Upload
lyminh
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LKj IP)
INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA
TAHUN 2014
INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA
TAHUN 2015
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
rahmat dan Karunianya, kami dapat menyelesaikan penyusuan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKj) Inspektorat Tahun 2014. LKj Inspektorat Tahun 2014
merupakan bentuk komitmen nyata Inspektorat dalam mengimplementasikan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagai mana diamanatkan dalam
PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
yang diatur kemudian dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan secara teknis diatur dalam Peraturan
Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah .
LKj IP adalah wujud pertanggungjawabn pejabat publik kepada masyarakat
tentang kinerja lembaga pemerintah selama satu tahun anggaran. Kinerja Inspektorat
telah diukur, dievaluasi, dianalisis dan dijabarkan dalam bentuk LKj Inspektorat
Tujuan penyusunan LKj IP adalah untuk menggambarkan penerapan Rencana
Strategis (Renstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi di masing-
masing perangkat daerah, serta keberhasilan capaian sasaran saat ini untuk
percepatan dalam meningkatkan kualitas capaian kinerja yang diharapkan pada tahun
yang akan datang. Melalui penyusunan LKj IP juga dapat memberikan gambaran
penerapan prinsip-prinsip good governance, yaitu dalam rangka terwujudnya
transparansi dan akuntabilitas di lingukungan pemerintah .
Demikian LKj IP ini kami susun semoga dapat digunakan sebagai bahan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan khususnya untuk peningkatan kinerja di masa
mendatang.
Blora, Maret 2015
INSPEKTUR
BAMBANG DARMANTO, SH, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19580419 198303 1 006
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Organisasi
Inspektorat Kabupaten Blora, terakhir kali dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Blora Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata kerja
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Blora (Lembaran Daerah Kabupaten Blora
Tahun 2008 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 12)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 6
Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 12
Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Blora (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2014 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 6).
Tugas pokok Inspektorat adalah melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, melaksanakan pembinaan atas
penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa.
Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud di atas,
Inspektorat Kabupaten Blora menyelenggarakan fungsi :
1) Perencanaan program pengawasan.
2) Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan.
3) Pemeriksaan, reviu, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan.
4) Pelaksanaan joint audit dengan aparat pengawas internal yang lain.
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas pokok dan
fungsinya.
Adapun Inspektorat Kabupaten Blora dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya didukung oleh PNS sebanyak 39 orang, Berdasarkan
golongan/kepangkatan, klasifikasi pegawai negeri sipil di lingkungan Inspektorat
Kabupaten Blora terdiri atas :
a. Golongan I sebanyak 0 orang
b. Golongan II sebanyak 7 orang
c. Golongan III sebanyak 22 orang
d. Golongan IV sebanyak 10 orang
Berdasarkan latar belakang pendidikan, pegawai negeri sipil dilingkungan
Inspektorat Kabupaten Blora dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. SD/sederajat sebanyak 0 orang
b. SMP/sederajat sebanyak 0 orang
c. SMA/sederajat sebanyak 10 orang
d. S1/sederajat sebanyak 20 orang
e. S2/sederajat sebanyak 9 orang
Jabatan struktural dilingkungan Inspektorat Kabupaten Blora seluruhnya berjumlah
9 (sembilan) jabatan. Pada Tahun 2014 jabatan yang terisi adalah 9 (sembilan)
jabatan.
Jabatan fungsional yang terdapat dilingkungan Inspektorat Kabupaten Blora tahun
2014 yaitu Auditor sebanyak 6 orang dan Pengawas Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan di Daerah (P2UPD) sebanyak 8 orang.
Sementara untuk mendukung tupoksi tersebut Inspektorat memiliki
sarana dan prasarana terdiri dari tanah, gedung dan bangunan, kendaraan
operasional, peralatan dan mesin, serta aset lain yang menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas Inspektorat Kabupaten Blora. Sarana dan prasarana secara
umum cukup memadai dan dengan kondisi yang baik.
