Upload
andhia-dhiya
View
229
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
I. FORMULA ASLI
R/ Salep Ichtiol
II. FORMULA ASLI
Tiap 100 g mengandung
- Ichtiol 10 %
- Adeps lanae 15 %
- Propil paraben 0,4 %
- α- tokoferol 0,05 %
- Vaselin ad 100 % %
III. MASTER FORMULA
Nama produk : Phietiol ® Salep
Jumlah produk : 1 pot @ 15 g
Tanggal Produksi : 31 Desember 2004
No. Reg. : DBL 040560166 A1
No. Bets : D 04060
PT ASMIN
FARMA
Phietiol ® Salep
Tanggal Formulasi
24 Desember 2004
Tanggal Produksi
24 Desember 2004
Dibuat oleh:
Kelompok VII
Disetujui oleh:
Indira Azis, S.Si.
Kode Bahan Nama Bahan Fungsi Bahan Perbatch
IC – 001
AL – 002
PP – 003
AT – 004
VS – 005
Ichtiol
Adeps lanae
Propil paraben
α- tokoferol
Vaselin
Zat aktif
Basis
Pengawet
Antioksidan
Basis
10 g
15 g
0,4 g
0,05 g
74,55 g
IV. ALASAN PENAMBAHAN BAHAN
1. Ichtiol
- Ichtiol digunakan sebagai antiseptikum ekstern dengan pemerian
cairan kental, hitam dan bau khas. (FI III; 303)
- Ichtiol digunakan sebagai iritasi adstrigen dan bahan antibakteri, total
dengan emolien lunak dan bahan demulsi. Ichtiol juga digunakan
sendiri atau kombinasi dengan antiseptik lain untuk pengobatan kulit
seperti sengatan serangga dan gigitan nyamuk, luka api, penyakit kulit
kronik dan lupus erytematosus dan juga memproduksi efek
penyembuhan pada inflamasi kronik. Ichtiol juga digunakan untuk
pengobatan inflamasi dan bisul pada kanal eksternal telinga. Ichtiol
seharusnya dijaga dari mata dan permukaan yang sensitive. Ichtiol
juga menyebabkan hiperepitilisasi dan aksi yang menyebabkan
kounter produktif dalam pengibatan psoriasis. (RPS 18th; 764-765)
- Ichtiol adalah cairan kental berwarna coklat hitam dengan bau khas
yang diperoleh dari batu bitumirus. Mengandung lebih kurang 10 %
belerang sebagai ammonium sulfat dan sulfonat. Ichtiol memiliki kerja
bakteriostatik lemah juga antigatal dan antiradang. Zat ini banyak
digunakandalam salep (10 – 15 % dalam vaselin) untuk mempercepat
masak dan pecahnya abses serta bisul. (OOP V; 239)
- Ichtiol kerjanya lebiih ringan daripada coal tar dan biasanya digunakan
untuk eksim lichenfied kronis. Dapat dioleskan dengan mudah pada
lipatan elistrimitar seperti pasta seng dan perban ichtamol (IONI; 408)
- Dosis ichtiol:
Topikal, untuk kulit 10 atau 20 % sebagai salep atau atau kanal
eksternal telinga. !) % sebagai salep. ((RPS 18th; 765)
Ichtiol (generik) : salep 10 % (IONI; 408)
- Ichtamol sedikit mempunyai sifat bakteriostatik dan digunakan pada
range yang luas pada sediaan topical untuk berbagai penyakit,
ichtamol mungkin sedikit mengiritasi kulit dan hipersensitif jarang
dilaporkan. (MD 32th; 1083)
- Salep ichtamol disiapkan dengan mencampurkan 10 % ichtiol dengan
lemak bulu domba dan petrolatum kuning. Ichtiol menjadi granular
pada pemanasan sehingga fusi tidak bisa digunakan untuk sediaan
salep yang mengandung ichtiol. (AmPhar; 339-340)
2. Adeps lanae
- Melalui pemurnian bahan berlemak, diperoleh dari bulu domba.
Lemak bulu domba ini mengandung sekitar 30 % asam lemak bebas
dan ester asam lemak dari kolesterol dan kolesterol tinggi lainnya.
