Upload
vhajar32691419
View
350
Download
103
Embed Size (px)
DESCRIPTION
asd
Citation preview
LAMPIRAN II
PERHITUNGAN NERACA PANAS
2.1 Teori Neraca Panas
Neraca Panas adalah suatu bentuk khusus dari neraca tenaga. Dimana
kinerja tenaga kinetis dan potensial dan kerja yang dilakukan oleh suatu sistem
diabaikan. Neraca energi dapat digunakan untuk flow proses pada setiap tekanan
tertentu dan flow pada tekanan tetap.
a. Flow Process
Dalam hal ini, panas masuk (input) dan panas keluar (output) berlangsung
secara terus-menerus (continue) selama proses operasi. Pada keadaan ini susunan
suhu pada setiap titik sama. Keadaan ini disebut steady state.
b. Non flow process (aliran batch)
Proses operasinya bersifat berkala dimana susunan berubah sesuai dengan
waktu dan terjadi bila tidak ada arus masuk dan keluar secara continue.
Variabel – variabel yang berpengaruh dalam perhitungan neraca panas
antara lain :
1) Panas reaksi
Panas Reaksi Standart ( ∆ Hf )
Panas Reaksi Standart adalah perubahan entalphy sebagai hasil reaksi pada
tekanan 1 atm, dimana zat pereaksi dan zat hasil reaksi konstan pada 25oC. Pada
dasarnya semua reaksi kimia disertai pelepasan atau penyerapan panas. Untuk flow
process (aliran steady state), panas yang diserap atau dilepaskan sama dengan
272
273
kenaikan enthalpinya, sehingga Q=H.Sedangkan untuk non flow process pada
tekanan P konstan. Q= H dan pada V konstan Q =U.
Rumus :
Qt = ∆Hs + ( m.Cp.dt)
Dimana :
Qt = Panas reaksi standart (kcal)
M = massa bahan (kg)
Cp = Kapasitas panas bahan (kcal/kgoC)
Dt = perubahan temperatur (oC)
(Reff : Smith J.M, hal.116)
Panas Pembentukan (∆Hp)
Panas pembentukan suatu zat adalah jumlah panas yang terjadi atau
dibutuhkan untuk pembentukan suatu mol zat terlarut dan unsur-unsurnya.
Panas Pembakaran (∆Hb)
Panas pembakaran adalah jumlah panas yang terjadi untuk membakar 1 mol
zat tersebut secara sempurna dengan satuan kcal/kgmol.
Panas Penguraian
Panas penguraian yaitu panas yang terjadi atau diperlukan oleh satu mol
untuk menguraikannya menjadi unsur-unsurnya. Besarnya panas penguraian sama
dengan panas pembentukan, tetapi tandanya berlawanan.
2) Panas laten
Panas laten adalah panas yang dibutuhkan atau dibebaskan pada waktu
terjadi perubahan fase pada tekanan 1 atmosfer.
274
3) Panas sensibel
Panas sensibel adalah kalor yang dapat diserap atau dilepas berkaitan
dengan kenaikan suhu atau penurunan suhu tanpa disertai perubahan fase.
Rumus yang digunakan :
Qs = m.Cv.dT ( volume tetap)
Qs = m.Cp.dT (tekanan tetap)
4) Massa (m)
Jika massa zat pereaksi yang digunakan untuk reaksi besar, maka akan
berbanding lurus dengan yang dikeluarkan.
Rumus : Q = m.Cp
Dimana :
Q = Panas yang terjadi (Btu)
M = Jumlah mol zat (lbmol)
Cp = Kapasitas panas (BTU/lbmoloK)
dT = Perbedaan Suhu (oK)
5) Tekanan (P)
Pada gas ideal, enthalpy tidak tergantung pada tekanan, demikian juga bila
zat pereaksi berupa zat padat atau cair.
6) Temperatur (T)
Temperatur merupakan ukuran sifat panas atau sifat dingin suatu benda.
Panas akan mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
rendah. Panas merupakan ukuran energi kinetik total partikel dalam benda.
Sedangkan suhu merupakan ukuran energi kinetik rata-rata.
