Upload
hoangthu
View
243
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN AUDITOR INDEPENDENDAN
LAPORAN KEUANGAN
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN
( PERSERO )
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013
GA PT KIM 2013
Halaman
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Manajemen
Laporan Auditor Independen
1. Laporan Posisi Keuangan 1 - 2
2. Laporan Laba - Rugi Komprehensif 3
3. Laporan Perubahan Ekuitas 4
4. Laporan Arus Kas 5
5. Catatan Atas Laporan Keuangan 6 - 47
DAFTAR ISI
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Pihak ketiga-setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai sebesar Rp 3.839.186.125
tahun 2013 dan Rp 3.682.803.993 tahun
2012
Piutang Lain-lain
Persediaan Lahan
Persediaan Material - setelah dikurangi akumulasi 3i, 10
penurunan nilai sebesar Rp53.839.664 tahun
2013 dan Rp 0 tahun 2012.
Persediaan SPBU
Pajak Dibayar Dimuka
Biaya Dibayar Dimuka
JUMLAH ASET LANCAR
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp14.484.153.993 tahun
2013 dan Rp16.270.837.695 tahun 2012
Properti Investasi - setelah dikurangi akumulasi 3l, 16
penyusutan sebesar Rp7.259.464.612 tahun
2013 dan Rp5.813.662.670 tahun 2012
Aset dalam Konstruksi 3k, 17Aset Sarana dan Prasarana - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar Rp158.224.525.794
tahun 2013 dan Rp153.042.556.738 tahun 2012
Aset Lain-LainAset tidak Digunakan :
Kendaraan dan Alat-Alat Berat
Akumulasi penyusutan
Uang Muka Pihak Ketiga
Piutang SFB, BPSP, Persewaan, Pemeliharaan,
Limbah dan Air Bersih ( Bersih )
JUMLAH ASET
18
19
19
19
4.202.077.273
495.916.339 0
2012
3p, 14 920.700.998 1.097.235.532
3.252.716.467
109
3k, 15
29.110.113.085
57.194.228.379
0
233.330.434.211
( CATATAN 5 )
538.396.635
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
0
4.471.608.005
187.899.353.686
KETERANGAN
101.030.239.691
11
24.463.016.287
71.166.708.397
3i, 9
0
28.111.660.234
1.155.000.000
34.837.341.437
18.994.627.659
98.746.969.875
3.650.285.992
131.875.000
19.505.476.099
286.231.183.697
79.614.689
122.250.000
10.043.189.060
484.556.971
19.543.727
111
(3.252.716.447)
228.031.909.058
8
3g, 6
3h, 7, 19
Catatan
0
8.213.986.305
DISAJIKAN KEMBALI /
2013
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
12
3j, 13
20
775.000.000
_______________________________________________________________________________________________
Halaman 1 dari 47
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang Usaha
Hutang Lain-lain
Hutang Pajak
Biaya yang Masih Harus Dibayar
Pendapatan Sewa Diterima Dimuka
Hutang Bank (Jatuh tempo dalam 1 tahun)
Liabilitas Diestimasi atas Sarana dan Prasarana
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK
LIABILITAS JANGKA PANJANGUtang Bank
Pendapatan yang ditangguhkan
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham
Modal dasar - 120.000 saham
Modal Disetor - 30.000 saham
Saldo Laba
Ditentukan Penggunaannya
Cadangan Tujuan
Cadangan Umum
Belum Ditentukan Penggunaannya
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
30.000.000.000
27
28
3.203.006.838 3.473.775.438
190.090.489.716
233.330.434.211
2.156.000.000 2.156.000.000
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
KETERANGAN Catatan 2013 ( CATATAN 5 )
2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN
684.014.907
104.888.581.638
54.517.893.171
25.948.256.264
39.766.169.057
1.317.775.438
470.731.551
2.069.797.477
1.173.489.334
6.304.145.448
565.748.983 995.423.359
1.047.006.838
9.028.463.961
9.972.386.527
2.530.096.488
9.722.775.879
7.553.129.981
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
3.234.000.000
30.000.000.000
40.071.776.195
242.956.400.665
23
24
25
3p, 22
286.231.183.697
21
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
30
684.014.907
154.149.699.508
58.122.686.250
29
269.500.000
DISAJIKAN KEMBALI /
3q, 26
20
25
_______________________________________________________________________________________________
Halaman 2 dari 47
PENJUALAN DAN PENDAPATAN
Penjualan Lahan
Pendapatan Non Lahan
Jumlah Penjualan dan Pendapatan
BEBAN POKOK PENJUALAN LAHAN
DAN NON LAHAN
Beban Pokok Penjualan Lahan
Beban Pokok Pendapatan Non Lahan
Jumlah Beban Pokok Penjualan
Lahan dan Non Lahan
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Pendapatan Keuangan
Beban Keuangan
Lain-lain - Bersih
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
LABA SEBELUM PAJAK
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
Jumlah Beban Pajak
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
KETERANGAN
53.922.795.772
12.040.126.124
119.220.479.516
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
2013Catatan ( CATATAN 5 )
34.751.147.636
139.642.203.886
104.891.056.250 60.481.426.000
60.028.668.678
1.589.028.788
(1.069.786.142)
65.962.921.896
73.679.281.990
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
(2.948.269.750)
54.517.893.171
57.073.490.836
533.156.137
58.122.686.250
(2.555.597.665)
1.052.398.783
392.672.085
17.658.189.937
56.021.092.053
21.554.290.639
176.534.534
(6.562.018.466)
4.656.036.038
64.684.704.716
(6.738.553.000)
81.582.959.317
37.637.520.199
58.739.053.516
21.198.565.392
16.438.954.807
3m, 33
3m, 32
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak
3p, 36
3p, 36
35
3m, 31
3m, 31
(533.938.475)
922.597.725
2012
DISAJIKAN KEMBALI /
3m, 32
4.267.376.788 35
35
____________________________________________________________________________________________
Halaman 3 dari 47
DISAJIKAN KEMBALI /
2013 ( CATATAN 5 )
2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Jumlah laba komprehesif tahun berjalan 58.122.686.250 54.517.893.171
Penyesuaian untuk :
Penyusutan 3.800.965.072 3.274.551.059
Penurunan (kenaikan) aktivitas operasi :
Piutang Usaha (10.374.325.150) 14.032.567.267
Piutang Lain-lain (14.523.019.654) (4.598.673.907)
Biaya Dibayar Dimuka (9.625.000) (53.250.000)
Persediaan Lahan (41.552.741.496) 5.740.535.470
Persediaan Material & SPBU 34.295.937 0
Pajak Dibayar Dimuka (3.570.671.303) 989.925.579
Kenaikan (Penurunan) kewajiban operasi :
Hutang Usaha 9.501.654.976 (240.999.101)
Biaya Masih Harus Dibayar 1.248.984.533 807.808.186
Hutang Pajak 8.549.286.545 557.587.592
Hutang Lain-Lain 460.299.011 1.700.726.885
Pendapatan Sewa Diterima Dimuka 429.674.376 483.296.801
Pendapatan Ditangguhkan (270.768.600) 536.253.982
Liabilitas Diestimasi atas Sarana dan Prasarana (16.919.792.303) 9.246.833.304
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi (5.073.096.806) 86.995.056.288
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap (11.154.154.256) (2.198.875.769)
Properti Investasi (447.349.091) (2.479.843.320)
Aset dalam Konstruksi (4.011.909.032) (1.677.214.000)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi (15.613.412.379) (6.355.933.089)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Hutang Bank (2.964.500.000) (3.234.000.000)
Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 0 (1.429.158.457)
Pembayaran Dividen (5.412.522.109) (3.430.949.779)
Pembayaran Dana PKBL (800.000.000) (686.189.956)
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan (9.177.022.109) (8.780.298.192)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (29.863.531.294) 71.858.825.007
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 101.030.239.691 29.171.414.684
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 71.166.708.397 101.030.239.691
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak
KETERANGAN
______________________________________________________________________________________
Halaman 5 dari 47
1. INFORMASI UMUM
a.
b.
c. Mengolah dan merawat kawasan industri.
d.
e.
Susunan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Komisaris :
Komisaris Utama Nanan Farach Rachduna Drs. Nabari Ginting, MSi
Komisaris H. Sulben Siagian Manuntun Simanjuntak, SH.,MM
Komisaris Manuntun Simanjuntak, SH.,MM H. Sulben Siagian
Direksi :
Direktur Utama Drs. Gandhi D. Tambunan, MSi Drs. Gandhi D. Tambunan, MSi
Direktur Keuangan Pangabahan L. Tobing, SE Pangabahan L. Tobing, SE
Direktur Pengembangan Ir. H. Aswin Nurdin Nasution Ir. H. Aswin Nurdin Nasution
Aktivitas dan operasional perusahaan berlokasi di Jl. Pulau Batam No. 1 Kawasan Industri Medan –
Mabar.
20122013
Menyediakan Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP), pergudangan, dan bangunan perkantoran untuk
disewakan.
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT Kawasan Industri Medan (Persero) didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 9 tanggal 7 Oktober
1988 oleh Notaris Soeleman Ardjasasmita, SH., dan Perubahan Anggaran Dasar dengan Akta No. 8 dan
No. 9 tanggal 10 Maret 1998 oleh Notaris Ny. Asmara Noer, SH., dan telah diubah dengan Akta No.12
tanggal 7 April 2005 oleh Notaris Erita Wagewati Sitohang, SH., di Jakarta dan terakhir telah diubah
dengan Akta No.42 tanggal 12 September 2008 oleh Notaris Titiek Irawati. S, SH., di Jakarta. Akta
Perubahan terakhir telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan
Surat Nomor AHU-26087.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 15 Juni 2009.
Maksud dan tujuan didirikannya PT Kawasan Industri Medan (Persero) sesuai dengan Peraturan
Pemerintah RI No. 19 tahun 1984 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk pendirian
Perusahaan Perseroan (Persero) dalam bidang usaha Kawasan Industri Medan adalah menyediakan
prasarana, melaksanakan pembangunan serta pengurusan pengusahaan dan pengembangan serta
melakukan kegiatan di bidang usaha kawasan industri (industri estate) Medan dalam arti seluas-luasnya.
Membebaskan dan mematangkan tanah untuk kavling industri yang akan dijual/disewakan kepada
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut PT KIM melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
Melayani jasa konsultan bidang kawasan industri, jasa pembangunan, jasa pergudangan, dan jasa
Kegiatan-kegiatan lain yang lazim dilakukan dalam pengelolaan kawasan industri dengan
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Perusahaan terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dengan Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) 01.467.610.0-093.000, dan NPWP 01.467.610.0-125.001 dengan alamat wajib pajak Jl. Pulau
Batam nomor 1 Kawasan Industri Medan, Saentis Percut Sei Tuan - Deli Serdang.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 6 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
1. INFORMASI UMUM (Lanjutan)
Komite Audit :
Ketua Manuntun Simanjuntak, SH,MM. Manuntun Simanjuntak, SH,MM.
Anggota Drs. C. Manimbul Manurung, Ak Drs. C. Manimbul Manurung, Ak.
Komite Risiko Usaha :
Ketua Manuntun Simanjuntak, SH,MM. Manuntun Simanjuntak, SH,MM.
