60
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA DEMAK

KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

  • Upload
    netis

  • View
    685

  • Download
    75

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK. KURIKULUM 2013. KANTOR KEMENTERIAN AGAMA DEMAK. PENDAHULUAN. Era Globalisasi. Pesatnya kemajuan IPTEK. Informasi diperoleh tanpa batas ruang dan waktu. KOMPONEN TERPENTING: PENDIDIKAN. diperoleh scr formal, informal, non formal, bahkan otodidak. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA DEMAK

Page 2: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

Pesatnya Pesatnya kemajuan IPTEK kemajuan IPTEK

diperoleh scr formal, informal, non diperoleh scr formal, informal, non formal, bahkan otodidakformal, bahkan otodidak

Informasi diperoleh tanpa Informasi diperoleh tanpa batas ruang dan waktubatas ruang dan waktu

Page 3: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

Seharusnya terjadi dan Seharusnya terjadi dan tidak pernah berhentitidak pernah berhenti

Disesuaikan dgn Disesuaikan dgn perkembg IPTEKperkembg IPTEK

Tuntutan & kebu-Tuntutan & kebu-tuhan masyarakattuhan masyarakat

Esensi perubahan hrs Esensi perubahan hrs ditangkap & diimplementasikan ditangkap & diimplementasikan

dlm kegiatan pembelajarandlm kegiatan pembelajaran

Page 4: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

KurikulumHARUS

Selalu diperbaikiSelalu diperbaiki

Sesungguhnya tak ada kurikulum yang sempurna, karena Sesungguhnya tak ada kurikulum yang sempurna, karena kurikulum hanya baik dan cocok di jamannyakurikulum hanya baik dan cocok di jamannya

Bukan Bukan disempurnakandisempurnakan

Perubahan kurikulum merupakan upaya Pemerintah agar Perubahan kurikulum merupakan upaya Pemerintah agar tdk tertinggal & mengejar kemajuan negara lain tdk tertinggal & mengejar kemajuan negara lain

Page 5: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
Page 6: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

TEACHER CENTERED KE STUDENT CENTERED

KITA PERLU MENCARI PENDEKATAN, METODE, MODEL PEMBELAJARAN BARU

Page 7: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

munculnya kesadaran bahwa informasi/pengetahuan dapat diakses lewat berba-gai cara dan media oleh

peserta didik

teknologi pembelajaran berbasis teknologi informasi (TI) mulai diterapkan

Page 8: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

orientasi pendidikan bukan hanya pada pengembangan SDM (human resources

development), tetapi juga pada pengembangan kapabilitas manusia (human capability development)

diperkenalkannya e-learning; dependence ke independence; individual ke team work oriented;

dan large group ke small class

Page 9: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

KENYATAANNYA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH SEBAGIAN BSR MSH DIDOMINASI GURU

GURU AKTIF PESDIK PASIF

masih terlihat masih terlihat guruguru k krgrg mengoptimalkan pengem mengoptimalkan pengem--bangan kapabilitas bangan kapabilitas pesdikpesdik, baik yg menyangkut , baik yg menyangkut cipta, rasa, cipta, rasa, && karsa, serta karsa, serta pesdik pesdik krg memiliki krg memiliki kesempatan utk berpikir kritis, logis, kreatif, inovatifkesempatan utk berpikir kritis, logis, kreatif, inovatif

Page 10: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

sebagai upaya ke arah peningkatan kualitas sebagai upaya ke arah peningkatan kualitas pendidikan, krn di era globalisasi ini sgt dituntut pendidikan, krn di era globalisasi ini sgt dituntut adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yg memiliki adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yg memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai standar mutu nasional dan internasional.standar mutu nasional dan internasional.

Ujung tombak pelaksanaan Ujung tombak pelaksanaan pendidikan di tingkat pembelajaran pendidikan di tingkat pembelajaran

memegang peranan penting dalam mendukung memegang peranan penting dalam mendukung terciptanya SDM yang berkualitasterciptanya SDM yang berkualitas

Page 11: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

hampir semua usaha reformasi dlm pendidikan hampir semua usaha reformasi dlm pendidikan akhirnya keberhasilannya tergantung pd akhirnya keberhasilannya tergantung pd GURUGURU

menguasai bahan ajar & memahami cara mendi-menguasai bahan ajar & memahami cara mendi-dik yg baik dik yg baik sgl upaya peningkatan mutu pen- sgl upaya peningkatan mutu pen-didikan tdk akan mencapai hasil yang optimal. didikan tdk akan mencapai hasil yang optimal.

