17
PENDAHULUAN Kandida adalah suatu infeksi jamur yang disebabkan oleh spesies Candida. Org anis me in i men gi nfeksi kul it, kuk u, membrane muk os a, trak tu s gastrointestinal, bahkan bisa juga menyebabkan infeksi sitemik. Infeksi kandida ter jadi jika terd apa t fact or yan g menyubur kan per umb uha nny a atau ada ya ng memudahkan terjadi invasi jaringan karena daya tahan yang lemah dari penjamu. Factor-faktor penyebab kandidiasis dibagi menjadi dua, yaitu faktor predisposisi endogen dan eksogen. Kandid iasi s dap at dit emu kan di selu ruh dun ia, dap at menyer ang semua umur, baik laki-laki maupun perempuan. enyakit ini lebih banyak terjadi di negara tropis dengan tingkat kelembaban yang tinggi. Conant !"#$"% membagi ka ndidias is berdasark an bagi an tubuh ya ng teri nf eksi ya itu, kandidias is sel aput len der !mukosa% , kandidiasis kutis, kandidiasis sitemik dan reaksi id !kandidid%. &alah satu contoh kandidiasis kutis adalah kandidiasis intertriginosa. kandidiasis intertriginosa merupakan kandidiasis kutis yang letak lesinya di daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha, intergluteal, infra mammae dan umbilikus. 'iagnosis kandidiasis intertriginosa ditegakkan berdasarkan anamnesis dan  pemeriksaan fisik, dan juga berdasarkan lokasi dari lesi yang muncul. emeri ksaan penu njang yang dilak ukan adalah pemeriksaan langsung dengan menggunakan KO(. "

Lapkas Kulit candidiasis.docx

Embed Size (px)

Citation preview

8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 1/17

PENDAHULUAN

Kandida adalah suatu infeksi jamur yang disebabkan oleh spesies Candida.

Organisme ini menginfeksi kulit, kuku, membrane mukosa, traktus

gastrointestinal, bahkan bisa juga menyebabkan infeksi sitemik. Infeksi kandida

terjadi jika terdapat factor yang menyuburkan perumbuhannya atau ada yang

memudahkan terjadi invasi jaringan karena daya tahan yang lemah dari penjamu.

Factor-faktor penyebab kandidiasis dibagi menjadi dua, yaitu faktor predisposisi

endogen dan eksogen.

Kandidiasis dapat ditemukan di seluruh dunia, dapat menyerang semua

umur, baik laki-laki maupun perempuan. enyakit ini lebih banyak terjadi di

negara tropis dengan tingkat kelembaban yang tinggi.

Conant !"#$"% membagi kandidiasis berdasarkan bagian tubuh yang

terinfeksi yaitu, kandidiasis selaput lender !mukosa%, kandidiasis kutis,

kandidiasis sitemik dan reaksi id !kandidid%. &alah satu contoh kandidiasis kutis

adalah kandidiasis intertriginosa. kandidiasis intertriginosa merupakan kandidiasis

kutis yang letak lesinya di daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha, intergluteal, infra

mammae dan umbilikus.

'iagnosis kandidiasis intertriginosa ditegakkan berdasarkan anamnesis dan

pemeriksaan fisik, dan juga berdasarkan lokasi dari lesi yang muncul.

emeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan langsung dengan

menggunakan KO(.

"

8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 2/17

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Candidiasis intertriginosa merupakan penyakit jamur superfisialis yang

terkena pada daerah lipatan kulit yang disebabkan oleh jamur dari genus Candida

umumnya adalah Candida albicans . redileksi dari candida intertriginosa adalah

antara lipatan kulit, aksila, inframammae, lipatan gluteal, lipatan perut atau

umbilicus. !"%

2.2 EPIDEMIOLOGI

enyakit ini terdapat di seluruh dunia, dapat menyerang semua umur baik

laki-laki maupun perempuan. )idak terdapat hubungan yang jelas antara kejadian

penyakit in dengan ras tetapi insiden diduga lebih tinggi di negara berkembang.

