Upload
prestian-indra
View
222
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
qwert
Citation preview
LAPORAN HASILTUTORIAL LBM 1 BLOK 3.1
KELOMPOK 7
Prestian Indra Yulianto 13623
Novita Mayviyanti 13687
Rizky Junitasari 13818
Evi Komala Simamora 13846
Mutik Sri Pitajeng 13876
Pipit Puspita Sari 13910
Suci Nugraheni 13946
Wildanul Aly 13963
Hana Pertiwi 13987
Meiliana Nurul Wijayanti 14014
Andreas Adriyanto P 14039
Anisa Rimadhani 14195
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2011/2012
AGENDA TUTORIAL
Pertemuan IHari : SeninTanggal : Agenda : Step 1 – 5Kehadiran : 12 orangTidak Hadir : -
Pertemuan IIHari : KamisTanggal : 1 Desember 2011Agenda : Step 7Kehadiran : 12 orangTidak Hadir : -
Ketua : Meiliana Nurul Wijayanti 14014
Sekretaris : Mutik Sri Pitajeng 13876Scriber : Wildanul Aly 13963
Anggota : Prestian Indra Yulianto 13623Novita Mayviyanti 13687
Rizky Junitasari 13818
Evi Komala Simamora 13846
Pipit Puspita Sari 13910
Suci Nugraheni 13946
Hana Pertiwi 13987
Andreas Adriyanto P 14039
Anisa Rimadhani 14195
SKENARIO
Vulnerable vs High Risk Family
Ners A, salah seorang perawat yang sedang praktek komunitas, diminta untuk
melakukan pengelompokan keluarga diwilayah kerjanya. Ners A akan membagi
menjadi Vulnerable family dan High Risk Family yang akan menjadi prioritas dalam
penanganan tenaga kesehatan. Pada saat akan mengelompokkan, ternyata Ners A belum
yakin akan kriteria dari masing-masing kelompok tersebut yang diingat hanya salah satu
kriteria yaitu keluarga miskin. Ners A merasa kesulitan dan meminta bantuan informasi
dari rekan-rekannya.
STEP 1
- Hemodinamik : Aliran darah dalam pembuluh darah.
- Sistem kardiovaskuler :
- WPK : Waktu pengisian kapiler
- EKG : Suatu grafik atau gambaran rekaman listrik jantung.
STEP 2
1. Apa saja manifestasi klinis gangguan pada sistem kardiovaskuler?
2. Apa saja pemeriksaan penunjang untuk sistem kardiovaskuler?
3. Adakah korelasi antara sakit kepala, lelah dengan gangguan sistem
kardiovaskuler?
4. Apa sajakah macam-macam gangguan pada sistem kardiovaskuler?
5. Bagaimana cara melakukan pengkajian sistem kardiovaskuler?
6. Bagaimana Askep untuk kasus?
7. Apa saja penyebab dan fakor resiko gangg. sistem kardiovaskuler?
8. Jelaskan anatomi dan fisiolagi sistem kardiovaskuler!
9. Bagaimana penatalaksanaan farmakologik dan non farmakologik gangguan
sistem kardiovaskuler?
10. Apa saja fungsi EKG?
11. Apa sajakah komplikasi dari gangguan sistem kardiovaskuler?
12. Apa saja macam-macam pemeriksaan hemodinamik?
13. Adakah perbedaan antara pengkajian dan pemeriksaan pada anak-anak, dewasa
dan lansia?
14. Bagaimana pencegahan pada semua tahapan usia?
15. Adakah jenis-jenis olahraga untuk pasien gangguan kardiovaskuler?
STEP 3
1. jantung berdebar-debar, cepat lelah, sulit tidur, edema,nyeri dada, pusing,
sianosis, sesak nafas, obesitas.
2. Pemeriksaan darah, pemeriksaan hemodinamik, treadmill, radiologi.
3. Ada
STEP 4Bagan 1
Bagan 2
Keperawatan komunitas
Masyarakat + keluarga
Vulnerable family High Risk family
dikaji
intervensi intervensi
Masyarakat
keluarga
kriteria
Vulnerable family High Risk family
intervensiintervensi
Perawat komunitas
STEP 5
LEARNING OBJECTIVE
a. Apa saja kriteria Vulnerable family dan High Risk family ?
b. Apakah perbedaan Vulnerable family dan High Risk family ?
c. Bagaimana cara mengkaji Vulnerable family dan High Risk family?\
d. Bagaimana penanganan Vulnerable family dan High Risk family ?
e. Apa saja kriteria keluarga miskin ?
f. Apa saja masalah yang sering muncul di keperawatan komunitas dan tugas dari
perawat komunitas sendiri?
g. Seberapakah cakupan wilayah perawat dalam mengelompokkan Vulnerable
family dan High Risk family ?
h. Apakah ada pengelopokan lain berdasarkan kerentanan terkena masalah
kesehatan selain Vulnerable family dan High Risk family ?
i. Bagaimana hubungan konteks pendekatan keperawatan keluarga dengan
intervensi pada Vulnerable family dan High Risk family ?
j. Siapa yang berperan dalam pengelompkan Vulnerable family dan High Risk
family ?
k. Kapan waktu yang tepat untuk melakukan pengelompkan Vulnerable family dan
High Risk familyI ?
