84
Modul Kewirausahaan IKM -2013 1 BAB I MANAJEMEN BISNIS 1.1 Bisnis Bisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk agar memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Bisnis merupakan kegiatan beresiko memberikan kerugian baik dari segi material atau non-material, juga keuntungan bila berhasil dijalankan. Untuk menghindari resiko kerugian, sebuah bisnis harus direncanakan dengan matang dan dijalankan dengan tepat. Bisnis terdiri atas beberapa komponen penting yang saling mendukung dan melengkapi. Berikut adalah komponen-komponen bisnis: Manajemen, yaitu aktivitas merencanakan, mengelola, dan menjalankan bisnis. Komponen ini bisa disebut sebagai backend yaitu komponen yang berada di belakang layar. Kekuatan brand atau image, yaitu karisma, kekuatan emosional yang dimiliki oleh perusahaan dan merupakan pandangan/perasaan masyarakat terhadap perusahaan atau produk. Produk atau layanan, komponen yang dijual atau ditawarkan kepada pasar. Komponen ini bisa disebut sebagai front end karena komponen ini berada didepan. Komponen inilah yang berhadapan dengan masyarakat. Partner, yaitu pihak yang ikut membantu dalam menjalankan bisnis. Pelanggan, yaitu pihak yang akan menerima tawaran atau membeli produk yang ditawarkan. Semua komponen di atas saling menunjang satu sama lain untuk mencapai tujuan perusahaan meraih profit dan benefit . 1.2 Manajemen Bisnis Manajemen bisnis merupakan upaya pengaturan secara menyeluruh guna menjalankan sebuah usaha bisnis yang profesional dan menghasilkan tujuan bisnis yang diinginkan. Manajemen bisnis dibutuhkan dalam rangka tercapainya sebuah tujuan sebuah usaha bisnis baik dari aspek profit maupun tujuan lain sesuai yang diinginkan oleh pihak pengelola bisnis.

Modul kewirausahaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 1

BAB IMANAJEMEN BISNIS

1.1 BisnisBisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk agar memberikan

keuntungan bagi pemiliknya. Bisnis merupakan kegiatan beresiko memberikan

kerugian baik dari segi material atau non-material, juga keuntungan bila berhasil

dijalankan. Untuk menghindari resiko kerugian, sebuah bisnis harus direncanakan

dengan matang dan dijalankan dengan tepat.

Bisnis terdiri atas beberapa komponen penting yang saling mendukung dan

melengkapi. Berikut adalah komponen-komponen bisnis:

Manajemen, yaitu aktivitas merencanakan, mengelola, dan menjalankan

bisnis. Komponen ini bisa disebut sebagai backend yaitu komponen yang

berada di belakang layar.

Kekuatan brand atau image, yaitu karisma, kekuatan emosional yang dimiliki

oleh perusahaan dan merupakan pandangan/perasaan masyarakat terhadap

perusahaan atau produk.

Produk atau layanan, komponen yang dijual atau ditawarkan kepada pasar.

Komponen ini bisa disebut sebagai front end karena komponen ini berada

didepan. Komponen inilah yang berhadapan dengan masyarakat.

Partner, yaitu pihak yang ikut membantu dalam menjalankan bisnis.

Pelanggan, yaitu pihak yang akan menerima tawaran atau membeli produk

yang ditawarkan.

Semua komponen di atas saling menunjang satu sama lain untuk mencapai tujuan

perusahaan meraih profit dan benefit.

1.2 Manajemen BisnisManajemen bisnis merupakan upaya pengaturan secara menyeluruh guna

menjalankan sebuah usaha bisnis yang profesional dan menghasilkan tujuan bisnis

yang diinginkan. Manajemen bisnis dibutuhkan dalam rangka tercapainya sebuah

tujuan sebuah usaha bisnis baik dari aspek profit maupun tujuan lain sesuai yang

diinginkan oleh pihak pengelola bisnis.

Page 2: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 2

Dalam manajemen bisnis, dibahas kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan implementasi , serta pengawasan terhadap

bisnis yang dijalankan.

a. Fungsi Perencanaan bisnis

Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk meng antisipasi

kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang

tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.

Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan

Menetapkan tujuan dan target bisnis

Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut.

Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan.

Menetapkan standar / indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan

target bisnis.

b. Fungsi Pengorganisasian

Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah

dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang

tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat

memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif

dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian

Mengalokasikan sumber daya, merumuskan da n menetapkan tugas, dan

menetapkan prosedur yang diperlukan.

Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis

kewenangan dan tanggungjawab.

Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber

daya manusia/tenaga kerja.

Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.

c. Fungsi Pengarahan dan Implementasi

Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak

dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat

Page 3: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 3

menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang

tinggi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi

Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan

pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif

dan efisien dalam pencapaian tujuan.

Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.

Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan

d. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian

Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang

telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai

dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam

lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :

Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis

sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin

ditemukan.

Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait

dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.

Sebuah langkah profesional yang dilakukan sebelum merancang sebuah

manajemen bisnis biasanya dilakukan dengan membuat sebuah rancangan global

sebuah bisnis atau yang dikenal dengan business plan.

Business plan menyangkut bagaimana manajemen bisnis serta

perencanaannya dari berbagai aspek, diantaranya adalah manajemen pemasaran,

manajemen produksi, manajemen finansial dan sebagainya. Melalui sebuah

business yang mantap, biasanya sebuah usaha akan meyakinkan untuk dikelola

secara maksimal.

Untuk bentuk usaha bisnis dengan skala kecil pun diperlukan sebuah upaya

manajemen bisnis yang baik, hanya berbeda pada ukuran skala saja s erta

pengerjaannya yang lebih sederhana dan bisa dikerjakan rangkap oleh satu atau

Page 4: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 4

dua orang dari pengelola bisnis tersebut. Beberapa hal yang menjadi patokan utama

manajemen bisnis diantaranya adalah beberapa hal berikut ini:

1. Manajemen produksi

Manajemen produksi merupakan pengaturan dan perencanaan terkait

ketersediaan bahan baku maupun bahan jadi yang siap dipasarkan pada sebuah

perusahaan bisnis. Manajemen bisnis di bidang produksi menyangkut bagaimana

proses produksi itu bisa berlangsung dengan ba ik sehingga mampu menghasilkan

produk atau layanan yang diminati oleh konsumen.

2. Manajemen pemasaran

Manajemen bisnis di bidang pemasaran menyangkut segala bentuk

perencanaan, bentuk, target serta tujuan dan hasil dari sebuah proses marketing

atau pemasaran. Penjualan yang meningkat dan upaya untuk memperkenalkan

produk kepada konsumen merupakan target utama dari seb uah manajemen

pemasaran.

Tanpa adanya sebuah manajemen pemasaran yang baik, maka sebuah

perusahaan akan mengalami kondisi sulit dalam hal pemasukan atau income

yang diperoleh. Pemasaran memegang peran vital terhadap eksistensi sebuah

perusahaan. Produk atau jasa yang kurang bermutu pun akan bisa terjual laris

apabila perusahaan Anda memiliki seorang manajer pemasaran yang handal.

Kreatifitas dan inovasi perlu dijalankan dalam merancang sebuah manajemen

bisnis di bidang pemasaran.

Manajemen merk (branding) adalah salah satu praktik pemasaran yang

spesifik menangani produk. Merek memiliki implikasi penting terhadap citra

kualitas produk yang ingin ditampilkan ke konsumen dengan harapan bahwa

dengan adanya jaminan standart kualitas melalui merk, konsumen akan t erus

membeli produk dari lini produk yang sama. Merk juga dapat meningkatkan

penjualan dan membuat satu poduk lebih mudah bersaing. Dengan merk, maka

harga bisa dinaikkan sehingga berimplikasi pada naiknya omset dan keuntungan

penjualan.

Merk yang baik seharusnya:

Terlindungi dengan baik

Mudah diucapkan, diingat, dikenali

Menarik

Page 5: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 5

Menampilkan manfaat produk atau saran penggunaan produk

Menonjolkan citra perusahaan atau produk

Menonjolkan perbedaan produk dibanding pesaing

Merek (brand) memiliki beberapa jenis klasifikasi, antara lain premium brand

(merk premium) biasanya menghabiskan biaya produksi lebih tinggi dibanding

produk lain dalam lini yang sama; economy brand (merk ekonomis) ditujukan bagi

segmen pasar yang sensitif harga, hingga di mer ek ini, harga bisa sangat

fleksibel; dan fighting brand (merk petarung) merek ini dibuat secara khusus untuk

menghadapi ancaman pesaing.

3. Manajemen distribusi

Manajemen bisnis di bidang distribusi memegang peran mendukung manajemen

pemasaran. Meskipun pemasaran telah berjalan dengan baik, namun apabila

manajemen distribusi mengalami hambatan, maka marketing juga akan

terganggu. Proses penyaluran barang produksi atau layanan jasa kepada

konsumen sangat ditentukan oleh bagaimana pola manajemen distribusi tersebut

dirancang oleh sebuah perusahaan.

4. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia mendukung sebuah bisnis dimana didalamnya

memuat pengelolaan sumber daya manusia yang terlibat dalam bisnis itu sendiri.

Pengelolaan sumber daya manusia tidaklah mudah karena berkaitan langsung

dengan karakter karyawan yang berbeda satu dan yang lain sehingga

memerlukan ketrampilan untuk mengelolanya, mulai dari membagikan

tugas/pekerjaan, membuat desain pekerjaan bagi tiap-tiap karyawan, memberikan

nilai upah yang sesuai, merencanakan struktur organisasi yang pas dengan bisnis

yang sedang dijalankan.

5. Manajemen finansial

Manajemen finansial di dalam sebuah usaha bisnis menyangkut transparansi dan

pengelolaan sirkulasi keuangan sebuah perusahaan. Manajemen keuangan

menyangkut bagaimana keuangan perusahaan mampu dibagikan sesuai dengan

anggaran yang dimiliki.

Tanpa adanya sebuah manajemen bisnis yang baik di bidang keuangan, maka

biasanya perusahaan tidak mendapatkan data keuangan yang jelas. Hal ini biasa

Page 6: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 6

dialami oleh para pengelola bisnis kecil yang masih amatiran, dimana manajemen

keuangan jarang diperhatikan sehingga untung atau ruginya saja sebuah usaha

bisnis sulit ditentukan.

Beberapa bentuk manajemen bisnis di atas sangat penting diperhatikan oleh

para pengelola usaha bisnis yang ingin sukses dalam menjalankan sebuah bisnis

usaha. Tanpa adanya sebuah manajemen yang baik, maka mustahil sebuah

perusahaan akan mampu berjalan dengan baik seperti yang menjadi harapan

pemiliknya.

Page 7: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 7

BAB 2ANALISIS MAKRO

Bab ini memaparkan secara terintegrasi wawasan analis makro , diharapkan

pembaca dapat memahami keterkaitan pada materi yang akan disajikan pada bab -

bab berikutnya. Untuk menjelaskan mengenai pengertian perusahaan dan bisnis,

penulis menggunakan pendapat Raymond E. Glos dalam bukunya Business Its

Nature Environment, karena buku ini dianggap yang terjelas paparannya.

Perusahaan diartikan sebuah organisasi yang memprose s perubahan keahlian dan

sumber daya ekonomi menjadi barang dan/atau jasa yang diperuntukkan bagi

pemuasan para pembeli, serta diharapkan akan memberikan laba kepada para

pemilknya.

2.1 Analisis PasarSebelum menggarap bisnis, hendaknya analisis terhadap pasar potensial

yang akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan dilakukan

terlebih dahulu. Dengan demikian akan diketahui keberadaan pasar potensial yang

dimaksud. Atau, bisnis akan mencoba menciptakan pasar potensialnya sendiri

sehingga produk dapat menjadi leader. Atau oleh karena hasil analisis menyatakan

produk dari bisnis yang akan ditawarkan akan sulit diterima pasar potensial, maka

rencana bisnis akan sianggap tidak layak. Kese luruhan analisis ini hendaknya

dilakukan dalam salah satu aspek SKB yaitu aspek pasar.

2.2.1 Pengertian PasarPasar menurut para ahli, merupakan tempat pertemuan antara penjual

dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan

penawaran untuk membentuk suatu harga. Pendapat ahli yang lain mengatakan

bahwa pasar merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk

melakukan tawar menawar, sehingga dengan demikian terbentuk harga.

2.1.2 Pengertian Permintaan dan PenawaranAnalisis permintaan yang menghasilkan perkiraan permintaan terhadap

suatu produk merupakan salah satu alat penting bagi manajemen . Dari

prakiraan penjualan, perusahaan dapat memp erkirakan anggaran perusahaan,

Page 8: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 8

dan dari anggaran perusahaan dapat ditentukan, misalnya jumlah dan macam

tenaga kerja yang dibutuhkan.

Di sisi lain, penawaran diartikan sebagai berbagai kuantitas barang di

pasar pada berbagai tingkat harga. Dalam fungsi itu, bila harga suatu barang

meningkat, maka produsen akan berusaha meningkatkan jumlah barang yang

dijualnya.

Telah disebutkan di atas mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi

penawaran, pada bagian ini beberapa faktor dijelaskan sebagai berikut :

Harga barang-barang lain. Pada permintaan barang, barang-barang ada

yang saling bersaing (jika merupakan barang-barang pengganti) dalam

memenuhi kebutuhan masyarakat. Barang -barang seperti ini dapat

menimbulkan pengaruh yang penting kepada penawaran suatu barang.

Harga Faktor Produksi . Pengeluaran untuk sektor ini merupakan hal

penting dalam proses produksi. Jika pengeluaran–pengeluarannya tidak

efisien, tindakan ini dapat mengurangi penawaran di dalam sesuatu kegiatan

ekonomi tertentu.

Tujuan Perusahaan. Jika tujuan perusahaan adalah memaksimumkan

keuntungan, dapat saja ia tidak berusaha mengg unakan kapasitas

produksinya secara maksimal, tetapi pada tingkat kapasitas yang

memaksimumkan keuntungannya.

Tingkat Teknologi. Tingkat teknologi mempunyai peran penting dalam

menentukan jumlah barang yang ditawarkan.

2.1.3 Bentuk PasarBentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen/ penjual dan sisi konsumen.

Dari sisi produsen/penjual, pasar dapat dibedakan atas pasar persaingan

sempurna, persaingan monopoli, oligopoli, dan monopoli.

Berikut ini dijelaskan secara singkat bentuk -bentuk pasar produsen.

Pasar Persaingan Sempurna . Jenis pasar persaingan sempurna, aktivitas

persaingannya tidaklah nampak karena tidak terbatasnya jumlah produsen

(sehingga pangsa pasar mereka menjasi terkotak -kotak atau kecil-kecil) dan

konsumen dapat menjual atau membeli be rapa saja tanpa ada batas asal

bersedia membeli atau menjual pada harga pasar.

Page 9: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 9

Pasar Monopoli. Pasar monopoli adalah sebuah bentuk pasar yang dikuasai

oleh seorang penjual saja.

Pasar Oligopoli. Pasar Oligopoli merupakan perluasan dari pasar monopoli.

Dalam menentukan tingkat harga dan kuantitas produksi, karena pengaruh

dari pesaing sangat terasa, tindakan atau aktivitas pesaing perlu dimasukkan

dalam perhitungan.

Pasar Persaingan Monoplolistik . Pasar ini merupakan bentuk campuran

antara persaingan sempurna dengan monopoli. Dikatakan mirip persaingan

sempurna karena ada kebebasan bagi perusahaan untuk masuk -keluar

pasar, selain itu, barang yang dijual pun tidak homogen. Oleh karena barang -

barang yang heterogen itu dimiliki oleh beberapa perusahaan besar saj a,

pasar ini mirip dengan monopoli.

Setelah dari sisi produsen, selanjutnya pasar akan dilihat dari sisi

konsumen. Dari sisi konsumen, pasar dapat dibedakan atas empat bentuk, yaitu:

pasar konsumen, pasar industry, pasar penjual kembali (reseller), dan pasar

pemerintah. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:

Pasar Konsumen. Pasar ini merupakan pasar untuk barang yang di beli

atau di sewa oleh perorangan atau keluarga dalam rangka penggunaan

pribadi (tidak untuk di bisniskan).

Pasar Industri. Pasar ini adalah pasar untuk barang yang dibeli atau disewa

oleh perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang,

baik untuk dijual maupun untuk disewakan (dipakai untuk proses lebih

lanjut).

Pasar Penjual Kembali (Reseller), Adalah suatu pasar yang terdiri dari

perorangan dan/atau organisasi yang biasa disebut para pedagang

menengah yang terdiri dari dealer, distributor, grossier, agent, dan retailer.

Kesemua reseller ini melakukan penjualan kembali dalam rangka

mendapatkan keuntungan.

Pasar Pemerintah, Pasar yang terdiri dari unit -unit pemerintah yang

membeli atau menyewa barang untuk menjalankan tugas -tugas pemerintah,

misalnya di sektor pendidikan, perhubungan, kesehatan, dan lain -lain.

Page 10: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 10

2.1.4 Mengukur dan Meramal PermintaanApabila perusahaan menemukan suatu pasar yang menarik, maka ia

perlu mengestimasi besarnya pasar pada masa sekrang dan masa yang akan

datang dengan cermat. Perusahaan akan kehilangan sejumlah laba karena

terlalu besar atau terlalu kecil mengestimasikan besarnya pasar.

1. Mengukur Permintaan/Penawaran Pasar Saat IniManajemen perlu mengestimasi tiga aspek dari permintaan pasar sekarang.

Ada tiga metode praktis untuk mengestimasi ini, yaitu total permintaan pasar,

wilayah permintaan pasar, penjualan aktual dan pangsa pasar (market-

share).

Mengestimasi Total Permintaan Pasar . Total permintaan pasar suatu

produk adalah total volume yang dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu

dalam suatu wilayah geografis tertentu selama jangka waktu tertentu dalam

suatu lingkungan pemasaran tertentu.