Anggota Drs. Turman Situngkir, Ak Drs. Turman Situngkir, Ak
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK)
Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun 2011
a. PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
2013 2012
Jumlah karyawan Perusahaan adalah 95 karyawan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 89 karyawan
pada tanggal 31 Desember 2012 (tidak diaudit).
Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua
pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersama-sama dengan
“pendapatan komprehensif lain”. Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan laba rugi
komprehensif, atau dua laporan, yakni laporan laba rugi terpisah dan laporan laba rugi
komprehensif. Memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan dan menyajikan laporan
keuangan periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan
keuangan tanggal 31 Desember 2013.
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi
yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan
dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011.
Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan
akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk
tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
Nanan Farach Rachduna ditetapkan sebagai Komisaris Utama berdasarkan Rapat Pemegang Saham Luar
Biasa tanggal 29 Juni 2012 dan Akta Nomor 14 tanggal 6 Juli 2012 dari Aida Selli Siburian,SH,SPn,
Notaris di Medan. Drs. Nabari Ginting, MSi diberhentikan dengan hormat sebagai Komisaris Utama
berdasarkan RUPS Luar Biasa tanggal 24 Februari 2011.
Komite audit diangkat berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris nomor 63/KIM/DK/XII/2011
tanggal 21 Desember 2011 untuk masa jabatan selama 2 ( dua ) tahun.
Komite Risiko Usaha diangkat berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris nomor 16/KIM/DK/
IV/2012 tanggal 17 April 2012 untuk masa jabatan selama 2 ( dua ) tahun.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 7 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (Lanjutan)
Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun 2011 (Lanjutan)
b. PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas
PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim
PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi
PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan
PSAK 44 tahun 1997, Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat
PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset
PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
Mendasar
Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak
berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara mereka. Standar ini juga mengharuskan
pengungkapan hubungan antara entitas induk terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara
mereka. Selanjutnya pengungkapan atas kompensasi secara keseluruhan dan masing-masing
kategori kompensasi yang diberikan kepada semua personil manajemen kunci juga diharuskan.
Berikut ini standar baru dan standar revisi yang diterapkan dalam laporan keuangan dan relevan
dengan Perusahaan. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang
dilaporkan dalam laporan keuangan, tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan :
Perusahaan telah mengevaluasi hubungan antara pihak-pihak berelasi dan mengungkapkannya sesuai
dengan standar revisi ini.
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”),
yang mencakup Pernyataan dan Interprestasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”).
Penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual dengan menggunakan konsep biaya historis
accrual nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dan mengelompokkan
arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 8 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
c. Transaksi dengan Pihak Berelasi
d. Aset Keuangan
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai berikut :
• Nilai wajar melalui laporan laba rugi
• Dimiliki hingga jatuh tempo
• Tersedia untuk dijual
• Pinjaman yang diberikan dan piutang
Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi (Fair Velue To Profite and Loss atau FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
• diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
•
• merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama
tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya
transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan
untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs
yang timbul diakui pada usaha tahun berjalan.
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan
terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan pada
PSAK No. 7 (Revisi 2010).
Saldo dan transaksi yang material antara Perusahaan dangan pihak-pihak berelasi, termasuk
dengan Pemerintah Negara Republik Indonesia dan entitas berelasi dengan Pemerintah,
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan. Perusahaan memilih untuk
mengungkapkan transaksi dengan entitas berelasi dengan Pemerintah dengan menggunakan
pengecualian dari syarat pengungkapan pihak berelasi.
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan
atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan tidak memiliki masing-masing aset keuangan
diklasifikasi dalam FVTPL, dimiliki hingga jatuh tempo maupun tersedia untuk dijual.
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan di mana
pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset
keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya
diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 9 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
d. Aset Keuangan (Lanjutan)
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Metode Suku Bunga Efektif
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut :
• kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
•
•
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada
setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai
akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan
peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset
keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak
mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”,
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali
piutang jangka pendek di mana pengakuan bunga tidak material.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan
secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan
nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman perusahaan atas tertagihnya piutang di masa
lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan
juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan
default atas piutang.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga
selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk
lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama
perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat
untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha,
dan piutang lain-lain yang dimiliki oleh Perusahaan.
Pendapatan diakui bedasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen
keuangan FVTPL.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 10 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
d. Aset Keuangan (lanjutan)
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
e. Liabilitas Keuangan
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Liabilitas Keuangan Lain-lain
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung
atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun
penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun
penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan
dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui
dalam laporan laba rugi.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang
tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika subtansi perjanjian kontraktual
mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang
instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset
keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada
saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian
penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari
estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal
dari aset keuangan.
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus
kas yang berasal dari aset berakhir, atau perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara
substansial mentransfer seluruh resiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika
perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan
manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka perusahaan mengakui
keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang
mungkin harus dibayar. Jika perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga
mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil
dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai,
atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini.
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang
ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 11 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
e. Liabilitas Keuangan (lanjutan)
f. Penggunaan Estimasi
g. Kas dan Setara Kas
h. Piutang dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
1 bulan s/d 12 bulan
di atas 12 bulan s/d 24 bulan
di atas 24 bulan s/d 48 bulan
di atas 48 bulan
Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak akan tertagih.
50 %
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan
awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi
(atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kategori ini meliputi hutang usaha, hutang lain-lain,
biaya yang masih harus dibayar, hutang bank, dan hutang sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
Perusahaan.
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang
jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak
dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
10 %
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan
liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan
keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda
dengan jumlah yang diestimasi.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga
bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
penggunaannya.
Presentase
0 %
Umur Piutang
Piutang dinyatakan sebesar jumlah nominal setelah dikurangi dengan cadangan kerugian
penurunan nilai. Nilai cadangan ditentukan berdasarkan penelaahan atas umur piutang, sebagai
berikut :
20 %
____________________________________________________________________________________________
Halaman 12 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
i. Persediaan
j. Biaya Dibayar Dimuka
k. Aset Tetap
Estimasi dan alokasi biaya harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek
selesai secara substansial. Apabila telah terjadi perubahan mendasar pada estimasi kini, biaya
direvisi, dan direalokasi.
Beban yang tidak berhubungan dengan proyek real estate dibebankan ke laporan laba rugi
komprehensif pada saat terjadinya.
Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area
yang tidak dijual lainnya, dialokasikan berdasarkan luas area yang dapat dijual.
Akumulasi biaya sarana dan prasarana tidak dihentikan walaupun realisasi pendapatan pada masa
mendatang lebih rendah dari nilai tercatat. Namun, dilakukan penyisihan secara periodik atas
perbedaan tersebut. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat dan dibebankan ke
laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan yang terjadi atas proyek yang sudah selesai dan secara
substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya dibebankan pada laporan laba rugi
komprehensif pada saat terjadinya.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak
pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan
yang ditetapkan. Pengukuran setelah pengakuan awal aset adalah menggunakan metode biaya.
Persediaan terdiri dari persedian lahan/tanah dan persediaan material. Persediaan lahan meliputi
biaya perolehan tanah, pembelian tanah, gambar topografi, pengurusan dokumen, biaya balik
nama, komisi perantara, imbalan jasa profesional, biaya pematangan tanah, biaya prasarana, dan
biaya lainya agar tanah siap dijual. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara
biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value) . Penyisihan
kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai
realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa
dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat
penjualan.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.
Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-
hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 13 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
k. Aset Tetap (lanjutan)
Tahun % per Tahun
Bangunan 20 5
Kelompok 1 4 50
Kelompok 2 8 25
Kelompok 3 16 12,5
Kelompok 4 20 10
Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi,setelah dikurangi
dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai, jika ada. Jumlah tercatat termasuk
biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban
terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti
investasi. Pengukuran setelah pengakuan awal properti investasi adalah menggunakan metode
biaya.
Aset dalam konstruksi dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk
biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan
untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-
masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk bangunan dan menggunakan
metode saldo menurun berganda untuk aset tetap non bangunan berdasarkan tarif penyusutan
pada pasal 11 ayat 6 Undang-Undang Pajak No. 36 tahun 2008 dengan estimasi masa manfaat
sebagai berikut :
Jenis Aset Tetap
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa
atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat
dipulihkan sepenuhnya.
Berdasarkan kebijakan akuntansi aset tetap yang dikeluarkan Direksi Perusahaan tanggal 21 Januari
2013, pengeluaran atas peningkatan sarana jalan atas proyek yang telah selesai, jika bernilai
sampai dengan Rp 1 milyar dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya,
dan apabila pengeluaran untuk meningkatkan sarana jalan yang melebihi Rp 1 milyar dan
menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut
yang masa manfaatnya melebihi 1 tahun, maka pengeluaran tersebut dikapitalisasi sebagai aset
tetap.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak
ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset
tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi
penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan
antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan
penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 14 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
l. Properti Investasi
Tahun % per Tahun
Bangunan 20 5
Pagar 10 10
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pengakuan Pendapatan
Pendapatan dari Penjualan Persediaan Lahan
-
-
-
-
Pendapatan penjualan lahan (kapling tanah tanpa bangunan) diakui dengan menggunakan metode
akrual penuh (full acrual method ) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kondisi berikut ini
terpenuhi (paragraf 33 PSAK No. 44) :
Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke
Perusahaan dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan berikut harus terpenuhi
sebelum pendapatan diakui :
Properti investasi disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) selama estimasi masa
manfaatnya sebagai berikut :
Jenis Aset Tetap
Harga jual akan tertagih;
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan posisi keuangan) pada saat
pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak
memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba
atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang
ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain
atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika,
dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya
penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Jumalah pembayaran oleh pembeli sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual
yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh
pembeli dimasa yang akan datang;
Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk
menyelesaikan kapling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kapling
tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau
yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan
perundang-undangan.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 15 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan)
Pendapatan dari Penjualan Persediaan Lahan (Lanjutan)
-
Pendapatan Jasa Peralihan Lahan
Pendapatan Kerja Sama Operasi
Pendapatan Bunga
Pengakuan Beban
Beban diakui sesuai manfaatnya pada periode yang bersangkutan (accrual basis) .
n. Biaya Pinjaman
Beban pokok penjualan diakui pada saat terjadinya (metode akrual). Termasuk di dalam beban
pokok penjualan adalah taksiran beban untuk pengembangan prasarana di masa yang akan datang
atas tanah yang telah terjual.
Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing
dan biaya lainnya (amortisasi diskon/premium dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan
dengan peminjaman dana.
Pendapatan jasa peralihan lahan merupakan pendapatan jasa dari pengalihan atas investor yang
mengalihkan haknya kepada pihak lain. Pendapatan jasa peralihan hak diakui pada saat investor
telah selesai mengalihkan haknya kepada pihak lain, yaitu pada saat akta notaris telah
ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Pendapatan kerja sama operasi merupakan pendapatan yang berasal dari kerja sama dengan pihak
ketiga atas pemanfaatan aset perusahaan atau kerja sama operasi. Pendapatan ini diakui ketika
timbulnya hak perusahaan atas pendapatan kerja sama tersebut.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau
pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya
pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif secara akrual
menggunakan metode suku bunga efektif.
Pendapatan bunga dari instrument keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif secara
akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian
bangunan diatas kapling tanah tersebut.
