Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

    1/19

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Tanatologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perubahan-

    perubahan pada tubuh seseorang setelah meninggal. Pengetahuan ini berguna

    untuk menentukan apakah seseorang benar-benar telah meninggal atau belum,

    menentukan berapa lama seseorang telah meninggal dan membedakan perubahan

    post mortal dengan kelainan-kelainan yang terjadi pada waktu korban masih

    hidup.

    Seseorang dikatakan meninggal apabila faal sistem pernapasan dan sistem

    peredaran darah berhenti secara lengkap dan permanen. Mati memiliki dua

    stadium yaitusomatic deathdan cellular death. Tanda-tanda kematian yang dapat

    diperiksa dalam stadium somatic death ialah hilangnya pergerakan dan

    sensibilitas, berhentinya pernapasan serta berhentinya denyut jantung dan

    peredaran darah. Dalam stadium cellular deathtimbul tanda-tanda kematian pasti

    yaitu menurunnya suhu mayat, timbulnya lebam mayat, terjadinya kaku mayat,

    perubahan pada kulit dan mata, dan proses pembusukan dan kadang ada proses

    mumifikasi dan adipocere.

    MenurutDeclaration of Sydneyyang isinya yaitu penentuan seseorang telah

    meninggal harus berdasarkan atas pemeriksaan klinis dan bila perlu dibantu

    dengan pemeriksaan laboratoris. pabila hendak dilakukan transplantasi jaringan,

    maka penentuan bahwa seseorang telah meninggal harus dilakukan oleh ! orang

    dokter atau lebih dan dokter ini bukanlah dokter yang akan mengerjakan

    transplantasi nanti.

  • 7/23/2019 Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

    2/19

    BAB II

    LAPORAN & ANALISIS PENELITIAN

    HARI 1

    TERBUKA TERTUTUP KASA

    "edua daging ayam baik dalam keadaan terbuka ataupun tertutup kasa belum

    mengalami perubahan.

    HARI 2

    TERBUKA TERTUTUP KASA

    Terbuka # Mengalami perubahan warna menjadi coklat berbau busuk dan belum

    terdapat belatung.

    Tertutup kasa # Mengalami perubahan yaitu berbau busuk dan agak berlendir dan

    belum terdapat belatung.

  • 7/23/2019 Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

    3/19

    HARI 3

    TERBUKA TERTUTUP KASA

    Terbuka # Dagingnya kaku, berbau serta terdapat banyak belatung kecil-kecil.

    Tertutup kasa # Mengalami perubahaan bentuk menjadi lunak, membusuk,

    berlendir coklat, dan berubah warna menjadi pucat serta terdapat belatung.

    HARI 4

    TERBUKA TERTUTUP KASA

    Terbuka # Mengalami perubahan dagingnya berlubang dan lebih banyak belatung

    yang berukuran lebih besar.Tertutup kasa # Mengalami perubahan bentuk dagingnya jadi lebih lunak karena

    banyak cairan yang terdapat di dalamnya, lebih banyak lendir dan belatung.

  • 7/23/2019 Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

    4/19

    HARI 5

    TERBUKA TERTUTUP KASA

    Terbuka # Mengalami perubahan daging menjadi semakin kaku dan kering, jumlah

    belatung berkurang.

    Tertutup kasa # Mengalami perubahan daging menjadi lebih lunak disertai cairan

    coklat kental disertai belatung yang semakin besar.

    HARI 6

    TERBUKA TERTUTUP KASA

    Terbuka # Mengalami perubahan daging semakin mongering dan makin banyakbagian yang berlubang.

    Tertutup kasa # Mengalami perubahan daging semakin lunak, cairan coklat

    semakin kental disertai belatung.

    HARI 7

  • 7/23/2019 Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

    5/19

    TERBUKA TERTUTUP KASA

    Terbuka # Daging ayam menghilang.

    Tertutup kasa # Daging ayam semakin busuk dan sangat berbau.

    BAB III

  • 7/23/2019 Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

    6/19

    TINJAUAN PUSTAKA

    SOMATIC DEATH

    $ilangnya sensibilitas dapat dipastikan dengan electro encephalography.