JADI seorang guru diharapkan mampu mengu-JADI seorang guru diharapkan mampu mengu-asai bdg ilmu yg diajarkan dgn baik & menda-asai bdg ilmu yg diajarkan dgn baik & menda-lam sekaligus memiliki kompetensi pedagogik lam sekaligus memiliki kompetensi pedagogik yg dpt membekalinya mjd pendidik berkualitas.yg dpt membekalinya mjd pendidik berkualitas.

Page 12: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

SECANGGIH APAPUN SECANGGIH APAPUN dandan SEMUTAKHIRAN SEMUTAKHIRAN APAPUN APAPUN kurikulum, jikakurikulum, jika MINDSET MINDSET atauatau pola pola pikir atau paradigma guru TIDAK BERUBAH … pikir atau paradigma guru TIDAK BERUBAH …

Perubahan di dunia pendidikan Perubahan di dunia pendidikan TIDAK AKAN TIDAK AKAN TERJADITERJADI. Untuk mengubah mindset bukanlah . Untuk mengubah mindset bukanlah PEKERJAAN YANG MUDAH, butuh PROSES dan PEKERJAAN YANG MUDAH, butuh PROSES dan WAKTU, dan juga tergantung komitmen GURU WAKTU, dan juga tergantung komitmen GURU untuk mau maju atau stagnan di tempat.untuk mau maju atau stagnan di tempat.

Page 13: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

thd Kurikulum 2013 menunjukkan sebagian besar thd Kurikulum 2013 menunjukkan sebagian besar masyarakat Indonesia sesungguhnya tidak masyarakat Indonesia sesungguhnya tidak setuju dgn perubahan kurikulum,setuju dgn perubahan kurikulum,

mereka menganggap bukan kurikulumnya yang mereka menganggap bukan kurikulumnya yang hrs diubah ttp kemampuan dan keprofesionalan hrs diubah ttp kemampuan dan keprofesionalan guru yg perlu ditingkatkan. Usulan ini kemudian guru yg perlu ditingkatkan. Usulan ini kemudian ditindaklanjuti Mendiknas melalui rancangan ditindaklanjuti Mendiknas melalui rancangan program pelatihan guru yg direncanakan akan program pelatihan guru yg direncanakan akan dilakukan awal tahun 2013.dilakukan awal tahun 2013.

Page 14: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

Wahai Guru mari kta ciptkan Wahai Guru mari kta ciptkan pembelajaran yang PAKEMpembelajaran yang PAKEM

Page 15: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

Apa sebenarnya perubahan Apa sebenarnya perubahan mendasar pada Kurikulum mendasar pada Kurikulum 2013 ini?2013 ini?

Page 16: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

Pengertian kurikulum TETAP, Pengertian kurikulum TETAP, nafas KTSP ADA nafas KTSP ADA

Standar Nasional Pendidikan yang Standar Nasional Pendidikan yang berjumlah 8, 4 diantaranya HARUS berjumlah 8, 4 diantaranya HARUS disesuaikan dgn KURIKULUM 2013disesuaikan dgn KURIKULUM 2013

Page 17: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

Standar Isi (SI)Standar Isi (SI) 22/2006 – 67/2013 22/2006 – 67/2013

Standar Kompetensi Lulusan (SKL)Standar Kompetensi Lulusan (SKL) 23/2006- 54 23/2006- 54

Standar Standar proses 41/2007 – 65/2013proses 41/2007 – 65/2013

Standar Standar pendidik dan pendidik dan tenaga kependidikantenaga kependidikan

Standar sarana dan prasaranaStandar sarana dan prasarana

Standar pengelolaanStandar pengelolaan

Standar pembiayaanStandar pembiayaan

Standar penilaian pendidikanStandar penilaian pendidikan 20/07- 66/2013 20/07- 66/2013

