Author
nur-aeni-arif
View
1.307
Download
7
Embed Size (px)
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Sejak abad pertama orang telah mengenal teknik sederhana untuk
membuat dan merakit alat. Mungkin teknik ikat-mengikat dan penggunaan
pasak merupakan cara tertua yang pernah dikenal. Dengan makin
berkembangnya teknologi disegala bidang dewasa ini telah banyak diciptakan
berbagai macam bahan, alat dan mesin serta teknik dalam bidang
perbengkelan.
Bengkel merupakan tempat untuk pembuatan, perakitan, maupun
perbaikan alat dan mesin-meisn tertentu. Guna menjamin efektifitas dan efisien
kegiatan perbengkelan perlu disarankan adanya manajemen bengkel yang baik
terhadap keseluruhan sumber daya yang ada.
Selain pengelolaan terhadap sumber daya manusia, pengelolaan peralatan
bengkel sangat penting sehingga setiap peralatan yang ada selalu dalam
keadaan terawat dan siap pakai. Dengan kelengkapan dan kesiapan peralatan
bengkel yang memadai, serta ditunjang pengetahuan cara yang baik dan benar
dalam penggunaan alat akan membuat pekerjaan perbengkelan menjadi lebih
mudah dan aman agar dalam penggunaannya peralatan tersebut.
Teknologi perbengkelan yang akan dibahas ini, yaitu peralatan-peralatan
bengkel yang meliputi bengkel dan alat mesin pertanian, jenis-jenis peralatan
bengkel beserta fungsi dan cara penggunaannya. Dengan perlengkapan kerja
yang cukup dan mengetahui cara-cara penggunaannya pekerjaan akan lebih
mudah diselesaikan. Peralatan bengkel yang umum digunakan misalnya: palu,
tang, pahat, kikir, gergaji dan klem.
Perkakas atau peralatan adalah komponen yang sangat penting dalam
membuat suatu benda atau barang. Jika salah satu dari perkakas tadi rusak
atau bahkan hilang maka proses pembuatan akan terhambat. Sehingga
hasilnya tidak akan sempurna dan bisa saja tidak terselesaikan. Untuk itu
dibutuhkan suatu tempat untuk melindungi peralatan-peralatan tersebut agar
tidak rusak atau hilang. Biasanya perkakas (peralatan) disimpan dalam wadah
yang disebut Tool Box.
I.2. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat
mengetahui kegunaan dan mampu menggunakan alat untuk memotong ,
mengebor, mengelas, bekerja konstruksi dan mengetahui fungsi serta kegunaan
peralatan.
Adapun kegunaan dari kegiatan praktikum ini adalah mahasiswa dapat
mengetahui prinsip kerja dari alat memotong, mengebor, dan mengelas.
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Bengkel
Bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan/
pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin, tempat pembuatan bagian
mesin dan perakitan alsin (Anonim I, 2011).
Yang dimaksud dengan bengkel disini adalah suatu tempat dimana
dilakukan perbaikan-perbaikan yang bersifat teknis terhadap suatu produk
yang dalam konteks materi ini, produk yang dimaksud adalah kendaraan
bermotor. Sebetulnya kegiatan perbengkelan adalah bagian dari kegiatan
jaringan layanan purna jual yang sekaligus berfungsi mendukung pemasaran
produk yang dijual (yang dalam hal ini adalah kendaraan bermotor). Dalam
kenyataannya layanan tidak hanya diberikan kepada kendaraan, tetapi
diberikan pula kepada manusianya yaitu pemilik kendaraan itu sendiri,
sehingga mutu pelayanan bagi keduanya harus menjadi perhatian yang serius
(Anonim II, 2011).
Menurut Daryanto (2007) kondisi bengkel yang diharapkan yaitu: Suasana
nyaman, bersih, tertib dan indah, kondisi peralatan yang baik dan siap pakai,
peralatan tersusun sesuai tempatnya, cukup penerangan dan ventilasi,
bangunan ruang praktis/bengkel terpelihara baik, tidak bocor, semua pintu dan
jendela aman, halaman dan taman terpelihara baik, instalasi listrik yang
memadai dan aman, sistem sirkulasi peralatan aman dan lancar Instalasi air
terjamin, lancar, bersih dan sehat, tersedia alat pemadam kebakaran.
