28
LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU PRIVAT KE RUANG PUBLIK (STUDI TERHADAP PENGGUNA FACEBOOK DI KALANGAN MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI UNLAM) Oleh: Dra. Hj. Rochgiyanti, M.Si (Ketua) Sigit Ruswinarsih, S. Sos (Anggota) Alfisyah, S.Ag, M.Hum (Anggota) Lumban Arofah, S.Sos, M.Sc (Anggota) Tutung Nurdiyana,S.Sos, M.A (Anggota) Yuli Apriati, S.Sos (Anggota) Syahlan Mattiro, SH, M.Si (Anggota) Nasrullah, S.Sos.I, M.A (Anggota) Dibiayai oleh dana SPP FKIP UNLAM Banjarmasin UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANJARMASIN JULI 2010

LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

LAPORAN PENELITIAN

FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU PRIVAT KE RUANG PUBLIK

(STUDI TERHADAP PENGGUNA FACEBOOK DI KALANGAN

MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI – UNLAM)

Oleh:

Dra. Hj. Rochgiyanti, M.Si (Ketua)

Sigit Ruswinarsih, S. Sos (Anggota)

Alfisyah, S.Ag, M.Hum (Anggota)

Lumban Arofah, S.Sos, M.Sc (Anggota)

Tutung Nurdiyana,S.Sos, M.A (Anggota)

Yuli Apriati, S.Sos (Anggota)

Syahlan Mattiro, SH, M.Si (Anggota)

Nasrullah, S.Sos.I, M.A (Anggota)

Dibiayai oleh dana SPP

FKIP UNLAM Banjarmasin

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BANJARMASIN

JULI 2010

Page 2: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kehadiran situs Facebook.com di internet menjadi salah satu situs persahabatan yang

paling banyak dikunjungi bahkan diminati. Lebih dari seratus juta warga dunia kini

keranjingan dengan jaringan sosial di dunia maya, Facebook.com. Lewat situs ini, pengguna

dapat memperluas pertemanan lintas benua, bahkan kembali ”bertemu” dengan kawan-kawan

atau pacar lama yang tidak terlihat lagi seusai perpisahan sekolah (Kompas.com, 28 Februari

2009).

Modal saling mengenal sebelumnya, kemudian bertemu di Facebook dapat menguatkan

simpul jaringan sosial, menjadi lebih luas apabila terjalin hubungan dengan orang lain yang

sebelumnya diketahui memiliki hubungan dengan teman dekat kita. Hubungan emosional

terbangun dengan cara seperti ini kemudian memunculkan suasana nostalgia, romantisme,

persahabatan, fanatisme dan komunalisme, sehingga keikutsertaan dalam Facebook pun tidak

hanya muncul dalam kepemilikan personal. Hasrat manusia untuk masuk ke dalam

kelompoknya dapat disalurkan melalui keanggotaannya dalam Facebook, misalnya ikatan

satu alumni sekolah/kampus, kesamaan terhadap tokoh tertentu baik tokoh agama, tokoh

politik, pejabat, bintang film maupun kesamaan suku-bangsa, kesamaan daerah asal daerah

yang semua itu berlangsung di luar batas geografis.

Sebenarnya Facebook dan sejenisnya hanyalah media untuk berinteraksi di dunia maya,

atau sebagai suatu wahana lain yang mempertemukan manusia dengan manusia lain secara

non-fisik. Jika dulu divusi kebudayaan terjadi dalam bentuk kontak fisik, pertemuan antar

manusia maupun dengan produk materi, sekarang terjadi melalui perantaraan teknologi

internet. Keberadaan Facebook sebagaimana televisi, menurut Irwan Abdullah (2006:55)

sesungguhnya telah mengaburkan batas-batas fisik dan budaya sehingga menciptakan

“deteritorialisasi”, suatu dunia baru dengan batas-batas wilayah dan nilai yang bersifat relatif.

Terjadi deteritorialisasi inilah yang disebut McLuhan menciptakan dunia sebagai “global

village”.

Kaburnya batas-batas fisik di dunia maya, membuat sifat dasar kita yang serba suka

ingin tahu keadaan orang lain untuk memanfaatkan situs Facebook, terutama mengetahui

Page 3: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

keadaan keluarga, kolega, sahabat yang terpisah jarak dan waktu. Pada saat bersamaan,

dalam diri seseorang pun tersimpan keinginan untuk diketahui keadaannya oleh orang lain

dan itupun diekspresikan dalam Facebook. Terlepas mana yang lebih dominan antara ingin

tahu atau ingin diketahui, yang jelas Facebook dan sejenisnya menjadi media penghantar

hubungan tersebut.

Pengguna facebook atau sering disebut dengan istilah facebooker berasal dari berbagai

latar belakang, termasuk kalangan terpelajar baik siswa dan mahasiswa. Apalagi jika

ditelusuri asal mula facebook, ternyata sangat berhubungan dengan kalangan mahasiswa.

Facebook diluncurkan pertama kali pada tanggal 4 Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg

sebagai media untuk saling mengenal bagi para mahasiswa Harvard. Hebohnya, dalam waktu

dua minggu setelah diluncurkan, separuh dari semua mahasiswa Harvard telah mendaftar dan

memiliki account di facebook. Tak hanya itu, beberapa kampus lain di sekitar Harvard pun

meminta untuk dimasukkan dalam jaringan facebook. Zuckerberg pun akhirnya meminta

bantuan dua temannya untuk membantu mengembangkan facebook dan memenuhi

permintaan kampus-kampus lain untuk bergabung dalam jaringannya. Dalam waktu empat

bulan semenjak diluncurkan, facebook telah memiliki 30 kampus dalam jaringannya

Persoalan sekarang adalah ketika facebook sudah melintas antar benua, apakah

penggunanya memanfaatkan situ pertemanan ini untuk kepentingan yang berhubungan

dengan pendidikan. Padahal dalam beberapa kasus, terdapat siswa yang dikeluarkan dari

sekolah karena statusnya menyinggung institusi sekolah atau pun kepada guru-gurunya.

B. RUMUSAN MASALAH

Mengingat latar belakang kemunculan situs Facebook.com dari kampus, penggunanya

pun banyak dari kalangan mahasiwa. Penelitian ini mengungkapkan persoalan di tingkat

lokal, yakni pada mahasiwa program studi pendidikan Sosiologi yang menggunakan

facebook atau disebut facebooker kampus. Adapun rumusan masalah yang dikemukakan

ialah:

1. Bagaimana penggunaan facebook di kalangan mahasiswa program studi Pendidikan

Sosiologi?

Page 4: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

2. Apakah facebook digunkan untuk keperluan yang berhubungan dengan urusan kuliah

atau urusan lain?

