8
 PERTEMUAN KE - 1 PENGENALAN 1. Tujuan Perencanaan Sistem Bandara (Airport System), adalah : a. Un tuk memenuhi ke but uhan pe ner ban ga n masa ki ni dan mend atang dalam meng emba ngkan pola pertu mbuh an wila yah yang dikehendaki, sehubungan dengan tujuan industri, lapangan pekerj aan, sosia l, li ngk ung an, dan sar ana pen unj ang rek rea si (pariwisata). b. Untuk membantu ter capai nya tujuan dae rah secar a keselur uhan, seperti yang tercermin dalam rencana system pengangkutan dan rencana bagi pengembangan secara menyeluruh. c. Agar penempatan dan perluasan fasilitas penerbangan yang dilakukan sedemikian rupa, sehingga tidak merusak lingkungan dan ekologi. d. Untuk penentuan kebutuhan sy stem bandara dala m ja ngka pendek, menengah dan jangka panjang. e. Pel aks anaan dar i rencana pen ggu naan lah an dan ruan g angka sa dengan memaksimalkan pemanfaatannya. f. Penempatan prio rita s b agi pemb iayaa n banda ra. g. Penet apan meka nisme pelak sanaan ranca ngan sist em band ara melalui kerangka kerja politis normal. 2. Langkah-Langkah Perencanaan Bandara a. Amati kecenderungan permintaan perjalanan melalui udara pada masa lalu dan masa sekarang, termasuk : operasi penerbangan,  jumlah penumpang, volume barang, dan lalu lintas darat. b. Invent ari sas i var ias i dal am fak tor ekonomi , sos ial , dan tek nol ogi yang mempengaruhi permintaan perjalanan melalui udara. c.  Tetapkan hubungan antara permintaan perjalanan melalui udara dengan faktor lain, dalam mengubah permintaan perjalanan. d. Pr oye ks ika n kemasa dep an nilai da ri fa kt or terse but, ya ng mempengaruhi perminta an perjalanan melalui udara. e. Gunakan mo del dan perkir aan untuk mendapatkan gamb aran tentang permintaan perjalanan udara pada masa tersebut. SISTEM BANDARA Materi Kuliah Perencanaan Bandara – Ir. Wilton Wahab, M.Eng 1  Perjalanan Ruang Angkasa (Route) Ruang Angkasa (Terminal) Landasan Pacu (Run Way) Landasan Tunggu (Wait Taxiway) Landasan Hubungan Keluar (Exit Taxiway) Sistem Landasan Hubung (Taxiway System) Apron Area (Terminal) Sirkulasi Parkir Kendaraan Air Grand Access System

Kuliah 1 Lapter

Embed Size (px)

Citation preview

5/12/2018 Kuliah 1 Lapter - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-1-lapter 1/7

PERTEMUAN KE - 1

PENGENALAN

1. Tujuan Perencanaan Sistem Bandara (Airport System),

adalah :

a. Untuk memenuhi kebutuhan penerbangan masa kini danmendatang dalam mengembangkan pola pertumbuhan wilayahyang dikehendaki, sehubungan dengan tujuan industri, lapanganpekerjaan, sosial, lingkungan, dan sarana penunjang rekreasi(pariwisata).

b. Untuk membantu tercapainya tujuan daerah secara keseluruhan,seperti yang tercermin dalam rencana system pengangkutan danrencana bagi pengembangan secara menyeluruh.

c. Agar penempatan dan perluasan fasilitas penerbangan yangdilakukan sedemikian rupa, sehingga tidak merusak lingkungandan ekologi.

d. Untuk penentuan kebutuhan system bandara dalam jangkapendek, menengah dan jangka panjang.

e. Pelaksanaan dari rencana penggunaan lahan dan ruang angkasadengan memaksimalkan pemanfaatannya.

f. Penempatan prioritas bagi pembiayaan bandara.

g. Penetapan mekanisme pelaksanaan rancangan sistem bandaramelalui kerangka kerja politis normal.

2. Langkah-Langkah Perencanaan Bandara

a. Amati kecenderungan permintaan perjalanan melalui udara padamasa lalu dan masa sekarang, termasuk : operasi penerbangan, jumlah penumpang, volume barang, dan lalu lintas darat.

b. Inventarisasi variasi dalam faktor ekonomi, sosial, dan teknologiyang mempengaruhi permintaan perjalanan melalui udara.

c.  Tetapkan hubungan antara permintaan perjalanan melalui udaradengan faktor lain, dalam mengubah permintaan perjalanan.

d. Proyeksikan kemasa depan nilai dari faktor tersebut, yangmempengaruhi permintaan perjalanan melalui udara.

e. Gunakan model dan perkiraan untuk mendapatkan gambarantentang permintaan perjalanan udara pada masa tersebut.