B. Fungsi Strategis Inspektorat
Berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Inspektorat dimaksud, maka
Inspektorat Kabupaten Blora secara umum memiliki Fungsi strategis yaitu :
Mewujudkan pengawasan yang profesional guna mendukung
penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efisien dan efektif serta bebas dari
praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
Secara singkat Inspektorat Kabupaten Blora memiliki mandat yang harus
dipertanggungjawabkan dalam kaitannya pengawasan yang profesional, yaitu :
a. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan pengawasan.
b. Mencegah praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.
c. Meningkatkan profesionalitas aparat pengawasan.
C. Permasalahan Utama yang dihadapi Inspektorat
Adapun permasalahan utama Inspektorat yang harus diselesaikan dalam
rangka memberikan pelayanan di bidang pengawasan di Kabupaten Blora, secara
singkat dapat di rinci sebagai berikut :
1) Masih terbatasnya Sumber Daya Manusia di Inspektorat Kabupaten Blora
terutama dari segi kualitas.
2) Kurang sarana penunjang operasional pengawasan.
3) Lambatnya penuntasan tindak lanjut hasil pemeriksaan.
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja
Berisi tentang Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja, serta target kineja
jangka menengah sebagaimana yang tercantum pada Renstra SKPD masing-masing
Visi berkaitan dengan pandangan ke depan, menyangkut kemana instansi pemerintah
harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten, tetap eksis,
antisipatif, inovatif serta produktif.
Visi adalah suatu gambaran mendatang tentang keadaan masa depan yang berisikan
cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah dengan mendasarkan pada
situasi dan kondisi yang ada.
Visi Inspektorat Kabupaten Blora adalah :
“Terwujudnya pengawasan yang profesional guna mendukung penyelenggaraan
pemerintahan yang baik, efisien dan efektif serta bebas dari praktek korupsi,
kolusi dan nepotisme”
Sedangkan misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi
pemerintah agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan. Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004,
misi dapat diartikan sebagai rumusan umum mengenai upaya-upaya yang dilaksanakan
untuk mewujudkan visi.
Dengan adanya misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang
berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan serta peran instansi
pemerintah.
Upaya untuk mewujudkan visi diatas, maka Inspektorat Kabupaten Blora mempunyai
misi sebagai berikut :
a. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan pengawasan.
b. Mencegah praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.
c. Meningkatkan profesionalitas aparat pengawasan.
Sesuai dengan penjabaran visi dan misi di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
Inspektorat Kabupaten Blora dalam kurun waktu 2010-2015 adalah :
a. Menciptakan Pemerintahan yang bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (KKN).
b. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat di bidang pengawasan.
c. Meningkatkan profesionalitas aparat pengawasan.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai/
dihasilkan secara nyata oleh organisasi dalam jangka waktu tahunan, semester,
triwulan, dan bulanan.
Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Penentuan sasaran harus dapat memberikan
fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan
dapat dicapai.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka sasaran Inspektorat Kabupaten Blora
dalam kurun waktu 2010-2015 adalah :
1. Meningkatkan kualitas hasil pengawasan penyelenggaraan pemerintahan.
2. Meningkatkan kualitas SDM aparat pengawasan.
3. Meningkatkan efektifitas tindak lanjut hasil pemeriksaan.
Strategi dapat diartikan sebagai langkah-langkah berisikan program-program indikatif
untuk mewujudkan visi dan misi atau tujuan dan sasaran dari suatu rencana. Adanya
strategi ditujukan untuk memperjelas arah dan tujuan pencapaian program atau
implementasinya dalam pelaksanaan program. Sehingga dapat digunakan sebagai alat
penghubung antara visi, misi, tujuan, sasaran dan arah kebijakan pembangunan.
Berdasarkan uraian di atas, maka strategi yang ingin dicapai oleh Inspektorat
Kabupaten Blora adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan
profesionalisme aparat pengawas / pemeriksa.
2. Meningkatkan kualitas SDM aparat pengawasan.
Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil untuk melaksanakan program dalam
rangka pencapaian suatu tujuan. Kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan yang telah
disepakati dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan
atau petunjuk bagi setiap usaha dan atau kegiatan aparatur pemerintah ataupun
masyarakat agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran,
tujuan, misi dan visi organisasi.
Dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran tersebut diatas, maka kebijakan
yang ditempuh Inspektorat Kabupaten Blora dalam kurun waktu 2011-2015, antara lain :
1. Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan
profesionalisme aparat pengawasan/pemeriksa.
2. Peningkatan fungsi pengawasan yang mampu mengontrol terbentuknya
pemerintahan yang bersih.
Untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan suatu organisasi / instansi pemerintah
dalam mencapai visi, misi tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan, maka
diperlukan suatu indikator kinerja yang dapat digunakan untuk mengukur dan
mengevaluasi antara target dan realisasi yang dicapai pada program/kegiatan yang
dilaksanakan.
Berdasarkan pengertian tersebut Inspektorat kabupaten Blora telah menetapkan
Indikator Kinerja Utama Tahun 2010-2015 berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
Inspektorat Kabupaten Blora sebagai berikut :
1. Tersusunnya Program Kegiatan Pengawasan Tahunan.
2. Kebijakan Inspektur Kabupaten Blora dibidang pengawasan
3. Jumlah kegiatan pengawasan berkala.
4. Jumlah pemeriksaan kasus pengaduan masyarakat.
5. Jumlah pemeriksaan atas kasus limpahan dari aparat pengawasan fungsional lain
6. Jumlah laporan hasil pengawasan
7. Jumlah tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan
B. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar/ dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih
rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.
Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan
antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas,
fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak
dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk
kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya.
Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang
dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan
kinerja setiap tahunnya.
Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur.
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan
supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah.
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Inspektur Kabupaten Blora pada
Tahun 2014 telah melakukan Penetapan Kinerja untuk mewujudkan target kinerja
sesuai lampiran perjanjian ini.
Guna mewujudkan kinerja yang telah ditetapkan, maka Inspektorat
Kabupaten Blora telah melaksanakan 6 (enam) program 31 kegiatan yang didukung
oleh APBD Kabupaten Blora sebesar Rp. 3.062.000.000,-.
Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara Tujuan/sasaran,
Indikator dan Target Kinerja yang telah disepakati antara Inspektur Kabupaten Blora
dengan Bupati Blora Tahun 2014, secara lengkap tercantum pada Lampiran 1 .
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014
A. Capaian Kinerja Organisasi
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan PP 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
dan tata cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi
pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progres kinerja atas
mandat dan sumber daya yang digunakannya .
Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada perencanaan jangka
menengah, maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut :
Tabel 3.1
Skala Pengukuran Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
NO SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI
1 Lebih dari 100% Sangat Baik
2 75 – 100% Baik
3 55 – 74 % Cukup
4 Kurang dari 55 % Kurang
Pada tahun 2014, Inspektorat Kabupaten Blora telah melaksanakan seluruh
program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.
Sesuai dengan Penetapan Kinerja Inspektur Kabupaten Blora Tahun 2014 dan
Rencana Strategis Inspektorat, setidaknya terdapat 2 sasaran strategis yang harus
diwujudkan pada tahun ini, yaitu :
a. Sasaran 1.1 : Terwujudnya Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 1, dimaksud maka dilakukan
pengukuran kinerja sebagai berikut :
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
Reali
sasi
%
capaian
%
Capaian
Tahun
seblmnya
%
Capaian
terhadap
Target Akhir
Renstra
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Terwujudnya Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
1. Volume kegiatan pemeriksaan reguler
2. Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Reguler
3. Jumlah Laporan Hasil Review (LHR) LKPD
