Upload
hari-budiyanto-spd-al-muhammad-ibnu-athoillah-al-totok
View
5.817
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Analisis Pelaksanaan Kurikulum Bidang Studi IPS Suatu Tinjauan Dari Model Pengembangan Dan Peran Para
Pengembang Di SMP Negeri 1 Mojokerto
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum IPS
Pada Program Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Melalui Jalur Pendidikan Profesi Angkatan II Tahun 2008-2009
Dosen Pengampu: Dra. Hj. Wafrohtur Rahmah, SE, M.Pd
Disusun Oleh:HARI BUDIYANTO
PENDIDIKAN PROFESIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Telp. 0271-717417, 719483Fax. 715448 Surakarta 57102
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Salah satu komponen penting demi terlaksananya sebuah
Sistem Pendidikan Nasional yang terarah adalah kehadiran kurikulum.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memilki posisi sentral untuk mengembangkan potensinya agar
menjadi manusia paripurna sebagaimana yang tersurat dalam tujuan
pendidikan nasional. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut,
pengembangan potensi peserta didik harus disesuaikan dengan
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan.
Dalam upaya mendekatkan pendidikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungan, SMP Negeri 1 Mojokerto mengembangkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP ini disusun dengan mengacu
pada
1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2
2. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan ( SNP )
3. Permen nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi (SI)
4. Permen nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk
menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
5. Permen nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan
menteri Pendidikan Nasional nomer 22 dan nomer 23 tahun 2006
6. Panduan penyusunan KTSP yang disusun BSNP
Sebagai bahan awal pengembangan KTSP ini, perlu dipaparkan
di bagian awal bab ini tentang hasil inventarisasi kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki SMP Negeri 1 Mojokerto secara internal serta
peluang dan ancaman yang dihadapi SMP Negeri 1 Mojokerto dari sisi
eksternal sekolah.
Keberadaan SMP Negeri 1 Mojokerto sangat diperhitungkan oleh
masyarakat Kota Mojokerto bahkan hingga kabupaten sekitarnya. Ini
terbukti setiap tahunnya selalu tidak mampu menampung rata-rata
600 calon siswa yang mendaftar ke sekolah ini.
SMP Negeri yang berdiri di atas lahan seluas 8.824 m2 ini berada
di wilayah Kecamatan Magersari, tepatnya, di Jalan Gajahmada nomor
143 Mojokerto berhadapan denga RSUD dr. Wahidin Sudirohusodo
Mojokerto. Sebelah selatan sekolah ini berdiri kantor Pemerintahan
Kota Mojokerto, sedangkan di sebelah utara dan timur merupakan
perkampungan penduduk.
Masyarakat sekitar SMP Negeri 1 Mojokerto yang heterogen
menambah derajat keberagaman latar belakang siswa dan orang
tuanya. Hal ini mengundang segenap stakeholder untuk bekerja keras
demi keunggulan SMP Negeri 1 Mojokerto.
Sementara itu, prestasi akademik dan prestasi nonakademik
siswa SMP Negeri 1 Mojokerto sangat menonjol di Kota Mojokerto. Hal
ini terbukti dari persentase kelulusan selalu menunjukkan angka
100%. Untuk prestasi nonakademis, SMP Negeri 1 Mojokerto selalu
3
mendominasi kejuaraan-kejuaran yang diadakan di tingkat
Kota/Kabupaten Mojokerto, bahkan tingkat provinsi.
Ditilik dari sudut input rata-rata tiga tahun terakhir ini, SMP
Negeri 1 Mojokerto menerima siswa yang memiliki NEM (untuk siswa
dari SD/MI di Kota Mojokerto) atau nilai Uji Kendali Mutu (hasil tes
yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Mojokerto untuk seleksi siswa dari luar Kota Mojokerto) relatif tinggi.
SMP Negeri yang selalu menduduki peringkat teratas di Kota
Mojokerto ini memiliki keunggulan input yang memadai.
Guru di SMP Negeri 1 Mojokerto ini berlatar belakang pendidikan
S1/A4 sebanyak 90% sedangkan yang berpendidikan S2 sebanyak 5%
sementara yang 5% masih sedang menempuh penyetaraan S1.
Keunggulan lain dari sisi input, fasilitas pendidikan yang dimiliki
cukup memadai.
Untuk layanan pendidikan terhadap siswa yang memiliki bakat
dan minat tertentu kiranya juga perlu mendapat perhatian karena
pada kondisi nyata saat ini sekolah belum memiliki sistem pendataan
dan sistem layanan yang memadai. Padahal, akses layanan seperti ini
amat penting untuk membentuk kualitas kompetensi lulusan yang
diharapkan. Oleh karena itu, sistem layanan yang tepat beserta
implementasinya perlu mendapat prioritas dalam
penyelenggaraannya.
Dari sisi output, SMP Negeri 1 Mojokerto menampilkan wajah
cukup membanggakan. Untuk tiga tahun terakhir ini, rata-rata hasil
UAN di atas 8.50. Dari sisi nonakademis, siswa-siswi SMP ini banyak
mengukir prestasi di tingkat Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur,
maupun Nasional. Untuk tingkat nasional, siswa SMPN 1 Mojokerto
pernah meraih medali perak Olimpiade Sain Nasional.