275
2.2 Data-data Neraca Panas
Data ditiap Alat :
a. Raw Mill
- Bahan baku masuk Raw Mill : 560.860 Kg
Dengan Komposisi :
Limestone : 420.465 Kg
Clay : 95.346,5 Kg
Iron Ore : 11.217,3 Kg
Silica Sand : 33.651,6 Kg
- Suhu umpan masuk Raw Mill : 30 oC
- Suhu H2O dalam umpan masuk : 30 oC
- Suhu dust lost dari SP : 300 oC
- Suhu gas hasil pembakaran masuk Raw Mill : 330 oC
- Suhu udara panas dari cooler : 300 oC
- Suhu H2O dalam umpan Raw Mill : 100 oC
- Suhu Debu keluar Raw Mill : 85 oC
- Suhu udara panas keluar Raw Mill : 85 oC
b. Blending Silo
- Suhu Raw Meal keluar Blending Silo : 85 oC
- Suhu Raw Meal tertinggal di Blending Silo : 85 oC
- Massa Raw Meal masuk SP : 484.904,75 Kg
c. Suspension Preheater
276
- Derajat kalsinasi CaCO3 dan MgCO3 : 90%
- Suhu CO2 hasil Kalsinasi : 845 oC
- Suhu gas hasil pembakaran dari Kiln : 800 oC
- Suhu udara tertier : 784 oC
- Suhu batubara : 30 oC
- Suhu produk suspension preheater : 831 oC
- Suhu dust lost keluar Suspension Preheater : 348 oC
- Suhu umpan Kiln : 800 oC
- Suhu N2 dari Batubara : 330 oC
d. Rotary Kiln
- Suhu batubara : 70 oC
- Suhu udara sekunder : 900 oC
- Suhu udara primer : 32 oC
- Suhu CO2 hasil Kalsinasi : 900 oC
- Suhu gas hasil pembakaran Kiln : 800 oC
- Suhu klinker panas keluar kiln : 1300 oC
e. Clinker Cooler
- Suhu udara pendingin : 32 oC
- Suhu udara sekunder : 900 oC
- Suhu udara tersier : 748 oC
- Suhu debu keluar : 90 oC
- Suhu klinker dingin keluar Clinker Cooler : 90 oC
277
f. Finish Mill
- Massa Gypsum kering masuk : 10.732,175 Kg
- Massa Additive : 40.004,25 Kg
- Massa Pozzolan : 7.669,78 Kg
- Massa Fly Ash : 13.424,78 Kg
- Suhu Gypsum masuk Finish Mill : 32 oC
- Suhu H2O Gypsum : 32 oC
- Suhu Additive masuk Finish Mill : 32 oC
- Suhu Pozzolan masuk Finish Mill : 32 oC
- Suhu Fly ash masuk Finish Mill : 32 oC
- Suhu debu keluar Finish Mill : 80 oC
- Suhu semen keluar Finish Mill : 80 oC
- Suhu Refernsi : 25 oC
278
A. Neraca Panas di Raw Mill
Basis : 1 jam operasi
Suhu Referensi = 25 oC = 298 oK
Neraca Panas : Input = Output
Q1 + Q2 +Q3 + Q4 + Q5 = Q6 + Q7 + Q8 + Q9 + Q10 + Q11
Panas Masuk
1. Panas yang dibawa umpan masuk Raw Mill
Massa umpan Kering = 560.860 Kg
Suhu umpan masuk = 30 oC = 303 K
Umpan masuk :
a. Limestone = 420.465 Kg
Mol Limestone =
Qa =
=
279
b. Clay = 95.346,2 Kg
Mol Clay =
Qb =
=
c. Silica Sand = 33.651,6 Kg
Mol Silica Sand =
Qc =
=
d. Iron Ore = 11.217,2 Kg
Mol Iron Ore =
Qd =
=
280
Q1 = Qa + Qb + Qc + Qd
=
2. Panas dari gas hasil pembakaran SP yang masuk Raw Mill
Suhu GHP masuk Raw Mill = 330 oC
Suhu GHP keluar SP = 330 oC
Sehingga : ∆t = (330 – 25) oC
= 305 oC
Harga Cp untuk CO2, O2, N2 dan SO4 didapat dari R. H Perry Fig 13.03,
Sedangkan CP H2O diperoleh dari R. H Perry Fig 13.05
KomponenMassa
(Kg)
Cp
(Kcal/Kg oC)
∆T
(oC)
Q
(Kcal)
CO2 0,226 305 5.536.830,51
H2O 14.227,83 0,470 305 2.039.559,43
SO2 376,7 0,168 305 19.302,108
N2 0,252 305 21.509.314,04
O2 9.890,461 0,225 305 678.732,88
Total (Q2) 29.783.738,97
Jadi Q2 = 29.783.738,97 Kcal
281
3. Panas yang dibawa dust loss dari SP
Massa dust loss dari preheater =
Suhu dust loss SP = 300 oC
Cp (300 oC) = 0,245 Kcal/KgoC (Peray : Fig 13.03)
Q3 =
=
4. Panas yang dibawa udara panas dari Cooler
Massa udara panas dari Cooler =
Suhu udara panas = 300 oC
Cp (300 oC) = 0,245 Kcal/KgoC (Peray : Fig 13.03)
Q4 =
=
5. Panas yang dibawa H2O dalam umpan masuk