enyakit ini lebih banyak terjadi pada daerah tropis dengan kelembaban udara

yang tinggi. !buku FK *I% !+%

2.3 FAKTOR RESIKO

eberapa obat-obatan yang dilaporkan dapat menyebabkan F'

diantaranya &/I's, antibiotik, dan obat-obat lain seperti acetaminophen,

do0ycycline, clindamycin, sulfametho0a1ole dan lain-lain. !"% enelitian yang

dilakukan 2ahboob, dkk menyatakan bah3a kotrimoksasol sebagai penyebab

tersering F' , diikuti tetrasiklin dan metami1ol. !4%

2.4 GEJALA KLINIS

5ambaran klinis pada kandidiasis intertriginosa biasanya terlihat gambaran berupa bercak eritematosa yang berbatas tegas, bersisik, dan basah. 6esi tersebut

dikelilingi oleh lesi satelit berupa vesikel-vesikel dan pustul-pustul kecil yang bila

pecah meninggalkan daerah yang erosif dengan pinggiran yang kasar dan

berkembang seperti lesi primer.

+

8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 3/17

5ambar ". 6esi Fixed Drug Eruption yang khas !ganti dengan foto kandidiasis%

2.5 ETIOLOGI

)erdapat sekitar +77 spesies candida namun hanya sedikit yang telah terlibat

dalam menginfeksi manusia. #7 persen dari semua infeksi di sebabkan oleh lima

spesies candida berikut, yaitu Candida albicans, Candida Glabrata, Candida

parapsilosis , dan Candida tropicalis . !revie3 artikel%

Kandidiasis intertriginosa paling sering disebabkan oleh Candida albican .

!buku perpus erisa% Candida albican dapat menyebabkan + jenis utama dari infeksi

pada manusia, yaitu infeksi superfisialis seperti kandidiasis oral !mukosa%,

kandidiasis intertiginosa !kutan%, dan infeksis sistemik yang dapat mengancam

nya3a seperti endokarditis kandidosis. !pathogenesis C albican%

2.6 PATOGENESIS

Kelainan yang disebabkan oleh Candida albican sangat tergantung oleh

faktor virulensi dari kandida dan mekanisme pertahanan penjamu. Factor virulensi

meliputi morfologi transisi antara bentuk ragi dan hifa, ekspresi adhesi dan invasi

pada permukaan sel dan en1im.

2enempelnya mikroorganisme dalam jaringan sel pejamu menjadi syaratmutlak untuk berkembangnya infeksi. &ecara umum diketahui bah3a interaksi

8

8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 4/17

antara mikroorganisme dan sel pejamu diperantarai oleh komponen spesifik dari

dinding sel mikroorganisme, adhesion dan reseptor. 2anan dan mniprotein

merupakan molekul candida albicans yang mempunyai aktifitas adhesis. Khitis

yang merupakan kmponen kecil yang terdapat pada candida albicans juga

berperan dalam aktifitas adhesive. ada umumnya candida albicas berada dalam

tubuh manusia sebagai saprobe dan infeksi baru terjadi bila terdapat factor

predisposisi pada tubuh penjamu.

Factor predisposisi berperan dalam meningkatkan pertumbuhan Candida

albican serta memudahkan invasi jamur ke dalam jaringan tubuh manusia karena

adanya perubahan dalam system pertahanan tubuh. di tentukan oleh interaksi yang

komplek antara Factor utama yang berperan bagi perkembangan miliaria adalah

kondisi panas tinggi dan kelembaban yang menyebabkan kerinat berlebihan.

2.7 DIAGNOSIS BANDING !9,#%

'iagnosis banding kandidiasis intertriginosa dapat dilihat pada tabel "

berikut:

Tabel 1. Diagnosis Banding Kandidiasis Intertriginosa

No 'iagnosis 'efinisi 2anifestasi Klinis Foto". Kandidiasis

Intertriginosa

enyakit infeksi mikosis

superficial yang biasanya

mengenai daerah

pelipatan badan,

umbilicus, inguinal, infra

mammae, intergluteus.

6esi berbentuk

makula eritematous

berbatas tegas tepi

irregular, bersisik, dan

basah. 6esi tersebut

dikelilingi oleh lesi

satelit berbentuk

vsikel atau pustule-

pustul kecil yang bila

pecah meningalkan

daerah yang erosif

dengan pingiran yang

kasar dan berkembang

seperti lesi primer.

