dengan membandingkan transaksi
yang telah dilakukan oleh front office (dapat melalui laporan
mutasi yang dihasilkan oleh sistem aplikasi) dengan voucher
transaksi dan dokumen pendukung lainnya sesuai ketentuan
bank.
c. Melakukan Konfirmasi atas Transaksi Nasabah/Transaksi
Tertentu sesuai Ketentuan Masing-Masing Bank
Konfirmasi atas suatu transaksi saat ini sudah dilakukan
langsung oleh staff front office, kecuali pada beberapa bank,
konfirmasi transaksi dilakukan oleh staff back office terhadap
Dana Pihak Ketiga kepada pihak-pihak, antara lain:
1. Kepada nasabah yang bersangkutan (jika transaksi yang
dilakukan oleh perwakilan nasabah) dan bank perlu
meyakinkannya;
2. Ke cabang pengelola rekening jika transaksi dilakukan
di cabang lain;
3. Kepada pihak terkait dengan transaksi dimaksud dengan
tujuan untuk melindungi nasabah dan atau bank dari
kerugian yang akan terjadi.4
d. Meneruskan Transaksi ke Bank Lain (Kliring)
Transaksi setoran/penarikan nontunai dengan menggunakan
warkat bank lain akan diproses melalui fasilitas kliring. Kliring
adalah pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik
(DKE) antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas
nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada
waktu tertentu. Transaksi yang telah dilakukan staff teller,
selanjutnya akan diproses ke Bank Indonesia setelah melalui
proses rekonsiliasi. Untuk mewujudkan sistem pembayaran
4 Ikatan Bankir Indonesia...hal. 15
21
yang efisien, cepat, aman dan andal yang mendukung stabilitas
sistem keuangan maka sesuai Pasal 16 UU BI, Bank Indonesia
menyelenggarakan sistem kliring antar bank yang dikenal
dengan nama Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia atau
dikenal dengan nama SKNBI.
Penyelenggaraan kliring oleh Bank Indonesia diatur dalam
Peraturan Bank Indonesia Nomor : 7/18/PBI/2005 tanggal 22
Juli 2005 tentang Sistem kliring Nasional sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor
12/5/PBI/2010 tanggal 12 Maret 2010 (PBI SKNBI). Hal
tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh warkat
telah dibukukan ke sistem aplikasi bank dan sistem aplikasi
sistem Bank Indonesia, dengan jumlah dan tujuan bank yang
benar. Kemudian staff back office melakukan konfirmasi jika
terdapat perbedaan antara warkat dengan transaksi yang
dibukukan, maka staff back office akan melakukan perbaikan.
Kegiatan operasional Penyelenggaraan Kliring Kredit
dimulai pada pukul 08.15 WIB sampai dengan pukul 15.30
WIB.5 Transaksi yang dapat diproses melalui sistem kliring
meliputi transfer debet dan transfer kredit yang disertai dengan
pertukaran fisik warkat, baik warkat debet (cek, bilyet giro,
nota debet dan lain-lain) maupun warkat kredit. Khusus untuk
transfer kredit, nilai transaksi yang dapat diproses melalui
kliring dibatasi di bawah Rp100.000.000,00 sedangkan untuk
nilai transaksi Rp100.000.000,00 ke atas harus dilakukan
melalui Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement
(Sistem BIRTGS).6
e. Melakukan Proses Rekonsiliasi dan Settlement
5 Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia,
(file:///D:/Documents/6b5f6eab68c34268a28718a699e609a9MateriSKNBINew.pdf, diakses pada 25 Februari 2020) 6 Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia, (file:///D:/Documents/SistemKliringNasional.pdf,
diakses pada 25 Februari 2020)
22
Rekonsiliasi adalah proses membandingkan antara dua
transaksi keuangan pada sistem/subsistem yang sama/berbeda
dari sumber transaksi yang sama. Proses rekonsiliasi terkait
penggunaan Dana Pihak Ketiga untuk pembelian (pulsa telepon
dan sebagainya dan pembayaran (listrik, air, dan sebagainya)
umumnya dilakukan pada hari berikutnya setelah proses end of
period. Berdasarkan hasil rekonsiliasi dan investigasi, staff
back office harus melakukan jurnal penyesuian atau koreksi
yang tidak sesuai, hal tersebut dimaksudkan agar dapat
diidentifikasi dan diketahui penyebabnya.
