Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN INDRAMAYU
TAHUN 2018
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS KETAHANAN PANGAN Jl. Raya Terusan – Sindang Km.3 Indramayu 45222
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......………………………………………………………… i
RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...…………………………………………………………………... iii
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
PENDAHULUAN ….…………………………………………………..
A. Latar Belakang ……………………………………………………
B. Maksud dan Tujuan ....... …………………………………………
C. Data Organisasi ..................................................................................
D. Aspek Strategis dan Permasalahan Utama …………………………….
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategia…………………………………..………………
B. Perjanjian Kinerja ………………. …………………………………
AKUNTABILITAS KINERJA .................................................... …….
A. Capaian Kinerja Tahun 2018 …………………………………
1. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan, Hambatan/ Solusi,
Eiesiensi Sumberdaya dan Analisis Keberhasilan/ Kegagalan
Program.
2. Analisis Efisensi Sumberdaya
3. Analisis Program/Kegiatan Keberhasilan/Kegagalan, Hambatan/
Solusi, Eiesiensi Sumberdaya dan Analisis Keberhasilan/
Kegagalan Kegiatan
B. Akuntabilitas Keuangan
C. Realisasi Anggaran ................................................................
PENUTUP
A.Kesimpulan................................
B. Saran
Lampiran-Lampiran
iii
1
1
2
7
11
11
21
22
38
40
42
43
LAKIP DKP 2018 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam upaya memantapkan ketahanan pangan yang dilandasi kemandirian
pangan, masih menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan, antara lain : (1)
Pendapatan masyarakat masih rendah dibandingkan harga kebutuhan pangan
secara umum, sehingga menurunnya daya beli masyarakat; (2) Teknologi
pengolahan pangan lokal masih kurang; (3) Kampanye dan promosi
penganekaragaman konsumsi pangan masih kurang; (4) Beras sebagai komoditas
yang ketersediaannya masih terjamin dengan harga yang terjangkau; (5) Kualitas
konsumsi pangan masih rendah, kurang beragam dan masih didominasi pangan
sumber karbohidrat, serta masih rendahnya konsumsi protein hewani, umbi-umbian,
aneka kacang, serta sayur dan buah; (6) Masih berkembangnya konsep makan
“belum makan kalau belum makan nasi”; (7) Pemanfaatan dan produksi sumber-
sumber pangan lokal seperti aneka umbi, jagung, masih rendah; dan (8) Bencana
alam dan perubahan iklim yang sangat ekstrim. (9) Alih fungsi lahan pertanian yang
terus berlanjut; (10) Perubahan iklim dan cuaca yang mempengaruhi produksi
pangan; serta (11) Agribisnis pangan yang belum optimal sangat mempengaruhi
tingkat kesejahteraan petani.
Untuk mengatasi permasalahan dan mewujudkan ketahanan pangan tersebut,
Dinas Ketahanan Pangan sebagai salah satu unit kerja perangkat daerah yang
memiliki tugas yaitu: " melakukan kegiatan, koordinasi dan pengendalian dalam
penyelenggaraan di bidang ketahanan pangan. Guna mengetahui kinerja
pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan tersebut
selama tahun 2018, disusunlah Laporan
Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2018. Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan kewajiban suatu
lembaga instansi untuk mempertanggungjawabkan kinerja, keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan organisasi dalam mencapai sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan sebagaimana Rencana Strategis, dalam rangka
perwujudan Good Governance di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu.
Selain dari tuntutan akuntabilitas kinerja, LKj juga sebagai alat ukur keberhasilan
suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan/ atau sasaran atau kegiatan utama dan
dapat digunakan sebagai fokus perbaikan kinerja di masa datang, kuncinya adalah
LAKIP DKP 2018 2
penekanan pada tujuan atau sasaran atau program kegiatan yang perlu mendapat
perhatian sebagai ukuran keberhasilan.
Penyusunan LAKIP Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu
mengacu pada Peraturan sebagai berikut :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggung
jawaban Kepala Daerah/Bupati.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah.
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
4. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Indramayu.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 10 Tahun 2017
tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Indramayu Tahun Anggaran 2018.
6. Peraturan Bupati Kabupaten Indramayu Nomor 41 Tahun 2017 tentang
Penjabaran Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2015 Tentang APBD Kabupaten
Indramayu Tahun 2018
7. Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu, Nomor 130.05/93/Otda tanggal
26 Desember 2018 tentang Materi Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2018.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu Tahun 2018 dimaksudkan untuk
memberikan gambaran dan informasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Dinas
Ketahanan Pangan selama tahun 2018 yang mengacu pada Renstra tahun 2017 -
2021.
Melalui penyajian mengenai gambaran dan informasi tentang pelaksanaan
program dan kegiatan yang komprehensif, terkait pula dengan fungsi LAKIP yang
strategis bagi perkembangan kapasitas dan kapabilitas instansi, penyusunan LAKIP ini
berperan dan bertujuan sebagai media akuntabilitas instansi yang dapat menjadi acuan
baku dan analisis lanjutan yang mengarah pada sinergitas, sinkronisasi dan integritas
Dinas Ketahanan pangan kabupaten Indramayu dalam agenda mewujudkan tata
kepemerintahan yang baik (Good Governance).
LAKIP DKP 2018 3
LAKIP Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu Tahun 2018 ini juga
berorientasi untuk sarana perbaikan dan peningkatan kinerja secara
berkesinambungan disertai analisis lanjutan dengan tujuan untuk mengidentifikasi
peluang-peluang dan masukan-masukan penting guna perbaikan kinerja pada masa
berikut dalam rangka mewujudkan Visi Misi Kabupaten indramayu.
C. DATA UMUM ORGANISASI
Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Indramayu merupakan salah satu
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Indramayu, sesuai
landasan hukum Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor : 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangakat Derah Kabupaten Indramayu dan
Peaturan Bupati Indramayu Nomor 54 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Ketahanan Kabupaten Indramayu.
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu berdasarkan Peraturan tersebut
mempunyai tugas pokok :
“ Melaksanakan Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah dibidang
Ketahanan Pangan “
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, fungsi Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Indramayu adalah :
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian.
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian.
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian.
4. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya
Sesuai dengan Visi Pemerintah Kabupaten Indramayu yaitu :
“Terwujudnya masyarakat Indramayu yang religius, maju, mandiri dan sejahtera
serta terciptanya keunngulan daerah ” INDRAMAYU REMAJA TIGA“
Dengan diterapkannya Laporan Realisasi dan Evaluasi Program dan
kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu merupakan komponen
akuntabilitas Pemerintah Kabupaten Indramayu secara keseluruhan dalam upaya
LAKIP DKP 2018 4
mencapai Visi dan Misi bersama dan selanjutnya akan berguna bagi pelakasana
Program dan Kegiatan untuk peningkatan kinerja berikutnya
a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi DinasKetahanan Pangan Kabupaten Indramayu menurut
Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu nomor : 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Indramayu adalah sebagai
berikut : (Lampiran I)
b. Susunan Organisasi
Susunan organisasi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu adalah
sebagai berikut :
a. Kepala
b. Sekretariat, membawahkan : 1. Sub Bagian Keuangan Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi.
c. Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, membawahkan : 1. Sub Bidang Ketersediaan Pangan; 2. Sub Bidang Disribusi Pangan
3. Sub Bidang Kerawanan Pangan.
d. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, membawahkan :
1. Sub Bidang Konsumsi Pangan 2. Sub Bidang Penganekaragaman Pangan; 3. Sub Bidang Keamanan dan Mutu Pangan.
e. UPT Dinas
Jumlah pegawai pada DinasKetahanan Pangan Kabupaten Indramayu pada posisi
Bulan Desember 2018 adalah 31 orang, terdiri dari :
1. Pegawai Negeri Sipil : 31 orang 1.1. Pegawai Struktural : 12 orang 1.2. Pelaksana : 19 orang 1.3. Pegawai Fungsional : - orang 2. Sukwan : 9 orang
D. Tugas pokok dan fungsi
Tugas pokok Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu adalah Melaksanakan
Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di bidang Ketahanan Pangan
Fungsi DinasKetahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Indramayu,
yaitu :
LAKIP DKP 2018 5
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang ketahanan pangan 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang
ketahanan pangan 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang ketahanan pangan
4. Pelaksanaan pelayanan teknis administrative ketatausahaan 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Dinas Ketahanan Pangan dan
Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Indramayu sebagaimana diamanatkan dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 dan PP 65 tahun 2005 terkait
penyelenggaraan pemerintah daerah dan pelayanan minimal yang harus diberikan
sesuai dengan kewenangannya di bidang ketahanan pangan.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang ketahanan pangan bersifat wajib dan
Bupati bertanggungjawab terhadap pelaksanaannya. Penyelenggaraan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bidang ketahanan pangan ditetapkan berdasarkan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/12/Tahun 2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota.
E. Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi
Aspek-aspek strategis Dinas Ketahanan Pangan diperoleh dengan
mengakomodasi isu organisasi, permasalahan dan atau arah kebijakan dan program
RPJMD Kabupaten 2016-2021 dan isu utama kementerian terkait dengan tugas dan
fungsi Dinas Ketahanan Pangan, yaitu :
1. Kedaulatan pangan
2. Masih rendahnya produktifitas, nilai tambah produk-produk pertanian dalam arti luas
dan belum optimalnya pendayagunaan serta pengembangan sumber daya pertanian
dalam rangka mendukung ketahanan pangan
3. Adanya anomali iklim yang berpotensi menimbulkan serangan OPT dan akses pangan
sehingga mempengaruhi produktifitas dan ketersediaan pangan
4. Pentingnya kesadaran masyarakat akan mutu dan keamanan pangan
5.Peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan, untuk mengurangi ketergantungan
terhadap konsumsi beras
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Ketahanan Pangan dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai
berikut:
LAKIP DKP 2018 6
1. Ketersediaan dan distribusi pangan yang belum merata
2. Beredarnya produk pangan yang mengandung zat-zat berbahaya.
3. Belum optimalnya pola koordinasi SKPD lingkup pertanian
4. Adanya masyarakat yang mengalami kerawanan pangan
5. Rendahnya kesadaran masyarakat akan konsumsi pangan yang beragam, bergizi,
berimbang & aman (B2SA)
6. Masih kurangnya usaha agrobisnis pangan
7. Belum adanya tenaga penyuluh bidang pangan.
LAKIP DKP 2018 7
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENSCANA STRATEGIS
Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun.
Rencana Strategis Dians Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu sebagaimana
tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Indramayu Tahun 2017-2021 mempunyai sasaran strategis:
1. Tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup dan penguatan cadangan daerah
3. Meningkatkan kualitas pangan dan gizi, serta keamanan pangan
4. Tercapainya ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan
4. Meningkatnya penanganan daerah rawan pangan.
Sasaran–sasaran strategis tersebut terdiri dari indikator kinerja dengan target
kinerja setiap tahun selama 5 tahun perencanaan 2017-2021. Seluruh indikator kinerja
dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan merupakan lndikator
Kinerja Utama (Key Performance Indicator, yaitu ukuran keberhasilan dari suatu tujuan
dan sasaran strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahunan
menyesuaikan dokumen renstra SKPD dan RPJMD dan digunakan sebagai acuan
SKPD. Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut
ke dalam sejumlah program. Di dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan
yang memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakterisrik
program. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan
kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan
merupakan penjabaran lebih lanjut dari program.
