29
TES DIAGNOSIS HIV-AIDS Dr. A.A.Ayu Arimawati

Laboratorium Hiv 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

3

Citation preview

  • TES DIAGNOSIS HIV-AIDS

    Dr. A.A.Ayu Arimawati

  • *Diagnosis pada DewasaSebaiknya berdasarkan hasil lab dan klinikTidak semua tempat memiliki sarana labDiagnosis berdasarkan gejala dapat mengikuti pedoman WHO

  • dr. July KumalawatiStrategi pemeriksaan anti-HIV (WHO)

    Tujuan tes

    Prevalensi

    Strategi

    Darah donor + transplantasi

    semua prevalensi

    I

    Surveilans

    > 10 %

    I

    ( 10 %

    II

    Diagnosis

    simtomatik

    > 30 %

    I

    ( 30 %

    II

    asimtomatik

    > 10 %

    II

    ( 10 %

    III

  • dr. July KumalawatiPemilihan reagensiaPenyaring darah & produk darah serta transplantasi (strategi I) :Sensitivitas tertinggi, sebaiknya 99 %Surveilans (strategi I & II) :Spesifisitas 95 %Diagnosis (strategi II & III) :Pertama : sensitivitas tertinggi ( 99 %)Berikutnya (ke-2 & 3) : spesifisitas lebih tinggi dari yang pertamaAsal antigen atau prinsip tes berbeda

  • Alur pemeriksaan anti-HIV untuk penyaring darah donor & transplantasidr. July KumalawatiA1Jangan dipakai !!

  • Alur pemeriksaan anti-HIV untuk surveilansdr. July KumalawatiA1

  • Alur pemeriksaan anti-HIV untuk surveilansdr. July Kumalawati

  • dr. July KumalawatiAlur pemeriksaan anti-HIV untuk diagnosisA1

  • dr. July KumalawatiAlur pemeriksaan anti-HIV untuk diagnosis

  • dr. July KumalawatiAlur pemeriksaan anti-HIV untuk diagnosis

  • Alur pemeriksaan anti-HIV untuk diagnosisCatatan penting :Untuk individu yang baru didiagnosis perlu dilakukan pemeriksaan ulang dengan bahan baru, sebelum dikonfirmasiUntuk hasil yang indeterminate, perlu diulang dengan bahan baru yang diambil sedikitnya 14 hari sesudah yang pertamaBila hasil tetap indeterminate dengan bahan baru, lakukan pemantauan ulang pada 3, 6 atau 12 bulan. Bila setelah 1 tahun hasil tetap indeterminate, dianggap tidak terinfeksi HIVdr. July Kumalawati

  • DiagnosisPCR, kulturSerologi: rapid, ELISA, EIATLC, CD4

  • PCR (=Polymerase chain reaction)

    Memeriksa komponen virus Ada 2 jenis komponen yang dapat dideteksi: DNA, Indonesia (?), lebih untuk diagnosis RNA, Indonesia (+), untuk diagnosis dan follow up Biayamahal

  • KULTUR

    Menanam virus pada media khususDi Indonesia (-)Lama dan mahal

  • ANTIBODIMulai muncul setelah minggu ketiga infeksi HIV akut (dewasa)Generasi keempat dapat sekaligus mendeteksi antigen p24ELISA, EIA, RapidIndonesia(+)Relatif terjangkau

  • Hasil pemeriksaan antibodi HIV

    Non reaktif (negatif) Reaktif (positif) Negatif palsu (fals -) Positif palsu (fals +)

  • Untuk tujuan diagnostik hasil tes dinyatakan positif bila:

    Pemeriksaan tes elisa/rapid tes 3x dengan kandungan reagen yang berbeda memberi hasil (+). Pemeriksaan tes elisa 1x dan konfirmasi dengan western blot memberi hasil (+).Pemeriksaan tes cepat (abbot diagnostic) 1x dan konfirmasi dengan western blot memberi hasil (+).

  • Hasil Negatif Palsu dapat: Orang yang diperiksa dalam masa jendela Serokonversi pada stadium lanjut Agamaglobulinaemia Kesalahan teknis pemeriksaan

    Hasil Positif Palsu dapat:Antibodi dari ibu pada bayi yang baru lahir Kesalahan pemeriksaan

  • PENTING !!!Informed consent tertulis

    Didahului dengan pre-test counseling

    Diikuti dengan post-test counselingdr. July Kumalawati

  • dr. July KumalawatiPemeriksaan laboratorium lain untuk memulai atau pemantauan pengobatanJumlah sel CD4+ darah tepi

    Viral load (HIV RNA)

  • Viral loadSebelum dimulai pengobatan perlu ditentukan viral load dalam plasma pasien sebagai data dasar.

    Pengobatan anti-retroviral yang berhasil akan menyebabkan viral load tidak terdeteksi setelah 4 sampai 6 bulan.dr. July Kumalawati

  • ***************