49
i LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS PENELITIAN Tahun 1 dari rencana 1 tahun Diusulkan oleh: Asri Widowati, M.Pd /NIP 19830816 200604 2 002 Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd /NIP 19860225 201212 2 001 Laila Katriani, M.Si /NIP 19850415 201212 2 001 Dibiayai oleh Dana DIPA UNY Tahun Anggaran 2014 sesuai Surat Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Berbasis Penelitian Nomor:51 a/PM-RT/UN34.21/2014, Tanggal 28 Mei 2014 Universitas Negeri Yogyakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOVEMBER 2014 Judul: Optimalisasi Implementasi Kurikulum 2013 dengan Workshop Pengembangan LKS IPA Berpendekatan Guided-Inquiry untuk Mengembangkan Thinking Skill dan Sikap Ilmiah Siswa

LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

i

LAPORAN AKHIR

PROGRAM PPM BERBASIS PENELITIAN

Tahun 1 dari rencana 1 tahun

Diusulkan oleh:

Asri Widowati, M.Pd /NIP 19830816 200604 2 002

Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd /NIP 19860225 201212 2 001

Laila Katriani, M.Si /NIP 19850415 201212 2 001

Dibiayai oleh Dana DIPA UNY Tahun Anggaran 2014

sesuai Surat Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan

Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)

Berbasis Penelitian Nomor:51 a/PM-RT/UN34.21/2014, Tanggal 28 Mei 2014

Universitas Negeri Yogyakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

NOVEMBER 2014

Judul:

Optimalisasi Implementasi Kurikulum 2013

dengan Workshop Pengembangan LKS IPA Berpendekatan Guided-Inquiry

untuk Mengembangkan Thinking Skill dan Sikap Ilmiah Siswa

Page 2: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Optimalisasi Implementasi Kurikulum 2013 dengan Workshop

Pengembangan LKS IPA Berpendekatan Guided-Inquiry untuk

Mengembangkan Thinking Skill dan Sikap Ilmiah Siswa

Pelaksana :

Nama Lengkap : Asri Widowati, M.Pd

NIDN : 0016088301

Jabatan Fungsional : Lektor

Program Studi : Pendidikan IPA

Nomor HP : 081804758907

Alamat surel (email) : [email protected]

Anggota (1) :

Nama Lengkap : Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

NIDN :

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

Anggota (2) :

Nama Lengkap : Laila Katriani, M.Si

NIDN :

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

Institusi Mitra : SMP dan MTs Kabupaten Magelang

Alamat : Kabupaten Magelang

Penanggung Jawab : Evi Hikmah dan Taufik P.

Tahun Pelaksanaan : 2014

Tahun Pelaksanaan : Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun

Biaya Tahun Berjalan : Rp 15.000.000;

Biaya Keseluruhan : Rp 15.000.000;

Mengetahui,

Dekan FMIPA UNY

Dr. Hartono

NIP19620329 198702 1 002

Yogyakarta, 11 November 2014

Ketua Tim Peneliti,

Asri Widowati, M.Pd.

NIP 19830816 200604 2 002

Menyetujui,

Ketua LPPM UNY

Prof.Dr.Anik Ghufron

NIP19621111 198803 1 01

Page 3: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

iii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat allah subhanahu wata’ala, karena atas

rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kegiatan PPM yang berjudul “Optimalisasi Implementasi

Kurikulum 2013 dengan Workshop Pengembangan LKS IPA Berpendekatan Guided-

Inquiry untuk Mengembangkan Thinking Skill dan Sikap Ilmiah Siswa ” dapat diselesaikan

dengan baik.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Negeri Yogyakarta dan Ketua

Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberi kesempatan kepada tim

pengabdi untuk melaksanakan kegiatan ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ketua

MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten Magelang yang telah bekerjasama

dengan tim pengabdi, dan anggota MGMP IPA SMP & MTs Kabupaten Magelang yang telah

berpartisipasi aktif dalam kegiatan PPM ini.

Semoga hasil PPM ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa masih

terdapat kekurangan dalam PPM ini. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun

demi keberlanjutan kegiatan ini.

Yogyakarta, November 2014

Tim Pengabdi

Page 4: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

PRAKATA iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vii

RINGKASAN viii

BAB I. PENDAHULUAN 1

BAB II.KAJIAN PUSTAKA 5

BAB III.TUJUAN DAN MANFAAT 11

BAB IV. METODE KEGIATAN PPM 12

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 16

BAB VI. PENUTUP 24

DAFTAR PUSTAKA 25

LAMPIRAN 21

Page 5: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Six Principles of Guided Inquiry 8

Tabel 2. Kualifikasi, Skill dan Tugas tiap Personel Tim Pelaksana 13

Tabel 3. Metode Kegiatan PPM 13

Tabel 4. Tujuan, Indikator dan Luaran Kegiatan PPM 15

Tabel 5. Hasil Penilaian Produk Analisis Kebutuhan Bahan Ajar

dalam Kurikulum 2013 (N=18)

16

Tabel 6. Penilaian Kualitas LKS (N=34) 18

Tabel 7. Umpan Balik Fasilitator dan Tindak Lanjutnya 20

Tabel 8.Hasil Evaluasi Kegiatan PPM “Pengembangan LKS

Berbasis Guided Inquiry”

23

Page 6: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemecahan Masalah 12

Page 7: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Kegiatan

Lampiran 2. Biodata Tim Pelaksana

Lampiran 3. Contoh Produk-produk Kegiatan

Lampiran 4. Foto-foto Kegiatan

Page 8: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

viii

RINGKASAN

Optimalisasi Implementasi Kurikulum 2013

dengan Workshop Pengembangan LKS IPA Berpendekatan Guided-Inquiry

untuk Mengembangkan Thinking Skill dan Sikap Ilmiah Siswa

Oleh: Asri Widowati, Putri Anjarsari, Laila Katriani

Tujuan kegiatan ini adalah untuk: (1) menyebarluaskan hasil penelitian dari tim pengabdi

tentang pengembangan LKS IPA terpadu berpendekatan guided inquiry untuk mengembangkan

thinking skill dan sikap ilmiah dalam rangka mendukung implementasi kurikulum 2013; (2)

meningkatkan keterampilan guru dalam menuntun siswa untuk membentuk konsep (concept

formation) IPA Terpadu; (3) meningkatkan keterampilan guru dalam menerapkan pendekatan

inquiry dalam LKS; (4) meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan LKS.

Khalayak sasaran kegiatan ini adalah 34 guru anggota MGMP IPA SMP/MTs Kabupaten

Magelang. Kegiatan ini dilakukan dengan tiga tahap, meliputi tahap pelatihan teori, tahap

pelatihan praktik, dan tahap evaluasi. Metode yang digunakan yakni: pemodelan (simulasi),

ceramah, diskusi, dan workshop.

Hasil kegiatan menunjukkan bahwa secara umum kegiatan PPM ini sudah berhasil dalam

mencapai semua target kegiatan. Sebagian besar peserta sudah terampil dalam menuntun siswa

untuk membentuk konsep (concept formation) IPA. Sebagian besar peserta juga sudah mampu

menerapkan pendekatan guided inquiry dalam LKS. Selain itu, produk LKS final juga

menunjukkan sebagian besar peserta sudah kreatif dalam mengembangkan LKS dengan

mengembangkan LKS sendiri (tidak copy paste) dan memuat pengembangan keterampilan

berpikir tingkat tinggi dalam produk LKS final.

Kata kunci: IPA, LKS, guided inquiry, keterampilan berpikir, sikap ilmiah

Page 9: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Kurikulum 2013 merupakan antisipasi adanya pergeseran paradigma belajar abad 21,

bertujuan untuk menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif

melalui penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan

(tahu apa) yang terintegrasi. Kerangka kompetensi abad 21 yang menjadi dasar dalam

pengembangan kurikulum 2013 menunjukkan bahwa pembelajaran IPA yang membekali

pengetahuan saja tidak cukup, sehingga harus dilengkapi dengan kemampuan berpikir kritis

dan kreatif, berkarakter, serta didukung dengan kemampuan memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi. Kemampuan-kemampuan tersebut dapat dikembangkan melalui

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki arti penting dalam

membangun bangsa. Maju mundurnya suatu bangsa dalam pergaulan internasional

ditentukan oleh beberapa paramater, tiga diantaranya adalah science literacy, mathematic

literacy, serta language literacy. Program-program seperti Programme for International

Student Assessment (PISA), Trends in Mathematics and science Study (TIMS) dirancang

untuk menilai literasi sains dan kemampuan berpikir siswa. Sampai saat ini, anak-anak di

Indonesia selalu berada pada rangking rendah dalam perolehan sains di dunia. Berdasarkan

hasil PISA, hampir 25% dari siswa di Indonesia belum mampu menggunakan keterampilan

sains, sedangkan berdasarkan hasil TIMS, kemampuan berpikir siswa Indonesia belum

mencapai level tertinggi (kemampuan reasoning with incomplete information), hanya 3%

yang memiliki kemampuan reasoning, 10% kemampuan appliying, 23% kemampuan low

(knowing), dan sisanya memiliki kemampuan very low.

Kebutuhan akan pembelajaran yang berorientasi life skills, khususnya thinking skill

sangat nyata. Hal tersebut karena pada kenyataannya, pendidikan seringkali masih

menciptakan penganggur terpelajar. Data Badan Pusat Statistik, menunjukan hingga

Februari 2007, jumlah sarjana yang menganggur sebanyak 409.890 orang. Belum lagi

lulusan diploma III yang belum mendapatkan pekerjaan sebanyak 179.231 orang serta

diploma I dan diploma II yang menganggur berjumlah 151.085 orang. Total penganggur

Page 10: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

2

keluaran institusi pendidikan tinggi berjumlah 740.206 orang (Kompas - Rabu, 6

Februari 2008 dalam Erwin 2008).

Darmaningtyas melakukan studi kasus pada iklan lowongan kerja di harian Kompas

Minggu, 6 Januari 2008. Ada 405 lowongan pekerjaan, 4,19% mensyaratkan indeks prestasi

minimum, yang lainnya menekankan pada kemampuan kerja individu dan tim, kemampuan

berbahasa asing, terutama Inggris, kemampuan mengoperasikan program komputer,

kemampuan berkomunikasi, dan pengalaman kerja. Persyaratan tersebut justru tidak

diperoleh secara formal di bangku sekolah, sebaliknya didapat dari inisiatif dan kreativitas

individu. Individu kreatif cenderung memiliki tingkat keberhasilan tinggi.