SISTEM BANDARA

Materi Kuliah Perencanaan Bandara – Ir. Wilton Wahab, M.Eng 1

Perjalanan Ruang

Angkasa (Route)

Ruang Angkasa

(Terminal)

Landasan Pacu

(Run Way)

Landasan Tunggu

(Wait Taxiway)

Landasan Hubungan

Keluar (Exit Taxiway)

Sistem Landasan

Hubung (Taxiway

System)

Apron Area

(Terminal)

Sirkulasi Parkir 

Kendaraan

Air Grand

Access System

5/12/2018 Kuliah 1 Lapter - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-1-lapter 2/7

AIR SIDE

LAND SIDE

3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Letak Bandara :

a. Arah pengembangan daerah sekitar bandara.b. Kondisi atmosfir dan metrologi diatas bandara.c. Jarak tempuh mencapai lokasi bandara.d. Tersedianya lahan primer/sekunder untuk perluasan bandara.e. Tingkat ekonomis biaya konstruksi.f. Relevansi dengan tingkat perantara Aeronatika (perjalanan udara).

g. Halangan sekeliling rencana bandara.

4. Faktor Yang Mempengaruhi Volume Lalu Lintas Udara :

a. Wilayah yang akan dilayani oleh bandara.b. Karakteristik demografi.c. Karakteristik ekonomi wilayah.d. Kecenderungan perkembangan model transportasi lain.e. Faktor politis, biasanya pada daerah perbatasan.

5. Faktor – Faktor Penting Dalam Perencanaan Bandara :

a. Jenis pesawat yang beroperasi, bergantung pada :

 Jumlah penumpang.  Jenis bandara.

b. Lahan yang tersedia, dipengaruhi oleh :

Materi Kuliah Perencanaan Bandara – Ir. Wilton Wahab, M.Eng 2

5/12/2018 Kuliah 1 Lapter - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-1-lapter 3/7

Faktor geografi.

Faktor geologi.

Faktor demografi.

6. Sifat – Sifat Pesawat Berkenaan Dengan Perencanaan

Bandara

a. Pesawat terbang yang digunakan dalam operasipenerbangan mempunyai kapasitas yang bervariasi mulai dari 10– 500 penumpang.

 b. Sebagai gambaran, macam-macam pesawat terbang yangmelayani penerbangan komersil, dapat dilihat dalam Tabel 1.1 (Ir.Heru Basuki : hal. 3). Dalam tabel tersebut diberikan ukuran,berat, kapasitas angkut, dan panjang landasan pacu.c. Pada Tabel 2.2, diberikan gambaran konfigurasi roda

pendaratan utama (Main Landing Gear), serta tekanan angin rodapesawat dari berbagai jenis pesawat.d. Data pada Tabel 1.1 sangat perlu untuk perencanaanlapangan terbang. Untuk lebih detail bisa dilihat pada Tabel FAAAdvisory Circular No. AC 150/5325-4, atau Aerodrome DesignManual Part 1 & 2 dari ICAO.

Tabel 1.1 : Karakteristik Peswat Terbang Komersial

Tabel 1.2 : Konfigurasi Roda Pendaratan Berdasarkan Tipe Pesawat

Materi Kuliah Perencanaan Bandara – Ir. Wilton Wahab, M.Eng 3

5/12/2018 Kuliah 1 Lapter - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-1-lapter 4/7

Materi Kuliah Perencanaan Bandara – Ir. Wilton Wahab, M.Eng 4

5/12/2018 Kuliah 1 Lapter - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-1-lapter 5/7

Gambar 1.1 : Tampak Depan, Samping, dan Atas Pesawat

Gambar 1.2 : Komponen Bandara

7. Pengertian dan Istilah – Istilah :

Materi Kuliah Perencanaan Bandara – Ir. Wilton Wahab, M.Eng 5

5/12/2018 Kuliah 1 Lapter - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-1-lapter 6/7

a. Weight (Berat) Yaitu berat pesawat. Data ini diperlukan untuk merencanakantebal perkerasannya dan kekuatan landasan pacu, taxiway, danapron.

b. Size (Ukuran)