Jika semua kriteria yang disebut diatas tidak terpenuhi, maka pembayaran yang diterima dari
pembeli harus diakui sebagai "uang muka" dengan metode deposit sampai seluruh kriteria
terpenuhi.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 16 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
n. Biaya Pinjaman (Lanjutan)
o. Program Pesangon Karyawan
p. Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan Final
Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional
dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai
pajak kini pada laporan laba rugi komprehensif diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau hutang
pajak.
Jika Perusahaan meminjam dana secara khusus untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian, maka
Perusahaan menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak dikapitalisasikan sebesar biaya
pinjaman aktual yang terjadi selama periode berjalan dikurangi penghasilan investasi atas investasi
sementara dari pinjaman tersebut.
Jika pengembangan aktif atas aset kualifikasian dihentikan, Perusahaan menghentikan kapitalisasi
biaya pinjaman selama periode yang diperpanjang tersebut.
Pembayaran premi awal sekaligus dan premi periodik ditentukan berdasarkan perhitungan secara
periodik yang disetujui oleh Perusahaan dan Jiwasraya. Seluruh premi pertanggungan ditanggung
oleh Perusahaan dan diakui sebagai beban pada tahun berjalan.
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat selesainya secara subtansi seluruh aktivitas yang
diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai
dengan maksudnya.
Perusahaan mempunyai program asuransi pesangon imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetap
yang memenuhi syarat, dengan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) (‘Jiwasraya”). Program pesangon
ini menetapkan jumlah manfaat pesangon yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun,
yang biasanya tergantung pada beberapa faktor, seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi
(gaji pokok dan tunjangan tetap) dengan usia pensiun normal 56 (lima puluh enam) tahun.
Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak
penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban
sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh
dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan
laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer, sehingga tidak
diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda
dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas
pajak tangguhan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002, pajak penghasilan untuk
pendapatan ruang perkantoran dan pusat perbelanjaan dikenakan pajak bersifat final sebesar 10%
dari nilai pendapatan yang bersangkutan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 71/2008 tanggal 4 Nopember 2008, efektif tanggal 1 Januari
2009, penghasilan dari penjualan atau pengalihan tanah dan bangunan untuk pengembang real
estate (developer) dikenakan pajak final sebesar 5% dari nilai penjualan atau pengalihan.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 17 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
p. Pajak Penghasilan (lanjutan)
Pajak Penghasilan Tidak Final
q. Provisi
r. Peristiwa setelah Periode Pelaporan
Provisi diakui jika Perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai
akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan harus menyelesaikan kewajiban
tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan resiko
dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus
kas untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas
tersebut.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul
dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan
dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan
langsung ke ekuitas.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi
mengenai posisi keuangan. Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa
penyesuaian), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi
setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuaian),
apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga,
maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan
diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal.
Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan
oleh Perusahaan, ketika hasil banding telah ditentukan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, kecuali aset dan liabilitas
pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset
dan liabilitas pajak kini.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 18 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
4. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN, DAN ASUMSI MANAJEMEN
Pertimbangan
a. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
b. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik
telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan
berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau
direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang,yang
bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala
sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai
yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang
digunakan.
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 3 butir f
pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai
tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut
berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi,
pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-
jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan
dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006). Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan
kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 3 butir d.
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada
tanggal pelaporan yang mempunyai resiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material
terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini.
Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan
disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena
perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam
asumsi ketika keadaan tersebut terjadi :
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan
akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang
diakui dalam laporan keuangan :
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah
terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak
tertagih). Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan persentase tertentu dari umur masing-
masing piutang.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 19 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
4. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN, DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan)
a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 38.
b. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan
c. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap dan Properti Investasi
Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi
bahwa tidak terdapat penggunaan masa depan dari persediaan tersebut, atau terdapat
kemungkinan persediaan tersebut menjadi usang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi
yang digunakan dalam estimasi penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dalam laporan
keuangan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi
tersebut dapat berdampak signifikan terhadap nilai tercatat persediaan dan jumlah beban
penyisihan penurunan nilai persediaan, yang akhirnya akan berdampak pada hasil operasi
Perusahaan.
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu.
Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari
pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam
asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada
jumlah terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak
material pada hasil operasi Perusahaan.
Masa manfaat dari masing-masing aset tetap dan properti investasi Perusahaan diestimasi
berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi
tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi
teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah
secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang
disebabkan karena pemakaian, usia secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau
pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi dimasa
mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan
waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan
di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap dan properti investasi
akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset-aset tersebut.
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap dan properti investasi
selama tahun berjalan.
Nilai tercatat aset tetap dan properti investasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
diungkapkan pada Catatan 15 dan 16.
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas
keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi.
Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif
yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar dan suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan
nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 20 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
4. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN, DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan)
c. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap dan Properti Investasi (Lanjutan)
5. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 2012
- Aktiva Pajak Tangguhan
- Beban Pajak Tangguhan
- Aset Tetap
- Akumulasi Penyusutan
- Laba tahun berjalan
- Cadangan Umum
6. KAS DAN SETARA KAS
Kas
Bank
BNI Belawan A/C 58935685
BNI Bersama A/C 0184441412
BUKOPIN Gajah Mada A/C 10000196025
BUKOPIN Pinjaman A/C 1000711027
Bank Mandiri Belawan A/C 1060008888880
Bank Sumut A/C 13037
BRI Pemuda A/C 33601000074303
BRI Sm. Raja A/C 36701000344303
BNI Valas A/C 0058936101
Sub Jumlah
Sebelumnya
0 392.672.085 392.672.085
26.314.026.755
(16.059.947.182) (210.890.513) (16.270.837.695)
26.841.028.056
54.125.221.086
105.098.444.540
(527.001.301)
392.672.085
10.000.000
2.726.603.386
810.340.675
8.858.979.914
158.582.215
212.138.028
78.738.929
455.877.016
6.610.410.918
8.568.610
19.920.239.691
80.399.665
11.056.708.397
2.188.358.043
10.453.300
331.973.032
461.377.727
240.960.998
2012
Laporan keuangan per tanggal 31 Desember 2012 dinyatakan disajikan kembali karena terdapat
beberapa akun yang saldo awalnya perlu dilakukan penyesuaian. Adapun dampak penyesuaian saldo
awal pada laporan keuangan per tanggal 31 Desember 2012 tersebut adalah sebagai berikut :
920.700.998 920.700.998 0
Kembali
DisajikanDilaporkan
71.166.708.397 101.030.239.691
Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 diungkapkan
pada Catatan 15 dan 16.
2013
Penyesuaian
(209.862.902)
54.517.893.171
104.888.581.638
4.105.910.136
213.057.149
3.424.218.347
10.000.000
Melalui PPSAK 7 Dewan standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia (DSAK-IAI)
telah mencabut PSAK 44 Akuntansi Pengembangan Real Estate khusus untuk paragraf 56 tentang
penyajian neraca unclasified atas lancar dan tidak lancar dan mulai berlaku efektif 1 Januari 2012
seperti yang dimaksud dalam paragraf 08 (a). Sehubungan dengan hal tersebut Laporan Posisi
Keuangan (Neraca) per 31 Desember 2012 disajikan kembali dengan penyajian clasified, aset lancar,
aset tidak lancar, liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan ekuitas sebagaimana
dimaksud dalam PSAK No. 1 Revisi 2009. (lihat catatan 2.a)
____________________________________________________________________________________________
Halaman 21 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
6. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
Deposito Berjangka
BNI 46
BUKOPIN
Bank Mandiri
BRI
Sub Jumlah
Jumlah
Pengelolaan Kas menggunakan metode saldo dana tetap (imprest fund method).
7. PIUTANG USAHA
a. Penjualan Lahan
Hura Kamadjaya
PT Musim Mas
Bangun Graha Nusantara
Semiyanto
PT Bangun Harapan Sejahtera
CMS Chemical Indonesia
Sub Jumlah Penjualan Lahan
b. Persewaan
SFB dan BPSP
Multi Fungsi dan Warehouse
Perkantoran Wisma KIM
Bangunan Futsal
Sarana Usaha Industri Kecil
Sewa Tanah
Lain SFB dan SUIK
Jumlah
Cadangan Penurunan Nilai
Sub Jumlah Persewaan
c. Pemeliharaan Kawasan
Kawasan KIM 1
Kawasan KIM 2
Kawasan KSO
Kawasan Bangunan Persewaan
Lain Pemeliharaan Kawasan
Jumlah
Cadangan Penurunan Nilai
Sub Jumlah Pemeliharaan Kawasan
1.141.735.839
464.502.240
6.737.104.348
37.277.000
2.250.000
(2.319.408.437)
295.215.009
45.833.333
331.441.381
341.686.714
393.014.568
9.056.512.785
3.013.429.083
(1.039.718.195)
1.973.710.889
2.557.825.231
4.523.547.779
1.935.612.774
385.427.068
8.976.666.964
3.607.804.059
(2.136.940.659)
6.839.726.305
2.499.095.414
3.006.663.200
1.340.137.737
29.566.000
80.580.357
4.519.719.670
347.460.888
228.180.169
0
414.359.890
9.438.435.927
1.851.474.756
380.901.288
23.095.387.471
34.837.341.437
18.675.000.000
3.247.090.000
8.504.685.927
0
0
0
81.100.000.000
101.030.239.691
60.100.000.000
71.166.708.397
0
1.162.239.000
11.058.471
0
(1.108.708.645)
8.500.000.000
24.463.016.287
27.000.000.000
0
933.750.000
600.000.000 600.000.000
22.000.000.000
45.000.000.000
6.500.000.000
31.000.000.000
2013 2012
____________________________________________________________________________________________
Halaman 22 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
7. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
d. Pengolahan Air Limbah
Limbah Cair Produksi
Limbah Padat Produksi
Limbah Domestik
Lain Air Limbah
Jumlah
Cadangan Penurunan Nilai
Sub Jumlah Pengolahan Air Limbah
e. Pengolahan Air Bersih
Air Bersih
Air Bawah Tanah
Lain Pengolahan Air Bersih
Jumlah
Cadangan Penurunan Nilai
Sub Jumlah Pengolahan Air Bersih
Jumlah Piutang Usaha
Jumlah Cadangan Penyisihan
Jumlah Piutang Usaha - Neto
8. PIUTANG LAIN-LAIN
Piutang Listrik dan Telepon
Piutang Pengalihan Lahan
Piutang KSO PT BGN
PPN - Wapu
Piutang Karyawan
Hada Sukses Bintang Cakra, PT
Piutang Lainnya
Jumlah
0
2.286.828.739
5.003.980.474
125.194.500
1.540.000
28.145.820.280
24.463.016.287
017.283.958.239
1.302.442.406
12.379.682
215.080.000
2.793.791.633
18.994.627.659
0
0
1.605.039.065
93.525.000
18.994.627.659
(3.682.803.993)
0
54.389.284
4.471.608.005
34.837.341.437
4.471.608.005
105.630.355
38.676.527.562
(3.839.186.125)
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang adalah cukup untuk
menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
129.303.306
1.118.932.856
862.895.050 445.049.134
90.418.275
2.738.588.015
(184.193.305)
934.739.551
9.350.000
120.138.324
772.610.208
(214.971.088)
(265.088.406) (252.961.384)
4.751.019.090
2.626.733.460
653.485.606
2.065.579.028
19.523.381
2.473.499.610
557.639.120
198.072.750
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat resiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas
piutang kepada pihak ketiga.