Karakter Bangsa Indonesia semakin lama semakin terpuruk. Hal ini ditunjukan

dengan berbagai permasalahan moral yang ada mulai dari level pemerintahan pusat hingga

ke pemerintahan desa. Selain itu, permasalahan juga sangat luas dari permasalahan non

formal hingga bidang akademik. Mencontek, kekerasan, tawuran antar pelajar, hingga

narkoba, prostitusi dan plagiasi karya ilmiah merupakan contoh permasalahan yang ada

dibidang pendidikan. Berita-berita di media massa menginformasikan banyak terjadi

tawuran antar pelajar dan perjokian dalam seleksi masuk ke perguruan tinggi dan ujian

nasional terjadi dalam dunia pendidikan. Sementara itu, Kompas (2012) menyatakan bahwa

plagiasi terjadi pada karya ilmiah mahasiswa maupun dosen. Hal ini menunjukkan

rendahnya karakter bangsa Indonesia. Rendahnya karakter bangsa itu merupakan

tanggungjawab bersama, termasuk dalam dunia pendidikan. Untuk itu, perlu dikembangkan

pendidikan yang dapat meningkatkan karakter bangsa Indonesia.

Oleh karena persoalan dan latar belakang tersebut maka penting untuk

mempersiapkan guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 yakni salah satunya

dengan mengembangkan kreativitas guru dalam mengembangkan LKS IPA SMP dengan

pendekatan guided inquiry sebagai upaya pengembangan thinking skills dan sikap ilmiah

dalam mendukung implementasi kurikulum 2013. Sebagaimana hasil penelitian Asri

Widowati dan Putri Anjarsari (2013) yang menunjukkan bahwa LKS IPA terpadu yang

dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran kurikulum 2013 dan berpotensi untuk

mengembangkan keterampilan berpikir serta scientific attitude siswa SMP.

Guided inquiry merupakan salah satu tipe inquiry yang sebaiknya dikembangkan

terhadap siswa yang belum terbiasa berinkuiri. Sebagian besar pembelajaran IPA yang

Page 11: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

3

berlangsung di sekolah ternyata masih kurang membelajarkan siswa dengan inkuiri. Hal

tersebut sebagaimana hasil wawancara dengan guru IPA Kabupaten Magelang yang

mengakui bahwa pembelajaran IPA yang berlangsung berorientasi terhadap produk IPA

yang berupa konsep-konsep ataupun bersifat membuktikan suatu teori (verifikatif) dan

masih kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan penyelidikan guna

menemukan konsep. Pembelajaran yang demikian menyebabkan kemampuan berpikir siswa

direduksi dan sekedar dipahami sebagai kemampuan untuk mengingat (Ratno Harsanto,

2005). Selain itu, hal tersebut juga berakibat siswa terhambat dan tidak berdaya menghadapi

masalah-masalah yang menuntut pemikiran dan pemecahan masalah secara kreatif (Iwan

Sugiarto, 2004: 14). Tentunya hal tersebut dapat menyebabkan pembelajaran, khususnya

pembelajaran IPA tidak bermakna dan terkesan ‘kering’.

Guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang

berorientasi pada siswa aktif belajar. Salah satu cara untuk membelajarkan siswa secara aktif

yaitu melalui pendekatan inkuiri, namun apabila siswa belum terbiasa melakukan

pembelajaran menggunakan inkuiri, maka dapat digunakan pendekatan guided inquiry yaitu

suatu pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri yang lebih terbimbing. Pembelajaran

inkuiri berusaha membantu siswa belajar dan memperoleh pengetahuan serta membangun

konsep-konsep mereka sendiri. Melalui pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri

siswa belajar cara mengorganisasikan dan mengadakan penelitian secara mandiri sehingga

konsep yang didapatkan mudah diingat. Oleh karena itu, penting untuk membelajarkan IPA

menggunakan pendekatan inkuiri.

Pemerintah pada tahun ini sedang mempersiapkan buku sebagai bahan ajar dan

sumber belajar yang sesuai dengan kurikulum 2013. Namun, ketersediaan buku saja dalam

kegiatan pembelajaran belum cukup untuk menunjang keberhasilan pembelajaran. Dalam

kegiatan eksplorasi yang berupa penyelidikan, diperlukan adanya Lembar Kegiatan Siswa

(LKS). LKS yang saat ini beredar di lapangan belum sesuai dengan kurikulum 2013 yang

akan diterapkan. Selain karena materi yang disajikan masih dalam satu disiplin ilmu saja,

kegiatan dalam LKS juga masih belum menekankan kegiatan inkuiri ilmiah. Untuk itu,

dirasa sangat perlu diadakan workshop untuk mengembangkan LKS IPA terpadu (worksheet

of integrated science) menggunakan pendekatan guided inquiry guna mengembangkan

Page 12: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

4

keterampilan berpikir (kritis, kreatif dan pemecahan masalah) serta sikap ilmiah (scientific

attitude) untuk mendukung implementasi kurikulum 2013.

Berdasarkan hasil diskusi dengan rekan guru IPA SMP Magelang diperoleh

informasi bahwa (1) guru masih belum siap melaksanakan kurikulum 2013; (2)

pembelajaran IPA yang dilaksanakan di sekolah-sekolah belum terpadu; (3) 80% guru

belum mampu mengembangkan LKS yang dapat membelajarkan siswa secara aktif untuk

berinkuiri; (4) 85% LKS IPA SMP masih berupa latihan soal dan bukan penuntun kegiatan;

(5) 80% LKS yang beredar di SMP masih terdapat lompatan-lompatan rantai kognitif dalam

pembentukan konsep (concept formation); (6) LKS yang tersedia di pasaran yang tidak

cocok dengan kondisi/potensi sekolah maupun karakteristik siswa. Hal tersebut masih

diperparah dengan kenyataan buku-buku dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) saat ini sangat

kaku dan menjenuhkan bagi siswa sehingga siswa kurang tertarik terhadap IPA (Asa, 2011).

Tentunya gambaran tersebut menunjukkan secara real adanya masalah ketersediaan LKS

IPA terpadu yang berpendekatan guided inquiry agar siswa dapat aktif, baik hands on

maupun minds on. Guru harus dibekali kemampuan mengembangkan dan

mengimplementasikan LKS IPA SMP yang berpendekatan guided inquiry agar dapat

mendukung implementasi kurikulum 2013 yang menerapkan pendekatan scientific,

termasuk membelajarkan IPA dengan berinkuiri. Mengingat masalah tersebut penting untuk

segera diatasi maka perlu dilaksanakan workshop pengembangan LKS IPA SMP

berpendekatan guided inquiry sebagai upaya pengembangan thinking skill dan sikap ilmiah

siswa untuk mendukung implementasi kurikulum 2013.

Page 13: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Pembelajaran IPA

Pembelajaran merupakan kegiatan pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan

sikap pada diri seseorang ketika berinteraksi dengan informasi dan lingkungan. Rezba

(2006 :4) menyatakan bahwa tujuan pembelajaran IPA dalam era baru menekankan pada

“science as a ways of thinking and investigating, as well as a body knowledge”. Sejalan

dengan pemikiran tersebut, pembelajaran sains (IPA) merupakan sesuatu yang harus

“dilakukan” oleh siswa bukan sesuatu yang dilakukan terhadap siswa sebagaimana yang

dikemukakan National Science Educational Standart (1996: 20) bahwa ”Learning science

is an active process. Learning science is something student to do, not something that is

done to them”. Dengan demikian, dalam pembelajaran sains siswa dituntut untuk belajar

aktif yang terimplikasikan dalam kegiatan secara fisik ataupun mental, tidak hanya

mencakup aktivitas hands-on tetapi juga minds-on.

Pembelajaran sains semestinya memberikan kesempatan siswa untuk berpartisipasi

aktif. Guru hendaknya dapat mengembangkan proses pembelajaran aktif sehingga

partisipasi siswa dalam pembelajaran dapat meningkat. Hal tersebut dikarenakan kegiatan

aktif siswa merupakan titik awal dari suatu proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan

kegiatan pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap pada diri seseorang ketika

berinteraksi dengan informasi dan lingkungan. Dengan adanya partisipasi yang optimal

maka pengalaman belajar yang diperoleh akan semakin mantap dan pencapaian tujuan

belajar lebih efektif dan efisien.

Pembelajaran yang berpusat pada guru sudah saatnya beralih menjadi berpusat

pada siswa. Pembelajaran berpusat pada siswa memandang siswa sebagai komponen

terpenting dalam sistem dan proses pengajaran sehingga siswa dapat mengembangkan dan

menentukan cara-cara belajarnya. Proses keterlibatan siswa dalam pembelajaran akan

memungkinkan terjadinya asimilasi dan akomodasi kognitif dalam pencapaian

pengetahuan, perbuatan, serta pengalaman langsung terhadap balikannya dalam

pembentukan keterampilan dan penghayatan serta internalisasi nilai-nilai dalam

pembentukan nilai dan sikap. Hal tersebut mengakibatkan hasil belajar yang lebih

Page 14: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

6

bermakna. Pembelajaran yang lebih bermakna tersebut dapat dilakukan melalui

pembelajaran dengan pendekatan inkuiri.

Pembelajaran IPA hendaknya dilaksanakan secara terpadu. Pengertian terpadu

dalam penelitian ini lebih merujuk pada makna yang dianjurkan Depdiknas (2011: 3)

yaitu pembelajaran IPA terpadu dilaksanakan sebagai upaya agar peserta didik dapat

memahami obyek secara utuh (holistik) dan dapat memecahkan permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari secara kontekstual. Materi diajarkan dengan memadukan beberapa

bidang kajian dalam IPA agar peserta didik dapat berpikir holistik.

Pembelajaran IPA terpadu untuk mengoptimalkan keterampilan dan sikap dalam

IPA lebih ditekankan dalam kurikulum 2013 yang sebentar lagi akan diterapkan.,

kompetensi inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan

dengan sikap keagamaan (kompetensi 1), sikap sosial (kompetensi 2), pengetahuan

(kompetensi 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi 4). Keempat kelompok itu

menjadi acuan dari Kompetensi Dasar (KD) dan harus dikembangkan dalam setiap

peristiwa pembelajaran secara integratif.

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang biasanya berupa

petunjuk atau langkah-langah untuk menyelesaikan tugas yang harus dikerjakan oleh

siswa. LKS termasuk dalam bahan ajar. Iif Khoiru Ahmadi,dkk. (2011: 208) menyatakan

bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Azhar Arsyad (2009:

87) menyatakan bahwa LKS termasuk media pembelajaran berbasis cetakan. Teks

berbasis cetakan menuntut perhatian saat perancangan yaitu: (1) konsistensi, (2) format, (3)

organisasi, (4) daya tarik, (5) ukuran huruf, serta (6) penggunaan spasi kosong.