4. Volume kegiatan pemeriksaan khusus/kasus
5. Jumlah laporan hasil pemeriksaan kasus/khusus
6. Persentase penanganan kasus pengaduan yang masuk
7. Jumlah personil Inspektorat yang meningkat kemampuannya melalui pelatihan di kantor sendiri (PKS)
8. Jumlah aparatur yang meningkat pengetahuannya tentang PMPRB
9. Jumlah kegiatan pelatihan di kantor sendiri (PKS)
10. Volume pelaksanaan pemantauan tindak lanjut ke SKPD/kecamatan/desa
11. Jumlah pemantauan laporan tindak lanjut
12. Volume kegiatan evaluasi temuan hasil pengawasan
13. Laporan evaluasi temuan hasil pengawasan
14. Periode pelaksanaan laporan online
15. Volume monitoring, evaluasi dan
143 Kali/OP
143
laporan 1
laporan
18 Kali /OP
18
Laporan
100%
45 orang
120 orang
3 kali
36 OP
36 laporan
20 OP
20 laporan
1 tahun
48 OP
143 Kali/OP
143
laporan 1
laporan
19 kali
19 laporan
100%
45 orang
120 orang
3 kali
36 OP
36 laporan
20 OP
20 laporan
1 tahun
48 OP
100
100
100
105
105
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100 92,3 100 74,3 74,3 100 96 100 100 100 94,49 100 100 - 100
82,10
82,10
83,33
93,01
93,01
93,01
73,15
73,15
73,15
86,73
86,73
89,29
89,29
89,29
84,85
kegiatan pengawasan pembangunan
16. Jumlah laporan hasil evaluasi dan monitoring
17. Jumlah aparatur yang meningkat pengetahuannya tentang SPIP dan Penyusunan Perbup tentang SPIP
18. Jumlah personil Inspektorat yang meningkat kemampuan dan pengetahuannya
19. Volume kegiatan Rakorwasdanas
20. Volume kegiatan klasifikasi, katagorisasi dan entri data
21. Jumlah dokumen/arsip pengawasan
72 Laporan
85 orang
5 orang
1 kali
1.550 Eksp
1.550 Eksp
72 Laporan
85 orang
5 orang
1 kali
1.550 Eksp
1.550 Eksp
100
100
100
100
100
100
100 100 100 100 100 100
81,45
88,51
83,33
83,33
99,35
99,35
Secara umum capaian sebagian besar indikator pada sasaran Terwujudnya
peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan
KDH dapat dicapai sesuai dengan target. Untuk capaian kinerja pemeriksaan
khusus/kasus yang ditargetkan 18 kasus, realisasi pemeriksaan khusus/kasus
sebanyak 19 kasus sehingga melebihi target (105%).
Capaian kinerja pada Sasaran Strategis 1.1, rata-rata capaian kinerja
Tahun 2014 apabila dibandingkan dengan Tahun 2013, sesungguhnya mengalami
peningkatan, untuk tahun 2014 tercapai 100,5%, sedangkan tahun 2013 tercapai
96,6%. Pada Tahun 2014 terdapat indikator kinerja Penilaian Mandiri Reformasi
Birokrasi (PMPRB), sedangkan pada Tahun 2013 belum dilaksanakan.
Untuk realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 apabila dibandingkan
dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis
Insektorat Kabupaten Blora telah tercapai 86,08%, Tahun 2014 merupakan tahun
keempat dari pembangunan jangka menengah 5 tahun.
Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran 1.1,
adalah sebesar Rp. 1.549.144.157,- atau 96,9 % dari total pagu sebesar Rp.
1.598.750.000,- Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan sumber daya sebesar
3,1% dari Pagu yang ditentukan .
Keberhasilan pencapaian sasaran 1.1 sesungguhnya tidak terlepas dari
dilaksanakan program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH, dengan kegiatan antara lain adalah :
1. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala
2. Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah
3 Kegiatan Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH
4. Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan
5. Kegiatan Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pemeriksaan
6. Kegiatan Evaluasi Pengawasan Pembangunan Daerah
7. Kegiatan Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan
Penyusunan Peraturan Bupati Tentang SPIP
8. Kegiatan Sosialisasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
9. Kegiatan Pendataan dan Penataan Dokumen/Arsip Terkait Pengawasan Daerah
b. Sasaran 1.2 : Terwujudnya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa
dan Aparatur Pengawasan
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
Reali
sasi
%
capaian
%
Capaian
Tahun
seblmnya
%
Capaian
terhadap
Target Akhir
Renstra
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Terwujudnya profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
1. Jumlah tenaga pemeriksa / aparatur pengawasan yang meningkat kompetensinya
10 orang
10 orang
100
100
90
Secara umum capaian indikator pada sasaran terwujudnya profesionalisme
tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan dapat dicapai sesuai dengan target.