Rencana Kinerja Tahun 2018 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu,
disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Indramayu 2017-2021, sebagai target jangka menengah rentrsa pada tabel
berikut ini :
LAKIP DKP 2018 8
Tabel 1 Rencana Jangka Menengah Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2017 – 2021 ( Renstra DKP )
NO
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA PADA TAHUN
Kondisi Akhir
Renstra 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1
Terwujudnya keteahanan pangan di daerah
Meningkatnya ketahanan pangan di daerah
Porsentase Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tingkat Ketersediaan
91 % 92 % 93 % 9 4 % 95 %
95 %
Persentase jumlah Tonase Cadangan Pangan Pemerintah Daerah
63 % 67 % 73 % 78 % 83 %
93%
Porsentae Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tingkat Konsumsi
81 % 82 % 83 % 84 % 85 %
85%
Uji laboratorium bahan tambahan makanan berbahaya pada jumlah sampel komidi pangan segar
10 komiiditi
12 komiiditi
14 komiiditi
16 komiiditi
18 komiiditi
18 komoditi
Jumlah komidi pangan yang dipantau situasi akses dan harga pangan di lokasi pasar
100% 100% 100% 100% 100%
100%
Jumlah Bumil penerima Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di desa rentan/rawan pangan
25 bumil 30 bumil 35 bumil 45 bumil 55 bumil
190 bumil
Terdeteksinya situasi wilayah/ daerah rentan pangan tingkat kecamatan
31 kec 31 kec 31 kec 31 kec 31 kec
31 Kec
LAKIP DKP 2018 9
B. Perjanjian Kinerja
Sesuai ketentuan, Perjanjian Kinerja 2018 adalah Penetapan Kinerja (Tapkin)
Dinas Ketahanan Pangan 2018 yang disusun berdasar pada Rencana Strategis
(Renstra) 2017-2021 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2018. Perjanjian
Kinerja meliputi 4 (empat) sasaran strategis sebagai berikut :
1. Tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup dan cadangan pangan,
mempunyai 5 (lima) indkator
2. Meningkatnya Peanekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan,
mempunyai 8 (delapan) Indikator
3. Tercapainnya ketersediaan infomasi pasokan, harga dan akses pangan,
mempunyai 1 (satu) _indikator
4. Meningkatnya penanangan daerah rawan pangan, mempunyai 2 (dua) indikator
Berikut Perjanjian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu Tahun
2018 sebagaimana tertuang dalam dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Indramayu Tahun 2018:
LAKIP DKP 2018 10
Tabel 2 Perjanjian Kinerja DKP 2018
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1 2 3 4
1 Tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup dan cadangan pangan,
1 Angka ketersediaan : - Energy dalam satuan kka/kap/hari - Protein dalam satuan kkal/kap/hari
4700 Kkal 180 Gram
2 Persentase jumlah cadangan pangan daerah
68 %
3 Jumlah penguatan cadangan pangan 2 ton
4 Jumlah LPM yang memiliki stok cadangan pangan mayrakat lebih dari 1 (satu) ton gabah
3 poktan
5 Jumlah peserta sebagai calon penerima penghargaan penghargaan Adikarya Pangan Nusantara Tk Provinsi/Nasional
1 Aparat/ Tokmas
6 Jumlah Rakor Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu
1 Rakor DKP
2 Meningkatnya penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan
1 Pola Konsumsi Pangan : - Energi dalam satuan kkal/kap/hari - Protein dalam satuan kkal/kap/hari
2.150 kkal 55 gram
2 Jumlah jenis bahan pangan yang dikonsumsi dihitung asupan energy dan protein perkapita/hari
9 komoditi
3 Terbentuknya lahan pekarangan pangan (LPP) buah dan sayuran yang dikelola oleh kelompok wanita tani (KWT)
14 LPP
4 Uji laboratorium tambahan makanan berbahaya pada sampel komidi pangan segar yang diambil dilokasi pasar
10 komoditi
5 Jumlah even/pameran pembangunan yang diikuti di tingkat kabupaten/provinsi
2 even
6 Jumlah perserta sosialisasi keamanan pangan yang memahami dan mampu menjawab 80 % dengan benar
50 peserta
7 Jumlah peserta lomba cipta menu penganekaragaman angan beragaman, bergizi, seimbang dan aman
31 peserta
8 Jumlah perserta sosialisasi pangan berragaman, bergizi, seimbang dan aman yang memahami dan mampu menjawab 80 % dengan benar
50 orang
3 Tercapainya ketersediaan informasi pasokan, harga dan akese pangan
1 Jumlah komidi pangan yang dipantau situasi akses dan harga pangan di lokasi pasar 9 komoditi
4 Meningkatnya penanganan daerah dearan pangan
1 Terdeteksinya situasi daerah rentan pangan tingkat kecamatan
31 kec
2 Jumlah ibu hamil penerima pemeberian makanan tambahan (PMT) di daerah rentan pangan
35 bumil
LAKIP DKP 2018 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Dinas Ketahanan Pangan merupakan perwujudan
kewajiban DKP untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja DKP
Tahun 2017 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui
berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Keberhasilan Dinas Ketahanan Pangan dalam menjalankan program dan kegiatan diukur
berdasarkan pencapaian outcome. Pengukuran tersebut dilakukan mengingat outcome
merupakan hasil dari berfungsinya output yang telah dilaksanakan masing-masing Bidang.
Pengukuran keberhasilan tersebut dilaksanakan secara triwulanan dan tahunan.
A. Capaian Kinerja Organisasi
Capaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu sesuai
dengan pengukuran kinerja Tahun 2018 disajikan dengan membandingkan antara target
dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Sedangkan evaluasi capaian dan
akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan, analisis
efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program/ kegiatan yang menunjang
keberhasilan/ kegagalan diuraikan guna memberikan gambaran efektifitas dan efesiensi
pencapaian target kinerja.
1. Capaian Kinerja
Dari hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja secara umum Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Indramyu pada Tahun Anggaran 2017 dapat kemukakan bahwa
program penigkatan ketahanan pangan dengan sasaran meningkatnya
ketahanan panga di daerah, dengan indikator kinerja Skor Pola Pangan
Harapan Tingkat Konsumsi telah ditarget sebesar 82% terealisasi 93% atau
capaian kinerja 113,41% telah memenuhi kreteria memuaskan., rincian analisis
capaian masing-masing target indikator dapat diuraikan pada table berikut ini :
LAKIP DKP 2018 12
1.1. Tabel. 3 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2018
NO
SASARAN
Indikator Kinerja
Tahun 2018
Target Realisasi Nilai
Capaian %
1
Menigkatnya Ketahanan pangan di daerah
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tingkat Konsumsi
82 % 93,5 % 114,02
Rata-Rata Capaian Sasaran
114,02
Dari tabel pengukuran di atas dapat dilihat bahwa pada sasaran
meningktnya ketahanan pangan di daerah dengan indikator porsentase Skor
Pola Pangan Harapan (PPH) tingkat konsumsi terealisasi sebesar 93,5 % dari
target 82 % dengan capaian 114,02%. Pencapaian dari sasaran tersebut
berdasarkan pola konsumsi pangan merupakan gambaran pola penduduk
suatu wilayah dalam mengonsumsi jenis-jenis pangan pada kelompok sumber
pangan tertentu. Secara detail pola konsumsi pangan dijabarkan menjadi pola
konsumsi (1) kelompok pangan padi-padian (2) kelompok pangan umbi-umbian
(3) kelompok pangan hewani (4) kelompok pangan minyak dan lemak (5)
kelompok pangan buah/biji berminyak (6) kelompok pangan kacang-kangan
(7) kelompok pangan gula (8) kelompok pangan buah dan suyur (9) kelompok
pangan lainnya. Setelah dilakukan pengelempokan jenis pangan tersebut maka
selanjutnya dilalulan perhitingan Skor PPH tingkat konsumsi pangan penduduk
adalah sebagai berikut :
1) Menghitung nilai jumlah energy yang diperoleh dari setiap bahan pangan.
2) Menghitung nilai total energy yang diperoleh dari semua bahan pangan.
3) Menghitung Tingkat Kecukupan Energi (TKE) berupa persentase masing-
masing kelompok pangan terhadap Angka Kecupan Energi (AKE) yang
dianjurkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) yaitu sebesar
2.150 kkal/kap/hari)
4) Mengalikan hasil persentase energy dengan bobot, sehingga diperoleh skor
untuk setiap kelompok pangan:
5) Menjumlahkan skor semua kelompok pangan sehingga diketahui Skor PPH
yang menggambarkan mutu konsumsi pangan di suatu wilayah/daerah.
Cara Perhitungan : 1. Porsentase % AKG = Jumlah Kkal masing-masing kelompok pangan /
Angka Kecupan Energi (AKE) x 100.
LAKIP DKP 2018 13
2. Skor AKE = Porsentase % AKE x Bobot masing-masing kelompik pangan 3. Skor PPH masing-masing kelompok pangan =
Jika hasil perkalian % AKG x bobot lebih besar dari skor maksimum, maka menggunakan skor maksimum.
Jika hasil perkalian % AKG x bobot lebih kecil dari skor maksimal, maka menggunakan hasil perkalian.
4. Skor PPH yang menggambarkan mutu konsumsi pangan di suatu wilayah/daerah =
Jumlah keseluruhan skor PPH masing-masing kelompok pangan.
