Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN AKHIR
PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN (PPK)
PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI
Oleh:
Dian Arief Pradana, M.Pd, NIDN : 0706039001 / Ketua
Dr. Herdiana Dyah Susanti, ST, MT. NIDN : 0701118203 / Anggota 1
Winda Hurotul ‘Aini, S.Pd, M.Pd. NIDN : 0711128802 / Anggota 2
Rifka Arinda Noviasari, SE, MM. . NIDN : 0717118902 / Anggota 3
Dibiayai oleh:
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
sesuai dengan Perjanjian Pendanaan Pelaksanaan Program Pengabdian
Kepada Masyarakat
Nomor: 111/SP2H/PPM/DRPM/2019
i
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul IbM : IbM Peningkatan Kualitas
Produksi Kelompok UMKM Kue
Kering di Kabupaten
Banyuwangi
2. Mitra Program IbM (1) : RATU MANIS
Mitra Program IbM (2) : NAM’Z
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama
b. NIDN
c. Jabatan/Golongan
d. Jurusan/Fakultas
e. Perguruan Tinggi
f. Bidang Keahlian
g. Alamat Kantor/Telp/Faks/Email
h. Alamat Rumah/Telp/Faks/Email
:
:
:
:
:
:
:
:
Dr. Herdiana Dyah Susanti, ST. MT
0701118203
Lektor / III b
Teknik Industri / Teknik
Universitas 17 Agustus 1945
Banyuwangi
Technopreneurship, Marketing,
Business Process Re-engineering
JL. Adi Sucipto No. 26
Banyuwangi / 0333-411248/0333-
424980/ [email protected]
JL. DI. Panjaitan No. 67
Banyuwangi/ 081233396574/
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
RINGKASAN .................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
BAB 2. SOLUSI PERMASALAHAN ................................................................ 7
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ................................................................ 8
3.1 Seleksi tenant ................................................................................................ 8
3.1.1 Smart Bussiness Map (SBM) Workshop ............................................... 9
3.1.2 Business Snapshot .................................................................................. 9
3.1.3 Coaching .............................................................................................. 10
3.1.4 Business Plan ....................................................................................... 10
3.1.5 Diterima/Ditolak Menjadi Tenant Inkubitek Untag Banyuwangi ........ 10
3.2 Metode Pendekatan yang digunakan ........................................................... 10
3.2 1 Tahap awal ........................................................................................... 10
3.2.2 Tahap pengembangan........................................................................... 11
3.2.3 Tahap Lanjutan..................................................................................... 11
3.2.4 Pengawasan terhadap tenant ................................................................ 11
3.2.5 Teknik Pembiayaan Usaha Tenant dan Pola Pemberian Bantuan
Teknologi ...................................................................................................... 11
3.2.6 Metode Penyelesaian Masalah ............................................................. 12
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ............................................ 12
BAB 5. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ......................................... 14
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ........................................... 44
BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 45
iii
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 45
iv
RINGKASAN
Untag Banyuwangi memiliki komitmen yang tinggi untuk
mengembangkan kewirausahaan baik di dalam di lingkungan kampus maupun di
luar kampus. Hal ini terbukti dengan didapatkannya dana hibah proposal PKMK,
PMW, dan Program kewirausahaan lainnya mulai tahun 2010 sampai sekarang.
Sampai 2017 ada 5 proposal yang didanai baik melalui program PKMK maupun
PMW. Dari kelima usaha yang didanai dari skema PMW maupun PKM tersebut,
hanya ada 1 usaha yang bertahan hingga sekarang yaitu Minuman Kesehatan
Kombucha Berbahan Dasar Daun Tin dan Ekstrak Buah Buahan sedangkan yang
lainnya hanya bertahan maksimal satu tahun setelah pendanaan berakhir. Hal ini
disebabkan karena selama ini mahasiswa hanya sekedar mnegajukan proposal saja
dan rendahnya kemampuan kewirausahaan yang dimiliki oleh mahasiswa. Setelah
mendapatkan pendanaan, mahasiswa kurang mendapatkan pendampingan dalam
menjalankan usahanya oleh karena itu diperlukan workshop kewirausahaan untuk
menumbuhkan jiwa bisnis mahasiswa, dan melatih mahasiswa untuk
merencanakan membuat bisnis bagi yang belum mempunyai bisnis, memperbaiki
bisnis yang sudah dijalankan bagi yang sudah mempunyai bisnis, serta
pendampingan usaha sampai pengembangan network.
Pada tahun 2015 Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi mendirikan
Inkubator Bisnis Teknologi (Inkubitek) Untag Banyuwangi dengan SK Rektor
Nomer: 0558/Sek-2/R-UT/IV/2015 yang mendampingi tenant baik dari dalam
maupun dari luar kampus. Mulai tahun 2015 sampai 2017 ada 7 tenant inkubitek
Untag Banyuwangi mendapatkan pendanaan dari Program Inkubasi Bisnis
Teknologi (IBT) dari Kemenristek Dikti. Dari 7 proposal yang didanai dalam
Program Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT) tersebut, hanya ada 1 usaha dari dosen
(Curcuma Celup "inovasi Jamu Temulawak Celup"), dan 1 usaha dari mahasiswa
(Etawa Milk) sedangkan yang lainnya dari masyarakat umum yang memiliki
usaha berbasis teknologi. Hal ini disebabkan karena rendahnya jiwa
kewirausahaan dari mahasiswa, dan rendahnya usaha mahasiswa yang berbasis
teknologi di Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi sehingga dibutuhkan
workshop kewirausahaan dan pendampingan bisnis kepada mahasiswa dan alumni
supaya usahanya berbasis teknologi.
Pelaksanaan Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) di Untag
Banyuwangi dilaksanakan dengan terlebih dahulu membuat web dengan alamat
http://ppk.untag-banyuwangi.com/, penyelenggaraan workshop kewirausahaan
untuk rekrutmen 50 perusahaan pemula dari mahasiswa dan alumni, Smart
Bussines Map Workshop, Bussines coach (Pendampingan bisnis), Magang, ekspo
produk, arahan kinerja usaha tenant. Dari 20 tenant yang dibina dalam rangkaian
kegiatan PPK di Untag Banyuwangi, terpilih 5 Wirausaha Baru yang dinyatakan
lulus yaitu Tiara Aprilia Dwi dengan produk teh herbal, Firza dengan produk
Makanan olahan arab dan india, Putri anggie dengan design & digital marketing,
Ganda Irawan dengan produk handicraft olahan kayu dengan memanfaatkan
limbah kayu dan sistem pemberdayaan masyarakat, dan Ayu Kurniasari Hamzah
dengan produk minuman sari apel dan sari kedelai organik yangn low calori.
Kata Kunci : Mahasiswa; Startup; ekonomi digital;branding.
v
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi merupakan salah satu
perguruan tinggi yang berhasil mendapatkan prestasi peringkat ke 34 madya pada
Anugerah Kampus Unggul yang diselenggarakan oleh LLDIKTI Wilayah VII.
Untag Banyuwangi memiliki banyak potensi mulai dari dosen yang berjumlah 120
orang dengan tingkat pendidikan mulai S2 sampai S3 yang tersebar di 6 Fakultas
(Teknik, Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Ekonomi, Pertanian dan
perikanan, Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan).
Jumlah mahasiswa di Untag Banyuwangi 3.458 mahasiswa yang
diantaranya berwirausaha. Mahasiswa dan alumni Untag Banyuwangi memiliki
kreativitas dalam membuat produk. Produk yang dihasilkan memiliki potensi dan
nilai ekonomi yang tinggi. Namun potensi dan nilai ekonomi yang tinggi apabila
tidak disertai dengan analisis bisnis yang bagus akan kesulitan untuk
mengembangkan bisnis yang dijalankan. Usaha yang dijalankan oleh mahasiswa
Untag Banyuwangi diantaranya adalah:
Tabel 1 Daftar Produk Mahasiswa Untag Banyuwangi tahun 2017
No. Nama Mahasiswa Jenis Wirausaha Omset Wirausaha
1. Mastuki Kopi 6-10 jt/Bulan
2. A Risky Ilham Wahyudi Jasa laundry 2 jt/Bulan
3. Endy Wahyu Adzani
Yusuf Obat unggas dan pakan ternak 15 jt/Bulan
4. Khayumul Hikmah Pulsa dan hijab 500 ribu/Bulan
5. Normawati Online shopfashion 1 jt/Bulan
6. Seiko Erfandaru Usaha sablon kaos 700 ribu/Bulan
7. Candra Eko Kontraktor dan properti 10 jt/Bulan
8. Nanang Taufik Gipsum dan provil teras 2 jt/Bulan
9. Hardiansyah Pemelirahaan lele 700 ribu/Bulan
10. Fiki Maila Nurul Huda Percetakan dan konveksi kaos 2 jt/Bulan
11. Septian Aldy Nauri Rental kamera 1 jt/Bulan
12. Moh Yusuf Dese
Akherta Jual lele dan ayam 1 jt/Bulan
13. Umi Rohiyatul Zahrok Olahan frozen 1,5 Juta /bulan
14. Nandi Risma Wijaya Fotografi 1 Juta / bulan
15. Erlin Rizka Arofah Hiasan dan Seserahan 750 ribu / bulan
2
16. Kukuh Joemy Vando Abon Ikan Tuna 1,2 Juta/ bulan
17. Andita Putri Teh kawa (minuman) 500 ribu per bulan
18. Winda Ayu Ariska Makanan ringan (donat) 700 ribu / bulan
19. Dona Lutfia Sari Kosmetik pembersih muka 300 ribu/ bulan
20. Putri Nugraha Kaktus Hias 300 ribu/bulan
21. Iiandhifi ranuady
pradikta
Cake 800 ribu / bulan
22. Faroja Alviana Teh Kelor 450 ribu / bulan
23. Eka Ayu Kristokowati Abon Tuna Suwir 5 jt/Bulan
Untag Banyuwangi memiliki komitmen yang tinggi untuk
mengembangkan kewirausahaan baik di dalam di lingkungan kampus maupun di
luar kampus. Hal ini terbukti dengan didapatkannya dana hibah proposal PKMK,
PMW, dan Program kewirausahaan lainnya mulai tahun 2010 sampai sekarang.