Salah satu metode praktis untuk mengestim asi total permintaan pasar adalah

dengan menggunakan persamaan

Q = n . p . q

Dimana:

Q = total permintaan pasar

n = jumlah pembeli di pasar

p = harga rata-rata satuan

q = jumlah yang dibeli oleh rata-rata pembeli per tahun

Mengestimasi Penjualan Aktual dan Pangsa Pasar. Perusahaan perlu

mengetahu penjualan sebenarnya dari industri bersangkutan yang terjadi di

pasar, jadi ia harus mengidentifikasi para pesaingnya dan mengestimasi

penjualan mereka.

Selain mengukur permintaan dari pasar, diper lukan juga analisis dalam

mengukur penawaran yang dilakukan oleh pesaing. Hal ini diperlukan dalam

menentukan tingkatan harga yang terbaik serta menganalisa tingkat

persaingan yang terdapat dipasar sehingga dapat dalam memperkirakan

Page 11: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 11

penjualan dapat lebih tepat. Berikut ini beberapa cara dalam menghitung

penawaran yang dilakukan oleh pesaing, yaitu:

1. Survey pasar; dilakukan survey terhadap penawaran produk pesaing

yang berada dipasar. Survey dapat dilakukan pada:

a. Penjual/retailer/distributor besar

b. Sentra produksi pesaing

c. Wiraniaga

2. Studi litelatur; mengumpulkan data-data yang terkait dengan data

produksi untuk seluruh atau sebagian dari industri yang telah ada.

Data-data ini dapat diperoleh pada instansi -instansi pemerintah yang

menangani usaha terkait

2. Meramal Permintaan Mendatang

Setelah membahas cara-cara mengestimasi permintaan sekarang,

selanjutnya manajemen perlu menelaah permintaan mendatang. Ada banyak

cara untuk meramal penjualan masa datang, diantaranya dipaparkan berikut

ini.

Survei niat pembeli, yaitu dengan menanyakan kepada mereka secara

langsung dengan harapan mereka akan menjawab secara obyektif.

Pendapat para ahli/litelatur, yaitu pendapat yang dihasilkan berdasarkan

data dan analisis yang lengkap dan ilmiah baik dari para akademisi

maupun dari para praktisi. Selain itu dapat juga digunakan data -data yang

tersedia dari hasil survey yang telah dilakukan atau menggunakan asumsi

berdasarkan survey untuk memperkirakan permintaan

Analisis Regresi, yaitu seperangkat prosedur statistik untuk menemuk an

faktor-faktor nyata yang paling penting yang mempengaruhi penjualan.

Contoh :

Berikut dicontohkan aplikasi dari regresi liner sederhana. Jika terdapat

data dari dua variabel penelitian yang sudah diketahui mana variabel

bebas X (indepeden) dan variabel terikat Y (dependen) -nya, lalu akan

dihitung atau dicari nilai-nilai yang lain berdasarkan X yang diketahui,

langkah-langkah menyelesaikannya dijelaskan di bawah ini :

Page 12: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 12

Rumus :

Y = a + b X

Dimana :

Y = variabel tidak bebas

X = variabel bebas

a = nilai intercept (konstan)

b = koefisien arah regresi

∑y (∑x2) - ∑x - ∑xy

n∑x2 – (∑x)2

Harga b dihitung dengan rumus :

n∑xy - ∑x ∑y

n∑x2 – (∑x)2

Analisis Simple Moving Average , Data time series seringkali

mengandung ketidakteraturan yang akan menyebabkan prediksi yang

beragam. Untuk menghilangkan efek yang tidak diinginkan dari ketidak -

teraturan ini, metode simple moving average mengambil beberapa nilai

yang sedang diamati, memberikan rataan, dan menggunakannya untuk

memprediksi nilai untuk periode waktu yang akan datang. Semakin tinggi

jumlah pengamatan yang dilakukan, maka pengaruh metode moving

average akan lebih baik. Meningkatkan jumlah observasi akan

menghasilkan nilai peramalan yang lebih baik karena ia cenderung

meminimalkan efek-efek pergerakan yang tidak biasa yang muncul pada

data

2.2 Usaha dan PersainganMotivasi utama dari kegiatan bisnis adalah laba. Laba didefinisikan sebagai

perbedaan antara penghasilan dan biaya -biaya yang dikeluarkan. Dalam bisnis, para

a =

b =

Page 13: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 13

pengusaha harus dapat melayani para pelanggan dengan cara yang

menguntungkan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang,

selain juga harus selalu menaetahui kesepakatan–kesepakatan baru untuk

memuaskan keinginan pembeli.

Untuk memudahkan pembahasan mengenai konsep bisnis dan kompone n-

komponen, penyusun menampilkan sebuah gambar seperti berikut.

P4 P3

P4 P1 P2 P4

Gambar 1.1 Konsep Komponen Bisnis

Pada hakikatnya, transaksi bisnis dilakukan di pasar (P1) oleh perusahaan

(P2). Transaksi-transaksi ini diharapkan terjadi dengan memuaskan kedua belah

pihak, yaitu produsen dan konsumen. Namun, proses antara P 1 dan P2 ternyata

dipengaruhi secara langsung maupun tidak lang sung oleh persaingan dan aspek

eksternal lainnya P3) baik secara positif maupun negatif. Selain itu, ketiga kutub ini

memiliki perubahan-perubahanya sendiri (P4), yang pada gambar diatas berbentuk

lingkaran –lingkaran, dimana secara langsung atau tidak jug a akan mempengaruhi

kelancaran bisnis perusahaan.

Dalam menghadapi persaingan, setidaknya, terdapat dua aliran besar yang

dijadikan landasan pembahasan strategi perusahaan, yaitu kajian tentang strategi -

strategi utama (grand strategies) dan strategi -strategi generik (generic strategies).

Strategi utama merupakan seperangkat alternatif strategi perusahaan yang secara

umum dijadikan ‘patokan’ dalam menentukan strategi yang akan diambil oleh suatu

perusahaan

Dalam analisanya tentang strategi bersaing ( competitive strategy atau

disebut juga Porter’s Five Forces) suatu perusahaan, Michael A. Porter

mengintrodusir 3 jenis strategi generik, yaitu: Keunggulan Biaya (Cost Leadership),

Pembedaan Produk (Differentiation), dan Focus.

Page 14: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 14

1. Strategi Biaya Rendah (cost leadership)Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya

memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan bia ya per

unit yang sangat rendah.

2. Strategi Pembedaan Produk (differentiation)Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk

sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi

sasarannya.

3. Strategi Fokus (Focus)Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam

suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi j enis ini ditujukan untuk

melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam

pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh

harga.

Menurun Wheelen dan Hunger, pada perinsipnya strategi generik dibagi

menjadi 3 (tiga) yaitu strategi stabilitas, ekspansi, dan penciutan (Umar, 1999)..

Srategi tersebut dapat dilakukan secara terpisah maupun bersama -sama Berikut ini

penjelasan dari masing-masing strategi

a. Strategi Stabilitas; strategi ini menekankan pada tidak bertambahnya

produk, pasar dan fungsi perusahaan, sehingga perusahaan dapat fokus

terhadap upaya efisiensi perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja

dan keuntungan. Umumnya dilakukan untuk produk yang telah berada

pada posisi kedewasaaan

Page 15: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 15

b. Strategi Ekspansi; strategi ini menekankan pada

penambahan/perluasan produk, pasar dan fungsi perusahaan sehingga

efektifitas perusahaan dapat meningkat. Strategi ini dapat menghasilkan

keuntungan yang besar tetapi dengan tingkat resiko kegagalan yang

tinggi.

c. Strategi Penciutan; strategi ini merupakan tindakan untuk mengurangi

produk, pasar, maupun fungsi perusahaan yang mememiliki efek negatif

terhadap cash flow perusahaan. Strategi ini umumnya dila kukan pada

suatu usaha yang sedang menurun (decline)

2.3 Siklus Hidup ProdukSiklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan

pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan

manusia, suatu produk juga memiliki sikl us atau daur hidup. Siklus Hidup Produk

(Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak

diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar. Siklus hidup produk

(Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena

memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu

produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya

dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.

Page 16: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 16

Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu dibagi menjadi

empat tahap, yaitu:

1. Tahap perkenalan ( introduction)Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun

volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru

(betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos

yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang

harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi

barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.

2. Tahap pertumbuhan (growth)

Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan

cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah

mengenal barang bersangkutan, maka u saha promosi yang dilakukan oleh

perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai

memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat

dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan

menurunkan harga jualnya.

3. Tahap kedewasaan (maturity)

Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih

meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun

laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga

perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada

tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk

menghadapi persaingan.

4. Tahap kemunduran (decline)Hampir semua jenis barang yang d ihasilkan oleh perusahaan selalu

mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru.

Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang

lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetap i

pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.

Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan

barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang

sangat terbatas. Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat

penjualan menurun antara lain:

Page 17: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 17

a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).

b. Meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta program

produksinya agar lebih efisien.

c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.

d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada

barang yang sudah ada.

e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

Berkenaan akan dijadikan dengan permasalahan permintaan konsumen dan

penawaran produsen, serta bentuk -bentuk pasar di atas, maka tugas analis dalam

melakukan studi kelayakan bisnis (SKB) dari aspek pasar, hendaknya :

1. Mampu menentukan produk atau jasa yang akan dijadikan benchmark bagi

rancangan produk yang akan dijual. Jika belum ada produk yang beredar di

pasar, maka rancangan produk dari studi ini akan menjadi pelopor di pasar.

2. Mampu menentukan jenis pasar yang akan dipilih, baik dari sisi produsen

maupun dari sisi konsumen. Dengan penentuan ini maka manusia

selanjutnya akan mempersiapkan strategi dan kebijakannya.

3. Mampu melakukan analisis untuk dapat menentukan pergerakan permintaan

konsumen akan produk yang akan dijual serta pergerakan kemampuan para

produsen dalam penawarannya di pasar, baik untuk masa sek arang maupun

untuk masa ke depan. Analisis dapat dilakuan dengan berbagai cara, baik

secara kuantatif maupun kualitatif. Secara kuantitatif, misalnya adalah

dengan metode statistika berupa teknik regres i dan forecasting. Dalam

penentuan pergerakan permintaan konsumen di atas, hendaknya informasi

mengenai product life cyde (PLC) dari produk sejenis dapat dibuat. Karena

dengan diketahui bahwa produk berada pada posisi PLC -nya, maka

perusahaan dapat melakukan strategi yang tepat.

Selain PLC-nya, analisis hendaknya mampu memberikan informasi tentang pangsa

pasar (market-share) produk-produk sejenis yang dianggap sebagai pesaing baik

untuk saat ini maupun prakiraan ke depan. Dengan demikian, analis dapat

memprediksi peluang-peluang, ancaman-anca.aman, sekaigus kekuatan-kekuatan

dan kelemahan-kelemahan yang ada dalam rangka meningkatan pangsa pasar atau

paling tidak mempertahankannya.

Page 18: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 18

2.4 Analisis SWOTAnalisa SWOT adalah suatu metode perencanaan strategis yang digunakan

untuk mengevaluasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan (Strengths), Kelemahan

(Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) yang mungkin

terjadi dalam mencapai suatu tujuan dari kegiatan proyek/kegiatan usaha atau

institusi/lembaga dalam skala yang lebih luas. Metode SWOT banyak dipakai di

dunia bisnis dalam menetapkan suatu perencanaan strategi perusahaan ( strategic

planning) sehingga literatur mengenai metode ini banyak berkaitan dengan aspek

penerapan di dunia bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari

spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang

mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah

berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya

dalam gambar matrik SWOT yang pertama kali diperkenalkan oleh Albert Humphrey,

dimana aplikasinya adalah:

1. bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage)

dari peluang (opportunities) yang ada

2. bagaimana cara mengatasi kelemahan ( weaknesses) yang mencegah

keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada

3. bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman ( threats) yang

ada

4. bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat

ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Hal utama yang ditekankan dalam Analisis SWOT adalah bahwa dalam

proses perencanaan suatu institusi membutuhkan penilaian mengenai kondisi saat

ini dan gambaran ke depan yang mempengaruhi proses pencapaian tujuan institusi.

Dengan analisa SWOT akan didapatkan karakteristik dari kekuatan utama, kekuatan

tambahan, faktor netral, kelemahan utama dan kelemahan tambahan berdasarkan

analisa lingkungan internal dan eksternal yang dilakukan.

Terdapat beberapa metode penentuan faktor SWOT, secara umum terdapat

ke seragaman bahwa penentuan tersebut akan tergantung dari faktor lingkungan

yang berada di luar institusi. Faktor lingkungan eksternal mendapatkan prioritas lebih

dalam penentuan strategi karena pada umumnya faktor -faktor ini berada di luar

Page 19: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 19

kendali institusi (exogen) sementara faktor internal merupakan faktor -faktor yang

lebih bisa dikendalikan.

1. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O)

Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan

atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila ke kuatan perusahaan

adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat

dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat

teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan

kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan

2. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O)

Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena

kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak

dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah

bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap

pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat

memanfaatkan kesempatan.

3. Strategi Kekuatan-Ancaman (S dan T)

Dalam analisa ancaman ditemukan kebut uhan untuk mengatasinya. Strategi

ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat

mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang

harga.

4. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T)

Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligu s kelemahan intern, strategi

yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut.

Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada

situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang

lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu

perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan

hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan

dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan

mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain

perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat.

Page 20: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 20

Jadi analisis SWOT adalah sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang

bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisis ini menempatkan situasi dan kondisi

sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya

masing-masing.

Page 21: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 21

BAB IIISUMBER DAYA MANUSIA

3.1 Strategi Sumber Daya Manusia Untuk Keunggulan KompetitifSuatu organisasi baik bisnis maupun non bisnis tidak akan dapat beroperasi

tanpa adanya faktor sumber daya manusia. Oleh karena itu diperlukan suatu stretegi

yang berkaitan dengan sumber daya manusia, sehingga dapat menentukan bakat

dan keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional yang tersedia dalam

organisasi.

3.1.1 Tujuan Strategi Sumber Daya ManusiaTujuan sumber daya manusia adalah untuk mengelola tenaga kerja dan

mendisain pekerjaan sehingga orang-orang dapat diberdayakan secara efektif da n

efisien. Akan tetapi agar tujuan tersebut tercapai maka harus dapat memastikan

bahwa:

a. Pemberdayaan secara efisien sudah mempertimbangkan kendala keputusan

manajemen operasional yang lain.

b. Kualitas lingkungan kerja sudah memadai baik fisik maupun psikologis dan

adanya komitmen maupun kepercayaan dari pihak manajemen maupun

pihak karyawan berjuang bersama untuk memenuhi tujuan umum.

3.1.2 Batasan-batasan pada Strategi Sumber Daya ManusiaAda berbagai batasan yang harus dipertimbangkan dalam membua t

keputusan mengenai sumber daya manusia, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Pertanyaan ”apa” berkaitan dengan keputusan strategi produk yaitu keahlian

dan bakat yang dibutuhkan, bahan yang dibutuhkan dan masalah

keamanan kerja.

b. Pertanyaan ”kapan” berkaitan dengan keputusan strategi penjadwalan.

c. Pertanyaan ”dimana” berkaitan dengan keputusan strategi lokasi yaitu

mempertimbangkan berbagai variabel yang dipertimbangkan dalam memilih

lokasi seperti kondisi iklim maupun suhu udara, pencahaya an maupun

kualitas udara

d. Pertanyaan mengenai ”prosedur” berkaitan dengan keputusan strategi

proses yaitu mempertimbangkan teknologi, mesin maupun keamanan.

e. Pertanyaan ”siapa” berkaitan dengan masalah perbedaan individu dari

kemampuan fisik maupun mental serta intelektual.

Page 22: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 22

f. Pertanyaan mengenai ”bagaimana” berkaitan dengan keputusan strategi

layout sesuai dengan pilihan perusahaan.

Dengan mempertimbangkan batasan-batasan tersebut diatas, maka akan

dapat dibuat tiga keputusan dalam strategi sum ber daya manusia yaitu:

perencanaan tenaga kerja, disain pekerjaan dan standar tenaga kerja.

3.2 Perencanaan Tenaga KerjaPerencanaan tenaga kerja adalah sebuah cara untuk menetapkan kebijakan

karyawan yang berkaitan dengan:

1) Kebijakan-kebijakan Kestabilan tenaga kerjaKestabilan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah karyawan yang

dipertahankan oleh sebuah organisasi. Ada dua kebijakan dasar mengenai

kestabilan tenaga kerja yaitu:

a. Mengikuti permintaan dengan tepat maka biaya tenaga kerja diperlakukan

sebagai biaya variabel. Akan tetapi memiliki konsekuensi timbulnya biaya

lainnya diantaranya biaya penarikan dan pemberhentian karyawan, biaya

asuransi pengangguran, upah tinggi kare na pekerjaan yang tidak stabil

(karyawan tidak tetap).

b. Menjaga jumlah karyawan secara konstan maka biaya tenaga kerja

diperlakukan sebagai biaya tetap dengan konsekuensi mungkin tidak dapat

memanfaatkan secarta penuh pada saat permintaan rendah.

2) Penjadwalan Kerja (Work Schedulling)

Sampai saat ini yang berlaku adalah Jadwal Kerja Standar ( Standard Work

Schedule) yaitu standar kerja selama 8 jam ke rja perhari 5 hari kerja

perminggu, yang dalam pelaksanaannya mempunyai variasi, diantaranya:

a. Flexitime yaitu sebuah sistem yamg membolehkan karyawan dengan

batasan tertentu dapat menentukan jadwal mereka masing -masing kapan

mulai kapan selesai dan terbukti kepuasan kerja meningkat.

b. Flexible workweek yaitu sebuah jadwal kerja yang berbeda dari jadwal

normal misalnya 10 jam kerja perhari selama 4 hari kerja perminggu, atau

penerapan shift kerja.

c. Memperpendek jam kerja dengan mengubah status karyawan menjadi

part time status.