Dengan capaian kinerja jumlah tenaga pemeriksa/aparatur pengawasan yang
meningkat kompetensinya tercapai 100%. Capaian kinerja pada Sasaran Strategis
1.2, rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 apabila dibandingkan dengan Tahun
2013, mengalami persamaan, untuk tahun 2014 tercapai 100%, sedangkan tahun
2013 tercapai 100%.
Untuk realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 apabila
dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam
perencanaan strategis Inspektorat Kabupaten Blora telah tercapai 90%.
Penyebab terpenuhi capaian kinerja Tahun 2014, apabila dianalisis lebih
lanjut sesungguhnya disebabkan oleh meningkatnya kompetensi dari aparatur
pemeriksaan sebanyak 10 orang.
Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran 1.1,
adalah sebesar Rp. 29.386.000,- atau 97,95 % dari total pagu sebesar Rp.
30.000.000,- Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan sumber daya sebesar
2,05% dari Pagu yang ditentukan .
Keberhasilan pencapaian sasaran 1.2 sesungguhnya tidak terlepas dari
dilaksanakan program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan, dengan kegiatan antara lain adalah :
1. Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
B. Realisasi Anggaran
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat
Kabupaten Blora pada tahun anggaran 2014, didukung dengan Anggaran sebesar Rp.
5.782.000.000,- yang terdiri anggaran belanja langsung sebesar Rp. 2.720.000.00 dan
anggaran belanja langsung Rp. 3.062.000.000,- Angaran tersebut bersumber dari APBD
sebesar Rp. 3.062.000.000,- secara ringkas komposisi penggunaan anggaran belanja
langsung sebagai berikut :
1. Belanja Pegawai, sebesar Rp. 454.390.000,-
2. Belanja Barang dan Jasa, sebesar Rp. 1.732.910.000,-
3. Belanja Modal, sebesar Rp. 874.700.000,-
Penggunaan anggaran tersebut apabila diperinci dalam mendukung
pencapaian sasaran adalah sebagai berikut :
Sasaran Program Anggaran Realisasi %
Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5)
Terwujudnya
Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal
dan Pengendalian
Pelaksanaan
Kebijakan KDH
Program
Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal
dan Pengendalian
Pelaksanaan
Kebijakan KDH
1.598.750.000 1.549.144.157 96,90
Terwujudnya
profesionalisme
tenaga pemeriksa
dan aparatur
pengawasan
Program
Peningkatan
Profesionalisme
Tenaga Pemeriksa
dan Aparatur
Pengawasan
30.000.000 29.386.000 97,95
Sesuai dengan Penetapan Kinerja Tahun Anggaran 2014, jumlah anggaran (rutin dan
berbasis kinerja) :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran : Rp. 396.650.000,-
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur : Rp. 1.021.600.000,-
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur : Rp. 10.000.000,-
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan : Rp. 5.000.000,-
Capaian Kinerja dan Keuangan
5. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan : Rp. 1.598.750.000,-
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
6. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa : Rp. 30.000.000,-
Rp. 3.062.000.000,-
Dilihat dari sisi penyerapan anggaran Tahun 2014, apabila dibandingkan Tahun
2013 maka terjadi Penurunan/ kenaikan sebesar 4,17 %, Tahun 2014 sebesar 97,57 %,
Tahun 2013 sebesar 93,40 %
BAB IV
P E N U T U P
A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Pendidikan
Inspektorat Kabupaten Blora sebagai SKPD lembaga teknis daerah
yang mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan.
Agar pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, melaksanakan pembinaan atas
penyelenggaraan pemerintahan desa dan urusan pemerintahan desa, tugas dan
fungsi tersebut berjalan secara optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber
dana dan sarana secara efektif dan efisien mungkin .