Page 18: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

Tingkatan kompetensi dlm Tingkatan kompetensi dlm Kurikulum 2013 adalah …Kurikulum 2013 adalah …

Page 19: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
Page 20: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

SD/MI/SDLB*/PAKET ASD/MI/SDLB*/PAKET A

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap KI ISikap KI I

KI 2KI 2

Memiliki perilaku yg mencerminkan sikap orang Memiliki perilaku yg mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab ddan bertanggung jawab dlmlm berinteraksi secara berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermainlingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain

PengetahuanPengetahuan

KI 3KI 3

Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dpengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dlmlm wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegarawawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegara--an, an, && peradaban terkait fenomena peradaban terkait fenomena && kejadian di kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermainlingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain

KeterampilanKeterampilan

KI 4KI 4

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak sesuai dabstrak sesuai dgngn yg ditugaskan kepadanya. yg ditugaskan kepadanya.

Page 21: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

SSMPMP/M/MTsTs/S/SMPMPLB*/Paket LB*/Paket BB

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

SikapSikap Memiliki perilaku yg mencerminkan sikap orang Memiliki perilaku yg mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, && bertanggung jawab dalam berinteraksi secara bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannyadalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

PengetahuanPengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dprosedural dlmlm ilmu pengetahuan, teknologi, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak matafenomena dan kejadian yang tampak mata

KeterampilanKeterampilan Memiliki kemampuan pikir Memiliki kemampuan pikir & & tindak yg produktif tindak yg produktif && kreatif d kreatif dlmlm ranah konkret dan abstrak ranah konkret dan abstrak ssesuai esuai ddgngn yg dipelajari di sekolah yg dipelajari di sekolah && sumber lain sumber lain sejenissejenis

Page 22: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

SMA/MA/SMK/MAK/SMALB*/Paket CSMA/MA/SMK/MAK/SMALB*/Paket C

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

SikapSikap Memiliki perilaku yg mencerminkan sikap Memiliki perilaku yg mencerminkan sikap ororang ang beriman, berakhlak mulia, beriman, berakhlak mulia, berilmu, berilmu, percaya diri, percaya diri, && bertanggung jawab d bertanggung jawab dlmlm berinteraksi secara berinteraksi secara efektif defektif dgngn lingkungan sosial lingkungan sosial && alam serta d alam serta dlmlm menempatkan diri sebagai cerminan bangsa menempatkan diri sebagai cerminan bangsa ddlmlm pergaulan dunia pergaulan dunia

PengetahuanPengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, proseduralprosedural,, && metakognitif metakognitif dlm dlm ilmu pengetahuilmu pengetahu--an, teknologi, seni, budayaan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab peradaban terkait penyebab serta dampak serta dampak fenomena dan kejadianfenomena dan kejadian

KeterampilanKeterampilan Memiliki kemampuan pikir Memiliki kemampuan pikir && tindak yg produktif tindak yg produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah dan sumber-sumber lain secara mandirisekolah dan sumber-sumber lain secara mandiri

Page 23: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

Strategi penyampaian Materi Pelajaran dgn berbagai pendekatan baru yg inovatif dan

menantang

Page 24: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

1.1. Problem Based Learning Problem Based Learning 2.2. Project Based LearningProject Based Learning3.3. Discovery learning Discovery learning 4.4. Scientific ApproachScientific Approach5.5. Cooperatif LearningCooperatif Learning6.6. Tematik integratifTematik integratif

Page 25: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
Page 26: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
Page 27: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
Page 28: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
Page 29: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
Page 30: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
Page 31: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
Page 32: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

Muara Akhir: Tujuan Pendidikan Nasional(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)

Page 33: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
Page 34: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
Page 35: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
Page 36: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
Page 37: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
Page 38: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
Page 39: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.

3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.

Kriteria Pendekatan Saintifik

Page 40: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.

5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.

6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.

7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

Kriteria lanjutan ...

Page 41: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

Sikap(Tahu Mengapa)

Keterampilan(Tahu Bagaimana)

Pengetahuan(Tahu Apa)

ProduktifInovatifKreatifAfektif

Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang

terintegrasi.

Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Langkah-langkah Pembelajaran

Page 42: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

• Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”

• Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.

• Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”

• Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Page 43: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

• Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.

• Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, eksperimen/explore, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan

Page 44: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

Observing(mengamati)

Questioning(menanya)

Experimen-ting

(mencoba)

Associating(menalar)

Communicating

(mengkomunikasikan)

Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran Saintifik

Alur Pembelajaran Saintifik

Page 45: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
Page 46: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

LANGKAH PEMBLAJARAN

KEGIATAN BELAJARKOMPETENSI YANG

DIKEMBANGKAN

Page 47: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

LANGKAH PEMBLAJARAN

KEGIATAN BELAJARKOMPETENSI YANG

DIKEMBANGKAN

Page 48: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

LANGKAH PEMBLAJARAN

KEGIATAN BELAJARKOMPETENSI YANG

DIKEMBANGKAN

Page 49: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

LANGKAH PEMBLAJARAN

KEGIATAN BELAJARKOMPETENSI YANG

DIKEMBANGKAN

Page 50: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

BAGAIMANA DENGAN PERUBAHAN SUMBER BELAJAR DALAM

KURIKULUM 2013

Page 51: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

segala sesuatu yg dpt digunakan seseorang utk segala sesuatu yg dpt digunakan seseorang utk belajar, dpt berupa orang, tempat, maupun buku belajar, dpt berupa orang, tempat, maupun buku (Ahmad Rohani, 1997).(Ahmad Rohani, 1997).

semua sumber, baik berupa data, orang, dan semua sumber, baik berupa data, orang, dan wujud tertentu yg dpt digunakan oleh peserta wujud tertentu yg dpt digunakan oleh peserta didik dlm belajar, baik scr terpisah maupun ter-didik dlm belajar, baik scr terpisah maupun ter-kombinasi, shg mempermudah peserta didik dlm kombinasi, shg mempermudah peserta didik dlm mencapai tujuan belajar atau kompetensi tertentu mencapai tujuan belajar atau kompetensi tertentu (Depdiknas, 2004)(Depdiknas, 2004)

Page 52: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yg merupakan sumber belajar yg scr khusus dirancang atau dikem bangkan sbg komponen sistem instruksio-nal utk memberikan fasilitas belajar yg terarah dan bersifat formal

sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization) yg merupakan sumber belajar yg tdk didesain khusus utk keperluan pembelajaran & keberadaannya dpt ditemukan, diterapkan, & dimanfaatkan utk keperluan pembelajaran

Page 53: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

Sumber belajar Sumber belajar semakin variatifsemakin variatif

Buku bukan satu-satu-Buku bukan satu-satu-nya sumber belajarnya sumber belajar

Semua kecanggihan Semua kecanggihan teknologi dpt menjadi teknologi dpt menjadi sumber belajarsumber belajar

Menjadi GURU yg serba tahu dan Menjadi GURU yg serba tahu dan serba kreatif dalam menggunakan serba kreatif dalam menggunakan berbagai sumber belajar.berbagai sumber belajar.

Page 54: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

INTERNETINTERNET Segala yang diperlukan ada dan Segala yang diperlukan ada dan mudah dicari dalam internet, tinggal bagaimana mudah dicari dalam internet, tinggal bagaimana peserta didik mampu menggunakannya.peserta didik mampu menggunakannya.

““jika ingin tahu apa saja tanyakan jika ingin tahu apa saja tanyakan pada mbah Google”.pada mbah Google”.

Penting mencari sumber bahan/materi dari Penting mencari sumber bahan/materi dari seseorang yg ahli, terpercaya, dan kompeten di seseorang yg ahli, terpercaya, dan kompeten di bdg ilmu yang dibutuhkan pesdik, shg tdk akan bdg ilmu yang dibutuhkan pesdik, shg tdk akan menyesatkan kebenaran konsep yg dicari. menyesatkan kebenaran konsep yg dicari.