2013 2012
____________________________________________________________________________________________
Halaman 23 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
9. PERSEDIAAN LAHAN
Persediaan Lahan
Lahan HPL/HGB
Lahan Sawah
Lahan Terpencar
Sub Jumlah
Perhitungan persediaan akhir lahan, lihat Catatan 32.
10. PERSEDIAAN MATERIAL
Invilon AW 10"
Invilon AW 12"
Invilon AW 16"
Invilon D 06"
Invilon D 08"
Invilon D 10"
Invilon D 12"
Invilon D 16"
Maspion AW 08"
Maspion AW 12"
Maspion AW 18"
Maspion AW 24"
Vinilon AW 14"
Vinilon AW 20"
Pra Cetak
Sub Jumlah
Cadangan Penuruan Nilai
Jumlah
11. PERSEDIAAN SPBU
1.579.156
173.017.483
538.396.635
0
310.174,90
376.924,15
19.688.973
Jumlah tersebut merupakan saldo persediaan minyak oli mesin di SPBU sebagai bahan persiapan
untuk mendapatkan ijin operasional dari Pertamina.
538.396.635
484.556.971
(53.839.664)
19.543.727
538.396.635
1.060.400
0
3.993.056
22.762.866
736.240
998.264
1.060.400
0
3.993.056
22.762.866
736.240
74.700.520
m²
85.893,35
1.579.156
484.556.971
1.273.715
Rp
18.629.809.791
32.803,93
428.872,18
2013
1.273.715
888.856
17.023.523.080
Rp
538.396.635
2012
16.154.314
85.000
0
Persediaan material merupakan stok pipa, managemen telah melakukan estimasi penurunan nilai
persediaan pipa dan berkeyakinan bahwa penurunan nilai dimaksud dapat menutupi kerugian
dimasa datang.
74.700.520
19.688.973
221.457.792
173.017.483
m²
888.856
45.305,75
85.000
769.026.894
122.274,72
37.795.391.694
57.194.228.379
209.343,68
2013
556.819.044
98.746.969.875
81.166.627.751
2012
221.457.792
16.154.314
998.264
____________________________________________________________________________________________
Halaman 24 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
12. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
Uang Muka PPh Pasal 25
Uang Muka PPh Pasal 23
Uang Muka PPh Final Sewa
Uang Muka PPh Final Tanah
13. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Karyawan
Pihak Ketiga
Jumlah
14. ASET PAJAK TANGGUHAN
Estimasi pajak penghasilan tangguhan tahun 2013 dan 2012 sebagai berikut :
Aset Pajak Tangguhan
- Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
- Cad. Penurunan Nilai Persediaan
- Cad. Imbalan Jasa Kerja
Aset Pajak Tangguhan
- Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
- Cad. Penurunan Nilai Persediaan
- Cad. Imbalan Jasa Kerja 0
0 0
920.700.998 392.672.085
31/12/2011 31/12/2012
528.028.913 392.672.085 920.700.998
0
31/12/2012 Manfaat (beban)
pajak tangguhan 31/12/2013
920.700.998 163.074.618
528.028.913
0
0
79.614.689
Manfaat (beban)
pajak tangguhan
PPN
0
30.000
3.650.285.992
0
0
0
0
86.250.000
36.000.000
122.250.000
76.875.000
2013 2012
131.875.000
122.250.000
55.000.000
131.875.000
3.650.285.992
3.645.920.444
4.335.548
176.534.534
79.614.689
0
79.614.689
0
1.083.775.616
13.459.916 13.459.916
0 0 0
920.700.998 1.097.235.532
____________________________________________________________________________________________
Halaman 25 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
15. ASET TETAP
Nilai Perolehan
Tanah
Bangunan
Pagar
Mesin Incinerator
Kendaraan
Alat Berat
Inventaris
Sarana & Prasarana
Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Pagar
Mesin Incinerator
Kendaraan
Alat Berat
Inventaris
Jumlah Ak.Penyusutan
Nilai Tercatat
Nilai Perolehan
Tanah
Bangunan
Pagar
Mesin Incinerator
Kendaraan
Alat Berat
Inventaris
Jumlah Nilai Perolehan
8.594.656.322
28.755.332
1.890.500.000
3.035.662.108
2.882.218.849
6.820.847.652
31 Desember
2012
3.061.386.492
1.749.885.423
0
6.671.496.435
14.484.153.993
26.314.026.755
19.505.476.099
621.834.000
0
0
5.688.823.371
11.503.130.736
0
2.417.501.301
2.774.972.064
8.594.656.322
28.755.332
1.890.500.000
5.224.651.504
11.026.879
827.093.752
31 Desember
2013
3.061.386.492
3.153.944.851
-
7.391.743.140
33.989.630.092
Pengurangan
370.497.606
236.831.917
2.882.218.840
0
0
370.497.618
0
0
0
0
Pengurangan
2.882.218.849
0
1.150.166.364
442.300.315
4.089.375.769
3.252.716.467
0
429.732.816
3.489.548.363
2.875.536
354.468.752
412.519.030
606.409.090
0
1.702.864.661
0
Penambahan
488.780.361
0
3.061.386.492
0
28.755.332
Pengurangan
0
2.507.329.744
0
503.268.527
8.750.209.863
10.405.748.533
2.803.727.396
1.890.500.000
1.707.863.999
33.727.781.722
2.882.218.849
16.270.837.695
1 Januari
10.043.189.060
6.378.547.337
2012
0
08.594.656.322
0
0
0
1 Januari
2.882.218.849
6.820.847.652
26.314.026.755
570.895.488
10.928.319.804
1.890.500.000
8.151.343
2013
1 Januari
4.794.918.688
2013
3.035.662.108
Penambahan
Penambahan
9.868.643.955 0 9.868.643.955
31 Desember
2013
2.882.218.840
6.405.059.825
472.625.000
____________________________________________________________________________________________
Halaman 26 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
15. ASET TETAP (Lanjutan)
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Pagar
Mesin Incinerator
Kendaraan
Alat Berat
Inventaris
Jumlah Ak. Penyusutan
Jumlah Nilai Tercatat
16. PROPERTI INVESTASI
Biaya Perolehan
Tanah Multifungsi
Tanah Pergudangan
Warehouse
Gedung Multifungsi
Pagar Multifungsi
Foodcourt
SUIK
SFB/BPSP
Gedung Futsal
Jumlah
718.517.410
1.625.526.287
4.903.042.728
35.371.124.846
555.161.850
7.509.029.704
9.747.791.078
6.689.907.361
3.222.321.155
399.827.273
0
0
0
0
0
034.923.775.755
0
447.349.091
0
0
0
718.517.410
1.625.526.287
4.903.042.728
1 Januari 2013
555.161.850
7.509.029.704
9.747.791.078
6.689.907.361
2.774.972.064
399.827.273
0
0
Pengurangan
0
0
447.349.091
0
4.794.918.688
8.151.343
472.625.000
1.707.863.999 703.394.122
Penambahan
2.882.218.840
6.405.059.825
16.270.837.695
10.043.189.060
1.310.355.332
31 Desember 2013
31 Desember
2012
0
Pengurangan
0
2.143.630.224
827.936.715
612.299.387
0
98.162.265
472.625.000
1.005.208.452
388.200.010
Penambahan
15.139.916.860
4.617.646.951
522.288.465
5.094.704.493
0
2.023.058.111
2.882.218.840
2012
1 Januari
18.587.864.862
Sejumlah dua bidang tanah seluas 301.511 m² (HGB no. 47 dan HGB no. 431) dijadikan sebagai jaminan
atas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari Bank Bukopin (Catatan 25).
Pengurangan aset tetap tanah dan pagar tahun 2012 masing-masing Rp 5.688.823.371 dan Rp
2.774.972.064 adalah reklasifikasi ke Properti Investasi.
Aset tetap, kecuali tanah dan properti investasi diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Raharja Putera,
PT Asuransi Wahana Tata dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 33.613.867.000 terhadap risiko
kebakaran, kerusakan, pencurian dan risiko lainnya pada tanggal 31 Desember 2013. Manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas
aset yang dipertanggungkan.
Akun ini merupakan gedung untuk disewakan, dan gedung futsal yang telah selesai pembangunannya
dan telah mulai disewakan dalam tahun 2012. Pendapatan sewa dimaksud dilaporkan sebagai
pendapatan non lahan. Nilai tercatat properti investasi aset ini per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
sebagai berikut:
Pada tahun 2013 aset tetap kendaraan dan alat berat yang sudah rusak berat dan tidak digunakan lagi
direklas ke Aset Lain-lain ( aset tidak digunakan) beserta akumulasi penyusutannya masing-masing
dengan nilai perolehan Rp 370.497.606 dan Rp 2.882.218.840.
0
3.274.551.059
0
0
0
____________________________________________________________________________________________
Halaman 27 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
16. PROPERTI INVESTASI (Lanjutan)
Akumulasi Penyusutan
Warehouse
Gedung Multifungsi
Pagar Multifungsi
Foodcourt
SUIK
SFB/BPSP
Gedung Futsal
Jumlah
Nilai Tercatat
Biaya Perolehan
Tanah Multifungsi
Tanah Pergudangan
Warehouse
Gedung Multifungsi
Pagar Multifungsi
Foodcourt
SUIK
SFB/BPSP
Gedung Futsal
Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Warehouse
Gedung Multifungsi
Pagar Multifungsi
Foodcourt
SUIK
SFB/BPSP
Gedung Futsal
Jumlah
Nilai Tercatat
0
0 285.976.601
0
0
3.850.848.072
20.129.288.928
40.824.465
5.813.662.670
29.110.113.085
245.152.136
1.962.814.598
8.980.824.157
4.106.955
0
0 4.903.042.728
Pengurangan
1.306.933.284
1.460.383.818
0
0
0
0 0 1.625.526.287
718.517.410 0
79.965.456
31 Desember 2012
4.898.935.773
718.517.410
1.379.107.504
794.509.862
972.437.916
679.986.685
9.747.791.078
6.689.907.361
2.774.972.064
399.827.273
718.517.410
34.923.775.755
31 Desember 2012
0
59.974.092
487.389.554
334.495.368
794.509.862
1.167.376.239
718.517.410
31 Desember 2013
28.111.660.234
99.956.820
1.641.428.652
7.509.029.704
1.654.765.792
555.161.850
1.072.007.067
1.541.660.131
531.128.740
7.259.464.612
0
0
0
0
0
0
0
0
19.991.364
0
81.276.314
10.943.638.755
Penambahan
0
Pengurangan
0
0
0
0
0
487.389.553
334.495.368
81.276.313 0
794.509.862
79.965.456
718.517.410
0
23.980.137.000
718.517.410
9.647.422.896
1.460.383.818
285.976.601
29.110.113.085
6.689.907.361
0
399.827.273
1.625.526.287
5.813.662.670
1 Januari 2012
0
1 Januari 2012
1 Januari 2013
1.167.376.239
1.306.933.284
Penambahan
555.161.850
0
0
245.152.139
Penambahan
0
1.445.801.942
Pengurangan
0
19.991.364
277.497.205
7.509.029.704
100.368.182
0
2.774.972.064
____________________________________________________________________________________________
Halaman 28 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
16. PROPERTI INVESTASI (Lanjutan)
17. ASET DALAM KONSTRUKSI
SPBU
Gudang penyimpanan limbah B3
Jumlah Aset dalam Konstruksi
18. ASET SARANA DAN PRASARANA
Harga Perolehan
Sarana Jalan HPL 314 Ha
Sarana Parit HPL 314 Ha
Sarana Air Limbah HPL 314 Ha
Sarana Air Bersih HPL 314 Ha
Sarana Lampu Jln HPL 314 Ha
Sarana Trotoar HPL 314 Ha
Sarana Hydrant HPL 314 Ha
Sarana Jalan Sawah
Sarana Parit Sawah
Sarana Air Limbah Sawah
Dipindahkan
7.718.764.225
2013 2012
1.748.311.610
Penambahan
122.897.292
31 Desember 2013
41.708.879.685
35.979.254.223
24.098.743.282 2.474.307.398
15.057.121.470
792.514.166
229.295.121
41.348.807.791
35.812.218.568
19.733.157.576
167.035.655
89.300.031
157.606.054
21.624.435.884
147.409.949.830
1 Januari 2013
142.121.903
6.926.250.059
1.519.016.489
3.686.319.781
14.967.821.439
1.649.800.340
29.361.031
1.807.406.394
3.809.217.073
360.071.894
19.903.731.307
171.482.934
170.573.731
4.202.077.273 8.213.986.305
4.202.077.273
4.202.077.273
4.592.962.373 152.002.912.203
0
8.213.986.305
0
Perusahaan akan melakukan estimasi nilai wajar properti investasi melalui penilai independen bilamana
nilai wajar di bawah nilai tercatat.