    %erhentinya pernapasan dapat diperiksa dengan cara#

    &. uskultasi# dengan stetoskop di daerah laring dan didengarkan terus

    menerus selama ' menit sampai &( menit.

    !. Tes dari )*+S)# elas berisi air diletakkan didaerah epigastrium, bila

    permukaan air bergerak berarti korban masih hidup.

    /. Tes M*000# Meletakkan sebuah cermin di depan lubang hidung dan

    mulut, bila cermin menjadi buram, berarti korban masih bernapas.

    %erhentinya denyut jantung dan peredaran darah diperiksa dengan cara#

    &. Test M+1S# jari tangan diikat dengan seutas tali sedemikian rupa

    sehingga aliran darah 2ena tidak ada, tetapi aliran darah arterial masih ada,

    maka distal dari ikatan akan mengalami bendungan dan tampak sianotik,

    sedangkan pada daerah ikatan tampak pucat. Sebaliknya bila tidak terjadi

    perubahan warna, berarti peredaran darah sudah tidak ada.

    !. Test *30D, yaitu menyuntikkan larutan subkutan icard 45luorescin & gr,

    +a bikarbonat & gr, 6uades 7 cc8. %ila sirkulasi masih ada, maka daerah

    sekitar suntikan akan berwarna kuning kehijauan.

    /. rteri radialis diinsisi. %ila sirkulasi masih ada, maka darah akan keluar

    secara pulsatif.

    CELLULAR DEATH

    Dalam keadaan ragu-ragu apakah seseorang sudah meninggal atau belum,

    dokter harus menganggap korban itu masih hidup, dan harus diberi pertolongan

    sampai menunjukkan tanda-tanda hidup atau sampai timbul tanda-tanda kematian

    yang pasti.

    Penurunan Suhu Jenaah !Argor Mortis"

  • 7/23/2019 Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

    7/19

    Setelah seseorang meninggal, maka produksi panas berhenti, sedang

    pengeluaran panas berlangsung terus, dengan akibat suhu jena9ah akan turun.

    3ara mengukur penurunan suhu jena9ah adalah dengan thermocouple. Penurunan

    suhu jena9ah dapat dipakai untuk memperkirakan saat kematian korban, yaitu

    dengan memakai rumus berikut#

    Lama kematian (Jam )=(98,4suhurectal jenazah)

    1,5

    "ecepatan penurunan suhu jena9ah dipengaruhi beberapa faktor terkait

    dengan keberadaan jena9ah. pabila korban meninggal di atas tanah, dipengaruhi

    oleh#

    &. Suhu udara# makin besar perbedaan suhu udara dengan suhu tubuh

    jena9ah, maka penurunan suhu jena9ah makin cepat.

    !. Pakaian# makin tebal pakaian makin lambat penurunan suhu jena9ah.

    /. liran udara dan kelembaban# aliran udara mempercepat penurunan suhu

    jena9ah. Sedangkan udara yang lembab merupakan konduktor yang baik,

    sehingga penurunan suhu lebih cepat.

    :. "eadaan tubuh korban# apabila tubuh korban gemuk, yang berarti

    mengandung banyak jaringan lemak, maka penurunan suhu jena9ah

    lambat. ;ika korban berotot sehingga permukaan tubuhnya relatif lebih

    besar, maka penurunan suhu jena9ah lebih lambat dari pada korban yang

    kurus.

    '. kti2itas# apabila sesaat sebelum meninggal korban melakukan aktifitas

    yang hebat, maka suhu tubuh waktu meninggal lebih tinggi.

  • 7/23/2019 Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

    8/19

    pabila seseorang meninggal, peredaran darahnya berhenti dan timbul

    stagnasi, akibat gra2itasi maka darah mencari tempat yang terendah. Dari luar

    terlihat bintik-bintik berwarna merah kebiruan, inilah yang disebut lebam mayat.

    Pada umumnya lebam mayat sudah timbul dalam waktu &'-!( menit setelah

    orang meninggal. ebam mayat ini mirip dengan luka memar, oleh karena itu

    lebam mayat harus dibedakan dengan luka memar.

