23
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI TENAGA DAN INSTALASI PENERANGAN KELOMPOK 3 DI SUSUN OLEH : PUTRI NUR ZAIDAR 3.31.13.2.19 LT - 1C PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2014

laporan bengkel PUTRI.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: laporan bengkel PUTRI.pdf

LAPORAN

PRAKTIKUM INSTALASI TENAGA DAN INSTALASI

PENERANGAN

KELOMPOK 3

DI SUSUN OLEH :

PUTRI NUR ZAIDAR 3.31.13.2.19

LT - 1C

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2014

Page 2: laporan bengkel PUTRI.pdf

I. TUJUAN

i. Tujuan Instruksional Umum

Setelah melaksanakan latihan praktek, setiap mahasiswa mempunyai

keahliandan keterampilan dalam bidang pekerjaaninstalasi lebih luas.

ii. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah akhir praktrk mahasiswa mampu :

1. Membaca gambar kerja instalasi tenaga dan penerangan dengan benar,

2. Melaksanakan perakitan, pengawatan, dan pemasangan panel distribusi dengan baik

dan benar,

3. Melaksanakan perakitan, pengawatan, dan pemasangan panel kontrol dengan baik

dan benar,

4. Melaksanakan pemasangan perakitan panel-panel kontrol dengan baik dan benar,

5. Melaksanakan perakitan, pengawatan, dan pemasangan panel penerangan dengan

baik dan benar,

6. Melaksanakan pemasangan instalasi tenaga tiga fasa dengan baik dan benar,

7. Melaksanakan pemasangan iinstalasi penerangan tiga fasa dengan baik dan benar,

8. Mengoperasikan instalasi listrik tenaga dan penerangan dengan baik dan benar,

9. Melakukan pengujian instalasi listrik dengan baik dan benar.

II. TEORI DASAR

Untuk menyalurkan sampai pada beban yang terpasang pada beban yang terpasang

diperlukan perlengkapan/komponen listrik sehingga beban juga dapat diatur/dikendalikan

atau dapat dimatikan dan dihidupkan. Pemasangan komponen/perlengkapan listrik yang

terhubung dan terorganisir sehingga membentuk satu kesatuan dan memiliki tujuan

tertentu, disebut instalasi listrik.

Instalasi listrik itu sendiri sangat luas, karena dari pembangkitan sampai beban banyak sekali

jenis instalasi yang dipasang. Instalasi listrik yang terpasang dari pembangkit sampai beban

meliputi :

a. Instalasi listrik pembangkit.

b. Instalasi gardu induk.

c. Instalasi jaringan :

Page 3: laporan bengkel PUTRI.pdf

Jaringan transmisi tegangan tinggi 150 KV (SUTT).

Jaringan transmisi tegangan sangat tinggi 500KV (SUTET).

Jaringan distribusi

20KV d. Instalsai listrik

konsumen :

Perkantoran

Pasar

Rumah tinggal

Industri

Pasar

Dll.

Pemasangan instalasi listrik umumnya sering diklasifikasikan berdasar tegangan, arus

listrik, ruang, tempat pemasangan, perioda waktu, jumlah fasa, dan beban yang terpasang.

Klasifikasi semacam ini memudahkan dalam hal memilih dan menentukan komponen

instalasi yang akan dipasang.

Klasifikasi instalasi listrik antara lain :

a. Instalasi berdasar tagangan yang terpasang :

1. Instalasi tegangan ekstra rendah (tegangan maksimum 50 V).

2. Instalasi tegangan rendah (tegangan maksimum 220/380 V).

3. Instalasi tegangan menengah (tegangan maksimum 20 KV).

4. Instalasi listrik tegangan tinggi (150KV).

5. Instalasi listrik tegangan ekstra tinggi.

b. Instalasi listrik berdasarkan arus yang terpasang :

1. Instalasi listrik arus searah (DC).

2. Instalasi listrik arus bolak-balik (AC).

c. Instalasi listrik berdasar ruang pemasangan :

