Upload
muhammad-abdi-awal
View
242
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)
1/13
PARASIT DARAH DAN PARASIT KULIT
KELOMPOK 9
Nurul Sulfi Andini1, Hasna Fauziah
2, Muhammad Abdi Awal
3, Adlen
4, Fajar Anugrah R.
5, Gracia M.
6
Eka Syafrizal (Asisten Kelompok IX)
Praktikum Demonstrasi Klinik
Program Studi Kedokteran Hewan (PSKH), Universitas Hasanuddin (UNHAS)
Penulis : Muhammad Abdi Awal
Abstrak
Tujuan studi dalam praktikum ini adalah memaparkan kasus penyakit kulit yang
disebabkan oleh parasit darah dan parasit kulit pada hewan terutama anjing dan kucing yang
meliputi penyakit erlhiciosis, babesiosis, scabies, pyoderma, ringworm, demodecosis. Selainitu, tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui teknik penanganan, diagnosa, dan terapi
dari masing-masing penyakit. Diagnosa meliputi pemeriksaan klinis terdiri dari inspeksi,
palpasi, perkusi, auskultasi, dan membaui. Diagnosa masing-masing penyakit dapat
ditegakkan melalui pemeriksaan laboratorium selanjutnya dilakukan terapi tergantung kasus
penyakit.
Kata kunci : erlhiciosis, babesiosis, scabies, pyoderma, ringworm, demodecosis
Dasar Teori
Erlhiciosis
Erchiliosis sering terjadi di daerah
Amerika Serikat bagian Selatan dan juga
di Eropa. Infeksi ini lebih sering terjadi di
antara musim semi dan akhir musim
gugur, yaitu saat kutu paling aktif. Infeksi
menyebar ke menusia melalui gigitan kutu,
kadangkala akibat kontak dengan hewan
yang membawa kutu anjing coklat atau
kutu rusa (Al-ani et al, 2002).
Babesiosis
Penyakit babesiosis menulari
hewan peliharaan dan binatang liar
terdapat diseluruh dunia tetapi lebih
banyak di negara tropis dan subtropis.
Beberapa negara menganggap penyakit ini
berdampak serius pada anggaran belanja
dan industri testil (Yatim, 2006).
Penyakit ini sebetulnya suatu
penyakit zoonosis dan manusia tertularsebetulnya sebagai kecelakaan, digigit tick
(tungau) yang memerlukan darah dalam
siklus kehidupannya (Yatim, 2006).
Tungau (tick) secara alamiah hidup
pada binatang peliharaan dan binatang liar
sedangkan manusia sendiri tidak berperan
dalam penularan penyakit babesiosis
(Yatim, 2006).
Infeksi parasit Babesia divergen,banyak dilaporkan dari Yugoslavia,
Irlandia, Prancis, Britania Raya, Spanyol
dan Rusia. Umumnya vektor tungau berasa
dari sapi dan umumnya penderita terjadipada yang sudah diangkat limpanya.
Agaknya mereka yang diangkat limpanya
lebih rentan terhadap infeksi parasit
babesia(Yatim, 2006).
Penularan babesia juga bisa terjadi
melalui transfusi darah atau preparat darah.Penularan melalui transfusi darah lebih
8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)
2/13
mungkin pada parasit Babesia mcoti,
karena infeksi Babesia micoti
menimbulkan parasitemia yang lebih lama
tanpa menimbulkan keluhan dan gejala
(Yatim, 2006).
Scabies
Skabies merupakan penyakit kulit
yang sering ditemukan di Indonesia. Hal
ini dikarenakan iklim tropis Indonesia
sangat mendukung perkembangan agen
penyebab skabies. Meski sekarang sudah
sangat jarang dan sulit ditemukan laporan
terbaru tentang kasusskabiesdari berbagai
media di Indonesia, namun di berbagaibelahan dunia, laporan kasus skabies
masih sering ditemukan pada keadaan
lingkungan yang padat penduduk, status
ekonomi rendah, tingkat pendidikan yang
rendah dan kualitas higienis yang kurang
baik (Widiasih, 2012).
Penyakit scabies bersifat endemis
hampir di seluruh wilayah Indonesia dan
menyerang berbagai jenis hewan. Padatahun 1981, penyakit scabies dilaporkan
menduduki peringkat kedua dari penyakit
yang ditemukan ternak. Wabah scabies
pernah dilaporkan terjadi pada kambing di
Bali pada tahun 1983 dan di Lombok pada
tahun 1995. Kejadian fatal pernah terjadi
pada kambing paket bantuan pemerintah,
yaitu 396 ekor ternyata 360 ekor mati
karena scabies. Kejadian ini tidak hanyamenimbulkan kerugian materi berupa
kematian, tetapi jugs kerugian moril
berupa ketidakpercayaan masyarakat
terhadap bantuan pemerintah selanjutnya.