Sampai 2017 ada 5 proposal yang didanai baik melalui program PKMK maupun
PMW. Untag Banyuwangi juga mengadakan lomba bussines plan setiap tahun,
yang ditutup dengan kegiatan pameran kreativitas mahasiswa sehingga dapat
meningkatkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Adapun data
mahasiswa penerima hibah kewirausahaan dapat dilihat pada tabel 2
Tabel 2 Data Mahasiswa Penerima Hibah Kewirausahaan
No. Kegiatan Skema Jumlah (Rp) Tahun
1. Produksi dan Pemasaran Paving
dengan memanfaatkan limbah fly
ash
PMW 10.000.000 2010
2. Bakso Vegetarian rendah
kolesterol
PKM
Kewirausahaan
dari Pemprov
Jatim
15.000.000 2011
3. Laundry tas dan sepatu praktis
dan ekonomis
PKM
Kewirausahaan
dari Dirjen
Belmawa
7.700.000 2015
4. Ice Jam dan Mistik Samjoe PKM
Kewirausahaan
dari Dirjen
Belmawa
7.500.000 2016
3
5. Minuman Kesehatan Kombucha
Berbahan Dasar Daun Tin dan
Ekstrak Buah Buahan
PKM
Kewirausahaan
dari Dirjen
Belmawa
7.000.000 2017
Dari kelima usaha yang didanai dari skema PMW maupun PKM tersebut,
hanya ada 1 usaha yang bertahan hingga sekarang yaitu Minuman Kesehatan
Kombucha Berbahan Dasar Daun Tin dan Ekstrak Buah Buahan sedangkan yang
lainnya hanya bertahan maksimal satu tahun setelah pendanaan berakhir.
Hal ini disebabkan karena selama ini mahasiswa hanya sekedar mengajukan
proposal saja dan rendahnya kemampuan kewirausahaan yang dimiliki oleh
mahasiswa. Setelah mendapatkan pendanaan, mahasiswa kurang
mendapatkan pendampingan dalam menjalankan usahanya oleh karena itu
diperlukan workshop kewirausahaan untuk menumbuhkan jiwa bisnis
mahasiswa, dan melatih mahasiswa untuk merencanakan membuat bisnis
bagi yang belum mempunyai bisnis, memperbaiki bisnis yang sudah
dijalankan bagi yang sudah mempunyai bisnis, serta pendampingan usaha
sampai pengembangan network.
Pada tahun 2015 Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi mendirikan
Inkubator Bisnis Teknologi (Inkubitek) Untag Banyuwangi dengan SK Rektor
Nomer: 0558/Sek-2/R-UT/IV/2015 yang mendampingi tenant baik dari dalam
maupun dari luar kampus. Mulai tahun 2015 sampai 2017 ada 7 tenant inkubitek
Untag Banyuwangi mendapatkan pendanaan dari Program Inkubasi Bisnis
Teknologi (IBT) dari Kemenristek Dikti (dapat dilihat pada tabel 1.3). Dan di
tahun 2017 terdapat 2 proposal yang lolos seleksi Program Perusahaan Pemula
Berbasis Teknologi (PPBT) dan 2 Proposal lolos seleksi Program IBT dari
Kemenristek Dikti. Adapun foto-foto ruang Inkubitek Untag Banyuwangi dan
kegiatannya dapat dilihat pada gambar 1 dan foto-foto produk binaan inkubitek
pada gambar 2.
4
Gambar 1. Ruang Inkubitek
Gambar 2. Contoh Produk Binaan Inkubitek Untag Banyuwangi
Tabel 3. Daftar Penerima Hibah Program Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT) dari Kemenristek Dikti
No. Kegiatan Skema Jumlah (Rp) Tahun
1. Inkubator Bisnis Teknologi
Pengembangan usaha produk
olahan mangrove
IBT dari Dirjen
Inovasi
190.000.000 2015
2. Inkubator Bisnis Teknologi IBT dari Dirjen 190.000.000 2015
5
Penguatan Teknologi Produksi
Kerupuk Bawang di UD. Kalirejo
Banyuwangi
Inovasi
3. Bio Naga Bio ZPT Pemacu
pertumbuhan generatif buah naga
IBT dari Dirjen
Inovasi
240.000.000 2016
4. Bio Naga Bio ZPT Pemacu
pertumbuhan generatif buah naga
IBT dari Dirjen
Inovasi
277.790.000 2017
5. Kelor Wangi "Inovasi
Pengolahan Daun Kelor Menjadi
Suplemen Multi Khasiat"
IBT dari Dirjen
Inovasi
349.600.000 2017
6. Curcuma Celup "inovasi Jamu
Temulawak Celup"
PPBT dari Dirjen
Inovasi
320.000.000 2017
7. Etawa Milk PPBT dari Dirjen
Inovasi
350.000.000 2017
Dari 7 proposal yang didanai dalam Program Inkubasi Bisnis Teknologi
(IBT) tersebut, hanya ada 1 usaha dari dosen (Curcuma Celup "inovasi Jamu
Temulawak Celup"), dan 1 usaha dari mahasiswa (Etawa Milk) sedangkan yang
lainnya dari masyarakat umum yang memiliki usaha berbasis teknologi. Hal ini
disebabkan karena rendahnya jiwa kewirausahaan dari mahasiswa, dan
rendahnya usaha mahasiswa yang berbasis teknologi di Universitas 17
Agustus 1945 Banyuwangi sehingga dibutuhkan workshop kewirausahaan
dan pendampingan bisnis kepada mahasiswa dan alumni supaya usahanya
berbasis teknologi.
Situasi ekonomi nasional yang bergerak dinamis seiring dengan tantangan
global seperti MEA dengan segala peluang dan ancamannya. Jumlah pengusaha di
Indonesia mencapai 57 juta orang, namun 99% diantaranya masih berada di sektor
mikro informal. Berdasarkan riset, setidaknya ada 6 faktor yang menyebabkan
para pengusaha ini sulit naik kelas diantaranya pengetahuan, pemasaran,
permodalan, teknologi, legal, dan networking. Program Pro Indonesia One in
Twenty Movement dari yayasan pro Indonesia dapat dimanfaatkan sebaik baiknya
sebagai upaya membangun UKM Indonesia menjadi lebih baik dan bisa
membantu target pemerintah untuk menumbuhkan sektor perindustrian sampai
7,5% (Nando, dkk. 2015)
6
Mulai tahun 2017, Inkubitek Untag Banyuwangi bekerjasama dengan
yayasan Pro Indonesia yang merupakan yayasan pemberdayaan masyarakat
Indonesia mandiri. Pro Indonesia adalah sebuah organisasi nirlaba yang bergerak
pada perbaikan 3 sektor social di masyarakat yaitu pendidikan, kesehatan, dan
pemberdayaan ekonomi. Yayasan ini didirikan oleh seorang investor sekaligus
philanthropist Bapak Budi Satria Isman. Pro Indonesia One in Twenty Movement
merupakan program pemberdayaan ekonomi dari yayasan pro Indonesia yang
bertujuan meningkatkan kompetensi bisnis pengusaha UKM sehingga tercapai 1
juta UKM sehingga tercapai 1 juta UKM yang naik kelas pada tahun 2020.