((RPS 18th; 1311)
- Penggunaan : sebagai bahan dasar dari salep khususnya ketika
ditambahkan lanolin berair. Hal ini memberi kualitas khusus pada
salep, meningkatkan absorbsi dari bahan aktif dan mempertahankan
keseragaman konsistensi untuk salep dibawah kondisi paling klimatif.
Nmaun adeps lanae dihilangkan dari banyak rekomendasi salep dan
ahli kulit yang menemukan bahwa pasien yang alergi terhadap lemak
hewan ini. (RPS 18th; 1311)
- Lemak bulu domba adalah zat sejenis lemak yang dimurnikan dan
diperoleh dari bulu domba (Ours Ovies) mengandung air tidak lebih
dari 0,25 %. (FI III; 61)
- Lanolin jika digunakan sendiri terlalu berminyak, adeps lanae juga
menjadi terlalu lengket sehingga dikombinasi dengan basis
hidrokarbon. ((RPS 18th; 1311)]
3. Propil paraben
- Disamping stabilisasi preparat-preparat farmasi terhadap peruraian
fisik dan kimia karena kondidi lingkungan yang berubah selam
formulasi, preparat cairan atau setengah padat (semisolid) tertentu juga
harus diawetkan terhadap kontaminasi mikroba. (Ansel; 164)
- Propil paraben digunakan secara luas sebagai pengawet antimikroba
pada kosmetik, produk makanan . Propil paraben lebih efektif dalam
range pH yang luas dan mempunyai spectrum aktifitas antimikroba
yang luas meskipun paling efektif melawan yeast dan mold.
(Excp;411)
- Konsentrasi untuk sediaan topikal 0,1 – 0,6 % (Excp;412)
4. α- tokoferol
- Banyak senyawa organic mudah mengalami autooksidasi bila
dipaparkan ke udara. Pada autooksidasi, minyak-minyak tidak jenuh,
seperti minyak nabati menimbulkan ketengikan dengan bau,
penampilan dan rasa yang tidak menyenangkan. Dilain pihak, minyak
mineral dan hidrokarobon-hidrokarbon jenuh yang berhubungan
mudah mengalami degradasi oksidatif pada lingkungan yang langka.
(Lachman; 1067)
- Mekanisme α- tokoferol sebagai antioksidan adalah mekanisme no. 4,
yaitu reaksi terminator yaitu bahan-bahan yang mampu bereaksi
dengan radikal dalam larutan untuk menghasilkan produk atau bahan
baru, sebuah rantai terminator radikal yang dapat masuk kembali ke
siklus pengembangan radikal membentuk molekul inert. (Kenneth; 49)
- Minyak/lemak secara alami mengandung tokoferol, tetapi rusak pada
saat pemurnian, sehungga digunakan antioksidan alaminya yaitu
tokoferol. (Kenneth; 49)
- Antioksidan biasa digunakan pada konsentrasi yang berkisar antara
0,001 – 0,1 % (Lachman; 1068)
- Antioksidan untuk sediaan topical 0,05 % (Presc; 602)
5. Vaselin
- Vaselin kuning adalah campuran hidrokarbon setengah padat,
diperoleh dari minyak mineral. (FI III; 633)
- Petrolatum digunakan secara umum sebagai basis salep. Walaupun
petrolatum biasanya dikombinasi dengan bahan-bahan lain untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Walaupun beberapa salep ini
menyediakan dengan keras untuk sifat emoliennya, pada umumnya
petrolatum menyediakan pembawa untuk substansi obat-obat aktif.
(Exp; 193)
- Petrolatum sebagai oklusif yang tinggi dan lagipula sebagai emolien
yang baik. (RPS 18th; 1316)
V. URAIAN BAHAN
1. Propil Paraben (FI IV ; 713) ( Exc ; 411)
Nama Resmi : Propylis Parabenum
Sinnonim : Propil Paraben
Rumus Bangun :
Pemerian : Serbuk putih atau hablur kecil, tidak berwarna.
kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam
etanol dan dalam eter, sukar larut dalam air
mendidih.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pengawet
Stabilitas : Pada pH 3 – 6 stabil ( kurang dari 10 % terurai )
selama 4 tahun pada suhu kamar sedangkan pada
pH 8 keatas cepat terhidrolisis ( 10 % atau lebih
setelah 60 hari pada suhu kamar )
Incomp : Kemampuannya sebagai antimikroba berkurang
seperti adanya surfaktan nonionik seperti
polisorbat 80.
