98
i KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN ANAK DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER (Studi Tentang Duplikasi Karakter Anak di Desa Sesela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat) Oleh FITRIA INDRIANI LAILY AGUSTINA NIM. 1503202167 JURUSAN SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) MATARAM 2020

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

i

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN ANAK DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER

(Studi Tentang Duplikasi Karakter Anak di Desa Sesela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat)

Oleh

FITRIA INDRIANI LAILY AGUSTINA NIM. 1503202167

JURUSAN SOSIOLOGI AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) MATARAM

2020

Page 2: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

ii

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN ANAK DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER

(Studi Tentang Duplikasi Karakter Anak di Desa Sesela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat)

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi

persyaratan mencapai gelar sarjana sosial (S.Sos.)

Oleh

FITRIA INDRIANI LAILY AGUSTINA NIM. 1503202167

JURUSAN SOSIOLOGI AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) MATARAM

2020

Page 3: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh Fitria Indriani Laily Agustina, NIM 1503202167 dengan judul:

“KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN ANAK

(STUDI TENTANG DUPLIKASI KARAKTER ANAK DI DESA SESELA

KECAMATAN GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT)” telah

memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji

Di setujui pada tanggal :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. H. Zainal Arifin, Lc.MA. Drs. H. Moh. Tamimi M.A

NIP. 19611231199931001 NIP. 196702271994031003

Page 4: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

iv

NOTA DINAS PEMBIMBING

Mataram,

Hal Ujian Skripsi

Yang Terhormat

Rektor UIN Mataram

Di Mataram

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan,

arahan, dan koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi

saudara:

Nama Mahasiswa : Fitria Indriani Laily Agustina

NIM : 1503202167

Jurusan : Sosiologi Agama

Fakultas : Ushuluddin dan Studi Agama

Judul : Komunikasi Interpersonal Antara Orang

Tua Dan Anak ( Studi Tentang Duplikasi

Karakter Anak Di Desa Sesela Kecamatan

Gunungsari Kabupaten Lombok Barat )

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah

skripsi Fakultas Ushuluddhin Dan Studi Agama UIN Mataram.

Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera

dimunaqasyahkan.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. H. Zainal Arifin, Lc.MA. Drs. H. Moh. Tamimi M.A

NIP. 19611231199931001 NIP. 196702271994031003

Page 5: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

vi

PENGESAHAN

Skripsi oleh Fitria Indriani Laily Agustina, NIM 1503202167 dengan judul

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN ANAK (STUDI

TENTANG DUPLIKASI KARAKTER ANAK DI DESA SESELA KECAMATAN

GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT), telah dipertahankan

didepan dewan penguji Jurusan Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddhin

dan Studi Agama UIN Mataram pada tanggal :

Dewan Penguji

Dr. H. Zainal Arifin, Lc.MA. ___________________________

(Ketua Sidang )

Drs. H. Moh. Tamimi M.A ___________________________

(Sekretaris Sidang )

Dr.Nuruddin, S.Ag.M.Si ___________________________

(Penguji I)

Dr. Murdianto, M.Si ___________________________

(Penguji II)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ushuluddhin dan Studi Agama

Dr. H. M. Zaki, S. Ag. M. Pd NIP. 197112311997031005

Page 6: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

vii

MOTTO

Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu susri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah. (Qs. Al-Ahzab : 21)1

1 Al-Fatih, “Al-Qur’an dan Terjemahannya” ( Jakarta: PT.Rilis Grafika,2009), hlm.420

Page 7: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

viii

PERSEMBAHAN

“Kupersembahkan skripsi ini untuk

Bapakku H. Mu’aini dan Ibuku Hj. Zohriah,

semua guruku, semua keluarga serta orang

yang kusayang dan sahabat-sahabatku”

Page 8: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT

atas segala nikmat, terutama nikamat sehat, iman dan islam. Sehingga

penulis dapat menyelesaikan skeripsi dengan judul “Relasi Interpersonal

Antara Orang Tua Dan Anak Dalam Pembentukan Karakter (Studi Kasus

Desa Sesela Kecamatan Gunungsari Lombok Barat)” dapat diselesaikan

sebagaimana mestinya.

Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan

untuk memperoleh gelar sarjana Sosial strata satu (S1) pada jurusan

Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddhin dan Studi Agama Universitas

Islam Negri Mataram. Sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada Rasulullah SAW sang pembawa risalah kebenaran

serta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia sampai akhir

zaman.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan dan dorongan berbagai pihak. Selain itu penulis juga

banyak memperoleh bimbingan, saran, dan bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih

yang tak terhinga kepada :

Dr. H. Zainal Arifin, Lc. MA. Selaku pembimbing I dan Bapak Drs. H.

Moh. Tamimi M.A selaku pembimbing II yang memberikan bimbingan,

motivasi, dan korreksi mendetail, terus-menerus tanpa bosan ditengah

kesibukanya, dalam suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih

matang dan cepat selesai.

Bapak Murdianto, M.Si sebagai ketua jurusan Sosiologi Agama

Dr. H. M. Zaki, M. Pd selaku Dekan Fakulas Ushuluddhin dan Studi

Agama.

Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag selaku rektor UIN Mataram yang telah

memberikan tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan

Page 9: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

x

memberikan bimbingan, pengarahan untuk tidak berlama-lama di

kampus tanpa pernah selesai.

Segenap dosen UIN Mataram dan Civitas akademika yang telah

mencurahkan waktu dantenaga selama peneliti melaksanakan studi di

UIN Mataram yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,

termakasih atas do’a dan dukunganya.

Semoga segala bantuan dan kebaikan tersebut mendapat

limpahan balasan dari Allah SWT. Dan memberkan imbalan dengan

sebaik-baik imbalan atas segala bantuan, bimbingan, dukungan dan

saran yang telah diberikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan

skripsi ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Oeh

karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat

peneliti harapkan demi hasil yang lebih baik di masa yang akan

datang. Penulis berharap semoga penyusunan skripsi ini bermanfaat

bagi pengembangan ilmu pengetahuan dimasa depan.

Mataram, April 2020.

Peneliti,

Fitri Indriani Laily Agustina

Page 10: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL ..................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii

NOTA DINAS PEMBIMBING ....................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................ iv

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ................................................ v

HALAMAN MOTTO .................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................ vii

KATA PENGANTAR ................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................. x

DAFTAR TABEL ........................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. xiii

ABSTRAK ................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................. 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 4

D. Ruang Lingkup dan Seting Penelitian ................................. 4

E. Telaah Pustaka ................................................................ 5

F. Kerangka Teori .................................................................. 8

1. Pengertian Komunikasi Interpersonal ............................. 8

2. Bentuk-bentuk Komunikasi Interpersonal ....................... 10

3. Karakteristik Komunikasi Interpersonal .......................... 11

G. Metodologi Penelitian ........................................................ 20

Page 11: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

xii

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ....................................... 30

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................. 30

1. Letak Geografis .............................................................. 30

2. Latar Belakang Sejarah Desa Sesela ............................... 31

3. Keadaan Penduduk ........................................................ 34

4. Keadaan Pendidikan....................................................... 35

5. Keadaan Ekonomi .......................................................... 38

6. Keadaan Agama dan Kepercayaan .................................. 40

7. Kegiatan Masyarakat ...................................................... 41

B. Bentuk Komunikasi Interpersonal Orang Tua dan Anak

Dalam Pembentukan Karakter Di Desa Sesela .................... 42

C. Faktor Penghambat Komunikasi Interpersonal Orang Tua

dan Anak Dalam Pembentukan Karakter Di Desa Sesela ..... 53

BAB III PEMBAHASAN............................................................... 58

A. Bentuk Komunikasi Interpersonal Antara Orang Tua

dan Anak Dalam Pembentukan Karakter ........................... 58

B. Faktor Penghambat Komunikasi Interpersonal Antara

Orang Tua Dan Anak Dalam Pembentukan Karakter ........... 69

BAB IV PENUTUP ...................................................................... 78

A. Kesimpulan ....................................................................... 78

B. Saran ................................................................................ 80

DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 81

LAMPIRAN

Page 12: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin, KK Desa

Sesela…………. .............................................................................. 35

Tabel 2 Jumlah sarana pendidikan di Desa Sesela…………………….. 36

Tabel 3 Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan di Desa

Sesela……..……………………………………………………………………. ... 37

Tabel 4 Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian……….. .. 39

Page 13: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Foto dokumentasi di lapangan………………………… ... 83

Page 14: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

xiii

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN ANAK (STUDI TENTANG DUPLIKASI KARAKTER ANAK DI DESA SESELA

KECAMATAN GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT)

Oleh :

FITRIA INDRIANI LAILY AGUSTINA

NIM. 1503202167

ABSTRAK

Permasalahan pada penelitian ini yaitu masyarakat Desa Sesela memiliki kebiasaan menggunakan bahasa yang kasar untuk saling

menegur, memanggil saudara dan teman sejawat untuk menjalin keakraban sehingga Desa Sesela dikenal memiliki karakter yang keras, dengan bahasa itu membuat relasi orang tua dengan anak dan antar masyarakat semakin dekat. Bahasa ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat Sesela dan bahasa ini lebih dominan digunakan oleh anak-anak muda. Penggunaan bahasa kasar ini merupakan kebiasaan yang tidak perlu dipertahankan walaupun demikian di Desa Sesele banyak terlahir tokoh Agama seperti tuan guru dan ustaz. Penelitan ini dilakukan

untuk mengetahui bagaimana relasi orang tua dan anak upaya atau bentuk komunkasi interrpersonal orang tua dan anak untuk membentuk karakter anak.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dalam memperoleh data peneliti menggunakan metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi. Peneliti juga menggunakan teori komunikasi dalam menganalisis dan memperkuat hasil penelitian. Penelitian ini dilakukan di

Desa Sesela Kecamatan Gunungsari Lombok Barat.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Sesela Kecamatan Gunungsari menyebutkan bahwa masyarakat Sesela dari bahasa memiliki karakter yang keras namun berjiwa lembut dan penggunaan bahasa kasar ini memang sudah menjadi kebiasaan masyarakat sebagai relasi untuk menjalin keakraban satu sama lain. Bahasa kasar ini memang sudah menjadi kebiasaan masyarakat Sesela dari dulu karna pada awalnya masyarakat sesela dahulu bekerja sebagai kuli panggul yang di Pelabuhan Ampenan yang menganggkat barang yang berat sehingga ketika diajak bicara atau berkomunkasi menggunakan bahasa yang kasar.

Kata kunci : Komunikasi, Interpersonal, Orang Tua, Anak, Karakter.

Page 15: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan proses dimana dua orang atau lebih

membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama

lain. Yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang

mendalam.2Menurut Onong Uchana Effendy Komunikasi

interpersonal terdiri dari dua orang dimana dalam komunikasi ini

terjalin kedekatan dan keakraban antara indvidu di dalam

masyarakat maupun keluarga.3Sedangkan menurut R.Waine Pace

dalam Pengantar ilmu Komunikasi menjelaskan Komunikasi

interpersonal adalah proses komunikasi yang berlangsung antar dua

orang atau lebih secara tatap muka.4

Hubungan atau relasi antara Orang tua dan anak dalam satu

keluarga harus terjalin dengan harmonis karena itulah komunikasi

antara orang tua dan anak dalam keluarga sangat diperlukan, relasi

interpersonal antar orang tua dan anak akan membuat anak merasa

diperhatikan dan mengikuti apa yang diajarkan oleh orang tuanya,

sehingga akan memudahkan orang tua dalam membentuk karakter

anak. Didalam keluarga orang tua memiliki peran yang sangat

penting dalam medidik, dan membentuk karakter anak. Disamping

keluarga lingkungan tempat tinggal juga memiliki peran yang sangat

urgen dalam membentuk karakter anak seperti yang terjadi pada

2Hafied Canggara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

2012). hlm.22. 3Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung : PT Citra

Karya Bakti,2003)hlm.59. 4Ibid, hlm.36.

Page 16: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

2

anak-anak khususnya para pemuda didesa Sesela Kecamatan

Gunungsari Kabupaten Lombok Barat.

Pemuda atau remaja di Desa Sesela Kecamatan Gunungsari

Kabupaten Lombok Barat dipandang memiliki karakter yang keras

karena para pemudanya bukan hanya kompak dalam hal pertikaian

atau perkelahian namun juga kompak dalam kegiatan-kegiatan sosial

masyarakat. Selain itu para pemuda atau remaja di Desa Sesela

dipandang memiliki karakter yang keras karena penggunaan bahasa

dalam komunikasi antar sesama juga sering menggunakan bahasa

atau istilah yang memiliki makna yang kasar. Bahasa yang digunakan

merupakan ungkapan lakap atau jalean yaitu memanggil, menyapa

teman sejawat dengan panggilan yang berbeda dari nama aslinya

seperti loq koreng, loq kelet, dan terkadang memanggil menyapa

dengan kata-kata kotor. Memanggil, menyapa saudara, teman sejawat

dengan bahasa kasar ini memang sudah menjadi kebiasaan dan

keunikan remaja dan masyarakat termasuk orang tua di Desa Sesela.