Page 5: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

BAB II

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk dua hal. Pertama,

mengungkap tingkat kebutuhan mahasiswa atau facebooker kampus terhadap facebook

melalui intensitas mereka mengakses.

Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui ketertarikan mahasiswa dalam penggunaan facebook di kalangan

mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi FKIP Unlam.

2. Untuk mengetahui apa saja yang dilakukan oleh mahasiswa Prodi Pendidikan sosiologi

selama menggunakan facebook tersebut

B. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perguruan tinggi khususnya

program studi Pendidikan Sosiologi dan mahasiswa yang menggunakan facebook. Bagi

Perguruan tinggi, sebagai sumber masukan bagi perguruan tinggi dalam melakukan kajian

lebih lanjut. Bagi mahasiswa, agar mahasiswa lebih mengenal dan mengetahui penggunaan

facebook di dunia maya sehingga dapat menambah pengetahuan khususnya dalam

pendidikan sosiologi.

Page 6: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

A. Jejaring Sosial Sebagai Masyarakat Cyber

Community - masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang menempati sebuah

wilayah (territorial) tertentu, yang hidup secara relatif lama, saling berkomunikasi, memiliki

simbol-simbol dan aturan tertentu serta sistem hukum yang mengontrol tindakan anggota

masyarakat, memiliki sistem stratifikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat

tersebut serta relatif dapat menghidupi diri sendiri (Bungin, 2008:159).

Ketika penemuan teknologi informasi berkembang dalam skala massal, maka teknologi

itu telah mengubah bentuk masyarakat manusia, dari masyarakat dunia lokal menjadi

masyarakat dunia global, sebuah dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan

informasi, transportasi serta teknologi yang begitu cepat dan begitu besar mempengaruhi

peradaban umat manusia, sehingga dunia juga dijuluki sebagai the big village, yaitu sebuah

desa yang besar, di mana masyarakatnya saling kenal dan saling menyapa satu dengan

lainnya. Masyarakat global itu juga dimaksud sebagai sebuah kehidupan yang

memungkinkan komunitas manusia menghasilkan budaya-budaya bersama, menghasilkan

produk-produk industri bersama, menciptakan pasar bersama, melakukan pertahanan militer

bersama, menciptakan mata uang bersama, dan bahkan menciptakan peperangan dalam skala

global di semua lini (Bungin,2008:159).

Ketika proses dari lokal menuju global tengah berlangsung, terbentuklah jaringan (net-

work) sosial adalah ikatan antarsimpul (orang atau kelompok) yang dihubungkan antarmedia

(hubungan sosial). Hubungan sosial ini diikat oleh kepercayaan, bentuk strategis, dan bentuk

moralitas. Kepercayaan itu dipertahankan oleh norma yang mengikat pihak-pihak yang

berinteraksi. Jaringan komunikasi itu berupa simpul, yang melalui media hubungan sosial

menjadi satu bentuk kerjasama (tergambar sebagai sistem) (Salim,2008:73).

Para pengguna facebook atau disebut facebookers dapat berinteraksi dengan orang dari

manapun tempatnya. Inilah yang disebut jaringan sosial. Sebagai sebuah jaringan, maka

keeratan antarsimpul dapat menahan beban bersama sehingga menjadi bentuk kekuatan untuk

melakukan kerja dalam hal ‘menangkap ikan’. Kekuatan jaringan itu terletak kepada orang-

orang yang menjadi simpul, dalam bentuk ikatan moral yang menahan, nilai-nilai

kebersamaan, dan adanya kepercayaan (trust) bersama. Untuk menilai keeratan hubungan

Page 7: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

personal dalam sebuah jaringan, maka perlu dilacak bentuk jaringan komunikasi yang telah

ada, arti atau makna dari bentuk jaringan itu, dan, tentunya, fungsi jaringan komunikasi itu

(Salim,2008:73).

Perkembangan teknologi informasi juga tidak saja mampu menciptakan masyarakat

dunia global, namun secara materi mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi

masyarakat, sehingga tanpa disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia

kehidupan, yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya

(cybercommunity) (Bungin,2008: 160).

Komunikasi antarindividu terjalin melalui proses sosialisasi dan interaksi yang

melibatkan individu-individu. Proses ini terjalin dengan melibatkan aktor dalam keanggotaan

kelompok, dan, dengan demikian, setiap interaksi antarindividu/aktor sosial dapat diukur

tingkat sosialitasnya dalam keanggotaan kelompok sosial (Salim,2008:73-74).

Padahal di dalam masyarakat nyata adalah sebuah kehidupan masyarakat yang secara

inderawi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, di mana hubungan-hubungan

sosial sesama anggota masyarakat dibangun melalui penginderaan. Secara nyata kehidupan

masyarakat manusia dapat disaksikan sebagaimana apa adanya. Kehidupan masyarakat

maya adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung

diindera melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan sebagai

sebuah realitas. Kehidupan ini bukanlah dunia akhirat manusia, karena kehidupan ini adalah

sisi lain dari kehidupan materi manusia di bumi dan alam jagat raya (Bungin, 2008:160).

Namun sebagaimana menurut Goldsmith, Abdullah (2006:1650) komunikasi global

akan melahirkan suatu jaringan yang tidak terhitung, yang menggabungkan manusia dalam

suatu pikiran global (global mind) yang bekerja sama mengembangkan kehidupan ke tingkat

yang lebih baik. Pengayaan terjadi pada saat berbagai perubahan dalam masyarakat

dirancang berdasarkan apa yang dipelajari dari berbagai belahan dunia. Jika dulu sumber-

sumber lokal menjadi iklan dalam berbagai tindakan sosial, kemudian bergeser ke sumber-

sumber global yang dienkulturasikan dan disosialisasikan dalam suatu seting sosial. Long-

term values yang diperoleh dari berbagai sumber informasi menjadi suatu kerangka acuan

yang memperlihatkan nilai kolektif dalam skala besar. Kemungkinan semacam ini didukung

oleh lahirnya berbagai media, TV, film, games, atau pengalaman realitas virtual, yang dapat

diakses dengan biaya yang relatif murah. Nilai jangka panjang merupakan investasi yang

Page 8: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

diperoleh melalui suatu visi, kreativitas, inovasi, dan kerja keras. Praktik sosial dalam hal ini

berorientasi pada tatanan global yang dapat diakses oleh penduduk dalam skala yang lebih

luas dan bersifat lintas ruang (melampaui batas-batas etnis, atau lokalitas dan agama)

(Abdullah, 2006:165).

