Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPj) DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
TAHUN ANGGARAN 2019
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
PROVINSI BANTEN 2019
Daftar Isi lkpj dlhk 2019 iii
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................. i
Daftar Isi ....... .................................................................. iii
Daftar Tabel..................................................................... v
Daftar Gambar................................................................. vii
I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .................................................. 2
1.2 Landasan Hukum ............................................ 4
1.3 Tujuan dan Sasaran............................................ 9
II Gambaran Pelayanan DLHK Provinsi Banten
2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi ..... 12
2.2 Sumberdaya DLHK Provinsi Banten .................... 105
2.2.1 Sumber Daya Manusia ………………................... 105
2.2.2 Sarana dan Prasarana ………………….................. 107
III Kebijakan DLHK Provinsi Banten
3.1 Visi dan Misi ..................................................... 111
3.2 Tujuan dan Sasaran Strategis............................... 112
3.3 Strategi dan Arah Kebijakan.............................. 113
3.4 Program dan Indikasi Kegiatan .......................... 117
Daftar Isi lkpj dlhk 2019 iv
IV Laporan Pengelolaan Keuangan
4.1. Target dan Realisasi Anggaran pendapatan………... 122
4.2. Alokasi Anggaran BTL dan BL TA 2019 ………....... 123
4.3. Rencana dan Realisasi Anggaran Belanja ………....... 126
4.4. Permasalahan dan Solusi dalam pelaksanaan penyerapan Anggaran ……….......
158
V Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
5.1. Urusan wajib bukan pelayanan dasar bidang
Lingkungan Hidup ................................................ 161
5.2. Urusan Pilihan Bidang Kehutanan …………………
Capaian Kinerja OPD ………............................
190
5.3. Capaian Kinerja OPD ……………………….……… 204
5.4. Permasalahan dan solusi ……………………….……… 211
VI Penutup 218
Daftar Isi lkpj dlhk 2019 v
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan Struktural
di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi Banten ....................................................................... 105
Tabel 2.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan dan
Golongan di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten .......................................................... 106
Tabel 2.3 Sarana dan Prasarana Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi Banten ......................................... 107
Tabel 2.4 Jenis Aset dan Nilai Barang pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi Banten tahun .............. 108
Tabel 3.1 Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis DLHK
Provinsi Banten .......................................................... 113
Tabel 3.2 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan DLHK Provinsi Banten .......................................................... 115
Tabel 4.1 Target dan Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten TA 2019 ...................................................................... 122
Tabel 4.2 Anggaran Belanja DLHK Provinsi Banten sebelum dan sesudah perubahan Anggaran Tahun 2019 ...................... 124
Tabel 4.3 Realisasi Anggaran Belanja DLHK Provinsi Banten Tahun 2019 ........................................................................... 127
Tabel 4.4 Realisasi Serapan Anggaran kegiatan sampai dengan tolok
ukur DLHK Provinsi Banten Tahun 2019 ........................ 132
Tabel 5.1 Pagu dan Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Lingkungan Hidup TA 2019 ........................................... 161
Tabel 5.2 Pagu dan Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan Urusan Pilihan Bidang Kehutanan TA 2019 ................................ 190
Daftar Isi lkpj dlhk 2019 vi
Tabel 5.3 Indikator Kinerja Sasaran dan Capaian Realisasi Kinerja Sasaran DLHK TA 2019 .......................................................................... 204
Tabel 5.4 Indikator Kinerja Program dan Capaian Realisasi Kinerja Program DLHK TA 2019 ........................................................................ 206
Daftar Isi lkpj dlhk 2019 vii
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten ........................................ 22
Gambar 2.2 Gambaran persentase pegawai berdasarkangolongan di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten .......................................................... 107
Gambar 2.3 Gambaran persentase nilai ase/barang di Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi Banten ..... 109
LKPj Tahun 2019 |Bab I, hal. 1
BAB I
PENDAHULUAN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
PROVINSI BANTEN 2019
LKPj Tahun 2019 |Bab I, hal. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik merupakan prasyarat
dan tuntutan aspirasi masyarakat untuk mewujudkan tujuan
pembangunan dalam rangka mensejahterakan masyarakat, oleh
karena itu tuntutan akuntabilitas dan pertanggungjawaban harus
dilaksanakan secara transparan, jelas, terukur dan tepat serta
efektif dan efisien.
Untuk dapat menjamin terlaksananya penyelenggaraan
pemerintah dan pembangunan secara berdayaguna, berhasil
guna, bersih dan bertanggung jawab, serta bebas dari unsur
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme maka diwajibkan setiap instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan tugas dan
fungsinya serta kewenangan pengelola sumberdaya dan
kebijaksanaan yang dipercayakan kepadanya.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Kepala Daerah kepada DPRD serta Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (ILLPD) kepada
Masyarakat, Kepala Daerah berkewajiban untuk memberikan
Laporan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada
LKPj Tahun 2019 |Bab I, hal. 3
Pemerintah yang dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah berakhirnya tahun anggaran.
Berdasarkan kerangka regulasi tersebut diatas maka pada
pelaksanaannya, Gubernur diharuskan menyampaikan Laporan
Keterangan Pertanggungjawabannya kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, yang didukung dengan data dan informasi
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang
dilaksanakan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) secara
tepat dan akurat.
Sebagai bahan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
dimaksud, maka setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
diharuskan membantu memberikan kontribusi terhadap
kelancaran penyusunan dan penyampaian laporan tersebut
dengan menyusun Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Organisasi Perangkat Daerah (LKPj-OPD) guna
mempertanggungjawabkan anggaran yang dilaksanakan secara
operasional oleh program dan kegiatan organisasi perangkat
daerah.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Banten
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Banten. Perda tersebut
mengemukakan bahwa Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten mempunyai tugas pokok membantu Gubernur
melaksanakan kewenangan desentralisasi, dekonsentrasi dan
tugas pembantuan di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
LKPj Tahun 2019 |Bab I, hal. 4
Saat ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
memiliki 3 (tiga) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yaitu
UPTD Laboratorium Lingkungan, UPTD Pengelolaan Taman Hutan
Raya Banten dan UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman
Hutan, serta 2 (dua) Cabang Dinas yaitu Cabang Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten Wilayah Pandeglang,
Serang dan cilegon dan Cabang Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten Wilayah Lebak dan Tangerang serta
Kelompok Jabatan fungsional (Penyuluh Kehutanan)
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum yang mendasari kegiatan Penyusunan Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) DLHK Provinsi Banten
adalah :
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan, Pengelolaan dan Pertanggung Jawaban
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);
LKPj Tahun 2019 |Bab I, hal. 5
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700);
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
8. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4851);
9. Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
LKPj Tahun 2019 |Bab I, hal. 6
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244)
11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang
Penyelenggaraan Dekonsentrasi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 62, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4095);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang
Penyelenggaraan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 77, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4106);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4663);
LKPj Tahun 2019 |Bab I, hal. 7
16. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4664);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4815);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata
Cara Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
21. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-
2014;
LKPj Tahun 2019 |Bab I, hal. 8
22. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program
Pembangunan Yang Berkeadilan;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
24. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor P.39/Menlhk.Setjen/2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan 2015-2019;
25. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2007
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
(Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2007 Nomor 1,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 4);
26. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Banten Tahun 2005-2025;
27. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten 2010-
2030;
28. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2012
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Banten 2012-2017;
LKPj Tahun 2019 |Bab I, hal. 9
29. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Provinsi Banten
30. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 9 Tahun 2017
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2018
31. Peraturan Gubernur Nomor 83 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten.
32. Peraturan Gubernur Banten Nomor 19 Tahun 2018
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Cabang
Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Banten
33. Peraturan Gubernur Banten Nomor 9 Tahun 2019 tentang
Uraian Tugas Jabatan Administrator dan Pengawas pada
Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten
1.3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPj) DLHK Provinsi Banten Tahun 2019 menjadi dasar dalam
kegiatan evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan
Dinas Lingkungan Hidup dan kehutan Provinsi Banten sehingga
diharapkan menjadi bahan untuk meningkatkan pelaksanaan
tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
Banten beserta seluruh unit kerjanya dalam pengendalian
LKPj Tahun 2019 |Bab I, hal. 10
lingkungan hidup dan kelestarian hutan dengan menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.
Adapun Sasarannya adalah tersusunnya data dan informasi
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan program
pembangunan Instansi Pemerintah atau Organisasi Perangkat
Daerah dalam hal ini adalah Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten yang sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi serta kewenangannya selama Tahun Anggaran 2019.
LKPj Tahun 2019 | Bab II, hal. 11
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DLHK PROV. BANTEN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVINSI BANTEN 2019
LKPj Tahun 2019 | Bab II, hal. 12
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN PROVINSI BANTEN
2.1 Tugas Pokok , Fungsi dan Struktur Organisasi
Pembentukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
Banten didasarkan pada Peraturan Daerah Provinsi Banten
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Banten. Selanjutnya uraian tugas,
fungsi dan struktur organisasi ditetapkan berdasarkan Peraturan
Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Provinsi Banten, serta Peraturan Gubernur
Banten Nomor 19 Tahun 2018 Tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten dan Peraturan
Gubernur Banten Nomor 9 Tahun 2019 tentang uraian Tugas
Jabatan Administrator dan Pengawas pada Cabang Dinas dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah Di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Banten.
Adapun uraian secara rinci, kedudukan, tugas pokok, fungsi dan
struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten sebagaimana peraturan Gubernur diatas adalah
sebagai berikut :
LKPj Tahun 2019 | Bab II, hal. 13
(1). Kedudukan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan merupakan unsur
pelaksana urusan pemerintahan daerah yang berkedudukan
dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui
Sekretaris Daerah.
(2) Tugas Pokok
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan mempunyai tugas
membantu gubernur melaksanakan Urusan Pemerintahan di
bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Tugas
Pembantuan yang ditugaskan kepada daerah provinsi.
(3) Fungsi
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam melaksanakan
tugasnya menyelenggarakan fungsi dan kewenangan;
a. Rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
(RPPLH) provinsi dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) untuk Kebijakan, Rencana dan/atau Program (KRP)
provinsi;
b. Pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup lintas Daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi;
c. Pengelolaan Kehati provinsi;
d. Pengumpulan limbah B3 lintas Daerah kabupaten/kota dalam
1 (satu) Daerah provinsi;
e. Pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan/atau
kegiatan yang izin lingkungan dan izin PPLH diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah provinsi;
LKPj Tahun 2019 | Bab II, hal. 14
f. Penetapan pengakuan masyarakat hukum adat (MHA),
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait
dengan PPLH yang berada di dua atau lebih Daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi;
g. Peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di
dua atau lebih Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah
provinsi;
h. Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan
lingkungan hidup untuk lembaga kemasyarakatan tingkat
Daerah provinsi;
i. Pemberian penghargaan lingkungan hidup tingkat Daerah
provinsi;
j. Penyelesaian pengaduan masyarakat di bidang PPLH
terhadap:
1) Penerbitan rekomendasi usaha dan/atau kegiatan yang
izin lingkungan dan/atau izin PPLH diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah provinsi;
2) Pembinaan usaha dan/atau kegiatan yang lokasi dan/atau
dampaknya lintas Daerah kabupaten/kota;
k. Penanganan sampah di TPA/TPST regional;
l. Pelaksanaan tata hutan kesatuan pengelolaan hutan kecuali
pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK);
LKPj Tahun 2019 | Bab II, hal. 15
m. Pelaksanaan rencana pengelolaan kesatuan pengelolaan
hutan kecuali pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi
(KPHK);
n. Pelaksanaan pemanfaatan hutan di kawasan hutan produksi
dan hutan lindung, meliputi :
1) Pemanfaatan kawasan hutan;
2) Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu;
3) Pemungutan hasil hutan;
4)Pemanfaatan jasa lingkungan kecuali pemanfaatan
penyimpanan dan/atau penyerapan karbon;
o. Pelaksanaan rehabilitasi di luar kawasan hutan Negara;
p. Pelaksanaan perlindungan hutan di hutan lindung, dan hutan
produksi;
q. Pelaksanaan pengolahan hasil hutan bukan kayu;
r. Pelaksanaan pengolahan hasil hutan kayu dengan kapasitas
produksi < 6000 m³/tahun;
s. Pelaksanaan pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan
Khusus (KHDTK) untuk kepentingan religi;
t. Pelaksanaan perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan
secara lestari Taman Hutan Raya (TAHURA) lintas Daerah
kabupaten/kota;
u. Pelaksanaan perlindungan tumbuhan dan satwa liar yang
tidak dilindungi dan/atau tidak masuk dalam lampiran
(Appendix) CITES.
v. Pelaksanaan pengelolaan kawasan bernilai ekosistem penting
dan daerah penyangga kawasan suaka alam dan kawasam
pelestarian alam;
LKPj Tahun 2019 | Bab II, hal. 16
w. Pelaksanaan penyuluhan kehutanan provinsi;
1) Pemberdayaan masyarakat di bidang kehutanan;
2) Pelaksanaan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) lintas
Daerah kabupaten/kota dan dalam Daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi;
x. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait
dengan tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan penyelenggaraan pembangunan bidang
lingkungan hidup dan kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan dibantu oleh 3 (tiga) Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD) yaitu UPTD Laboratorium Lingkungan, UPTD Sertifikasi
dan Perbenihan Tanaman Hutan, UPTD Pengelolaaan Taman
Hutan Raya Banten serta 2 (dua) Cabang Dinas yaitu Cabang Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten Wilayah
Pandeglang Serang dan Cilegon dan Cabang Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten Wilayah Lebak dan
Tangerang.
UPTD Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas pokok
melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas di bidang
pelayanan teknis laboratorium, Penelitian dan pengujian kualitas
lingkungan dan penyelenggaraan uji profisiensi dan mempunyai
fungsi:
a. pengujian dan analisis serta metode analisis laboratoris untuk
seluruh komponen lingkungan;
LKPj Tahun 2019 | Bab II, hal. 17
b. pengembangan teknis dan metode analisis laboratorium
lingkungan sesuai dengan sistem mutu laboratorium dan
standar yang berlaku;
c. pelaksanaan penelitian dan pengujian mutu lingkungan;
d. pelaksanaan kegiatan antar laboratorium lingkungan;
e. pelaksanaan analisis laboratorium sebagai laboratorium
rujukan; dan
f. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan teknis laboratorium.
UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan mempunyai
tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas di
bidang sertifikasi dan perbenihan tanaman hutan. UPTD
Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan mempunyai fungsi
a. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional sertifikasi dan
perbenihan tanaman hutan;
b. Penyusunan rencana teknis operasional sertifikasi dan
perbenihan tanaman hutan;
c. Pelayanan sertifikasi benih, bibit dan sumber benih tanaman
hutan;
d. Penyelenggaraan kegiatan produksi benih dan bibit tanaman
hutan dan tanaman produktif untuk kegiatan konservasi
tanah, air dan lingkungan di luar kawasan hutan;
e. Pelayanan pengawasan peredaran benih dan bibit tanaman
hutan;
f. Bimbingan teknis dan pelayanan perbenihan kepada pelaku
usaha perbenihan, dunia pendidikan, aparatur dan
masyarakat;
LKPj Tahun 2019 | Bab II, hal. 18
g. Penyediaan data dan informasi sertifikasi dan perbenihan
tanaman hutan;
h. Fasilitasi penelusuran, identifikasi, pembangunan,
pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan sumber benih
tanaman hutan dan plasma nutfah;
i. Fasilitasi peningkatan kapasitas SDM, tenaga teknis lapangan
dan tenaga laboratorium terkait perbenihan dan sertifikasi;
j. Fasilitasi pengembangan tanaman Langka
/endemik/langka/varietas/species yang hampir
punah/memiliki nilai ekonomis tinggi secara invitro;
k. Fasilitasi supervisi pembangunan dan penilaian kelayakan
kebun sumber benih serta monitoring evaluasi kebun sumber
benih;
l. Fasilitasi rekomendasi Penetapan Pengada dan atau Pengedar
Benih dan Bibit Tanaman Hutan; dan
m.Pelaksanaan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan rumah
tangga UPTD.
UPTD Pengelolaaan Taman Hutan Raya Banten mempunyai
tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis operasional dinas di
bidang pengelolaan Taman Hutan Raya yang meliputi
perencanaan, perlindungan, pengawetan, pemanfaatan dan
evaluasi kesesuaian fungsi kawasan Taman Hutan Raya Banten
dan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana teknis operasional;
b. pelaksanaan perencanaan pengelolaan kawasan;
c. pelaksannaan perlindungan;
LKPj Tahun 2019 | Bab II, hal. 19
d. pelaksanaan pengawetan keanekaragaman hayati dan
ekosistem;
e. pelaksanaan pemanfaatan kawasan hutan, tumbuhan dan
satwa;
f. pelaksanaan evaluasi kesesuaian fungsi kawasan; dan
g. pelaksanaan kegiatan administrasi ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan dan pelaporan
Cabang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon mempunyai tugas
pokok melaksanakan tugas penunjang dalam penyelenggaraan
administrasi guna percepatan dan efisiensi pelayanan publik
urusan pemerintahan bidang kehutanan dan pelaksana kegiatan
bidang kehutanan yang berada di luar kawasan hutan. dan
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pelayanan, pengawasan, penilaian dan
pengawasan administrasi dalam kaitannya perkerjaan dan
efisiensi lingkungan publik;
b. pelaksanaan pendampingan pengembangan hutan rakyat,
pengelolaan hutan kota, dan penghijauan lingkungan di luar
kawasan hutan negara di wilayah kerja;
c. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengolahan hasil
hutan, pemasaran dan industri primer hasil hutan
kayu/bukan kayu di wilayah kerja;
d. Pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan tertib
administrasi pemanfaatan tumbuhan dan Satwa liar yang
tidak dilindungi/tidak masuk lampiran (Appendix) CITES:
LKPj Tahun 2019 | Bab II, hal. 20
e. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengelolaan
kawasan ekosistem esensial, daerah penyangga KSA dan KPA
yang berada di luar kawasan hutan negara di wilayah kerja;
f. Pelakanaan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat di
bidang kehutanan di luar kawasan hutan Negara di wilayah
kerjanya; dan
g. Pelaksanaan kegiatan administrasi ketatausahaan,
ketatalaksanaan dan pelaporan.
Cabang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
Wilayah Lebak dan Tangerang mempunyai tugas pokok
melaksanakan tugas penunjang dalam penyelenggaraan
administrasi guna percepatan dan efisiensi pelayanan publik
urusan pemerintahan bidang kehutanan dan pelaksana kegiatan
bidang kehutanan yang berada di luar kawasan hutan. dan
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pelayanan, pengawasan, penilaian dan
pengawasan administrasi dalam kaitannya perkerjaan dan
efisiensi lingkungan publik;
b. pelaksanaan pendampingan pengembangan hutan rakyat,
pengelolaan hutan kota, dan penghijauan lingkungan di luar
kawasan hutan negara di wilayah kerja;
c. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengolahan hasil
hutan, pemasaran dan industri primer hasil hutan
kayu/bukan kayu di wilayah kerja;
d. Pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan tertib
administrasi pemanfaatan tumbuhan dan Satwa liar yang
tidak dilindungi/tidak masuk lampiran (Appendix) CITES:
LKPj Tahun 2019 | Bab II, hal. 21
e. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengelolaan
kawasan ekosistem esensial, daerah penyangga KSA dan KPA
yang berada di luar kawasan hutan negara di wilayah kerja;
f. Pelakanaan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat di
bidang kehutanan di luar kawasan hutan Negara di wilayah
kerjanya; dan
g. Pelaksanaan kegiatan administrasi ketatausahaan,
ketatalaksanaan dan pelaporan.
(4) Struktur Organisasi OPD
Susunan organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten didasarkan pada Peraturan Gubernur Banten
Nomor 83 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi,
Tipe, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi
Banten, serta Peraturan Gubernur Banten Nomor 19 Tahun 2018
Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas dan
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Banten. Susunan organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan terdiri atas; Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang,
Kepala Seksi, Kepala UPTD dan Kepala Cabang Dinas LHK Provinsi
serta jabatan fungsional sebagai penyuluh kehutanan. Gambaran
Struktur Organisasi sebagai berikut:
LKPj Tahun 2019 | Bab II, hal. 22
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN PROGRAM, EVALUASI
DAN PELAPORAN
Bidang Penataan dan Peningkatan
Kapasitas
Bidang Pengelolaan Sampah, Limbag B3
& Pengendalian Pencemaran
Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan
Hutan
Bidang Pengelolaan
DAS, KSDAE & Pemberdayaan
Masyarakat
UPTD Laboratorium Lingkungan
UPTD Pengelolaan
Taman Hutan Raya Banten
UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan
Cabang Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten Wilayah Lebak
dan Tangerang
Cabang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten Wilayah Pandeglang, Serang dan
Cilegon
1. Kepala Seksi Perencanaan dan Pengkajian Dampak Lingkungan
2. Kepala Seksi Pengaduan Penegakan Hukum
3. Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas
1. Kepala Seksi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
2. Kepala Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
3. Kepala Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup
1. Kepala Seksi Perencanaan dan Penatagunaan Hasil Hutan
2. Kepala Seksi Pemenfaatan Hutan dan Penatausahaan Hasil Hutan
3. Kepala Seksi Aneka Usaha dan Promosi Kehutanan
1. Kepala Seksi Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan Lahan
2. Kepala Seksi Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
2. Kepala Seksi Mutu
3. Kepala Seksi Teknis
4. Kelompok Jabatan Fungsional
1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
2. Kepala Seksi Perlindungan dan Rehabilitasi
3. Kepala Seksi Pengembangan dan Pemanfaatan
4. Kelompok Jabatan Fungsional
1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
2. Kepala Seksi Sertifikasi
3. Kepala Seksi Perbenihan
4. Instalasi 5. Kelompok
Jabatan Fungsional
1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
2. Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian SDH
3. Kepala Seksi Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat
4. Kelompok Jabatan Fungsional
1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
2. Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian SDH
3. Kepala Seksi Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat
4. Kelompok Jabatan Fungsional
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 23
1. Kepala Dinas,
2. Sekretaris, membawahi;
▪ Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
▪ Sub Bagian Keuangan;
▪ Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;
3. Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas, membawahi;
▪ Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan;
▪ Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukum;
▪ Seksi Peningkatan Kapasitas.
4. Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian
Pencemaran, membawahi;
▪ Seksi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3;
▪ Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;
▪ Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup;
5. Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan, membawahi;
▪ Seksi Perencanaan dan Penatagunaan Hasil Hutan;
▪ Seksi Pemanfaatan Hutan dan Penatausahaan Hasil Hutan;
▪ Seksi Aneka Usaha dan Promosi Kehutanan
6. Bidang Pengelolaan DAS, KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat,
membawahi ;
▪ Seksi Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan Lahan;
▪ Seksi Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat;
▪ Seksi Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem;
7. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), terdiri atas 3 unit yakni;
UPTD Laboratorium Lingkungan, UPTD Pengelolaan Taman
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 24
Hutan Raya Banten, dan UPTD Sertifikasi dan Perbenihan
Tanaman Hutan;
8. Cabang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten;
terdiri atas 2 Cabang Dinas LHK yakni; Cabang Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten Wilayah Pandeglang,
Serang dan Cilegon, dan Cabang Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten Wilayah Lebak dan Tangerang;
9. Jabatan Fungsional.
(5) Uraian Tugas
Uraian tugas jabatan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 38 tahun 2017 tentang
Uraian Tugas Jabatan Pimpinan Tinggi, Adminsitrator dan Pengawas
pada Dinas Daerah dan Peraturan Gubenur Banten Nomor 9 Tahun
2019 tentang Uraian tugas Jabatan Administrator dan Pengawas
pada Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Banten. Adapun Uraian tugas jabatan pada
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah sebagai berikut :
A. Kepala Dinas
1. Merumuskan program kerja di lingkungan Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan berdasarkan rencana strategis Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2. Merumuskan program kerja di lingkungan Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan berdasarkan rencana strategis Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 25
3. Membina bawahan di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup
dan Kehutanan dengan cara mengadakan rapat/pertemuan
dan bimbingan secara berkala agar diperoleh kinerja yang
diharapkan;
4. Mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan sesuai dengan
tugas, tanggung jawab, permasalahan dan hambatan serta
ketentuan yang berlaku untuk ketepatan dan kelancaran
pelaksanaan tugas;
5. Mengoordinasikan pengkajian dampak dan penegakan
hukum lingkungan
6. Merumuskan kebijakan operasional pengkajian dampak dan
penegakan hukum lingkungan
7. Mengoordinasikan pengendalian pencemaran lingkungan
8. Merumuskan kebijakan operasional konservasi SDA dan
pengendalian kerusakan lingkungan
9. Menetapkan rumusan kebijakan teknis komunikasi,
peningkatan SDM, dan pemberdayaan masyarakat pengelola
lingkungan
10. Mengembangkan program komunikasi, peningkatan sumber
daya manusia, dan pemberdayaan masyarakat pengelola
lingkungan
11. Menetapkan surat rekomendasi teknis perizinan dibidang
lingkungan hidup yaitu izin pengumpulan limbah
bahan berbahaya dan beracun (limbah B-3) skala Provinsi;
12. Mengoordinasikan pembinaan dan pengendalian
pengelolaan lingkungan hidup dengan
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 26
Pemerintah,Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah
Kabupaten dan Kota
13. Mengoordinasikan pembinaan dan pengendalian
pengelolaan lingkungan hidup dengan Organisasi Pemerintah
Provinsi;
14. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan cara
membandingkan rencana dengan kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan rencana
yang akan datang
15. Menyusun laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan sesuai dengan kegiatan
yang telah dilaksanakan sebagai akuntabilitas kinerja dina
Lingkungan Hidup dan Kehutanan; dan
16. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis
B. Sekretaris
1. Menyusun rencana operasional di lingkungan Sekretariat
berdasarkan program kerja Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutananserta petunjuk pimpinan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2. Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan
Sekretariat sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab
yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan
efektif dan efisien;
3. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di
lingkungan Sekretariat sesuai dengan peraturan dan prosedur
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 27
yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan
tugas;
4. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Sekretariat secara berkala sesuai dengan peraturan dan
prosedur yang berlaku untuk mencapai target kinerja yang
diharapkan;
5. Merencanakan bahan rumusan kebijakan, pedoman,
standardisasi, pelayanan administrasi umum dan
kepegawaian, keuangan, serta evaluasi dan pelaporan;
6. Menyelenggarakanpembinaan dan pengembangan
administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta
evaluasi dan pelaporan;
7. Merencanakan bahan rumusan rancangan kebijakan teknis
penyelenggaraankearsipan, kerumahtanggaan, pengelolaan
barang, kehumasan, kepustakaan dan efisiensi
tatalaksanaDinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
8. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Sekretariat dengan cara membandingkan antara rencana
operasional dengan tugas-tugas yang telah dilaksanakan
sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan kinerja di masa
yang akan datang;
9. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Sekretariat sesuai
dengan tugas yang telah dilaksanakan secara berkala sebagai
bentuk akuntabilitas kinerja; dan
10. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
C. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 28
1. Merencanakan kegiatan Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian berdasarkan rencana operasional Sekretariat
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib
dan lancar;
4. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5. Melaksanakan administrasi ketatausahaan dan rumah tangga
lingkup Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
6. Melaksanakan kegiatan kearsipan dan pengelolaan
kepustakaan
7. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan barang dan
pengelolaan barang dan aset lingkup Dinas Lingkungan Hidup
dan Kehutanan;
8. Melaksanakan pembinaan dan manajemen kepegawaian
lingkup Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
9. Melaksanakan fungsi kehumasan;
10. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian dengan cara mengidentifikasi
hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa
mendatang;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 29
11. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan
rencana kegiatan mendatang; dan
12. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
D. Kepala Sub Bagian Keuangan
1. Merencanakan kegiatan Sub Bagian Keuangan berdasarkan
rencana operasional Sekretariat sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan;
3. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub
Bagian Keuangan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian
Keuangan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5. Menyiapkan data, perhitungan anggaran, dan belanja Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
6. Melaksanakan penatausahaan keuangan lingkup Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutananyang bersumber dari APBD
maupun APBN;
7. Melaksanakan pengelolaan akuntansi dan pajak keuangan
lingkup Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 30
8. Menyusun laporan keuangan lingkup Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan;
9. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bagian
Keuangan dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada
dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
10. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bagian
Keuangan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan
mendatang; dan
11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
E. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
1. Merencanakan kegiatan Sub Bagian Program, Evaluasi dan
2. Pelaporan berdasarkan rencana operasional Sekretariat
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
3. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Sub Bagian Program, Evaluasi dan
Pelaporan;
4. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub
Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporansesuai dengan tugas
dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan
tertib dan lancar;
5. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian
Program, Evaluasi dan Pelaporan sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 31
6. Mengoordinasikan penyusunan dokumen Rencana
Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Perjanjian Kinerja
(Perkin) dan Bahan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) lingkup Dinas Lingkungan Hidup
dan Kehutanan
7. Mengoordinasikan penyusunan rencana anggaran kas,
program dan kegiatan lingkup Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutananyang bersumber dari APBD maupun APBN;
8. Mengoordinasikan penyusunan laporan kinerja, Bahan
Laporan Pertanggungjawaban Pemerintahan Daerah (LPPD),
dan Bahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPJ) Gubernur Lingkup Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan;
9. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan program
dan kegiatan Lingkup Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan;
10. Melaksanakan fasilitasi program dan kegiatan dari
Pemerintah Pusat untuk Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota serta dari Pemerintah Provinsi
untuk Pemerintah Kabupaten/Kota;
11. Melaksanakan pengelolaan data dan informasi Lingkup
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
12. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bagian
Program, Evaluasi dan Pelaporandengan cara
mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan
kinerja di masa mendatang;
13. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bagian
Program, Evaluasi dan Pelaporan sesuai dengan prosedur dan
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 32
peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja
dan rencana kegiatan mendatang; dan
14. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
F. Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas
1. Menyusun rencana operasional di lingkungan bidang
penataan dan peningkatan kapasitas berdasarkan program
kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta
petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan
bidang penataan dan peningkatan kapasitas sesuai dengan
tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas
yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;
3. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di
lingkungan bidang penataan dan peningkatan kapasitas
sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar
tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
4. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan bidang
penataan dan peningkatan kapasitas secara berkala
sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku untuk
mencapai target kinerja yang diharapkan;
5. Merencanakan bahan rumusan kebijakan teknis dan
operasional Penataan dan Peningkatan Kapasitas;
6. Mengoordinasikan fasilitasi rekomendasi teknis pelayanan
perizinan bidang lingkungan hidup;
7. Merencanakan pembinaan dan pengawasan terhadap
pemerintah Kabupaten/Kota yang menerbitkan izin
lingkungan bagi jenis usaha dan / atau kegiatan yang
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 33
wajib dilengkapi AMDAL dan UKL UPL dalam wilayah
provinsi;
8. Merencanakan bahan pengelolaan dan tindak lanjut
atas laporan/pengaduan masyarakat dan hasil pengawasan
pengendalian akibat pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan;
9. Merencanakan pelaksanaan penanganan pengaduan,
pentaatan dan penegakan hukum lingkungan hidup dan
kehutanan;
10. Merencanakan pembinaan dan pengembangan
kapasitas pengelola lingkungan hidup;
11. Menyusun bahan dan menfasilitasi kebutuhan diklat
dan penyuluhan;
12. Merencanakan bahan penilaian dan pemberian penghargaan;
13. Merencanakan pelaksanaan pemantauan, analisis, evaluasi,
dan penyusunan laporan pelaksanaan bidang
Penataan dan Peningkatan Kapasitas;
14. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
bidang penataan dan peningkatan kapasitas
dengan cara membandingkan antara rencana operasional
dengan tugas-tugas yang telah dilaksanakan sebagai bahan
laporan kegiatan dan perbaikan kinerja di masa yang akan
datang;
15. Menyusun laporan pelaksanaan tugas bidang penataan
dan peningkatan kapasitas sesuai dengan tugas yang
telah dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk
akuntabilitas kinerja; dan
16. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 34
G. Kepala Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan
1. Merencanakan kegiatan Seksi Perencanaan dan Kajian
Dampak Lingkungan berdasarkan rencana operasional
Bidang penataan dan peningkatan kapasitas sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak
Lingkungan;
3. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan sesuai
dengan tugasdan tanggung jawab yang diberikan agar
pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari
kesalahan;
5. Melaksanakan inventarisasi data dan informasi sumberdaya
alam dan lingkungan;
6. Menyusun bahan kebijakan RPPLH, koordinasi dan
sinkronisasi pemuatan RPPLH dalam RPJP dan RPJM, serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPPLH;
7. Melaksanakan pengkajian daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup serta melaksanakan pengendalian
pemanfaatan lingkungan hidup berdasarkan daya dukung
daya tampung.
8. Menyusun instrumen ekonomi lingkungan hidup (PDB &
PDRB hijau, mekanisme insentif disinsentif, pendanaan
lingkungan hidup);
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 35
9. Melaksanakan kajian sinkronisasi RLPLH Nasional,
Pulau/Kepulauan dan Ekoregion;
10. Melaksanakan kajian Neraca Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup, penyusunan Status Lingkungan Hidup
Daerah, penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup;
11. Melaksanakan sosialisasi kepada pemangku kepentingan
tentang RPPLH;
12. Melaksanakan penyusunan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis Provinsi dan validasi Kajian Lingkungan
Hidup Strategis Kabupaten/Kota;
13. Melaksanakan fasilitasi keterlibatan masyarakat
dalam pelaksanaan KLHS, memfasilitasi pembinaan
penyelenggaraan KLHS Provinsi dan Kabupaten/Kota,
pemantauan dan evaluasi KLHS Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
14. Melaksanakan koordinasi penyusunan instrumen
pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup (Amdal, UKL-UPL, izin lingkungan, Audit LH, Analisis
resiko LH);
15. Memberikan penilaian terhadap dokumen lingkungan
(AMDAL, daUKL/UPL);
16. Melaksanakan penyusunan tim kajian dokumen
lingkungan hidup yang transparan (komisi penilai, tim pakar
dan konsultan) dan menyusun surat rekomendasi teknis
perizinan untuk proses izin lingkungan;
17. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan
Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan
dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam
rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
18. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungansesuai
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 36
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai
akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan
19. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
H. Kepala Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukum
1. Merencanakan kegiatan Seksi Pengaduan dan Penegakan
Hukum berdasarkan rencana operasional Bidang
penataan dan peningkatan kapasitas sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukum;
3. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukum sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan
tertib dan lancar;
4. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Pengaduan dan Penegakan Hukum sesuai dengan prosedur
dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5. Melaksanakan kebijakan teknis penanganan pengaduan,
pentaatan dan penegakan hukum lingkungan hidup dan
kehutanan yang meliputi Sanksi Administrasi,
Sengketa/Perdata dan Pidana;
6. Melaksanakan kebijakan operasional penanganan
pengaduan, pentaatan dan penegakan hukum lingkungan
hidup dan kehutanan;
7. Melaksanakan program penanganan pengaduan, pentaatan
dan penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 37
8. Melaksanakan pemantauan, analisis, evaluasi, dan
penyusunan laporan pelaksanaan penanganan pengaduan,
pentaatan dan penegakan hukum lingkungan hidup dan
kehutanan;
9. Melaksanakan kebijakan pengawasan terhadap usaha dan
atau kegiatan yang memiliki izin lingkungan serta izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
10. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi dengan pusat
dan daerah dalam pengelolaan dan penanganan
pengaduan, pentaatan dan penegakan hukum lingkungan
hidup dan kehutanan;
11. Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi terhadap
daerah dan kegiatan/usaha yang diduga/sudah melakukan
pencemaran dan/atau kerusakan;
12. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan
Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukum dengan cara
mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka
perbaikan kinerja di masa mendatang;
13. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Pengaduan dan Penegakan Hukum sesuai dengan prosedur
dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja
dan rencana kegiatan mendatang; dan
14. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
I. Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas
1. Merencanakan kegiatan Seksi Peningkatan Kapasitas
berdasarkan rencana operasional Bidang penataan dan
peningkatan kapasitas sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 38
2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Peningkatan Kapasitas;
3. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Peningkatan Kapasitas sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan
tertib dan lancar;
4. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Peningkatan Kapasitas sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5. Menyusun kebijakan pengakuan keberadaan masyarakat
hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan
hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak
MHA terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
6. Melaksanakan identifikasi, verifikasi dan validasi serta
penetapan pengakuan keberadanaan keberadaan
masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
7. Melaksanakan penetapan tanah ulayat yang merupakan
keberadaan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
8. Melaksanakan komunikasi dialogis dengan MHA;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 39
9. Melaksanakan pembentukan panitia pengakuan masyarakat
hukum adat;
10. Menyusun data dan informasi profil MHA, kearifan lokal,
atau pengetahuan tradisional terkait Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
11. Menyusun kebijakan peningkatan kapasitas MHA, kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
12 Melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan, pengembangan dan pendampingan terhadap MHA,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
13 Melaksanakan fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan
MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait
PPLH;
14. Melaksanakan penyiapan model peningkatan kapasitas
dan peningkatan kerjasama MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait PPLH;
15 Menyiapkan sarana prasarana peningkatan kapasitas
dan peningkatan kerjasama MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait PPLH;
16 Melaksanakan diklat dan penyuluhan LH, peningkatan
kapasitas instruktur dan penyuluh LH, dan pengembangan
materi diklat dan penyuluhan LH;
17 Melaksanakan peningkatan kapasitas instruktur dan
penyuluh LH;
18 Melaksanakan pengembangan metode diklat dan penyuluhan
LH;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 40
19 Melaksanakan identifikasi kebutuhan diklat dan
penyuluhan termasuk menyiapkan sarpras diklat dan
penyuluhan LH ;
20 Menyusun kebijakan tata cara pemberian penghargaan LH
dan mengembangkan jenis penghargaan LH;
21 Melaksanakan penilaian dan pemberian penghargaan;
22 Melaksanakan pembentukan tim penilai penghargaan
yang kompeten dan dukungan program pemberian
penghargaan tingkat nasional.
23 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan
Seksi Peningkatan Kapasitas dengan cara mengidentifikasi
hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa
mendatang;
24 Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Peningkatan Kapasitas sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan
rencana kegiatan mendatang; dan
25 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
J. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran
1. Menyusun rencana operasional di lingkungan Bidang
Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian
Pencemaranberdasarkan program kerja Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, serta petunjuk pimpinan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 41
2. Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan
Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan
Pengendalian Pencemaransesuai dengan tugas pokok dan
tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan
dapat berjalan efektif dan efisien;
3. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan
di lingkungan Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan
Pengendalian Pencemaran sesuai dengan peraturan dan
prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan tugas;
4. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan
PengendalianPencemaran secara berkala sesuai dengan
peraturan dan prosedur yang berlaku untuk mencapai
target kinerja yang diharapkan;
5. Merencanakan dan mengoordinasikan kebijakan
pengelolaan sampah, limbah B3, pencemaran lingkungan,
kerusakan dan pemeliharaan lingkungan di Provinsi;
6. Merencanakan target pengurangan dan penanganan sampah
dan prioritas jenis sampah untuk setiap kurun waktu
Tertentu;
7. Mengoordinasikan pelaksanaan pengumpulan, pemilahan,
penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan,
dan pemrosesan akhir sampah di TPA/TPST Regional;
8. Merencanakan dan mengoordinasikan penyediaan sarana
prasarana pengolahan sampah;
9. Merencanakan dan mengoordinasikan pengembangan
teknologi pengelolaan Sampah;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 42
10. Merencanakan dan mengoordinasikan kebijakan
perizinan pengumpulan limbah B3 (pengajuan,
perpanjangan, perubahan dan pencabutan);
11. Merencanakan bahan pertimbangan teknis perizinan
bagi pengumpul teknis perizinan bagi pengumpul limbah B3
dan perizinan pengangkutan Limbah B3 (Fasyankes)
menggunakan alat angkut roda 3 (tiga) dilakukan lintas
Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi;
12. Merencanakandan mengoordinasikan pemantauan
dan pembinaan terhadap pengumpulan, pengolahan,
pemanfaatan, pengangkutan dan penimbunan limbah B3;
13. Merencanakandan mengoordinasikan pengembangan
teknologi pengelolaan limbah B3 dan pengembangan
investasi dalam usaha pengelolaan limbah B3;
14. Merencanakan dan mengoordinasikan pemantauan
sumber pencemar institusi, non institusi, kualitas air, udara,
tanah serta pesisir dan laut;
15. Merencanakan dan mengoordinasikan penentuan baku
mutu lingkungandan sumber pencemar;
16. Merencanakan dan mengoordinasikan pengembangan
sistem informasi kondisi, potensi dampak dan pemberian
peringatan akan pencemaran atau kerusakan lingkungan
hidup kepada masyarakat.