    Tabel ***.& Perbedaan antara lebam mayat dengan luka memar

    Le#a$ %aa' Lu(a %e$ar

    okalisasi %agian tubuh terendah Sembarang tempatDitekan %iasanya hilang Tidak hilang

    Pembengkakan Tidak ada Sering ada

    *nsisi %intik-bintik darah intra2askular %intik-bintik darah ekstra2askular

    Tanda intra 2ital Tidak ada da

    okalisasi lebam mayat pada bagian tubuh yang terendah, kecuali pada

    bagian tubuh yang tertekan dasar atau tertekan pakaian. Pada jena9ah dengan

    posisi terlentang, lebam mayat ditemukan pada bagian kuduk, punggung, pantat,

    dan fleksor tungkai. Di samping itu kadang-kadang ditemukan juga lebam mayat

    pada bagian depan samping leher, hal ini disebabkan pengosongan yang kurang

    sempurna daripada 2ena-2ena superfisialis, seperti 2ena jugularis eksterna dan

    2ena colli superfisialis. Pada korban dengan posisi telungkup, lebam mayat

    ditemukan pada dahi, pipi, dagu, dada, perut, dan bagian ekstensor tungkai.

    "adang-kadang stagnasi darah demikian hebat, sehingga pembuluh darah dalam

    rongga hidung pecah, dan keluarlah darah dari hidung. Pada korban yang

    menggantung, lebam mayat terdapat pada ujung ekstremitas dan genitaliaeksterna.

    =mpat jam setelah orang meninggal akan terjadi hemolisa, sehingga pigmen

    darah keluar dan masuk ke dalam jaringan sekitarnya. kibatnya lebam mayat

    tidak akan hilang bila posisi jena9ah diubah.

    Di samping ditemukan pada kulit, lebam mayat juga dapat ditemukan pada

    alat tubuh, seperti bagian belakang otak, bagian belakang paru, dan bagian

    belakang hati, serta bagian belakang lambung. "eadaan ini perlu dibedakan

  • 7/23/2019 Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

    9/19

    12

    62-3 18 24

    dengan keadaan patologis seperti pneumonia atau lambung yang mengalami

    keracunan.

    1mumnya lebam mayat berwarna merah kebiruan. Pada korban yang

    meninggal akibat keracunan gas 3 dan keracunan $3+, lebam mayatnya

    berwarna cherry red. Pada korban yang meninggal karena keracunan +itro

    %en9ena atau Potassium 3hlorat, maka lebam mayatnya berwarna coklat.

    Pada korban yang meninggal akibat asfiksia, lebam mayatnya mendekati

    kebiruan. Dan jena9ah yang disimpan dalam kamar pendingin, lebam mayatnya

    berwarna merah terang atau pink.

    ebam mayat timbul cepat atau lambat bergantung pada#

    &. >olume darah yang beredar. Pada korban dengan perdarahan, timbulnya

    lebam mayat lebih lambat, sedang korban gagal jantung kongestif, lebam

    mayat lebih cepat timbul.

    !. amanya darah dalam keadaan tetap mencair. %ila koagulasi darah

    terganggu, lebam mayat lebih cepat timbul. %ila darah cepat mengalami

    koagulasi, lebam mayat lebih lambat terbentuk.

    Ka(u %aa' !Rigor Mortis"

    "aku mayat terjadi baik pada otot-otot bergaris maupun pada otot-otot

    polos. dapun teori tentang terjadinya kaku mayat adalah sebagai berikut#

    pabila orang meninggal, terjadilah perubahan dari TP menjadi DP.

    Selama dalam tubuh ada glikogen, masih dapat terjadi resintesa DP menjadi

    TP, sehingga otot-otot masih dalam keadaan lemas. pabila persediaan glikogen

    telah habis, maka resintesa DP menjadi TP tidak ada, dan semua TP diubah

    menjadi DP, maka terjadilah kaku.

  • 7/23/2019 Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

    10/19

    Perubahan yang terjadi pada otot-otot orang meninggal adalah sebagai

    berikut#

    &. Primary flaccidity

    Dalam fase ini otot-otot lemas, dan masih dapat dirangsang secara

    mekanik, maupun elektrik. 5ase ini terjadi dalam stadiumsomaticdeath.

    Primary flaccidityberlangsung selama ! sampai / jam.