STEP 7
KRITERIA KELUARGA MISKIN :
Sumber : http://www.dinsos.pemda-diy.go.id/index.php?option=content&task=view&id=118<emid=49
1. Luas bangunan tinggal kurang dari 8 meter persegi per orang2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/
tembok tanpa diplester4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan keluarga lain5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik6. Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air hujan7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah8. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam stahun10. Hanya sanggup makan satu/dua kali dalam sehari11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik12. Sumber penghasilan kepala keluarga adalah petani dengan luas lahan 500 meter
persegi, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan di bawah Rp 600.000, 00 per bulan
13. Pendidikan tertinggi kepala keluarga : tidak bersekolah/tidak tamat SD/hanya SD
14. Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai minimal Rp 500.000, 00, seperti sepeda motor kredit/non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.
Jika minimal 9 kriteria tersebut dipenuhi, maka dikategorikan sebagai rumah tangga miskin.
Kriteria Vulnerable family dan High Risk family
Kriteria Vulnerable family High Risk family- Tidak pernah
mengalami kestabilan keuangan
- Telah lama menjadi klien agen publik
- Kurang berhasil menyelesaikan krisis di kelurga
High Risk family pada kondisi childbearing :
1. Beresiko tinggi karena permasalahan sosio ekonomi :-keluargan denga pendapatan rendah/miskin
-Keluarga yang imatur-keluarga yang tidak lengkapKeluarga dengan stress emosi dan ketidakmampuan mengatasinya-keluarga yang bayinya tidak diinginka
2. Beresiko tinggi karena kondisi khusus kandungan ibu:
-wanita hamil usia < 16 tahun atau > 40 tahu-wanita dengan masalah nutrisi dan kebiasaan makan yang buruk (menderita anemia., overweight, atau underweight)-wanita dengan riwayat penyakit hipertensi, jantung, infeksi, dan kandungan yang abnormal-wanita dengan riwayat komplikasi pada kandungannya-wanita yang juga perokok berat, pengguna narkoba, dan ketergantungan pada obat khusus
3. beresiko tinggi karena kondisi khusus pada bayi:- lahir dengan BBLR(<2500gr) atau > 4000gr-bayi yang dilahirkan dari ibu seorang pekerja berat, keras, sulit, dan waktu kerjanya lama-bayi dengan cacat bawaan-bayu dengan orang ua imatur atau punya riwayat narkoba/rokok, gangguan
mental, dan mengalami kekerasan sewaktu kecil.
PERBEDAAN Vulnerable family dan High Risk family
Unsur Pembeda Vulnerable family High Risk familyDefinisi Satu atau dua keluarga
dalam subuah populasi yang memiliki masalah yang lebih komplek dari keluarga lain yang meningkatkan kerentanan terserang penyakit
Keluarga yang lebih beresiko mengalami masalah kesehatan karena memiliki faktor pendukung yang lebih banyak dan kompleks
Kriteria - Tidak pernah mengalami kestabilan keuangan
- Telah lama menjadi klien agen publik
- Kurang berhasil menyelesaikan krisis di kelurga
High Risk family pada kondisi childbearing :
2. Beresiko tinggi karena permasalahan sosio ekonomi :-keluargan denga pendapatan rendah/miskin-Keluarga yang imatur-keluarga yang tidak lengkapKeluarga dengan stress emosi dan ketidakmampuan mengatasinya-keluarga yang bayinya tidak diinginka
2. Beresiko tinggi karena kondisi khusus kandungan ibu:
-wanita hamil usia < 16 tahun atau > 40 tahu-wanita dengan masalah nutrisi dan kebiasaan makan yang buruk (menderita anemia., overweight, atau underweight)-wanita dengan riwayat penyakit hipertensi, jantung, infeksi, dan kandungan yang
abnormal-wanita dengan riwayat komplikasi pada kandungannya-wanita yang juga perokok berat, pengguna narkoba, dan ketergantungan pada obat khusus
3. beresiko tinggi karena kondisi khusus pada bayi:- lahir dengan BBLR(<2500gr) atau > 4000gr-bayi yang dilahirkan dari ibu seorang pekerja berat, keras, sulit, dan waktu kerjanya lama-bayi dengan cacat bawaan-bayu dengan orang ua imatur atau punya riwayat narkoba/rokok, gangguan mental, dan mengalami kekerasan sewaktu kecil.