Onein20 movement proindonesia mempunyai metode Smart Business Map
(SBM) yang merupakan alat untuk mendiagnosa kesehatan bisnis dan proses
bisnis untuk membangun dan mengembangkan bisnis. SBM adalah modul
pembelajaran bisnis yang dikembangkan pada tahun 2012 oleh seorang ekonom,
profesional sekaligus investor Budi Satria Isman. Modul ini sudah banyak
membantu pemimpin bisnis baik UKM maupun korporasi untuk memperbaiki dan
mengakselerasi bisnisnya. onein20 movement proindonesia dengan inkubitek
Untag Banyuwangi pertama kali mengadakan SBM workshop pada tanggal 1-2
April 2017 dengan 30 peserta dari mahasiswa, alumni, dan masyarakat umum
(Gambar 3).
Gambar 3. SBM workshop pada tanggal 1-2 April 2017
7
Meskipun di Untag Banyuwangi sudah mendapatkan dana hibah PKMK,
PMW, PPBT, dan mengadakan SBM workshop, namun perkembangan
kewirausahaan mahasiswa dan alumni Untag banyuwangi masih rendah
karena dari 3.458 mahasiswa hanya 6 mahasiswa yang mendapatkan
program hibah, dan dari 120 dosen hanya 1 orang dosen yang lolos seleksi
PPBT dari Kemenristek Dikti. Produk yang dihasilkan dan dijual banyak di
bidang pangan dan masih lemah dari sisi ipteks. Oleh karena itu diperlukan
workshop kewirausahaan untuk menumbuhkan jiwa bisnis mahasiswa, dan
melatih mahasiswa untuk merencanakan membuat bisnis bagi yang belum
mempunyai bisnis, memperbaiki bisnis yang sudah dijalankan bagi yang
sudah mempunyai bisnis, serta pendampingan usaha sampai pengembangan
network.
Melihat perkembangan kewirausahaan yang sangat lemah, untuk
meningkatkan peluang menciptakan wirausaha baru mandiri yang berbasis
ipteks dan kemampuan bisnis mahasiswa dan alumni supaya memiliki daya
saing maka dibutuhkan hibah Program pengembangan kewirausahaan
dengan workshop kewirausahaan dan pendampingan bisnis kepada
mahasiswa dan alumni supaya usahanya berbasis teknologi
BAB 2. SOLUSI PERMASALAHAN
Adapun target dan luaran program Pengembangan Kewirausahaan Untag
Banyuwangi adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Solusi dan luaran Program Pengembangan Kewirausahaan
Solusi Program Pengembangan Kewirausahaan Luaran Program Pengembangan
Kewirausahaan
1. Seleksi Tenant melalui workshop
kewirausahaan (Smart Business Workshop
(SBM), Business Snapshot, Coaching,
Business Plan)
1. Menghasilkan 5 (lima) Perusahaan
Pemula Berbasis Teknologi pada tahun
2019 yang siap beraktivitas
2. Pelatihan teknis dan manajemen bagi
mahasiswa dan alumni
2. Mendampingi 70% calon Perusahaan
Pemula Berbasis Teknologi menjadi
Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi
yang memiliki ketrampilan manajemen
usaha dan keuangan
3. Pendampingan bisnis (Coaching), magang 3. Meningkatkan kemampuan bisnis 70%
mahasiswa dan alumni yang mulai
membuka usaha baru
4. Akses jejaring pemasaran, permodalan, 4. Minimal 3 usaha mahasiswa dan alumni
8
teknologi, dan lainnya kepada pengusaha dari
mahasiswa dan alumni
yang mendapatkan bantuan permodalan
dan jejaring pemasaran
5. Perluasan pasar, pembuatan marketplace
untuk produk tenant
5. Menghasilkan produk Perusahaan Pemula
Berbasis Teknologi yang memiliki
keunggulan Ipteks
6. Memasarkan produk tenant secara online
6. Pengembangan Network, pelatihan digital
marketing dan pelatihan visual branding
branding
7. Luaran tambahan berupa pendaftaran
merk dagang untuk 5 (lima) Perusahaan
Pemula Berbasis Teknologi, produk/
barang
8. Branding produk tenant
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Program kerja dari pengembangan kewirausahaan di Untag Banyuwangi
dilaksanakan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Workshop kewirausahaan
2. Rekrutmen tenant 50 Perusahaan pemula
3. Smart Bussines Map Workshop
4. Bussines coach (Pendampingan bisnis)
5. Pembuatan bussines plan sesuai SBM
6. Pemagangan ke perusahaan mitra
7. Kunjungan ke tempat usaha tenant
8. Pelatihan teknik dan manajemen
9. Pelatihan digital marketing
10. Pelatihan visual branding
11. Pelatihan perluasan pasar
12. Pelatihan pengembangan network
13. Expo produk kreatif tenant
14. Pembuatan marketplace untuk produk tenant
15. Analisis kinerja usaha tenant
3.1 SELEKSI TENANT
Seleksi tenant Program Pengembangan Kewirausahaan akan diikuti oleh
mahasiswa dan alumni Untag Banyuwangi atau mahasiswa yang telah merintis
usaha baru. Tahapan-tahapan seleksi tenant adalah sebagai berikut:
9
Gambar 4 Tahapan Seleksi Tenant
3.1.1 Smart Bussiness Map (SBM) Workshop
Supaya seleksi tenant benar-benar mendapatkan tenant yang bagus, dan
berkualitas maka perlu diadakan workshop terlebih dahulu. Workshop yang
diberikan kepada mahasiswa dan alumni Untag Banyuwangi bekerjasama dengan
OIM Pro Indonesia yang mempunyai tools untuk mendiagnosa kesehatan bisnis
dan tools untuk membangun sebuah bisnis. Workshop ini bertujuan untuk
membangun mindset bisnis mahasiswa dan alumni supaya bisnis yang dijalankan
benar-benar tepat dan bisa berkembang.
SBM workshop dilaksanakan oleh 2 (dua) orang narasumber dari onein20
movement proindonesia Pusat yaitu Taufan B Umbara yang merupakan presiden
direktur OIM Pro Indonesia, dan Ferdy D. Savio yang merupakan NLP Trainer
dan direktur kurikulum OIM Pro Indonesia.
3.1.2 Business Snapshot
Workshop dilaksanakan selama 2 hari penuh mualai pagi sampai sore
dihari sabtu dan minggu (diluar hari perkuliahan). Dalam workshop tersebut
mahasiswa diajarkan untuk mengisi SBM Snapshot dengan panduan SBM Board
dari OIM Pro Indonesia yang terdiri dari 3 modul yaitu:
1. Modul Playing Field
2. Modul market Landscape
3. Modul Operational Profitability
Smart Business Map Workshop
Business Snapshot
Coaching Business Plan Diterima/Ditolak
10
3.1.3 Coaching
Inkubitek Untag Banyuwangi telah bekerjasama dengan onein20
movement proindonesia untuk pelatihan sebagai coach untuk SBM yang sdh
dilaksanakan pada tanggal 21 sampai 24 Januari 2017. Adapun coach dari
Inkubitek Untag Banyuwangi yang disertifikasi oleh onein20 movement
proindonesia adalah Yayak Eka Cahyanto, Dian Arief Pradana, dan Herdiana
Dyah Susanti. Tugas dari para coach ini adalah mendampingi peserta SBM
workshop dalam program coaching sebanyak 8 kali pertemuan untuk menyusun
SBM snapshot dengan tepat dan benar.
3.1.4 Business Plan
Business plan dibuat berdasarkan SBM snapshot yang disusun selama
program coaching. Setiap peserta diwajibkan untuk menpresentasikan Business
plan yang dibuat kepada para juri.
3.1.5 Diterima/Ditolak Menjadi Tenant Inkubitek Untag Banyuwangi
Berdasarkan hasil presenntasi, bila hasilnya sesuai dengan standar yang
diharapkan maka dapat diterima sebagai Tenant dalam program Pengembangan
Kewirausahaan Untag Banyuwangi. Artinya tenant benar-benar siap dalam
menjalankan bisnisnya.
3.2 METODE PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program pengembangan
kewirausahaan di Untag Banyuwangi yaitu:
3.2 1 Tahap awal
Pelatihan teknis dan manajemen
Konsultasi bisnis
Legalitas usaha
HAKI
Pembuatan Bussines plan atau studi kelayakan usaha
Uji coba produksi
Akses untuk memperoleh dana hibah
11
3.2.2 Tahap pengembangan
Produksi awal
Uji coba pasar
Promosi produk
Sertifikasi dan standarisasi produk
Pengembangan sumber daya manusia
Mentoring bisnis
Manajemen bisnis
3.2.3 Tahap Lanjutan
Produksi komersial
Perluasan pasar
Pengembangan network
Fasilitasi untuk akses modal ke lembaga pemerintahan, lembaga
perbankan, dan non bank
3.2.4 Pengawasan terhadap tenant
Tenant yang terpilih diwajibkan membuat action plan untuk menjalankan
bussines plan yang sudah disusun. Pengawasan dilakukan berdasarkan action plan
yang dibuat oleh tenant. Adapun pengawasan yang dilakukan yaitu terhadap
kesesuaian kegiatan dan waktu yang telah disusundalam action plan. Jika tidak
sesuai, maka dicari penyebab dan solusinya bersama-sama. Selain itu juga
dilakukan pengawasan melalui cashflow usaha tenant.