Page 23: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 23

3) Klasifikasi Kerja dan Aturan PekerjaanBanyak organisasi yang mengklasifikasikan kerja dan membuat peraturan

kerja yang tegas sehingga akan membatasi karyawan dalam bekerja dan

mengurangi fleksibilitas fungsi operasi. Sebagian tugas manajer operasi

adalah memperhatikan hal-hal demikian sehingga dapat mengelolanya

dengan baik, karena semakin besar fleksibilitas perusahaan dalam

mempekerjakan serta menentukan jadwal kerja maka perusahaan akan

semakin efisien dan cepat tanggap. Kondisi tersebut berlaku terutama pada

sektor jasa dimana transfer pelayanan dari perusahaan kepada konsumen

memerlukan peran besar dari sumber daya manusia.

Oleh karena itu dengan membangun moral dan memenuhi persyaratan

karyawan maka operasi akan lebih mudah jika manajer mengklasifikasikan

kerja dan peraturan kerja yang menghalangi menjadi lebih sedikit. Apabila

strategi ini dilaksanakan dalam rangka pencapaian keunggulan bersaing

dengan respon cepat pada konsumen, maka tenaga kerja yang fleksibel

merupakan suatu prasyarat.

3.3 Desain Pekerjaan

Desain kerja adalah sebuah pendekatan yang menentukan tugas -tugas yang

terkandung dalam suatu pekerjaan bagi seorang atau sekelompok karyawan.

Terdapat tujuh komponen desain kerja yang meliputi:

1.)Spesifikasi Kerja (Job Spesification)

yaitu pembagian kerja menjadi tugas -tugas yang unik, yang mana

pencapaiannya dapat dilakukan dengan cara:

a. Pengembangan ketrampilan.

b. Lebih sedikit waktu yang terbuang.

c. Pengembangan peralatan yang khusus.

2.)Perluasan Kerja (Job Expansion)

yaitu usaha meningkatkan kualitas lingkungan kerja dengan mengalihkan

spesialisasi kerja menuju disain kerja yang lebih bervariasi. Adapun

modifikasinya dapat dengan cara:

Page 24: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 24

a. Pemekaran pekerjaan (Job enlargement) yaitu pengelompokan beragam

tugas yang memiliki tingkat keahlian yang hamper sama, merupakan

pemekaran secara horizontal.

b. Rotasi pekerjaan (Job rotation) yaitu sebuah system dimana seorang

karyawan dipindahkan dari satu pekerjaan yang khusus ke pekerja an

khusus lain.

c. Pengayaan pekerjaan (Job enrichment) yaitu sebuah metode yang

memberikan karyawan tanggung jawab yang lebih yang meliputi

perencanaan dan pengendalian yang diperlukan untukl menyelesaikan

pekerjaan.

d. Pemberdayaan karyawan (Employee empowerment) yang merupakan

praktek dalam memperluas pekerjaan, sehingga karyawan menerima

tanggung jawab yang lebih dan otoritas berpindah pada tingkat organisasi

serendah mungkin.

3.)Komponen Psikologi (Psychological Components )Suatu strategi sumber daya manusia yang efektif membutuhkan

pertimbangan komponen psikologis dari disain pekerjaan. Diantaranya

merupakan :

a. Hasil dari penelitian Hawthrorne tentang psikologi tempat kerja yang

menyimpulkan bahwa terdapat system social yang dinamis di te mpat

kerja.

b. Hasil penelitian Hackman dan Oldman yang menyimpulkkan adanya lima

karakteristik disain kerja yaitu meliputi:

- Keragaman keahlian

- Identitas pekerjaan

- Arti pekerjaan

- Otonomi

- Umpan balik

4.)Tim yang mandiri (Self directed team)yaitu sekelompok individu yang diberdayakan dan bekerja bersama-sama

untuk meraih sebuah tujuan yang sama. Tim semacam ini dapat dikelola

untuk tujuan jangka panjang atau jangka pendek. Tim semacam ini efektif

karena pada dasarnya mereka dapat menyediakan pemberdayaan karyawan,

Page 25: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 25

memastikan adanya karakteristik pekerjaan inti dan memuaskan banyak

kebutuhan psikologis anggota tim secara individu.

5.) Motivasi dan sistem insentif.Disamping faktor psikologis berkontribusi dalam kepuasan kerja, maka faktor

keuangan juga merupakan motivator yang cukup berarti bagi karyawan.

Adapun bentuk penghargaan keuangan diantaranya:

a. Bonus (bonuses) yaitu penghargaan keuangan yang biasanya berbentuk

pilihan tunai atau kepemilikan saham yang diberikan pada pihak

manajemen.

b. Pembagian laba (Profit sharing) yaitu sebuah sistem yang memberikan

sebagian laba perusahaan untuk dibagikan pada karyawan.

c. Pembagian keuntungan (Gain sharing) yaitu sebuah sistem penghargaan

bagi karyawan akan perbaikan kinerja organisasi.

d. Sistem insentif (Insentive system) yaitu sebuah sistem penghargaan

karyawan yang didasarkan pada produktifitas perorangan atau kelom pok.

e. Sistem pembayaran berdasarkan pengetahuan ( knowledge-based pay

systems) yaitu sebagian pembayaran bergantung kepada pengetahuan

yang diperlihatkan atau ketrampilan yang dimiliki karyawan.

6.) Ergonomi.Ergonomi berarti penelitian akan kerja yaitu penelitian terhadap kerja, yang

mana pemahaman akan permasalahan ergonomik akan meningkatkan kinerja

manusia. Contohnya adalah menentukan tinggi meja tulis yang layak dengan

cara mempertimbangkan ukuran individu dan tugas yang akan dikerjakan.

7.) Tempat kerja visualAdalah penggunaan beragam tehnik komunikasi visual untuk

mengkomunikasikan informasi secara cepat bagi semua pihak yang

berkepentingan.Tempat kerja visual dapat berwujud dalam berbagai bentuk,

contohnya:

a. Kanban merupakan sebuah tipe tanda visual yang mengindikasikan

kebutuhan produksi yang lebih banyak.

Page 26: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 26

b. Andon adalah sebuah tanda misalnya lampu yang bertujuan memanggil

orang yang memberi tanda terdapat suatu masalah.

Tujuan tempat kerja visual adalah untuk menghilangkan aktifitas yang tidak

memberikan nilai tambah dan semua bentuk pemborosan dengan cara

memvisualisasikan semua masalah., ketidaknormalan dan standar yang ada.

Konsep ini membutuhkan pengawasan yang lebih sedikit karena karyawan

memahami standar, melihat hasilnya dan mengerti apa yang harus dilakukan.

Page 27: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 27

BAB IVMANAJEMEN PRODUKSI

4.1 Desain Produk dan Sistem Pengembangan ProdukKeputusan penting dalam manajemen operasional adalah menentukan

desain produk seperti apa yang akan dihasilkan perusahaan. Hal ini dikarenakan

kegiatan dari manajemen operasional adalah melakukan transformasi input menjadi

output, sehingga apa saja tindakan transformasi yang akan dilakukan mengacu pada

output yang seperti apa atau bagaiman yang akan dihasilkan perusahaan. Berkaitan

dengan keputusan desain adalah keputusan dalam menentukan kualitas seperti apa

yang akan diwujudkan oleh perusahaan.

Dalam dunia bisnis terjadi persaingan artinya setiap perusahaan yang

menghasilkan produk baik berupa barang hamp ir selalu menghadapi persaingan dari

perusahaan lain. Sehingga agar dapat mempertahankan diri dalam dunia persaingan

secara jangka panjang maka kualitas merupakan konsep penting yang harus

dipahami oleh manajer operasional dalam menjalankan aktifitasnya. Konsep desain

produk dan berbagi hal mengenai kualitas akan secara singkat dipaparkan dalam

modul ini.

4.1.1 Desain ProdukPerusahaan menghasilkan output untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen akan kepuasan, sehingga output yang dihasilkan seharusnya dapat

memuaskan konsumen. Oleh karena itu produk bisa diartikan sebagai kepuasan

yang ditawarkan produsen (perusahaan) kepada konsumen. Untuk dapat mencapai

maksud tersebut maka sudah selayaknya perusahaan memfokuskan diri pada

pengembangan keunggulan bersaing melalui strategi bisnis, diantaranya

pembedaan (diferensiasi), biaya rendah (kepemimpinan biaya) , respon cepat ( rapid

respon) atau kombinasi diantaranya ketiga strategi tersebut.

4.1.2 Sistem Pengembangan ProdukSistim pengembangan produk bukan hanya demi keberhasilan produk tetapi

juga untuk kepentingan masa depan perusahaan. Oleh karena itu melakukan

pengembangan produk memerlukan tahapan sebagai berikut:

Page 28: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 28

1) Tahapan Pengembangan Produka. Ide yang bisa berasal dari berbagai sumber dari dalam perusahaan

misalnya bagian Riset dan Pengembangan dan dari luar melalui

pemahaman perilaku konsumen, persaingan, teknologi, pekerja,

persediaan. Tahapan ini menjadi dasar untuk memasuki pasar dan

biasanya mengikuti strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan.

b. Kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk merealisasikan ide. Dengan

melakukan koordinasi dari berbagai bagian yang terkait di perusahaan

yang bersangkutan.

c. Permintaan konsumen untuk menang dalam bersaing dengan cara

mengidentifikasi posisi dan manfaat produk yang diinginkan konsumen

melalui atribut tentang produk.

d. Spesifikasi fungsional, bagaimana suatu produk bisa berfungsi?

Dengan melalui identifikasi karakteristik e ngineering produk,

kemungkinan dibandingkan dengan produk dari pesaing.

e. Spesifikasi produk : Bagaimana produk dibuat? Melaui spesifikasi fisik

seperti ukuran, dimensi.

f. Review desain: Apakah spesifikasi produk sudah memenuhi kebutuhan

konsumen ?

g. Tes pasar: Apakah produk memenuhi harapan konsumen? Untuk

memastikan prospek ke depannya melalui perjualan dalam jumlah besar.

h. Perkenalan di pasar dengan memproduksi secara masal untuk

dipasarkan.

i. Evaluasi: untuk mengukur sukses atau gagal, karena apabila gagal

secara cepat bisa diganti produk lain.yang lebih menguntungkan.

2) Manufacturability dan Value Engineering

Adalah aktifitas yang menolong memperbaiki desain, produksi, pemeliharaan

dan penggunaan sebuah produk. Hal ini dilakukan dengan tujuan antara lain:

a. Mengurangi kompleksitas produk.

b. Standarisasi tambahan dari komponen.

c. Perbaikan aspek fungsional produk.

d. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan.

e. Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk.

Page 29: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 29

f. Desain yang tangguh

4.2. TQM (Total Quality Management)

Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas, maka banyak

peryusahaan menerapkan konsep yang dikenal dengan TQM (Total Quality

Management) yaitu Manajemen organisasi keseluruhan yang menjadikannya unggul

dalam semua aspek produk barang dan jasa yang penting bagi konsumen.

TQM penting karena keputusan kualitas mempengaruhi setiap keputusan

utama dalam manajemen operasional yang dibuat. Adapun konsep ini sebetulnya

mengacu pada 14 prinsip dari W. Edwards Deming yang ke mudian dikembangkan

menjadi lima konsep program TQM yang efektif.

Adapun 14 Poin Deming adalah sbb:

1. Membuat tujuan yang konsisten

2. Memimpin dalam mempromosikan perubahan.

3. Membangun kualitas pda produk, menghentikan ketergantungan pada inspeksi

untuk menangkap permasalahan.

4. Membangun hubungan jangka panjangberdasarkan kinerja bukan pada harga.

5. Meningkatkan produk, kualitas, dan jasa secara terus menerus.

6. Memulai pelatihan.

7. Menekankan kepemimpinan.

8. Membuang rasa takut.

9. Mendobrak batasan antar departemen.

10. Menghentikan pidato panjang lebar pada pekerja.

11. Mendukung, membantu, memperbaiki.

12. Mendobrak penghalang untuk bangga atar kinerja masing -masing.

13. Mendidikan program pendidikan yang kuat dan perbaikan mandiri.

14. Menempatkan orang di perusahaan untuk bekerja pada suatu transformasi.

Sedangkan lima konsep program TQM yang efektif adalah:

1) Perbaikan terus menerus, menggunakan model diantaranya:

a. PDCA (Plan Do Check Act) yaitu model dalam melakukan perbaikan

terus menerus dengan merencanakan, melakukan, memeriksa , dan

melakukan tindakan.

Page 30: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 30

b. Six Sigma atau Kaizen yaitu menjelaskan proses dari suatu perbaikan

yang tidak pernah berhenti dengan penetapan pada pencapaian

tujuan yang lebih tinggi. Konsep ini banyak diterapkan di Amerika

maupun Jepang.

c. Zero defect yaitu prosedur produk tanpa cacat yang juga digunakan

untuk menjelaskan usaha perbaikan yang terus menerus. Konsep ini

banyak diterapkan di Amerika Serikat.

2) Pemberdayaan Karyawan

Adalah memperluas pekerjaan karyawan sehingga tanggung jawab dan

kewenangan tambahan dipindahkan sedapat mungkin pada tingkat

terendah dalam organisasi. Teknik yang digunakan termasuk:

a. membangun jaringan komunikasi yang melibatk an karyawan.

b. Membentuk penyelia yang terbuka dan mendukung.

c. Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan staf pada karyawan

di bagian operasi.

d. Membangun organisasi yang memiliki moral yang tinggi.

e. Menciptakan struktur organisasi formal sebag ai tim dan lingkaran

kualitas.

3) Benchmarking

Yaitu pemilihan standard kinerja yang mewakili kinerja terbaik sebuah

proses atau aktifitas.

4) Just in Time (JIT)

JIT berkaitan dengan tiga hal yaitu:

a. JIT memangkas biaya kualitas

b. JIT meningkatkan kualitas

c. Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit, serta

system JIT yang lebih baik dan mudah digunakan.

5) Pengetahuan mengenai Alat-alat TQM , yang paling umum ada tujuh

macam yaitu:

a. Lembar Pengecekan (Check Sheet), yaitu formulir yang didisain

untuk mencatat data.

b. Diagram Sebar (Scatter Diagram), Menunjukkan hubungan antar-dua

perhitungan

Page 31: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 31

c. Diagram Sebab Akibat (Cause and Effect Diagram) atau diagram

Ishikawa atau diagram tulang ikan (Fish Bone Diagram), yaitu teknik

skematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang mungkin

pada permasalahan kualitas.

d. Diagram Pareto (Pareto Chart), yaitu sebuah cara menggunakan

diagram untuk mengidentifikasi masalah yang sedikit tetapi kritis

tertentu dibandingkan dengan masalah yang banyak tetapi tidak

penting.

e. Diagram Alir (Flow Chart), yaitu diagram balok yang secara grafis

menerangkan sebuah proses atau s istem.

f. Histogram, menunjukkan cakupan nilai sebuah perhitungan dan

frekuensi dari setiap nilai yang terjadi.

g. Statistical Process Control (SPC), yaitu sebuah proses yang

digunakan untuk mengawasi standar, membuat pengukuran dan

mengambil tindakan perbaikan selagi sebuah produk atau jasa

sedang diproduksi.

4.3 Strategi LayoutMenetapkan suatu layout yang akan digunakan oleh suatu perusahaan

harus mempertimbangkan berbagai keputusan operasional yang sudah dibuat

sebelumnya. Keputusan operasional yang berkaitan dengan layout diantaranya

adalah desain produk, lokasi, proses maupun kapasitas perusahaan.

Strategi layout secara umum bertujuan agar perusahaan dapat melakukan

pengaturan tenaga kerja, ruang yang tersedia, peralatan atau fasilitas yang

digunakan sehingga segala macam aliran yang ada diperusahaan baik berupa

informasi maupun bahan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Layout yang

efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan

perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat.

4.3.1 Pengertian LayoutLayout atau tata letak merupakan satu keputu san yang menentukan efisiensi

sebuah operasi dalam jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari

hasil keputusan tentang layout, diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya,

kualitas lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra perusahaa n. Layout yang

Page 32: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 32

efektif membantu perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang strategi

bisnis yang telah ditetapkan diantara diferensiasi, biaya rendah maupun respon

cepat.

4.3.2 Tipe LayoutAda enam pendekatan layout yang akan dibahas dalam topik ini yaitu:

1. Layout dengan posisi tetap, biasanya untuk proyek besar yang memerlukan

tempat luas seperti pembuatan jalan layang maupun gedung.

2. Layout berorientasi pada proses, untuk produksi dengan v olume rendah dan

variasi tinggi disebut juga “job shop”

3. Layout perkantoran, bagaiman menempatkan tenaga kerja, peralatan kantor,

dan ruangan kantor yang melancarkan aliran informasi.

4. Ritel layout, penempatan rak dan pemberian tanggapan atas perilaku

konsumen.

5. Layout gudang, mengefisienkan ruang penyimpanan dan system penanganan

bahan dengan memperhatrikan kelebihan dan kekurangannya.

6. Layout berorientasi produk, Pemanfaatan tenaga ker ja, mesin yang terbaik

dalam produksi yang kontinyu atau berulang.

Agar dapat menetapkan layout yang efektif maka perlu menetapkan beberapa hal

diantaranya adalah:

1. Peralatan penanganan bahan

2. Kapasitas dan persyaratan luas ruangan

3. Lingkungan hidup dan estetika

4. Aliran informasi

5. Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda

4.3.2.1 Layout Posisi Tetap (Fixed Position Layout)

Masalah yang dihadapi dalam layout posisi tetap adalah bagaimana

mengatasi kebutuhan layout proyek yang tidak berpindah atau proyek yang menyita

tempat yang luas (seperti pembuatan jalan lay ang, gedung).

Teknik untuk mengatasi layout posisi tetap tidak dikembangkan dengan baik

dan kerumitannya bertambah yang disebabkan oleh tiga faktor yaitu:

1. Tempatnya yang terbatas pada semua lokasi produksi.

Page 33: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 33

2. Setiap tahapan berbedapada proses produksi dan kebutuhan bahan sehingga

banyak hal yang menjadi penting sejalan dengan perkembangan proyek.

