23
kredensial keperawatan profesional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan merupakan suatu seni yang berorientasikan kepada manusia, perasaan untuk menghargai sesama individu, dan suatu naluri kesusilaan dan tindakan apa yang harus dikerjakan. Berdasarkan Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik perawat bahwa perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perawat dituntut untuk bertanggung jawab dalam setiap tindakannya khususnya selama melaksanakan tugas di rumah sakit, puskesmas, panti, klinik atau masyarakat. Meskipun tidak dalam rangka tugas atau tidak sedang meklaksanakan dinas, perawat dituntut untuk bertangung jawab dalam tugas-tugas yang melekat dalam diri perawat. Perawat memiliki peran dan fungsi yang sudah disepakati. Perawat sudah berjanji dengan sumpah perawat bahwa ia akan senantiasa melaksanakan tugas-tugasnya. Kredensial merupakan proses untuk menentukan dan mempertahankan kompetensi praktik keperawatan. Proses kredensial terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya lisensi, registrasi, sertifikasi, dan akreditasi. Proses kredensial di Indonesia, masih belum tertata secara sempurna dikarenakan oleh banyak factor. Salah satu factor

kredensial kep.prof

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengertian kred.kep.prof.

Citation preview

Page 1: kredensial kep.prof

kredensial keperawatan profesional

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Keperawatan merupakan suatu seni yang berorientasikan kepada manusia, perasaan untuk

menghargai sesama individu, dan suatu naluri kesusilaan dan tindakan apa yang harus

dikerjakan. Berdasarkan Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik perawat bahwa perawat

adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perawat  dituntut  untuk  bertanggung  jawab  dalam  setiap  tindakannya  khususnya 

selama melaksanakan  tugas  di  rumah  sakit,  puskesmas,  panti,  klinik  atau masyarakat.

Meskipun  tidak dalam rangka  tugas atau  tidak sedang meklaksanakan dinas, perawat   dituntut

untuk bertangung jawab dalam  tugas-tugas yang melekat dalam diri perawat. Perawat memiliki

peran dan  fungsi yang sudah disepakati. Perawat sudah berjanji dengan sumpah perawat bahwa

ia akan senantiasa melaksanakan tugas-tugasnya.

Kredensial merupakan proses untuk menentukan dan mempertahankan kompetensi

praktik keperawatan. Proses kredensial terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya lisensi,

registrasi, sertifikasi, dan akreditasi. Proses kredensial di Indonesia, masih belum tertata secara

sempurna dikarenakan oleh banyak factor. Salah satu factor utama yang menyebabkan hambatan

proses kredensial adalah belum  disahkannya  RUU  Praktik Keperawatan. Untuk mendapatkan

izin praktik maka seorang lulusan dari pendidikan professional keperawatan harus mendaftarkan

diri pada dewan keperawatan yang ada di setiap provinsi untuk mengikuti ujian (Kozier, 1990).

Perkembangan ilmu keperawatan di Amerika telah berkembang sejak lama dan proses 

kredensial  khususnya  lisensi untuk  perawat telah lahir pada tahun 1923 di  negara  tersebut.

Sehingga  perkembangan  keperawatan di Amerika jauh lebih maju di bandingkan negara

indonesia. Di Amerika Serikat misalnya, izin praktik keperawatan diberikan pada perawat

professional mulai pada tahun 1903 tepatnya di Negara bagian North Carolina, kemudian pada

tahun 1923 semua Negara bagian telah mempunyai izin praktik bagi para perawat (Kozier,

1990).

Page 2: kredensial kep.prof

B.     Tujuan Penulisan

Tujuan Umum :

            Untuk memahami bagaimana proses kredensial dalam keperawatan professional agar

nantinya memenuhi standar keperawatannya yang telah ditentukan.