Poppy Kamalia Devi, dkk. (2009: 36), menyebutkan hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam pembuatan LKS dari segi penyajian dan segi tampilan. Dari segi

penyajian terdiri dari: (1) judul LKS harus sesuai degan materinya, (2) materi sesuai

dengan perkembangan anak, (3) materi disajikan secara sistematis dan logis, (4) materi

disajikan secara sederhana dan jelas, seta (5) menunjang keterlibatan dan kemauan peserta

didik untuk ikut aktif. Selanjutnya, dari segi tampilan LKS harus memperhatikan, yaitu: (1)

Page 15: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

7

penyajian sederhana, jelas dan mudah dipahami, (2) gambar dan grafik sesuai dengan

konsepnya, (3) tata letak gambar, tabel dan pertanyaan harus tepat, (4) judul, keterangan,

instruksi, pertanyaan harus jelas, serta (5) mengembangkan minat dan mengajak peserta

didik untuk berpikir.

Langkah-langkah menyiapkan LKS menurut Depdiknas (2005:5) adalah sebagai

berikut: (1) analisis kurikulum; (2) menyusun kebutuhan LKS; (c) menentukan judul-

judul LKS; (4) penulisan LKS yang meliputi perumusan kompetensi dasar, menentukan

alat penilaian, penyusunan materi, dan menentukan struktur LKS.

3. Pendekatan Guided Inquiry

Pendekatan inkuiri merupakan pendekatan pembelajaran yang berusaha

meletakkan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah. Menurut Martin et al (2005:

184-185), inkuiri adalah penggunaan proses-proses sains, pengetahuan ilmiah, dan sikap-

sikap ilmiah untuk menganalisa suatu permasalahan dan berpikir kritis. Sedangkan

menurut Kuhlthau, C.C, Maniotes, L.K, & Caspari, A.K (2007:2), Inquiry is an approach

to learning whereby students find and use a variety sources of information and ideas to

increase their understanding of a problem, topic, or issue. Jadi, pendekatan inkuiri adalah

suatu pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk membentuk pemahaman konsep-

konsep sains, belajar bagaimana mempelajari sesuatu, menjadi seseorang pembelajar yang

mandiri untuk meningkatkan kemampuan berpikir secara ilmiah. Hasil dari pembelajaran

inkuiri, siswa dapat memahami cara menemukan sendiri konsep-konsep dan melakukan

eksperimennya sendiri atau menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh pada

lingkungannya.

Trowbridge dan Bybee (1986: 185-186) menyatakan bahwa apabila peserta didik

tidak memiliki cukup pengalaman dalam pembelajaran menggunakan inkuiri, maka

pembelajaran dilakukan secara tersusun terlebih dahulu. Setelah mereka memiliki

pengalaman dalam penyelidikan, penyusunan tersebut harus dikurangi. Guided Inquiry

merupakan istilah dengan kondisi pembelajaran pada awalnya dilakukan dengan sangat

tersusun. Prinsip-prinsip dalam guided inquiry menurut Kuhlthau, C.C, Maniotes, L.K, &

Caspari, A.K (2007:25) disajikan pada Tabel 1.

Page 16: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

8

Tabel 1. Six Principles of Guided Inquiry

The Six Principles of Guided Inquiry

Children learn by being actively engaged in and reflecting on an experience

Children learn by building on what they already know

Children develop higher-order thingking through guidance at critical points in the

learning process

Children have different ways and modes of learning

Children learn through social interaction with others

Children learn through social interaction and experience in accord with their

cognitive

Berdasarkan prinsip-prinsip dari pendekatan guided inquiry seperti pada Tabel 1,

dapat disimpulkan bahwa melalui guided inquiry siswa dapat mengembangkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi selama proses pembelajaran. Berpikir kritis, kreatif

dan pemecahan masalah termasuk dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi.

4. Keterampilan Berpikir

Keterampilan berpikir merupakan keterampilan dalam menggabungkan sikap-

sikap, pngetahuan-pengetahuan, dan keterampilan-keterampilan yang memungkinkan

seseorang untuk dapat membentuk lingkungannya agar lebih efektif. Keterampilan

berpikir dapat dibedakan menjadi berpikir kritis dan berpikir kreatif.

Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis situasi yang

kompleks dengan menggunakan objektifitas dan konsistensi sebagai standar. Berpikir

kritis berbeda dengan berpikir “unreflective”, yaitu mengambil keputusan, menerima

suatu pernyataan, membuat keputusan tanpa pertimbangan lebih matang. Berpikir kritis

membutuhkan intepretasi dan evaluasi dari suatu pengamatan, komunikasi dan sumber

informasi lainnya. Berpikir kritis juga membutuhkan kemampuan dalam membuat asumsi,

membuat suatu hubungan, dan dalam mengambil kesimpulan (Fisher, 13-14).

Berdasarkan beberapa definisi dan karakteristik berpikir kritis dapat diamati

bahwa terdapat kemiripan sifat pengembangan berpikir kritis dengan karakteristik inkuiri.

Peserta didik dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis melalui pembelajaran

menggunakan pendekatan inkuiri.

Berpikir kreatif akan mudah diwujudkan dalam lingkungan belajar yang secara

langsung memberikan peluang bagi siswa untuk berpikir terbuka dan fleksibel tanpa

adanya rasa takut atau malu. Sebagai contoh, situasi belajar yang dibentuk harus

Page 17: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

9

memfasilitasi terjadinya diskusi, mendorong seseorang untuk mengungkapkan ide atau

gagasan. Carin & Sund (1975: 307) mengemukakan untuk menimbulkan kreativitas dalam

pembelajaran perlu memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut: (1) mengembangkan

kepercayaan yang tinggi dan meminimalisir ketakutan; (2) mendorong terjadinya

komunikasi secara bebas; (3) mengadakan pembatasan tujuan dan penilaian secara

individu oleh siswa; (4) pengendalian tidak terlalu ketat

5. Sikap Ilmiah

Salah satu aspek yang dikembangkan dalam pembelajaran IPA di sekolah adalah

aspek sikap. Martin (2005: 12) mengemukakan bahwa “attitudes are mental

predispositions towards people, objects, subjects, events, and so on”, yang berarti bahwa

sikap merupakan kecenderungan mental terhadap orang, objek, subjek, kejadian, dan

sebagainya.

Sikap yang dikembangkan dalam IPA merupakan sikap ilmiah yang biasa disebut

dengan scientific attitude. Harlen (2000:73) menyatakan bahwa sikap ilmiah merupakan

komponen dalam kegiatan inkuiri. Sikap ilmiah menurut Carin dan Sund (1970: 2) adalah

“certain beliefs, values, opinions, for example, suspending judgement until enough data

has been collected relative to the problem. Constantly endeavoring to be objective.” Sikap

ilmiah berkaitan dengan kepercayaan tertentu, nilai-nilai, opini-opini, misalnya,

melakukan penilaian setelah semua data terkumpul, berusaha untuk bersikap objektif.

Pengelompokan/dimensi sikap ilmiah yang dikembangkan oleh Harlen (2000: 150)

meliputi : (1) sikap ingin tahu, (2) sikap respek terhadap fakta, (3) sikap fleksibel dalam

cara berpikir, (4) sikap berpikir kritis, dan (5) sikap peka terhadap lingkungan sekitar.

C. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Kualitas pembelajaran IPA ditentukan salah satunya oleh kualitas guru yang

membelajarkan IPA. Sebagaimana kita tahu, guru merupakan sebuah profesi. Hal ini berarti

bahwa ada keterampilan unik yang hanya dimiliki oleh seorang guru. Pengetahuan tentang

bagaimana membelajarkan IPA dengan menggunakan LKS yang menuntun siswa melakukan

penyelidikan (inquiry) merupakan hal yang harus guru pahami dan penting untuk diterapkan

dalam pembelajaran IPA untuk mendukung implementasi kurikulum 2013 yang

berorientasikan pendekatan ilmiah (scientific approach), yang mengedepankan pembelajaran

Page 18: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

10

siswa aktif (student centered) dan berorientasikan keterampilan berpikir tingkat tinggi

(Higher Order Thinking).

Dari kenyataan tersebut maka permasalahan yang kemudian diidentifikasi di

sebagian besar SMP/MTs Kabupaten Magelang antara lain:

a. Pembelajaran yang ada di lapangan masih kurang sesuai dengan arahan dari

kurikulum 2013 yang mengamanatkan pembelajaran IPA secara terpadu.

b. LKS yang dipergunakan oleh guru masih tipe cook book (resep) sehingga siswa hanya

melakukan apa yang ada di LKS, dan ada juga yang hanya sekedar menyampaikan

tugas apa yang dikerjakan secara lisan.

c. Guru masih mengalami kebingungan dalaam mengimplementasikan pendekatan

ilmiah dalam pembelajaran IPA.

d. Sebagian besar Lembar Kegiatan Siswa (LKS) masih berupa latihan soal, bukan

penuntun penemuan konsep melalui kegiatan penyelidikan atau inkuiri.

e. Sebagian besar guru IPA SMP/MTs Kabupaten Magelang belum terampil dalam

mengembangkan LKS sebagai pendukung pembelajaran dengan penuntun

pembentukan konsep dengan berproses ilmiah.

f. Kreativitas sebagian besar guru IPA SMP/MTs Kabupaten Magelang masih belum

dikembangkan dalam hal pengembangan ataupun pembuatan LKS penggunaannya

dalam pembelajaran IPA.

g. Sebagian besar guru merasa kesulitan dalam mengembangkan LKS IPA Terpadu.

Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang dapat dirumuskan adalah bagaimana

upaya peningkatan kemampuan guru IPA SMP/MTs Kabupaten Magelang melalui workshop

pengembangan dan pengimplementasian LKS IPA SMP yang berpendekatan guided inquiry

agar dapat mendukung implementasi kurikulum 2013 yang menerapkan pendekatan scientific,

termasuk membelajarkan IPA dengan berinkuiri. Mengingat masalah tersebut penting untuk

segera diatasi maka perlu dilaksanakan workshop pengembangan LKS IPA SMP

berpendekatan guided inquiry sebagai upaya pengembangan thinking skill dan sikap ilmiah

siswa untuk mendukung implementasi kurikulum 2013.