II.2 Fungsi Bengkel
Secara umum fungsi bengkel adalah melayani kerperluan teknis dari para
pelanggannya. Ini berarti bahwa perbaikan kendaraan adalah tugas sebuah
bengkel dan hanya berlangsung jika pelanggan menemui kesulitan dengan
kendaraannya. Untuk itu system dan administrasi bengkel diarahkan kepada
organisasi dan fasilitas yang dapat memperlancar pekerjaan-pekerjaan teknis
dibengkel secara internal. Bengkel tradisional pada umumnya menunggu para
pelanggan dating, usaha untuk mendatangkan pelanggan hampIr tidak pernah
dilakukan sehingga pengembangan usaha berjalan lambat dan cenderung
tidak menunjukan kemajuan yang berarti. Manajemen bengkel diarahkan
hanya untuk pembenahan di dalam bengkel itu sendiri sambil tidak
memperhitungkan dampak sosial, ekonomi, dan politik yang sedang
berlangsung atau yang mungkin datang dari luar (Anonim II, 2011).
II.3 Peralatan Bengkel
Peralatan Kerja bengkel adalah sekumpulan alat/perkakas yang sering
dipakai oleh mekanik dalam melakukan pekerjaan di bengkel, misalnya
dalam kegiatan-kegiatan produksi, perawatan, perbaikan dan reparasi.
Bagi seorang mekanik yang sehari-harinya melakukan aktifitas tersebut,
jelas memerlukan peralatan guna membantu agar pekerjaannya bisa
terselesaikan secara efektif dan efisien. Penggunaan peralatan yang benar
dan sesuai fungsinya merupakan keharusan.
Secara umum peralatan kerja dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) bagian
utama, yaitu : alat-alat tangan (basic hand tools), alat-alat ukur (measuring
tools) dan alat-alat khusus (special service tools-SST) (Anonim III, 2011).
Peralatan bengkel merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
pelaksanaan kerja seorang mekanik. Begitu banyaknya jenis dan ukuran alat,
dengan berbagai merek pula, menuntut mekanik untuk menguasai dan mampu
menggunakan berbagai peralatan tersebut. Seorang mekanik yang baik harus
mampu menggunakan segala peralatan bengkel dengan benar, tanpa
melakukan kesalahan dalam bekerja, tidak menyebabkan terjadinya kerusakan
pada alat kendaraan yang harus diperbaikinya (Zevy D. Maran, 2007).
Peralatan dan mesin dalam suatu bengkel modern membutuhkan biaya
yang sangat mahal, memerlukan pengawasan yang teliti, dan akurat untuk
mendapatkan ketepatannya.
Menurut Daryanto (2002) peralatan bengkel itu berguna antara lain sebagai
berikut :
1. Suatu perusahaan dimana hasil kerja dapat bertambah jika
pemakaian alat-alat khusus digunakan dengan tepat, dengan
demikian pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan
lebih banyak kendaraan dapat dilayani.
2. Bagi tenaga pekerja, dengan perkembangan alat yang lengkap akan
lebih mudah melaksanakan pekerjaanya dalam waktu yang singkat,
dengan demikian penghasilannya akan bertambah.
3. Pemilik kendaraan akan merasa yakin dan puas jika sewaktu
mengerjakan kendaraanya dilayani dengan peralatan yang tepat,
tenaga yang terampil dan waktu yang singkat
Peralatan bengkel yang umum digunakan dan hendaknya dimiliki oleh
bengkel diantaranya: obeng, palu, tang, kunci, pahat, penitik, kikir, gergaji,
canggam, klem, mata bor, alat pembuat drad dan alat pencabut sekrup
(Morgan, K. Setiawan, 1987). Agar dalam penggunaannya peralatan tersebut
dapat aman dan tahan lama perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Pembelian atau penggunaan alat yang bermutu baik
2. Perawatan yang baik
3. Penggunaan alat sesuai dengan jenis dan fungsinya
II.3 Perawatan Peralatan Bengkel
Pemeliharaan adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan dengan
sadar untuk menjaga agar suatu peralatan selalu dalam keadaan siap
pakai atau tindakan melakukan perbaikan sampai pada kondisi peralatan
tersebut dapat bekerja kembali. Secara garis besar pemeliharaan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu : pemeliharaan terencana dan pemeliharaan
tak terencana (Anonim III, 2011).