Tujuan Khusus setelah mempelajari topic tentang proses kredensial harus mampu :

1.      Menyebutkan tentang pengertian kredensial dalam keperawatan professional

2.      Menyebutkan tujuan dan jenis-jenis kredensial dalam keperawatan profesional

3.      Menjelaskan proses-proses kredensial dalam memenuhi standar praktik keperawatan

4.      Mengaplikasikannya serta memenuhi standar keperawatan untuk menjadi seorang perawat yang

professional setelah mempelajari proses kredensial ini.

C.     Ruang Lingkup

Dalam makalah keperawatan professional ini kami membahas tentang proses Kredensial

dalam keperawatan professional.

D.     Metode Penulisan

Penulisan dalam menyusun makalah ini penulis menggunakan metode deskriftif yaitu

memaparkan atau mendeskripsikan tentang proses kredensial dalam keperawatan professional

dengan studi kepustakaan serta artikel-artikel yang kami dapatkan dari internet.

E.     Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 4 BAB, yaitu :

BAB I              : Pendahuluan, Latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan, metode

                          penulisan dan  Sistematika penulisan

BAB II             : Tinjauan teoritis yang berisikan konsep dasar kredensial, pelaksanaan

                          Proses kredensial dan standar praktik keperawatan

BAB III            : penutup yang berisi kesimpulan dan saran

Daftar Pustaka

BAB II

Page 3: kredensial kep.prof

TINJAUAN TEORITIS

A.     Konsep Dasar Proses Kredensial

1.      Pengertian

Credentialing berasal dari bahasa inggris yang artinya mandat. Sedangkan dalam bahasa

Indonesia credentialing biasa juga disebut dengan kredensial. Kredensial merupakan proses

untuk menentukan dan mempertahankan kompetensi keperawatan. Proses kredensial merupakan 

salah satu cara profesi keperawatan mempertahankan standar praktik dan akuntabilitas persiapan

pendidikan anggotanya (Priharjo, 1995)

Kredensial merupakan salah satu cara profesi keperawatan mempertahankan standar

praktik dan akuntabilitas persiapan pendidikan anggotanya (Kozier, Erb, 2004)

Sebagai gambaran, di lingkungan Oxford dan United Health Care, kredensial diberikan

dengan beberapa kriteria, antara lain : (http://www.ehow.com, 10 november 2010)

a.       Secara umum mempunyai izin sah dari pemerintah

b.      Secara umum mempunyai DEA atau sejenisnya

c.       Lulus Pendidikan Keperawatan dan mempunyi sertifikat keperawatan

d.      Mempunyai izin dari instansi rumah sakit

e.       Mempunyai asuransi malpraktik

f.        Mempunyai persetujuan kolaboratif dengan tenaga spesialis lainnya

g.       Mempunyi protokoler praktik

h.       Mempunyi pengalaman  

2.      Tujuan kredensial

Menurut Himpunan Peraturan perundang-undangan Bidang Tenaga Kesehatan (2005)

tujuan dari kredensial adalah sebagai berikut :

1.      Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan

2.      Melindungi masyarakat atas tindakan keperawatan yang dilakukan

3.      Menetapkan standar pelayanan keperawatan

4.      Menilai boleh tidaknya melakukan praktik keperawatan

5.      Menilai kesalahan dan kelalaian

6.      Melindungi masyarakat dan perawat

Page 4: kredensial kep.prof

7.      Menentukan dan mempertahankan kompetensi keperawatan

8.      Membatasi pemberian kewenangan dalam melaksanakan praktik keperawatan hanya bagi yang

kompeten

9.      Meyakinkan masyarakat bahwa yang melakukan praktek mempunyai kompetensi yang

diperlukan.

