6
Materi Kultum Ramadhan: 3 Obat untuk Penyakit Hati Kultum ramadhan kali ini kita akan membahas masalah tasyfiatun nufus (penyucian jiwa), dimana menjadi sangat penting untuk pribadi-pribadi muslim saat ini. Sehingga kewajiban untuk para da’i menyampaikannya kepada kaum muslimin, apalagi di momen yang tepat di bulan Ramadhan yang Mulia ini. Berikut ini sajiannya: Assalamu alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh, اَ نِ سُ فْ نَ ِ رْ وُ رُ شْ نِ مِ له ل اِ بُ ذْ وُ عَ نَ وُ هُ رِ فْ عَ # تْ سَ نَ وُ هُ نْ ( يِ عَ # تْ سَ نَ وُ هُ دَ مْ حَ نِ له لِ َ دْ مَ حْ ل ّ نِ 2 ُ هَ لَ ( يِ اذَ هَ لاَ فْ لِ لْ ضُ ( يْ نَ مَ وُ هَ لّ لِ ضُ مَ لاَ فُ له ل ِ هِ دْ هَ ( يْ نَ م اَ نِ ل اَ مْ عَ ِ # اتَ ّ ( يَ سَ وُ هُ لْ وُ سَ رَ وُ هُ دْ نَ ع ً دّ مَ حُ مّ نَ ُ دَ هْ شَ َ وُ له ل ّ لاِ 2 َ لهِ 2 َ لاْ نَ ُ دَ هْ شَ ىَ لِ 2 ٍ انَ سْ حِ T اِ U بْ مُ هَ عِ تَ # تْ نَ مَ وِ هِ ابَ حْ صَ ِ وِ هِ ل] ى لَ عَ وٍ دّ مَ حُ م ى لَ عْ مّ لَ سَ وّ لَ صّ مُ هل لَ ُ دْ عَ ن اَ ّ مَ ، نْ ( يّ لد ِ مْ وَ ( يKaum muslimin yang berbahagia Syukur Alhamdulillah kita haturkan ke hadhirat Allah, Sang Pemberi petunjuk, Yang menguasai dan mengendalikan seluruh hati manusia. Puji syukur kita haturkan pula kepada Allah, karena dengan rahmat dan hidayahnya, kita bisa merasakan nikmatnya ibadah dan ketaatan kepada- Nya. Hadhirin yang kami hormati, Seperti yang kita sadari bersama, umumnya manusia sangat sulit untuk melakukan ibadah kepada Allah. Umumnya manusia sangat malas untuk diajak melakukan ketaatan kepada Sang Pencipta. Mengapa? Kita semua akan memiliki jawaban yang sama, karena manusia dibekali dengan hawa nafsu. Hanya saja, manusia berbeda-beda. Ada yang hawa nafsunya lebih menguasi dirinya, sehingga dia bergelimang dengan maksiat, namun dia tidak merasa bersalah. Ada yang hati nuraninya lebih mendominasi, sehingga dia menjadi hamba yang taat. Kaum muslimin yang dimuliakan Allah,

Kus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Kus

Materi Kultum Ramadhan: 3 Obat untuk Penyakit HatiKultum ramadhan kali ini kita akan membahas masalah tasyfiatun nufus (penyucian jiwa), dimana

menjadi sangat penting untuk pribadi-pribadi muslim saat ini. Sehingga kewajiban untuk para da’i

menyampaikannya kepada kaum muslimin, apalagi di momen yang tepat di bulan Ramadhan yang

Mulia ini. Berikut ini sajiannya:

Assalamu alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh,

ه� ر� ت�غ�ف� �ن�س ت�ع�ي�ن�ه� و� �ن�س د�ه� و� م� �د� لله� ن�ح �م إ�ن/ ال�ح�ال�ن�ا ي/ئ�ات� أ�ع�م� ن�ا و�س� س� �ن�ف� ر� أ �و ر� ذ� ب�الله� م�ن� ش� �ن�ع�و و�

ال� ل�ل� ف� �ل/ ل�ه� و�م�ن� ي�ض ال� م�ض� د�ه� الله� ف� � م�ن� ي�هاد�ي� ل�ه� ه�

دIا ع�ب�د�ه� م/ ح� د� أ�ن/ م� ه� �أ�ش د� أ�ن� ال� إ�له� إ�ال/ الله� و� ه� � أ�شل�ه� �و س� و�ر�

