Upload
others
View
17
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
ANALISIS DISPLAY PRODUK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI
JOHAR SWALAYAN PANJEREJO
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
BAHRUL ISLAM AL ARSA BANDI
NIM. 12405173088
Dosen Pembimbing Lapangan
Ahmad Syaichoni, M.Sy
NIP.1991012220180110002
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN
LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajaemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan disahkan pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 14 November
Tempat : Tulungagung
Judul Laporan : “ANALISIS DISPLAY PRODUK TERHADAP MINAT BELI
KONSUMEN DI JOHAR SALAYAN PANJEREJO”
MENYETUJUI
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Ahmad Syaichoni, M. Sy
NIP.19910122220180110002
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Siswahyudianto, S.Pd.I., M.M.
NIDN.2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karuniaNya,
sehingga program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan penyusunan laporan ini dapat berjalan
sebagaimana yang diharapkan, dan pada akhirnya dapat menyusun laporan PPL yang berjudul
“ANALISIS DISPLAY PRODUK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI JOHAR
SWALAYAN PANJEREJO”.
Dalam pelaksanaan PPL sampai dengan penyusunan laporan PPL banyak pihak yang telah
membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan sehingga tak lupa penyusun menyampaikan terimaksih
kepada:
1. Prof. Dr. Maftuhin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
3. Nur Aziz Muslim, M.Hi. selaku ketua jurusan Manajemen Bisnis Syariah.
4. Siswahyudianto, M.M selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Tulungagung
5. Ahmad Syaichoni, M.Sy selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah memberi arahan
dan koreksi sehingga saya mampu menyelesaikan laporan ini.
6. Riza Afifatus sebagai kepala toko.
7. Orang tua dan keluarga kami yang selalu mendoakan dan mendukung kami.
8. Seluruh pihak yang tidak dapat kami
Penulis menyadari bahwa laporan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini masih banyak
terdapat kekurangan serta keterbatasan kemampuan, baik dalam melaksanakan maupun dalam
penulisan laporan PPL ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharpkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dan menambah wawasan serta pengalaman penulis untuk kedepannya. Jika
dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kata yang kurang berkenan dihati pembaca, maka
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Tulungagung, 07 November 2020
Bahrul Islam Al Arsa Bandi
NIM: 12405173088
1
DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................................................... ii
PRAKTIK PENGALAMAN .......................................................................................................................... ii
LAPANGAN ................................................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 2
A. Dasar Pemikiran ............................................................................................................................... 2
B. Tujuan dan Kegunaan ...................................................................................................................... 4
1. Tujuan ............................................................................................................................................ 4
2. Kegunaan ....................................................................................................................................... 4
3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ...................................................................................................... 5
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK ......................................................................................................... 5
A. Profil Lembaga ................................................................................................................................. 5
SKEMA STRUKTUR ORGANISASI JOHAR SWALAYAN ............................................................... 6
B. Pelaksanaan Praktik ........................................................................................................................ 7
C. Permasalahan Dilapangan ............................................................................................................... 7
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga Tempat Praktik .......................................................................... 8
BAB III. PEMBAHASAN ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI ................................................... 9
A. KAJIAN TEORI ............................................................................................................................... 9
BAB IV. PENUTUP ................................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 15
BERITA ACARA KONSULTASI PPL JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG GELOMBANG II1 TAHUN 2020 .................. 16
BENTUK KEGIATAN .............................................................................................................................. 17
LAMPIRAN ............................................................................................................................................... 20
2
BAB I
PENDAHUAN
A. Dasar Pemikiran
Mempelajari perilaku konsumen mempunyai arti yang sangat penting bagi suatu perusahaan.
Suatu perusahaan akan sangat tidak mungkin untuk dapat bertambah hidup tampa dukungan dan
keberadaan konsumen. Konsumen adalah faktor utama bagi eksitensi suatu perusahaan. Oleh sebab
itu, orientasi pada konsumen merupakan suatu syarat mutlak yang harus dipegang oleh perusahaan.