3.      Jenis-jenis Kredensial

Untuk menjamin kualitas standar pelayanan praktik seseorang sehingga baik praktisi atau

komsumen mempunyi jaminan yang secara legal dapat dipertanggung jawabkan oleh instansi

atau organisasi. Maka dibawah ini dijabarkan tentang jenis-jenis proses kredensial antara lain :

a.      Lisensi

Lisensi merupakan izin praktek keperawatan. Izin praktek keperawatan di perlukan oleh

profesi dalam upaya meningkatkan dan menjamin professional anggotanya. Bagi masyarakat izin

pratek keperawatan merupakan perangkat pelindung bagi mereka untuk mendapat pelayanan dari

perawat professional yang benar-benar mampu dan mendapat pelayanan keperawatan dengan

mutu yang tinggi. Tidak adanya izin praktik keperawatan menempatkan posisi keperawatan

berada pada posisi yang sulit untuk menemtukan mutu keperawatan. Bagi setiap profesi

mendapatkan hak izin praktik untuk anggotanya dengan memenuhi tiga criteria ( Kozier, 1990) :

1.      Ada kebutuhan untuk melindungi keamanan dan kesejahteraan masyarakat

2.      Pekerjaan secara jelas merupakan area kerja yang tersendiri dan terpisah

3.      Ada suatu organisasi yang melaksanakan tanggung jawab proses pemberian izin.

b.      Registrasi

Registrasi merupakan pencantuman nama seseorang dalam informasilain pada badan

resmi baik milik pemerintah atau bukan ( Priharjo, 1995)

 Perawat yang telah terdaftar diizinkan unutk memakai sebutan registered nurse. Unutk

dapat terdaftar perawat harus pendidikan keperawatan dan lulus ujian dari badan pendaftaran

dengan nilai yang diterima. Lisensi maupun registrasi harus diperbaharui setiap satu atau dua

tahun sekali.

Registered nurse bearti seorang perawat yang melakukan praktek keperawatan

professional dengan :

1.      Mengkaji status kesehatan individu dan kelompok

2.      Menegakkan diagnose keperawatan

Page 5: kredensial kep.prof

3.      Menentukan tujuan untuk memenuhi perawatan kesehatan

4.      Menyusun intervensi keperawatan untuk mengimplementasikan strategi keperawatan

5.      Member kewenangan intervensi keperawatan yang dilaksanakan orang lain dan tidak

bertentangan dengan undang-undang

6.      Mempertahankan perawatan yang aman dan efektif baik secara lansung maupun tidak lansung

7.      Melakukan evaluasi respon terhadap intervensi

8.      Mengajarkan teori dan praktek keperawatan

9.      Mengelola praktek keperawatan

10.  Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam mengelola perawatan kesehatan.

c.       Sertifikasi

Sertifikasi merupakan proses pengabsahan bahwa seorang perawat telah memenuhi

standar minimal kompetensi praktek pada area spesialisasi tertentu, seperti kesehatan ibu dan

anak, pediatric, jiwa, gerontology, dan kesehatan sekolah (priharjo, 1995)

Sertifikasi merupakan proses pengakuan oleh badan sertifikasi terhadap kompetensi

seorang tenaga profesi setelah memenuhi persyaratan untuk menjlankan profesi kesehatan

tertentu sesuai dengan bidang pekerjaannya.

d.      Akreditasi

Akreditasi merupakan suatu proses pengukuran dan pemberian status akreditasi kepada

institusi, program atau pelayanan yang dilakukan oleh organisasi atau badan pemerintah tertentu

(priharjo, 1995)

Status akreditasi suatu lembaga merupakan cermin kinerja lembaga yang bersangkutan

dan menggambarkan mutu, efisiensi, serta relevansi suatu program-program yang

diselenggarakan. Hal-hal yang diukur dalam akreditasi meliputi struktur, proses dan criteria

hasil.