9

8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 5/17

8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 6/17

pada daerah kulit

bersetuhan dengan kulit

seperti pada daerah infra

mammae, a0ila, dan

daerah inguinal.

sampai plakat

2.8 PENEGAKAN DIAGNOSIS

". /namnesis

ada anamnesis biasanya pasien mengeluhkan adanya bercak kehitaman

berukuran sebesar koin. ada a3alnya, lesi tersebut timbul dengan 3arna merah

cerah dalam 3aktu 87 menit hingga ; jam setelah meminum obat tertentu. <arak 3aktu dari saat pasien meminum obat hingga timbulnya lesi rata-rata sekitar +

jam. asien juga biasanya merasakan adanya sensasi terbakar sebelum timbulnya

lesi. ada beberapa kasus pasien juga mengeluhkan gejala sistemik berupa

demam, malaise dan gejala abdominal. 6esi dapat timbul di berbagai area pada

tubuh namun tempat predileksinya antara lain pada bibir, telapak tangan, telapak

kaki, gland penis dan lipat paha. !=,#,$%

>i3ayat penggunaan obat perlu ditanyakan kepada pasien untuk

mengidentifikasi obat penyebab. <ika pasien lupa obatnya dapat ditanyakan

keluhan yang mendorong pasien untuk berobat, seperti keluhan sakit kepala yang

berkaitan dengan obat-obatan analgesik, keluhan konstipasi yang berhubungan

dengan obat-obatan laksantia, keluhan infeksi yang berkaitan dengan penggunaan

antibiotik dan sebagainya. !9%

+. emeriksaan Fisik

ada a3al terjadinya sensitisasi oleh obat kausatif dapat ditemukan adanya

efloresensi berupa makula eritematous yang pada perkembangannya dapat

berubah menjadi makula hiperpigmentasi !violaseus%, plak hiperpigmentasi

hingga bentuk bulla !pada kasus F' berat%. )erkadang lesi tersebut juga dapat

melepuh dan terkelupas. )emuan klinis yang khas pada F' adalah timbulnya lesi

ditempat yang sama dengan lesi sebelumnya. (al tersebut dapat terjadi jika

adanya pajanan ulang obat penyebab. <ika pajanan obat penyebab baru terjadi

pertama kali pada pasien, biasanya lesi dia3ali dengan jumlah yang soliter.

&eiring dengan terjadinya pajanan ulang, lesi dapat timbul ditempat yang baru

sehingga jumlahnya menjadi multipel. !=,$%=

8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 7/17

8. emeriksaan enunjang

'iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis, bila diperlukan dapat

dilakukan pemeriksaan penunjang untuk diagnosis banding. erikut adalah

beberapa pemeriksaan penunjang yang dilakukan :

". emeriksaan langsusng dengan KO(

Kerokan kulit diperiksa dengan larutan KO( "7-+7? dapat di tambahkan

tinta arker &uperchrome blu black. )ampak budding yeast cells dengan atau

tanpa pseudohifa atau hifa..

+. engecetan 5ram

ada pe3arnaan gram, elemen jamur !budding yeast cell @ blastospora @

pseudohifa @ hifa% tampak sebagai gram positif dan sporanya lebih besar dari

bakteri. !buku perpus erisa%

2.10 TATALAKSANA

2.10.1No !F"#$"%o&'#"()

Identifikasi serta hentikan penggunaan obat yang diduga sebagai penyebab

sehingga pajanan ulang yang memungkinkan timbulnya lesi F' dapat dihindari.

!9%

2.10.2F"#$"%o&'#"()

6esi yang tidak terkelupas dapat diobati dengan glukokortikoid topikal

poten dalam bentuk ointment. 6esi yang terkelupas dapat diobati dengan

antibiotik topikal seperti basitrasin atau ointment antimikroba lainnya dan jika

perlu didressing hingga lesi mengalami reepitelisasi. <ika lesi melebar,

berdistribusi generalisata dan adanya nyeri pada lesi dapat diberikan prednison

oral "-+ mg@kgbb@hari dan diturunkan dosisnya setelah penggunaan + minggu.!9,=%

2.12 PROGNOSIS

rognosis umumnya baik jika obat kausatif telah dapat dipastikan.

enggunaan obat-obatan tersebut untuk kedepannya agar dihindari dan digantikan

dengan obat lain. asien sebaiknya diberikan catatan berupa kartu kecil ! allergic

card % yang memuat jenis obat beserta golongannya sehingga mempermudah

$

8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 8/17

pasien dan petugas saat pasien datang untuk berobat kembali, hal tersebut dapat

mencegah adanya pajanan ulang yang memungkinkan terjadinya F' . !=%

LAPORAN KASUS

I*' &)&"+ P"+)'

ama : y.