Penggunaan bahasa dengan ungkapan yang memiliki makna kasar ini

digunakan untuk menjalin keakraban di antara mereka. Menurut

mereka tanpa menggunakan jejalean, kedekatan dan keakraban tidak

akan terjalin dengan baik.5

Komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak maupun

dengan teman sejawat dengan komunikasi yang demikian tidak

menjadi masalah atau berdampak secara psikologis pada anak di

Desa Sesela karena mereka menganggap bahasa yang tergolong kasar

5 Delfiyatul, Wawancara, Sesele , 6 Februari 2019

Page 17: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

3

pada kebanyakan orang di wilayah lain dilingkungan mereka adalah

hal yang biasa.6

Komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak dengan

bahasa yang tergolong kasar dan dalam lingkungan yang memiliki

karakter yang kasar tentu memiliki pengaruh negatif pada karakter

pemuda atau remaja di Desa Sesela Kecamatan Gunungsari

Kabupaten Lombok Barat, akan tetapi hal ini berbanding terbalik

dengan kenyataan yang ada bahwa dengan hubungan interpersonal

orang tua dan anak serta lingkungan yang tergolong kasar di Desa

Sesela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat banyak

melahirkan orang-orang alim seperti para ustaz dan tuan guru.

Berangkat dari kenyataan inilah peneliti tertarik untuk meneliti lebih

jauh tentang Relasi Interpersonal Antara Orang Tua dan Anak Dalam

Pembentukan Karakter. (Studi Tentang Duplikasi Karakter Anak di

Desa Sesela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk komunikasi interpersonal antara orang tua dan

anak dalam pembentukan karakter di Desa Sesela Kecamatan

Gunungsari Lombok Barat ?

2. Apa faktor penghambat komunikasi interpersonal antara orang tua

dan anak dalam pembentukan karakter di Desa Sesela Kecamatan

Gunungsari Lombok Barat ?

6Observasi awal, 5 Februari 2019

Page 18: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

4

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian.

1. Tujuan penelitian.

a. Untuk mengetahui bentuk relasi interpersonal antara orang

tua dan anak dalam pembentukan karakter di Desa Sesela

Kecamatan Gunungsari Lombok Barat.

b. Untuk mengetahui faktor penghambat relasi interpersonal

antara orang tua dan anak dalam pembentukan karakter di

Desa Sesela Kecamatan Gunungsari Lombok Barat.

2. Manfaat penelitian.

Dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, diharapkan

dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk penelitian

selanjutnya, dan menambah hazanah ilmu pengetahuan

khususnya dalam bidang ilmu komunikasi. Kemudian hasil

penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat khusunya bagi

orang tua untuk selalu berintraksi dan berkomunikasi dengan

anak menggunakan komunikasi yang baik agar terjalin hubungan

yang baik antara orang tua dan anak.Sehingga dapat

memudahkan orangtua dalam mendidik anak.

D. Ruang Lingkup Dan Seting Penelitian.

Dalam penelitian ini penelitian membatasi penelitian hanya pada

komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak dalam

pembentukan karakter dan peneliti akan lebih kepada bentuk

komunikasinya. Adapun lokasi penelitian ini adalah Desa Sesela

Kec.Gunungsari Lombok Barat. Peneliti memilih lokasi tersebut

karena memang mayoritas masyarakat Desa Sesela dikenal memiliki

Page 19: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

5

karakter yang keras dan penggunaan bahasa yang memiliki makna

yang agak kasar walaupun demikian Sesela juga dikenal banyak

melahirkan tokoh-tokoh agama seperti tuan guru dan ustaz. Hal ini

yang membuat peneliti tertarik memilih lokasi ini sebagai tempat

penelitian.

E. Telaah Pustaka

Salah satu fungsi telaah pustaka yaitu menyediakan informasi

tentang penelitian-penelitian yang lampau dan berhubungan dengan

penelitian yang akan dilakukan. Proses ini bertujuan untuk

menghindari pengulangan (duplikasi) dari penelitian terdahulu dan

membimbing kita pada apa yang perlu kita teliti keterkaitan dengan

peneliti yaitu :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Hariadi, Komunikasi

Interpersonal antara pengasuh dan santri dalam pembentukan

karakter santri di pondok pesantren Al-Mahsum Khidir NW Dasan

Tapen Kec. Gerung Lombok Barat.7

Penelitian tersebut membahas tentang komunikasi

interpersonal pengasuh dengan santri untuk membentuk karakter

santri dimana pada bab pendahuluan menjelaskan sedikit tentang

manusia sebagai makhluk sosial yang pasti membutuhkan orang

lain, dalam hal ini manusia saling mengenal satu sama lain dengan

berintraksi dan berkomunikasi. Kemudian dalam pembahasnnya

peneliti menjelaskan komunikasi interpersonal dan menekankan

pentingnya komunikasi interpersonal pengasuh dengan santri.

7 Ahmad Hariadi, “Komunikasi Interpersonal antara pengasuh dan santri dalam

pembentukan karakter santri, (Skripsi, FUSA UIN Mataram, Mataram 2011), hlm. 60.

Page 20: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

6

Karena komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang

paling efektif uuntuk membentuk karakter santri. Hasil dari

penelitiannya Ahmad Hariadi mengemukakan bahwa kepercayaan

diri santri menjadi tumbuh dan berkembang dari hasil konsultasi

pribadi, menghafal, memberikan teladan dan motivasi, dan yang

terakhir yaitu pemberian sanksi terhadap santri yang melanggar.

Kemudian bentuk kegiatan seperti ini diharapkan mampu untuk

mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dan mampu

membentuk santri yang berkarakter.8Kesamaan dari penelitian

tersebut sama-sama membahas tentang komunikasi interpersonal.

Perbedaannya penelitian yang dilakukan Hariadi lebih kepada

komunikasi interpersonal antara pengasuh dan santri Sedangkan

penelitian ini membahas tentang komunikasi interpersonal antara

orang tua dan anak dalam pembentukan karakter. Perbedaannya

juga pada pendekatan yang digunakan pendekannya menggunakan

pendekatan kualitatif sedangkan penilaian ini menggunakan

pendekatan fenomenologi.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Fahriani, Komunikasi Interpersonal

Pemerintah Desa dengan penambang emas di Sekotong. (Studi kasus

di Dusun Bengkang Desa Buwun Mas Kec. Sekotong).9

Penelitian ini membahas tentang komunikasi interpersonal

pemerintah desa dengan penambang emas. dalam berkomunikasi

secara tatap muka baik itu dalam bentuk lisan maupun tulisan.

8 Ibid,hlm.61 9Fahriani, “Komunikasi Interpersonal Pemerintah Desa dengan penambang emas

Sekotong, ( Skripsi, FDK IAIN Mataram, Mataram 2015), hlm. 55.

Page 21: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

7

tujuan komunikasi pemerintah desa menggunakan komunikasi

interpersonal adalah merupakan bentuk dari usaha mengubah

para penambang supaya berhenti melakukan penambangan

tersebut karena sangat berbahaya bagi diri sendiri, lingkungan,

dan masyarakat setempat.10 Kesamaan penelitian tersebut sama-

sama membahas mengenai komunikasi interpersonal. Kemudian

perbedaannya penelitian tersebut lebih ke komunikasi

interpersonal pemerintah desa dengan penambang emas.

Sedangkan peneliti memfokuskan penelitian pada komunikasi

interpersonal antara orang tua dan anak dalam pebentukan

karakter.

3. Jurnal yang diteliti oleh Yenni Wijayanti dengan judul Proses

Komunikasi Interpersonal Ayah Dan Anak Dalam Menjaga

Hubungan.11

Penelitian ini membahas atau menjelaskan mengenai

bagaimana menjaga hubungan dalam rumah tangga. Penelitian ini

dilakukan untuk memahami bagaimana proses komunikasi

interpersonal ayah dan anak dalam menjaga hubungan. Dalam

penelitian ini dijelaskan mengenai seorang ayah yang memiliki dua

peran karena seorang istri yang mengalami sakit keras. Dua peran

ayah ini adalah sebagai seorang ayah yang banting tulang mencari

nafkah untuk memenuhi kebutuhan kedua anaknya dan

membiayai perawatan istrinya dan disini juga ayah berperan

10 Ibid, hlm.57 11 Yeni Wijayanti, Proses Komunikasi Interpersonal Ayah Dan Anak Dalam Menjaga

Hubungan, jurnal E-Ekonomi. Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2013, hlm. 128.

Page 22: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

8

sebagai ibu menggantikan istrinya memberikan kebutuhan jasmani

dan rohani kedua anaknya.12

Dari hasil penelitiannya, Yenni Wijayanti menyatakan bahwa

untuk menjaga hubungan ayah dan anak agar tetap baik yaitu

melakukan pembicaraan atau komunikasi yang rutin dan berusaha

untuk melakukan hal-hal yang dapat mengisi kesepian anaknya

dan sangat menyadari betapa pentingnya sebuah kedekatan untuk

tetap menjaga hubungan.13 Kemudian Kesamaan penelitian ini

dengan penelitian yang dilakukan Yenni sama-sama membahas

mengenai komunikasi interpersonal dalam rumah tangga.

Kemudian perbedaannya penelitian yang dilakukan yenni wijayanti

lebih kepada proses komunikasinya sedangkan penelitian ini lebih

kepada bentuk komunikasi interpersonal antara orang tua dan

anak dalam pembentukan karakter. Perbedaannya juga pada jenis

penelitian dan pendekatan penelitian yang digunakan,

penelitiannya menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

pendekatan studi kasus sedangkan penelitian ini menggunakan

metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.

F. Kerangka Teori

1. Pengertian Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara dua

orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap

pertanyaannya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik

secara verbal maupun non verbal. Komunikasi interpersonal

diklasifikasikan menjadi dua jenis menurut sifatnya yaitu diadik

12 Ibid, hlm.129 13 Ibid, hlm.129

Page 23: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

9

dan komunikasi triadik, Komunikasi diadik adalah komunikasi

interpersonal yang berlangsung antara dua orang yakni yang

seorang adalah komunikator yang menyampaikan pesan dan

seorang lagi komunikan yang menerima pesan. Komunikasi triadik

adalah komunikasi interpersonal yang pelakunya terdiri dari tiga

orang. Yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan.

Bentuk khusus dari komunikasi interpersonal ini adalah

komunikasi Diadik (Dyadic Communication) yang melibatkan hanya

dua orang, seperti suami istri, ayah dengan anak, guru dan murid.

Dalam komunikasi ini kedekatan hubungan pihak-pihak yang

berkomunikasi akan tercermin pada jenis-jenis pesan atau respon

nonverbal mereka, seperti sentuhan, tatapan mata yang ekspresif,

dan jarak pisik yang sangat dekat. Komunikasi interpersonal juga

sangat potensial untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain,

karena kita dapat menggunakan kelima alat indra untuk

mempertinggi daya bujuk pesan kita.14

Menurut josep A. Devito dalam bukunya “The Interpersonal

Communication Book” yang dikutip dalam bukunya Onong

mengatakan komunikasi interpersonal merupakan proses

pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau di antara

sekelompok kecil orang dengan beberapa efek dan beberpa umpan

balik seketika.15

Malcom R Park sebagaimana dikutip dalam bukunya

Budyatna mendefinisikan bahwa komunikasi interpersonal

14 Dedi Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2000), hlm.81 15Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung : PT Citra

Aditya Bakti,1993)hlm.59

Page 24: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

10

merupakan bentuk komunikasi yang terutama diatur oleh norma

rasional atau relational norm. komunikasi interpersonal biasanya

terjadi dalam kelompok yang sangat kecil dan bisa juga terjadi

dalam kelompok yang lebih besar.16

Menurut tokoh diatas komunikasi interpersonal merupakan

proses penyampaian dan penerimaan pesan berupa informasi

gagasan, fikiran yang dilakukan antara dua orang dan memiliki

batasan atau aturan-aturan tertentu.

2. Bentuk-bentuk Komunikasi Interpersonal.

a. Dialog

Dialog adalah bentuk komunikasi interpersonal yang

menunjukkan terjadinya interaksi. Mereka yang terlibat dalam

komunikasi bentuk ini berfungsi ganda. Masing-masing menjadi

pembicara dan pendengar secara bergantian. Dalam proses

komunikasi dialogis nampak adanya upaya dari para pelaku

komunikasi untuk saling pengertian (mutual understanding) dan

empati.17

b. Interaksi intim

Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman

baik, pasangan yang sudah menikah, anggota keluarga, dan

orang yang memiliki ikatan emosional yang kuat. Kekuatan dari

hubungan menentukan iklim interaksi yang terjadi. Di dalam

organisasi, hubungan ini dikembangkan dalam sistem

16 Muhammad Budyana dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi

Antarpribadi,(Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2011), hlm.14. 17Ibid, hlm.14

Page 25: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

11

komunikasi informal. Misalnya, hubungan yang terlibat di

antara kedua orang teman baik dalam organisasi, yang

mempunyai interaksi personal mungkin di luar peranan dan

fungsinya dalam organisasi.

c. Evaluasi

Evaluasi merupakan proses penilaian dan

mempertimbangkan sesuatu. Nurkancana menyatakan bahwa

evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan

proses untuk menentukan nilai dari suatu hal. Dalam evaluasi

ini terdapat percakapan tanya jawab seperti wawancara Dimana

dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab.

Salah seorang mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan

informasi dan yang lainnya mendengarkan dengan baik

kemudian memberikan jawaban yang diinginkan.18

3. Karakteristik Komunikasi Interpersonal

Richard L. Weaver dalam bukunya Budyatna “Teori

Komunikasi Antarpribadi” menyebutkan beberapa karakteristik

komunikasi interpersonal yaitu :

a. Melibatkan paling sedikit dua orang.

Komunikasi interpersonal melibatkan paling sedikit dua orang

menurut weaver, komunikasi interpersonal melibatkan tidak

lebih dari dua individu. Jumlah tiga orang dapat dianggap

sebagai kelompok kecil.

18 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT.Bumi Aksara,2005),hlm.160

Page 26: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

12

b. Adanya umpan balik atau fitback

Umpan balik merupakan pesan yang dikirim kembali oleh

penerima kepada pembicara (komunikator). Umpan balik

komunikasi interpersonal seringkali dilakukan secara

langsung.

c. Tidak harus tatap muka.