B. Facebook sebagai Media Jejaring Sosial

Pada awalnya masyarakat maya adalah sebuah fantasi manusia tentang dunia lain yang

lebih maju dari dunia saat ini. Fantasi tersebut adalah sebuah hiper-realitas manusia tentang

nilai, citra, dan makna kehidupan manusia sebagai lambang dari pembebasan manusia

terhadap kekuasaan materi dan alam semesta. Namun ketika teknologi manusia mampu

mengungkapkan misteri pengetahuan itu, maka manusia mampu menciptakan ruang

kehidupan baru bagi manusia di dalam dunia hiper-realitas itu (Bungin, 2008:160-161).

Menurut Bungin (2008:161-172) sebagai ciptaan manusia, maka masyarakat maya

menggunakan seluruh metode kehidupan masyarakat nyata sebagai model yang

dikembangkan di dalam segi-segi kehidupan maya. Seperti, membangun interaksi sosial dan

kehidupan kelompok, membangun stratifikasi sosial, membangun kebudayaan, membangun

pranata sosial, membangun kekuasaan, wewenang, dan kepemimpinan, membangun sistem

kejahatan dan kontrol-kontrol sosial, dan sebagainya.

a. Proses-proses sosial dan interaksi sosial.

b. Kelompok sosial maya.

c. Kebudayaan dan masyarakat maya.

d. Pranata dan kontrol sosial masyarakat maya.

e. Stratifikasi sosial, kekuasaan, dan kepemimpinan masyarakat maya.

f. Perubahan sosial dalam masyarakat maya.

Kenyataan di dunia maya adalah situs jejaring sosial facebook. Saat ini demam

Facebook sedang mewabah di seluruh dunia. Facebook dapat membawa kepada persoalan

humanitas yang menurut Abdullah (2006:167-168), menjadi penting dalam konteks global

bukan saja akibat proses teknologisasi yang terjadi secara besar-besaran, tetapi juga akibat

interaksi tatap muka yang cenderung menghilang dari waktu ke waktu. Realitas media,

misalnya, akan menjadi suatu dunia yang tanpa sadar mengasah kemanusiaan kita. Media ini

melahirkan jarak baru dengan realitas sosial yang sesungguhnya sehingga proses empati

menjadi persoalan besar dalam konteks semacam ini. Ruang-ruang sosial juga semakin

Page 9: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

sempit sejalan dengan dibentuknya berbagai ruang elektronik (electronic space) yang lebih

efisien. Penduduk kehilangan intensitas sosial akibat pola alokasi waktu yang berubah dan

cenderung berhadapan dengan barang-barang elektronik ketimbang kelompok atau

komunitasnya. Individu di sini semakin terpisah dari kelompoknya yang menyebabkan nilai

dan pemaknaan menjadi bersifat relatif dan terdeferensiasi. Hubungan personal menjadi

kurang penting sejalan dengan menghilangnya empati emosional dalam diri individu-

individu.

Kenyataannya facebook membawa dampak buruk yang tak lagi sekadar turunnya

produktiviats kerja, malasnya anak-anak membantu orangtua di rumah karena lebih asyik di

depan komputer, hilangnya komunikasi person to person di dalam keluarga (karena sudah

lebih aktif lewat dunia maya), hilangnya persahabatan nyata tergantikan komunitas semu.

FaceBook bahkan bisa menghancurkan rumah tangga. Seseorang yang iseng-iseng mencari

teman lamanya di Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah, bisa menemukan “kekasihnya”

yang hilang. Meskipun masing-masing sudah berkeluarga, keasyikan berkomunikasi lewat

FB dengan posting-posting yang makin menggoda (ditambah foto-foto yang mengobati rasa

rindu), dengan mudah menjurus pada niat-niat yang melanggar batas norma, etika, dan

agama. Seorang suami bisa mengkhianati istrinya, atau istri meninggalkan suaminya

(http://sirikitsyah.wordpress.com/2009/10/28/dampak-buruk-facebook)

Jadi kini tergantung anda sendiri memanfaatkan facebook untuk tujuan apa dengan

mempertimbangkan resiko-resiko yang menyertainya.

Apapun itu, saat ini menurut comScore Facebook adalah situs jejaring sosial terkemuka di

dunia mengalahkan MySpace dan menurut Alexa untuk peringkat global berada di peringkat

kelima, hanya kalah dari Google, Yahoo, Youtube dan Live. Sedangkan penghargaan yang

pernah diterima adalah "Top 100 Classic Websites" tahun 2007 dari PC Magazine dan

"People's Voice Award" tahun 2008 dari Webby Awards (www.asalusul.com). Kemajuan

teknologi manusia, khususnya teknologi informasi secara sadar membuka ruang kehidupan

manusia semakin luas, semakin tanpa batas dengan indikasi manusia sebagai penguasa

(khalifah) di planet bumi dan galaksinya. Kemajuan teknologi ini pula yang telah mengubah

dunia maya yang terdiri dari berbagai macam gelombang magnetic dan gelombang radio,

serta sifat kematerian yang belum ditemukan manusia, sebagai ruang kehidupan baru yang

Page 10: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

sangat prospektif bagi aktivitas manusia yang memiliki nilai efisiensi yang sangat tinggi

(Bungin, 2008:160)

Pola-pola jaringan komunikasi muncul dalam beberapa bentuk. Apabila kelompok itu

beranggotakan tiga orang, maka akan muncul bentuk wheel dan circle. Kemudian, apabila

kelompok tersebut beranggotakan empat orang akan memunculkan beberapa variasi jaringan

komunikasi yaitu: wheel (star), kite, slash, circle, comcon dan chain (Salim, 2008:74-75).

Jaringan komunikasi memberikan gambaran bahwa dalam suatu kelompok

dimungkinkan muncul beberapa pola jaringan komunikasi yang akan mempengaruhi pola

interaksi dalam kelompok tersebut. Jaringan komunikasi yang berbentuk comcon (semua

individu mempunyai saluran komunikasi) diyakini sebagai bentuk yang paling baik dan akan

memberikan kepuasan pada anggota kelompok tersebut (Salim, 2008:77).

Menurut Appadurai (1994) globalisasi telah menjadi kekuatan besar yang

membutuhkan respon tepat karena ia memaksa suatu strategi bertahan hidup (survival

strategy) dan strategi pengumpulan kekayaan (accumulative strategy) bagi berbagai

kelompok dan masyarakat (Featherstone, 1991; Hannesz, 1996). Proses ini telah membawa

“pasar” menjadi kekuatan dominan dalam pembentukan nilai dan tatanan sosial yang

bertumpu pada prinsip-prinsip komunikasi padat dan canggih. Pasar telah pula memperluas

orientasi masyarakat dan mobilitas batas-batas sosial budaya. Pasar sekaligus mengaburkan

batas-batas itu akibat berubahnya orientasi ruang dalam masyarakat (Abdullah, 2006:165).