Massa H2O dalam umpan masuk =
Suhu H2O dalam umpan masuk = 30 oC
Mol H2O dalam umpan =
282
=
=
Diagram alir Neraca Panas di Raw Mill
Keterangan :
Panas Masuk :
Q1 : Panas yang dibawa umpan bahan baku masuk ke Raw Mill
Q11
Q10
Q9
Q8
Q7
Q6
Q3
Q3
Q2
Q5
Q1
RAW MILL
283
Q2 : Panas hasil pembakaran SP
Q3 : Panas dust lost SP
Q4 : Panas gas buang dari cooler
Q5 : Panas dari H2O dalam umpan masuk Raw Mill
Panas Keluar :
Q6 : Panas yang dibawa tepung baku ke Blending Silo
Q7 : Panas penguapan H2O dalam umpan masuk Raw Mill
Q8 : Panas yang dibawa udara keluar Raw Mill (menuju Cyclone)
Q9 : Panas Laten penguapan H2O
Q10 : Panas yang Hilang
Q11 : Panas yang dibawa debu keluar EP
Panas Keluar
Panas yang dibawa tepung baku ke Blending Silo (Q6)
Massa produk RM kering =
Suhu umpan = 85 oC
Cp (85 oC) = 0,207 Kcal/Kg oC (Peray : Fig 13.03)
Q6 =
=
Panas dari penguapan H2O produk Raw Mill (Q7)
Massa H2O dalam umpan RM =
Suhu H2O dalam umpan RM = 100 oC
Cp (100 oC) = 0,47 Kcal/Kg oC (Peray : Fig 13.05)
Q7 =
284
=
Panas yang dibawa udara panas keluar RM menuju Cyclone (Q8)
Massa udara panas keluar RM =
Suhu udara panas keluar RM = 85 oC
Cp (85 oC) = 0,207 Kcal/Kg oC (Peray : Fig 13.03)
Q8 =
=
Panas Laten Penguapan H2O (Q9)
Massa H2O dalam umpan RM =
Hf penguapan H2O (100 oC) = 539,1 Kcal/Kg (Perry : chapter 2-151)
Q9 = m x Hf H2O
=
Panas yang dibawa Debu keluar EP (Q11)
Massa debu keluar EP =
Suhu debu keluar EP = 85 oC
Cp (85 oC) = 0,207 Kcal/Kg oC (Peray : Fig 13.03)
Q11 =
=
Panas yang hilang ke sekeliling (Q10)
285
Q10 = (Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5) – (Q6 + Q7 + Q8 + Q9 + Q11)
=
Keterangan Input
(Kcal)
Output
(Kcal)
Kehilangan
(Kcal)
(Q1) Panas yang dibawa Umpan masuk RM
(Q2) Panas dari GHP di SP 29.783.738,97
(Q3) Panas yang dibawa Dust Loss dari SP
(Q4) Panas dari udara Cooler
(Q5) Panas dari H2O umpan masuk
(Q6) Panas tepung baku ke Blending Silo
(Q7) Panas penguapan H2O produk RM
(Q8) Panas keluar RM menuju Cyclone
(Q9) Panas laten penguapan H2O
(Q10) Panas yang hilang ke sekeliling
(Q11) Debu keluar EP
Jumlah 54.527.541,9 6.806.983,384 47.720.558
Total 54.527.541,9 54.527.541,9
Kadar Heat Loss = Panas yang Hilang x 100%
Total panas
286
=
2. Neraca Panas di Blending Silo
Neraca Panas :
Input = Output
Q6 = Q12 + Q13 + Q14
Panas Masuk
Panas produk Raw Mill kering
Q6 =
Diagram Alir Panas pada Blending Silo
Keterangan :
Panas Masuk :
Q6 : Panas yang dibawa Raw Meal masuk ke Blending Silo
Panas Keluar :
Q12 : Panas masuk Junction Box
Q13 : Panas yang Hilang
Q14
Q13
Q12
Q6 BLENDING SILO
287
Q14 : Panas yang dibawa masuk ke SP
Panas Keluar
Panas masuk Junction Box (Q12)
Massa umpan masuk Junction Box =
Suhu tepung baku = 85 oC
CP (85 oC) = 0,207 Kcal/Kg oC (Peray : Fig 13.03)
Q12 =
=
Panas yang dibawa masuk SP (Q14)
Massa tepung baku masuk SP =
Suhu tepung baku masuk SP = 85 oC
CP (85 oC) = 0,207 Kcal/Kg oC (Peray : Fig 13.03)
Q14 =
=
Panas yang Hilang (Q13)
Q13 = Q6 – (Q12 + Q14)
=
288
Maka dari perhitungan neraca panas di Blending Silo dapat diketahui :
Keterangan Input
(Kcal)
Output
(Kcal)
Kehilangan
(Kcal)
(Q6) Panas yang dibawa Raw
Meal masuk ke Blending Silo
(Q12) Panas masuk Junction Box
(Q14) Panas yang dibawa masuk
SP
(Q13) Panas yang Hilang
Jumlah 6.806.938,384 6.806.931,367 7,107
Total 6.806.938,384 6.806.938,384