17. Merencanakan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan
terhadap sumber pencemar institusi dan non institusi;
18. Merencanakan dan mengoordinasikan pembinaan
tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi sumber pencemar
institusi dan non institusi;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 43
19. Merencanakan dan mengoordinasikan Penentuan kriteria
baku kerusakan lingkungan dan pelaksanaan pemantauan
kerusakan lingkungan;
20. Merencanakandan mengoordinasikan perlindungan,
pengawetan dan pemanfaatan secara lestari sumber daya
alam;
21. Merencanakandan mengoordinasikan pencadangan sumber
daya alam Pelaksanaan upaya mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim;
22. Merencanakan dan mengoordinasikan inventarisasi
GRK, penyusunan profil emisi GRK, konservasi
keanekaragaman hayati, dan pelaksanaan konservasi,
23. Merencanakan dan mengoordinasikan pemanfaatan
berkelanjutan, pengendalian kerusakan, pemantauan
dan pengawasan, konservasi keanekaragaman hayati;
24. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyelesaian
konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati;
25. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan
sistem informasi dan pengelolaan database keanekaragaman
hayati.
26. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan
Pengendalian Pencemarandengan cara membandingkan
antara rencana operasional dengan tugas-tugas yang telah
dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan
kinerja di masa yang akan datang;
27. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Bidang
Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 44
Pencemaransesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan
secara berkala sebagai bentuk akuntabilitas kinerja ; dan
28. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
K. Kepala Seksi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
1. Merencanakan kegiatan Seksi Pengelolaan Sampah dan
Limbah B3 berdasarkan rencana operasional Bidang
Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian
Pencemaransebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3;
3. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan
berjalan tertib dan lancar;
4. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 sesuai dengan prosedur
dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5. Menyiapkan dan mengoordinasikan kebijakan
pengelolaan sampah di Provinsi;
6. Menyusun target pengurangan dan penanganan sampah
dan prioritas jenis sampah untuk setiap kurun waktu
Tertentu;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 45
7. Mengoordinasikan pelaksanaan pengumpulan, pemilahan,
penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan,
dan pemrosesan akhir sampah di TPA/TPST Regional;
8. Menyiapkan dan mengoordinasikan penyediaan sarana
prasarana pengolahan sampah
9. Menyusun dan menyiapkan pengembangan teknologi
pengelolaan Sampah;
10. Menyusun dan menyiapkan kebijakan perizinan
pengumpulan limbah B3 (pengajuan, perpanjangan,
perubahan dan pencabutan);
11. Menyiapkan bahan pertimbangan teknis perizinan
bagi pengumpul teknis perizinan bagi pengumpul limbah B3;
12. Menyiapkan bahan pertimbangan teknis perizinan
pengangkutan Limbah B3 (Fasyankes) menggunakan alat
angkut roda 3 (tiga) dilakukan lintas kabupaten/kota dalam
wilayah Provinsi
13. Melaksanakan pemantauan dan pembinaan terhadap
pengumpulan, pengolahan, pemanfaatan, pengangkutan, dan
penimbunan limbah B3;
14. Menyiapkan dan mengoordinasikan Pengembangan
teknologi pengelolaan limbah B3;
15. Menyiapkan dan mengoordinasikan pengembangan
investasi dalam usaha pengelolaan limbah B3;
16. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan
Seksi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 dengan
cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka
perbaikan kinerja di masa mendatang;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 46
17. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 sesuai dengan prosedur
dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja
dan rencana kegiatan mendatang; dan
18. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
L. Kepala Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
1. Merencanakan kegiatan Seksi Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan berdasarkan rencana operasional Bidang
Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian
Pencemaran sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan;
3. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar
pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari
kesalahan
5. Melaksanakan pemantauan sumber pencemar institusi dan
non institusi;
6. Melaksanakan pemantauan kualitas air, udara, tanah serta
pesisir dan laut;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 47
7. Meleksanakan penentuan baku mutu lingkungan dan
penentuan baku mutu sumber pencemar;
8. Melaksanakan pengembangan sistem informasi kondisi,
potensi dampak dan pemberian peringatan akan
pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup kepada
masyarakat;
9. Menyusun kebijakan pembinaan terhadap sumber pencemar
institusi dan non institusi;
10. Melaksanakan pembinaan terhadap sumber pencemar
institusi dan non institusi;
11. Melaksanakan pembinaan tindak lanjut rekomendasi
hasil evaluasi sumber pencemar institusi dan non institusi;
12. Melaksanakan penentuan kriteria baku kerusakan
lingkungan;
13. Melaksanakan pemantauan kerusakan lingkungan;
14. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan
Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan dengan cara
mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka
perbaikan kinerja di masa mendatang;
15. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan sesuai dengan
prosedur dan peraturanyang berlaku sebagai
akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan
16. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
M. Kepala Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup
1. Merencanakan kegiatan Seksi Pemeliharaan Lingkungan
Hidup berdasarkan rencana operasional Bidang Pengelolaan
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 48
Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian pencemaran sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup;
3. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan
tertib dan lancar;
4. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Pemeliharaan Lingkungan Hidup sesuai dengan prosedur
dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5. Melaksanakan perlindungan, pengawetan dan
pemanfaatan secara lestari sumber daya alam;
6. Melaksanakan pencadangan sumber daya alam
pelaksanaan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
7. Melaksanakan inventarisasi GRK dan penyusunan profil
emisi GRK;
8. Melaksanakan konservasi keanekaragaman hayati;
9. Melaksanakan penetapan kebijakan dan pelaksanaan
konservasi,
10. Melaksanakan pemanfaatan berkelanjutan, dan
pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati;
11. Meksanakan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan
konservasi keanekaragaman hayati;
12. Melaksanakan penyelesaian konflik dalam pemanfaatan
keanekaragaman hayati; dan pengembangan sistem
informasi dan pengelolaan database keanekaragaman hayati.
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 49
13. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dilingkungan Seksi
Pemeliharaan Lingkungan Hidup dengan cara
mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka
perbaikan kinerja di masa mendatang;
14. Melaporkan pelaksanaan kinerja dilingkungan Seksi
Pemeliharaan Lingkungan Hidup sesuai dengan prosedur
dan peratura yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan
rencana kegiatan mendatang; dan
15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
N. Kepala Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan
1. Menyusun rencana operasional di lingkungan Bidang
Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan berdasarkan program
kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta
petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan
Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan sesuai dengan
tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas
yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;
3. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di
lingkungan Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan
sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar
tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
4. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan secara berkala
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 50
sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku untuk
mencapai target kinerja yang diharapkan;
5. Merencanakan bahan rumusan kebijakan, pedoman,
standardisasi pelayanan Perencanaan dan Penatagunaan
Hasil Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penatausahaan Hasil
Hutan, serta Aneka Usaha dan Promosi Kehutanan;
6. Merencanakan pembinaan dan pengembangan Perencanaan
dan Penatagunaan Hasil Hutan, Pemanfaatan Hutan
dan Penatausahaan Hasil Hutan, serta Aneka Usaha dan
Promosi Kehutanan
7. Merencanakan rumusan kebijakan, koordinasi, bimbingan
teknis dan evaluasi penatagunaan hutan, dan penyusunan
dan pelaksanaan rencana pengelolaan di KPHP dan/atau
KPHL dalam 1 (satu) Provinsi;
8. Merencanakan rumusan kebijakan, koordinasi, bimbingan
teknis dan evaluasi pengembangan promosi, investasi, kerja
sama dan kemitraan dalam 1 (satu) Provinsi;
9. Merencanakan rumusan kebijakan rencana kehutanan
tingkat provinsi dan neraca sumber daya hutan provinsi;
10. Merencanakan rumusan kebijakan, pembinaan,
pengendalian dan pengawasan perizinan usaha
pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan kecuali
pemanfaatan penyimpan selain karbon, pemanfaatan hasil
hutan bukan kayu, pemungutan hasil hutan kayu,
pemungutan hasil hutan bukan kayu pada Hutan Produksi di
wilayah Provinsi;
11. Merencanakan rumusan kebijakan, pembinaan,
pengendalian dan pengawasan perizinan usaha
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 51
pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan kecuali pemanfaatan
penyimpanan selain karbon, pemungutan hasil hutan bukan
kayu yang tidak dilindungi pada Hutan Lindung di wilayah
Provinsi;
12. Merencanakan rumusan kebijakan dalam pemberian
pertimbangan teknis izin dan perpanjangan izin usaha
pemanfaatan hasi hutan kayu pada Hutan Produksi di
wilayah Provinsi;
13. Merencanakan rumusan kebijakan dalam pemberian
pertimbangan teknis perubahan status dan fungsi hutan,
perubahan status dari lahan menjadi kawasan hutan,
dan pengunaan serta tukar menukar kawasan hutan di
wilayah Provinsi;
14. Merencanakan rumusan kebijakan terkait rencana
dan bimbingan teknis penyusunan dan penetapan rencana
kerja usaha pemanfaatan hutan, izin pemanfaatan kayu
(IPK), dan izin koridor di wilayah Provinsi;
15. Merencanakan rumusan kebijakan, pengawasan dan
pengendalian penatausahaan hasil hutan, iuran
kehutanan, peredaran hasil hutan, dan tertib peredaran hasil
hutan di Provinsi;
16. Merencanakan rumusan kebijakan, pengawasan dan
pengendalian industri primer hasil hutan bukan kayu, izin
usaha, dan izin perluasan industri primer hasil hutan
bukan kayu;
17. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan dengan
cara membandingkan antara rencana operasional dengan
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 52
tugas-tugas yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan
kegiatan dan perbaikan kinerja di masa yang akan datang;
18. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Bidang Perencanaan
dan Pemanfaatan Hutan sesuai dengan tugas yang telah
dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk
akuntabilitas kinerja; dan
19. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
O. Kepala Seksi Perencanaan dan Penatagunaan Hasil Hutan
1. Merencanakan kegiatan Seksi Perencanaan dan
Penatagunaan Hasil Hutan berdasarkan rencana operasional
Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Perencanaan dan Penatagunaan
Hasil Hutan;
3. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Perencanaan dan Penatagunaan Hasil Hutansesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar
pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Perencanaan dan Penatagunaan Hasil Hutan sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari
kesalahan;
5. Menyiapkan bahan dalam rangka koordinasi dan
bimbingan teknis dan evaluasi terhadap penatagunaan
hutan, dan penyusunan dan pelaksanaan rencana
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 53
pengelolaan hutan yang dilaksanakan oleh KPHP dan/atau
KPHL dalam 1 (satu) Provinsi;
6. Menyiapkan bahan dalam rangka pengembangan promosi,
investasi, kerja sama dan kemitraan, kelembagaan KPH dan
sistem informasi tata hutan KPHP dan/atau KPHL dalam 1
(satu) Provinsi;
7. Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan rencana
kehutanan tingkat provinsi dan neraca sumber daya hutan
provinsi; dan
8. Menyiapkan bahan dalam rangka pemberian perubahan
status dan fungsi hutan, perubahan status dari lahan menjadi
kawasan hutan, dan pengunaan serta tukar menukar
kawasan hutan di wilayah Provinsi;
9. Membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas sesuai
tugas dan fungsinya;
10. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dilingkungan Seksi
Perencanaan dan Penatagunaan Hasil Hutan dengan cara
mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka
perbaikan kinerja di masa mendatang;
11. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Perencanaan dan Penatagunaan Hasil Hutansesuai
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai
akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan
12. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 54
P. Kepala Seksi Pemanfaatan Hutan dan Penatausahaan Hasil Hutan
1. Merencanakan kegiatan Seksi Kepala Seksi Pemanfaatan
Hutan dan Penatausahaan Hasil Hutan berdasarkan
rencana operasional Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan
Hutan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Pemanfaatan Hutan dan
Penatausahaan Hasil Hutan;
3. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
SeksiPemanfaatan Hutan dan Penatausahaan Hasil
Hutansesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Pemanfaatan Hutan dan Penatausahaan Hasil Hutansesuai
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar
dari kesalahan;
5. Menyiapkan bahan dalam rangka penilaian dan evaluasi
perizinan usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan
kecuali pemanfaatan penyimpan selain karbon, pemanfaatan
hasil hutan bukan kayu, pemungutan hasil hutan kayu,
pemungutan hasil hutan bukan kayu pada Hutan Produksi di
wilayah Provinsi;
6. Menyiapkan bahan dalam rangka pemberian pertimbangan
teknis izin dan perpanjangan izin usaha pemanfaatan hasi
hutan kayu pada Hutan Produksi di wilayah Provinsi;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 55
7. M enyiapkan bahan dalam rangka pemberian teknis
penyusunan dan penetapan rencana kerja usaha
pemanfaatan hutan, izin pemanfaatan kayu (IPK), dan izin
koridor di wilayah Provinsi;
8. Menyiapkan bahan dalam rangka pengawasan dan
pengendalian penatausahaan hasil hutan, iuran kehutanan,
peredaran hasil hutan, dan tertib peredaran hasil hutan di
Provinsi;
9. Menyiapkan bahan dalam rangka pemberian tanda
daftar industri primer hasil hutan bukan kayu, izin usaha, dan
izin perluasan industri primer serta pembinaan,
pengendalian, dan pengawasan terhadap industri primer
hasil hutan bukan kayu;
10. Menyiapkan bahan dalam rangka inventarisasi potensi,
promosi pengembangan pengolahan, pelatihan
pengembangan pengolahan dan pemasaran, serta
pengembangan sistem informasi dan data base hasil hutan
bukan kayu;
11. Menyiapkan bahan dalam rangka Pemberian izin usaha dan
izin perluasan industri primer, Pembinaan,
pengendalian, dan pengawasan terhadap industri primer
hasil hutan kayu dengan kapasitas produksi < 6000
m³/tahun;
12. Menyiapkan bahan dalam rangka monitoring dan
evaluasi sumber bahan baku, penatausahaan dan peredaran
pengolahan hasil hutan kayu.
13. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan
Seksi Pemanfaatan Hutan dan Penatausahaan Hasil
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 56
Hutandengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada
dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
14. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Pemanfaatan Hutan dan Penatausahaan Hasil Hutansesuai
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai
akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan
15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
Q. Kepala Seksi Aneka Usaha dan Promosi Kehutanan
1. Merencanakan kegiatan Seksi Aneka Usaha dan Promosi
Kehutanan berdasarkan rencana operasional Bidang
Perencanaan dan Pemanfaatan Hutansebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Aneka Usaha dan Promosi
Kehutanan;
3. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Aneka Usaha dan Promosi Kehutanansesuai dengan
tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan
berjalan tertib dan lancar;
4. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi Aneka
Usaha dan Promosi Kehutanansesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan aneka
usaha dan jasa lingkungan;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 57
6. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pedoman
aneka usaha dan promosi kehutanan;
7. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan
pengembangan produk primer hasil hutan;
8. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana
pengembangan pemanfaatan dan aneka usaha kehutanan;
9. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan ekowisata,
agrowisata dan pemanfaatan jasa lingkungan;
10. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan
monitoring aneka usaha hasil hutan non kayu;
11. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan
pedoman pemanfaatan kawasan hutan untuk kegiatan non
kehutanan;
12. Melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi dan
pengembangan aneka usaha kehutanan;
13. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan
pedoman pemanfaatan hasil hutan;
14. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi
Aneka Usaha dan Promosi Kehutanan dengan cara
mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka
perbaikan kinerja di masa mendatang;
15. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Aneka Usaha dan Promosi Kehutanan sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai
akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan
16. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 58
R. Kepala Bidang Pengelolaan DAS, KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Menyusun rencana operasional di lingkungan Bidang
Pengelolaan DAS, KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat
berdasarkan program kerja Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan serta petunjuk pimpinan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2. Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan
Bidang Pengelolaan DAS, KSDAE dan Pemberdayaan
Masyarakatsesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab
yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan
efektif dan efisien;
3. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di
lingkungan Bidang Pengelolaan DAS, KSDAE dan
Pemberdayaan Masyarakat sesuai dengan peraturan dan
prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan tugas;
4. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang
Pengelolaan DAS, KSDAE dan Pemberdayaan
Masyarakatsecara berkala sesuai dengan peraturan dan
prosedur yang berlaku untuk mencapai target kinerja yang
diharapkan;
5. Merencanakan bahan rumusan kebijakan, pedoman,
standardisasi pelayanan urusan Pengelolaan DAS
dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Penyuluhan dan
Pemberdayaan Masyarakat, serta Konservasi Sumberdaya
Alam dan Ekosistem;
6. Merencanakan pembinaan dan pengembangan Pengelolaan
DAS dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Penyuluhan
dan Pemberdayaan Masyarakat, serta Konservasi
Sumberdaya Alam dan Ekosistem;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 59
7. Merencanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis dan
evaluasi dalam pengelolaan daerah aliran sungai (DAS),
pembentukan forum pengelolaan DAS, dan system informasi
pengelolaan DAS di wilayah Provinsi;
8. Merencanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis dan
evaluasi dalam rehabilitasi lahan, rehabilitasi lahan di
kawasan bergambut, mangrove dan pantai/pesisir,
penghijauan/penanaman, penerapan teknik konservasi
tanah dan air di luar kawasan hutan negara di wilayah
Provinsi;
9. Merencanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis dan
evaluasi dalam pelaksanaan perbenihan tanaman hutan,
sumber daya genetik tanaman hutan, sertifikasi sumber
benih dan mutu tanaman hutan dalam wilayah Provinsi;
10. Merumuskan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis
dan evaluasi dalam penyuluhan, pendidikan, pelatihan,
penguatan kelembagaan penyuluhan di bidang kehutanan
dalam Provinsi;
11. Merencanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis
dan evaluasi dalam pemberdayaan masyarakat,
pengembangan kelompok tani hutan dan kelembagaan
usaha, pengembangan kemitraan kehutanan dalam Provinsi;
dan
12. Merencanakan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis
dan evaluasi dalam pengembangan perhutanan sosial
meliputi : hutan Kemasyarakatan, Hutan Desa, Hutan
Tanaman Rakyat, dan kemitraan dalam Provinsi;
13. Merencanakan kebijakan, bimbingan teknis dan
evaluasi pengelolaan kawasan bernilai ekosistem penting
dan daerah penyangga kawasan suaka alam dan kawasan
pelestarian alam, pembentukan forum kolaborasi dalam
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 60
perlindungan kawasan bernilai ekosistem penting di
Provinsi;
14. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Bidang Pengelolaan DAS, KSDAE dan Pemberdayaan
Masyarakat dengan cara membandingkan antara rencana
operasional dengan tugas- tugas yang telah dilaksanakan
sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan kinerja di
masa yang akan datang;
15. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Bidang Pengelolaan
DAS, KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakatsesuai dengan
tugas yang telah dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk
akuntabilitas kinerja; dan
16. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
S. Kepala Seksi Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan Lahan
1. Merencanakan kegiatan Seksi Pengelolaan DAS dan
Rehabilitasi Hutan Lahanberdasarkan rencana operasional
Bidang Pengelolaan DAS, KSDAE dan Pemberdayaan
Masyarakatsebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi
Hutan Lahan;
3. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan Lahansesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar
pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan Lahansesuai
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 61
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar
dari kesalahan;
5. Menyiapkan bahan dalam penyusunan dan penetapan
Rencana Pengelolaan DAS dan pelaksanaan pengelolaan DAS
di wilayah Provinsi;
6. Menyiapkan bahan dalam monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pengelolaan DAS di wilayah Provinsi;
7. Menyiapkan bahan dalam pembentukan forum pengelolaan
DAS, Penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat dalam
pengelolaan DAS di wilayah Provinsi;
8. Menyiapkan bahan dalam pembangunan system infromasi
pengelolaan DAS di wilayah Provinsi;
9. Menyiapkan bahan dalam Rencana Pengelolaan Rehabiltasi
di Lahan (RPRL) dan Rencana Tahunan Rehabilitasi Lahan
(RTnRL) di luar kawasan hutan negara dan pelaksanaan
rehabilitasi lahan di luar kawasan hutan negara di wilayah
Provinsi;
10. Menyiapkan bahan dalam pelaksanaan rehabilitasi lahan
melalui penghijauan (pembangunan hutan rakyat, hutan
kota, dan lingkungan), Penerapan teknik konservasi tanah
dan air, dan Rehabilitasi lahan di kawasan bergambut,
mangrove dan pantai/pesisir di wilayah Provinsi;
11. Menyiapkan bahan dalam rangka pengembangan
kegiatan pendukung, dan pengembangan insentif rehabilitasi
lahan di luar kawasan hutan negara di wilayah Provinsi;
12. Menyiapkan bahan dalam rangka bimbingan teknis dan
evaluasi pelaksanaan rehabilitasi lahan di luar kawasan
hutan negara di wilayah Provinsi.
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 62
13. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan
Seksi Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan Lahan
dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam
rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
14. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan Lahansesuai
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai
akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang;
15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
T. Kepala Seksi Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Merencanakan kegiatan Seksi Kepala Seksi Penyuluhan dan
Pemberdayaan Masyarakat berdasarkan rencana
operasional Bidang Pengelolaan DAS, KSDAE dan
Pemberdayaan Masyarakatsebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Penyuluhan dan Pemberdayaan
Masyarakat;
3. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar
pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari
kesalahan;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 63
5. Menyiapkan bahan dalam penyuluhan, pendidikan,
pelatihan, penguatan kelembagaan penyuluhan di bidang
kehutanan dalam Provinsi
6. Menyiapkan bahan dalam penyusunan program dan materi
penyuluhan di bidang kehutanan dalam Provinsi;
7. Menyiapkan bahan dalam bimbingan teknis dan evaluasi
pelaksanaan penyuluhan di bidang kehutanan dalam
Provinsi;
8. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penyuluhan di bidang
kehutanan dalam Provinsi;
9. Menyiapkan bahan dalam pemberdayaan masyarakat,
pengembangan kelompok tani hutan dan kelembagaan
usaha, pengembangan kemitraan kehutanan dalam Provinsi;
10. Menyiapkan bahan dalam fasilitasi dan pendampingan
pengusulanan penetapan areal kerja perhutanan sosial
dan pengembangan perhutanan sosial (HKm, HTR, HD,
dan kemitraan) dalam Provinsi;
11. Menyiapkan bahan dalam fasilitasi dan pendampingan
penyusunan dan penetapan rencana kerja kegiatan
perhutanan sosial dalam Provinsi;
12. Melaksanakan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat di bidang kehutanan dalam
Provinsi.
13. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan
Seksi Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam
rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
14. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai dengan
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 64
prosedur dan peratura yang berlaku sebagai akuntabilitas
kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan
15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
U. Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
1. Merencanakan kegiatan Seksi Konservasi Sumber Daya Alam
dan Ekosistem berdasarkan rencana operasional Bidang
Pengelolaan DAS, KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistem;
3. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar
pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari
kesalahan;
5. Menyiapkan bahan dalam pelaksanaan pencegahan dan
pembatasan kerusakan hutan, kawasan hutan, dan hasil
hutan di wilayah Provinsi;
6. Menyiapkan bahan dalam pelaksanaan pengamanan hutan
pada kawasan hutan dan penegakan hukum, pemberian
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 65
advokasi, konsultasi dan bantuan hokum bidang
kehutanan di wilayah Provinsi;
7. Menyiapkan bahan dalam pelaksanaan pelatihan
perlindungan hutan dan pengamanan hutan, dan
pembentukan forum/lembaga kolaboratif dalam
perlindungan hutan di wilayah Provinsi;
8. Menyiapkan bahan dalam koordinasi dan pelaksanaan
pencegahan, pengendalian dan penanganan pasca
kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi;
9. Menyiapkan bahan dalam pelaksanaan pelatihan,
pendidikan, sosialisasi dan penyuluhan pencegahan,
pengendalian dan penanganan pasca kebakaran hutan dan
lahan diwilayah Provinsi
10. Menyiapkan bahan dalam pembentukan forum
kolaboratif pengendalian kebakaran hutan dan lahan di
wilayah Provinsi;
11. Menyiapkan bahan dalam pembangunan sistem
informasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan di
wilayah Provinsi;
12. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pengendalian kebakaran hutan dan lahan di kawasan
TAHURA Kabupaten/Kota.
13. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan
Seksi Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dengan
cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka
perbaikan kinerja di masa mendatang;
14. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem sesuai dengan
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 66
prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai
akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan
15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
V. Kepala UPTD Laboratorium Lingkungan
1. menyusun rencana operasional di lingkungan UPTD
berdasarkan program kerja UPTD serta petunjuk pimpinan
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan UPTD
sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang
ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif
dan efisien;
3. memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di
lingkungan UPTD sesuai dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
4. menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan UPTD
secara berkala sesuai dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku untuk mencapai target kinerja yang diharapkan;
5. menetapkan tugas dan fungsi personel sesuai dengan
kompetensinya dan menjaga standar kompetensi dan
objektifitas personel;
6. menetapkan standar pelayanan pengambilan contoh uji dan
pengujian parameter kualitas lingkungan, pengelolaan limbah
laboratorium serta menjaga keselamatan dan kesehatan kerja;
7. merencanakan monitoring pengambilan, perlakuan,
transportasi dan penyimpanan contoh uji parameter kualitas
lingkungan serta pelaksanaan preparasi, pengujian dan
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 67
analisis parameter kualitas lingkungan serta validasi metode
pengambilan contoh uji dan pengujian parameter kualitas
lingkungan serta ketidakpastian pengujian;
8. merencanakan monitoring perawatan dan kalibrasi peralatan
laboratorium lingkungan;
9. merencanakan monitoring komitmen manajemen mutu sesuai
registrasi sertifikasi akreditasi dan pelaksanaan dokumentasi
sistem manajemen mutu laboratorium;
10. merencanakan monitoring penanganan pengaduan hasil
pengujian;
11. merencanakan monitoring Audit Internal, Audit Ekstenal dan
Kaji Ulang Manajemen Uji Profisiensi Laboratorium;
12. merencanakan pelaksanaan Akreditasi Laboratorium;
13. merencanakan pekerjaan pembuatan model simulasi
pengendalian pencemaran lingkungan serta memberikan
layanan informasi kualitas lingkungan hidup tingkat tapak;
14. merencanakan inventarisasi sumber-sumber emisi/efluen
didaerah tapak dan membantu dalam melaksanakan
pengawasan terhadap industri dengan mengambil sampel dan
data-data lain;
15. merencanakan peningkatan kompetensi laboratorium
lingkungan dan pembinaan laboratorium lingkungan
Kabupaten/Kota se Provinsi Banten
16. mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
UPTD dengan cara membandingkan antara rencana
operasional dengan tugas-tugas yang telah dilaksanakanakan
sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan kinerja di masa
yang akan datang;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 68
17. menyusun laporan pelaksanaan tugas UPTD sesuai dengan
tugas yang telah dilaksanakanakan secara berkala sebagai
bentuk akuntabilitas kinerja; dan
18. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis
W. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
1. merencanakan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan
rencana operasional UPTD sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
2. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha;
3. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub
Bagian Tata Usaha sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian Tata
Usaha sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku
agar terhindar dari kesalahan;
5. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan penyusunan
petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan administrasi
keuangan, kepegawaian, perlengkapan, inventarisasi aset,
rumah tangga dan kearsipan lingkup UPTD berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. melaksanakan administrasi penatausahaan keuangan,
kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, kearsipan dan
inventarisasi aset dilingkup UPTD;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 69
7. melaksanakan pengelolaan sistem informasi administrasi
penatausahaan keuangan, kepegawaian, kearsipan,
perlengkapan, rumah tangga dan inventarisasi aset UPTD
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
8. menyusun rencana kerja, perjanjian kinerja, bahan rencana
strategis, bahan RPJMD daerah lingkup UPTD;
9. menyusun laporan akuntabilitas, laporan keuangan, bahan
laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah, bahan
laporan keterangan pertanggungjawaban, laporan fisik, dan
keuangan;
10. menyelenggarakan penatausahaan data dan informasi, serta
kehumasan UPTD;
11. melaksanakan pengelolaan akuntansi dan pajak keuangan
lingkup UPTD;
12. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
dan kegiatan lingkup UPTD;
13. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bagian
Tata Usaha dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada
dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
14. melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bagian
Tata Usaha sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan
mendatang; dan
15. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 70
X. Kepala Seksi Mutu
1. merencanakan kegiatan Seksi Mutu berdasarkan rencana
operasional UPTD sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Mutu;
3. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi
Mutu sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi Mutu
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar
terhindar dari kesalahan;
5. melaksanakan penjagaan standar kompetensi dan objektifitas
personel;
6. melaksanakan Monitoring standar pelayanan pengambilan
contoh uji dan pengujian parameter kualitas lingkungan;
7. melaksanakan penjagaan komitmen manajemen mutu sesuai
registrasi sertifikasi akreditasi;
8. melaksanakan monitoring dokumentasi sistem manajemen
mutu laboratorium;
9. melaksanakan evaluasi penanganan pengaduan hasil
pengujian;
10. melaksanakan Audit Internal, Audit Ektenal dan Kaji Ulang
Manajemen;
11. melaksanakan monitoring dan mengevaluasi Uji Profisiensi
Laboratorium;
12. melaksanakan Akreditasi Laboratorium;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 71
13. melaksanakan peningkatan kompetensi laboratorium
lingkungan dan pembinaan laboratorium lingkungan
Kabupaten/ Kota se Provinsi Banten
14. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi Mutu
dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam
rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
15. melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi Mutu
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai
akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan
16. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
Y. Kepala Seksi Teknis
1. merencanakan kegiatan Seksi Teknis berdasarkan rencana
operasional UPTD sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Teknis;
3. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Teknis sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi Teknis
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar
terhindar dari kesalahan;
5. menyiapkan pengambilan, perlakuan, transportasi dan
penyimpanan contoh uji parameter kualitas lingkungan;
6. melaksanakan Monitoring preparasi, pengujian dan analisis
parameter kualitas lingkungan;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 72
7. menyusun rencana validasi metoda pengambilan contoh uji
dan pengujian parameter kualitas lingkungan;
8. menyusun rencana klaim ketidakpastian pengujian;
9. melaksanakan perawatan dan kalibrasi peralatan
laboratorium lingkungan serta pengelolaan/ pengolahan
limbah dan pengelolaan K3;
10. melaksanakan pengadaan bahan kimia/ glaswere
laboratorium;
11. melaksanakan inventarisasi sumber-sumber emisi/efluen di
daerah tapak;
12. membantu dalam melaksanakan pengawasan terhadap
industri dengan mengambil sampel dan data-data lain;
13. melaksanakan pekerjaan pembuatan model simulasi
pengendalian pencemaran lingkungan;
14. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi
Teknis dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada
dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
15. melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi Teknis
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai
akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan
16. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
Z. Kepala UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan
1. menyusun rencana operasional di lingkungan UPTD
berdasarkan program kerja UPTD serta petunjuk pimpinan
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 73
2. mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan
UPTD sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang
ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif
dan efisien;
3. memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di
lingkungan UPTD sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan
tugas;
4. menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan UPTD
secara berkala sesuai dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku untuk mencapai target kinerja yang diharapkan;
5. merencanakan pelaksanaan kegiatan sertifikasi bidang
kehutanan dan penyediaan bibit tanaman hutan, tanaman
produktif dan hasil hutan bukan kayu (HHBK);
6. merencanakan pelaksanaan pengawasan peredaran
benih/bibit tanaman hutan;
7. merencanakan pelaksanaan pengembangan dan
pemanfaatan sumber benih tanaman hutan dan plasma
nutfah tanaman endemic Banten;
8. merencanakan pelaksanaan peningkatan kapasitas pelaku
usaha perbenihan, kelompok tani, aparatur serta masyarakat
lainnya;
9. merencanakan bahan rekomendasi Penetapan Pengada
Benih dan Pengedar Benih dan /atau Bibit Terdaftar;
10. merencanakan fasilitasi dalam bidang proteksi tanaman
meliputi pengamatan, identifikasi dan pengendalian OPT
serta faktor yang mempengaruhinya dan pembinaannya;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 74
11. merencanakan koordinasi, monitoring, evaluasi dan
sinkronisasi dalam pelaksanaan tugas;
12. merencanakan urusan administrasi umum, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan dan asset serta kerumahtanggaan
UPTD;
13. mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
UPTD dengan cara membandingkan antara rencana
operasional dengan tugas-tugas yang telah dilaksanakanakan
sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan kinerja di
masa yang akan datang;
14. menyusun laporan pelaksanaan tugas UPTD sesuai dengan
tugas yang telah dilaksanakanakan secara berkala sebagai
bentuk akuntabilitas kinerja; dan
15. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
AA. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
1. merencanakan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan
rencana operasional UPTD sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
2. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha
3. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub
Bagian Tata Usaha sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 75
4. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian
Tata Usaha sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan penyusunan
petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan administrasi
keuangan, kepegawaian, perlengkapan, inventarisasi aset,
rumah tangga dan kearsipan lingkup UPTD berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. melaksanakan administrasi penatausahaan keuangan,
kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, kearsipan dan
inventarisasi aset dilingkup UPTD;
7. melaksanakan pengelolaan sistem informasi administrasi
penatausahaan keuangan, kepegawaian, kearsipan,
perlengkapan, rumah tangga dan inventarisasi aset UPTD
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
8. menyusun rencana kerja, perjanjian kinerja, bahan rencana
strategis, bahan RPJMD daerah lingkup Sub Bagian Tata
Usaha;
9. menyusun laporan akuntabilitas, laporan keuangan, bahan
laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah, bahan
laporan keterangan pertanggungjawaban, laporan fisik, dan
keuangan;
10. menyelenggarakan penatausahaan data dan informasi, serta
kehumasan UPTD;
11. melaksanakan pengelolaan akuntansi dan pajak keuangan
lingkup UPTD;
12. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan lingkup Sub Bagian Tata Usaha;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 76
13. melaksanakan monitoring, evaluasi dan penilaian prestasi
kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui
sistem penilaian yang tersedia;
14. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub
Bagian Tata Usaha dengan cara mengidentifikasi hambatan
yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa
mendatang;
15. melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bagian
Tata Usaha sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan
mendatang; dan
16. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
BB. Kepala Seksi Sertifikasi
1. merencanakan kegiatan Seksi Sertifikasi berdasarkan
rencana operasional UPTD sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
2. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Sertifikasi;
3. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Sertifikasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Sertifikasi sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku agar terhindar dari kesalahan;;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 77
5. menyusun rencana kerja, perjanjian kinerja, bahan rencana
strategis, bahan RPJMD daerah lingkup Seksi Sertifikasi;
6. melaksanakan pelayanan kegiatan Sertifikasi Mutu Benih,
Mutu Bibit dan Sumber Benih Tanaman Hutan;
7. melaksanakan pengawasan dan pengendalian peredaran
benih/bibit di wilayah Provinsi Banten melalui pemantauan
aktivitas pengadaan/pengedar beinh dan/atau bibit tanaman
hutan serta pembinaannya;
8. mengecek dan mengkoreksi kelengkapan administrasi dan
teknis penetapan pengada dan pengedar benih dan /atau
bibit terdaftar, serta memfasilitasi rekomendasi dan
penetapan Pengadaan/pengedar benih/bibit tanaman hutan
terdaftar;
9. melaksanakan penelusuran dan pembangunan areal
konservasi sumber daya genetik tanaman hutan (ASDG);
10. melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Sumber Benih
Tanaman Hutan dan ASDG yang telah ditetapkan;
11. melaksanakan pelayanan data dan informasi tentang
peredaran benih/bibit tanaman hutan;
12. melaksanakan sosialisasi peraturan serifikasi benih/Bibit
dan Sumber Benih Tanaman Hutan dan Bimtek Pengendalian
OPT Tanaman Hutan.