    !. Rigor mortis

    Dalam fase ini otot-otot tidak dapat berkontraksi meskipun dirangsang

    secara mekanik maupun elektrik. Terjadi dalam stadium cellular death.

    5ase rigor mortisini dibagi dalam / bagian#

    a. "aku mayat belum lengkap

    "aku mayat terjadi serentak pada otot-otot seluruh tubuh. kan tetapi

    manifestasinya tidak bersamaan. Mula-mula kaku mayat terlihat pada

    m.Orbicularis occuli, kemudian otot-otot rahang bawah, otot-otot

    leher, ekstremitas atas, thoraks, abdomen, dan ekstremitas bawah.

    5ase ini berlangsung / jam.

    b. "aku mayat lengkap

    5ase kaku mayat lengkap ini dipertahankan selama &! jam.

    c. "aku mayat mulai menghilang

    1rut-urutan hilangnya kaku mayat sama seperti pada waktu

    timbulnya, terkecuali otot rahang bawah yang paling akhir menjadi

    lemas. 5ase ini berlangsung selama < jam.

    /. Secondary flaccidity

    5aktor-faktor yang mempengaruhi terjadi rigor mortis#

    &. Suhu sekitarnya

    %ila suhu sekitarnya tinggi, rigor mortis akan cepat timbul dan cepat

    hilang, sebaliknya bila suhu sekitarnya rendah, rigor mortis akan lebih

    lama timbul serta lebih lama hilang. Pada suhu di bawah &((tidak akan

    terbentuk rigor mortis.

  • 7/23/2019 Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

    11/19

    !. "eadaan otot saat meninggal

    pabila korban meninggal dalam keadaan kon2ulsi atau lelah, rigor

    mortisakan cepat timbul. Dan apabila korban meninggal secara mendadak

    atau dalam keadaan rileks, timbulnya rigor mortislebih lambat.

    /. 1mur dan gi9i

    Pada anak-anak timbulnya rigor mortis relatif cepat dari pada orang

    dewasa. Dan apabila keadaan gi9i korban jelek, timbulnya rigor mortis

    juga lebih cepat.

    "eadaan yang mirip dengan rigor mortis#

    &. Heat stiffening

    ?aitu kaku sendi yang disebabkan oleh koagulasi protein otot akibat suhu

    yang tinggi. tot yang telah menjadi kaku akibat heat stiffeningini tidak

    dapat mengalami rigor mortis. Tetapi sebaliknya heat stiffening dapat

    terjadi pada otot yang sudah mengalami rigor mortis.

    Heat stiffeningterdapat pada#

    a. "orban yang mati terbakarb. "orban yang tersiram cairan panas

    c. ;ena9ah yang dibakar

    ;ena9ah yang mengalami heat stiffening mengambil posisi tertentu yang

    dikenal sebagai Pugilistic attitude. Heat stiffening ini berlangsung terus

    sampai terjadi proses pembusukan.

    !. Freezing (cold stiffening)

    ?aitu kaku sendi yang disebabkan oleh cairan sino2ial membeku. %ila

    sendi tersebut digerakkan, akan terdengar suara krepitasi. 1ntuk

    membedakannya dengan rigor mortis, jena9ah diletakkan dalam ruangan

    dengan suhu yang lebih tinggi, maka otot-otot akan menjadi lemas akibat

    mencairnya kembali bekuan cairan sino2ial.

    /. ada!eric spasm (instantenous rigor8

  • 7/23/2019 Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

    12/19

    ?aitu kontruksi otot dalam stadiumsomatic deathpada saat otot-otot lain

    dalam fase primary flaccidity, dan berlangsung terus sampai timbul

    secondary flaccidity.

    ada!eric spasmdapat terjadi pada#

    a. tot seluruh tubuh

    b. Terjadi pada korban yang meninggal dengan stadium somatic death

    yang sangat cepat disertai emosi yang hebat sesaat sebelum korban

    meninggal.

    c. "elompok otot-otot tertentu, misal otot tangan, sebagai contoh#

    "orban yang bunuh diri dengan senjata api

    "orban yang bunuh diri dengan pisau

    "orban yang meninggal sewaktu mendaki gunung tinggi

    "orban pembunuhan yang menggenggam robekan pakaian si

    pembunuh.

