29
DENGUE SHOCK SYNDROME Oleh dr. Meiresty Evasari

laporan kasus Dengue Shock Syndrome

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dss

Citation preview

Slide 1

Dengue Shock SyndromeOlehdr. Meiresty Evasari

pendahuluanKasus ini merupakan kasus asliAlasan mengapa kasus ini diajukan Merupakan kasus emergency terutama pada anak yang memerlukan penanganan cepat dan tepatKeterlambatan dalam penegakan diagnosis dan penanganan dapat menimbulkan kematian

Yang menarik dari kasus ini:Kasus ini merupakan komplikasi berat dari penyakit yang sering terjadi sehari-hari dan sering terlambat dalam diagnosis karena gejala yang muncul dianggap sebagai perbaikan dari penyakit tersebut.Masalah pada kasus iniMerupakan salah satu kasus emergency yang memerlukan ketajaman dalam menegakkan diagnosis dan kecepatan dalam penangananTujuan presentasiMampu menegakkan diagnosis dan mengetahui langkah penanganan yang tepat pada pasien dengue shock syndrome

Daftar Pustaka

Behrman, Kliegman, Arvin. Demam Berdarah Dengue. Dalam : Nelson Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15 Vol. 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2000.Ikatan Dokter Anak Indonesia. Demam Berdarah Dengue. Dalam : Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak Edisi I. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2004.hal 99-108.Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WI, dkk. Demam Berdarah Dengue. Dalam : Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius FK UI. 2000.hal 419-27.Rampengan, TH. Demam Berdarah Dengue dan Sindrom Syok Dengue. Dalam : Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak Edisi 2. Jakarta: Penerbitan Buku Kedokteran EGC. 2008.hal 128-47.Hadinegoro S, dkk. Tatalaksana Demam Dengue / Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1999

Portofolio

Nama Peserta: dr. Meiresty EvasariNama Wahana: RSUD Lubuk BasungTopik : Kasus EmergencyTanggal (Kasus) : 1 Oktober 2013Nama Pasien: ANo. RM : 134844Tanggal Presentasi: 11 Oktober 2013Nama Pendamping : dr. Jun Almandri Y, M.KesTempat Presentasi: Ruang Komite Medik RSUD Lubuk BasungObjektif Presentasi : Keilmuan, Diagnostik, AnakTujuan: Menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan Dengue Shock SyndromeBahan Bahasan: KasusCara Membahas: Presentasi dan diskusi

KasusSeorang perempuan, 3 tahun, datang ke IGD RSUD Lubuk Basung pada tanggal 1 Oktober 2013, dengan :Gambaran Klinis :Demam sejak 5 hari SMRS, demam tinggi, naik turun, tidak menggigil, tidak berkeringat, dan tidak disertai kejangSejak 1 hari SMRS, keadaan umum pasien terlihat menurun, pasien tampak lemah dan terlihat mengantukMuntah tidak adaNyeri di ulu hati tidak adaGusi berdarah, mimisan, dan BAB warna kehitaman disangkal.

Sesak nafas tidak adaNafsu makan menurun sejak sakit dan pasien sulit disuruh minum dalam jumlah banyak.Buang air kecil terakhir 6 jam yang lalu, jumlah sedikit dan warna pekat.Buang air besar jumlah dan warnanya biasa.Pasien sudah berobat ke puskesmas Bawan dan diberi obat paracetamol sirup. Demam turun hanya setelah minum obat. Karena demam masih turun naik dan kondisi pasien terlihat semakin lemah, pasien di rujuk ke RSUD Lubuk Basung

Riwayat Kesehatan / Penyakit : tidak pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya

Riwayat Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini.

Pemeriksaan FisikKeadaan Umum : tampak lemahKesadaran : apatisNadi : frekuensi 130 x/menit, cepat dan halus Frekuensi nafas: 40x /menitSuhu : 36,3 CBerat badan : 11 kg Sianosis (-), pucat (-), ikterik (-)

Pemeriksaan FisikKulit: Teraba dingin, tidak pucat, tidak ikterik, tidak sianosis, petekie (+) di lengan dan tungkaiKepala: dalam batas normal, rambut hitam tidak mudah dicabutMata: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, 3 mm / 3 mm, refleks cahaya +/+ normalTHT: tidak ditemukan kelainanLeher: tidak ada pembesaran KGB

Thoraks : Jantung I : iktus tak terlihatPa: iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V Pk: batas jantung normalA: irama murni, teratur, bising (-) Paru I : simetris kiri = kananPa: fremitus kiri = kananPk: sonorA: vesikuler normal, ronki(-), wheezing (-)

Abdomen: I : tidak tampak membuncitPa : distensi (-), hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), defans muscular (-), turgor kulit kembali agak lambatPe : timpaniAu : BU (+) normal

Ekstremitas: akral dingin, refilling kapiler lambat (RCT > 2 detik)