Peran perawat 1. Case finder2. Health teacher3. Counselor4. Direct care provider5. Monitor &
evaluator6. Case manager7. Advocate8. Helath pragram
planner9. Participant in
developing health policies
1. Case finder2. Health teacher3. Counselor4. Direct care provider5. Monitor &
evaluator6. Case manager7. Advocate8. Helath pragram
planner9. Participant in
developing health policies
Keluarga yang perlu diperhatikan
- Keluarga miskin- Keluarga dengan
pekerjaan berpindah pindah tempat
- Keluarga dengan ada yang gangguan mental
- Keluarga dengan ada yang
Pada High Risk Family, yang perlu diperhatikan adalah keluarga yang masuk vulnerable family yang telah mendapatkan ancaman.
ketergantungan pada alkohol/obat-obatan
- Kehamilan masa remaja
- Keluarga yang ada kekerasan dalam rumah tangganya
- Keluarga dengan ada yang menderita penyakit menular
- Keluarga dengan ada yang positif HIV/AIDS, hepatitis B, dan penyakit menular sexual.
Faktor yang mempengaruhi
-Faktor fisik -Faktor demografi-Faktor sosial
-Faktor fisik -Faktor demografi-Faktor sosial
Cara mengkaji dan Proses Keperawatan pada Vulnerable family dan High Risk family
Sumber: community helath nursing : caring for public’s health oleh Karen Saucier Lundy, Sharin Janes
Pengkajian untuk menentukan pengelompokan keluarga pada kondisi Vulnerable family
atau High Risk family meliputi:
1. Karakteristik populasi yang terdiri dari umur, ras, gender
2. Perubahan yang terjadi dalam populasi tersebut terdiri dari kelahiran, kematian,
dan perpindahan
3. Permasalahan kesehatan dalam komunitas tersebut terdiri dari masalah
morbiditas
4. Permasalahan kesehatan yang paling banyak menimbulkan kematian pada
komunitas tersebut
5. Perbandingan masalah kesehatan pada populasi tersebut dengan populasi yang
lain.
Diagnosa
1. Risk of (sebuah masalah kesehatan spesifik yang beresiko dialami komunitas
tersebut)
2. Among( kelompok spesifik yang akan mengalami dampak dari masalah/resiko
tersebut)
3. Related to (kekuatan dan kelemahan komunitas yang memperngaruhi kesehatan
komunitas)
Planning
1. Faktor mana yang bisa dirubah dari populasi tersebut (lingkungan atau perilaku)
2. Apa yang efektif mengurangi resiko pada populasi tersebut
3. Apa yang bisa dilakukan populaso tersebut untuk mengurangi resiko
4. Seberapa besar perubahan yang diinginkan
5. Siapa yang paling efektif dalam mempengaruhi outcome dari planning
Implementasi
1. Peran perawat komunitas
2. Penerapan strategi yang menfasilitasi perubahan ke arah yang lebih baik
Evaluasi
1. Evaluasi planning (terlaksana/tidah)
2. Apa planning bisa diterima dikomunitas
3. Apa permasalahan kesehatan berubah di komuitas tersebut
4. Apa programnya efektif
5. Bagaimana rekomendasi untuk promosi kesehatan kedepannya
Waktu, Cakupan Wilayah dan Pihak yang berperan dalam pengelompokan
Vulnerable family dan High Risk family :
1. BPS (Badan Pusat Statistik) = merupakan lemabaga negara yang bertugas
mendata masyarakat Indonesia baik komposisi, ekonomi, persebaran, dll. Sensus
yang dilakukan BPS setiap 10 tahu sekali dengan cakupan seluruh Indonesia
berkoordinasi antar desa.
2. BNPB: Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dibentuk untuk mengurus
segala kepentingan tentang wilayah pasca terjadinya bencana mulai dari
pendataan korban, kerugian material, kebutuhan bantuan, masalah kesehatahan,
rehabilitasi, dll. Waktunya disesuaikan dengan adanya bencana, cakupan
wilayah sesuai wilayah yang terkena bencana.
Keperawatan komunitas dan tugas dari perawat komunitas sendiri
Keperawatan komunitas : keperawatan yang berfokus pada individu, keluarga, dan kelompok pada komunitas. Yang menjadi tugas perawat komunitas adalah meningkatkan derajad kesehatan komunitas dengan promosi kesehatan, sebagai pelaksana intervensi ( pemberian imunisasi, vaksinasi, dll).
Hubungan konteks pendekatan keperawatan keluarga dengan intervensi pada Vulnerable family dan High Risk family
Pada konteks pendekatan keperawatan keluarga:
1. Keluarga sebagai konteks2. Keluarga sebagai klien3. Keluarga sebagai sub system4. Keluarga sebagai bagian dari sosial,
Penerapan konteks pendekatan keperawatan keluarga akan sangat membantu pelaksanaan intervensi pada keluarga dalam komunitas, termasuk keluarga dengan pengelompokan Vulnerable family dan High Risk family.