* mur : +# )ahun

<enis Kelamin : erempuan

/lamat : /lue aga

ekerjaan : Ibu rumah tangga

&tatus ernikahan : 2enikah

( @ )elp : -

omor C2 : ;8"97$

)anggal er iksa : +8 /gustus +7"4

A "$ '+)+

• Keluhan *tama : gatal-gatal di selangkangan dan bokong.

• >i3ayat enyakit &ekarang : pasien datang dengan ke

poliklinik kulit >&*A/ dengan keluhan gatal-gatal di selangkangan

dan bokong. /3alnya lesi tampak berbentuk bintil-bintil kecil,

kemudia pasien menggaruk lesi. (al ini makin memberat ketika

malam hari. asien juga baru selesai melahirkan dan masih

mengeluarkan lokia aktif.

• >i3ayat enyakit 'ahulu : asma !-%, 'iabetes mellitus !-%, alergi obat

dan makanan !-%.

• >i3ayat enyakit Keluarga: orangtua pasien menderita diabetes

mellitus.

• >i3ayat Kebiasaan &osial : pasien baru selesai melahirkan secara

pervaginam, lokia !B%.

P'$'#)%+"" F)+)% K,-)&

;

8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 9/17

&tatus 'ermatologis

>egio : inguinal de0tra et sinistra dan gluteus

'eskripsi 6esi: tampak lesi macula eritematous berbatas tegas, tepi irregular,

ukuran plakat, jumlah multiple, distribusi generalisata. )erdapat pustule dan

skuama halus satelit papul di tepi konigurasi korimbiformis distribusi bilateral.

D)" o+)+ B" *)

". Kandidiasis intertriginosa

+. 'ermatitis diaper

8. )inea kruris

9. 'ermatitis seboroik

P'$'#)%+"" P' , /"

ada pasien ini perlu dilakukan planning pemeriksaan penunjang dengan

kerokan kulit KO( lalu di biakkan di seboraud agar untuk mengetahui bakteri

penyebabnya.

R'+,$'

asien perempuan +# tahun datang dengan keluhan gatal-gatal diselangkangan dan bokong. asien mengeluhkan hal ini sudah dialami sejak = hari

yang lalu sebelum pasien datang ke poliklinik kulit. /3alnya lesi berbentuk

bintil-bintil kecil yang gatal, lalu pasien menggaruknya. erih juga menjadi

keluhan tambahan setelah pasien menggaruk lesi. (al ini memberat pada malam

hari. asien juga baru selesai melahirkan secara pervaginam dan masih aktif

mengeluarkan lokia. asien juga mempunyai ri3ayat keluarga yang menderita

diabetes mellitus.

D)" o+)+ K-) )+

Kandidiasis intertriginosa

T"&"-"%+" "

1. F"#$"%o&'#"()

&istemik : cetiri1in "7 mg + kali sehari

)opical : )hyamisin + ? B mikona1ol nitrat + ? cream !pagi%

)hyamisin + ? B ketokona1ol cream !malam%

#

8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 10/17

2. E*,%"+)

• (indari menggaruk lesi.

• <aga kelembapan serta hindari memakai pakaian ketat.

• 2enjaga kulit agar tetap kering.

P#o o+)+

• uo ad vitam : dubia ad bonam

• uo ad sanactionam : dubia ad bonam

• uo ad functionam : dubia ad bonam

ANALISIS KASUS

)elah diperiksa seorang perempuan berusia +# tahun di oliklinik kulit

>&*' dr. Aainoel /bidin anda /ceh pada tanggal +" /gustus +7"4 dengan

keluhan gatal-gatal di selangkangan dan bokong. Keluhan ini sudah dirasakan

pasien sejak = hari sebelum datang ke poliklinik. /3alnya lesi tampak berbentuk

bintil-bintil kecil, kemudian pasien menggaruk lesi. asien juga merasakan

perih di lesi yang digaruknya. (al ini makin memberat ketika malam hari.

asien juga baru selesai melahirkan secara pervaginam dan masih

mengeluarkan lokia aktif.ada pasien diberikan terapi sistemik berupa cetiri1ine dan terapi topikal

berupa krim thiamphenicol dan mikona1ol serta thiamphenicol dan ketokona1ol.