3. Volume bahan yang dibutuhkan sangat dinamis.

4.3.2.2 Layout Berorientasi Proses (Process Oriented Layout)

Adalah sebuah layout yang berkaitan dengan proses produksi bervolume

rendah dan variasi tinggi. Layout jenis ini marupakan cara tradisional untuk

mendukung strategi diferensiasi produk, layout jenis in i adalah yang paling tepat

untuk pembuatan produk yang melayani konsumen dengankebutuhan berbeda -

beda. Pada proses yang disebut “job shop” setiap produk dalam kelompok kecil

melalui urutan operasi yang berbeda, tiap produk atau pesanan yang sedikit

diproduksi dengan memindahkannya dari satu depattemen ke deparetemen lain

dalam urutan yang tertentu dari tiap produk. Contoh yang tepat adalah pada rumah

sakit atau klinik.

Kelebihan utama dari layout ioni adalah adanya fleksibilitas peralatan dan

penugasan tenaga kerja. Sehingga dengan demikian apabila terjadi permasalahan

pada suatu mesin, pekerjaan tidak perlu berhenti dan dapat dialihkan pada mesin

lain atau departemen yang sama. Layout ini juga sangat baik diterapkan pada

produksi komponen dalam batch kecil atau disebut “job lot” dan untuk produksi

komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.

Kelemahan layout ini ada pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan

umum. Waktu produksi jadi lama karena butuh waktu lama untuk berpindah dalam

system karena sulitnya penjadwalan, perubahan penyetelan mesin, keunikan

penanganan bahan. Lagipula peralatan yang mempunyai keguanaan umum

membutuhkan operator yang trampil dan persediaan barang setengah jadi menjadi

lebih tinggi karena ketidakseimbangan proses produksi. Pada akhirnya kebutuhan

modal akan semakin banyak

4.3.2.3 Layout Perkantoran (Office Layout)

Hal yang membedakan antar layout kantor dan pabrik adalah pada

kepentingan informasi, namun demikian pada beberapa lingkungan kantor , produksi

sangat tergantung pada aliran bahan. Cara penyelesaian layout kantor adalah

menggunakan analisa digram hubungan ( relationship chart) seperti yang

dicontohkan di bawah ini.

Page 34: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 34

Contoh: Suatu kantor memiliki 9 ruangan yaitu untuk:

1. Direktur

2. Direktur teknologi

3. Ruang para insinyur

4. Sekretaris

5. Pintu masuk kantor

6. Pusat arsip

7. Lemari peralatan

8. Peralatan fotokopi

9. Gudang

Pada layout ini ada dua kecenderungan yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Teknologi seperti telepon seluler, pager, fax, internet, laptop PDA

menyebabkan layout perkantoran menjadi makin fleksibel dengan

memindahkan informasi secara elektronik.

2. Virtual company menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang dan jasa.

Kedua macam kecenderungan ini mengakibatkan kebutuhan karyawan lebih sedikit

berada di kantor.

4.3.2.4 Layout Usaha Eceran (Retail Layout)

Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran pengalokasian

ruang dan merespon pada perilaku konsumen. Layout ini didasarkan pad aide

bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi kepada produk yang menarik perhatian

konsumen. Sehingga banyak manajer ritel mencoba untuk mempertontonkan produk

kepada konsumen sebanyak mungkin.

Penelitian membuktikan bahwa semakin besar produk terlihat oleh

konsumen maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengembalian investasi

semakin tinggi. Untuk itu manajer operasional perusahaan ritel dapat melakukan

pengubahan pengaturan toko secara keseluruhan atau alokasi tempat b agi beragam

produk dalam toko.

Ada lima ide yang dapat dimanfaatkan dalam pengaturan toko yaitu:

1. Tempatkan barang-barang yang sering dibeli di sekitar batas luar toko.

2. Gunakan lokasi yang strategis untuk produk yang menarik dan mempunyai

nilai keuntungan besar, seperti kosmetika atau asesories.

Page 35: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 35

3. Distribusikan “produk kuat” yaitu yang menjadi alasan utama para pengunjung

berbelanja, pada kedua sisi lorong dan letakkan secara tersebar untuk bisa

dilihat lebih banyak konsumen.

4. Gunakan lokasi ujung lorong karena memiliki tingkat penglihatan yang tinggi

5. Misi toko dengan memilih posisi yang menjadi penghentian pertama bagi

konsumen.

Tujuan utama dari layout ini adalah “memaksimalkan keuntungan luas lantai per kaki

persegi”. Disamping itu ada juga konsep yang masih diperdebatkan yaitu Biaya

Slotting (Slotting Fees) yaitu biaya yang dibayar produsen untuk menempatkan

produk mereka pada rak di rantai ritel atau supermarket. Disamping itu ada juga

pertimbangan –pertimbangan lain yang disebut dengan “services capes” yang terdiri

dari tiga elemen yaitu:

1. Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan

2. Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi

3. Tanda-tanda, simbol dan patung

4.3.2.5 Layout Gudang (Warehouse Layout)

Merupakan sebuah disain yang mencoba meminimalkan biaya total dengan

mencapai paduan yang terbaik antara luas ruang dan penanganan bahan. Layout

gudang yang efektif meminimalkan kerusakan bahan di gudang. Manajemen gudang

yang modern marupakan suatu prosedur yang otromatis yang menggunakan ASRS

(Automated Stirage Retrieval System ).

Ada tiga konsep yang dikenal dalam layout gudang yaitu:

1. Cross Docking

Adalah cara menghindari penempatan bahan atau pasokan dalanm gudang dengan

cara memproses secara langsung disaat diterima. Hal ini dilakukan untuk

menghindari aktivitas penerimaan secara formal, penghitungan persediaan/

penyimpanan dan pemilihan pesanan sehingga terjadi penghematan biaya.

Cross Docking yang baik membutuhkan :

- penjadwalan yang ketat.

- Pengiriman yang diterima memiliki identifikasi produk yang akurat dengan

kode garis.

Page 36: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 36

2. Random Persediaan

Digunakan di gudang untuk menempatkan persediaan dimana terdapat lokasi yang

terbuka. Teknik ini berarti bahwa ruangan tidak perelu dikhususkan untuk barang -

barang tertentu dan fasilitas dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. Sistim ini jika

terkomputerisasi maka akan meliputi tugas -tugas:

- Membuat daftar lokasi yang “terbuka”

- Membuat catatan persediaan sekarang secara akurat dan juaga lokasinya.

- Mengurutkan barang-barang dalam urutan tertentu untuk meminimalkan waktu

perjalanan yang dibutuhkan untuk menjemput pesanan.

- Memadukan pesanan untuk mengurang i waktu penjemputan

- Menugaskan barang atau sekumpilan barang tertentu pada wilayah gudang yang

tertentu sehingga jarak tempuh total dalam gudang dapat dimimalkan.

3. Customizing

Merupakan penggunaan gudang untuk menambahkan nilai produk melalui

modifikasi, perbaikan, pelabelan dan pengepakan.Cara ini biasanya berguna untuk

menghasilkan keunggulan bersaing dal;am pasar dimana terdapat perubahan

produk yang sangat cepat. Cara ini sudah banyak dilakukan oleh perusahaan

dengan misalkan penyediaan label pada usaha eceran sehingga barang dapat

langsung dipajang.

4.3.2.6 Layout Berorientasi Produk (Product Orientasi Layout)

Layout ini disusun di sekeliling produk atau keluarga produk yang sama

yang memiliki volume tinggi dan variasi rendah. Produksi y ang berulang dan

kontinyu.

Asumsi yang digunakan adalah:

1. Volume yang ada mencukupi untuk pemanfaatan peralatan yang tinggi.

2. Permintaan produk stabil.

3. Produk distandarisasi atau mendekati fase siklus hidupnya.

4. Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dengan kualitas standar.

Dalam layout ini ada dua jenis yaitu:

1. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen seperti ban mobil. Lini ini

dipacu oleh mesin dan membutuhkan perubahan mekanis dan rekayasa

untuk membuat keseimbangan.

Page 37: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 37

2. Lini perakitan (assembly line) meletakkan komponen yang dipabrikasi secara

bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Lini ini dipacu oleh tugas yang

diberikan kepada tanaga kerja atau pada stasiun kerja.

Keuntungan layout ini adalah:

1. Biaya variabel per unit rendah yang biasanya dikaitkan dengan produk yang

terstandardisasi dan bervolume tinggi.

2. Biaya penanganan bahan rendah.

3. Mengurangi persediaan barang setengah jadi.

4. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah

5. Hasil output yang lebih cepat.

Kelemahan layout ini adalah:

1. Butuh volume tinggi karena modalnya besar.

2. Jika ada penghentian pada satu bagian akan berakibat pada seluruh operasi.

3. Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat

produksi berbeda.

4.4 Strategi Proses

Strategi proses atau transformasi adalah pendekatan organisasi untuk

mengubah sumber daya menjadi barang. Tujuan strategi proses adalah untuk

menemukan suatu cara membuat produk barang yang dapat memenuhi persyaratan

dari konsumen dan spesifikasi produk ya ng berada dalam batasan biaya serta

konstrain lainnya. Hasil dari keputusan ini berdampak pada efisiensi produksi jangka

panjang, fleksibilitas, dan kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karenanya banyak

strategi perusahaan ditentukan pada saat keputusan t entang proses ini dilakukan.

1) Fokus Pada ProsesPerusahaan yang menggunakan strategi fokus pada proses berarti mengatur

fasilitas yang digunakan untuk operasional di sekeliling proses untuk

menghasilkan produksi dengan volume produksi rendah tetapi variasinya

tinggi. Dan sebagian besar perusahan global memilih menggunakan proses

ini. Istilah lain yang sering digunakan adalah “job shop” Pada proses ini,

penyajian fleksibilitas tinggi karena produk berpindah diantara proses secara

sebentar-sebentar (intermittent). Setiap proses didisain untuk melaksanakan

Page 38: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 38

beragam aktifitas dan menghadapi perubahan yang sering terjadi, oleh

karenanya disebut juga proses intermittent.

Pada proses ini, fasilitas yang digunakan mengandung unsur biaya tinggi

dengan utilitas sangat rendah. Banyak penerapan pada usaha seperti restoran

dan rumah sakit. Walaupun demikian, beberapa fasilitas dapat bekerja lebih

baik dengan menggunakan peralatan yang canggih secara elektronis maupun

komputerisasi.

2) Fokus BerulangStrategi proses yang fokus berulang berarti proses produksinya berorientasi

pada produk yang menggunakan modul. Sedangkan modul adalah bagian

atau komponen suatu produk yang telah disiapkan sebelumnya, biasanya

dalam suatu proses yang kontinyu.

Lini proses berulang (repetitive process) mirip dengan lini perakitan klasik.

Penerapan yang secara luas pada industri perakitan baik kendaraan maupun

peralatan rumah tangga (produk elektronik). Lini ini lebih terstruktur karenanya

fleksibilitas kurang dibandingkan dengan fasil itas yang terfokus pada proses.

Restoran cepat saji adalah suatu contoh penggunaan modul secara berulang,

dengan proses ini memungkinkan dilakukannya customizing yang lebih

daripada proses kontinyu. Dengan cara itu, perusahan mendapatkan

keunggulan ekonomis dimana banyak modul disiapkan.

3) Fokus Pada ProdukStrategi Proses yang berfokus pada produk mamiliki volume tinggi dan variasi

yang rendah, yang mana fasilitas diatur sekeliling produk. Proses ini disebut

juga proses kontinyu karena mempunyai lintasa n produksi yang panjang dan

kontinyu. Pabrik-pabrik yang memproduksi barang seperti kaca, timah

lembaran, lampu bohlam, minuman, baut adalah contoh yang menerapkan

proses ini. Proses lain yang terfokus pada produk adalah jasa seperti rumah

sakit yang menetapkan proses penyembuhan penyakit tertentu melaui

serangkaian proses panjang. Dengan poroses seperti ini, standardisasi dan

pengendalian kualitas yang efektif dapat dilakukan. Perusahaan yang

menetapkan strategi proses seperti ini biasanya fasilitas yang d imiliki

membutuhkan biaya tetap yang tinggi tetapi biaya variable rendah sebagai

dampak dari pemanfaatan fasilitas yang tinggi.

Page 39: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 39

4) Mass Customization

Mass customization bisa diartikan variasi yang dihasilkan sangat beragam

tetapi secara ekonomis mengetahui dengan tepat apa yang diinginkan

konsumen dan kapan konsumen menginginkannya. Mass customization

merupakan pembuatan produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen

yang semakin unik secara cepat dan murah. Perusahaan yang menerapkan

proses ini menghadapi tantangan yang membutuhkan kemampuan

operasional karena keterkaitan logistik, produksi dan penjualan semakin erat.

Para manajer operasional harus menggunakan sumber daya yang imajinatif

dan agresif untuk membentuk proses yang gesit yang dapat me mproduksi

produk tertentu dengan cepat dan murah.

4.4.1 Jenis-Jenis Proses Produksi1) Proses Produksi Terus Menerus

Suatu proses produksi di mana arus bahan baku sampai produk akhir

selalu tetap atau urutan arus proses selalu tetap. Pola yang digunakan

dalam urutan proses produksi selalu sama setiap waktu dalam jangka

pendek, sedangkan perubahan terjadi dalam jangka panjang dan

perubahan ini biasanya berkaitan dengan perubahan teknologi yang

digunakan atau bentuk produk yang dihasilkan.

Perusahaan dengan proses produksi seperti ini, biasanya perusahaan

yang memproduksi produk-produk standar di mana variasi produk relatif

kecil, apabila dibandingkan dengan jumlah u nit produk yang dihasilkan,

misalnya perusahaan tekstil yang memproduksi kain tetoron warna putih.

Hal penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi ini ialah

keseimbangan kapasitas antar elemen kerja dan kepastian dari bagian

mana produk proses ini dikerjakan, sebelum dikerjakan ke proses

selanjutnya, sehingga kerugiannya ialah apabila suatu elemen kerja

mengalami kemacetan, maka proses kerja selanjutnya tidak dapat

diteruskan.

Page 40: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 40

2) Proses Produksi Terputus-putusSuatu proses produksi di mana arus proses tidak selalu sama dari waktu

ke waktu, artinya, arus yang tidak selalu sama bukan berarti selalu tidak

sama, kadang-kadang kesamaan terjadi pada waktu yang berbeda,

misalnya perusahaan kerjainan tangan. Biasanya proses produksi

terputus-putus merupakan proses yang sederha, sebab pengawasan

dilakukan pada elemen kerja yang bekerja saja. Untuk menghindari

kesalahan kerja, perlu dibuat petunjuk yang jelas tentang urutan proses

dan jadwal waktu dari masing-masing penyelesaian.

4.4.2 Analisis Dan Desain ProsesSejumlah alat dapat membantu memahami kompleksitas desain dan desain

ulang proses. Melalui alat tersebut secara sederhana dapat dipahami apa yang

terjadi dalam proses. Berikut alat -alat yang dimaksud diantaranya adalah:

1) Diagram Alir (Flow Diagram)Adalah sebuah gambar atau skema yang digunakan untuk menganalisa

pergerakan orang atau bahan.

2) Pemetaan Fungsi Waktu (Time Function Mapping)Adalah sebuah diagram alir tetapi dengan waktu ditambahkan pada sumbu

horizontal. Diagram ini disebut juga pemetaan proses (mapping process) atau

pemetaan fungsi waktu (time-function mapping). Tipe analisa ini menjadikan

pemakai dapat mengidentifikasi dan meng hilangkan pemborosan seperti

langkah tambahan, pengulangan, keterlambatan yang tidak perlu.

Page 41: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 41

3) Diagram Proses (Process Diagram)Adalah diagram yang menggunakan simbul, waktu, dan jarak untuk

mendapatkan cara uang obyektif dan terstruktur dalam menganalisi s dan

mencatat aktifitas yang membentuk sebuah proses. Dengan mengidentifikasi

semua operasi yang dapat menambah nilai dapat menetapkan nilai tambah

total aktifitas.

4) Perencanaan Pelayanan (Service Planning)Merupakan teknik analisis proses yang memusatka nm perhatian pada

konsumen dan interaksi penyedia layanan dengan konsumennya.Aktifitas

yang dilakukan memberikan permasalahan manajemen yang berbeda untuk

tiap aktifitas yang berlainan.

Keempat alat analisis strategi proses ini, masing -masing mempunyai

kelebihan dan variasinya yang berbeda. Diagram alir adalah cara tercepat

untuk menggambarkan keseluruhan proses dan system keseluruhan.

Pemetaan fungsi waktu menambahkan ketepatan dan faktor waktu untuk

analisa makro. Diagram Proses didesain untuk penggambaran lebih rinci

dengan menambah nilai seperti waktu, penundaan, jarak dan sebagainya.

Perencanaan pelayanan didisain untuk konsentrasi pada interaksi dengan

konsumen dalam proses.

4.5 Perencanaan Kapasitas4.5.1 Kapasitas

Setelah menetapkan proses produksi apa yang digunakan maka langkah

selanjutnya adalah menentukan kapasitas. Kapasitas dapat diartikan sebagai hasil

produksi atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpa n atau diproduksi

oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu.

Menurut pembagian waktu maka kapasitas bisa dibedakan dalam tiga satuan

waktu yaitu kapasitas jangka panjang dengan durasi lebih dari satu tahun,

merupakan fungsi penambahan fasil itas dan peralatan yang dimiliki. Kapasitas

jangka menengah dengan durasi tiga hingga kurang dari satu tahun, yang dapat

dengan menambahkan peralatan, karyawan, jumlah shift, subkontrak juga

persediaan. Sedang kapasitas jangka pendek biasanya sampai dengan tiga bulan,

buiasanya sulit diubah sehingga menggunakan kapasitas yang sudah ada.

Page 42: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 42

Kapasitas DesainAdalah output maksimum sistem secara teoritis dalam suatu periode waktu tertentu,

biasanya dinyatakan dalam sutu tingkatan tertentu seperti jumlah yang di peroduksi

per minggu, per bulan, per tahun. Sebagian besar organisasi beroperasi dibawah

kapasitas desain sekitar 82 % karena kesadaran bahewa operasi dapat lebih efisien

bila sumber daya tidak digunakan sampai batas maksimum.