Kedudukan konsumen bagi perusahaan cukup strategis, terutama para individu konsumen rumah
tangga. Sehingga segmen pasar lebih jelas, nyata dan efektif. Hal ini dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain faktor sosial, pribadi dan pisikologis. Menurut Engel et (2010:3) perilaku
konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghasilkan produk dan jasa, termasuk proses yang mendahului dan menyusul dari tidakan ini.1
Perilaku konsumen menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 158) perilaku pembelian konsumen akhir,
perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.2
Kolter (2009:214) menyatakan bahwa minat beli konsumen merupakan tindakan-tindakan
dan hubungan sosial yang dilakukan oleh konsumen perorang, kelompok maupun organisasi untuk
menilai, memproleh, dan menggunakan barang- barang melalui proses pertukaran atau pembelian
yang diawali dengan proses pengambilan keputusan yang menentukan tindakan-tindakan tersebut.3
Sehiffma dan Kanuk (2004:25) menjelaskan bahwa pengaruh eksternal, kesadaran akan
kebutuhan,pengenalan produk dan evaluasi alternatif adalah hal yang akan menimbulan minat beli
konsumen. Minat beli merupakan aktivitas yang timbul karena adanya perasaan dan pikiran terhadap
suatu barang atau jasa yang diinginkan. Hal ini dimungkinkan oleh adanya kesesuaian dengan
kepentingan individu yang bersangkutan serta memberi kesenangan, kepuasan pada dirinya.4
Agar masyarakat mendapatkan barang atau jasa yang diinginkanya harus adanya pemasaran
1 Engel, J.F., B. Roger., dan P. Miniard. 2010. Perilaku Konsumen. Alih bahasa Budiyanto.
Binarupa Aksara. Jakarta.
2 Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2.Edisi 12.
Erlangga. Jakarta.
3 Kolter dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran :Jilid 1. Edisi 13. Erlangga. Jakarta.
4 Schiffman dan Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen.Edisi 7. Prentice Hall. Jakarta.
3
yang baik. Danang Sunyoto (2013 : 194) menjelaskan pemasaran adalah fungsi bisnis yang
mengidentifikasi kebutuhan dan kegiatan konsumen yang harus dipuaskan oleh kegiatan manusia
lain, yang menghasilkan alat pemuas kebutuhan, yang berupa barang dan jasa. Dalam meningkatakan
pasar sasaran, yang mana dapat dilayani oleh suatu industri secara baik guna merancang produk.5
Menurut Assauri (2010:81) strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan
aturan yang memberikan arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu,
terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang
selalu berubah kemajuan suatu usaha sangat berhubungan dengan manajemen bisnis, sedangkan laju
pertumbuhan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak hal seperti usaha pengembangan produk
baru, konsep penjualan (sales concept) dan konsep pemasaran (marketing concept), oleh karena itu
dalam kegiatan salesconcept dan marketingconcept tidak terlepas dari kegiatan promosi (sales
promotion) dan kegiatan display, sales promotion merupakan kegiatan untuk mempromosikan
barang secara langsung agar menarik minat calon pembeli terhadap produk-produk yang
dipromosikan.6
Konsumen tidak selalu menggunakan media massa seperti dengan suara di radio, dengan
tulisan dan gambar seperti di majalah dan koran, ataupun dengan media suara dan gambar seperti di
televisi. Komunikasidapat terjadi melalui gambaran visual, layout maupun display produk di dalam
toko. Komunikasi visual adalah komunikasi perusahaan ritel atau toko dengan konsumennya melalui
wujud fisik, seperti identitas toko, layout dan display maupun in-store communication. Sistem
display berkaitan erat dengan jenis barang, ukuran, warna, rasa, kemasan, bentuk penataan, dan
lainnya.
Display adalah usaha yang dilakukan untuk menata barang yang mengarahkan pembeli agar
tertarik untuk melihat dan membeli. Display barang sangat penting dilakukan, karena display yang
baik akan menimbulkan minat pelanggan untuk membelinya. Menata barang dagangan dikenal
dengan banyakistilah selain display misalnya yaitu: visual merchandising, merchandise presentation
dan lain sebagainya. Penataan barang penting dilakukan salah satunya karena jumlah pencapaian
penjualan mencerminkan dampak dari program penataan barang yang kita lakukan. Kita harus yakin
5 Danang Sunyoto. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. PT Refika Aditama Anggota Ikapi.
Bandung.
6 Assauri, Sofjan. 2010. Manajeman Pemasaran: Dasar, Konsep dan Stategi. Raja Grafindo
Persada. Jakarta
4
bahwa dengan penataan barang yang baik (terencana-terorganisir, kreatif, informatif dan
komunikatif) maka akan menghasilkan penjualan yang maksimal, dengan penataan barang yang
baik, memudahkan konsumen menentukan barang yang dicari serta menciptakan suasana nyaman
dalam berbelanja.