1. Instalasi listrik pasang dalam.

2. Instalasi listrik pasang luar.

d. Instalasi listrik berdasar tempat pemasangan :

1. Instalasi pasangan di atas tanah.

2. Instalasi pasangan di bawah tanah.

Page 4: laporan bengkel PUTRI.pdf

e. Instalasi listrik berdasarkan perioda waktu :

1. Instalasi listrik pasang tetap.

2. Instalasi listrik sementara.instalasi listrik darurat.

f. Instalasi liastrik berdasarkan jumlah fasa yang digunakan :

1. Instalasi listrik 1 Phase.

2. Instalasi listrik 3 Phase.

g. Instalasi listrik berdasar beban yang terpasang :

1. Instalasi listrik penerangan.

2. Instalasi listrik tenaga.

Pada praktikum semester 4 mahasiswa mendapat job memasang instalasi berdasar

beban yang terpasang yaitu :

1. Instalasi listrik penerangan.

Instalasi listrik penerangan, biasanya hanya untuk beban penerangan saja atau tenaga

tetapi dengan daya relatif kecil, menggunakan tegangan satu fasa 220 volt.

Pada instalasi penerangan kelompok 3 ini memanfaatkan saklar tukar,push button

no, stop kontak 1 fasa, stop kontak 3 fasa, saklar impuls, kontaktor, fuse, mcb,

fitting. Kontrol yang digunakan diantaranya adalah mengontol nyala matinya stop

kontak 1 fasa, lampu tangga, megontrol instalasi penerangan dengan sistem 3 fasa.

2. Instalasi listrik tenaga.

Instalasi listrik tenaga, umumnya memiliki beban terpasang yang cukup besar. Karena

digunakan untuk menggunakan motor atau beban yang lain, tegangan yang terpasang 3

phase 220/380 volt. Pemasangan instalasi listrik tenaga bisa dijumpai di industri,

dengan beban terpasang relatif besar. Pada umunya di instalasi tenaga mencakup

rangkaian kontol serta rangkaian daya untuk mensuplai tegangan listrik

pada beban. Prinsip-Prinsip Dasar Pemasangan Instalasi Listrik :

1. Syarat Ekonomis

Instalasi listrik tenaga harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga dari

keseluruhan instalasi itu, ongkos pemasangan, dan ongkos pemeliharaannya

Page 5: laporan bengkel PUTRI.pdf

semurah mungkin.Rugi-rugi daya listrik yang hilang harus sekecil mungkin, rugi

tegangan maksimal 5 % dari tegangan sumber

2. Syarat Keamanan

Instalasi listrik tenaga harus dibuat sedemikian rupa sehingga kemung-kinan

timbul kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan

keselamatan jiwa manusia, terjaminnya peralatan dan benda-benda di sekitarnya

dari kerusakan akibat adanya gangguan seperti : gangguan hubung singkat,

gangguan beban lebih, gangguan tegangan lebih, dan sebagainya.

3. Syarat Keandalan

Adalah bahwa kelangsungan pemberian/pengaliran arus lis-trik kepada

beban/konsumen pemakai listrik harus terjamin secara baik.Jadi instalasi listrik

tenaga harus direncanakan sedemi-kian rupa sehingga kemungkinan/terhentinya

aliran listrik adalah sangat kecil.

Klasifikasi Keandalan Beban

Beban yang memerlukan keandalan sangat tinggi, karena terhentinya aliran listrik

mungkin dapat menyebabkan kematian atau kecelakaan.

Beban yang memerlukan keandalan tinggi, dimana jika aliran listrik berhenti tidak

menyebabkan kematian manusia, tetapi menyebabkan kerusakan pada beban atau

menyebabkan kerugian yang sangat besar.

Beban dengan keandalan biasa, apabila aliran listrik terhenti tidak begitu

membahayakan dan merugikan.Mutu terjamin, yang dalam hal ini berarti bahwa

konsumen mendapat aliran listrik sesuai dengan ukuran normal dari beban.

Mudah diperluas, bahwa instalasi listrik harus direncanakan pula perluasan beban

agar tidak begitu sukar jika diperlukan.