3.2.5 Teknik Pembiayaan Usaha Tenant dan Pola Pemberian Bantuan
Teknologi
Pembiayaan Usaha Tenant dan pola pemberian bantuan teknologi adalah
dengan mencari angel investor yang bersedia membiayai tenant. Inkubitek Untag
Banyuwangi telah bekerjasama dengan Pak Budi Satria Isman yang merupakan
CEO Pro Indonesia merupakan angel investor. Mulai tahun 2013, tenant Untag
Banyuwangi diajukan dalam program IbM dan Inkubasi Bisnis Teknologi dan
12
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Setiap tahunnya selalu ada
tenant yang mendapatkan bantuan mulai dari 50 Juta sampai 240 Juta rupiah.
3.2.6 Metode Penyelesaian Masalah
Masalah yang terjadi diselesaikan antara pendamping dan tenant melalui diskusi
unuk penyelesaian masalahnya.
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
4.1 Kinerja Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas 17
Agustus 1945 Banyuwangi
Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, merupakan Universitas
terakreditasi yang sudah berdiri selama 33 tahun di Kabupaten Banyuwangi.
Mempunyai 6 Fakultas serta Pusat-pusat dan Biro dalam mendukung pelayanan
kepada mahasiswa, diantaranya adalah Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat (PPPM). Untag Banyuwangi sendiri telah dipercaya sebagai
Perguruan Tinggi yang berhasil dalam hal kualitas setiap tahunnya di bidang
penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat, hal ini dibuktikan
diberikannya penghargaan oleh Kopertis Wilayah VII Jawa Timur.
Selain itu PPPM Untag Banyuwangi juga dipercaya oleh Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, yang dibuktikan melalui penandatanganan kerjasama antara Bupati
Banyuwangi dengan Rektor Untag Banyuwangi. Bukan hanya itu saja, setiap
tahunnya PPPM Untag Banyuwangi, mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) dengan peserta seluruh mahasiswa semester VI Untag Banyuwangi,
dengan konsep pengabdian kepada masyarakat di wilayah desa/kelurahan di
Kabupaten Banyuwangi yang tergolong tertinggal oleh kemajuan IPTEK.
Mulai tahun 2015 Untag Banyuwangi mendirikan Inkubator Bisnis dan
Teknologi (Inkubitek) yang mendampingi perusahaan pemula baik dari dalam
kampus maupun dari luar kampus. Selama 3 tahun berturut-turut inkubitek Untag
Banyuwangi berhasil mendapatkan hibah dari kemenristek Dikti Melalui program
Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT), dan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi
(PPBT) pada tahun 2017. Adapun rinciannya pada tabel 4.
13
Tabel 4. Pencapaian Inkubitek Untag Banyuwangi
No Tahun Sumber
Pendanaan
Program Produk Tenant Binaan
1. 2015 Kemenristek Dikti Inkubasi Bisnis
Teknologi (IBT)
Pengembangan produk Olahan
Mangrove
2. 2015 Kemenristek Dikti Inkubasi Bisnis
Teknologi (IBT)
Penguatan kapasitas produksi
kerupuk bawang
3. 2016 Kemenristek Dikti Inkubasi Bisnis
Teknologi (IBT)
Bio ZPT Pemacu Pertumbuhan
Generatif Buah Naga
4. 2016 Mangrove For the
Future Thailand
Small Grant Facilities Kerupuk Ikan
5.. 2017 Kemenristek Dikti Inkubasi Bisnis
Teknologi (IBT)
Bio Naga Bio ZPT Pemacu
pertumbuhan generatif buah
naga
6. 2017 Kemenristek Dikti Inkubasi Bisnis
Teknologi (IBT)
Kelor Wangi "Inovasi
Pengolahan Daun Kelor Menjadi
Suplemen Multi Khasiat"
7. 2017 Kemenristek Dikti Perusahaan Pemula
Berbasis Teknologi
(PPBT)
Curcuma Celup "inovasi Jamu
Temulawak Celup"
8. 2017 Kemenristek Dikti Perusahaan Pemula
Berbasis Teknologi
(PPBT) Etawa Milk
4.2 Kinerja Fakultas dan Fasilitas Laboratorium Universitas 17 Agustus
1945 Banyuwangi
Fasilitas pendukung dari institusi pelaksana kegiatan ádalah:
1. Laboratorium Proses Manufaktur, di Universitas 17 Agustus 1945
Banyuwangi yang bisa mendesain dan membuat alat-alat teknologi tepat guna
hasil kreatifitas para dosen dan mahasiswa. Alat-alat teknologi tepat guna
yang dihasilkan salah satunya mesin bokashi maker two in one yang
mendapat penghargaan di Tingkat nasional dalam Pameran Teknologi Tepat
Guna di Batam tahun 2012, dan mesin oven skala industri dengan sumber
energi LPG dengan pengatur suhu dan waktu yang siap untuk ditransfer ke
UMKM untuk dimafaatkan dalam proses produksi bagiak.
14
2. Laboratorium Perancangan dan Pengembangan Produk di Universitas 17
Agustus 1945 Banyuwangi yang siap menjalin kerja sama dengan UMKM
untuk pelatihan dan pembinaan dalam Teknologi Tepat Guna serta
manajemen pengelolaan usaha.
BAB 5. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
5.1 Legalitas PPK di Untag Banyuwangi
Sebagai salah satu lembaga untuk pengembangan kewirausahaan bagi mahasiswa
dan alumni maka pada tanggal 28 Maret 2019 telah ditetapkan Surat Keputusan
Rektor tentang pengurus PPK di Untag Banyuwangi dengan SK Nomor
0811/R/KR/III/2019 (Gambar 5). Berdasarkan SK Tersebut Tugas Pengurus
Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) Universitas 17 Agustus 1945
Banyuwangi:
1. Mengelola Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) Universitas 17
Agustus 1945 Banyuwangi;
2. Mendampingi tenant Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK)
Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi;
3. Menfasilitasi fund raising tenant Program Pengembangan Kewirausahaan
(PPK) Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi.
15
16
Gambar 5 Keputusan Rektor tentang Pengangkatan Susunan Pengurus Program
Pengembangan Kewirausahaan (PPK) Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi
5.2 Pengembangan Web PPK di Untag Banyuwangi
. Sebagai sarana informasi, publikasi dan rekuitment tenant dalam program
pengembangan kewirausaahaan yang diselenggarakan maka dilakukan
perancangan desain framework untuk website PPK di Untag Banyuwangi. pada
tanggal 2 Mei 2019 dilakukan pemesanan kepada web developer di CV. Permata
Inklusi untuk membuat web PPK di Untag Banyuwangi dengan Alamat akses di :
17
http://ppk.untag-banyuwangi.com/. Tampilan awal web PPK di Untag
Banyuwangi dapat dilihat pada Gambar 6.
Ganbar 6. Tampilan Awal Web PPK di Untag Banyuwangi
18
Tampilan awal web PPK disempurnakan lagi dengan pengisian menu
menu dan pada 6 Mei 2019 di tampilan web PPK direvisi menjadi seperti pada
gambar 7
Gambar 7. Revisi I Tampilan Web PPK
19
Setelah itu tahapan selanjutnya adalah pengisian menu pada web PPK
yang direvisi pada tanggal 15 Mei 2019 seperti pada Gambar 8
20
Gambar 8. Revisi II Tampilan Web PPK
21
Langkah selanjutnya adalah melengkapi fiture-fiture di halaman web
PPK seperti pada Gambar 9 dan Mitra kerja (Gambar 10)
22
23
24
Gambar 9. Fiture-Fiture di Halaman Web PPK
25
Gambar 10. Mitra Kerja PPK di Untag Banyuwangi
5.3 Rekrutmen Tenant PPK di Untag Banyuwangi
Rekrutmen Tenant PPK di Untag Banyuwangi dilaksanakan setelah
website selesai. Rekrutmen Tenant PPK di Untag Banyuwangi dilakukan
berdasarkan pedoman rekrutmen dan seleksi yang disahkan oleh Rektor dan
proses pendampingan sampai pemantaan pasca inkubasi juga dilakukan
berdasarkan Standar Operasione Prosedur (SOP) yang juga disahkan oleh Rektor.
semua pedoman diunggah ke laman web PPK Untag Banyuwangi supaya
bisa diakses oleh semua mahasiswa dan alumni Untag Banyuwangi (Gambar 11).