Bagaimana tindakan sesorang yang termotivasi akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap
situasi tertentu. Persepsi dapat diartikan sebagai sebuah proses yang digunakan individu untuk
memilih dan mengorganisasikan, masukan informasi guna menciptakan sebuah gambaran. Persepsi
dapat dipengaruhi oleh rangsangan fisik. Dalam hal ini yang menjadi salah satu contoh rangsangan
fisik adalah display produk melalui indra penglihatan maupun indra peraba.
Penataan produk menjadi salah satu srategi yang di terapkan oleh perusahaan-perusahaan di
bidang ritel. Menurut Berman dan Evan (2007:71) ritel atau usaha eceran terdiri dari aktivitas-
aktivitas bisnis yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa ke konsumen untuk penggunaan
pribadi, keluarga, atau rumah tangga.
Berdasarkan dasar pemikiran di atas, maka dalam penyusunan laporan PPL ini, penulis
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Display Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Di
Johar Swalayan Panjerejo”.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Tujuan diadakan Praktik Pengalaman Lapangan mahasiswa jurusan Manajemen Bisnis
Syariah di IAIN Tulungagung adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana menerapkan display produk untuk meningkatkan minat beli
konsumen di Johar Swalayan Panjerejo.
b. Mahasiswa nantinya siap terjun di dunia kerja dengan terampil dan inovatif serta professional
dalam mengembankan tugasnya dan amanah yang berkaitan dengan dunia bisnis.
2. Kegunaan
Dengan diadakannnya Praktik Pengalaman Lapangan ini sangat berguna dan membantu bagi
mahasiswa untuk bisa mengamati dan melaksanakan aktivitas di dunia kerja dan di dunia bisnis,
serta dapat memahami teori yang diterima dibangku pekuliahan dengan praktik yang dilakukan di
5
lapangan yang nantinya bisa bermanfaat bagi mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja yang
sesungguhnya.
3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pratik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di Johar Swalayan. Berikut ini waktu dan
informasi data Lembaga tempat pelaksanaan PPL:
Nama Lembaga : Johar Swalayan
Alamat : Jl. Demuk, No. 22, Ds. Panjerejo, Kec. Rejotangan
No. Telp : 085748961089
Tanggal Pelaksanaan : 5 Oktober 2020 – 5 November2020 Hari : Senin – Sabtu
Waktu : Pukul. 09.00 – 16.00 WIB
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Johar Swalayan merupakan bisnis yang bisa dikatakan sebagai pasar modern yang menjual
berbagai macam kebutuhan pokok, kosmetik dan aksesories dll. Johar Swalayan berdiri sejak 21
Maret 2019, terletak di Jl. Demuk, No. 22, Ds. Panjerejo, Kec. Rejotangan. Terletak di daerah
strategis di utara pasar panjer yang merupakan jalan utama kearah pusat kota. Johar Swalayan juga
membuat situs online tetapi hanya produk kosmestik, toko online Johar Swalayan hanya di Instagram
yaitu @joharkosmetik. tulungagung.
1. Struktur Organisasi Bisnis
Bisnis Johar Swalayan mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari:
a) Owner (pemilik usaha) : Johar Badi’ah
b) Kepala Swalayan : Riza Afifatus
c) Sekertaris Swalayan : Wahyu Isnania Audina
d) Customer/Pembel
6
BAGIAN KEUANGAN
Riza Afifatus
PENGELOLA SWALAYAN
Wahyu Isnania Audina
KEPALA SWALAYAN
Riza Afifatus
PEMILIK SWALAYAN
Johar Badiah
PROGAM
SWALAYAN
KASIR
GAMBAR 1.1
SKEMA STRUKTUR ORGANISASI JOHAR SWALAYAN
Sumber:Data Johar Swalayan
DISPLAY
SWALAYAN
7
B. Pelaksanaan Praktik
Pada awal kegiatan PPL yang saya lakukan ialah saya terlebih dahulu datang ke Johar
Swalayan. Di Johar Swalayan saya bertanya ke kasir untuk menemui kepala swalayan dan berniat
untuk meminta izin untuk melakukan kegiatan PPL selama kurang lebih 1 bulan disana. Saat saya
bertemu dengan mbak Riza selaku kepala swalayan beliau menyambut saya dengan baik tentunya
beliau menanyakan niat saya datang ke Johar Swalayan. Kemudian saya menjelasakan bahwa saya
datang ke Johar Swalayan untuk meminta izin melakukan kegiatan PPL di rumah beliau dan ternyata
mbak Riza memperbolehkan saya untuk melakukan kegiatan PPL di Johar Swalayan. Setelah saya
meminta izin saya menanyakan mulai kapan saya bisa melakukan PPL di Johar Swalayan dan
meminta informasi tentang usaha yang beliau punyai. Bahwasannya mulai minggu depan saya bisa
datang ke Johar Swalayan untuk melihat aktivitas di Johar Swalayan.