Pada keadaan kurang pakan, musim
kemarau, dan lingkungan kandang yang
kotor, maka prevalensi kejadian scabies
dapat mencapai 4-11% (Pudjatmoko,
2012).
Pyoderma
Pioderma merupakan penyakit
yang paling sering dijumpai.Penyakit ini
berhubungan erat dengan keadaan sosial
ekonomi. Tidak ada ras tertentu yang
cenderung terkena pioderma. Pioderma
dapat menyerang jantan maupun betinapada semua usia (Al-ani et al, 2002).
Ringworm
Ringworm atau dermatofitosis
adalah infeksi oleh cendawan pada bagian
kutan/superfisial atau bagian dari jaringan
lain yangmengandung keratin(bulu, kuku,
rambut dan tanduk). Penyakit kulit yang
menular ini pada
ternak tidak berakibat
fatal, namun sangatmengganggu dan dapat
menurunkanproduktivitas ternak, sebagai
penyakit kosmopolitan, sering dijumpai
pada hewan yang dipelihara secara
bersama-sama. Ringworm menyerang
hewan dan manusia. Dermatofitosis ini
dapat menular antar sesama hewan, dan
antara manusia dengan hewan
(antropozoonosis) dan hewan kemanusia
(zoonosis) dan merupakan penyakit
mikotik yang tertua di dunia. Dawson
(1968) melaporkan bahwa kejadian
penyakit ini ditemukan pada hewan piara,
ternak, satwa liar lainnya (Ahmad, 2014).
Dinamakan ringworm karena
pernah diduga penyebabnya adalah worm
dan karena gejalanya dimulai dengan
adanya peradangan pada permukaan kulit
yang bila dibiarkan akan meluas secara
melingkar seperti cincin, maka dinamai
ringworm, meski sebelumnya memang
penyakit ini disebabkan oleh cendawan
namun akhirnya pemakaian istilah tersebut
tetap dipakai sampai sekarang (Ahmad,
2014).
Penularan dari hewan kemanusia
(zoonosis) dilaporkan pada tahun 1820 darisapi ke manusia. Hewan yang terserang
8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)
3/13
umumnya hewan piaraan adalah anjing,
babi, domba, kucing, kuda, kambing, sapi
dan lainnya, namun yang paling utama
ialah anjing, kucing, sapi. Ketiga hewan
ini merupakan masalah penting untukmanusia karena sifat zoonosisnya.
Trichopyton spp dan Microsporum spp,
merupakan 2 jenis kapang yang menjadi
penyebab utama ringworm pada hewan. Di
Indonesia yang menonjol diserang adalah
anjing, kucing dan sapi (Ahmad, 2014).
Demodecosis
Demodecosis merupakan penyakit
kulit yang dapat menyerang berbagai
hewan antara lain anjing, kucing, sapi,
kambing, domba, babi, dan kuda kecuali
unggas. Kasus demodecosis juga
dilaporkan menyerang pada manusia.
Penularannya terjadi karena kontak
langsung induk terhadap anak-anaknya
pada saat menyusui. Kasus penyakit
demodecosis tersebar luar di seluruh
Indonesia (Pudjatmoko, 2012).
Materi
Kucing
Metode
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Fisik Kucing
No
Pemeriksaan Hasilpemeriksaan
1. Suhu tubuh 40,1OC
2. Pulsus 96/menit
3. Denyut jantung 148/menit
4. Inspeksi cara berjalan
merayap
gerakan
abdomen cepat
lesi pada kedua
telinga
belakang,
tengkuk, leher
depan dan
bagian ventralmulut
5. Palpasi limfonodus
tidak teraba
ginjal sama
besar
abdomen normal
6. Perkusi thorax : nyaring
abdomen : pekak
Keterangan: Kg (kilogram), C ( Celcius)
Gambar 2. Pemeriksaan fisik kucing
Pembahasan
Erlhiciosis
Etiologi
Disebabkan oleh bakteri Ehrlichia.
Ada banyak spesies dari Ehrlichia, yang
menginfeksi berbagai hewan, tetapi
adahanya beberapa spesies yang
mempengaruhi anjing. Bakteri ehrlicia
menginfeksi sel darah putih. Infeksi erat
terkait yang mempengaruhi platelet
disebabkan oleh bakteri bernamaAnaplasmaplatys dan kadang-kadang
8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)
4/13
disebut sebagai ehrlichiosis juga
(Anaplasmaplatys dulu disebut platys
Ehrlichiasampai saat ini).
Patofisiologis
Kebanyakan infeksi Ehrlichia
yang diperoleh melalui gigitan caplak
Rhipicephalus sanguinis. Infeksi juga
dimungkinkan melalui transfusi darah.
Ketika bakteri masuk dalam darah dia
langsung menduduki atau menyerang sel
darah putih.