Pengumuman rekrutmen dan seleksi dilakkukan melalui web PPK Untag
Banyuwangi dan Media sosial.
Gambar 11. Metode Rekruitment dan Persyaratan Peserta di Halaman Web PPK
26
Bagi mahasiswa dan alumni yang mengikuti PPK di Untag Banyuwangi,
pendaftaran dilakukan melalui web PPK di Untag Banyuwangi (Gambar 12).
Gambar 12. Tampilan Halaman Form Pendaftaran di Halaman Web PPK
selain memalui web, Pengumuman perekrutan peserta melalui kegiatan seminar
branding dilakukan melalui media sosial, Majalah dinding Untag Banyuwangi
(Gambar 13) dan melalui flyer (Gambar 14).
peserta yang mendaftar seminar branding 111 mahasiswa, yang akan diseleksi
menjadi 100 peserta seminar branding. Seleksi dilaksanakan dengan
menggunakan instrumen yang tercantum pada pedoman rekrutmen dan seleksi
tenant.
27
Gambar 13. Pengumuman Pendaftaran di Majalah dinding Untag Banyuwangi
28
Gambar 14. Pengumuman Pendaftaran melalui Media sosial dan Flyer
5.4 Seminar Personal Branding
Untuk tahap awal seleksi tenant PPK di Untag Banyuwangi
diselenggarakan seminar personal branding sebagai pendukung karir dan
profesionalisme dalam dunia wirausaha pada tanggal 6 Juli 2019 dengan pemateri
Yayak Eka Cahyanto yang merupakan ahli branding yang telah menangani
berbagai perusahaan nasional maupun internasional seperti Visa Card, Hard Rock,
Bali Adyana Resort, Untag Banyuwangi, dan Ratusan UMKM di Indonesia.
adapun dokumentasi kegiatan dapat dilihat pada gambar 15. Seminar personal
branding diikuti oleh 100 peserta yang telah lolos seleksi administrasi.
29
Gambar 15. Dokumentasi Kegiatan Seminar Personal Branding
5.5 Smart Business Map (SBM) Workshop
100 mahasiswa peserta seminar personal branding diseleksi berdasarkan
analisis profil usahanya. Dari 100 mahasiswa tersebut dipilih 50 peserta dengan
profil usaha yang terbaik. Adapun indikator penilaiannya disesuaikan dengan
pedoman rekrutmen dan seleksi tenant.
SBM Workshop diselenggarakan pada tanggal 2-3 Agustus 2019 dengan
pemateri Taufan Bahari Umbara yang merupakan founder SBM dan juga sebagai
strategic Business Advisor yayasan pro Indonesia (Gambar 16).
30
Gambar 16. CV. Pemateri SBM Workshop
SBM workshop diselenggarakan selama dua hari (Gambar 17) dimana
pada hari pertama dijelaskan tentang modul playing field untuk menggali produk
mahasiswa dan alumni supaya sesuai dengan kebutuhan pasar. Pada hari kedua
dijelaskan tentang modul market landscape dan operational profitability. Output
dari workshop ini adalah SBM snapshot yang nantinya menjadi business plan
mahasiswa dan alumni dalam menjalankan usahanya. Dari 50 mahasiswa dan
31
alumni peserta SBM Workshop, dilakukan coaching untuk mendapatkan business
plan yang terbaik.
32
Gambar 17. Pelaksanaan Kegiatan SBM Workshop
5.6 Coaching
20 peserta dengan business plan terbaik akan diseleksi melalui proses
coaching, dimana dari 50 peserta SBM Workshop akan dicoaching oleh 5
pendamping bisnis. Coaching dilaksanakan 8 kali pertemuan dengan target output
business plan. Coaching dilaksanakan mulai tanggal 5-14 Agustus 2019 dengan
dokumentasi kegiatan pada gambar 18
33
Gambar 18. Kegiatan Coaching
34
5.7 Pelatihan
Supaya dapat mencapai produk yang berdaya saing dan dengan hasil yang
maksimal, maka perlu dilakukan pelatihan-pelatihan. Kegiatan pelatihan ini
meliputi:
a. Pelatihan teknik dan manajemen
Pelatihan teknik dan manajemen diberikan kepada 20 tenant yang telah lolos
untuk memberikan pengetahuan bagaimana mengelola usaha dibidang teknik dan
manajemen. Pelatihan dilaksanakan pada tangga 19 Agustus 2019. Adapun
dokumentasi kegiatan pelatihan teknik dan manajemen dapat dilihat pada gambar
19.
Gambar 19. Pelatihan teknik dan manajemen
35
b. Pelatihan Digital marketing.
Supaya usaha dari ke 20 tenant dapat bersaing di era revolusi industri 4.0, maka
diberikan pelatihan bagaimana melakukan pemasaran secara digital. Pelatihan
diselenggarakan pada tanggal 26 Agustus 2019. Adapun dokumentasi kegiatan
Pelatihan Digital marketing dapat dilihat pada gambar 20.
Gambar 20. Pelatihan Digital marketing
c. Pelatihan Visual branding (2 September 2019)
Supaya produk yang dipasarkan melalui media sosial maupun market place dapat
menarik konsumen, maka dilakukan pelatihan Pelatihan Visual branding pada
tanggal 2 September 2019. Adapun dokumentasi kegiatan Pelatihan Visual
branding dapat dilihat pada gambar 21.
36
Gambar 21. Pelatihan Visual branding
d. Pelatihan perluasan pasar dan implementasi
Pelatihan perluasan pasar dan implementasinya bekerjasama dengan tokopedia
corner untuk mengajarkan kepada tenant bagaiman memasarkan produk melalui
market place. Pelatihan diselenggarakan pada tanggal 9 September 2019.
Adapun dokumentasi kegiatan Pelatihan perluasan pasar dan implementasi dapat
dilihat pada gambar 22.
37
Gambar 22. Pelatihan perluasan pasar dan implementasi
e. Pelatihan Pengembangan network
Pelatihan Pengembangan network bekerjasama juga dengan tokopedia untuk
menegmbangkan pemasaran secara online. Pelatihan diselenggarakan pada
tanggal 16 September 2019. Adapun dokumentasi kegiatan Pelatihan
Pengembangan network dapat dilihat pada gambar 23.
38
Gambar 23. Pelatihan Pengembangan network
5.8 Magang
Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dan alumni yang berwirausaha,
maka dimagangkan pada mitra PPK Untag Banyuwangi yang sesuai dengan jenis
usahanya.
Gambar 24. Penyerahan peserta magang kepada mitra
39
Gambar 25. Kegiatan Magang tenant
40
Gambar 26. Supervisi akhir kegiatan magang
5.9 Ekspo produk
Produk-produk yang dihasilkan oleh tenant PPK Untag Banyuwangi akan
dipamerkan pada kegiatan ekspo produk yang digelar di halaman Untag
Banyuwangi pada tanggal 19 Oktober 2019.
41
Gambar 27. Expo Produk Tenant
42
5.10 Arahan kinerja usaha tenant
Untuk mengetahui kemajuan usaha tenant, maka dilakukan analisis usaha tenant
melalui kegiatan arahan kinerja usaha tenant yang dilaksanakan pada tanggal 30
Oktober 2019. Dalam kegiatan tersebut, tenant diminta menunjukkan cashflow
usaha selama mengikuti kegiatan PPK di Untag Banyuwangi. Berdasarkan
cashflow usaha yang dibuat oleh tenant PPK dipilih 5 tenant terbaik sebagai
Wirausaha Baru yaitu:
1. Tiara Aprilia Dwi dengan produk teh herbal
2. Firza dengan produk Makanan olahan arab dan india
3. Putri anggie dengan design & digital marketing
4. Ganda Irawan dengan produk handicraft olahan kayu dengan memanfaatkan
limbah kayu dan sistem pemberdayaan masyarakat
5. Ayu Kurniasari Hamzah dengan produk minuman sari apel dan sari kedelai
organik yangn low calori
5.11 Publikasi
1. Publikasi media masa
Kegiatan Program Pengembangan Kewirausahaan di Universitas 17 Agustus 1945
Banyuwangi telah dipublikasikan pada Radar Banyuwangi tanggal 5 Agustus
2019 (Gambar 28)
4
43
Gambar 28. Publikasi media masa Program Pengembangan Kewirausahaan di
Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi
2. Diseminasi hasil penelitian pada Seminar Nasional
Model perekrutan dan pendampingan yang dilaksanakan melalui program PPK
dapat digunakan sebagai salah satu model pengabdian masyarakat, oleh karena
itu diperlukan sosialisasi melalui seminar nasional. Diseminasi program
pengembangan kewirausahaan Untag Banyuwangi dilakukan pada kegiatan
seminar nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Merdeka Malang pada
Tanggal 19 September 2019. Adapun sertifikat sebagai pemakalah dapat dilihat
pada gambar 29.