Selanjutnya sampailah di minggu kedua dimana saya datang ke Johar Swalayan guna
melakukan kegiatan PPL saya yaitu melihat berbagai aktivitas di Johar Swalayan. Disana saya
melihat beberapa karyawan dan kasir yang sedang malayani konsumen. Tidak lupa saya bertanya
kepada mbak Riza disini mulai bekerja, kemudian proses apa saja yang dilakukan oleh para mbak –
mbak karyawan Mbak Riza menjawab pertanyaan saya dengan ramah sekali.
Pada minggu selanjutnya tepatnya pada minggu ketiga saya datang ke swalayan johar lagi,
kali ini saya tidak bertemu dengan mbak Riza melainkan bertemu dengan mbak- mbak karyawan
yang sedang sift kerja siang. Dan disitu saying menanyakan bagaimana cara bertatakerama yang
baik, cara melayani pelanggan bagaimana dan apa saja yang di lakukan karyawan pada saat kerja.
Di minggu ke empat saya bertemu dengan mbak Riza dan Mbak nia selaku pengelola swalayan saya
di situ di perkenal kan oleh mbak Riza dan kami bertigapun menjadi akrab satu sama lain sesekli
juga bercanda, lalu saya menanyakan apa saja tugas dari pengelola swalayan tersebut. Lalu dengan
ramah mbak nia menjelaskan jawaban dari pertanyaan saya dengan ramah. Ada lagi selain menyakan
har tersebut karena judul saya tentang pelayanan jadi saya menanyakan tenteng pelayan di swalayan
tersebut.
C. Permasalahan Dilapangan
Permasalahan berdasarkan dari observasi dan wawancara yang dilakukan yaitu pada Johar
Swalayan Panjerejo masalah yang terjadi adalah kurangnya sumber daya manusia (SDM) dalam
mengelola swalayan tersebut dan juga srtategi display produk atau penataan barang yang ada di
8
Johar Swalayan kurang tertata dengan baik di karenakan Johar Swalayan terbilang masih baru berdiri
1 tahun lalu.
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Tanggapan dari tempat praktik pengalaman lapangan sangat terbuka dengan kami yang ingin
mengetahui mengenai analisis display produk terhadap minat beli konsumen di Johar swalayan,
Selain itu saya juga diberi penjelasan oleh mbak Riza tentang apa saja yang bisa saya lakukan saat
saya melakukan kegiatan PPL di bisnis tersebut. Sehingga saya dapat mengetahui langkah -langkah
yangakan diambil dan bagaimana implementasinya.
9
BAB III
PEMBAHASAN
ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. KAJIAN TEORI
Display produk merupakan salah satu aktivitas terpenting dalam keseharian operasional
pengelolaan sebuah tempat pameran/eksibisi atau ritel/toko. Outpun yang dihasilkan dari aktivitas
yang satu ini berpengaruh langsung pada tingkat keberhasilan penjualan/daya tarik pada
pameran/eksibisi atau ritel/toko tersebut. Belakangan display yang dilakukan oleh para peritel
modern berkembang semakin inovatif, terutama sejak semakin banyaknya peritel yang memahami
konsep dan pemanfaatan alat bantu display (visual merchandising) yang kini semakin popular.
Bentuk desain interior maupun arsitektur sebuah area pameran/eksibisi atau ritel/toko menunjukkan
status sosial, budaya dan perubahan dari ekonomi setempat. Dahulu bentuk ritel/toko berupa toko-
toko milik suatu keluarga yang berdiri sendiri/rumahan, kini berubah menjadi ritel/toko di dalam
suatu arcade, promenade, atau galeri sebagai satu area terlindung dengan suasana menyenangkan.