Sebagai sekolah yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai
rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) dan memulai programnya
pada tahun ajaran 2007/2008, SMP Negeri 1 Mojokerto mengemban
tugas yang cukup berat untuk meningkatkan pelayanan pendidikan
4
yang maksimal kepada masyarakat. Tugas berat ini hanya dapat
diwujudkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang memiliki
wawasan dan orientasi ke depan yang terorganisasi secara efektif
serta tetap dalam bingkai kebijakan pendidikan nasional dan
kebijakan pemerintah daerah. Penyelenggaraan pendidikan yang
dimaksud adalah penyelenggarakan layanan pendidikan kepada
masryarakat dengan menganut azas pemerataan, berkualitas,
bermakna, berkelanjutan, dan akuntabel.
Harapan yang terpancang dalam konsep tersebut adalah
terwujudnya kontribusi nyata dari sekolah kepada masyarakat dan
pemerintah Kota Mojokerto dalam menghadapi segenap gejala
dimensi kehidupan di era global.
SMP Negeri 1 Mojokerto sebagai lembaga layanan pendidikan
yang langsung bersentuhan dengan kepentingan masyarakat
diharapkan mampu mengakomodasikan semua kepentingan peserta
didik, potensi daerah, dan dinamika perkembangan masyarakat.
Dengan demikian, layanan pendidikan yang diberikan secara
signifikan dapat memberikan sumbangsih yang dapat dirasakan
manfaatnya. Konsepsi-konsepsi ini secara strategis perlu dapat
dituangkan dalam sebuah desain kurikulum yang secara keseluruhan
merupakan gambaran nyata dari proses pendidikan yang akan
dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan.
Sebagai kurikulum operasional, kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) dipandang sebagai model kurikulum yang sangat
potensial dapat menampung prinsip-prinsip serta konsepsi-konsepsi
yang diungkapkan di depan. Selanjutnya, pada gilirannya secara
efektif dapat menjadi pedoman dan panduan arah bagi pelaksanaan
proses layanan pendidikan bagi segenap pendidik kepada
masyarakat.
Demikian juga halnya dengan Kurikulum SMP Negeri 1
Mojokerto ini. Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto dirancang
sedemikian rupa dengan harapan sedapat-dapatnya mampu menjadi
5
seperangkat perencanaan yang berisi visi, misi, tujuan sekolah,
struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, serta proses
pembelajaran dan sistem penilaian yang secara keseluruhan
mencerminkan proses layanan pendidikan kepada masyarakat yang
didesain dan diimplementasikan sesuai potensi dan kondisi
masyarakat di sekitar SMP Negeri 1 Mojokerto.
B. Tujuan Pengembangan KTSP
KTSP disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di tingkat satuan
pendidikan. Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto ini disusun sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan SMP Negeri 1 Mojokerto.
C. Prinsip Pengembangan KTSP
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut
:
1. Berpusat pada Potensi, Perkembnagan, Kebutuhan, dan
Kepentinan Peserta Didik dan Lingkungan SMP Negeri 1 Mojokerto.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki potensi sentral untuk mengembangkan potensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta
tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap
6
perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen
muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri
secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3. Tanggap terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi
dan Seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara
dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni.
4. Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan stake
holders untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial,
keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan
keniscayaan.
5. Menyeluruh dan Berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang
pendidikan.
6. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar
yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal dan
informal dengan memperhatikan kondidsi dan tuntutan lingkungan
7
yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
7. Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Daerah
Kurikulum dikembangkan memperhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional
dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan
sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
BAB II
T U J U A N
A. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak manusia, serta ketrampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
B. Visi Sekolah
8
Visi : “Unggul dalam prestasi, berjiwa nasional, berwawasan
dan berdaya saing internasional berdasarkan iman dan
takwa”
Indikator :
1. Unggul dalam prestasi internasional.
2. Menghasilkan lulusan bersertifikasi internasional.
3. Berbudaya dan berjiwa nasionalis tinggi.
4. Unggul dalam proses pembelajaran bertaraf
internasional
5. Unggul dalam tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan bertaraf internasional
6. Unggul dalam sarana prasarana pendidikan
7. Unggul dalam manajemen sekolah
8. Unggul dalam pengembangan iptek bertaraf
internasional
9. Unggul dalam Keimanan dan Ketaqwaan
C. Misi Sekolah
1. Melaksanakan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang bertaraf internasional
2. Melaksanakan inovasi pembelajaran bertaraf internasional
3. Mengembangkan dan mengenalkan budaya Indonesia
4. Melaksanakan pengembangan SDM pendidikan yang bertaraf
internasional
5. Melaksanakan pengembangan fasilitas pendidikan yang
bertaraf internasional
6. Melaksanakan pengembangan manajemen sekolah yang
bertaraf internasional
7. Melaksanakan pengembangan pembiayaan pendidikan yang
bertaraf internasional
8. Melaksanakan pengembangan penilaian pendidikan yang
bertaraf internasional
9. Memfasilitasi Pelaksanaan kegiatan keagamaan
9
D. Tujuan Sekolah
Pada akhir tahun pelajaran 2008/2009 sekolah dapat:
1. mengembangkan kurikulum berdiversifikasi dengan
memberikan pelayanan kepada siswa sesuai dengan tingkat
kemampuan belajarnya;
2. mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan
nonkonvensional, di antaranya CTL, PAIKEM, dan
pembelajaran berbasis masalah;
3. memperoleh rata-rata NUN minimal 8,80
4. meraih tiga besar kejuaraan bidang olahraga dan seni
tingkat provinsi;
5. meraih medali perak kejuaraan olimpiade MIPA tingkat
nasional;
6. meraih kejuaraan IJSO tingkat nasional;
7. membiasakan 90% siswa melaksanakan kegiatan budaya
membaca iptek, keagamaan, dan fiksi;
8. membekali 80% siswa untuk mengembangkan minat dan
bakat melalaui kegiatan ekstrakurikuler;
9. mengoptimalkan fungsi layanan bimbingan dan konseling;
10. membekali 75% siswa untuk mampu mengakses berbagai
informasi yang positif melalaui internet;
11. membekali agar dapat mengimplementasikan ajaran
agamanya melalui salat berjamaah dan baca tulis Alquran
(bagi siswa Islam) dan kebaktian (bagi siswa Kristen/Katolik).