Gejala klinis
Demam, kelesuan, hilangnya nafsu
makan, berat badan, perdarahan abnormal
(misalnya, mimisan, perdarahan di bawah
kulit-terlihat seperti bintik-bintik kecil atau
patch memar), pembesaran kelenjar getah
bening, pembesaran limpa, rasa sakit dan
kekakuan (karena sakit radang sendi dan
otot), batuk, keluar dari mata dan/atau
hidung, muntah dan diare, peradangan
mata, gejala neurologis (misalnya, belum,
depresi, kelumpuhan, dll).
Tanda-tanda keterlibatan organ lain
dapat muncul dalam bentuk kronis,
terutama penyakit ginjal.
Diagnosa
Tes darah biasanya menunjukkan
penurunan jumlah platelet(trombositopenia) dan kadang-kadang
penurunan jumlah sel darah merah (kurang
darah) dan/atau sel darah putih.
Perubahan dalam tingkat protein
dalam darah juga dapat terjadi. Darah
smears dapat diperiksa untuk kehadiran
organisme Ehrlichia. Jika mereka hadir,
diagnosis dapat dikonfirmasi, tetapi
mereka mungkin tidak selalu muncul
dismear. Darah dapat juga diuji untuk
antibodi terhadap Ehrlichia, meskipun hal
ini kadang kadang dapat menghasilkan
hasil yang salah. Pengujian khusus dapat
memeriksa bahan genetik dari Ehrlichia,
dan sementara ini tes paling sensitif, tidakbanyak tersedia dan memiliki beberapa
keterbatasan juga. Umumnya, kombinasi
dari tes laboratorium dengan tanda-tanda
klinis dan sejarah yang digunakan untuk
membuat diagnosis.
Diagnosa banding
Babesia, penyakit Lyme atau
demam Rocky Mountain Spotted. Infeksi
bakteri pada kucing Bartonella juga telah
ditemukan dalam hubungannya dengan
Erlichiosis. Kehadiran penyakit ini dapat
membuat gejala lebih parah dan dan
diagnosis yang lebih rumit.
Terapi dan treatment
Ehrlichiosis juga menanggapi
pengobatan dengan doksisiklin anitbiotic.
Perbaikan dalam gejala ini biasanya sangat
cepat, tetapi beberapa minggu pengobatan
biasanya diperlukan untuk memastikan
pemulihan penuh. Dalam kasus yang parah
yang mana sel darah penting sangat
rendah, transfusi darah mungkin
diperlukan. Reinfection dimungkinkan
karena kekebalan terhadap bakteri
Ehrlichiatidak tahan lama.
Pencegahan
Mencegah paparan kutu yang
membawa Ehrlichia adalah cara terbaik
untuk mencegah ehrlichiosis. Periksa
anjing Anda setiap hari untuk kutu dan
menghilangkannya sesegera mungkin (hal
ini diyakini bahwa kutu harus memberi
makan setidaknya 24 48 jam untuk
menyebarkanEhrlichia). Hal ini penting dimusim puncak kutu atau jika anjing anda
8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)
5/13
menghabiskan waktu di hutan atau rumput
yang tinggi (mempertimbangkan
menghindari daerah-daerah ini pada
musim kutu).
Produk yang mencegah kutu
bulanan parasit preventatives atau kutu
kerah (misalnya, Preventic) dapat
digunakan; Pastikan untuk mengikuti saran
dokter hewan anda saat menggunakan
produk ini. Menjaga rumput dan pangkas
dalam halaman anda, dan di daerah di
mana kutu masalah serius, anda juga dapat
mempertimbangkan memperlakukan area
taman dan kandang untuk kutu.
Prognosa
Prognosa pada hewan yang
menderita ehrlysiosis antara lain pada
infeksi ringan fausta hingga dubius
sedangkan pada infeksi berat dubius
hingga infausta.
Babesiosis
Etiologi
Babesiosis, yang menginfeksi
ruminansia di Indonesia disebabkan oleh
spesies : Babesia (bigemina, argentina)
menginfeksi sapi dan Babesia caballi
menginfeksi Kuda dan yang menginfeksi
anjing di Asia, Afrika, Eropa, Timur
Tengah dan Amerika Utara jenis : Babesia
canisdanBabesia gibsoni.
Patofisiologis
Studi penelitian telah menunjukkan
bahwa tahap awal infeksi Babesia sp.
menyebabkan hipotensi sistemik.
Pergeseran cairan pengganti dari
interstisial ke kompartemen intravaskuler
bertanggung jawab atas penurunan
langsung dalam hematokrit dan
peningkatan volume plasma. Hipotensi
sistemik juga nikmat interaksi eritrosit
terparasit dengan membran sel endotel,
yang memungkinkan local area proliferasi
organisme. Selain itu, respon fase akut
dirangsang dalam host meregulasi liganpada permukaan sel endotel, sehingga
meningkatkan agregasi sel darah merah.