Gambar 29. Sertifikat Sebagai Pemakalah Pada Seminar Nasional
44
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Dalam kegiatan PPK di Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi ini
rencana tahap berikutnya adalah:
1. Pelatihan
Supaya dapat mencapai produk yang berdaya saing dan dengan hasil yang
maksimal, maka perlu dilakukan pelatihan-pelatihan. Pelatihan-pelatihan yang
dimaksud merupakan kegiatan yang akan diberikan kepada calon tenant-tenant
pada tahap kedua program ini bergulir. Kegiatan pelatihan ini meliputi :
a. Pelatihan teknik dan manajemen
b. Pelatihan Digital marketing
c. Pelatihan Visual branding
d. Pelatihan perluasan pasar dan implementasi
e. Pelatihan Pengembangan network
Untuk tenant yang lulus pada tahun pertama akan diberikan pendamingan
lanjutan dari tahun pertama, akses permodalan, jaringan dan perbankan. Melalui
pendampingan lanjutan ini tenant yang menjadi WUB menjadi perusahaan
pemula yang lebih siap dilepas dalam pasar yang lebih luas.
2. Magang
Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dan alumni yang berwirausaha,
maka dimagangkan pada mitra PPK Untag Banyuwangi yang sesuai dengan jenis
usahanya. Magang ini merupakan layanan yang diberikan PPK Untag
Banyuwangi kepada tenant yang mencari pandangan nyata terhadap usaha yang
digelutinya.
3. Ekspo produk dan pameran
Produk-produk yang dihasilkan oleh tenant PPK Untag Banyuwangi akan
dipamerkan pada kegiatan ekspo produk yang digelar di halaman Untag
Banyuwangi.
45
4. Diseminasi hasil pendampingan
Teknologi tepat guna yang dimanfaatkan tenant dapat digunakan sebagai salah
satu model pengabdian masyarakat, oleh karena itu diperlukan sosialisasi melalui
seminar nasional.
BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan PPK ini adalah:
1. Terdapat peningkatan kualitas mahasiswa dan alumni setelah mengikuti
seminar personal branding dan SBM Workshop
2. Pengetahuan dan wawasan mahasiswa dan alumni meningkat dengan
adalanya pelatihan seminar personal branding dan SBM Workshop sehingga
dapat memotivasi mahasiswa dan alumni untuk terus berinovasi.
7.2 Saran
Untuk keberlakutan program PPK ini maka:
1. Strategi branding produk diperlukan untuk menaikkan kelas produk
mahasiswa dan alumni sehingga diperlukan pendampingan untuk
membrnding produk mahasiswa dan alumni
2. Untuk meningkatkan daya saing produk maka perlu perbaikan kemasan dan
proses pengemasan pada produk mahasiswa dan alumni.
DAFTAR PUSTAKA
Nando, F; Adha, A; Susanto, J; Vasandi, H. 2015. Sukses dengan Coaching.
Pengembang Lintas Pengetahuan Jakarta
BORANG CAPAIAN KEGIATAN PROGRAM PENGEMBANGAN
KEWIRAUSAHAAN
CAPAIAN KEGIATAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
Judul kegiatan : Program Pengembangan Kewiraushaan di Universitas 17
Agustus 1945 Banyuwangi
Kelembagaan PPK : di bawah koordinasi lembaga pengabdian kepada
masyarakat
√ di bawah koordinasi Pimpinan PT
mandiri
Ruang PPK
Ruang Administrasi : 12 m2
Sarana Ruangan Administrasi
: √ AC Fan non AC non Fan √ Mebeler
Sarana Manajemen : √ komputer & internet √ telepon faks
Sarana Pelatihan : Laptop dan internet
Laboratorium pendukung
: Laboratorium Perancangan dan Pengembangan Produk, Laboratorium Proses manufaktur, Laboratorium Biologi
- Sarana Peralatan : Mesin Bubut Mesin Milling Mesin Las listrik Peralatan laboratorium biologi Peralatan laboratorium Perancangan dan Pengembangan
Produk
- Sarana Ruang Pelatihan
: 1130 m2
Tim PPK
Jumlah Dosen/Instruktur
: 6 orang
Jumlah Praktisi : 6 orang
Teknisi/programmer
: 2 orang
Gelar akademik tim
: S-3 1 orang S-2 5 orang S-1 6 orang D-3 ……. orang
Gender : Laki-laki 8 orang Perempuan 6 orang
Program Studi/Fakultas
: • Program studi manajemen/Fakultas Ekonomi • Program studi Akuntansi/Fakultas Ekonomi • Program studi Pendidikan Bahasa Inggris/Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan • Program studi Teknik Industri/Fakultas Teknik
Kerjasama dengan
Lembaga Lain
Nama Lembaga : Yayasan Pro Indonesia, Mark Plus, Tokopedia, Dgtalkay, CV.
Berkah Jaya Profita, UMKM Ratu Manis, UMKM Nam’z, CV.
Kelorwangi Berkah Melimpah
Bentuk Kegiatan : Yayasan Pro Indonesia: Pelatihan Smart Business Map
Tokopedia: Pelatihan perluasan pasar
Mark plus : Seminar, Kurasi, dan pameran produk
Dgtalkay : Personal Branding
CV. Berkah Jaya Profita, UMKM Ratu Manis, UMKM Nam’z,
CV. Kelorwangi Berkah Melimpah : Lokasi magang
Tenant PPK
Jumlah tenant saat ini
: 20 Orang
Mahasiswa PKMK : ……. Orang
Mahasiswa PKM lainnya
: 1 Orang
Alumni : 2 Orang
Mahasiswa yang sedang merintis usaha Baru
: 17 Orang
Prodi/Fakultas : • Program studi manajemen/Fakultas Ekonomi • Program studi Akuntansi/Fakultas Ekonomi • Program studi Pendidikan Bahasa Inggris/Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan • Program Studi Administrasi Publik/Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik
Gender : Laki-laki 8 orang Perempuan 12 orang
Jenis produk tenant : Barang 14 buah Jasa 6 Model
Rencana Lokasi Usaha Tenant
: - Lokasi usaha tenant mengacu dengan pola pembinaan yang
direncakan PPK yaitu dalam bentuk tenant inwall dan out
wall.
Lokasi inwall disediakan di ruang PPK Universitas 17
Agustus 1945 Banyuwangi dengan memberikan layanan
working space yang dapat dimanfaatkan tenant PPK dalam
melakukan koordinasi, kerjasama, pelayanan, dan
peningkatan kapasitas pengetahuan SDM, serta layanan
promosi.
- Dari segi promosi dan berjualan yang dilakukan direncakan
dengan memanfaatkan event-event yang diselenggarakan di
lingkungan kampus, serta menggunakan konsep agregator
bisnis dengan memanfaatkan sosial media dan/atau market
place yang dimiliki Universitas, pemerintah, maupun
swasta.
Potensi bisnis tenant : Tenant 1:
Nama : Ganda Irawan
Produk: Handycarft
Potensi bisnis tenant: kebutuhan konsumen akan produk
handycraft yang multifungsi semakin meningkat dan dengan
dipasarkan secara online melalui media sosial dan marketplace
maka potensi bisnis tenant sangat bagus
Tenant 2:
Nama: Sigit Prayogi
Produk: Ayam Geprek crispi
Potensi bisnis tenant: dengan meningkatnya pengunjung
pariwisata di Banyuwangi, maka potensi bisnis kuliner sangat
bagus. Ayam geprek crispi dengan harga yang dapat bersaing
menjadikan potensi bisnis usaha ini menjadi sangat baik.
Tenant 3
Nama: Firza
Produk: Kuliner Arab dan India
Potensi bisnis tenant: dengan keunikan menggunakan beras
basmati khas masakan arab dan bumbu khas arab menjadikan
potensi bisnis produk ini sangat bagus sekali. Didukung dengan
adanya even festival kuliner arab setiap hari kamis dalam salah
satu agenda festival di Kabupaten Banyuwangi bisa mnejadikan
bisnis produk ini berkembang.
Tenant 4
Nama: Arif Rizki
Produk: Batako
Potensi bisnis tenant: produk batako memanfaatkan limbah fly
ash sehingga harga lebih murah dan kekuatan produk yang lebih
kuat dibanding dengan batako tanpa campuran fly ash menjadikan
potensi bisnis usaha ini sangat baik untuk dikembangkan.
Tenant 5
Nama: Putri Angie
Produk: Web Design dan Social Media EO
Potensi bisnis tenant: potensi bisnis produk ini sangat bagus
karena di era revolusi industri 4.0 ini banyak UMKM yang ingin
memasarkan produknya secara online melaui website, media
sosial, dan marketplace. Dengan dimikian banyak UMKM yang
mebutuhkan jasa ini untuk mengembangkan pemasaran dan
meningkatkan penjualan produk UMKM
Tenant 6
Nama: Endang Sasmito
Produk: Hijab
Potensi bisnis tenant: Potensi bisnis produk ini sangat bagus
karena mayoritas penduduk di Indonesia menggunakan hijab.
