Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)

    1/13

    PARASIT DARAH DAN PARASIT KULIT

    KELOMPOK 9

    Nurul Sulfi Andini1, Hasna Fauziah

    2, Muhammad Abdi Awal

    3, Adlen

    4, Fajar Anugrah R.

    5, Gracia M.

    6

    Eka Syafrizal (Asisten Kelompok IX)

    Praktikum Demonstrasi Klinik

    Program Studi Kedokteran Hewan (PSKH), Universitas Hasanuddin (UNHAS)

    Penulis : Muhammad Abdi Awal

    Abstrak

    Tujuan studi dalam praktikum ini adalah memaparkan kasus penyakit kulit yang

    disebabkan oleh parasit darah dan parasit kulit pada hewan terutama anjing dan kucing yang

    meliputi penyakit erlhiciosis, babesiosis, scabies, pyoderma, ringworm, demodecosis. Selainitu, tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui teknik penanganan, diagnosa, dan terapi

    dari masing-masing penyakit. Diagnosa meliputi pemeriksaan klinis terdiri dari inspeksi,

    palpasi, perkusi, auskultasi, dan membaui. Diagnosa masing-masing penyakit dapat

    ditegakkan melalui pemeriksaan laboratorium selanjutnya dilakukan terapi tergantung kasus

    penyakit.

    Kata kunci : erlhiciosis, babesiosis, scabies, pyoderma, ringworm, demodecosis

    Dasar Teori

    Erlhiciosis

    Erchiliosis sering terjadi di daerah

    Amerika Serikat bagian Selatan dan juga

    di Eropa. Infeksi ini lebih sering terjadi di

    antara musim semi dan akhir musim

    gugur, yaitu saat kutu paling aktif. Infeksi

    menyebar ke menusia melalui gigitan kutu,

    kadangkala akibat kontak dengan hewan

    yang membawa kutu anjing coklat atau

    kutu rusa (Al-ani et al, 2002).

    Babesiosis

    Penyakit babesiosis menulari

    hewan peliharaan dan binatang liar

    terdapat diseluruh dunia tetapi lebih

    banyak di negara tropis dan subtropis.

    Beberapa negara menganggap penyakit ini

    berdampak serius pada anggaran belanja

    dan industri testil (Yatim, 2006).

    Penyakit ini sebetulnya suatu

    penyakit zoonosis dan manusia tertularsebetulnya sebagai kecelakaan, digigit tick

    (tungau) yang memerlukan darah dalam

    siklus kehidupannya (Yatim, 2006).

    Tungau (tick) secara alamiah hidup

    pada binatang peliharaan dan binatang liar

    sedangkan manusia sendiri tidak berperan

    dalam penularan penyakit babesiosis

    (Yatim, 2006).

    Infeksi parasit Babesia divergen,banyak dilaporkan dari Yugoslavia,

    Irlandia, Prancis, Britania Raya, Spanyol

    dan Rusia. Umumnya vektor tungau berasa

    dari sapi dan umumnya penderita terjadipada yang sudah diangkat limpanya.

    Agaknya mereka yang diangkat limpanya

    lebih rentan terhadap infeksi parasit

    babesia(Yatim, 2006).

    Penularan babesia juga bisa terjadi

    melalui transfusi darah atau preparat darah.Penularan melalui transfusi darah lebih

  • 8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)

    2/13

    mungkin pada parasit Babesia mcoti,

    karena infeksi Babesia micoti

    menimbulkan parasitemia yang lebih lama

    tanpa menimbulkan keluhan dan gejala

    (Yatim, 2006).

    Scabies

    Skabies merupakan penyakit kulit

    yang sering ditemukan di Indonesia. Hal

    ini dikarenakan iklim tropis Indonesia

    sangat mendukung perkembangan agen

    penyebab skabies. Meski sekarang sudah

    sangat jarang dan sulit ditemukan laporan

    terbaru tentang kasusskabiesdari berbagai

    media di Indonesia, namun di berbagaibelahan dunia, laporan kasus skabies

    masih sering ditemukan pada keadaan

    lingkungan yang padat penduduk, status

    ekonomi rendah, tingkat pendidikan yang

    rendah dan kualitas higienis yang kurang

    baik (Widiasih, 2012).

    Penyakit scabies bersifat endemis

    hampir di seluruh wilayah Indonesia dan

    menyerang berbagai jenis hewan. Padatahun 1981, penyakit scabies dilaporkan

    menduduki peringkat kedua dari penyakit

    yang ditemukan ternak. Wabah scabies

    pernah dilaporkan terjadi pada kambing di

    Bali pada tahun 1983 dan di Lombok pada

    tahun 1995. Kejadian fatal pernah terjadi

    pada kambing paket bantuan pemerintah,

    yaitu 396 ekor ternyata 360 ekor mati

    karena scabies. Kejadian ini tidak hanyamenimbulkan kerugian materi berupa

    kematian, tetapi jugs kerugian moril

    berupa ketidakpercayaan masyarakat

    terhadap bantuan pemerintah selanjutnya.

    Pada keadaan kurang pakan, musim

    kemarau, dan lingkungan kandang yang

    kotor, maka prevalensi kejadian scabies

    dapat mencapai 4-11% (Pudjatmoko,

    2012).