    PERUBAHAN )AN* TERJADI SETELAH KE%ATIAN

    Peru#ahan Pa+a Ku,-'

    &. $ilangnya elastisitas kulit

    !. danya lebam mayat yang berwarna merah kebiruan

    /. Terdapatnya kelaianan yang dikenal sebagai cutis anserina sebagai akibat

    kontraksi M. =rector pillae.

    Peru#ahan Pa+a %a'a

    &. 0eflek kornea dan reflek cahaya hilang

    !. "ornea menjadi keruh, sebagai akibat tertutup oleh lapisan tipis sekret mata

    yang mengering. "eadaan ini diperlambat bila kelopak mata tertutup

    /. %ulbus cculi melunak dan mengkerut akibat turunnya tekanan intra okular.

    :. Pupil dapat berbentuk bulat lonjong atau irreguler sebagai akibat menjadilemahnya otot-otot iris

    '. Perubahan pada pembuluh darah retina. Setelah orang meninggal, aliran

    darah dalam pembuluh darah retina berhenti dan mengalami segmentasi.

    Tanda ini timbul beberapa menit setelah orang meninggal.

    Pe$#u.u(an

    Pr/.e. Pe$#u.u(an !Decomposition/Putre!ction"

  • 7/23/2019 Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

    13/19

    Proses pembusukan disebabkan oleh pengaruh en9im proteolitik dan

    mikroorganisme, dan pada umumnya proses pembusukan dimulai delapan sampai

    dua puluh empat jam setelah seseorang meninggal. dapun tanda-tanda

    pembusukan yang dapat diperiksa adalah #

    &. )arna kehijauan pada dinding perut

    !. Daerah 3aecum yang disebabkan reaksi hemoglobin dengan $!S menjadi

    Sulf-met-hemoglobin.

    /. )ajah dan bibir membengkak

    :. Scrotum dan 2ul2a membengkak

    '. Distensi dinding abdomen sebagai akibat adanya gas pembusukan dalam

    usus sehingga mengakibatkan keluarnya feses dari anus dan isi lambung

    dari mulut dan lubang hidung.

    ena-2ena superficialis pada kulit berwarna kehijauan dan disebut

    M0%*+.

    @. Pembentukan gas-gas pembusukan dibawah lapisan epidermis sehingga

    timbul bula.

    7. kibat tekanan gas pembusukan, maka gas dalam paru akan terdesak

    sehingga menyebabkan darah keluar dari mulut dan hidung.

    A. %ola mata menonjol keluar akibat gas pembusukan dalam orbita.

    &(. "uku dan rambut dapat terlepas, serta dinding perut dapat pecah.

    &&. lat-alat dalam tubuh juga mengalami proses pembusukan serta dapat

    dibagi menjadi tiga golongan, yaitu #

    olongan yang dapat membusuk # jaringan otak, lambung dan usus,

    uterus yang hamil atau post partum.

    olongan yang lambat membusuk # jantung, paru, ginjal, dan diafragma.

    olongan yang paling lambat membusuk # prostat dan uterus yang tidak

    hamil atau haid.

    5aktor-faktor yang mempengaruhi pembusukan #

    &. faktor dari luar

    Sterilitas

    Suhu sekitar

    Suhu sekitar proses pembusukan terjadi pada suhu optimal, @(o5 sampai

    &((o 5 4!&o3-/7o38. pabila suhu sekitar rendah, proses pembusukan

    terhambat, sebab pertumbuhan bakteri berhenti sedangkan suhu diatas

    &((o5 proses pembusukan semakin lambat dan berhenti pada suhu !&!o 5

    "elembaban

  • 7/23/2019 Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

    14/19

    Makin tinggi kelembaban makin cepat proses pembusukan

    Medium

    1dara#air#tanah B 7#!#& 4di udara 7C lebih cepat pembusukannya dengan di

    dalam tanah, dan di air !C lebih cepat pembusukannya dibandingkan

    dengan di dalam tanah8.