Komunikasi interpersonal tidak harus dilakukan dengan tatap

muka, melainkan biasa juga dilakukan melalui telpon.

d. Menghasilkan beberapa pengaruh atau efek.

Untuk dianggap sebagai komunikasi interpersonal yang benar

maka sebuah pesan harus menghasilkan efek atau pengaruh.

e. Dipengaruhi oleh kegaduhan atau nois.

Kegaduhan atau nois ialah setiap rangsangan atau stimulus

yang mengganggu dalam proses pembuatan pesan.19

4. Faktor-faktor Penghambat Komunikasi Interpersonal.

Di dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat

mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi. Sehingga

informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan

dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.

Hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif yaitu :

a. Pengaruh status

Perbedaan status sering kali menjadi hambatan ketika

berkomunikasi. Misalnya pembantu dengan majikannya, anak

dengan orang tuanya, dan sebagainya. Orang dengan status

19 Ibid, hlm. 15-20

Page 27: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

13

yang lebih rendah umumnya tunduk dan patuh kepada orang

dengan status yang lebih tinggi. Hal ini mengakibatkan orang-

orang dengan status yang lebih rendah takut atau kesulitan

mengemukakan pendapatnya, karena khawatir ia akan

mendapatkan respons negatif dari orang yang memiliki status

lebih tinggi.

b. Gangguan pada media yang digunakan

Hal ini terjadi ketika kita menggunakan media untuk

memperlancar komunikasi. Salah satunya adalah menggunakan

telepon atau handphone untuk berkomunikasi dengan lawan

bicara yang posisinya jauh dari kita. Ketika menggunakan

telepon terkadang sambungannya terputus-putus sehingga

telepon terganggu atau ketika mengirim pesan singkat menjadi

tidak terkirim dan sebagainya yang akhirnya menghambat

komunikasi.

c. Tidak ada tanggapan dari lawan bicara

Komunikasi satu arah bisa terjadi ketika lawan bicara

tidak memberi tanggapan atau respon atas pesan yang kita

sampaikan. Misal ketika orang tua menyampaikan pesan atau

arahan kepada anak namun anak tidak menghiraukan dan

tidak menanggapi pesan yang disampaikan orang tuanya

sehingga komunikasi diantara keduanya akan terhambat dan

tidak akan berjalan lancar.

Page 28: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

14

d. Gangguan semantik

Gangguan ini disebabkan karena kita salah

mengucapkan atau salah menuliskan sehingga menyebabkan

kesalah pahaman atau salah penafsiran yang akhirnya pesan

yang disampaikan pun tidak dipahami sebagaimana mestinya.

Semisal ketika kita ingin menyebut atau menuliskan kelapa tapi

yang tersampaikan malah kepala, atau realitas dengan realisasi

dan sebagainya.20

5. Komunikasi Dalam Perspektif Islam

Komunikasi dalam perspektif islam telah dijelaskan dalam

Al-Qur’an tentang bagaimana berkomunikasi, bertutur kata,

bersikap yang baik dan sopan. Qaulan adalah suatu pesan-pesan

keislaman yang mana dalam penyampaiannya itu dilihat dari

dalam komunikasi islam atau etika komunikasi dalam perspektif

islam dimana kaidah, prinsip, atau etika komunikasi dalam islam

ini merupakan panduan bagi kaum muslimin dalam berkomunikasi

baik dalam komunikasi interpersonal, kelompok, maupun

komunikasi massa dalam pergaulan sehari-hari. komunikasi dalam

perspektif islam lebih kepada pesan-pesan dakwah. Ada beberpa

Qaulan yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an di antaranya :

a. Qaulan Sadida.

Berarti perkataan, pembicaraan dan ucapan yang benar,

baik dari segi subtansi (materi, isi, pesan) maupun redaksi (tata

bahasa). Dari segi subtansi. Komunikasi islam harus

20 http://kampuskomunikasi.blogspot.co.id/2008/04/hamabata-komunikasi-

interpersonal.html, di akses pada tanggal 7-Juli-2019.

Page 29: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

15

menginformasikan atau menyampaikan kebenaran, faktual,

perkataan yang benar, jujur tidak berbohong, merekayasa atau

memanipulasi fakta. Larangan berdusta (bohong) dijelaskan dalam

penggalan QS. Al-Haj ayat 30 yang berbunyi

artinya : dan Jauhilah perkataan perkataan dusta.

b. Qaulan Baligha

Artinya perkataan yang membekas pada jiwa, tepat,

sampai atau fasih,Qaulan Baligha juga dapat diartikan dalam

komunikasi yang efektif, tepat sasaran mudah dimengerti dan

tidak berbelit-belit atau bertele-tele. Agar komunikasi tepat

sasaran, gaya bicara dan pesan yang disampaikan hendaklah

disesuaikan dengan kadar intelektualitas dan menggunakan

bahasa yang dimengerti oleh komunikan.

c. Qaulan Layyina

Berarti pembicaraan yang lemah-lembut, dengan suara

yang enak didengar, dan penuh keramahan, sehingga dapat

menyentuh hati. Qaulan Layyina terdapat dalam Al- Qur’an yang

berbunyi :

Page 30: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

16

Artinya : pergilah kamu berdua kepada Fir’aun sesungguhnya dia

telah melampaui batas, maka bicaralah kamu berdua kepadanya

dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat

atau dekat. (QS. Taha ayat 43-44).

Ayat diatas menjelaskan bahwa kita dianjurkan untuk

berkata yang lemah lembut, sehingga hati komunikan yang

diajak bicara akan merasa tersentuh dan jiwanya tergerak untuk

menerima pesan kita.

d. Qaulan Ma’rufa

Artinya ungkapan atau perkataan yang pantas. Salah

satu pengertian ma’rupan secara etimologis adalah Al-khair atau

ihsan, yang berarti yang baik-baik. Jadi Qaulan Ma’rufan

mangandung pengertian perkataan atau ungkapan yang pantas

dan baik. Qaulan ma’rufan berkonotasi kepada pembicaraan

yang pantas, dan perkataan yang baik bagi orang yang belum

dewasa atau cukup akalnya.

e. Qaulan Karima

Artinya perkataan yang mulia, dibarengi dengan rasa

hormat, santun, dan lemah-lembut. Dalam QS.Al-Isra’ ayat 23

dijelaskan

Page 31: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

17

bahwa perkataan yang mulia wajib dilakukan saat berbicara

dengan kedua orangtua. Kita dilarang membentak mereka atau

mengucapkan kata-kata yang sekiranya menyakiti hati mereka.

Qaulan Karima harus digunakan khususnya saat berkomunikasi

dengan kedua orangtua atau orang yang harus kita hormati.

f. Qaulan maysura

Maysura artinya mudah. Qaulan maysura berarti

perkataan yang mudah. Qaulan Maysura (Maisuran) bermakna

ucapan yang mudah, yakni mudah dicerna, mudah dimengerti,

dan dipahami oleh komunikan. Makna lainnya adalah kata-kata

yang menyenangkan atau berisi hal-hal yang menggembirakan.21

6. Karakter

Karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak dan budi

pekerti yang dimiliki setiap orang yang dapat membuat seseorang

terlihat berbeda dari orang lain. Keluarga dipandang sebagai

pendidik karakter yang utama pada anak, hal ini disebabkan

sosialisasi orang tua pada anak terjadi sejak dini sampai anak

dewasa. Melalui interaksi dengan orang tua, anak dapat merasakan

dirinya berharga.22

Pembentukan karakter yang baik menjadi isu sentral dan

tujuan utama yang ingin dicapai oleh keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Park dan Peterson dalam bukunya Sri Lestari

mendefinsikan karakter merupakan sekumpulan tarit positif yang

terefleksi dalam pikiran, perasaan, dan perilaku. Kemudian dari

21 Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada media Group,2003), hlm.165-169. 22Sri Lestari, Psikologi Keluarga, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2012), hlm.95

Page 32: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

18

hasil penelitiannya menyatakan bahwa kekuatan karakter

berkorelasi negatif dengan problem perilaku dan emosi pada remaja

seperti depresi, delinkuensi, dan kekerasan. Ryan dan lackona

dalam bukunya Sri Lestari mengungkapkan bahwa dalam karakter

manusia terdapat tiga komponen yaitu:

a. Pengetahuan moral (moral knowing) dalam komponen

pengetahuan moral mencakup penalaran moral dan starategi

kognitif yang digunakan untuk mengambil keputusan secara

sistematis.

b. Perasaan moral (moral effect) yang mencakup identitas moral,

ketertarikan terhadap kebaikan, komitmen, hati nurani, dan

empati, yang semuanya merupakan sisi efektif dari moral pada

diri individu.

c. Tindakan moral (moral action) yang memiliki tiga komponen yaitu

kehendak, kompetensi, dan kebiasaan.23

Kemudian Koehler dan Royer mengemukakan ciri-ciri

karakter sebagai berikut :

a. Memiliki kepedulian terhadap orang lain dan terbuka terhadap

pengalaman dari luar.

b. Secara konsisten mampu mengelola emosi.

c. Memilik kesadaran terhadap tanggung jawab sosial dan

menerimanya tanpa pamrih.

d. melakukan tindakan yang benar meskipun tidak ada orang lain

yang melihat.

e. memilki kekuatan dari dalam untuk mengupayakan

keharmonisan dengan lingkungan sekitar.

23 Ibid, hlm.95

Page 33: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

19

f. mengembangkan standar pribadi yang tepat dan berperilaku

yang konsisten dengan standar tersebut.24

7. Teori-teori relasi interpersonal

Teori merupakan serangkaian bagian atau variable, definisi,

dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah

pandangan sistematis mengenai penomena, teori berfungsi

mendeskripsikan, dan menjelaskan fenomena. Terkait dengan

penelitian ini peneliti memilih beberapa teori komunikasi

interpersonal untuk membantu peneliti menganalisis data yaitu :

a. Teori Kebohongan Antarpribadi

Teori ini dicetuskan oleh David Buller dan Judee Burgoon

pada teori ini ada tiga strategi dengan lebel falsifasi,

penyembunyian, dan dalih atau falsification, concealment, and

equivocation. beda ketiganya adalah falsifkasi menciptakan

khayalan, menyembunyikan sebuah rahasia, dan dalih

mengelak atau menghindar dari masalah itu. Ketiga itu berada

dalam payung mengenai konsep kebohongan atau Consef of

deception dimana sebuah pesan yang secara sadar disampaikan

oleh si pengirim atau membantu menciptakan keyakinan atau

kesimpulan palsu pada diri penerima. Teori kebohongan antar

pribadi berasumsi bahwa apa yang dipikirkan orang yang

berbohong dan lawan bicaranya yang berkata jujur adalah

bervariasi atau berbeda-beda tergantung pada jumlah atau

intensitas interaksi di antara keduanya dan situasi yang tengah

24 Ibid, hlm.107

Page 34: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

20

dihadapi dan seberapa jauh mereka saling mengenal dan saling

menyukai satu sama lain.25

b. Teori Penetrasi Sosial

Teori penetrasi sosial (social penetration theory)

merupakan bagian dari teori pengembangan hubungan atau

relationship development theory. Teori penetrasi sosial

dikembangkan oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor. Teori ini

menjelaskan komunikasi sangat penting dalam mengembangkan

dan memelihara hubungan-hubungan antara pribadi

(interpersonal). Markman mengemukakan bahwa pasangan

suami istri yang memiliki komunikasi yang positif sebelum

perkawinan cenderung memiliki perkawinan yang lebih bahagia

setelah lima tahun daripada pasangan yang tidak memiliki

komunikasi yang positif sebelum perkawinan.26

G. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian

kualitatif. Metode kualitatif merupakan penelitian yang

menekankan pada suatu kejadian, fenomena, atau gejala sosial,

yang mengharuskan peneliti turun kelapangan untuk mengamati

dan terlibat secara intensif sampai menemukan secara utuh apa

yang dimaksudkannya. Penelitian kualitatif bersifat “natural

25 Ibid, hlm.207 26 Ibid, hlm.226

Page 35: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

21

seting” keadaan atau fakta yang alamiah tanpa direkayasa oleh

peneliti.27

Terkait penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan

fenomenologi untuk meneliti fenomena yang ada dilapangan.

Peneliti menggunakan pendekatan ini karna pendekatan ini bersifat

alamiah, sehingga peneliti secara langsung berada di tempat

penelitian, berbaur dengan masyarakat dan pendekatan

fenomenologi ini sesuai dengan penelitian yang peneliti lakukan

mengenai komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak

dalam pembentukan karakter. Richard E. Palmer menjelaskan

bahwa fenomenologi berarti membiarkan segala sesuatu menjadi

nyata sebagaimana aslinya, tanpa memaksakan kategori-kategori

peneliti terhadapnya.28

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti di lokasi penelitian yaitu sebagai

instrument kunci dan untuk mengumpulkan data, serta peneliti

mengajukan beberapa pertanyaan yang menyangkut isi dari

penelitian.

Peneliti langsung melibatkan diri dalam kehidupan subjek.

semua hal yang berkaitan dengan objek penelitian yang telah

ditetapkan oleh peneliti sesuai dengan jadwal penelitian. Sebagai

pengumpul data maka peneliti berusaha mengumpulkan data-data

yang diperoleh baik dari hasil interview (wawancara), observasi,

27 Dja’an Satori, Metodologi Penelitian Kualitataif, (Bandung:Alfabeta Bandung, 2014),

hlm.27. 28Dedy Mulyana, Metode Penelitian Komunikasi,(Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya,2008),hlm. 91.