Sebuah koagulopati konsumtif, dikaitkan
dengan antigen plasma larut (SPA) yang
diproduksi oleh Babesia spp., Dipicu di
fokus agregasi eritrosit dan proliferasi
organisme. Vaksinasi individu naif dengan
SPA akan menghambat perkembangan
tanda-tanda klinis pada tantangan dengan
Babesia sp., Tetapi tidak akan
mempengaruhi perkembangan parasitemia.
Mekanisme utama dari cedera
jaringan yang disebabkan oleh Babesia
spp. adalah iskemia (kerusakan hipoksia).
Eritrosit dipertahankan dan dihancurkan
dalam jumlah besar dalam sinusoid
lienalis. Jumlah tersebut eritrosit parasitoid
dapat ditemukan di tempat tidur kapiler
lain di seluruh tubuh. Hati yang serius,
ginjal, paru, jantung, limpa, dan patologi
intrakranial dapat terjadi.
Gejala klinis
Gejala klinik terbagi menjadi tiga
tahapan, yaitu:
1.perakut: gusi terlihat pucat, depresi,
tidak mau makan, lemah, anemia(kerusakan RBC), demam, jaundice
(kekuningan pada mata dan kulitnya),
pada pewarnaan ulas darah ditemukan
parasitbabesiadalam RBC.
2. akut: mirip dengan perakut tetapi lebih
ringan.
3. kronis: lemah, ditemukan banyak RBC
immature (regenerative anemia),
pembesaran limpa, jaundice, agakdemam dan intermitten (naik turun),
8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)
6/13
kurus, kerusakan ginjal dan hati. Pada
pewarnaan ulas darah jarang ditemukan
parasit babesia.
Diagnosa
1)
Pemeriksaan mikroskopis preparat apus
darah tipis atau tebal. Dengan
pewarnaan Gram atau Wright, pada
penderita dengan parasetemia
rendah,perlu dilakukan pemeriksaan
ulang preparat apus darah.
2)
Pemeriksaan imunofluoresen indirek,
untuk antibodi digunakan untuk
memperkirakan terjadi infeksi parasit
babesia.
3)
Pemeriksaan mikroskopis preparat apus
darah ternyata lebih meyakinkan.Titer
antibodi dapat dideteksi setelah 2-4
minggu. Kemudian berangsur menurun
setelah 6-12 bulan.
Diagnosa banding
Gejala klinisnya sangat menyerupai
malaria falciparum, dimana terjadi demam
tinggi, anemia, hemoglobin di dalam air
kemih, jaundice (sakit kuning) dan gagal
ginjal.
Penyakit Lyme dengan Gejala
klinis utama dari penyakit ini adalah
kepincangan disertai bengkak dan rasa
sakit pada sendi (suppurative arthritis).
Kepincangan bisa berlangsung dalamwaktu singkat atau yang lebih lama. Nafsu
makan menurun dan hewan tampak lemah.
Kerusakan ginjal yang ditandai dengan
azotemia, hipoalbuminemia, proteinemia
muncul pada kasus lanjutan.
Terapi dan treatment
Pemberian obat Imidocarb
dipropionate (Imizol, Burroughs
Wellcome, Schering-Plough) 2.5
mg/pound BB IM tiap 2 minggu untuk 2x
treatment.
Pencegahan
Penanganan atau pengendalian daripenyakit ini adalah dengan cara
mengendalikan caplak dan kutu yang
menjadi vektor penyakit ini serta
merawat anjing agar terhindar dari
caplak dan kutu tersebut.
Menghindari kemungkinan digigit/
kontak dengan caplak dan kutu hewan.
Misalnya, menggunakan obat
insektisida gosok (repellant). Beberapajam setelah digigit, terjadi penularan
babesia. Hingga seseorang yang curiga
digigit harus segera memeriksa bagian
tubuhnya yang digigit.
Menyaring donor darah dan penderita
babesiosis yang parasitemia rendah.
Seperti melakukan pemeriksaan zat
anti. Untuk menghindari penularan
melalui transfusi darah.
Prognosa
Fausta bila ditangani dengan baik,
sedangkan bila kronis bisa dubius hingga
pada infausta.
Scabies
Etiologi
Sarcoptes Scabei termasuk filumArthopoda, kelas Arachnida, ordo
Ackarina, superfamili Sarcoptes. Pada
manusia disebut Sarcoptes scabei var.
hominis.
Secara morfologi merupakan
tungau kecil, berbentuk oval, punggungnya
cembung dan bagian perutnya rata. Tungau
ini berwarna putih kotor, dan tidak
bermata. Ukurannya yang betina berkisarantara 330-450 mikron x 250-350 mikron,
8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)
7/13
8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)
8/13
bawah mikroskop . Diagnosis scabies
positif jika ditemukan tungau, nimpa,
larva, telur atau kotoran S. scabiei.
Diagnosa banding
Kasus penyakit scabies bisa
terkacaukan dengan gejala penyakit kulit,
seperti pyoderma, atopy, ringworm, food
alergi, flea allergy, atau alergi contact
dermatitis.