Dari langkah-langkah perhitungan tersebut diperoleh Skor PPH konsumsi
pangan sebaigaimana dapat disajikan pada tabel berikut ini :
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tingkat Konsumsi Tahun 2018
No Kelompok Bahan Pangan
Energy (kalori)
% AKG
Bobot Skor AKE
Skor Maxs
Skor PPH
1 Padian-Padian 1.491,2 69,4 0,5 34,7 25 25,0
2 Umbi-Umbian 33,5 1,6 0,5 1,6 2,5 0,8
3 Pangan Hewani 247,6 12,8 2,0 12,8 24 24,0
4 Minyak dan Lemak 235,4 10,9 0,5 10,9 5,0 5,0
5 Buah/Biji Berminyak 13,7 0,6 0,5 0,6 1,0 0,3
6 Kacang-Kacangan 72,6 3,4 2,0 3,4 10 6,7
7 Gula 72,6 3,4 0,5 3,4 2,5 1,7
8 Sayuran dan Buah 132 6,1 5,0 6,1 30 30,0
9 Lain-Lain 37 1,7 0,0 1,7 0,0 0,0
Jumlah 2.362,3 109,9 100 93,5
*Sumber BPS dan MWA Training and Consuling
*Keteranagn
Angka Kecupan Energi (AKE)
2.150 Kkal/kap/hari
Sumber Widyakarya Nasional Pangan dan Gzi (WNPG)
LAKIP DKP 2018 14
1.2. Tabel 4
Perbandingan Antara Target dan Realisasi Indkator Penunjang
/Pendungkung Sasaran Tahun 2018
NO
Sasaran Indikator Kinerja Satuan
TAHUN 2018
Target Realisasi
Capaian %
1 Tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup dan cadangan pangan
Angka ketersediaan - Energy (kal/kap/hr) - Protein (gram/kap/hr)
Kkal gram
4700 180
8853 345
188,36 191,66
Persentase jumlah tonase cadangan pangan daerah
ton 68% 68% 100
LPM yang memiliki stok cadangan pangan mayrakat lebih dari 1 (satu) ton gabah
poktan 3 3 100
peserta calon penerima penghargaan penghargaan Adikarya Pangan Nusantara Tk Provinsi
Aparat/ Tokmas
1 1 100
Rakor Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu
rakor 2 2 100
2 Meningkatnya penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan
Angka kecukupan konsumsi : - Energy (kkal/kap/hari) - Protein (gram/kap/hari)
Kkal/gram Kap/hai
2150 55
2150 55
100
Jumlah jenis bahan pangan yang dikonsumsi dihitung asupan energy dan protein perkapita/hari
Komoditi 9 9 100
Terbentuknya lahan pekarangan pangan (LPP) buah dan sayuran yang dikelola oleh kelompok wanita tani (KWT)
LPP 14 LPP 14 LPP 100
Uji laboratorium tambahan makanan berbahaya pada sampel komidi pangan segar yang diamil lokasi pasar
Komoditi 10
komoditi 10
komoditi 100
even/pameran pembangunan yang diikuti di tingkat kabupaten/provinsi
Even/ pameran
2 even 2 even 100
perserta sosialisasi teknologi keamanan pangan yang memahami dan mampu menjawab 80 % dengan benar
50 orang 50
orang 50 orang 100
3 Tercapainya ketersediaan informasi pasokan, harga dan akese pangan
Jumlah komidi pangan yang dipantau situasi akses dan harga pangan di lokasi pasar
Komiditi 9 9 100
4 Meningkatnya penanganan daerah daerah rawan pangan
Terdeteksinya situasi daerah rentan pangan tingkat kecamatan
Kecamatan 31 31 100
Penerima pemberian makanan tambahan (PMT) di daerah rentan pangan
bumil 35 35 100
Rata-Rata Capaian Sasaran 150,58
LAKIP DKP 2018 15
Dari 14 idikator kinerja kegiatan tersebut diatas, terdiri dari 12 indikator
kinerja pendukung dan 2 indikator pendukung/penunjang secara langsung terhapad
tercapainya target kinerja indikator sasaran yaitu skor pangan harapan tingkat
konsumsi. Akan tetapi secara umum rata-rata pencapian keseluruhan telah berhasil
melampaui target yaitu dengan capaian 150%, adapun ke 2 indikator penunjang
tersebut, adalah :
a. Indikator angka ketersediaan target 5.200 kkal/kapita/hari terealisasi 8.853 kkal/
kapita hari atau capaian kinerja 188% dan angka ketersediaan protein target 210
gram/kapita/hari terelisasi 345 gram/kap/hari atau capaian kinerja 139%.
b. Indikator lahan pekarangan pangan yang dikelola oleh kelompok wanita tani, target
14 LPP terealisasi 14 LPP atau capaian kinerja 100%.
LAKIP DKP 2018 16
2. Tabel 5 Perbandingan Capaian Kinerja dengan tahun sebelumnya
INDIKATOR KINERJA
Satuan
Tahun 2016
Tahun 2017 Tahun 2018
Target Realisasi
Capaian %
Target Realisasi
Capaian %
Target Realisasi
Capaian %
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sasaran/Program Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tingkat Konsumsi
Skor
80
84
105
81
87
107
82
93
113
Indikator Penujang Sasaran:
Angka ketersediaan - Energy - Protein
Kkal gram
4500 175
6600 255
146 128
5100 200
6800 277
147 139
5200 210
8835 345
188 191
Angka kecukupan konsumsi : - Energy - Protein
Kkal gram
2140 45
2207
66
103 146
2145 50
2357
70
109 140
2150
55
2362
75
109 136
Kegiatan :
Jumlah jenis bahan pangan yang dihitung ang angka ketersedian energy dan protein (kkal/kap/hr)
Kkal gram
9 9 100 9 9 100 9 9 100
Persentase jumlah tonase cadangan pangan daerah
ton 61 % 61% 100% 63% 63% 100% 68% 68% 100
LPM yang memiliki stok cadangan pangan mayrakat lebih dari 1 (satu) ton gabah
poktan 3 3 100% 5 5
100 5 5
100
Jumlah kelompok Tani yang dapat mensuplai beras ke Toko Tani Indonesia lebih dari 2 ton beras
poktan /gapok tan
- - - - -
-
7 7
100
peserta calon penerima penghargaan Adikarya Pangan Nusantara Tk Provinsi
Aparat/
Poktan
1 1 100% 1 2 200 1 1 100
Rakor Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu
rakor 1 1 100 2 2 100
Jumlah bahan pangan yang konsumsi dihitung sebagai asupan gizi perorang perhari..
komoditi
9 9 100 9 9
100 9
9
100
Terbentuknya lahan pekarangan pangan (LPP) buah dan sayuran yang dikelola oleh kelompok wanita tani (KWT)
LPP
20
20
100
40
40
100
14
14
100
Jumlah sampel pangan segar sebagai bahan uji laboratirium tambahan makanan berbahaya
komoditi
10
10
100
10
10
100
12
12
100
even/pameran pembangunan yang diikuti di tingkat kabupaten/provinsi
pamer
an
2
2
100
2
2
100
2
2
100
perserta sosialisasi teknologi keamanan pangan yang memahami dan mampu menjawab 80 % dengan benar
orang
50
50
100
75
75
100
50
50
100
Jumlah komidi pangan yang dipantau situasi akses dan harga pangan di lokasi pasar
Komoditi/pa
sar
9/21
9/21
100
9/21
9/21
100
12/21
12/21
100
Laporan situasi daerah rentan/rawn pangan
kec
31
31
100
31
31
100
31
31
100
Penerima pemberian makanan tambahan (PMT) di daerah rentan pangan
bumil
20
20
100
25
25
100
35
55
100
LAKIP DKP 2018 17
Jumlah peserta yang mengikuti lomba cipta menu berbasis pangan lokal
102,5
113,3
120,7
Jika dilihat capaian kinerja tahun 2018, maka secara umum rata-rata capaian kinerja
pada semua sasaran ini mengalami peningkatan pada beberpa indikator, termasuk
didalamnya sasaran meningkatnya ketahanan pangan di daerah dengan indikator skor
pola pola pangan harapam tingkat konsumsi, menglami peningkatan apabila
dibandingakan dengan capaian kinerja tahun sebelumnya (capaian kinerja tahun
2016 = 102,5%, tahun 2017 = 113,3 % dan tahun 2018 = 120,7 %). Untuk itu semua
indikator diharapkan dapat mencapai 100% pada tahun terakhir periode Renstra Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu.
LAKIP DKP 2018 18
3. Tabel 6 Perbandingan Realisasi Kinerja dengan target jangka menengah yang terdapat dalam Renstra
NO
Target Jangka
Menengah (Renstra SKPD)
Indikator Kinerja Satuan
TAHUN 2018
Target Realisasi
Capaian %
1 95%
Porsentase Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tingkat Konsumsi
Persentase 92% 92% 100
2 83%
Persentase jumlah tonase cadangan pangan daerah
ton 63% 68% 100
3
85%
Porsentase Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tingkat Konsumsi
Porsentase 82 % 93 % 114,2%
4
20
Jumlah sampel pangan segar sebagai bahan uji laboratirium tambahan makanan berbahaya
komoditi 12 12 100
5
9/21
Jumlah komidi pangan yang dipantau situasi akses dan harga pangan di lokasi pasar
Komiditi/ pasar
9/21 9/21 100
6 31
Terdeteksinya situasi daerah rentan pangan tingkat kecamatan
Kecamatan 31 31 100
7 55
Penerima pemberian makanan tambahan (PMT) di daerah rentan pangan
bumil 35 35 100
Rata-Rata Capaian Sasaran 101,9
Dengan melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator sampai dengan tahun
2018 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam Renstra 2017 –
2021 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu, dari 7 indikator ada 2
indkator yang telah mencapai target jangka menengah renstra dengan capaian
kinerja 100% dan 1 indikator yang telah melampaui target dengan capaian kinerja
113,7%, dengan demikian secara umum capaian sasaran jangka menengah dapat
dikatakan telah mencapai target yaitu 100%. Untuk itu semua indikator diharapkan
dapat mencapai 100% pada tahun terakhir periode Renstra Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Indramayu.
4. Perbandingan realisasi kiner tahun 2018 dengan standar nasional
Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dengan Standar Nasional terkait urusan
wajib tidak berakaitan dengan pelayanan dasar bidang pangan Kabupaten
Indramayu dapat dinyatakan NIHIL, dikarenakan sampai dengan saat ini target
nasional urusan pangan (skor pola pangan harapan/PPH) belum ada.
LAKIP DKP 2018 19
5. Analisis Penyebab Keberhasilan / Kegagalan atau Peningkatan /Penurunan Kinerja dan Alternatif Solusi yang telah dilakukan.
Secara umum keberhasilan pencapaian sasaran kinerja meningkatnya
ketahanan pangan di daerah dengan indikator skor pola pangan harapan
tingkat konsumsi pada tahun 2018 telah melebihi yang ditargetkan.
Keberhasilan berdasarkan analisis situasi konsumsi pangan dilakukan pada
aspek kuantitas dan kualitas. Kuantitas konsumsi pangan diindikasikan oleh
tingkat konsumsi energy. Sementara itu, kualitas konsumsi pangan dilihat
dengan menggunakan indikator PHH.