Page 36: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

22

dan dokumentasi, selain itu juga peneliti di lokasi penelitian

bertindak sebagai partisipan dan pengamat, sebagai pengumpul

data, peneliti bertindak mengamati fenomena-fenomena yang

terjadi dalam komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak

dalam pembentukan karakter di Desa Sesela Kec. Gunungsari

Lombok Barat.

3. Sumber Data Dan Jenis Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara

dan berbagai sumber bila dilihat dari sumber datanya maka dalam

pengumpulan data peneliti menggunakan dua jenis data yaitu

sumber data primer dan sumber data sekunder.

a) Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara

langsung dari objek penelitian dengan mengajukan beberapa

pertanyaan kepada masyarakat setempat yang peneliti

tentukan sebagai objek penelitian.29

b) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah ada yang

diperoleh dari sumber data yang kedua dari data yang

dibutuhkan, dalam hal ini data yang telah didokumentasi oleh

lembaga berupa fakta-fakta yang ada.

4. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan peneliti

menggunakan beberapa metode dalam mengumpulkan data.

29 Ardial, Pradigma dan Model Penelitian Komunikasi,( Jakarta: Bumi Aksara,2015),

hlm. 359.

Page 37: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

23

Adapun metode yang peneliti gunakan dalam pengumpulan data

dilapangan adalah:

a. Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu

gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.30

Teknik observasi yang peneliti gunakan adalah observasi

langsung terhadap obyek yang diteliti, seperti mengadakan

pengamatan langsung terhadap komunikasi interpersonal antara

orang tua dan anak dalam pembentukan karakter. Peneliti

menggunakan metode observasi ini untuk mengumpulkan data

dan fakta-fakta yang ada di lokasi penelitian.

b. Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi

dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan. ciri

utama dari wawancara ini adalah adanya kontak langsung secara

tatap muka antara pencari informasi (interviewer) dan pemberi

informasi (interviewe).

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik

wawancara tidak terstruktur, wawancara ini lebih bersifat

informal. Pertanyaan-pertanyaan tentang pandangan hidup,

sikap, keyakinan subjek, atau tentang keterangan lainnya dapat

diajukan secara bebas kepada subjek. Wawancara ini bersifat

30 Ibid, hlm.134.

Page 38: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

24

luas dan biasanya direncanakan agar sesuai dengan subjek dan

suasana pada saat wawancara dilaksanakan.31

c. Dokumentasi

Metode atau teknik dokumenter ini merupakan teknik

pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan

penemuan bukti-bukti. Dokumen berguna karena dapat

memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok

penelitian.

Salah satu bahan dokumenter adalah poto. Poto

bermanfaat sebagai sumber informasi karena mampu

membekukan dan meggambarkan peristiwa yang terjadi.

Dokumen-dokumen yang dikumpulkan akan membantu peneliti

dalam memahami penomena yang terjadi dilokasi.32

5. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data kedalam suatu pola, kategori, dan suatu

uraian dasar. Taylor mendefinisikan analisis data sebagai proses

yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan

merumuskan hipotesis. Dengan demikian, Analisis data

dilakukan dalam suatu proses. Proses berarti pelaksanaannya

mulai dilaksakan sejak pengumpulan data dan dikerjakan secara

intensif, yaitu sesudah meninggalkan lapangan.33Dalam

31 Nurul Zuriah, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan,(Jakarta: PT Bumi

Aksara,2009), hlm. 179. 32 Ibid, hlm. 141. 33 Afifudin, Metodologi Penelitian Kualitatif,( Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012),

hlm.145.

Page 39: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

25

penelitian ini peneliti menggunakan beberapa jenis teknik analisis

data yang dikemukakan oleh miles dan Huberman yang

mencakup tiga rangkaian kegiatan utama yaitu:

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang

cocok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema

dan polanya. Sehingga dengan demikian data yang direduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan

memudahkan peneliti untuk mendapatkan data selanjutnya.

Adapun dalam penelitian ini data yang direduksi peneliti

adalah semua data yang diperoleh yang berkaitan dengan

bentuk komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak

dalam pembentukan karakter.

b. Display Data

Display data atau sajian data merupakan data yang

didapat dari hasil observasi, wawancara maupun dokumentasi

yang disebut berdasarkan focus penelitian dimulai dari data

pelaksanaan pra produksi, produksi dan paska produksi yang

dalam tiap tahapannya dilengkapi data mengenai hambatan-

hambatan sekaligus solusinya. Dengan demikian sajian data

yang peneliti peroleh akan dikumpulkan menjadi satu yang

nantinya akan membentuk suatu kesimpulan tertentu yang

dapat memahami makna dari semua data yang diperoleh, baik

itu dari hasil buku, wawancara, dan dokumentasi.

Page 40: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

26

c. Penarikan Kesimpulan

Setelah data disajikan maka dilakukan penarikan suatu

kesimpulan atau sering disebut dengan verifikasi. Setelah

dilakukan penelitian diharapkan semua data yang diperoleh

masih dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek

yang sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah

dilakukannya penelitian oleh peneliti akan mendapat

kejelasan dan maksud yang jelas dari objek yang diteliti.

6. Keabsahan Data Temuan

Kredibilitas atau keabsahan data bertujuan untuk

memberikan penjelasan bahwa temuan dilapangan yang

dituangkan dalam suatu karya ilmiah merupakan penomena yang

nyata dan pernah terjadi. Adapun teknik-teknik untuk lebih

menjamin keabsahan data dari informasi dalam penelitian ini

adalah :

a. Perpanjangan pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti

kembali kelapangan untuk melakukan pengamatan, wawancara

dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru.

Sehingga dengan metode ini hubungan peneliti dengan sumber

data semakin akrab, saling terbuka dan saling mempercayai

sehingga tidak ada data yang disembunyikan.

b. Triangulasi

Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu

Page 41: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

27

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu.34

Untuk menguji kredibelnya data yang diperoleh dari

responden atau sumber data, peneliti berupaya untuk

membandingkan satu sama lain, baik antar data maupun

metode yang digunakan. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan triagulasi data yaitu menggunakan berbagai

sumber data, seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil

observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu

subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda.

c. Kecukupan Refrensi

Kecukupan refrensi adalah sebagai alat untuk

menampung dan menyesuaikan keritik tertulis untuk keperluan

evaluasi, serta untuk membantu peneliti mempermudah

pemahamannya terhadap permasalahan yang diteliti.

H. Sistematika pembahasan

Agar didalam pembahasan skripsi terdapat kesinambungan

dan sistemantis, maka disusun berdasarkan sistematika pembahasan

sebagai berikut:

BAB I. Pendahuluan, memuat uraian tentang Latar Belakang,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Ruang

Lingkup dan setting penelitian, Telaah Pustaka, Kerangka Teori,

Metode Penelitian dan Sistematika Pembahasan.

34 Ibid, hlm. 143.

Page 42: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

28

BAB II. Paparan Data dan Temuan, memuat data dan seluruh

temuan penelitian.

BAB III. Pembahasan, memuat peroses analisis terhadap

temuan penelitian.

BAB IV. Penutup, yang terdiri dari Kesimpulan dan saran-

saran.

Page 43: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

29

I. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan

Bulan Ke-

1 2 3 4 5 6

1 Penyusunan Proposal √

2 Seminar/Ujian Proposal √

3 Memasuki Lapangan √ √

4 Tahap Seleksi dan Analisis √

5 Membuat Draf Laporan √

6 Diskusi Draf Laporan √

7 Penyempurnaan Laporan √

8 Skiripsi √

Page 44: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

30

BAB II

PAPARAN DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis

Letak geografis atau letak suatu daerah pemukiman

akan mempengaruhi kehidupan masyarakat yang tinggal di

daerah tersebut. pemukiman masyarakat Desa Sesela terlihat

sangat padat dengan jarak antara rumah yang satu dengan yang

lainnnya sangat dekat atau berhimpitan. Luas wilayah Desa

Sesela 227,027 Ha dengan jumlah penduduk 13932 orang dan

terhitung 4160 KK. Secara geografis, Sesela merupakan salah satu

desa yang dekat dengan kota yang berjarak 2 km dengan kota

Mataram dan hanya dibatasi oleh sungai yang berada di sebelah

utara bandara lama Selaparang. Desa Sesela juga lumayan dekat

dengan pusat pariwisata sengigi secara tidak langsung

mempengaruhi sistem kemasyarakatan yang ada di tengah

kehidupan dengan tetap dipandang secara positif dapat

memberikan ruang gerak bagi sebagian warga untuk memenuhi

kebutuhan hidup seperti Pasar Seni Sesela yang berkaitan erat

dengan sektor pariwisata.

Selain itu, pengaruh kota juga tidak dapat dielakkan,

kehidupan masyarakat terpengaruh oleh hiruk pikuk kehidupan

kota dengan budaya gotong-royong warga mulai terkikis, pola

Page 45: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

31

sikap dan tingkah laku remaja yang cenderung kearah negatif dan

lain sebagainya. Karna memang masyarakat lebih pada

penghadapan untuk menyesuaikan diri dengan segala hal yang

mempengaruhi tatanan bermasyarakat yang baik .35

Letak geografis ini memudahkan peneliti menemukan

dan mengetahui lokasi penelitian secara jelas, selain itu peneliti

juga dapat mengetahui beberapa pengaruh yang ditimbulkan oleh

lingkungan-lingkungan yang lain terhadap kehidupan masyarakat

dan para pemuda Desa Sesela.

2.Latar belakang dan sejarah Desa Sesela Kec. Gunungsari

Kabupaten Lombok Barat

Sejarah Desa Sesela, kata sesela dalam bahasa jawa

kuno “Se’ artinya satu atau pertama “Sela’ artinya batu jadi Sesela

dapat diartikan sebagai ‘ batu pertama’ atau ‘satu batu’. Para

tokoh-tokoh masyarakat Desa Sesela mengatakan bahwa Desa

Sesela merupakan desa yang pertama di Lomok, terlepas dari

asumsi-asumsi masyarakat dan para ahli sejarah. Desa Sesela

resmi berdri pada tahun 1880, ditandai dengan adanya bapak

Muhammad sebagai kepala desa pertama saat itu. Setelah itu,

Desa Sesela di pimpin oleh H. Arif (1900-1924), kemudian H. Ach.

Saruji menjadi kepala Desa ketiga di Desa Sesela, dengan masa

jabatan tahun (1924-1959), jabatan kepala Desa Sesela kemudian

diemban oleh H. Zaeni As, kemudian TGH. Mustafa kama (1960-

35 Dokumentasi. Desa Sesela, Di Kutip Tanggal 12 Februari 2019.

Page 46: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

32

1974), kemudian H. M. Ishak (1974-1975), kemudian bapak

muhsinin (1975-1976), kemudian bapak Darma Setiawan (1976-

1978), kemudian bapak Abd. Kadir (1978-1982), kemudian bapak

Abd. Hamid (1982-1990), bapak Ahmad Sanusi (1990-2001), TGH.

Muhajrin (2001-2013) selama dua kali masa jabatan dan untuk

saat ini bapak Asmuni, As. (2013 Sampai sekarang).

Menurut Drs. TGH. Munajib Kholid, salah seorang tokoh

ulama di Desa Sesela, menyatakan bahwa sejarah Sesela, bisa

ditarik dari sejarah pesebaran islam di masa Spanyol. Belum

menyebutkan ketika kejayaan islam di Spanyol, seorang hakim

pada saat itu memutuskan untuk tidak lagi mengemban amanat

sebagai hakim, dan ingin menyebarkan islam keseluruh dunia.

saat itu, beberapa sahabatnya menyarankan untuk berlayar ke

timur. Maka sampailah mereka ke Sumatra (Samudra Pasai),

kemudian ke Batavia. Dari pulau Jawa mereka terus melanjutkan

perjalanan kearah timur dan sampailah mereka ke Lombok.

kemudian mereka masuk ke Lombok Selatan. Lokasi tempat

kedatangan mereka kemudian dikenal dengan Jerowaru

(Pendatang Baru). Dari Jerowaru inilah para tokoh itu merancang

starategi dakwah, mereka menyebar ke berbagai tempat di

Lombok, termasuk ke Sesela. Kemudian tersebutlah empat tokoh

utama yang datang ke Sesela. Ke empat tokoh ini dikenal

namanya Nurussalam, Nurulalam, Nurul’alim dan Nurisah/

Nuraisyiah. Ke empat orang inilah yang kemudian menjadi

penghuni pertama di Desa Sesela. Mereka pun beraktivitas

Page 47: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

33

membuka, menggarap dan memperluas lokasi mereka Di Sesela.

Ketika itu pula mereka membangun rumah kecil tempat mereka

berteduh dan membangun Jajar (majlis) tempat mereka beribadah

dan bermusyawarah.