Terapi dan treatment
Penggunaan ivermectin secara
subkutan untuk pengobatan anjing yang
terserang scabies IVERMECTIN.0.2ml/10 kg BB.
Lakukan diping pada anjing
maupun kucing menggunakan sulfur.
Pencegahan
Mandikan anjing maupun kucing secara
rutin dengan shampo anti parasit
Kebersihan kandang dan lingkunganharus benarbenar terjaga
Hindarkan kontak / bersentuhan dengan
anjing yang menderita Penyakit Scabies
Prognosa
Dengan memperhatikan pemilihan
dan cara pemakaian obat serta syarat
pengobatan dan menghilangkan faktor
predisposisi, penyakit ini dapat diberantasdan memberikan prognosis yang baik
(fausta).
Pyoderma
Etiologi
Pyoderma adalah infeksi kulit
akibat bakteri. Infeksi kulit terjadi saat
integritas permukaan kulit telah rusak.
Kulit mengalami maserasi akibat
pemaparan kronis dari tempat yang
lembab, kemudian flora bakteri kulit
berubah, sirkulasi di kulit rusak, dan
terjadi kerusakan terhadap kekebalan.
Sebagian besar kasus pyoderma
disebabkan oleh Staphylococcusintermedius, dapat juga dapat disebabkan
oleh Pasteurella multocida. Kejadian
pyoderma yang dalam merupakan
komplikasi dengan bakteri gram negatif
seperti Escherichia coli, Proteus sp., dan
Pseudomonas sp.
Patofisiologis
Infeksi kulit terjadi saat integritas
permukaan kulit telah rusak. Kulit
mengalami maserasi akibat pemaparan
kronis dari tempat yang lembab, kemudian
flora bakteri kulit berubah, sirkulasi di
kulit rusak, dan terjadi kerusakan terhadap
kekebalan.
Gejala klinis
Pyoderma superfisial umumnya
terjadi pada tubuh. Luasnya lesi dari
pyoderma tidak jelas akibat tertutup oleh
rambut hewan. Pyoderma yang dalam
sering mempengaruhi dagu, hidung, dan
kaki ataupun terjadi secara menyeluruh.
Pada saat pemeriksaan fisik terlihat adanya
sisik, kerak, kemerahan pada kulit,
alopecia, papula, pustul, abses,
furunculosis, dan cellulitis. Gejala yang
sering terlihat pada kejadian pyodermaadalah pruritus. Jika penyebab awal dari
pyoderma adalah alergi maka kulit akan
kemerahan, jika penanganan hanya untuk
mengatasi kejadian pyoderma tanpa
mengatasi kejadian alergi maka pruritus
yang timbul tidak akan terselesaikan. Jika
penyebab utama adalah disfungsi
endokrin, maka akan terlihat gejala lain
seperti polidipsia/poliuria, lethargy,
8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)
9/13
penambahan berat badan, ataupun
feminisasi.
Diagnosa
Berdasarkan gejala klinis Diagnosa dilakukan dengan cara
membuat kultur jaringan. Kultur
dilakukan dengan mengambil kerak
ataupun eksudat dari pyoderma. Selain
itu juga dapat dilakukan kerokan kulit,
tes alergi intradermal, percobaan tes
alergi pakan, tes endokrin, dan biopsi
kulit.
Diagnosa banding
Differensial diagnosa dari kejadian
pustul yaitu pyoderma superfisial akibat
staphylococcus, dermatofitosis,
demodecosis, pemphigus foliaceus, dan
dermatosis pustular subcornea. Sedangkan
differensial diagnosa untuk furunculosis
adalah pyoderma dalam akibat
Staphylococcus, infeksi bakteri tingkat
tinggi (Actinomyces, Nocardia,
Mycobacteria, Actinobacillus),
demodecosis, dermatophytosis, infeksi
jamur oportunis, panniculitis, dermatosis
akibat respon zinc.
Terapi dan treatment
Terapi dapat dilakukan dengan
pemberian Ivermectin 0.2 mg/kg bb sc,
Metronidazole 20 mg/kg bb po, CTM 4
mg po, dan Dexamethasone 0.3 mg/kg bbpo. Pemberian Ivermectin bertujuan
mengantisipasi apabila ternyata kejadian
pyoderma pada kasus ini merupakan akibat
dari infeksi parasit. Metronidazole yang
diberikan bertujuan untuk mengatasi
infeksi bakteri yang terjadi.
Dexamethasone bertujuan untuk mengatasi
proses inflamasi dan alergi yang terjadi.
Pemberian Dexamethasone dilakukan
bersamaan dengan pemberian CTM.
Menurut Smith dan Tilley (2000),
pyoderma akibat Staphylococcus
intermedius dapat diterapi dengan
pemberian Cephalosporin, Cloxacillin,
Oxacillin, Methicillin, Amoxicillin-clavulanate, Erythromycin, dan
Chloramphenicol. Terkadang isolat sudah
resisten terhadap Amoxicillin, Ampicillin,
Penicillin, Tetrasiklin, dan Sulfonamida.