13. mengecek dan mengontrol pelaksanaan pelestarian plasma
nutfah melalui kebun koleksi/arboretum dan
pemeliharaannya;
14. menyusun data dan informasi penyebaran benih dan bibit
tanaman hutan;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 78
15. menyusun laporan pertanggungjawaban, laporan fisik serta
keuangan program dan kegiatan Seksi Sertifikasi secara
berkala;
16. melaksanakan monitoring, evaluasi dan penilaian prestasi
kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui
sistem penilaian yang tersedia;
17. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi
Sertifikasi dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada
dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
18. melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Sertifikasi sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan
mendatang; dan
19. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
CC. Kepala Seksi Perbenihan
1. merencanakan kegiatan Seksi Perbenihan berdasarkan
rencana operasional UPTD sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
2. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Perbenihan; membimbing
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Perbenihan
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar
pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 79
3. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Perbenihan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku agar terhindar dari kesalahan;
4. menyusun rencana kerja, perjanjian kinerja, bahan rencana
strategis, bahan RPJMD daerah lingkup Seksi Perbenihan;
5. melaksanakan pelayanan dalam bidang perbenihan meliputi
produksi, pengadaan, penyediaan, pengelolaan dan
penyaluran benih/bibit tanaman hutan, tanaman
produkstif/MPTS dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK);
6. mengecek dan mengkoreksi penyusunan petunjuk teknis
pelayanan penyediaan bibit tanaman hutan, tanaman
produktif dan HHBK;
7. melaksanakan pengelolaan persemaian permanen,
laboratorium kultur jaringan, green house, kebun sumber
benih dan ruang aklimatisasi;
8. melaksanakan bimbingan teknis dan sosialisasi
pengembangan perbenihan tanaman hutan, tanaman
produktif dan atau HHBK kepada pelaku usaha, dunia
pendidikan, aparatur, petani dan masyarakat;
9. melaksanakan inventarisasi, identifikasi dan pengembangan
tanaman langka/endemik atau yang bernilai ekonomi tingggi
baik secara in vitro maupun konvensional;
10. melaksanakan inventarisasi dan identifikasi calon sumber
benih serta melaksanakan fasilitasi pengelolaan sumber
benih;
11. melaksanakan monitoring dan evaluasi calon sumber benih,
pengelolaan sumber benih, dan Penyaluran bibit tanaman
hutan, tanaman produktif dan HHBK serta pengelolaan areal
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 80
konservasi sumber daya genetik tanaman hutan (ASDG);
menyusun data dan informasi produksi dan distribusi bibit
tanaman hutan; menyusun laporan pertanggungjawaban,
laporan fisik serta keuangan program dan kegiatan Seksi
Perbenihan secara berkala;
12. melaksanakan monitoring, evaluasi dan penilaian prestasi
kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui
sistem penilaian yang tersedia;
13. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi
Perbenihan dengan cara mengidentifikasi hambatan yang
ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
14. melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Perbenihan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan
mendatang; dan
15. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
DD. Kepala UPTD Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten
1. menyusun rencana operasional di lingkungan UPTD
berdasarkan program kerja UPTD serta petunjuk pimpinan
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. merencanakan operasional di lingkungan UPTD berdasarkan
program kerja UPTD serta petunjuk pimpinan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
3. membagi tugas kepada bawahan di lingkungan UPTD sesuai
dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan
agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 81
4. memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di
lingkungan UPTD sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan
tugas;
5. menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan UPTD
secara berkala sesuai dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku untuk mencapai target kinerja yang diharapkan;
6. mengatur dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas
perlindungan, rehabilitasi, pengambangan dan pemanfaatan
kawasan Taman Hutan Raya (TAHURA) Banten;
7. mengontrol dan mengevaluasi pelaksanaan tugas
perlindungan, rehabilitasi, pengembangan dan pemanfaatan
kawasan Taman Hutan Raya (TAHURA) Banten;
8. mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
UPTD dengan cara membandingkan antara rencana
operasional dengan tugas-tugas yang telah dilaksanakanakan
sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan kinerja di
masa yang akan datang;
9. melaporkan pelaksanaan tugas UPTD sesuai dengan tugas
yang telah dilaksanakanakan secara berkala sebagai bentuk
akuntabilitas kinerja; dan
10. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
EE. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
1. merencanakan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan
rencana operasional UPTD sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 82
2. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha;
3. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub
Bagian Tata Usaha sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian
Tata Usaha sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan penyusunan
petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan administrasi
keuangan, kepegawaian, perlengkapan, inventarisasi aset,
rumah tangga dan kearsipan lingkup UPTD berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. melaksanakan administrasi penatausahaan keuangan,
kepegawaian perlengkapan, rumah tangga, kearsipan dan
inventarisasi aset dilingkup UPTD;
7. melaksanakan pengelolaan sistem informasi administrasi
penatausahaan keuangan, kepegawaian, kearsipan,
perlengkapan, rumah tangga dan inventarisasi aset UPTD
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
8. menyusun rencana kerja, perjanjian kinerja, bahan rencana
strategis, bahan RPJMD daerah lingkup UPTD;
9. menyusun laporan akuntabilitas, laporan keuangan, bahan
laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah, bahan
laporan keterangan pertanggungjawaban, laporan fisik, dan
keuangan;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 83
10. menyelenggarakan penatausahaan data dan informasi, serta
kehumasan UPTD;
11. melaksanakan pengelolaan akuntansi dan pajak keuangan
lingkup UPTD;
12. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan lingkup UPTD;
13. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub
Bagian Tata Usaha dengan cara mengidentifikasi hambatan
yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa
mendatang;
14. melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bagian
Tata Usaha sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan
mendatang; dan
15. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
FF. Kepala Seksi Perlindungan dan Rehabilitasi
1. merencanakan kegiatan Seksi Perlindungan dan Rehabilitasi
berdasarkan rencana operasional UPTD sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Perlindungan dan Rehabilitasi;
3. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Perlindungan dan Rehabilitasi sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan
tertib dan lancar;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 84
4. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Perlindungan dan Rehabilitasi sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5. memberi petunjuk teknis Perlindungan dan Rehabilitasi;
6. melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data
perlindungan dan rehabilitasi;
7. melaksanakan perlindungan dan rehabilitasi lahan dan
Melaksanakan pengawetan tumbuhan dan satwa;
8. melaksanakan penyuluhan dan pembinaan masyarakat
daerah penyangga;
9. mengoreksi bahan kerjasama pengelolaan meliputi
perlindungan, rehabilitasi, dan pemberdayaan masyarakat;
10. mengontrol pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi
Perlindungan dan Rehabilitasi dengan cara mengidentifikasi
hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa
mendatang;
11. membuat laporan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Perlindungan dan Rehabilitasi sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan
rencana kegiatan mendatang; dan
12. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis
GG. Kepala Seksi Pengembangan dan Pemanfaatan
1. merencanakan kegiatan Seksi Pengembangan dan
Pemanfaatan berdasarkan rencana operasional UPTD
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 85
2. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Pengembangan dan Pemanfaatan
3. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Pengembangan dan Pemanfaatan sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan
tertib dan lancar;
4. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Pengembangan dan Pemanfaatan sesuai dengan prosedur
dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5. mengoreksi bahan pertimbangan dan kajian teknis dan
bahan penyusunan petunjuk teknis pengembangan dan
pemanfaatan;
6. mengecek inventarisasi potensi kawasan, penataan kawasan,
dan penyusunan rencana pengelolaan;
7. melaksanakan pelayanan kerjasama penelitian, pendidikan
cinta alam, rekreasi dan wisata alam dan menyiapkan bahan
kerjasama pengelolaan meliputi pengembangan penelitian,
pendidikan dan pemanfaatan;
8. melaksanakan penyusunan bahan promosi dan publikasi;
9. melaksanakan pengembangan usaha dan pelayanan
pengunjung;
10. mengontrol pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi
Pengembangan dan Pemanfaatan dengan cara
mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka
perbaikan kinerja di masa mendatang;
11. membuat laporan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Pengembangan dan Pemanfaatan sesuai dengan prosedur
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 86
dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan
rencana kegiatan mendatang; dan
12. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
HH. Kepala Cabang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
1. menyusun rencana operasional di lingkungan Cabang Dinas
berdasarkan program kerja Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten serta petunjuk pimpinan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
2. mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan
Cabang Dinas sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab
yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan
efektif dan efisien;
3. memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di
lingkungan Cabang Dinas sesuai dengan peraturan dan
prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan tugas;
4. menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Cabang
Dinas secara berkala sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku untuk mencapai target kinerja yang
diharapkan;
5. melaksanakan pengawasan dan pengendalian dalam
kegiatan pemanfaatan dan perlindungan hutan produksi dan
hutan lindung serta hutan yang di bebani hak di wilayah kerja
Cabang Dinas;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 87
6. melaksanakan rehabilitasi dan reklamasi lahan yang berada
diluar kawasan hutan;
7. melaksanakan pendampingan dan pengembangan
pembangunan hutan rakyat, pengelolaan hutan kota dan
penghijauan lingkungan diluar kawasan hutan negara;
8. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pengolahan
hasil hutan pemasaran dan industri primer hasil hutan kayu/
bukan kayu di wilayah kerja Cabang Dinas;
9. melaksanakan pengendalian dan pengawasan tertib
administrasi pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar yang
tidak di lindungi/ tidak masuk lampiran (appendix) CITES;
10. melaksanakan pengendalian dan pengawasan dalam
pengelolaan kawasan ekosistem esensial, daerah penyangga
KSA dan KPA yang berada diluar kawasan hutan negara;
11. melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan
masyarakat di bidang kehutanan;
12. mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pandeglang, Serang Dan
Cilegon dengan cara membandingkan antara rencana
operasional dengan tugas-tugas yang telah dilaksanakanakan
sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan kinerja di
masa yang akan datang;
13. menyusun laporan pelaksanaan tugas Cabang Dinas sesuai
dengan tugas yang telah dilaksanakanakan secara berkala
sebagai bentuk akuntabilitas kinerja;
14. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 88
II. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
1. merencanakan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan
rencana operasional Cabang Dinas sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha;
3. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub
Bagian Tata Usaha sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian
Tata Usaha sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan penyusunan
petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan administrasi
keuangan, kepegawaian, perlengkapan, inventarisasi aset,
rumah tangga dan kearsipan lingkup Cabang Dinas
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. melaksanakan administrasi penatausahaan keuangan,
kepegawaian perlengkapan, rumah tangga, kearsipan dan
inventarisasi aset dilingkup Cabang Dinas;
7. melaksanakan pengelolaan sistem informasi administrasi
penatausahaan keuangan, kepegawaian, kearsipan,
perlengkapan, rumah tangga dan inventarisasi aset Cabang
Dinas berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
8. menyusun rencana kerja, perjanjian kinerja, bahan rencana
strategis, bahan RPJMD daerah lingkup Cabang Dinas;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 89
9. menyusun laporan akuntabilitas, laporan keuangan, bahan
laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah, bahan
laporan keterangan pertanggungjawaban, laporan fisik, dan
keuangan;
10. menyelenggarakan penatausahaan data dan informasi, serta
kehumasan Cabang Dinas;
11. melaksanakan pengelolaan akuntansi dan pajak keuangan
lingkup Cabang Dinas;
12. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan lingkup Cabang Dinas;
13. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub
Bagian Tata Usaha dengan cara mengidentifikasi hambatan
yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa
mendatang;
14. melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bagian
Tata Usaha sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan
mendatang; dan
15. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
JJ. Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian SDH
1. Merencanakan kegiatan Seksi Pengawasan dan Pengendalian
SDH pada Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pandeglang,
Serang dan Cilegon berdasarkan rencana operasional Cabang
Dinas Kehutanan Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 90
2. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Pengawasan dan Pengendalian SDH
pada Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pandeglang, Serang
dan Cilegon;
3. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Pengawasan dan Pengendalian SDH pada Cabang Dinas
Kehutanan Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar
pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Pengawasan dan Pengendalian SDH pada Cabang Dinas
Kehutanan Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon sesuai
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar
dari kesalahan;
5. melaksanakan penyusunan rencana tata guna hutan tingkat
Cabang Dinas dan neraca sumber daya hutan di wilayah
kerjanya;
6. melaksanakan pemberian perubahan status dan fungsi
hutan, perubahan status dari lahan menjadi kawasan hutan,
dan penggunaan serta tukar menukar kawasan hutan di
wilayah kerjanya;
7. melaksanakan penilaian dan evaluasi perizinan usaha
pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan kecuali pemanfaatan
penyimpan selain karbon, pemanfaatan hasil hutan bukan
kayu, pemungutan hasil hutan kayu, pemungutan hasil hutan
bukan kayu pada Hutan Produksi di wilayah kerjanya;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 91
8. menyiapkan bahan dalam rangka pemberian pertimbangan
teknis izin dan perpanjangan izin usaha pemanfaatan hasil
hutan kayu pada Hutan Produksi di wilayah kerjanya;
9. melaksanakan pengawasan dan pengendalian
penatausahaan hasil hutan, iuran kehutanan, peredaran hasil
hutan, dan tertib peredaran hasil hutan di wilayah kerjanya;
10. menyiapkan bahan dalam rangka pemberian tanda daftar
industri primer hasil hutan bukan kayu, izin usaha, dan izin
perluasan industri primer serta pembinaan, pengendalian,
dan pengawasan terhadap industri primer hasil hutan bukan
kayu;
11. melaksanakan inventarisasi potensi, promosi pengembangan
pengolahan, pelatihan pengembangan pengolahan dan
pemasaran, serta pengembangan sistem informasi dan data
base hasil hutan bukan kayu;
12. menyiapkan bahan dalam rangka Rekomendasi Pemberian
izin usaha dan izin perluasan industri primer, Pembinaan,
pengendalian, dan pengawasan terhadap industri primer
hasil hutan kayu dengan kapasitas produksi < 6000
m³/tahun;
13. melaksanakan Monitoring dan evaluasi sumber bahan baku,
penatausahaan dan peredaran pengolahan hasil hutan kayu;
14. melaksanakan pencegahan dan pembatasan kerusakan
hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan, pengamanan hutan,
dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan bidang
kehutanan di wilayah kerjanya;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 92
15. memfasilitasi Pembentukan forum/lembaga kolaboratif
serta pelaksanaan pelatihan dalam perlindungan hutan dan
pengamanan hutan;
16. melaksanakan pelatihan pendidikan dan penyuluhan
kegiatan, pembangunan sistem informasi, bimbingan teknis
dan evaluasi Dalkarhutla;
17. melaksanakan Pembinaan dan pengendalian dalam
pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar yang tidak
dilindungi/tidak masuk lampiran (Appendix) CITES;
18. melaksanakan bimbingan teknis dan evaluasi pengelolaan
kawasan bernilai ekosistem penting dan daerah penyangga
kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam,
pembentukan forum kolaborasi dalam perlindungan
kawasan bernilai ekosistem penting di wilayah kerjanya;
19. melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Pengawasan dan Pengendalian SDH pada Cabang Dinas
Kehutanan Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon sesuai
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai
akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang;
20. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
KK. Kepala Seksi Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat
1. merencanakan kegiatan Seksi Rehabilitasi Lahan dan
Pemberdayaan Masyarakat pada Cabang Dinas berdasarkan
rencana operasional Cabang Dinas sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 93
2. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Rehabilitasi Lahan dan
Pemberdayaan Masyarakat pada Cabang Dinas;
3. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat
pada Cabang Dinas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat pada
Cabang Dinas sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku agar terhindar dari kesalahan;
4. melaksanakan bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan penyuluhan di bidang kehutanan di wilayah
kerjanya;
5. melaksanakan pemberdayaan masyarakat, pengembangan
kelompok tani hutan dan kelembagaan usaha,
pengembangan kemitraan kehutanan di wilayah kerjanya;
6. fasilitasi dan pendampingan pengusulan penetapan areal
kerja perhutanan sosial dan pengembangan perhutanan
sosial di wilayah kerjanya;
7. fasilitasi dan pendampingan penyusunan dan penetapan
rencana kerja kegiatan perhutanan sosial di wilayah
kerjanya;
8. monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemberdayaan
masyarakat di bidang kehutanan di wilayah kerjanya;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 94
9. melaksanakan penyusunan dan penetapan Rencana
Pengelolaan DAS, pelaksanaan pengelolaan DAS di wilayah
kerjanya;
10. monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan DAS di
wilayah kerjanya; fasilitasi forum DAS, pelaksanaan
Penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat dalam
pengelolaan DAS di wilayah kerjanya;
11. melaksanakan pembangunan sistem infromasi pengelolaan
DAS di wilayah kerjanya;
12. menyusun Rencana Pengelolaan Rehabiltasi di Lahan (RPRL)
dan Rencana Tahunan Rehabilitasi Lahan (RTnRL) di luar
kawasan hutan negara dan pelaksanaan rehabilitasi lahan di
luar kawasan hutan negara di wilayah kerjanya;
13. melaksanakan rehabilitasi lahan melalui penghijauan
(pembangunan hutan rakyat, hutan kota, dan lingkungan),
Penerapan teknik konservasi tanah dan air, dan Rehabilitasi
lahan di kawasan bergambut, mangrove dan pantai/pesisir di
wilayah kerjanya;
14. memfasilitasi pengembangan kegiatan pendukung, dan
pengembangan insentif rehabilitasi lahan di luar kawasan
hutan negara di wilayah kerjanya;
15. melaksanakan bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan
rehabilitasi lahan di luar kawasan hutan negara di wilayah
kerjanya;
16. penyusunan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis dan
evaluasi dalam penetapan masyarakat hukum adat, hutan
adat, dan kawasan hutan dengan tujuan khusus untuk religi
di wilayah kerjanya.
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 95
17. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi
Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat pada
Cabang Dinas dengan cara mengidentifikasi hambatan yang
ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
18. melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat pada
Cabang Dinas sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan
mendatang; dan
19. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
LL. Kepala Cabang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten Wilayah Lebak dan Tangerang
1. menyusun rencana operasional di lingkungan Cabang Dinas
berdasarkan program kerja Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten serta petunjuk pimpinan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
2. mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan
Cabang Dinas sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab
yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan
efektif dan efisien;
3. memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di
lingkungan Cabang Dinas sesuai dengan peraturan dan
prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan tugas;
4. menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Cabang
Dinas secara berkala sesuai dengan peraturan dan prosedur
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 96
yang berlaku untuk mencapai target kinerja yang
diharapkan;
5. melaksanakan pengawasan dan pengendalian dalam
kegiatan pemanfaatan dan perlindungan hutan produksi dan
hutan lindung serta hutan yang di bebani hak di wilayah kerja
Cabang Dinas;
6. melaksanakan rehabilitasi dan reklamasi lahan yang berada
diluar kawasan hutan;
7. melaksanakan pendampingan dan pengembangan
pembangunan hutan rakyat, pengelolaan hutan kota dan
penghijauan lingkungan diluar kawasan hutan negara;
8. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pengolahan
hasil hutan pemasaran dan industri primer hasil hutan kayu/
bukan kayu di wilayah kerja Cabang Dinas;
9. melaksanakan pengendalian dan pengawasan tertib
administrasi pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar yang
tidak di lindungi/ tidak masuk lampiran (appendix) CITES;
10. melaksanakan pengendalian dan pengawasan dalam
pengelolaan kawasan ekosistem esensial, daerah penyangga
KSA dan KPA yang berada diluar kawasan hutan negara;
11. melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan
masyarakat di bidang kehutanan;
12. mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Lebak dan Tangerang
dengan cara membandingkan antara rencana operasional
dengan tugas-tugas yang telah dilaksanakanakan sebagai
bahan laporan kegiatan dan perbaikan kinerja di masa yang
akan datang;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 97
13. menyusun laporan pelaksanaan tugas Cabang Dinas sesuai
dengan tugas yang telah dilaksanakanakan secara berkala
sebagai bentuk akuntabilitas kinerja; dan
14. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis;
MM. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
1. merencanakan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan
rencana operasional Cabang Dinas sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha;
3. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub
Bagian Tata Usaha sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian
Tata Usaha sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan penyusunan
petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan administrasi
keuangan, kepegawaian, perlengkapan, inventarisasi aset,
rumah tangga dan kearsipan lingkup Cabang Dinas
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. melaksanakan administrasi penatausahaan keuangan,
kepegawaian perlengkapan, rumah tangga, kearsipan dan
inventarisasi aset dilingkup Cabang Dinas;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 98
7. melaksanakan pengelolaan sistem informasi administrasi
penatausahaan keuangan, kepegawaian, kearsipan,
perlengkapan, rumah tangga dan inventarisasi aset Cabang
Dinas berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
8. menyusun rencana kerja, perjanjian kinerja, bahan rencana
strategis, bahan RPJMD daerah lingkup Cabang Dinas;
9. menyusun laporan akuntabilitas, laporan keuangan, bahan
laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah, bahan
laporan keterangan pertanggungjawaban, laporan fisik, dan
keuangan;
10. menyelenggarakan penatausahaan data dan informasi, serta
kehumasan Cabang Dinas;
11. melaksanakan pengelolaan akuntansi dan pajak keuangan
lingkup Cabang Dinas;
12. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan lingkup Cabang Dinas;
13. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub
Bagian Tata Usaha dengan cara mengidentifikasi hambatan
yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa
mendatang;
14. melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bagian
Tata Usaha sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan
mendatang; dan
15. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 99
NN. Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian SDH
1. merencanakan kegiatan Seksi Pengawasan dan Pengendalian
SDH pada Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Lebak dan
Tangerang berdasarkan rencana operasional Cabang Dinas
Kehutanan Wilayah Lebak dan Tangerang sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Pengawasan dan Pengendalian SDH
pada Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Lebak dan
Tangerang;
3. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Pengawasan dan Pengendalian SDH pada Cabang Dinas
Kehutanan Wilayah Lebak dan Tangerang sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan
berjalan tertib dan lancar;
4. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Pengawasan dan Pengendalian SDH pada Cabang Dinas
Kehutanan Wilayah Lebak dan Tangerang sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari
kesalahan;
5. melaksanakan penyusunan rencana tata guna hutan tingkat
Cabang Dinas dan neraca sumber daya hutan di wilayah
kerjanya;
6. melaksanakan pemberian perubahan status dan fungsi
hutan, perubahan status dari lahan menjadi kawasan hutan,
dan penggunaan serta tukar menukar kawasan hutan di
wilayah kerjanya;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 100
7. melaksanakan penilaian dan evaluasi perizinan usaha
pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan kecuali pemanfaatan
penyimpan selain karbon, pemanfaatan hasil hutan bukan
kayu, pemungutan hasil hutan kayu, pemungutan hasil hutan
bukan kayu pada Hutan Produksi di wilayah kerjanya;
8. menyiapkan bahan dalam rangka pemberian pertimbangan
teknis izin dan perpanjangan izin usaha pemanfaatan hasil
hutan kayu pada Hutan Produksi di wilayah kerjanya;
9. melaksanakan pengawasan dan pengendalian
penatausahaan hasil hutan, iuran kehutanan, peredaran hasil
hutan, dan tertib peredaran hasil hutan di wilayah kerjanya;
10. menyiapkan bahan dalam rangka pemberian tanda daftar
industri primer hasil hutan bukan kayu, izin usaha, dan izin
perluasan industri primer serta pembinaan, pengendalian,
dan pengawasan terhadap industri primer hasil hutan bukan
kayu;
11. melaksanakan inventarisasi potensi, promosi pengembangan
pengolahan, pelatihan pengembangan pengolahan dan
pemasaran, serta pengembangan sistem informasi dan data
base hasil hutan bukan kayu;
12. menyiapkan bahan dalam rangka Rekomendasi Pemberian
izin usaha dan izin perluasan industri primer, Pembinaan,
pengendalian, dan pengawasan terhadap industri primer
hasil hutan kayu dengan kapasitas produksi < 6000
m³/tahun;
13. melaksanakan Monitoring dan evaluasi sumber bahan baku,
penatausahaan dan peredaran pengolahan hasil hutan kayu;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 101
14. melaksanakan pencegahan dan pembatasan kerusakan
hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan, pengamanan hutan,
dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan bidang
kehutanan di wilayah kerjanya;
15. memfasilitasi Pembentukan forum/lembaga kolaboratif
serta pelaksanaan pelatihan dalam perlindungan hutan dan
pengamanan hutan;
16. melaksanakan pelatihan pendidikan dan penyuluhan
kegiatan, pembangunan sistem informasi, bimbingan teknis
dan evaluasi Dalkarhutla;
17. melaksanakan Pembinaan dan pengendalian dalam
pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar yang tidak
dilindungi/tidak masuk lampiran (Appendix) CITES;
18. melaksanakan bimbingan teknis dan evaluasi pengelolaan
kawasan bernilai ekosistem penting dan daerah penyangga
kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam,
pembentukan forum kolaborasi dalam perlindungan
kawasan bernilai ekosistem penting di wilayah kerjanya;
19. melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Pengawasan dan Pengendalian SDH pada Cabang Dinas
Kehutanan Wilayah Lebak dan Tangerang sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas
kinerja dan rencana kegiatan mendatang
20. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 102
OO. Kepala Seksi Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat
1. merencanakan kegiatan Seksi Rehabilitasi Lahan dan
Pemberdayaan Masyarakat pada Cabang Dinas berdasarkan
rencana operasional Cabang Dinas sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Rehabilitasi Lahan dan
Pemberdayaan Masyarakat pada Cabang Dinas;
3. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan
Seksi Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat
pada Cabang Dinas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4. memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat pada
Cabang Dinas sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5. melaksanakan bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan penyuluhan di bidang kehutanan di wilayah
kerjanya;
6. melaksanakan pemberdayaan masyarakat, pengembangan
kelompok tani hutan dan kelembagaan usaha,
pengembangan kemitraan kehutanan di wilayah kerjanya;
7. fasilitasi dan pendampingan pengusulan penetapan areal
kerja perhutanan sosial dan pengembangan perhutanan
sosial di wilayah kerjanya;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 103
8. fasilitasi dan pendampingan penyusunan dan penetapan
rencana kerja kegiatan perhutanan sosial di wilayah
kerjanya;
9. monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemberdayaan
masyarakat di bidang kehutanan di wilayah kerjanya;
10. melaksanakan penyusunan dan penetapan Rencana
Pengelolaan DAS, pelaksanaan pengelolaan DAS di wilayah
kerjanya;
11. monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan DAS di
wilayah kerjanya;
12. fasilitasi forum DAS, pelaksanaan Penyuluhan dan
pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan DAS di
wilayah kerjanya;
13. melaksanakan pembangunan sistem infromasi pengelolaan
DAS di wilayah kerjanya;
14. menyusun Rencana Pengelolaan Rehabiltasi di Lahan (RPRL)
dan Rencana Tahunan Rehabilitasi Lahan (RTnRL) di luar
kawasan hutan negara dan pelaksanaan rehabilitasi lahan di
luar kawasan hutan negara di wilayah kerjanya;
15. melaksanakan rehabilitasi lahan melalui penghijauan
(pembangunan hutan rakyat, hutan kota, dan lingkungan),
Penerapan teknik konservasi tanah dan air, dan Rehabilitasi
lahan di kawasan bergambut, mangrove dan pantai/pesisir di
wilayah kerjanya;
16. memfasilitasi pengembangan kegiatan pendukung, dan
pengembangan insentif rehabilitasi lahan di luar kawasan
hutan negara di wilayah kerjanya;
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 104
17. melaksanakan bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan
rehabilitasi lahan di luar kawasan hutan negara di wilayah
kerjanya;
18. penyusunan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis dan
evaluasi dalam penetapan masyarakat hukum adat, hutan
adat, dan kawasan hutan dengan tujuan khusus untuk religi
di wilayah kerjanya.
19. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi
Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat pada
Cabang Dinas dengan cara mengidentifikasi hambatan yang
ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang
20. melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat pada
Cabang Dinas sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan
mendatang; dan
21. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 105
2.2. Sumberdaya DLHK Provinsi Banten
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Dukungan ketersediaan sumberdaya manusia yang berkualitas,
professional, berpengetahuan serta memiliki pengalaman
dalam mengelola suatu organisasi atau lembaga agar dapat
berjalan secara optimal merupakan hal yang sangat diperlukan.
Keberhasilan pencapaian kinerja organisasi akan sangat
ditentukan oleh kinerja sumberdaya manusia yang ada dalam
menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing.
Sumber Daya Manusia OPD umumnya didasarkan pada beban
kerja (tupoksi) yang diberikan, dengan klasifikasi tenaga PNS
(Pegawai Negeri Sipil) dan tenaga Non-PNS (kontrak). Jumlah
pegawai Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
sebanyak 285 orang yaitu pegawai PNS (Pegawai Negeri Sipil
sebanyak 154 orang dan tenaga Non-PNS (kontrak) sebanyak 131
orang. Adapun rincian jumlah pegawai PNS berdasarkan jabatan
struktural adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai ASN berdasarkan Jabatan Struktural di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
No
Golongan Jumlah (orang)
Keterangan 1 Esselon II 1 KepalaDinas 2 Esselon III 9 Sekretaris, Kepala Bidang,
Kepala Balai dan Kepala
UPTD 3 Esselon IV 27 Kepala Seksi, Kepala Sub
Bagian 4 Fungsional 9 Penyuluh 5 Fungsional Umum 108 Pelaksana/ASN
Jumlah 154
Sumber: DLHK Banten, 2019
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 106
Komposisi pegawai Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten berdasarkan jabatan dan golongan, disajikan
sebagai berikut:
Tabel 2.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan dan Golongan di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
No Jabatan Golongan
Jumlah IV III II I
1 Kepala Dinas 1 - - - 1 2 Sekretaris 1 - - - 1 3 Kepala Bidang 3 - - - 3 4 Kepala CDLHK / UPTD 5 - - - 5 6 Kepala Sub Bagian 2 5 - - 7 7 Kepala Seksi 5 15 - - 20 8 Penyuluh 4 5 - - 9 9 Pelaksana/ASN 4 82 20 2 108
Jumlah 35 97 20 2 154 Sumber: DLHK Banten, 2019
Berdasarkan jumlah pegawai berdasarkan jabatan dan golongan,
diperoleh bahwa total Golongan IV sebanyak 35 orang (22,73%),
Golongan III sebanyak 97 orang (62,99%),Golongan II sebanyak
20 orang (12,99%) dan Golongan I sebanyak 2 orang (1,30%).
Secara grafis disajikan sebagai berikut:
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 107
Gambar 2.2 Gambaran Persentase Pegawai Berdasarkan Golongan di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten.
2.2.2 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana menjadi sangat penting untuk menunjang
kinerja pegawai didalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Sarana dan prasarana tersebut secara garis besar dibagi menjadi
2 (dua) kelompok yakni; barang bergerak dan barang tidak
bergerak. Berikut adalah rincian sarana dan prasarana Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten.
Tabel 2.3 Sarana dan Prasarana
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
No Sarana Prasarana Jumlah (unit)
Keterangan Baik Rusak
A Barang Bergerak 1 Roda Empat 44 33 11 2 Roda Dua 80 57 23 3 Roda Tiga 11 6 5
B Barang Tidak Bergerak
22,73%
62,99%
12,99%
1,30%
Golongan
IV III II I
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 108
No Sarana Prasarana Jumlah (unit)
Keterangan Baik Rusak
1 Gedung Persemaian 3 3 - 2 Laboratorium 3 3 - 3 Gedung Pertemuan Petani - - - 4 Gedung Kantor Dinas 3 3 - 5 Meja Kerja 791 457 334 6 Kursi Kantor 1173 645 528 7 Komputer 64 54 10 8 Mesin Ketik 8 8 - 9 Peralatan Laboratorium 322 167 155
10 Peralatan Gambar 2 2 - 11 Barang lainnya 3395 1755 1640
Sumber: DLHK Banten, 2019
Sarana dan prasarana Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten, berdasarkan kategori aset dan nilainya
diestimasi mencapai + 78,1 milyar dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 2.4. Jenis Aset dan Nilai Barang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
Sumber: DLHK Banten, 2019
No Barang/Aset NilaiBarang (Rp) Keterangan
1 Tanah (KIB-A) 366.950.000,00
2 Perlengkapan dan Mesin(KIB-B)
50.190.726.892,67 Kendaraan, Meja, Kursi,AC,PC,Printer,Laptop
3 Bangunan dan Gedung (KIB-C)
24.104.479.3054,00 GedungKantor, Kantin,KanopiParkir,
Toilet,TempatWudhu, Kanopi Musholah
4 Jalan Irigasi dan Jaringan (KIB-D)
2.691.501.450,00 IPAL,InstalasiLAN
5 Aset Tetap Lainnya (KIB-E)
39.295.600,00 Maket Gunung Krakatau danBadak
Bercula
6 Konstruksi dalam Pengerjaan (KIB-F)
711.582.600,00 AlatPemantau Kualitas Udara
Total 78.104.535.847,67
LKPj Tahun 2019 | | BabII, hal. 109
Berdasarkan jenis dan nilai aset/barang yang dimiliki oleh Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten hingga tahun
2019 adalah senilai Rp. 78.104.535.847,67 dengan persentase
tertinggi jenis perlengkapan dan mesin yakni 50,1 milyar
(55,05%) atau lebih dari setengah nilai total aset. Sedangkan
persentase terendah adalah aset tetap lainnya/maket yakni 14,8
juta (0,03%) dari nilai total aset. Lebih rinci sebagai berikut:
Gambar 2.3 Gambaran Persentase Nilai Aset/Barang di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
366.950.000,00
50.190.726.892,67
241.044.793.054,00
2.691.501.450,00
39.295.600,00
711.582.600,00
Tanah (KIB-A) Perlengkapan dan Mesin(KIB-B)
Bangunan dan Gedung (KIB-C) Jalan Irigasi dan Jaringan (KIB-D)
Aset Tetap Lainnya (KIB-E) Konstruksi dalam Pengerjaan (KIB-F)
LKPj Tahun 2019 | Bab III, hal. 110
BAB III
KEBIJAKAN DINAS LINGKUNGAN
HIDUP DAN KEHUTANAN PROVINSI
BANTEN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
PROVINSI BANTEN 2019
LKPj Tahun 2019 | Bab III, hal. 111
BAB III
KEBIJAKAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN PROVINSI BANTEN
3.1 Visi dan Misi
Visi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi Banten
Tahun 2017-2022 sama dengan Visi Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih yang tertuang dalam RPJMD 2017-2022
yakni : “Banten Yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera
Dan Berakhlakul Karimah”.
Misi SKPD/OPD tidak boleh terlepas dari visinya. Dengan
demikian Misi Kepala Daerah yang terkait dengan tugas dan
fungsi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi Banten
tahun 2017-2022, adalah Misi ke-1 (satu) dan Misi ke-5 (lima)
yaitu:
1. Misi ke-1 : Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik
(Good Governance).
2. Misi ke-5 : Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi.
Sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan yaitu menyelenggarakan urusan lingkungan hidup
dan kehutanan maka dengan mengacu pada Misi Pertama :
menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance), ditujukan untuk meningkatkan kualitas kinerja
perencanaan, pengendalian, evaluasi pembangunan, data serta
penelitian dan pengembangan yang sesuai dengan perumusan
LKPj Tahun 2019 | Bab III, hal. 112
strategi dan arah kebijakan, program prioritas dan kegiatan
secara terukur, jelas dan tepat sasaran.
Adapun Misi Kedua : Meningkatkan kualitas Pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi, ditujukan untuk konektivitas
pengembangan wilayah/kawasan guna percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi Banten serta meningkatkan layanan
dasar masyarakat dan peningkatan daya saing daerah dengan
prinsip pembangunan berkelanjutan.
3.2. Tujuan dan Sasaran Strategis
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan
ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi
serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis.
Tujuan mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program,
dan kegiatan dalam rangka merealisasikan visi dan misi.
Berdasarkan tujuan yang akan ditetapkan, Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten akan mengetahui hal-hal
yang harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima tahun
ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan
kemampuan yang dimiliki serta faktor kondisi lingkungan yang
mempengaruhinya
Sasaran merupakan pernyataan operasional dari keinginan yang
lebih jelas sekaligus menyajikan tahap-tahap spesifik untuk
mencapai tujuan tertentu. Sasaran dapat menjadi pedoman
dalam penyusunan rencana kegiatan maupun mempermudah
alokasi penempatan sumber daya yang ada sehingga dapat
dimanfaatkan secara efektif, efisien dan optimal.
LKPj Tahun 2019 | Bab III, hal. 113
Adapun yang menjadi tujuan dan sasaran strategis Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten adalah seperti
pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1. Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis DLHK Provinsi Banten
3.3 Strategi dan Arah Kebijakan
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan
dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah
aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Strategi juga merupakan
tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan
terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang diharapkan kedepan. Sebelum menetapkan
suatu kebijakan dan membuat suatu program maka diperlukan
Misi Tujuan Sasaran
1 2 3
Menciptakan tata kelola
pemerintahan yang
baik (Good Governance)
Meningkatkan kualitas kinerja perencanaan,
pengendalian, evaluasi
pembangunan, Data serta Penelitian dan
Pengembangan yang sesuai dengan perumusan strategi
dan arah kebijakan, program prioritas dan
kegiatan secara terukur, jelas dan tepat sasaran
Meningkatnya pengelolaan
akuntabilitas
kinerja
Meningkatkan
kualitas
pertumbuhan dan pemerataan
ekonomi
Menjaga kualitas LH,
pengendalian pencemaran,
keanekaragaman hayati, pengendalian perubahan
iklim, menjaga luasan dan fungsi hutan, menyediakan
hutan utk sosial dan ekonomi masyarakat serta
merawat keseimbangan
ekosistem
Terwujudnya
lingkungan hidup
yang berkualitas
Meningkatnya
kualitas perencanaan,
pengendalian dan perlindungan
hutan
LKPj Tahun 2019 | Bab III, hal. 114
beberapa strategi yang akan dijadikan acuan atau pedoman
dalam pelaksanaan kebijakan dan program tersebut.
Arah kebijakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
Banten tentunya mengacu pada tujuan, sasaran dan strategi yang
telah ditetapkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.
Strategi dan arah kebijakan dalam Renstra DLHK Provinsi Banten
Tahun 2017-2022, akan sangat menentukan keberhasilan
pencapaian tujuan pembangunan lingkungan hidup dan
kehutanan khususnya dan pembangunan Provinsi Banten secara
umum.
Selanjutnya arah kebijakan tersebut perlu diwujudkan dalam
bentuk program dan kegiatan serta indikatornya, agar dalam
pelaksanaan dapat terukur dengan baik. Program yang disusun
disesuaikan dengan bidang urusan di Dinas Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Provinsi Banten berdasarkan Peraturan
Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Provinsi Banten, serta Peraturan Gubernur
Banten Nomor 19 Tahun 2018 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten.