دM و�ع�لى آل�ه� م/ ح� ل/م� ع�لى م� ل/ و�س� م/ ص� ا�لله�انM إ�ل�ى ي�و�م� الد/ي�ن، م� ب�إ�ح�س� اب�ه� و�م�ن� ت�ب�ع�ه� ح� �ص

أ� و�ا ب�ع�د� Uم

أ�

Kaum muslimin yang berbahagia

Syukur Alhamdulillah kita haturkan ke hadhirat Allah, Sang Pemberi petunjuk, Yang menguasai dan

mengendalikan seluruh hati manusia. Puji syukur kita haturkan pula kepada Allah, karena dengan

rahmat dan hidayahnya, kita bisa merasakan nikmatnya ibadah dan ketaatan kepada-Nya.

Hadhirin yang kami hormati,

Seperti yang kita sadari bersama, umumnya manusia sangat sulit untuk melakukan ibadah kepada Allah.

Umumnya manusia sangat malas untuk diajak melakukan ketaatan kepada Sang Pencipta. Mengapa?

Kita semua akan memiliki jawaban yang sama, karena manusia dibekali dengan hawa nafsu. Hanya

saja, manusia berbeda-beda. Ada yang hawa nafsunya lebih menguasi dirinya, sehingga dia bergelimang

dengan maksiat, namun dia tidak merasa bersalah. Ada yang hati nuraninya lebih mendominasi,

sehingga dia menjadi hamba yang taat.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah,

Jika kita perhatikan, sejatinya iman, islam, dan ketaatan kepada Allah adalah sebuah kenikmatan.

Terdapat banyak dalil yang menunjukkan bahwa ibadah bisa dirasakan kenikmatannya, diantaranya

firman Allah ketika menceritakan salah satu kenikmatan yang Allah berikan kepada para sahabat,

ول� اللUه� ل�و� ي�ط�يع�ك�م� ف�ي س� يك�م� ر� و�اع�ل�م�وا أ�نU ف��ل�ي�ك�م� بUب� إ ل�ك�نU اللUه� ح� ر� ل�ع�ن�ت]م� و� ��م � ك�ث�يرM م�ن� األ

Page 2: Kus

ر� ��ل�ي�ك�م� ال�ك�ف ه� إ Uر�ك�و �ل�وب�ك�م يUن�ه� ف�ي ق� ز� ان� و� �يم� � اإلد�ون� اش� Uه�م� الر �ئ�ك�أ�ول �ان�ي �ال�ع�ص وق� و� س� ال�ف� و�

Ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. kalau ia menuruti

kemauan kalian dalam beberapa urusan benar-benarlah kalian mendapat

kesusahan, tetapi Allah menjadikan kalian ‘cinta’ kepada keimanan dan

menjadikan keimanan itu indah di dalam hati kalian… (QS. Al-Hujurat: 7).

Atas petunjuk Allah ta’ala, Allah jadikan para sahabat manusia yang bisa menikmati lezatnya iman,

bahkan Allah jadikan iman itu sesuatu yang indah pada hati para sahabat. Sehingga kecintaan mereka

kepada kebaikan, mengalahkan segalanya.

Kemudian dalam hadis dari Abbas bin Abdul Mutahalib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu

‘alaihi wa sallam bersabda,

بeا، ي� ب�الله� ر� ض� ان� م�ن� ر� �يم� � ذ�اق� ط�ع�م� اإلIوال س� دM ر� Uم ح� ب�م� م� د�ينIا، و� ال� ��س �ب�اإل و�

“Akan merasakan nikmatnya iman, orang yang ridha Allah sebagai Rabnya, islam

sebagai agamanya, dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagai

rasulnya.”(HR. Muslim, Turmudzi dan yang lainnya).

Dalam hadis di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut tiga kriteria:

Orang yang mentauhidkan Allah dengan sepenuhnya, sebagai bukti dia ridha

Allah sebagai Rabnya,

kemudian dia menjadikan syariat islam sebagai aturan hidupnya, sebagai bukti

dia ridha bahwa islam sebagai agamanya

dan dia mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam

hidupnya

orang yang memiliki 3 kriteria ini akan merasakan lezatnya.