Bedasarkan hasil analisis konsumsi pangan dari 9 (sembilan),kelompok pangan
terdiri dari (1) padi-padian (2) umbi-umbian (3) hewani (4) kelompok pangan
minyak dan lemak (5) buah/biji berminyak (6 kacang-kangan (7) kelompok pangan
gula (8) buah dan suyur (9) kelompok pangan lainnya, dengan jumlah seluruh
energy sebesar 2.362,2 kkal/kap/hari dengan persentase Angka Kecupan
Energi (AKE) sebesar 109%. Sedangan menurut Widyakarya Nasional Pangan
dan Gizi (WNPG) anjuran konsumsi penduduk Indonesia sebesar 2.150
kkal/kap/hari dengan persentase AKE sebesar 100 %. Hal ini menunjukan
bahwa pola makan penduduk Kabupaten Indramayu tahun 2018 telah
memenuhi secara kuantitas dan cukup baik secara kualitas. Hasil analisis yang
menunjukan capaian kinerja bahwa konsumsi penduduk, unutk total konsumsi
ke 9 (Sembilan) kelompok pangan telah mencukpi standard gizi, dapat tersaji
pada tabel berikut ini :
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tingkat Konsumsi Tahun 2018
No
Kelompok Bahan
Pangan
Energy (kkal/kap/hari)
% AKG Bobot
Skor PPH
A I A I A I
1
Padian-Padian 1.491,1 1075 69,4 50 0,5 25,0 25
2 Umbi-Umbian 33,5 129 1,6 6 0,5 0,8 2,5
3 Pangan Hewani 247,6 258 12,8 12 2,0 24,0 24
4 Minyak dan Lemak 235,4 215 10,9 10 0,5 5,0 5,0
5 Buah/Biji Berminyak 13,7 65 0,6 3 0,5 0,3 1,0
6 Kacang-Kacangan 72,6 108 3,4 5 2,0 6,7 10
7 Gula 72,6 108 3,4 5 0,5 1,7 2,5
8 Sayuran dan Buah 132 129 6,1 6 5,0 30,0 30
9 Lain-Lain 37 65 1,7 3 0,0 0,0 0,0
Jumlah
2.362,
2.150 109,9 100 93,5 100
Sumber BPS dan MWA Training and Consuling
LAKIP DKP 2018 20
*Keteranagn
Angka Kecupan Energi (AKE) 2.150 Kkal/kap/hari
A Aktual
I Ideal
-Sumber Widyakarya Nasional Pangan dan Gzi (WNPG) -MWA Training and Consling
Cara Perhitungan : 1. Porsentase % AKG (Aktual dan Ideal) = Jumlah Kkal masing-masing
kelompok pangan / Angka Kecupan Energi (AKE) x 100.
2. Skor PPH masing-masing kelompok pangan =
Jika hasil perkalian % AKG x bobot lebih besar dari skor maksimum, maka menggunakan skor maksimum.
Jika hasil perkalian % AKG x bobot lebih kecil dari skor maksimal, maka menggunakan hasil perkalian.
3. Skor PPH yang menggambarkan mutu konsumsi pangan di suatu
wilayah/daerah = Jumlah keseluruhan skor PPH masing-masing kelompok pangan.
Adapun penyebab keberhasilan selain analisis kunatitas dan kualitas
tersebut diatas, tidak terlepas dari penyebab internal dan eksternal. Adapun
penyebab keberhasilan internal yang maksudkan antara lain ;
a. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari masing-masing penang
gungjawab kegiatan untuk merealisasikan apa yang telah ditargetkan
sebelumnya pada awal tahun 2018.
b. Perencanaan dari masing-masing kegiatan telah fokus pada apa yang akan
dicapai dan tidak hanya fokus pada tindakan.
c. Telah diimplementasikannya pengangaran yang berbasis kinerja, dimana setiap
tindakan atau anggaran yang dikeluarkan, diharapkan dapat menghasilkan
sesuatu.
d. Telah dilaksanakannya setiap triwulan rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan baik
terkait realisasi anggaran maupun realisasi fisiknya, untuk mengantisipasi
terdapatnya kegiatan yang tidak fokus pada hasil.
e. Optimalnya penyebaran informasi melalui website, media cetak, media
elektronik, dan sosial media terkait pelaksanaan rapat-rapat koordinasi yang
melibatkan pemerintah kabupaten/kota dan pihak-pihak terkait lainnya.
LAKIP DKP 2018 21
Sedangkan keberhasilan penyebab eksternal terhadap keberhasilan
pencapaian program yang kami maksudkan antara lain :
a. Adanya surplus komoditas pangan sehingga terpenuhinya kebutuhan konsumsi
pangan energy dan protein, sesuai anjuran Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi (WNPG) kebutuhan konsumsi epangan penduduk Indonesia untuk konsumsi
energy 2.150 kkal/kapita/hari dan konsimsi protein 63 gram /kapita/hari,
sedangkan di Kabupaten Indramayu ketersediaan energy 8.835 kkal/kap/hari
dan protein 345 gram/kap/hari, apabila dibandingkan dengan tingkat kebutuhan
konsumsi energy dan protein sesuai ajuran Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi (WNPG) telah melebihi kebutuhan konsumsi pangan..
b. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari instansi SKPD terkait di
Kabupaten Indramayu dalam mendukung pelaksanaan program/kegiatan
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu.
c. Adanya katerlibatan dari pemerkarsa pelaku utama/usaha melalui kegiatan
penyuluhan pertanian dan perikanan dalam mendukung meningkatkan
produksi komoditas jenis bahan pangan.
d. Adanya sinergitas program/kegiatan yang telah direncanakan dengan
program dari Dinas Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian dan Dinas
Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, seperti pembinaan/
pengawasan dan pemberdayaan program peningkatan ketahanan melalui
diversifikasi peanekaragaman konsumsi pangan yang bergizi,
beragam,seimbang dan sehat (B2SA) berbasisis sumberdaya lokal.
Selain terdapatnya penyebab eksternal dan internal yang mendukung
keberhasilan kinerja, juga dimungkinkan terdapat beberapa penyebab yang
dapat mengakibatkan kegagalan dalam mencapai kinerja meningkatnya
ketahanan pangan.
Adapun penyebab kegagalan dan alternatif solusi yang telah dilakukan antara
lain :
Kendala/Kegagalan/Hambatan :
a. Masih tingginya konsumsi beras di masyarakat, pola konsumsi pangan
masyarakat masih ketergantungan pada komoditas tertentu yaitu beras.
b. Alis fungsi lahan (konversi lahan) yang terus menurus menyebabkan
menurunnya produksi beberpa komoditas pangan
LAKIP DKP 2018 22
c. Masih kurangnya sumber daya manusia (SDM), baik kualitas maupun
kuantitas dibandingkan dengan beban kerja yang dilaksanakan oleh Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Indamayu. Seperti halnya pada
ketersediaan tenaga analis ketahanan pangan (petugas pengolah data,
survey konsumsi dan petuagas pemantau pasokan, harga dan pasokan
pangan) yang mendukung pencapaian target meningkatnya ketahanan
pangan di daerah
d. Masih sulitnya mengimplementasikan pengangaran yang berbasis kinerja
pada seluruh aparatur Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu.
c. Belum optimalnya ketersediaan data yang ada di SKPD untuk menunjang
proses perencanaan dan pengambilan kebijakan..
d. Indikator pada level Output dan Outcome pada Dinas Ketahanan pangan
umumnya bersifat koordinasi atau non fisik, sehingga pencapaian pada
level impact dan Outcome kadang sulit tercapai dikarenakan
ketergantungan pada instansi SKPD terkait kususnya yang menangani
produksi bidang pertanian.
e. Alokasi anggaran yang ditetapkan setelah melewati pembahasan di DPRD
tidak sesuai dengan yang direncanakan sehingga beberapa sasaran tidak
dapat dicapai sesuai dengan yang ditargetkan.
Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi kendala tersebut
antara lain:
a. Meningkatkan kampanye dan sosialisasi diversifikasi pangan (optimalisasi
pemanfaatlahan pekarangan pangan yang bergizi, beragam, seimbang dan
aman berbasis sumberdaya local.
b. Merekomendasikan kepada instansi terkait untuk meningkatkan produksi
pangan melalui Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten. Indramayu.
c. Fasilitasi pendidikan dan pelatihan bagi petugas survey dan olah data.
d. Dilaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan secara periodik,
selain itu juga diimplementasikan penilaian kinerja PNS melalui penerapan
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
e. Direncanakan pada tahun 2019 akan dibangun sistem data base yang
terpadu/satu pintu dan terintegrasi untuk menunjang proses perencanaan dan
pengambilan kebijakan.
LAKIP DKP 2018 23
f. Berkoordinasi dan pembinaan kepada multi pihak yang terkait dalam upaya
memenuhi kebutuhan data yang ada di instansi SKPD terkait data hasil
produksi bebrapa komoditas pertanian, perikanan dan peternakan dengan
dibentuknya Tim Koordinasi Lintas SKPD dalam rangka meningkatkan
ketahanan pangan di daerah..
6. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.
Penggunaan sumber daya dalam rangka mendukung pelaksanaan program
terdiri dari efisiensi sumber daya biaya dan sumber daya manusia.
1. Persentase efisiensi sumber daya biaya dapat dihitung dengan rumus :
Persentase efisiensi Biaya =100% - [capain kinerja - realisasi biaya]
Pada tahun 2018 realisasi biaya untuk Program Peningkatan Ketahanan
Pangan, dapat disajikan pada table berikut ini :
Tabel
Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Biaya/Anggaran
Sasaran
Indikator Sasaran
Capain Kinerja
% Penyerapan Anggaran
Tingkat Efisiensi
Meningkatnya ketahanan pangan di daerah
Porsentase Skor Pola Pangan Harapan Tingkat Konsumsi
114,7 % 90,08 % 23,62 %
Dari tabel efsiensi pengunaan sumberdaya anggaran, yaitu sasaran
meningkatnya ketahanan pangan di daerah dengan indikator sasaran
persentase skor pola pangan harapan tingkat konsumsi, mencapai tingkat
efisiensi sebesar 23,62 persen karena prosentase capaian kinerja tersebut
diatas melebihi 100 % (porsen) sedangakan porsentase penyerapan anggran di
bawah 100 % (porsen).
2. Upaya efisiensi penggunaan sumber daya manusia dalam pencaian target
kinerja dilaksanakan dengan melibatkan semua bidang di Dinas Ketahanan
Pangan teruma dibidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, dengan unsur
personil terdiri dari 1 (satu) orang Kepala Bidang, 2 (dua) orang Kepala Seksi
LAKIP DKP 2018 24
dan 3 (tiga) orang pelaksana. Efisiensi penggunaan sumberdaya dilakukan
dengan cara:
- Melakukan sosialisasi dan promosi tentang konsumsi pangan lokal bergizi,
beragaman, seimbang dan aman melalui bebrapa media ( surat edaran
baliho, leaflet, pameran dll).
- Membentuk tim survey, pengumpul data, analisis dan penyusun pola pangan
harapan, untuk efisiensi waktu dan sumberdaya.
- Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan instansi terkait dalam hal
data konsumsi pangan masyarakat sebagai asupan gizi perorang perhari.
7. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja
Dinas Ketahanan Pangan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
sepanjang tahun 2018 melaksanakan 16 (enam belas) kegiatan dengan 1 (satu)
program yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan. Satu program dan enam
belas kegiatan ini ditujukan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya
ketahanan pangan di daerah dengan indikator kinerja skor pola pangan harapan
(PPH) tingkat konsumsi sebagaimana tercantum perjanjian kinerja dan Renstra
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu 2016-2021
Untuk mewujudkan pelaksanaan program ini yang ditujukan untuk mendokrak
pencapaian kinerja yaitu 1 (satu) indikator kinerja daerah pada Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Indramayu dialokasikan anggaran sebesar Rp. 1.085.875.000,.-
dari total anggaran Dinas Ketahanan Pangan sebesar Rp.1.782.000.000,-.