Tenant 7
Nama: Fikri
Produk: Fotografi
Potensi bisnis tenant: peningkatan pariwisata di Banyuwangi
meningkatkan potensi bisnis usaha ini karena semakin banyak
spot foto yang bisa dijadikan sebagai tempat fotografi dengan
memanfaatkan jasa ini.
Tenant 8
Nama: Tri Wahyuni
Produk: Aksesoris
Potensi bisnis tenant: kebutuhan konsumen akan asesoris semakin
meningkat dan dengan dipasarkan secara online melalui media
sosial dan marketplace maka potensi bisnis tenant sangat bagus
Tenant 9
Nama: Erina Puspa
Produk: Dekorasi
Potensi bisnis tenant: potensi bisnis usaha ini sangat bagus karena
dengan keunikan dekorasi nuansa alam, banyak konsumen yang
tertarik menggunakan jasa dekorasi dengan nuansa alam baik
dalam kegiatan lamaran maupun pernikahan
Tenant 10
Nama: Tiara Apilia Dewi
Produk: Teh herbal
Potensi bisnis tenant: produk temulawak celup yang dihasilkan
memiliki potensi bisnis yang bagus karena dengan kemasan
temulawak celup menjadikan minum jamu dapat dilakukan
kapanpun dan dimanapun tanpa terkendala oleh tempat dan
waktu.
Tenant 11
Nama: Prayogi Adi
Produk: Fotografi dan Video Editing
Potensi bisnis tenant: peningkatan pariwisata di Banyuwangi
meningkatkan potensi bisnis usaha ini karena semakin banyak
spot foto yang bisa dijadikan sebagai tempat fotografi dengan
memanfaatkan jasa ini.
Tenant 12
Nama: Devi Purnamasari
Produk: Ice cube
Potensi bisnis tenant: potensi bisnis usaha ini sangat bagus karena
dengan meningkatnya jumlah restoran, rumah makan, dan hotel di
Kabupaten Banyuwangi menambah kebutuhan akan ice cube
Tenant 13
Nama: Khusnul Rohmatullah
Produk: Kuku Palsu
Potensi bisnis tenant: kebutuhan konsumen akan meningkatkan
kepercayaan diri salah satunya dengan kuku palsu semakin
meningkat dan dengan dipasarkan secara online melalui media
sosial dan marketplace maka potensi bisnis tenant sangat bagus.
Tenant 14
Nama: Prayoni Lindasari
Produk: Tas Rajut
Potensi bisnis tenant: kebutuhan konsumen akan tas rajut semakin
meningkat dan dengan dipasarkan secara online melalui media
sosial dan marketplace maka potensi bisnis tenant sangat bagus
Tenant 15
Nama: Sutiyo Riyoyo
Produk: Servis Printer
Potensi bisnis tenant: potensi bisnis usaha ini sangat bagus karena
dengan meningkatnya jumlah perkantoran dan hoteldi Kabupaten
Banyuwangi menambah kebutuhan akan servis printer
Tenant 16
Nama: Moh. Nur Wafi
Produk: Ayam Potong dan keripik ubi
Potensi bisnis tenant: dengan meningkatnya pengunjung
pariwisata di Banyuwangi, maka potensi bisnis kuliner sangat
bagus. Ayam Potong dan keripik ubi dengan harga yang dapat
bersaing menjadikan potensi bisnis usaha ini menjadi sangat baik.
Tenant 17
Nama: Zahra Adella Qulsum
Produk: Gambar sketsa
Potensi bisnis tenant: kebutuhan konsumen akan update foto di
social media semakin meningkat dan dengan dipasarkan secara
online melalui media sosial dan marketplace maka potensi bisnis
tenant sangat bagus.
Tenant 18
Nama: Shaqila Savitri
Produk: Roti Maryam
Potensi bisnis tenant: dengan meningkatnya pengunjung
pariwisata di Banyuwangi, maka potensi bisnis kuliner sangat
bagus. Roti Maryam dengan harga yang dapat bersaing
menjadikan potensi bisnis usaha ini menjadi sangat baik
Tenant 19
Nama: Ayu Hamzah
Produk: minuman apel dan sari kedelai organik low kalori
Potensi bisnis tenant: kebutuhan konsumen akan minuman yang
sehat dan rendah kalori semakin meningkat dan dengan
dipasarkan secara online melalui media sosial dan marketplace
maka potensi bisnis tenant sangat bagus.
Tenant 20
Nama: Candra Adzi K
Produk: Keripik Geol
Potensi bisnis tenant: dengan meningkatnya pengunjung
pariwisata di Banyuwangi, maka potensi bisnis kuliner sangat
bagus. Keripik Geol dengan harga yang dapat bersaing
menjadikan potensi bisnis usaha ini menjadi sangat baik
Metode PPK Pelatihan Pembuatan Produk
√ Pelatihan Manajemen Bisnis
√ Magang di Perusahaan
Sarasehan Dunia Usaha
√ Kunjungan dan Konsultasi
Jumlah Pelatihan Pembuatan Produk
: 2 pelatihan/tahun
Jumlah Pelatihan Manajemen Bisnis
: 7 pelatihan/tahun
Lokasi tempat magang
: CV. Berkah Jaya Profita: • Sigit Prayogi • Devi Purnamasari UMKM Ratu Manis:
• Firza • Moh Nur Wafi • Shaqila Safitri • Ayu Hamzah • Chandra Adzi K UMKM Nam’z:
• Putri Angie • Ganda Irawan • Endang Sasmito • Fikri • Tri Wahyuni • Erina Puspa • Prayoni Lindasari • Sutiyo Riyoyo • Zahra Adella Qulsum • Prayogi Adi • Khusnul Rohmatullah CV. Kelorwangi Berkah Melimpah
• Arif Riski • Tiara Aprilia Dewi
Jenis usaha tempat magang
: CV. Berkah Jaya Profita (Pangan) • Sigit Prayogi • Devi Purnamasari UMKM Ratu Manis (Pangan)
• Firza • Moh Nur Wafi • Shaqila Safitri • Ayu Hamzah • Chandra Adzi K UMKM Nam’z (desain, printing)
• Putri Angie • Ganda Irawan • Endang Sasmito • Fikri • Tri Wahyuni • Erina Puspa • Prayoni Lindasari • Sutiyo Riyoyo • Zahra Adella Qulsum • Prayogi Adi
• Khusnul Rohmatullah CV. Kelorwangi Berkah Melimpah (Kesehatan dan Obat)
• Arif Riski Tiara Aprilia Dewi
Jumlah sarasehan dunia usaha
: 1 sarasehan/tahun
Jumlah kunjungan dan konsultasi
: 3 kunjungan/konsultasi per tahun
Pelaksanaan
program
Teknologi yang diimplementasikan dalam produk tenant
: - Teknologi yang digunakan dalam melaksanakan program ini adalah melalui layanan umum berupa informasi yang dapat diakses seluruh mahasiswa maupun alumni Untag Banyuwangi. Dengan begitu calon-calon pengusaha yang tumbuh dari mahasiswa maupun alumni dapat bergabung dan berkembang melalui program ini.
- Teknologi yang digunakan adalah menggunakan system informasi di tautan (ppk.untag-banyuwangi.com) dan menggunakan sosial media.
Pemasaran produk tenant
: √ mandiri
via agen pemasaran
Pendanaan usaha
tenant
Biaya Program
PPK
: Rp. 130.000.000,-
Sumber Dana
DIPA DRPM : Rp …………
Tahun I : Rp. 130.000.000,-
Tahun II : Rp …………
Tahun III : Rp …………
Perguruan Tinggi
Tahun I : Rp. 40.000.000,-
Tahun II : Rp …………
Tahun III : Rp …………
Sumber Lain
Tahun I : Rp …………
Tahun II : Rp …………
Tahun III : Rp …………
Realisasi Penggunaan Dana
Biaya Manajemen Pengelolaan
: Rp …………
Biaya Pembinaan Tenant
: Rp …………
Penambahan Tenant
:
a) Tahun II : ………… orang
b) Tahun III : ………… orang
Evaluasi Kinerja Program
: Evaluasi kinerja dilakukan dengan menganalisa cahsflow tenant
Kondisi usaha mahasiswa sebelum dan setelah jadi tenant
: Tenant 1:
Nama : Ganda Irawan
Produk: Handycarft
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: hanya membuat
produk biasa tanpa ada keunikan dalam produknya
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: produk yang
dihasilkan memiliki keunikan cirikhas Banyuwangi
Tenant 2:
Nama: Sigit Prayogi
Produk: Ayam Geprek crispi
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: penjualan yang
kurang maksimal karena hanya dikemas seadanya dengan kardus
biasa tanpa label
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: dengan perbaikan
desain kemasan dan pemasaran, jumlah penjualan ayam geprek
krispi meningkat
Tenant 3
Nama: Firza
Produk: Kuliner Arab dan India
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: sebelum menjadi
tenant omset penjualah hanya 4 juta per bulan
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: setelah menjadi
tenant omset penjualan menjadi 25 juta per bulan
Tenant 4
Nama: Arif Rizki
Produk: Batako
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: sebelum menjadi
tenant omset penjualah hanya 5 juta per bulan
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: setelah menjadi
tenant omset penjualan menjadi 30 juta per bulan
Tenant 5
Nama: Putri Angie
Produk: Web Design dan Social Media EO
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: belum bisa fokus
dalam berusaha dan cenderung berganti-ganti usaha
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: dengan fokus pada
usahanya, produk Web Design dan Social Media EO banyak
UMKM yang memanfaatkan jasanya untuk memasarkan produk
secara online dan melalui market place.