Proses globalisasi, yang merupakan sumber realitas objektif baru, mendapatkan

berbagai tanggapan oleh masyarakat yang berbeda. Hal ini tampak dari proses perlawanan

yang melahirkan suatu bentuk diintegrasi. Kecenderungan ini terlihat juga dari adaptasi-

adaptasi yang dilakukan suatu masyarakat terhadap berbagai pengaruhnya. Dalam hal ini,

proses “lokalisasi” (semacam usaha pelemahan dominasi kebudayaan global) dapat saja

terjadi, yang ini menunjukkan kemampuan kebudayaan lokal dalam mengambil keuntungan

dari berbagai unsur baru yang masuk. Namun demikian, hampir tidak ada satu masyarakat

pun yang terbebas sepenuhnya dari pengaruh globalisasi yang semakin kuat sejalan dengan

perbaikan transportasi dan teknologi komunikasi (Featherstone, 1995). Pemerintah pun, yang

berperan dalam menjaring jenis informasi yang masuk ke suatu negara, tidak pernah mampu

meredam arus informasi yang membanjir baik dari sudut jenis maupun intensitasnya

(Abdullah, 2006:168-169).

Page 11: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

Globalisasi sesungguhnya telah melahirkan suatu jenis ideologi yang menjadi dasar dari

pembentukan, pelestarian, dan perubahan masyarakat yang bertumpu pada proses identifikasi

diri dan pembentukan perbedaan antar orang (Doughlas & Isherwood, 1994; Abdullah,

1994). Perubahan masyarakat pada abad ke-21 ini mengarah pada pembentukan pola etnisitas

baru yang didasarkan pada batas-batas kebudayaan yang berbeda. Hingga akhir abad ke-20,

suku, agama, ras, dan antargolongan masih menjadi faktor penting dalam penataan sosial.

Sejak akhir abad yang lalu hingga kini di awal abad ke-21 keberadaan etnis telah membentuk

proses diskursif di mana fakta hubungan etnis itu sarat dengan kepentingan. Dalam konteks

semacam ini dominasi nilai sejalan dengan terlibatnya berbagai pihak dalam proses

pemaknaan (Abdullah, 2006:171-172).

Page 12: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian dan Informan

Penelitian ini dilakukan pada kampus 1 FKIP yang berada di jalan H. Hasan Baseri

komplek kampus Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin. Sebagai informan adalah

tujuh mahasiswa program studi pendidikan Sosiologi, FKIP Unlam yang menggunakan

facebook terutama di lingkungan kampus FKIP Unlam Banjarmasin.

B. Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, sampel sumber data dipilih, dan mengutamakan

perspektif emic, artinya mementingkan pandangan informan, yakni bagaimana mereka

mamandang dan menafsirkan dunia dari pendiriannya. Peneliti tidak bisa memaksa

kehendaknya untuk mendapatkan data yang diinginkan. Sesuai dengan fokus penelitian,

maka yang dijadikan sampel dalam teknik pengumpulan data adalah seperti berikut:

1. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data tentang penggunaan facebook.

2. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang aktivitas mahasiswa pengguna

facebook di internet.

3. Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan dokumen data tentang tampilan facebook

yang digunakan maupun saat mahasiswa sedang menggunakan facebook dalam

interaksi persahabatannya.

C. Penyajian dan Analisa Data

Penelitian ini dilakukan untuk menggali data kualitatif, menggunakan perspektif emic,

artinya mementingkan pandangan informan, yakni bagaimana cara mahasiswa pengguana

Page 13: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

facebook dalam memahami aktivitasnya dan memaknai arti menggunakan facebook dalam

kesehariannya. Peneliti tidak bisa memaksa kehendaknya untuk mendapatkan data yang

diinginkan. Sesuai dengan fokus penelitian, maka yang dijadikan sampel dalam teknik

pengumpulan data adalah seperti berikut:

1. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data tentang penggunaan facebook.

2. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang aktivitas mahasiswa pengguna

facebook di internet.

3. Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan dokumen data tentang tampilan facebook

yang digunakan maupun saat mahasiswa sedang menggunakan facebook dalam interaksi

persahabatannya.

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles dan Huberman dan Spradley. Miles dan

Huberman (1984), sebagai berikut mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap

tahapan penelitian sehingga sampai tuntas, dan datanya sampai jenuh.

Page 14: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan dibahas tiga hal yakni hasil penelitian, pembahasan dan analisa. Hasil

penelitian tentang gambaran lokasi penelitian pada kampus FKIP Unlam, fasilitas internet yang

ada di kampus FKIP dan mahasiswa program studi Pendidikan Sosiologi sebagai informan dalam

penelitian ini. Bagian pembahasan menguraikan penggunaan facebook di kalangan mahasiswa

Program Studi Pendidikan Sosiologi, FKIP Unlam, dan aktivitas yang dilakukan mahasiswa

dalam menggunakan facebook tersebut. Sedangkan bagian analisa berisi tentang pembahasan

hasil temuan yakni dilema pengguna facebook antara menambah teman dan mengasingkan diri,

serta akibatnya facebooker berada di dalam dunia yang semu.

A. HASIL PENELITIAN

1. Lokasi Penelitian

Kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung

Mangkurat (Unlam) terletak di dua tempat, yakni kota Banjarbaru dan kota Banjarmasin.

Kampus FKIP Banjarbaru untuk Jurusan Pendidikan Olahraga (JPOK). Sedangkan di

kota Banjarmasin berada di lingkungan kampus Unlam, jalan H. Hasan Baseri kecamatan

Banjarmasin Utara yang memiliki dua areal kampus. Lokasi penelitian ini berada di

dampus FKIP 1, berada di selatan kantor rektorat Unlam, atau sebelah barat kampus

FISIP Unlam. Kampus FKIP 2 hanya dipisahkan atau berada di sebelah selatan kampus

FISIP Unlam.

Kampus 1 FKIP Unlam Banjarmasin merupakan sentral kegiatan FKIP Unlam,

sebab terdapat ruangan kantor Dekan, Pembantu Dekan 1, Pembantu Dekan 2, Pembantu

Dekan 3 sehingga untuk kepentingan berurusan dengan pimpinan fakultas dilakukan di

kampus FKIP 1. Selain itu, segala layanan kemahasiswaan terutama bidang akademik di

selenggaran di kampus FKIP 1.

2. Fasilitas Internet di Kampus FKIP 1 Unlam

Sejak tahun 2002, FKIP Unlam telah merintis pengelolaan data informasi lewat

internet. Tersedianya hotspot dapat dinikmati mahasiswa di lingkungan kampus FKIP 1

Page 15: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

Unlam (selanjutnya disebut kampus FKIP saja) terutama berada di Sakadomas yakni

ruangan terbuka yang berada di tengah lingkungan kampus FKIP. Letak Sakadomas yang

strategis tersebut membuat mahasiswa dari berbagai program studi dapat mencapainya.