Page 19: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

11

BAB IIITUJUAN DAN MANFAAT

A. Tujuan Kegiatan

Kegiatan pengabdian pada masyarakat berbasis penelitian ini bertujuan untuk:

1.Menyebarluaskan hasil penelitian dari tim pengabdi tentang pengembangan LKS IPA

terpadu berpendekatan guided inquiry untuk mengembangkan thinking skill dan sikap

ilmiah dalam rangka mendukung implementasi kurikulum 2013.

2.Meningkatkan keterampilan guru dalam menuntun siswa untuk membentuk konsep

(concept formation) IPA Terpadu, dengan target ketercapaian 75%.

3.Meningkatkan keterampilan guru dalam menerapkan pendekatan inquiry dalam LKS,

dengan target ketercapaian 75%.

4.Meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan LKS, dengan target ketercapaian

25%.

B. Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat yang dapat diperoleh setelah berlangsungnya kegiatan pelatihan ini

adalah:

1. Bagi peserta pelatihan

a. Membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan menyelenggarakan

pembelajaran IPA yang berpendekatan ilmiah sebagai implementasi kurikulum 2013.

b. Memotivasi peserta untuk mengembangkan LKS IPA Terpadu berpendekatan guided

inquiry.

c. Memotivasi peserta untuk mengembangkan kreativitas dalam penyelenggaraan

pembelajaran IPA terpadu.

2. Bagi sekolah

Kegiatan ini dapat digunakan sebagai sarana meningkatkan sumber daya insani.

3. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta

a. Kegiatan ini dapat menjadi sarana UNY untuk memperkenalkan kepada masyarakat

tentang potensi dan layanan yang dapat diberikan kepada masyarakat.

b. Kegiatan ini dapat menunjukkan bahwa UNY dapat membantu meningkatkan

kualitas pembelajaran di SMA.

4. Bagi sekolah dan UNY

Kegiatan ini dapat menjadi sarana mengembangkan jalinan kerja sama antara kedua

pihak yang terlibat.

Page 20: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

12

BAB IV

METODE KEGIATAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil survey pra-kegiatan PPM diperoleh informasi bahwa: (1) Sebagian

besar (85%) LKS IPA SMP/MTs masih berupa latihan soal dan bukan penuntun kegiatan; (2)

jikapun ada penuntun pembentukan konsep, masih terdapat lompatan-lompatan rantai

kognitif sehingga siswa bingung atau kurang paham dalam belajar konsep IPA; (3) Guru-

guru IPA belum banyak berkarya untuk mengembangkan LKS IPA Terpadu ; (4) Guru

masih banyak menggunakan sumber belajar maupun LKS yang tersedia di pasaran yang

tidak cocok dengan kondisi/potensi sekolah maupun karakteristik siswa. .

Pemecahan masalah untuk menjawab masalah adalah dengan menyelenggarakan

workshop secara intensif yang mencakup bagaimana cara mengembangkan LKS

berpendekatan guided inquiry dan sekaligus pengimplementasiannya. Hal tersebut ditujukan

agar dapat mengoptimalkan implementasi kurikulum 2013 yang mengedepankan pendekatan

ilmiah sehingga dapat mewujudkan pembelajaran IPA yang meaningful, yang dapat

melibatkan siswa secara aktif, baik hands-on maupun minds-on.Adapun diagram air kegiatan

PPM dapat digambarkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pemecahan Masalah

Survei di lapangan

Perumusan Masalah

Merencanakan kegiatan

Melaksanakan rencana kegiatanworkshop

Evaluasi

Memilihsasaran

MemilihPeserta

workshop

PemilihanTempat

workshop

Menentukan sarana

workshop

Menentukan jadwal

workshop

Membuat juklak dan

juknis workshop

Merumuskan materi

workshop

Page 21: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

13

B. Khalayak Sasaran

Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh tim pengabdi yang merupakan dosen Prodi

Pendidikan IPA. Ketua tim pengabdi pernah mendapatkan pelatihan kurikulum 2013 selaku

asesor PLPG. Tim pengabdi sudah melakukan penelitian tentang ” Pengembangan Worksheet

of Integrated Science Berbasis Guided Inquiry Learning Guna Mengembangkan Keterampilan

Berpikir dan Scientific Attitude Siswa SMP Dalam Rangka Menyongsong Kurikulum 2013” yang

didanai DIPA UNY dan menghasilkan 3 LKS yang berhasil dikembangkan bersama mahasiswa.

Selain itu, tim pengabdi juga melakukan penelitian tentang pendekatan inquiry sebagai karya tesis.

Tabel 2. Kualifikasi, Skill dan Tugas tiap Personel Tim Pelaksana

No Nama Kualifikasi Skill Tugas dalam

kegiatan

1. Asri Widowati, M.Pd. Magister Pendidikan

Sains

- Pendidikan IPA

- Strategi Pembelajaran

- Bahan Ajar

- Pelatih guru

- Pemateri IPA aspek biologi

-Pendekatan

Ilmiah dalam

implementasi

kurikulum 2013

-Pengembangan

LKS IPA

Terpadu

berpendekatan

guided inquiry

2. Putri Anjarsari, M.Pd Magister Pendidikan

Sains

- Pendidikan IPA

- Bahan Ajar

- Pelatih guru

- Pemateri IPA aspek kimia

Orientasi

Pembelajaran sains

berorientasikan

pada proses dan

sikap

ilmiah(pendekatan

guided inquiry)

3. Laila Katriani, M.Sc Magister Fisika - Pemateri IPA aspek fisika Pembelajaran sains

SMP dan potensi

keterpaduannya

Kegiatan ini direncanakan diikuti oleh minimal 35 (tiga puluh lima) orang guru IPA

SMP/MTs Kabupaten Magelang. Peserta pelatihan ditargetkan berjumlah maksimal 40 (empat

puluh) orang, di mana masing-masing sekolah diharapkan mengirimkan satu atau dua wakilnya

yang merupakan perwakilan guru IPA dari sekolah masing-masing.

C. Metode Kegiatan

Adapun langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan adalah pelatihan intensif

dengan rincian materi sebagaimana Tabel 3.

Page 22: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

14

Tabel 3. Metode Kegiatan PPM

Hari

ke-

Tatap

muka

ke-

Materi Media dan Alat Metode Jam

Pertemuan

(JP)

I 1 Inventarisasi kendala-kendala yang dialami

guru terkait dengan implementasi

kurikulum 20013 dan pengembangan LKS

IPA Terpadu berbasis guided inquiry.

Kertas, Pin Up,

White board,

Spidol

Brainstorming

(curah

gagasan)

2 JP

2 (a) Scientific approach dalam

implementasi kurikulum 2013; (b)

Pendekatan guided-inquiry dalam

pembelajaran IPA; (c) Metode

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa

(LKS) IPA berpendekatan guided inquiry;

LCD,Laptop,

slide Power Point

materi

Ceramah

Interaktif

6 JP

II 3 Simulasi Pembelajaran dengan LKS

berbasis Guided inquiry

Kurikulum 2013

mata pelajaran

IPA untuk

jenjang

SMP/MTs

Pemodelan

(simulasi),

Ceramah,

Diskusi

4 JP

4 Menginventarisasi Kebutuhan LKS

(Kompetensi Inti & Kompetensi Dasar

dalam Kurikulum 2013)

4 JP

III 5 Workshop dan pendampingan

Pengembangan LKS IPA Terpadu

berpendekatan guided inquiry

Alat & Bahan

untuk

mengembangkan

LKS

Workshop 16 JP

TOTAL JUMLAH JAM PERTEMUAN (JP) 32 JP

D. Langkah-langkah Kegiatan

Kegiatan PPM ini secara garis besar dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut.

1. Tahap Pelatihan Teori

Tahap pelatihan teori ditujukan agar peserta memperoleh pemahaman tentang: (a)

Scientific approach dalam implementasi kurikulum 2013; (b) Pendekatan guided-inquiry

dalam pembelajaran IPA; (c) Metode Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) IPA

berpendekatan guided inquiry. Untuk mendukung tahap ini, narasumber memberikan

makalah dan menggunakan slide power point serta contoh lembar kerja siswa berbasis

guided inquiry yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA.

2. Kegiatan Pelatihan Praktik

Tahap pelatihan praktik meliputi:

a. Praktik simulasi pembelajaran yang diperuntukkan agar peserta memperoleh gambaran

dan pengalaman pembelajaran dengan pendekatan guided inquiry. Dalam tahap ini

Page 23: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

15

narasumber berperan sebagai guru dan memodelkan pembelajaran IPA berbasis guided

inquiry dengan materi “Pencemaran Lingkungan Perairan”. Peserta diminta berperan

sebagai siswa.

b. Praktik analisis kebutuhan bahan ajar untuk memberikan kesempatan kepada peserta

untuk melakukan analisis bahan ajar.

c. Praktik pengembangan LKS berbasis guided inquiry dengan orientasi mengembangkan

keterampilan berpikir siswa.

3. Tahap Evaluasi

Pada tahap ini diberi penilaian terhadap: portfolio terhadap hasil karya berupa LKS

yang dihasilkan oleh peserta, dan kaidah keberterapan guided inquiry untuk menuntun siswa

belajar IPA dengan kegiatan penyelidikan (inkuiri) dalam LKS. Instrumen yang digunakan

dalam kegiatan evaluasi hasil kegiatan yakni dengan menggunakan lembar penilaian karya

portofolio LKS ditinjau dari aspek kreativitas, kelayakan materi, kebahasaan, dan penyajian

Adapun rincian indikator evaluasi masing-masing tujuan adalah sebagaimana Tabel 4.

Tabel 4. Tujuan, Indikator dan Luaran Kegiatan PPM

NO TUJUAN INDIKATOR INSTRUMEN

1 Meningkatkan keterampilan

guru dalam menuntun siswa

untuk membentuk konsep

(concept formation) IPA

LKS memuat langkah-langkah

kegiatan ilmiah.

Lembar penilaian LKS

LKS mengembangkan keterampilan

berpikir

Lembar penilaian LKS

2. Meningkatkan keterampilan

guru dalam menerapkan

pendekatan inquiry dalam

LKS

Menggunakan pendekatan inquiry

secara efektif dan efisien dalam LKS

Lembar penilaian LKS

3 Meningkatkan kreativitas guru

dalam mengembangkan LKS

Variasi hasil pengembangan LKS

yang dikembangkan peserta

Lembar observasi

Page 24: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

16

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan PPM ini dilaksanakan pada tanggal 23, 31 Agustus 2014 dan 6, 13

September 2014 di PC NU Kabupaten Magelang. Kegiatan diikuti oleh 34 anggota MGMP

IPA SMP/MTs Kabupaten Magelang. Berdasar metode yang telah direncanakan untuk

memecahkan persoalan meliputi ceramah, diskusi, simulasi, dan workshop . Secara garis

besar, kegiatan dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu: tahap pelatihan teori, tahap pelatihan

praktik, dan tahap evaluasi.