)erapi sistemik yaitu anti histamin diberikan kepada pasien untuk mengurangi

rasa gatal yang di derita akibat pelepasan histamin.

)hiamphenicol adalah antibiotik untuk mengobati infeksi, aktifitas

thiamphenicol adalah menghambat sintesa dinding sel bakteri. )hiamphenicol

adalah antibiotik berspektrum luas yang bisa menghambat aktifitas bakteri gram

"7

8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 11/17

positif !B% dan bakteri gram negatif !-% !Kat1ung 5. Farmakologi 'asar D Klinik

<akarta: 5CE +7"+%

Ketokona1ol adalah suatu derivat imida1ole-dio0olan yang memiliki

aktifitas antimikotik yang poten terhadap dermatofit misalnya )ricophyton sp.,

pidermophyton floccosum, ityrosporum sp., Candida sp. Ketokona1ol bekerja

dengan menghambat sitokrom 947 jamur, dan mengganggu sintesis ergosterol

yang merupakan komponen penting dari membran sel jamur. !jurnal antiungal

treatment dan buku drug therapy%

erbeda dengan ketokona1ol, mikona1ol merupakan turunan imida1ol

sintetik yang relatif stabil, mempunyai spektrum anti jamur yang luas. 2ikona1ol

menghambat aktivitas jamur )ricophyton, 2icrosporum, Candida dan 2alasse1ia

furfur. 2ekanisme kerja mikona1ol belum diketahui secara pasti namun

mikona1ol masuk kedalam sel jamur dan menyebabkan kerusakan dinding sel

sehingga permeabilitas terhadap berbagai 1at intra sel meningkat.

bercak bulat kehitaman tersebar di seluruh tubuh. ercak kehitamantimbul sejak " tahun yang lalu &2>&. /3alnya bercak timbul di tungkai atas

dengan 3arna kemerahan seukuran koin pada malam hari sekitar 9 jam setelah

mengkonsumsi obat. )imbulnya bercak tersebut didahului oleh rasa panas di

tungkai atas tersebut.6ambat laun bercak yang tadinya kemerahan berubah 3arna

menjadi kehitaman dan berukuran sedikit lebih besar. <umlah bercak tersebut juga

semakin banyak danmenyebar ke seluruh tubuh pasien berminggu-minggu

setelahnya. asien juga menyatakan bah3a saat minum obat tertentu, bercak kehitaman yang telah ada sebelumnya terasa sedikit menebal dan hangat. &aat ini

bercak kehitaman tidak terasa gatal, tidak nyeri dan juga tidak mati rasa. asien

mengaku pernah mengkonsumsi obat tradisional. &elain itu, pasien juga

menyatakan sering membeli obat bebas di 3arung. &aat ini pasien sedang dalam

pengobatan ) kategori " di elayananan )uberkulosis )erpadu ! ))%. ada

pemeriksaan fisik di regio brachii de0tra et sinistra, antebrachii de0tra et sinistra,

thoraks anterior dan posterior, femoris de0tra et sinistra dan kruris de0tra et

""

8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 12/17

sinistra terdapat makula hiperpigmentasi berbatas tegas, garis tepi reguler, bentuk

bulat, ukuran numular, jumlah multipel dan distribusi generalisata.

5ejala bercak kehitaman yang dikeluhkan pasien dapat didiagnosis banding

dengan pernyakit eritema multiformis minor, dermatitis numular dan Post

In la!!ator" #iperpig!entation ! I(%. ada penyakit eritema multiformis minor

terdapat gambaran lesi yang khas yaitu adanya target lesi !irisformis%. )arget lesi

tersebut terdiri dari makula eritematosa yang bundar dengan vesikel pada bagian

tengahnya sehingga menyerupai cincin $target cell%. 6esi juga gatal dan nyeri.