Hindari pemakaian steroid karena akan
merangsang resistensi dan pengulangan
kejadian meskipun diberikan bersamaan
dengan antibiotik. Oleh karena itu,
pemberian Dexamethasone yang
merupakan turunan dari corticosteroid
sebaiknya tidak digunakan lagi untuk
mengatasi kasuspyoderma.
Pencegahan
Menjaga kebersihan kandang dan
juga hewan.
Prognosa
Fausta bila ditangani dengan baik,
sedangkan bila kronis bisa dubius hingga
pada infausta.
Ringworm
Etiologi
Penyebab ringworm ialah
cendawan dermatofit yaitu sekelompok
cendawan dari genus Epidemofhyton,
Microspitondan Trichophyton. Cendawan
dermatofit penyebab ringworm menurut
taksonomi tergolong fungi imperfektin,
karena pembiakannya dilakukan secara
aseksual, namun ada juga yang secara
seksual tergolong Ascomycetes.
Trichophyton spp. Dan Microspoum spp.,
merupakan 2 jenis jamur yang menjadi
penyebab utama ringworm. Jamur tersebut
hidup pada permukaan tubuh pada keratin
dari kulit, kuku, rambut, bulu, maupun
8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)
10/13
tracak. Penyakit ringworm ini dapat
menular dari hewan penderita ke hewan
sehat serta ke manusia (zoonosis). M.
Canis bersifat tectothrix dan zoofilik yang
terdapat pada kucing, anjing, kuda, dankelinci, gambaran mikroskopis dari kultura
dalahm acroconidia berbentuk spindle,
berdinding tebal dan kasar.
Ringworm atau dermatofitosis ini
lebih sering menyerang anjing atau kucing
dari ras yang mempunyai bulu panjang dan
juga lebih sering menyerang pada anjing
dan kucing muda karena pada hewan yang
berbulu panjang mempunyai tingkatkelembapan yang tinggi pada kulitnya
daripada yang berbulu pendek sehingga
jamur akan lebih mudah tumbuh
sedangkan pada hewan muda lebih sering
terserang ringworm adalah karena pada
hewan muda masih belum mempunyai
tingkat kekebalan terhadap infeksi
ringworm sehingga apabila terserang oleh
ringworm maka sistem imun/sistem kebal
anjing atau kucing muda masih belum bisa
mengenali kehadiran jamur dermatofita
akibatnya ringworm pun tumbuh subur.
Penyakit ini mempunyai masa inkubasi
sekitar 1-4 minggu.
Patofisiologis
Sebaran geografis keberadaannya
cukup luas, namun penyakit ini lebih
banyak ditemukan di daerah beriklim
tropis dan subtropis, terutama daerah
dengan kondisi udara panas dan
kelembaban yang tinggi. Kemudian pada
daerah yang mempunyai empat musim,
setelah periode multiplikasi kapang pada
bulu selama musim panas. Penyebaran
infeksi dapat terjadi karena luka, bekas
luka atau patahan bulu untuk
melangsungkan hidupnya. Dapat tumbuhpada lingkungan kering, dingin, aerobik
serta tanpa mikroorganisme lain dan
terlindung dari sinar matahari.
Di negara-negara yang beriklim
subtropik atau dingin, kejadian ringworm
lebih sering, karena dalam bulan-bulanmusim dingin, hewan-hewan selain kurang
menerima sinar matahari secara langsung,
juga sering bersama-sama di kandang,
sehingga kontak langsung di antara sesama
individu lebih banyak terjadi.
Cara penularan jamur dapat secara
langsung dan secara tidak langsung.
Penularan langsung dapat secara fomitis,
epitel, rambut-rambut yang mengandung
jamur baik dari manusia, binatang atau
dari tanah. Penularan tak langsung dapat
melalui tanaman, kayu yang dihinggapi
jamur, barang-barang atau pakaian, debu
atau air. Disamping cara penularan
tersebut diatas, untuk timbulnya kelainan-
kelainan di kulit tergantung dari beberapa
faktor seperti faktor virulensi dari
dermatofita, faktor trauma, kulit yang utuh
tanpa lesi-lesi kecil, factor suhu dankelembaban, kurangnya kebersihan dan
faktor umur dan jenis kelamin.
Gejala klinis
Tanda-tanda hewan terserang
ringworm adalah bulu rontok dan patah-
patah, kadang disertai sisa-sisa kulit kering
yang menyerupai ketombe. Kulit kering
yang mengelupas kadang menyerupaisisik. Daerah kerontokan bulu biasanya
berbentuk lingkaran (circular) dan adanya
erythema. Kadang kadang hewan yang
terserang hanya mengalami sedikit
kerontokan/bulu patah dibagian wajah dan
telinga. Biasanya puncak kerontokan pada
kucing terlihat dalam waktu 5 minggu
sejak kontak denganM. canis.