2. Ichtiol( FI III ; 303) ( RPS 18th : 1845)
Nama Resmi
Sinonim
:
:
Ichtammolum
Ichtiol
Pemerian : Cairan kental, hampir hitam, bau khas
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, gliserol P, minyak
lemak, dan dengan lemak, larut dalam etanol 95
% P dan eter
CO(CH2)2CH3
OH
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat aktif
Incomp
Stabilitas
:
:
Menjadi granul dengan kehadiran asam atau
panas yang mempengaruhinya.
Rusak dengan pemanasan pada suhu tinggi.
3. Adeps Lanae( FI III ; 61)
Nama Resmi
Sinonim
:
:
Adeps lanae
Lemak bulu domba
Pemerian : Zat berupa lemak, liat, lekat, kuning muda atau
kuning pucat, agak tembus cahaya, bau lemah
khas
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut
dalam etanol (95%) P, mudah larut dalam
kloroform P dan dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Basis salep
Titik lebur
Kestabilan
Incomp
:
:
:
36 – 42o
Stabil pada penyimpanan yang terlindung dari
matahari langsung.
Dengan logam-logam berat seperti Hg.
4. Vaselin Kuning( FI III ; 633)
Nama Resmi
Sinonim
:
:
Vaselinum Flavum
Vaselin kuning
Pemerian : Massa lunak, lengket, laning, kuning muda
sampai kuning, sifat ini tetap setelah zat
dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa
diaduk. Berfluorosensi leamh, juga jika dicairkan
tidak berbau, hampir tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol
(95%) P, larut dalam kloroform P, dan dalam eter
P, dan dalam eter minyak tanah P
Incomp : Karena mp bahan alam yang inert, petrolatum
sedikit incomp
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Stabilitas : Petrolatum sangat stabil karena berasal dari
bahan alam yang tidak reaktif dari komponen
hidrokarbon
5. Alfa tokoferol( FI III ; 605)
Nama Resmi
Sinonim
RM
:
:
:
tocophesolum
alfa tokoferol
C29H53O3
Pemerian : Tidak berbau/ sedikit berbau, tidak berasa/ cairan
seperti minyak kuning jernih
Kelarutan : Praktis tiak larut dalam air, larut dlam etanol
(95%) P, dan dapat bercampur dengan eter P, dan
dengan aseton P, dengan ,minyak nabati, dengan
kloroform P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : antioksidant
Incomp
Stabilitas
:
:
Dengan zat – zat oksidator.
Tidak stabil dari udara dan cahaya, teritama
dalam suasana alkali
VI. PERHITUNGAN
VI.1 Perhitungan Bahan
Dibuat 100 g, dilebihkan 10 % = 110 g
a. Ichtiol = 10 % x 110 g = 11 g
b. Adeps lanae = 15 % x 110 gr = 16,5 g
c. Propil paraben = 0,4 % x 110 g = 0,44 g = 440 mg
d. α – tokoferol = 0,05 % x 110 g = 0,055 g = 55 mg
e. Vaselin = 110 g – (11 + 16,5 + 0,44 + 0,055) g
= 82,005 g
VI.2 Perhitungan Pengenceran
α – tokoferol
1 mg α – tokoferol = 1,49 UI
1 kapsul = 100 UI
55 mg α – tokoferol = 55 x 1,49 UI = 81,95 UI
Pengenceran:
1 kapsul ad 1gr
0,82 gr (mengandung 81,95 UI)
Hasil yang ditimbang = 81,95/100 x 1 gr = 0,82 gr
VI. PERHITUNGAN
VI.1 Perhitungan Bahan
Dibuat 15 g, dilebihkan 10 % = 16,5 g1. Ichtiol = 10 % x 16,5 gr = 1,65 g2. Adeps lanae = 15 % x 16,5 gr = 2,475 g3. Propil paraben = 0,4 % x 16,5 gr = 0,066g 4. α – tokoferol = 0,05 % x 16,5 g = 0,00825 g 5. Vaselin = 16,5 g – (1,65 + 2,475 + 0,066 + 0,0825) g
= 12,30075 gVI.2 Perhitungan Pengenceran
α – tokoferol 1 mg α – tokoferol = 1,49 UI1 kapsul = 100 UI8,25 mg α – tokoferol = 8,25 mg x 1,49 UI = 12,2925 UI
α – tokoferol yang ditimbang = = 122,925 mg
VII. CARA KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan.2. Ditimbang bahan sesuai dengan hasil perhitungan bahan.3. Dibuat pengenceran α – tokoferol dengan cara
1 kapsul Natur E ditambahkan 1 gr vaselin kemudian ditimbang sebanyak 122,295 mg
4. Dimasukkan sedikit vaselin kedalam lumping dan ditambahkan ichtyol dan digerus hingga homogen
5. Dimasukkan adeps lanae kedalam campuran No 4 dan digerus hingga homogen
6. Dimasukkan propil paraben dan hasil pengenceran α – tokoferol kecampuran No 5 dan digerus hingga homogen
7. Ditambahkan sisa vaselin ke campuran No 6 dan dihomogenkan8. Dimasukkan kedalam wadah dan diberi etiket
12,2925 x 1 g 100
VII. CARA KERJA
9. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan.