1. Hasil Evaluasi Produk Analisis Kebutuhan Bahan Ajar

Analisis kebutuhan bahan ajar dilakukan secara berkelompok dengan pembagian KD

dalam kurikulum 2013 dikerjakan satu kelompok (2-3 peserta) untuk mata pelajaran IPA

jenjang kelas VII, VIII dan IX dalam kurikulum 2013. Hasil workshop analisis kebutuhan

bahan ajar berupa data kebutuhan bahan ajar, yang dikumpulkan sebanyak 18 buah. Analisis

kebutuhan bahan ajar tersebut memuat beberapa komponen, yaitu identitas (mata pelajaran,

kelas, semester), kompetensi (Kompetensi inti/KI dan Kompetensi Dasar/KD), materi pokok,

indikator, kegiatan, macam sumber belajar dan bahan ajar yang diperlukan . Adapun hasil

penilaian terhadap 18 produk hasil analisis kebutuhan bahan ajar yang terkumpul

sebagaimana Tabel 5.

Tabel 5. Hasil Penilaian Produk Analisis Kebutuhan Bahan Ajar dalam Kurikulum 2013

(N=18)

Nilai Jumlah Persentase (%)

Kurang Baik (<60) 2 11,11

Baik (60-80) 6 33,33

Sangat Baik (>80) 10 55,55

Kriteria:Sangat baik = jika lengkap komponen analisis kebutuhan bahan ajar (identitas, kompetensi, materi pokok, indikator,

kegiatan, kebutuhan sumber belaar dan bahan ajar) ,kesesuaian antara KD-indikator-kegiatan-bahan ajar.

Baik =jika salah satu komponen tidak terpenuhi

Kurang Baik =jika lebih dari satu komponen tidak terpenuhi

Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian peserta (55%) sudah sangat baik dan 33,33% sudah

baik dalam melakukan analisis kebutuhan bahan ajar. Sebagian kecil (11,11%) peserta

Page 25: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

17

melakukan analisis kebutuhan bahan ajar secara kurang baik.

2. Hasil Evaluasi Produk LKS IPA

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan bahan ajar tersebut, peserta mendapatkan data

pemetaan kompetensi dasar IPA dalam kurikulum 2013 yang membutuhkan bahan ajar

berupa LKS beserta macam kegiatan pembelajaran. Hasil pemetaan tersebut kemudian

didistribusikan kepada tiap-tiap peserta untuk dapat ditindaklanjuti dengan mengembangkan

LKS yang dibutuhkan. Adapun LKS yang dikembangkan diharapkan dapat berbasis guided

inquiry dengan berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan

sikap ilmiah.

Peserta mengembangkan LKS secara individu, dan dilakukan dengan workshop.

Workshop pengembangan LKS tahap 1 dihasilkan draf awal LKS. Produk draf awal LKS

yang terkumpul sebanyak 34 buah. Narasumber melayani konsultasi atau bimbingan secara

langsung dan online. Ada beberapa catatan dari fasilitator untuk draf awal LKS yang

dikonsultasikan, antara lain:

1)Sebagian besar draf awal LKS masih mencantumkan tujuan yang kurang operasional dan

kurang sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan. Contohnya:

LKS “Alat Ukur” dengan kegiatan berupa eksperimen tetapi tujuan yang dicantumkan

adalah memahami/mengetahui bagian alat ukur.....

2)Alat dan bahan yang dicantumkan belum lengkap atau belum tepat. Contohnya: LKS

“Gerak pada Tumbuhan” mencantumkan alat dan bahan berupa macam-macam tumbuhan

di alam.

3)Langkah kerja belum sistematis dan masih menggunakan kalimat aktif. Contoh LKS

“Ciri-ciri Makhluk Hidup” memuat langkah siswa diminta mengelompokkan benda yang

diamati ke dalam makhluk hidup dan tak hidup padahal sebelumnya belum ada pengantar

tentang ciri-ciri makhluk hidup.

4)Tabel hasil belum komunikatif. Contohnya LKS Uji Vitamin C

Pada tabel LKS draf awal tertulis di bagian bawah tabel

Ket : Kandungan vitamin C

+ : jika mengandung vitamin C

- : jika tidak mengandung vitamin C

Page 26: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

18

Keterangan pada tabel tersebut kurang komunikatif karena pada langkah kerja yang

dituliskan dalam LKS adalah sebagai berikut:

6. .........berilah tanda silang (X) pada buah yang tidak mengandung Vitamin C .

5) Pertanyaan diskusi masih terlalu mudah dan kurang sinkron dengan kegiatan. Conthnya

“LKS Alat Gerak pada Manusia” hanya bertanya “Sebutkan macam tulang berdasarkan

penyusunnya!

6) Sebagian kecil LKS masih belum menerapkan pendekatan guided inquiry. Contohnya:

LKS Reproduksi Organisme yang masih hanya berupa latihan soal yang bersifat hafalan

semata, dan belum memancing rasa ingin tahu siswa.

Selain umpan balik dari fasilitator, antar peserta diharapkan dapat saling sharing jika mengalami

kesulitan dalam pengembangan LKS. Berdasarkan hasil umpan balik dari narasumber, peserta

melakukan revisi draf awal untuk ditindaklanjuti menjadi draf final LKS. Adapun aspek

penilaian LKS final berdasarkan kriteria sebagaimana menilai bahan ajar text dengan

memperhatikan aspek materi (kesesuaian kompetensi: berbasis guided inquiry, mengembangkan

keterampilan berpikir, kejelasan langkah atau prosedur kerja, keruntutan langkah). Untuk

penilaian kualitas LKS dengan menggunakan lembar penilaian kualitas LKS secara umum

sebagaimana Tabel 6.

Tabel 6. Penilaian Kualitas LKS (N=34)

Kategori Kualitas LKS Jumlah Persentase (%)

Kurang Baik 1 2,94

Baik 14 41,18

Sangat Baik 19 55,88

Kriteria:

Sangat baik = jika komponen materi, penyajjian, tampilan, dan bahasa sudah sesuai dengan kriteria.

Baik =jika salah satu komponen tidak terpenuhi

Kurang Baik =jika lebih dari satu komponen tidak terpenuhi

3. Evaluasi Kreativitas Guru dalam Mengembangkan LKS

Kreativitas guru berdasarkan hasil observasi selama kegiatan workshop pengembangan

Page 27: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

19

LKS tahap awal dan akhir, diperoleh hasil bahwa bentuk LKS yang dikembangkan antar

peserta bervariasi dalam hal macam kegiatan pembelajaran IPA (observasi, eksperimen,

project, diskusi), tampilan atau lay out LKS juga bervariasi. Hampir keseluruhan peserta

berusaha mengembangkan produk LKS berbasis guided inquiry. Hasil produk akhir berupa

draf final LKS yang dikumpulkan ada 34 produk. Sebanyak 33 produk (97,06%) merupakan

hasil karya peserta (bukan copy paste) dan 1 produk ( 2,94%) merupakan Lembar Kerja yang

ada di buku pegangan siswa SMP. Jika ditilik dari muatan LKS untuk pengembangan berpikir

tingkat tinggi maka terdapat 24 buah (70,59%) LKS yang sudah melatih siswa untuk

mengembangkan berpikir tingkat tinggi, sedangkan 10 buah (29,41%) LKS yang masih

mengembangkan tingkat berpikir rendah.

B. Pembahasan

Kegiatan PPM ini berbasis pada penelitian “Pengembangan Worksheet of Integrated

Science Berbasis Guided Inquiry Learning Guna Mengembangkan Keterampilan Berpikir dan

Scientific Attitude Siswa SMP dalam Rangka Menyongsong Kurikulum 2013” oleh Asri

Widowati dan Putri Anjarsari (2013) yang menunjukkan bahwa LKS IPA terpadu yang

dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran kurikulum 2013 dan berpotensi untuk

mengembangkan keterampilan berpikir serta scientific attitude siswa SMP. Untuk membangun

kompetensi pada aspek kerja ilmiah itu dipandang perlu adanya bimbingan dan pancingan guru.

Penggunaan guided inquiry dirasa tepat untuk maksud ini. Latihan berpikir kritis dan kreatif, latihan

mengembangkan keingintahuan (curiosity), berpikir analitis dan juga latihan menggunakan indera

dan alat bantu indera serta alat-alat lain, sangat diperlukan untuk keterampilan melakukan kerja

ilmiah tersebut. Dalam posisi yang sedemikian, Kuhlthau & Todd (2007), melihat penggunaan

guided inquiry dalam pembelajaran IPA sangat tepat. Guided inquiry melatih siswa dengan

bimbingan guru dalam membangun pengetahuan dan pemahaman mengenai objek dan persoalan IPA

dan secara perlahan guru membekali mereka untuk mampu melakukan investigasi secara mandiri.

Tentunya kegiatan pembelajaran yang demikian sangat sesuai dengan amanat kurikulum pendidikan

yang berlaku saat ini yakni kurikulum 2013. Kurikulum 2013 mengamanatkan agar pembelajaran,

termasuk pembelajaran IPA diorientasikan ke berpikir tingkat tinggi (higher order thinking) dan

sikap.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan mitra serta hasil penelitian yang sudah

dilakukan, maka tim pelaksana melaksanakan kegiatan PPM “Optimalisasi Implementasi

Kurikulum 2013 dengan Workshop Pengembangan LKS IPA Berpendekatan Guided-Inquiry

Page 28: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

20

untuk Mengembangkan Thinking Skill dan Sikap Ilmiah Siswa”. Kegiatan PPM ini dilaksanakan

pada tanggal 23, 31 Agustus 2014 dan 6, 13 September 2014 di PC NU Kabupaten Magelang.

Kegiatan diikuti oleh 34 anggota MGMP IPA SMP/MTs Kabupaten Magelang. Berdasar metode

yang telah direncanakan untuk memecahkan persoalan meliputi ceramah, diskusi, simulasi, dan

workshop. Secara garis besar, kegiatan dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu: tahap pelatihan teori,

tahap pelatihan praktik, dan tahap evaluasi.