B.     Pelaksanaan Proses Kredensial

Perkembangan kredensial keperawatan cukup bervariasi di setiap negara. Berikut  ini

gambaran proses kredensial  di dunia dan Indonesia :

1.      Lisensi

a.       Diluar Negeri khususnya Amerika Serikat

Page 6: kredensial kep.prof

Di Amerika Serikat misalnya, izin praktik keperawatan diberikan pada perawat

professional mulai pada tahun 1903 tepatnya di Negara bagian North Carolina. Pada tahun 1923

semua Negara bagian telah mempunyai izin praktik bagi para perawat. Untuk mendapatkan izin

praktik maka seorang lulusan dari pendidikan professional keperawatan harus mendaftarkan diri

pada dewan keperawatan yang ada di setiap provinsi untuk mengikuti ujian. Di Amerika Dewan

ini bernama State Board of Nursing, atau Board of Registered Nursing, atau Board of Nurse

Examinors. Biaya ujian cukup bervariasi antara US$ 25- 100.

Bagi para perawat yang telah menyelesaikan pendidikan spesialisasi keperawatan (Master

Degree) maka kepada mereka diperbolehkan mengikuti ujian untuk mendapatkan izin advanced

nursing practice. Ujian yang diselenggarakan sesuai dengan spesialisasi misalnya perawat

spesialis anestesi, perawat spesialis kebidanan, perawat spesialis klinik, perawat spesialis anak,

perawat spesialis kesehatan keluarga, perawat spesialis kesehatan sekolah, dan perawat spesialis

jiwa. Setelah lulus ujian maka kepada mereka diberi sebutan keprofesian sesuai spesialisasi yang

diambil ( Potter Perry, 2006)

b.      Indonesia

Kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat berbagai jenjang pendidikan keperawatan dengan

standar atau mutu antar institusi pendidikan yang tidak sama. Secara sederhana dapat dinyatakan

bahwa seseorang yang telah lulus dari pendidikan keperawatan belum tentu cukup menguasai

kompetensinya sebagai perawat. Situasi inilah yang membuat para pemimpin keperawatan cukup

prihatin. Pihak pasien tidak tahu apakah pendidikan perawat atau justru diperburuk oleh kualitas

keperawatan yang diberikan oleh para perawat yang dipersiapkan dengan tidak

mantap(Sumijatun,2010)

Tahapan-tahapan dibuatnya Surat Izin Praktek menurut SK Menkes No. 647 tahun 2000 :

1)      Surat Izin Perawat (SIP)

Adalah bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan di seluruh

wilayah Indonesia. SIP ini di berikan kepada perawat yang baru lulus, perawat yang sudah

bekerja dan perawat yang sedang menjalani pendidikan formal. Berlaku selama 5  tahun dan

diperpanjang 6 bulan sebelum masa berlakunya habis. Surat Izin Perawat ini dikeluarkan oleh

dinas kesehatan provinsi.

2)      Surat Izin Kerja (SIK)

Page 7: kredensial kep.prof

Merupakan bukti tertulis yang diberikan pada perawat untuk melakukan praktik

keperawatan. Surat Izin Kerja ini diberikan kepada semua perawat yang akan melaksanakan

praktik keperawatan selambat-lambatnya 1 bulan setelah sang perawat diterima kerja atau bagi

yang sudah bekerja paling lambat 2 tahun.

3)      Surat Izin Praktek Perawat (SIPP)

Yaitu bukti tertulis yang diberikan kepada perawat  untuk menjalankan praktik

keperawatan perorangan atau kelompok. Diberikan kepada perawat yang memiliki pendidikan

minimal D-III keperawatan dan memiliki pengalaman bekerja 3 tahun. SIPP diperbaharui 6

bulan sebelum masa berlakunya habis.  SIK dan SIPP berlaku sepanjang masa berkaku SIP.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

:HK.02.02/MENKES/148/1/2010 tentang Registrasi dan Praktek Perawat di  BAB  II mengenai 

perizinan : (sumijatun, 2010)