12. mengembangkan penilaian autentik secara
berkesinambungan.
13. mengoptimalkan program perbaikan dan pengayaan
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
10
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata
pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada
setiap mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang
harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang
tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan.
Struktur kurikulum terdiri atas tiga komponen, yaitu komponen
mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.
Komponen mata pelajaran dikelompokkan sebagai berikut:
1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. kelompok mata pelajaran estetika; dan
5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Komponen muatan lokal dan pengembangan diri merupakan
bagian integral dari struktur kurikulum.
Struktur kurikulum ini meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun,
yakni mulai kelas VII sampai dengan kelas IX. Struktur
kurikulum disusun berdasarkan SKL , SK, dan KD mata pelajaran
dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Kurikulum ini memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri seperti tertera pada Tabel Struktur
Kurikulum.
b. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal telah ditentukan
11
oleh sekolah, yaitu Bahasa Jawa, English Conversation, dan
Elektronika.
c. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang
harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler dan dikoordinasi konselor (guru
BK/BP). Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karir peserta didik, kegiatan terstruktur wajib
baca, dan kegiatan ekstrakurikuler.
d. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan “IPA
Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
e. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Sekolah
dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
f. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
g. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester)
adalah 34 – 38 minggu.
Tabel: Struktur Kurikulum
Tabel Struktur Proram Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto
Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
12
3. Bahasa Indonesia 5 5 5
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 2 2
10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 2 2
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa
2. English Conversation
3. Elektronika
2
1
-
2
1
-
-
1
2
C. Pengembangan Diri
1. Rutin/terstruktur
a. Wajib Baca
b. Bimbingan Konseling
c. Upacara Bendera
d. Salat Jumat/ Kebaktian
e. Internet
f. Pramuka
2*) 2*) 2*)
2. Pilihan
a. Baca Tulis Al Quran
b. Seni Tari
c. Bola Basket
d. Palang Merah Remaja
e. Teater
f. Bola Voli
g. Renang
h. Karawitan
i. Sepak Bola
j. Jurnalistik
k. Pencak Silat
l. Karate
m. Bina Vokalia
n. Karya Ilmiah Remaja
o. Conversation Club
Jumlah 36 36 36
13
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaranB. Muatan Kurikulum
a. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
Meliputi: Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha,
mengingat kondisi sosial budaya masyarakat di
lingkungan sekolah.
Tujuan:
1.1. memberi wawasan terhadap keberagaman agama
di Indonesia
1.2. meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa
sesuai keyakinan dan agama masing masing.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
Meningkatklan kesadaran dan wawasan peserta didik
akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan,
jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap
hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi,
tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku antikorupsi,
kolusi, dan nepotisme.
3. Bahasa Indonesia
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis
serta dapat menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasi dan sarana pemahaman terhadap iptek.
4. Bahasa Inggris
Tujuan:
14
Membina keterampilan berbahasa Inggris dan
berkomunikasi secara lisan dan tertulis untuk menghadapi
perkembangan iptek dalam menyongsong era globalisasi
5. Matematika
Tujuan:
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar
matematika dalam rangka penguasaan iptek.
6. Ilmu Pengetahuan Alam
Meliputi: Fisika, Biologi, dan Kimia
Tujuan:
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa
untuk menguasai dasar-dasar sains dalam rangka
penguasaan iptek
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
Meliputi: Sejarah, Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi
Tujuan:
Memberikan pengetahuan sosio cultural masyarakat yang
majemuk, mengembangkan kesadaran hidup
bermasyarakat, serta memiliki keterampilan hidup secara
mandiri.
8. Seni Budaya
Meliputi: Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater
Tujuan:
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan
kecintaan pada seni budaya nasional.
9. Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan
Tujuan:
Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan
kebugaran dan keterampilan dalam bidang olahraga,
menanamkan rasa sportivitas, tanggung jawab, disiplin,
dan percaya diri pada siswa.