Konsep ini menjadi gambaran makin besarnya kebutuhan ruang wisata belanja. Marc Gobe, penulis
buku pemasaran dalam salah satu buku terlarisnya “Emotional Branding” mengungkapkan
munculnya kecenderungan perdagangan eceran (ritel) yang mampu menjadi sebuah kekuatan
promosi mengalahkan kekuatan dari media periklanan sendiri, Riteling has become advertising. Hal
ini diperoleh lewat kekuatan ritel-ritel yang tidak semata karena menawarkan harga produk yang
murah, melainkan lebih karena kecerdikan retailer menciptakan kesan nyaman kepada konsumen
saat menghadapi produk dalam sebuah pusat perbelanjaan. Tujuan display produk:7
a) Attention and Interest customer Menarik perhatian pembeli dilakukan dengan menggunakan
warna, lampu,dsb.
b) Desire and Action Customer
Menimbulkan keinginan memiliki barang-barang yang di pamerkan di toko tersebut, setelah
masuk toko melakukan pembelian.
Menyusun produk juga merupakan salah satu hal yang tidak kalah pentingnya karena ini merupakan
kesan pertama dari pengunjung datang ke area ritel/toko atau pameran/eksibisi. Oleh karena itu
produk yang dipajang harus ditata sedemikian rupa sehingga keliatan rapih, serasi dan menarik bagi
7 Handout-PRD-510-MODUL-PRD510-Eksibisi-Display-Desain-2017.
10
setiap orang terutama calon konsumen. Untuk penataan produk ini diperlukan keahlian khusus,
kreasi, desain dan seni yang tinggi, jadi tidak setiap orang dapat menata sendiri. Agar penataan
display produk dapat terlihat menarik perlu meyewa orang yang ahli dalam dekorasi penataan
display produk.
Penataan display produk adalah desain dan seni (applied art) dan merupakan unsur
promosi yang cepat berkembang serta merupakan unsur yang dirasakan sangat penting terutama
dilihat dari fungsinya yaitu untuk memperkenalkan produk dagangan ataupun produk
pameran/eksibisi yang menarik perhatian pengunjung. Penataan display produk harus dilengkapi
dengan informasi keadaan ritel/toko atau pameran/eksibisi dan informasi tentang produknya tersebut
agar calon konsumen atau pengunjung dapat lebih mengenal produk yang terdisplay sehingga
memudahkan untuk menentukan tindak lanjut berikutnya (apakah akan menyukai atau bahkan
membeli produk tersebut).
Semakin banyak produk yang ditampilkan, semakin mudah pula calon konsumen
menentukan pilihannya. Oleh karena itu display harus disajikan berdasarkan sudut pandang
konsumen/pengunjung. Selain penataan display produk yang perlu diperhatikan juga adalah penataan
ruangan atau lay-out interior ritel/toko atau lay-out interior pameran/eksibisinya sebagai sarana
strategis yang dapat dimanfaatkan dengan efektif untuk ditata apik sehingga memberikan kemudahan
calon konsumen atau pengunjung untuk memilih atau melihat produk yang dipajang/dipamerkan.
Mengacu pada logika konsumen ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan para
pemilik ritel/toko atau pelaksana eksibisi dalam melakukan display. Logika konsumen dapat
dikatakan sebagai segala sesuatu yang meliputi cara berpikir , kebiasaan atau kecenderungan
psikologis konsumen/pengunjung yang mempengaruhi perilaku mereka saat melihat-lihat display
ritel/toko atau display pameran/eksibisi.8
Syarat display yang baik disamping mengacu pada logika konsumen, para pemilik ritel/toko
dan pelaksana pameran/eksibisi juga harus memperhatikan aspek-aspek penting lainnya, yaitu :
1. Display harus mampu membuat produk yang dipajang menjadi lebih mudah dilihat. Khusus
untuk produk yang dijual display harus juga mudah dicari dan mudah dijangkau. Ketiga hal ini
8 Handout-PRD-510-MODUL-PRD510-Eksibisi-Display-Desain-2017.
11
merupakan syarat mutlak yang harus mampu diwujudkan oleh aktivitas display. Jika tidak
display yang menarik dan seatraktif apapun akan sia-sia.