Kapasitas EfektifAdalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan dengan

bauran produk, metode penjadwalan, pemeliharaan, dan standar kualitas yang

diberikan. Dua pengukuran kinerja sistem yang biasanya bermanfaat adalah :

1) Utilisasi yaitu persentase kapasitas desain yang sesungguhnya telah dicapai;

2) Efisiensi yaitu persentase kapasitas efektif yang sesunguhnya telah dicapai .

4.5.2 PERTIMBANGAN KAPASITASAda empat pertimbangan khusus untuk integrasi strategi dan investasi

berkaitan dengan kapasitas yaitu sebagai berikut:

1) Peramalan permintaan harus akurat.

Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal paling utama bagi

keputusan kapasitas, manajemen harus me ngetahui produk mana yang

sedang ditambahkan dan mana yang sedang dihentikan, begitu juga

volume yang diharapkan.

2) Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas.

Volume ditentukan dengan peninjauan ulang pada beberapa alternati f

saja dan teknologi juga ikut menentukan kapasitas.

3) Menentukan tingkat operasi yang optimum (volume)

Sering ditentukan dengan istilah skala ekonomis dan disekonomis.

4) Membangun untuk perubakan

Manajer operasi membangun fleksibilitas dalam fasilitas dan peralatan,

dan mengadakan sensitivitas keputusan de ngan menguji beberapa

skenario.

Page 43: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 43

Mengelola PermintaanWalaupun peramalan sudah baik, kadang terdapat ketidakcocokan

permintaan dan kapasitas sehingga bisa terjadi permintaan melebihi kapasitas atau

sebaliknya kapasitas melebihi permintaan. Oleh karena itu ada taktik untuk

menyesuaikan kapasitas dengan permintan yaitu dengan:

1. mengubah staff yang ada dengan menambah atau mengurangi

2. menyesuaikan peralatan dan proses dengan membeli , menjual atau menyewa.

3. memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil

4. mendisain ulang produk untuk meningkatkan hasil produksi

Page 44: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 44

market

BAB VASPEK PEMASARAN

Di dalam bab ini akan dibahas mengenai aspek pemasaran, yakni mengenai

segmentasi, targeting, positioning serta strategi pemasaran ( marketing mix). Dalam

garis besarnya, aktivitas pemasaran ini saling berkaitan satu sama lain, guna

menunjang keberhasilan pemasaran produk pada target pasar.

Proses segmenting, targeting, dan positioning akan mempermudah

penetepan strategi pemasaran yang tepat untuk suatu produk yang akan dijual pada

suatu target pasar. Keseluruhan aktivitas tersebut dapat digambarkan dalam ilustrasi

berikut:

Gambar 5.1 Ilustrasi kegiatan STP

5.1 SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING

STP adalah singkatan dari Segmentation, Targeting dan Positioning

sedangkan 4P adalah singkatan dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni

Product, Price, Place dan Promotion . STP dan 4P akan selalu muncul dalam

marketing, apa pun konteksnya. Dalam rangkaian proses marketing, STP ini ada di

tahap awal yang paling penting yakni mengidentifikasikan customer value. STP ada

di level strategis karena menentukan bagaimana kita menggarap pasar.

5.1.1 Segmenting (Segmentasi)

Segmentasi merupakan aktivitas perencanaan usaha berkenaan dengan

pengelompokan konsumen berdasarkan beberapa karakteristik. Pemilahan ini bisa

MarketingMix

The STP ProcessSegmentation targeting

positioning

Page 45: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 45

berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara

mereka mengkonsumsi produk. Adapun definisi segmentasi pasar adalah proses

membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelopok-kelompok yang bermakna,

relatif sama dan dapat diidentifikasikan.

Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu

menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih

segmen pasar tertentu. Segmentasi tersebut memiliki peran penting karena

beberapa alasan;

1) segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam

mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen -

segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan

segmen mana yang akan dilayani.

2) segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen -komponen

strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan

memberikan acuan dalam penentuan positioning.

3) segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan

memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang

dilakukan pesaing..

Tingkatan Segmentasi PasarSegmentasi pasar dimulai dari mengidentifikasi mass market (pemasaran

massal). Starting point dari segmentasi adalah mass marketing. Di dalam mass

marketing, program pemasaran dilakukan secara massal seperti distribusi massal,

promosi massal dan lainnya atau dengan kata lain satu produk untuk semua. Akan

tetapi mass marketing tidak selalu sukses dalam melayani pasarnya karena satu

program pemasaran tidak bisa melayani pasar yang heterogen sehingga pe rlu

dilakukan segmentasi niche marketing (relung pasar) dan pasar individu.

Dengan adanya niche market, perusahaan dapat memahami konsumen

dengan baik karena mengidentifikasi segmen yang sudah ada menjadi sub segmen

yang lebih kecil. Ciri menarik dari niche market adalah konsumen mempunyai

kebutuhan yang kuat dan mau membayar dengan harga yang premium kepada

perusahaan yang dapat memuaskan mereka dengan baik.

Pasar individu merupakan bagian terakhir dalam segmen, setiap individu

memiliki keunikan masing-masing. Pasar individu dikenal juga dengan customize

Page 46: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 46

marketing atau one to one marketing dimana konsumen dilayani secara individu.

Perusahaan dapat melayani pasar individu secara customize sehingga dapat

memenuhi kebutuhan konsumen seperti yang mereka harapkan.

Strategi dalam tingkatan segmentasi pasar antara lain:

1) Pemasaran massal (mass marketing):

Melakukan pengabaian segmentasi dan memberi perlakuan sama terhadap

semua kelompok;

2) Pemasaran terpusat (focused marketing):

Melakukan target pada segmen tertentu

3) Pasar yang dibedakan (differentiated marketing):

Mempergunakan strategi bauran pemasaran ( marketing mix) yang berbeda

untuk setiap segmen yang berbeda.

Pola Segmentasi PasarUntuk mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola segmen tasi pasar

yang dapat digunakan, yakni:

1. Homogeneus preference (preferensi homogen)

pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama

terhadap produk yang ditawarkan.

2. Diffused preference (preferensi yang menyebar)

pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam

terhadap suatu produk yang ditawarkan .

3. Clustered preference (preferensi yang mengelompok)

pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki prefer ensi yang berkelompok-

kelompok dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki

kesamaan preferensi.

Prosedur dan Proses Segmentasi PasarAda tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar (Kotler, 2003)

yaitu:

1. Survey Stage

Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus

group discussion (FGD) atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok

Page 47: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 47

konsumen untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku

konsumen.

2. Analysis Stage

Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah

diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis

faktor untuk menelaah variabel -variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian

menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok -

kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbeda an karakteristik.

3. Profiling Stage

Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi profil masing-

masing cluster yang terbentuk.

Dasar SegmentasiDalam menetapkan dasar segmentasi, ada dua cara yang dapat dilakukan,

yaitu:

1) consumer characteristic (karakteristik konsumen) yang merupakan variabel

utama dalam segmentasi yang terdiri dari:

(a) Segmentasi Geografi

Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan berdasarkan

faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat

tinggal konsumen.

(b) Demografi Segmentasi

Pada segmentasi demografi pengelompokan dilakukan berdasarkan

variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan konsumen.

(c) Psychographic segmentation

Pada Psychographic segmentation, pengelompokan didasarkan pada

karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian,

persepsi, interest, minat, dan sikap.

2) consumer responses (respon konsumen) yang terdiri dari:

(a) Benefit segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan

yang di dasarkan kepada manfaat yang diharapkan konsumen dari

suatu produk atau jasa

(b) Use occasion (saat pemakaian) dan

(c) Brand atau merek.

Page 48: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 48

Dengan ini konsumen akan dikelompokkan berdasarkan respon mereka

terhadap produk, seperti ada konsumen yang mementingkan kualitas dan

ada konsumen yang mementingkan harga yang murah.

Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) mengelompokkan

pendekatan dalam melakukan segmentasi pasar menjadi tiga, yaitu :

1) Static Atribut Segmentation

Pengelompokan pasar berdasarkan atribut-atribut statis yang serupa, yang

tidak selalu mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan dan tidak

secara langsung mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli. Jenis

atribut ini mencakup variabel geografi dan demografi.

2) Dynamic Atribut Segmentation

Pengelompokan pasar berdasarkan atribut dinamis yang serupa, atau atribut -

atribut yang mencerminkan karakteristik konsumen. Atribut ini mencakup

variabel psikografis dan behavioral.

3) Individual Segmentation

Pengelompokan pasar berdasakan atas unit terkecil atau individu.

Menentukan Dasar SegmentasiDalam menentukan dasar segmentasi yang akan digunakan dapat

disesuaikan dengan kondisi yang paling relevan. Konsumen berbeda dalam banyak

hal dan masing–masing berpotensi membentuk segmen, namun tidak semua

variabel akan bermanfaat untuk semua situasi. Kedua metode segmentasi yang

digunakan harus sejauh mungkin mencerminkan perilaku pembelian atau

penggunaan serta menentukan alasan pelanggan untuk membeli. Karena alasan

inilah dynamic atribut segmentation lebih unggul dibandingkan static atribut

segmentation, sebab atribut ini lebih mengarah kepada perilaku pembelian, metode

ini dapat memberikan informasi yang berharga ba gi perumusan strategi pemasaran

yang cocok untuk mempengaruhi perilaku konsumen tersebut .

Segmentasi geografis dan demografis lebih mudah dilakukan, karena data

yang akurat dan tepat sudah tersedia. Namun metode ini tidak memberikan

gambaran yang yang jelas tentang bagaimana konsumen memilih dan membeli

suatu produk. Hal ini menebabkan sulitnya membangun strategi yang lengkap yang

Page 49: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 49

menyertakan perumusan positioning, marketing mix , penjualan, pelayanan, proses

dan membangun brand dengan keakuratan yang baik.

Syarat Segmentasi Yang EfektifDalam melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas

segmentasi tersebut. Syarat segmentasi yang efektif adalah:

1) Measurable (terukur)

Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam

mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumber

daya.

2) Substansial (banyak)

Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.

3) Accessible (dapat diakses)

Segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.

4) Differentiable (dapat dibedakan)

Segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.

5) Actionable (dapat dilayani)

Segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang

dimiliki perusahaan.

Manfaat SegmentasiSecara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi

perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen. Empat

(4) manfaat segmentasi, yaitu:

1) Designing responsive products to meet the needs of the marketplace.

Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian

mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.

2) Determining effective and cost efficient promosional strategies.

Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan

analisis yang berharga untuk mengembangkan communication mix, sehingga

dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada media yang

tepat.

Page 50: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 50

3) Evaluating market competition in partikular the companys market position.

Riset segmentasi menyediakan sebuah mekanisme kompetitif untuk

mengakses dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.

4) Providing insight on present marketing strategies.

Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara periodik

terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan

peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman.

5.1.2 Targeting

Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya

adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana

yang menjadi target market . Dengan kata lain, targeting adalah membidik kelompok

konsumen mana yang akan kita sasar

Kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan

menentukan segmen mana yang akan dijadikan target yakni:

1) Perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup

besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan dapat

saja memilih segmen yang kecil pada saat sekarang namun segmen itu

mempunyai prospek menguntungkan dimasa datang. Sehubungan dengan

hal ini perusahaan harus menelaah kompetisi yang ada di sektor tersebut dan

potensinya untuk tumbuh karena akan berkaitan juga dengan ukuran dan

pertumbuhan target segmen perusahaan.

2) Strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif

perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan juga harus menganalisis dari

dekat apakah segmen pasar yang dipilih telah sejalan dan mendukung tujuan

jangka panjang perusahaan.

3) Segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya.

Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara

langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targe ting perusahaan,

antara lain intensitas persaingan segmen, potensi masuknya pemain baru,

hambatan masuk industri, keberadaan produk-produk pengganti, kehadiran

produk-produk komplementer serta pertumbuhan kekuatan tawar menawar

pembeli maupun pemasok.

Page 51: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 51

Menentukan Target MarketDalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan

lima pola, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Single Segment Concentration

Perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih b isa

mencapai posisi yang kuat pada satu segmen, dengan pengetahuan yang baik

terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun,

konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar,

sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu

segmen.

2. Selective Specialization

Perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin

tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing–masing segmen

menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari

kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan

tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.

3. Product Specialization

Perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu.

Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang

spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan

untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.

4. Market Specialization

Perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam

kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi

channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh

kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi

mengurangi pembelian atau kebutuhannya.

5. Full Market Coverage

Perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang

dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk

menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan

menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi,

namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum, hal ini

tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy profitability,

Page 52: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 52

namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi over

segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah product modification cost,

manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.

Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan

dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu:

(1) Pilihan etika atas pasar sasaran.

Pasar yang memiliki tanggung jawab sosial mengharuskan segmentasi dan

target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi

juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran. Dalam menetapkan target

market perusahaan hendaknya tidak menimbulkan pertentangan, seperti

mengambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak -anak atau

mempromosikan produk yang berbahaya.

(2) Interelasi dan segmen super.

Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang

dapat dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih

segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan

tidak memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri -industri yang telah

berada dalam segmen super.

(3) Rencana serangan segmen per segmen.

Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika

diketahui maka perusahaan harus mencari jalan keluar untuk menerobos

yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega

marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik

dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar

tertentu.

(4) Kerjasama antar segmen.

Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di

dalam perusahaan untuk membangun bisnis segmen perusahaan.

Page 53: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 53

Berikut merupakan tabel strategi dalam pemilihan segmen

Segmen yang

tidak menarik

Segmen kurang

menarik

Segmen yang

menarik

Tidak ada kesempatan

yang kompetitif

hindari hindari kemungkinan

Kesempatan yang

kompetitif dirasa cukup

hindari kemungkinan target sekunder

Kesempatan yang

kompetitif besar

kemungkinan target sekunder target utama

Manfaat dari targeting adalah;

1) Lebih fokus mengenai sumber daya yang dibutuhkan

2) Lebih mudah untuk menganalisis kompetitor

3) Memudahkan dalam membangun pemahaman dan strategi bisnis

4) Membangun komunikasi antara penjual dan konsumen

5.1.3 Positioning

Merupakan proses menyusun atau mengarahkan pemikiran konsum en

terhadap produk yang dijual. Positioning adalah bagaimana menjelaskan posisi

produk kepada konsumen, apa beda produk yang ditawarkan dibandingkan

kompetitor dan apa saja keunggulannya. Aktivitas ini meliputi:

proses mengetahui pemikiran konsumen mengenai produk yang dijual,

memposisikan produk dalam benak pikiran konsumen,

menetapkan keinginan konsumen dalam segmen yang ditargetkan, serta

membangun komunikasi produk kepada konsumen.

Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas

dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu , agar positioning kuat maka

perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas

dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan kebingungan di

benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan

kehilangan fokus.

Page 54: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 54

Cara Menentukan PositioningDalam menentukan positioning ada empat tahap yaitu: identifikasi target,

menentukan frame of reference pelanggan (siapa diri), merumuskan point of

differentiation — Mengapa konsumen memilih perusahaan, menetapkan keunggulan

kompetitif produk — bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda.

Dan, empat kriteria yang dapat dilakukan perusahaa n untuk menentukan

positioning, antara lain;

(a) kajian terhadap konsumen (customer). Positioning harus mendeskripsikan

value bagi konsumen karena positioning mendeskripsikan value yang

unggul.

(b) kajian pada kapabilitas perusahaan ( company). Positioning harus

mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan, seperti

lokasi yang strategis.

(c) kajian pada pesaing (competitor). Positioning harus bersifat unik, sehingga

dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari para pesaing.

(d) kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis ( change).

Dikatakan bahwa positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan

berbagai perubahan lingkungan bisnis.

Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus

memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:

1) Be creative

Perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target

market.

2) Simplicity

Komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin.

3) Consistent yet flexible

Perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.

4) Own, dominate, protect

Dalam komunikasi, perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata

ampuh di benak pelanggan

5) User their language

Dalam mengkomunikasikan produk, perusahaan harus menggunakan

bahasa pelanggan.

Page 55: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 55

5.2 Marketing MixIstilah marketing mix pertama kali diperkenalkan oleh Neil Borden (Prseiden

American Marketing Association) pada tahun 1953. Istilah ini masih digunakan untuk

mebuat keputusan penting dalam menngeksekusi rencana pemasaran. Dalam

proses marketing, 4P ada pada tahap menyalurkan customer value dan

mengkomunikasikannya kepada pasar, dan bermain di level eksekusi

Menurut McCarthy, marketing mix merupakan klasifikasi untuk membangun

strategi pemasaran yang efektif meliputi product, price, place, dan promotion .

a) Product (produk)Sebuah produk diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen. Salah satu kunci membangun strategi pemasaran adalah

menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sebagus

apapun produk yang ditawarkan jika tidak sesuai dengan kebutuhan

pelanggan akan ditolak. Produk-produk perusahaan bisa dibagi menjadi dua

bagian, yaitu produk utama dan produk pendukung. Survey kebutuhan

pelanggan perlu dilakukan agar produk yang diberikan sesuai dengan pilihan

mereka.

Perusahaan perlu memperhatikan pula hal -hal yang berkaitan dengan produk

yang dihasilkan, antara lain fisik, kualitas, kemasan, style, ketahanan,

instalasi, purna jual, merek, garansi, dan fitur.

b) Price (harga)Merupakan harga produk yang akan dijual sesuai dengan target pasar. Yang

termasuk dalam kategori harga antara lain harga dasar, kebijakan harga,

variasi harga, dan pembayaran.

Harga DasarHarga menjadi sesuatu yang cukup sensitif bagi pelanggan, salah satu yang

menjadi pertimbangan dalam membangun strategi pemasaran adalah

menentukan harga yang pas. Prinsip utama dalam menentukan harga adalah

menghitung keseluruhan biaya yang diperlukan. Dari situ, tinggal

ditambahkan berapa persen laba yang ingin diperoleh untuk kepentingan

pengembangan dan penghitungan berapa tahun akan balik modal.