Dari tahun ke tahun mereka tetap menjalankan dakwah, sehingga

para pengikut berdatangan dari segala penjuru. Ketika ke empat

tokoh ini merasa berkembang pesat, dimana banyak masyarakat

dari berbagai penjuru pulau Lombok berdatangan ke majis

mereka, akhirnya salah satu dari ke empat tokoh ini berinisiatif

membangun masjid. beliau adalah Nurussalam, beliau berinisiatif

membangun masjid untuk sarana dakwah. Selain mengemban

tugas dakwah, ke empat tokoh ini masing-masing memliki

kelebihan. Nurussalam memiliki keahlian di bidang pengobatan,

yang kemudian melahirkan tabib-tabib (dokter), Nurussalam

adalah tokoh pemerintahan, Nurul’alim adalah tokoh keagamaan

yang melahirkan para tokoh agama/ulama, dan yang terakhir

Nuraisyiah atau yang lebih dikenal dengan nama Nurisyah yang

merupakan tokoh ekonomi yang menghidupkan dan

mengembangkan perekonomian di Sesela. Inilah ulasan sejarah

singkat Desa Sesela yang kemudian kini menjadi masyarakat

agamis, terbukti dari banyaknya pondok pesantren yang berdiri

diri di Sesela. Kemudian dari empat tokoh ini, berdiri juga sebuah

masjid yang menjadi symbol persatuan masyarakat Sesela, yakni

Page 48: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

34

masjid Nurussalam yang diambil namanya dari inisiator masjid ini

Nurussalam.36

3. Keadaan Penduduk

Desa Sesela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok

Barat, terdiri dari 11 Dusun. Penduduk asli Desa Sesela menurut

sejarah berasal dari Jawa yang mengemban tugas dakwah

menyebarkan agama islam ke Lombok dan menetap di Lombok,

kini masyarakat Desa Sesela juga sebagian kecil berasal dari

berbagai daerah seperti Lombok timur, Lombok tengah, dan masih

banyak lagi daerah-daerah asal masyarakat Desa Sesela yang kini

menetap menjadi masyarakat Desa Sesela. Warga masyarakat

Desa Sesela memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi bisa dilihat

dari kebersamaan atau kekompakkan dalam melakukan kegiatan-

kegiatan di masyarakat. Masyarakat Desa Sesela juga merupakan

masyarakat yang Agamis karena banyaknya pondok pesantren

dan tokoh agama seperti tuan guru dan ustaz/ah yang ada di

Desa Sesela. Jumlah penduduk berdasarkan dusun bisa dilihat

pada tabel di bawah ini

36 Hasil Wawancara, Dokumentasi, Desa Sesela, Di Kutip Tanggal 12 Februari 2019

Page 49: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

35

Table 01

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, KK Desa Sesele

No. Dusun Jiwa

(orang) L P

JUMLAH

KK

1. Sesela Kebon Indah 2544 1239 1305 689

2. Sesela Dese 1101 529 572 312

3. Sesela Cengok 1278 621 657 402

4. Sesele Bile Tepeng 926 443 483 273

5. Sesela Lendang 823 378 448 259

6. Sesela Dasan Utama 2136 1058 1078 409

7. Sesela Lendang Utama 832 386 446 331

8. Sesela Kebon Bawak 745 347 398 381

9. Sesela Baret Kubur 1602 795 807 411

10. Sesela Kebon Lauk 1277 617 660 394

11. Sesela Muhajirin 665 314 351 299

Jumlah : 13932 6733 7199 4160

Sumber Data: Buku Profil Desa Sesela Tahun 2019

4. Keadaan Pendidikan

Pendidikan sangat penting untuk membentuk kualitas

SDM masyarakat sehingga pemerintah mendukung pendidikan

dengan membuat program-program untuk kepentingan

pendidikan dengan tujuan mencerdaskan anak-anak bangsa.

Masyarakat Desa Sesela rata-arata sudah menikmati bangku

Page 50: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

36

pendidikan. walaupun ada sebagian orang yang tidak pernah

sekolah, rata-rata masyarakat Desa Sesela jenjang pendidikannya

SMA/ Sederajat selain itu masyarakat Desa Sesela juga banyak

yang sudah menjadi sarjana, menyelesaikan studi perguruan

tnggi dalam hal ini sebagian besar masyarakat Desa Sesela sudah

sukses dalam dunia pendidikan.37

Tabel 02

Jumlah Sarana Pendidikan di Desa Sesele

No Sarana Jumlah Keterangan

1. TK/PAUD 10 Aktif

2. SD/MI 6 Aktif

3. SMP/MTS 6 Aktif

4. SMA/MA 4 Aktif

5. Perguruan tinggi 1 Aktif

6. Yayasan 8 Aktif

Sumber Data: Buku Profil Desa Sesela Tahun 2019

37 Dokumentasi. Desa Sesela, di kutip tanggal 12 Februari 2019

Page 51: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

37

Table 03

Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Desa Sesele

Tingkat Pendidikan Laki-Laki Perempuan

Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 245 orang 207 0rang

Usia 3-6 tahun yang sedang TK 180 orang 135 orang

Usia 7-18 tahun yang tidak pernah

sekolah

5 orang 3 orang

Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 1028 866 orang

Usia 18-56 tahun yang tidak sekolah 62 orang 116 orang

Usia 18-56 tahun yang pernah SD tapi

tidak tamat

228 orang 266 orang

Tamat SD/sederajat 684 orang 1245 orang

Tamat SMP/sederajat 669 orang 522 orang

Tamat SMA/sederajat 999 624

Tamat D1/sederajat 6 orang 4 orang

Tamat D2/sederajat 1 orang 2 orang

Tamat D3/sederajat 18 orang 19 orang

Tamat S1/sederajat 211 orang 121 orang

Tamat S2/sederajat 23 orang 5 orang

S3 - -

Tamat SLB A 4 orang 3 orang

SLB B - 1 orang

SLB C - -

Page 52: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

38

Jumlah 4.363

orang

41.59 orang

Jumlah Total : 8.487 orang

Sumber Data: Buku Profil Desa Sesela Tahun 2019

Berdasarkan tabel di atas masyarakat Desa Sesela rata-

rata berpendidikan walaupun ada yang tidak pernah sekolah,

dengan data tabel diatas terlihat perkembangan minat belajar

masyarakat Desa Sesela sangat tinggi, dengan semakin

banyaknya masyarakat yang melanjutkan pendidikan ke jenjang

yang lebih tinggi.

5. Keadaan Ekonomi

Ekonomi masyarakat memang menunjang kehidupan

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,

prekonomian masyarakat Desa Sesela sangat beragam. Ada yang

bekerja sebagai petani, buruh tani, Pegawai Negri Sipil (PNS),

peternak, pedagang, pengrajin dsb. Rata-rata perekonomian

masyarakat Desa Sesela sebagai pengrajin rumah tangga dan

pedagang atau pengusaha.

Page 53: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

39

Table 04

Jumlah penduduk berdasarkan mata pencarian

JENIS PEKERJAAN LAKI-LAKI PEREMPUAN

Petani 391 orang 40 orang

Buruh tani 72 orang 78 orang

Buruh migran perempuan - 34 orang

Buruh migran laki-laki 88 orang -

Pegawai Negri Sipil 175 orang 120 orang

Pengrajin industry rumah

tangga

823 orang 777orang

Pedagang keliling 25 orang 70 orang

Peternak 26 orang 3 orang

Nelayan 12 orang -

Montir 96 orang -

Dokter suasta 1 orang 1 orang

Perawat suasta 11 orang 13 orang

TNI 20 orang -

POLRI 9 orang -

Pensiunan PNS/TNI/POLRI 52 orang 5 orang

Pengusaha kecil dan

menengah

100 orang 253 orang

Dukun kampung terlath - 2 orang

Jasa pengobatan alternative - 2 orang

Page 54: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

40

Dosen suasta 6 orang 4 orang

Pengusaha besar 14 orang 2 orang

Arsitektur 5 orang -

Guru suasta 81 orang 72 orang

Seniman artis 32 orang 2 orang

Karyawan perusahaan swasta 150 orang 132 orang

Karyawan perusahaan

pemerintah

10 orang 4 orang

Jumlah Total : 1839 orang

Sumber Data: Buku Profil Desa Sesela Tahun 2019

Dengan tabel diatas dapat diketahui jenis pekerjaan

masyarakat Desa Sesela untuk memenuhi kebutuhan hidup

keluarganya. Peneliti memaparkan penduduk berdasarkan mata

pencaharian ini karena jenis pekerjaan yang dilakukan

masyarakat akan mempengaruhi karakter masyarakat itu sendiri

seperti yang dijelaskan oleh beberapa informan bahwa dalam

sejarahnya masyarakat Desa Sesela memiliki karakter dan bahasa

yang keras karena bekerja menjadi buruh di pelabuhan ampenan.

6. Keadaan Agama Dan Kepercayaan

Penduduk Desa Sesela yang berjumlah 12.341 orang

mayoritas beragama islam dan hanya beberapa orang yang beraga

Kristen dan hindu karena mereka penduduk baru atau pendatang

dan tinggal diperumahan yang berjarak cukup jauh dari

pemukiman masyarakat muslim.

Page 55: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

41

7. Kegiatan Masyarakat

Masyarakat Desa Sesela dalam kehidupan sehari-hari

disibukkan dengan bekerja, belajar, sosial, berkomunikasi saling

tegur sapa yang hakikatnya sama seperti masyarakat yang lain.

Selain itu banyak kegiatan-kegiatan yang lain seperti mengadakan

pengajian umum mingguan, bulanan di masjid, kemudian

pengajian umum bulanan di kantor Desa. Selain itu masyarakat

yang lain juga memiliki jadwal pengajian harian yang khusus

mempelajari kitab-kitab kuning, seperti Nahwu, Fiqih, Perukunan

dan sebagainya. Selain kegiatan-kegiatan keagamaan masyarakat

juga mengadakan kegiatan-kegiatan sosial seperti gotong-royong

pada hari jum’at dimasjid dan gotong royong mingguan di setiap

Dusun.

Kegiatan masyarakat Desa Sesela, Jika kita melihat

suasana di lingkungan Sesela pada waktu sore hari terlihat

suasana santri dan masyarakat, terutama, pemuda dan anak-

anak yang berpakaian rapi menggunakan pakaian busana muslim

yang berlalu lalang di jala-jalan, gang-gang, berkumpul, bermain

di halaman masjid seraya menunggu untuk waktu sholat magrib,

karna memang Masyarakat Desa Sesela giat dan semangat

menunaikan sholat secara berjamaah dan mengaji. Selain itu juga

banyak terlihat para pemuda yang senang nongkrong-nongkrong

Page 56: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

42

di pinggir jalan, memang dalam segi karakter dan bahasanya

masyarakat Desa Sesela memang keras tapi jiwanya lembut. 38

B. Bentuk Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dan Anak Dalam

Pembentukan Karakter Didesa Sesela.

Bentuk komunikasi merupakan cara orang tua

berkomunikasi, berbicara dengan anak untuk mendidik dan

menanamkan sikap serta perilaku yang baik pada anak. Menurut

hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang saya lakukan,

ada beberapa bentuk relasi interpersonal yang dilakukan antara

orang tua dengan anak untuk membentuk karakter anak yang lebih

baik. Bentuk relasi interpersonal antara orang tua dalam

pembentukan karakter di Desa Sesela yaitu dengan cara bedialog

agar mereka bisa berkomunikasi dengan anaknya sehingga orang

tua bisa memberikan pengertian penuh dan saling tukar menukar

pemikiran.

Komunikasi merupakan percakapan yang menunjukkan

terjadinya interaksi seseorang dengan orang lain. Dialog ini

dilakukan oleh orang tua dengan anak secara langsung secara

idividu. Percakapan atau dialog ini seringkali dilakukan oleh orang

tua dengan anak untuk mendidik dan mengajarkan kebaikan kepada

anak, menanamkan sikap dan perilaku yang baik dalam menyikapi

atau menjalani kehidupan yang akan dijalaninya dalam pergaulan di

38 Observasi, 19 Februari 2019.

Page 57: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

43

masyarakat dengan saudara, teman, dan orang-orang yang ada di

lingkungan tempat tinggalnya.

Wawancara dengan H. Bidin tokoh masyarakat di dusun

Sesela Dasan Utama beliau mengatakan

Semua orang tua menginginkan kebaikan untuk mendidik anak dan yang kedua yang harus kita terapkan adalah komunikasi, banyak orang tua yang jarang bahkan tidak pernah berbicara dengan anaknya seharusnya orang tua itu mengajak anak berbicara, mengajak anak untuk ngobrol. kita mengajak anak berbicara seperti teman dan mengajarkan dia menjadi anak yang baik. Kemudian makan bersama dengan anak itu sangat penting untuk menyatukan hati, makan bersama itu merupakan waktu yang sangat bagus untuk mendekati anak dengan mengajak berbicara sepatah dua patah dan bikin anak itu mengidolakan kita.39

H. M.Amin kadus Sesela Kebon Bawak mengatakan

Hubungan atau komunikasi orang tua dengan anak tetap bagus dan bentuk komunikasinya bagus jadi kalau menurut didikan saya lamunde mele ngajar kanak no atau nyilik kanak no beng ye mangan juluq baruq peringetne, tenak ngeraos” bahasa indonesianya kalau anda mau ngajar anak itu atau memarahi anak itu kasih makan dulu baru diperingati, ajak berbicara.40

Wawancara dengan TGH. Suhaeli selaku tokoh agama di Desa

Sesela beliau mengatakan.