Pemeliharaan terencana
Pemeliharaan terencana adalah porses pemeliharaan yang diatur dan
diorganisasikan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi
terhadap peralatan diwaktu yang akan datang.
Pemeliharaan tak terencana
Pemeliharaan tak terencana adalah jenis pemeliharaan yang
dilakukan secara tiba-tiba karena suatu alat atau peralatan akan
segera digunakan. Seringkali terjadi bahwa peralatan baru digunakan
sampai rusak tanpa ada perawatan yang berarti, baru kemudian
dilakukan perbaikan apabila akan digunakan. Dalam manajemen
sistem pemeliharaan, cara tersebut dikenal dengan pemeliharaan tak
terencana atau darurat (emergency maintenance).
III. METODEOLOGI PRAKTIKUM
III.1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Perbengkelan Pertanian dilaksananakan pada hari Senin tanggal
21 Maret 2011, pukul 14.00 WITA, bertempat di Laboratorium Perbengkelan
Pertanian, Program Studi Keteknikan Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
III.2. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah kamera, buku
catatan dan lain sebagainya
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah macam-macam
kunci, alat bori, alat kikir, tang, geregaji dan lain sebagainya.
III.3. Prosedur Kerja
1. Keluarkan semua peralatan dari tempat penyimpanan
2. Golongkan alat sesuai dengan fungsinya, penggunaanya
3. Dokumentasikan alat sesuai dengan golongannya
4. Kembalikan semua peralatan pada tempatnya semula dengan rapi
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan yang telah diperoleh, maka dapat diperoleh
data tentang alat-alat dan fungsi serta kegunaannya yang ada pada bengkel
mekanisasi pertanian sebagai berikut:
Peralatan bengkel, fungsi serta kegunaannya
Nama Alat Fungsi Kegunaan Ket.
Kikir
Sebagai alat mengikis atau mengetam
Untuk menghaluskan ujung permukaan obyek
BAIK
Gergaji
a.Gergaji kayub.Gergaji besic.Gergaji Tripleksd Gergaji U
Sebagai alat pemotong
a.Sebagai alat pemotongb.Sebagai alat pemotongc.Sebagai alat pemotongd.Sebagai alat pemotong
Untuk memotong kayu balok, besi,a. Untuk memotong kayu
atau balokb. Untuk memotong besic.Untuk memotong
tripleksd.Untuk memotong
dengan membentuk lengkungan
BAIK
Pahat
Sebagai alat pemotong Untuk memotong suatu bahan berbagai bentuk
yang diinginkan.
BAIK
Bor
Sebagai alat pembuat lubang
Untuk membuat lubang pada beton atau kayu dll.