15
10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Meliputi: Kerajinan, Pemanfaatan teknologi sederhana,
Kewirausahaan, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tujuan:
Memberikan bekal keterampilan di bidang kerajinan,
pemanfaatan teknologi sederhana, kewirausahaan, dan
teknologi informatika yang sesuai dengan bakat dan
minat siswa.
b. Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa Jawa baik lisan maupun
tertulis dalam upaya mempertahankan nilai-nilai budaya
Jawa masyarakat setempat dalam wujud komunikasi dan
apresiasi sastra.
2. English Conversation
Tujuan:
Memberikan bekal ketrampilan bahasa Inggris secara
lisan dalam berkomunikasi dalam menyongsong era
globalisasi
3. Elektronika
Tujuan:
Memberikan bekal dasar keterampilan elektronika sebagai
bahan pengembangan kecakapan hidup.
c. Kegiatan Pengembangan Diri
Berdasarkan kondisi objektif sekolah, kegiatan
pengembangan diri yang dipilih dan ditetapkan adalah
sebagai berikut.
1. Kegiatan Pengembangan Diri Rutin/terstruktur
1.1 Wajib Baca
Tujuan:
16
- menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca pada siswa
- meningkatkan penguasaan informasi tentang ilmu pengetahuan, keagamaan, dan fiksi pada siswa
1.3. Bimbingan Konseling
Melayani:
- masalah kesulitan belajar siswa
- pengembangan karir siswa
- pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi
- masalah dalam kehidupan sosial siswa
1.3. Upacara Bendera
Tujuan:
Meningkatkan kedisiplinan dan rasa cinta tanah air pada diri siswa
1.4. Salat Jumat/ Kebaktian
Tujuan:
Meningkatkan kebiasaan siswa dalam mengaplikasikan
dan menerapkan nilai-nilai ajaran agama yang diyakini
menuju pembentukan manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan secara utuh.
1.5. Internet
Tujuan:
- Memberikan bekal keterampilan dalam men-
download atau meng-upload data melalui internet.
- Memberikan kesempatan kepada siswa
mengembangkan ilmu pengetahuan yang bersiat
global.
1.6 Pramuka
Tujuan:
- memberi wahana kepada siswa untuk berlatih
berorganisasi
- melatih siswa agar terampil dan mandiri
17
- melatih siswa untuk mempertahankan hidup
- menanamkan rasa bangga dan cinta
terhadap tanah airnya.
2. Kegiatan Pengembangan Diri Pilihan
2.1. Baca Tulis Al Quran
Tujuan:
2.1.1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam
membaca dan menulis Al Quran
2.1.2. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap
isi kandungan Al
Quran
2.2. Seni Tari
Tujuan:
2.2.1. Mengembangkan minat dan bakat siswa dalam
bidang sani
tari
2.2.2. Menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap
seni tari
nusantara
2.3. Bola Basket
Tujuan:
2.3.1 mengembangkan prestasi siswa dalam bidang
bola basket
2.3.2 meningkatkan kemampuan dan keterampilan
siswa dalam permainan bola basket sebagai
olahraga prestasi
18
2.3.3 meningkatkan kualitas kesehatan dan
sportifitas siswa
2.4 Palang Merah Remaja
Tujuan:
2.4.1 melatih praktik PPPK
2.4.2 mengembangkan jiwa sosial dan peduli pada
sesama
2.4.3 mengembangkan sikap kerja sama
2.4.4 membiasakan hidup sehat melalui UKS
2.6. Teater
Tujuan:
2.6.1. mengembangkan minat dan bakat siswa
dalam bidang
teater
2.6.2. menumbuhkan kepekaan dan kepedulian
sosial
2.6.3. meningkatkan daya kreasi dan apresiasi seni
pada siswa
2.7. Bola Voli
Tujuan:
2.7.1. mengembangkan minat dan bakat siswa
dalam bidang bola voli sebagai olahraga
prestasi
2.7.2. meningkatkan kesehatan fisik dan mental
siswa
2.7.3. menumbuhkan sportifitas.
19
2.8. Renang
Tujuan:
2.8.1. mengembangkan minat dan bakat siswa dalam
olahraga prestasi renang
2.8.2. meningkatkan kesehatan fisik dan mental
2.9. Karawitan
Tujuan:
2.9.1. mengembangkan minat dan bakat siswa
dalam seni
karawitan
2.9.2. menumbuhkan rasa bangga dan cinta pada
kesenian daerah, khususnya seni karawitan
2.10. Sepak Bola
Tujuan:
2.10.1. Mengembangkan bakat, minat, dan
prestasi siswa dalam bidang sepak bola
2.10.2.Meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan
mental
siswa.
2.11. Jurnalistik
Tujuan:
2.11.1. mengembangkan kebiasaan menulis
2.11.2. meningkatkan kemampuan
mengembangkan ide/gagasan dalam bentuk
tulisan melalui sarana majalah dinding dan
buletin sekolah.
2.11.3. Menumbuhkembangkan minat dan bakat
dalam bidang kejurnalistikan.
20
2.12. Pencak Silat
Tujuan:
2.12.1. mengembangkan minat dan bakat serta
prestasi bidang pencak silat
2.12.2. meningkatkan keterampilan dasar-dasar
ilmu bela diri.
2.13. Karate
Tujuan:
2.13.1. mengembangkan minat dan bakat serta
prestasi
bidang karate
2.13.2. meningkatkan keterampilan dasar-dasar
ilmu bela diri.