    Pyoderma

    Pioderma merupakan penyakit

    yang paling sering dijumpai.Penyakit ini

    berhubungan erat dengan keadaan sosial

    ekonomi. Tidak ada ras tertentu yang

    cenderung terkena pioderma. Pioderma

    dapat menyerang jantan maupun betinapada semua usia (Al-ani et al, 2002).

    Ringworm

    Ringworm atau dermatofitosis

    adalah infeksi oleh cendawan pada bagian

    kutan/superfisial atau bagian dari jaringan

    lain yangmengandung keratin(bulu, kuku,

    rambut dan tanduk). Penyakit kulit yang

    menular ini pada

    ternak tidak berakibat

    fatal, namun sangatmengganggu dan dapat

    menurunkanproduktivitas ternak, sebagai

    penyakit kosmopolitan, sering dijumpai

    pada hewan yang dipelihara secara

    bersama-sama. Ringworm menyerang

    hewan dan manusia. Dermatofitosis ini

    dapat menular antar sesama hewan, dan

    antara manusia dengan hewan

    (antropozoonosis) dan hewan kemanusia

    (zoonosis) dan merupakan penyakit

    mikotik yang tertua di dunia. Dawson

    (1968) melaporkan bahwa kejadian

    penyakit ini ditemukan pada hewan piara,

    ternak, satwa liar lainnya (Ahmad, 2014).

    Dinamakan ringworm karena

    pernah diduga penyebabnya adalah worm

    dan karena gejalanya dimulai dengan

    adanya peradangan pada permukaan kulit

    yang bila dibiarkan akan meluas secara

    melingkar seperti cincin, maka dinamai

    ringworm, meski sebelumnya memang

    penyakit ini disebabkan oleh cendawan

    namun akhirnya pemakaian istilah tersebut

    tetap dipakai sampai sekarang (Ahmad,

    2014).

    Penularan dari hewan kemanusia

    (zoonosis) dilaporkan pada tahun 1820 darisapi ke manusia. Hewan yang terserang

  • 8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)

    3/13

    umumnya hewan piaraan adalah anjing,

    babi, domba, kucing, kuda, kambing, sapi

    dan lainnya, namun yang paling utama

    ialah anjing, kucing, sapi. Ketiga hewan

    ini merupakan masalah penting untukmanusia karena sifat zoonosisnya.

    Trichopyton spp dan Microsporum spp,

    merupakan 2 jenis kapang yang menjadi

    penyebab utama ringworm pada hewan. Di

    Indonesia yang menonjol diserang adalah

    anjing, kucing dan sapi (Ahmad, 2014).

    Demodecosis

    Demodecosis merupakan penyakit

    kulit yang dapat menyerang berbagai

    hewan antara lain anjing, kucing, sapi,

    kambing, domba, babi, dan kuda kecuali

    unggas. Kasus demodecosis juga

    dilaporkan menyerang pada manusia.

    Penularannya terjadi karena kontak

    langsung induk terhadap anak-anaknya

    pada saat menyusui. Kasus penyakit

    demodecosis tersebar luar di seluruh

    Indonesia (Pudjatmoko, 2012).

    Materi

    Kucing

    Metode

    Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Fisik Kucing

    No

    Pemeriksaan Hasilpemeriksaan

    1. Suhu tubuh 40,1OC

    2. Pulsus 96/menit

    3. Denyut jantung 148/menit

    4. Inspeksi cara berjalan

    merayap

    gerakan

    abdomen cepat

    lesi pada kedua

    telinga

    belakang,

    tengkuk, leher

    depan dan

    bagian ventralmulut

    5. Palpasi limfonodus

    tidak teraba

    ginjal sama

    besar

    abdomen normal

    6. Perkusi thorax : nyaring

    abdomen : pekak

    Keterangan: Kg (kilogram), C ( Celcius)

    Gambar 2. Pemeriksaan fisik kucing

    Pembahasan

    Erlhiciosis

    Etiologi

    Disebabkan oleh bakteri Ehrlichia.

    Ada banyak spesies dari Ehrlichia, yang

    menginfeksi berbagai hewan, tetapi

    adahanya beberapa spesies yang

    mempengaruhi anjing. Bakteri ehrlicia

    menginfeksi sel darah putih. Infeksi erat

    terkait yang mempengaruhi platelet

    disebabkan oleh bakteri bernamaAnaplasmaplatys dan kadang-kadang

  • 8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)

    4/13

    disebut sebagai ehrlichiosis juga

    (Anaplasmaplatys dulu disebut platys

    Ehrlichiasampai saat ini).

    Patofisiologis

    Kebanyakan infeksi Ehrlichia

    yang diperoleh melalui gigitan caplak

    Rhipicephalus sanguinis. Infeksi juga

    dimungkinkan melalui transfusi darah.

    Ketika bakteri masuk dalam darah dia

    langsung menduduki atau menyerang sel

    darah putih.

    Gejala klinis

    Demam, kelesuan, hilangnya nafsu

    makan, berat badan, perdarahan abnormal

    (misalnya, mimisan, perdarahan di bawah

    kulit-terlihat seperti bintik-bintik kecil atau

    patch memar), pembesaran kelenjar getah

    bening, pembesaran limpa, rasa sakit dan

    kekakuan (karena sakit radang sendi dan

    otot), batuk, keluar dari mata dan/atau

    hidung, muntah dan diare, peradangan

    mata, gejala neurologis (misalnya, belum,

    depresi, kelumpuhan, dll).