2. Display harus memperlihatkan aspek keamanan, baik keamanan bagi pengelola (dari potensi
kehilangan) maupun keamanan bagi pengunjung/konsumen. Biasanya produk yang mudah
pecah, mahal dan ukuran kecil biasanya akan dipajang pada display khusus untuk menghindari
resiko timbulnya cidera bagi pengunjung/konsumen (terutama anak- anak) jika brang tersebut
jatuh.
3. Display harus infomatif dan komunikatif.
Bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan alat bantu seperti shelf talker, standing poster,
signage dan jenis POP (Point of Purchase) lainnya.
4. Minat Beli Konsumen
Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yangmembentuk suatu
persepsi.
Minat yang muncul dalam melakukan pembelianmenciptakan suatu motivasi yang terus
terekam dalam benaknya dan menjadi suatu kegiatan yang sangat kuat, yang pada akhirnya ketika
seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam
benaknya itu. Minat beli konsumen merupakan tindakan-tindakan dan hubungan sosial yang
dilakukan oleh konsumen perorang, kelompok maupun organisasi untuk menilai, memproleh, dan
menggunakan barang- barang melalui proses pertukaran atau pembelian yang diawali dengan proses
pengambilan keputusan yang menentukan tindakan-tindakan tersebut.
pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi alternatif
adalah hal yang akan menimbulan minat beli konsumen. Pengaruh eksternal terdiri dari usaha
pemasaran dan faktor budaya. minat adalah sesuatu yang peribadi dan berhubungan dengan sikap,
individu yang bermanfaat terhadap suatu objek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk
melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendaki atau mendapatkan objek tersebut. Sehiffman
dan Kanuk (2004:5) menjelaskan bahwa pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan
produk dan evaluasi alternatif adalah hal yang akan menimbulan minat beli konsumen.
Minat beli ini menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu
keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi
kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu. Minat dipengaruhi
beberapa faktor antara lain:
1. Perhatian terhadap stimulus.
12
2. Mengerti atau tidaknya audiens terhadap stimulus.
3. Penerimaan terhadap stimulus itu serta frekuensi.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu keadaan dalam individu
yang mampu mengarahkan perhatiannya terhadap objek tertentu yang mampu mendorong seseorang
untuk cenderung mencari objek yang disenangi.9 Sedangkan menurut Kotler (2008) faktor-faktor
yang mempengaruhi minat beli konsumen adalah :
1) Harga
Harga merupakan salah satu keputusan yang penting bagi manajemen. Harga yang ditetapkan
harus dapat menutup semua ongkos dan dapat menghasilkan laba. Prinsipnya dalam penentuan harga
ini adalah menitik beratkan pada kemauan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah
yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba. Penentuan harga ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu:
2) Produk (Tingkat Efisiensi)
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:266), produk adalah semua hal yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan
seuatu keinginan atau kebutuhan.
3) Pelayanan
Kualitas layanan (service quality) sangat bergantung pada 3 (tiga) hal, yaitu : sistem,
teknologi, dan manusia. Faktor manusia memegang kontribusi terbesar sehingga kualitas layanan
lebih sulit ditiru dibandingkan dengankualitas produk dan harga. Salah satu konsep kualitas layanan
yang popular adalah ServQual. Berdasarkan konsep ini, kualitas layanan diyakini memilikilima
dimensi, yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangible. Dimensi reliability
adalah dimensi yang mengukur kehandalan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan. Dimensi responsiveness adalah harapanpelanggan terhadap kecepatan pelayanan yang
tidak dapat dipastikan akan berubah sesuai kecenderungannya dari waktu ke waktu. Dimensi
assurance adalah dimensi kualitas layanan yang berhubungan dengan kemampuan perusahaan dan
perilaku frontlinestaff dalam menanamkan rasa percaya dan keyakinan kepada
4) Pelanggan. Kelompok Acuan
Kelompok acuan menurut Sumarwan (2011) adalah seorang individu atau sekelompok orang
yang secara nyata memengaruhi perilaku seseorang. Kelompok acuan digunakan sebagai dasar
9 Kolter dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran :Jilid 1. Edisi 13. Erlangga.
Jakarta.
13
perbandingan atau sebuah referensi dalam menentukan serta memberikan standar, nilai, respon
afektif, kognitif, dan perilaku. Bagi seseorang, kelompok acuan bisa berasal dari kelas sosial yang
sama atau berbeda, budaya yang sama atau berbeda, bahkan dari subbudaya yang berbeda pula.