    !. 5aktor dari dalam

    1mur

    %ayi lahir yang belum pernah diberi makan umumnya lebih tahan terhadap

    proses pembusukan. nak-anak dan orang yang tua sekali, karena

    mengandung sedikit jaringan lemak sehingga tubuh lebih cepat menjadi

    dingin, maka proses pembusukannya lebih lambat dari orang dewasa muda "edaan tubuh pada wanita meninggal

    pabila pada waktu meninggal tubuh dalam keadaan oedarmatose akan

    lebih cepat membusuk, sedangkan bila tubuh dalam dehidrasi, akan lebih

    lambat membusuk. rang gemuka akan lebih cepat membusuk, karena

    jaringan lemak yang banyak memperlambat penurunan suhu.

    Sebab kematian

    Proses pembusukan akan lebih cepat apabila korban meninggal karena

    peradangan atau jika tubuh korban mengalami mutilasi, sebaliknya proses

    pembusukan akan lebih lambat bila korban meninggal akibat keracunan

    dengan arsenicum, antimony, atau carbolic acidyang kronis. Sebab bahan

    racun itu, memiliki sifat sebagai pengawet.

    ;enis kelamin

    )anita yang baru melahirkan dan kemudian meninggal lebih cepat

    membusuk.

    %u$-0-(a.-

    Mumifikasi adalah proses pengeringan dan penyusutan alat-alat tubuh

    akibat penguapan. dapun syarat untuk dapat terjadi mumifikasi adalah #

    Suhu udara harus tinggi

    1dara harus kering

    $arus ada aliran udara yang terus menerus.

    Proses mumifikasi lengkap dalam waktu &-/ bulan, dan jena9ah yang

    mengalami mumifikasi ini dapat bertahan lama sekali. ejala-gejala yang tampak

    adalah #

    Tubuh menjadi kurus kering dan mengekrut

  • 7/23/2019 Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

    15/19

    )arna coklat muda-coklat kehitaman

    "ulit melekat erat pada jaringan dibawahnya

    Susunan anatomi alat-alat tubuh masih baik

    dapun kepentingan mumifikasi dari segi kedokteran forensik adalah #

    1ntuk identifikasi korban, sebab bentuk wajahnya hampir tidak berubah

    Tanda-tanda kekerasan tetap masih ada

    A+-/ere a'au Sa/n-0-(a.-

    dipocere terjadi adanya proses hidrogenasi dari asam lemak tak jenuh

    menjadi asam lemak jenuh, dan asam lemak jenuh ini bereaksi dengan alkali

    sabun yang tidak larut.

    Syarat untuk menjadi adipocere adalah#

    - Tempat harus basah, artinya harus mengandung air

    - Tempat harus mengandung alkali

    Proses adipocere ini terjadi dalam waktu beberapa bulan sampai beberapa

    tahun. ebih cepat pada bayi dan anak-anak daripada orang dewasa. Sedangkan

    foetus berumur @ bulan intra uterin tidak pernah akan mengalami adipocere, oleh

    karena komposisinya berbeda.

    ejala-gejala yang nampak, adalah#

    - Tubuh berwarna putih sampai kekuningan

    - %ila diraba terasa seperti sabun

    - Pada pemanasan akan meleleh

    - %erbau tengik

    "epentingan adipocere untuk kedokteran forensik adalah #

    - 1ntuk kepentingan indentifikasi

    -danya tanda-tanda kekerasan masih dapat ditemukan.

    Penen'uan Saa' Ke$a'-an

    Sampai sekarang masih belum ada cara yang tepat untuk menentukan saat

    kematian seseorang, jadi masih selalu ada rangeE hanya saja semakin sempit

    rangeE semakin baik. Perlu diingat bahwa saat kematian korban terletak diantara

    saat korban terakhir dilihat dalam keadaan hidup dan saat korban dalam keadaan

    mati.

  • 7/23/2019 Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

    16/19

    dapun tanda-tanda yang dapat dipakai untuk memperkirakan saat kematian

    ialah#

    - Penurunan suhu mayat

    - ebam mayat

    - "aku mayat

    - Proses pembusukan

    - $al-hal lain yang ditemukan baik pada pemeriksaan ditempat kejadian

    maupun saat melakukan autopsi.

    ?ang dapat ditemukan saat pemeriksaan ditempat kejadian #

    Pemeriksaan setempat dalam ruangan#

    - Tanggal pada surat pos atau surat kabar

    - "eadaan sisa makanan yang ditemukan baik pada pemeriksaan ditempat

    kejadian apakah baik atau membusuk.