)imbulnya mendadak. enyebab terbanyak penyakit ini adalah karena adanya

infeksi herpes si!plex &irus !(& % berulang sebelumnya. &elain itu juga bisa

disebabkan alergi obat, udara dingin dan rangsangan fisik. !=,"7% ritema

multiformis minor memiliki kesamaan dengan F' , yaitu dari segi penyebab,

sama-sama dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu dan timbulnya mendadak.

6esi juga sama-sama dirasakan gatal dan nyeri, namun target lesi yang khas tidak

terdapat pada F' . *ntuk menyingkirkan diagnosis eritema multiformis minor

pada umumnya sudah dapat dilakukan dengan melihat gambaran lesi yang khas.

ada pemeriksaan penunjang seperti biopsi, ditemukan adanya gambaran peradangan seperti peningkatan jumlah limfosit di epidermis maupun dermis,

terjadinya nekrosis sel keratin, terbentuknya jaringan spongiosa dan terjadinya

degenerasi vakuolar lapisan sel basal. emeriksaan penunjang lainnya seperti

laboratorium 6 ', leukosit, protein fase akut dan li&er a!inotrans erase pada

umumnya tidak spesifik. !9%

ada dermatitis numular biasanya tampak gambaran lesi berupa makula

eritematosa eksudatif berbatas tegas dan berukuran numular yang disertai denganadanya vesikel, papula, krusta ber3arna coklat dan likenifikasi. ada beberapa

penderita, lesi makula tersebut terkadang juga dapat terlihat hiperpigmentasi

sehingga terlihat mirip dengan efloresensi pada kasus ini. 6esi pada dermatitis

numular terasa gatal dan nyeri, namun pada kasus ini pasien tidak merasakan

keluhan tersebut. asien hanya merasakan nyeri pada saat sebelum timbulnya lesi.

enyakit dermatitis numular penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun

diduga karena adanya infeksi mikroorganisme, ri3ayat meminum alkohol dan

stress emosional. ada kasus ini tidak ditemukan adanya ri3ayat-ri3ayat tersebut,

"+

8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 13/17

yang ada hanyalah ri3ayat penggunaan obat-obatan. emeriksaan penunjang yang

dapat dilakukan untuk meyingkirkan diagnosis ini adalah kultur dan uji resistensi

mikroorganisme. 'iharapkan dari hasil pemeriksaan tidak terdapat adanya infeksi

mikroorganisme sebelumnya. amun pada kasus ini pemeriksaan tersebut tidak

dilakukan. !=,"7%

5ambaran lesi diatas juga dapat dikaitkan dengan lesi pada Post

In la!ator" #iperpig!entation ! I(%. 5ambaran lesi I( adalah makula

hiperpigmentasi. Post In la!!ator" #iperpig!entation pada umumnya sering

mengenai orang yang berkulit gelap. 'aerah predileksinya adalah sesuai dengan

lesi penyebab. enyebab I( bervariasi seperti infeksi atau peradangan yang

terjadi sebelumnya, reaksi obat, reaksi alergi, trauma, phototoxic reaction dan

sebagainya !=% *ntuk menyingkirkan diagnosis ini perlu ditanyakan ri3ayat-

ri3ayat tersebut. &elain itu, dapat dilakukan pemeriksaan biopsi untuk melihat

gambaran histopatologinya. ada kasus ini pemeriksaan tersebut tidak dilakukan.

ada kasus ini, adanya ri3ayat progresi lesi yang pada a3alnya berbentuk

bulat kemerahan timbul 9 jam setelah meminum obat, berubah menjadi makula

hiperpigmentasi berminggu-minggu setelahnya, kemudian adanya ri3ayat

penggunaan obat bebas, serta timbulnya tanda-tanda peradangan pada lesisebelumnya !terkadang lesi yang muncul sebelumnya menebal dan terasa hangat

setiap pasien terpajan obat penyebab% menjadi acuan untuk menjadikan diagnosis

Fixed Drug Eruption sebagai diagnosis sementara sebelum adanya hasil

pemeriksaan lebih lanjut untuk menegakkan diagnosis tersebut.