Dengan memperhatiakan uraian dan beberapa data tersebut di atas,
maka dapat dikatakan bahwa Inspektorat Kabupaten Blora dalam melaksanakan
tugasnya dapat dikatakan berhasil, karena semua target sasaran yang telah
ditetapkan dicapai dengan ketegori ( Amat Baik/ Baik/ Cukup Baik/Kurang) Hal
tersebut didukung dengan data sebagai berikut :
a. Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dicapai (100,25%), dengan
rincian :
1. Terwujudnya Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH dicapai 100,5%
2. Terwujudnya profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
dicapai 100%
B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang
Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Inspektorat
Kabupaten Blora di masa mendatang antara lain :
a. Peningkatan kualitas sumber daya manusia pada aparatur pengawasan
Inspektorat Kabupaten Blora dengan melakukan koordinasi dengan Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Blora maupun Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan lainnya agar meningkatkan jumlah kegiatan pelatihan bagi Jabatan
Fungsional Auditor dan Pengawas Pemerintahan di Inspektorat Kabupaten Blora.
b. Peningkatan komunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat sehingga
diharapkan masyarakat Kabupaten Blora dapat lebih berpartisipasi dalam
menjalankan perannya untuk memberikan laporan berupa pengaduan
masyarakat kepada Pemerintah Kabupaten Blora agar segera dapat
ditindaklanjuti.
c. Pelaksanaan tindak lanjut temuan hasil pengawasan harus dilakukan secara
terus menerus kepada seluruh obyek pemeriksaan sehingga tidak terdapat hasil
temuan yang belum ditindaklanjuti.
Demikian laporan akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah Tahun 2014
untuk Inspektorat Kabupaten Blora semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan/evaluasi untuk kegiatan/ kinerja yang akan datang
Sekian dan terima kasih
Blora, Maret 2015
INSPEKTUR KABUPATEN BLORA
BAMBANG DARMANTO, SH, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19580419 1983031 006
Lampiran 1
Pengukuran Perjanjian Kinerja
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3)
Meningkatnya pemerataan akses dan mutu
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
22. APK PAUD
23. % Sarpras PAUD sesuai standart
24. Rasio pendidik dengan peserta didik
91%
70%
1 : 20
Meningkatnya pemerataan akses dan mutu
Pendidikan Dasar
1. APK SD/MI
2. APK SMP/MTS
3. Rata-rata Nilai UN Pendidkan Dasar
93%
92%
6,5
Meningkatnya pemerataan akses dan mutu
Pendidikan Menengah
1. APK SMU/SMK
2. Rata-rata Nilai UN SMU/SMK
3. % kelulusan SMU/SMK
84%
6,2
90 %
Program Anggaran Keterangan
(1) (2) (3)
Program Pendidikan PAUD Rp.1.000.000.000, Sumber Anggaran dari APBD 75% dan Dana
Dekonsentrasi 25%
Program Pendidikan Dasar Rp.2.000.000.000,- Sumber Anggaran dari APBD 85% dan Dana
Dekonsentrasi 15%
Program Pendidikan
Menengah
Rp.4.000.000.000,- Sumber Anggaran dari APBD 70 % dan Dana
Dekonsentrasi 30%
Lampiran 2
Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun .........
No Jenis Blnj Program Kgt Jml
Anggaran
Realisasi Selisih %
A
BOP 1. Program
Pendidikan
PAUD
- Bintek Pembuatan
Pupuk Organik
Rp.150
Juta
Rp.150 Juta
Rp.0
100 %
- Bintek Penanaman Rp.100 Rp.99 Juta Rp.1 jt 99 %
tupang sari juta
2. Program
Pendikan
Dasar
- Bintek sistem
penyimpanan
Rp.300 Jt Rp.299 jt Rp.1 Jt 99,66%
3. Dst...nya - - - - -
Jumlah A dan rata-rata % A Rp.550 Jt Rp.548 Jt 2 Jt 99,55%
B
BAU 1. Belanja
Administrasi
Umum
- Pelayanan Surat
menyurat
Rp.75 juta Rp.75 juta 0
100 %
2. Belanja
Operasi dan
Pemeliharaan
- Pemeliharaan
Gedung Kantor
Rp.100
Juta
Rp.100 Juta 0 100 %
3.Dst....nya
Jumlah B dan rata-rata % B Rp.175
Jta
Rp.175 Jta Rp.0,- 100%
Jumlah (A + B) dan rata-rata % (A+B) Rp.725
Jta
Rp.723 Jta Rp.2
Jta
99.78%