Pada tahun 2013 penambahan property investasi sebesar Rp 447.349.091 adalah merupakan pagar multi
fungsi, sehingga total pagar multi fungsi adalah sebesar Rp 3.222.321.155,-
8.213.986.305
Per 31 Desember 2013 aset dalam konstruksi - SPBU telah mencapai penyelesaian sebesar 100%, Namun
SPBU tersebut belum beroperasi sedang dalam proses pengurusan perijinan.
Properti Investasi diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Raharja Putera dan PT Asuransi Wahana Tata
dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 33.613.867.000 terhadap risiko kebakaran, kerusakan,
pencurian dan risiko lainnya pada tanggal 31 Desember 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang
dipertanggungkan.
Manajemen berpendapat bahwa nilai wajar properti investasi tersebut pada tanggal 31 Desember 2013
dan 2012 masih di atas nilai tercatat.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 29 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
18. ASET SARANA DAN PRASARANA (Lanjutan)
Pindahan
Sarana Air Bersih Sawah
Sarana Lampu Jln Sawah
Sarana Trotoar Sawah
Sarana Hydrant Sawah
Jumlah Harga Perolehan
Ak. Penyusutan Awal Tahun
Ak. Penyusutan Tahun Berjalan
Nilai Tercatat
Beban penyusutan aset sarana dan prasarana dibebankan pada beban pokok penjualan lahan.
19. ASET LAIN - LAIN
Aset tidak Digunakan
Kendaraan
Akumulasi Penyusutan
Nilai buku
Alat-Alat Berat
Akumulasi Penyusutan
Nilai buku
Uang Muka
Piutang Non Usaha Tak Tertagih
- Piutang SFB dan BPSP ( 16 Debitur )
- Piutang Perkantoran Wisma KIM ( 2 Debitur )
- Piutang Sarana SUIK ( 7 Debitur )
- Piutang Pem. Kawasan KIM I ( 5 Debitur )
- Piutang Pem. Kawasan KIM II ( 7 Debitur )
- Piutang Limbah Padat Produksi ( 1 Debitur )
- Piutang Air Bersih ( 23 Debitur )
- Akumulasi Penyisihan
8 0
12 0
2.882.218.849 0
370.497.618 0
(370.497.606) 0
(2.882.218.841) 0
1.269.231.646
(153.042.556.738)
84.668.782
111
(16.059.191.805)
109
(5.181.969.056)
5.181.969.058
1.338.369.939
2.231.171.617
(136.983.364.933)
111.657.188
229.042.515
1.240.859.134 141.981.366
147.409.949.830
153.042.556.847
1.157.574.458
1.382.840.500
2.002.129.102
106.325.616 1.232.044.323
4.592.962.373
158.224.525.905
775.000.000 1.155.000.000
Uang Muka merupakan pembayaran kepada kantor hukum Gan's Law Office sehubungan dengan
bantuan hukum dalam menangani beberapa perkara hukum yang dihadapi Perusahaan (Catatan 33).
Uang muka tersebut berumur antara 24 sampai dengan 42 bulan.
0
0
0
118.710.000
32.329.680
0
292.467.825 0
413.605.357
0
50.001.033 0
991.832.677 0
(495.916.339) 0
0495.916.339
20 0
152.002.912.203
2013 2012
50.000
____________________________________________________________________________________________
Halaman 30 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
20. HUTANG USAHA
Koperasi Karyawan PT KIM
PT Rafa Nisi
Duta Karya Mandiri
PT Logam Jaya Abadi
CV Multi Kimia Agung Lestari
PT Mitra Perkasa Jaya
CV Adezka Jaya
PT Bangun Tirta Mandiri
CV Bima Sakti
CV Anugrah Sejahtera
CV Damhury Jaya
CV Dormauli Utama
CV Fariany Lestari
CV Gorontalo
CV Harka Jaya Mandiri
CV Judhika Gamba
KAP Chatim Atjeng Sugeng & Rekan
PT Karya Muda Indah
CV Karya Usada
PT Melati Prima Sari
PT Putra Pukkat Utama
CV Reza Putra Pratama
PT Res Karya
PT Rizky Ananda Sejati
PT Sira Perkasa Utama
PT Sekawan Jaya Bersama
CV Tosario Teknik
CV Target
CV Vina & Co.
PT Wahana Karya Agung
PT Irsani Mandiri
Lainnya saldo kurang dari Rp 20 juta
Jumlah Hutang Usaha
690.804.545 0
22.367.455
92.387.637
9.972.386.527 470.731.551
217.586.364
28.721.136
222.766.000
122.500.000
24.671.300
125.408.851
37.293.100
118.768.409
5.018.409
21.614.773
0
23.618.955
39.384.182
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12.903.227
44.685.600
72.873.000
27.300.000
0
20.160.091 0
57.683.636 0
127.571.818 0
68.161.773
103.968.273 0
0
85.849.091 0
0
270.479.000
9.972.386.527 470.731.551
22.367.000
0
2.235.464.545 0
98.117.227
500.092.727
438.411.818
94.304.636
1.784.573.409
0
0
0
94.304.636
204.095.455
2013 2012
0
2.286.840.000
0
____________________________________________________________________________________________
Halaman 31 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
21. HUTANG LAIN-LAIN
Terima Transfer Lain-Lain
Hutang Potongan As. JHT
Terima JHT, IPK
PT Bangun Harapan Sejahtera
PT Dextonindo Persada
PT Sumber Jaya
PT Karya Muda Indah
PT Sekawan Jaya Bersama
Jaminan Pelanggan
Jumlah
22. HUTANG PAJAK
PPh Badan pasal 29
PPh pasal 21
PPh pasal 23
PPN Wapu
23. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Pakaian Dinas
Jasa Produksi
Listrik
Asuransi Jiwa Seraya
HPL, HGB, Izin, dan Hukum
Tantiem
Bina Lingkungan
Beban Pemeliharaan Sarana Umum KIM
Beban YMH Dibayar Lainnya
Jumlah
1.200.000.000
7.553.129.981
176.217.914
3.614.611.422
2.069.797.477
0
42.621.208
6.301.019
344.297.155
7.553.129.981
1.173.489.334
165.551.394
0
217.586.364
2.530.096.488
Hutang ke PT Sekawan Jaya Bersama dan PT Karya Muda Indah adalah beban pemeliharaan jalan di
lokasi KIM I yang telah selesai dilaksanakan.
9.722.775.879 1.173.489.334
10.000.000
0
0
2.069.797.477
500.000.000
1.000.000.000
718.157.203
0
0
0
6.026.500
437.612.678
2.530.096.488
1.510.838.273
6.863.774
1.855.882.198
1.348.695.000
467.294.364 0
1.256.668.562
344.297.155
2.589.719.701
0
3.400.794.819
6.058.679.475 357.873.049
6.304.145.448
255.857.167
0
0
6.304.145.448
540.801.045
31.358.651
452.000.000
83.514.648 84.799.648
268.514.221
0
9.722.775.879
2013 2012
____________________________________________________________________________________________
Halaman 32 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
24. PENDAPATAN SEWA DITERIMA DIMUKA
BCA (Sewa)
BCA (KL)
ATM BRI
Pantos Logistik Jakarta
Koperasi Karyawan KIM
Zulfodian Laiman
Balai Lelang Artha
Growth Asia
Mulya Krida Resik
Intertek Utama Services
Industri Pembungkus Int SFB
Coca Cola Distribution
Lain-Lain
Jumlah
25. HUTANG BANK
Kredit Modal Kerja Bank Bukopin
Jatuh tempo dalam satu tahun
Jatuh tempo lebih satu tahun
Jumlah Hutang Bank
3.234.000.000
2.156.000.000
2.425.500.000
269.500.000
27.230.400
0
277.297.200
8.069.760
86.751.000
84.708.000
2.425.500.000
221.440.000
2.156.000.000
995.423.359
78.192.000
157.500.999
995.423.359
48.843.000
138.648.600
128.520.000
3.906.000
128.520.000
3.906.000
Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Industrial Estate dari Bank Bukopin dengan jumlah plafon Rp
9.700.000.000 sebagaimana dalam Akta No. 1 tanggal 1 Agustus 2011 dari Is Farida Fatimah SH., Notaris
di Deli Serdang tentang Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan. Pinjaman ini dikenakan tingkat
bunga 12,5% per tahun, jatuh tempo 1 Agustus 2014 dan dijamin dengan sebidang tanah HGB No. 431
dengan luas 17.930 m² dan sebidang tanah HGB No. 47 dengan luas 283.581 m² masing-masing terletak
di Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Percut Sei Tuan Desa Saentis atas nama Perusahaan.