8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)
11/13
Diagnosa
Untuk mendiagnosa melalui
pemeriksaan laboratorium diperlukan
sampel kerokan kulit, serpihan kuku,
rambut. Kemudian dapat diperiksa dengan
Wood light, atau pemeriksaan langsung
dengan mikroskop dengan KOH, atau
pewarnaan, atau dengan membuat biakan
pada media.
Penyakit ini dapat dikelirukan
dengan lesi yang diperlihatkan seperti
gigitan serangga, urtikaria, infeksi bakteri
dan dermatitis lainnya, namun dengan
adanya bentuk cincin pada derah yang
terinfeksi dan peneguhan diagnose dengan
pemeriksaan laboratorium akan
memastikan bahwa hewan tersebut
menderita penyakit
Diagnosa banding
Lesi ringworm perlu dibedakan
dari lesi akibat gigitan serangga, urtikaria,
infeksi oleh kuman dan seborrhea.
Terapi dan treatment
Terdapat beberapa kelompok obat
dengan berbagi cara dapat dipakai untuk
menghilangkan ringworm, yaitu obat Iritan
bekerja untuk membuat reaksi radang
sehingga tidak terjadi infeksi dermatofit,
obat keratolitik bekerja untuk
menghilangkan ringworm yang hidup pada
stratum korneum dan obat fungisidal yang
secara langsung merusak dan membunuh
ringworm. Pengobatan dapat dilakukan
secara sistemik dan topical. Secara
sistemik dapat diberikan preparat
griseofulvin dengan dosis 7,5 - 10 mg/kg
secara PO satu kali sehari. Secara topikal
menggunakan mikonazol 2 % (Chermette
et al, 2008) atau salep yang mengandung
Asam benzoat 6 g, asam salisilat 3 g,
sulfur 5 g, iodine 4 g and vaseline 100 g.
Menurut Subronto (2003),
menyatakan bahwa secara farmakologik
obatobat ringworm dibedakan ke dalam
5 golongan yaitu :
1.
Iritansia, yang menghebatkan proses
radang
2.
Keratolitikum, yang meluruhkan dan
menghilangkan keratin
3.
Fungistatikum, yang menahan
pertumbuhan jamur lebih lanjut
4.
Fungisid, yang membunuh jamur secara
langsung
5.
Obat yang menghentikan pertumbuhan
rambut, hingga keratin juga tidak
terbentuk.
Pengobatan biasanya
membutuhkan terapi sistemik dengan
terapi antijamur oral.
Griseofulvin (25mg / kg PO harian
/ 4 minggu) dan terbinafine (20mg / kg PO
harian / 4 minggu) adalah obat-obat yang
paling umum digunakan, meskipun
ketoconazole (10 mg / kg PO harian / 4
minggu) sering diresepkan pada kasus
resisten terhadap agen antijamur lainnya.
Pengobatan dapat dilakukan secara
sistemik dan topikal. Secara sistemik
dengan preparat Griseofulvin, Natamycin,dan azole peroral maupun intravena
dengan cara topikal menggunakan
fungisida topikal dengan berulang kali,
setelah itu kulit hewan penderita tersebut
disikat sampai keraknya bersih; setelah itu
dioles atau digosok pada tempat yang
terinfeksi.
8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)
12/13
Pencegahan
Upaya pencegahan dapat dilakukan
dengan menjaga lingkungan sekitar tempat
tinggal hewan, misalnya jika anjing
dikandangkan maka kandang diusahakan
agar tidak lembap, karena kelemabapan
yang terlalu tinggi dapat mengundang
bebagai penyakit dan salah satunya adalah
ringworm atau dermatofitosis, perbaikan
gizi dan tata laksana pemeliharaan. Hewan
kesayangan harus terawat dengan cara
memandikan secara teratur, pemberian
makanan yang sehat dan bergizi sangat
diperlukan untuk anjing dan kucing.
Prognosa
Fausta bila ditangani dengan baik,
sedangkan bila kronis bisa dubius hingga
pada infausta.
Demodecosis
Etiologi
Demodex, atau akrab disebut
tungau dua dari spesies tungau yang
menyebabkan kudis pada kucing telah
diidentifikasi. Yang pertama, demodex
gatoi, berpotensi menular dan dapat
ditularkan antara kucing di rumah yang
sama. Yang kedua, demodex cati,
dikaitkan dengan penyakit pada sistem
kekebalan tubuh dan metabolisme, seperti
diabetes. Telah ditemukan dalam beberapa
kasus bahwa dalam sistem kekebalan yang
terganggu atau ketidakseimbangan hormon
akan memungkinkan tungau demodex
untuk lebih mudah berkembang biak.
Patofisiologis
Penularan terjadi karena kontak
langsung dari induk ke anak-anaknya yang
sedang menyusui selama dua sampai tiga
hari masa-masa awal kehidupannya.