Kadar Heat Loss = Panas yang Hilang x 100%
Total panas
=
289
3. Neraca Panas di Suspension Preheater
Neraca Panas :
Input = Output
Q14 + Q15 + Q16 + Q17 + Q18 + Q19 + Q20 = Q2 + Q3 + Q21 + Q22 + Q23 + Q24 + Q25 +
Q26 + Q27
Panas Masuk
Panas yang dibawa tepung baku masuk SP (Q14)
Q14 =
Panas dari batubara masuk SP (Q15)
Panas dari Batubara
Massa Batubara kering = 33.635,71 Kg
Suhu batubara kering = 70 oC
Cp (70 oC) = 0,284 Kcal/KgoC (Perry : Fig 13.04)
Qa =
=
Panas sensible Batubara
Massa batubara kering =
NHV L =
Qb =
=
290
Panas yang dibawa Batubara (Q15) = Qa + Qb
=
=
Panas GHP dari Kiln (Q16)
Suhu gas hasil pembakaran Kiln = 800 oC
Sehingga : ∆t = (800 – 25) oC
= 775 oC
Harga Cp untuk CO2, N2, SO2, didapat dari Perry, Fig 13.03
Sedangkan Cp H2O diperoleh dari Perry, Fig 13.05
Komponen Massa
(Kg)
Cp
(Kcal/KgoC)
∆t Q
(Kcal)
CO2 44.076,046 0, 254 775 8.676.369,655
N2 153.559,07 0,259 775 30.823.144,33
SO2 206,7 0,183 775 29.315,227
H2O 7.807,05 0,250 775 1.512.615,938
O2 3.710,87 0,245 775 704.601,441
Q total 41.746.046,59
Jadi Q16 = 41.746.046,59Kcal
291
Panas dari CO2 hasil Kalsinasi Kiln masuk SP (Q17)
Massa CO2 hasil Kalsinasi =
Suhu CO2 = 900 oC
Cp (900 oC) = 0,260 Kcal/KgoC (Peray : Fig 13.03)
Q32 =
=
Panas udara Tertier (Q18)
Massa udara tersier =
Suhu udara tersier = 748 oC
Cp (748 oC) = 0,249 Kcal/KgoC (Peray : Fig 13.03)
Q18 =
=
Panas H2O dalam umpan masuk Preheater (Q19)
Massa H2O dalam umpan masuk SP =
Suhu H2O dalam umpan masuk SP = 78 oC
Cp (78 oC) = 0,247 Kcal/KgoC (Peray : Fig 13.03)
Q19 =
=
Panas H2O dalam Batubara (Q20)
292
Massa H2O dalam Batubara =
Suhu Batubara = 70 oC
Cp (70 oC) = 0,243 Kcal/KgoC (Peray : Fig 13.03)
Q20 =
=
Diagram Alir Panas pada Suspension Preheater
Keterangan :
Panas Masuk :
Q14 = Panas yang dibawa tepung baku masuk SP
Q15 = Panas Batubara masuk SP
Q16 = Panas dari Gas Hasil Pembakaran Kiln ke SP
Q17 = Panas dari CO2 hasil Kalsinasi diKiln masuk SP
Q3
Q2
Q26
Q27
Q25
Q24Q23
Q22
Q21
Q20
Q19
Q18
Q17
Q16
Q15
Q14
SUSPENSION
PREHEATER
293
Q18 = Panas yang dibawa udara panas dari Cooler / udara tersier
Q19 = Panas H2O dalam umpan masuk SP
Q20 = Panas H2O dalam Batubara
Panas Keluar :
Q2 = Panas dari Gas Hasil Pembakaran SP
Q3 = Panas yang dibawa debu keluar SP
Q21 = Panas CO2 hasil Kalsinasi
Q22 = Panas dari reaksi Disosiasi CaCO3 dan MgCO3
Q23 = Panas penguapan H2O dalam umpan Batubara
Q24 = Panas Konveksi
Q25 = Panas yang dibawa N2 dari Batubara
Q26 = Panas yang dibawa produk keluar SP (umpan Kiln)
Q27 = Panas yang Hilang
Panas Keluar :
Panas yang dibawa debu keluar SP (Q3)
Q3 = (dari Perhitungan Neraca Panas Raw Mill)
Panas Gas Hasil Pembakaran SP (Q2)
Q2 = (dari Perhitungan Neraca Panas Raw Mill)
Panas CO2 hasil Kalsinasi (Q21)
294
Massa CO2 hasil Kalsinasi =
Suhu CO2 hasil Kalsinasi = 330 oC
Cp (330 oC) = 0,276 Kcal/KgoC (Peray : Fig 13.03)
Q21 =
=
Panas dari reaksi disosiasi CaCO3 dan MgCO3 (Q22)
Panas dari reaksi disosiasi CaCO3
Massa CaCO3 =
Hf CaCO3 =
Qa =
=
Panas dari reaksi disosiasi MgCO3
Massa MgCO3 =
Hf MgCO3 =
Qb =
=
Sehingga :
Panas dari reaksi disosiasi CaCO3 dan MgCO3
Q22 = Qa + Qb
=
Panas penguapan H2O dalam Batubara (Q23)
Panas penguapan H2O sampai 100 oC
Massa H2O dalam umpan masuk SP =
295
Suhu H2O = 100 oC
Cp (100 oC) = 0,47 Kcal/KgoC (Peray : Fig 13.05)
Qa =
=
Panas laten penguapan H2O
Massa H2O dalam Batubara =