Dalam pemasangan instalasi listrik salah satu komponen yang sangan vital adalah

Pengaman Instalasi Listrik. Pengaman Instalasi Listrik digunakan untuk

mengamankan hantaran dan aparatur, diguakan patron lebur dan sakelar arus

maksimum. Alat-alat pengaman ini umumnya digunakan untuk :

Page 6: laporan bengkel PUTRI.pdf

1. Mengamankan hantaran, aparatur dan motor listrik terhadap beban lebih;

2. Pengamanan terhadap hubungan singkat antar fasa atau antara fasa dengan netral

dan terhadap hubung singkat dalam aparatur atau motor listrik;

3. Pengamanan terhadap hubungan singkat dengan badan mesin atau aparat.

Pengaman lebur harus bereaksi apabila sudah putus akibat mengamankan rangkaian dari

arus hubung singkat, sehingga haru diganti dengan yang baru dan tidak boleh disambung lagi.

Hanya patron lebur tertentu yang memang dibuat untuk diperbaiki sehingga boleh dipakai

lagi, setelah diperbaiki secara ahli.

Sebagai pengganti pengaman lebur seringkali dapat digunakan pengaman otomatis.

Pengaman otomatis ini memutuskan secara otomatis ini memutuskan secara otomatis kalau

arusnya melebihi satu astuan nilai. Selain pengaman tersebut pada instalasi listrik juga sering

digunakan pengaman jenis lain yaitu MCB (Mini Circuit Breaker) yang fungsinya untuk

mengamankan arus hubung singkat dan membatasi beban lebih (Arus Listrik).

Alat-alat yang umum digunakan untuk memasang instalasi tenaga adalah sakelar

mekanik dan sakelar elektromekanik. Sakelar mekanik adalah sakelar yang cara kerjanya

secara manual yang harus di operasikan oleh seorang operator. Sakelar mekanik yang sering

digunakan adalah :

1. Sakelar mekanik satu arah, 3 kutub (SPST / Single Pole Single Throw).

2. Saklear mekanik dua arah, 3 kutub tanpa posisi 0 (TPDT / Triple Pole Double throw).

3. Saklear mekanik dua arah, 3 kutub dengan posisi 0 ( COS / Charge Over Switch).

Sedangkan sakelar elektromekanik bekerjanya menggunakan arus listrik yang melalui

suatu rangkaian kontrol untuk mengendalikan sakelar elektromekanik tersebut. Sakelar

elektromekanik tersebut dapat disebut juga Magnetic Kontaktor.

Pada instalasi tenaga pada umumnya mempunyai beban motor-motor listrik dengan daya

besar bahkan lebih besar dari 5hp sehingga motor-motor tersebut harus melalui pengasutan

untuk memperkecil arus hubung singkat. Pengasutan motor sering lebih dikenal dengan

istilah motor starting, ketika motor dijalankan, pada mula gerak (starting) arus asutnya

sangat tinggi, nilainya mecapai 600% In ( arus beban panuh). Arus asut yang sangat besar

adalah penyebab beberapa gangguan, antara lain :

Page 7: laporan bengkel PUTRI.pdf

a. Tegangan penyulang drop tiba-tiba, walau sesaat selama periode starting, akibatnya

akan berpengaruh terhadap kinerja mesin-mesin yang lain, penerangan dan peralatan

listrik lainnya. b. Nilai arus asut yang tinggi ini, juga akan membangkitkan torka sut yang tinggi

pula, sehingga pada mesin-mesin tertentu, misal mesin kompresor torak, akan

berpengaruh jelek, terutama pada kopling atau bentalan.