Begitu juga di sekitar Sakadomas terdapat tempat duduk yang diteduhi oleh payung

besar, serta oleh rindangnya pepohonan membuat suasana menjadi nyaman.

Selain mengakses berbagai situs, FKIP Unlam memiliki jaringan LAN (Local Area

Network) dengan dilengkapi 2-3 unit PC di setiap bagian. Untuk keperluan informasi

kepada mahasiswa, FKIP Unlam memiliki website dengan alamat

http://www/fkip.unlam.net. Selain website FKIP, Program Studi Pendidikan Sosiologi

sebagai salah satu program studi di bawah jurusan IPS, FKIP, juga memiliki web’ blog

sebagai media informasi kepada mahasiswa yakni http://sosiologiunlam.wordpress.com.

3. Akses internet mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi

FKIP memiliki enam jurusan yakni Pendidikan IPS, Pendidikan Bahasa, Pendidikan

MIPA, Pendidikan Jaskesrek, Ilmu Pendidikan, PGSD. Program studi pendidikan

Sosiologi merupakan salah satu program studi yang terdapat dalam jurusan Pendidikan

IPS yang memiliki mahasiswa sebanyak 233 orang terhitung dari tahun 2004 hingga

tahun 2009.

Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan

Sosiologi, angkatan 2007 sampai dengan angkatan 2009 berjumlah 145 mahasiswa

pengguna facebook, dengan perincian sebagai berikut:

Page 16: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

Tabel 5.1

Jumlah Pengguna Facebook di Prodi Sosiologi

No Angkatan Penggunan

facebook

Jumlah

mahasiswa

Persentase

(%)

1.

2.

3.

2007

2008

2009

39

57

48

40

57

48

99

100

100

Sumber: data primer, 2010

Dari tabel 1 dapat diketahui hampir seratus persen mahasiswa mengakses internet,

khususnya menjadi facebooker atau pengguna facebook. Prosentasi ini memungkinkan

peneliti mengambil informan secara meyakinkan sebagai pengguna facebook.

Sebagaimana tabel di bawah ini.

Tabel 5.2

Daftar Informan

No Nama Angkatan Jenis Kelamin

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Eka

Wira

Umar

Misliani

Risna Apriyati

Edi Mariono

Hendra Afrianto

2006

2007

2007

2006

2006

2008

2009

Perempuan

Laki-laki

Laki-laki

Perempuan

Perempuan

Laki-laki

Laki-laki

Sumber: data primer, 2010

B. PEMBAHASAN

1. Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Sosiologi, FKIP Unlam.

Penggunaan facebook di kalangan mahasiswa berawal dari ketertarikan mereka dari

untuk menambah jumlah teman dan sebagai sarana hiburan. Menurut Wira, Mahasiswa

angkatan 2007, ia mengenal facebook dari teman di kampus, ketertarikan menggunakan

facebook bisa untuk mencari persahabatan, pacar, teman lama dan lain-lain. Begitu pula

Eka, mahasiswa angkatan 2006. Ketertarikannya menggunakan facebook untuk

memperluas jaringan pertemanan, supaya teman-teman yang jauh dapat terhubungi. Hal

yang sama disampaikan Umar, informan mahasiswa angkatan 2007, begitu juga Misliani

dan Risna Aprianti dari angkatan 2006.

Page 17: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

Alasan berbeda disampaikan oleh Hendra Aprianto mahasiswa angkatan 2009 dan

Edi Mariono mahasiswa angkatan 2008. Menurut Hendra, mengenal facebook dari teman

di kampus. Ia tertarik menggunakan facebook untuk mencari hiburan, informasi dan

memperluas jaringan sosial. Sedangkan Edi Mariono berpendapat bahwa tertarik

menggunakan facebook karena bisa mencari hiburan, memperbanyak teman dan mencari

relasi.

Dari hasil wawancara tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Program

Studi Pendidikan Sosiologi tertarik menggunakan facebook dengan tujuan untuk

memperluas jaringan pertemanan/persahabatan, mencari teman lama, mencari pacar, dan

mencari informasi aktual. Mereka mengenal facebook dari lingkungan kampus/teman di

kampus dan teman kos. Mereka membuka facebook lewat handphone dan laptop, dan

merupakan keinginan dari diri sendiri. Dampak negatif dari penggunaan facebook dengan

handphone, pulsa cepat habis sehingga menjadi boros. Selain itu, tujuan mereka

menggunakan facebook adalah mencari hiburan di samping sebagai menambah relasi

sosial.

Dari rasa ketertarikan itu kemudian facebooker berinteraksi dengan teman-

temannya menggunakan facebook untuk berbagai keperluan seperti menulis status,

membaca status orang dan mengomentari status. Menurut Eka, Angkatan 2006

Saat menggunakan facebook saya menulis status, mengomentari status, membaca

status orang. Menu yang ada di facebook seperti beranda, profil, pemberitahuan,

acara, group dan lain-lain. Kemudian yang saya dapatkan saat menggunakan

facebook adalah hiburan untuk curhat, kemudahan mencari informasi, cuaca, posisi

teman atau dosen dan lain-lain.

Pendapat yang sama juga disampaikan Khairil Anwar, teman satu angkatan Eka,

bahwa menggunakan facebook untu menulis status, mengkomentari status orang lain dan

membaca status orang. Menu dalam facebook ada beranda, profil, pemberitahuan dan

lain-lain. Ternyata semua informan menyampaikan pendapat yang sama seperti Umar

mahasiswa angkatan 2007, Misliani dan Risna Apriyati dari angkatan 2006, Hendra

Afrianto angkatan 2009, Edi Mariono angkatan 2008.

Facebooker juga kebanyakan menggunakan fasilitas internet di areal kampus.

Tersedianya hot spot di FKIP Unlam dan tempat yang nyaman meja payung, sakadomas,

hot spot, internet prodi, komputer yang penggunaannya secara online. Keadaan demikian

Page 18: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

membuat mereka betah berlama-lama di kampus, menghabiskan waktu berjam-jam

lamanya setidaknya pada saat akan masuk kuliah maupun setelah pulang dari kuliah.

2. Aktivitas Mahasiswa Menggunakan Facebook

Selama facebooker on-line, perhatian mereka terkonsentrasi kepada layar laptop

atau layar telpon celular. Situs Facebook yang memiliki daya tarik karena lebih

komunikatif, terutama dalam menulis status, membaca status orang lain dan juga

mengomentari membuat komunikasi dapat berlangsung dengan mudah. Kondisi ini

membuat perhatian mahasiswa lebih cenderung tenggelam dalam menggunakan facebook

saja. Sebagaimana penuturan Eka mahasiswa program studi pendidikan Sosiologi

angkatan 2008.