2. 14. Bina Vokalia
Tujuan
2.14.1.mengembangkan minat, bakat, dan
prestasi siswa dalam bidang olah
vokal/menyanyi.
2.14.2. meningkatkan daya kreasi, apresiasi,
dan kepekaan bidang seni suara.
2.15. Karya Ilmiah Remaja
Tujuan:
2.15.1. melatih siswa berpikir kritis dan
ilmiah
2.15.2. melatih siswa terampil dalam menulis
karya ilmiah
2.15.3. mengikutsertakan siswa dalam berbagai
kompetisi/lomba penulisan iptek.
21
2.16. Conversation Group
Tujuan:
2.16.1. meningkatkan keterampilan
conversatoin siswa
2.16.2. meningkatkan prestasi nonakademik
siswa dalam bidang conversation.
3. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri
Kegiatan Pengembangan Diri yang bersifat rutin/terstruktur
dilaksanakan pada waktu pembelajaran efektif dengan
mengalokasikan waktu khusus dalam jadwal pelajaran, dibina
oleh guru dan konselor sekolah.
Kagiatan Pengembangan Diri pilihan dilaksanakan di luar jam
pembelajaran (ekstrakurikuler) dibina oleh guru, praktisi, atau
alumni yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat
keputusan kepala sekolah.
3.1. Jadwal Kegiatan
No.
Nama Kegiatan Kelas Hari Pukul
1. Rutin/Terstruktur
a. Wajib Baca VII, VIII, IX Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu
06.45 – 07.00
b. Bimbingan Konseling
VII, VIII, IX Senin - Sabtu
Sesuai jadwal pelajaran
c. Upacara Bendera VII, VIII, IX Senin 06.45 – 07.45
d. Salat Jumat/Kebaktian
VII, VIII, IX Jumat 11.15 – 13.00
e. Internet VII, VIII, IX Senin - Sabtu
13.00 – 17.00
f. Pramuka VII,VIII Kamis 15.30 – 17.00
2. Pilihan
22
a. Baca Tulis Al Quran
VII
VIII
Selasa
Rabu
15.30 – 17.00
15.30 – 17.00
b. Seni Tari VII,VIII Sabtu 10.30 – 12.00
c. Bola Basket VII
VIII
Sabtu
Minggu
15.30 – 17.00
07.30 – 09.00
d. Palang Merah Remaja
VII,VIII Sabtu 15.30 – 17.00
e. Teater VII,VIII Kamis 15.30 – 17.00
f. Bola Voli VII,VIII Kamis 15.30 – 17.00
g. Renang VII,VIII Kamis 15.30 – 17.00
h. Karawitan VII,VIII Sabtu 10.30 – 12.00
i. Sepak Bola VII
VIII
Minggu
Sabtu
07.30 – 09.00
15.30 – 17.00
j. Jurnalistik VII,VIII Sabtu 15.30 – 17.00
k. Pencak Silat VII,VIII Selasa 15.30 – 17.00
l. Karate VII,VIII Kamis 15.30 – 17.00
m. Bina Vokalia VII,VIII Senin 15.30 – 17.00
n. Karya Ilmiah Remaja
VII,VIII Jumat 15.30 – 17.00
o. Conversation Club
VII
VIII
Senin
Kamis
15.30 – 17.00
15.30 – 17.00
3.2. Alokasi Waktu
Pengembangan diri untuk kelas VII dan VIII dialokasikan
2 jam pelajaran (ekuivalen 2 x 40 menit)
Pengembangan diri untuk kelas IX diarahkan pada
program pembelajaran intensif dalam rangka persiapan
menghadapi ujian nasional.
3.3. Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan
secara berkala (setiap akhir semester) kepada sekolah
dan orang tua dalam bentuk nilai kualitatif.
23
C. Pengaturan Beban Belajar
1. Beban belajar di SMP Negeri 1 Mojokerto menggunakan sistem
paket dengan ketentuan sebagai berikut:
Kelas
Satu jam pembelajaran
tatap muka/menit
Jumlah jam pembelajara
n per minggu
Minggu efektif per
tahun pelajaran
Waktu pembelajaran/jam per tahun
VII 40 36 38 1368
VIII 40 36 38 1368
IX 40 36 36 1296
2. Alokasi waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur di
SMP Negeri 1 Mojokerto maksimal 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan.
Komponen
Alokasi Waktu Kegiatan/jam pelajaran per minggu
Tatap Muka
Penugasan terstruktur maksimal ekuivalen
dengan:
A. Mata Pelajaran
11. Pendidikan Agama 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 1
3. Bahasa Indonesia 5 2
4. Bahasa Inggris 5 2
5. Matematika 4 2
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 2
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 2
8. Seni Budaya 2 1
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
3 1
10.Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 1
24
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa
2. English Conversation
3. Elektronika
2
1
2
1
0,5
1
3. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah
setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar
sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
D. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar didasarkan pada beberapa pertimbangan, di antaranya intake
peserta didik, tingkat esensial dari masing-masing KD/mata pelajaran,
kemampuan daya dukung (sarana/prasarana), dan kompleksitas tiap-tiap mata
pelajaran. Berdasarkan pertimbangan tersebut, SMP Negeri 1 Mojokerto
menetapkan ketuntasan belajar tiap mata pelajaran sebagai berikut:
A. Mata Pelajaran SKBM/KKM
1. Pendidikan Agama 75
2. Pendidikan Kewarganegaraan 75
3. Bahasa Indonesia 75
4. Bahasa Inggris 70
5. Matematika 70
6. Ilmu Pengetahuan Alam 70
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 75
8. Seni Budaya 75
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 75
10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi 75
B. Muatan Lokal
a. Bahasa Jawa
b. English Conversation
c. Elektronika
75
75
75
25
Peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar
harus mengikuti program perbaikan (remidial test/remidial
teaching) sampai mencapai ketuntasan belajar yang
dipersyaratkan (pelaksanaan remidial test maksimal dua kali).
Siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar 80% sampai
dengan 90% dapat mengikuti program pengayaan
(enrichment), sedangkan yang mencapai ketuntasan belajar
lebih dari 90% mengikuti program percepatan (accelerated)
Kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan di luar jam
tatap muka (sepulang sekolah) dengan jadwal sebagai berikut.
No. Hari Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
1. Senin Bahasa Inggris
PPKn
IPS
Pend. Agama
Matematika
Seni Budaya
2. Selasa IPS
Pend. Agama
Matematika
Seni Budaya
IPA
Tinkom/Ketr.
3. Rabu Matematika
Seni Budaya
IPA
TIK
Bhs. Indonesia
Bahasa Jawa
4. Kamis IPA
TIK dan EC
Bhs. Indonesia
Bahasa Jawa
Bahasa Inggris
PPKn, Elektro
5. Sabtu Bhs. Indonesia
Bahasa Jawa
Bahasa Inggris
PPKn, EC
IPS
Pend. Agama
E. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
1. Kriteri Kenaikan Kelas
a. tidak boleh ada nilai di bawah 51,0 (lima puluh satu
koma nol);
b. Maksimal ada tiga mata pelajaran yang belum
memenuhi KKM;
26
c. hanya boleh ada dua nilai kurang dari 61,0 (enam puluh
satu koma nol);
d. memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian,
kelakuan, dan kerajinan pada semester yang diikuti;
e. ketidakhadiran tanpa izin (alpa) maksimal 10% dari
jumlah hari efektif..
f. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada
dua semester di kelas yang diikuti.
g. Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan nilai
laporan hasil belajar semester II
2. Kriteria Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan jika
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
b. memperoleh nilai minimal baik atau 75 (tujuh puluh
lima) pada penilaian akhir untuk seluruh kelompok mata
pelajaran:
a. agama dan akhlak mulia
b. kewarganegaraan dan kepribadian
c. estetika
d. jasmani, olahraga, dan kesehatan
c. lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi,
d. lulus Ujian Nasional.
F. Pendidikan Kecakapan Hidup
1. Pendidikan kecakapan hidup di SMP Negeri 1 Mojokerto
dilaksanakan secara integral dalam
27
pendidikan/pembelajaran semua mata pelajaran.
Pengintegrasian dilaksanakan dengan menganalisis KD
setiap mata pelajaran yang berpotensi untuk
pengembangan kecakapan hidup tertentu. Proses analisis
dilakukan oleh tim guru setiap mata pelajaran melalaui
kegiatan MGMPS. Berdasarkan hasil analisis tersebut,
guru mengimplementasikan kecakapan hidup sebagai
muatan tambahan dalam pembelajaran.
2. Pendidikan kecakapan hidup secara maksimal
dikembangkan melalui pembelajaran mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunkasi, Seni Budaya,
Keterampilan, Muatan Lokal, dan Kegiatan Pengembangan
Diri.
3. Sekolah memberi kesempatan yang luas kepada peserta
didik untuk mengembangkan kecakapan hidupnya dari
satuan pendidikan formal yang lain dan atau nonformal di
luar sekolah.
G. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
1. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
dikembangkan pada semua mata pelajaran dan muatan
lokal yang dilakukan dengan cara mengembangkan
pembelajaran dengan memperhatikan, menyesuaikan,
dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2. Pendidikan berbasis keunggulan lokal lebih difokuskan
pada pembelajaran muatan lokal: Bahasa Jawa,
elektronika dan pengembangan diri.
3. Pendidikan berbasis global lebih difokuskan pada
pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris, Teknologi
28
Informasi dan Komunikasi, IPA, dan muatan lokal English
Conversation
4. Sekolah memberi keleluasaan kepada peserta didik untuk
mengikuti pendidikan berbasis keunggulan lokal dan
global dari satuan pendidikan formal yang lain dan atau
nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
BAB IVKALENDER PENDIDIKAN
A. Permulaan dan Berakhirnya Tahun Pelajaran
Permulaan tahun pelajaran di SMP Negeri 1 Mojokerto
dimulai tepat pada 16 Juli 2008 (minggu ketiga bulan Juli 2008)
dan akhir tahun pelajaran pada 13 Juli 2009 (akhir minggu
kedua Juli 2009).