Secara lengkap strategi serta arah kebijakan Dinas Lingkungan
Hidup dan kehutanan pada Renstra Tahun 2017-2022
sebagaimana tabel 3.2 berikut ini :
LKPj Tahun 2019 | Bab III, hal. 115
Tabel 3.2. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan DLHK Provinsi Banten
No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1 2 3 4 5
1 Meningkatkan kualitas kinerja
perencanaan, pengendalian, evaluasi pembangunan, Data
serta Penelitian dan Pengembangan yang sesuai
dengan perumusan strategi dan arah kebijakan, program prioritas
dan kegiatan secara terukur,
jelas dan tepat sasaran
Meningkatnya
pengelolaan akuntabilitas
kinerja
Meningkatkan pelayanan
publik yang dilakukan setiap perangkat daerah yang
melayani langsung kepada masyarakat
Melakukan standarisasi bisnis
proses pada setiap perangkat daerah dan mendetailkannya pada
standar operasional dan prosedur (sop) pelayanan , serta meminta
respon angket langsung untuk menuju pelayanan prima
2 Menjaga kualitas LH, pengendalian pencemaran,
keanekaragaman hayati, pengendalian perubahan iklim,
menjaga luasan dan fungsi hutan, menyediakan hutan utk
sosial dan ekonomi masyarakat
serta merawat keseimbangan ekosistem
Terwujudnya lingkungan hidup
yang berkualitas
Menurunkan pencemaran lingkungan hidup dan
meningkatkan kualitas udara dan air sungai serta upaya
adaptasi perubahan iklim melalui peningkatan SDM,
sarana prasarana, mitra
strategis, teknologi, pengelolaan dan pengendalian
pencemaran lingkungan
Mendorong peningkatan kualitas air dan udara melalui Pengelolaan
Sampah dan Limbah B3 , pengendalian pencemaran dan
kerusakan , pemeliharaan lingkungan hidup, Perencanaan
dan Pengkajian Dampak
Lingkungan Hidup, Pengaduan dan Penegakan Hukum
LKPj Tahun 2019 | Bab III, hal. 116
No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1 2 3 4 5
Meningkatnya
kualitas perencanaan,
pengendalian dan
perlindungan hutan
Meningkatkan Funfsi Hutan dan Kawasan Lindung melalui
Perencanaan dan Pemanfatan
Hutan, Pengelolaan DAS, Konservasi SDA dan Ekosistem
serta Pemberdayaan Masyarakat
Mendorong peningkatan fungsi hutan dan kawasan lindung
melalui perencanaan dan
penatagunaan, pemanfaatan dan penatausahaan hasil hutan, aneka
usaha dan promosi kehutanan, pengelolaan DAS, rehabilitasi
hutan dan lahan, pemberdayaan masyarakat
Meningkatkan Fungsi Hutan
dan Kawasan Lindung
Peningkatan fungsi hutan dan
kawasan lindung serta kesadaran
masyarakat peduli hutan
LKPj Tahun 2019 | Bab III, hal. 117
3.4. Program dan Indikasi Kegiatan
Pada tahun 2019 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten melaksanakan 2 (dua) urusan Pemerintahan
yaitu urusan wajib bukan pelayanan dasar bidang lingkungan
hidup dan urusan pilihan kehutanan dengan 3 (Tiga) Program
dan 52 (Lima Puluh Dua) kegiatan
Adapun program yang dilaksanakan pada tahun 2019 adalah
sebagai berikut :
1. Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan, sasarannya
adalah Terwujudnya lingkungan hidup yang berkualitas
2. Program Pengelolaan dan Konservasi Hutan, Sasarannya
meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan
perlindungan hutan
3. Program Tata Kelola Pemerintahan, Sasarannya
Meningkatnya pengelolaan akuntabilitas kinerja
kegiatan–kegiatan yang mendukung tercapaiannya program
tersebut diatas terdiri dari 8 kegiatan pada Program
Pengendalian Pencemaran Lingkungan. 15 Kegiatan pada
Program Pengelolaan dan Konservasi Hutan dan 29 Kegiatan
pada Program Tata Kelola Pemerintahan dengan rincian sebagai
berikut :
A. Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
1. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
hidup
2. Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
3. Pemeliharaan Lingkungan Hidup
4. Perencanaan dan Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup
LKPj Tahun 2019 | Bab III, hal. 118
5. Pelayanan Pengaduan dan penegakan Hukum
6. Peningkatan Kapasitas LH
7. Peningkatan Jaminan Mutu Laboratoruim Lingkungan
8. Pengujian dan Analisis Laboratorium Lingkungan
B. Program Pengelolaan dan Konservasi Hutan
1. Perencanaan dan Penatagunaan Hutan
2. Pemanfaatan Hutan dan penatausahaan hasil hutan
3. Pengembangan Aneka Usaha dan Promosi Kehutanan
4. Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
5. Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem
6. Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
7. Pengembangan Pembenihan Tanaman HUtan
8. Sertifikasi dan Proteksi Peredaran Benih Tanaman Hutan
9. Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat pada
Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang
10. Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Hutan pada
Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang
11. Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat pada
Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang, dan CIlegon
12. Pengawasan dan Pengendalian SUmber Daya Hutan pada
Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang, dan Cilegon
13. Perlingundan dan Rehabilitasi Kawasan Tam Hutan Raya
Banten
14. Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Taman Hutan Raya
Banten
15. Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (DAK)
LKPj Tahun 2019 | Bab III, hal. 119
C. Program Tata Kelola Pemerintahan
1. Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
2. Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan
3. Pengadaan Sarana Prasarana Kantor
4. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
5. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
6. Peningkatan kapasitas aparatur
7. Rapat Koordinasi kedalam dan keluar daerah
8. Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan Pelayanan
Perpustakaan
9. Penyediaan data pembangunan sektoral
10. Pengadaan Sarana Prasarana Kantor Pada UPT Laboratorium
Lingkungan
11. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Pada UPT
Laboratorium
12. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Pada UPT
Laboratorium Lingkungan
13. Rapat Koordinasi kedalam dan keluar daerah pada UPT
Laboratorium
14. Pengadaan Sarana Prasarana Kantor Pada UPTD Sertifikasi
dan Perbenihan Tanaman Hutan
15. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Pada UPTD
Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan
16. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Pada UPTD
Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan
17. Rapat Koordinasi kedalam dan keluar daerah pada UPTD
Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan
LKPj Tahun 2019 | Bab III, hal. 120
18. Pengadaan Sarana Prasarana Kantor Pada Cabang Dinas LHK
Wilayah Lebak Tangerang
19. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Pada Cabang
Dinas LHK Wilayah Lebak Tangerang
20. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Pada Cabang Dinas
LHK Wilayah Lebak Tangerang
21. Koordinasi kedalam dan keluar daerah Pada Cabang Dinas
LHK Wilayah Lebak Tangerang
22. Pengadaan Sarana Prasarana Kantor Pada Cabang Dinas LHK
Wilayah Pandeglang Serang Cilegon
23. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Pada Cabang
Dinas LHK Wilayah Pandeglang Serang Cilegon
24. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Pada Cabang Dinas
LHK Wilayah Pandeglang Serang Cilegon
25. Rapat Koordinasi kedalam dan keluar daerah Pada Cabang
Dinas LHK Wilayah Pandeglang Serang Cilegon
26. Pengadaan Sarana Prasarana Kantor Pada UPTD Pengelolaan
Taman Hutan Raya Banten (TAHURA)
27. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Pada UPTD
Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten (TAHURA)
28. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Pada UPTD
Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten (TAHURA)
29. Rapat Koordinasi kedalam dan keluar daerah pada UPTD
Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten (TAHURA)
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 121
BAB IV
LAPORAN PENGELOLAAN
KEUANGAN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
PROVINSI BANTEN 2019
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 122
BAB IV
LAPORAN PENGELOLAAN KEUANGAN
4.1 Target dan Realisasi Anggaran Pendapatan
Target Pendapatan Daerah Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan tidak terjadi perubahan sebelum dan sesudah
Perubahan Anggaran tahun 2019 yaitu sebesar Rp. 150.000.000,-
(Seratus lima puluh juta rupiah). Target Pendapatan Daerah
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dilaksanakan melalui
Hasil Retribusi Daerah (Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah)
jasa pengujian laboratorium Lingkungan.
Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2019 Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan telah tercapai bahkan melampaui target
yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp. 150.188.000,- (Seratus
lima puluh juta seratus delapan puluh delapan ribu rupiah)
Atau 100,13%. Adapun rincian target dan realisasi anggaran
pendapatan tahun anggaran 2019 pada Dinas Lingkungan Hidup
dan Kehutanan sebagai berikut :
Tabel.4.1 Target dan Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten TA 2019
Kode rek Uraaian Target (Rp) Realisasi Lebih/(kurang) (Rp) (Rp) (%)
4 PENDAPATAN DAERAH
150.000.000 150.188.000 100,13 188.000
4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH
150.000.000 150.188.000 100,13 188.000
4.1.2 Hasil Retribusi Daerah
150.000.000 150.188.000 100,13 188.000
41215 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
150.000.000 150.188.000 100,13 188.000
4121502 - Laboratorium 150.000.000 150.188.000 100,13 188.000
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 123
4.2 Alokasi Anggaran Belanja Tidak Lngsung dan Belanja Langsung TA 2019
Dukungan anggaran Belanja Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Tahun Anggaran 2019 Sebelum Perubahan (APBD
MURNI) adalah sebesar Rp. 59.534.000.000,- (Lima puluh
sembilan milyar lima ratus tiga puluh empat juta rupiah)
dengan Rincian Belanja Tidak Langsung Rp. 35.000.000.000,-
(Tiga puluh lima milyar rupiah) dan Belanja Langsung sebesar Rp.
24.534.000.000,- (Dua puluh empat milyar lima ratus tiga puluh
empat juta rupiah)
Dalam APBD Perubahan TA 2019 terjadi Perubahan Pagu
Anggaran menjadi sebesar Rp. 68.885.813.000,- (Enam puluh
delapan milyar delapan ratus delapan puluh lima juta
delapan ratus tiga belas ribu rupah) dengan rincian Belanja
Tidak Langsung menjadi Rp. 39.581.000.000,-(Tiga puluh
Sembilan milyar lima ratus delapan puluh satu juta rupiah) dan
Belanja Langsung Rp. 29.304.813.000,- (Dua puluh sembilan
milyar tiga ratus empat juta delapan ratus tiga belas ribu rupiah)
yang dilaksanakan melalui 3 (Tiga) Program dan 52 (Lima
puluh dua) kegiatan.
Rincian Kegiatan dan alokasi anggaran sebelum perubahan dan
setelah perubahan adalah sebagai berikut :
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 124
Tabel 4.2. Anggaran Belanja DLHK Provinsi Banten sebelum dan sesudah perubahan Anggaran Tahun 2019
No Program/Kegiatan
Anggaran
Ket APBD Murni (Rp)
APBD Perubahan
(Rp)
1 2 3 4 5
I BELANJA TIDAK LANGSUNG 35.000.000.000 39.581.000.000
1 Belanja Pegawai (Gaji dan Tunjangan) 9.454.160.000 10.690.140.000
2 Tambahan Penghasilan PNS 25.545.840.000 28.890.860.000
II BELANJA LANGSUNG 24.534.000.000 29.304.813.000
A PROGRAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN
1 PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA KEUANGAN DAN NERACA ASET
64.000.000 64.000.000
2 PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN 270.000.000 295.000.000
3 PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR 150.000.000 481.000.000
4 PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR 1.000.000.000 1.665.516.000
5 PENYEDIAAN BARANG DAN JASA PERKANTORAN 6.052.455.000 6.291.321.000
6 PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR 113.000.000 113.000.000
7 RAPAT KOORDINASI KEDALAM DAN KELUAR DAERAH 200.000.000 200.000.000
8 PENINGKATAN PENGELOLAAN KEARSIPAN DAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN
30.000.000 30.000.000
9 PENYEDIAAN DATA PEMBANGUNAN SEKTORAL 180.000.000 168.000.000
10 PENGADAAN SARANA PRASARANA KANTOR PADA UPT LABORATORIUM LINGKUNGAN
900.000.000 1.137.021.400
11 PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR PADA UPT LABORATORIUM LINGKUNGAN
500.000.000 609.925.000
12 PENYEDIAAN BARANG DAN JASA PERKANTORAN PADA UPT LABORATORIUM LINGKUNGAN
354.300.000 457.353.600
13 RAPAT KOORDINASI KEDALAM DAN KELUAR DAERAH PADA UPT LABORATORIUM LINGKUNGAN
20.000.000 20.000.000
14 PENGADAAN SARANA PRASARANA KANTOR PADA UPTD SERTIFIKASI DAN PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
50.000.000 50.000.000
15 PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR UPTD SERTIFIKASI DAN PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
120.000.000 120.000.000
16 PENYEDIAAN BARANG DAN JASA PERKANTORAN PADA UPTD SERTIFIKASI DAN PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
200.000.000 194.360.000
17 RAPAT KOORDINASI KEDALAM DAN KELUAR DAERAH PADA UPTD SERTIFIKASI DAN PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
20.000.000 25.640.000
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 125
No Program/Kegiatan
Anggaran
Ket APBD Murni (Rp)
APBD Perubahan
(Rp)
1 2 3 4 5
18 PENGADAAN SARANA PRASARANA KANTOR PADA CABANG DINAS LHK WILAYAH LEBAK DAN TANGERANG
107.700.000 107.700.000
19 PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR PADA CABANG DINAS LHK WILAYAH LEBAK DAN TANGERANG
110.100.000 110.100.000
20 PENYEDIAAN BARANG DAN JASA PERKANTORAN PADA CABANG DINAS LHK WILAYAH LEBAK DAN TANGERANG
460.000.000 460.000.000
21 RAPAT KOORDINASI KEDALAM DAN KELUAR DAERAH PADA CABANG DINAS LHK WILAYAH LEBAK DAN TANGERANG
55.000.000 55.000.000
22 PENGADAAN SARANA PRASARANA KANTOR PADA CABANG DINAS LHK WILAYAH PANDEGLANG, SERANG DAN CILEGON
70.000.000 70.000.000
23 PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR PADA CABANG DINAS LHK WILAYAH PANDEGLANG, SERANG DAN CILEGON
130.000.000 130.000.000
24 PENYEDIAAN BARANG DAN JASA PERKANTORAN PADA CABANG DINAS LHK WILAYAH PANDEGLANG, SERANG DAN CILEGON
225.000.000 325.000.000
25 RAPAT KOORDINASI KEDALAM DAN KELUAR DAERAH PADA CABANG DINAS LHK WILAYAH PANDEGLANG, SERANG DAN CILEGON
45.000.000 45.000.000
26 PENGADAAN SARANA PRASARANA KANTOR PADA UPTD PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA BANTEN (TAHURA)
135.000.000 135.000.000
27 PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR PADA UPTD PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA BANTEN (TAHURA)
155.000.000 155.000.000
28 PENYEDIAAN BARANG DAN JASA PERKANTORAN PADA UPTD PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA BANTEN (TAHURA)
138.000.000 138.000.000
29 RAPAT KOORDINASI KEDALAM DAN KELUAR DAERAH PADA UPTD PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA BANTEN (TAHURA)
20.000.000 20.000.000
B PROGRAM PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP
-
30 PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
503.000.000 503.000.000
31 PENGELOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH B3 1.154.000.000 1.164.000.000
32 PEMELIHARAAN LINGKUNGAN HIDUP 480.000.000 810.000.000
33 PERENCANAAN DAN PENGKAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
330.000.000 330.000.000
34 PELAYANAN PENGADUAN DAN PENEGAKAN HUKUM 355.000.000 355.000.000
35 PENINGKATAN KAPASITAS LINGKUNGAN HIDUP 420.000.000 745.000.000
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 126
No Program/Kegiatan
Anggaran
Ket APBD Murni (Rp)
APBD Perubahan
(Rp)
1 2 3 4 5
36 PENINGKATAN JAMINAN MUTU LABORATORIUM LINGKUNGAN
275.000.000 275.000.000
37 PENGUJIAN DAN ANALISA LABORATORIUM LINGKUNGAN
682.900.000 682.900.000
C PROGRAM PENGELOLAAN DAN KONSERVASI HUTAN
-
38 PERENCANAAN DAN PENATAGUNAAN HUTAN
415.000.000 515.000.000
39 PEMANFAATAN HUTAN DAN PENATAUSAHAAN HASIL HUTAN
450.000.000 725.000.000
40 PENGEMBANGAN ANEKA USAHA DAN PROMOSI KEHUTANAN
606.250.000 606.250.000
41 PENGELOLAAN DAS DAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
600.000.000 900.000.000
42 KONSERVASI SDA DAN EKOSISTEM 375.000.000 600.000.000
43 PENYULUHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 450.000.000 650.000.000
44 PENGEMBANGAN PEMBENIHAN TANAMAN HUTAN 503.750.000 742.465.000
45 SERTIFIKASI DAN PROTEKSI PEREDARAN BENIH TANAMAN HUTAN
160.000.000 160.000.000
46 REHABILITASI LAHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA CABANG DINAS LHK WILAYAH LEBAK DAN TANGERANG
1.154.400.000 1.154.400.000
47 PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SUMBER DAYA HUTAN PADA CABANG DINAS LHK WILAYAH LEBAK DAN TANGERANG
280.600.000 380.600.000
48 REHABILITASI LAHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA CABANG DINAS LHK WILAYAH PANDEGLANG, SERANG, DAN CILEGON
1.300.000.000 1.478.716.000
49 PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SUMBER DAYA HUTAN PADA CABANG DINAS LHK WILAYAH PANDEGLANG, SERANG, DAN CILEGON
225.000.000 325.000.000
50 PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI KAWASAN TAMAN HUTAN RAYA BANTEN
271.000.000 271.000.000
51 PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN KAWASAN TAMAN HUTAN RAYA BANTEN
261.000.000 361.000.000
52 REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL (DAK)
1.407.545.000 1.407.545.000
JUMLAH BTL + BL 59.534.000.000 68.885.813.000
4.3 Rencana dan Realisasi Anggaran Belanja (Program/kegiatan)
Adapun jumlah realisasi anggaran Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten sampai dengan 31 Desember 2019
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 127
sebesar 65.410.876.021,- (94,96%) dengan realisasi fisik
sebesar 100,00% terdiri dari Belanja Tidak Langsung dengan
pagu sebesar Rp. 39.581.000.000,- realisasi sebesar Rp.
37.072.723.189,- (93,66%) realisasi fisik 100% dan Belanja
Langsung dengan pagu sebesar Rp. 29.304.813.000,- realisasi
sebesar Rp. 28.338.152.832,- (96,70%) dengan realisasi fisik
sebesar 99,82%.
Realisasi keuangan dan fisik Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten tahun anggaran 2019 selengkapnya
dapat di lihat pada tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.3. Realisasi Anggaran Belanja DLHK Provinsi Banten Tahun 2019
No Uraian (Prog/Keg) Anggaran (Rp)
Realisasi Sisa Anggaran
(Rp) (Rp) % Fisik
%
1 2 3 4 5 6 7
I BELANJA TIDAK LANGSUNG 39.581.000.000 37.072.723.189 93,66% 100 2.508.276.811
1 BELANJA PEGAWAI (GAJI
DAN TUNJANGAN) 10.690.140.000 9.952.474.685 93,10% 100 737.665.315
2 TAMBAHAN PENGHASILAN
PNS 28.890.860.000 27.120.248.504 93,87% 100 1.770.611.496
II BELANJA LANGSUNG 29.304.813.000 28.338.152.832 96,70% 99,92 966.660.168
A PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN
1 PENYUSUNAN LAPORAN
KINERJA KEUANGAN DAN
NERACA ASET
64.000.000 64.000.000 100% 100 -
2 PERENCANAAN, EVALUASI
DAN PELAPORAN 295.000.000 282.861.350 95.89% 100 12.138.650
3 PENGADAAN SARANA DAN
PRASARANA KANTOR 481.000.000 476.160.900 98,99% 100 4.839.100
4 PEMELIHARAAN SARANA
DAN PRASARANA KANTOR 1.665.516.000 1.636.817.784 98,28% 100 28.698.216
5 PENYEDIAAN BARANG DAN
JASA PERKANTORAN 6.291.321.000 6.134.683.382 97,51% 100 156.637.618
6 PENINGKATAN KAPASITAS
APARATUR 113.000.000 113.000.000 100% 100 -
7
RAPAT KOORDINASI
KEDALAM DAN KELUAR
DAERAH
200.000.000 199.812.750 99.91% 100 187.250
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 128
No Uraian (Prog/Keg) Anggaran (Rp)
Realisasi Sisa Anggaran
(Rp) (Rp) % Fisik
%
1 2 3 4 5 6 7
8
PENINGKATAN
PENGELOLAAN KEARSIPAN
DAN PELAYANAN
PERPUSTAKAAN
30.000.000 30.000.000 100% 100 -
9 PENYEDIAAN DATA
PEMBANGUNAN SEKTORAL 168.000.000 166.163.000 98,91% 100 1.837.000
10 PENGADAAN SARANA
PRASARANA KANTOR PADA
UPT LABORATORIUM
LINGKUNGAN
1.137.021.400 1.112.869.100 97,88% 100 24.152.300
11 PEMELIHARAAN SARANA
DAN PRASARANA KANTOR
PADA UPT LABORATORIUM
LINGKUNGAN
609.925.000 606.713.859 99,47% 100 3.211.141
12
PENYEDIAAN BARANG DAN
JASA PERKANTORAN PADA
UPT LABORATORIUM
LINGKUNGAN
457.353.600 444.577.000 97,21% 100 12.776.600
13
RAPAT KOORDINASI
KEDALAM DAN KELUAR
DAERAH PADA UPT
LABORATORIUM
LINGKUNGAN
20.000.000 19.970.783 99,85% 100 29.217
14
PENGADAAN SARANA
PRASARANA KANTOR PADA
UPTD SERTIFIKASI DAN
PERBENIHAN TANAMAN
HUTAN
50.000.000 47.195.297 94,39% 100 2.804.703
15
PEMELIHARAAN SARANA
PRASARANA KANTOR PADA
UPTD SERTIFIKASI DAN
PERBENIHAN TANAMAN
HUTAN
120.000.000 110.772.440 92,31% 100 9.227.560
16
PENYEDIAAN SARANA
PRASARANA KANTOR PADA
UPTD SERTIFIKASI DAN
PERBENIHAN TANAMAN
HUTAN
194.360.000 177.341.679 91,24% 100 17.018.321
17
RAPAT KOORDINASI
KEDALAM DAN KELUAR
DAERAH PADA UPTD
SERTIFIKASI DAN
PERBENIHAN TANAMAN
HUTAN
25.640.000 24.576.000 95,85% 100 1.064.000
18
PENGADAAN SARANA
PRASARANA KANTOR PADA
CABANG DINAS LHK
WILAYAH LEBAK DAN
TANGERANG
107.700.000 91.440.500 84,90% 100 16.259.500
19
PEMELIHARAAN SARANA
DAN PRASARANA KANTOR
PADA CABANG DINAS LHK
WILAYAH LEBAK DAN
TANGERANG
110.100.000 105.997.500 96,27% 100 4.102.500
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 129
No Uraian (Prog/Keg) Anggaran (Rp)
Realisasi Sisa Anggaran
(Rp) (Rp) % Fisik
%
1 2 3 4 5 6 7
20
PENYEDIAAN BARANG DAN
JASA PERKANTORAN PADA
CABANG DINAS LHK
WILAYAH LEBAK DAN
TANGERANG
460.000.000 423.570.542 92,08% 100 36.429.458
21
RAPAT KOORDINASI
KEDALAM DAN KELUAR
DAERAH PADA CABANG
DINAS LHK WILAYAH LEBAK
DAN TANGERANG
55.000.000 54.910.000 99,84% 100 90.000
22
PENGADAAN SARANA
PRASARANA KANTOR PADA
CABANG DINAS LHK
WILAYAH PANDEGLANG,
SERANG DAN CILEGON
70.000.000 64.103.800 91,58% 100 5.896.200
23
PEMELIHARAAN SARANA
DAN PRASARANA KANTOR
PADA CABANG DINAS LHK
WILAYAH PANDEGLANG,
SERANG DAN CILEGON
130.000.000 129.851.800 99,89% 100 148.200
24
PENYEDIAAN BARANG DAN
JASA PERKANTORAN PADA
CABANG DINAS LHK
WILAYAH PANDEGLANG,
SERANG DAN CILEGON
325.000.000 320.823.708 98,71% 100 4.176.292
25
RAPAT KOORDINASI
KEDALAM DAN KELUAR
DAERAH PADA CABANG
DINAS LHK WILAYAH
PANDEGLANG, SERANG DAN
CILEGON
45.000.000 42.350.000 94,11% 100 2.650.000
26
PENGADAAN SARANA
PRASARANA KANTOR PADA
UPTD PENGELOLAAN TAMAN
HUTAN RAYA BANTEN
(TAHURA)
135.000.000 127.389.600 94,36% 100 7.610.400
27
PEMELIHARAAN SARANA
DAN PRASARANA KANTOR
PADA UPTD PENGELOLAAN
TAMAN HUTAN RAYA
BANTEN (TAHURA)
155.000.000 150.223.000 96,62% 100 4.777.000
28
PENYEDIAAN BARANG DAN
JASA PERKANTORAN PADA
UPTD PENGELOLAAN TAMAN
HUTAN RAYA BANTEN
(TAHURA)
138.000.000 128.089.131 92,82% 100 9.910.869
29
RAPAT KOORDINASI
KEDALAM DAN KELUAR
DAERAH PADA UPTD
PENGELOLAAN TAMAN
HUTAN RAYA BANTEN
(TAHURA)
20.000.000 19.193.900 95,97% 100 806.100
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 130
No Uraian (Prog/Keg) Anggaran (Rp)
Realisasi Sisa Anggaran
(Rp) (Rp) % Fisik
%
1 2 3 4 5 6 7
B PROGRAM PENGENDALIAN
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
-
30
PENGENDALIAN
PENCEMARAN DAN
KERUSAKAN LINGKUNGAN
HIDUP
503.000.000 497.851.300 98,98% 100 5.148.700
31 PENGELOLAAN SAMPAH DAN
LIMBAH B3
1.654.000.000
1.579.144.695 95,47% 100 74.855.305
32 PEMELIHARAAN
LINGKUNGAN HIDUP
810.000.000 702.293.040 86,70% 95,83 107.706.960
33 PERENCANAAN DAN
PENGKAJIAN DAMPAK
LINGKUNGAN HIDUP
330.000.000 327.884.000 99,36% 100 2.116.000
34 PELAYANAN PENGADUAN
DAN PENEGAKAN HUKUM
355.000.000 322.330.350 90,80% 100 32.669.650
35 PENINGKATAN KAPASITAS
LINGKUNGAN HIDUP
745.000.000 717.253.200 96,28% 100 27.746.800
36
PENINGKATAN JAMINAN
MUTU LABORATORIUM
LINGKUNGAN
275.000.000 260.514.426 94,73% 100 14.485.574
37
PENGUJIAN DAN ANALISA
LABORATORIUM
LINGKUNGAN
682.900.000 653.594.222 95,71% 100 29.305.778
C PROGRAM PENGELOLAAN
DAN KONSERVASI HUTAN
-
38 PERENCANAAN DAN
PENATAGUNAAN HUTAN
515.000.000 508.243.227 98,69% 100 6.756.773
39 PEMANFAATAN HUTAN DAN
PENATAUSAHAAN HASIL
HUTAN
725.000.000 717.570.000 98,98% 100 7.430.000
40 PENGEMBANGAN ANEKA
USAHA DAN PROMOSI
KEHUTANAN
606.250.000 594.167.500 98,10% 100 12.082.500
41 PENGELOLAAN DAS DAN
REHABILITASI HUTAN DAN
LAHAN
900.000.000 861.882.760 95,76% 100 38.117.240
42 KONSERVASI SDA DAN
EKOSISTEM
600.000.000 593.685.807 98,95% 100 6.314.193
43 PENYULUHAN DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
650.000.000 626.425.600 96,37% 100 23.574.400
44
PENGEMBANGAN
PEMBENIHAN TANAMAN
HUTAN
742.465.000 706.473.998 95,15% 100 35.991.002
45 SERTIFIKASI DAN PROTEKSI
PEREDARAN BENIH
TANAMAN HUTAN
160.000.000 157.277.920 98,30% 100 2.722.080
46
REHABILITASI LAHAN DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT PADA
CABANG DINAS LHK
1.154.400.000
1.108.173.800 96,00% 100 46.226.200
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 131
No Uraian (Prog/Keg) Anggaran (Rp)
Realisasi Sisa Anggaran
(Rp) (Rp) % Fisik
%
1 2 3 4 5 6 7
WILAYAH LEBAK DAN
TANGERANG
47
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN SUMBER
DAYA HUTAN PADA CABANG
DINAS LHK WILAYAH LEBAK
DAN TANGERANG
380.600.000 364.935.000 95,88% 100 15.665.000
48
REHABILITASI LAHAN DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT PADA
CABANG DINAS LHK
WILAYAH PANDEGLANG,
SERANG, DAN CILEGON
1.478.716.000 1.434.005.584 96,98% 100 44.710.416
49
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN SUMBER
DAYA HUTAN PADA CABANG
DINAS LHK WILAYAH
PANDEGLANG, SERANG, DAN
CILEGON
325.000.000 301.195.000 92,68% 100 23.805.000
50
PERLINDUNGAN DAN
REHABILITASI KAWASAN
TAMAN HUTAN RAYA
BANTEN
271.000.000 269.005.000 99,26% 100 1.995.000
51
PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN KAWASAN
TAMAN HUTAN RAYA
BANTEN
361.000.000 332.701.598 92,16% 100 28.298.402
52 REHABILITASI LAHAN DAN
PERHUTANAN SOSIAL (DAK)
1.407.545.000 1.396.086.000 99,19% 100 11.459.000
JUMLAH BL + BTL
68.885.813.000 65.410.876.021
94,96% 99,92 3.474.936.979
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 132
Tabel 4.4. Realisasi Serapan Anggaran Kegiatan sampai dengan tolok ukur DLHK Provinsi Banten Tahun Anggaran2019
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
1 Belanja Tidak Langsung
39.581.000.000 37.072.723.189 93,66 93,66 100 2.508.276.811 - 2.508.276.811
6,34
1. Gaji dan Tunjangan Pegawai
10.690.140.000 9.952.474.685 93,10 737.665.315 737.665.315
Gaji Pokok dan Tunjangan
2. Tambahan Penghasilan PNS
28.890.860.000 27.120.248.504 93,87 1.770.611.496 1.770.611.496
Tambahan Penghasilan PNS
Belanja Langsung 29.304.813.000 28.338.152.832 96,70 96,70 99,92 590.538.341
376.121.827
966.660.168
3,30
2 Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
27 dokumen
64.000.000 64.000.000 100,00 27 dokumen
100 - - -
1. Penyusunan Dokumen Laporan Keuangan
22 dokumen
32.765.000 32.765.000 100,00 22 dokumen
- -
-
2. Penyusunan
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP)
3 dokumen 14.856.000 14.856.000 100,00 3
dokumen
-
-
-
3. Penyusunan Dokumen Laporan Pajak
2 dokumen 16.379.000 16.379.000 100,00 2 dokumen
- -
-
3 Perencanaan, Evaluasi
dan Pelaporan
18
dokumen
295.000.000 282.861.350 95,89 18
dokumen
100 12.138.650 -
12.138.650
1. Penyusunan
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan
3 dokumen
35.400.000
35.394.000 99,98 3
dokumen
6.000
-
6.000
sisa transport
perjalanan dinas
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 133
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
2. Penyusunan Perencanaan Program dan Kegiatan tahunan
10 dokumen
182.225.000 173.970.650 95,47 10 dokumen
8.254.350 -
8.254.350
Efisiensi penggandaan, mamin rapat, adcost perjalanan
dinas, narsum rapat penyusuna dokumen analisa resiko
3. Penyusunan Evaluasi Pengendalian
5 dokumen 77.375.000 73.496.700 94,99 5 dokumen
3.878.300 -
3.878.300
Efisiensi mamin, adcost perjalanan
dinas, narsum rapat penyusunan laporan evaluasi kinerja triwulan (Sakip)
4. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
1 unit, 37 meter
481.000.000 476.160.900 98,99 1 unit, 37 meter
100 4.839.100
4.839.100
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
1 unit, 37 meter
481.000.000
476.160.900 98,99 1 unit, 37 meter
4.839.100
4.839.100
sisa kontrak
5. Pengadaan Sarana dan
Prasarana pada UPT Laboratorium
17 unit 1.137.021.400 1.112.869.100 97,88 17 unit 100
24.152.300
24.152.300
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Kantor
17 unit 1.137.021.400 1.112.869.100 97,88 17 unit 24.152.300
24.152.300
sisa kontrak
6. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada CDLHK Wilayah
8 Unit 70.000.000 64.103.800 91,58 8 Unit 100 5.896.200 - 5.896.200
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 134
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
Pandeglang, Serang
Dan Cilegon
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Kantor
8 unit 70.000.000
64.103.800 91,58 8 unit 5.896.200 5.896.200
Efisiensi Kontrak Karena
Pembelian Melalui E-Katalog
7. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan
5 paket 50.000.000 47.195.297 94,39 5 unit 100 2.804.703
2.804.703
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
5 paket 50.000.000
47.195.297 94,39 5 unit 2.804.703
2.804.703
Efisiensi Pengadaan Plang Lembaga dan Efisiensi Pengadaan Meja, Kursi dan Lemari arsip Kerja Pejabat
8. Pengadaan Sarana dan
Prasarana Kantor pada UPTD Pengelolaan Taman Hutan Raya
(TAHURA) Banten
13 unit 135.000.000 127.389.600 94,36 13 unit 100 -
7.610.400
7.610.400
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
13 unit 135.000.000
127.389.600 94,36 13 unit 7.610.400
7.610.400
Sisa Kontrak Pengadaan Pompa, Komputer, Alat
Studio,Alat Lab lainnya dan Pengadaan Billboard
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 135
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
9. Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Kantor
12 bulan 1.665.516.000 1.636.817.784 98,28 12 bulan 100 28.698.216 -
28.698.216
1. Pemeliharaan Kendaraan Dinas Operasional
42 unit 500.000.000
485.651.034 97,13 42 unit 8.949.716 8.949.716
2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
7 paket, 185 unit
1.165.516.000 1.151.166.750 98,77 7 paket, 185 unit
19.748.500 19.748.500
10. Pemeliharaan Sarana dan prasarana Kantor Pada UPT Laboratorium
12 bulan 609.925.000 606.713.859 99,47 12 bulan 100 3.211.141 - 3.211.141
1. Pemeliharaan
Kendaraan Dinas Operasional
12 bulan
75.700.000
75.640.000 99,92 12 bulan 60.000
60.000
sisa kontrak
2. Pemeliharan dan Rehabilitasi Gedung/Kantor
12 bulan 6.000.000
6.000.000
100,00 12 bulan - -
3. Pemeliharaan Inventaris Kantor/APK/Laboratorium
12 bulan 528.225.000 525.073.859 99,40 12 bulan 3.151.141 3.151.141
sisa pembayaran internet dan sisa kontrak
11. Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Kantor pada Cabang Dinas
LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
12 bulan 130.000.000 129.851.800 99,89 12 bulan 100 148.200 -
148.200
1. Pemeliharan Sarana dan
Prasarana Kantor
12 bulan 23.150.000 23.150.000 100,00 12 bulan - -
2 Pemeliharaan Kendaraan Operasional
12 bulan 76.850.000 76.850.000 100,00 12 bulan - -
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 136
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
3 Pemeliharaan Gedung / Kantor/ Tempat Kerja
12 bulan 30.000.000
29.851.800 99,51 12 bulan 148.200 148.200
efisiensi kontrak
12. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
pada pada UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman
Hutan
12 bulan 120.000.000 110.772.440 92,31 12 bulan 100 9.227.560 - 9.227.560
1 Pemeliharaan Kendaraan Dinas Operasional
12 bulan 66.900.000
58.259.440 87,08 12 bulan 8.640.560 8.640.560
Efisiensi servis kendaraan roda dua, sisa pembayaran
pajak & BBNKB
2 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
12 bulan 53.100.000
52.513.000 98,89 12 bulan 587.000 587.000
Efisiensi kontrak pemeliharaan bangunan tempat kerja dan efisienasi pemeliharaan sapras kantor
13. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
pada UPTD Pengelolaan Tahura
Hutan Raya (TAHURA) Banten
12 bulan 155.000.000 150.223.000 96,92 12 bulan 100 4.777.000 - 4.777.000
1. Pemeliharaan Kendaraan Dinas
Operasional
12 bulan 60.000.000
56.406.000 94,01 12 bulan 3.594.000 3.594.000
efisiensi belanja jasa service,
pelumas dan STNK
2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
12 bulan 95.000.000
93.817.000 98,75 12 bulan 1.183.000 1.183.000
efisiensi Pemeliharaan komputer dan
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 137
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
bangunan tempat kerja
14. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
12 bulan 6.291.321.000 6.134.683.382 97,51 12 bulan 100 78.877.614 77.760.004
156.637.618
1. Operasional Kantor Tidak Tetap
272 orang 4.689.510.000 4.610.732.386 98,32 272 orang 78.777.614 78.777.614
Honor TKS dan BPJS Kesehatan
2. Penyediaan Barang Pakai Habis
12 bulan 286.687.500 284.484.800 99,23 12 bulan 2.202.700
2.202.700
Sisa Kontrak ATK dan peralatan olah raga
3. Penyediaan Bahan Cetak
12 bulan 108.881.500 107.177.500 98,43 12 bulan 1.704.000
1.704.000
sisa kontrak
4. Penyediaan Makan dan Minum Kantor
12 bulan 168.570.000 167.705.000 99,49 12 bulan 865.000
865.000
sisa kontrak
5. Penyediaan Operasional Jasa Kantor
12 bulan 691.800.000 656.622.496 94,92 12 bulan 35.177.504
35.177.504
Sisa Telepon, Listrik dan sewa gedung
6. Penyediaan BBM 12 bulan 333.372.000 295.561.200 88,66 12 bulan 37.810.800
37.810.800
sisa kontrak
7. Penyediaan Promosi dan
Publikasi
12 bulan 12.500.000
12.400.000 99,20 12 bulan 100.000 100.000
efisiensi
15. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada UPT
Laboratorium
12 bulan 457.353.600 444.577.000 97,21 12 bulan 100 12.776.600 - 12.776.600
1. Operasional Perkantoran
12 bulan 226.500.000 224.000.000 98,90 12 bulan 2.500.000 2.500.000
efisiensi
2. Penyediaan Barang
Habis Pakai
12 bulan 143.651.800 141.593.000 98,57 12 bulan 2.058.800
2.058.800
efisiensi
3. Penyediaan Bahan Cetak
12 bulan 3.933.800 3.883.800 98,73 12 bulan 50.000 50.000
efisiensi
4. Penyediaan Makan dan Minum Kantor
12 bulan 15.300.000
13.350.000 87,25 12 bulan 1.950.000 1.950.000
efisiensi
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 138
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
5. Penyediaan BBM 12 bulan 67.968.000 61.750.200 90,85 12 bulan 6.217.800 6.217.800
sisa BBM
16 Penyediaan Barang Dan Jasa Perkantoran Pada pada Cabang
Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
12 bulan 325.000.000 320.823.708 98,71 12 bulan 100 3.176.292 1.000.000
4.176.292
1. Penyediaan Bahan Cetak
12 bulan 11.250.000 11.250.000 100,00 12 bulan - -
2. Penyediaan Makan dan Minum Kantor
12 bulan 19.200.000
19.200.000 100,00 12 bulan - -
3. Penyediaan Barang
Pakai Habis
12 bulan 88.150.000 86.325.000 97,93 12 bulan 1.825.000
1.825.000
4. Penyediaan Operasional Jasa Kantor
12 bulan 206.400.000
204.048.708 98,86 12 bulan 1.351.292 1.000.000
2.351.292
17 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan
12 bulan 194.360.000 177.341.679 91,24 12 bulan 100 17.018.321 - 17.018.321
1. Penyediaan Barang Habis Pakai
12 bulan 20.000.000
17.963.000 89,82 12 bulan 2.037.000 2.037.000
efisiensi kontrak
2. Penyediaan Bahan Cetak
12 bulan 5.032.000
5.032.000 100,00 12 bulan - -
ATK
3. Peneyediaan Makan Minum kantor
12 bulan 54.200.000
53.540.000 98,78 12 bulan 660.000 660.000
Anggaran tidak digunakan
4. Penyediaan BBM 12 bulan 40.128.000 35.960.672 89,61 12 bulan 4.167.328
4.167.328
sisa BBM
5. Penyediaan Operasional Jasa Kantor
12 bulan 75.000.000
64.846.007 86,46 12 bulan 10.153.993 10.153.993
Efisiensi dari Listrik, internet
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 139
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
dan surat kabar/majalah
18. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
pada UPTD
Pengelolaan Taman Hutan Raya (TAHURA) Banten
12 bulan 138.000.000 128.089.131 92,82 12 bulan 100 9.760.669 150.200
9.910.869
1. Oprasional Kantor Tidak Tetap
12 bulan 10.500.000
10.350.000 98,57 12 bulan 150.000
150.000
Sisa Kontrak belanja pakaian kerja lapangan
2. Penyediaan Barang
Habis Pakai
12 bulan 17.083.500 17.083.500 100,00 12 bulan -
-
3. Penyediaan Bahan Cetak
12 bulan 8.720.400 8.720.200 100,00 12 bulan 200
200
4. Penyediaan Makan dan Minum Kantor
12 bulan 17.100.000
17.100.000 100,00 12 bulan - -
5. Penyediaan Operasional Jasa Kantor
12 bulan 25.500.000
25.489.331 99,96 12 bulan 10.669 10.669
belanja listrik, telepon dan faksimili/ internet
6. Penyediaan BBM 12 bulan 59.096.100 49.346.100 83,50 12 bulan 9.750.000 9.750.000
efisiensi bbm, kendaraan roda 2
19. Peningkatan Kapasitas Aparatur
12 bulan 113.000.000 113.000.000 100,00 12 bulan 100 - - -
1. Fasilitasi Administrasi Kepegawaian
12 bulan 3.000.000
3.000.000
100,00 12 bulan - -
-
2. Peningkatan Kompetensi Aparatur
12 bulan 110.000.000
110.000.000 100,00 12 bulan - -
-
20 Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
12 bulan 30.000.000 30.000.000 100,00 12 bulan 100 - - -
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 140
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
dan Pelayanan
Perpustakaan
1. Pengelolaan Kearsipan
12 bulan 30.000.000
30.000.000
100,00 12 bulan - -
-
21 Koordinasi dan
Konsultasi Ke Dalam dan Keluar Daerah
12 bulan 200.000.000 199.812.750 99,91 12 bulan 100 187.250 -
187.250
1. Pelaksanaan koordinasi dan konsultasi tugas pemerintahan
12 bulan 200.000.000
199.812.750 99,91 12 bulan 187.250 187.250
sisa transport
22. Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam
dan Keluar Daerah pada UPT Laboratorium
12 bulan 20.000.000 19.970.783 99,85 12 bulan 100 29.217 -
29.217
sisa transport
1. perjalanan dinas dalam daerah
12 bulan 10.650.000
10.620.783 99,73 12 bulan 29.217 29.217
sisa transport
2. perjalanan dinas luar daerah
12 bulan 9.350.000
9.350.000 100,00 12 bulan - -
23. Rapat Koordinasi
Kedalam dan Keluar Daerah pada UPTD Sertifikasi dan
Perbenihan Tanaman Hutan
12 bulan 25.640.000 24.576.000 95,85 12 bulan 100 1.064.000 -
1.064.000
1 Koordinasi Kedalam
12 bulan 12.800.000
12.190.000 95,23 12 bulan 610.000 610.000
Efisiensi transport dan uang saku sesuai add cost
perjalanan
2 Koordinasi Keluar Daerah
12 bulan 12.840.000 12.386.000 96,46 12 bulan 454.000 Efisiensi transport dan uang saku
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 141
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
sesuai add cost perjalanan
24. Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar
Daerah pada Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya (TAHURA) Banten
12 bulan 20.000.000 19.193.900 95,97 12 bulan 100 806.100 - 806.100
1 Rapat Koordinasi Kedalam Daerah
12 bulan 11.160.000 10.638.500 95,33 12 bulan 521.500 521.500
sisa transport
2 Rapat Koordinasi Keluar Daerah
12 bulan 8.840.000
8.555.400 96,78 12 bulan 284.600 284.600
sisa transport
25. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang
12 bulan 107.700.000 91.440.500 84,90 12 bulan 100 - 16.259.500
16.259.500
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana kantor
12 bulan 107.700.000
91.440.500 84,90 12 bulan 16.259.500
16.259.500
efisiensi kontrak pengadaan lemari, meja kursi dan alat
studio
26. Pemelliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang
12 bulan 110.100.000 105.997.500 96,27 12 bulan 100 3.445.000 657.500
4.102.500
1. Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kantor
12 bulan 30.000.000
30.000.000
100,00 12 bulan - -
2. Pemeliharaan Kendaraan Dinas
12 bulan 80.100.000
75.997.500 94,88 12 bulan 3.445.000 657.500
4.102.500
penggantian suku cadang
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 142
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
27. Penyediaan Barang
dan Jasa Perkantoran pada Balai Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak dan Tangerang
12 bulan 460.000.000 423.570.542 92,08 12 bulan 100 35.778.564
650.894
36.429.458
1. Penyediaan Bahan Cetak
12 bulan 12.936.000 12.800.106 98,95 12 bulan 135.894
135.894
efisiensi kontrak
2. Penyediaan Makan dan Minum Kantor
12 bulan 67.200.000
66.000.000 98,21 12 bulan 1.200.000 1.200.000
sisa makan minum
3. Penyediaan Barang Habis Pakai
12 bulan 62.920.000 62.405.000 99,18 12 bulan 515.000
515.000
efisiensi kontrak ATK
4. Operasional Jasa KntorJasa Telepon,
Listrik dan PHBI/PHBN
12 bulan 252.000.000
245.802.236 97,54 12 bulan 6.197.764 6.197.764
Sisa Telepon, Listrik dan
PHBI/PHBN
5. Penyediaan BBM 12 bulan 64.944.000 36.563.200 56,30 12 bulan 28.380.800 28.380.800
Sisa BBM
28. Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan ke Luar Daerah pada CDLHK Wilayah Lebak dan Tangerang
12 bulan 55.000.000 54.910.000 99,84 12 bulan 100 90.000 - 90.000
1. Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan ke Luar Daerah pada Balai Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak dan Tangerang
12 bulan 55.000.000
54.910.000 99,84 12 bulan 90.000 90.000
Sisa transport
29. Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan ke Luar Daerah pada Balai CDLHK
Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
12 bulan 45.000.000 42.350.000 94,11 12 bulan 100 2.650.000 -
2.650.000
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 143
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
1. Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan ke Luar Daerah pada Balai Pengelolaan Hutan
Wilayah Pandeglang Serang Cilegon
12 bulan 45.000.000
42.350.000 94,11 12 bulan 2.650.000 -
2.650.000
30. Penyediaan Data Pembangunan Sektoral
4 dokumen
168.000.000 166.163.000 98,91 4 dokumen
100 797.000 1.040.000
1.837.000
1. Penyusunan Profile Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
1 dokumen 4.800.000
4.800.000 100,00 1 dokumen
- -
2. Pengelolaan PPID 1 dokumen 70.800.000
69.860.000 98,67 1 dokumen
940.000
940.000
sisa kontrak jasa konsultansi pengelolaan website
3. Penyusunan Dokumen Indeks Kepuasan Masyarakat
1 dokumen 57.750.000 57.750.000 100,00 1 dokumen
- 100.000
100.000
sisa kontrak
4. Penyusunan Statsitik aektoral dan informasi Geospasial
1 dokumen 34.650.000 33.753.000 97,41 1 dokumen
797.000 797.000
sisa adcost perjalanan dinas
31. Perencanaan dan Pengkajian Dampak Lingkungan
100% 330.000.000 327.884.000 99,36 100% 100 556.000 .560.000 2.116.000
1. Kajian Lingkungan
Hidup Stategis
1 dokumen
100.550.000
100.195.000 99,65 1
dokumen
355.000
355.000
sisa kontrak
2. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pemanfaatan dan
5 dokumen 193.950.000 192.189.000 99,09 5 dokumen
556.000 1.205.000
1.761.000
sisa kontrak, perjananan dinas luar daerah
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 144
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
Kinerja Pengelolaan Lingkungan
3. Pembinaan Tata Laksanan
Penilaian Dokumen Lingkungan dan Penerbitan izin Lingkungan
2 dokumen 35.500.000
35.500.000 100,00 2 dokumen
- -
32. Peningkatan Pelayanan Pengaduan dan Penegakan Hukum
Lingkungan
100% 355.000.000 322.330.350 90,80 100% 100 12.912.000 19.757.650
32.669.650
1. Penanganan kasus-kasus akibat dugaan pencemaran dan/atau perusakan LH dan Kehutanan
100% 276.455.000 247.286.850 89,45 100% 9.410.500 19.757.650
29.168.150
sisa kontrak uji lab dan sisa belanja obat-obatan, honor narasumber, perjalanan dinas
2. Pengawasan dan
Pengendalian tidak langsung terhadap ketaatan pelaku usaha dan/atau kegiatan dalam pengelolaan Lingkungan Hidup
100
usaha/ industri
78.545.000 75.043.500 95,54 100
usaha/ industri
3.501.500
3.501.500
honor
narasumber, perjadin
33. Peningkatan Kapasitas
Lingkungan Hidup
100% 745.000.000 717.253.200 96,28 100% 100 21.300.000
6.446.800
27.746.800
1. Pembinaan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan
25 sekolah 319.035.000 313.633.200 98,31 25 sekolah
150.000 5.251.800
5.401.800
sisa kontrak bahan percontohan (nak sampah),
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 145
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
perjalanan dinas dalam daerah
2. Pembinaan dan
Penilaian Kota Berwawasan Lingkungan di Provisni Banten
7 kab/kota 38.950.000 38.050.000 97,69 7
kab/kota
900.000
900.000
uang transport
3. Pemberdayaan Pada Pemerhati Lingkungan dan Masyarakat
Hukum Adat
2 saka (stuan
karya) / 8 kwarcab
(256 orang)
387.015.000 365.570.000 94,46 2 saka (stuan
karya) / 8 kwarcab
(256 orang)
20.250.000 1.195.000
21.445.000
sisa kontrak perlengkapan peserta, mamin kegiatan, sewa
sarana mobilitas darat, perjalanan dinas dalam daerah dan uang saku
34. Pemeliharaaan Lingkungan Hidup
100% 810.000.000 702.293.040 86,70 100% 95,83 106.706.960 1.000.000
107.706.960
1. Penyusunan data dan informasi
keanekaragaman hayati
1 dokumen 17.170.000 17.170.000 100,00 1 dokumen
- -
2. Pembentukan Pusat Mangrove Prov. Banten
3 dokumen 186.050.000 81.429.500 43,77 3 dokumen
104.620.500 104.620.500
Pembentukan Mangrove Center dikarenakan MOU antara Pemprov dan
Pemkot Serang belum tertandatangani
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 146
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
3. Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Konservasi Keanekaragaman
Hayati
3 lokasi 25.000.000
24.700.000 98,80 3 lokasi 300.000
300.000
sisa kontrak
4. Pemantauan dan Pengawasan Pemanfaatan SDA
3 lokasi 15.000.000
14.800.000 98,67 3 lokasi 200.000
200.000
sisa kontrak
5. Pembinaan Adaptasi dan Migrasi Perubahan Iklim
22 desa 468.150.000 465.868.500 99,51 22 desa 1.981.500 500.000
2.481.500
sisa kontrak, perlengkapan peserta, uang saku, mamin,
perjadin,
6. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Emisi GRK Sektor Limbah
2 dokumen 98.630.000 98.325.040 99,69 2 dokumen
104.960 104.960
sisa transport
35. Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
100% 1.654.000.000 1.579.144.695 95,47 100% 100 59.677.705 15.177.600
74.855.305
1. Pembinaan
Pengelolaan Sampah
8 lembaga
1.404.000.000
1.350.530.337 96,19 8
lembaga
38.676.063
14.793.600
53.469.663
sisa kontrak,
belanja jasa kebersihan, perjalanan dinas luar daerah, uang saku, promosi dan publikasi, sewa sarana mobilitas
darat, belanja bbm.