Nabi Saw bersabda yang artinya : Ibu rumah tangga itu adalah lembaga pendidikan yang pertama, jadi harus orang tua itu pro

aktif untuk membimbing anaknya berkomunikasi sekalipun anak belum bisa berbicara. Oleh sebab itu makanya orang tua harus mengatakan yang baik-baik kepada anaknya, mengajarkan anaknya makan minum, mengajarkan anaknya berbicara, orang tua yang mengajarkanya tertawa dan lain sebagainya. Yang paling dekat dengan anak itu yang pertama adalah ibu, dan bentuk komunikasi orang tua dengan anak itu seringkali berbicara, berdialog berdua sambil duduk disaat

39

H. Bidin, Wawancara, Dasan Utama, 20 Februari 2019. 40 H. M. Amin, Wawancara, Kebon Bawak, 22 Februari 2019.

Page 58: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

44

anak dan orangtua tidak ada kerjaan pokoknya kalau orang tua tetap bertemu dirumah pasti berkomunikasi berdialog saling tegur sapa. Memang dari dulu karakter masyarakat secara umum terutama pemuda memang kasar, jadi ndeqn tao bertiang berengeh, terutama pemudanya yang suka ngomong kasar tetapi ngomong kasar mereka itu tidak menampilkan kebencian tidak, bahkan sebaliknya ngomong kasar itu menunjukkan keakrabannya kepada temannya. tapi tidak semua orang seperti itu sebagian. Sekarang sudah mulai ada perubahan kalaupun ada munkin satu dua orang yang seperti itu. Na ini karater yang tidak perlu di pertahankan karna jelek masalahnya dan seringkali kita sampaikan lewat pelajaran-pelajaran di sekolah dan pengajian-pengajian untuk melakukan perubahan.41

Ustaz Zaenudin selaku tokoh agama juga mengatakan

“Komunikasi orang tua dengan anak selalu dilakukan, dengan cara berbicara, bercakap-cakap dirumah secara individu disaat duduk bersama anak, disaat kumpul-kumpul di rumah. Menyuruh anak agar tidak melakukan hal-hal yang menimbulkan keresahan dan disuruh melakukan hal-hal yang bermanfaat”.42

Wawancara dengan tokoh masyarakat juga mengatakan.

leq pengalaman leq aku, leq dengan toaq siq nine maupun mame masalah pergaulan suruqne aku bergaul kance dengan siq bagus dalem artian ndeqn beng aku siq nindoq-nindoq no alesan ne kumbeqne, bareq dengan maling teparan te maling, dengan berayean trus betian teparan te metianng ne ngno wah knen siq dengan toak. Ndeqn beng ite bergaul-gaul, bergeng-geng. Beng ne sih ite laguq dalam ruang lingkup belajar. Perindividu, masing-masing caren badaq ite. Dalem artian setiap anak siq tujuan gne badak ye badakne, pokok ne setiep te nglakuang kesalahan pasti te langseng tebadak”. Terjemahanya “dari pengalaman saya, di orang tua yang perempuan maupun yang laki masalah pergaulan disuruh kita bergaul dengan orang yang bagus dalam artian saya idak di izinkan untuk nginep-nginep alesanya kenapa?, nanti kalau orang mencuri dikira kita yang mencuri, orang yang pacaran terus hamil dikira kita yang menghamilinya itulah maksudnya orang tua. Ndak dikasih kita bergaul-gaul, bergeng-geng, dikasih sih kita cuman kalau dalam lingkup belajar,

41 TGH. Suhaeli, Wawancara, Sesela Kebun Indah, 5 Maret 2019. 42 Ustaz Zaenudin, Wawancara, Sesela Dese, 8 Februari 2019.

Page 59: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

45

Perindvidu, masing-masing caranya beritahu kita. pokoknya setiap kita ngelakuin kesalahan pasti langsung kita kasih tau.43

Hasil wawancara dengan tokoh pemuda yang mengatakan

“bede-bede ntan dengan toak, laguq menurut aku ja leq dengan toak ku mesak lamune salak siqn engat eku, leq bale taokn omehang aku ne, peringet aku ne. lamun siq leinang kadang lanseng ne omehang anak ne leq taokne nglakuin kesalahan no, otomatis ilak anak ne jari ye pokn girang ngelawan leq dengan toak. Arak endah siq cuek ndeqn peduli leq anakne, arak endah siq ngilon anak ne, dakan salak tetep ne ajum anakne”.44

Bahasa indonesianya, beda-beda cara orang tua, tapi kalau menurut

saya, orang tua saya kalau dia melihat saya salah salah, dirumah

tempat dia memarah saya, memperingati saya. Kalau yang lain

kadang langsung dimarahi anaknya di tempat dia ngelakuin

kesalahan otomatis anak menjadi malu sehingga anak itu jadi sering

melawan orang tuanya. Ada juga yang cuek tidak peduli dengan

anaknya, ada juga yang membela anaknya, walaupun salah tetap

dibela.

Andika selaku ketua remaja juga mengatakan

“tetep siq ne arak komunikasi orang tua dengan anak, misal contoh leq aku, kebanyakan ndeq narak ngerokok adiq-adiq no misal lamun kileng ite ngerokok, bolebelek ne ite leq bale. Marak leq aku jangke ngene belek ku tetep ne siliq ku ngerokok. Ye doang sih bentuk komunikasine ne kance badaqne aku ne dendeq sampe ngelakuin siq lenge-lenge”. 45

Bahasa indonesianya, Tetap sih kalau komunkasi orang tua dengan

anak, misal contoh di saya, kebanyakan tidak ada yang

ngerokok adik-adik saya. Miasal kalau kita di liat ngerokok kita

43 Khaerul, Wawancara, Dusun Sesela Barat Kubur, 9 Februari 2019. 44

Arya, Wawancara, Dusun Sesela Kebon Lauk, 16 Februari 2019. 45

Andika, Wawancara, Sesela Dasan Utama, 19 Februari 2019.

Page 60: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

46

akan dipukul dirumah. Kayak saya, sampae saya besar gini

tetap saya dimarahi ngerokok. Itu aja sih bentuk

komunikasinya dan saya diberitahu jangan sampae ngelakuin

yang jelek-jelek.

Ibu Srimuliani mengatakan

“lamun te ngeraos bercakap-cakap kance anak ajah anak no ngeraos sak kenak-kenak ndak turutang batur-batur sak girang ngeraos lenge. Aku ngeraos kance anakku pasne jangkene belajar, sebelumne lekak seekolah kance pasne manto tv”.46

Bahasa indonesianya, kalau kita ngomong bercakap-cakap

dengan anak itu ajari ngomong yang baik-baik jangan turuti temen-

temenya yang sering ngomong jelek. Saya juga ngomong sama anak

saya ketika anak sedang belajar, sebelum anak berangkat sekolah

dan ketika nonton TV.

Ibu Maurun juga mengatakan

“ketika anak pulang sekolah dan saat kumpul-kumpul makan bersama, saya mengajak anak berbicara bercanda-canda terkadang anak menceritakan pengalamanya disekolah, menceritakan temenya, pacarnya. Disana kita mengajarkan bagaimana bergaul , memilih teman yang baik. pasti orang tua selalu mengajarkan hal-hal yang baik tidak mungkin orang tua mengajarkan keburukan kepada anaknya”.47

Interaksi intim merupakan komunikasi yang dilakukan oleh

orang yang memiliki kedekatan dan emosiaonal yang kuat

seperti komunikasi antara teman baik, komunkasi anggota

keluarga. Percakan yang dilakukan oleh beberapa orang di

46

Srimuliani, Wawancara, Sesela Bile Tepeng, 5 Mei 2019. 47

Nur Hayati, Wawancara, Sesela Biletepeng, 5 Mei 2019.

Page 61: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

47

dalam lingkugan keluarga seperti ayah, ibu, saudara, nenek,

kakek dan yang lainya. Interaksi intim ini seperti berkumpul

berbicara, berkomunikasi dengan anggota keluarga untuk

membicarakan hal-hal yang penting atau hanya sebagai

pertemuan untuk membetuk hubungan yang akrab antara

orang tua, anak, saudara, dan anggota keluarga yang lain.

Wawancara dengan Ustaz Wir selaku tokoh agama di

Desa Sesele Beliau mengatakan.

“Komunikasi orang tua dan anak itu dilakukan dengan cara berkumpul dirumah seperti musyawarah kecil-kecilan memberikan pengarahan kepada anak, bagaiman cara bergaul dengan baik, menghindari perbuatan yang dilarang agama, dan bertutur kata dengan sopan dan baik

walaupun memang di Desa Sesele krakternya keras dari segi bahasa memang keras, kasar dan sebenarnya maknanya itu halus semuanya itu memiliki alasan. Memang masalah panggilan kebiasaan masyarakat Desa Sesela memangggil saudara atau teman sejawatnya jarang dengan panggilan aslinya selalu memanggil dengan lakap atau sebutan yang agak kurang bagus seperti Patimah dipanggil Timek, khodijah dipanggil Dijek. Kigiatan masyarakat sesele selalu mengadakan pengajian umum

seperti pengajian mingguan, pengjian bulanan yang diadakan di masjid, di mushola, dan di kantor Desa. Kemudian dari segi sosialnya masyarakat Desa Sesele bagus, jiwa kegotong-royonganya tinggi, hobi bersahabat”.48

Wawancara juga dengan bapak Kadus Sesela Dese beliau

mengatakan "Secara umum komunikasi orang tua dengan anak

itu dengan berkumpul berbicara dengan keluarga ada juga

secara perorangan atau individu perindividu untuk menasehati

membimbing anak bagaimana bergaul berbicara dengan orang

48 Ustaz Wir, Wawancara, Sesela Dasan Utama, 10 Februari 2019.

Page 62: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

48

tua dan antara teman dalam bergaul. Lingkungan juga

mendidik anak-anak, pemuda di sini untuk selalu saling

membantu satu sama lain karna dilihat dari kegiatan sosial

masyarakat disini sangat tinggi seperti gotong-royong, ratiban

atau hiziban, ketika ada acara-acara nikahan dan kegiatan-

kegiatan masyarakat yang lain”.49

Hasil wawancara dengan pak Asmuni selaku Kepala Desa

(kades) Meliau mengatakan.

“Gaya bicara atau bentuk komunkasi orang tua dengan anak pada dasarnya sama saja seperti masyarakat yang lain dalam membimbing, mendidik anak dan apabila ada masalah-masalah khusus yang di anggap berat itu tidak dibicarakan atau di musyawarahkan dengan lingkup keluarga kecilnya saja tapi juga mengikut sertakan keluarga yang lain dan masyarakat Sesela ini orangnya terbuka, sangat expresip dan jujur”.50

Pak Munawar selaku kadus Dusun Sesela Lendang juga

mengatakan “ kalau komunikasi orang tua dengan anak itu baik

bentuknya ya seperti komunikasi biasa kalau ada masalah anak

di ajak berkumpul untuk mencari solusinya untuk

memecahkan masalah. Kalau udah berkumpul sama bapak,

sama ibu dan anak itu pasti ada aja solusi yang ditemukan”.51

Hasil wawancara dengan Parman Andi selaku Sekertaris

Desa (sekdes), beliau mengatakan.

“Bahasa orang tua dalam mendidik anak, orang tua kan lebih tau perkembangan anak, bagimana orang tua itu

49 M. Saiful, Wawancara, Sesela Desa, 26 Februari 2019. 50 Asmuni, Wawancara Kepala Desa , 26 Februari 2019. 51 Munawar, Wawancara, Sesela Lendang, 24 Februari 2019.

Page 63: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

49

bertutur kata, berperilaku yang baik karna orang tua itu sebagai suri tauladan bagi anak dan anak itu bagai memori yang kosong ketika ada sesuatu yang masuk langsung tersimpan. Karena itu kita sebagai orang tua harus peka dalam mendidik anak dengan mencontohkan cara komunikasi, cara berperilaku yang baik. Sehingga mereka akan turuti, tapi ketika orang tua berbahasa kasar maka anak juga akan mengikuti. Orang tua yang mana yang tidak mau anaknya menjadi anak yang baik, sepintar-pintar secermat-cermat orang tua melihat sekaligus mendidik dan mengawasi anak, karna seorang anak tidak bisa terlepas dari peranan orang tua untuk menentukan masa depan anak”.52

H. Najamudin selaku kepala Dusun Sesela Muhajirin juga

mengatakan, “ Komunikasi orang tua dengan anak itu semua

baik dan kalau ada sesuatu yang penting orang tua mengajak

anak untuk berkumpu-kumpul membahas sesuatu yang perlu

dibahas itu harus dilakukan dan kalau ada suatu masalah

dengan kelakuan anak itu dibicarakan secara individu mana

yang salah itu diberikan peringatan.53

Ibu Ma’iyah juga mengatakan

“iya tetap sih kita berbicara sama anak itu, saya ajarkan dia yang baik-baik ndeq narak so dengan toak ngajar anakne lenge-lenge kadang masalah pendidikane bicaraangte trus tetep so te suruq sholat berjamaah lalo so ye kance batur-baturangne kance batesingku so pergaulang ne ndak sugul bekedek lalok anankku ye ongkatte badaq ne. Kadang mesak-mesak ntan ku tenak ne ngeraos kadang kumpul-kumpul kance selapukne, sekeluage”.54

Bahasa indonesianya, iya tetap sih kita bicara sama anak itu,

saya ajarkan dia yang baik-baik ndak ada sih orang tua yang

mengajarkan anaknya yang jelek-jelek, masalah pendidikanya kita

52 Sekertaris Desa, Wawancara, 14 Februari 2019. 53 H. Najamuddin, Wawancara, Sesela Muhajirin, 24 Februari 2019. 54

Ma’iyah, Wawancara, Sesela Biletepeng, 6 Mei 20189.

Page 64: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

50

bicarakan terus tetep sih kita suruh sholat berjamaah pergi sih

dia sama temen-temenya dan saya batasi pergaulanya jangan

keluar berbain terus anakku itu caranya saya kasih tau dia.

Kadang sendiri-sendiri caranya saya ajak anak berbicara kadang

kumpul-kumpul sama semuanya, sekeluarga.

Ibu Murniati juga mengatakan

“berkomunikasi dengan anak dilakukan saat duduk-duduk berumpul bersama keluarga berbicara seperti biasa dan memberikan saran agar tidak keluar, bergaul sama temanya terus karna kalau anak bersama teman-temanya anak jadi jarang pulang tidurpun kadang dirumah temanya”.55

Wawancara dengan ibu Maridah

“tetep ku tenak anakku ngeraos, ajahku ye sak kenak-kenak badakku ye lamun bergaul dait batur-baturbi bait bagusne teteh lengene dait ndekku beng ye sugul malem ye ntante didikne lamun ngeraos jaq tetep, anakku kan telu jari bareh sekek-sekek ntan ku badaqn kadang selapukne kumpul bejorak-jorak kance ngeraos saling terbuka”.56

Bahasa indonesianya, tetap saya ajak anak saya berbicara,

saya ajarkan dia yang benar-benar. Saya beritah dia kalau

bergaul sama temen-temen kamu ambil bagusnya buang

jeleknya dan tidak saya kasih dia keluar malam itu caranya

kita didik. Kalau bericara itu tetap,anak saya tiga jadi satu-

satu caranya saya kasih tau kadang semuanya kumpul

bercanda-canda dan berbcara saling terbuka.