Sedangkan strategi Display Produk yang ada di Johar Swalayan, sebaiknya penataan barang
sebaiknya setiap saat harus di ubah agar tidak membosankan dan disesuaikan dengan keadaan. Hal
yang perludiperhatikan adalah bagaimana bentuk, warna,dan perlemgkapan lainnya. Didalam Johar
Swalayan kondisinya masih banyak rak atau tempatbarang yang masih belum terisi oleh produk-
produk danjuga masih banyak produk yang penataannya belum sesuai dengan ukuran atau jenisnya.
Karare di Johar Swalayan tidak hanya menjual sedikit barang saja melainkan semua yang di
butuhkan sehari-hari dan aseksoris,peralatan dapur dll.
Semakin banyak barang yang dijual, semakin mudah pula calon konsumen menentukan
pilihannya. Oleh karena itu pengelolan di Johar Swalayan harus di perbaiki lagi terutama strategi
display produk atau penataan barang karena berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Display adalah usaha yang dilakukan untuk menata barang yang mengarahkan pembeli agar
tertarik untuk melihat dan membeli. Display barang sangat penting dilakukan, karena display yang
baik akan menimbulkan minat pelanggan untuk membelinya. Menata barang dagangan dikenal
dengan banyakistilah selain display misalnya yaitu: visual merchandising, merchandise presentation
dan lain sebagainya. Penataan barang penting dilakukan salah satunya karena jumlah pencapaian
penjualan mencerminkan dampak dari program penataan barang yang kita lakukan. Kita harus yakin
bahwa dengan penataan barang yang baik (terencana-terorganisir, kreatif, informatif dan
komunikatif) maka akan menghasilkan penjualan yang maksimal, dengan penataan barang yang
baik, memudahkan konsumen menentukan barang yang dicari serta menciptakan suasana nyaman
dalam berbelanja.
Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yangmembentuk suatu
persepsi. Minat yang muncul dalam melakukan pembelianmenciptakan suatu motivasi yang terus
terekam dalam benaknya dan menjadi suatu kegiatan yang sangat kuat, yang pada akhirnya ketika
seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam
benaknya itu.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
2. Melakukan kerjasama dengan baik kepada pihak lembaga yang akan digunakan PPL supaya
nantinya program PPL di Lembaga tersebut dapat terus berlanjut.
3. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa sebelum terjun ke lapangan tidak hanya satu
kali.
4. Untuk Instansi/Lembaga
5. Menambah karyawan sesuai bidang yang dimiliki agar memudahkan dalam pemasaran dan
pelaksanaan.
6. Terus meningkatkan display produk yang terbaik kepada konsumen
7. Bagi Mahasiswa
8. Mahasiswa lebih mempersiapkan diri untuk melakukan praktik pengalaman lapangan
9. Peserta praktik lebih aktif lagi di tempat PPLagar proses praktik berjalan dengan baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
Engel, J.F., B. Roger., dan P. Miniard. 2010. Perilaku Konsumen. Alih bahasa
Budiyanto. Binarupa Aksara. Jakarta.
Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2.Edisi 12.
Erlangga. Jakarta.
Kolter dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran :Jilid 1. Edisi 13. Erlangga.
Jakarta.
Schiffman dan Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen.Edisi 7. Prentice Hall. Jakarta.
Danang Sunyoto. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. PT Refika Aditama
Anggota Ikapi. Bandung.
1Assauri, Sofjan. 2010. Manajeman Pemasaran: Dasar, Konsep dan Stategi. Raja
Grafindo Persada. Jakarta
Handout-PRD-510-MODUL-PRD510-Eksibisi-Display-Desain-2017.
Kolter dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran :Jilid 1. Edisi 13. Erlangga.
Jakarta
16
BERITA ACARA KONSULTASI PPL JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG GELOMBANG II1
TAHUN 2020
Nama : BAHRUL ISLAM AL ARSA BANDI
NIM 12405173088
Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah
DPL : Ahmad Syaichoni, M.Sy.
Tempat PPL : JOHAR SWALAYAN
Judul Laporan : “ANALISIS DISPLAY PRODUK TERHADAP MINAT BELI
KONSUMEN DI JOHAR SWALAYAN PANJEREJO.”
