Upload
aminehono
View
1.428
Download
17
Embed Size (px)
Citation preview
Kritik sastra berdasarkan orientasi teori kritik
Oleh:
Amin Wahyudi 076012
Azwar Khamid 076026
Yuda Setiawan 076182
Taufik Tri Wahyudi 076169
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
ANGKATAN 2007
JOMBANG
1
2009
Kritik sastra berdasarkan orientasi teori kritik
Aneka ragam atau berbagai jenis ataupun corak-corak kritik sastra yang
pernah dibicarakan, dilakukan, dan ditulis baik oleh sastrawan sendiri, orang awm
ataumasyarakat umum. Untuk menafsir, menganalisis dan menilai karya sastra adalah
orientasi karya sastra yang menentukan arah atau corak kritik sastra. Orientasi karya
sastra itu berdasarkan keseluruhan situasi karya sastra: alam (kehidupan) pembaca,
penulis dan karya sastra. Berdasar hal itu ada empat orientasi, yaitu, mimetik,
pragmatik, ekspresif dan objektif.
1.kritik mimetik
kritik sastra ini memandang bahwa karya sastra itu sebagai tiruan alam ,
pencerminan atau penggambaran (representasi) tentang dunia dan keidupannya.
Mimesis sendiri merupakan imitasi (tiruan) dari aspek-aspek yang ada dalam alam
semesta.
Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu.
Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang di tembak mati
siang tadi’
(Taufiq Ismail, Tirani, 1966)
2.kritik pragmatik
2
kritik sastra yang bertujuan mencapai efek-efek tertentu kepada pembaca.
Orientasi kritik sastra ini cenderung menimbang nilai berdasarkan pada keberasilan
mencapai tujuan, sebagai alat/sarana untuk mendapat sesuatu yang diharapkan. Dalam
kritik sastra ini mencoba menerangkan , antar lain, manfaat-manfaat karya sastra bagi
kehidupan pembaca dan manfaat pengembangan kejiwaan atau kepribadian dari krtik
sastra adalah mampu menghaluskan budi perketi seorang pembaca.
DOA
kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
(Chairil Anwar, 13 November 1943)
3
3.kritik ekspresif
kritik sastra ini berorientasi menghubungkan karya sastra dengan penulis dan
pembaca. Karya sastra dianggap sebagai curahan, luapan emosi, ucapan, proyeksi atau
ekspresi pikiran dan perasaan pengarang. Titik berat kritik ekspresif adalah latar
belakang kehidupan pengarang, kesadaran budaya pengarang, wawasan budaya
pengarang, proses kreatif pengarang, dan respon pengarang terhadap problem dasar
kehidupan manusia.
O
dukaku dukakau dukarisau dukakalian dukangiau
resahku resahkau resahrisau resahbalau resahkalian
raguku ragukau raguguru ragutahu ragukalian
mauku maukau mautahu mausampai maukalian maukenal maugapai
siasiaku siasiakau siasia siabalau siarisau siakalian siasia
waswasku waswaskau waswaskalian waswaswaswaswaswaswaswaswaswas
duhaiku duhaikau duhairindu duhaingilu duhaikalian duhaisangsai
oku okau okosong orindu okalian obolong o risau o Kau O...
(Sutardji Calzoum Bachri, 17 Nov 1999)
DIPONEGORO
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
4
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
(Chairil Anwar, Februari 1943)
4.kritik objektif
kritik sastra yang menggangap karya sastra sebagai sesuatu yang mandiri,
bebas dari pengaruh sekitarnya, bebas dari pengarangnya, pembaca atau dunia sekitar.
Karya sastra lepas dari diri pengarangnya dan lingkungan sosial budaya. Jadi karya
sastra dapat dikatan melepaskan diri dari siapa pengarangnya dan lingkungan sosial
budayanya. Oleh karena itu, karya sastra merupakan sebuah keseluruhan yang
mencakupi dirinya sendiri. Tersusun dari bagian-bagian yang saling terjalin dengan
5
erat dan padu, serta menghendaki pertimbangan analisis intrinsik berdasarkan
kedalaman karya sastra itu sendiri. Dalam kritik ini terjalin secara jelas antara
konmsep-konsep kebahasaan dan pengkajian sastra.
Daftar pustaka
Suroso, dkk.2008.Kritik Sasta Teori, Metodololi, Dan Aplikasi.Yogyakarta:Elmatera
Publishing
http://mashudismada.wordpress.com/2009/04/02/karangan-bungataufiq-ismail-
apresiasi-puisi-karya-fiksi/
http://crossfire-net.blogspot.com/2009/05/kumpulan-puisi-sutardji-calzoum-
bachri.html
http://punyabagus.blogspot.com/2008/06/kumpulan-puisi-chairil-anwar.html
6