Tenant 6
Nama: Endang Sasmito
Produk: Hijab
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: belum memiliki
keunikan produk yang dihasilkan
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: memposisikan
produknya untuk anak-anak muda dengan harga yang terjangkau
oleh anak-anak muda
Tenant 7
Nama: Fikri
Produk: Fotografi
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: hanya melayani
jasa fotografi pada saat wisuda di Untag Banyuwangi
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: telah
mengembangkan jejaring pemasaran dengan tour dan travel, serta
agen wisata
Tenant 8
Nama: Tri Wahyuni
Produk: Aksesoris
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: produk hanya
dipasarkan kepada teman disekeliling
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: pemasaran produk
sudah melalui media pemasaran online dan penjualan produknya
semakin meningkat
Tenant 9
Nama: Erina Puspa
Produk: Dekorasi
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: jasa dekorasi
hanya melayani di wilayah banyuwangi selatan
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: melalui kegiatan
PPK berkolaborasi dengan usaha fotografi dalam melayani
pemotretan pada saat wisuda dan acara-acara lamaran maupun
pernikahan
Tenant 10
Nama: Tiara Apilia Dewi
Produk: Teh herbal
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: pemasaran hanya
terbatas pesnan saja tanpa dijual online
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: pemasaran muali
dikakukan secara online dan penjualan produk semakin
meningkat
Tenant 11
Nama: Prayogi Adi
Produk: Fotografi dan Video Editing
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: hanya melayani
jasa fotografi pada saat wisuda di Untag Banyuwangi
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: telah
mengembangkan jejaring pemasaran dengan tour dan travel, serta
agen wisata. Berkolaborasi dengan mahasiswa yang memiliki
usaha dekorasi untuk meningkatkan pengguna jasa fotografi dan
video editing
Tenant 12
Nama: Devi Purnamasari
Produk: Ice cube
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: pemasaran dan
pengiriman produk dilakukan sendiri
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: pemasaran dan
pengiriman produk sudah menggunakan karyawan, sehingga
owner fokus dalam pengembangan sistem dan manajemen
Tenant 13
Nama: Khusnul Rohmatullah
Produk: Kuku Palsu
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: produk hanya
dipasarkan kepada teman disekeliling
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: pemasaran produk
sudah melalui media pemasaran online dan penjualan produknya
semakin meningkatKondisi usaha mahasiswa sebelum jadi
tenant:
Tenant 14
Nama: Prayoni Lindasari
Produk: Tas Rajut
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: produk hanya
dipasarkan kepada teman disekeliling
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: pemasaran produk
sudah melalui media pemasaran online dan penjualan produknya
semakin meningkat
Tenant 15
Nama: Sutiyo Riyoyo
Produk: Servis Printer
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: sebelumnya
hanya sebagai teknisi pada toko service printer
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: tidak lagi sebagau
teknisi tetapi sudah mempunyai usaha sendiri dibidang service
printer
Tenant 16
Nama: Moh. Nur Wafi
Produk: keripik ubi
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: produk hanya
dipasarkan kepada teman disekeliling
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: pemasaran produk
sudah melalui media pemasaran online dan penjualan produknya
semakin meningkat
Tenant 17
Nama: Zahra Adella Qulsum
Produk: Gambar sketsa
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: produk hanya
dipasarkan kepada teman disekeliling
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: pemasaran produk
sudah melalui media pemasaran online dan penjualan produknya
semakin meningkat
Tenant 18
Nama: Shaqila Savitri
Produk: Roti Maryam
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: produk hanya
dipasarkan kepada teman disekeliling
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: pemasaran produk
sudah melalui media pemasaran online dan penjualan produknya
semakin meningkat
Tenant 19
Nama: Ayu Hamzah
Produk: minuman apel dan sari kedelai organik low kalori
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: menjual pentol
dan ceker pedes yang belum memiliki keunikan sehingga
penjualannya kurang maksimal.
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: memproduksi
minuman apel dan sari kedelai organik low kalori dan
penjualannya terus mengalami peningkatan
Tenant 20
Nama: Candra Adzi K
Produk: Keripik Geol
Kondisi usaha mahasiswa sebelum jadi tenant: produk hanya
dipasarkan kepada teman disekeliling
Kondisi usaha mahasiswa setelah jadi tenant: pemasaran produk
sudah melalui media pemasaran online dan penjualan produknya
semakin meningkat
Rencana bisnis yang direalisasikan penyandang dana
: Setiap tenant memiliki misi untuk meningkatkan kapasitas atau pengetahuan diri dalam berbisnis atau mengembangkan usahanya. Ini sudah sejalan dengan program Pengembangan Kewirausahaan di Untag Banyuwangi yang mendapatkan pendanaan dari Kemenristekdikti
Jumlah tenant
yang menjadi
wirausaha
baru mandiri
a) Tahun I : 5 orang dan jenis usaha teh herbal, produk Makanan olahan arab dan india design & digital marketing, produk handicraft olahan
kayu dengan memanfaatkan limbah kayu dan sistem pemberdayaan masyarakat, dan produk minuman sari apel dan sari kedelai organik yang low calori
b) Tahun II (belum)
: ………… orang dan jenis usaha …..
c) Tahun III (belum)
: ………… orang dan jenis usaha …..
Upaya Menjaga Keberlanjutan Program
: Promosi program, sinergitas dengan mata kuliah wajib
kewirausahaan, program kreativitas mahasiswa, serta kerjasama
dengan inkubaor bisnis, Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI)
Mahasiswa, dina, lembaga, kementerian terkait, dan mitra
Usul
penyempurnaan
program PPK
Model Usulan Kegiatan
: • Penyelenggaraan program yang berjenjang mulai dari kompetisi sampai hibah bersaing,
• Kurasi bisnis kerjasama dengan lembaga terpercaya, • Pelatihan dan workshop yang menggandeng lembaga
bersertifikasi
Anggaran Biaya : Rp . 150.000.000,-
Lain-lain Usulan : Mentor, trainer, fasilitasi penjualan (market place) dengan mengoptimalkan jejajring maupun kerjasama yang telah dilakukan di tingkat Universitas dengan pendanaan Rp. 75.000.000,-
Dokumentasi
Foto sarana ruang
PPK
:
Foto para wirausaha baru
:
Foto-foto Produk
: Seminar Personal Branding
PPK/kegiatan yang bermanfaat dari berbagai perspektif
SBM Workshop
Pendampingan Bisnis
Pelatihan teknik dan manajemen
Pelatihan Digital marketing
Workshop Smart Business Map
Luaran kegiatan
program PPK
- jumlah wirausaha baru mandiri berbasis
- Iptek
: 5 Wirausaha baru
- persentase calon wirausaha tahun
: 25%
pertama menjadi wirausaha baru
- jasa atau produk Wirausaha Baru Mandiri mahasiswa yang memiliki keunggulan iptek
: • teh herbal, • produk Makanan olahan arab dan india • design & digital marketing, • produk handicraft olahan kayu dengan memanfaatkan limbah
kayu dan sistem pemberdayaan masyarakat, dan • produk minuman sari apel dan sari kedelai organik yang low
calori
- Prosiding dari seminar Nasional
: Seminar Nasional Sistem Informasi (SENASIF) Fakultas Teknologi Informasi Universitas Merdeka Malang, Published September 21, 2019 alamat akses di https://jurnalfti.unmer.ac.id/index.php/senasif/article/view/240
- Publikasi pada media massa cetak/elektronik
: Publikasi di Radar Banyuwangi (Jawa Pos Group) https://radarbanyuwangi.jawapos.com/read/2019/08/05/149589/pacu-pertumbuhan-wirausaha-untag-gelar-pengembangan-kewirausahaan
- video http://bit.ly/PPKUNTAGBWI2019 atau di https://www.youtube.com/watch?v=cqeBtDojcEs