Konsultasi merupakan proses pertukaran informasi yang

dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dilakukan komunikator

55

Ibu Murniati, Wawancara, Sesela Dasan Utama, 6 Mei 2019. 56

Ibu Muridah, Wawancara, Sesela Kebon Lauq, 6 Mei 2019.

Page 65: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

51

dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada komunikan.

Dalam hal ini secara tidak sadar sering dilakukan oleh orang tua

dengan anak. dengan bertanya mengenai aktivitas yang dilakukan

anak. Dalam proses Tanya jawab orang tua memberikan arahan

dan pengajaran mengenai hal-hal yang baik dan melarang anak

untuk melakukan sesuatu yang menurutnya tidak baik untuk

kehidupan masa depan anak.

Ibu noni mengatakan “kita sebagai orang tua harus

mengajarkan anak bagaimana menjadi anak yang baik, dan anak

itu diasuh oleh ibu dari masih bayi jadi anak kadang paling deket

sama ibunya sehingga ibu harus mengajarkan anak duduk,

berjalan dan berbicara. Bentuk komunikasi orang tua misalnya

kalau anak sekolah atau kerja ya kita sebagai orang tua kadang

bertanya kenapa telat pulang dan kita ajarkan anak agar tidak

mengikuti kelakuan temen-temenya yang nakal. Intinya orang tua

itu harus tetap mengontrol ana tapi jangan sampai anak merasa

terkekang”57

Azani selaku tokoh pemuda mengatakan

“Memang masyarakat sesela dari segi bahasanya keras, kasar. Namun orangnya baik dan bentuk komunkasi orang tua atau cara orang tua berkomunikasi dengan anak terkadang ketika kita pulang orang tua bertanya sudah kemana, apa yang dilakukan. Terkadang juga mengajak bebicara menayakan tentang kuliah dan memberikan pengarahan, saran untuk kuliah yang rajin jangan malas

57 Noni, Wawancara, Sesela Dasan Utama, 14 Februari 2019.

Page 66: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

52

dan jangan sampai mengkuti pergaulan temen-temenya yang tidak baik”.58

Hasil wawancara dengan masyarakat yang lain, juzi

junga mengatakan.

“Komunikasi antara orang tua dan anak itu bagus, anak kalau berbicara dengan orang tuanya dengan sopan namun orang tua kurang peduli terhadap karakter anaknya, orang tua lebih memperhatikan pekerjaan anak. anak-anak muda dalam berkomunkasi ketika saling tegur sapa sering menggunakan kata-kata kasar karna itu memang sudah

menjadi kebiasaan dan tanda akrap antara teman sejawat”.59

Ibu Paralah mengatakan

“tetep so te ngeraos. ite sebagae dengan toakne berkomunikasi dait anakte, laguq anakku lamun uleq trening ye girang ndot leq balen pisakne ni leq langan lauq, lamun ndeqman uleq petangku so ye, kance girang so ku

ketuan ye marak piran mek lekak trening, piran mek lekak sekolah lamun telat makat mek telat uleq lingte ketuan ne”.60 bahasa indonesianya, tetap sih kita ajak berbicara, kita

sebagai orang tuanya berkomunikasi dengan anak kita,

tetapi anak saya ketika pulang trening dia suka diem

dirumah ksepupunya di sebelah selatan, kalau belum

pulang saya cari dia, dan sering saya tanyak dia seperti

kapan mau jalan trening, kapan mau berangkat sekolah.

Kalau telat pulang, kenapa telat pulang itu caranya kita

bertanya.

Herawati juga mengatakan

“komunikasi dengan anak tetap dilakukan setiap hari. Saya mengajak anak berkomunikasi menganggap anak seperti teman, seperti sahabat, saya juga sering mengajak anak

58

Azani, Wawancara, Sesela Kebon Indah, 16 Februari 2019. 59 Juzi, Wawancara, Sesela Lendang, 8 Februari 2019. 60

Paralah, Wawancara, Sesela Barat Kubur, 5 Mei 2019.

Page 67: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

53

saya berbicara dengan menanyakan masalah sekolahnya, pergaulannya, dengan siapa temenya bergaul dan saya suruh untuk rajin-rajin belajar ndak usah nakal”61

C. Faktor Penghambat Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dan

Anak Dalam Pembentukan Karakter di Desa Sesele

Sebagai dasar dalam pembentukan karakter, Relasi

interpersonal antara orang tua dan anak harus dilakukan dengan

baik dan terarah sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan.

Usaha dan upaya yang dilakukan para orang Tua di Desa Sesela

dalam melakukan relasi dengan anaknya terkadang tidak sesuai

dengan harapannya hal ini disebabkan karena berbagai kendala dan

faktor penghambat. Hambatan relasi interprsonal orang tua dan

anak yang biasa terjadi dalam komunikasi di antaranya penggunaan

media massa televisi dan Handphon (hp) menjadi faktor penghambat

komunikasi antara orang tua dan anak.

Menurut hasil wawancara dengan H. Bidin salah satu tokoh

masyarakat beliau mengatakan.

“kadang-kadang anak sekarang ini lebih hormat kepada Hp dari pada kepada orang tuanya contohnya ketika orang tua memanggil lama sekali menjawab sampe-sampe orang tua teriak untuk memanggil baru dia menjawab tapi ketika hp yang berdering langsung diangkat. Ketika orang tua berbicara anak juga tetep pegang Hp, Pokok hp ini yang

paling merusak”.62 Hasil wawancara juga dengan kadus Sesele Bile Tepung

beliau mengatakan

“Anak terkadang tidak menghiraukan orang tua atau celelehan, televisi merupakan salah satu hambatan relasi

61

Herawati, Wawancara, Sesela Dasan Utama, 6 Mei 2019. 62 H. Bidin, Wawancara, Sesela Dasan Utama, 20 Februari 2019.

Page 68: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

54

orang tua dengan anak, terutama anak-anak yang masih kecil terutama anak laki-laki yang bandel juga kalau dibilangin. Televisi tidak hanya menjadi hambatan orang tua dalam menjalin komunikasi dengan anak, televisi juga mempengaruhi belajar anak. Apakalagi ketika waktu sholat dan belajar ngaji televisi itu sangat mengganggu. Selain televisi banyak media-media yang lain yang juga mempengaruhi seperti Hp, media sosial internet. Orang tua selalu menasehati agar anak tidak menonton televisi pada waktu belajar, waktu sholat dan mengaji”.63

Kesibukan memang membuat hubungan antara orang tua

dan anak menjadi renggang atau miss komunikasi. Apabila orang

tua sibuk bekerja mengejar karir pergi pagi pulang malam

membuat kebersamaan atau berkumpul dengan anak menjadi

jarang. sehingga intraksi dan komunikasipun jarang dilakukan.

Anak juga demikian sibuk bermain, bergaul dengan teman-

temannya begitu orang tua pulang anak tidak dirumah.

Menurut hasil wawancara dengan tokoh agama yang sangat

disegani, dihormati TGH. Munajib Kholid beliau mengatakan.

“Hambatan Komunikasi interpersonal orang tua dengan anak itu di karenakan orang tua sibuk mengejar karir atau pekerjaan, sehingga mereka lupa tanggung jawabnya kepada anak, maka terjadilah mis komunikasi orang tua dan anak. Sehingga anak gagal mendapatkan kasih sayang orang tua yang seharusnya di dapatkan lewat komunikasi”.64

Wawancara dengan kepala Dusun Sesela Barat Kubur yang

mengatakan.

“Hambatan komunikasi atau mis komunikasi antara orang tua

dengan anak karna kesibukan orang tua bekerja disawah dan di

63 Rusli, Wawancara, Sesela Bile Tepeng, 21 Februari 2019. 64 TGH. Munajib Kholid, Wawancara, Sesele Kebun Indah, 15 Februari 2019.

Page 69: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

55

tempat-tempat kerja yang lain. Selain itu anak juga sibuk bergaul

dengan teman-temanya sehingga orang tua jarang bertatap muka

dengan anak”.65

Parman Andi selakuk Sekertaris Desa (sekdes) juga

mengatakan

“Hambatan komunikasi yang pertama jarangnya komunikasi orang tua dengan anak karna kesibukan diantara keduanya.

Kesibukan orang tua bekerja anak belum bangun orang tua sudah pergi bekerja, ketika orang tua pulang anak sudah tidur”.66

Ibu ma’nah mengatakan

“komunikasi dengan anak tetap dilakukan, dengan mengajak berbicara mengenai kuliahnya, pergaulanya kalau

anak telat pulang kuliah saya sebagai orang tua kawatir dan hambatan relasi interpersoanal saya dengan anak biasanya karna kita sibuk bekerja. Ibu bapak kerja anak kuliah, sekolah jadi jarang ketemu, ketemu sama anak biasanya sore sama malam hari”.67

Arya selaku tokoh pemuda Dusun Sesela Kebun Lauk juga

mengatakan “hambatan orang tua berhubungan dengan anak itu

karna pergaulan anak yang sibuk bermain, sibuk kumpul-kumpul

sama temannya sehingga orang tua kurang memperhatikan

anaknya”.68

Orang tua ketika melakukan tanya jawab, konsultasi

dengan anak memberikan pengarahan, saran, dan menanamkan

Akhlak yang baik pada anak. Namun dalam hal ini ada beberapa

hambatan yang membuat komunikasi ini tertunda seperti anak

65 Taopik, Wawancara, Kepala Dusun Sesele Baret Kubur, 22 Februari 2019. 66

Sekertaris Desa, Wawancara, 14 Februari 2019. 67

Ma’nah, Wawancara, Sesela Kebon Bawak, 6 Mei 2019. 68 Arya, Wawancara, Sesela Kebun Lauk, 16 Februari 2019.

Page 70: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

56

jarang pulang karna anak lebih senang menginap atau tidur

dirumah temanya, selain itu juga anak sibuk bekerja membantu

prekonomian keluarga sehingga komunikasi tidak dilakukan. Pak

Man kadus Dususn Sesela Lendang Utama mengatakan,

“komunikasi orang tua dengan anak jarang dilakukan karna Kalau anak udah beranjak dewasa itu sudah renggang jarang berkomunikasi kadang ndak tau kapan pulang kapan pergi. Karana kalau anak sudah dewasa sudah agak pisah

dengan orang tua kurang dekat sama orang tua. Kadang anak itu kumpul-kumpul sama teman-teman remajanya, tidurpun kumpul pulangpun jarang apalagi berkomunikasi dengan orang tua itu jarang sekali. Jadi hambatan komunikasi orang tua dengan anak itu karna pergaulan anak selain itu juga karna keterbatasan tempat tinggal yang sempit setiap rumah itu ada yang 7 orang empat orang, jadi untuk tinggal bersama tidak mungkin sehingga anak-anak muda tidur dan kumpul dirumah temanya. kalau makan baru pulang kerumah”.69

Ibu Mahani juga mengatakan

“tetep, sering kita berbicara dengan anak, kalau dia sering keluar-keluar sama temen-temenya tetep saya kasih tau dia untuk tidak ngelakuin yang jelek-jelek, jangan ikuti temenya kalau ada yang minum-minum. Sering saya ajak berbcara

berdua, kalau dia pulang kerja juga saya ajak bicara. Hambatan saya berbicara sama anak itu karna kesibukan saya kerja anakpun juga sibuk kerja, kuliah jadi jarang ketemu itu dah hambatanya”.70

Wawancara dengan Nurhayati yang juga mengatakan

“komunikasi dengan anak tetap bagus, memberikan

masukan agar bergaul dengan teman-teman yang baik. namun kadang saya jarang berkomunkasi dengan anak karna anak saya juga sibuk kerja, sekolah kalau anak saya pulang kerja terkadang tidak pulang kerumah karna tidur dirumah temanya, anak saya tidur dirumah bibiknya. Karna

69 Man, Wawancara, Sesela Lendang Utama, 24 Februari 2019. 70

Maharani, Wawancara, Sesela Dasan Utama, 6 Mei 2019.

Page 71: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

57

temen-temen sesama remajanya sering kumpul-kumpul disana.71

Suryani juga mengatakan

“kalau saya tetap berkomunikasi dengan orang tua, kalau saya berada dirumah, saya sering bercanda-canda dengan orang tua saya dan kalau masalah didikan orang tua tetap mengajarkan kita kebaikan, jangan tinggalkan sholat, yang rajin kulian, jangan suka ngomongin orang. Kemudian hambatan kita berbicara dengan orang tua seperti orang tua sibuk kerja, anak kuliah atau kerja sehingga kita jarang ketemu dan berbicara dengan orang tua”.72

71

Nurhayati, Wawancara, Sesela Dasan Utama, 5 Mei 2019. 72

Suryani, Wawancaara, Sesela Kebon Indah, 27 Februari 2019.

Page 72: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

58

BAB III

PEMBAHASAN

Setelah melakukan pengumpulan data dan analisis data serta

merumuskan temuan penelitian, untuk mencapai tujuan penelitian

ini, peneliti melakukan tahap pembahasan. Pada pembahasan ini

peneliti akan mendialogkan temuan penelitian dilapangan dengan

teori atau pendapat para ahli. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui Relasi interpersonal antara orang tua dan anak di Desa

Sesela Kecamatan Gunungsari Lombok Barat, maka hasil temuan

penelitian akan diidentifikasi dan didialogkan dengan kajian teori

tentang relasi interpersonal antara orang tua dan anak di Desa

Sesela.