Gangguan-gangguan tersebut akan berpengaruh buruk terhadap sistem, termasuk

penyediaan catu daya, penyediaan suku cadang, dan sebagainya. Karena hal tersebut,

maka din=buat metode atau cara pengasutan motor induksi 3 faasa, terutama untuk

motor rotor sangkar. Metode-metode pengasutan yang benyak digunakan antaralain :

1. Metode pengasutan langsung pada jala-jala DOL.

1.1. Metode pengasutan DOL satu arah putaran.

1.2. Metode pengasutan DOL dua arah putaran.

1.3. Metode pengasutan DOL untuk dua kecepatan.

1.3.1. Pengasutan dua kecepatan jenis dua bellitan terpisah.

1.3.2. Pengasutan dua kecepatan jenis belitan dahlander. 2. Metode pengasutan bintang-segitiga. 3. Metode pengasutan ototransformator (autotransformer starting methode). 4. Metode pengasutan terkontrol (soft starter methode).

Page 8: laporan bengkel PUTRI.pdf

III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

PRAKTEK INSTALASI LISTRIK INDUSTRI

PRODI TEKNIK LISTRIK - JURUSAN TEKNIK

ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI

SEMARANG

DAFTAR KEBUTUHAN

PERALATAN

NO NAMA BAHAN POS SATUAN JUMLAH

KETERANG

AN SUMBER

A. Instalasi Penerangan

A.1 Bahan Habis Pakai

1 Konduit Plastoflex ukuran nominal

11 m 1,3 import atau lokal

2 Konduit Plastoflex ukuran nominal

13 m 3,5 import atau lokal

3 Konduit Plastoflex ukuran nominal

16 m 0,5 import atau lokal

4 Konduit KRF ukuran nominal 11 m 3,3 import atau lokal

5 Konduit KRF ukuran nominal 16 m 0,5 import atau lokal

6 Konduit KRFW ukuran nominal 16 m 0,8 import atau lokal

7 Konduit Baja dia. 5/8" m 2 lokal

8 Tule Untuk dia. 5/8" buah 6 lokal

9 Kotak Hubung Plastik 95/95 lengkap buah 2 import atau lokal

Page 9: laporan bengkel PUTRI.pdf

dengan tutup

10 Cincin terminal buah 2 import atau lokal

11 Panel Jenis Tanam Lengkap set 1 import atau lokal

12 Kotak tanam utk. Sakelar dll. buah 7 import atau lokal

13 Kotak tanam utk. Kotak kontak dll. buah 1 import atau lokal

14 Roset kayu untuk fitting lampu buah 3 buatan sendiri

15 Sok konduit utk. Dia. 11 plastik/baja buah 12 lokal

16 Sok konduit utk. Dia. 16 plastik/baja buah 6 lokal

17 Semen dm³ 5 lokal

18 Kapur dm³ 2,5 lokal

19 Pasir dm³ 25 lokal

20 Paku 2,5 x 60/70 buah 40 lokal

21 Kawat NYA 1,5 mm², warna fasa m 40 lokal

22 Kawat NYA 1,5 mm², warna Biru m 15 lokal

23 Kawat NYA 1,5 mm² warna kuning m 15 lokal

hijau

24 Kawat NYA 2,5 mm² warna Fasa m 10 lokal

25 Kawat NYA 2,5 mm² warna biru m 3,5 lokal

26 Kawat NYA 2,5 mm² warna Kuning m 3,5 lokal

Hijau

27 Kotak Kontak PNE jenis Tanam buah 2 lokal

Page 10: laporan bengkel PUTRI.pdf

28 Kotak Kontak 3PNE jenis Tanam buah 1 lokal

29 Fitting E27 buah 3 lokal

30 Eternit tebal 5mm utk. Pelindung m² 0,1 lokal

balast

31 Klem utk. Dia. 11 buah 4 lokal

32 Klem utk. Dia. 13 buah 2 lokal

A.2 Bahan Inventaris

1 Lampu TL 1x40 W lengkap dengan set 3 import atau lokal

fitting

dan kapasitor 3,5 µF,400 Vac

2 Panel jenis tanam lengkap set 1 import atau lokal

3 Kotak kontak PNE jenis tanam buah 2 lokal

4 Kotak kontak 3PNE jenis tanam buah 1 lokal

5 Fitting E27 buah 3 lokal

6 Sakelar tunggal jenis tanam buah 1 import atau lokal

7 sakelar tukar jenis tanam buah 2 import atau lokal