Kebijakan HargaKebijakan harga biasanya menimbulkan administered prices – dengan

sengaja menetapkan harga. Dengan kata lain, daripada membiarkan

Page 56: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 56

kekuatan pasar harian menentukan harga, kebanyakan perusahaan

menetapkan harganya masing-masing. Mereka akan menjaga harganya tetap

dalam jangka waktu yang lama atau berubah lebih sering jika ada kebutuhan

untuk mencapai tujuan.

1) Kebijakan satu harga (one-price policy) berarti menawarkan harga

yang sama kepada semua pelanggan yang berbelanja produk pada

kondisi dan jumlah sama.

2) Flexible-price policy berarti menawarkan produk yang sama dan jumlah

kepada pelanggan yang berbeda pada harga yang berbeda. Beberapa

penjualan membiarkan potongan harga menjadi sebuah kebiasaan. Ini

bisa menyebabkan pengurangan harga dan keuntungan. Flexible

pricing mempunyai kerugian. Seorang pelanggan yang menemukan

pembeli lain mendapatkan harga yang lebih murah untuk pasaran yang

sama akan merasa tidak bahagia. Ini bisa menimbulkan konflik.

Kebijakan Tingkat Harga – Terhadap Siklus Produk

1) Kebijakan pengurangan harga (skimming price policy) mencoba

menjual puncak sebuah pasar – puncak kurva permintaan- pada harga

tinggi sebelum pelanggan sensitive dengan harga. skimming

memaksimalkan keuntungan pada tahap perkenalan pasar dengan

sebuah inovasi, terutama jika mereka sedikit digantikan atau jika

beberapa konsumen bukan price sensitive.

2) Penetrating pricing policy mencoba menjual di seluruh pasar pada

harga murah. Pendekatan ini mungkin lebih bijak ketika pasar

golongan atas (elite) – yang membayar lebih mahal – itu kecil. Kasus

ini terjadi ketika seluruh kurva permintaan hampir elastik.

3) Introductory price dealing – potongan harga sementara. Harga murah

menarik pelanggan. Oleh karena itu, penjual sering menggunakan

harga perkenalan untuk mempercepat produk baru masuk pasar dan

konsumen tertarik. Rencana ini adalah untuk menaikkan harga setelah

penawaran perkenalan selesai. Dengan demikian diharapkan target

pelanggan akan memutuskan untuk tetap membeli dengan harga

biasa.

Page 57: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 57

Kebijakan Diskon – Pengurangan dari Daftar Harga

1) Diskon (potongan harga) adalah pengurangan dari daftar harga yang

diberikan oleh penjual. Diskon sangat bermanfaat dalam perencanaan

strategi pemasaran

2) Quantity discount adalah diskon yang ditawarkan untuk mendorong

konsumen membeli barang dalam jumlah yang lebih banyak. Ada 2

jenis jumlah diskon:

a. Cumulative quantity discount berlaku untuk pembelian lebih dari

periode yang diberikan serta mendorong pengulangan

pembelian dengan menurunkan ongkos konsumen untuk

pembelian tambahan. Cara ini digunakan untuk

mengembangkan kesetiaan dan hubungan terus -menerus

dengan konsumen.

b. Noncumulative quantity discount berlaku hanya pada

pemesanan individual. Diskon ini mendorong pembeli

pemesanan lebih besar tapi tidak mengikat pembeli pada

penjual setelah satu pembelian.

3) Seasonal discount adalah diskon yang ditawarkan untuk mendorong

pembeli untuk membeli lebih awal daripada kebutuhan permintaan.

Jika digunakan oleh pengusaha pabrik, diskon ini cenderung

menggeser fungsi penyimpanan lebih jauh sepanjang channel.

Cara pembayaranKebanyakan penjualan adalah kredit. Penjual mengirim tagihan melalui surat

atau secara elektronik, dan accounting departement pembeli akan

memproses untuk pembayaran. Beberapa perusahaan bergantung pada

supplier untuk modal sementara (kredit). Oleh karena itu, penting bagi kedua

pihak menetapkan kesepakatan pembayaran – termasuk tersedianya diskon

tunai dan mengerti tentang syarat-syarat pembayaran yang biasa dilakukan.

c) Place (Tempat)Merupakan kebijakan pemilihan saluran distribusi dan outlet. Di dalamnya

termuat ruang lingkup pasar, variasi saluran distribusi, lokasi, dan logistik.

Lokasi atau tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan

menggarap target pasar.

Page 58: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 58

Dalam hal distribusi, perlu juga dipikirkan bagaimana produk yang kita buat

akan sampai kepada konsumen. Perlu dipikirkan apakah produk kita jual

secara langsung atau dipercayakan kepada distributor dan agen untuk

penyebarannya.

Saluran distribusi terbagi menjadi 3 (tiga), yakni:

1) Saluran langsung

Ketika produsen suatu produk melakukan transaksi secara langsung

dengan pelanggan maka tidak ada keterlibatan perantara pemasaran

2) Saluran satu tingkat

Terdapat satu peran pemasaran di antara produsen dan konsumen.

Beberapa perantara pemasaran disebut dengan pedagang menjadi

pemilik produk dan menjualnya kembali

3) Saluran dua tingkat

Dimana terdapat dua perantara pemasaran di antara produsen dan

konsumen yaitu distributor dan peritel .

Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan masing -masing saluran

distribusi:

Adapun bentuk transportasi distribusi antara lain dengan menggunakan truk,

kereta api, udara, air, saluran pipa. Untuk mempercepat proses distribusi,

perusahaan dapat memperlancar saluran distribusi, menggunakan internet ,

dan memadukan proses produksi dangan proses distribusi.

Page 59: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 59

d) Promotion (Promosi)Promosi adalah usaha-usaha sadar untuk melakukan sosialisasi,

penerangan, dan pemberitahuan kepada masyarakat tentang berbagai

informasi mengenai produk yang ditawarkan. Aktivitas promosi melibatkan

berbagai bentuk dan variasi yang sangat beragam. Tinggal bagaimana para

pengelola melakukan berbagai promosi kreatif sesuai d engan kebutuhan dan

anggaran promosi yang disediakan. Membuat kemasan produk yang baik dan

menarik merupakan salag satu bentuk promosi yang cukup baik dan efektif.

Yang termasuk di dalam bauran promosi antara lain iklan, personal selling,

direct selling, sponsorship, publikasi (PR), sales promotion. Kombinasi

beberapa promosi dikenal sebagai promotion mix.

Iklan merupakan bentuk promosi yang paling tradisional . Iklan adalah

pemasangan informasi produk di berbagai media dan penerbitan mulai dari

koran, majalah, tabloid, televisi, dan juga radio. Iklan memang efektif

menjangkau khalayak yang luas, tetapi dari sisi biaya memang membutuhkan

anggaran yang besar. Jika terasa bahwa biaya iklan di media massa cukup

besar, bisa dicoba bentuk lain yaitu dengan bro sur, leaflet, dan juga spanduk

yang dipasang di sekitar wilayah di mana konsumen berada. Dengan

demikian, informasi lengkap tetap bisa didapatkan oleh target konsumen kita.

Di samping itu, juga dikenal word of mouth (dari mulut ke mulut) yang

merupakan promosi yang dirasa paling efektif. Bentuk promosi ini adalah di

mana satu orang memberikan penjelasan kepada orang lain karena merasa

mendapatkan manfaat yang baik dari produk atau jasa yang digunakan.

Promosi ini sangat efektif karena biasanya orang lebih p ercaya kepada apa

yang dikatakan oleh saudara ataupun teman -teman yang sudah merasakan

terlebih dahulu.

Pada akhirnya, aktifitas promosi apapun dalam perusahaan tidak bisa

berjalan efektif jika secara internal tidak memperhatikan faktor kualitas

sebuah perusahaan. Dengan kualitas produk yang baik, ditambahkan

komunikasi yang mengena, maka aktifitas perusahaan bisa berjalan dengan

baik.

Page 60: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 60

Bauran pemasaran ini juga dapat dilihat dari sudut pandang costumer seperti

yang dikemukakan oleh Philip Kotler. Kotler menyatakan bauran pemasaran dari

sudut pandang pembeli yakni (4C):

Customer needs and wants

Merupakan keinginan dan kebutuhan pembeli akan suatu produk ;

Cost of the buyers

Biaya atau ongkos yang harus dikeluarkan pembeli untuk mendapatkan

sebuah produk;

Convenience

Kenyamanan atau kemudahan pembeli untuk mendapatkan produk yang

diinginkan;

Communication

Saluran komunikasi yang dipakai pembeli untuk memperoleh informasi

mengenai suatu produk.

Langkah –langkah dalam mendefinisikan dan mengembangkan m arketing mix

yang tepat:

1. Mulai mengidentifikasi produk atau jasa yang akan dianalisis ;

2. Cobalah untuk memberikan pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana jika” ;

3. Cobalah untuk menguji penawaran dari perspektif konsumen ;

4. Ubah dan optimalkan marketing mix ssuai dengan informasi dan fakta yang

tersedia;

5. Lihat kembali marketing mix secara rutin, barangkali ada e lemen yang

memerlukan perubahan produk dan pasarnya, pertumbuhannya, kematangan,

serta daya adaptasi.

Page 61: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 61

BAB VIASPEK KEUANGAN

Studi aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan

aliran kas proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana

bisnis yang dimaksud.

Yang akan dipaparkan pada bab ini adalah:

Kebutuhan dana serta sumbernya

Penentuan kebijakan aliran kas,

Kajian mengenai biaya modal,

Penilaian rencana bisnis.

PENGANTARTujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan proyek

bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan

manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan

pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk

membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai

apakah proyek akan dapat berkembang terus.

6.1 Kebutuhan Dana Dan SumbernyaUntuk merealisasikan proyek bisnis dibutuhkan dana untuk investas i. Dana

tersebut diklasifikasikan atas dasar aktiva tetap berwujud seperti tanah, bangunan,

pabrik dan mesin-mesin serta aktiva tetap tak berwujud seperti paten, lisensi, biaya -

biaya pendahuluan dan biaya-biaya sebelum operasi. Di samping untuk akt iva tetap,

dana juga dibutuhkan untuk modal kerja, yang diartikan sebagai modal kerja bruto

(menunjukkan semua investasi yang diperlukan untuk aktiva lancar). Menghitung

modal kerja dapat menggunakan metode yang didasarkan pada waktu yang

diperlukan dana sejak keluar dari kas sampai kembali menjadi kas.

Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya yang perlu

ditentukan adalah dalam bentuk apa dana tersebut didapat, yang jelas, yang akan

dipilih adalah sumber dana yang mempunyai biaya paling rendah da n tidak

menimbulkan masalah bagi perusahaan yang mensponsorinya. Beberapa sumber

dana yang penting antara lain adalah:

Page 62: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 62

1. Modal pemilik perusahaan yang disetorkan.

2. Saham yang diperoleh dari penerbitan saham di pasar modal,

3. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal.

4. Kredit yang diterima dari bank.

5. Sewa guna (leasing) dari lembaga non-bank.

6.2 Aliran Kas (Cash Flow)Laporan perubahan kas (cash flow statement) disusun untuk menunjukkan

perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenal

perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber -sumber kas dan

penggunaan-penggunaannya. Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau

merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi lik uiditasnya. Prinsip

kehati-hatian perlu diterapkan dalam menentukan tingkat hkuiditas ini, karena jika

tingkat likuiditasnya tinggi dapat saja disebabkan oleh tingkat perputaran kas yang

rendah, keuntungan perusahaan pun rendah. Begitu pula sebaliknya, jik a tingkat

likuiditasnya rendah atau jumlah kas sedikit disebabkan misainya oleh tingkat

perputaran kas yang tinggi, memang akan mendapatkan keuntungan yang lebih

besar, tetapi menjadi tidak likuid jika terjadi kebutuhan dana secara mendadak.

Salah satu proyeksi keuangan lainnya yang dapat dianggap penting untuk

dapat menilai sampai seberapa jauh proyek investasi komersil yang didirikan dapat

dianggap fisibel adalah proyeksi peredaran keuangan atau yang lazim disebut

projected cash flow.

Proyeksi aliran kas menunjukan penyajian yang sistematis tentang

penerimaan dan pengeluaran kas selama periode operasi tertentu serta

menggambarkan penentuan saldo kas akhir pada laporan neraca. Dari proyeksi

peredaran keuangan inilah dapat ditentukan sampai seberapa jauh proyek dapat

menghasilkan income yang merupakan salah satu pendapatan dari proyek kalau

telah berjalan nanti. Untuk selanjutnya dibandingkan pada besarnya pengeluaran -

pengeluaran yang harus dibuat untuk melaksanakan jalannya proyek. Keadaan

proyeksi peredaran kas (cashflow) tiap-tiap tahun dapat dilihat dengan

memperhatikan jumlah pemasukan dan jumlah pengeluaran yang terjadi pada tahun

yang bersangkutan.

Page 63: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 63

Tabel 6.1 Perhitungan arus kasItems Tahun 1 …… Tahun n

1.Arus kas masuk : PenerimaanNilai sisa aktivaNilai sisa modal

2.Arus kas keluar :Biaya pra operasiBiaya invesatasiBiaya operasiTambahan biayaPajak

Arus kas bersih (1-2) Rp.xxx,- Rp.xxx Rp.xxx

Penerimaan dan pengeluaran kas ada yang bersifat rutin dan ada pula yang

bersifat insidentil. Sumber-sumber penerimaan kas dapat berasal dari:

1. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap, atau adanya

penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.

2. Adanya emisi saham maupun penambahan. modal oleh pemilik dalam

bentuk kas.

3. Pengeluaran surat tanda bukti utang serta bertambahnya utang yang

diimbangi dengan pencrimaan kas.

4. Berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya

penerimaan kas, misainya berkurangnya persediaan bara ng dagangan

karena adanya penjualan secara tunai.

5. Adanya penerimaan kas misalnya karena sewa, bunga, atau dividen.

Sedangkan pengeluaran kas dapat disebabkan oleh transaksi -transaksi

sebagai berikut:

1. Pembelian saham atau obligasi dan aktiva tetap lainnya.

2. Penarikan kembali saham yang beredar dan pengembalian kas perusahaan

oleh pemilik perusahaan.

3. Pembayaran angsuran atau pelunasan utang.

4. Pembelian barang dagangan secara tunai.

5. Pengeluaran kas untuk membayar dividen, pajak, denda, dan l ain

sebagainya.

Page 64: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 64

Ada juga transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi uangkas antara lain

adalah,

1. Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi, dan deplesi

terhadap aktiva tetap, ' intangible assets' dan 'wasting assets'.

2. Adanya pengakuan kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan

piutang maupun tidak dan adanya penghapusan piutang tak tertagih.

3. Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki

serta penghentian penggunaan aktiva tetap karena telah habis disus ut atau

sudah tidak dapat dipakat lagi.

4. Adanya pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividend), adanya

pembatasan penggunaan laba serta adanya penilaian kemball aktiva tetap

yang ada.

Berkaitan dengan studi kelayakan bisnis, per hitungan terhadap aliran kas

penting dilakukan karena laba dalam pengertian akuntansi tidak sama dengan kas

masuk bersihnya yang bagi investor justru lebih penting untuk diketahui. Hal ini

mudah dimengerti mengingat hanya dengan kas bersih ini perusahaan dapat

melaksanakan pembayaran kewajiban finansial. Kas mempunyai tiga komponen

utama, yaitu Initial Cash Flow yang berhubungan dengan pengeluaran untuk

investasi dan Operational Cash Flow yang biasanya mempunyal selisih neto yang

positif yang dapat dipakaiuntuk mencicil pengemballan investasinya. Yang ketiga,

yaitu Terminal Cash Flow yang merupakan cashflow dari nilal s isa aktiva tetap

yang dianggap sudah tidak mempunyal n ilai ekonomis lagi dan pengembalian modal

kerja awal. Aliran kas nilai sisa ini dikenal pajak jika nila i jualnya lebih besar daripada

nilai buku. Kelebihan nilal jual ini (yang merupakan capital gains) dikenal pajak.

6.3 Biaya Modal (Cost Of Capital)

Konsep cost of capital (biaya-biaya untuk menggunakan modal) dimaksudkan

untuk menentukan berapa besar biaya rill dari masing -masing sumber dana yang

dipakai dalam berinvestasi. Kita perlu menentukan biaya penggunaan modal rata -

rata dari keseluruhan dana yang akan dipakal, seh ingga berdasarkan hal ini patokan

tingkat keuntungan yang layak (cut off rate) dari proyek bisnis ini dapat diketahui.

Untuk menghitungnya, karena garis besar sumber -sumber pembelanjaan terbagi

Page 65: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 65

atas utang dan modal sendiri, biaya modal dari masing -masing sumber harus

dihitung, misainya penilaian investasi dari biaya utang, aliran kas yang dihitung

setelah pajak, demikian pula terhadap biaya modal sendiri.

Rincian analisis biaya dari kedua sumber pembelanjaan dipaparkan

secukupnya seperti dituangkan berikut ini berdasarkan contoh yang baik sekali dari

Husnan dan Suwarsono (1994).

1. Biaya UtangBiaya utang untuk jangka panjang maupun jangka pendek dapat dihitung,

misalnya dengan menggunakan konsep present value. Perhatikan contoh

berikut ini.

Misalkan, perusahaan mengeluarkan obligasi (surat tanda utang) untuk

waktu 5 tahun, nilai nominal Rp. 100.000 dengan tingkat bunga 16% per

tahun. Apabila obligasi ini laku d ijual seharga Rp. 96.000 maka

penghitungan biaya utang yang ditanggung perusahaan adalah:

96.000.0 = 16.000 + …. + 16.000 + 100.000

(1+kd) (1+kd)5 (1+kd)5

Untuk menyelesaikan persamaan ini, dapat dilakukan dengan coba -coba dan

interpolasi. Kalau kita menggunakan kd = 18%, maka setelah dihitung, sisi

sebelah kanan sama dengan (=) akan bernilai Rp.93.740. Kalau

menggunakan kd = 17%, nilai sisi kanan menjadi Rp.96 -790. Yang dicari

adalah kd yang membuat sisi kanan persamaan = Rp. 96.000. jadi, kd yang

membuat nilai sisi kanan = Rp. 96.000berada di antara 17% dan 18%.