Hf H2O (100 oC) = 539,1 Kcal/KgoC (Peray : table 22.01)
Qb =
=
Sehingga :
Panas yang dibawa H2O Batubara
Q23 = Qa + Qb
=
Panas Konveksi (Q24)
Q = hc. A. (Ts-To) Kcal
A =
296
Dimana :
Hc= Koefisien perpindahan panas (Kcal/J.m2 oC)
A = Luas permukaan Cyclone (m2)
Ts = Suhu Shell Cyclone (oC)
To= Suhu Lingkungan (oC)
s = Panjang sisi miring Cyclone (m)
ta = Panjang sisi tegak Cyclone (m)
Da= Diameter Cyclone atas (m)
Db= Diameter Cyclone bawah (m)
Data Pabrik :
Cyclone Jumlah Da (m) Ta (m) Db (m) S (m)
1 2 5 4,9 0,3 8,93
2 1 6,9 5,0 0,7 9,50
3 1 6,9 5,0 0,7 9,50
4 1 6,9 5,0 0,7 9,50
A1 =
A2 = A3 = A4 =
Suspension Preheater terdiri atas 4 Stage, dimana :
Stage I = Jumlah 2 Buah
A = 151,24 m2
s = 10 Kcal/m2 oC
297
T2 = 365 oC
T1 = 25 oC
Maka QI = S x A x dT x 2
=
Stage II = Jumlah 1 Buah
A = 221,68 m2
s = 12 Kcal/m2 oC
T2 = 590 oC
T1 = 25 oC
Maka QII = S x A x dT
=
Stage III = Jumlah 1 Buah
A = 221,68 m2
s = 13 Kcal/m2 oC
T2 = 790 oC
T1 = 25 oC
Maka QIII= S x A x dT
=
Stage IV = Jumlah 1 Buah
A = 221, 68 m2
s = 16 Kcal/m2 oC
T2 = 850 oC
298
T1 = 25 oC
Maka QIV= S x A x dT
=
Jadi Panas Konveksi Total adalah
Q24 = QI + QII + QIII + QIV
=
Panas yang dibawa Produk keluar SP (umpan Kiln) (Q26)
Massa Produk SP = 297.901,075 Kg
Suhu umpan Kiln = 800 oC
Cp (800 oC) = 0,26 Kcal/KgoC (Peray : Fig 13.02)
Q26 =
=
Panas yang dibawa N2 dari batubara (Q25)
Massa N2 dari Batubara = 417,08 Kg
Suhu N2 = 330 oC
Cp (330 oC) = 0,252 Kcal/KgoC (Peray : Fig 13.02)
Q25 =
=
Panas yang Hilang ke sekeliling (Q27)
Q27 = (Q14 + Q15 + Q16 + Q17 + Q18 + Q19 + Q20) – (Q2 + Q3 + Q21 + Q22 + Q23 + Q24 +
Q25 + Q26)
=
299
Maka dari Perhitungan Neraca Panas di SP dapat diketahui :
Keterangan Input
(Kcal)
Output
(Kcal)
Kehilangan
(Kcal)
(Q14) Panas yang dibawa tepung baku masuk SP 6.029.316,98
(Q15) Panas Batubara masuk SP 130.458.912,4
300
(Q16) Panas dari Gas Hasil Pembakaran Kiln 41.746.046,59
(Q17) Panas dari CO2 hasil Kalsinasi di Kiln 3.398.689,385
(Q18)Panas yang dibawa udara tersier 62.152.741,11
(Q19) Panas H2O dalam umpan masuk SP 50.783,13
(Q20) Panas H2O dalam Batubara 25.084,34
(Q2) Panas dari Gas Hasil Pembakaran SP 3.240.909,31
(Q3) Panas yang dibawa debu keluar SP 29.783.738,97
(Q21) Panas CO2 hasil Kalsinasi 11.357.675
(Q22) Panas reaksi Disosiasi CaCO3 dan MgCO3 91.390.426,32
(Q23) Panas penguapan H2O dalam Batubara 1.317.530,18
(Q24) Panas Konveksi 15.324.412
(Q25) Panas yang dibawa N2 dari Batubara 32.056,768
(Q26) Panas yang dibawa produk keluar SP 60.027.066,61
(Q27) Panas yang Hilang 31.419.815,6
Jumlah 243.861.573,94 60.027.066,61 183.834.507,38
Total 243.861.573,94 243.861.573,94
Kadar Heat Loss = Panas yang Hilang x 100%
Total Panas
=
301
4. Perhitungan Neraca Panas di Kiln
Neraca Panas :
Input = Output
302
Q26 + Q28 + Q29 + Q30 + Q31 + Q32 = Q16 + Q32 + Q33 + Q34 + Q35 + Q36 + Q37 + Q38 + Q39
+ Q40
Panas Masuk
Panas yang dibawa Umpan Kiln (Q26)
Q26 =
Panas dari Batubara (Q28)
Massa Batubara Kering =
Suhu batubara = 70 oC
Cp (70 oC) = 0,284 Kcal/KgoC (Peray : Fig 13.04)
Q27 =
=
Panas yang dibawa Udara Sekunder (Q29)
Massa Udara Sekunder =
Suhu Udara sekunder = 900 oC
Cp (900 oC) = 0,270 Kcal/KgoC (Peray : Fig 13.03)
Q28 =
=
Panas yang dibawa Udara Primer (Q30)
Massa Udara Primer =
Suhu udara Primer = 32 oC
303
Cp (32 oC) = 0,232 Kcal/KgoC (Peray : Fig 13.03)
Q29 =
=
Panas Sensible Batubara (Q31)