    Tanda-tanda keterlibatan organ lain

    dapat muncul dalam bentuk kronis,

    terutama penyakit ginjal.

    Diagnosa

    Tes darah biasanya menunjukkan

    penurunan jumlah platelet(trombositopenia) dan kadang-kadang

    penurunan jumlah sel darah merah (kurang

    darah) dan/atau sel darah putih.

    Perubahan dalam tingkat protein

    dalam darah juga dapat terjadi. Darah

    smears dapat diperiksa untuk kehadiran

    organisme Ehrlichia. Jika mereka hadir,

    diagnosis dapat dikonfirmasi, tetapi

    mereka mungkin tidak selalu muncul

    dismear. Darah dapat juga diuji untuk

    antibodi terhadap Ehrlichia, meskipun hal

    ini kadang kadang dapat menghasilkan

    hasil yang salah. Pengujian khusus dapat

    memeriksa bahan genetik dari Ehrlichia,

    dan sementara ini tes paling sensitif, tidakbanyak tersedia dan memiliki beberapa

    keterbatasan juga. Umumnya, kombinasi

    dari tes laboratorium dengan tanda-tanda

    klinis dan sejarah yang digunakan untuk

    membuat diagnosis.

    Diagnosa banding

    Babesia, penyakit Lyme atau

    demam Rocky Mountain Spotted. Infeksi

    bakteri pada kucing Bartonella juga telah

    ditemukan dalam hubungannya dengan

    Erlichiosis. Kehadiran penyakit ini dapat

    membuat gejala lebih parah dan dan

    diagnosis yang lebih rumit.

    Terapi dan treatment

    Ehrlichiosis juga menanggapi

    pengobatan dengan doksisiklin anitbiotic.

    Perbaikan dalam gejala ini biasanya sangat

    cepat, tetapi beberapa minggu pengobatan

    biasanya diperlukan untuk memastikan

    pemulihan penuh. Dalam kasus yang parah

    yang mana sel darah penting sangat

    rendah, transfusi darah mungkin

    diperlukan. Reinfection dimungkinkan

    karena kekebalan terhadap bakteri

    Ehrlichiatidak tahan lama.

    Pencegahan

    Mencegah paparan kutu yang

    membawa Ehrlichia adalah cara terbaik

    untuk mencegah ehrlichiosis. Periksa

    anjing Anda setiap hari untuk kutu dan

    menghilangkannya sesegera mungkin (hal

    ini diyakini bahwa kutu harus memberi

    makan setidaknya 24 48 jam untuk

    menyebarkanEhrlichia). Hal ini penting dimusim puncak kutu atau jika anjing anda

  • 8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)

    5/13

    menghabiskan waktu di hutan atau rumput

    yang tinggi (mempertimbangkan

    menghindari daerah-daerah ini pada

    musim kutu).

    Produk yang mencegah kutu

    bulanan parasit preventatives atau kutu

    kerah (misalnya, Preventic) dapat

    digunakan; Pastikan untuk mengikuti saran

    dokter hewan anda saat menggunakan

    produk ini. Menjaga rumput dan pangkas

    dalam halaman anda, dan di daerah di

    mana kutu masalah serius, anda juga dapat

    mempertimbangkan memperlakukan area

    taman dan kandang untuk kutu.

    Prognosa

    Prognosa pada hewan yang

    menderita ehrlysiosis antara lain pada

    infeksi ringan fausta hingga dubius

    sedangkan pada infeksi berat dubius

    hingga infausta.

    Babesiosis

    Etiologi

    Babesiosis, yang menginfeksi

    ruminansia di Indonesia disebabkan oleh

    spesies : Babesia (bigemina, argentina)

    menginfeksi sapi dan Babesia caballi

    menginfeksi Kuda dan yang menginfeksi

    anjing di Asia, Afrika, Eropa, Timur

    Tengah dan Amerika Utara jenis : Babesia

    canisdanBabesia gibsoni.

    Patofisiologis

    Studi penelitian telah menunjukkan

    bahwa tahap awal infeksi Babesia sp.

    menyebabkan hipotensi sistemik.

    Pergeseran cairan pengganti dari

    interstisial ke kompartemen intravaskuler

    bertanggung jawab atas penurunan

    langsung dalam hematokrit dan

    peningkatan volume plasma. Hipotensi

    sistemik juga nikmat interaksi eritrosit

    terparasit dengan membran sel endotel,

    yang memungkinkan local area proliferasi

    organisme. Selain itu, respon fase akut

    dirangsang dalam host meregulasi liganpada permukaan sel endotel, sehingga

    meningkatkan agregasi sel darah merah.

    Sebuah koagulopati konsumtif, dikaitkan

    dengan antigen plasma larut (SPA) yang

    diproduksi oleh Babesia spp., Dipicu di

    fokus agregasi eritrosit dan proliferasi

    organisme. Vaksinasi individu naif dengan

    SPA akan menghambat perkembangan

    tanda-tanda klinis pada tantangan dengan

    Babesia sp., Tetapi tidak akan

    mempengaruhi perkembangan parasitemia.