Pada permulaan tahun pelajaran ini dilaksanakan
kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) yang berlangsung selama
3 (tiga) hari. Kegiatan ini diikuti oleh semua siswa SMP Negeri 1
Mojokerto mulai kelas VII, VIII, hingga IX. Kompetensi dan
wawasan yang dikembangkan pada kegiatan MOS ini meliputi
pengenalan dan atau pengembanagan diri, lingkungan, serta
stakeholder SMP Negeri 1 Mojokerto. Di samping itu,
pengenalan dan atau pendalaman pemahaman tentang struktur
dan muatan kurikulum, pemberdayaan sumber daya belajar di
SMP Negeri 1 Mojokerto.
Yang lebih strategis dalam kegiatan Masa Orientasi Siswa
dilaksanakan program penelusuran bakat dan minat siswa
29
sebagai langkah awal layanan pendidikan di sekolah agar setiap
layanan pembelajaran kepada siswa benar-benar effektif dan
sesuai dengan bakat, minat dan kebutuhan siswa.
B. Minggu Efektif Belajar
Minggu efektif belajar di SMP Negeri 1 Mojokerto ditetapkan
selama 38 minggu efektif atau maksimal 228 hari efektif dalam
satu tahun pelajaran. Dengan rincian, minggu efektif belajar
dalam semester gasal berlangsung selama 19 minggu efektif
atau maksimal 114 hari efektif.
C. Waktu Pembelajaran Efektif
Jumlah pembelajaran efektif di SMP Negeri 1 Mojokerto
ditetapkan sebanyak 36 (tiga puluh enam) jam efektif setiap
minggu. Jumlah ini meliputi jumlah jam pembelajaran untuk
seluruh mata pelaaran dan muatan lokal sebagaimana terinci
dalam struktur kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto yang telah
dideskripsikan pada bagian struktur dan muatan kurikulum di
depan.
D. Waktu Libur
Waktu libur SMP Negeri 1 Mojokerto meliputi (1) libur jeda
antarsemester (libur semester gasal), (2) libur akhir tahun
pelajaran, (3) libur hari - hari keagamaan, (4) libur umum dan
libur hari – hari besar nasional, (5) libur khusus.
1. Libur jeda antarsemester (libur semester gasal)
Libur jeda antar semester (libur semester gasal) berlangsung
selama 2 (dua) minggu pada minggu terakhir Desember dan
minggu pertama Januari tahun berikutnya.
Hari pertama semester genap dimulai pada awal minggu
kedua Januari.
30
2. Libur akhir tahun pelajaran
Libur akhir tahun pelajaran berlangsung selama 2 (dua)
minggu dimulai pada awal minggu pertama bulan Juli dan
berakhir pada minggu kedua bulan Juli.
3. Libur hari–hari keagamaan
Libur hari–hari keagamaan meliputi : Israk Mikraj, Awal
Ramadan, sekitar Idul Fitri, Idul Adha, Natal, 1 Muharam,
Maulid Nabi, Imlek, Nyepi, Wafat Isa Almasih, Kenaikan Isa
Almasih, Waisak. Berlangsungnya libur hari – hari kagamaan
sesuai dengan ketetapan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia. Jumlah libur hari–hari keagamaan dalam satu
tahun pelajaran maksimal 2 (dua) minggu atau 14 hari
kalender.
4. Libur umum dan libur hari–hari besar nasional
Hari–hari Minggu, HUT RI, Tahun Baru Masehi (dan sesuai
peraturan pemerintah yang ditetapkan). Jumlah libur umum
dan libur hari–hari besar nasional dalam satu tahun pelajaran
maksimal 2 (dua) minggu atau 14 hari kalender.
5. Libur khusus
Libur khusus diperuntukkan bagi siswa kelas VII dan VIII
karena sekolah secara keseluruhan dimanfaatkan untuk
pelaksanaan Ujian Nasional (3 hari) dan Ujian sekolah (4
hari).
E. Kegiatan Khusus
SMP Negeri 1 Mojokerto menetapkan hari–hari untuk kegiatan
khusus. Hari–hari ini tidak termasuk hitungan hari efektif
pembelajaran. Hari–hari kegiatan khusus ini terdiri atas:
1. Masa Orientasi Siswa: kegiatan ini berlangsung selama 3
(tiga) hari pada setiap awal tahun pelajaran.
31
2. Penerimaan Rapor Hasil Belajar: kegiatan ini disediakan
sebanyak 2 (dua) hari. Sehari disediakan untuk penerimaan
rapor semester gasal dan sehari untuk penerimaan rapor
semester genap.
3. Kegiatan Tengah Semester (KTS) berupa kegiatan
pembelajaran di luar kelas berisi pengembangan diri dan
pendalaman materi beberapa mata pelajaran.