Pasal 2

a. Perawat dapat menjalankan praktik pada fasilitas pelayanan kesehatan model pemberian

pelayanan keperawatan dirumah sakit

b.Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi fasilitas pelayanan

kesehatan diluar praktik mandiri

c. Perawat yang menjalankan praktik mandiri sebagaimana dimaksud pada   ayat 2 berpendidikan

minimal Diploma III (D III) Keperaatan

Pasal 3

a.    setiap perewat yang menjalankan praktik wajib memiliki SIPP

b.   kewajiban memiliki SIPP dikecualikan bagi perawat yang menjalankan praktik pada fasilitas

pelayanan kesehatan diluar praktik mandiri

Pasal 4

a.       SIPP sebagaiman dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 dikeluarkan oleh pemerintah Daerah

Kabupaten/ Kota

b.      SIPP berlaku selama STR masih berlaku

Pasal 5

a.       Untuk memperoleh SIPP sebagaiman dimaksud dalam pasal 4 perawat harus mengajukan

permohonan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan melampirkan

b.      Fotocopy STR yang berlaku dan dilegalisir

Page 8: kredensial kep.prof

c.       Surat keterangan sehat fisik dari dokter yang memiliki surat izin praktik

d.      Surat pernyataan memiliki empat praktik

e.       Pas foto bewarna terbaru ukuran 4x6 seanyak 3 lembar

f.        Rekomendasi dari organisasi profesi

g.       Surat permohonan memperoleh SIPP sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebagaiman tercantum

sebagi formulir 1 terlampir

h.       SIPP sebagaimana dimaksud pada yat 1 hanya diberikan untuk 1 tempat praktik

i.         SIPP sebagiman dimaksud pada ayat 3 sebagiman tercantum dalam formulir II terlampir

Pasal 6

Dalam menjalankan praktik mandiri perawat wajib memasang papan nama

praktik keperawatan

Pasal 7

SIPP dinyatakan tidak berlaku karena :

a.    tempat praktik tidak sesuai lagi dengan SIPP

b.   masa berlakunya habis dan tidak diperpanjang

c.    dicabut atas perintah pengadilan

d.   yang bersangkutan meninggal dunia

2. Registrasi

a.Luar Negeri khususnya Australia

         Terdapat dua tingkatan perawat di Australia: Registered Nurse (RN) dan Enrolled Nurses

(ENs). Registered Nurse yaitu  perawat  yang memiliki  tingkat pendidikan di program studi S1.

Enrolled Nurses adalah perawat yang telah melalui pendidikan diploma. Di Australia terdapat

enam Negara bagian dan dua daerah. Masing-masing negara bagian memiliki badan pengawas

perawat yang mengurus tentang registrasi perawat.

         Setiap perawat harus terdaftar atau mendaftarkan diri mereka di negara bagian atau wilayah

di mana mereka berniat untuk melakukan praktik keperawatan di Negara  atau daerah yang

diinginkan. Ada pengakuan hukum timbal balik di Australia yang memberikan izin  dalam

melintasi batas-batas negara bagian di  Australia. Oleh karena itu seorang perawat yang terdaftar

di satu negara dapat mengajukan permohonan untuk melakukan pendaftaran di negara bagian

lain di bawah pengakuan hukum timbal balik (Priharjo, 1995)

b.      Indonesia

Page 9: kredensial kep.prof

         Masa transisi professional keperawatan di Indonesia, sistem pemberian izin praktik dan

registrasi sudah saatnya segera diwujudkan untuk semua perawat baik bagi lulusan Sekolah

Perawat  Kesehatan (SPK), akademi, sarjana keperawatan maupun program master keperawatan

dengan lingkup praktik sesuai dengan kompetensi masing-masing. Bagi perawat yang telah

menyelesaikan pendidikan diberbagai institusi harus segera meregistrasikan diri, agar

melanjutkan praktik keperawatan. Pada pasal 27 Undang-undang No 23 Tahun 1992,

dicantumkan : (priharjo, 1995)

1.      Setiap perawat yang akan melakukan praktik keperawatan di Indonesia

      harus memiliki Surat Tanda Registrasi Perawat (STRP). Registrasi perawat

      dilakukan dalam 2 (dua) kategori :

 LPN untuk perawat Vokasional.