    Mekanisme utama dari cedera

    jaringan yang disebabkan oleh Babesia

    spp. adalah iskemia (kerusakan hipoksia).

    Eritrosit dipertahankan dan dihancurkan

    dalam jumlah besar dalam sinusoid

    lienalis. Jumlah tersebut eritrosit parasitoid

    dapat ditemukan di tempat tidur kapiler

    lain di seluruh tubuh. Hati yang serius,

    ginjal, paru, jantung, limpa, dan patologi

    intrakranial dapat terjadi.

    Gejala klinis

    Gejala klinik terbagi menjadi tiga

    tahapan, yaitu:

    1.perakut: gusi terlihat pucat, depresi,

    tidak mau makan, lemah, anemia(kerusakan RBC), demam, jaundice

    (kekuningan pada mata dan kulitnya),

    pada pewarnaan ulas darah ditemukan

    parasitbabesiadalam RBC.

    2. akut: mirip dengan perakut tetapi lebih

    ringan.

    3. kronis: lemah, ditemukan banyak RBC

    immature (regenerative anemia),

    pembesaran limpa, jaundice, agakdemam dan intermitten (naik turun),

  • 8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)

    6/13

    kurus, kerusakan ginjal dan hati. Pada

    pewarnaan ulas darah jarang ditemukan

    parasit babesia.

    Diagnosa

    1)

    Pemeriksaan mikroskopis preparat apus

    darah tipis atau tebal. Dengan

    pewarnaan Gram atau Wright, pada

    penderita dengan parasetemia

    rendah,perlu dilakukan pemeriksaan

    ulang preparat apus darah.

    2)

    Pemeriksaan imunofluoresen indirek,

    untuk antibodi digunakan untuk

    memperkirakan terjadi infeksi parasit

    babesia.

    3)

    Pemeriksaan mikroskopis preparat apus

    darah ternyata lebih meyakinkan.Titer

    antibodi dapat dideteksi setelah 2-4

    minggu. Kemudian berangsur menurun

    setelah 6-12 bulan.

    Diagnosa banding

    Gejala klinisnya sangat menyerupai

    malaria falciparum, dimana terjadi demam

    tinggi, anemia, hemoglobin di dalam air

    kemih, jaundice (sakit kuning) dan gagal

    ginjal.

    Penyakit Lyme dengan Gejala

    klinis utama dari penyakit ini adalah

    kepincangan disertai bengkak dan rasa

    sakit pada sendi (suppurative arthritis).

    Kepincangan bisa berlangsung dalamwaktu singkat atau yang lebih lama. Nafsu

    makan menurun dan hewan tampak lemah.

    Kerusakan ginjal yang ditandai dengan

    azotemia, hipoalbuminemia, proteinemia

    muncul pada kasus lanjutan.

    Terapi dan treatment

    Pemberian obat Imidocarb

    dipropionate (Imizol, Burroughs

    Wellcome, Schering-Plough) 2.5

    mg/pound BB IM tiap 2 minggu untuk 2x

    treatment.

    Pencegahan

    Penanganan atau pengendalian daripenyakit ini adalah dengan cara

    mengendalikan caplak dan kutu yang

    menjadi vektor penyakit ini serta

    merawat anjing agar terhindar dari

    caplak dan kutu tersebut.

    Menghindari kemungkinan digigit/

    kontak dengan caplak dan kutu hewan.

    Misalnya, menggunakan obat

    insektisida gosok (repellant). Beberapajam setelah digigit, terjadi penularan

    babesia. Hingga seseorang yang curiga

    digigit harus segera memeriksa bagian

    tubuhnya yang digigit.

    Menyaring donor darah dan penderita

    babesiosis yang parasitemia rendah.

    Seperti melakukan pemeriksaan zat

    anti. Untuk menghindari penularan

    melalui transfusi darah.

    Prognosa

    Fausta bila ditangani dengan baik,

    sedangkan bila kronis bisa dubius hingga

    pada infausta.

    Scabies

    Etiologi

    Sarcoptes Scabei termasuk filumArthopoda, kelas Arachnida, ordo

    Ackarina, superfamili Sarcoptes. Pada

    manusia disebut Sarcoptes scabei var.

    hominis.

    Secara morfologi merupakan

    tungau kecil, berbentuk oval, punggungnya

    cembung dan bagian perutnya rata. Tungau

    ini berwarna putih kotor, dan tidak

    bermata. Ukurannya yang betina berkisarantara 330-450 mikron x 250-350 mikron,

  • 8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)

    7/13

  • 8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)

    8/13

    bawah mikroskop . Diagnosis scabies

    positif jika ditemukan tungau, nimpa,

    larva, telur atau kotoran S. scabiei.

    Diagnosa banding

    Kasus penyakit scabies bisa

    terkacaukan dengan gejala penyakit kulit,

    seperti pyoderma, atopy, ringworm, food

    alergi, flea allergy, atau alergi contact

    dermatitis.

    Terapi dan treatment

    Penggunaan ivermectin secara

    subkutan untuk pengobatan anjing yang

    terserang scabies IVERMECTIN.0.2ml/10 kg BB.