Dari anggaran sebesar Rp. 1.085.875.000,- terealisasi anggaran sebesar Rp.
937.149.100,- ( persentase realisasi sebesar 86%). Dengan teralisasinya
anggaran tersebut telah mencapai sasaran strategis meningkatnya ketahanan
pangan di daerah dengan indikator kinerja skor pola pangan harapan tingkat
konsumsi Tahun 2018 ditarget 82% terealisasi 93,5 % atau capaian kinerja 114,2
%. Hasil yang dicapai konsumsi pangan penduduk Indramayu secara kuantitatif
pada periode Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2018 menunjukkan tingkat
konsumsi energi yang berfluktuasi dan cenderung meningkat, dengan laju
penigkatan rata-rata sebesar 2,6 persen per tahun sebagaimana pada tabel 5
diatas. Kondisi ini menunjukan tingkatan pola konsumsi energy penduduk
indramayu sudah melebihi kebutuhan konsumsi energy yaitu mencapai 2.362
LAKIP DKP 2018 25
kkal/kapita/hari (anjuran Widyakarya Nasional Pangan Gizi (WNPG) bahwa
kebutuhan konsumsi energy penduduk Indonesia sebanyak 2.150 kkal/kapita/hari).
Keberhasilan tersebut disebabkan oleh beberapa factor baik internal
maupun eksternal : yaitu
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan ynag mengacu kepada dokumen perencanaan
2. Terdapat konsistensi dalam implemntasi program kegiatan sesuai jadwal yang
telah ditetapkan.
3. Adanya komitmen yang kuat dari pengambil kebijakan dan pelaksana kebijakan
di dalam merealisasikan setiap tahapan pelaksanaan DPA Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Indramayu Tahun Anggaran 2017.
Selain faktor pendorong keberhasilan masih terdapat kekurangan di dalam
pencapaia kinerja, walaupun caapain tingkat konsumsi energy sudah melebihi
kebutuhan akan tetapi tingkat konsumsi pangan belum mencapai kualitas konsumsi
yang lebih baik (skor PPH tingkat konsumsi belum ideal), yaitu penyumbang
terbesar energy sumber karbohidrat beras penduduk Indramayu masih tinggi
mencapai 1.491 kkal/kapita/hari dengan persentase 138 % dari anjuran WNPG
konsumsi energy padi-padian sebanyak 1.075 kkal/kapita/hari.
Untuk mempercepat terwujudnya konsumsi pangan masyarakat menuju
beragam dan bergizi seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumberdaya lokal masih
diperlukan upaya:
1. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi
pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2S A) melalui Komunikasi,
Informasi, Edukasi, Lomba Cipta Menu, serta penyebarluasan informasi melalui
media cetak maupun media elektronik;
2. Upaya penurunan konsumsi beras dilakukan dengan meningkatkan produksi
serta konsumsi dan pangan bersumber karbohidrat lainnya berbasis sumberdaya
lokal;
3. Peningkatan konsumsi melalui penyediaan sayuran, buah, pangan hewani,
kacang-kacangan dan umbi-umbian yang cukup dan dapat diakses oleh seluruh
anggota keluarga.
Berikut table analisis program kegiatan yang menunjang
perolehan/perhitungan capaian kinerja dapat disajikan pada tabel berikut ini :
LAKIP DKP 2018 26
Tabel…
Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian kinerja
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2018 Capaian
%
Nama Program / Kegiatan
Keuangan
Satuan Target Realisasi Pagu Ralisasi Capaian
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Meningkatnya
ketahanan pangan di daerah
Skor pola pangan harapan (PPH) tingkat konsumsi
%
82%
95,50
14,7
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
1.085.875.000
937.149.100
86,30
Kegiatan :
Jumlah bahan pangan yang konsumsi dihitung sebagai asupan gizi perorang perhari..
Kelompok Pangan
9 9 100
Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplay Pangan
75.000.000 69.995.000 93,33
Terbentuknya lahan pekarangan pangan (LPP) buah dan sayuran
Pekarangan
14 14 100 Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan
168.250.000 162.964.000 96,86
Jumlah peserta sosialisasi pangan (B2SA) yang memahami dan mampu menjawab 80% dengan benar
peserta 75 75 100
Sosialisasi Pangan B2SA Berbasis Sumberdaya Lokal 30.000.000 14.389.200 47,96
LPM yang memiliki stok cadangan pangan mayrakat lebih dari 1 (satu) ton gabah
poktan 5 5 100
Monitoring Lumbung Pangan Masyarakat
30.250.000 25.195.000 83,29
peserta calon penerima penghargaan Adikarya Pangan Nusantara Tk Provinsi
orang 1 1 100
Pembinaan Keberhasilan Ketahanan Panga
45.000.000 33.413.000 74,25
Jumlah jenis bahan pangan yang dihitung ang angka ketersedian energy dan protein
Kelompok pangan
9 9 100
Analiis Neraca Bahan Makanan (NBM)
37.500.000 33.085.000 88,23
Laporan situasi daerah rentan/rawn pangan
dokumen 1 1 100 Analisis Kewaspadaan Pangan dan Gizi 52.500.000 48.783.000 92,92
Jumlah komidi pangan yang dipantau situasi akses dan harga pangan di lokasi pasar
komodi
10
10
100
Pemantauan dan Analisis Akeses Pangan Masyarakat dan Hargapangan Pokok
127.500.000 90.335.000 70,85
LAKIP DKP 2018 27
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah sampel pangan segar sebagai bahan uji laboratirium tambahan makanan berbahaya
Komoditi 12 12 100
Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan 67.500.000 56.466.000 83,65
Penerima pemberian makanan tambahan (PMT) di daerah rentan pangan
Ibu hamil 35 35 100
Penanganan daerah Rawan Pangan 75.000.000 68.467.000 91,26
Jumlah cadangan pangan daerah yang disediakan
Ton 5 5 100 Pengembangan Cadangan Pangan Daerah
66.000.000 65.957.500 99.94
Jumlah Rakor Dewan Ketahanan Pangam
rakor 2 2 100 Rapat Kerja Dewan Ketahanan Pangan
30.000.000 20.109.0000 67,03
Jumlah even/pameran pembangunan yang diikuti di tingkat kabupaten/provinsi
kali 2 2 100
Promosi/Desimenasi Ketahanan Pangan 75.000.000 62.126..600 82,84
Jumlah kelompok Tani yang dapat mensuplai beras ke Toko Tani Indonesia lebih dari 2 ton beras
poktan 5 5 100
Pendampingan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM)
110.000.000 109.782.000 99,90
Jumlah perserta sosialisasi keamanan pangan
peserta 50 50 100 Pengemabangan Wawasan Keamanan Pangan 30.000.000 23.506.000 78,35
Jumlah peserta sosialisasi pangan (B2SA) yang memahami dan mampu menjawab 80% dengan benar
peserta 75 75 100
Sosialisasi Pangan B2SA Berbasis Sumberdaya Lokal 30.000.000 14.389.200 47,96
LAKIP DKP 2018 28
7.1. ANALIS KEGIATAN
Penyebab/Penunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian
Pernyataan Kinerja adalah sebagai berikut :
a. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan (Hamabatan/Solusi).
Program Peningkatan Ketahanan Pangan meliputi 16 (enam belas)
kegiatan. Penyebab keberhasilan dari 16 (enam belas) kegiatan secara
umum, tidak terlepas dari penyebab internal dan eksternal.
Adapun penyebab keberhasilan internal yang maksudkan antara lain ;
1. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari penanggungjawab
kegiatan untuk merealisasikan apa yang telah ditargetkan sebelumnya
pada awal tahun 2018.
2. Perencanaan dari kegiatan telah fokus pada apa yang akan dicapai
dan tidak hanya fokus pada tindakan.
3. Telah diimplementasikannya pengangaran yang berbasis kinerja,
dimana setiap tindakan atau anggaran yang dikeluarkan, diharapkan
dapat menghasilkan sesuatu.
4. Telah dilaksanakannya setiap triwulan rapat evaluasi pelaksanaan
kegiatan baik terkait realisasi anggaran maupun realisasi fisiknya,
untuk mengantisipasi terdapatnya kegiatan yang tidak fokus pada
hasil.
Sedangkan keberhasilan penyebab eksternal terhadap keberhasilan
pencapaian indikator kegiatan yang maksudkan antara lain :
1. Adanya kepedulian dari pihak pemerintah pusat mengapresiasi serta
mempresentasikan aspirasi dan partisipasi masyarakat yang terlibat
dalam penyelenggaan ketahanan pangan, sehingga tumbuhnya
kretivitas dan partisipasi masyarakat serta membangun sinergi antara
pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan.
2. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari instansi SKPD
terkait di Kabupaten Indramayu dalam mendukung pelaksanaan
program/kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu.
3. Adanya keterlibatan dari pemrakarsa pelaku utama/usaha melalui
kegiatan penyuluhan pertanian dan perikanan dalam mendukung
meningkatkan produksi komoditas jenis bahan pangan.
LAKIP DKP 2018 29
4. Adanya sinergitas program/kegiatan yang telah direncanakan
dengan program dan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan
Provinsi Jawa Barat, seperti pembinaan / penilaian katagori
pembina ketahanan pangan dan katagori pelopor ketahanan
pangan.
Dalam pencapaian target tidak ada kendala/ hambatan yang berarti,
tetapi kedepan elaksanaan kegiatan bisa lebih terjadwal dengan baik,
agar tidak menumpuk di akhir tahun.
b. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya. 1. Penggunaan sumber daya dalam rangka mendukung pelaksanaan
kegiatan dari 16 (enam belas) secara umum tingkat efisiensi
sumberdaya dapat dilihat dari aspek realisasi capaian kinerja dan
realisasi penyerapan anggaran masing-masing kegiatan, dengan
menggunakan rumus efisiensi biaya/angaran = 100% (realisasi
capaian kinerja – realisai anggaran)
Adapun efisiensi sumberdaya biaya/anggaran dapat disajikan dalam
tabel berikut :
LAKIP DKP 2018 30
Tabel
Analisis Efisiensi Sumberdaya Biaya/Anggaran
Indikator Kegiatan Capaian Kinerja
Realisasi Anggaran
Tingkat Efiseinsi
Jumlah jenis bahan pangan yang dihitung ang angka ketersedian energy dan protein (kkal/kap/hr)
100 % 88,23 % 11,67 %
Persentase jumlah tonase cadangan pangan daerah
100 % 99,94 0,06 %
LPM yang memiliki stok cadangan pangan mayrakat lebih dari 1 (satu) ton gabah
100 % 83,29 % 16,71 %
Jumlah kelompok Tani yang dapat mensuplai beras ke Toko Tani Indonesia lebih dari 2 ton beras
100 % 99,80 % 0,20 %
peserta calon penerima penghargaan penghargaan Adikarya Pangan Nusantara Tk Provinsi
100 % 74,25 % 15,75 %
Jumlah kecamatan yang dihitung tingkat kerawanan pangan dan gizi
100 % 92,92 % 6,08 %
Rakor Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu
100 % 67,03 % 42, 97 %
Jumlah bahan pangan yang konsumsi dihitung sebagai asupan gizi perorang perhari..