RN untuk perawat Profesional.

2. Untuk melakukan Registrasi awal perawat harus memenuhi persyaratan :

Memiliki Ijazah perawat Diploma III dan SPK untuk LPN

b)  Memiliki Ijazah Ners atau Ners Spesialis I atau Ners Spesialis II untuk

 RN.

Mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah janji perawat.

Memiliki surat keterangan sehat, fisik, dan mental.

Lulus uji kompetensi.

Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan kode etik profesi

     keperawatan

Page 10: kredensial kep.prof

Rekomendasi dari organisasi profesi.

3.      Sertifikasi

a.       Diluar Negeri Khususnya di Kanada

                        Di Kanada, perawat dalam bekerja tidak melalui proses pemberian izin kecuali di

provinsi Quebec. Namun, mereka tercatat atau didaftar oleh persatuan perawat di masing-masing

provinsi dan oleh College of Nurse of Ontario. Dalam hal sertifikasi, the CNA Testing Service

(CNATS) memberikan tes untuk menilai kemampuan kandidat di setiap provinsi. Kemungkinan

perawat dapat praktik di wilayah atau provinsi di luar tempat mereka mengambil sertifikat, hal

tersebut bergantung pada perjanjian atau Negara bagian dan provinsi yang terlibat (Priharjo,

1995)

b.      Indonesia

                        Di Indonesia proses pengesahan ini dilakukan oleh Badan Nasional Profesi

(BNSP) / Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk menetapkan bahwa seseorang memenuhi

persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup permohonan, evaluasi, keputusan sertifikasi,

survailen dan sertifikasi ulang dan penggunaan sertifikat. Kumpulan tersebut dan sumber daya

untuk melakukan proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasinya, untuk menerbitkan

sertifikat kompetensi termasuk pemeliharaannya. Pengesahan dilakukan apabila seorang perawat

telah memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan oleh pemerintah (Priharjo,195)

4.      Akreditasi

a.       Diluar Negeri Khususnya Amerika Serikat

Untuk mendapatkan akreditasi atau pengakuat program perawatan harus memenuhi sejumlah

kriteria yang ditetapkan oleh National League For Nursing (NLN). Akreditasi yang tersedia

adalah untuk program pendidikan keperawatan dasar dan program master ( National Comisson

on Nursing 1983)

b.      Indonesia

                        Pendidikan keperawatan pada waktu tertentu dilakukan penilaian/pengukuran

untuk pendidikan D III keperawatan dan sekolah perawat kesehatan dikoordinator oleh Pusat

Diknakes sedangkan untuk jenjang S1 oleh Dikti. Pengukuran rumah sakit dilakukan dengan

suatu sistem akrteditasi rumah sakit yang sampai saat ini terus dikembangkan.

Page 11: kredensial kep.prof

                        Di Indonesia pengakuan formal dan pemberian Lisensi lembaga-lembaga

sertifikasi profesi melalui proses Akreditasi oleh BNSP yang menyatakan bahwa LSP telah

memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan Sertifikasi profesi atau kegiatan uji kompetensi

profesi (potter perry,2006)

C.     Standar Praktik Keperawatan

      Standar praktik keperawatan merupakan salah satu perangkat yang diperlukan oleh setiap

tenaga perawat. Standar pratik keperawatan mengidenfikasikan harapan-harapan minimal bagi

para perawat profesional dalam memberikan keperawatan yang aman, efektif dan etis (Priharjo,

1995)

      Dengan adanya standar pratik keperawatan, maka profesi keperawatan dapat mewujutkan

tanggung jawab atau kebulatan tekadnya untuk melindungi masyarakat. Standar pratik

keperawatan membantu dan menuntut para perawat dalam menjalankan tugasnya memberikan

asuhan keperawatan. Model standar praktik keperawatan pada tiap-tiap negara cukup bervariasi.