Pemeriksaan PenunjangLaboratoriumSaat masuk (tanggal 1/10/2013 pukul 10.00) : Hb: 14,6 gr/dlLeukosit: 14.090/mm3Trombosit: 245.000/mm3Ht: 42%

PenatalaksanaanIVFD RL 220 cc guyur secepatnyaBila tekanan darah dan nadi membaik, tetesan dilanjutkan 110 tetes/menit mikro selama 4 jam. Setelah itu lanjutkan 80 tetes/menit mikroBila tekanan darah dan nadi tidak membaik, ulangi guyur RL 220 ccParacetamol sirup 3 x cth I (bila demam)Awasi keadaan umum dan vital signCek laboratorium ( Hb, leukosit, Ht, trombosit) per 6 jamFollow Up1 Oktober 2013 pukul 10.30 WIBTekanan darah : 90/60 mmHgNadi : frekuensi 122 kali/menit, pengisian adekuatEkstremitas : RCT baik (< 2 detik)Kesan : syok teratasiSikap : IVFD RL 110 cc/jam = 110 tetes/menit mikro selama 4 jam. Setelah itu dilanjutkan 80 tetes/menit mikroAwasi keadaan umum daan vital signAnjurkan banyak minumCek Hb, Ht, trombosit / 6 jam

Hasil Laboratorium pukul 24.00 WIBHb: 9,9 gr/dlLeukosit: 14.900/mm3Trombosit: 30.000/mm3Ht: 30%2 Oktober 2013 pukul 08.00 WIBS/Sesak nafas (+)Demam (+) hari ke 6mual dan muntah tidak adamimisan (-), gusi berdarah (-)Pasien mulai banyak minumBAK (+)BAB warna hitam (-)

O/ KU: tampak sakit sedangKesadaran: sadarTekanan darah: 90/60 mmHgFrekuensi nadi : 108 x/menit, adekuatFrekuensi nafas : 64 x/menitSuhu : 37,2 C

Kulit : sianosis (-)Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)Jantung : irama teratur, bising (-)Paru: simetris kiri dan kanan saat statis dan dinamis, retraksi (-), vesikuler , ronkhi -/-, wheezing -/-Abdomen : distensi tidak ada, hepar dan lien tidak teraba, BU(+) normalEkstremitas : akral hangat, refilling kapiler baik

Hasil Laboratorium pukul 06.00 WIBHb: 10,5 gr/dlLeukosit: 16.800/mm3Trombosit: 16.000/mm3Ht: 29%

Sikap :O2 1 liter/menitTurunkan tetesan infus IVFD RL 50 tetes/menit mikroCek Hb, Ht, trombosit / 6 jamAnjurkan banyak minumParacetamol syr 3 x cth 1 Awasi keadaan umum dan vital signDiet ML

Hasil Laboratorium pukul 12.00 WIBHb: 10,9 gr/dlLeukosit: 18.600/mm3Trombosit: 41.000/mm3Ht: 31%3 Oktober 2013 pukul 08.00 WIBS/Demam (-)Sesak nafas berkurangmual dan muntah tidak adapasien banyak minumBAK (+), BAB biasaKeluarga pasien menolak dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium

O/ KU: tampak sakit sedangKesadaran: sadarTekanan darah: 90/60 mmHgFrekuensi nadi : 100 x/menit, adekuatFrekuensi nafas : 40 x/menitSuhu : 37 C

Kulit : sianosis (-)Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)Jantung : irama teratur, bising (-)Paru : simetris kiri dan kanan saat statis dan dinamis, retraksi (-), vesikuler , ronkhi -/-, wheezing -/-Abdomen : distensi tidak ada, hepar dan lien tidak teraba, BU(+) normalEkstremitas : akral hangat, refilling kapiler baik

Kesan : Perbaikan

Sikap :Turunkan tetesan infus IVFD RL 30 tetes/menit mikroCek Hb, Ht, trombosit / 6 jamAnjurkan banyak minumParacetamol syr 3 x cth 1 (bila demam)Awasi keadaan umum dan vital sign

4 Oktober 2013 pukul 08.00 WIBS/Demam (-)Sesak nafas (-)mual dan muntah tidak adapasien banyak minumBAK (+), BAB biasaO/ KU: tampak sakit sedangKesadaran: sadarTekanan darah: 90/60 mmHgFrekuensi nadi : 96 x/menit, adekuatFrekuensi nafas : 28 x/menitSuhu : 36,6 C

Kulit : sianosis (-)Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)Jantung : irama teratur, bising (-)Paru : simetris kiri dan kanan saat statis dan dinamis, retraksi (-), vesikuler , ronkhi -/-, wheezing -/-Abdomen : distensi tidak ada, hepar dan lien tidak teraba, BU(+) normalEkstremitas : akral hangat, refilling kapiler baik

Kesan : Perbaikan

Sikap :Pasien boleh pulang

Terimakasih