Fixed Drug Eruption merupakan salah satu bentuk erupsi kulit akibat obat

yang ditandai dengan lesi makula hiperpigmentasi pada kulit, berbatas tegas,

bentuk oval, soliter atau multipel, 3arna merah sampai kehitaman. !"% 6esi F'sangat khas, yaitu lesi dapat timbul kembali di tempat yang sama jika pasien

kembali terpapar dengan obat yang diduga sebagai penyebab F' . !=%

tiologi dari F' adalah obat-obat tertentu seperti &/I's, antibiotik,

obat-obat lain seperti acetaminofen dan sulfametho0a1ole. Co!puted To!ograph"

Contrast dan obat herbal juga dapat menyebabkan F' . Faktor-faktor yang

mempengaruhi terjadinya F' adalah frekuensi, lama penggunaan obat dan jenis

obat yang digunakan. !"% ada kasus ini, jenis obat yang digunakan tidak

diketahui karena pasien sudah lupa nama obat yang dikonsumsi. )imbulnya lesi

"8

8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 14/17

diduga karena pasien mengkonsumsi obat secara bebas tanpa resep dokter. &aat ini

pasien sedang dalam pengobatan ) kategori I sudah ; hari. 'itinjau dari 3aktu

penggunaan obat, diduga lesi yang timbul pada pasien tidak berkaitan dengan obat

) . Oleh karena itu, untuk memastikan lebih lanjut perlu dilakukan uji tempel dan

tes provokasi obat.

ada pasien diberikan terapi sistemik berupa metilprednisolon dan terapi

topikal berupa krim racikan asam salisilat dan diflucortolon valerat serta oint!ent

thiamphenicol dan desoksimethason. Kortikosteroid sistemik berguna untuk

mengurangi manifestasi peradangan yang terjadi pada pasien. 2etilprednisolon

dapat menghambat makrofag jaringan dan sel presentasi antigen lainya.

Kemampuan sel ini untuk berespon terhadap antigen dan mitogen diturunkan.

&elain itu, dapat mempengaruhi respon peradangan dengan mengurangi sintesis

leukotrin dan platelet activating factor ! /F%. emberian kortikosteroid sistemik

perlu dipertimbangkan karena memiliki efek samping yang serius. emberian

secara short course therap" , yaitu dalam jangka 3aktu kurang dari + minggu lebih

direkomendasikan. !""% 2enurut Kellerman, tidak ada bukti yang menunjukkan

dosis terapi terbaik dari penggunaan kortikosteroid pada erupsi alergi obat, namun

biasanya digunakan prednison dalam rentang dosis +7-=7 mg perhari selama 8hingga 4 hari. !"+% altaci juga menyatakan bah3a kortikosteroid sistemik yang

biasa digunakan untuk kasus-kasus F' adalah prednisolon "= mg perhari.

6amanya pemberian disesuaikan dengan perkembangan lesi. iasanya lesi sudah

mulai mengalami perubahan selama 8 hari pengobatan. &elanjutnya pemberian

kortikosteroid dapat dihentikan secara perlahan-lahan dengan tappering'o . !"8%/sam salisilat adalah 1at yang digunakan sebagai agen keratolitik. Obat ini

dapat melarutkan protein permukaan sel yang menjaga keutuhan stratum korneum

sehingga menyebabkan deskuamasi debris keratotik. /sam salisilat bersifat

keratolitik dalam konsentrasi 8-=?, dan dalam konsentrasi yang lebih besar dari

=? dapat menghancurkan jaringan. !"9%'iflucortolone adalah kortikosteroid topikal poten. 'iflucortolone

digunakan sebagai anti-inflamasi, namun kortikosteroid topikal perlu digunakan

secara hati-hati. *ntuk episode akut, obat berpotensi kuat aman digunakan dalam

3aktu singkat. *ntuk terapi jangka panjang, upayakan jumlah dan potensi obat

yang digunakan seminimal mungkin, tetapi harus diingat bah3a tidak adagunanya menggunakan steroid lemah jika tidak diikuti oleh perbaikan. !"4%