Aktivitas yang saya lakukan saat menggunakan facebook saya membuka status terbaru

dan menjawab ajakan pertemanan. Saya menggunakan facebook bisa di rumah,

kampus, sebelum tidur malam dan pada pagi hari sehabis mandi. Menurut saya dampak

negatif penggunaan facebook boros uang, karena menggunakan handphone, buang-

buang waktu, waktu yang seharusnya digunakan untuk mengerjakan tugas atau

mengetik dialihkan untuk membuka facebook karena lebih menarik dan mengasyikan.

Isu-isu atau tema yang ditulis dalam facebook biasanya isu-isu yang lagi hangat atau

isu-isu sosial, kegiatan kampus dan tugas skripsi.

Penuturan Eka di atas menunjukkan intensitas facebooker tidak hanya dilakukan di

kampus dan waktu akan kuliah saja. Facebook digunakan nyaris dalam berbagai tempat

dan keadaan serta kondisi apapun. Selain di kampus, menggunakan facebook dilakukan

di rumah, pada saat bangun tidur di pagi hari dan akan tidur pada malam hari. Praktis,

penggunaan facebook telah menggeser televisi sebagai tontonan keluarga.

Namun, dampak terlalu asyik menggunakan facebook melalui telepon cellular juga

tidak hanya disadari oleh Eka. Dampak lain menurut Hendra Afrianto, Mahasiswa

angkatan 2009 adalah dapat mengurangi uang bulanan karena terpakai untuk membeli

pulsa. Selain itu, saking asyiknya membuka facebook sampai tidak mengenal waktu. Jadi

secara umum, hal-hal yang dilakukan oleh mahasiswa pada saat membuka facebook

adalah melihat status baru, ajakan pertemanan, obrolan, membuka profil, dan lain-lain.

Keuntungan menggunakan facebook adalah banyak teman, banyak mendapatkan

informasi tentang berbagai hal. Kerugiannya adalah boros, sebab pulsa cepat habis bila

Page 19: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

menggunakan facebook dengan handphone. Selain itu buang-buang waktu, karena

keasyikan sehungga tugas-tugas lain jadi terbengkalai.

C. ANALISA

1. Facebook antara Menambah Teman dan Mengasingkan Diri

Hasil temuan menunjukkan bahwa ketertarikan mahasiswa Program Studi

Pendidikan Sosiologi tertarik menggunakan facebook dengan tujuan untuk memperluas

jaringan pertemanan/persahabatan, mencari teman lama, mencari pacar, dan mencari

informasi aktual. Temuan ini sejalan yang dikemukakan Suriyani (2009: 8-9) bahwa

mulai anak sekolah, mahasiswa, ibu rumah tangga, pedagang kaki lima, pejabat,

pengusaha, blogger, menteri sampai presiden menggunakan jejaring sosial satu ini

sebagai media untuk “reuni” dan menjalin pertemanan, relasi bisnis bahkan menjadi

ajang kampanye pemilu para caleg seperti pada pemilu 9 April yang lalu. Begitupun

dengan Barrack Obama dan Susilo Bambang Yudhoyono menjadikan facebook sebagai

salah satu media kampanye politik.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi mengenal facebook dari

lingkungan kampus/teman di kampus dan di kos. Hal ini seperti yang dikemukakan

Mariyati dan Suryawati (2003) yang menyatakan bahwa, interaksi sosial adalah kontak

atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar

kelompok atau antar individu dan kelompok. Murdiyatmoko dan Handayani (2004)

menambahkan bahwa interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan

suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada

akhirnya memungkinkan pembentukkan struktur sosial.

Mereka membuka facebook lewat handphone dan laptop, dan merupakan keinginan

dari diri sendiri. Dampak negatif dari penggunaan facebook dengan handphone, pulsa

cepat habis sehingga menjadi boros. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan Indra

Darmawan (Viva New.com) bahwa seiring dengan semakin popular facebook di kalangan

masyarakat, para pengguna pun mendapatkan kemudahan karena dapat diakses melalui

handphone. Berarti para pemakai facebook atau facebooker, dapat melakukan interaksi di

manapun dan kapanpun selama handphone masih dapat digunakan. Namun, kemudahan

Page 20: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

ternyata membawa dampak negatif terutama di kalangan pelajar maupun mahasiswa.

Interaksi sosial yang dulu dilakukan secara tatap muka sekarang bisa dilakukan secara

tidak langsung melalui ruang elektronik. Menurut Abdullah (2006: 167-168) media ini

telah melahirkan jarak baru dengan realita sosial yang sesungguhnya sehingga proses

empati menjadi persoalan besar, dan penduduk kehilangan intensitas sosial akibat pola

alokasi waktu berubah dan cenderung berhadapan dengan barang-barang elektronik

ketimbang kelompok atau komunitasnya.

Kehadiran internet yang telah merambah ke mana-mana, terutama dengan

maraknya warnet (warung internet) membuat orang dapat mengakses berbagai macam

situs dengan mudah. Selain itu terdapat berbagai kemudahan mengakses internet lewat

free hotspot area yang disediakan oleh berbagai lembaga jasa termasuk lingkungan

kampus.

Apabila ditelusuri asal mula facebook ternyata sangat berhubungan dengan

kalangan mahasiswa. Facebook diluncurkan pertama kali pada tanggal 4 Februari 2004

oleh Mark Zuckerberg sebagai media untuk saling mengenal bagi para mahasiswa

Harvard. Hebohnya, dalam waktu dua munggu setelah diluncurkan, separuh dari semua

mahasiswa Harvard telah mendaftar dan memiliki account di facebook. Tak hanya itu,

beberapa kampus lain di sekitar Harvard pun meminta untuk dimasukan dalam jaringan

facebook. Zuckerberg pun akhirnya meminta bantuan dua temannya untuk membantu

mengembangkan facebook dan memenuhi permintaan kampus-kampus lain untuk

bergabung dalam jaringannya. Dalam waktu empat bulan semenjak diluncurkan,

facebook telah memilki 30 kampus dalam jaringannya (http://www.asal-usul.com).

Era glonbalisasi telah menempatkan peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) ke dalam posisi yang sangat strategis karena menghadirkan suatu dunia tanpa

batas, jarak, ruang, dan waktu, serta efisiensi. Terobosan dibidang teknologi komunikasi

terus berlangsung sehingga makin mempermudah orang untuk berinteraksi.

Pada awalnya masyarakat maya adalah sebuah fantasi manusia tentang dunia lain

yang lebih maju dari dunia saat ini. Fantasi tersebut adalah sebuah hiper-realitas manusia

tentang nilai, citra, dan makna kehidupan manusia sebagai lambang dari pembebasan

manusia terhadap kekuasaan materi dan alam semesta. Nnamun ketika teknologi manusia

mampu mengungkapkan misteri pengetahuan itu, maka manusia mampu menciptakan

Page 21: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

ruang kehidupan baru bagi manusia di dalam dunia hiper-realitas itu (Bungin, 2008: 160-

161).