10. Ditimbang bahan sesuai dengan hasil perhitungan bahan.
11. Dimasukkan sedikit vaselin ke dalam lumping dan ditambahkan ichtiol
dan digerus hingga homogen.
12. Ditambahkan adeps lanae ke no. 3 dan digerus hingga homogen.
13. Ditambahkan propil paraben dan hasil pengenceran α – tokoferol ke
no.4 dan digerus hingga homogen.
14. Ditambahkan sisa vaselin ke no. 5 dan digerus hingga homogen.
15. Dimasukkan ke dalam wadah dan diberi etiket.
Brosur
ASTIOL ® SalepNetto : 15 gr
Komposisi :Tiap 15 gr mengandung :Icthiol 10 %Zat tambahan add 15 gr
Indikasi :Eksema dan Bisul
Kontraindikasi :Hiperepitalisasi
Farmakologi :Astiol ® Salep memiliki kerja bakteristatik dan mempercepat masak dan pecahnya abses dan bisul
Efek samping :Iritasi kulit
Aturan pakai :Oleskan secara merata pada bisul atau daerah kulit yang terinfeksi
No. Reg : DBL 040522166 A1
Diproduksi oleh :PT ASMIN FARMAMakassar - Indonesia
KATESOL® SalepNetto : 15 gr
Komposisi :Tiap 15 gr mengandung :Icthiol 10 %Zat tambahan add 15 gr
Indikasi :Eksema dan Bisul
Kontraindikasi :Hiperepitalisasi
Efek samping :Iritasi kulit
Aturan pakai :Oleskan secara merata pada bisul atau daerah kulit yang terinfeksi
No. Reg : DBL 04030228 A1
No. Bets : D 04078
Diproduksi oleh :PT ALLANK FARMAMakassar - Indonesia
Brosur
Phietiol ® Salep
Isi Bersih : 15 g
Komposisi :Tiap 15 g Phietiol ® Salep mengandung :Ichtiol 10 %Zat tambahan ad 15 gr
Farmakologi : Phietiol ® Salep memiliki kerja bakteriostatis dan mempercepat
masaknya dan pecahnya abses dan bisul
Indikasi :Untuk pengobatan eksema dan bisul
Kontraindikasi :Hiperepitilisasi
Efek Samping :Iritasi kulit
Aturan pakai :Oleskan pada bagian yang sakit
Penyimpanan :Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya
No. Reg. : DBL 040560166 A1
Diproduksi Oleh :PT. PIKO FARMAMakassar-Indonesia
Etiket
Phietiol ® Salep
Isi Bersih : 15 g
Komposisi :Tiap 15 g Phietiol ® Salep mengandung :Ichtiol 10 %Zat tambahan ad 15 gr
Indikasi :Untuk pengobatan eksema dan bisul
Kontraindikasi :Hiperepitilisasi
Efek Samping :Iritasi kulit
Aturan pakai :Oleskan pada bagian yang sakit
Penyimpanan :Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya
No. Reg. : DBL 040560166 A1
No. Bets : D 04060
Diproduksi Oleh :PT. PIKO FARMAMakassar-Indonesia