20
Kortikospinal dan Kortikobulbar

Kortikospinal Dan Kortikobulbar (2)

Embed Size (px)

Citation preview

Kortikospinal dan Kortikobulbar

Sistem motorik

• Bagian sentral sistem motorik untuk gerakan volunter terdiri:– Korteks motorik primer (area 4)– Area korteks sekitarnya (terutama korteks premotor, area

6)– jaras kortikospinal dan jaras kortikobulbar

• Jaras desendens (jaras motorik) terdiri dari:1. sistem piramidalis

1.Jaras kortikospinal2.Jaras kortikobulbar

2. sistem ekstrapiramidalis

Jaras kortikospinal-Merupakan jaras yang berkaitan dengan gerakan volunter

tertentu dan terlatih, terutama bagian distal ekstrimitas

-Bermula dari akson sel-sel piramidal di lapis ke 5 korteks serebri

-Serat traktus piramidalis berasal dari:– 2/3 gyrus pre-sentralis– 1/3 gyrus post-sentralis

-Mengatur gerakan otot tubuh tertentu berdasarkan Homonkulus Motorik.

Jaras piramidal

Jaras kortikobulbar

• Mempunyai fungsi yang sama seperti jaras kortikospinal, yaitu menghantarkan impuls langsung dari girus precentralis kortex serebri ke otot dalam keadaan sadar

• Jaras ini berakhir pada nukleus motorik pada batang otak

• Berfungsi sebagai nukleus-nukleus bagi persarafan perifer kranial

Jaras kortikobulbar

• Hampir semua nukleus motorik kranial ini dipersarafi secara bilateral (dari kedua korteks serebrum, dengan kata lain dari kedua jaras kortikonuklear), kecuali:

– motor nukelus N. VII yang mempersarafi wajah bagian bawah (bawah mata) yang hanya menerima impuls dari sisi kontralateral

– Motor nucleus N. XII yang hanya menerima impuls dari sisi kontralateral

KERUSAKAN JARAS PIRAMIDALIS DAN EKSTRAPIRAMIDALIS

a. Lesi kortikal- Menyebabkan paresis tangan atau lengan kontralateral- Gerakan volunter halus yang terkena - Terjadi Monoparesis- Lesi kecil di kortex area IV menunjukkan lesi flaccid dan

serangan epilepsi focal yang agak sering

b. Lesi kapsula interna - Terjadi hemiplegia spastik kontralateral karena serat

piramidal dan ekstrapiramidal dekat satu sama lain- Awalnya paralisis bersifat flaccid , lalu setelah berjam-jam

sampai beberapa hari paralisis bersifat spastik(karena serat ekstraparamidalis juga terkena)

c. Lesi pedunkel

- Hemiplegi spastik kontralateral

- Berkaitan dengan paralisis ipsilateral saraf okulomotorius (“Sindrom Weber”)

d. Lesi Pons (Pontoserebelaris transversal)- Hemiplegia kontralateral dan mungkin bilateral- Paralisis ipsilateral saraf abdusens(N.IV) dan trigeminus(N.V)- Saraf Fascialis(N.VII) atau hipoglossus (N.XII)mungkin tidak kena

karena kedua saraf tersebut letaknya lebih dorsal

e. Lesi Pyramidal(Traktus pyramidalis)- Menghasilkan hemiparesis flaccid kontralateral- Tidak ada hemiplegia, karena yang rusak hanya serat

pyramidal, sedangkan jaras ekstrapyramidal letaknya lebih dorsal sehingga tetap utuh dalam medula

f. Lesi Servikal (Traktus kortikospinalis lateralis)- Hemiplegia spastik ipsilateral, karena traktus pyramidalis sudah

menyilang- Spastik, karena serat yang mengalami kerusakan adalah - ekstrapyramidal dan- pyramidal

g. Lesi Torakal (Traktus kortikospinalis lateralis)- Monoplegia spastikipsilateral tungkai- Jika kerusakan bilateral : kelainan paraplegi

h. Lesi Radiks anterior (Traktus kortikospinalis anterior)- Ipsilateral dan flaksid

karena kerusakan motoneuron bawah atau perifer

Lesi UMN

• Terletak seluruhnya dalam SSP

• Mempunyai badan sel dalam kortex motorik serebri atau daerah subkortikal otak dan batang otak , dan serabut-serabutnya menghantarkan impuls dari otak (Traktus kortikobulbar)

Lesi LMN

• Termasuk bagian dari sistem saraf perifer

• Neuron motorik spinalis (atau neuron motorik kranial) yang mempersarafi otot

• Terletak mulai dari SSP(kornu anterior substansia grisea medula spinalis) dan mengirimkan serabut-serabutnya untuk mempersarafi otot-otot