Massa batubara kering =
NHV Batubara =
Q30 =
=
Panas yang dibawa H2O dalam Batubara (Q32)
Massa H2O dalam Batubara =
Suhu Batubara = 70 oC
Cp (70 oC) = 0,47 Kcal/KgoC (Peray : Fig 13.05)
Q31 =
=
Diagram Alir Panas pada Rotary Kiln
Q32
Q31
Q30
Q29
Q28
ROTARY KILN
304
Keterangan :
Panas Masuk
Q26 = Panas yang dibawa Umpan Kiln
Q28 = Panas dari Batubara
Q29 = Panas dari udara Sekunder
Q30 = Panas yang dibawa udara Primer
Q31 = Panas Sensieble Batubara
Q32 = Panas H2O dalam Batubara
Panas Keluar
Q16 = Panas dari GHP Kiln
Q17 = Panas dari CO2 hasil kalsinasi
Q33 = Panas Disosiasi
Q34 = Panas yang dibawa H2O dalam Batubara
Q35 = Panas Konveksi
Q36 = Panas Konduksi
Q37 = Panas Radiasi
Q38 = Panas yang dibawa klinker panas
Q17
Q40
Q39
Q38
Q37
Q36
Q35
Q34
Q33
Q16
Q26
305
Q39 = Panas N2 dari batubara
Q40 = Panas yang Hilang
Panas Keluar
Panas dari GHP Kiln (Q17)
Q16 = 41.746.046,59Kcal (dari perhitungan Neraca Panas SP)
Panas dari CO2 dari Kalsinasi di Kiln (Q17)
Q17 = (dari perhitungan Neraca Panas SP)
Panas dari reaksi disosiasi CaCO3 dam MgCO3 (Q33)
Panas dari Reaksi disosiasi CaCO3
Massa CaCO3 = 32.772,27Kg
Hf CaCO3 = 270,16Kcal/Kg
Qa =
=
Panas dari reaksi disosiasi MgCO3
Massa MgCO3 =
Hf MgCO3 =
Qb =
=
Sehingga panas dari reaksi disosiasi CaCO3 dan MgCO3
Q33 = Qa + Qb
=
Panas yang dibawa H2O menguap dalam Batubara (Q34)
Massa H2O dalam batubara = 1.258,73Kg
306
Suhu H2O menguap = 100 oC
Cp (100 oC) = 0,470 Kcal/KgoC (Peray : Fig 13.03)
Qa =
=
Panas laten penguapan H2O
Massa H2O dalam Batubara = 1.258,73Kg
Hf H2O (100 oC) =
Qb =
=
Sehingga :
Panas yang dibawa H2O ikut menguap (Q33)
Q34 = Qa + Qb
=
Panas Konveksi (Q35)
Rumus
Q Konveksi = Hc . A . (Ts – T0) Kcal
Dimana :
Hc = Koefisien perpindahan panas Konveksi (Kcal/m2 oC)
Ts = Suhu Shel Kiln (oC) = 1300 oC = 1573 K
T0 = Suhu Lingkungan (oC) = 25 oC = 298 K
A = Luas permukaan perpindahan panas ( m2 )
Diketahui :
A = 1.542,05 m2 (lapisan baja)
Hc untuk silinder horizontal khusus udara Panas pada tekanan 1 atm adalah :
307
Hc =
=
=
Maka :
Q35 = Hc . A . (Ts – T0) Kcal
=
Panas Konduksi (Q36)
Rumus : Q Konduksi =
Q =
308
Am =
Dimana :
Km = Koefesien perpindahan panas konduksi
X1 = jari-jari Lapisan baja
Am = Luas Permukaan (m2)
X2 = jari-jari lapisan batu tahan api
Am1 = Luas permukaan lapisan Baja
L = Panjang Kiln
Am2 = Luas Permukaan lapisan batu tahan api
Diketahui :
Dalam Kiln terdapat 2 lapisan :
1. Lapisan baja
Tebal = 0,028 m
Km1 = 0,225 Kcal/m oC
2. Lapisan Batu tahan api
Tebal = 0,25 m
Km2 = 4,71 Kcal/m oC
L = 84 m
D = 5,6 m
T1 = 1.350 oC
T2 = 25 oC
Maka :
309
Jari-jari lapisan 1 (X1) =
Jari-jari lapisan 2 (X2) =
D1 =
D2 =
Am1 =
Am2 =
= 1.667,36 m2
Sehingga :
= 155.170,40 kcal
Panas radiasi (Q37)
Rumus : Q radiasi = σ x A x F (T14 – T2
4)
310
Dimana :
A : luas penampang (m2)
σ : konstanta Stefan - Boltzman
T : suhu (0K)
Diketahui :
A = 1.667,36 m2 (lapisan batu tahan api)
σ = 5,669 x 10-8 W/m2K4
T1 = 1.6230K
T2 = 1.5730K
F = 0,927 (Holman, gb 8-15)
Maka :
Q radiasi = σ x A x F (T14 – T2
4)
Q37 = 5,669 x 10-8 W/m2K4 x 1.667,36 m2 x 0,927(1.6234 - 1.5734)oK
= 42.227.491 W
= 17.102.270,720 kcal
Panas yang dibawa klinker panas keluar (Q38)
Massa klinker panas keluar = 275.946,579kg
311
Suhu klinker panas = 1300ºC
Cp (1.300ºC) = 0,254 kcal/kgºC (Peray : Fig 13.01)
Q38 =
=
Panas N2 dalam batu bara (Q39)
Massa N2 dalam batu bara = 228,86 kg