8 Kontak tekan jenis tanam buah 2 import atau lokal

B. Instalasi Tenaga

Peralatan dan motor-motor atau

simulasi-

simulasi motor/beban telah

Page 11: laporan bengkel PUTRI.pdf

dipersiapkan sesuai

dengan gambar POLINES EL DRA

0059

B.1 Bahan Habis Pakai

1 Kotak tarik siap pakai buah 1 siap dipasang lokal

2 Cable tray m 1,6 siap dipasang lokal

3 Penyangga untuk cable tray buah 4 siap dipasang lokal

4 Profit-C untuk KSV m 1 siap dipasang lokal

5 Penyangga untuk konduit baja, siap dipasang lokal

terbuat dari pelat besi

6 Kotak hubung buah 1 lokal

7 Bend baja nominal 29 mm buah 2 lokal

8 konduit baja nominal 29 mm m 1 lokal

9 konduit baja nominal 16 mm atau 5/8" m 6 lokal

10 Konduit PVC 36 mm m 2 lokal

11 Konduit PVC 29 mm m 2,5 lokal

12 Konduit PVC 16 mm m 3 lokal

13 Klem, sadles iron 36 mm atau PVC buah 4 lokal

14 Klem, sadles iron 29 mm atau PVC buah 18 lokal

15 Klem, sadles iron 16 mm atau PVC buah 32 lokal

16 Fischer s6 buah 100 lokal

17 Fischer s8 buah 50 lokal

18 Fischer s10 buah 10 lokal

19 Paku sekrup 3,5x25, kepala bulat buah 100 lokal

Page 12: laporan bengkel PUTRI.pdf

20 Paku sekrup 4x30, kepala bulat buah 50 lokal

21 Paku sekrup 6x40, kepala bulat buah 10 lokal

22 Mur, ring dan baut M4x20, kepala buah 4 lokal

bulat

23 Mur, ring dan baut M6x20, kepala buah 10 lokal

bulat

24 Kabel NYM atau NYY 5x2,5 mm², m 2 lokal

warna standar

25 Kabel NYM atau NYY 5x1,5 mm², m 21 lokal

warna standar

26 Kabel NYM atau NYY 4x1,5 mm², m 8 lokal

warna standar

27 Kabel NYM atau NYY 3x1,5 mm², m 8 lokal

warna standar

28 KSV dia 14 mm untuk profit-C buah 12 lokal

29 KSV dia 12 mm untuk profit-C buah 8 lokal

30 Cable gland 21 mm, bahan sintetis buah 5 lokal

legkap

31 Sekrup penutup 21 mm buah 2 lokal

32 Cable gland 16 mm, bahan sintetis buah 36 lokal

legkap

33 Sekrup penutup 16 mm buah 10 lokal

34 Kotak kontak 3 P + E 16 A buah 1 siap dipasang lokal

35 Tusuk kontak sesuai dengan soket no. buah 1 siap dipasang lokal

32

Page 13: laporan bengkel PUTRI.pdf

B.2 Bahan Inventaris

1 Panel Keseluruhan telah siap dibuat buah 1 siap dipasang Import atau lokal

2 Motor starter DOL rotari atau tekan) Q13 set 1 siap dipasang Import atau lokal

3 Motor starter reverse-forward Q24/Q27 set 1 siap dipasang Import atau lokal

4 Motor starter bintang-segitiga Q21/Q20 set 2 siap dipasang Import atau lokal

5 Sakelar mekanikal 3 P,16 A S14 set 1 siap dipasang Import atau lokal

6 Unit push button on/off dan indikator S22 set 1 siap dipasang Import atau lokal

7 Sakelar mekanikal (A - O - B) S25 set 1 siap dipasang Import atau lokal

8 Unit push button R - O – F S26 set 1 siap dipasang Import atau lokal

9 Sakelar rotari ( 0 - 1 ) S15 set 1 siap dipasang Import atau lokal

10 Unit push button 0 – I S16e/16f set 1 siap dipasang Import atau lokal

11 Unit indikator H17/H18 set 1 siap dipasang Import atau lokal

12 imit switch S24A/24B set 2 siap dipasang Import atau lokal

13 Unit push button I - 0 – II S29 set 1 siap dipasang Import atau lokal

14 Sakelar pilih I - O – II S28 set 1 siap dipasang Import atau lokal

15 Simulasi motor/pemanas listrik set 5 siap dipasang Import atau lokal

Catatan :