Tungau bahkan sudah bisa ditemukan pada
folikel rambut anak anjing yang baru
berumur 16 jam.
Tungau pertama kali ditemukan
pada pipi (muzzle) anjing, hal ini
menunjukkan betapa pentingnya kontak
langsung saat menyusui agar tungau bisa
ditularkan.
Anak anjing yang dilahirkan
dengan bedah Caesar dan dibesarkan jauh
dari induknya tidak memiliki tungau pada
kulitnya, hal ini menunjukkan bahwa
penularan tidak terjadi di dalam uterus.
Begitu juga tidak ditemukan pada kulit
anak anjing yang baru dilahirkan.
Gejala klinis
Gejala yang sering ditemukan
adalah rambut rontok sekitar kelopak mata,
kepala, leher, dan panggul. Selain itu, lesi
pada kulit, terlihat seperti bersisik, atau
berkerak mungkin terjadi.
Diagnosa
Mengorek atau mengerok kulit
kucing hingga berdarah dapat digunakan
untuk menemukan dan mendiagnosa kudis
demodectic pada kucing. Sampel rambut
juga dapat membantu mengidentifikasi
tungau tertentu yang bertanggung jawab
untuk kondisi tersebut. Sebuah tes urin
dapat mengidentifikasi kemungkinan
penyebab lain untuk kondisi kulit, yaitu
yang disebabkan oleh gangguan dalam
sistem metabolisme kucing.
Diagnosa banding
Adanya tungau tidak sulit diungkap
dengan pengerokan kulit, karenanya
demodekosis jarang dikelirukan dengan
penyakit lain.
8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)
13/13
Pyoderma biasanya mirip
demodekosis, dan setiap folikulitis
hendaknya selalu dicurigai akan adanya
demodekosis. Infeksi dermatofita biasanya
menyerupai kerontokan rambutdemodekosis lokal. Demodekosis dapat
dikelirukan dengan abrasi dan jerawat
(acne) pada wajah anjing muda.
Dermatitis seborrheik local sangat
mirip dengan demodekosis local, demikian
juga pemfigus kompleks dan epidermolisis
belosa simppleks yang merupakan lesion
pada wajah bisa dikelirukan dengan
demodekosis.
Terapi dan treatment
Sebagian besar dari kasus, kudis
demodectic pada kucing kemungkinan
untuk sembuh sendiri secara spontan.
Untuk kasus umum yang parah,
pengobatan jangka panjang mungkin
diperlukan untuk control terhadap
keberadaan parasit external ini. Lime-sulfur dapat dioleskan ke daerah-daerah
yang menderita penyakit ini shingga dapat
membantu meringankan gejala. selalu
cermati status kesehatan umum kucing
anda dalam proses pengobatan ini.
Amitraz, untuk dimandikan dengan
konsentrasi 0,125%, 0,06%, 0,03%.
Larutan amitraz dianjurkan adalah 25-50
ppm, diulangi 1-2 minggu lagi. Ivermectindosis 0,6 mg/kg bb 1 hari sekali PO.
Pencegahan
Kesehatan umum yang baik dapat
membantu mencegah beberapa kasus.
Menjaga kucing anda bersih dan selalu
menjaga kucing anda dalam status
kesehatan yang optimal, akan membantu
untuk menjaga populasi tungau demodexdalam keseimbangan. selain itu untuk
kucing yang sering terkena penyakit kudis,
sebaiknya tidak dibiakkan untuk
memutuskan rantai genetik kucing yang
tidak mempunyai ketahanan terhadap
parasit eksternal tersebut.
Prognosa
Prognosa dari kasus demodecosis
bergantung pada tingkat keparahan,
genetik, imonologi, dan penyakit yang
terkait dengan demodecosis. Biasanya
prognosa yaitu dubius.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikumyang telah dilaksanakan pada hari Selasa,
23 September 2014 pukul 13.00-16.00
WITA di Jln. Sunu, Kampus Unhas
Baraya, yaitu ; Penyakit yang disebabkan
oleh parasit darah dan parasit kulit
meliputi penyakit erlhiciosis, babesiosis,
scabies, pyoderma, ringworm,
demodecosis. Penanganan yang dilakukan
sebelum diagnosa ditegakkan meliputimengetahui riwayat pasien, pemeriksaan
fisik, dan lanjutan.
Pustaka Acuan
Ahmad., R.Z. 2009. Permasalahan &
Penanggulangan Ring Worm Pada
Hewan.Lokakarya Nasional Penyakit
Zoonosis. Balai Penelitian Veteriner.
Bogor.
Levine, N. D. 1994. Parasitologi
Veteriner. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Tiza Ian. 1982. Pengantar Imunologi
Veteriner. Philadelphia: W.B
Saunders Company.
Widiasih, Dyah Ayu., Setyawan
Budiharta. 2012. Epidemiologi
Zoonosis di Indonesia. Gadjah MadaUniversity Press. Yogyakarta