No Hal Yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
Konsulsi judul penelitian
PPL”Analisis Display Produk
Terhadap Minat Beli
Konsumen Di Johar swalayan
Panjerejo”
Menyetujui
Tulungagung, 5 oktober 2020
Ahmad Syaichoni, M. Sy.
NIP. 1991012220180110002
17
BENTUK KEGIATAN
No. Hari dan Tanggal Kegiatan
1 Senin, 5 Oktober 2020 - Mempersiapkan segala kebutuhan
yang akan dipergunakan saat besok
ingin ke Johar Swalayan
2 Selasa, 6 Oktober 2020 - Berkunjung ke Johar Swalayan
sambil meminta izin untuk
menggunakan tempat usaha beliau
sebagai tempat PPL
- Mengatur jadwal pertemuan
selanjutnya guna mba Riza
memberikan informasi lebih lanjut
tentang usaha yang beliau miliki
- Saling bertukar telepon dengan
mba riza agar mudah dihubungi
jika ingin berkunjung ke Johar
Swalayan atau menanyakan hal penting tentang Johar Swalayan
3 Rabu, 7 Oktober 2020 - Saya di rumah membuat berbagai
pertanyaan yang akan saya ajukan
nanti pada saat wawancara dengan
mba Riza
4 Kamis, 8 Oktober 2020 - Saya di rumah membuat berbagai
pertanyaan yang akan saya ajukan
nanti pada saat wawancara dengan mbak Riza
5 Jumat, 9 Oktober 2020 - Mbak Riza mengirimkan pesan
melalui whatsapp guna
memberitahu bahwa beliau siap
diwawancarai di hari senin
mendatang
6 Sabtu, 10 Oktober 2020 - Menyiapkan serta memilah
berbagai pertanyaan yang akan saya
tanyakan saat nanti saya menemui mbak Riza
7 Senin, 12 Oktober 2020 - Menelefon mbak Riza guna
mengingatkan beliau bahwasannya
untuk hari senin saya akan datang
ke Johar Swalayan lagi untuk
mewawancarai beliau
8 Selasa, 13 Oktober 2020 - Berada di Johar Swalayan guna
mewawancarai mbak Riza tentang
Johar Swalayan
18
9 Rabu, 14 Oktober 2020 - Wawancara mbak Nia selaku
pengelola swalayan
10 Kamis, 15 Oktober 2020 - Wawancara salah satu pelanggan
11 Jumat, 16 Oktobere 2020 - Mencatat kembali apa yang di
peroleh saat wawancara
12 Sabtu, 17 Oktober 2020 - Mencatat kembali apa yang di
peroleh saat wawancara
13 Senin, 19 Oktober 2020 - Mencatat kembali apa yang di
peroleh saat wawancara
14 Selasa, 20 Oktober 2020 - Menyiapkan hasil rekapan
Wawancara
15 Rabu, 21 Oktober 2020 - Datang menemui mbak Riza di
Johar Swalayan guna akan
membatu di sana
16 Kamis, 22 Oktober 2020 - Datang menemui mbak Riza di
Johar Swalayan guna akan
membatu di sana
17 Jumat, 23 Oktober 2020 - Datang menemui mbak Riza di
Johar Swalayan guna akan
membatu di sana
18 Sabtu, 24 Oktober 2020 - Datang menemui mbak Riza di
Johar Swalayan guna akan
membatu di sana
19 Senin, 26 Oktober 2020 - Wawancara pelanggan
20 Selasa, 27 Oktober 2020 - Rekapan wawancara
21 Rabu, 28 Oktober 2020 - Bertemu mbak Nia guna wawacara
tentang display toko
22 Kamis, 29 Oktober 2020 - Bertemu mbak Nia guna wawacara
tentang display toko
23 Jumat, 30 Oktober 2020 Bertemu mbak Nia guna wawacara
tentang display toko
24 Sabtu, 31 Oktober 2020 - Merekap hasil wwawancara
25 Senin, 2 November 2020 - Lanjut mewhatsup mbak riza dan
mbak Nia apa yang menurut saying
kurang jelas
26 Selasa, 3 November 2020 - Menelefon mbak riza guna
mengucapkan terima kasih sudah
diperbolehkan PPl di tempat usaha
19
beliau serta sudah berkennan untuk
diwawancarai
Tulungagung, 07 November 2020
Bahrul Islam Al Arsa Bandi
NIM: 12405173088
20
LAMPIRAN
Foto bersama mbak Riza
21