2. Penyusunan Dokumen Perencanaan
1 dokumen 100.000.000
97.661.000 97,66 1 dokumen
1.955.000 384.000
2.339.000
perjalanan dinas luar daerah dan uang saku
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 147
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
Penenganan Sampah dan Limbah B3
3. Pemantauan dan Pembinaan
Pengelolaan Limbah B3
100 industri
150.000.000
130.953.358 87,30 100 industri
19.046.642 19.046.642
belanja perjalanan dinas
dalam daerah
36. Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
100% 503.000.000 497.851.300 98,98 100% 100 1.463.500
3.685.200
5.148.700
1. Pemantauan Kualitas Air
(Sungai, Laut, Danau)
1 Laut 122.286.000 121.592.500 99,43 1 Laut 205.500 488.000
693.500
sisa kontrak dan sisa sewa
perahu
2. Pemantauan Kualitas Udara Ambien
32 lokasi 128.500.000 127.586.300 99,29 32 lokasi 894.500 19.200
913.700
sisa kontrak dan sisa transport
3. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengendalian
Pencemaran Lingkungan
1 dokumen 140.000.000
136.830.000 97,74 1 dokumen
3.170.000
3.170.000
sisa kontrak
4. Pembinaan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Terhadap Pelaku Usaha Kegiatan
30 industri 102.414.000 102.052.000 99,65 30 industri
354.000 8.000
362.000
sisa kontrak, perjadin
5. Pemantauan Kerusakan Situ/Danau
1 dokumen 9.800.000
9.790.500 99,90 1 dokumen
9.500 9.500
sisa tansport
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 148
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
37. Peningkatan Jaminan
Mutu Laboratorium Lingkungan
100% 275.000.000 260.514.426 94,73 100% 100 14.421.474
64.100
14.485.574
1. Akreditasi/ Surveilan
Laboratorium Lingkungan
25 parameter
/ 1 dokumen
106.280.000 103.697.622 97,57 25 paramete
r / 1 dokumen
2.195.878 64.100
2.259.978
Sisa Transport, sewa
penginapan
2. Pembinaan Jaminan Mutu Lab. Lingkungan
100 orang 168.720.000 156.816.804 92,95 100 orang 12.225.596 12.225.596
Sisa Transport narasumber, uang saku dan penginapan
38. Pengujian dan Analisa Laboratorium
Lingkungan
100% 682.900.000 653.594.222 95,71 100% 100 4.417.578 24.888.200
29.305.778
1. Pengujian dan Analisa Sample Uji
174 sampel 644.785.000 617.410.222 95,75 174 sampel
2.486.578 24.888.200
27.374.778
efiseinsi kontrak, sisa transport
2. Pembinaan Pengujian dan Analisa Lab. Lingkungan
2 kali 38.115.000 36.184.000 94,93 2 kali 1.931.000 1.931.000
Sisa Transport Narasumber, sisa transport perjalanan dinas
39. Pemanfaatan hutan
dan penatausahaan hasil hutan
100% 725.000.000 717.570.000 98,98 100% 100 4.620.000
2.810.000
7.430.000
1. Pengelolaan Usaha Hutan Rakyat Berbasis Industri
10 kelompok
547.370.000 540.820.000 98,80 10 kelompok
3.750.000 2.800.000
6.550.000
Sisa Kontrak, sisa perjalanan dinas dan sisa narasumber
2. Penatausahaan Hasil Hutan
3 dokumen 177.630.000 176.750.000 99,50 3 dokumen
870.000 10.000
880.000
Sisa Kontrak, sisa perjalanan
dinas dan sisa narasumber
40. Perencanaan dan Penatagunaan Hutan
100% 515.000.000 508.243.227 98,69 100% 100 6.266.773 490.000
6.756.773
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 149
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
1. Perencanaan Hutan
6 dokumen 376.750.000 371.664.700 98,65 6 dokumen
4.595.300 490.000
5.085.300
sisa kontrak, perjadin, narasumber
2. Pemantapan Kawasan Hutan
6 kawasan 138.250.000 136.578.527 98,79 6 kawasan
1.671.473 1.671.473
sisa perjadin, narsum
41. Pengembangan Aneka Usaha dan Promosi Kehutanan
100% 606.250.000 594.167.500 98,01 100% 100 3.082.500 9.000.000
12.082.500
1. Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan
2 kelompok 198.127.000 197.213.000 99,54 2 kelompok
614.000 614.000
sisa transport Perjalanan Dinas
2. Pengembangan Kawasan Bambu
Terpadu
75 orang 67.388.000 65.340.000 96,96 75 orang 2.348.000 -
2.348.000
sisa transport Perjalanan
Dinas
3. Promosi Anke Usaha Kehutanan
2 event 340.735.000 331.614.500 97,32 2 event 120.500 9.000.000
9.120.500
sisa kontrak dekorasi pameran
42. Konservasi SDA dan Ekosistem
100% 600.000.000 593.685.807 98,95 100% 100 2.592.860 3.721.333
6.314.193
1. Pemulihan kawasan konservasi (Luar
Kawasan) yang terdegradasi
1 unit 62.995.000 61.383.500 97,44 1 unit 401.500 1.210.000
1.611.500
Sisa Perjalanan Dinas dan Sisa Kontrak
2. Pembinaan Lembaga Konservasi Tumbuhan dan Satwa Liar
1 unit 15.226.000 15.153.000 99,52 1 unit 573.000 573.000
Sisa Perjalanan Dinas
3. Pengelolaan Data
dan informasi Kawasan Ekosistem Esensial
1 dokumen 21.741.000 21.398.000 98,42 1
dokumen
343.000
343.000
Sisa Perjalanan
Dinas
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 150
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
4. Pembinaan Masyarakat Daerah Penyangga Kawasan Konservasi
8 kelompok 409.726.000 406.686.707 99,26 8 kelompok
270.000 2.319.333
2.589.333
Sisa Perjalanan Dinas dan Sisa Kontrak
5. Perencanaan Pemantapan Taman Kehati Banten
1 dokumen 50.000.000
49.808.000 99,62 1 dokumen
192.000
192.000
Sisa Kontrak
6. Perencanaan Pembentukan Lembaga Konservasi Exsitu
1 dokumen 40.312.000 39.256.600 97,38 1 dokumen
1.005.360 1.005.360
Sisa Perjalanan Dinas
43. Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
100% 650.000.000 626.425.600 96,37 100% 100 23.113.400 461.000
23.574.400
1. Penyusunan Data dan Informasi Kelembagaan Kelompok Tani Hutan
1 dokumen 25.000.000
25.000.000 100,00 1 dokumen
- -
2. Pengembangan
Kelembagaan dan Peningkatan Kapasitas Kelompok Tani Hutan Kab. Serang, Pdg, Lebak
40
kelompok
375.090.000 362.161.500 96,55 40
kelompok
12.467.500
461.000
12.928.500
Belanja bahan
percontohan (sisa Kontrak), belanja perjalanan dinas dalam dan luar daerah, belanja narasumber
3. Peningkatan
Kapasitas SDM dan Pembinaan Kader Konservasi dan Pecinta Alam
100 orang 51.730.000 48.820.000 94,37 100 orang 2.910.000
2.910.000
belanja
perjalanan dinas dalam dan luar daerah, honor narasumber
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 151
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
4. Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluh Kehutanan
138 orang 193.180.000 186.447.100 96,51 138 orang 6.732.900 6.732.900
belanja perjalanan dinas dalam dan luar daerah, honor narasumber
5. Peningkatan Peran Serta dan usaha ekonomi Produktif kehutanan di sekitar hutan
5 kelompok 5.000.000
3.997.000 79,94 5 kelompok
1.003.000 1.003.000
belanja perjalanan dinas dalam daerah
44. Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial
(DAK)
100% 1.407.545.000 1.396.086.000 99,19 100% 100 - 11.459.000
11.459.000
1. Pengembangan Hutan Rakyat
500 Hektar 1.407.545.000 1.396.086.000 99,19 500 Hektar
11.459.000
11.459.000
Sisa kontrak/efisiensi
45. Pengelolaan DAS dan
Rehabilitasi Hutan dan Lahan
100% 900.000.000 861.882.760 95,76 100% 100 34.949.240
3.168.000
38.117.240
1. Perencanaan Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi
Lahan
1 dokumen 50.000.000
49.940.000 99,88 1 dokumen
192.000
192.000
sisa kontrak
2. Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kawasan Fungsi Lindung dan Gerakan Penanaman Pohon
2 Hektar 600.000.000
562.782.760 93,80 2 Hektar 34.949.240 1.970.000
36.919.240
Sisa Kontrak, Narasumber , ceremonial HMPI
3. Rehabilitasi
Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS)
1 DAS
100.000.000
100.000.000
100,00 1 DAS -
166.000
166.000
sisa kontrak
4. Penghiajaun Lingkungan
1400 batang
100.000.000
99.160.000 99,16 1400 batang
840.000
840.000
sisa kontrak
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 152
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
mendukung Ruang Terbuka Hijau (RTH)
5. Pembinaan Forum DAS
2 forum 50.000.000
50.000.000
100,00 2 forum - -
-
46. Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan
100% 742.465.000 706.473.998 95,15 100% 100 10.559.677 25.431.325
35.991.002
1. Penyediaan Bibit Tanaman Hutan dan MPTS
125000 batang
516.120.000 487.228.998 94,40 125000 batang
3.459.677 25.431.325 28.891.002
Efisiensi Kontrak, Akomodasi tiket pesawat
2. Penelusuran
Sumber Benih unggul
1 unit
50.000.000
43.900.000 87,80 1 unit 6.100.000
-
6.100.000
efisiensi dari
anggaran akomodasi
3. Pembinaan Pengelolaan Perbenihan tanaman hutan dan MPTS
90 orang 65.495.000 64.495.000 98,47 90 orang 1.000.000 1.000.000
honor narasumber
4. Identifikasi Tanaman Hutan
Endemik Banten
1 jenis 44.000.000
44.000.000 100,00 1 jenis - -
5. Pembangunan dan Pemeliharaan Kebun Sumber Benih Tanaman Hutan Unggul
3 unit 36.880.000 36.880.000 100,00 3 unit - -
6. Monitoring dan Evaluasi enyaluran
Bibit Tanaman Kehutanan dan MPTS
8 kab/kota 29.970.000 29.970.000 100,00 8 kab/kota
- -
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 153
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
47. Sertifikasi dan
Proteksi Peredaran Benih Tanaman Hutan
100% 160.000.000 157.277.920 98,30 100% 100 2.722.080 -
2.722.080
1. Sertifikasi Bibit atau Benih
Tanaman Hutan dan MPTS
10500 batang
65.450.000 62.727.920 95,84 10500 batang
2.722.080 2.722.080
Sisa penginapan dan transport
2. Pembinaan Pengada, Pengedar Benih/ Bibit Tanaman Hutan
30 orang 26.501.000 26.501.000 100,00 30 orang - -
3. Pengawasan Benih Tanaman Hutan
5 Jenis benih
38.959.000 38.959.000 100,00 5 Jenis benih
- -
4. Peningkatan Kapasitas SDM Pengawas Benih Tanaman Kehutanan
5 orang 20.721.000 20.721.000 100,00 5 orang - -
5. Penyediaan Srana Prasarana Sertifikasi Benih atau Bibit
Tanaman Hutan
2 unit 8.369.000 8.369.000 100,00 2 unit - -
48. Perlindungan dan
Rehabilitasi Tahura Banten
100% 271.000.000 269.005.000 99,26 100% 100 980.000
1.015.000
1.995.000
1. Perlindungan Kawasan Tahura
5% 91.000.000
90.020.000 98,92 5% 980.000 980.000
sisa transport perjalanan dinas
2. Rehabilitasi Kawasan Tahura
12,5 Hektar
150.000.000
148.985.000 99,32 12,5 Hektar
1.015.000
1.015.000
Sisa kontrak belanja bibit
3. Penyediaan Koleksi Spesies Lokal/ Endemik / Langka/ Terancam Punah
1 dokumen 30.000.000
30.000.000
100,00 1 dokumen
- -
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 154
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
49. Pengembangan dan
Pemanfaatan Tahura Banten
100% 361.000.000 332.701.598 92,16 100% 100 7.808.000
20.490.402
28.298.402
1. Peningkatan Kunjungan Tahura
39500 orang
80.000.000
78.795.500 98,49 39551 orang
1.204.500
1.204.500
sisa kontrak belanja
konsultansi perencanaan pembuatan profile tahura
2. Sarana dan Prasarana Pemenfaatan Wisata
3 dokumen 281.000.000
253.906.098 90,36 3 dokumen
7.808.000 19.285.902
27.093.902
sisa kontrak konsultansi Perencanaan Penyusunan
DED Puteran, Perencanaan Penyusunan Site plan Curug Gendang transport perjalanan dinas, pengadaan
bangunan gedung untuk pos jaga, pembuatan bilboard
50. Pengawasan dan
Pengendalian Sumber Daya Hutan pada
Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
100% 325.000.000 301.195.000 92,68 100% 100 22.885.000
920.000
23.805.000
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 155
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
1. Penyusun Perencanaan dan Rancangan Teknis
23 dokumen
125.000.000
124.080.000 99,26 23 dokumen
920.000
920.000
sisa kontrak
2. Pengawasan dan Pengendalian
Peredaran Hasil Hutan Kayu
1 dokumen 153.000.000
137.495.000 89,87 1 dokumen
15.700.000 15.700.000
sisa perjalanan dinas,
narasumber, belanja penggandaan
3. Pengawasan dan Pengendalian Tumbuhan dan Satwa Liar yang Tidak dilindungi
1 dokumen 47.000.000
39.620.000 84,30 1 dokumen
7.185.000 7.185.000
sisa perjalanan dinas, belanja penggandaan
51. Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat pada Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
100% 1.478.716.000 1.434.005.584 96,98 100% 100 3.340.000 41.370.416
44.710.416
1. Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial
24 kelompok
1.073.780.000 1.039.609.089 96,82 24 kelompok
34.170.911
34.170.911
sisa kontrak
2. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar Hutan
5 kelompok 237.876.000 230.676.495 96,97 5 kelompok
7.199.505
7.199.505
sisa kontrak
3. Monitoring dan Evaluasi Penyuluhan
4 dokumen 167.060.000 163.720.000 98,00 4 dokumen
3.340.000 3.340.000
Narasumber ess II diganti ess III, efisiensi makan dan minum
52. Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Hutan pada Cabang Dinas LHK
100% 380.600.000 364.935.000 95,88 100% 100 14.300.000 1.365.000
15.665.000
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 156
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
Wilayah Lebak dan
Tangerang
1. Penyusunan Perencanaan dan
Rancangan Teknis
20 dokumen
96.100.000
94.840.000 98,69 20 dokumen
700.000 1.140.000
1.840.000
sisa kintrak dan perjalanan dinas
2. Pengawasan dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu
40 industri 46.900.000
46.700.000 99,57 40 industri
-
3. Pengawasan dan Pengendalian
Industri Kehutanan
40 industri 103.140.000 96.465.000 93,53 40 industri
4.900.000 125.000
5.025.000
Sisa Anggaran Perjalanan
Dinas dan Honor Narasumber
4. Pengawasan dan Pengendalian peredaran pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar yang
tidakdilindungi
40 penangkar
33.290.000 28.480.000 85,55 40 penangka
r
5.410.000 5.410.000
Sisa Anggaran Perjalanan Dinas dan Honor Narasumber
5. Pengawasan dan Pengendalian Perlindungan dan Pengamanan Hutan
40 orang 54.270.000 52.080.000 95,96 40 orang 3.120.000 3.120.000
Sisa Anggaran Perjalanan Dinas dan Honor Narasumber
6. Pengawasan dan Pengendalian
Kebakaran Hutan dan Lahan
40 orang 46.900.000
46.370.000 98,87 40 orang 170.000 100.000
270.000
Sisa kontrak, Perjalanan
Dinas
53. Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat pada
100% 1.154.400.000 1.108.173.800 96,00 100% 100 1.310.000 44.916.200
46.226.200
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 157
No Kegiatan/ Tolok Ukur Target Kinerja
Pagu Anggaran Perubahan (Rp)
Realisasi Anggaran Realisasi Kinerja
Fisik (%)
Sisa Anggaran Jumlah Silpa
(Rp) Keterangan
Rp % Anggaran Tidak Digunakan (Rp)
Sisa Kontrak (Rp)
Cabang Dinas LHK
Wilayah Lebak dan Tangerang
1. Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan
Sosial
640.000 bibit
800.000.000
760.386.000 95,05 640.000 bibit
38.304.000
38.304.000
Sisa Kontrak
2. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar Hutan
4 KTH 320.000.000
313.387.800 97,93 4 KTH 6.612.200
6.612.200
Sisa Kontrak
3. Monitoring dan Evaluasi Penyuluhan
12 bulan 34.400.000
34.400.000 100,00 12 bulan 1.310.000 1.310.000
sisa perjalanan dinas
JUMLAH 68.885.813.000 65.410.876.021 94,96 99,92 3.098.815.152 376.121.827
3.474.936.979
5,04
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 158
4.4 Permasalahan dan Solusi dalam pelaksanaan penyerapan
anggaran
4.4.1 Permasalahan
Secara umum permasalahan/sisa anggaran dalam penyerapan
anggaran pada kegiatan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten Tahun Anggaran 2019 antara lain untuk Belanja
Tidak Langsung sebagian besar berasal dari sisa gaji pokok
sertaTunjangan dan Tambahan penghasilan PNS dikarenakan
adanya pegawai /ASN yang memasuki usia pensiun.
Secara umum permasalahan/sisa anggaran dalam penyerapan
anggaran Belanja Langsung pada kegiatan Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2019
sebagian besar berasal dari sisa kontrak pengadaan barang dan
jasa (efisiensi kontrak), sisa transport/penginapan/perjalanan
dinas, sisa biaya makan/minum, honor narasumber , Sisa BBM,
listrik/internet dan uang saku peserta kegiatan serta pada
kegiatan pemeliharaan lingkungan hidup terkait pengembangan
pusat mangrove masih terkendala karena belum
terealisasikannya MoU (Perjanjian Kerjasama) terkait
penyediaan lahan dikota serang yang akan digunakan sebagai
lahan pengembangan mangrove center di Provinsi Banten
4.4.1 Solusi
Secara umum Solusi yang perlu dilaksanakan terkait penyerapan
anggaran antara lain proses persiapan yang lebih baik lagi dalam
perencanaan pengadaan barang dan jasa dan pelaksanaanya,
serta meminimalisir terjadinya anggaran yang tidak diserap
LKPj Tahun 2019 | Bab IV, hal. 159
dengan mengoptimalkan proses perencanaan anggaran yang
lebih baik. serta selanjutnya melaksanakan tindaklanjut
pelaksanaan Perjanjian Kerjasama (MoU) antara Pemerintah
Provinsi Banten dengan Pemerintah Kota Serang terkait
pengadaan lahan Pengelolaan Pusat Mangrove Daerah Provinsi
Banten
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 160
BAB V
PENYELENGARAAN URUSAN
PEMERINTAH DAERAH
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
PROVINSI BANTEN 2019
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 161
BAB V
PENYELENGGARAAN URUSAN
PEMERINTAH DAERAH
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten telah
menyelenggarakan dua bidang urusan pemerintah daerah terdiri
dari satu urusan wajib dan satu urusan pilihan , yaitu : (a)
urusan wajib bukan pelayanan dasar Bidang Lingkungan
hidup, (b) Urusan Pilihan Bidang Kehutanan.
5.1. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Lingkungan
Hidup
Urusan wajib bukan bukan pelayanan dasar bidang lingkungan
hidup dilaksanakan melalui dua program yaitu Program
Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Program Tata Kelola
Pemerintahan, adapun pagu dan realisasi anggaran urusan wajib
bukan pelayanan dasar bidang lingkungan hidup sebagaimana
tabel berikut ini :
Tabel 5.1 Pagu dan Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Lingkungan Hidup TA 2019
No Uraian Urusan, Bidang
(Prog/Keg) Anggaran (Rp)
Realisasi Sisa Anggaran
(Rp) (Rp) % Fisik %
1 2 3 4 5 6 7
I Urusan Wajib Bukan
Pelayanan Dasar
Bidang Lingkungan Hidup 19.027.837.000 18.366.324.038 96,52% 99,89 661.512.962
A
PROGRAM TATA
KELOLA
PEMERINTAHAN
13.672.937.000 13.305.458.805 97,31% 100 367.478.195
1
PENYUSUNAN
LAPORAN KINERJA
KEUANGAN DAN
NERACA ASET
64.000.000 64.000.000 100% 100 0
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 162
No Uraian Urusan, Bidang
(Prog/Keg) Anggaran (Rp)
Realisasi Sisa Anggaran
(Rp) (Rp) % Fisik %
1 2 3 4 5 6 7
2
PERENCANAAN,
EVALUASI DAN
PELAPORAN
295.000.000 282.861.350 95.89% 100 12.138.650
3
PENGADAAN SARANA
DAN PRASARANA
KANTOR
481.000.000 476.160.900 98,99% 100 4.839.100
4
PEMELIHARAAN
SARANA DAN
PRASARANA KANTOR
1.665.516.000 1.636.817.784 98,28% 100 28.698.216
5
PENYEDIAAN BARANG
DAN JASA
PERKANTORAN
6.291.321.000 6.134.683.382 97,51% 100 156.637.618
6 PENINGKATAN
KAPASITAS APARATUR 113.000.000 113.000.000 100% 100 0
7
RAPAT KOORDINASI
KEDALAM DAN
KELUAR DAERAH
200.000.000 199.812.750 99.91% 100 187.250
8
PENINGKATAN
PENGELOLAAN
KEARSIPAN DAN
PELAYANAN
PERPUSTAKAAN
30.000.000 30.000.000 100% 100 0
9
PENYEDIAAN DATA
PEMBANGUNAN
SEKTORAL
168.000.000 166.163.000 98,91% 100 1.837.000
10
PENGADAAN SARANA
PRASARANA KANTOR
PADA UPT
LABORATORIUM
LINGKUNGAN
1.137.021.400 1.112.869.100 97,88% 100 24.152.300
11
PEMELIHARAAN
SARANA DAN
PRASARANA KANTOR
PADA UPT
LABORATORIUM
LINGKUNGAN
609.925.000 606.713.859 99,47% 100 3.211.141
12
PENYEDIAAN BARANG
DAN JASA
PERKANTORAN PADA
UPT LABORATORIUM
LINGKUNGAN
457.353.600 444.577.000 97,21% 100 12.776.600
13
RAPAT KOORDINASI
KEDALAM DAN
KELUAR DAERAH PADA
UPT LABORATORIUM
LINGKUNGAN
20.000.000 19.970.783 99,85% 100 29.217
14
PENGADAAN SARANA
PRASARANA KANTOR
PADA UPTD
SERTIFIKASI DAN
PERBENIHAN
TANAMAN HUTAN
50.000.000 47.195.297 94,39% 100 2.804.703
15
PEMELIHARAAN
SARANA PRASARANA
KANTOR PADA UPTD
SERTIFIKASI DAN
PERBENIHAN
TANAMAN HUTAN
120.000.000 110.772.440 92,31% 100 9.227.560
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 163
No Uraian Urusan, Bidang
(Prog/Keg) Anggaran (Rp)
Realisasi Sisa Anggaran
(Rp) (Rp) % Fisik %
1 2 3 4 5 6 7
16
PENYEDIAAN SARANA
PRASARANA KANTOR
PADA UPTD
SERTIFIKASI DAN
PERBENIHAN
TANAMAN HUTAN
194.360.000 177.341.679 91,24% 100 17.018.321
17
RAPAT KOORDINASI
KEDALAM DAN
KELUAR DAERAH PADA
UPTD SERTIFIKASI DAN
PERBENIHAN
TANAMAN HUTAN
25.640.000 24.576.000 95,85% 100 1.064.000
18
PENGADAAN SARANA
PRASARANA KANTOR
PADA CABANG DINAS
LHK WILAYAH LEBAK
DAN TANGERANG
107.700.000 91.440.500 84,90% 100 16.259.500
19
PEMELIHARAAN
SARANA DAN
PRASARANA KANTOR
PADA CABANG DINAS
LHK WILAYAH LEBAK
DAN TANGERANG
110.100.000 105.997.500 96,27% 100 4.102.500
20
PENYEDIAAN BARANG
DAN JASA
PERKANTORAN PADA
CABANG DINAS LHK
WILAYAH LEBAK DAN
TANGERANG
460.000.000 423.570.542 92,08% 100 36.429.458
21
RAPAT KOORDINASI
KEDALAM DAN
KELUAR DAERAH PADA
CABANG DINAS LHK
WILAYAH LEBAK DAN
TANGERANG
55.000.000 54.910.000 99,84% 100 90.000
22
PENGADAAN SARANA
PRASARANA KANTOR
PADA CABANG DINAS
LHK WILAYAH
PANDEGLANG, SERANG
DAN CILEGON
70.000.000 64.103.800 91,58% 100 5.896.200
23
PEMELIHARAAN
SARANA DAN
PRASARANA KANTOR
PADA CABANG DINAS
LHK WILAYAH
PANDEGLANG, SERANG
DAN CILEGON
130.000.000 129.851.800 99,89% 100 148.200
24
PENYEDIAAN BARANG
DAN JASA
PERKANTORAN PADA
CABANG DINAS LHK
WILAYAH
PANDEGLANG, SERANG
DAN CILEGON
325.000.000 320.823.708 98,71% 100 4.176.292
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 164
No Uraian Urusan, Bidang
(Prog/Keg) Anggaran (Rp)
Realisasi Sisa Anggaran
(Rp) (Rp) % Fisik %
1 2 3 4 5 6 7
25
RAPAT KOORDINASI
KEDALAM DAN
KELUAR DAERAH PADA
CABANG DINAS LHK
WILAYAH
PANDEGLANG, SERANG
DAN CILEGON
45.000.000 42.350.000 94,11% 100 2.650.000
26
PENGADAAN SARANA
PRASARANA KANTOR
PADA UPTD
PENGELOLAAN TAMAN
HUTAN RAYA BANTEN
(TAHURA)
135.000.000 127.389.600 94,36% 100 7.610.400
27
PEMELIHARAAN
SARANA DAN
PRASARANA KANTOR
PADA UPTD
PENGELOLAAN TAMAN
HUTAN RAYA BANTEN
(TAHURA)
155.000.000 150.223.000 96,62% 100 4.777.000
28
PENYEDIAAN BARANG
DAN JASA
PERKANTORAN PADA
UPTD PENGELOLAAN
TAMAN HUTAN RAYA
BANTEN (TAHURA)
138.000.000 128.089.131 92,82% 100 9.910.869
29
RAPAT KOORDINASI
KEDALAM DAN
KELUAR DAERAH PADA
UPTD PENGELOLAAN
TAMAN HUTAN RAYA
BANTEN (TAHURA)
20.000.000 19.193.900 95,97% 100 806.100
B
PROGRAM
PENGENDALIAN
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
5.354.900.000 5.060.865.233 94,51% 99,48 294.034.767
30
PENGENDALIAN
PENCEMARAN DAN
KERUSAKAN
LINGKUNGAN HIDUP
503.000.000 497.851.300 98,98% 100 5.148.700
31
PENGELOLAAN
SAMPAH DAN LIMBAH
B3
1.654.000.000 1.579.144.695 95,47% 100 74.855.305
32 PEMELIHARAAN
LINGKUNGAN HIDUP 810.000.000 702.293.040 86,70% 95,83 107.706.960
33
PERENCANAAN DAN
PENGKAJIAN DAMPAK
LINGKUNGAN HIDUP
330.000.000 327.884.000 99,36% 100 2.116.000
34
PELAYANAN
PENGADUAN DAN
PENEGAKAN HUKUM
355.000.000 322.330.350 90,80% 100 32.669.650
35
PENINGKATAN
KAPASITAS
LINGKUNGAN HIDUP
745.000.000 717.253.200 96,28% 100 27.746.800
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 165
No Uraian Urusan, Bidang
(Prog/Keg) Anggaran (Rp)
Realisasi Sisa Anggaran
(Rp) (Rp) % Fisik %
1 2 3 4 5 6 7
36
PENINGKATAN
JAMINAN MUTU
LABORATORIUM
LINGKUNGAN
275.000.000 260.514.426 94,73% 100 14.485.574
37
PENGUJIAN DAN
ANALISA
LABORATORIUM
LINGKUNGAN
682.900.000 653.594.222 95,71% 100 29.305.778
➢ Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan
1. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
Kegiatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Hidup, Cakupan kegiatannya meliputi : Pemantauan Kualitas Air
(Sungai, Laut, Danau), Pemantauan Kualitas Udara Ambient,
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengendalian Pencemaran
Lingkungan, Pembinaan Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Terhadap Pelaku Usaha Kegiatan, Pemantauan
Kerusakan Situ/Danau.
Pagu Anggaran Kegiatan Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup adalah sebesar Rp. 503.000.000,-
Realisasi keuangannya sebesar Rp. 497.851.300,- (98,98%)
terdapat efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar
Rp.5.148.700,- Terdiri dari Rp. 1.463.500,-. (Sisa Anggaran
tidak digunakan ) dan Rp. 3.685.200,- (sisa efisiensi kontrak)
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100%, dengan
Realisasi indikator kinerjanya berupa terlaksananya pemantauan
kualitas air dan udara serta tersusunnya kebijakan dan strategi
pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan mencapai
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 166
100%, terdiri dari : Pemantauan Kualitas Air (Sungai, Laut,
Danau) sebanyak 1 lokasi (laut), Pemantauan Kualitas Udara
Ambient sebanyak 32 lokasi, Penyusunan Dokumen Perencanaan
Pengendalian Pencemaran Lingkungan sebanyak 1 dokumen,
Pembinaan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Terhadap
Pelaku Usaha Kegiatan sebanyak 30 Industri, Pemantauan
Kerusakan Situ/Danau sebanyak 1 dokumen.
2. Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
Kegiatan Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Cakupan
kegiatannya meliputi : Pembinaan Pengelolaan Sampah,
Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanganan Sampah dan
Limbah B3, Pemantauan dan Pembinaan Pengelolaan Limbah B3
Pagu Anggaran Kegiatan Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
adalah sebesar Rp. 1.654.000.000,- Realisasi keuangannya
sebesar Rp. 1.579.144.695,- (95,47%) terdapat efisiensi/sisa
anggaran yang tidak digunakan sebesar Rp. 74.855.305,-. (sisa
Anggaran tidak digunakan Rp. 59.677.705,- dan efisiensi sisa
kontrak pengadaan Rp. 15.770.600,-)
Secara fisik Realisasi kegiatan Pengelolaan Sampah dan Limbah
B3 telah mencapai 100%, dengan indikator kinerjanya :
Terlaksananya Pemantauan dan pembinaan terhadap
pengelolaan sampah, B3 dan limbah B3 mencapai 100%, terdiri
dari : Pembinaan Pengelolaan Sampah sebanyak 8 lembaga,
Penyusunan Dokumen Perencanaan Penanganan Sampah dan
Limbah B3 sebanyak 1 dokumen, Pemantauan dan Pembinaan
Pengelolaan Limbah B3 sebanyak 100 industri
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 167
3. Pemeliharaan Lingkungan Hidup
Kegiatan pemeliharaan lingkungan hidup Cakupan kegiatannya
meliputi : Penyusunan Data dan Informasi Keanekaragaman
Hayati, Pembentukan Pusat Mangrove Provinsi Banten,
Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Konservasi
Keanekaragaman Hayati, Pemantauan dan Pengawasan
Pemanfaatan SDA, Pembinaan Adaptasi dan Migrasi Perubahan
Iklim, Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Emisi GRK Sektor
Limbah
Pagu Anggaran Kegiatan pemeliharaan lingkungan hidup adalah
sebesar Rp. 810.000.000,- Realisasi keuangannya sebesar Rp.
702.293.040,- (86,70%) terdapat efisiensi/sisa anggaran
yang tidak digunakan sebesar Rp. 107.706.960,-. (sisa
anggaran tidak digunakan Rp. 106.706.960,- dan efisiensi sisa
kontrak pengadaan Rp. 1.000.000,-)
Secara fisik Kegiatan pemeliharaan lingkungan hidup telah
mencapai 95,83%, dengan target indikator kinerjanya
Terlaksanannya pemantauan dan pengawasan pelaksanaan
konservasi keanekaragaman hayati serta evaluasi dan pelaporan
emisi GRK sektor limbah mencapai 100%, terdiri dari :
Penyusunan Data dan Informasi Keanekaragaman Hayati
sebanyak 1 dokumen, Pembentukan Pusat Mangrove Provinsi
Banten sebanyak 3 dokumen, Pemantauan dan Pengawasan
Pelaksanaan Konservasi Keanekaragaman Hayati sebanyak 3
lokasi, Pemantauan dan Pengawasan Pemanfaatan SDA sebanyak
3 lokasi, Pembinaan Adaptasi dan Migrasi Perubahan Iklim
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 168
sebanyak 22 desa, Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Emisi
GRK Sektor Limbah sebanyak 2 dokumen.
4. Perencanaan dan Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup
Kegiatan Perencanaan dan Pengkajian Dampak Lingkungan
Hidup, Cakupan kegiatannya meliputi : Kajian Lingkungan Hidup
Strategis, Penyusunan Dokumen Perencanaan Pemanfaatan dan
Kinerja Pengelolaan Lingkungan, Pembinaan Tata Laksana
Penilaian Dokumen Lingkungan dan Penerbitan Izin Lingkungan.
Pagu Anggaran Kegiatan Perencanaan dan Pengkajian Dampak
Lingkungan Hidup adalah sebesar Rp. 330.000.000,- Realisasi
keuangannya sebesar Rp. 327.884.000,- (99,36%) terdapat
efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar Rp.
2.116.000,-. (sisa anggaran yang tidak digunakan Rp. 556.000,-
dan efisiensi sisa kontrak pengadaan Rp. 1.560.000,-)
Secara fisik kegiatan Perencanaan dan Pengkajian Dampak
Lingkungan Hidup telah mencapai 100%, dengan indikator
kinerja Tersusunnya Dokumen Perencanaan dan Kajian Dampak
Lingkungan mencapai 100%, terdiri dari : Kajian Lingkungan
Hidup Strategis sebanyak 1 dokumen, Penyusunan Dokumen
Perencanaan Pemanfaatan dan Kinerja Pengelolaan Lingkungan
sebanyak 5 dokumen, Pembinaan Tata Laksana Penilaian
Dokumen Lingkungan dan Penerbitan Izin Lingkungan
sebanyak 2 dokumen.
5. Pelayanan Pengaduan dan Penegakan Hukum
Kegiatan Pelayanan Pengaduan dan Penegakan Hukum, Cakupan
kegiatannya meliputi : Penanganan Kasus-Kasus Akibat Dugaan
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 169
Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Pengawasan dan Pengendalian Tidak Langsung
Terhadap Ketaatan Pelaku Usaha dan/atau Kegiatan Dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Pagu Anggaran Kegiatan Pelayanan Pengaduan dan Penegakan
Hukum adalah sebesar Rp. 355.000.000,- Realisasi
keuangannya sebesar Rp. 322.330.350,- (90,80%) terdapat
efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar Rp.
32.669.650,-. (sisa anggaran yang tidak digunakan Rp.
12.912.000,- dan sisa efisien kontrak sebesar Rp. 19.757.650,-)
Secara fisik kegiatan Pelayanan Pengaduan dan Penegakan
Hukum telah mencapai 100%, dengan indikator kinerja
Terlaksananya tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat
pencemaran dan perusakan LH serta pengawasan terhadap usaha
yang memiliki ijin Lingkungan mencapai 100%. terdiri dari :
Penanganan Kasus-Kasus Akibat Dugaan Pencemaran dan/atau
Perusakan Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebanyak 100%,
Pengawasan dan Pengendalian Tidak Langsung Terhadap
Ketaatan Pelaku Usaha dan/atau Kegiatan Dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup sebanyak 100 usaha/ industri
6. Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Cakupan
kegiatannya meliputi : Pembinaan Sekolah Peduli dan Berbudaya
Lingkungan, Pembinaan dan Penilaian Kota Berwawasan
Lingkungan di Provinsi Banten, Pemberdayaan pada Pemerhati
Lingkungan dan Masyarakat Hukum Adat.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 170
Pagu Anggaran Kegiatan Peningkatan Kapasitas Lingkungan
Hidup adalah sebesar Rp. 745.000.000,- Realisasi
keuangannya sebesar Rp. 717.253.200,- (91,79%) terdapat
efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar Rp.
27.746.800,-. (sisa anggaran yang tidak digunakan Rp.
21.300.000,- dan sisa efisiensi kontrak Rp. 6.446.800,- )
Secara fisik kegiatan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
telah mencapai 100%, dengan indikator kinerja Terlaksananya
pembinaan pada sekolah, pemerhati lingkungan dan MHA serta
penilaian kota berwawasan lingkungan mencapai 100%, terdiri
dari : Pembinaan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan
sebanyak 25 sekolah, Pembinaan dan Penilaian Kota Berwawasan
Lingkungan di Provinsi Banten sebanyak 7 kab/kota,
Pemberdayaan pada Pemerhati Lingkungan dan Masyarakat
Hukum Adat sebanyak 2 saka (stuan karya) / 8 kwarcab (256
orang).
7. Peningkatan Jaminan Mutu Laboratorium Lingkungan
Kegiatan Peningkatan Jaminan Mutu Laboratorium Lingkungan,
Cakupan kegiatannya meliputi : Akreditasi/Surveilans
Laboratorium Lingkungan sebanyak, dan Pembinaan Jaminan
Mutu Laboratorium Lingkungan.
Pagu Anggaran Kegiatan Peningkatan Jaminan Mutu
Laboratorium Lingkungan adalah sebesar Rp. 275.000.000,-
Realisasi keuangannya sebesar Rp. 260.514.426,- (94,73%)
terdapat efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar
Rp. 14.485.574,-. (sisa anggaran yang tidak digunakan Rp.
14.421.474,- dan sisa efisiensi kontrak Rp. 64.100,-)
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 171
Secara fisik kegiatan Peningkatan Jaminan Mutu Laboratorium
Lingkungan telah mencapai 100%, dengan indikator kinerja
Terlaksananya pembinaan jaminan mutu Laboratorium
Lingkungan melalui Uji Profisiensi sebanyak 40 parameter
mencapai 100%, terdiri dari : Akreditasi/Surveilans
Laboratorium Lingkungan sebanyak 25 parameter / 1 dokumen,
Pembinaan Jaminan Mutu Laboratorium Lingkungan sebanyak
100 orang.
8. Pengujian dan Analisa Laboratorium Lingkungan
Kegiatan Pengujian dan Analisa Laboratorium Lingkungan,
Cakupan kegiatannya meliputi : Pengujian dan Analisa Sampel Uji,
dan Pembinaan Pengujian dan Analisa Laboratorium lingkungan.
Pagu Anggaran Kegiatan Pengujian dan Analisa Laboratorium
Lingkungan adalah sebesar Rp. 682.900.000,- Realisasi
keuangannya sebesar Rp. 653.594.222,- (95,71%) terdapat
efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar Rp.
29.305.778,-. (sisa anggaran tidak digunakan Rp.4.417.578,-
dan efisiensi sisa kontrak pengadaan Rp.24.888.200,-)
Secara fisik kegiatan Pengujian dan Analisa Laboratorium
Lingkungan telah mencapai 100%, dengan indikator kinerja
Terlaksananya pembinaan pengujian dan analisa laboratorium
lingkungan melalui uji dan analisa sample uji mencapai 100%,
terdiri dari : Pengujian dan Analisa Sampel Uji sebanyak 174
sampel, dan Pembinaan Pengujian dan Analisa Laboratorium
Lingkungan sebanyak 2 kali.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 172
➢ Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan
1. Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
Kegiatan penyusunan laporan kinerja keuangan dan neraca asset,
Cakupan kegiatannya meliputi : Penyusunan Dokumen Laporan
Keuangan sebanyak, Penyusunan Dokumen Laporan Pajak
sebanyak, dan Penyusunan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
(TLHP) sebanyak. Pagu Anggaran kegiatan sebesar Rp.
64.000.000,- Realisasi keuangan mencapai sebesar Rp.
64.000.000,- (100%) tidak terdapat Sisa anggaran yang tidak
digunakan.
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100%, dengan
indikator kinerja berupa tersusunya Dokumen Laporan
Keuangan sebanyak 22 dokumen, Dokumen Laporan Pajak
sebanyak 3 dokumen, dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
(TLHP) sebanyak 2 dokumen
2. Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
Cakupan Kegiatan perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
meliputi : Penyusunan Laporan Evaluasi Program Kegiatan,
Penyusunan Perencanaan Program dan Kegiatan Tahunan, dan
Penyusunan Laporan Evaluasi dan Pengendalian.
Pagu Anggaran kegiatan sebesar Rp. 295.000.000,- Realisasi
keuangan mencapai sebesar Rp. 282.861.350,- (95,89%)
terdapat efisiensi/sisa anggaran tidak digunakan sebesar Rp.
12.138.650,-.
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100%, dengan
indikator kinerja berupa tersusunya Laporan Evaluasi Program
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 173
Kegiatan sebanyak 3 dokumen, Perencanaan Program dan
Kegiatan Tahunan sebanyak 10 dokumen, dan Laporan Evaluasi
dan Pengendalian sebanyak 5 dokumen.
3. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
Cakupan Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana kantor
meliputi: Pengadaan Sarana dan Prasarana Perlengkapan Kantor.
Pagu Anggaran kegiatan sebesar Rp. 481.000.000,- Realisasi
keuangan sebesar Rp. 476.160.900,- (98,99%) terdapat
efisiensi/sisa anggaran sebesar Rp. 4.839.100,-. (sisa kontrak
pengadaan)
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100%, dengan
indikator kinerja berupa tersedianya Pengadaan Sarana dan
Prasarana Perlengkapan Kantor sebanyak 1 unit, dan 37 meter.
4. Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor
Cakupan kegiatan tersebut meliputi: Pemeliharaan Kendaraan
Dinas Operasional sebanyak, dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kantor.
Pagu Anggaran kegiatan sebesar Rp. 1.665.516.000,- Realisasi
keuangan sebesar Rp. 1.636.817.784,- (98,28%) terdapat
efisiensi/sisa anggaran sebesar Rp. 28.698.216,-.(sisa
anggaran tidak digunakan).
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100%, dengan
indikator kinerja berupa Terpeliharanya Kendaraan Dinas
Operasional sebanyak 42 unit, dan Sarana dan Prasarana Kantor
sebanyak 7 paket, dan 185 unit.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 174
5. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
Cakupan Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
meliputi : Operasional Kantor Tidak Tetap, Penyediaan Barang
Pakai Habis, Penyediaan Bahan Cetak, Penyediaan Makan dan
Minum Kantor, Penyediaan Operasional Jasa Kantor, Penyediaan
BBM, dan Penyediaan Promosi dan Publikasi. Pagu Anggaran
kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran sebesar Rp.
6.291.321.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp.
6.134.683.382,- (97,51%) terdapat efisiensi/sisa anggaran
sebesar Rp. 156.637.618,-. Terdiri dari sisa anggaran tidak
digunakan sebesar Rp. 78.877.614 dan sisa kontrak pengadaan
Rp. 77.760.004,-
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100%, dengan
indikator kinerja berupa Tersedianya Operasional Kantor Tidak
Tetap sebanyak 272 orang, Barang Pakai Habis selama 12 bulan,
Bahan Cetak selama 12 bulan, Makan dan Minum Kantor selama
12 bulan, Operasional Jasa Kantor selama 12 bulan, BBM selama
12 bulan, dan Promosi dan Publikasi selama 12 bulan.
6. Peningkatan Kapasitas Aparatur
Cakupan kegiatan peningkatan kapasitas aparatur meliputi:
Fasilitasi Administrasi Kepegawaian, dan Peningkatan
Kompetensi Aparatur.
Pagu Anggaran kegiatan peningkatan kapasitas aparatur sebesar
Rp. 113.000.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp.
113.000.000,- (100%) tidak terdapat efisiensi/sisa anggaran.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 175
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100%, dengan
indikator kinerja berupa Fasilitasi Administrasi Kepegawaian
selama 12 bulan, dan Peningkatan Kompetensi Aparatur selama
12 bulan.
7. Rapat Koordinasi ke Dalam dan Keluar Daerah
Cakupan kegiatan Koordinasi ke Dalam dan Keluar Daerah
meliputi: Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah, dan
Koordinasi dan Konsultasi Kedalam Daerah.
Pagu Anggaran kegiatan Koordinasi ke Dalam dan Keluar Daerah
sebesar Rp. 200.000.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp.
199.812.750,- (99,91%) terdapat efisiensi/sisa anggaran
sebesar Rp. 187.250,-.(sisa adcost transport)
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100%, dengan
indikator kinerja berupa Terlaksannya Koordinasi Kedalam dan
Keluar Daerah selama 12 bulan terdiri dari Koordinasi dan
Konsultasi Keluar Daerah selama 12 bulan, Koordinasi dan
Konsultasi Kedalam Daerah selama 12 bulan.
8. Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan Pelayanan Perpustakaan
Cakupan Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan
Pelayanan Perpustakaan meliputi: Pengelolaan kearsipan dinas.
Pagu Anggaran kegiatan Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
dan Pelayanan Perpustakaan sebesar Rp. 30.000.000,-
Realisasi keuangan sebesar Rp. 30.000.000,- (100%) tidak
terdapat efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 176
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100%, dengan
indikator kinerja berupa Pengelolaan Kearsipan dinas selama 12
bulan.
9. Penyediaan Data Pembangunan Sektoral
Cakupan kegiatan penyediaan data pembangunan sektoral
tersebut meliputi : Penyusunan Profil Kinerja Program
Perangkat Daerah, Pengelolaan PPID, Penyusunan Dokumen
Indeks Kepuasan Masyarakat, dan Penyusunan Statistik Sektoral
dan Informasi Geospasial Tematik Bidang LHK.
Pagu Anggaran kegiatan penyediaan data pembangunan sektoral
sebesar Rp. 168.000.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp.
166.163.000,- (98,91%) terdapat efisiensi/sisa anggaran
sebesar Rp. 1.837.000,-. Terdiri dari sisa anggaran tidak
digunakan sebesar Rp. 797.000 dan sisa kontrak pengadaan Rp.
1.040.000,-
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100%, dengan
indikator kinerja berupa Tersedianya Profil Kinerja Program
Perangkat Daerah sebanyak 1 dokumen, PPID sebanyak 1
dokumen, Dokumen Indeks Kepuasan Masyarakat sebanyak 1
dokumen, dan Statistik Sektoral dan Informasi Geospasial
Tematik Bidang LHK sebanyak 1 dokumen.
10. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT Laboratorium Lingkungan
Cakupan kegiatan pengadaan sarana dan prasarana kantor pada
UPT Laboratorium Lingkungan meliputi: Pengadaan Sarana dan
Prasarana Perlengkapan Kantor.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 177
Pagu Anggaran kegiatan pengadaan sarana dan prasarana
kantor pada UPT Laboratorium Lingkungan sebesar Rp.
1.137.021.400,- Realisasi keuangan sebesar Rp.
1.112.869.100,- (97,88%) terdapat efisiensi/sisa anggaran
sebesar Rp. 24.152.300,-. (sisa kontrak pengadaan)
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100%, dengan
indikator kinerja berupa Tersedianya Sarana Prasarana Kantor
pada UPT laboratorium Lingkungan sebanyak 17 Unit.
11. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT Laboratorium Lingkungan
Cakupan Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor
pada UPT Laboratorium Lingkungan meliputi: Pemeliharaan
Kendaraan Dinas Operasional. Pemeliharaan dan Rehabilitasi
Gedung/Kantor, Pemeliharaan Inventaris Kantor/ APK.
Pagu Anggaran kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana
kantor pada UPT Laboratorium Lingkungan sebesar Rp.
609.925.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp. 606.713.859,-
(99,47%) terdapat efisiensi/sisa anggaran sebesar Rp.
3.211.141,-. (sisa kontrak pengadaan)
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100%, dengan
indikator kinerja berupa Terpeliharanya Sarana dan Prasarana
Kantor pada UPT Laboratorium Lingkungan selama 12 bulan,
Terpeliharanya Kendaraan Dinas Operasional selama 12 bulan,
Pemeliharaan dan Rehabilitasi Gedung/Kantor selama 12 bulan,
dan Terpeliharanya Inventaris Kantor/ APK selama 12 bulan.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 178
12. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada UPT Laboratorium Lingkungan
Cakupan Kegiatan penyediaan barang dan jasa perkantoran pada
UPT Laboratorium Lingkungan meliputi: Operasional Kantor,
Penyediaan Barang Pakai Habis, Penyediaan Bahan Cetak,
Penyediaan Makan dan Minum Kantor, Penyediaan BBM.
Pagu Anggaran Kegiatan penyediaan barang dan jasa
perkantoran pada UPT Laboratorium Lingkungan sebesar Rp.
457.353.600,- Realisasi keuangan sebesar Rp. 444.577.000,-
(97,21%) terdapat efisiensi/sisa anggaran sebesar Rp.
12.776.600,-. (sisa anggaran tidak digunakan)
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100%, dengan
indikator kinerja berupa Tersedianya Barang dan Jasa
Perkantoran pada UPT Laboratorium Lingkungan selama 12
bulan terdiri dari Operasional Kantor sebanyak 12 bulan,
Penyediaan Barang Pakai Habis selama 12 bulan, Penyediaan
Bahan Cetak 12 bulan, Penyediaan Makan dan Minum Kantor
selama 12 bulan dan Penyediaan BBM selama 12 bulan.
13. Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar
Daerah pada UPT Laboratorium Lingkungan
Cakupan Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam
dan Keluar Daerah pada UPT Laboratorium Lingkungan meliputi:
koordinasi dan konsultasi tugas pemerintahan dalam daerah dan
luar daerah.
Pagu Anggaran Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke
Dalam dan Keluar Daerah pada UPT Laboratorium Lingkungan
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 179
sebesar Rp.20.000.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp.
19.970.783,- (99,85%) terdapat efisiensi/sisa anggaran
sebesar Rp. 29.217,-. (sisa anggaran perjalanan dalam dan luar
daerah)
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100%, dengan
indikator kinerja berupa Terlaksananya Koordinasi Kedalam dan
Keluar Daerah selama 12 bulan.
14. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan
Cakupan kegiatan pengadaan sarana dan prasarana kantor pada
Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Kehutanan meliputi:
Pengadaan Sarana dan Prasarana Perlengkapan Kantor.
Pagu Anggaran Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana kantor
pada Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Kehutanan sebesar
Rp. 50.000.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp. 47.195.297,-
(94,39%) terdapat efisiensi/sisa anggaran sebesar Rp.
2.804.703,-. (sisa kontrak pengadaan)
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100%, dengan
indikator kinerja berupa Tersedianya Sarana Prasarana
Perlengkapan Kantor pada Balai PPTK sebanyak 5 Unit.
15. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan
Cakupan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor
pada UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman hutan meliputi:
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 180
Pemeliharaan Sarana dan Prasana Kantor, dan Pemeliharaan
Kendaraan Dinas Operasional.
Pagu Anggaran Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana
kantor pada UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman hutan
sebesar Rp. 120.000.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp.
110.772.440,- (92,31%) terdapat efisiensi/sisa anggaran
sebesar Rp. 9.227.560,-. (sisa anggaran tidak diserap).
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100%, dengan
indikator kinerja berupa Terpeliharanya Sarana dan Prasarana
Kantor pada UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman hutan
selama 12 bulan, dan Pemeliharaan Kendaraan Dinas Operasional
selama 12 bulan.
16. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan
Cakupan Kegiatan penyediaan barang dan jasa perkantoran pada
UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman hutan meliputi:
Penyediaan Barang Pakai Habis, Penyediaan Bahan Cetak,
Penyediaan Makan dan Minum Kantor, Penyediaan Operasional
Jasa Kantor, dan Penyediaan BBM.
Pagu Anggaran Kegiatan penyediaan barang dan jasa
perkantoran pada UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman
hutan sebesar Rp. 194.360.000,- Realisasi keuangan sebesar
Rp. 177.341.679,- (91,24%) terdapat efisiensi/sisa anggaran
sebesar Rp. 17.018.321,-.
Secara fisik kegiatan penyediaan barang dan jasa perkantoran
pada UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman hutan telah
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 181
mencapai 100%, dengan indikator kinerja berupa Tersedianya
Barang Pakai Habis selama 12 bulan, Penyediaan Bahan Cetak
selama 12 bulan, Penyediaan Makan dan Minum Kantor selama
12 bulan, Penyediaan Operasional Jasa Kantor selama 12 bulan,
dan Penyediaan BBM selama 12 bulan.
17. Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah pada UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan
Cakupan Kegiatan Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah
pada UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman hutan meliputi:
Koordinasi dan Konsultasi Kedalam Daerah, Koordinasi dan
Konsultasi Keluar Daerah.
Pagu Anggaran Kegiatan Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar
Daerah pada UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman hutan
sebesar Rp. 25.640.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp.
24.576.000,- (95,85%) terdapat efisiensi/sisa anggaran
sebesar Rp. 1.064.000,-.
Secara fisik kegiatan Kegiatan Rapat Koordinasi Kedalam dan
Keluar Daerah pada UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman
hutan telah mencapai 100%, dengan indikator kinerja berupa
Terlaksannya Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah pada UPTD
Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman hutan selama 12 bulan.
18. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang
Cakupan Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang meliputi:
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 182
Pengadaan Sarana dan Prasana pada Cabang Dinas LHK Wilayah
Lebak dan Tangerang
Pagu Anggaran Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana
Kantor pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang
sebesar Rp. 107.700.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp.
91.440.500,- (84,90%) terdapat efisiensi/sisa anggaran
sebesar Rp. 16.259.500,-.
Secara fisik kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang telah
mencapai 100%, dengan indikator kinerja berupa Tersedianya
Sarana Prasarana Kantor pada CDLHK-LT 40 unit.
19. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang.
Cakupan Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantoran
pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang meliputi:
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, dan Pemeliharaan
Kendaraan Dinas Operasional.
Pagu Anggaran Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Kantoran pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang
sebesar Rp. 110.100.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp.
105.997.500,- (96,27%) terdapat efisiensi/sisa anggaran
sebesar Rp. 4.102.500,-.(sisa anggaran yang tidak digunakan
Rp. 3.445.000,- dan efisiensi pengadaan/kontrak Rp 657.500,-)
Secara fisik Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Kantoran pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 183
telah mencapai 100%, dengan indikator kinerja berupa
Terpeliharanya Sarana dan Prasarana Kantor, dan Pemeliharaan
Kendaraan Dinas Operasional selama 12 bulan.
20. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang
Cakupan Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada
Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang meliputi:
Penyediaan Barang Pakai Habis, Penyediaan Bahan Cetak,
Penyediaan Makan dan Minum Kantor, Penyediaan Operasional
Jasa Kantor, dan Penyediaan BBM.
Pagu Anggaran Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan
Tangerang sebesar Rp. 460.000.000,- Realisasi keuangan
sebesar Rp. 423.570.542,- (92,08%) terdapat efisiensi/sisa
anggaran sebesar Rp. 36.429.458,-. Terdiri dari sisa anggaran
tidak digunakan sebesar Rp. 35.778.564,- dan sisa kontrak
pengadaan Rp. 650.894,-
Secara fisik Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang telah
mencapai 100%, dengan indikator kinerja berupa Tersedianya
Penyediaan Barang Pakai Habis, Penyediaan Bahan Cetak,
Penyediaan Makan dan Minum Kantor, Penyediaan Operasional
Jasa Kantor, dan Penyediaan BBM selama 12 bulan.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 184
21. Rapat Koordinasi ke Dalam dan Keluar Daerah pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang
Cakupan Kegiatan Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah
pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang meliputi:
Koordinasi ke dalam daerah pada Balai Pengelolaan Hutan
Wilayah Lebak dan Tangerang dan Koordinasi ke luar daerah
pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang.
Pagu Anggaran Kegiatan Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar
Daerah pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang
sebesar Rp. 55.000.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp.
54.910.000,- (99,84%) terdapat efisiensi/sisa anggaran sebesar
Rp. 90.000,-
Secara fisik Kegiatan Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar
Daerah pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang
telah mencapai 100%, dengan indikator kinerja berupa
Terlaksannya Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah pada
CDLHK-LT selama 12 bulan.
22. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
Cakupan Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Kantor pada
Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
meliputi: Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor.
Pagu Anggaran Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Kantor
pada Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
sebesar Rp. 70.000.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 185
64.103.800,- (91,58%) terdapat efisiensi/sisa anggaran sebesar
Rp. 5.896.200,- .
Secara fisik kegiatan Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana
Kantor pada Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan
Cilegon telah mencapai 89,47%, dengan indikator kinerja berupa
Tersedianya Sarana Prasarana Kantor pada Cabang Dinas LHK
Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon sebanyak 8 unit.
23. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
Cakupan Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
pada Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
meliputi: Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor,
Pemeliharaan Kendaraan Dinas Operasional, dan Pemeliharaan
Gedung/Inventaris Kantor/APK/Tempat Kerja.
Pagu Anggaran Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Kantor pada Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan
Cilegon sebesar Rp. 130.000.000,- Realisasi keuangan sebesar
Rp. 129.851.800,- (99,89%) terdapat efisiensi/sisa anggaran
sebesar Rp. 148.200,-.
Secara fisik kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
pada Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
telah mencapai 100%, dengan indikator kinerja berupa
Terpeliharanya Sarana dan Prasarana Kantor pada CDLHK-PSC,
Kendaraan Dinas Operasional, dan Gedung/Inventaris
Kantor/APK/Tempat Kerja selama 12 bulan.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 186
24. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
Cakupan kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
pada CDLHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon meliputi:
Penyediaan Barang Pakai Habis, Penyediaan Bahan Cetak,
Penyediaan Makan dan Minum Kantor, Penyediaan Operasional
Jasa Kantor, dan Penyediaan BBM.
Pagu Anggaran Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada CDLHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
sebesar Rp. 325.000.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp.
320.823.708,- (98,71%) terdapat efisiensi/sisa anggaran
sebesar Rp 4.176.292,- (sisa anggaran tidak digunakan
penyediaan barang habis pakai Rp. 3.176.292,- dan sisa
kontrak pengadaan Rp. 1.000.000,-)
Secara fisik Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada
CDLHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon telah mencapai
100%, dengan indikator kinerja berupa Tersedianya Barang
Pakai Habis, Bahan Cetak, Makan dan Minum Kantor, Operasional
Jasa Kantor, dan BBM selama 12 bulan.
25. Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah pada Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
Cakupan kegiatan Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah
pada CDLHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon meliputi:
Koordinasi dan Konsultasi Kedalam dan Keluar Daerah.
Pagu Anggaran Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah
pada CDLHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon sebesar
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 187
Rp. 45.000.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp. 42.350.000,-
(94,11%) terdapat efisiensi/sisa anggaran sebesar Rp
2.650.000,- (sisa anggaran tidak digunakan adcost/uang
transport)
Secara fisik kegiatan Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar
Daerah pada CDLHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
telah mencapai 100%, dengan indikator kinerja berupa
Terlaksannya Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah pada
CDLHK -PSC selama 12 bulan.
26. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPTD Pengelolaan Taman Hutan Raya
Cakupan kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Kantor pada
UPTD Pengelolaan Taman Hutan Rakyat (TAHURA) meliputi :
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor.
Pagu Anggaran kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Kantor
pada UPTD Pengelolaan Taman Hutan Rakyat (TAHURA) sebesar
Rp. 135.000.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp.
127.389.600,- (94,36%) terdapat efisiensi/sisa anggaran
sebesar Rp 7.610.400,- (Efisiensi sisa kontrak)
Secara fisik kegiatan kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana
Kantor pada UPTD Pengelolaan Taman Hutan Rakyat (TAHURA)
telah mencapai 100%, dengan indikator kinerja berupa
Tersedianya Sarana Prasarana Kantor pada UPTD-TAHURA
selama sebanyak 13 Unit.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 188
27. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPTD Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten
Cakupan kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
pada UPTD Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten meliputi :
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, dan Pemeliharaan
Kendaraan Dinas Operasional.
Pagu Anggaran kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Kantor pada UPTD Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten
sebesar Rp. 155.000.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp.
150.223.000,- (96,62%) terdapat efisiensi/sisa anggaran
sebesar Rp 4.777.000,- .
Secara fisik kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
pada UPTD Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten telah
mencapai 100%, dengan indikator kinerja berupa Terpeliharanya
Sarana dan Prasarana Kantor, dan Kendaraan Dinas Operasional
selama 12 bulan.
28. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada UPTD Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten
Cakupan kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
pada UPTD Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten meliputi :
Operasional Kantor Tidak Tetap, Penyediaan Barang Pakai Habis,
Penyediaan Bahan Cetak, Penyediaan Makan dan Minum Kantor,
Penyediaan Operasional Jasa Kantor, dan Penyediaan BBM.
Pagu Anggaran kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada UPTD Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten
sebesar Rp. 138.000.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 189
128.089.131,- (92,82%) terdapat efisiensi/sisa anggaran
sebesar Rp 9.910.869,- (Sisa anggaran yang tidak digunakan
Rp. 9.760.669,- dan Efisiensi sisa kontrak Rp. 150.200,-)
Secara fisik kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
pada UPTD Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten telah
mencapai 100%, dengan indikator kinerja berupa Tersedianya
Operasional Kantor Tidak Tetap pada UPTD -TAHURA selama 12
Bulan, Tersedianya Operasional Jasa Kantor selama 12 Bulan,
Tersedianya Barang Pakai Habis selama 12 Bulan, Tersedianya
Bahan Cetak selama 12 Bulan, Tersedianya Makan dan Minum
Kantor selama 12 Bulan dan Tersedianya BBM selama 12 Bulan.
29. Rapat Koordinasi ke Dalam dan Keluar Daerah pada UPTD Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten
Cakupan kegiatan Rapat Koordinasi ke Dalam dan Keluar Daerah
pada UPTD Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten meliputi :
Koordinasi dan Konsultasi Kedalam Daerah dan Koordinasi dan
Konsultasi Keluar Daerah.
Pagu Anggaran kegiatan Rapat Koordinasi ke Dalam dan Keluar
Daerah pada UPTD Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten
sebesar Rp. 20.000.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp.
19.193.900,- (95,97%) terdapat efisiensi/sisa anggaran
sebesar Rp 806.100,- (Sisa anggaran yang tidak
digunakan/sisa adcost uang transport)
Secara fisik kegiatan Rapat Koordinasi ke Dalam dan Keluar
Daerah pada UPTD Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten telah
mencapai 100%, dengan indikator kinerja berupa Terlaksananya
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 190
Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah pada UPTD-TAHURA
selama 12 Bulan.
5.2. Urusan Pilihan Bidang Kehutanan
Urusan pilihan bidang kehutanan pada Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten dilaksanakan melalui 1
(satu) program, yaitu Program Pengelolaan dan Konservasi
Hutan, Adapun rincian jumlah pagu dan realisasi anggaran
urusan pilihan bidang kehutanan sebagiamana tabel 5.2 dibawah
ini :
Tabel 5.2 Pagu dan Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan Urusan Pilihan Bidang Kehutanan TA 2019
No Uraian Urusan, Bidang
(Prog/Keg) Anggaran (Rp)
Realisasi Sisa Anggaran (Rp)
(Rp) % Fisik %
1 2 3 4 5 6 7
II Urusan Pilihan
Bidang Kehutanan 10.276.976.000 9.971.828.794 97,03% 100 305.147.206
PROGRAM
PENGELOLAAN DAN
KONSERVASI HUTAN
10.276.976.000 9.971.828.794 97,03% 100 305.147.206
1
PERENCANAAN DAN
PENATAGUNAAN
HUTAN
515.000.000 508.243.227 98,69% 100 6.756.773
2
PEMANFAATAN HUTAN
DAN PENATAUSAHAAN
HASIL HUTAN
725.000.000 717.570.000 98,98% 100 7.430.000
3
PENGEMBANGAN
ANEKA USAHA DAN
PROMOSI KEHUTANAN
606.250.000 594.167.500 98,10% 100 12.082.500
4
PENGELOLAAN DAS
DAN REHABILITASI
HUTAN DAN LAHAN
900.000.000 861.882.760 95,76% 100 38.117.240
5 KONSERVASI SDA DAN
EKOSISTEM 600.000.000 593.685.807 98,95% 100 6.314.193
6
PENYULUHAN DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
650.000.000 626.425.600 96,37% 100 23.574.400
7
PENGEMBANGAN
PEMBENIHAN
TANAMAN HUTAN
742.465.000 706.473.998 95,15% 100 35.991.002
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 191
No Uraian Urusan, Bidang
(Prog/Keg) Anggaran (Rp)
Realisasi Sisa Anggaran (Rp) (Rp) % Fisik %
1 2 3 4 5 6 7
8
SERTIFIKASI DAN
PROTEKSI PEREDARAN
BENIH TANAMAN
HUTAN
160.000.000 157.277.920 98,30% 100 2.722.080
9
REHABILITASI LAHAN
DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT PADA
CABANG DINAS LHK
WILAYAH LEBAK DAN
TANGERANG
1.154.400.000 1.108.173.800 96,00% 100 46.226.200
10
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
SUMBER DAYA HUTAN
PADA CABANG DINAS
LHK WILAYAH LEBAK
DAN TANGERANG
380.600.000 364.935.000 95,88% 100 15.665.000
11
REHABILITASI LAHAN
DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT PADA
CABANG DINAS LHK
WILAYAH
PANDEGLANG, SERANG,
DAN CILEGON
1.478.716.000 1.434.005.584 96,98% 100 44.710.416
12
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
SUMBER DAYA HUTAN
PADA CABANG DINAS
LHK WILAYAH
PANDEGLANG, SERANG,
DAN CILEGON
325.000.000 301.195.000 92,68% 100 23.805.000
13
PERLINDUNGAN DAN
REHABILITASI
KAWASAN TAMAN
HUTAN RAYA BANTEN
271.000.000 269.005.000 99,26% 100 1.995.000
14
PENGEMBANGAN DAN
PEMANFAATAN
KAWASAN TAMAN
HUTAN RAYA BANTEN
361.000.000 332.701.598 92,16% 100 28.298.402
15
REHABILITASI LAHAN
DAN PERHUTANAN
SOSIAL (DAK)
1.407.545.000 1.396.086.000 99,19% 100 11.459.000
➢ Program Pengelolaan dan Konservasi Hutan Hidup
1. Perencanaan dan Penatagunaan Hutan
Kegiatan Perencanaan dan Penatagunaan Hutan, Cakupan
kegiatannya meliputi : Perencanaan Hutan dan Pemantapan
Kawasan Hutan. Pagu Anggaran Kegiatan Perencanaan dan
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 192
Penatagunaan Hutan adalah sebesar Rp. 515.000.000,- Realisasi
keuangannya sebesar Rp. 508.243.227,- (98,69%) terdapat
efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar Rp.
6.756.773,-. (sisa anggaran tidak digunakan Rp.6.226.773,-
dan efisiensi sisa kontrak pengadaan Rp.490.000,-)
Secara fisik kegiatan Perencanaan dan Penatagunaan Hutan telah
mencapai 100%, dengan indikator kinerjanya Tersusunnya
dokumen perencanaan dan pemantapan kawasan hutan
mencapai 100% terdiri dari : Perencanaan Hutan sebanyak 6
dokumen, dan Pemantapan Kawasan Hutan sebanyak 6 kawasan
2. Pemanfaatan Hutan dan penatausahaan hasil hutan
Kegiatan Pemanfaatan Hutan dan penatausahaan hasil hutan,
Cakupan kegiatannya meliputi : Pengelolaan Usaha Hutan
Rakyat Berbasis Industr, dan Penatausahaan Hasil Hutan.
Pagu Anggaran Kegiatan Pemanfaatan Hutan dan
penatausahaan hasil hutan adalah sebesar Rp. 725.000.000,-
Realisasi keuangannya sebesar Rp. 717.570.000,- (98,98%)
terdapat efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar
Rp. 7.430.000,-. (sisa anggaran tidak digunakan Rp.4.620.000,-
dan efisiensi sisa kontrak pengadaan Rp.2.810.000,-).
Secara fisik kegiatan Pemanfaatan Hutan dan penatausahaan
hasil hutan telah mencapai 100%, dengan indikator kinerjanya
Terlaksananya penatausahaan hasil hutan yang lestari
mencapai 100%, terdiri dari : Pengelolaan Usaha Hutan Rakyat
Berbasis Industri sebanyak 10 kelompok, dan Penatausahaan
Hasil Hutan sebanyak 3 dokumen.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 193
3. Pengembangan Aneka Usaha dan Promosi Kehutanan
Kegiatan Pengembangan Aneka Usaha dan promosi Kehutanan,
Cakupan kegiatannya meliputi : Pengembangan Aneka Usaha
Kehutanan, Pengembangan Kawasan Bambu Terpadu dan
Promosi Aneka Usaha Kehutanan.
Pagu Anggaran Kegiatan Pengembangan Aneka Usaha dan
promosi Kehutanan adalah sebesar Rp. 606.250.000,-
Realisasi keuangannya sebesar Rp. 594.167.500,- (98,10%)
terdapat efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar
Rp. 12.082.500,-. ,-.(sisa anggaran tidak digunakan sebesar Rp.
3.082.500,- dan sisa kontrak pengadaan Rp. 9.000.000,-)
Secara fisik kegiatan Pengembangan Aneka Usaha dan promosi
Kehutanan telah mencapai 100%, dengan indikator kinerjanya
Terlaksananya pengembangan dan promosi aneka usaha
kehutanan mencapai 100% terdiri dari : Pengembangan Aneka
Usaha Kehutanan sebanyak 2 kelompok, Pengembangan Kawasan
Bambu Terpadu sebanyak 75 orang, dan Promosi Aneka Usaha
Kehutanan sebanyak 2 event.
4. Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi hutan dan Lahan
Kegiatan Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi hutan dan Lahan,
Cakupan kegiatannya meliputi : Perencanaan Pengelolaan DAS
dan Rehabilitasi Lahan, Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kawasan
Fungsi Lindung dan Gerakan Penanaman Pohon, Rehabilitasi
Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS), Penghijauan Lingkungan
mendukung Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan Pembinaan Forum
DAS.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 194
Pagu Anggaran Kegiatan Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi hutan
dan Lahan adalah sebesar Rp. 900.000.000,- Realisasi
keuangannya sebesar Rp. 861.882.760,- (95,76%) terdapat
efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar
Rp. 38.117.240,-. (sisa anggaran tidak digunakan sebesar Rp.
34.949.240,- dan sisa kontrak pengadaan Rp. 3.168.000,-)
Secara fisik kegiatan Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi hutan dan
Lahan telah mencapai 100%, dengan indikator kinerjanya
Terlaksananya pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Lahan
mencapai 100% terdiri dari : Perencanaan Pengelolaan DAS dan
Rehabilitasi Lahan sebanyak 1 dokumen, Rehabilitasi Hutan dan
Lahan Kawasan Fungsi Lindung dan Gerakan Penanaman Pohon
seluas 2 Hektar, Rehabilitasi Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS)
sebanyak 1 DAS, Penghijauan Lingkungan mendukung Ruang
Terbuka Hijau (RTH) sebanyak 1400 batang, dan Pembinaan
Forum DAS sebanyak 2 forum.
5. Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem
Kegiatan Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem Cakupan
kegiatannya meliputi : Pemulihan Kawasan Konservasi (Luar
Kawasan) Yang Terdegradasi, Pembinaan Lembaga Konservasi
Tumbuhan dan Satwa Liar, Pengelolaan Data dan Informasi
Kawasan Ekosistem Esensial, Pembinaan Masyarakat Daerah
Penyangga Kawasan Konservasi, Perencanaan Pemantapan
Taman Kehati Banten, dan Perencanaan Pembentukan Lembaga
Konservasi Exsitu.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 195
Pagu Anggaran Kegiatan Konservasi Sumberdaya Alam dan
Ekosistem adalah sebesar Rp. 600.000.000,- Realisasi
keuangannya sebesar Rp. 593.685.807,- (98,95%) terdapat
efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar
Rp. 6.314.193,-. (sisa anggaran tidak digunakan Rp.2.592.860,-
dan efisiensi sisa kontrak pengadaan Rp.3.721.333,-)
Secara fisik kegiatan Konservasi Sumberdaya Alam dan
Ekosistem telah mencapai 100%, dengan indikator kinerjanya
Terpulihkannya kawasan konservasi (luar kawasan hutan)
yang terdegradasi mencapai 100% terdiri dari : Pemulihan
Kawasan Konservasi (Luar Kawasan) Yang Terdegradasi
sebanyak 1 unit, Pembinaan Lembaga Konservasi Tumbuhan dan
Satwa Liar sebanyak 1 unit, Pengelolaan Data dan Informasi
Kawasan Ekosistem Esensial sebanyak 1 dokumen, Pembinaan
Masyarakat Daerah Penyangga Kawasan Konservasi sebanyak 8
kelompok, Perencanaan Pemantapan Taman Kehati Banten
sebanyak 1 dokumen, dan Perencanaan Pembentukan Lembaga
Konservasi Exsitu sebanyak 1 dokumen.
6. Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatan Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Cakupan
kegiatannya meliputi : Penyusunan Data dan Informasi
Kelembagaan Kelompok Tani Hutan, Pengembangan
Kelembagaan dan Peningkatan Kapasitas Kelompok Tani Hutan,
Peningkatan Kapasitas SDM dan Pembinaan Kader Konservasi
dan Pecinta Alam, Peningkatan Kapasitas SDM Penyuluh
Kehutanan, dan Peningkatan Peran Serta dan Usaha Ekonomi
Produktif Kehutanan di Sekitar Hutan.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 196
Pagu Anggaran Kegiatan Penyuluhan dan Pemberdayaan
Masyarakat adalah sebesar Rp. 650.000.000,- Realisasi
keuangannya sebesar Rp. 626.425.600,- (96,37%) terdapat
efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar
Rp. 23.574.400,- (sisa anggaran tidak digunakan
Rp.23.113.400,- dan efisiensi sisa kontrak pengadaan
Rp.461.000,-)
Secara fisik kegiatan Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
telah mencapai 100%, dengan indikator kinerjanya
Terlaksananya peningkatan usaha dan peran serta masyarakat
dalam konservasi SDA mencapai 100% terdiri dari :
Penyusunan Data dan Informasi Kelembagaan Kelompok Tani
Hutan sebanyak 1 dokumen, Pengembangan Kelembagaan dan
Peningkatan Kapasitas Kelompok Tani Hutan sebanyak 40
kelompok, Peningkatan Kapasitas SDM dan Pembinaan Kader
Konservasi dan Pecinta Alam sebanyak 100 orang, Peningkatan
Kapasitas SDM Penyuluh Kehutanan sebanyak 138 orang, dan
Peningkatan Peran Serta dan Usaha Ekonomi Produktif
Kehutanan di Sekitar Hutan sebanyak 5 kelompok.
7. Pengembangan Pembenihan Tanaman Hutan
Kegiatan Pengembangan Pembenihan Tanaman Hutan
Cakupan kegiatannya meliputi : Penyediaan Bibit Tanaman
Hutan dan MPTS, Penelusuran Sumber Benih Unggul, Pembinaan
Pengelolaan Perbenihan Tanaman Hutan dan MPTS, Identifikasi
Tanaman Hutan Endemik Banten, Pembangunan dan
Pemeliharaan Kebun Sumber Benih Tanaman Hutan Unggul,
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 197
Monitoring dan Evaluasi Penyaluran Bibit Tanman Kehutanan
dan MPTS.
Pagu Anggaran Kegiatan Pengembangan Pembenihan Tanaman
Hutan adalah sebesar Rp. 742.465.000,- Realisasi
keuangannya sebesar Rp. 706.473.998,- (95,15%) terdapat
efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar
Rp. 35.991.002,- (sisa anggaran tidak digunakan
Rp.10.559.677,- dan efisiensi sisa kontrak pengadaan
Rp.25.431.325,-)
Secara fisik kegiatan Pengembangan Pembenihan Tanaman
Hutan telah mencapai 100%, dengan indikator kinerjanya
Terlaksananya Tersedianya Bibit Tanaman Kehutanan
mencapai 100% terdiri dari : Penyediaan Bibit Tanaman Hutan
dan MPTS sebanyak 125.000 batang, Penelusuran Sumber Benih
Unggul sebanyak 1 unit, Pembinaan Pengelolaan Perbenihan
Tanaman Hutan dan MPTS sebanyak 90 orang, Identifikasi
Tanaman Hutan Endemik Banten sebanyak 1 jenis, Pembangunan
dan Pemeliharaan Kebun Sumber Benih Tanaman Hutan Unggul
sebanyak 3 unit, Monitoring dan Evaluasi Penyaluran Bibit
Tanman Kehutanan dan MPTS sebanyak 8 kab/kota.
8. Sertifikasi dan Proteksi Peredaran Benih Tanaman Hutan
Kegiatan Sertifikasi dan Proteksi Peredaran Benih Tanaman
Hutan Cakupan kegiatannya meliputi : Sertifikasi Bibit atau
Benih Tanaman Hutan dan MPTS, Pembinaan Pengada, Pengedar
Benih/Bibit Tanaman Hutan, Pengawasan Benih Tanaman Hutan,
Peningkatan Kapasitas SDM Pengawas Benih Tanaman
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 198
Kehutanan, dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Sertifikasi
Benih atau Bibit Tanaman Hutan.
Pagu Anggaran Kegiatan Sertifikasi dan Proteksi Peredaran
Benih Tanaman Hutan adalah sebesar Rp. 160.000.000,-
Realisasi keuangannya sebesar Rp. 157.277.920,- (98,30%)
terdapat efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar
Rp. 2.722.080,-.
Secara fisik kegiatan Sertifikasi dan Proteksi Peredaran Benih
Tanaman Hutan telah mencapai 100%, dengan indikator
kinerjanya Terlaksananya Terlaksananya Pengawasan dan
Sertifikasi Bibit/Benih Tanaman Kehutanan mencapai 100%
terdiri dari : Sertifikasi Bibit atau Benih Tanaman Hutan dan
MPTS sebanyak 10500 batang, Pembinaan Pengada, Pengedar
Benih/Bibit Tanaman Hutan sebanyak 30 orang, Pengawasan
Benih Tanaman Hutan sebanyak 5 benih, Peningkatan Kapasitas
SDM Pengawas Benih Tanaman Kehutanan sebanyak 5 orang, dan
Penyediaan Sarana dan Prasarana Sertifikasi Benih atau Bibit
Tanaman Hutan sebanyak 2 unit.
9. Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat pada
Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang
Kegiatan Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat
pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang
Cakupan kegiatannya meliputi : Rehabilitasi Lahan dan
Perhutanan Sosial, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar
Hutan, dan Monitoring dan Evaluasi Penyuluhan.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 199
Pagu Anggaran Kegiatan Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan
Masyarakat pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan
Tangerang adalah sebesar Rp. 1.154.400.000,- Realisasi
keuangannya sebesar Rp. 1.108.173.800,- (96,00%) terdapat
efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar Rp.
46.226.200,- (sisa anggaran tidak digunakan Rp.1.310.000,-
dan efisiensi sisa kontrak pengadaan Rp.44.916.200,-)
Secara fisik kegiatan Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan
Masyarakat pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan
Tangerang telah mencapai 100%, dengan indikator kinerjanya
erlaksananya Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan
Masyarakat Tani Hutan di Wilayah Lebak dan Tangerang
mencapai 100% terdiri dari : Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan
Sosial sebanyak 640.000 bibit, Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Sekitar Hutan sebanyak 4 KTH, dan Monitoring dan
Evaluasi Penyuluhan selama 12 bulan.
10. Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Hutan pada
Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang
Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Hutan
pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang Cakupan
kegiatannya meliputi : Penyusunan Perencanaan dan
Rancangan Teknis, Pengawasan dan Pengendalian Peredaran
Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu, Pengawasan dan Pengendalian
Industri Kehutanan, Pengawasan dan Pengendalian Peredaran
Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar, Pengawasan dan
Pengendalian Perlindungan dan Pengamanan Hutan, dan
Pengawasan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 200
Pagu Anggaran Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian
Sumber Daya Hutan pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan
Tangerang adalah sebesar Rp. 380.600.000,- Realisasi
keuangannya sebesar Rp. 364.935.000,- (95,88%) terdapat
efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar Rp.
15.665.000,-(Sisa anggaran tidak digunakan Rp. 14.300.000,-
dan sisa efisiensi kontrak pengadaan Rp. 1.365.000,-)
Secara fisik kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Sumber
Daya Hutan pada Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan
Tangerang telah mencapai 100%, dengan indikator kinerjanya
Terlaksananya Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya
Hutan di Wilayah Lebak dan Tangerang sesuai SOP mencapai
100%, terdiri dari : Penyusunan Perencanaan dan Rancangan
Teknis sebanyak 20 dokumen, Pengawasan dan Pengendalian
Peredaran Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu sebanyak 40
industri, Pengawasan dan Pengendalian Industri Kehutanan
sebanyak 40 industri, Pengawasan dan Pengendalian
Peredaran Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar sebanyak
40 penangkar, Pengawasan dan Pengendalian Perlindungan
dan Pengamanan Hutan sebanyak 40 orang, dan Pengawasan
dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan sebanyak 40
orang.
11. Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan masyarakat pada Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang, dan Cilegon
Kegiatan Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat
pada Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
Cakupan kegiatannya meliputi : Rehabilitasi Lahan dan
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 201
Perhutanan Sosial, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar
Hutan, dan Monitoring dan Evaluasi Penyuluhan.
Pagu Anggaran Kegiatan Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan
Masyarakat pada Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang
dan Cilegon adalah sebesar Rp. 1.478.716.000,- Realisasi
keuangannya sebesar Rp. 1.434.005.584,- (96,98%) terdapat
efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar
Rp. 44.710.416,- (sisa anggaran tidak digunakan
Rp.3.340.000,- dan efisiensi sisa kontrak pengadaan
Rp.41.370.416,-)
Secara fisik kegiatan Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan
Masyarakat pada Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang
dan Cilegon telah mencapai 100%, dengan indikator kinerjanya
Terlaksananya Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan
Masyarakat Tani Hutan di Wilayah Pandeglang,Serang dan
Cilegon mencapai 100%, terdiri dari : Rehabilitasi Lahan dan
Perhutanan Sosial sebanyak 24 kelompok, Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Sekitar Hutan sebanyak 5 kelompok, dan
Monitoring dan Evaluasi Penyuluhan sebanyak 4 dokumen.
12. Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Hutan pada Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang, dan Cilegon
Kegiatan Pengawasan dan pengendalian sumberdaya hutan pada
Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
Cakupan kegiatannya meliputi : Penyusunan Perencanaan dan
Rancangan Teknis, Pengawasan dan Pengendalian Peredaran
Hasil Hutan Kayu, dan Pengawasan dan Pengendalian Tumbuhan
dan Satwa Liar Yang Tidak Dilindungi.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 202
Pagu Anggaran Kegiatan Pengawasan dan pengendalian
sumberdaya hutan pada Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang,
Serang dan Cilegon adalah sebesar Rp. 325.000.000,- Realisasi
keuangannya sebesar Rp. 301.195.000,- (92,68%) terdapat
efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar Rp.
23.805.000,- (sisa anggaran tidak digunakan Rp.22.885.000,-
dan efisiensi sisa kontrak pengadaan Rp.920.000,-)
Secara fisik kegiatan Pengawasan dan pengendalian
sumberdaya hutan pada Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang,
Serang dan Cilegon telah mencapai 100%, dengan indikator
kinerjanya Terlaksananya Pengawasan dan Pengendalian
Sumberdaya Hutan di Wilayah Pandeglang,Serang dan Cilegon
sesuai SOP mencapai 100%, terdiri dari : Penyusunan
Perencanaan dan Rancangan Teknis sebanyak 23 dokumen,
Pengawasan dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan Kayu
sebanyak 1 dokumen, dan Pengawasan dan Pengendalian
Tumbuhan dan Satwa Liar Yang Tidak Dilindungi sebanyak 1
dokumen.
13. Perlindungan dan Rehabilitasi Kawasan TAHURA Banten
Kegiatan Perlindungan dan Rehabilitasi Kawasan TAHURA
Banten, Cakupan kegiatannya meliputi : Perlindungan Kawasan
Tahura, Rehabilitasi Kawasan Tahura , dan Penyediaan Koleksi
Spesies Lokal / Endemik / Langka / Terancam Punah.
Pagu Anggaran Kegiatan Perlindungan dan Rehabilitasi
Kawasan TAHURA Banten adalah sebesar Rp. 271.000.000,-
Realisasi keuangannya sebesar Rp. 269.005.000,- (99,26%)
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 203
terdapat efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar
Rp. 1.995.000,- (sisa anggaran tidak digunakan Rp.980.000,-
dan efisiensi sisa kontrak pengadaan Rp.1.015.000,-)
Secara fisik kegiatan Perlindungan dan Rehabilitasi Kawasan
TAHURA Banten telah mencapai 100%, dengan indikator
kinerjanya terlaksananya perlindungan kawasan TAHURA dan
Rehabilitasi kawasan TAHURA mencapai 100%, terdiri dari :
Perlindungan Kawasan Tahura sebanyak 5%, Rehabilitasi
Kawasan Tahura seluas 12,5 Hektar, dan Penyediaan Koleksi
Spesies Lokal / Endemik / Langka / Terancam Punah sebanyak 1
dokumen.
14. Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan TAHURA
Kegiatan Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan TAHURA
Banten, Cakupan kegiatannya meliputi : Peningkatan Kunjungan
Tahura, dan Sarana dan Prasarana Pemanfaatan Tahura.
Pagu Anggaran Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan
TAHURA Banten adalah sebesar Rp. 361.000.000,- Realisasi
keuangannya sebesar Rp. 332.701.598,- (92,16%) terdapat
efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar Rp.
28.298.402,- (sisa anggaran tidak digunakan Rp.7.808.000,-
dan efisiensi sisa kontrak pengadaan Rp.20.490.402,-)
Secara fisik kegiatan Pengembangan dan Pemanfaatan
Kawasan TAHURA Banten telah mencapai 100%, dengan
indikator kinerjanya Terbangunnya sarana dan prasarana
fasilitas pemanfaatan wisata mencapai 100%, terdiri dari :
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 204
Peningkatan Kunjungan Tahura sebanyak 39500 orang, dan
Sarana dan Prasarana Pemanfaatan Tahura sebanyak 3 dokumen.
15. Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (DAK)
Kegiatan Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (DAK),
Cakupan kegiatannya meliputi : Pengembangan Hutan Rakyat.
Pagu Anggaran Kegiatan Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan
Sosial (DAK) adalah sebesar Rp. 1.407.545.000,- Realisasi
keuangannya sebesar Rp. 1.396.086.000,- (99,19%) terdapat
efisiensi/sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar Rp.
11.459.000,-. (sisa efisiensi kontrak pengadaan).
Secara fisik kegiatan Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial
(DAK) telah mencapai 100%, dengan indikator kinerjanya
Terlaksananya rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial mencapai
100% terdiri dari Pengembangan Hutan Rakyat seluas 500 Ha
5.3 Capaian Kinerja OPD
Secara umum pelaksanaan Sasaran dan program pada Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten tahun 2019
berjalan dengan baik. Target realisasi serta capaian Indikator
kinerja sasaran pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
pada Tahun 2019 ini adalah sebagai berikut :
Tabel 5.3. Indikator Kinerja Sasaran dan Capaian Realisasi Kinerja Sasaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2019
No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran
Target Th 2019
Realisasi Th 2019
Pencapaian Th 2019
1 Terwujudnya lingkungan hidup yang berkualitas
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (satuan : nilai)
44,67 56,86 127,29%
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 205
No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran
Target Th 2019
Realisasi Th 2019
Pencapaian Th 2019
2 Meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan perlindungan hutan
Rasio Cakupan Tutupan Hutan (Satuan : %)
31,71
39,53
124,66%
3 Meningkatnya pengelolaan akuntabilitas kinerja
Capian Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten (Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Prov Banten) (Satuan : Nilai)
75
- * - *
Ket : * = LKIP Tahun 2019 belum dilakukan penilaian oleh Inspektorat Provinsi
Banten
Capaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dengan sasarannya
adalah mewujudkan lingkungan hidup yang berkualitas yang
terlihat dari indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) di
Provinsi Banten. Pada akhir tahun 2019 IKLH Provinsi Banten
mencapai 56,86 point ada kenaikan IKLH sebesar ± 7,84 point
dibandingkan dengan IKLH tahun 2018 yang mencapai 49,02
point.
Capaian Rasio Cakupan Tutupan Hutan dengan sasarannya
meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan
perlindungan hutan dengan indikator Rasio Cakupan Tutupan
Hutan. Pada tahun 2019 Rasio Tutupan Hutan adalah 39,53 %
terdapat kenaikan ± 7,12 % di bandingkan Pada tahun 2018
dengan nilai Rasio Tutupan Hutan adalah 32,41%.
Capaian sasaran Laporan Kinerja Pemerintahan Provinsi Banten
sasaran yang hendak dicapai adalah meningkatnya pengelolaan
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 206
akuntabilitas kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
dengan indikator sasaran Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan target 2019 sebesar 75 akan
tetapi perhitungan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja tahun
2019 yang dilaksanakan oleh Inspektorat nilai realisasinya
belum bisa dihitung karena penilaian untuk tahun 2019
dilaksanakan pada awal tahun 2020, dan untuk target tahun
2018 sebesar 70, adapun hasil perhitungan Hasil Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja tahun 2018 yang dilakukan Inspektorat
Provisni Banten nilainya sebesar 89,53.
Adapun Target, Realisasi serta capaian Indikator Kinerja
Program pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada
Tahun 2019 ini adalah sebagai berikut :
Tabel 5.4. Indikator Kinerja Program dan Capaian Realisasi Kinerja Program Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2019
No Program Indikator Kinerja Program
Target Th
2019
Realisasi Th 2019
Pencapaian
1 Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan
1. Indeks Kualitas Air (satuan : nilai)
52,00 52,07 100,13%
2. Indeks Kualitas Udara (satuan : nilai)
59,20 73,35 123,90%
3. Peningkatan Peran serta masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (Satuan: Kelompok/Lembaga)
60 62 103,33%
2 Program Pengelolaan dan konservasi hutan
Luas Lahan Kritis Yang Terehabilitasi (satuan : Hektar)
5.000 7.297 145,94%
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 207
No Program Indikator Kinerja Program
Target Th
2019
Realisasi Th 2019
Pencapaian
Persentase Peningkatan fungsi hutan bagi masyarakat (satuan : %)
10 11,58 115,8%
3 Program Tata Kelola Pemerintahan
Nilai IKM (satuan:skala (1-4))
3,00 3,34 111,33%
Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup capaian
indikator indikator kinerja programnya , diantaranya :
1. Meningkatnya Indeks Kualitas Air,
Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor
115 Tahun 2003, bahwa salah satu metode untuk menentukan
indeks kualitas air digunakan metode indeks pencemaran air
sungai (PIj).
Pemantauan kualitas air sungai dilakukan pada 7 sungai
(Cisadane, Cidurian, Cibanten, Cirarab, Cimanceri, Cidanau,
Ciujung) yang merupakan sungai utama lintas Kab/Kota.
Masing-masing sungai dilakukan pemantauan sebanyak 6
(enam) titik selama 3 (tiga) bulan. Parameter yang dipantau
meliputi :TSS, DO, BOD,COD, Total Fosfat, Fecal Coli, dan Total
Coliform.
Berdasarkan hasil analisa laboratorium dan hasil penghitungan
indeknya, diperoleh hasil IKA Provinsi Banten tahun 2019
adalah 52,07. Angka tersebut berdasarkan pengklasifikasian
peringkat masuk dalam kategori “kurang baik” (50 ≤ IKA ≤ 60).
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 208
Nilai IKA dipengaruhi oleh berbagai variabel antara lain :
penurunan beban pencemaran serta upaya pemulihan pada
beberapa sumber air; ketersediaan dan fuktuasi debit air yang
dipengaruhi oleh perubahan fungsi lahan serta faktor cuaca
lokal, iklim regional dan global; penggunaan air; serta tingkat
erosi dan sedimentasi. Sehingga dalam rangka meningkatkan
IKA juga harus bersenergi dengan program dan kegiatan unit
internal DLHK yang terkait, OPD lainnya dan Kab/Kota serta
pelaku usaha.
Target tahun 2019 sebesar 52,00 point kondisi Realisasi pada
akhir tahun 2019 mencapai 52,07 point, terdapat kenaikan
sekitar ± 0,57 point dibandingkan dengan capaian tahun 2018
mencapai 51,50 point.
2. Meningkatnya Indeks Kualitas Udara, IKU (Indeks Kualitas
Udara) merupakan alat ukur sederhana berupa angka untuk
menginformasikan kualitas udara ambien suatu daerah. IKU
diperoleh dari pengolahan data hasil pemantauan kualitas
udara.
Pada tahun 2019, DLHK Provinsi melakukan pengambilan
sample udara ambien di 8 Kab/Kota pada 4 lokasi (mewakili
daerah transportasi, industri, pemukiman,
komersial/perkantoran). Kegiatan pengambilan sample udara
dilakukan 2 (dua) kali pertahun. Tahap I mewakili musim
kemarau dan Tahap II mewakili musim penghujan.
Pengukuran kualitas udara ambien selama satu tahun dengan
parameter pencemar udara berupa SO2 (Sulfur Dioksida) dan
NO2 (Nitrogen Dioksida) menggunakan metode passive
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 209
sampler bertujuan untuk menyatakan atau menyimpulkan
kondisi kualitas udara di Provinsi Banten dalam bentuk Indeks
Kualitas Udara (IKU) Provinsi Banten yang merupakan salah
satu komponen dari Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH).
Berdasarkan hasil analisa laboratorium dan hasil penghitungan
indeknya, diperoleh hasil IKU Provinsi Banten tahun 2019
adalah 73,35. Angka tersebut berdasarkan pengklasifikasian
peringkat masuk dalam kategori “baik” (70 ˂ IKU ≤ 80).
Nilai IKU dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kebijakan
sektor terkait dalam mendukung pengendalian pencemaran
udara, dukungan pihak lain seperti Kab/Kota dan instansi
terkait.
Target IKU tahun 2019 sebesar 59,20 point Realisasi pada
akhir tahun 2019 mencapai 73,35 point , terdapat kenaikan
sebesar ± 14,35 point dibandingkan dengan capaian pada
tahun 2018 mencapai 59,00 point.
3. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, Target Tahun 2019 sebesar 60
Kelompok/Lembaga dengan realisasi yang melebihi dari target
tahun 2019 sebesar 62 kelompok/Lembaga capaian realisasi
sebesar 103,33 %.
Program Pengelolaan dan konservasi hutan capaian indikator
indikator kinerja programnya , diantaranya :
a. Luas Lahan Kritis yang terehabilitasi target pada tahun 2019
sebesar 5.000 Ha dengan realisasi Luas Lahan Kritis yang
terehabilitasi sampai dengan akhir tahun 2019 mencapai
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 210
7.297 Ha dengan capaian realisasi sebesar 145,94% dari
terget yang telah ditetapkan.
b. Persentase Peningkatan fungsi hutan bagi masyarakat, target
pada tahun 2019 mencapai 10 %, Realisasi pada akhir tahun
2019 sebesar 11,58 %, dengan pencapaian sebesar 115,8%
dari target 2019. Dengan perhitungan sebagia berikut :
Tahun 2019 :
I. Produksi Kayu Bulat
Kebutuhan kayu berdasarkan kapasitas industry terpasang :
1.200.000 M³ / Tahun Ketersediaan Base Line : 456.000 M³
/ Tahun
Target Peningkatan 10% setiap tahun : 45.600 M³ / Tahun
Produksi Kayu Rakyat : 107.986,14 M³/Tahun (sumber Bid.
Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan)
Kayu bulat dari perum perhutani : 30.973,86 M³ / Tahun
(sumber RKT Perum Perhutani)
RPPK (Asumsi Rasio Peningkatan Produksi Kayu)
RPPK = 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝐾𝑎𝑦𝑢 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑁
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 x 100%
=107.986,14+30.973,86
1.200.000 x 100%
=138.960
1.200.000 x 100%
= 11,58 %
Program Tata Kelola Pemerintahan dengan Capaian Sasaran
Program Meningkatnya Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja
Pemerintahan tergambar dari capaian 1 indikator Yaitu Nilai
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), Indeks kepuasan
Masyarakat (IKM : Skala 1-4), capaian pada Tahun 2018
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 211
sebesar 3,3. Target tahun 2019 adalah 3,0 dengan capaian
sebesar 3,34 atau sebesar 111,13 %.
5.4. Permasalahan dan Solusi
5.4.1 Permasalahan bidang Lingkungan Hidup
Dalam pencapaian target yang telah ditetapkan tentunya
terdapat kendala dan hambatan yang harus dihadapi oleh
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten dalam merealisasikan anggaran.
Adapun Permasalahan dan Solusi pada urusan wajib bukan
pelayanan dasar Bidang Lingkungan Hidup antara lain :
1. Terbatasnya jumlah dan kualitas SDM bidang lingkungan
dalam pelaksanaan beberapa kegiatan bidang lingkungan
hidup seperti dalam kegiatan penanganan kasus-kasus
pencemaran dan perusakan lingkungan
2. Terbatasnya kewenangan provinsi sehingga penanganan
kasus belum maksimal serta Kurangnya koordinasi dengan
instansi lingkungan hidup di tingkat kabupaten/kota serta
koordinasi dan sinkronisasi data dalam menunjang
pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder lain yang belum
optimal
3. Masih adanya proses pelaksanaan pengadaan barang dan
jasa yang tidak tepat waktu (tidak sesuai dengan waktu
perencanaan) sehingga masih terdapat kegiatan yang
mengalami sedikit keterlambatan dalam hal pelaksanaan
kegiatannya.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 212
4. Masih minimnya SDM pada UPTD dan Cabang Dinas yang
menangani perencanaan dan petugas teknis sehingga
beberapa kegiatan mengalami keterlambatan dalam
pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
5. Pada Kegiatan Pemeliharaan lingkungan Hidup terkait
pengembangan pusat mangrove masih terkendala karena
belum terealisasikannya MoU (Perjanjian Kerjasama) terkait
penyediaan lahan dikota serang yang akan digunakan
sebagai lahan pengembangan mangrove center di Provinsi
Banten
5.4.2. Solusi bidang Lingkungan Hidup
Untuk memecahkan permasalahan sebagaimana tersebut di atas
maka perlu upaya-upaya yang harus dilakukan antara lain :
1. Melaksanakan upaya peningkatan kuantitas SDM dan
mengoptimalkan SDM yang ada sesuai kapasitas teknisnya
serta mengikutsertakan/mengirim SDM yang ada untuk
mengikuti diklat diklat teknis terkait.
2. Meningkatkan koordinasi dan sosialisasi terkait
kelengkanpan adminitrasi pengaduan sehingga dapat
ditindaklanjuti, melaksanakan upaya-upaya koordinasi
dengan stakeholder terkait dan peningkatan jumlah
anggaran, melakukan koordinasi dengan instansi terkait di
kabupaten/kota serta instasi vertical lainya ditingkat pusat.
3. Proses persiapan yang lebih baik lagi dalam perencanaan
pengadaan barang dan jasa dan pelaksanaannya serta
peningkatan koordinasi dengan pelaksana kegiatan (pihak
ketiga) kepada para pelaksana teknis kegiatan kedepan perlu
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 213
memperhatikan dan mengacu pada Rencana Operasional
Kegiatan atau (ROK) yang telah dibuat
4. Melaksanakan/mengusulkan tambahan tenaga Perencanaan
dan admisntrasi serta tenaga teknis di UPTD dan Cabang
Dinas Liingkungan Hidup dan Kehutanan
5. Melaksanakan tindaklanjut pelaksanaan Perjanjian
Kerjasama (MoU) antara Pemerintah Provinsi Banten dengan
Pemerintah Kota Serang terkait pengadaan lahan Pengelolaan
Pusat Mangrove Daerah Provinsi Banten
5.4.3 Permasalahan Bidang Kehutanan
1. Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang dalam
pelaksanaan kegiatan dilapangan (kendaraan dinas yang
sesuai dengan medan yang berat/kondisi lapangan yang
berat)
2. Koordinasi dan sinkronisasi data dalam menunjang
pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder lain yang belum
optimal khususnya dalam pelaksanaan penyusunan data
Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) di Provinsi Banten.
3. Terbatasnya SDM kehutanan khususnya Penyuluh Kehutanan
sebagai ujung tombak keberhasilan pembangunan kehutanan
di Provinsi Banten dari tahun ketahun semakin berkurang
jumlahnya, seiring dengan banyaknya ASN penyuluh
kehutanan yang memasuki usia pensiun, dan terbatasnya
penambahan formasi penyuluh kehutanan, sampai dengan
tahun 2019 jumlah penyuluh kehutanan ASN di Provinsi
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 214
Banten tinggal berjumlah 9 Orang di tiga wilayah kabupaten
di Provinsi Banten (Kabupaten Lebak sebanyak 1 orang,
Kabupaten Pandeglang 6 orang dan Kabupaten Serang 2
orang)
4. Masih luasnya lahan kritis di Provinsi Banten yang belum
tertangani.
Jumlah lahan kritis dengan Kriteria Kritis di Provinsi Banten
seluas 170.615,79 Ha dan kriteria sangat kritis seluas
59.224,94 Ha yang tersebar di 4 kabupaten dan 2 kota di
Provinsi Banten (kota Serang, Cilegon, Kabupaten Lebak,
Pandeglang, Serang dan Tangerang)
5. Belum optimalnya pemanfaatan hasil hutan bagi masyarakat.
Hasil hutan bukan kayu (HHBK) di Provinsi Banten memiliki
potensi yang cukup besar dan belum dapat dioptimalkan
dengan baik meskipun tidak semua jenis HHBK tersebar serta
dikelola dan diusahakan di setiap daerah di wilayah Provinsi
Banten.
6. Pada Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman
Kehutanan terdapat hambatan antara lain :
- Dalam kegiatan pengadaan bahan tanaman, terutama
dalam pengadaan benih tanaman yang harus mengikuti
masa panen raya dan disesuaikan dengan type benih
sehingga memerlukan waktu yang lebih lama. Kondisi
iklim global yang berubah-ubah secara ekstrim, membuat
masa panen raya benih bisa bergeser dari kebiasaan
alaminya bahkan beberapa jenis tanaman tidak berbuah
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 215
walaupun tahun ini seharusnya tanaman tersebut berbuah
sesuai dengan daurnya.
- Kondisi iklim tidak hanya berpengaruh pada proses
pengadaan benih namun juga berpengaruh terhadap
jadwal dan jumlah benih yang disemai Jadwal penyemaian
terpaksa mundur bulan seharusnya dengan jumlah benih
yang disemai disesuaikan dengan kondisi cuaca.
- Kuranngya anggaran pemeliharaan sarana dan prasarana
persemaian atau pembibitan yang dikhawatirkan
penyediaan bibit tanaman tidak sesuai target, seperti
kondisi Laboratorium Kultur Jaringan yang tidak tejaga
dari kemungkinan mati lampu dan atap yang rusak
sehingga calon calon bibit tanaman mati terkontaminasi
oleh jamur dan bakteri.
- Keterlambatan dalam pertanggungjawaban administrasi
kegiatan, terkadang terlambat untuk penyampaiannya
dikarenakan jarak dan kurang tenaga administrasi
kegiatan.
5.4.5 Solusi Bidang Kehutanan
1. Perlunya daya dukung saran prasarana penunjang kegiatan
dilapangan khususnya kendaraan dinas yang dapat digunakan
pada medan lapangan yang cukup berat mengingat kondisi
lapangan di wilayah Provinsi Banten masih banyak yang cukup
berat
2. Meningkatkan koordinasi dan sinronisasi data serta
melaksanakan upaya-upaya koordinasi dengan stakeholder
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 216
terkait serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait di
kabupaten/kota serta instasi vertical lainya ditingkat pusat.
3. Melaksanakan upaya perencanaan pengadaan penyuluh
kehutanan dan perencanaan proses impasing penyuluh
kehutanan serta optimalisasi penyuluh kehutanan swadaya
(pksm) di Provinsi Banten dalam rangka menunjang tupoksi
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
4. Dalam upaya mencegah dan mengendalikan terjadinya
kerusakan hutan dan lahan maka diperlukan upaya-upaya
rehabilitasi hutan yang rusak dan lahan kritis, serta pemulihan
kembali fungsi daerah aliran sungai (DAS) melalui sistem
pengelolaan DAS serta pengembangan Rehabilitasi H u t a n
d a n L a h a n pada lahan kritis mengingat makin seringnya
terjadi bencana banjir dan tanah longsor, yang salah satunya
disebabkan oleh semakin menurunnya daya dukung
lingkungan
5. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan
pemanfaatan hasil hutan bagi masyarakat antara lain :
- Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembinaan
maupun skala ekonomi budidaya tanaman kehutanan,
dengan membentuk suatu perwilayahan komoditas dalam
suatu wilayah hamparan, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi pengelolaan dan meningkatkan
nilai ekonomi produk.
- Meningkatkan sumberdaya petani hutan dan aparatur
maupun pengusaha agar pembinaan maupun pengelolaan
usaha kehutanan dapat dilaksanakan secara professional.
LKPj Tahun 2019 |Bab V, hal. 217
- Pemanfaatan dan optimalisasi lembaga-lembaga terkait
dalam mengintensifkan permodalan usaha petani dan
memanfaatkan sistem informasi pasar.
6. Untuk mengatasi kendala dan hambatan Pengembangan
Perbenihan Tanaman Kehutan diatas telah dilakukan
perubahan jadwal kegiatan dan jenis tanaman serta
mengajukan penambahan personil untuk kegiatan
administrasi kegiatan serta upaya penambahan anggaran
LKPj Tahun 2019 | Bab VI, hal. 218
BAB VI
PENUTUP
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
PROVINSI BANTEN 2019
LKPj Tahun 2019 | Bab VI, hal. 219
BAB VI
P E N U T U P
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2019 disusun
dalam rangka memberikan keterangan yang akuntable dan
memberikan gambaran kinerja DLHK Provinsi Banten yang telah
dilaksanakan selama periode satu tahun.
Realisasi anggaran Pendapatan dan Belanja sampai dengan akhir tahun
anggaran per 31 Desember 2019 yaitu target anggaran pendapatan
sebesar Rp. 150.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 150.188.000,- atau
100,13%, adapun realisasi belanja pada Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan dari total anggaran Rp. 68.885.813.000 dengan rincian
Belanja Tidak Langsung Rp. 39.581.000.000,- dan Belanja Langsung
Rp. 29.304.813.000,- total realisasi keuangannya sebesar
Rp. 65.410.876.021,- (94,96%) dengan realisasi fisik sebesar 100,0%
dengan rincian realisasi belanja tidak langsung sebesar
Rp. 37.072.723.189,- (93,66%) dan belanja langsung sebesar
Rp. 28.338.152.832,- (96,70%) realisasi fisik sebesar 99,92%
Secara umum pelaksanaan program dan kegiatan pada Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten tahun 2019 berjalan
dengan baik, dengan rata-rata pencapaian indikator kinerja masing-
masing kegiatan 100,00%
Demikian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten Tahun Anggaran
2019 disusun sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
LKPj Tahun 2019 219
LAMPIRAN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
PROVINSI BANTEN 2019
LKPj Tahun 2019 220
INSTRUMEN KERTAS KERJA LKPJ TA 2019
Nama OPD : Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(Rp) % Fisik %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
BELANJA DAERAH
IBELANJA TIDAK
LANGSUNG39.581.000.000 37.072.723.189 93,66% 100 2.508.276.811 - -
1BELANJA PEGAWAI (GAJI
DAN TUNJANGAN)10.690.140.000 9.952.474.685 93,10% 100
2TAMBAHAN PENGHASILAN
PNS28.890.860.000 27.120.248.504 93,87% 100
II BELANJA LANGSUNG 29.304.813.000 28.338.152.832 96,70% 99,92 966.660.168
Urusan Wajib Bidang Lingkungan Hidup
APROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN13.672.937.000 13.305.458.805 97,31% 100 367.478.195
1. Terbatasnya jumlah dan kualitas SDM bidang lingkungan
dalam pelaksanaan beberapa kegiatan bidang lingkungan hidup
seperti dalam kegiatan penanganan kasus-kasus pencemaran
dan perusakan lingkungan
1.Melaksanakan upaya peningkatan kuantitas SDM dan
mengoptimalkan SDM yang ada sesuai kapasitas teknisnya serta
mengikutsertakan/mengirim SDM yang ada untuk mengikuti diklat
diklat teknis terkait.