Dalam hadis lain, yang mungkin hadis ini sering kita dengar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

sallam juga bersabda,

: أ�ن� ي�ك�ون� ان� ال�و�ة� اإل�يم� د� ح� يه� و�ج� ث�ال�ثj م�ن� ك�نU ف�Uي�ح�ب �أ�ن ا، و� و�اه�م� ا س� Uم �ل�ي�ه� م� ول�ه� أ�ح�بU إ س� اللUه� و�ر�

ه� أ�ن� ي�ع�ود� ف�ي أ�ن� ي�ك�ر� ب]ه� إ�الU ل�لUه�، و� ء� ال� ي�ح� �ر الم�ذ�ف� ف�ي النUار� �ه� أ�ن� ي�ق ا ي�ك�ر� ر� ك�م� �الك�ف

“Tiga hal, siapa yang memilikinya maka dia akan merasakan lezatnya iman: Allah

dan Rasul-Nya lebih dia cintai dari pada selainnya, dia mencintai seseorang hanya

karena Allah, dan dia sangat benci untuk kembali kepada kekufuran, sebagaimana

dia benci untuk dilempar ke neraka.” (HR. Bukhari, Muslim dan yang lainnya).

Semua dalil di atas menunjukkan betapa iman, islam, dan segala turunannya, merupakan kenikmatan

dan bisa dirasakan lezatnya.

Page 3: Kus

Hadhirin, jamaah yang kami hormati,

Yang menjadi tanda tanya kita, mengapa banyak orang justru merasa berat atau bahkan merasa tersiksa

ketika melakukan ketaatan? Bisa jadi, bahkan termasuk kita, seringkali masih menganggap ketaatan itu

sesuatu yang sulit bagi kita. Lalu dimanakah nikmatnya iman itu?

Jamaah yang berbahagia,

Sejatinya kasus semacam ini juga dialami oleh fisik manusia. Seperti yang kita pahami, hampir semua

orang yang mengalami sakit, dia akan susah makan, dan semua terasa pahit. Selezat apapun jenis

makanan yang diberikan, orang sakit akan merasakannya sebagai sesuatu yang pahit. Soto pahit, sate

pahit, bahkan sitipun pahit rasanya. Kenapa? Karena dia sedang sakit.

Seperti itu pula, orang yang sedang sakit hati dan mentalnya. Selezat apapun nutrisi yang diberikan, dia

akan merasakan pahit dan berusaha menolaknya. Dengan ini kita bisa menemukan jawaban, mengapa

banyak orang tidak merasakan nikmatnya iman? Karena kebanyakan manusia, hati dan jiwanya sedang

sakit.

Jamaah yang berbahagia,

Untuk bisa mengembalikan pada kondisi normal, tentu kita harus berusaha mengobati penyakit itu.

Karena jika sakit ini dibiarkan, selamanya kita tidak bisa merasakan nikmatnya nutrisi dan makanan.

Hati sakit yang dibiarkan, selamanya akan sulit untuk menikmati lezatnya iman.

Lalu bagaimana cara mengobati hati?

Imam Ibnul Qoyim, dalam karyanya Ighatsatul Lahafan (1/16 – 17) menjelaskan bahwa ada 3 teori

pokok untuk mengobati sesuatu yang sakit. Teori ini juga digunakan dalam ilmu medis.

Dalam dunia medis, ketika seorang dokter hendak mengobati pasien, dia akan memberlakukan 3 hal:

Pertama, [ وUة الق� ظ� �ف menjaga kekuatan. Ketika mengobati pasien, dokter akan [ح�

menyarankan agar pasien banyak makan yang bergizi, banyak istirahat, tenangkan pikiran, tidak lupa,

sang dokter juga memberikan multivitamin. Semua ini dilakukan dalam rangka menjaga kekuatan fisik

pasien.

Ibnul Qoyim menjelaskan, orang yang sakit hati, salah satu upaya yang harus dia lakukan adalah

menjaga kekuatan mentalnya, dengan ilmu yang bermanfaat dan melakukan berbagai ketaatan. Hatinya

harus dipaksa untuk mendengarkan nasehat dan ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan sunah, serta

fisiknya dipaksa untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Karena ilmu dan amal, merupakan nutrisi bagi

hati manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadis riwayat Bukhari, memisalkan ilmu

sebagaimana hujan dan hati manusia sebagaimana tanah. Karena hati senantiasa butuh nutrisi berupa

ilmu.

Kedua, [ ؤ�ذ�ى الـم� ع�ن� اي�ة م� melindungi pasien dari munculnya penyakit [الح�

yang baru atau sesuatu yang bisa memparah sakitnya.

Page 4: Kus

Dalam mengobati pasien, tahapan lain yang dilakukan dokter adalah menyarankan pasien untuk

menghindari berbagai pantangan sesuai jenis penyakit yang diderita pasien.