    Lakukan diping pada anjing

    maupun kucing menggunakan sulfur.

    Pencegahan

    Mandikan anjing maupun kucing secara

    rutin dengan shampo anti parasit

    Kebersihan kandang dan lingkunganharus benarbenar terjaga

    Hindarkan kontak / bersentuhan dengan

    anjing yang menderita Penyakit Scabies

    Prognosa

    Dengan memperhatikan pemilihan

    dan cara pemakaian obat serta syarat

    pengobatan dan menghilangkan faktor

    predisposisi, penyakit ini dapat diberantasdan memberikan prognosis yang baik

    (fausta).

    Pyoderma

    Etiologi

    Pyoderma adalah infeksi kulit

    akibat bakteri. Infeksi kulit terjadi saat

    integritas permukaan kulit telah rusak.

    Kulit mengalami maserasi akibat

    pemaparan kronis dari tempat yang

    lembab, kemudian flora bakteri kulit

    berubah, sirkulasi di kulit rusak, dan

    terjadi kerusakan terhadap kekebalan.

    Sebagian besar kasus pyoderma

    disebabkan oleh Staphylococcusintermedius, dapat juga dapat disebabkan

    oleh Pasteurella multocida. Kejadian

    pyoderma yang dalam merupakan

    komplikasi dengan bakteri gram negatif

    seperti Escherichia coli, Proteus sp., dan

    Pseudomonas sp.

    Patofisiologis

    Infeksi kulit terjadi saat integritas

    permukaan kulit telah rusak. Kulit

    mengalami maserasi akibat pemaparan

    kronis dari tempat yang lembab, kemudian

    flora bakteri kulit berubah, sirkulasi di

    kulit rusak, dan terjadi kerusakan terhadap

    kekebalan.

    Gejala klinis

    Pyoderma superfisial umumnya

    terjadi pada tubuh. Luasnya lesi dari

    pyoderma tidak jelas akibat tertutup oleh

    rambut hewan. Pyoderma yang dalam

    sering mempengaruhi dagu, hidung, dan

    kaki ataupun terjadi secara menyeluruh.

    Pada saat pemeriksaan fisik terlihat adanya

    sisik, kerak, kemerahan pada kulit,

    alopecia, papula, pustul, abses,

    furunculosis, dan cellulitis. Gejala yang

    sering terlihat pada kejadian pyodermaadalah pruritus. Jika penyebab awal dari

    pyoderma adalah alergi maka kulit akan

    kemerahan, jika penanganan hanya untuk

    mengatasi kejadian pyoderma tanpa

    mengatasi kejadian alergi maka pruritus

    yang timbul tidak akan terselesaikan. Jika

    penyebab utama adalah disfungsi

    endokrin, maka akan terlihat gejala lain

    seperti polidipsia/poliuria, lethargy,

  • 8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)

    9/13

    penambahan berat badan, ataupun

    feminisasi.

    Diagnosa

    Berdasarkan gejala klinis Diagnosa dilakukan dengan cara

    membuat kultur jaringan. Kultur

    dilakukan dengan mengambil kerak

    ataupun eksudat dari pyoderma. Selain

    itu juga dapat dilakukan kerokan kulit,

    tes alergi intradermal, percobaan tes

    alergi pakan, tes endokrin, dan biopsi

    kulit.

    Diagnosa banding

    Differensial diagnosa dari kejadian

    pustul yaitu pyoderma superfisial akibat

    staphylococcus, dermatofitosis,

    demodecosis, pemphigus foliaceus, dan

    dermatosis pustular subcornea. Sedangkan

    differensial diagnosa untuk furunculosis

    adalah pyoderma dalam akibat

    Staphylococcus, infeksi bakteri tingkat

    tinggi (Actinomyces, Nocardia,

    Mycobacteria, Actinobacillus),

    demodecosis, dermatophytosis, infeksi

    jamur oportunis, panniculitis, dermatosis

    akibat respon zinc.

    Terapi dan treatment

    Terapi dapat dilakukan dengan

    pemberian Ivermectin 0.2 mg/kg bb sc,

    Metronidazole 20 mg/kg bb po, CTM 4

    mg po, dan Dexamethasone 0.3 mg/kg bbpo. Pemberian Ivermectin bertujuan

    mengantisipasi apabila ternyata kejadian

    pyoderma pada kasus ini merupakan akibat

    dari infeksi parasit. Metronidazole yang

    diberikan bertujuan untuk mengatasi

    infeksi bakteri yang terjadi.

    Dexamethasone bertujuan untuk mengatasi

    proses inflamasi dan alergi yang terjadi.

    Pemberian Dexamethasone dilakukan

    bersamaan dengan pemberian CTM.

    Menurut Smith dan Tilley (2000),

    pyoderma akibat Staphylococcus

    intermedius dapat diterapi dengan

    pemberian Cephalosporin, Cloxacillin,

    Oxacillin, Methicillin, Amoxicillin-clavulanate, Erythromycin, dan

    Chloramphenicol. Terkadang isolat sudah

    resisten terhadap Amoxicillin, Ampicillin,

    Penicillin, Tetrasiklin, dan Sulfonamida.