Jangan memotong-motong ukuran konduit,kabel dan kawat diatas sesuai dengan kebutuhan setiap mahasiswa,

tetapi berikan bentuk gulungan untuk seluruh kebutuhan kelas

Page 14: laporan bengkel PUTRI.pdf

IV. GAMBAR RANGKAIAN

1. Gambar Denah Pemasangan

a. POLI SMG EL DRA 0054

b. POLI SMG EL SCE 0045

c. POLI SMG EL DRA 0059-3

d. POLI SMG EL DRA 0058-3

e. POLI SMG SCE 0044

f. POLI SMG SCE 0044-3TT

2. Gambar Multiline Kontrol Instalasi Tenaga dan Penerangan

a. Panel Utama

Page 15: laporan bengkel PUTRI.pdf

b.

DOL

Page 16: laporan bengkel PUTRI.pdf

c. 2 Kecepatan (Kerja

Bergantian)

Page 17: laporan bengkel PUTRI.pdf

d. Bintang Segitiga

Mekanis

Page 18: laporan bengkel PUTRI.pdf

3. Instalasi Penerangan

V. LANGKAH KERJA

1. Petunjuk Pelaksanaan Pekerjaan (Untuk Semua Kelompok)

a. Baca dan pelajarilah gambar-gambar instalasi sesuai dengan job sheet.

b. Baca dan pelajarilah diagram-diagram rangkaian sesuai dengan job sheet.

c. Periksa peralatan yang akan digunakan.

d. Ambil bahan habis pakai ( seperti kabel, dll) tahap demi tahap di tool keep.

e. Pasanglah peralatan instalasi sesuai dengan gambar-gambar instalasi.

f. Buatlah pengawatan / pengkabelan sesuai dengan diagram rangkaian.

g. Periksalah instalasi yang telah terpasang sesuai dengan daftar pemeriksaan.

h. Ujilah semua instalasi terpasang.

i. Operasikan semua instalasi yang terpasang.

Page 19: laporan bengkel PUTRI.pdf

2. Langkah Kerja Praktek

1. Siapkan alat-alat yang akan digunakan.

2. Cek kondisi peralatan yang akan di pasang untuk praktikum.

3. Tentukan titik-titik peletakan peralatan yang akan digunakan.

4. Kemudian bor dinding menggunakan mata bor s6 untuk memasang fischer s6.

5. Pasang peralatang yang akan digunakan pada titik-titik yang sudah ditandai, di

bor, dipasang fischer.

6. Pasang pipa-pipa paralon dan klem pipa yang digunakan sebagai jalur kabel nyy

5x1,5mm².

7. Pasang kabel-kabel nyy yang akan digunakan sesuai jalur kabel pada gambar

praktikum.

8. Buat gambar perencanaan untuk kontrol masing-masing alat yaitu DOL (Direct

On Line),pengasutan Bintang – Segitiga,dan kontrol untuk mengendalikan

stopkontak 3 fasa instalasi tenaga.

9. Buat rangkaiannya sesuai pada peletakan alat-alatnya.

10. Rapikan jalur kabel nyy dan pasang rel serta klem untuk merapikannya jalur

kabelnya.

11. Sambungkan kabel-kabel nyy yang telah terpasang pada line up terminal dengan

disesuaikan pada titik peletakannya.

12. Rapikan kabel nyy diatas box panel dengan memasang rel serta klem kabel nyy.

13. Persiapkan alat-alat pada instalasi penerangan.

14. Masukkan kebel nya pada pipa atau fleksible yang digunakan sesuai dengan

jumlah kabel pada gambar instalasi penerangan.