    - Derajat koagulasi susu dalam botol.

    - "eadaan parasit pada tubuh korban, misalnya kutu. "utu pada mayat dapat

    hidup /-< hari. %ila semua kutu sudah mati, berarti korban sudah mati

    lebih dari < hari dari saat kematian.

    Pemeriksaan setempat diruang terbuka#

    TanamanFrumput dibawah jena9ah bila tampak pucat 4warna chlorophil atau

    hijau daun menghilang8, berarti jena9ah ada di tempat tersebut lebih dari 7

    hari.

    Perlu diingat ditempat kejadian bahwa tempat dimana korban mendapatkan

    serangan tidak selalu sama dengan tempat jena9ah ditemukan.

    ?ang ditemukan pada waktu otopsi

    &. ar2a lalat

    *ni dipakai untuk memperkirakan saat kematian dengan jalan menentukan

    umur lar2a dalam siklus hidupnya.

    Siklus#

    Telur 47 jam -&: jam8 lar2a 4A-&! hari8"epompong 4&! hari8 lalat

    dewasa

    Syarat # tidak boleh ada kepompong dan dicari lar2a lalat yang paling besar.

  • 7/23/2019 Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

    17/19

    %ila sudah ada kepompong, maka saat penentuan kematian berdasarkan umur

    lar2a tidak dapat dipakai. "arena kepompong bersifat statis 4besarnya tetap

    meski isinya bertumbuh8.

    %ila belum ada kepompong, hanya ada lar2a lalat dapat dipakai menentukan

    umurnya karena lar2a lalat dapat bertumbuh dan bertambah besar.

    3ara pengambilan lar2a lalat#

    - 3ari lar2a yang paling gemuk oleh karena lar2a ini merupakan lar2a paling

    tua

    - "emudian beberapa lar2a tersebut dimasukkan ke dalam botol yang telah

    berisi alkohol @(G- "emudian botol ditutup dengan paraffin, lalu masukkan ke dalam kotak

    - "otak kemudian dibungkus dan diikat dengan tali yang tidak ada

    sambungannya dan pada tempat ikatan tali diberi label dan segel

    - "emudian, dikirim ke laboratorium dengan disertakan surat#

    o Surat permohonan pemeriksaan umur lalat

    o Surat tentang laporan peristiwa

    o %erita acara pembungkusan disertai dengan contoh segel

    %ila umur lar2a sudah ditentukan maka dapat ditentukan berapa lama korban telah

    meninggal

    Didapatkannya lar2a berumur tiga hari

    Saat kematian korban adalah / hariH& hariB : hari lalu

    "eterangan #

    alat akan meletakkan telur pada jena9ah yang sudah membusuk

    Proses pembusukan dimulai dalam waktu &7-!: jam setelah kematian

    Telur untuk menjadi lar2a minimal membutuhkan waktu sekitar 7 jam.

    ;adi, &7 jam H 7 jamB !< jam 4kurang lebih & hari8

    !. Proses pencernaan dalam lambung

    %ila ditemukan lambung tak berisi makanan, rectum penuh dengan feces

    dan kandung seni penuh, berarti korban meninggal waktu masih pagi sebelum

    bangun.

    Pengosongan isi lambung

    - Segera setelah makan lambung berisi partikel-partikel kasar dari makanan

    yang telah dikunyah dan ini kemudian dirubah menjadi makanan setengah

    cair.

  • 7/23/2019 Laporan Penelitian - Proses Pembusukan

    18/19

    - Dalam waktu kurang lebih < jam makanan setengah cair ini akan

    dikosongkan berangsur-angsur ke dalam duodenum untuk dicerna lebih

    lanjut.

    - "emudian makanan masuk ke jejenum, disini manakanan terutama lemak

    diabsorbsi

    ;adi bila lambung ditemukan berisi makanan kasar berarti korban meninggal I . Sagung SetoK !(&/.

    3 Labak . %iogenesis reaksi daging yang dibiarkan tetap terbuka dan

    tertutup. Medan # 5akultas "edokteran 1ni2ersitas Sumatera 1taraK !(&/.