    Hindari pemakaian steroid karena akan

    merangsang resistensi dan pengulangan

    kejadian meskipun diberikan bersamaan

    dengan antibiotik. Oleh karena itu,

    pemberian Dexamethasone yang

    merupakan turunan dari corticosteroid

    sebaiknya tidak digunakan lagi untuk

    mengatasi kasuspyoderma.

    Pencegahan

    Menjaga kebersihan kandang dan

    juga hewan.

    Prognosa

    Fausta bila ditangani dengan baik,

    sedangkan bila kronis bisa dubius hingga

    pada infausta.

    Ringworm

    Etiologi

    Penyebab ringworm ialah

    cendawan dermatofit yaitu sekelompok

    cendawan dari genus Epidemofhyton,

    Microspitondan Trichophyton. Cendawan

    dermatofit penyebab ringworm menurut

    taksonomi tergolong fungi imperfektin,

    karena pembiakannya dilakukan secara

    aseksual, namun ada juga yang secara

    seksual tergolong Ascomycetes.

    Trichophyton spp. Dan Microspoum spp.,

    merupakan 2 jenis jamur yang menjadi

    penyebab utama ringworm. Jamur tersebut

    hidup pada permukaan tubuh pada keratin

    dari kulit, kuku, rambut, bulu, maupun

  • 8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)

    10/13

    tracak. Penyakit ringworm ini dapat

    menular dari hewan penderita ke hewan

    sehat serta ke manusia (zoonosis). M.

    Canis bersifat tectothrix dan zoofilik yang

    terdapat pada kucing, anjing, kuda, dankelinci, gambaran mikroskopis dari kultura

    dalahm acroconidia berbentuk spindle,

    berdinding tebal dan kasar.

    Ringworm atau dermatofitosis ini

    lebih sering menyerang anjing atau kucing

    dari ras yang mempunyai bulu panjang dan

    juga lebih sering menyerang pada anjing

    dan kucing muda karena pada hewan yang

    berbulu panjang mempunyai tingkatkelembapan yang tinggi pada kulitnya

    daripada yang berbulu pendek sehingga

    jamur akan lebih mudah tumbuh

    sedangkan pada hewan muda lebih sering

    terserang ringworm adalah karena pada

    hewan muda masih belum mempunyai

    tingkat kekebalan terhadap infeksi

    ringworm sehingga apabila terserang oleh

    ringworm maka sistem imun/sistem kebal

    anjing atau kucing muda masih belum bisa

    mengenali kehadiran jamur dermatofita

    akibatnya ringworm pun tumbuh subur.

    Penyakit ini mempunyai masa inkubasi

    sekitar 1-4 minggu.

    Patofisiologis

    Sebaran geografis keberadaannya

    cukup luas, namun penyakit ini lebih

    banyak ditemukan di daerah beriklim

    tropis dan subtropis, terutama daerah

    dengan kondisi udara panas dan

    kelembaban yang tinggi. Kemudian pada

    daerah yang mempunyai empat musim,

    setelah periode multiplikasi kapang pada

    bulu selama musim panas. Penyebaran

    infeksi dapat terjadi karena luka, bekas

    luka atau patahan bulu untuk

    melangsungkan hidupnya. Dapat tumbuhpada lingkungan kering, dingin, aerobik

    serta tanpa mikroorganisme lain dan

    terlindung dari sinar matahari.

    Di negara-negara yang beriklim

    subtropik atau dingin, kejadian ringworm

    lebih sering, karena dalam bulan-bulanmusim dingin, hewan-hewan selain kurang

    menerima sinar matahari secara langsung,

    juga sering bersama-sama di kandang,

    sehingga kontak langsung di antara sesama

    individu lebih banyak terjadi.

    Cara penularan jamur dapat secara

    langsung dan secara tidak langsung.

    Penularan langsung dapat secara fomitis,

    epitel, rambut-rambut yang mengandung

    jamur baik dari manusia, binatang atau

    dari tanah. Penularan tak langsung dapat

    melalui tanaman, kayu yang dihinggapi

    jamur, barang-barang atau pakaian, debu

    atau air. Disamping cara penularan

    tersebut diatas, untuk timbulnya kelainan-

    kelainan di kulit tergantung dari beberapa

    faktor seperti faktor virulensi dari

    dermatofita, faktor trauma, kulit yang utuh

    tanpa lesi-lesi kecil, factor suhu dankelembaban, kurangnya kebersihan dan

    faktor umur dan jenis kelamin.

    Gejala klinis

    Tanda-tanda hewan terserang

    ringworm adalah bulu rontok dan patah-

    patah, kadang disertai sisa-sisa kulit kering

    yang menyerupai ketombe. Kulit kering

    yang mengelupas kadang menyerupaisisik. Daerah kerontokan bulu biasanya

    berbentuk lingkaran (circular) dan adanya

    erythema. Kadang kadang hewan yang

    terserang hanya mengalami sedikit

    kerontokan/bulu patah dibagian wajah dan

    telinga. Biasanya puncak kerontokan pada

    kucing terlihat dalam waktu 5 minggu

    sejak kontak denganM. canis.