100 % 93,33 % 6,67 %
Terbentuknya lahan pekarangan pangan (LPP) buah dan sayuran yang dikelola oleh kelompok wanita tani (KWT)
100 % 96,86 % 4,15 %
Jumlah sampel pangan segar sebagai bahan uji laboratirium tambahan makanan berbahaya
100 % 83,65 % 16,35 %
even/pameran pembangunan yang diikuti di tingkat kabupaten/provinsi
100 % 82,84 % 13,16 %
perserta sosialisasi keamanan pangan yang memahami dan mampu menjawab 80 % dengan benar
100 % 78,35 % 21,65 %
Jumlah komidi pangan yang dipantau situasi akses dan harga pangan di lokasi pasar
100 % 70,85 % 29,15 %
Penerima pemberian makanan tambahan (PMT) di daerah rentan pangan
100 % 91,29 % 8,71 %
Jumlah peserta sosialisasi pangan beragam, bergizi, seimbang dan anam (B2SA) yang memahami dan mampum menjawab 80% dengan benar
100 % 47,96 52,04 %
Jumlah peserta yang mengikuti lomba cipta menu berbasis pangan lokal
100 % 79,21% 20,69 %
Jumlah rata-rata 100 % 83,12 % 16,88 %
Dari tabel efsiensi pengunaan sumberdaya anggaran dari 16
(enam belas) kegiatan terdiridari 16 (enam belas) indikator, secara
keseluruhan rata-rata tingkat capain efisien sumberdaya biaya/anggaran
kegiatan mencapai tingkat efisiensi sebesar 16,88 % (persen) karena
prosentase rata-rata capaian kinerja tersebut diatas melebihi 100 %
(porsen) sedangakan porsentase rata-rata penyerapan anggran di bawah
100 % (persen) yaitu 83 % (porsen).
LAKIP DKP 2018 31
c. Analisis Kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian
kinerja
Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian
kinerja, dari masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan Pembinaan Keberhasilan Keatahanan Pangan
Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan ini dialokasikan
anggaran sebesar Rp. 45.000.000.00.- dengan indicator kinerja jumlah
calon peserta sebagai penerima penghargaan Adkarya Pangan
Nusantara Tingkat Provinsi pada Tahun 2018 di target 1 penghargaan
terealisasi 1 penghargaan atau capaian kinerja 100% (katagori sangat
baik). Hasil yang dicapai merupakan perwujudan aspirasi dan partisipasi
masyarakat yang terlibat dalam penyelenggaan ketahanan pangan,
sehingga tumbuhnya kretivitas dan partisipasi masyarakat serta
membangun sinergitas antara pemerintah dan masyarakat dalam
mewujudkan ketahanan pangan, maka dilakukan pembinaan dalam
rangka identifikasi dan seleksi kelompok tani, tokoh masyarakat sebagai
calon peserta penerima penghargaan Adikarya Pangan Nusantara
Tingkat Provinsi , adapun capaian kinerja pada kegiatan Pembinaan
Keberhasilan Ketahanan Pangan pada Tahun 2018 di peroleh 1 (satu)
penghargaan Adikarya Pangan Nusantara Tingkat Provinsi tersebut yaitu
; Sdr Solihin Juara II Katagori Pelopor Ketahanan Pangan
2. Kegiatan Pemanfaatan Pekarangan untuk Pegembangan Pangan.
Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan ini dialokasikan anggaran
sebesar Rp. 168..000.000.00.- dengan indikator kinerja jumlah lahan
pekarangan pangan (LPP) buah dan sayur yang dikelola oleh kelompok
wanita tani dan pada Tahun 2018 ditarget 14 LPP terealisasi 14 LPP atau
capaian kiner 100%, Hasil yang dicapai termanfaatkannya 14 lahan
pearangan pangan buah dan sayur oleh 14 kelompok wanita tani (140
anggotan) dalam memenuhi kebutuhan konsumsi energy dari komoditi
buah dan sayur yaitu 129 kkal/kapita/hari (berat pangan 250,4 gram)
kondisi ini menujukan dari anggota kelompok wanita tani tumbuh
kesadaran untuk menfaatkan lahan pekarangan sebagai pekarangan
pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) berbasis
sumberdaya lokal.
LAKIP DKP 2018 32
3. Kegiatan Analisis Neraca Bahan Makanan (NBM)
Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan Analisis Neraca Bahan
Makanan (NBM) dialokasikan anggaran sebesar Rp. 35.000.000.00,-.
Hasil yang dicapai kegiatan Analisis Neraca Bahan Makanan dengan
indikator kinerja jumlah jenis bahan pangan dihitung kecukupan energy
dalam kkal/kapita/hari dan kecukupan protein dalam gram/kapita/hari pada
Tahun 20198 ditarget 9 kelompok pangan terealisasi 9 kelompok pangn atau
capaian kinerja 100% (katogori sangat baik) Hasil yang dicapai angka
ketersediaan energy mencapai 8.835 kkal/kapita/hari dan ketersediaan
protein mencapai 345 gram/kapita/hari, tentunya keberhasilan ini
ditununjang dengan adanya surplus produksi pangan pada beberpa
komidtitas padi (beras), hal inilah yang menyebabkan ketersediaan energy
dan protein di Indramayu melebihi dari anjuran Widyakarya Nasional Pangan
dan Gizi (WNPG) kecukupan rata-rata penduduk indonesia (kecukupan
energy 2.150 kkal/kapita/hari dan kecukupan protein 63 gram/kapita/hari),
dengan demikian kondisi ini menunjukan jaminan tersedianya pangan
dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk Indramayu.
4. Kegiatan Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi Suplay Pangan
Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan Analisis dan Penyusunan
Pola Konsumsi dan Suplay Pangan dialokasikan anggaran sebesar Rp.
75.000.000.00,-. Hasil yang dicapai kegiatan Analisis dan Penyusunan Pola
Konsumsi dan Suplay Pangan dengan indikator kinerja jumlah jenis bahan
pangan yang dikonsumsi dihitung asupan energy dan protein dalam
kkal/kapita/hari, pada Tahun 2018 ditarget 9 kelompok bahan pangan
terealisasi 9 kelompok bahan pangan atau capaian kinerja 100% (katagori
sangan baik). Keberhasilan ini ditunjang selain adanya hasil analisis justifikasi
konsumsi pangan dalam jumlah asupan energi dan protein yang dikonsumsi
pada 9 (Sembilan) kelompok pangan, juga adanya peningkatan produksi dari
9 (Sembilan) kelompok pangan yang dilukakan Dinas Pertanian, Dinas
Perikanan dan Kelautan, Perternakan dan Keswan. Hal ini sangat berpengruh
terhadap capaian kinerja tersedianya 9 (Sembilan) kelompok pangan yang
dikonsumsi masyarakat, dengan asupan energy yang dikonsumsi masing-
masing komoditi pangan yaitu energy dalam satuan kkal/kapita/hari antara
lain :
LAKIP DKP 2018 33
1. padia-padian sebesar 1.491,2 kkal/kap/hari
2. umbi-umbian sebesar 33,5 kkal/kap/hari
3. pangan-hewani sebesar 274,6 kkal/kap/hari
4. minyak lemak 235,4 kkal/kap/hari
5. buah/biji berminyak 13,7 kka/kap/hari
6. kacang-kacang sebesar 72,3 kkal/kap/hari
7. gula sebesar 72,6 kkal/kap/hari
8. buah-sayur 132,0 kka/ka[/hari
9. lain-lain bumbu –buan dan minuman 37,0 kkal/kap/hari
( Jumlah total 2.362,3 kkal/kapita/hari.).
Dengan diketahuinya konsumsi energy penduduk indramayu mencapai 2.357
kkal/kap/hari. Kondisi ini menunjukan situasi konsumsi pangan, baik jumlah
maupun kualitas dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah Kabupaten
Indramayu untuk melakukan evaluasi perbaikan pola konsumsi pangan
penduduk berkenaan dengan menurunkan konsumsi energy sumber
kabrohidrat sumber padian-padian sebesar 416 kkal/kapita/hari dan
menaikan konsumsi energy sumber nabati umbian-umbian, kacangan-
kacangan, buah/biji berminyak dan vitamin/mineral sebesar 252,3
kkal/kapita/hari. Menurunkan dan menaikan konsumsi energy tersebut apabila
dibandingkan dengan anjuran Widyakarya Nasonal Panga dan Gizi (WNPG)
rata-rata kebutuhan konsumsi energy penduduk Indonesia sebesar 2.150
kkal/kapita/hari, untuk lebih terinci dapat disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel.
Pola Konsumsi Penduduk Menaikan dan Menurunkan Pangan Energi Dibandingkan dengan anjuran WNPG
No
Kelompok Bahan Pangan
Pola Konsumsi Penduduk Indramayu (kkal/kapita/hari)
Energy Ideal
(WNPG)
Energy Riil
Menaikan Menurunkan
1 Padian-Padian 1075 1491,2 - 416,2
2 Umbi-Umbian 129 33,5 95,5 -
3 Pangan Hewani 258 274,6 16,6
4 Minyak dan Lemak 215 235,4 20,4
5 Buah/Biji Berminyak 64.5 13,7 50,8
6 Kacang-Kacangan 107.5 72,3 34,9
7 Gula 107,5 72,6 34,9
8 Sayuran dan Buah 129 132 3
9 Lain-Lain 64,5 37 15,8
Jumlah 2.150 2.362,3 252.3 435,8
LAKIP DKP 2018 34
5. Kegiatan Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat dan Harga
Pangan Pokok
Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan Pemantauan dan Analisis
Akses Pangan Masyarakat dan Harga Pangan Pokok dialokasikan anggaran
sebesar Rp. 127.000.000.00,- dengan indikator kinerja jumlah jenis bahan
pangan yang dipantau dilokasi pasar pada Tahun 2018 target 9 komiditi/jenis
bahan terealisasi 12 komiditi /jenis bahan pangan atau capaian kinerja 133%
(katagori sangan baik). yang menujang keberhasilan capaian indikator
dikarenakan adanya data primer dan data sekunder harga pangan serta
ketersediaan komoditi pangan dan lancarnya pendistribusian ke lokasi pasar
yang merupakan lokasi pemantauan terhadap 9 (sembilan) komoditas/jenis
bahan pangan, dengan terpantaunya secara kontinyu peredaran kelompok
pangan maka diperoleh hasil ketersediaan informasi harga pangan Tahun
2018 pada komoditas : harga beras rata-rata Rp.10.315/kg penurunan harga
sebesar 0,77%, harga minyak goring rata-rata Rp. 12.426/kg, kenaikan harga
sebesar 1,21%, harga gula pasir rata-rata Rp.13.844/kg kenaikan harga
sebesar 1,76%, harga Terigu rata-rata Rp.7.946/kg kenaikan harga sebesar
Rp.0,45%, harga Daging rata-rata Rp.114.603/kg kenaikan harga sebesar
0,05%, harga Telur ayam ras rata-rata Rp.21.212/kg, kenaikan harga sebesar
4,94%, harga Cabe rata-rata Rp.26.925/kg, penurunan harga sebesar
48,54%, harga Bawang rata-rata 26.121/kg, penurunan harga sebesar
24,73%, harga Kacang rat-rata Rp.24.997/kg, kenaikan harga sebesar 4,31%,
harga Ubi Kayu rata-rata Rp.4.354/kg, penurunan harga sebesar 5,88%,
harga Ubi Jalar rata-rata Rp.4.823/kg, penurunan harga sebesar 2,33% dan
harga jagung rata-rata Rp.5.991/kg, kenaikan harga sebesar 11,48%. Kondisi
ini menunjukan bahwa komiditi pangan yang beredar di indramayu mengalami
kenaikan dan penurun harga kurang dari 25% dan ini bisa dinyatakan relative
satabil dan aman. ( Harga dinyatakan stabil jika gejolak harga pangan di
suatu wilayah kurang dari 25% dari harga normal, Permentan No.65 Tahun
2010).