Kenyataan di dunia maya adalah situs jejaring sosial facebook. Saat ini demam

facebook sedang mewabah di seluruh dunia. Para pengguna facebook atau disebut

facebookers dapat berinteraksi dengan orang dari manapun tempatnya. Penggunaan

facebook di kalangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi untuk berbagai

tujuan. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa mahasiswa Program Studi Pendidikan

Sosiologi menggunakan facebook untuk membaca status dan mengomentari status orang,

mencari berbagai informasi, mencari posisi teman dan dosen, sserta currhat yang paling

banyak dilakukan. Hal ini sesuai seperti yang dikemukakan Salim (2008: 73-74) bahwa,

komunikasi antar individu terjalin melaui proses sosialisasi dan interaksi yang melibatkan

individu-individu. Proses ini terjalin dengan melibatkan aktor dalam keanggotaan

kelompok, dan dengan demikian, setiap interaksi antar individu/aktor sosial dapat diukur

tingkat sosialitasnya dalam keanggotaan kelompok sosial.

Para pengguna facebook atau disebut facebookers dapat berinteraksi dengan orang

dari manapun tempatnya. Inilah yang disebut jaringan sosial. Sebagai sebuah jaringan,

maka keeratan antarsimpul dapat menahan beban bersama sehingga menjadi bentuk

kekuatan untuk melakukan kerja dalam hal “menangkap ikan”. Kekuatan jaringan itu

terletak kepada orang-orang yang menjadi simpul, dalam bentuk ikatan moral yang

menahan, nilai-nilai kebersamaan, dan adanya kepercayaan (trust) bersama. Untuk

menilai keeratan hubungan personal dalam sebuah jaringan, maka perlu dilacak bentuk

jaringan komunikasi yang telah ada, arti atau makna dari bentuk jaringan itu, dan,

tentunya, fungsi jaringan komunikasi itu.

Berdasarkan hasil temuan mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi saat

membuka facebook belum banyak yang memanfaatkan untuk media diskusi dan

menambah wawasan. Hal ini seperti yang dikemukakan Sirikitsyah

(http://sirikitsyah.wordpress.com /2009/10/28/dampak-buruk-facebook), kenyataannya

facebook membawa dampak buruk yang tak lagi sekedar turunnya produktivitas kerja,

malasnya anak-anak membantu orang tua di rumah karena lebih asyik di depan komputer,

hilangnya komunikasi person to person di dalam keluarga (karena sudah lebih aktif lewat

dunia maya), hilangnya persahabatan nyata tergantikan komunitas semu. Facebook

Page 22: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

bahkan bisa menghancurkan rumah tangga. Seseorang yang iseng mencari teman

lamanya di sekolah dasar atau sekolah menengah, bisa menemukan “kekasihnya” yang

hilang. Meskipun masing-masing sudah berkeluarga, keasyikan berkomunikasi lewat FB

dengan posting-posting yang semakin menggoda (ditambah foto--foto yang mengobati

rasa rindu), dengan mudah menjurus pada niat-niat yang melanggar batas norma, etika,

dan agama. Seorang suami bisa mengkhianati istrinya atau istri meninggalkan suaminya.

Seiring dengan semakin popular facebook di kalangan masyarakat. Para pengguna

pun mendapatkan kemudahan karena dapat diakses melalui handphone. Dengan

facebook, para pengguna dengan mudah melakukan transaksi bisnis, atau mencari teman

yang sudah lama terputus komunikasi, serta kemudahan-kemudahan lain yang tidak

terbayangkan sebelumnya. Facebook berguna antara lain: sering berhubungan dengan

teman atau orang, untuk belajar, memesan sesuatu, untuk ngobrol, dan lain-lain.

Di kalangan para mahasiswa FKIP, khususnya mahasiswa Program Studi

Pendidikan Sosiologi, penggunaan facebook juga sangat populer. Dengan dukungan

fasilitas free hotspot oleh pihak fakultas, mahasiswa dapat memanfaatkan akses internet

sejak pagi hingga petang selama tidak ada gangguan jaringan internet maupun

pemadaman listrik. Para mahasiswa memanfaatkan sakadomas dan sekitarnya, serta

tempat-tempat di lingkungan FKIP Unlam untuk mengakses internet.

Mulai anak sekolah, mahasiswa, ibu rumah tangga, pedagang kaki lima, pejabat,

pengusaha, blogger, menteri sampai presiden menggunakan jejaring sosial satu ini

sebagai media untuk “reuni” dan menjalin pertemanan, relasi bisnis bahkan menjadi

ajang kampanye pemilu para caleg seperti pada pemilu 9 April yang lalu. Begitupun

dengan Barrack Obama dan Susilo Bambang Yudhoyono menjadikan facebook sebagai

salah satu media kampanye politik (Suriyani, 2009: 8-9). Para pengguna facebook atau

disebut facebookers dapat berinteraksi dengan orang dari manapun tempatnya.

2. Facebooker di dalam Dunia Semu

Hasil temuan di lapangan aktivitas mahasiswa Progam Studi Pendidikan Sosiologi

pada saat membuka facebook adalah melihat status baru, ajakan pertemenan, obrolan,

membuka profil, dan lain-lain. Sejalan yang dikemukakan Suriyani (2009: 9) facebook

situs social network (jejaring sosial) yang mulai muncul di tahun 2007 dengan member

Page 23: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

mencapai 180 juta pengguna aktif di seluruh dunia. Mulai anak sekolah, mahasiswa, ibu

rumah tangga, pedagang kaki lima, pejabat, pengusaha, blogger, menteri sampai presiden

menggunakan jejaring sosial satu ini sebagai media untuk “reuni” dan menjalin

pertemanan.

Menurut mahasiswa program studi pendidikan sosiologi keuntungan mereka

menggunakan facebook adalah banyak teman. Mendapatkan informasi tentang berbagai

hal. Sementara kerugian yang langsung mereka rasakan adalah boros, karena pulsa cepat

habis apabila mereka membuka facebook dengan handphone. Selain itu sebagian dari

mereka juga mengatakan membuka facebook hanya buang-buang waktu karena tugas-

tugas lain jadi terbengkalai. Hal ini seperti pendapat Sirikitsyah

(http://sirikitsyah.wordpress.com/2009/10/28/dampak-buruk-facebook), facebook

membawa dampak buruk yang tak lagi sekedar turunnya produktivitas kerja, malasnya

anak-anak membantu orang tua di rumah karena lebih asyik di depan komputer,

hilangnya komunikasi person to person di dalam keluarga (karena sudah lebih aktif lewat

dunia maya), hilangnya persahabatan nyata tergantikan komunitas semu.