"9

8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 15/17

)hiamphenicol adalah antibiotik untuk mengobati infeksi, aktifitas

thiamphenicol adalah menghambat sintesa dinding sel bakteri. )hiamphenicol

adalah antibiotik berspektrum luas yang bisa menghambat aktifitas bakteri gram

positif !B% dan bakteri gram negatif !-%. !""%'eso0imethason adalah kortikosteroid topikal golongan II !potensi tinggi%

yang digunakan sebagai anti-inflamasi. emilihan kortikosteroid topikal perlu

pertimbangan beberapa faktor, yaitu: jenis penyakit kulit, jenis vehikulum, kondisi

penyakit, yaitu stadium penyakit, luas lesi, kedalaman lesi, lokalisasi lesi. *mur

merupakan hal yang perlu juga dipertimbangkan dalam pemberian kortikosteroid

topikal. !"9%dukasi pada pasien adalah dengan memberikan penjelasan mengenai

penyakit dan hal-hal yang dapat menyebabkan timbulnya lesi, yaitu menjelaskan

kepada pasien untuk tidak sembarangan meminum obat tanpa resep dokter. (al ini

dilakukan supaya mencegah timbulnya lesi akibat mengkonsumsi obat

sembarangan oleh pasien. erikutnya perlu dijelaskan kepada pasien agar tidak

menggaruk lesi tersebut. (al ini bertujuan untuk mencegah timbulnya infeksi

sekunder, yang berakibat timbulnya lesi baru.rognosis pada kasus ini baik bila pasien menjaga kebersihan diri pasien dan

mencegah dari faktor-faktor yang dapat memperburuk penyakit pasien, sepertitidak mengkonsumsi obat sembarangan tanpa resep dokter dan tidak menggaruk

lesi yang bertujuan untuk mencegah infeksi sekunder.

"4

8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 16/17

DAFTAR PUSTAKA

". 6ee C(, Chen GC, Cho G), Chang CG, Chu CG. Fi0ed-drug eruption: /retrospective study in a single referral center in northern )ai3an. Der!atologi(inica . +7"+E 87: p. ""-"4.

+. 6ee /, )homson <. 'rug-induced &kin >eactions. In /dverse 'rug >eactions.+nd ed. 5rayslake: harmaceutical ressE +77=. p. "+4-"4=.

8. &usila3ati /, /kib /, &atari (. 5ambaran Klinis Fi0ed 'rug ruption padaanak di >umah &akit Cipto 2angunkusumo. (ari Pediatri . +7"9E "4!4%: p.+$7-+$8.

9. Fit1patrick ) , <ohnson >/, Holff K. Color /tlas and &ynopsis of Clinical'ermatology e3 Gork: )he 2c5ra3-(ill CompaniesE "##$.

4. 2ahboob /, (aroon )&, I bal A, &aleemi 2/, 2unir /. Fi0ed 'rugruption and Intradermal rovocation )ests. )ournal o the College o

Ph"sicians and (urgeons Pa*istan . +77;E ";!"+%: p. $8=-$8#.

=. Fit1patrick ) . 'ermatology in 5eneral 2edicine Holff K, 5oldsmith 6/,Kat1 &I, 5ilchrest /, aller /&, 6effel '<, editors. e3 Gork: )he 2c5ra3(ill CompaniesE +77;.

$. &hiohara ). Fi0ed drug eruption: pathogenesis and diagnostic tests. Current +pinion in llerg" and Clinical . +77#E #: p. 8"=-8+".

;. urns ), reathnach &, Co0 , 5riffiths C, editors. >ookJs )e0tbook of 'ermatology Hest &usse0: lack3ell ublishingE +7"7.

#. <ames H', erger )5, lston '2. /ndre3sJ 'iseases Of )he &kin *nited&tates of /merica: lsevierE +7"".

"=

8/16/2019 Lapkas Kulit candidiasis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-kulit-candidiasisdocx 17/17

"7. &iregar >. /tlas er3arna &aripati enyakit Kulit <akarta: 5CE +7"8.

"". Kat1ung 5. Farmakologi 'asar D Klinik <akarta: 5CE +7"+.

"+. Kellerman I. ConnJs Current )herapy hiladelphia: lsevierE +7"4.

"8. altaci ', /kya1i (, Kandis (, &aritas /, 2ungan &, Kara I(. Ornida1ole-induced fi0ed drug eruption: / case report. -dra& estn . +7"+E: p. 88$-897.

"9. (am1ah 2. 'ermatoterapi. In 'juanda /. Ilmu enyakit Kulit dan Kelamin.<akarta: FK *IE +7"7. p. 89+-84+.

"4. >obin 5 . 'ermatologi 'asar <akarta: 5CE +7"+.

"$