Peserta berpartisipasi aktif dalam keseluruhan tahapan. Adapun tiap tahapan mencerminkan

bahwa peserta terlibat secara aktif. Sebagimana dalam Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian

peserta (55%) sudah sangat baik dan 33,33% sudah baik dalam melakukan analisis kebutuhan

bahan ajar. Sebagian kecil (11,11%) peserta melakukan analisis kebutuhan bahan ajar secara

kurang baik karena belum mencantumkan kompetensi dan indikator pencapaian serta

ketidaksesuaian antara penentuan kegiatan pembelajaran dengan kompetensi yang akan dicapai.

Hal tersebut mencerminkan bahwa sebagian kecil peserta masih mengalami kesulitan dalam

memahami kompetensi dalam kurikulum 2013. Kegiatan workshop analisis kebutuhan ajar

menghasilkan produk berupa peta kebutuhan bahan ajar dalam kurikulum 2013 untuk mata

pelajaran IPA jenjang kelas VII, VIII, dan IX.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan bahan ajar tersebut, peserta mendapatkan data

pemetaan kompetensi dasar IPA dalam kurikulum 2013 yang membutuhkan bahan ajar berupa

LKS beserta macam kegiatan pembelajaran. Hasil pemetaan tersebut kemudian didistribusikan

kepada tiap-tiap peserta untuk dapat ditindaklanjuti dengan mengembangkan LKS yang

dibutuhkan. Adapun LKS yang dikembangkan diharapkan dapat berbasis guided inquiry dengan

berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan sikap ilmiah. Peserta

mengembangkan LKS secara individu, dan dilakukan dengan workshop. Workshop

pengembangan LKS tahap 1 dihasilkan draf awal LKS. Produk draf awal LKS yang terkumpul

sebanyak 34 buah. Narasumber memberikan pembimbingan saat pengembangan desain dan

finalisasi produk, baik secara langsung maupun via on line. Ada beberapa umpan balik yang

diberikan oleh fasilitator sebagai terhadap catatan kekurangan pada LKS draf awal sebagaiman

Tabel 7.

Tabel 7. Umpan Balik Fasilitator dan Tindak LanjutnyaCatatan pada Draf Awal Saran Perbaikan Keterangan

Tujuan yang kurang operasional

dan kurang sesuai dengan kegiatan

yang akan dilakukan. Contohnya:

Kata mengetahui ataupun memahami

bukanlah kata kerja operasional, sebagiknya

diganti dengan kata kerja yang operasional

Saran ditindaklanjuti

peserta

Page 29: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

21

Catatan pada Draf Awal Saran Perbaikan Keterangan

tujuan mengetahui/memahami.... dan sesuai dengan bentuk kegiatan. Jika

kegiatan berupa eksperimen maka contoh

tujuan LKS adalah “menyelidiki pengaruh..”,

jika pengamatan maka tujuan LKSnya adalah

“mengidentifikasi...”

Sebagian kecil LKS memuat alat

dan bahan kegiatan belum lengkap

Alat dan bahan dapat ditentukan dan

disesuikan dengan kebutuhan dalam

melakukan kegiatan ilmiah menggunakan

LKS tersebut.

Saran ditindaklanjuti

peserta

Langkah kerja yang belum

sistematis, ada sebagian kecil yang

menggunakan kalimat aktif.

Langkah kerja dibuat sistematis dan dalam

bentuk kalimat instruksi (tanpa tanda seru).

Agar langkah dapat sistematis maka

fasilitator menyarankan agar peserta guru

ketika menuliskan langkah kerja LKS

sembari membayangkan posisi sebagai siswa

yang sedang melakukan atau bahkan guru

mencoba praktik menggunakan langkah yang

tersaji dalam LKS yang dikembangkannya.

Saran ditindaklanjuti

peserta

Bahasa yang digunakan di langkah

kerja ada yang masih ambigu,

sebaiknya langkah dibuat

sistematis dan bahasa yang lugas

dan tidak bermakna ganda.

Bahasa dibuat lugas dan tidak ambigu.

Sebaiknya peserta guru sembari

membayangkan posisi sebagai siswa yang

sedang melakukan atau bahkan guru mencoba

praktik menggunakan langkah yang tersaji

dalam LKS yang dikembangkannya.

Saran ditindaklanjuti

peserta

Sebagian kecil tabel hasil kegiatan

masih belum tepat karena kurang

komunikatif (belum menampakkan

variabel yang diamati).

Tabel dibuat lebih komunikatif dengan

konsisten dengan apa yang tertera dalam

langkah kerja, mencantumkan variabel yang

diamati beserta satuannya.

Saran ditindaklanjuti

peserta

Pertanyaan diskusi masih terlalu

mudah dan kurang sinkron dengan

kegiatan

Pertanyaan tidak hanya sekedar pertanyaan

hafalan yang dapat dijawab dengan melihat

buku, namun pertanyaan bersifat analisis data

kegiatan dan berdasarkan data kegiatan.

Saran ditindaklanjuti

peserta

Sebagian besar peserta menindaklanjuti umpan balik yang diberikan fasilitator pada draf awal

mereka. Hal tersebut menjadikan produk LKS hasil revisi (LKS final) lebih baik dibandingkan

draf awal.

Penilaian produk LKS final sebagai produk kegiatan PPM ini maka dapat diperoleh

gambaran bahwa produk LKS yang dihasilkan peserta dapat membelajarkan siswa secara aktif

karena sebagian besar (lebih dari 70%) sudah berbasis guided inquiry. LKS tersebut mendukung

berlangsungnya pembelajaran IPA yang berpusat pada siswa, yang berpotensi melatih dan

mengembangkan keterampilan berpikir dan memecahkan masalah melalui kegiatan ilmiah baik

ekperimen maupun observasi. Selain itu, pembelajaran yang berpusat pada siswa juga

memungkinkan terjadinya diskusi yang merupakan cara efektif untuk melatih dan

Page 30: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

22

mengembangkan keterampilan berpikir. Hal ini disebabkan karena melalui diskusi, siswa dapat

berbagi pendapat, berpikir perspektif, dan mendapatkan pengalaman. Melalui diskusi, siswa juga

dapat belajar mempertimbangkan, menolak atau menerima pendapat sendiri atau orang lain.

Pembelajaran yang menggunakan LKS demikian akan membelajarkan siswa dengan orientasi

proses (process-oriented) bukan hanya produk pengetahuan (konsep, teori, prinsip, hukum)

semata.

Langkah kerja dalam LKS yang disajikan secara sistematis dan menerapkan pendekatan

guided inquiry melibatkan siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya sendiri

berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki, atas bantuan dan bimbingan guru. Hal

tersebut menuntun siswa dalam membentuk konsep (concept formation) yang akan ditemukan

melalui kegiatan ilmiah, dan bukan sekedar mendengarkan penjelasan guru.

Kreativitas guru berdasarkan hasil observasi selama kegiatan workshop pengembangan

LKS tahap awal dan akhir, diperoleh hasil bahwa bentuk LKS yang dikembangkan antar peserta

bervariasi dalam hal macam kegiatan pembelajaran IPA (observasi, eksperimen, project, diskusi),

tampilan atau lay out LKS juga bervariasi. Hampir keseluruhan peserta berusaha

mengembangkan produk LKS berbasis guided inquiry. Hasil produk akhir berupa draf final LKS

yang dikumpulkan ada 34 produk. Sebanyak 33 produk (97,06%) merupakan hasil karya peserta

(bukan copy paste). Sebagian besar produk LKS final (70,59%) sudah melatih siswa untuk

mengembangkan berpikir tingkat tinggi. Hal tersebut tercermin dari pemberian kesempatan

kepada siswa untuk memiliki kebebasan berpikir dan bertindak dalam memahami pengetahuan

dan memecahkan masalah. Siswa diminta melakukan penurunan ide-ide dimunculkan dengan

melibatkan peserta didik pada pertanyaan-pertanyaan terbuka serta kesempatan berdiskusi.

Keterampilan relasi dimunculkan dengan memberikan kesempatan peserta didik menganalisis

keterhubungan suatu kejadian baik alat maupun proses dengan konsep IPA. Sintesis

dimunculkan dengan penugasan yang menjadikan peserta didik membuat kombinasi unsur-unsur

materi pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk laporan tertulis atau gambar. Inferensi

dimunculkan dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk membuat kesimpulan dari

materi-materi dan kegiatan yang telah mereka pelajari dan lakukan.

Secara umum kegiatan PPM ini dapat dikatakan berhasil dikarenakan semua target

kegiatan dapat tercapai dengan baik. Kegiatan PPM ini dapat terlaksana dengan baik untuk

ketiga tahapan, yang meliputi tahap pelatihan teori , pelatihan praktik dan workshop. Secara

Page 31: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

23

umum, hasil evaluasi kegiatan PPM sebagaimana dalam Tabel 8.

Tabel 8. Hasil Evaluasi Kegiatan PPM “Pengembangan LKS Berbasis Guided Inquiry”

Tujuan Ketercapaian

(%)

Target(

%)

Ket.

Menyebarluaskan hasil penelitian terkait pembelajaran IPA

berbasis guided inquiry

100 100 Target

tercapai

Meningkatkan keterampilan guru dalam menuntun siswa

untuk membentuk konsep (concept formation) IPA

75 75 Target

tercapai

Meningkatkan keterampilan guru dalam menerapkan

pendekatan inquiry dalam LKS

80 75 Target

tercapai

Meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan LKS 25 25 Target

tercapai

Tabel 8 menunjukkan bahwa secara umum kegiatan PPM ini dapat dikatakan berhasil

dikarenakan semua target kegiatan dapat tercapai dengan baik. Adapun hal tersebut dikarenakan

adanya faktor pendukung kegiatan dan pemberian solusi tepat terhadap hambatan yang dialami

tim pelaksana. Adapun rincian masing-masing faktor sebagaimana berikut.

a. Faktor Pendukung Kegiatan

1) Kegiatan sesuai dengan kebutuhan peserta.

2) Dukungan pengurus MGMP IPA MTs maupun SMP Kabupaten Magelang.

3) Adanya sumbangsih mitra dalam hal penyediaan tempat, sarana dan prasarana yang

dibutuhkan dalam kegiatan.

b. Faktor Penghambat Kegiatan dan Solusi

4) Lokasi kegiatan bukan di kampus sehingga perlu adanya koordinasi yang matang dengan

pengurus MGMP IPA Kab.Magelang untuk sarana dan prasarana yang dibuthkan selama

kegiatan PPM.

5) Alokasi waktu yang cukup sulit untuk mempertemukan semua guru dari banyak

SMP/MTs, maka alokasi waktu disesuaikan dengan jam pertemuan MGMP (waktu luang

guru IPA).