Mulai anak sekolah, mahasiswa, ibu rumah tangga, pedagang kaki lima, pejabat,

pengusaha, blogger, menteri sampai presiden menggunakan jejaring sosial satu ini

sebagai media untuk “reuni” dan menjalin pertemanan, relasi bisnis bahkan menjadi

ajang kampanye pemilu para caleg seperti pada pemilu 9 April yang lalu. Begitupun

dengan Barrack Obama dan Susilo Bambang Yudhoyono menjadikan facebook sebagai

salah satu media kampanye politik (Suriyani, 2009: 8-9).

Facebook terkenal dengan “aplikasi sejuta umat” baik berupa game, quiz dan

permainan online. Di samping dampak positif, TIK juga disadari memberikan peluang

Page 24: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

untuk terjadinya kejahatan-kejahatan baru (cybercrime) oleh karena itu TIK telah menjadi

pedang bermata dua, karena selain memberikan kontribusi positif bagi peningkatan

kesejahteraan, kemajuan dan peradaban manusia, sekaligus menjadi sarana efektif

perbuatan melawan hukum.

Kenyataannya facebook membawa dampak buruk yang tak lagi sekedar turunnya

produktivitas kerja, malasnya anak-anak membantu orang tua di rumah karena lebih asyik

di depan komputer, hilangnya komunikasi person to person di dalam keluarga (karena

sudah lebih aktif lewat dunia maya), hilangnya persahabatan nyata tergantikan komunitas

semu. Facebook bahkan bisa menghancurkan rumah tangga. Seseorang yang iseng

mencari teman lamanya di sekolah dasar atau sekolah menengah, bisa menemukan

“kekasihnya” yang hilang. Meskipun masing-masing sudah berkeluarga, keasyikan

berkomunikasi lewat FB dengan posting-posting yang semakin menggoda (ditambah

foto--foto yang mengobati rasa rindu), dengan mudah menjurus pada niat-niat yang

melanggar batas norma, etika, dan agama. Seorang suami bisa mengkhianati istrinya atau

istri meninggalkan suaminya. (http://sirikitsyah.wordpress.com/2009/10/28/dampak-

buruk-facebook)

Page 25: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dua hal sebagai kesimpulan penelitian ini mengenai mahasiswa yang menggunakan

facebook dalam mengalami pergeseran makna dalam pergaulan sosial, dan yang paling

utama, tanpa disadari penggunaan facebook telah membuka isu pribadi ke dalam isu publik.

1. Melalui situs facebook.com pergaulan sosial telah bergeser dari dunia nyata ke dunia

maya. Akibatnya, facebooker kampus telah teralienasi dari pergaulan nyata, karena

mereka sibuk dengan aktivitas di depan komputer, laptop atau pun layar telepon

cellularnya. Akibat turunan adalah waktu terbuang dan pengeluaran bertambah bagi

kalangan mahasiswa.

2. Dunia maya melalui media facebook sebenarnya dapat dijadikan media berbagi

informasi, tetapi malah dijadikan tempat bebas berekspresi. Melalui fasilitas tempat

menulis status, atau mengomentari status orang lain diungkapkan hal-hal yang

sebenarnya privasi baik urusan cinta, keluhan keluarga, perasaan pribadi dan sebagainya

ke hadapan publik. Facebooker kampus di satu sisi memperlebar jarak di dunia nyata, di

sisi lain begitu sangat terbuka di dunia maya.

B. SARAN

Dari kesimpulan dalam penelitian ini, peneliti menyampaikan saran kepada pihak

kampus terutama dosen dan mahasiswa, yakni:

1. Facebook pada awal dibuat berguna untuk kepentingan kampus, tetapi disalahgunakan

untuk kepentingan menghabiskan waktu saja. Pihak kampus dalam hal ini masing-

masing dosen semestinya mengorganisir mahasiswanya untuk mengadakan e-learning

melalui facebook pada masing-masing matakuliah.

2. Bagi mahasiswa mesti menyadari tugas utamanya untuk belajar, sehingga media apapun

dapat dimanfaatkan menunjang pembelajaran tersebut termasuk menggunakan facebook.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Abdullah, Irwan, 2006. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 26: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

Bungin, Burhan, 2008. Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat, Jakarta: Kencana

Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto (ed).), 2004. Sosiologi: Teks Pengantar dam Terapan.

Jakarta: Prenada Media

Portopolio Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jenjang S1, 2006.l Banjarmasin:

Departemen Pendidikan Nasional Universitas Lambung Mangkurat.

Salim, Agus, 2008. Pengantar Sosiologi Mikro, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Soekanto, Soerdjono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Suriyani, Eddy, 2009. “What is Facebook? (Apa itu Facebook)”. Media Bersinar, Komunikasi,

Edukasi dan Kultural. Tanjung Tabalong: Forum Pengembangan Teknologi

Wahyu, 2005. Perubahan Sosial dan Pembangunan, Jakarta: PT. Hecca Mitra Utama.

, 2006, Penelitian Kualitatif, Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.

, et al. 2006. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Program Studi Pendidikan Sosiologi dan

Antropologi Program Sarjana (S1). Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.

B. Internet

ANTARA/ELN/FER.http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/15/0315oo12/menghina.guru.di.fa

cebook.empat.siswadikeluarkan, diakses tanggal 8 Maret 2010.

http://www.asal-usul.com/2009/02/kilasan-singkat-facebook.html, diakses 8 Maret 2010.

http://www.asal-usul.com/2009/03/facebook-data-dan-fakta-sejarah.html. diakses 8 Maret 2010.

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/interaksi-sosial-definisi-bentuk-ciri.html diakses 21 Mei

2010

http://www.crayonpedia.org/mw/bentuk_bentuk_interaksi_sosial:_antar_individu_dengan_indivi

du._Antar_individu_dengan_kelompok._Antar_kelompok_dengan_kelompok_7.1

diakses 21 Mei 2010.

Nasrullah, 2009. http://danummurik.wordpress.com/2009/27/07/27/menyingkap-misteri-

facebook. diakses 8 Maret 2010

Syah, Sirikit, 2009. “Dampak Buruk Facebook”

http://sirikitsyah.wordpress.com/2009/10/28/dampak-buruk-facebook/’ diakses 8 Maret

2010

Page 27: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU

Foto-foto aktivitas mengakses internet di kampus FKIP Unlam.

Tepat berada di depan program Studi Pendidikan Sosiologi terdapat tempat duduk dengan atap

seperti payung sebagai tempat yang nyaman bagi mahasiswa mengakses internet.

Salah seorang mahasiswa prodi pendidikan sosiologi sedang asyik menggunakan internet dan

melambaikan tangan.

Page 28: LAPORAN PENELITIAN FACEBOOKER KAMPUS: DARI ISU