Pada beberapa jenis transaksi,seperti transaksi pembayaran
listrik, telepon, pajak, dan sebagainya (bill payment) serta
transaksi kartu kredit, proses rekonsiliasi dilakukan dengan
membandingkan antara data laporan transaksi di bank dengan
data transaksi biller (PLN.TELKOM,INDOSAT, dan
sebagainya). Staff back office selanjutnya akan melakukan
settlement, yaitu proses pelimpahan saldo pada rekening
penampungan transaksi bill payment yang telah direkonsiliasi
dan disesuaikan kepada pihak biller, seperti PLN. Staff back
office juga harus melimpahkan jumlah fee yang timbul atas
transaksi.7
7 Ikatan Bankir Indonesia...hal. 16 dan 50
23
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Banyaknya jumlah transaksi, akan berdampak juga pada
banyaknya jumlah transaksi di bagian back office . tugas dan
tanggung jawab back office dalam mendukung aktivitas teller yaitu
mengidentifikasi kebijakan dan prosedur aktivitas back office,
melakukan validasi terhadap transaksi nasabah, melakukan
konfirmasi atas transaksi nasabah/transaksi tertentu sesuai
ketentuan masing-masing bank, meneruskan transaksi ke bank lain
(kliring), dan melakukan proses rekonsiliasi dan settlement. Ada
beberapa jumlah transaksi yang diproses oleh teller akan
mempengaruhi juga jumlah transaksi pembukuan pada bagian back
office. Oleh karena itu, Dalam upaya meningkatkan kepercayaan
dan kepuasan konsumen, beban kerja dari teller dan back office
harus dapat dioptimalkan dengan sebaik-baiknya.
B. Saran
1. Saran untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai
pengelola PPL Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam selaku
pengelola PPL hendaknya juga memberikan pengarahan ciri
khas pada setiap lembaga PPL, dikarenakan setiap lembaga
memiliki aturan sendiri. Serta biasanya di lembaga PPL
melakukan kegiatan seperti apa saja.
2. Untuk instansi/lembaga tempat PPL. Saran untuk instansi PPL,
mengharap agar memberikan tugas yang bervariasi.
3. Untuk mahasiswa sebagai peserta PPL. Untuk mahasiswa,
terutama saya serta anggota lain agar dapat menyalurkan apa
saja yang dipelajari di lembaga kepada masyarakat.
24
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bankmuamalat.co.id/
Ikatan Bankir Indonesia. 2015. Mengenal Operasional Perbankan .
Jakarta: Gramedia
Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia. 2010
25
LAMPIRAN
Rutinitas pagi dengan anggota PPL dari Instansi lain
Senam setiap hari Jum’at
Mencari data dari perusahaan lain
26
Foto copy dan scan berkas-berkas
Kunjungan DPL pertama
Menyetempel blank note dari teller
27
Mencocokan nomor rekening dan nomor nasabah di back office
Aktivasi Muamalat DIN
Mengkoreksi data diri nasabah
28
Membantu customer service untuk kebutuhan nasabah
Pengecekan kelengkapan dan kebersihan lembaga setiap seminggu sekali
Mencari berkas dari nasabah (perusahaan)
29
Mengisi data KPR dan SME di branch support
Materi diskusi dengan pembimbing lembaga
Materi dengan branch manager bank
30
Akan melangsungkan kegiatan Mobile branch menuju KemenAg Kediri
Kunjungan DPL pada saat penutupan
Bersama dosen pembimbing selama di lembaga