0
0
0
5.390.000.000
20.833.333
5.390.000.000
565.748.983
909.090
104.880.000
0
565.748.983
17.568.000
120.960
23.328.000
0
2013 2012
____________________________________________________________________________________________
Halaman 33 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
26. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS SARANA DAN PRASARANA
Sarana Jalan HPL 314 Ha
Sarana Parit HPL 314 Ha
S. Air Limb. HPL 314 Ha
S. Air Bersih HPL 314 Ha
S. Lampu Jln HPL 314 Ha
S. Trotoar HPL 314 Ha
S. Hydrant HPL 314 Ha
Sarana Jalan Sawah
Sarana Parit Sawah
Sarana Air Limbah Sawah
Sarana Air Bersih Sawah
S. Lampu Jalan Sawah
Sarana Trotoar Sawah
Sarana Hydrant Sawah
Jumlah
27. PENDAPATAN DITANGGUHKAN
Growth Asia
BCA SW
BCA KL WS
Jumlah Pendapatan Ditangguhkan
28. MODAL SAHAM
Negara Republik Indonesia
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Pemerintah Kota Medan
Jumlah 30.000
450.419.638
Jumlah
9.028.463.961 44.537.213.988
277.297.200
310.590.000
1.047.006.838
18.000.000.000
0
1
Persentase
8.700.000
283.962.731
9.000.000.000
415.945.800
60%
439.110.000
3.000.000.000
Jumlah Modal Disetor
1.402.013.671 1.118.050.941
1.537.681.969
1.352.728.158 212.651.233
1.804.016.501
1.140.076.925
450.419.638
106.190.724
3.345.935.192
293.132.810
260.186.487
3.910.244.959
298.260.373
324.225.081
3.191.497.404 1.845.565.933
1.060.995.464
4.948.614.797
138.140.627
12.208.898.834
458.085.030
1.320.685.394
0
25.948.256.264
1 Januari 2013
1.260.064.425
456.469.589
384.483.869
523.643.282
0
0
138.310.488
1.417.824.566
517.706.061
374.519.587
14.901.044.448
2.226.370.999
72.409.338
PenguranganPenambahan
23.807.527
557.424.668
4.108.874.645
476.686.505
568.951.004
1.779.275.637 458.590.243
99.651.830
2.256.469.183
9.123.051.050
5.495.273.290 1.585.028.331
815.124.385
1.317.775.438
27.617.421.685
Nama Pemegang Saham
30.000.000.000
727.977.832
10.091.146.116
3.837.366.402
1.317.775.438
Pendapatan bunga atas penjualan
lahan a.n. PT Kamadjaya
1.047.006.838
9.000
3.000 10%
18.000
100%
30%
291.969.359
31 Desember 2013
12.300.000
____________________________________________________________________________________________
Halaman 34 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
29. CADANGAN TUJUAN
Penyetoran Modal Pemerintah RI
Kewajiban Penyetoran 60% x Rp 3.960.000.000
Kelebihan Penyetoran
30. CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN
31. PENJUALAN DAN PENDAPATAN
Penjualan Lahan
PT Bangun Harapan Sejahtera
PT Dextonindo Persada
Semiyanto
PT Feedmill Indonesia
PT CMS Chemical Indonesia
Hadi Susanto
PT Juishin Indonesia
PT Musim Mas
PT Gelora Karya Madani
PT Mardhika Lagang
PT Perusahaan Gas Negara
PT Sumber Sukses Plasindo
Tan So Siu
PT Tri Mulia Mujur
PT Sinta Prima Feedmill
Jumlah
434.375.000
0
0
0
Berdasarkan perjanjian kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara, dan Pemerintah Kota Medan pada tanggal 17 Januari 1987, ditetapkan dana kelebihan tersebut
menjadi cadangan yang akan diperhitungkan untuk memenuhi kewajiban penyetoran oleh Pemerintah
Republik Indonesia.
0
119.220.479.516
0
104.891.056.250 60.481.426.000
0
0
5.714.123.750
27.993.687.500
18.750.000.000
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) No. RIS-371/D.3.MOU/2012
tanggal 07 Juni 2012, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pencadangan umum sebesar Rp
30.192.358.052, dana PKBL sebesar Rp 686.189.956 dan pembagian dividen tunai sebesar Rp
3.430.094.978 dari laba tahun 2011.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) No. RIS-51/D.3.MBU/2013
tanggal 24 Mei 2013, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pencadangan umum sebesar Rp
48.712.698.977, dan pembagian dividen tunai sebesar Rp 5.412.522.109 dari laba tahun 2012. Mulai tahun
2013, Perseroan tidak mengalokasikan laba bersih tahun 2012 untuk sumber dana PKBL, tetapi Perseroan
telah membebankan biaya tahun 2013 untuk program tanggung jawab sosial sebesar Rp 800.000.000.
11.250.000.000
19.175.000.000
18.541.725.000
34.279.957.500
2.922.438.750
171.063.750
0
12.500.000.000
684.014.907
2.125.410.000
3.060.014.907
(2.376.000.000)
0
0
139.642.203.886
0
0
2013
0
4.385.491.000 0
2.490.510.000
4.638.700.000 0
2012
____________________________________________________________________________________________
Halaman 35 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
31. PENJUALAN DAN PENDAPATAN (Lanjutan)
Pendapatan Lainnya
Persewaan
Pemeliharaan kawasan
Pengolahan air limbah
Pengolahan air bersih
Kerjasama Operasi
Pengalihan Lahan
Futsal
Food Court
Tanda Pas Masuk
Jumlah
32. BEBAN POKOK PENJUALAN
Beban Pokok Penjualan Lahan
Beban Lahan Sawah
Beban Lahan Terpencar Mabar
Beban Lahan Terpencar Musim Mas
Beban lahan HPL/HGB
Beban lahan ex. Sarana
Sub Jumlah
Beban Penjualan Non Lahan
Persewaan
Futsal
Pemeliharaan Kawasan
Pengendalian Lingkungan
Corporate Secretary
Beban Adm & Umum
Beban Pas Masuk & SPBU
Penyusutan Properti Investasi
Sub Jumlah Beban Langsung
Jumlah Beban Pokok Penjualan
Beban Pokok Lahan tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Saldo Awal :
Lahan HPL/HGB
Lahan Sawah
Lahan Terpencar - Mabar
Lahan Terpencar - Musim Mas
Jumlah Saldo Awal
m²
4.073.757.946
34.751.147.636
53.906.993.680
21.198.565.392
13.486.026.374
6.185.226.313
235.716.667
1.650.503.599
4.375.564.224
5.656.642.647 26.184.332.172
2012
4.062.928.773
140.770.000
12.678.944.141
58.739.053.516
53.922.795.772
1.571.237.103
245.152.139
2013
0
12.720.716.747
1.397.223.265
117.129.000
4.878.689.051
8.074.974.375
249.999.999
0
0
0
0
21.198.565.392
1.261.483.297
11.797.039
37.637.520.199
217.931.046
212.207.850
1.445.801.942
8.307.409.184
4.005.053
4.217
0
10.326.899.402
53.922.795.772
57.194.228.379
16.438.954.807
2013
122.274,72
209.343,68
1.269.813.267
45.305,75
0
0
37.795.391.694
549.862.999
1.445.801.943
412.270.908
391.165.852
810.703.000
7.581.109.033
949.849.000
769.026.893
0
12.040.126.124
65.962.921.896
376.924,15
Rp
18.629.809.791
____________________________________________________________________________________________
Halaman 36 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Penambahan Perolehan
Beban Biro HPL/HGB
Sarana dan Prasarana Sawah
Sarana dan Prasarana HPL - HGB
Beban Biro Perencanaan, Operasi dan Keamanan 0
Penimbunan Sawah
Lahan Ex. Sarana
Pembelian Lahan Sawah
Lahan Tersedia
Lahan Tersedia HPL/HGB
Beban Biro HPL/HGB
Sarana Prasarana Lahan HPL/HGB
Sub Jumlah Lahan Tersedia HPL/HGB
Lahan Sawah
Sarana dan Prasarana Sawah
Beban Biro Perencanaan Keamanan Sawah
Penimbunan Sawah
PPh Final Sawah
Pembelian Lahan Sawah
Sub Jumlah Lahan Tersedia Sawah
Lahan Terpencar - Mabar
Lahan Ex Sarana dan Prasarana
Sub Jumlah Lahan Tersedia Terpencar
Jumlah lahan Tersedia untuk Dijual
Persediaan Akhir
Lahan HPL/HGB
Lahan Sawah
Lahan Terpencar Mabar
Jumlah Persediaan Akhir
m²
m²
m²
m²
m²
133.672,16
122.274,72
133.672,16
0
Rp
5.604.272.569
4.217
36.960.533.225
0
0
0
0
4.085.123.369
1.096.849.904
5.409.580.000
62.751.306.888
9.594.943.604
Rp
18.629.809.791
0
0
122.274,72
2013
5.604.272.569
1.096.849.904
25.330.932.264
209.343,68
0
0
0
0
133.672,16
32.803,93
428.872,18
45.541,70
2,00
45.543,70
510.834,26
85.893,35
310.174,90
9.594.943.604
343.015,84
5.409.580.000
93.845.571.892
98.746.969.875
556.819.044
Rp
Rp
37.795.391.694
4.085.123.369
4.217
769.031.110
119.945.535.267
Rp
769.026.893
0
36.960.533.225
17.023.523.080
81.166.627.751
2013
____________________________________________________________________________________________
Halaman 37 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Harga Pokok Lahan
Lahan HPL/HGB
Lahan Sawah
Lahan Terpencar Mabar
Lahan Ex Sarana
Beban Pokok Lahan
33. BEBAN USAHA
Promosi dan Pemasaan
Pegawai Pemasaran
Pemeliharaan Pemasaran
Administrasi dan Umum Pemasaran
Jumlah
Administrasi dan Umum
Pegawai Direksi
Pegawai Keuangan
Pegawai SDM & Umum
Pegawai SPI
Beban CSR (lihat catatan 30)
Pemeliharaan Direksi
Pemeliharaan Keuangan
Adm dan Umum Direksi & Dekom
Administrasi dan Umum Keuangan
Administrasi dan Umum SDM
Administrasi dan Umum SPI
Penyusutan Inventaris
Penyusutan Kendaraan
Penyusutan Bangunan Wisma
Penyusutan Pagar
Penyusutan Mesin Incinerator
Penyisihan Penurunan Piutang
Jumlah
Jumlah Beban Usaha
Pemeliharaan SDM
3.186.756.584
1.150.519.026
8.307.409.184
1.437.518.250
708.933.063
368.943.514
4.217
21.198.565.392
1.157.240.595
3.732.613
212.207.850
652.298.469
3.491.215.912
882.899.781
5.021.022.191
188.641.880
2.875.533
202.924.545
4.255.314.925
354.468.752
377.864.100
800.998.436
561.104.370
412.519.030
32.840,94
69.224,31
448.307.532
-
12.678.944.141
m²
1.608.225.374
926.922.667
744.145.261
632.500
0
423.134.336
Rp
20.675.675
627.405.337
20.753.292.203
1
1
36.381,37
21.554.290.639
20.181.425
542.157.213
2.440.956.804
740.100.445
1.398.447.050
2.135.371.169
220.125.517
1.594.129.292
16.500.949.342
17.658.189.937
331.433.915
455.075.992
2.875.533
472.625.000
800.000.000
2013
____________________________________________________________________________________________
Halaman 38 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
34. PROGRAM PESANGON KARYAWAN
Perjanjian kerjasama tersebut menyepakati antara lain :
•
- Uang Asuransi Ekspirasi = {1,5 X (Pesangon + Gaji Dasar Asuransi /UPMK)} x 115%
- Santunan Meninggal Dunia = {1 X (Pesangon + Gaji Dasar Asuransi /UPMK)} x 115%
- Santunan Cacat Tetap Total = {1,5 X (Pesangon + Gaji Dasar Asuransi /UPMK)} x 115%
•
•
•
35. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Pendapatan Keuangan
Bunga Piutang Hura Kamajaya
Selisih Kurs
Deposito
Jasa Giro
Jumlah
Perusahaan berkewajiban membayar premi seluruh tertanggung/peserta valuasi per 1 Agustus 2013
sebesar Rp 2.619.540.558 terdiri atas back service sebesar Rp 1.925.679.320 dan coming service Rp
693.861.238. Premi ini telah dibayar dan dibebankan dalam tahun berjalan.
Untuk pertama kali, peserta asuransi adalah karyawan Perusahaan sebanyak 88 (delapan puluh
delapan) orang yang kepesertaannya berlaku efektif 01 Agustus 2011.