6) Tagihan final berupa LKS jadi masih dirasa sulit oleh peserta dan sebagian peserta masih

berkeinginan untuk menggunakan bahan ajar yang ‘tinggal pakai’ tanpa perlu membuat.

sehingga selama penyusunan draft dan finalisasi produk LKS dilakukan berkelompok, dan

dapat konsultasi secara online agar efektif dan efisien dalam mengatur waktu, dan target

PPM berupa draft awal LKS yang berpendekatan Guided Inquiry dengan orientasi

thinking skill dan sikap ilmiah dapat terwujud.

7) Perubahan paradigma LKS berupa latihan soal IPA ke LKS yang berpendekatan Guided

Inquiry dan berorientasikan thinking skill & sikap bukanlah hal yang mudah sehingga

dilakukan pemberian contoh pembelajaran dan LKS sesuai dengan hasil penelitian tim

pelaksana agar peserta memperoleh gambaran LKS dan pembelajaran real di kelas serta

termotivasi untuk mengimplementasikannya.

Page 32: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

24

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan kegiatan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Kegiatan pengabdian ini sudah dapat meningkatkan keterampilan guru dalam menuntun

siswa untuk membentuk konsep (concept formation) IPA.

2. Kegiatan pengabdian ini sudah dapat meningkatkan keterampilan guru dalam menerapkan

pendekatan guided inquiry dalam LKS

3. Kegiatan pengabdian ini sudah dapat meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan

LKS.

B. Saran

Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, maka ada beberapa saran sebagai

berikut:

1. Perlunya pengimplementasian LKS final kegiatan PPM ini secara real dalam pembelajaran

di kelas agar dampak LKS berbasis guided inquiry dapat secara nyata terbukti dalam

jangkauan yang lebih luas.

2. Perlunya pemantapan keterampilan penggunaan alam sekitar dalam kegiatan pembelajaran

IPA, sehingga guru tidak mengalami kesulitan yang berarti membelajarkan IPA kepada

siswa dengan objek berupa alam.

Page 33: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

25

DAFTAR PUSTAKA

Asa. (2011). Sains dan Matematika Kurang Diminati. Yogyakarta: Kedaulatan Rakyat.

Iwan Sugiarto. (2004). Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berpikir Holistik & Kreatif.

Jakarta: Gramedia Utama.

Insih Wilujeng. (2012). Core Pedadogi untuk SMP. Yogyakarta:Prodi IPA UNY

Lawson, Anton E. (1995). Science Teaching anf The Development of Thinking. Califronia:

Wadsworth Publishing Company.

Ratno Harsanto. (2005). Melatih Anak Berpikir Analisis, Kritis, dan Kreatif. Jakarta: Gramedia.

Page 34: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

26

Lampiran 1. Instrumen Penilaian LKS

Instrumen Penilaian Analisis Kebutuhan Bahan Ajar

Hasil Analisis KD:

Penyusun:

Petunjuk: Berilah tanda checklist jika aspek yang diamati dimuat dalam hasil analisis kebutuhan bahan

ajar yang dinilai.

Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan SaranKelengkapan komponen analisis

kebutuhan bahan ajar (identitas,

kompetensi, materi pokok, indikator,

kegiatan, kebutuhan sumber belaar dan

bahan ajar)

Kesesuaian antara KD-indikator-

kegiatan-bahan ajar.

Instrumen Penilaian Kualitas LKS

Judul LKS:

Penyusun:

Petunjuk: Beri tanda pada skor yang sesuai, dengan kriteria

3: jika aspek yang dinilai sudah jelas dan tepat

2: jika aspek yang dinilai kurang jelas dan tepat, atau jelas namun kurang tepat

1: jika aspek yang dinilai kurang jelas dan kurang tepat atau tidak mencantumkan.

Aspek 3 2 1

Kesesuaian dengan indikator dan KD dalam

kurikulum 2013

Kesesuaian dengan materi pokok pelajaran

Kesesuaian dengan guided inquiry

Mengembangkan Keterampilan berpikir

Kejelasan langkah atau prosedur kerja dalam

LKS

Keruntutan langkah atau prosedur kerja dalam

LKS

Kecukupan waktu untuk setiap langkah

Kejelasan alat, bahan, dan sumber belajar

Kecukupan alat, bahan, dan sumber belajar

Kebakuan dan kejelasan bahasa

Page 35: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

27

Lampiran 2. Biodata Tim Pelaksana

BIODATA KETUA TIM PENELITI

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) :Asri Widowati, M.Pd

2 Jenis Kelamin : Perempuan

3 Jabatan Fungsional : Lektor

4 NIP/NIK/Identitas lainnya : 19830816 200604 2 001

5 NIDN : 0016088301

6 Tempat dan Tanggal Lahir : Cilacap, 16 Agustus 1983

7 E-mail : [email protected]

8 Nomor telepon/HP : 081804758907

9 Alamat Kantor : Jl.Colombo No 1 Karangmalang Yogyakarta

10 Nomor telepon/Faks : (0274) 5548203

11 Lulusan yang telah dihasilkan : S 1 = 280 orang

12 Mata Kuliah yang diampu 1. Pendidikan Sains

2. Biologi dasar

3. Management and Technique Science Labotatory

4. IPA 1

5. IPA 2

6. IPA 3

7. IPA 4

8. Praktikum IPA 1

9. Praktikum IPA 2

10.Praktikum TPB

11.Praktikum Pendidikan Biologi

12.Praktikum Management and Technique Science

Laboratory

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Universitas Negeri

Yogyakarta

Universitas Negeri

Yogyakarta

Bidang Ilmu Pendidikan Biologi Pendidikan IPA

Tahun Masuk-Lulus 2001-2005 2005-2008

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Peningkatan Pemahaman

Konsep dengan

Menerapkan Pendekatan

Inquiry dalam

Pembelajaran Biologi pada

Siswa kelas VII A SMP

Muh 3 Depok

Peningkatan

Divergen thinking

dengan menerapkan

Pendekatan Inquiry

dalam Pembelajaran

Ekosistem

Nama

Pembimbing/Promotor

Suhardi, M.Pd

Dr.drh.Heru Nurcahyo,

M.Kes

Dr.Jumadi

Page 36: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

28

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul PenelitianPendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

1

2008

Upaya Pengoptimalisasian Pembelajaran

Pendidikan Sains dan Identifikasi Aspek

Divergent Thinking dengan Pendekatan

Inquiry

DIPA UNY 4 juta

2

2008

Pengembangan Critikal Thinking

Mahasiswa melalui Penerapan Pendekatan

Inquiry pada Mata Kuliah Pendidikan Sains

PHK A2 4 juta

3

2007

Pengembangan Kreativitas Mahasiswa

dalam Pembuatan Media pada Mata Kuliah

TPB dengan Pendekatan Project-Based

Learning

PHK A2 4 juta

4

2007

Pemanfaatan AgrowisataSalak Pondoh

sebagai Sumber Belajar IPA Biologi di

SLTP dan SMA

PHK A2 4 juta

52010

Pengaruh Mind Map terhadap kemampuan

kognitif dan kreativitas siswa

6

2010

Pengaruh Round house terhadap

kemampuan metakognitif dan afektif siswa

berbasis kontruktivisme

DIPA UNY 4 juta

7

2011

Peningkatan Critical thinking dengan

Menerapkan Model PBL dalam

Pembelajaran Mata Kuliah IPA 3

DIPA UNY 4 juta

8

2011

Pengaruh Penerapan PBL terhadap

Ketereampilan Critical Thinking dan Kerja

sama Mahasiswa dalam Pembelajaran Mata

Kuliah IPA 3

9

2011

Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum

IPA 1 berbasis IPA Terintegrasi sebagai

Upaya Peningkatan Kreativitas Mahasiswa

DIPA UNY 4 juta

Lesson study: Peningkatan critical

thinking dan kerjasama mahasiswa dalam

mata kuliah pendidikan sains

UNY 10 juta

10

2012

Peningkatan Kreatifitas dan Kognitif Siswa

dengan Outdoor Learning SMP

Banguntapan

DIPA UNY 4 juta

11

2012

Pengaruh Pembelajaran Diagram

Roundhouse terhadap Kemampuan

Kognitif dan Metakognitif Siswa SMAN 1

Ngaglik YK

122012

Pemanfaatan Potensi Lokal Sekolah dalam

Pembelajaran Biologi

BOPTN 10 juta

13

2012

Penerapan Strategi In-Field Study

Praktikum Pendidikan Biologi dalam

Rangka Meningkatkan Persepsi dan

Pemahaman Mahasiswa Prodi Pendidikan

Biologi Kelas Internasional sebagai Calon

Guru Biologi Profesional

BOPTN 10 juta

Page 37: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

29

14

2013

Pengembangan worksheet of integrated

science berbasis guided inquiry learning

guna mengembangkan keterampilan

berpikir dan sikap ilmiah siswa SMP dalam

rangka menyongsng kurikulum 2013

DIPA UNY 10 juta

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada MasyarakatPendanaan

Sumber Jml (Juta Rp)

12007

Pelatihan Uji Golongan Darah

Sistem ABO

2

2007

Pembuatan dan Penerapan Media

Sains

SD bagi Guru-Guru

Kec.Gondokusuman

Yogyakarta

DIPA UNY 3 juta

32008

Pelatihan Penyusunan RPP Sains

Guru-guru SD di Kec. Danurejan

DIPA UNY 3 juta

4

2008

Pelatihan Implementasi Pembelajaran

IPA Terpadu Guru-guru SMP di Kota

Yogyakarta

DIPA UNY 3 juta

52008

Diklat Mapel UAN SMP bagi Guru-

guru IPA SMP Kabupaten Cilacap

Dep Diklat

Cilacap

10 juta

62009

Pelatihan Penggunaan Alat-alat

Laboratorium bagi Guru SMP

CV 10 juta

7 2009 Pelatihan Penggunaan Alat

Laboratorium IPA

CV 10 juta

8 2009 Pelatihan Pembuatan dan penggunaan

Alat peraga bagi Guru sains SD kec.