15. Sambung kabel-kabel pada kotak hubung sesuai dengan fungsinya.

16. Rangkai panel penerangan sesuai dengan rangkaian kontrol pada gambar.

17. Pasang kabel power untuk panel penerangan dengan menyambungkan pada

panel utama.

18. Periksa kerja masing-masing alat yang terpasang pada instalasi tenaga dan

perbaiki apabila terjadi kerusakan/kesalahan ada rangkaian.

Page 20: laporan bengkel PUTRI.pdf

19. Periksa intalasi peneranga yang telah di pasang, dan perbaiki apabila terjadi

kesalahan kerja lampu kemudian perbaiki.

20. Matikan sumber dan ujikan pada dosen pembimbing praktikum.

21. Pasang beban yang digunakan untuk mencoba rangkaian.

22. Uji coba di hadapan dosen serta di presentasikan, apabila sudah selesai dan

berhasil maka dapat dilanjutkan untuk membuat laporan praktikum.

23. Setelah selesai, lepas semua peralatan yang digunakan untuk praktikum dan jaga

keutuhannya.

24. Kembalikan peralatan pada petugas. VI. ANALISA

Untuk kelompok 3 pada intalasi tenaga menggunakan rangkain kontrol :

1. DOL ( Direct On Line ).

2. Double Speed ( Bekerja Secara Bergantian ).

3. Pengasutan Bintang – Segitiga secara mekanis.

1. DOL ( Direct On Line )

Menggunakan sistem motor mendapat sumber langsung dari sumber pln 3 fasa yang

besarnya tegangan 380/220 volt.

Jadi pada rangkaian DOL motor akan bekerja secara maksimal dari pertama

mendapatkan sumber dan juga menyebabkan Istart hingga dapan mencapai Inominal.

Motor listrik yang aman untuk menggunakan pengasutan DOL yaitu yang memepunyai

daya <5Hp, sehingga Isatrt nya tidak terlalu besar apabila daya dibawah 1Hp.

2. Double Speed ( Bekerja Secara Bergantian )

Double speed adalah sebuah prinsip kerja motor, yaitu 1 motor yang dapat menghasilkan

2 kecepatan yang berbeda yaitu kecepatan tinggi dan kecepatan rendah. Untuk mengendalikan

motor listrik tersebut kita dapat menggunakan rangkaian kontrol dengan prinsip kerja secara

bergantian. Kita juga dapat memasang pengunci mekanik agar 2 kontaktor akan saling

mengunci satu sama lain apabila salah satunya sedang bekerja

Page 21: laporan bengkel PUTRI.pdf

sehingga kemungkinan untuk bekerja secara bersama sama mempunyai presentasi 0%

apabila pengunci mekanis tersebut dalam keadaan baik, sehingga kita dapat

mengoperasikan motor tersebut sesuai dengan kecepatan yang kita perlukan tanpa

khawatir akan bekerja secara bersamaan kedua kontaktor tersebut,untuk lebih amannya

kita juga harus melengkapi dengan interlock.

Rangkaian ini juga dkendalikan menggunakan selector switch 1-0-2 untuk

mengendalikan 2 ontaktor tersebut. Jadi kita tidak perlu memasang pengunci pada

selector switch karena selector switch mempunyai prinsik kerja di operasikan

menggunakan tangan dan dilekngkapi pengunci mekanis, jadi setelah di kerjakan maka

slector akan tetap berada pada posisi tersebut apabila tidak dipindahkan posisinya.

3. Pengasutan Bintang Segitiga secara mekanis

Pengasutan motor berfungsi untuk memperkecil Istart motor seminimal mungkin,

salah satunya adalah pengasutan Bintang-Segitiga. Pengasutan Bintang-Segitiga sendiri

dapat dilakukan secara otomatis atau secara mekanis. Apabila menggunakan cara mekanis

kita perlu menyediakan kontaktor, push button, timer, overload dan box panel. Sedangkan

dalam sistim mekanis kita hanya perlu menggunakan saklar mekanis Bintang-Segitiga.

Masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga tinggal masing-masing

orang bagaimana menyikapinya.