Perusahaan menyelenggarakan program asuransi pesangon imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetap
yang memenuhi syarat dengan PT Asuransi Jiwasraya (“Jiwasraya”), perusahaan asuransi jiwa milik
Negara, melalui Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Program Pesangon Asuransi Arthadana Kumpulan
No. S-90004/01/VIII/2011 - No. 157.SJ.U 1211 tanggal 16 Desember 2011. Kontribusi pensiun ditentukan
dengan perhitungan aktuaria secara periodik yang dilakukan oleh PT Asuransi Jiwasraya.
4.055.194.176
209.705.944
2013
0
2.476.668
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa program asuransi pesangon tersebut cukup untuk
menutupi tunjangan imbalan kerja yang diwajibkan UU No. 13/2003.
4.267.376.788
2012
Program ini memberikan manfaat bagi tertanggung berupa uang asuransi ekspirasi, Santunan Cacat
Tetap Total, nilai tunai, dan Santunan Meninggal Dunia dengan formula:
Pada tahun 2012, Perusahaan berkewajiban membayar premi sekaligus atas back service sebesar Rp
4.281.935.507, dan pembayaran dilakukan dalam 6 (enam) kali cicilan yang sama selama 6 (enam)
bulan masing-masing Rp 713.655.918.
Program ini merupakan penyediaan imbalan pensiun yang merupakan kewajiban imbalan kerja
sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 13/2003, dengan membandingkan manfaat yang akan
diterima seorang karyawan pada usia pensiun normal dalam Program Pesangon dengan manfaat yang
diatur dalam UU No. 13/2003.
530.345.504
1.589.028.788
322.920.000
0
735.763.284
____________________________________________________________________________________________
Halaman 39 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
35. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN (Lanjutan)
Beban Keuangan
Provisi dan Administrasi Bank
Pajak Bunga dan Bank
Beban Bunga Bank Bukopin
Beban Lain-Lain
Jumlah
Lain-Lain Bersih
Non Usaha
Keuntungan (Kerugian) Kurs - Bersih
Lain-Lain
Jumlah
36. PERPAJAKAN
Beban Pajak Perusahaan terdiri dari:
Pajak kini
Manfaat Pajak tangguhan
Jumlah
Pajak Kini
Laba sebelum pajak menurut
Laporan laba rugi komprehensif
Koreksi positif :
- Asuransi Imbalan Pasca Kerja
- Beban Pokok Air Bersih
- Beban Pokok Lahan
- Beban Pajak Deposito
- Pembahasan
- Pengobatan
- Penyisihan Piutang
- PPh Final Tanah
Koreksi negatif :
- Penjualan Lahan (dikenakan PPh final)
- Pendapatan Persewaan Final
- Bunga Deposito
Penghasilan Kena Pajak
680.600.300
157.956.907
(295.247)
1.030.460.428
0
533.938.475
0
20.838.798
155.480.156
893.467.188
(85.128)
6.738.553.000
(176.534.534)
6.562.018.466
533.156.137
(61.872.786) (107.567.456)
595.114.051
1.069.786.142
13.738.574
362.242.994
922.597.725
2.948.269.750
(392.672.085)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak
adalah sebagai berikut :
1.101.216.914
2.555.597.665
64.684.704.716 57.073.490.836
771.823.901
(104.891.056.250)
767.571.542
(60.481.426.000)
652.298.469
5.244.802.931
3.498.473.417 4.534.362.107
21.254.139.470 51.744.241.672
375.981.571
11.793.079.814
(4.264.900.120)
2013 2012
26.954.212.733
415.839.400
(4.062.978.773) (4.073.757.946)
1.594.129.292
3.024.071.300
(1.266.109.788)
214.293.430
155.480.156
____________________________________________________________________________________________
Halaman 40 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
36. PERPAJAKAN (Lanjutan)
Pembulatan
Beban pajak kini dengan tarif pajak 25%
Kredit pajak
PPh pasal 25
PPh pasal 23
PPh Pasal 29
Administrasi
37. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK – PIHAK BERELASI
a.
b.
c.
d.
e.
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar
sendiri jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah
kewajiban pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Menurut
perubahan ketiga atas ketentuan umum dan tata cara perpajakan, batas waktu tersebut berkurang
menjadi 5 (lima) tahun sejak tanggal terhutangnya pajak dan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya,
batas waktu tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-
pihak berelasi. Entitas yang bersangkutan diakui sebagai pihak berelasi dari Perusahaan berkaitan
dengan persamaan kepemilikan dan manajemen.
Pemilik mayoritas saham Perusahaan adalah Negara Republik Indonesia (pemilikan 60%) dan
Pemerintah Provinsi serta Pemerintah Kota Sumatera Utara - Catatan 28).
Perusahaan menyelenggarakan program asuransi pesangon imbalan pasti untuk seluruh karyawan
tetap yang memenuhi syarat dengan PT Asuransi Jiwasraya ("Jiwasraya"), perusahaan asuransi jiwa
milik Negara (Catatan 34).
Perusahaan menempatkan giro dan deposito berjangka pada bank – bank yang dikendalikan oleh
Pemerintah Pusat Republik Indonesia. Bank tersebut adalah : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bank Bukopin
(Catatan 6). Saldo kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak berelasi tersebut merupakan
20,99 % dan 34,75 % jumlah aset dari masing-masing per 31 Desember 2013 dan 2012.
Perusahaan mendapatkan pinjaman modal kerja dari Bank Bukopin ( Catatan 25). Saldo utang bank
tersebut merupakan 0,84 % dan 2,31 % dari jumlah liabilitas dan ekuitas masing-masing per 31
Desember 2013 dan 2012.
Perusahaan didirikan melalui Peraturan Pemerintah RI untuk melakukan kegiatan di bidang usaha
kawasan industri (industri estate) di Medan (Catatan 1).
6.738.553.000
11.793.079.000
2.948.269.750
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai
berikut :
26.954.212.000
2.748.000.000
375.941.578
3.614.611.422 540.801.045
2.109.731.375
297.737.330
2013 2012
____________________________________________________________________________________________
Halaman 41 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
37. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK – PIHAK BERELASI (Lanjutan)
f.
38. NILAI WAJAR ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN
Aset Keuangan
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Piutang Lain-lain
Jumlah Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan
Hutang Usaha
Hutang Lain-lain
Biaya ymh
Hutang Bank
Jumlah Liabilitas Keu.
Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek
Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang
20.325.112.996
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Perusahaan untuk melakukan estimasi atas nilai wajar
setiap kelompok instrumen keuangan :
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan
akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 :
101.030.239.691
24.463.016.287
Perusahaan melakukan transaksi kepada pihak berelasi tersebut diperlakukan secara umum, tidak
terdapat transaksi istimewa.
Instrumen keuangan bersifat jangka pendek berupa kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain,
hutang usaha, hutang lain-lain, hutang bank dan biaya yang masih harus dibayar, maka nilai tercatat
aset dan liabilitas keuangan telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Untuk utang bank jatuh tempo lebih dari satu tahun, nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan
arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko kredit menggunakan suku bunga
pasar terkini. Menurut Manajemen bahwa tingkat suku bunga pinjaman kredit modal kerja yang
diperoleh Perusahaan dari Bank Bukopin sebesar 12,5% per tahun merupakan cerminan dari suku bunga
pasar terkini.
269.500.000
2.069.797.477
71.166.708.397
34.837.341.437
9.972.386.527
Jumlah Tercatat
Jumlah Tercatat
71.166.708.397
34.837.341.437
269.500.000
2013 2012
Jumlah Tercatat Estimasi Nilai
24.463.016.287
4.471.608.005 18.994.627.659
124.998.677.493
18.994.627.659
101.030.239.691
2012
Estimasi Nilai Jumlah Tercatat Estimasi Nilai
470.731.551
6.304.145.448
129.964.863.983
2.069.797.477
2013
2.530.096.488
7.553.129.981
3.234.000.000
2.530.096.488
470.731.551
129.964.863.983
4.471.608.005
Estimasi Nilai
20.325.112.996
124.998.677.493
7.553.129.981
12.078.674.476 12.078.674.476
6.304.145.448
9.972.386.527
3.234.000.000
____________________________________________________________________________________________
Halaman 42 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
39. IKATAN
Kerjasama Perusahaan dengan PT Bangun Graha Nusantara
1). PT Bangun Graha Nusantara (PT BGN).
•
•
•
•
•
•
•
PT BGN tidak dibenarkan menggunakan areal lahan yang diperjanjikan apabila melakukan
perluasan di luar tanah yang diperjanjikan, yaitu ± 100 Ha tersebut.
PT Kawasan Industri Medan (Persero) telah melakukan perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga dalam
rangka kegiatan operasional sebagai berukut :
Perusahaan melakukan kerjasama dengan PT Bangun Graha Nusantara (PT BGN) dalam
pengelolaan lahan milik PT BGN seluas ± 100 Ha yang merupakan bahagian dari areal KIM tanpa
adanya ganti rugi. Hal-hal penting dalam kerjasama tersebut antara lain :
Minimum 20 % dari luas lahan tersebut akan diperuntukkan pembangunan Sarana dan Pra
Sarana untuk mendukung KIM, seperti : Pembangunan Jalan, Pengelolaan Limbah, Air Bersih,
Sarana Olahraga, Penghijauan, dan lain-lain. Sisa dari luas lahan (80%) akan dikapling-kapling
menjadi lahan industri siap pakai/jual.
Setiap penjualan kavling industri kepada Investor, harus ditandatangani pihak Perusahaan
dan PT BGN dengan menggunakan Surat Perjanjian Penggunaan Tanah Industri (SPPTI) yang
berlaku umum di dalam KIM.
Untuk setiap penjualan kavling industri, Perusahaan berhak menerima fee sebesar 7,5 % dari
harga penjualan saat itu setelah dikurangi Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Untuk setiap
transaksi penjualan kavling industri, para pihak setuju membuka rekening bersama (Escrow
Account) , sehingga pembayaran dan marketing fee ditransfer pada rekening masing-masing
Perusahaan dan PT BGN.
Apabila PT BGN berkeinginan untuk menggunakan sebagian dari kavling industri, maka
persyaratannya sama dengan persyaratan yang diberlakukan kepada Investor yang membeli
kavling tanah antara lain membuat SPPTI, membayar fee 7,5 % dan mematuhi segala ketentuan-
ketentuan yang berlaku umum di dalam KIM.
Penjualan kavling industri terhadap Investor, berarti pemecahan sebagian sertifikat Hak Guna
Bangunan (HGB) disertai dengan pembuatan SPPTI yang ditandatangani bersama oleh
Perusahaan dan PT BGN. Biaya pengurusan sertifikat HGB sepenuhnya tanggung jawab PT
BGN. Apabila PT BGN berkeinginan menjaminkan HGB pada Lembaga Keuangan ataupun
kepada pihak lainnya, harus mendapat persetujuan dari Perusahaan.
PT BGN menjamin bahwa tanah industri yang diperjanjikan dengan Perusahaan tidak ada
silang sengketa dan bebas dari ikatan manapun dan tidak dibebani Hak Tanggungan dalam
bentuk apapun, bertanggung jawab atas tanah tersebut apabila di kemudian hari ternyata ada
pihak lain yang mengklaim ataupun gugatan melalui peradilan. PT BGN tetap bertanggung
jawab terhadap permasalahan tanah dan tetap mengikat walaupun perjanjian ini dinyatakan
berakhir.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 43 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
39. IKATAN (Lanjutan)
•
•
•
•
•
2). PT Dain Celicani Cemerlang.