LAKIP DKP 2018 35
6. Kegiatan Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan Penigkatan Mutu dan Keamanan
Pangan dialokasikan anggaran sebesar Rp. 67.500.000.00,- dengan indikator
kinerja uji laboratorium tambahan makanan berbahaya pada samapel komoditi
pangan segar pada Tahun 2018 target 10 komiditi/jenis bahan terealisasi 20
komiditi /jenis bahan pangan atau capaian kinerja 200% (katagori sangan baik)
Hasil yang dicapai dari 20 sampel pangan segar yang diambil pasar tradisional
dan modern setelah diuji laboratorium negativ tidak mengandung zat-zat
berbahaya, hal ini menunjukan produk pangan yang beredar dari hasil uji
laboratoium terhadap sampel pangan segar aman untuk dikonsumsi. adapun
hasil uji laboratorium sampel pangan segar diantaranya adalah :
1. Uji bahan pengawet formalin pada 9 jenis buah-buahan baik yang berasal
dari pasar swalayan maupun pasar tradsional, hasil analisa menunjukan
negative mengandung formalin.
2. Uji bahan pemutih Cholirin pada beras Ciherang dari pasar swalayan dan
pasar trdisonal hasilnya negative
3. Uji kandungan pestisida pada 6 jenis sayuran dan 6 jenis buah baik yang
berasal dari pasar swalayan mapupun pasar tradisional semuanya
negative mengandung residu pestisida
7. Kegiatan Penanganan Daerah Rawan Pangan
Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan Penanganan Daerah
Rawan Pangan biaya anggaran sebesar Rp. 75.000.000.00,- dengan indikator
kinerja jumlah bumil penerima pemberian makanan tambahan (PMT) pada
Tahun 2018 target jumlah penerima Pemberian Makanan Tambahan 35
bumil terealisasi 35 bumil atau capaian kinerja 100% (katagori sangan baik).
Dengan tersedianya data kewaspadaan pangan dan gizi ini merupakan bahan
dalam menentukan calon penerima dan calon lokasi bumi di daerah
rentan/rawan pangan di 31 wilayah kecamatan.
8. Kegiatan Pengembangan Cadangan Pangan Daerah
Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan Pengembangan Cadangan
Pangan Daerah dialokasikan sebesar Rp. 66.000.000.00,- dengan target
indikator kinerja jumlah tonse cadangan pangan daerah di target 5 ton
teralisasi 5 ton atau capaian kinerja 100% (katagori sangan baik). Hasil yang
dicapai terealisasinya target indikator jumlah tonase cadangan pangan daearh
LAKIP DKP 2018 36
sebanyak 68 ton dengan persentase 68% diperoleh dari perhitungan
komulateif dari tahun sebelumnya (Tahun 2017 cadangan pangan daerah
sebanyak 63 ton atau 63%). Kondisi ini menunjukan tersedianya cadangan
pangan pemerintah daerah sampai dengan tahun 2018 sebanyak 68 ton
(68%) siap disalurkan untuk rumah tangga yang terkena bencana alam,
keadaan darurat atau daerah rentan pangan dalam memenuhi kebutuhan
konsumsi pangan selama 5 hari bagi 34.000 jiwa x 2 kg.
9. Kegiatan Rapat Kerja Dewan Ketahanan Pangan
Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan Rapat Kerja Deawan
Ketahanan Pangan dialokasikan sebesar Rp. 30.000.000.00,- dengan target
indikator kinerja jumlah rapat koordinasi sebanyak kali rakor teralisasi 1 kali
rakor atau capaian kinerja 100% (katagori sangan baik).
Hasil yang dicapai dengan telah terealisasinya target indikator rapat
koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Tiingkat Kabupaten adalah
terwujudnya sinergitas kegiatan yang mendukung ketahanan pangan di
daerah baik program dan kegiatn antar provinsi dengan kabupaten maupun
antar SKPD lingkup Kabupaten Indramayu.
10. Kegiatan Pengembangan Wawasan Keamanan Pangan
Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan Pengembangan Wawasan
Keamanan Pangan dialokasikan sebesar Rp. 30.000.000.00,- dengan target
indikator kinerja jumlah peserta sosiailisasi keamanan pangan yang memahami
dan mampu menjawab 80% dengan pada Tahun 2018 ditarget 50 orang
terealisasi 50 peserta/orang atau capaian kinerja 100% (katagori sangan baik)
Hasil yang di capai bahwa sebanyak 50 orang peserta sosialisasi
pengembangan wawasan keamanan pangan dapat memahami materi yang
disampaikan serta mampu menjawab quesioner yang diberikan oleh nara
sumber. Kondisi ini menunjukan bertamabahnya pengetahuan perserta
sebanyak 50 orang paserta akan pentingnya menjaga mutu pangan hasil
pertanian (jenis pangan yang diproduksi)
LAKIP DKP 2018 37
11. Kegiatan Monitoring Lumbung Pangan Masyarakat
Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan Monitoring Lumbung Pangan
Masyarakat dialokasikan sebesar Rp. 30.000.000.00,- dengan indikator kinerja
jumlah kelembagaan pangan masyarakat yang memiliki stock gabah lebih dari 3
ton, pada Tahun 2018 ditarget 3 poktan terrealisasi 3 poktan atau capaian kinerja
100%. (katagori sangat baik). Hasil yang di capai tersedianya cadangan pangan
yang kelola oleh masyarakat hal ini menunjukan berperannya kelembagaan
pangan masyrakat selain sebagai fungsi social dalam penyediaan cadangan
pangan masyarakat, juga berperan sebagai fungsi ekonomi bagi kesejahteraan
anggota dan masyarakat di sekitar desa. Dengan demikian kegiatan yang
dilaksanakan secara umum telah sesuai dan menunjukkan akuntabilitas kinerja
yang baik
12. Kegiatan Promosi/Desimenasi Ketahanan Pangan
Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan Promosi/Diseminasi
Ketahanan dialokasikan anggaran sebesar Rp. 75.000.000.00,- dengan indikator
kinerja jumlah pameran yang diikuti pada Tahun 2018 ditarget 2 kali pameran
terrealisasi 2 kali pameran atau capaian kinerja 100%. (katagori sangat baik).
Hasil yang di capai tersampaikannya informasi produk-produk unggulan
Kabupaten Indramayu ( produk pangan dan aneka olahan yang beragam,
bergizi, seimbang dan aman yang berbasis sumberdaya local) baik ditingkat
Kabupaten Indramayu maupun ditingkat Provinsi Jawa Barat.
13. Kegiatan Lomba Cipta Menu Berbasis Panan Lokal
Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan Lomba Cipta Menu Pangan
Berbasis Sumberdaya Lokal dialokasikan sebesar Rp. 66.375.000.00,- dengan
indikator kinerja jumlah peserta lomba cipta menu , pada Tahun 2018 ditarget 31
peserta terrealisasi 31 peserta atau capaian kinerja 100%. (katagori sangat baik).
Hasil yang di capai adanya aneka ragam pangan olahan yang bergizi, beragam,
seimbang dan aman berbasis sumberdaya lokal hal ini selain untuk memenuhi
kebutuhan keluaraga juga berperan sebagai fungsi ekonomi bagi kesejahteraan
anggota dan masyarakat di sekitar desa. Dengan demikian kegiatan yang
dilaksanakan secara umum telah sesuai dan menunjukkan akuntabilitas kinerja
yang baik
LAKIP DKP 2018 38
14. Kegiatan Analisis Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan Analisis Sistim Kewaspadaan
Pangan dan Gizi dialokasikan anggaran sebesar Rp. 52.500.000.00,- dengan
indikator kinerja terdeteksinya daerah rentan pangan tingkat kecamatan pada
Tahun 2018 target 31 daerah/kecamatan terealisasi 31 daerah/kecamatan atau
capaian kinerja 100% (katagori sangan baik). Dengan tersedianya data
ketersediaan pangan, data akses pangan dan data pemanfaatan pangan ini
merupakan bahan analisis sistim kewaspadaan pangan dan gizi di 31 wilayah
kecamatan, dengan hasil terdeteksinya daerah retan/rawan pangan berdasarkan
dari 3 (tiga) aspek yaitu Ketersedian Pangan, Akses Pangan dan Pemanfaatan
Pangan, secara rinci dapat disajikan pada tabel berikut :
LAKIP DKP 2018 39
Tabel..