Page 55: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

yang dilakukan oleh pesdik dgn pengarahan yang dilakukan oleh pesdik dgn pengarahan dari guru juga dpt digolongkan sbg sumber dari guru juga dpt digolongkan sbg sumber belajar, spt simulasi, karyawisata, maupun belajar, spt simulasi, karyawisata, maupun penggunaan modul sebagai sumber belajar penggunaan modul sebagai sumber belajar mandiri. mandiri. Saat ini juga berkembang berbagai buku Saat ini juga berkembang berbagai buku pengayaan, ensiklopedia, & VCD pendidikan pengayaan, ensiklopedia, & VCD pendidikan interaktif yg juga dpt digunakan sbg sumber interaktif yg juga dpt digunakan sbg sumber belajar, jika buku pelajaran atau buku teks belajar, jika buku pelajaran atau buku teks dianggap kurang mencukupi bagi pemenuhan dianggap kurang mencukupi bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik.rasa ingin tahu peserta didik.

Page 56: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

ketersediaan buku sbg bahan ajar dan sumber belajar yg mengintegrasikan standar pemben-tuk kurikulum jelas sangat dibutuhkan. Oleh karena itulah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013 akan disusun:

(1) buku peserta didik yg berisi substansi pem-(1) buku peserta didik yg berisi substansi pem-belajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar, belajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar, (2) buku panduan guru yang berisi panduan (2) buku panduan guru yang berisi panduan pelaksanaan proses pembelajaran & panduan pelaksanaan proses pembelajaran & panduan pengukuran dan penilaian hasil belajar, serta pengukuran dan penilaian hasil belajar, serta silabus, & (3) dokumen kur yg berisi struktur silabus, & (3) dokumen kur yg berisi struktur kur, SKL, Kompetensi Inti, KD, & pedoman.kur, SKL, Kompetensi Inti, KD, & pedoman.

Page 57: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

““nantinya akan disediakan buku nantinya akan disediakan buku induk yg telah berisi tema induk yg telah berisi tema

kurikulum baru, dilengkapi dgn kurikulum baru, dilengkapi dgn latihan soal yang komprehensif, latihan soal yang komprehensif,

shg tidak diperlukan lagi shg tidak diperlukan lagi keberadaan LKS.”keberadaan LKS.”

Page 58: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

Bagaimana dengan nasib Bagaimana dengan nasib BSE nantinya ??!!BSE nantinya ??!!

Page 59: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

Nantinya jika muncul buku pelajaran baru Nantinya jika muncul buku pelajaran baru BSE msh relatif dpt relevan digunakan utk bljr & BSE msh relatif dpt relevan digunakan utk bljr & melengkapi sumber belajar baru yg berlaku.melengkapi sumber belajar baru yg berlaku.

Namun untuk jenjang SD, kemungkinan ada Namun untuk jenjang SD, kemungkinan ada bbrp buku BSE yg dpt digunakan hanya sbg bbrp buku BSE yg dpt digunakan hanya sbg acuan sekunder jk ada materi yg krg jls.acuan sekunder jk ada materi yg krg jls.

IPA & IPS diintegrasikan dlm mapel Bhs Indon, IPA & IPS diintegrasikan dlm mapel Bhs Indon, math, & PPKn (tematik integratif) math, & PPKn (tematik integratif) jk pesdik jk pesdik ingin mendalami materi IPA & IPS scr lengkap ingin mendalami materi IPA & IPS scr lengkap dapat mengakses BSE mapel IPA dan IPS. dapat mengakses BSE mapel IPA dan IPS.

Page 60: KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

semua yang ada di sekitar kita dapat dijadikan sumber belajar, asalkan memenuhi kriteria sumber belajar yang baik, yaitu

Ekonomis, praktis, mudah (tersedia di sekitar Ekonomis, praktis, mudah (tersedia di sekitar kita), fleksibel (dpt digunakan utk berbagai kita), fleksibel (dpt digunakan utk berbagai tujuan), & bermakna (sesuai tujuan & mampu tujuan), & bermakna (sesuai tujuan & mampu membangkitkan motivasi dan minat belajar)membangkitkan motivasi dan minat belajar)

Buku teks, media cetak/elektronik, lingk sekitar, Buku teks, media cetak/elektronik, lingk sekitar, dsb yg dpt meningkatkan kadar keaktifan dlm dsb yg dpt meningkatkan kadar keaktifan dlm proses pembelajaran, semua dpt digunakan sbg proses pembelajaran, semua dpt digunakan sbg sumber belajar.sumber belajar.