  Yaitu lebar sayap (wingspan) dan panjang badan pesawat(fuselag), yang mempengaruhi konfigurasi terminal, lebarlandasan pacu, dan taxiway.

c. Kapasitas  Yaitu daya angkut penumpang dan barang, digunakan untukperencanaan bangunan terminal dan sarana lainnya.

d. Panjang Landasan PacuBerpengaruh terhadap luas tanah yang dibutuhkan oleh lapanganterbang, namun panjang landasan pacu pada Tabel 1.1 hanyasebagai pedoman. Taksiran jarak tempuh pesawat sangat pentingdalam analisa “panjang landasan pacu”.

e. Piston Engine Air Craft  Yaitu pesawat yang digerakkan oleh perputaran baling-balingdengan tenaga mesin piston. Sebagian besar pesawat – pesawatkecil digerakkan oleh mesin piston.

f. Turbo Prop  Yaitu pesawat digerakkan oleh baling-baling dengan tenagamesin turbin.

g. Turbo Jet  Yaitu gerak pesawat bukan didapat dari putaran baling-baling,melainkan oleh daya dorong tenaga semburan Jet (boros bahan

bakar).h. Turbo Fan

Ditambahkan kipas (Fan) didepan atau dibelakang turbinnya,sehingga dengan bahan bakar yang sama dengan turbo jet,didapat tenaga penggerak yang lebih besar (sebagian besarpesawat komersial saat ini memakai jenis turbo fan).

8. Macam – Macam Istilah Berat Pesawat :

a. Operating Weight EmptyAdalah berat pesawat, termasuk crew dan peralatan pesawat yang

biasa disebut “No Go Item”, tetapi tidak termasuk bahan bakardan penumpang/barang.b. Pay Load

Adalah berat muatan (penumpang + barang) yang membayar,termasuk surat-surat, paket-paket, dan excess bagasi.

c. Maximum Structural Pay LoadAdalah muatan maksimum yang diizinkan untuk tipe pesawat itu,oleh Dirjen Perhubungan Udara.

d. Zero Fuel WeightAdalah batasan berat spesifik pada tiap jenis pesawat.

e. Maximum Ramp Weight

Adalah berat maksimum pesawat diizinkan untuk Taxi, pada saatpesawat taxiing dari Apron menuju ujung landasan pacu.

f. Maximum Structural Landing Weight

Materi Kuliah Perencanaan Bandara – Ir. Wilton Wahab, M.Eng 6

5/12/2018 Kuliah 1 Lapter - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-1-lapter 7/7

Adalah kemampuan structural pesawat pada waktu mendarat.g. Maximum Structural Take Off Weight

Adalah berat maksimum pesawat termasuk crew, berat pesawatkosong, bahan bakar, pay load yang diizinkan oleh pabrik,sehingga momen tekuk yang terjadi pada badan pesawat rata-rata

masih dalam batas kemampuan material pembentuk pesawat.

9. Pusaran Angin

Pusaran angin timbul pada saat sayap mengangkat pesawat. pusaranangin terbentuk oleh dua silinder masa udara yang berputarberlawanan sepanjang sayap, meluas dan memanjang dibelakangpesawat sepanjang garis terbang. Pusaran angin yang terbentuk inidinamakan “Wake Turbulance”.Untuk mengatasi pusaran angin, FAA (Federal Aviation Agency)membagi pesawat menjadi dua :

Pesawat Ringan  Yaitu pesawat yang mempunyai maksimum take off weight <300.000 Lbs (< 150 Ton), seperti : DC–9, B–737, F–28. Pesawat Berat  Yaitu pesawat yang mempunyai maksimum take off weight >300.000 Lbs (> 150 Ton), seperti : B–747, B–320, DC 8–61, DC–10,dan Air Bus–300.

Aturan pemisahan (separation) lalulintas udara terhadap dampakwake turbulence ini diatur sebagai berikut :a. Maksimum jarak pesawat ringan yang mengikuti pesawat berat

secara horizontal adalah 5 nautical mile (jarak udara). b. Maksimum jarak pesawat berat yang saling membuntuti secara

horizontal adalah 4 nautical mile (jarak udara).c. Maksimum jarak pesawat berat yang mengikuti pesawat ringan

secara horizontal adalah 3 nautical mile (jarak udara).

Gambar 1.2 : Wake Turbulance

Materi Kuliah Perencanaan Bandara – Ir. Wilton Wahab, M.Eng 7