  • 8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)

    11/13

    Diagnosa

    Untuk mendiagnosa melalui

    pemeriksaan laboratorium diperlukan

    sampel kerokan kulit, serpihan kuku,

    rambut. Kemudian dapat diperiksa dengan

    Wood light, atau pemeriksaan langsung

    dengan mikroskop dengan KOH, atau

    pewarnaan, atau dengan membuat biakan

    pada media.

    Penyakit ini dapat dikelirukan

    dengan lesi yang diperlihatkan seperti

    gigitan serangga, urtikaria, infeksi bakteri

    dan dermatitis lainnya, namun dengan

    adanya bentuk cincin pada derah yang

    terinfeksi dan peneguhan diagnose dengan

    pemeriksaan laboratorium akan

    memastikan bahwa hewan tersebut

    menderita penyakit

    Diagnosa banding

    Lesi ringworm perlu dibedakan

    dari lesi akibat gigitan serangga, urtikaria,

    infeksi oleh kuman dan seborrhea.

    Terapi dan treatment

    Terdapat beberapa kelompok obat

    dengan berbagi cara dapat dipakai untuk

    menghilangkan ringworm, yaitu obat Iritan

    bekerja untuk membuat reaksi radang

    sehingga tidak terjadi infeksi dermatofit,

    obat keratolitik bekerja untuk

    menghilangkan ringworm yang hidup pada

    stratum korneum dan obat fungisidal yang

    secara langsung merusak dan membunuh

    ringworm. Pengobatan dapat dilakukan

    secara sistemik dan topical. Secara

    sistemik dapat diberikan preparat

    griseofulvin dengan dosis 7,5 - 10 mg/kg

    secara PO satu kali sehari. Secara topikal

    menggunakan mikonazol 2 % (Chermette

    et al, 2008) atau salep yang mengandung

    Asam benzoat 6 g, asam salisilat 3 g,

    sulfur 5 g, iodine 4 g and vaseline 100 g.

    Menurut Subronto (2003),

    menyatakan bahwa secara farmakologik

    obatobat ringworm dibedakan ke dalam

    5 golongan yaitu :

    1.

    Iritansia, yang menghebatkan proses

    radang

    2.

    Keratolitikum, yang meluruhkan dan

    menghilangkan keratin

    3.

    Fungistatikum, yang menahan

    pertumbuhan jamur lebih lanjut

    4.

    Fungisid, yang membunuh jamur secara

    langsung

    5.

    Obat yang menghentikan pertumbuhan

    rambut, hingga keratin juga tidak

    terbentuk.

    Pengobatan biasanya

    membutuhkan terapi sistemik dengan

    terapi antijamur oral.

    Griseofulvin (25mg / kg PO harian

    / 4 minggu) dan terbinafine (20mg / kg PO

    harian / 4 minggu) adalah obat-obat yang

    paling umum digunakan, meskipun

    ketoconazole (10 mg / kg PO harian / 4

    minggu) sering diresepkan pada kasus

    resisten terhadap agen antijamur lainnya.

    Pengobatan dapat dilakukan secara

    sistemik dan topikal. Secara sistemik

    dengan preparat Griseofulvin, Natamycin,dan azole peroral maupun intravena

    dengan cara topikal menggunakan

    fungisida topikal dengan berulang kali,

    setelah itu kulit hewan penderita tersebut

    disikat sampai keraknya bersih; setelah itu

    dioles atau digosok pada tempat yang

    terinfeksi.

  • 8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)

    12/13

    Pencegahan

    Upaya pencegahan dapat dilakukan

    dengan menjaga lingkungan sekitar tempat

    tinggal hewan, misalnya jika anjing

    dikandangkan maka kandang diusahakan

    agar tidak lembap, karena kelemabapan

    yang terlalu tinggi dapat mengundang

    bebagai penyakit dan salah satunya adalah

    ringworm atau dermatofitosis, perbaikan

    gizi dan tata laksana pemeliharaan. Hewan

    kesayangan harus terawat dengan cara

    memandikan secara teratur, pemberian

    makanan yang sehat dan bergizi sangat

    diperlukan untuk anjing dan kucing.

    Prognosa

    Fausta bila ditangani dengan baik,

    sedangkan bila kronis bisa dubius hingga

    pada infausta.

    Demodecosis

    Etiologi

    Demodex, atau akrab disebut

    tungau dua dari spesies tungau yang

    menyebabkan kudis pada kucing telah

    diidentifikasi. Yang pertama, demodex

    gatoi, berpotensi menular dan dapat

    ditularkan antara kucing di rumah yang

    sama. Yang kedua, demodex cati,

    dikaitkan dengan penyakit pada sistem

    kekebalan tubuh dan metabolisme, seperti

    diabetes. Telah ditemukan dalam beberapa

    kasus bahwa dalam sistem kekebalan yang

    terganggu atau ketidakseimbangan hormon

    akan memungkinkan tungau demodex

    untuk lebih mudah berkembang biak.

    Patofisiologis

    Penularan terjadi karena kontak

    langsung dari induk ke anak-anaknya yang

    sedang menyusui selama dua sampai tiga

    hari masa-masa awal kehidupannya.

    Tungau bahkan sudah bisa ditemukan pada

    folikel rambut anak anjing yang baru

    berumur 16 jam.