Danurejan

DIPA UNY 3 juta

9

2009

Pelatihan implementasi diagram

Roundhouse pada pembelajaran sains

bagi guru SMP Kabupaten Bantul

DIPA UNY 3 juta

102009

Pelatihan Administrasi Laboratorium

bagi Guru MAN

Depag 10 juta

112009

Pelatihan Pembelajaran Berbasis

Laboratorium bagi Guru Mu’alimin

Depag 10 juta

12

2010

Pelatihan Metodologi Pembelajaran

bagi Tutor PKBM berbasis Pondok

Pesantren

LSM Kantata 10 juta

132010

Seminar dan Workshop Silabus &

RPP bagi Guru MtsN 1 Yk

14

2010

Pelatihan metode Outbond sebagai

upaya mewujudkan pembelajaran

sains meaningful

DIPA UNY 3 juta

15

2010

Pelatihan Management Outdoor

Classroom Activity sebagai upaya

mewujudkan pembelajaran sains

meaningful

DIPA

10 juta

16 2012 Pengembangan paket science DIPA UNY

Page 38: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

30

equipment sebagai upaya

mewujudkan pembelajaran sains yang

meaningful

10 juta

17

2012

Penggalian potensi lokal sekolah

sebagai bahan ajar untuk mewudkan

pembelajaran berbasis kontruktivisme

DIPA UNY 15 juta

18

2012

Pesona herbal sebagai Upaya

Mengembangkan Eco-Education dan

Kewirausahaan Produk Olahan HerbalDIPA UNY

10 juta

192012

Pelatihan Jurnalistik “menjadi Penulis

yang Kreatif”SMA N 9 YK

202012 Pelatihan PTK

SMP N 2

Ngaglik

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun

1 Penerapan Pendekatan Inquiry

dalam Pembelajaran Sains

Sebagai Upaya Pengembangan

Cara Berpikir Divergen

Majalah Ilmiah

Pembelajaran

2007

2 Pengembangan Critical

Thinking melalui Penerapan

Model PBL (Problem Based

Learning) dalam Pembelajaran

Sains

Majalah Ilmiah

Pembelajaran

2010

3 Optimalisasi Pemanfaatan

Lingkungan melalui Outdoor

Classroom Activity dalam

Pembelajaran Sains

Majalah Ilmiah

Pembelajaran

2012

4 Peningkatan Kreatifitas dan

Kemampuan Kognitif Siswa

melalui Outdoor Learning

Activity

Majalah Ilmiah

Pembelajaran

2012

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

NoNama Pertemuan

Ilmiah/SeminarJudul Artikel ilmiah Waktu dan tempat

1 Seminar Internasional

ICT 2009

Inovasi dalam CAI:Creative Thinking

melalui Software Mind Mapping

2009

2 Seminar Nasional

Penelitian, Pendidikan

dan Penerapan MIPA

2009

Upaya Pengoptimalisasian

Pembelajaran Pendidikan Sains dan

Identifikasi Aspek Divergent Thinking

dengan Pendekatan Inquiry

2009

3 Seminar Nasional

Biologi 2009

Brainstorming sebagai alternatif

pengembangan berpikir kreatif dalam

pembelajaran sains biologi

2009

4 Seminar Nasional Pembelajaran sains HOT dengan 2010

Page 39: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

31

Penelitian, Pendidikan

dan Penerapan MIPA

2010

menerapkan Inquiry Laboratory

5 Seminar Nasional

Pendidikan IPA UNNES

2011

Membentuk Generasi Berliterasi

Lingkungan

16 April 2011

UNNES Semarang

6 Seminar Nasional

Biologi 2011

Perbedaan kemampuan kognitif dan

kreativitas siswa dengan menggunakan

mind map dalam pembelajaran sains

meaningful

2 Juli 2011

7 Seminar Nasional

Penelitian, Pendidikan

dan Penerapan MIPA

2011

Pengaruh Strategi Diagram

Roundhouse terhadap kemampuan

kognitif dan kreativitas siswa SMP

2 Juli 2011

8 Seminar Nasional MIPA

UNY 2011

Pemanfaatan AgrowisataSalak Pondoh

sebagai Sumber Belajar IPA Biologi di

SLTP dan SMA

2 Juli 2011

9 Seminar Nasional MIPA

UNY 2012

six hats thinking berbasis formasi

kelompok sebagai strategi creative

and collaborative problem solving

dalam pembelajaran sains

2 Juni 2012

UNY Yogyakarta

10 Seminar Pend.IPA 2012 Inovasi CAI dalam Pembelajaran

Sains: Creative Thinking dengan

Menggunakan E-brainstroming

6 Oktober 2012

UNY Yogyakarta

11 Seminar Pend.IPA 2012 Peningkatan Kemampuan Berpikir

Kritis dan Kerjasama Mahasiswa

melalui Pendekatan Inquiry pada Mata

Kuliah Pendidikan Sains

6 Oktober 2012

UNY Yogyakarta

Yogyakarta, 10 November 2014

Asri Widowati, M.Pd

Page 40: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

32

BIODATA ANGGOTA PENELITI

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

2 Jabatan Fungsional,

Pangkat, Golongan

Tenaga Pengajar

Penata Muda Tk. 1, IIIb

3 NIP 19870720 201212 2 001

4 Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta, 20 Juli 1987

5 Alamat Domisili Ngancar, Wojo, rt.002, Bangunharjo, Sewon, Bantul,

Yogyakarta, 55187

6 Nomor Telepon/Fax (0274)380160

7 Nomor HP 085643793136

8 Alamat Kantor FMIPA UNY Karangmalang, Yogyakarta

9 Nomor Telepon/Fax (0274) 548207

10 Alamat email [email protected]

11 Lulusan yang telah dihasilkan -

12 Mata Kuliah yang diampu -

RIWAYAT PENDIDIKAN

Program S1 S2

Nama Perguruan Tinggi UGM UNY

Bidang Ilmu Kimia Pendidikan sains

Tahun Masuk 2005 2010

Tahun Lulus 2010 2012

Judul Skripsi/

Tesis/Disertasi

Sintesis Flavanon

Turunan 3,4-

Dimetoksibenzaldehid

Pengembangan Perangkat

Pembelajaran IPA terpadu untuk

meningkatkan ketrampilan proses

dan sikap ilmiah peserta didik

menggunakan pendekatan inkuiri

Nama

Pembimbing/Promotor

Prof. Dr. Sabirin

Matsjeh

Dr.rer.nat.Senam

PENGALAMAN PENELITIAN

No Tahun Judul PenelitianPendanaan

Sumber Nominal

1. 2010 Sintesis Flavanon Turunan 3,4-

Dimetoksibenzaldehid

2. 2012 Pengembangan Perangkat Pembelajaran

IPA terpadu untuk meningkatkan

ketrampilan proses dan sikap ilmiah peserta

didik menggunakan pendekatan inkuiri

Page 41: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

33

3 2013 Pengembangan worksheet of integrated

science berbasis guided inquiry learning

guna mengembangkan keterampilan

berpikir dan sikap ilmiah siswa SMP dalam

rangka menyongsng kurikulum 2013

PENGALAMAN PUBLIKASI

No. Tahun Judul Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal Keterangan

1. 2013 Kajian Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar

Peserta Didik dalam Pembelajaran IPA

Menggunakan Pendekatan Guided Inquiry

Dipublikasikan dalam prosiding

seminar nasional IPA IVFMIPA

UNNES

Yogyakarta, 10 November 2014

Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

NIP 19860225 201212 1 001

Page 42: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

34

4. Laila Katriani, S.Si., M.Si

I. Identitas Diri

1.1 Nama Lengkap (dengan gelar) Laila Katriani, S.Si., M.Si.

1.2 Jabatan Fungsional,

Pangkat, Golongan

Tenaga Pengajar

Penata Muda Tk. 1, IIIb

1.3 NIP 19850415 201212 2 001

1.4 Tempat dan Tanggal Lahir Air Tenang Kerinci, 15-04-1985

1.5 Alamat Domisili Perum Griya Avia Ceria Jl. Nuri No.9 RT 009

RW 039 Tirtomartani Sleman

1.6 Nomor Telepon/Fax -

1.7 Nomor HP 081363122315

1.8 Alamat Kantor FMIPA UNY Karangmalang, Yogyakarta

1.9 Nomor Telepon/Fax (0274) 548207

1.10 Alamat email [email protected]

1.11 Lulusan yang telah dihasilkan -

1.12 Mata Kuliah yang diampu -

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

Program S1 S2

Nama Perguruan Tinggi Universitas Andalas,

FMIPA

Universitas Andalas

Bidang Ilmu Fisika Fisika

Tahun Masuk 2003 2009

Tahun Lulus 2007 2012

Judul Skripsi/

Tesis/Disertasi

Rancang Bangun Alat

Ukur Intensitas Cahaya

Berbasis Mikrokontroler

AT89S51 Dengan

Menggunakan Sensor

Phototransistor PT380

Rancang Bangun Prototipe

Sistem Kontrol Temperatur

dan Kelembaban Ruang

Penyimpanan Benih Padi

Berbasis Mikrokontroler

AT89S52 Dengan

Menggunakan Sensor HS

1101

Nama

Pembimbing/Promotor

Drs. Wildian, M.Si. Dr. Dian Fitriyani, M.Si.

Page 43: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

35

III. Pengalaman Penelitian

No Tahun Judul PenelitianPendanaan

Sumber Nominal

1. 2012 Rancang Bangun Prototipe Sistem

Kontrol Temperatur dan Kelembaban

Ruang Penyimpanan Benih Padi

Berbasis Mikrokontroler AT89S52

Dengan Menggunakan Sensor HS 1101

2. 2007 Rancang Bangun Alat Ukur Intensitas

Cahaya Berbasis Mikrokontroler

AT89S51 Dengan Menggunakan Sensor

Phototransistor PT380

IV. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL

No. Tahun Judul Penulisan Artikel Ilmiah dalam

Jurnal

Volume/ Nomor Nama

Jurnal

1.

Yogyakarta, 10 November 2014

Laila Katriani, S.Si., M.Si.

NIP 19850415 201212 2 001

Page 44: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

36

Lampiran 3. Contoh Produk-produk Kegiatan

Produk 1: Analisis Kebutuhan bahan Ajar

Page 45: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

37

Produk 2: LKS

Page 46: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

38

Page 47: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

39

Page 48: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

40

Lampiran 4. Foto-foto Kegiatan

Gambar 2. Pemateri menyampaiakan tentang LKS

Gambar 3. Peserta melakukan simulasi pembelajaran dengan LKS Guided Inquiry

Page 49: LAPORAN AKHIR PROGRAM PPM BERBASIS …eprints.uny.ac.id/42369/2/Laporan Akhir Optimalisasi Implementasi... · Nomor HP : 081804758907 ... MGMP IPA SMP dan Ketua MGMP IPA MTs Kabupaten

41

Gambar 4. Kelompok Peserta Melakukan Analisis Kebutuhan Bahan Ajar

Gambar 5. Peserta Mengembangkan LKS