Selanjutnya, gunakan teknik interpolasi, has ilnya seperti ini:

Selisih antara Rp. 96.790 - Rp. 96.000 = Rp. 790. Kalau 1916 sama dengan

Rp. 3.050 maka untuk sellsih yang bernilai Rp. 96.000 akan sama dengan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 65

atas utang dan modal sendiri, biaya modal dari masing -masing sumber harus

dihitung, misainya penilaian investasi dari biaya utang, aliran kas yang dihitung

setelah pajak, demikian pula terhadap biaya modal sendiri.

Rincian analisis biaya dari kedua sumber pembelanjaan dipaparkan

secukupnya seperti dituangkan berikut ini berdasarkan contoh yang baik sekali dari

Husnan dan Suwarsono (1994).

1. Biaya UtangBiaya utang untuk jangka panjang maupun jangka pendek dapat dihitung,

misalnya dengan menggunakan konsep present value. Perhatikan contoh

berikut ini.

Misalkan, perusahaan mengeluarkan obligasi (surat tanda utang) untuk

waktu 5 tahun, nilai nominal Rp. 100.000 dengan tingkat bunga 16% per

tahun. Apabila obligasi ini laku d ijual seharga Rp. 96.000 maka

penghitungan biaya utang yang ditanggung perusahaan adalah:

96.000.0 = 16.000 + …. + 16.000 + 100.000

(1+kd) (1+kd)5 (1+kd)5

Untuk menyelesaikan persamaan ini, dapat dilakukan dengan coba -coba dan

interpolasi. Kalau kita menggunakan kd = 18%, maka setelah dihitung, sisi

sebelah kanan sama dengan (=) akan bernilai Rp.93.740. Kalau

menggunakan kd = 17%, nilai sisi kanan menjadi Rp.96 -790. Yang dicari

adalah kd yang membuat sisi kanan persamaan = Rp. 96.000. jadi, kd yang

membuat nilai sisi kanan = Rp. 96.000berada di antara 17% dan 18%.

Selanjutnya, gunakan teknik interpolasi, has ilnya seperti ini:

Selisih antara Rp. 96.790 - Rp. 96.000 = Rp. 790. Kalau 1916 sama dengan

Rp. 3.050 maka untuk sellsih yang bernilai Rp. 96.000 akan sama dengan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 65

atas utang dan modal sendiri, biaya modal dari masing -masing sumber harus

dihitung, misainya penilaian investasi dari biaya utang, aliran kas yang dihitung

setelah pajak, demikian pula terhadap biaya modal sendiri.

Rincian analisis biaya dari kedua sumber pembelanjaan dipaparkan

secukupnya seperti dituangkan berikut ini berdasarkan contoh yang baik sekali dari

Husnan dan Suwarsono (1994).

1. Biaya UtangBiaya utang untuk jangka panjang maupun jangka pendek dapat dihitung,

misalnya dengan menggunakan konsep present value. Perhatikan contoh

berikut ini.

Misalkan, perusahaan mengeluarkan obligasi (surat tanda utang) untuk

waktu 5 tahun, nilai nominal Rp. 100.000 dengan tingkat bunga 16% per

tahun. Apabila obligasi ini laku d ijual seharga Rp. 96.000 maka

penghitungan biaya utang yang ditanggung perusahaan adalah:

96.000.0 = 16.000 + …. + 16.000 + 100.000

(1+kd) (1+kd)5 (1+kd)5

Untuk menyelesaikan persamaan ini, dapat dilakukan dengan coba -coba dan

interpolasi. Kalau kita menggunakan kd = 18%, maka setelah dihitung, sisi

sebelah kanan sama dengan (=) akan bernilai Rp.93.740. Kalau

menggunakan kd = 17%, nilai sisi kanan menjadi Rp.96 -790. Yang dicari

adalah kd yang membuat sisi kanan persamaan = Rp. 96.000. jadi, kd yang

membuat nilai sisi kanan = Rp. 96.000berada di antara 17% dan 18%.

Selanjutnya, gunakan teknik interpolasi, has ilnya seperti ini:

Selisih antara Rp. 96.790 - Rp. 96.000 = Rp. 790. Kalau 1916 sama dengan

Rp. 3.050 maka untuk sellsih yang bernilai Rp. 96.000 akan sama dengan

Page 66: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 66

790/3.050 x 1% = 0,26%. jadi, kd yang mem buat sisi kanan persamaan

sama dengan Rp. 96.000 adalah:

kd = 17% + 0,26% = 17,26%

Biaya utang kd ini belum dipotong pajak. jika akan dipotong pajak, dengan

notasi biaya utangnya menjadi kd, dapat dihitung dengan rumus:

k*d = Kd(1-t)

dimana t = tarif pajak

Kalau dimisalkan tarif pajak 30%, maka dengan menggunakan contoh di

atas di mana kd = 17,26%, maka: k*d = 17,26 (1-0,30) = 12,08%

2. Biaya Modal SendiriKelompok biaya modal sendiri dapat dibagi atas biaya saham preferen,

biaya saham biasa, dan biaya laba ditahan. Paparannya disajikan berikut ini.

a) Biaya Saham Preferen.

Saham preferen memberikan penghasilan berupa dividen yang tetap

kepada, pemiliknya yang diambilkan dari laba bersih setelah pajak.

b) Biaya Saham Biasa.

Biaya saham biasa merupakan suatu tingkat keuntungan minimal yang

harus diperoleh suatu investasi yang dibelanjai oleh saham biasa.

c) Biaya Laba yang Ditahan.

Biaya laba yang ditahan pada prinsipnya sama dengan biaya dari saham

biasa. Bedanya, untuk biaya saham biasa memili ki floatation cost, yaitu

biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan proses saham, sedangkan

menggunakan dana dari laba yang ditahan tidak memerlukan biaya.

Telah disebutkan di atas bahwa biaya penggunaan modal rata -rata dari

keseluruhan dana yang akan dipakai perlu diketahui untuk menentukan

nilai investasi. Kalau berinvestasi menggunakan modal sendiri maka cut

offrate-nya adalah biaya modal sendiri. Sedangkan, investasi yang

Page 67: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 67

menggunakan biaya sendiri dan utang, cut off rate -nya

mempertimbangkan biaya modal balk dari utang maupun dari modal

sendiri. Salah satu cara untuk menghitung cut off rate -nya adalah

dengan menghitung biaya modal rata -rata tertimbang setelah pajak yang

caranya adalah mengalikan antara besar biaya modal dari masing -

masing sumber pembelanjaan dengan proporsi dana yang digunakan.

Misal:

Jika biaya-biaya utang dan modal diketahui, juga masing -masing

proporsinya, maka dapat dihitung cut off rate-nya:

Tampak bahwa biaya modal rata-rata tertimbang adalah 23,66%. Biaya

modal ini, kemudian kita pakal sebagai cut off rate dalam menilai usulan

investasi tersebut.

6.4 Laporan Keuangan1. Harga pokok penjualan

Penjualan atau ongkos-ongkos yang terjadi dalam menentukan harga

pokok penjualan (COGS) antara lain adalah ongkos bahan langsung,

ongkos buruh langsung, dan overhead pabrik. Overhead pabrik ini antara

lain terdiri dari ongkos bahan tidak langsung, ongkos buruh tidak

langsung, depresiasi, ongkos materlial handling, dan sebagainya.

Modul Kewirausahaan IKM-2013 67

menggunakan biaya sendiri dan utang, cut off rate -nya

mempertimbangkan biaya modal balk dari utang maupun dari modal

sendiri. Salah satu cara untuk menghitung cut off rate -nya adalah

dengan menghitung biaya modal rata -rata tertimbang setelah pajak yang

caranya adalah mengalikan antara besar biaya modal dari masing -

masing sumber pembelanjaan dengan proporsi dana yang digunakan.

Misal:

Jika biaya-biaya utang dan modal diketahui, juga masing -masing

proporsinya, maka dapat dihitung cut off rate-nya:

Tampak bahwa biaya modal rata-rata tertimbang adalah 23,66%. Biaya

modal ini, kemudian kita pakal sebagai cut off rate dalam menilai usulan

investasi tersebut.

6.4 Laporan Keuangan1. Harga pokok penjualan

Penjualan atau ongkos-ongkos yang terjadi dalam menentukan harga

pokok penjualan (COGS) antara lain adalah ongkos bahan langsung,

ongkos buruh langsung, dan overhead pabrik. Overhead pabrik ini antara

lain terdiri dari ongkos bahan tidak langsung, ongkos buruh tidak

langsung, depresiasi, ongkos materlial handling, dan sebagainya.

Modul Kewirausahaan IKM-2013 67

menggunakan biaya sendiri dan utang, cut off rate -nya

mempertimbangkan biaya modal balk dari utang maupun dari modal

sendiri. Salah satu cara untuk menghitung cut off rate -nya adalah

dengan menghitung biaya modal rata-rata tertimbang setelah pajak yang

caranya adalah mengalikan antara besar biaya modal dari masing -

masing sumber pembelanjaan dengan proporsi dana yang digunakan.

Misal:

Jika biaya-biaya utang dan modal diketahui, juga masing -masing

proporsinya, maka dapat dihitung cut off rate-nya:

Tampak bahwa biaya modal rata-rata tertimbang adalah 23,66%. Biaya

modal ini, kemudian kita pakal sebagai cut off rate dalam menilai usulan

investasi tersebut.

6.4 Laporan Keuangan1. Harga pokok penjualan

Penjualan atau ongkos-ongkos yang terjadi dalam menentukan harga

pokok penjualan (COGS) antara lain adalah ongkos bahan langsung,

ongkos buruh langsung, dan overhead pabrik. Overhead pabrik ini antara

lain terdiri dari ongkos bahan tidak langsung, ongkos buruh tidak

langsung, depresiasi, ongkos materlial handling, dan sebagainya.

Page 68: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 68

Gambar 6.1 Format laporan harga pokok penjualan1. Biaya bahan langsung

Persediaan awal Rp.Pembelian Rp. .

Bahan siap pakai Rp.Persediaan akhir Rp. .

Bahan langsung yangdigunakan

Rp.2. Biaya pekerja langsung Rp.3. Biaya pabrik tak langsung

a. Bahan tak langsung Rp.b. Pekerja tak langsung Rp.c. Depresiasi bangunan Rp.d.Depresiasi mesin/peralatan Rp.e.Perawatan bangunan Rp.f.Perawatan mesin/peralatan Rp.g. Pajak bumi dan bangunan Rp

.h. Asuransi kebakaran Rp

.i.Lain-lain Rp.JUMLAH BIAYA PRODUKSI Rp.

4. Produk setengah jadiPersediaan awal Rp.Persediaan akhir Rp. .

RpHARGA POKOK PENJUALAN Rp.

2. Rugi laba (Income Statement)Perhitunganlabarugi( incomestatement)adalahlaporankeuanganyangmeny

ajikanmengenai

seluruhhasiloperasi(pendapatan/profitabilitas)danbebanyangdikeluarkans

elamasatuperiode

waktutertentu.Laporaninimenunjukanbagaimanaperusahaanmenghasilkan

keuntunganatau kerugian.

Page 69: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 69

Berikut ini contoh laporan laba rugi :

Gambar 6.2 Format laporan laba rugi

PT. “XYZ”Laporan Laba/Rugi

Per 31 Desember .....

Hasil Penjualan Rp.....

Harga Pokok Produksi Rp......

Laba Kotor dari Penjualan Rp......

Biaya Operasi

Biaya Pemasaran Rp.......

Biaya Administrasi Rp....... +Rp......

Laba bersih dari Operasi Rp........

Penerimaan/Pengeluaran lain-lainPenerimaan lain-lain Rp........

Pengeluaran lain-lain Rp........ +

Rp...... _

Laba bersih sebelum pajak Rp.......

Pajak Penghasilan Rp....... _

Laba bersih setelah pajak Rp.......

Perkiraan laba rugi adalah salah satu proyeksi keuangan yang

menggambarkan perkiraan- perkiraan keuntungan atau kerugian yang

bakal diperlukan diperusahaan dalam suatu jangka waktu.

Perkiraan laba rugi pada umumnya berisi :

a) Sumber-sumber pendapatan

b) Harga pokok dari barang-barang yang terjual dan jumlah dari seluruh

biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan (hasil

penjualan tersebut).

Page 70: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 70

c) Pendapatan bersih (net income), laba bersih (net profit), ataupun rugi

bersih (net loss)untuk jangka waktu tertentu .

3. Neraca (Balance Sheet)

Neracamenggambarkanaktivalancardanaktivatetapdarisuatu

perusahaan,jugamenggambarkan

totalkewajibandanmodalyangharusdipenuhiperusahaan.

Dalam penetuan nilai aktiva (aset) tetap perusahaan diperlukan

perhitungan depresiasi/penyusutan terhadap nilai aset dari harga belinya.

Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan

waktu dan penggunaannya. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah

pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga

pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam

laporan keuangan suatu perusahaan. Beberapa metode perhitungan

depresiasi akan diberikan sebagai berikut:

a. Metode garis lurus (straight-line, SL)

Depresiasi suatu aktiva tetap dilihat dari anggapan bahwa lamanya

suatu aktiva tetap dalam peranannya dalam usaha mendapatkan

penghasilan, peranan aktiva tetap tersebut sama besarnya tanpa

memandang lama atau barunya aktiva tetap tersebut. Nilai sisa atau

nilai residu dapat diikutsertakan dalam perhitungan .

Penurunan asset terjadi secara linear terhadap waktu atau umur

asset tersebut dimana:

Dt = besarnya depresiasi tahun ke tahun

P = ongkos awal barang tersebut

S = nilai sisa dari barang tersebut

N = masa pakai( umur barang)

Biaya Depresiasi Tahunan = Biaya Aktiva Tetap – Nilai SisaUmur Manfaat Aset(tahun)

Contoh perhitungan depresiasi dengan garis lurus(straight -line)Budi membeli sebuah laptop baru seharga Rp 2.400.000,00 ,

adapun umur laptop tersebut diperkirakan 4 tahun jika dengan cara

Page 71: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 71

menggunakan dengan baik dan sesuai peraturan, sebelum akhirnya

dijual. Pada saat dijual kembali diperkirakan harga barang tersebut

menyusut dari harga belinya sebesar Rp 400.000,00. Berapakah

biaya depresiasi tahunan?

Penyelesaiannya:

Diketahui: Biaya awal laptop tetap Rp 2.400.000,00

Umur manfaat laptop 4 tahun

Nilai sisa/ harga penyusutan dari laptop tersebut Rp 400.000,00

Ditanyakan : Biaya depresiasi tahunan.....?

Dijawab :

Biaya depresiasi tahunan = biaya awal – nilai sisa

Umur manfaat

= Rp 2.400.000 – Rp 400.000

4

= Rp 2.000.000

4

= Rp 500.000

b. Metode declining balance (DB) / metode saldo menurun

Depresiasi suatu aktiva tetap dilihat dari anggapan bahwa aktiva

tetap baru sangat besar peranannya dalam usaha mendapatkan

penghasilan, peranan aktiva tetap tersebut semakin lama semakin

mengecil seiring dengan semakin tuanya aktiva tetap tersebut. Nilai

sisa atau nilai residu tidak diikutsertakan dalam perhitungan. Satu -

satunya metode depresiasi yang menggunakan nilai buku.

Rumus Depresiasi Saldo Menurun :={ (100%/umur ekonomis)x2 }x Nilai Perolehan/NilaiBuku

Contoh perhitungan Metode declining balance (DB)PT. SEJAHTERA ABADI membeli peralatan kantor pada tanggal 21

Januari 2012 seharga Rp. 50.000.000, - dengan nilai sisa

Page 72: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 72

diperkirakan sebesar 5% dari harga perolehan. Umur ekonomis 4

tahun ( nilai sisa tidak digunakan hanya jebakan saja).

Depresiasi 2012 = { ( 100% /4) x 2 } x Rp. 50.000.000 = Rp.

25.000.000,-

c. Metode sum-of-the-years-digits (SYD) /metode angka tahunMetode Sum-of-Year-Digit penurunan aset dibebankan lebih besar

pada tahun-tahun awaldan semakin kecil sampai tahun -tahun

berikutnya tingkat depresiasi.

Konsepnya sama dengan metode saldo menurun, yaitu aktiva tetap

masih baru jumlah depresiasi besar, kemudian makin lama makin

kecil.Nilai sisa dapat digunakan dalam perhitungan.

Angka tahun dapat dihitung dengan menggunakan :

Rumus = N (N+1)/2

Contoh perhitungan Metode sum-of-the-years-digits (SYD)/

metode angka tahunPT. JAYA ABADI membeli mesin foto copy seharga Rp. 10.000.000

umur 4 tahun pada tanggal 21 Januari 2012.

Jawab :

Jumlah angka tahun = 4+3+2+1= 10

Depresiasi 2010 = 4/10 x Rp. 10.000.000 = Rp. 4.000.000

Perhitungan nilai depresiasi dapat menggunakan salah satu dari

beberapa metode yang telah diberikan di a tas, nilai tersebut digunakan

untuk mengurangi nilai aset (kecuali tanah) sehingga memperoleh nilai

buku aktiva tetap.

Page 73: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 73

Gambar 6.3 Format Laporan NeracaPT.”XYZ”

Neraca per 31 Desember …

AKTIVAAktiva Lancar

Kas dan bank Rp.Piutang usaha Rp.Persediaan Rp. +

Total Aktiva Lancar Rp.Aktiva Tetap

Tanah Rp.Bangunan Rp.Depresiasi bangunan RpMesin & Peralatan RpDepresiasi peralatan (Rp. ) +

Total Aktiva Tetap Rp. +TOTAL AKTIVA Rp. .

KEWAJIBAN DAN UTANGKewajiban Lancar :

Utang usaha Rp.Utang pajak Rp. +

Total Kewajiban Lancar Rp.Kewajiban Jangka Panjang Rp. +Total Kewajiban Rp.

MODALLaba yang ditahan Rp. +Total Modal Rp. +TOTAL KEWAJIBAN DAN UTANG Rp. .