1
PENYUSUNAN LAPORAN
KINERJA KEUANGAN DAN
NERACA ASET
64.000.000 64.000.000 100% 100 0
2PERENCANAAN, EVALUASI
DAN PELAPORAN295.000.000 282.861.350 95.89% 100 12.138.650
3PENGADAAN SARANA DAN
PRASARANA KANTOR481.000.000 476.160.900 98,99% 100 4.839.100
4PEMELIHARAAN SARANA
DAN PRASARANA KANTOR1.665.516.000 1.636.817.784 98,28% 100 28.698.216
5PENYEDIAAN BARANG
DAN JASA PERKANTORAN6.291.321.000 6.134.683.382 97,51% 100 156.637.618
6PENINGKATAN KAPASITAS
APARATUR113.000.000 113.000.000 100% 100 0
7
RAPAT KOORDINASI
KEDALAM DAN KELUAR
DAERAH
200.000.000 199.812.750 99.91% 100 187.250
8
PENINGKATAN
PENGELOLAAN
KEARSIPAN DAN
PELAYANAN
PERPUSTAKAAN
30.000.000 30.000.000 100% 100 0
9
PENYEDIAAN DATA
PEMBANGUNAN
SEKTORAL
168.000.000 166.163.000 98,91% 100 1.837.000
Solusi No Uraian (Prog/Keg) Anggaran (Rp)Realisasi
Selisih (Rp) Permasalahan
2. Terbatasnya kewenangan provinsi sehingga penanganan
kasus belum maksimal serta Kurangnya koordinasi dengan
instansi lingkungan hidup di tingkat kabupaten/kota serta
koordinasi dan sinkronisasi data dalam menunjang pelaksanaan
kegiatan dengan stakeholder lain yang belum optimal
2. Meningkatkan koordinasi dan sosialisasi terkait kelengkanpan
adminitrasi pengaduan sehingga dapat ditindaklanjuti,
melaksanakan upaya-upaya koordinasi dengan stakeholder terkait
dan peningkatan jumlah anggaran, melakukan koordinasi dengan
instansi terkait di kabupaten/kota serta instasi vertical lainya
ditingkat pusat.
3. Masih adanya proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
yang tidak tepat waktu (tidak sesuai dengan waktu
perencanaan) sehingga masih terdapat kegiatan yang
mengalami sedikit keterlambatan dalam hal pelaksanaan
kegiatannya.
3. Proses persiapan yang lebih baik lagi dalam perencanaan
pengadaan barang dan jasa dan pelaksanaannya serta peningkatan
koordinasi dengan pelaksana kegiatan (pihak ketiga) kepada para
pelaksana teknis kegiatan kedepan perlu memperhatikan dan
mengacu pada Rencana Operasional Kegiatan atau (ROK) yang telah
dibuat
4. Masih minimnya SDM pada UPTD dan Cabang Dinas yang
menangani perencanaan dan petugas teknis sehingga beberapa
kegiatan mengalami keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatan
dan pelaporan
4. Melaksanakan/mengusulkan tambahan tenaga Perencanaan dan
admisntrasi serta tenaga teknis di UPTD dan Cabang Dinas
Liingkungan Hidup dan Kehutanan
5. Melaksanakan tindaklanjut pelaksanaan Perjanjian Kerjasama
(MoU) antara Pemerintah Provinsi Banten dengan Pemerintah Kota
Serang terkait pengadaan lahan Pengelolaan Pusat Mangrove
Daerah Provinsi Banten
5. Pada Kegiatan Pemeliharaan lingkungan Hidup terkait
pengembangan pusat mangrove masih terkendala karena belum
terealisasikannya MoU (Perjanjian Kerjasama) terkait
penyediaan lahan dikota serang yang akan digunakan sebagai
lahan pengembangan mangrove center di Provinsi Banten
(Rp) % Fisik %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Solusi No Uraian (Prog/Keg) Anggaran (Rp)Realisasi
Selisih (Rp) Permasalahan
10
PENGADAAN SARANA
PRASARANA KANTOR
PADA UPT
LABORATORIUM
LINGKUNGAN
1.137.021.400 1.112.869.100 97,88% 100 24.152.300
11
PEMELIHARAAN SARANA
DAN PRASARANA KANTOR
PADA UPT
LABORATORIUM
LINGKUNGAN
609.925.000 606.713.859 99,47% 100 3.211.141
12
PENYEDIAAN BARANG
DAN JASA PERKANTORAN
PADA UPT
LABORATORIUM
LINGKUNGAN
457.353.600 444.577.000 97,21% 100 12.776.600
13
RAPAT KOORDINASI
KEDALAM DAN KELUAR
DAERAH PADA UPT
LABORATORIUM
LINGKUNGAN
20.000.000 19.970.783 99,85% 100 29.217
14
PENGADAAN SARANA
PRASARANA KANTOR
PADA UPTD SERTIFIKASI
DAN PERBENIHAN
TANAMAN HUTAN
50.000.000 47.195.297 94,39% 100 2.804.703
15
PEMELIHARAAN SARANA
PRASARANA KANTOR
PADA UPTD SERTIFIKASI
DAN PERBENIHAN
TANAMAN HUTAN
120.000.000 110.772.440 92,31% 100 9.227.560
16
PENYEDIAAN SARANA
PRASARANA KANTOR
PADA UPTD SERTIFIKASI
DAN PERBENIHAN
TANAMAN HUTAN
194.360.000 177.341.679 91,24% 100 17.018.321
17
RAPAT KOORDINASI
KEDALAM DAN KELUAR
DAERAH PADA UPTD
SERTIFIKASI DAN
PERBENIHAN TANAMAN
HUTAN
25.640.000 24.576.000 95,85% 100 1.064.000
18
PENGADAAN SARANA
PRASARANA KANTOR
PADA CABANG DINAS LHK
WILAYAH LEBAK DAN
TANGERANG
107.700.000 91.440.500 84,90% 100 16.259.500
19
PEMELIHARAAN SARANA
DAN PRASARANA KANTOR
PADA CABANG DINAS LHK
WILAYAH LEBAK DAN
TANGERANG
110.100.000 105.997.500 96,27% 100 4.102.500
20
PENYEDIAAN BARANG
DAN JASA PERKANTORAN
PADA CABANG DINAS LHK
WILAYAH LEBAK DAN
TANGERANG
460.000.000 423.570.542 92,08% 100 36.429.458
(Rp) % Fisik %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Solusi No Uraian (Prog/Keg) Anggaran (Rp)Realisasi
Selisih (Rp) Permasalahan
21
RAPAT KOORDINASI
KEDALAM DAN KELUAR
DAERAH PADA CABANG
DINAS LHK WILAYAH
LEBAK DAN TANGERANG
55.000.000 54.910.000 99,84% 100 90.000
22
PENGADAAN SARANA
PRASARANA KANTOR
PADA CABANG DINAS LHK
WILAYAH PANDEGLANG,
SERANG DAN CILEGON
70.000.000 64.103.800 91,58% 100 5.896.200
23
PEMELIHARAAN SARANA
DAN PRASARANA KANTOR
PADA CABANG DINAS LHK
WILAYAH PANDEGLANG,
SERANG DAN CILEGON
130.000.000 129.851.800 99,89% 100 148.200
24
PENYEDIAAN BARANG
DAN JASA PERKANTORAN
PADA CABANG DINAS LHK
WILAYAH PANDEGLANG,
SERANG DAN CILEGON
325.000.000 320.823.708 98,71% 100 4.176.292
25
RAPAT KOORDINASI
KEDALAM DAN KELUAR
DAERAH PADA CABANG
DINAS LHK WILAYAH
PANDEGLANG, SERANG
DAN CILEGON
45.000.000 42.350.000 94,11% 100 2.650.000
26
PENGADAAN SARANA
PRASARANA KANTOR
PADA UPTD
PENGELOLAAN TAMAN
HUTAN RAYA BANTEN
(TAHURA)
135.000.000 127.389.600 94,36% 100 7.610.400
27
PEMELIHARAAN SARANA
DAN PRASARANA KANTOR
PADA UPTD
PENGELOLAAN TAMAN
HUTAN RAYA BANTEN
(TAHURA)
155.000.000 150.223.000 96,62% 100 4.777.000
28
PENYEDIAAN BARANG
DAN JASA PERKANTORAN
PADA UPTD
PENGELOLAAN TAMAN
HUTAN RAYA BANTEN
(TAHURA)
138.000.000 128.089.131 92,82% 100 9.910.869
29
RAPAT KOORDINASI
KEDALAM DAN KELUAR
DAERAH PADA UPTD
PENGELOLAAN TAMAN
HUTAN RAYA BANTEN
(TAHURA)
20.000.000 19.193.900 95,97% 100 806.100
(Rp) % Fisik %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Solusi No Uraian (Prog/Keg) Anggaran (Rp)Realisasi
Selisih (Rp) Permasalahan
B
PROGRAM
PENGENDALIAN
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
5.354.900.000 5.060.865.233 94,51% 99,48 294.034.767
30
PENGENDALIAN
PENCEMARAN DAN
KERUSAKAN
LINGKUNGAN HIDUP
503.000.000 497.851.300 98,98% 100 5.148.700
31PENGELOLAAN SAMPAH
DAN LIMBAH B31.654.000.000 1.579.144.695 95,47% 100 74.855.305
32PEMELIHARAAN
LINGKUNGAN HIDUP810.000.000 702.293.040 86,70% 95,83 107.706.960
33
PERENCANAAN DAN
PENGKAJIAN DAMPAK
LINGKUNGAN HIDUP
330.000.000 327.884.000 99,36% 100 2.116.000
34PELAYANAN PENGADUAN
DAN PENEGAKAN HUKUM355.000.000 322.330.350 90,80% 100 32.669.650
35PENINGKATAN KAPASITAS
LINGKUNGAN HIDUP745.000.000 717.253.200 96,28% 100 27.746.800
36
PENINGKATAN JAMINAN
MUTU LABORATORIUM
LINGKUNGAN
275.000.000 260.514.426 94,73% 100 14.485.574
37
PENGUJIAN DAN ANALISA
LABORATORIUM
LINGKUNGAN
682.900.000 653.594.222 95,71% 100 29.305.778
Urusan Pilihan Bidang Kehutanan
C
PROGRAM
PENGELOLAAN DAN
KONSERVASI HUTAN
10.276.976.000 9.971.828.794 97,03% 100 305.147.206
1. Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang dalam
pelaksanaan kegiatan dilapangan (kendaraan dinas yang sesuai
dengan medan yang berat/kondisi lapangan yang berat
1. Perlunya daya dukung saran prasarana penunjang kegiatan
dilapangan khususnya kendaraan dinas yang dapat digunakan pada
medan lapangan yang cukup berat mengingat kondisi lapangan di
wilayah Provinsi Banten masih banyak yang cukup berat
38PERENCANAAN DAN
PENATAGUNAAN HUTAN515.000.000 508.243.227 98,69% 100 6.756.773
39
PEMANFAATAN HUTAN
DAN PENATAUSAHAAN
HASIL HUTAN
725.000.000 717.570.000 98,98% 100 7.430.000
2. Koordinasi dan sinkronisasi data dalam menunjang
pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder lain yang belum
optimal khususnya dalam pelaksanaan penyusunan data Neraca
Sumber Daya Hutan (NSDH) di Provinsi Banten.
2. Meningkatkan koordinasi dan sinronisasi data serta melaksanakan
upaya-upaya koordinasi dengan stakeholder terkait serta melakukan
koordinasi dengan instansi terkait di kabupaten/kota serta instasi
vertical lainya ditingkat pusat.
(Rp) % Fisik %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Solusi No Uraian (Prog/Keg) Anggaran (Rp)Realisasi
Selisih (Rp) Permasalahan
40
PENGEMBANGAN ANEKA
USAHA DAN PROMOSI
KEHUTANAN
606.250.000 594.167.500 98,10% 100 12.082.500
41
PENGELOLAAN DAS DAN
REHABILITASI HUTAN DAN
LAHAN
900.000.000 861.882.760 95,76% 100 38.117.240
42KONSERVASI SDA DAN
EKOSISTEM600.000.000 593.685.807 98,95% 100 6.314.193
43
PENYULUHAN DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
650.000.000 626.425.600 96,37% 100 23.574.400
44
PENGEMBANGAN
PEMBENIHAN TANAMAN
HUTAN
742.465.000 706.473.998 95,15% 100 35.991.002
45
SERTIFIKASI DAN
PROTEKSI PEREDARAN
BENIH TANAMAN HUTAN
160.000.000 157.277.920 98,30% 100 2.722.080
46
REHABILITASI LAHAN DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT PADA
CABANG DINAS LHK
WILAYAH LEBAK DAN
TANGERANG
1.154.400.000 1.108.173.800 96,00% 100 46.226.200
47
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN SUMBER
DAYA HUTAN PADA
CABANG DINAS LHK
WILAYAH LEBAK DAN
TANGERANG
380.600.000 364.935.000 95,88% 100 15.665.000
5. Belum optimalnya pemanfaatan hasil hutan bagi masyarakat.
Hasil hutan bukan kayu (HHBK) di Provinsi Banten memiliki
potensi yang cukup besar dan belum dapat dioptimalkan dengan
baik meskipun tidak semua jenis HHBK tersebar serta dikelola
dan diusahakan di setiap daerah di wilayah Provinsi Banten.
48
REHABILITASI LAHAN DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT PADA
CABANG DINAS LHK
WILAYAH PANDEGLANG,
SERANG, DAN CILEGON
1.478.716.000 1.434.005.584 96,98% 100 44.710.416
49
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN SUMBER
DAYA HUTAN PADA
CABANG DINAS LHK
WILAYAH PANDEGLANG,
SERANG, DAN CILEGON
325.000.000 301.195.000 92,68% 100 23.805.000
6. Untuk mengatasi kendala dan hambatan Pengembangan
Perbenihan Tanaman Kehutan diatas telah dilakukan perubahan
jadwal kegiatan dan jenis tanaman serta mengajukan penambahan
personil untuk kegiatan administrasi kegiatan serta upaya
penambahan anggaran
50
PERLINDUNGAN DAN
REHABILITASI KAWASAN
TAMAN HUTAN RAYA
BANTEN
271.000.000 269.005.000 99,26% 100 1.995.000
6. Pada Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman
Kehutanan terdapat hambatan antara lain :
- Dalam kegiatan pengadaan bahan tanaman, terutama dalam
pengadaan benih tanaman yang harus mengikuti masa panen
raya dan disesuaikan dengan type benih sehingga memerlukan
waktu yang lebih lama. Kondisi iklim global yang berubah-ubah
secara ekstrim, membuat masa panen raya benih bisa bergeser
dari kebiasaan alaminya bahkan beberapa jenis tanaman tidak
berbuah walaupun tahun ini seharusnya tanaman tersebut
berbuah sesuai dengan daurnya.
- Kondisi iklim tidak hanya berpengaruh pada proses pengadaan
benih namun juga berpengaruh terhadap jadwal dan jumlah
benih yang disemai Jadwal penyemaian terpaksa mundur bulan
seharusnya dengan jumlah benih yang disemai disesuaikan
dengan kondisi cuaca.
- Kuranngya anggaran pemeliharaan sarana dan prasarana
persemaian atau pembibitan yang dikhawatirkan penyediaan
bibit tanaman tidak sesuai target, seperti kondisi Laboratorium
Kultur Jaringan yang tidak tejaga dari kemungkinan mati lampu
dan atap yang rusak sehingga calon calon bibit tanaman mati
terkontaminasi oleh jamur dan bakteri.
- Keterlambatan dalam pertanggungjawaban administrasi
kegiatan, terkadang terlambat untuk penyampaiannya
dikarenakan jarak dan kurang tenaga administrasi kegiatan.
3. Terbatasnya SDM kehutanan khususnya Penyuluh Kehutanan
sebagai ujung tombak keberhasilan pembangunan kehutanan di
Provinsi Banten dari tahun ketahun semakin berkurang
jumlahnya, seiring dengan banyaknya ASN penyuluh kehutanan
yang memasuki usia pensiun, dan terbatasnya penambahan
formasi penyuluh kehutanan, sampai dengan tahun 2019 jumlah
penyuluh kehutanan ASN di Provinsi Banten tinggal berjumlah 9
Orang di tiga wilayah kabupaten di Provinsi Banten (Kabupaten
Lebak sebanyak 1 orang, Kabupaten Pandeglang 6 orang dan
Kabupaten Serang 2 orang)
3. Melaksanakan upaya perencanaan pengadaan penyuluh
kehutanan dan perencanaan proses impasing penyuluh kehutanan
serta optimalisasi penyuluh kehutanan swadaya (pksm) di Provinsi
Banten dalam rangka menunjang tupoksi Dinas Lingkungan Hidup
dan Kehutanan
4. Masih luasnya lahan kritis di Provinsi Banten yang belum
tertangani.
Jumlah lahan kritis dengan Kriteria Kritis di Provinsi Banten
seluas 170.615,79 Ha dan kriteria sangat kritis seluas 59.224,94
Ha yang tersebar di 4 kabupaten dan 2 kota di Provinsi Banten
(kota Serang, Cilegon, Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang
dan Tangerang)
4. Dalam upaya mencegah dan mengendalikan terjadinya kerusakan
hutan dan lahan maka diperlukan upaya-upaya rehabilitasi hutan
yang rusak dan lahan kritis, serta pemulihan kembali fungsi daerah
aliran sungai (DAS) melalui sistem pengelolaan DAS serta
pengembangan Rehabilitasi Hutan dan Lahan pada lahan kritis
mengingat makin seringnya terjadi bencana banjir dan tanah
longsor, yang salah satunya disebabkan oleh semakin menurunnya
daya dukung lingkungan
5. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan
pemanfaatan hasil hutan bagi masyarakat antara lain :
- Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembinaan maupun skala
ekonomi budidaya tanaman kehutanan, dengan membentuk suatu
perwilayahan komoditas dalam suatu wilayah hamparan, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan dan
meningkatkan nilai ekonomi produk.
- Meningkatkan sumberdaya petani hutan dan aparatur
maupun pengusaha agar pembinaan maupun pengelolaan usaha
kehutanan dapat dilaksanakan secara professional.
- Pemanfaatan dan optimalisasi lembaga-lembaga terkait dalam
mengintensifkan permodalan usaha petani dan memanfaatkan
sistem informasi pasar.
(Rp) % Fisik %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Solusi No Uraian (Prog/Keg) Anggaran (Rp)Realisasi
Selisih (Rp) Permasalahan
51
PENGEMBANGAN DAN
PEMANFAATAN KAWASAN
TAMAN HUTAN RAYA
BANTEN
361.000.000 332.701.598 92,16% 100 28.298.402
52
REHABILITASI LAHAN DAN
PERHUTANAN SOSIAL
(DAK)
1.407.545.000 1.396.086.000 99,19% 100 11.459.000
Serang, Januari 2020
A.n Kepala Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
Sekretaris
Ir. Naen Sunendar
NIP. 19660101 199403 1 017
JUMLAH BELANJA
DAERAH (BTL+BL)68.885.813.000 65.410.876.021 94,96% 99,92 3.474.936.979
6. Pada Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman
Kehutanan terdapat hambatan antara lain :
- Dalam kegiatan pengadaan bahan tanaman, terutama dalam
pengadaan benih tanaman yang harus mengikuti masa panen
raya dan disesuaikan dengan type benih sehingga memerlukan
waktu yang lebih lama. Kondisi iklim global yang berubah-ubah
secara ekstrim, membuat masa panen raya benih bisa bergeser
dari kebiasaan alaminya bahkan beberapa jenis tanaman tidak
berbuah walaupun tahun ini seharusnya tanaman tersebut
berbuah sesuai dengan daurnya.
- Kondisi iklim tidak hanya berpengaruh pada proses pengadaan
benih namun juga berpengaruh terhadap jadwal dan jumlah
benih yang disemai Jadwal penyemaian terpaksa mundur bulan
seharusnya dengan jumlah benih yang disemai disesuaikan
dengan kondisi cuaca.
- Kuranngya anggaran pemeliharaan sarana dan prasarana
persemaian atau pembibitan yang dikhawatirkan penyediaan
bibit tanaman tidak sesuai target, seperti kondisi Laboratorium
Kultur Jaringan yang tidak tejaga dari kemungkinan mati lampu
dan atap yang rusak sehingga calon calon bibit tanaman mati
terkontaminasi oleh jamur dan bakteri.
- Keterlambatan dalam pertanggungjawaban administrasi
kegiatan, terkadang terlambat untuk penyampaiannya
dikarenakan jarak dan kurang tenaga administrasi kegiatan.
II. INSTRUMEN KERTAS KERJA LKPJ TA 2019
Nama OPD : Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2019 2019 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Meningkatnya
pengelolaan
akuntabilitas kinerja
Capian Laporan Kinerja
Pemerintah Provinsi Banten
(Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Prov Banten)
(Satuan : Nilai)
75 - * - * DLHK
Uriusan Wajib Bukan
Pelayanan Dasar Bidang
Lingkungan Hidup
2 Terwujudnya
lingkungan hidup yang
berkualitasIndeks Kualitas Lingkungan
Hidup (satuan : nilai)44,67 56,86 127,29% DLHK
Uriusan Wajib Bukan
Pelayanan Dasar Bidang
Lingkungan Hidup
3 Meningkatnya kualitas
perencanaan,
pengendalian dan
perlindungan hutanRasio Cakupan Tutupan
Hutan (Satuan : %)31,71 39,53 124,66% DLHK
Urusan Pilihan Bidang
Kehutanan
Ket : * = LKIP Tahun 2019 belum dilakukan penilaian oleh Inspektorat Provinsi Banten
Serang, Januari 2020
A.n Kepala Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
Sekretaris
Ir. Naen Sunendar
NIP. 19660101 199403 1 017
SKPD
Penanggung
Jawab
Bidang UrusanNo SasaranIndikator Kinerja
Sasaran
Target
Realisasi Capaian
Target RPJMD
Provinsi Melalui
Pelaksanaan
RKPD
Tingkat Capaian
Target RPJMD
Provinsi Hasil
Pelaksanaan
RKPD Provinsi
III. INSTRUMEN KERTAS KERJA LKPJ TA 2019
Nama OPD : Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2019 2019 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Program Tata Kelola
Pemerintahan
Nilai IKM (Satuan: Skala (1-
4))3 3,34 111,33% DLHK
Uriusan Wajib Bukan
Pelayanan Dasar Bidang
Lingkungan Hidup
1. Indeks Kualitas Air (satuan
: nilai)52 52,07 100,13% DLHK
Uriusan Wajib Bukan
Pelayanan Dasar Bidang
Lingkungan Hidup
2. Indeks Kualitas Udara
(satuan : nilai)59,2 73,35 123,90% DLHK
Uriusan Wajib Bukan
Pelayanan Dasar Bidang
Lingkungan Hidup
3. Peningkatan Peran serta
masyarakat dalam
perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup
(Satuan: Kelompok/Lembaga)
60 62 103,33% DLHK
Uriusan Wajib Bukan
Pelayanan Dasar Bidang
Lingkungan Hidup
Luas Lahan Kritis Yang
Terehabilitasi (satuan :
Hektar)
5000 7297 145,94% DLHKUrusan Pilihan Bidang
Kehutanan
Persentase Peningkatan
fungsi hutan bagi masyarakat
(satuan : %)
10 11,58 115,80% DLHKUrusan Pilihan Bidang
Kehutanan
Serang, Januari 2020
A.n Kepala Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
Sekretaris
Ir. Naen Sunendar
NIP. 19660101 199403 1 017
Bidang UrusanProgram
Indikator Kinerja
Program RPJMD
(Outcome)
Target
Realisasi Capaian
Target RPJMD
Provinsi Melalui
Pelaksanaan
RKPD
Tingkat Capaian
Target RPJMD
Provinsi Hasil
Pelaksanaan
RKPD Provinsi
SKPD
Penanggun
g Jawab
No
Program Pengendalian
Pencemaran
Lingkungan
2
3 Program Pengelolaan
dan konservasi hutan
Sungai Cisadane
Titik Pantau Peruntukkan 15 Mei 2019 1 Juli 2019 20-Sep-19
Kelas PI Status PI Status PI Status
Jembatan Cisauk ii 4.3 ringan 2.4 ringan 3.5 ringan
Jembatan PT. Indorama ii 5.9 sedang 5.8 sedang 1.2 ringan
Jembatan Gading ii 4.3 ringan 6.2 sedang 2.6 ringan
Jembatan Cikokol ii 4.9 ringan 6.3 sedang 3.5 ringan
Jembatan Robinson ii 4.9 ringan 5.7 sedang 7.9 sedang
Bend Pintu Air ii 5.3 sedang 5.3 sedang 8.1 sedang
No Status Jumlah Persen Bobot Nilai
1 Memenuhi 0 0 70 0
2 Ringan 9 0.5 50 25
3 Sedang 9 0.5 30 15
4 Berat 0 0 10 0
18 40
Sungai Cidurian
Titik Pantau
Peruntukkan 27 Maret 2019 4 Juli 2019 25-Sep-19
Kelas PI Status PI Status PI Status
S. Tanjung Sari ii 1.2 ringan 1.2 ringan 3.1 ringan
Ranca Sumur ii 1.6 ringan 2.0 ringan 2.8 ringan
Cikande Hulu ii 3.8 ringan 4.4 ringan 6.2 sedang
Cikande Hilir ii 3.9 ringan 6.2 sedang 6.6 sedang
Koper ii 5.8 sedang 4.7 ringan 3.7 ringan
Tanara ii 3.9 ringan 6.0 sedang 4.1 ringan
No Status Jumlah Persen Bobot Nilai
1 Memenuhi 0 0 70 0
2 Ringan 13 0.722222 50 36.11111
3 Sedang 5 0.277778 30 8.333333
4 Berat 0 0 10 0
18 44.44444
Sungai Ciujung
Titik Pantau Peruntukkan 15 April 2019 13 Juni 2019 2 September 2019
Kelas PI Status PI Status PI Status
Cisimeut ii 1.7 ringan 0.6 memenuhi 0.3 memenuhi
Bojong Manik ii 0.4 memenuhi 0.8 memenuhi 0.3 memenuhi
ciberang ii 1.9 ringan 1.2 ringan 2.0 ringan
Pamarayan ii 1.5 ringan 2.1 ringan 1.4 ringan
Jembatan 3 ii 1.2 ringan 1.3 ringan 2.4 ringan
Nagara ii 1.5 ringan 1.2 ringan 1.0 memenuhi
Keragilan ii 1.9 ringan 1.2 ringan 1.7 ringan
Jongjin ii 2.3 ringan 1.2 ringan 4.8 ringan
No Status Jumlah Persen Bobot Nilai
1 Memenuhi 6 0.25 70 17.5
2 Ringan 18 0.75 50 37.5
3 Sedang 0 0 30 0
4 Berat 0 0 10 0
24 55
Sungai Cibanten
Titik Pantau Peruntukkan 24 Januari 2019 11 Maret 2019 13 Mei 2019 7 Agustus 2019
Kelas PI Status PI Status PI Status PI Status
Cibanten Hulu ii 0.7 memenuhi 0.7 memenuhi 0.8 memenuhi 0.7 memenuhi
Cimasin ii 0.8 memenuhi 0.8 memenuhi 3.3 ringan 2.0 ringan
Jembatan Ciawi ii 0.8 memenuhi 3.0 ringan 4.4 ringan 2.5 ringan
Kasemen ii 2.9 ringan 4.0 ringan 2.8 ringan 2.0 ringan
No Status Jumlah Persen Bobot Nilai
1 Memenuhi 7 0.4375 70 30.625
2 Ringan 9 0.5625 50 28.125
3 Sedang 0 0 30 0
4 Berat 0 0 10 0
16 58.75
Sungai Cidanau
Titik Pantau Peruntukkan 7 Februari 2019 18-Apr-19 14 Mei 2019 7 Agustus 2019
Kelas PI Status PI Status PI Status PI Status
Cidangiang ii 0.8 memenuhi 0.8 memenuhi 0.8 memenuhi 0.8 memenuhi
Cikalumpang ii 0.7 memenuhi 0.7 memenuhi 0.7 memenuhi 0.8 memenuhi
Cibojong ii 2.9 ringan 1.8 ringan 1.7 ringan 1.1 ringan
KTI ii 3.0 ringan 1.3 ringan 1.5 ringan 0.9 memenuhi
No Status Jumlah Persen Bobot Nilai
1 Memenuhi 9 0.5625 70 39.375
2 Ringan 7 0.4375 50 21.875
3 Sedang 0 0 30 0
4 Berat 0 0 10 0
16 61.25
Sungai Cirarab
Titik Pantau Peruntukkan 20 Februari 2019 12-Apr-19 17 Juni 2019 9-Sep-19
Kelas PI Status PI Status PI Status PI Status
Cirarab Hulu ii 2.8 ringan 4.9 ringan 3.3 ringan 0.7 memenuhi
Cirarab Tengah ii 3.9 ringan 3.8 ringan 1.5 ringan 3.5 ringan
No Status Jumlah Persen Bobot Nilai
1 Memenuhi 1 0.125 70 8.75
2 Ringan 7 0.875 50 43.75
3 Sedang 0 0 30 0
4 Berat 0 0 10 0
8 52.5
Sungai Cimanceuri
Titik Pantau Peruntukkan 20 Februari 2019 12-Apr-19 9-Sep-19
Kelas PI Status PI Status PI Status
Cimanceuri Hulu ii 1.9 ringan 0.9 memenuhi 0.6 memenuhi
Cimanceuri Tengah ii 3.7 ringan 2.3 ringan 2.3 ringan
No Status Jumlah Persen Bobot Nilai
1 Memenuhi 2 0.333333 70 23.33333
2 Ringan 4 0.666667 50 33.33333
3 Sedang 0 0 30 0
4 Berat 0 0 10 0
6 56.66667
IKA Provinsi Banten 2019
No Status Jumlah Persen Bobot Nilai
1 Memenuhi 25 0.235849 70 16.50943
2 Ringan 67 0.632075 50 31.60377
3 Sedang 14 0.132075 30 3.962264
4 Berat 0 0 10 0
106 52.07547
No Provinsi Kota Peruntukan
Konsentrasi NO2 Rata-Rata Tahunan (µg/Nm3)
Konsentrasi SO2 Rata-Rata Tahunan (µg/Nm3)
IKU kabupaten / kota
IKU provinsi
Tahap I
Tahap II
Tahap I
Tahap II
IKU = 100-[50/0.9X(Ieu-0.1)}
IKU = 100-[50/0.9X(Ieu-0.1)}
1 BANTEN (3600)
KAB. PANDEGLANG
(3601)
Transportasi 19.80 5.67 18.80 5.05 84.51 73.35
Industri/Agro Industri 5.50 10.74 4.80 11.75
Pemukiman 12.90 9.91 10.33 10.07
Perkantoran/Komersial 12.20 8.84 12.40 5.24
BLANK <0,41 <2,57 <0,41 <2,57
2 BANTEN (3600)
KAB. LEBAK (3602)
Transportasi 16.50 28.62 15.67 30.12 78.21
Industri/Agro Industri 12.20 16.60 10.87 16.45
Pemukiman 7.80 6.49 8.00 10.80
Perkantoran/Komersial 6.10 <2,57 10.70 4.69
BLANK <0,41 <2,57 <0,41 <2,57
3 BANTEN (3600)
KAB. TANGERANG
(3603)
Transportasi 32.13 26.19 34.42 25.34 62.80
Industri/Agro Industri 32.53 18.00 35.20 20.27
Pemukiman 19.33 8.18 17.50 8.10
Perkantoran/Komersial 16.83 7.48 17.25 7.84
BLANK <0,41 <2,57 <0,41 <2,57
4 BANTEN (3600)
KAB. SERANG (3604)
Transportasi 27.60 11.30 25.90 13.14 72.58
Industri/Agro Industri 29.00 13.38 29.70 9.11
Pemukiman 12.60 5.30 12.86 6.54
Perkantoran/Komersial 17.75 12.60 17.53 10.42
BLANK <0,41 <2,57 <0,41 <2,57
5 BANTEN (3600)
KOTA TANGERANG
(3671)
Transportasi 16.91 8.62 18.27 9.90 72.11
Industri/Agro Industri 26.64 22.04 21.65 23.36
Pemukiman 7.74 21.73 9.97 21.18
Perkantoran/Komersial 8.42 17.36 9.93 13.69
BLANK <0,41 <2,57 <0,41 <2,57
6 BANTEN (3600)
KOTA CILEGON
(3672)
Transportasi 5.73 8.34 6.00 8.98 85.61
Industri/Agro Industri 7.46 14.83 9.00 15.11
Pemukiman 1.89 7.83 3.89 8.56
Perkantoran/Komersial 5.82 22.60 3.91 22.17
BLANK <0,41 <2,57 <0,41 <2,57
7 BANTEN (3600)
KOTA SERANG (3673)
Transportasi 29.50 4.92 27.50 6.80 67.18
Industri/Agro Industri 24.50 9.42 25.80 8.46
Pemukiman 15.50 22.52 14.20 22.32
Perkantoran/Komersial 22.10 19.75 21.10 20.77
BLANK <0,41 <2,57 <0,41 <2,57
8 BANTEN (3600)
KOTA TANGERANG
SELATAN (3674)
Transportasi 30.94 3.61 27.40 4.74 63.77
Industri/Agro Industri 28.67 26.60 32.40 28.02
Pemukiman 31.75 12.21 30.60 11.14
Perkantoran/Komersial 23.11 3.60 21.07 5.10
BLANK <0,41 <2,57 <0,41 <2,57
INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP PROV. BANTEN TH 2019
IKLH = 52,07 X 0,3 + 73,35 X 0,3 + 48,09 X 0,4= 56,86
= ( Target Renstra Th 2019 44,67 )
Rasio Cakupan Tutupan Hutan 2019Target Renstra Tahun 2019 31,71% realisasi 39,53 %
Hasil Perhitungan Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2019
Hasil Perhitungan Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2019
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP TH 2019
NO KEGIATAN
JUMLAH KELOMPOK/LEMBAGA
TAHUN2019
1 Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup 121
2 Perencanaan dan Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup 202
3 Pelayanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan 30
JUMLAH 353
- Target Renstra Tahun 2019 60 Kelompok/Lembaga
- Realisasi Tahun 2019 terjadi peningkatan Peran serta masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebesar 88Kelompok/Lembaga
Perhitungan = realisasi 2019-2018=353-291 = 62 Kelompok/Lembaga
PENINGKATAN FUNGSI HUTAN BAGI MASYARAKAT
• Tahun 2019 = RPPK (Asumsi Rasio Peningkatan Produksi Kayu)
• RPPK = Produksi Kayu/ Kapasitas terpasang mesin industri
=138.960.m3 (perhutani 30.973,86 m3/th + HR 107.986,14 m3/th x 100 %
1.200.000 m3/th = 11,58 %
Nb : Kapasitas terpasang = Kebutuhan kayu berdasarkan kapasitas produksi th 2019
(sumber: Bid perencanaan dan pemanfaatan hutan)
1 2 3 4 5 6 7
a Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Sumber Dana APBN
(pada kawasan Konservasi/lindung mangrove)
b RHL Sumber dana APBD Provinsi
- Bidang PDAS RHL KSDAE DLHK Prov Banten
Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Rehabilitasi hutan dan lahan kawasan fungsi lindung dan
gerakan penanaman pohon
Gerakan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan
Menanam Nasional (BMN) Tingkat Provinsi
Bendugan Sindang Heula, Ds Sindang Heula Kecamatan Pabuaran,
Kab Serang
Tanaman Kehutanan/Kayu dan MPTS 1.000 2,00
Penghijauan Lingkungan Kakija Desa Jalupang Mulya Kecamatan Lewi Damar, Kabupaten Lebak Tanaman Kehutanan/Kayu dan MPTS 2.000 4,00
Rehabilitasi Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Das Cibanten, Desa Sukabares Kecamatan Ciomas, Kabupaten
Serang
Tanaman Kehutanan/Kayu dan MPTS 890 1,78
Penghijauan Lingkungan Kanan Kiri Sungai Tanaman Kehutanan/Kayu dan MPTS 2.200 4,40
RTH Banten Lama Kawasan Kesultanan Banten Lama Tanaman Kehutanan/Kayu dan MPTS 1.400 2,80
-
-
- Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan
Cilegon DLHK Prov Banten
-
Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat -
Pembangunan Kebun Bibit Desa (KBD) 22 Unit @40.000 batang Padeglang, Serang dan Cilegon Tanaman Kehutanan/Kayu dan MPTS 880.000 1.760,00
Penghijauan Lingkungan Padeglang, Serang dan Cilegon Tanaman Kehutanan/Kayu dan MPTS 1.000 2,00
Hutan Rakyat Pengkayaan Padeglang, Serang dan Cilegon Tanaman Kehutanan/Kayu dan MPTS 12.500 25,00
Mangrove Padeglang, Serang dan Cilegon Tanaman Kehutanan/Kayu dan MPTS 35.000 70,00
-
- Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang DLHK
Prov Banten
-
Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat -
- Pembangunan Kebun Bibit Desa (KBD) 16 Unit @40.000
batang
Kabupaten Lebak Tanaman Kehutanan/Kayu dan MPTS 640.000 1.280,00
-
Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (Seksi KSDAE) Situ Cibeuteung Peurih Pandeglang dan Situ Kelapa Dua Karawaci
Tangerang
Mahoni, Mangga, Gelodogan Tiang, Kiara
Payung, Dadap dan Ketapang Kencana
1.100 2,20
-
SE-PROVINSI BANTEN TAHUN 2019
REKAPITULASI LAPORAN REALISASI PENANAMAN POHON
NO KEGIATAN/DINAS/INSTANSI/ BADAN/LEMBAGA LOKASI (Kabupaten/Kota/Kec/Desa/Blok/Petak/Anak Petak)
Realisasi s/d Bln ini
KETERANGANJENIS TANAMAN Jumlah (BTG) LUAS (HA)
1 2 3 4 5 6 7
NO KEGIATAN/DINAS/INSTANSI/ BADAN/LEMBAGA LOKASI (Kabupaten/Kota/Kec/Desa/Blok/Petak/Anak Petak)
Realisasi s/d Bln ini
KETERANGANJENIS TANAMAN Jumlah (BTG) LUAS (HA)
- UPTD Sertifikasi Perbenihan Tanamaan Hutan DLHK Prov
Banten
-
Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan Provisi Banten Tanaman Kehutanan/Kayu dan MPTS 138.246 276,49
-
c RHL Sumber dana Perimbangan keuangan (DAK Kehutanan
dan DBH DR)
-
Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (DAK) -
Pengembangan Hutan Rakyat -
- Pemeliharaan Tanaman T-1 Kabupaten Pandeglang (Kec. Cigeulis, Kec. Cibitug, Kecamatan
Munjul, Kec Sindang Resmi) dan Kabupaten Lebak (Kecamatan
Sajira dan Lewi Damar)
Albasia, Durian, Mangga dan Rambutan 37.500 75,00
- Pembuatan Tanaman Wilayah Pandeglang Kecamatan Panimbang, Kec Cibitung, Kec Munjul dan Kec Sindang
Resmi)
Albasia, Durian, Mangga dan Rambutan 50.000 100,00
- Pembuatan Tanaman Wilayah Lebak Kec Curugbitung, Kecamatan Lewi Damar Albasia, Durian, Mangga dan Rambutan 50.000 100,00
-
d Kebun Bibit Rakyat (KBR) -
- Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang Serang dan
Cilegon DLHK Prov Banten
-
Pembangunan Kebun Bibit Rakyat (KBR) 22 Unit @30.000
batang
Padeglang, Serang dan Cilegon Tanaman Kehutanan/Kayu dan MPTS 660.000 1.320,00
-
- Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang DLHK Prov
Banten
-
- Pembangunan Kebun Bibit Rakyat (KBR) 14 Unit @30.000
batang
Kabupaten Lebak Tanaman Kehutanan/Kayu dan MPTS 420.000 840,00
k Reboisasi oleh Perum Perhutani KPH Banten (Pandeglang, Lebak dan Serang) Jati, Sengon, Suren, Pinus, Mahoni dan
Angsana
1.560.423 1.431,00
4.493.259 7.297 Total