Pada praktikum kali ini Pada kelompok 3 menggunakan secara mekanis sehingga

pada kali ini kita akan membahas tentang prinsip kerja saklar mekanisnya. Pada saklar ini

kita hanya memasang kabel sesuai pada titik yang harus di pasang dan cara kita

mengoperasikannya adalah dengan memutar saklar tersebut memindahkan dari posisi

bintang ke posisi segitiga.

Dimanfaatkannya pengasutan motor pada praktek instalasi tanaga tersebut adalah

memperkecil Istarting, karena jika terjadi susut tegangan yang besar dapat menggagalkan

starting motor, karena itu kapasitas catu daya minimum harus cukup untuk menanggung

arus asut.

Pada instalasi penerangan kontrol lampu tangga di kendalikan oleh 2 saklar tukar

sehingga dapat dikendalikan dari 2 tempat berbeda baik untuk mematikan atau untuk

Page 22: laporan bengkel PUTRI.pdf

menghidupkan. Untuk pengontrolan stop kontak 1 fasa yang di ontrol adalah bagian fasa

dari stop kontak tersebut. Pengendalian penerangan menggunakan sistem 3 fasa

memanfaatkan kerja dari saklar impuls yang di kendalikan dari 2 push button untuk

menyalakan dan mematikannya kemudian saklar impuls tersebut akan bekerja untuk

mengendalikan kontaktor yang kemudian akan menyalurkan listrik 3 fasa untuk suplay

lampu yang dikontrol. Dalam peng-aplikasiannya penggunaan penerangan yang

memanfaatkan listrik 3 fasa harus membagi beban secara seimbang agar mcb atau

pengaman tidak trip akibat dari beban tak seimbang.

Analisa Kesalahan

Dalam menganalisa kesalahan dalam sistem kerja instalasi dapat kita lakukan dengan

cara mengetes semua keluaran yang menuju beban apakah sudah mengeluarkan listrik 3

fasa atau belum, kemudian apabila belum teraliri listrik kita urutkan menggunakan tes pen

untuk mengetahui bagian mana yang bermasalah. Setelah ditemukan penyebabnya maka

dapat segera kita perbaiki kemudian kita tes lagi keluaran bebannya menggunakan tespen.

Untuk mengetahui kesalahan pemasangan sumber pada beban akan mengakibatkan

simulator nyala lampunya akan tidak seimbang karena alah satu lampu mendapat sumber

yang sama sehingga tidak terjadi beda potensial sehingga tidak ada arus yang mengalir,

kemudia menyebabkan lampu mati salah satu. Untuk nyala lampu yang tidak seimbang

yaitu lampu enyala terang, redup, dan mati mempunyai penyebab karena salah satu fasa

tidak masuk sehingga hanya ada 2 sumber yang berlaku mensuplai tegangan pada ketiga

lampu, itulah yang menyebabkan nyala lampu tidak seimbang karena satu fasa tidak

masuk. Untuk mengantisipasinya kita tes rangkaian dayanya sudah teraliri listrik atau

belum sehingga pada saat mengetes menggunakan beban simulator bekerja sesuai dengan

yang di kontrol.

Page 23: laporan bengkel PUTRI.pdf

VII. KESIMPULAN

Jadi dalam praktikum instalasi tenaga dan penerangan mahasiswa harus dapat

melakukan perencanaan gambar untuk membuat kontrol baik pada instalasi penerangan

maupun pada instalasi tenaga, sehingga mahasiswa dapat mengerjakan pemasangan instalasi

penerangan dan tenaga sesuai sop yang telah ditentukan dan dapat menghasilkan instalasi

tenaga dan instalasi penerangan yang baik, rajin, dan benar. Sebelum melakukan tes

menggunakan beban kita uji dahulu rangkaian apakah ada yang hubung singkat atau ada salah

satu fasa tidak masuk untuk mengantisipasi kessalahan pada saat mencoba menggunakan

beban. Selanjutnya yang menentukan beban bekerja sesuai yang di kontrol kita juga harus

benar dalam penyambungan rangkaian daya ke beban.