Data Wilayah Rentan/Rawan Pangan (Berdasarkan Aspek Ketersediaan, Akses dan Pemenfaatan)
No
KECAMATAN
Aspek Ketersediaan Pangan
Aspek Askses Pangan
Pemanfaatan Pangan
Skor Komposit
Ket
Skor Komposit
Ket
Skor Komposit
Ket
1 Haurgeulis 2 aman 1 aman 4 aman
2 Gantar 3 waspada 1 aman 5 waspada
3 Kroya 2 aman 1 aman 6 waspada
4 Gabuswetan 3 waspada 1 aman 6 waspada
5 Cikedung 3 waspada 1 aman 6 waspada
6 Terisi 3 waspada 1 aman 4 aman
7 Lelea 2 aman 1 aman 5 waspada
8 Bangodua 2 aman 1 aman 3 aman
9 Tukdana 2 aman 1 aman 5 waspada
10 Widasari 2 aman 1 aman 4 aman
11 Kertasmaya 2 aman 1 aman 5 waspada
12 Sukagumiwang 2 aman 1 aman 4 aman
13 Krangkeng 2 aman 1 aman 5 waspada
14 Karangampel 2 aman 1 aman 6 waspada
15 Kedokanbunder 2 aman 1 aman 5 waspada
16 Juntinyuat 2 aman 1 aman 5 waspada
17 Sliyeg 2 aman 1 aman 5 waspada
18 Jatibarang 2 aman 1 aman 5 waspada
19 Balongan 2 aman 1 aman 5 waspada
20 Indramayu 2 aman 1 aman 4 aman
21 Sindang 2 aman 1 aman 4 aman
22 Cantigi 2 aman 1 aman 3 Aman
23 Pasekan 2 aman 1 aman 4 aman
24 Lohbener 2 aman 1 aman 6 waspada
25 Arahan 2 aman 1 aman 5 waspada
26 Losarang 2 aman 1 aman 4 aman
27 Kandanghaur 2 aman 1 aman 3 Aman
28 Bongas 2 aman 1 aman 3 aman
29 Anjatan 2 aman 1 aman 5 waspada
30 Sukra 2 aman 1 aman 5 waspada
31 Patrol 2 aman 1 aman 6 waspada
LAKIP DKP 2018 40
15. Kegiatan Pendampingan Usaha Pangan Masyarakat
Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan Pendampingan Usaha
Pangan Masyarakat dialokasikan sebesar Rp. 110.000.000.00,- dengan
indikator kinerja jumlah poktan yang dapat mensuplay ke Toko Tani Indonesia
(TTI) lebih dari 5 ton beras, pada Tahun 2018 ditarget 5 poktan terrealisasi 5
poktan atau capaian kinerja 100%. (katagori sangat baik). Hasil yang di capai
tersedianya cadangan pangan yang kelola oleh masyarakat sebagai salah satu
upaya dalam menjaga stabilitas harga, hal lain menunjukan berperannya
kelembagaan pangan masyrakat selain sebagai fungsi social dalam penyediaan
cadangan pangan masyarakat, juga berperan sebagai fungsi ekonomi bagi
kesejahteraan anggota dan masyarakat di sekitar desa. Dengan demikian
kegiatan yang dilaksanakan secara umum telah sesuai dan menunjukkan
akuntabilitas kinerja yang baik
16. Kegiatan Sosiialisasi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA)
Berbasis Sumberdaya Lokal
Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Pangan Beragam,
Bergizi, Seimbang dan Aman Berbasis Sumberdaya Lokal dialokasikan anggaran
sebesar Rp. 30.000.000.00,-. Hasil yang dicapai dengan indikator kinerja jumlah
perserta sosialisasi B2SA yang memahami dan mampu menjawab 80% dengan
benar, pada Tahun 2018 ditarget 50 peserta, terealisasi 50 peserta atau capaian
kinerja 100% (katagori sangan baik). Keberhasilan ini ditunjang dengan
pengembangan metode sosialisasi, advokasi dan promosi diversifikasi konsumsi
pangan dan gizi kepada kelompok masyarakat sejak usia dini mulai dari usia anak
sekolah Taman Kanak – kanak (TK) sampai deangan ibu – ibu rumah tangga,
karena ibu – ibu adalah penyedia konsumsi bagi keluarganya. Tidak kalah
pentingnya juga pada masyarakat dengan agroklimat yang tergolong wilayah
lainnya (pedesaan) dimana pemahaman informasi tentang pentingnya kualitas
pangan belum dapat diadopsi secara merata;
LAKIP DKP 2018 41
B. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Program dan kegiatan yang direalisasikan oleh Dinas Ketahanan Pangan
dalam rangka pencapaian sasaran strtegis meningkatnya ketahanan di daerah dengan
indikator kinerja skor pola pangan harapan (PPH) pada tahun 2018 dengan alokasi
anggaran pembangunan sebesar Rp. 1.085.875.000,- dan terealisasi sebesar Rp.
937.149.100,- atau 86,30%. Adapun rincian penggunaan anggaran pembangunan
sebagai berikut :
No
PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN
PAGU REALISASI
%
SISA
1 Pembinaan Keberhasilan Ketahanan Pangan
45.000.000 33.413.000 74,25 5.286.000
2 Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan
168.250.000 162.964.000 96,86 5.286.000
3 Analisis Neraca Bahan Makanan (NBM)
37.500.000 33.085.000 88,23 4.415.000
4 Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi Suplay Pangan
75.000.000 69.995.000 93,33 5.505.000
5 Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat dan Harga Pangan Pokok
127.000.000 114.964.000 70,85 37.165.000
6 Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
67.500.000 56.466.000 83,65 11.034.000
7 Penanangan Daerah Rawan Pangan
75.000.000 68.467.000 91,26 6.533.000
8 Pengembangan Cadangan Pangan Daerah
66.000.000 49.929.375 99.94 42.500.000
9 Rapat Kerja Dewan Ketahanan Pangan
30.000.000 20.109.000 82,84 12.873.500
10 Pengembangan Wawasan Keamanan Pangan
30.000.000
23.506.000 78,85 6.494.000
11 Monitoring Lumbung Pangan Masyarakat
30.250.000 25.195.000 83,29 5.055.000
12 Promosi/Diseminasi Keamanan Pangan
75.000.000 62.126.500 82,84 12.873.500
13 Analisi Sistim Kewaspaaan Pangan dan Gizi
52.500.000 48.783.000 92,92 3.717.000
14 Pendampingan Usaha Pangan Masyarakat
110.000.000 109.782.000 99,80 218.000
15 Cipta Menu Berbasis Sumberdaya Lokal
66.375.000 52.575.900 79,21 13.799.100
16
Sosialisasi Pangan Bergizi, Beragaman, Seimbang dan Aman (B2SA) Berbasis Sumberdaya Lokal
30.000.000 14.389.200 47,66 15.610.000
Jumlah 1.085.875.000 937.149.100 80,30 176.746.022
LAKIP DKP 2018 42
C. Realisasi Anggaran
Tabel dibawah ini merupakan Alokasi per program pembangunan bidang
ketahanan pangan dari total anggaran Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu
(rutin dan pembangunan) untuk mengetahui persentase anggaran pada masing-masing
sasaran strategis dibandingkan dengan keseluruhan (total) anggaran (Belanja Langsung
ex Rutin + Pembangunan) pada Perangkat Daerah..
No
PROGRAM PAGU REALISASI
%
SISA
1 Pelayanan Administrasi Perkantoran
336.125.000 320.999.678 95,50 15.125.322
2 Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
288.860.000 285.155.300 98,72 3.704.400
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
28.650.000 28.650.000 100 -
4
Peningkatan Pngembangan Sistim an Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
42.490.000 33,299.900 78,37 9.190.100
5
Peningkatan Ketahanan Pangan 1.085.875.000 937.148.100 86,30 148.725.900
LAKIP DKP 2018 43
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DinasKetahanan Pangan Kabupaten Indramayu pada Tahun 2018 telah
melaksanakan program yang telah ditetapkan. Program yang diimplementasikan
melalui kegiatan yang prioritas sesuai Visi Misi yang telah diamanatkan dan secara
umum telah melaksanakan tugas dan kewenangannya sesuai dengan kemampuan
dana dan SDM yang tersedia.
Sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Kinerja serta keuangan yang
telah dilaksanakan disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indrmayu Tahun 2018 dengan tujuan
untuk menyampaikan sejauh mana kualitas dan capaian kinerja sebagai evaluasi
kedalam sebagai Instansi Pemerintah.
Pada Tahun kedua pelaksanaan Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Indramayu Tahun 2016-2021 telah cukup banyak hasil yang dicapai namun sejalan
dengan hal tersebut cukup banyak pula permasalahan yang masih perlu terus
mendapatkan perhatian dan penyelesaian dalam rangka kearah yang lebih baik dan
bertanggungjawab melalui kinerja yang berkualitas.
Sebagaimana dijabarkan dalam Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Indramayu Tahun 2017-2021 terdapat 4 sasaran strategis strategis yang
kemudian pada awal pelaksanaan Renstra Tahun 2017 dituangkan dalam 4 Program
dan 28 kegiatan.
Capaian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu realisasi
keuangan sebesar 90,08%, dan capaian kinerja sasaran kegiatan kumulatif sebesar
120 %. Apabila dilihat dari persentase capaian kinerja kumulatif maka kinerja Dinas
ketahanan Pangan Kabupaten Indrmayu dikategorikan dengan baik dan berkualitas.
Secara umum, pelaksanaan program/kegiatan Tahun 2018 berdasarkan tugas
pokok dan fungsi Dinas Ketahanan pangan telah dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan yang terukur, namun demikian masih terdapat beberapa kendala dalam
pelaksanaan kegiatan terkait dengan proses pengelolaan dan penyelesaian
administrasi pencairan anggaran.
Disamping beberapa permasalahan yang muncul dalam evaluasi penerapan SAKIP
juga masih kurangnya ketertiban dari masing-masing Bidang teknis dalam melengkapi
dan menyusun dokumen-dokumen kinerja, sehingga pada waktunya dalam membuat
LAKIP terdapat kesulitan dalam penyusunannya.
LAKIP DKP 2018 44
Sebagai tindaklanjut dan upaya pemecahan masalah yang ada, dilakukan
penataan dan peningkatan kapasitas staf pelaksana untuk mmendukung kinerja,
terutama peningkatan pemahaman aparatur dilingkungan Dinas Ketahanan Pangan
kabupaten Indramayu secara berkelanjutan agar dapat menerapkan manajemen
kinerja dan keuangan, sehingga dapat diwujudkan Pemerintahan yang bersih, baik,
bertanggungjawab dan disertai Sumber Daya Manusia yang berkapabilitas tinggi.
B. SARAN - SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas diperlukan langkah-langkah pemecahan
permasalahan-permasalahan dalam rangka peningkatan kualitas penerapan SAKIP di
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten indramayu dengan dirumuskan beberapa saran-
saran sebagai berikut :
1. Dibutuhkan komitmen dari seluruh jajaran baik dari unsur staf sampai dengan tingkat
yang lebih atasnya akan pentingnya penerapan SAKIP yang tertib dan berkualitas
agar pencapaian tujuan dan sasaran strategis dapat dilakukan dengan efektif dan
efisien dan berhasilguna.
2. Dilakukan upaya-upaya nyata untuk peningkatan pemahaman tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), serta kemampuan praktis dalam
menyusun dokumen-dokumen kinerja seperti memberikan pelatihan dan bimbingan
SAKIP secara komprehensif.
3. Kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di Instansi Pemerintah perlu
disinkronisasikan dan diharmonisasi agar terciptanya kejelasan arah dalam
penerapan SAKIP yang baik dan benar dijajaran Instansi Pemerintah.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Akuntabiltas Pemerintahan dari Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu pada Tahun Anggaran 2018 mudah-
mudahan dapat bermanfaat dan dapat memberikan konstribusi dan dapat
memberikan timbal balik yang efektif bagi upaya perbaikan kinerja dimasa sekarang
dan yang akan datang.
.