Secara umum komponen yang dapat dimasukkan dalam standar praktik keperawatan adalah

(College of Nurses of Ontario, 1990) :

1.         Pernyataan tentang pengetahuan keperawatan yang harus dipahami dan dianalisa

        oleh perawat profesional seperti konsep dasar keperawatan, peran perawat,

        gubungan interpersonal, proses keperawatan, prinsip intervensi dan masalah

        kesehatan yang lazim.

2.         Akuntabilitas profesional baik independen maupaun interdependen.

3.         Tahap demi tahap proses keperawatan.

        Standar pratik keperawatan di Indonesia telah diterbitkan oleh depertemen kesehatan

pertama kali pada tahun 1987. Standar  praktik ini telah diperbaharui  lagi dan  disahkan 

berdasarkan  SK  Dirjenyanmed No.  YM.00 03.2.6.7637 pada tanggal 18 Agustus 1993.

Kemudian pada  tahun1996,  Dewan Pimpinan Pusat  PPNI telah menyusun standar  profesi

keperawatan berdasarkan SK.No.03/DPP/SK/I/1996 yang  terdiri dari :

1.      Standar  pelayanan  keperawatan

2.      Standar praktek keperawatan

3.      Standar  pendidikan  keperawatan

Page 12: kredensial kep.prof

4.      Standar pendidikan  berkelanjutan

             

  Berdasarkan SK. DPP PPNI No.03/DPP/SK/I/1996 standar  praktek  keperawatan adalah

sebagai berikut : (Sumijatun, 2010)

Standar 1     : Pengumpulan  data  tentang  status  kesehatan  klien  atau  pasien

                      dilakukan 

                                  secara  sistematis  dan  berkesinambungan.

Standar 2     : Diagnosis keperawatan dirumuskan berdasarkan data status

                      kesehatan.

Standar 3     : Rencana asuhan keperawatan meliputi :  tujuan yang dibuat  berdasarkan

                      diagnosa keperawatan

Standar 4     : Rencana asuhan keperawatan meliputi : pririoritas dan  pendekatan

                      Tindakan keperawatan yang di tetapkan untuk mencapai tujuan yang

                      disusun berdasarkan diagnosis  keperawatan

Standar 5     : Tindakan keperawatan memberi kesempatan kepada klien atau pasien

                                  untuk berpartisipasi dalam peningkatan, pemeliharaaan dan pemulihan

                                  kesehatan.

Standar 6     : Tindakan keperawatan membantu klien atau pasien mengoptimalkan

                                              kemampuannya untuk hidup sehat.

Standar 7     : Ada tidaknya kemajuan dalam pencapaian tujuan ditentukan  oleh klien

                                         atau pasien  dan  perawat

Standar 8     : Ada tidaknya kemajuan dalam pencapaian tujuan memberi arah untuk

  melakukan pengkajian ulang, pengaturan kembali urutan prioritas,

  penetapan tujuan baru, dan perbaikan rencana asuhan keperawatan.

                                   

Pada saat ini keperawatan menghadapi berbagai teori dan tekhnologi baru yang

dirancang untuk membantu pemeliharaan kesehatan dan penanganan masalah kesehatan

masyarakat. Upaya untuk tetap dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan baru merupakan

hal yang menarik dan menantang. Upaya ini tidak saja menyangkut pembenahan kualitas praktik

keperawatan tetapi juga pembenahan aspek hukum yang melindungi perawat sebagai tenaga

Page 13: kredensial kep.prof

kesehatan yang memberikan pelayanan dan masyarakat yang menerima layanan kesehatan

(Sumijatun, 2010)

BAB III

PENUTUP

A.     Kesimpulan

Proses kredensial adalah proses pengakuan profesi yang diberikan kepada induvidu atau

organisasi dengan mempunyai otoritas atau dianggap kompeten dalam melakukan suatu tindakan

atau kebijakan. Dengan adanya proses kredensial maka induvidu, lembaga, atau sebuah

organisasi akan di akui keberadaannya dengan pengakuan dari  BNSP dan LSP.