Neracaterdiridariaktivadankewajibanditambahdenganmodalpemegangsaha

m.Nilaiaktivaharus sama dengan nilai kewajiban ditambah dengan modal

pemegang saham.

Aktiva KewajibanAktiva lancar

KasPiutang dagangSediaan

Aktiva tetapTanah/bangunan

Hutang lancarWesel bayarHutang dagangAkrual

Hutang jangka panjangHipotek

Peralatan Modal pemegang saham (MPS)

Page 74: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 74

6.5 Studi Kelayakan BisnisHal utama yang perlu dikaji mengenai kelayakan aspek keuangan dalam

pembangunan proyek bisnis hingga implementasi binsis meliputi:

1. Menghitung kebutuhan dana untuk aktiva tetap dan modal kerja

2. Menentukan sumber dana

3. Aliran Kas

4. Penilaian Investasi

Kebutuhan DanaDalam memulai usaha, dana yang dibutuhkan dapat dibedakan menjadi dua:

kebutuhan memperoleh aktiva tetap dan kebutuhan modal kerja.

Penggolongan aktiva tetap adalah sebagai berikut:

Aktiva tetap berwujud

– Tanah dan pengembangan lokasi

– Bangunan dan perlengkapannya

– Pabrik dan mesin-mesin

Aktiva tetap tidak berwujud

– Paten, lisensi, royalti, copyright, goodwill, dll.

– Biaya pendahuluan (studi, survey, izin, dll.)

– Biaya sebelum operasi (pelatihan, bunga, percobaan)

Selain menentukan kebutuhan aktiva, perusahaan harus dapat menentukan

modal kerja yang diperlukan untuk dapat berproduksi. Perhi tungan modal

kerja terdiri dari: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya

overhead dan biaya lain-lain.

Sumber Danaa) Modal Asing Jangka Pendek

Rekening koran

Kredit penjual

Kredit pembeli

Kredit wesel/Kartu kredit

b) Modal Asing Jangka Menengah

Pinjaman berjangka (1 – 10 tahun)

Leasing (sale & leaseback, service lease, financial lease)

Page 75: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 75

c) Modal Asing Jangka Panjang

Obligasi (obligasi biasa, obligasi pendapatan, obligasi yang dapat

ditukar dengan saham)

Hipotik

d) Modal Sendiri

Saham (saham biasa/common stock, saham preferen/preferred

stock, saham kumulatif preferen/cummulative preferred stock )

Cadangan

Laba ditahan

Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan dalam penentuan sumber dana:

Aktiva tetap tidak susut sebaiknya didanai oleh modal sendiri.

Aktiva tetap susut sebaiknya didanai modal sendiri atau utang jangka

panjang yang jatuh temponya lebih dari usia ekonomis aktiva itu.

Aktiva lancar sebaiknya didanai utang jangka pendek yang jatuh

temponya lebih dari periode keterikatan dana pada aktiva itu.

Aktiva lancar permanen sebaiknya sebaiknya didanai modal sendiri

atau utang jangka panjang.

Aliran KasCash flow merupakan aliran kas yang ada diperusahaan selama periode

tertentu (periode investasi), menggambarkan berapa uang yang masuk (cash

in) dan berapa uang yang keluar (cash out). Bagi investor seringkali konsep

cash flow lebih penting dari konsep laba, karena dengan kas maka

perusahaan dapat melakukan investasi dan membayar kewajiban. Komponen

aliran kas terdiri dari: initial cash flow, operational cash flow, dan terminal

cash flow. Contoh perhitungan cash flow sebagai berikut:

Suatu investasi yang didanai pinjaman 100% menghabiskan dana 100

juta dengan bunga yang berlaku 20% per tahun, memiliki umur

ekonomis 2 tahun, tidak memiliki nilai sisa, depresiasi menggunakan

metode garis lurus, dengan biaya operasional 70 juta per tahun,

menghasilkan pendapatan sebesar 150 juta p er tahun. Diasumsikan

pajak 50%, taksirlah laba/rugi per tahunnya . Berapa aliran kas yang

masuk?

Page 76: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 76

Penghasilan Rp 150.000.000,-

Biaya

Operasional Rp 70.000.000,-

Penyusutan Rp 50.000.000,- Rp 120.000.000,-

Laba Kotor Rp 30.000.000,-

Bunga Rp 20.000.000,-

Laba sebelum pajak Rp 10.000.000,-

Pajak Rp 5.000.000,-

Laba bersih setelah pajak Rp 5.000.000,-

Aliran kas masuk = laba bersih + penyusutan + bunga (1 -% pajak)

= 5.000.000 + 50.000.000 + 20.000.000 (1 -0,5)

= Rp 65.000.000,-

Penilaian Investasi

Net Present Value

Adalah selisih antara nilai sekarang dari aliran kas terhadap ni lai sekarang

dari investasi. Untuk menerapkan metode ini diperlukan penentuan discount

rate yang akan digunakan. Discount rate yang relevan pada prinsipnya

menggunakan biaya modal rata-rata tertimbang dengan asumsi tingkat risiko

proyek sama dengan risiko bisnis perusahaan secara keseluruhan.

Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

∑nt=1 NCFt

(1+r)t

NCF = aliran kas bersih yang diharapkan

t = waktu

r = discount rate

A0 = investasi yang dikeluarkan pada awal tahun atau tahun ke-0.

A0NPV =

Page 77: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 77

Internal Rate of Return (IRR)

IRR adalah metode yang digunakan untuk menilai berapa besar tingkat

pengembalian modal dari investasi. IRR adalah tingkat bunga yang membuat

NPV sama dengan nol (menyamakan PV aliran kas bersih dengan PV

investasi). Untuk mendapatkan tingkat suku bunga acuan dilakukan melalui

metode trial & error. Contoh perhitungan IRR sebagai berikut:

Aliran kas masuk tahun I sebesar Rp. 200.000, - tahun II sebesar Rp.

300.000,- dan tahun III sebesar Rp. 300.000, - Diketahui nilai sekarang (PV)

yang diinvestasikan sebesar Rp. 500.000, -

- Jika diasumsikan tingkat bunga 25% maka PV aliran kas:

- Jika diasumsikan tingkat bunga 30% maka PV aliran kas:

Tahun

I 200.000 0,8 160.000

II 300.000 0,64 192.000

III 300.000 0,512 153.600

Total 800.000 505.600

Tahun

I 200.000 0,7692 153.846

II 300.000 0,5917 177.515

III 300.000 0,4552 136.550

Total 800.000 467.911

Tingkat Bunga PV Selisih PV

25% 505.600 (+) 5.600

..... 500.000 0

30% 467.911 (-) 32.089

5% 37.689 37.689

Page 78: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 78

- Dari hasil perkiraan di atas, maka tingkat bunga antara 25 -30%.

Selanjutnya akan dilakukan interpolasi:

- Tingkat bunga yang dicari adalah:

(5.600/37.689) x 5% = 0,74%

IRR = 25% + 0,74%

IRR = 25,74%

Atau

(32.089/37.689) x 5% = 4,26%

IRR = 30% - 4,26%

IRR = 25,74%

Payback Period

Periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi

dengan menggunakan aliran kas neto. Payback period menggambarkan

panjangnya waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu

investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya.

Contoh:Proyek Beta memerlukan investasi Rp 10 juta dan diharapkan menghasilkan

aliran kas masuk bersih per tahun Rp 3 juta selama lima tahun.

InvestasiAwal

Kas Masuk

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

-Rp 10 juta Rp 3 juta Rp 3 juta Rp 3 juta Rp 3 juta Rp 3 juta

Payback Period = Rp 10.000.000

(Rp 3.000.000 x 5)

= 0,67 tahun

= 8 bulan

Break Even Point (BEP)

Analisis Break Even adalah suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan

antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume aktivitas. Masalah

Break Even baru akan muncul dalam perusahaan apabila perusahaan

tersebut mempunyai biaya variabel dan biaya tetap. Suatu perusahaan

dengan volume produksi tertentu dapat menderita kerugian dikarenakan

Page 79: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 79

penghasilan penjualannya hanya mampu menutup biaya variabel dan hanya

bisa menutup sebagian kecil biaya tetap .

Break Even Point menyatakan volume penjualan dimana total penghas ilan

tepat sama besarnya dengan total biaya, sehingga perusahaan tidak

memperoleh keuntungan dan juga tidak menderita kerugian.

Asumsi dan Keterbatasan Analisis BEP1. Biaya dalam analisis BEP,

Hanya digunakan dua macam biaya, yaitu fixed cost dan variable cost.

Oleh karena itu, kita harus memisahkan dulu komponen antara biaya tetap

dan biaya variabel. Artinya mengelempokkan biaya tetap disatu sisi dan

biaya variabel di sisi lain. Dalam hal ini secara umum untuk memisahkan

kedua biaya ini relatif sulit karena ada biaya yang tergolong semi variabel

dan tetap. Untuk memisahkan biaya ini dapat dilakukan melalui dua

pendekatan sebagai berikut :

a. pendekatan analitis, yaitu kita harus meneliti setiap jenis dan unsur

biaya yangterkandung satu per satu dari biaya yang ada beserta

sifat-sifat biaya tersebut.

b. pendekatan historis, dalam hal ini yang harus dilakukan adalah

memisahkan biaya tetap dan variabel berdasarkan angka -angka

dan data biaya masa lampau.

2. Biaya tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami

perubahan,walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan

(dalam batas tertentu). Artinya kita menganggap biaya tetap konstan

sampai kapasitas tertentu saja, biasanya kapasitas produksi yang dimiliki.

Namun, untuk kapasitas produksi bertambah, biaya tetap juga menjadi

lain. Contoh biaya tetap adalah seperti gaji, penyusutan aktiva tetap,

bunga, sewa atau biaya kantor dan biaya tetap lainnya.

3. Biaya variabel (Variable Cost)

Biaya variable merupakan biaya yang secara total berubah -ubah sesuai

dengan perubahan volume produksi atau penjualan. Artinya asumsi kita

biaya variabel berubah-ubah secara sebanding (proporsional) dengan

perubahan volume produksi atau penjualan. Dalam hal ini sulit terjadi

dalam praktiknya karena dalam penjualan jumlah besar akan ada

Page 80: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 80

potongan-potongan tertentu, baik yang diterima maupundiberikan

perusahaan . contoh biaya variabel biaya variabel adalah biaya bahan

baku, upah buruh langsung, dan komisi penju alan biaya variabel lainnya.

4. Harga jual

Harga jual maksudnya dalam analisis ini hanya digunakan untuk satu

macam harga jual atau harga barang yang dijual atau diproduksi.

5. Tidak ada perubahan harga jual

Artinya diasumsikan harga jual per satuan tidak dapat berubah selama

periodeanalisis. Hal ini bertentangan dengan kondisi yang sesungguhnya,

dimana harga jual dalam suatu periode dapat berubah -ubah seiring

dengan perubahan biaya-biaya lainnya yang berhubungan langsung

dengan produk maupun tidak.

Rumus Break Even Point (BEP)Rumus matematika untuk menentukan BEP adalah :

BEP (unit) = Total Biaya Tetap

Harga jual per unit – Biaya Variabel/unit

BEP (Rp) = Total Biaya Tetap

1 - Total Biaya Variabel

Total hasil penjualan

Contoh Perhitungan:Perusahaan Indojaya yang bergerak di bidang produksi kain, memiliki :

- Biaya tetap sebesar Rp. 300.000, -.

- Biaya variabel per unit Rp.40, -

- Harga jual per unit Rp. 100,-

- Kapasitas produksi maksimal 10.000 unit.

Perhitungan Break Even Point

Jadi, pada volume produksi 6.000 unit perusahaan masih mendapatkan

keuntungan. Ini berarti bahwa BEP-nya terletak di bawah 6.000 unit.

Page 81: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 81

Rumus Aljabar/Matematis

a. Dasar unit

FC

P – V

Rp 300.000

Rp 100 – Rp 60

Jadi, jika perusahaan berproduksi di atas 5.000 unit akan mendapatkan

keuntungan karena BEP pada 5.000 unit.

b.Dasar sales (dalam rupiah)

FC

1 –

Rp 300.000

1 –

Jadi, jika perusahaan memperoleh penghasilan penjualan di atas Rp 500.000, -

akan mendapatkan keuntungan karena BEP pada Rp 500.000, -

Gambar Break-Even Point

BEP (Q) =

BEP = = 5000 unit

VCS

BEP =

Rp 400.000Rp 1.000.000

BEP = = Rp 500.000

Modul Kewirausahaan IKM-2013 81

Rumus Aljabar/Matematis

a. Dasar unit

FC

P – V

Rp 300.000

Rp 100 – Rp 60

Jadi, jika perusahaan berproduksi di atas 5.000 unit akan mendapatkan

keuntungan karena BEP pada 5.000 unit.

b.Dasar sales (dalam rupiah)

FC

1 –

Rp 300.000

1 –

Jadi, jika perusahaan memperoleh penghasilan penjualan di atas Rp 500.000, -

akan mendapatkan keuntungan karena BEP pada Rp 500.000, -

Gambar Break-Even Point

BEP (Q) =

BEP = = 5000 unit

VCS

BEP =

Rp 400.000Rp 1.000.000

BEP = = Rp 500.000

Modul Kewirausahaan IKM-2013 81

Rumus Aljabar/Matematis

a. Dasar unit

FC

P – V

Rp 300.000

Rp 100 – Rp 60

Jadi, jika perusahaan berproduksi di atas 5.000 unit akan mendapatkan

keuntungan karena BEP pada 5.000 unit.

b.Dasar sales (dalam rupiah)

FC

1 –

Rp 300.000

1 –

Jadi, jika perusahaan memperoleh penghasilan penjualan di atas Rp 500.000, -

akan mendapatkan keuntungan karena BEP pada Rp 500.000, -

Gambar Break-Even Point

BEP (Q) =

BEP = = 5000 unit

VCS

BEP =

Rp 400.000Rp 1.000.000

BEP = = Rp 500.000

Page 82: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 82

6.6 Risiko Dalam Aspek KeuanganDi dalam perusahaan, risiko dalam aspek keuangan cukup tinggi. Pada

bagian ini risiko keuangan yang akan dipaparkan adalah me ngenal:

Biaya produksi yang berlebihan.

Biaya perusahaan

Utang.

Penjelasan risiko-risiko di atas dipaparkan berikut ini.

1. Biaya Produksi yang Berlebihan

Biaya produksi yang tinggi akan mengakibatkan harga jual produk yang

tinggi pula, sehingga produk akan sulit bersaing di pasar.

Cara pengurangan biaya dapat dilakukan dengan beberapa, cara,

misalnya melalui efisiensi dan otomatisasi. Efisiensi yang ditingkatkan

dapat mengurangi biaya-biaya, tetapi hal ini memerlukan perencanaan

yang baik. Contohnya adalah produk selalu tersedia pada saat diperlukan;

tenaga kerja meningkatkan kualitas keria mereka sehingga dapat

memperkecil waste. Otomatisasi merupakan salah satu, jalan keluar untuk

mengurangi biaya produksi, yaitu dengan menggantikan peran manusia

dengan mesin. Sebelum penggantian itu, sudah tentu perusahaan harus

menghitung untung-rugi dengan cara membandingkan biaya m esin

terhadap penghematan pada buruh dan bahan baku.

2. Biaya Overheads yang tinggi

Bagi perusahaan berskala besar, blasanya biaya per unit produk yang

dihasilkan lebih rendah dari perusahaan yang lebih kecil, hal ini karena

misalnya pangsa pasar yang dimilik i lebih besar. Perusahaan yang

berkembang cukup pesat pun membutuhkan biaya -biaya tambahan

(seperti pegawai, aset, dan lain-lain) untuk membantu mendapatkan pasar

yang lebih besar pula. Naiknya keuntungan yang diperoleh perusahaan

pada gilirannya akan menaikkan biaya, misalnya biaya untuk kenaikan ga ji

karyawan, malah juga untuk mendukung kegiatan yang sifatnya sosial.

Tapi apabila penjualan mulai menurun dan terus menurun, biaya -biaya

perusahaan itu dapat menjadi beban. Oleh karenanya, pemotongan bia ya

perlu dilakukan, tetapi hendaknya diprioritaskan pada biaya

Page 83: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 83

kegiatan-kegiatan yang tidak signifikan untuk menghasilkan pen jualan

walaupun tidak mudah melakukannya.

3. Utang

Salah satu penyebab terjadinya krisis yang berkepanjangan di negara,

Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 lalu adalah utang swasta kepada

kreditor asing yang pada saat jatuh tempo ternyata tidak terbayar. Selain

utang swasta tersebut, ada lagi kelampok utang yang juga mengakibatkan

krisis menjadi terus berkepanjangan.

Page 84: Modul kewirausahaan

Modul Kewirausahaan IKM-2013 84

DAFTAR PUSTAKA

Bohlander, George, Scott Snell. 2010. Managing Human Resources . 15th

Edition.Cengage Learning

Brigham, Eugene F. & Houston, Joel F. 2006. Fundamentals of FinancialManagement. Tenth Edition. Jakarta: Salemba Empat

David, Fred R. 1998. Strategic Management. Philippines: Prentice Hall

Handoko, Hani. 2011. Dasar Dasar Manajemen Produksi dan Operasi . EdisiPertama. Yogyakarta: BPFE

Husnan, Suad. 1996. Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan (KeputusanJangka Panjang). Edisi 4. BPFE

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2003. Principle of Marketing. Philipines: PrenticeHall

Kotler, Philip, Hermawan Kartajaya, Hui Den Huan, Sandra Liu. 2003. RethinkingMarketing: Sustainable Marketing Enterprise in Asia . Philipines: Prentice Hall

Porter, Michael A. 1998. Competitive Advantage: Creating and sustaining superiorperformance. New York: The Free Press.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan . Edisi 4.Yogyakarta: BPFE

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi), Edisi 4,Yogyakarta: BPFE

Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan : Teori, Konsep dan Aplikasi . Yogyakarta:Penerbit Ekonisia FE UII

Umar, Husein. 1999. Riset Strategi Perusahaan . Jakarta: Gramedia