Suhu N2 = 900oC
Cp (900oC) = 0,255 (Peray : Fig 13.02)
Q39 =
=
Panas yang hilang ke sekeliling (Q40)
312
Q40 = (Q26 +Q28 + Q29 + Q30 + Q31 + Q32) - (Q16 +Q17 + Q33 + Q34 + Q35 + Q36 + Q37 + Q38 +
Q39)
=
Maka dari perhitungan neraca panas di Rotary Kiln dapat diketahui
KeteranganInput
(kcal)
Output
(kcal)
Kehilangan
(kcal)
(Q26) Panas yang dibawa umpan kiln 60.027.066,61
(Q28) Panas dari batu bara 219.788
(Q29) Panas dari udara sekunder 34.315.780,28
(Q30) Panas yang dibawa udara primer 79.781,27
(Q31) Panas sensible batu bara 100.126.729,5
(Q32) Panas H2O dalam batu bara 26.662,13
313
(Q16) Panas dari gas hasil pembakaran 41.746.046,59
(Q17) Panas dari CO2 hasil kalsinasi 3.398.689,39
(Q33) Panas disosiasi 9.112.024,50
(Q34) Panas dibawa H2O dalam batu bara 722.951,57
(Q35) Panas konveksi 762,85
(Q36) Panas konduksi 155.170,400
(Q37) Panas radiasi 17.102.270,720
(Q38) Panas yang dibawa klinker panas 121.365.299,61
(Q39) Panas N2 dalam batu bara 51.064,39
(Q40) Panas yang hilang 1.105.523,7
Jumlah 194.795.807,79 121.365.299,61 73.430.508,1
Total 194.795.807,79 194.795.807,79
Kadar Heat Loss = Panas yang Hilang x 100%
Total Panas
=
314
5. Perhitungan neraca panas di clinker cooler
Input = Output
Q38 + Q41 = Q18 + Q4 + Q28 + Q42 + Q43 + Q44
Panas Masuk
Panas yang dibawa klinker panas/umpan cooler (Q38)
Q38 = 121.365.299,61 Kcal
Panas yang dibawa udara pendingin (Q40)
Massa udara pendingin = 806.784 kg
315
Suhu udara pendingin = 32ºC
Cp (32ºC) = 0,229 kcal/kgºC (Peray : Fig 13.03)
Q41 =
=
Diagram Aliran panas pada Clinker Cooler
Q44
Q43
Q42Q4
Q18
Q41
Q38 CLINKER
COOLER
316
Keterangan :
Panas Masuk :
Q38 = Panas yang dibawa Klinker umpan masuk Cooler
Q41 = Panas yang dibawa udara pendingin
Panas Keluar :
Q18 = Panas yang dibawa udara Tersier
Q4 = Panas yang dibawa udara ke Raw Mill
Q28 = Panas yang dibawa udara Sekunder
Q42 = Panas yang dibawa debu keluar Cooler
Q43 = Panas yang Hilang
Q44 = Panas yang dibawa Klinker dingin
Panas Keluar :
Panas yang dibawa udara tersier masuk SP (Q18)
Q18 = (dari perhitungan Neraca Panas SP)
Panas yang dibawa udara keluar menuju Raw Mill (Q4)
Q4 = (dari perhitungan Neraca Panas di Raw Mill)
Panas yang dibawa udara sekunder masuk Kiln (Q28)
Q28 = (dari perhitungan Neraca Panas di Kiln)
Panas yang dibawa debu keluar Cooler (Q42)
Massa debu keluar Cooler = 55,19Kg
Q28
317
Suhu debu keluar Cooler = 90 oC
Cp (90 oC) = 0,238 Kcal/Kg oC (Peray : Fig 13.02)
Q42 =
=
Panas yang dibawa klinker dingin (Q44)
Massa klinker dingin/produk Cooler= 275.891,389kg
Suhu klinker dingin keluar = 90ºC
Cp (90ºC) = 0,178 kcal/kgºC (Peray : Fig 13.01)
Q44 =
=
Panas yang hilang ke sekeliling (Q43)
Q43 = (Q38 + Q41) – (Q18 + Q4 + Q28 + Q42 + Q44)
=
Maka dari perhitungan neraca panas di Cooler dapat diketahui :
KeteranganInput
(kcal)
Output
(kcal)
Kehilangan
(kcal)
(Q37) Panas yang dibawa klinker masuk 121.365.299,61
(Q41) Panas dari batu bara 1.293.268,340
(Q18) Panas yang dibawa udara tersier 62.152.741,11
(Q4) Panas udara keluar raw mill 20.697.705,64
(Q28) Panas yang dibawa udara sekunder 34.315.780,28
(Q42) Panas yang dibawa debu keluar EP 853,79
318
(Q43) Panas yang hilang 2.229.432,8
(Q44) Panas yang dibawa klinker dingin 3.192.063,37
Jumlah 122.658.567,95 3.192.063,37 117.167.080,7
Total 122.658.567,95 122.658.567,95
Kadar Heat Loss = Panas yang Hilang x 100%