Hal yang sama juga berlaku untuk penyakit hati. Seperti yang dijelaskan Ibnul Qoyim, orang yang sakit

harus menghindari segala yang bisa memperparah panyakit dalam hatinya, yaitu dengan menjauhi

semua perbuatan dosa dan maksiat. Dia hindarkan dirinya dari segala bentuk penyimpangan. Karena

dosa dan maksiat adalah sumber penyakit bagi hati. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

menggambarkan bagaimana bahaya dosa bagi hati manusia,

jة�ت�ل�ب�ه� ن�ك ط�يئ�ةI ن�ك�ت�ت� ف�ي ق� ط�أ� خ� ��ذ�ا أ�خ إ�نU الع�ب�د� إل� ق� ت�اب� س� ر� و� ت�غ�ف� �ع� و�اس و� ن�ز� إ�ذ�ا ه� د�اء�، ف� �و س�

و� ل�ب�ه�، و�ه� تUى ت�ع�ل�و� ق� ا ح� يه� إ�ن� ع�اد� ز�يد� ف� ل�ب�ه�، و� ق�ان� ع�ل�ى ان� الUذ�ي ذ�ك�ر� اللUه�« }ك�الU ب�ل� ر� Uالر

} ب�ون� ا ك�ان�وا ي�ك�س� م� م� ل�وب�ه� ق�

Sesungguhnya seorang hamba, apabila melakukan perbuatan maksiat maka akan dititikkan dalam

hatinya satu titik hitam. Jika dia meninggalkan maksiat itu, memohon ampun dan bertaubat, hatinya

akan dibersihakn. Namun jika dia kembali maksiat, akan ditambahkan titik hitam tersebut hingga

menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar-raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya, (yang

artinya), ‘Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati

mereka.’ (HR. Turmudzi, Ibnu Majah dan sanadnya dinilai kuat oleh Syuaib Al-Arnauth).

Ketiga, [ د�ة اس� الف� و�اد الـم� اغ� ر� �ت�ف � menghilangkan penyakit yang ada [ا�س

dalam dirinya

Tahapan terakhir, setelah dokter memastikan jenis penyakit yang diderita pasien, dokter akan

memberikan obat untuk menyerang penyakit itu. Dokter akan memberinkan antibiotik dengan dosis

yang sesuai, atau obat lainnya yang sesuai dengan penyakit pasien.

Di bagian akhir keterangannya untuk pembahasan ini, Ibnul Qoyim menjelaskan bahwa cara untuk

menghilangkan penyakit yang merusak hati adalah dengan banyak bertaubat, beristighfar,

memohon ampunan kepada Allah. Jika kesalahan itu harus ditutupi dengan membayar kaffarah maka

dia siap membayarnya. Jika terkait dengan hak orang lain, diapun siap dengan meminta maaf

kepadanya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan,

، ك�م�ن� ال� ذ�ن�ب� ل�ه� التUائ�ب� م�ن� الذUن�ب�

Orang yang bertaubat dari satu perbuatan dosa, seperti orang yang tidak

melakukan dosa itu. (HR. Ibn Majah).

Karena dengan taubat, berarti dia menghilangkan penyakit hati berupa dosa dalam dirinya.

Jamaah yang kami hormati,

Obat yang diberika seorang dokter akan berbeda-beda sesuai dengan jenis dan tingkat penyakit yang

diderita pasien.

Page 5: Kus

Dokter akan memberikan penanganan lebih, ketika sakit yang diderita pasien cukup parah, bahkan

sampai harus rawat inap di ICU atau bahkan CCU. Dengan rentang waktu berbeda-beda, atau bahkan

pemberian obat tanpa batas waktu. Termasuk treatment operasi dan ampuntasi.

Sama halnya dengan mereka yang sakit hatinya. Jika penyakit yang diderita sangat parah, karena

pelanggaran yang dilakukan adalah dosa besar, syariat memberikan treatment sampai pada taraf

hukuman had, seperti cambuk, potong tangan, pengasingan, qishas, denda, hingga rajam.

Sebagaimana anda tidak dibenarkan untuk menuduh dokter kejam karena melakukan bedah operasi atau

amputasi. Anda juga sangat tidak dibenarkan mengatakan islam kejam karena memberikan hukuman

kematian.

Allahu a’lam.

Semoga Allah melindungi kita dari segala penyakit hati yang berbahaya, dan menjadikan hati kita, hati

yang sehat, yang bisa merasakan lezatnya iman, islam, dan amal soleh.