    Tungau pertama kali ditemukan

    pada pipi (muzzle) anjing, hal ini

    menunjukkan betapa pentingnya kontak

    langsung saat menyusui agar tungau bisa

    ditularkan.

    Anak anjing yang dilahirkan

    dengan bedah Caesar dan dibesarkan jauh

    dari induknya tidak memiliki tungau pada

    kulitnya, hal ini menunjukkan bahwa

    penularan tidak terjadi di dalam uterus.

    Begitu juga tidak ditemukan pada kulit

    anak anjing yang baru dilahirkan.

    Gejala klinis

    Gejala yang sering ditemukan

    adalah rambut rontok sekitar kelopak mata,

    kepala, leher, dan panggul. Selain itu, lesi

    pada kulit, terlihat seperti bersisik, atau

    berkerak mungkin terjadi.

    Diagnosa

    Mengorek atau mengerok kulit

    kucing hingga berdarah dapat digunakan

    untuk menemukan dan mendiagnosa kudis

    demodectic pada kucing. Sampel rambut

    juga dapat membantu mengidentifikasi

    tungau tertentu yang bertanggung jawab

    untuk kondisi tersebut. Sebuah tes urin

    dapat mengidentifikasi kemungkinan

    penyebab lain untuk kondisi kulit, yaitu

    yang disebabkan oleh gangguan dalam

    sistem metabolisme kucing.

    Diagnosa banding

    Adanya tungau tidak sulit diungkap

    dengan pengerokan kulit, karenanya

    demodekosis jarang dikelirukan dengan

    penyakit lain.

  • 8/10/2019 Laporan Parasit Darah Dan Parasit Kulit - Muhammad Abdi Awal (O111 11 264)

    13/13

    Pyoderma biasanya mirip

    demodekosis, dan setiap folikulitis

    hendaknya selalu dicurigai akan adanya

    demodekosis. Infeksi dermatofita biasanya

    menyerupai kerontokan rambutdemodekosis lokal. Demodekosis dapat

    dikelirukan dengan abrasi dan jerawat

    (acne) pada wajah anjing muda.

    Dermatitis seborrheik local sangat

    mirip dengan demodekosis local, demikian

    juga pemfigus kompleks dan epidermolisis

    belosa simppleks yang merupakan lesion

    pada wajah bisa dikelirukan dengan

    demodekosis.

    Terapi dan treatment

    Sebagian besar dari kasus, kudis

    demodectic pada kucing kemungkinan

    untuk sembuh sendiri secara spontan.

    Untuk kasus umum yang parah,

    pengobatan jangka panjang mungkin

    diperlukan untuk control terhadap

    keberadaan parasit external ini. Lime-sulfur dapat dioleskan ke daerah-daerah

    yang menderita penyakit ini shingga dapat

    membantu meringankan gejala. selalu

    cermati status kesehatan umum kucing

    anda dalam proses pengobatan ini.

    Amitraz, untuk dimandikan dengan

    konsentrasi 0,125%, 0,06%, 0,03%.

    Larutan amitraz dianjurkan adalah 25-50

    ppm, diulangi 1-2 minggu lagi. Ivermectindosis 0,6 mg/kg bb 1 hari sekali PO.

    Pencegahan

    Kesehatan umum yang baik dapat

    membantu mencegah beberapa kasus.

    Menjaga kucing anda bersih dan selalu

    menjaga kucing anda dalam status

    kesehatan yang optimal, akan membantu

    untuk menjaga populasi tungau demodexdalam keseimbangan. selain itu untuk

    kucing yang sering terkena penyakit kudis,

    sebaiknya tidak dibiakkan untuk

    memutuskan rantai genetik kucing yang

    tidak mempunyai ketahanan terhadap

    parasit eksternal tersebut.

    Prognosa

    Prognosa dari kasus demodecosis

    bergantung pada tingkat keparahan,

    genetik, imonologi, dan penyakit yang

    terkait dengan demodecosis. Biasanya

    prognosa yaitu dubius.

    Kesimpulan

    Adapun kesimpulan dari praktikumyang telah dilaksanakan pada hari Selasa,

    23 September 2014 pukul 13.00-16.00

    WITA di Jln. Sunu, Kampus Unhas

    Baraya, yaitu ; Penyakit yang disebabkan

    oleh parasit darah dan parasit kulit

    meliputi penyakit erlhiciosis, babesiosis,

    scabies, pyoderma, ringworm,

    demodecosis. Penanganan yang dilakukan

    sebelum diagnosa ditegakkan meliputimengetahui riwayat pasien, pemeriksaan

    fisik, dan lanjutan.

    Pustaka Acuan

    Ahmad., R.Z. 2009. Permasalahan &

    Penanggulangan Ring Worm Pada

    Hewan.Lokakarya Nasional Penyakit

    Zoonosis. Balai Penelitian Veteriner.

    Bogor.

    Levine, N. D. 1994. Parasitologi

    Veteriner. Yogyakarta: Gadjah Mada

    University Press

    Tiza Ian. 1982. Pengantar Imunologi

    Veteriner. Philadelphia: W.B

    Saunders Company.

    Widiasih, Dyah Ayu., Setyawan

    Budiharta. 2012. Epidemiologi

    Zoonosis di Indonesia. Gadjah MadaUniversity Press. Yogyakarta