F. Alokasi Waktu
Penetapan alokasi waktu kalender pendidikan SMP Negeri 1 Mojokerto
sebagai berikut:
No
.Kegiatan
Alokasi
WaktuKeterangan
1Permulaan tahun
pelajaranJuli
2Minggu efektif
belajar38 minggu
Merupakan minggu efektif
untuk kegiatan pembelajaran
3Jeda tengah
semester2 minggu
Kegiatan porseni dan lomba
antarkelas
4Jeda
antarsemester2
Libur semester 1 dan 2
5
Libur akhir tahun
3 minggu
Penyelesaian administrasi
akhir tahun dan persiapan
tahun pelajaran baru
6
Libur Hari besar
keagamaan dan
nasional
2-4 minggu
7Hari libur
permulaan puasa1 minggu
8Kegiatan khusus
sekolah1 minggu
Kegiatan pondok ramadan
32
9Hari libur khusus
1 mingguKegiatan yang terkait dengan
kegiatan pemerintah daerah
10Akhir tahun
PelajaranJuni
KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2008/2009
SMP NEGERI 1 MOJOKERTO
Semester I
NO BULAN JPE HES HEF KTS LU LHB LS LPP LHR JML
1 Juli 2008 2 14 - 2 - - - - 2
2 Agustus 2008 4 25 - 4 2 - - - 6
3 September
2008
4 9 13 5 1 - 3 - 22
4 Oktober 2008 0 9 5 4 1 - - 12 22
5 November
2008
3 26 - 4 2 - - - 6
33
6 Desember
2008
4 24 - 5 2 - - - 7
7 Januari 2009 3 18 - 4 3 6 - - 13
JML 20 125 18 28 11 6 3 12 78
Keterangan :JPE : Jumlah Minggu EfektifHES : Hari Efektif SekolahHEF : Hari Efektif FakultatifKTS : Kegiatan Tengah Semester
Semester II
NO BULAN JME HES HEF KTS LU LHB LS LPP LHR JML
1 Januari 2009 0
2 Februari 2009 4 25 4 4
3 Maret 2009 4 25 5 1 6
4 April 2009 3 26 4 4
5 Mei 2009 4 26 4 1 5
6 Juni 2009 3 24 5 1 6
7 Juli 2009 0 - 2 12 14
JML 18 126 24 3 12 39
Keterangan :JPE : Jumlah Minggu EfektifHES : Hari Efektif SekolahHEF : Hari Efektif FakultatifKTS : Kegiatan Tengah Semester
BAB VPENUTUP
Proses penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Mojokerto melalui
tahapan yang cukup panjang dan melibatkan seluruh jajaran tenaga
pendidik dan kependidkan serta komponen sekolah yang lain.
Dimulai dari pemahaman konsep KTSP melalui workshop, diskusi-
diskusi kelompok, menampung masukan dan saran dari warga
sekolah dan kalangan stakeholder, konsultasi kepada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto dan studi pamahaman
dari semua dokumen rujukan dari BSNP. Pada akhirnya membuahkan
34
LU : Libur UmumLHB : Libur Hari BesarLS : Libur SemesterLPP : Libur Permulaan PuasaLHR : Libur Hari Raya
LU : Libur UmumLHB : Libur Hari BesarLS : Libur SemesterLPP : Libur Permulaan PuasaLHR : Libur Hari Raya
hasil yang berwujud desain operasional layanan pembelajaran di
tingkat satuan pendidikan yang dinamai Kurikulum SMP Negeri 1
Mojokerto.
Secara garis besar kurikulum ini memuat jangkauan ke depan
yang tergambar dalam visi, misi dan tujuan sekolah. Titik berat
rumusan visi, misi dan tujuan sekolah tersebut adalah cita-cita warga
sekolah untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang
dipastikan akan berimbas pada peningkatan kualitas kompetensi
lulusan.
Potensi unggulan lokal dan wawasan global tecermin pada
deskripsi komponen mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri yang memuat harapan dapat membekali peserta
didik dengan berbagai kompetensi untuk menghadapi masa depan
yang sarat dengan tantangan.
Pada tingkat operasional beban belajar peserta didik diatur
dalam struktur program berdasarkan kalender pendidikan yang di
dalamnya juga memuat penentuan hari-hari effektif dan hari- hari
libur.
Di samping itu, agar layanan kepada peserta didik dapat lebih
effektif sekaligus dapat merealisasi keinginan untuk meningkatkan
kualitas layanan, kurikulum ini mengamanatkan kepada sekolah
untuk menyelenggarakan program penelusuran bakat dan minat
siswa pada setiap awal tahun pelajaran terutama pada saat
penyelenggaraan Masa Orientasi Siswa (MOS).
Namun demikian, perlu disadari bahwa sebuah kurikulum masih
sebatas perencanaan di atas kertas, meskipun memiliki peran vital
sebagai pedoman dan petunjuk arah bagi penyelenggaraan kegiatan
pendidikan. Yang tidak kalah penting adalah komitmen dan dedikasi
warga sekolah di semua lini untuk menindaklanjuti dalam bentuk
kegiatan nyata secara terarah dan berkelanjutan. Hal ini akan
terwujud jika ada peran serta dari semua lapisan warga sekolah yang
digerakkan melalui Manajemen Berbasis Sekolah.
35
Semua upaya tentu belum dapat menjamin sebuah kepastian
karena semuanya sangat tergantung pada kehendak Yang Maha
Menentukan. Oleh karena itu, sangat penting apabila semua upaya
juga disertai permohonan kepada-Nya melalui persembahan doa doa.
Kurikulum ini bukan bersifat abadi. Evaluasi terhadap
keefektifan kurikulum ini akan dilakukan secara terus-menerus sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan SMP Negeri 1 Mojokerto. Kritik dan
saran sangat diharapkan demi kesempurnaan kurikulum ini.
Ditetapkan di Mojokerto, Juli 2008
36