BAIK
Gunting
Sebagai alat pemotong Untuk menggunting bahan seperti seng,
kawat, kabel dll
BAIK
Palu
Sebagai alat pemukulUntuk memukul, atau mendorong paku ke
dalam kayuBAIK
Tang
Sebagai alat pemotong Untuk memotong BAIK
Obeng
Sebagai alat pemutar
Untuk membuka (mengendorkan) dan mengikat baut sekrup pada lubang ulir atau
mor
BAIK
Kunci
Sebagai alat pengunci, pemutar dll
Untuk memutar skrup , palang/baut, mur
BAIK
Catok
Sebagai alat pemegang bahan
Untuk menjepit bahan agar tidak goyang
BAIK
Ampelas
Sebagai penghalus permukaan benda kerja
Untuk membuat permukaan benda-benda
menjadi lebih halus
BAIK
Pemotong Besi Plat
Sebagai alat pemotong Untuk memotong plat besi
BAIK
Gurinda
Sebagai alat penghalus permukaan
Untuk menghaluskan ujung- ujung bahan yang
telah dipotong
BAIK
Pemotong Besi Bulat
Sebagai alat pemotong Untuk memotong besi tuang
BAIK
Meteran
Sebagai alat pengukur Untuk mengukur bahan kerja
BAIK
Las Listrik
Sebagai alat penyambung Untuk menyambungkan antara besi yang satu dengan besi yang lain
BAIK
Mur dan baut
Sebagai alat penyatu bahan
Untuk membuat bahan yang satu dengan yang lain menjadi satu bagian
BAIK
Betel
Sebagai alat pemotong Untuk memotong besi BAIK
Mikrometer
Sebagai alat untuk mengukur
Untuk mengukur bagian dalam atau bagian luar
suatu bendaBAIK
Bor Manual
Sebagai alat potong Untuk membuat lubang atau alur yang efisien
BAIK
Chain Saw
Sebagai alat untuk memotong
Untuk memotong besi, kayu dan lain-lain
BAIK
IV.2 Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui alat-alat bengkel
yang layak dipakai dan tidak dapat dipakai lagi, serta para praktikan telah
mengetahui mana alat yang termasuk peralatan ukur, perkakas sayat, alat-alat
tangan dan mesin perkakas bengkel dalam pengaplikasiannya.
Peralatan yang terdapat dalam bengkel, kita klasifikasikan menjadi 4 bagian
yaitu peralatan ukur, perkakas sayat, alat-alat tangan dan mesin perkakas
bengkel. Yang dimaksud peralatan ukur adalah sarana yang dilakukan dengan
tangan, dimana alat tersebut biasanya memiliki skala ukur dari tingkat tidak
begitu teliti sampai skala yang sangat teliti dengan tingkat ketelitian 0,01 mm.
Macam-macam alat ukur yang terdapat pada tabel diatas adalah meteran dan
mikrometer yang masih layak pakai atau masih bagus. Yang dimaksud dengan
perkakas sayat adalah alat yang digunakan untuk mengikis atau menghayat
logam baik permukaan atau penampangnya. Macam-macam perkakas sayat
yang terdapat pada tabel diatas adalah kikir, chain saw, gegaji, pahat, betel,
amplas, bor, pemotong besi bulat, pemotong besi plat dan gunting, keadaan
peralatan sayat tersebut masih layak pakai. Alat-alat tangan adalah alat yang
digunakan dalam bengkel logam untuk membantu melancarkan pekerjaan
bengkel. Adapun alat-alat yang termasuk peralatan tangan adalah obeng,
palu, tang, kunci, mur dan baut. Alat-alat peralatan tangan tersebut masih
layak pakai atau masih baik. Alat-alat yang termasuk peralatan mekanik pada
tabel diatas adalah las listrik dan keadaan las listrik tersebut masih layak
pakai.
Pada dasarnya dalam peralatan bengkel, ada beberapa pengelompokan
alat yaitu: alat-alat portable, alat-alat statis dan alat-alat pengaman. Alat-alat
portable merupakan alat-alat bengkel yang sangat praktis untuk dibawa
kemana-mana dan menggunakannya lebih mudah sedangkan untuk alat-alat
statis sukar untuk dibawa kemana-mana karena pada umumnya alat-alat
tersebut ukurannya relatif lebih besar dan tidak praktis. Untuk alat pengaman
memang harus selalu tersedia jikalau kita melakukan suatu kegiatan
perbengkelan.
V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai
berikut :
a. Mengetahui pengelompokan jenis peralatan bengkel sesuai dengan fungsi
serta bentuknya.
b. Peralatan bengkel yang umum digunakan dan hendaknya dimiliki oleh
bengkel diantaranya: obeng, palu, tang, kunci, pahat, penitik, kikir, gergaji,
canggam, klem, mata bor, alat pembuat drad dan alat pencabut sekrup.
c. Alat merupakan salah satu faktor yang dapat membantu pekerjaan manusia
dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya alat perbengkelan dalam
membantu menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan bengkel.
V.2 Saran
Sebaiknya dalam penjelasan alat-alat yang digunakan lebih di perjelas
bagaimana cara penggunaannya.