•
•
•
•
Pembangunan Sarana/Fasilitas termasuk penimbunan dan pematangan lahan ditanggung oleh
PT BGN. PT BGN tidak dibenarkan membuka akses jalan/sarana pra sarana untuk digunakan
di luar areal yang diperjanjikan. Pelaksanaan pembangunan Sarana/Fasilitas dan spek
termasuk teknis pelaksanaan di lapangan dan prioritas ditentukan bersama.Penyediaan
jaringan untuk kepentingan investor yaitu jaringan listrik, air bersih, telepon, gas, limbah dan
hydrant menjadi tanggung jawab PT BGN.
Pengalihan tanah industri oleh Investor kepada Investor lainnya, sepenuhnya tanggung jawab
Perusahaan mengenai urusan pengalihan, dan dikenakan biaya pengalihan yang besarnya
ditentukan oleh Perusahaan.
Kedua belah pihak sepakat bahwa kerja sama dilaksanakan dalam bentuk bangun guna serah
(BuildOperate and Transfer/ BOT ).
PT Dian Celicani Cemerlang menyediakan air bersih dari fasilitas produksinya yang dibangun
di tanah milik PT KIM dan sumber air baku utama yang berasal dari Sungai Deli atau sumber
lain di kawasan PT KIM.
PT BGN setuju bahwa biaya pemeliharaan di atas lahan kerjasama akan dikenakan tarif khusus
yang lebih besar dari biaya pemeliharaan yang berlaku umum dalam KIM yang merupakan
hak Perusahaan. Pembayaran biaya pemeliharaan dimulai sejak 3 (tiga) bulan setelah SPPTI
ditandatangani oleh investor dan para pihak. Biaya pemeliharaan juga berlaku terhadap tanah
yang digunakan oleh PT BGN sesuai tarif tersebut di atas.
PT BGN dan Perusahaan bersama-sama memperbaiki sarana jalan di KIM II, khususnya Jl.
Pulau Nias yang dipergunakan oleh PT BGN sebelum kavling-kavling industri terjual
seluruhnya.
Perjanjian kerjasama ini berakhir setelah kavling-kavling industri habis terjual dengan
membuat berita acara. Setelah berakhirnya perjanjian, maka segala hak dan wewenang atas
pengelolaan tersebut beralih kepada Perusahaan, termasuk Sarana/Fasilitas.
Perusahaan melakukan kerjasama dengan PT Dain Celicani Cemerlang dalam kegiatan Penyediaan
Air Bersih di Kawasan Industri Medan sesuai dengan Perjanjian Kerjasama nomor 32 tanggal 24
April 2012. Pada tahun 2013 fasilitas instalasi air bersih telah selesai dilaksanakan oleh PT Dain
Celicani Cemerlang, namun realisasi penyerahan air secara komersial kepada PT KIM belum
terlaksana, per 31 Desember 2013 masih dalam tahap uji coba. Hal-hal penting dalam kerja sama
tersebut antara lain :
PT Dain Celicani Cemerlang menyediakan air bersih untuk kebutuhan PT KIM dalam kawasan
Industri Medan.
Kedua belah pihak bekerja sama mendistribusikan air bersih di dalam Kawasan Industri
Medan, dalam jangka waktu 20 tahun.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 44 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
39. IKATAN (Lanjutan)
•
•
•
•
•
40. PERKARA HUKUM DAN KEWAJIBAN BERSYARAT
1).
2). Bahwa perlawanan telah diajukan oleh :
• PT Jui Shin Indonesia dengan Register Perkara No. 81/Pdt.G/PLW/2009/PN-LP.
• PT Kreasi Beton Nusa Persada dengan Register Perkara No. 85/Pdt.G/PLW/2009/PN-LP.
• PT Feedmill Indonesia dengan Register Perkara No. 86/Pdt.G/PLW/2009/PN-LP.
• Eng Ek Song dengan Register Perkara No. 87/Pdt.G/PLW/2009/PN-LP.
• PT Multimas Chemindo dengan Register Perkara No. 100/Pdt.G/PLW/2009/PN-LP.
• Dian Suliani Saritun dengan Register Perkara No. 105/Pdt.G/PLW/2009/PN-LP.
• PT Astra Asia
• PT Tripilar Pangan Utama
• PT Surimi Bahari
• PT Olah Baja Perkasa
• Fatimah Suliani
dengan Register Perkara No. 34/Pdt.G/PLW/2010/PN-LP.
Harga air bersih yang disediakan PT Dain Celicani Cemerlang kepada PT KIM di tiga titik
penyerahan adalah sebesar Rp 5.800 per M3 di luar PPN 10% dan harga ini akan di evaluasi
setiap tiga tahun.
Bahwa Perkara Perlawanan/bantahan terhadap eksekusi putusan PK No. 94 PK/PDT/2004 dengan
konstatering No. 06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN-LP yang dilakukan di Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam dengan registrasi No. 063/Pdt.G/2009/PN-LP dimana PT KIM (Persero) selaku
Pembantah/Penggugat dan Tugimin dkk. (70 orang Pemohon Eksekusi/Pemohon PK/Penggugat)
selaku Terbantah I dan PTPN II selaku Terbantah II;
Perusahaan menghadapi beberapa perkara hukum dan sampai dengan 31 Desember 2013, posisi perkara
yang ditangani Advokat adalah sebagai berikut :
Biaya pembangunan seluruh instalasi menjadi tanggung jawab PT Dian Celicani Cemerlang
termasuk perijinan.
Kedua belah pihak sepakat untuk menggunakan air permukaan Sungai Deli sebagai air baku
dengan kapasitas maksimum 1.000 liter per detik.
Volume air bersih yang disalurkan PT Dain Celicani Cemerlang kepada PT KIM dititik
penyerahan minimum 250.000M3 per bulan.
Bahwa dasar bantahan/perlawanan adalah adanya konstatering yang tidak masuk akal terhadap
tanah seluas 46,78 Ha oleh Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, sementara menurut putusan PK No.
094 PK/PDT/2004 tanah objek perkara berada diluar HPL No. 3/HGU No. 10 milik PT KIM (Persero)
dan perkara ini masih dalam proses penyelesaian perkara.
Selain itu kedua belah pihak sepakat untuk memenuhi seluruh butir-butir perjanjian kerja
sama baik secara administratif dan teknis.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 45 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
40. PERKARA HUKUM DAN KEWAJIBAN BERSYARAT (Lanjutan)
•
•
•
3). Bahwa sampai saat ini, perkara sedang dalam proses menunggu putusan.
a.
b.
Para pelawan tersebut tidak pernah ikut perkara antara Tugimin dkk. (70 orang) dengan PT
KIM (Persero) dan PTPN II.
Bahwa tanah yang diperoleh dari PT KIM (Persero) adalah tanah HPL No. 3 yang bukan tanah
objek perkara.
Bahwa dasar pengajuan gugatan adalah bahwa ternyata tanah yang dijual PT KIM (Persero)
kepada PT Bintang Terang Lestari Abadi tersangkut masalah hukum yang tidak sesuai dengan
apa yang telah diperjanjikan sebelumnya, yaitu dengan adanya eksekusi Perkara No.
06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN-LP yang menimbulkan kerugian bagi PT Bintang Terang Lestari
Abadi.
Bahwa terhadap gugatan ini, Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 27 Februari 2013
telah diputus dengan menolak gugatan PT Bintang Terang Lestari Abadi dan memenangkan
PT Kim (Persero). Dengan demikian kasus ini telah selesai pada tingkat pertama.
Perkara No. 1.131/Pid.B/2011/PN-MDN adalah Perkara Pidana dengan terpidana Legiman,
salah seorang Penggugat/Pemohon Eksekusi, telah dinyatakan bersalah mempergunakan alat
bukti hak palsu dalam mengajukan gugatan dan terbukti melanggar Pasal 263 KUHP dan
memberikan keterangan palsu dalam menunjuk HPL No. 3 milik PT KIM (Persero) sebagai
Objek Perkara serta terbukti melanggar Pasal 266 KUHP dan oleh Pengadilan Negeri Medan
dijatuhi hukuman pidana selama 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan penjara. Dengan demikian
kasus pada tingkat pertama telah selesai.
Bahwa dasar pengajuan perlawanan dimana Tugimin dkk. (70 orang) sebagai Terlawan I dan PT
KIM (Persero) selaku Terlawan II dan PTPN II selaku Terlawan III adalah bahwa :
Bahwa tanah yang diperoleh oleh para investor dengan itikad baik.
Bahwa pemeriksaan setempat dalam perkara perlawanan hanya dapat dilaksanakan di atas tanah
yang dikuasai oleh PT Feedmill Indonesia dengan Register Perkara No. 86/Pdt.G/PLW/2009/PN-LP
akibat penolakan secara anarkis oleh pihak Legiman yang tidak menyetujui diadakannya
Pemeriksaan Setempat dan tidak dapat diatasi oleh Pihak Kepolisian Polres Belawan.
Bahwa hasil pemeriksaan setempat dalam perkara No. 86/Pdt.G/PLW/2009, sesuai dengan yang
disebutkan oleh BPN Deli Serdang dalam laporannya adalah bawah tanah PT Feedmill Indonesia
berada di atas lahan HPL No. 3 milik PT KIM (Persero).
Perkara No. 36/Pdt.G/2010/PN-LP yang diajukan PT Bintang Terang Lestari Abadi telah
diputus oleh Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 27 Februari 2013.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 46 dari 47
PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
40. PERKARA HUKUM DAN KEWAJIBAN BERSYARAT (Lanjutan)
c.
d.
4).
41. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Perkara No. 115 K/Pid//2013 adalah perkara tingkat kasasi yang diajukan terpidana Legiman,
salah seorang Penggugat/Pemohon Eksekusi Perkara PK No. 94/PK/PDT/2004, terhadap
putusan oleh Pengadilan Tinggi Medan yang memperkuat putusan Pengadilan Negeri Medan.
Kasus ini sedang dalam proses penyelesaian di Mahkamah Agung RI.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa kewajiban yang mungkin timbul atas gugatan hukum atau
tuntutan dari pihak ketiga, jika ada, tidak akan menimbulkan kerugian yang material pada posisi
keuangan dan hasil operasi Perusahaan di masa yang akan datang.
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan merupakan tanggung jawab manejemen, dan telah
disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 17 Februari 2014.
Perkara No. 310/Pid/2012/PT MDN adalah perkara tingkat banding yang diajukan terpidana
Legiman, salah seorang Penggugat/Pemohon Eksekusi Perkara PK No. 94/PK/PDT/2004,
terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan tersebut di atas dan telah diputus oleh Pengadilan
Tinggi Medan dengan memperkuat putusan Pengadilan Negeri Medan tersebut. Dengan
demikian kasus ini pada tingkat banding telah selesai.
Pada tahun 2013 telah diajukan permohonan arbitrase oleh PT KIM (Persero) melawan PT Cenergy
Power dengan perkara nomor 05/XI/ARB/BANI-MDN/2013 tanggal 11 November 2013,
permohonan arbitrase ini terkait putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia - Perwakilan Medan
atas perkara nomor 03/VIII/ARB/BANI-MDN/2008 tanggal 20 Mei 2009 tersangkut perkara
pembangunan kelistrikan. Perkara ini masih dalam proses pradilan pada tahap jawab-jinawab.
____________________________________________________________________________________________
Halaman 47 dari 47