Total Panas
=
6. Perhitungan Neraca Panas di Finish Mill
Panas Masuk
Panas yang dibawa klinker dingin (Q44)
Q44 = 3.192.063,37 Kcal
Panas yang dibawa Gypsum (Q45)
Massa gypsum kering =
Suhu gypsum masuk = 32ºC
Cp (32ºC) = 0,260 kcal/kgºC (Peray : Fig 13.03)
319
Q45 =
=
Panas H2O yang dibawa dalam Gypsum (Q46)
Massa H2O dalam gypsum = kg
Suhu masuk = 32 oC
Cp (32oC) = 0,470 kcal/kgoC (Peray : Fig 13.05)
Q46 =
=
Panas yang dibawa dalam Additive (Q47)
Massa Additive =
Suhu masuk = 32 oC
Cp (32oC) = 0,281 Kcal/kgoC (Peray : Fig 13.05)
Q47 =
=
Panas yang dibawa Pozzolan (Q48)
Massa H2O dalam Pozzolan =
Suhu masuk = 32 oC
Cp (32oC) = 0,332 kcal/kgoC (Peray : Fig 13.05)
Q48 =
=
Panas yang dibawa Fly Ash (Q49)
Massa H2O dalam Fly Ash =
Suhu masuk = 32 oC
320
Cp (32oC) = 0,261 kcal/kgoC (Peray : Fig 13.05)
Q49 =
=
Diagram Aliran Panas pada Finish Mill
Q54
Q53
Q52
Q51
Q50
Q49Q48
Q47
Q46
Q45
Q44 FINISH MILL
321
Keterangan :
Panas Masuk :
Q44 : Panas yang dibawa klinker dingin
Q45 : Panas yang dibawa gypsum masuk finish mill
Q46 : Panas penguapan H2O dalam gypsum
Q47 : Panas yang dibawa Additive
Q48 : Panas yang dibawa Pozzolan
Q49 : Panas yang dibawa Fly Ash
Panas Keluar :
Q50 : Panas yang dibawa debu keluar finish mill
Q51 : Panas yang dibawa H2O dari gypsum
Q52 : Panas yang dibawa keluar reject
Q53 : Panas yang Hilang
Q54 : Panas yang dibawa semen keluar Finish Mill
Panas Keluar
Panas yang dibawa debu keluar (Q50)
Total massa debu terbuang =
Suhu debu keluar = 80ºC
Cp (80ºC) = 0,160 kcal/kgºC (Peray : Fig 13.01)
322
Q50 =
=
Panas yang penguapan H2O dari gypsum (Q51)
Massa H2O yang menguap =
Suhu H2O = 100oC
Cp (100oC) = 0,470 kcal/kgoC (Peray, Fig 13.05)
Q51 =
=
Panas yang keluar bersama Reject (Q52)
Massa reject =
Suhu reject = 800 C
Cp (800 C) = 0,160 kcal/kgoC (Peray, Fig 13.01)
Q52 =
= .
Panas yang dibawa semen (Q54)
Massa semen = 233.768,823 Kg
Suhu semen keluar = 80ºC
Cp (80ºC) = 0,209 kcal/kgºC (Peray : Fig 13.01)
Q54 =
=
Panas yang hilang ke sekeliling (Q53)
323
Q53 = (Q44 +Q45 +Q46 + Q47+ Q48 + Q49 ) - (Q50 + Q51 + Q52 + Q54)
=
Maka dari perhitungan neraca panas di Finish Mill dapat diketahui :
Keterangan Input
(kcal)
Output
(kcal)
Kehilangan
(kcal)
(Q44)Panas yang dari klinker dingin 3.192.063,37
(Q45)Panas yang dibawa gypsum 19.532,55
(Q46)Panas H2O dalam gypsum 3.177,77
(Q47)Panas yang dibawa Additive 104.011,05
(Q48)Panas yang dibawa Pozzolan 17.824,56
(Q49)Panas yang dibawa Fly Ash 24.194,55
(Q50)Panas debu keluar Finish Mill 6.080,80
(Q51)Panas H2O dari gypsum 34.047,62
(Q52)Panas yang dibawa keluar reject 364.853,50
(Q53)Panas yang Hilang 268.649,31
324
(Q54)Panas semen keluar Finish Mill 2.687.172,62
Jumlah 3.360.803,85 2.687.172,62 673.631,23
Total 3.360.803,85 3.360.803,85
Kadar Heat Loss = Panas yang Hilang x 100%
Total Panas
=
NERACA PANAS TOTAL per 1 jam operasi
No Nama AlatInput
(kcal)
Output
(kcal)
Panas yang hilang ke
sekeliling
(kcal)
1 Raw Mill 54.527.541,90 6.806.983,38 47.720.558
2 Blending Silo 6.806.938,38 6.806.931,37 7,107
3Suspension
Preheater243.861.573,94 60.027.066,61 183.834.507,38
4 Rotary Kiln 194.795.807,79 121.365.299,61 73.430.508,10
5 Clinker Cooler 122.658.567,95 3.192.063,37 117.167.080,70
6 Finish Mill 3.360.803,85 2.687.172,62 673.631,23
Jumlah 626.011.233,81 203.184.940.8 422.826.293
Total 626.011.233,81 626.011.233,81