Keperawatan  di  Indonesia  memang masih dalam perkembangan  namun  pemerintah dan

PPNI selalu mengupayakan berlangsungnya proses  kredensial, meskipun proses  kredensial di

Indonesia masih terlihat  sederhana jika dibandingkan dengan negara  maju seperti Kanada  dan

Amerika,  proses  kredensial akan tetap dilaksanakan untuk  membentuk perawat yang

berkualitas dengan  cara mengidentifikasi  proses kredensial  di  negara  Amerika dan negara 

maju lainnya.

Sedangkan keperawatan di luar negeri itu sudah lebih maju dalam proses kredensialnya.

Karena sepenuhna didukung oleh pemerintah dan organisasi keperawatan yang ada dinegara

tersebut, salah satunya di Amerika Serikat ada organisasi profesi perawat yang berperan dalam

menetapkan standar praktik keperawatan yang disebut dengan ANA (American Nurses

Association)

Adanya perbedaab proses kredensial antara yang dilaksanakan diLuar negeri dan di

Indonesia tersebut karena pelaksanaan dari proses kredensial tersebut masih kurang didukung

dan di indonesia perkembangannya masih lambat dan masih diupayakan pada Negara lain proses

Page 14: kredensial kep.prof

kredensialnya sudah diaplikasikan bahkan khususnya dari organisasi ANA telah mengeluarkan

buku-buku rujukan tentang keperawatan.

B.     Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas kelompok mencoba mengajukan saran yang dapat

dijadikan sebagai pertimbangan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkenaan

dengan materi kredensial.

1.      Untuk Perawat : Sebaiknya dapat menjalankan standar praktik keperawatan yang bertanggung

jawab dalam memberikan asuhan keperawatan, serta dapat mempertahankan standar praktik

keperawatan dengan melaksanakan proses kredensial yang mencakup Lisensi, Registrasi,

Sertifikasi agar pofesi perawat Indonesia dapat diakui organisasi perawat dunia.

2.      Untuk Pemerintah : Sebaiknya dapat meningkatkan proses kredensial praktik keperawatan di

Indonesia yang sampai saat ini belum sempurna.

3.      Untuk Organisasi Profesi Perawat : Agar dapat saling bekerja sama dengan baik dalam mencapai

standar praktik keperawatan yang kompeten, juga bisa membantu pemerintah dalam

mengesahkan Undang-Undang Praktik Keperawatan.

4.      Untuk Institusi Kesehatan : Agar program atau pelayanan yang dilakukan oleh institusi tertentu

dapat tercermin dengan baik kinerja lembaga yang bersangkutan dan menggambarkan mutu,

efisiensi, serta relevansi suatu institusi dalam status akreditasinya.

5.      Masyarakat : Agar memberikan dukungan terhadap RUU praktik keperawatan, sehingga dengan

disahkannya RUU praktik keperawatan masyarakat dapat merasakan pelayanan kesehatan

dengan baik.

Page 15: kredensial kep.prof

DAFTAR PUSTAKA

Kozier, Erb. 2005. Fundamental Keperawatan IV. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Potter, Perry. 2006. Fundamental Keperawatan I: alih bahasa, Yasmin Asih ...(et al,); editor edisi bahasa

Indonesia, Devi Yulianti, Monica Ester.___Ed 4.___ Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Priharjo Robert. 1995. Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta : Trans Info Media

            ———. 2010. Definitin of Credentialing.available at.www.ehow.com (update on 10 nov 2010)

Kozier B, Erb G, Berman A,. & Snyder S.J. 2004. Fundamental of Nursing Concepts, Process and

Practice. 7th Ed. New Jersey : Pearson Education Lin.

Guido, G. W. 2006. Legal & Ethical Issues in Nursing. 4th Edition. New Jersey : Pearson Education, Inc

http://keperawatanadil.blogspot.com/2007/11/kredensial-praktek-keperawatan.html