A. Bentuk Komunikasi Interpersonal Antara Orang Tua Dan Anak

Dalam Pembentukan Karakter

Komunikasi merupakan aspek yang penting dalam kehidupan

sosial masyarakat untuk berinteraksi dengan ndividu yang lain dalam

lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan keluarga. Relasi

interpersonal dilakukan oleh dua orang secara langsung. Dalam relasi

interpersonal ini akan tercipta kedekatan, keakraban dan saling

pengertian satu sama lain.

Komunikasi interpersonal sangat efektif bila dilakukan orang

tua dan anak dalam upaya pembentukan karakter anak. Karakter itu

merupakan sifat, kepribadian seseorang yang bersifat dinamis dapat

berubah ubah. G.W. Allport berpendapat bahwa karakter atau

Page 73: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

59

kepribadian merupakan organisasi dinamis dalam individu sebagai

sistem psychophysis yang menentukan caranya yang khas dalam

menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar.73 Dalam

pembentukan karakter, keluarga yang bertugas mendidik anak dalam

hal ini orang tua sebagai guru bagi anak-anaknya harus mengajarkan

anak kebaikan dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik.

dalam penelitian ini teori yang peneliti gunakan dalam penelitian

sesuai dengan temuan. Di Desa Sesela Relasi interpersonal antara

orang tua dan anak biasanya dilakukan dengan cara berdialog,

interaksi intim, dan evaluasi.

1. Dialog

Semua orang tua menginginkan anak yang memiliki krakter

yang baik. di dalam keluarga orang tua harus menerapkan

komunikasi, mengajak anak berbicara, berdialog dan menganggap

anak sebagai teman untuk menjaga hubungan dengan anak.

Mereka yang terlibat dalam komunikasi bentuk ini berfungsi ganda,

masing-masing menjadi pembicara dan pendengar secara

bergantian. Orang tua berbicara, bercakap-cakap dengan anak

disaat makan bersama, saat menonton TV, dan disaat duduk santai

dengan anak.

a. Melakukan Percakapan Saat Makan Bersama

Makan bersama anak merupakan kesempatan orang tua

untuk menjalin kedekatan dan keakraban dengan anak dan

73

Agus Sujanto, Halem Lubis, Psikologi Kepribadian, (Jakarta : Bumi Aksara, 2014), hlm. 94.

Page 74: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

60

mengajak anak berkomunikasi, berdialog dengan menyampaikan

sepatah dua patah kata. Makan bersama dalam keluarga dengan

istri dan anak memperkuat ikatan, hubungan antara orang tua

dan anak kemudian dalam situasi itu akan timbul rasa

kebersamaan dalam keluarga. Ibu maurun mengatakan ketika

makan bersama anak, kita harus menyempatkan

berkomunikasi, bercakap-cakap dengan anak. makan bersama

orang tua sangat dinantikan setiap anak untuk berkumpul

berbicara, saling bercerita mengenai pengalaman orang tua

maupun anak.

Berbicara, bercakap-cakap dengan anak memang

biasanya dilakukan ketika berkumpul makan-makan, dalam

suasana ini sangat tepat bagi orang tua memberikan

pengarahan, pelajaran. Menanamkan sifat, akhlak yang baik

pada anak. H. Muhammad amin mengatakan kalau kita ingin

mengajar anak itu pilihlah waktu yang tepat untuk meluangkan

waktu mengajak anak berbicara, seperti dengan makan

bersama-sama. Ketika makan bersama orang tua bercakap-

cakap secara tatap muka sehingga respon atau umpan baliknya

dapat diketahui secara langsung. sebagaimana dijelaskan oleh

Josep A. Devito komunikasi interpersonal merupakan proses

pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang dengan

beberapa umpan balik seketika.

Page 75: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

61

b. Percakapan Disaat Nonton TV

Berkomunikasi bercakap-cakap dengan anak sambil

nonton TV dan saat anak sedang belajar. Membantu anak

mengerjakan tugasnya dan menanamkan sifat, sikap yang baik

pada anak. orang tua yang paling dekat dengan anak itu adalah

ibu karna seorang anak lebih banyak menghabiskan waktu

bersama ibu dan lebih banyak mendapatkan kasih sayang dari

ibu.

TGH. Suhaeli mengatakan Nabi Saw bersabda yang

artinya ibu adalah lembaga pendidikan yang pertama bagi anak.

Oleh karena itu seorang ibu harus aktif mengajak anak

berkomunikasi, berdialog dengan kata-kata yang baik. memang

karakter masyarakat secara umum terutama pemuda memang

kasar dari segi bahasanya. Penggunaan bahasa ungkapan yang

kasar ini tidak menimbulkan kebencian, bahkan sebaliknya

dengan bahasa kasar itu menunjukkan keakraban dengan

temannya.

c. Percakapan Ketika Duduk Santai.

Komunikasi orang tua selalu dilakukan dengan cara

mengajak anak berbicara, berdialog. Dalam proses dialog orang

tua membimbing dan mengajarkan anak agar melakukan hal-hal

yang baik dan bermanfaat. Orang tua berbicara dengan anak

disaat anak berada dirumah duduk bersama orang tua, namun

Page 76: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

62

ada juga orang tua yang enggan, malas berbicara dengan anak.

Disaat orang tua dan anak berada dirumah orang tua berbicara,

bercakap-cakap dengan anak dan saling bercand-canda.

Ustaz zaenudin mengatakan mengajak anak berbicara

dirumah sambil duduk-duduk berkumpul mengajarkan anak

agar tidak melakukan sesuatu yang menimbulkan masalah, dan

diajarkan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat atau

sesuatu yang baik-baik. Dengan mengajak anak berkomunikasi

hubungan orang tua dan anak akan sangat dekat sehingga

terjalin hubungan yang baik diantara mereka. Irwin Altman dan

Dalmas Taylor dalam teorinya menjelaskan bahwa komunikasi

sangat penting dalam mengembangkan dan memelihara

hubungan antara pribadi.

2. Interaksi Intim

Interaksi intim ini dilakukan orang tua dan anak dengan

berkomunikasi, orang tua mengajak anak berkomunikasi mengenai

hal-hal yang biasa dilakukan anak dan terkadang orang tua sangat

marah ketika anak menjengkelkan atau melakukan sesuatu yang

membuat orang tua memarahi anak. Interaksi intim ini biasanya

dilakukan dengan komunikasi, berbicara secara individu,

berkumpul dengan anggota keluarga dan terkadang juga

melibatkan anggota keluarga yang lain dalam menyelesaikan

masalah yang dilakukan oleh anak.

Page 77: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

63

a. Berbicara Berdua Secara Individu

Orang tua ketika berbicara dengan anak tentunya

menggunakan bahasa, kata-kata yang baik dan sopan walaupun

memang kebiasaan masyarakat Sesela memanggil, menyapa

saudara dan temanya dengan jejalean yaitu panggilan yang

kurang baik seperti loq kerek, Fatimah dipanggil Petimek, Dijah

dipanggil Dijek dan sebagainya. Orang tua terkadang mengajak

anak berbicara berdua secara ndividu untuk membimbing dan

mengajarkan anak untuk melakukan kebaikan, mengajarkan

anak untuk berkata jujur. Agama islam mengajarkan kita untuk

berkata yang baik, benar dan jujur atau Qaulan sadida dalam

QS. Al-Haj ayat 30 dijelaskan yang artinya : dan jauhilah

perkataan-perkataan dusta. Ayat ini menjelaskan kepada kita

agar tidak berkata bohong dan harus berkata yang jujur.

Ketika anak melakukan kesalahan atau perbuatan yang

jelek langsung diperingati dan berbicara saling terbuka dengan

anak. Ibu maridah mengatakan dikeluarga saya, saya selalu

berkomunikasi dengan anak, kalau bergaul bersama teman-

temannya saya memberikan bimbingan kepada anak untuk

mengambil yang baiknya dan jangan ambil buruknya dan disaat

saya berkomunkasi dengan anak itu kita saling terbuka,

bercanda-canda.

Page 78: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

64

b. Berbicara Dengan Anggota Keluarga Kecil

Mengajak anak berkumpul dirumah dengan anggota

keluarga seperti musyawarah kecil-kecilan memberikan

pengarahan kepada anak, bagaimana cara bergaul dan bertutur

kata dengan baik, sopan, dan lemah lembut menghindari

perbuatan yang dilarang agama. Seperti apa yang diajarkan

agama tentang cara berkomunikasi yang baik. sebagaimana

dijelaskan dalam QS. Taha ayat 43-44 yang artinya : pergilah

kamu berdua kepada Fir’aun sesungguhnya dia telah melampaui

batas, maka bicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-

kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau dekat.

Ayat tersebut diatas menjelaskan kepada kita bagaimana

berkomunikasi bertutur kata yang baik dan lemah lembut

seperti Qaulan Layyina yang berarti pembicaraan yang lemah

lembut dengan suara yang enak didengar dan penuh keramahan

sehingga menyentuh hati anak agar mau mengkuti apa yang

orang tua ajarkan.

c. Berbicara Dengan Anggota Keluarga Yang Lain.

Secara umum komunikasi orang tua dengan anak itu

diakukan dengan berkumpul berbicara dengan beberapa anggota

keluarga yang lain untuk menasehati dan membimbing anak.

Menurut pak Asmuni gaya bicara orang tua dengan anak pada

dasarnya sama seperti masyarakat yang lain. orang tua

mengajak anak berkomunikasi secara tatap muka secara

Page 79: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

65

individu dan terkadang melibatkan anggota keluarga yang lain

seperti saudara, kakek, nenek untuk mencari solusi apabila

anak melakukan kesalahan. Untuk membentuk karakter anak,

orang tua lebih mengetahui perkembangan dan gerak gerik anak.

Orang tua harus memberikan contoh bagaimana cara

berkomunikasi, berperilaku yang baik, sopan terhadap orang tua

dan orang lain karna orang tua itu suri tauladan bagi anak.

Kalau orang tua mengajarkan berkomunikasi dengan bahasa

yang kasar tentu anak akan mengikuti. Orang tua harus cermat

dalam memantau perkembangan anak sekaligus mendidik anak

H. Najamudin mengatakan komunikasi orang tua dengan

anak itu semua baik dan kalau ada suatu yang penting orang

tua mengajak anak berkumpul atau membahas sesuatu yang

perlu dibahas dan kalau ada suatu masalah dengan kelakuan

anak hal ini akan dibicarakan secara individu maupun dengan

anggota keluarga yang lain karna memang interaksi intim

dilakukan anggota keluarga dan orang yang memilki ikatan

emosional yang kuat. Dalam bentuk komunikasi ini memang

tidak hanya dilakukan oleh dua orang karena dalam pengertian

yang lain komunikasi interpersonal terbagi dalam bentuk

kelompok. Malcom R Park mengatkan bahwa komunikasi

interpersonal biasanya terjadi dalam kelompok yang sangat kecil

dan bisa juga terjadi dalam kelompok yang lebih besar.

Page 80: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

66

3. Evaluasi

Evaluasi merupakan proses untuk menilai dan

mempertimbangkan sesuatu dalam hal ini orang tua mengevaluasi

perilaku anak diluar rumah dengan berkomunikasi, berbicara

dengan bertanya mengenai aktivitasnya kegiatan ini dilakukan

untuk menilai perilaku anak apakah sesuai dengan perilaku yang

baik yang diajarkan dan diharapkan orang tua. Dalam suatu

keluarga orang tua harus mengajarkan anak bagaimana menjadi

anak yang baik. mendidik karakter anak dari kecil sehingga

menjadi kebanggaan orang tua.

Nurkancana menyatakan bahwa evaluasi merupakan

kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk

menentukan nilai dari suatu hal. Orang tua biasanya mengevaluasi

bertaya kepada anak mengenai aktivitas anak seperti :

a. Mengenai Pendidikan Anak

Orang tua tetap mengajak anak berkomunikasi dengan

bertanya masalah Pendidikan seperti kapan mau berangkat

sekolah, kapan mau berangkat trening, kapan ujian. Pertanyaan

ini yang sering ditanyakan oleh orang tua kepada anak .

pendidikan menjadi hal utama yang diberikan orang tua kepada

anak. Terutama pendidikan dalam keluarga mengenai karakter

anak, keluarga merupakan pendidik karakter yang utama pada

Page 81: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

67

anak karena interaksi sosialisasi orang tua terjadi dari anak

masih kecil.

Azani mengatakan komunikasi atau berbicara dengan

orang tua selalu dilakukan. Orang tua mengajarkan kita hal-hal

yang baik dan membimbing kita agar tidak terjerumus pada

pergaulan yang tidak baik dan ketika berbicara dengan orang

tua, orang tua sering bertanya mengenai penddikan saya,

bagaimana kuliahnya, rajin-rajin kuliah jangan malas, itulah

bentuk kepedulian dan saran yang diberikan orang tua agar kita

menjadi orang yang sukses.

Dalam situasi ini terdapat dua orang yang terlibat dalam

percakapan dimana salah seorang mengajukan pertanyaan

untuk mendapatkan informasi mengenai apa yang ingin

diketahui dan lanya memberikan jawaban. Berbagai literatur

percakapan dipandang sebagai bentuk komunikasi diadik yang

melibatkan dua orang dalam percakapan dengan tujuan

tertentu. 74

b. Mengenai Pergaulan Anak

Pergaulan anak terkadang membuat orang tua khawatir

tentang perilaku anak. Karena orang tua tidak mengetahui

aktivitas yang dilakukan anak diluar rumah. Sehingga orang tua

selalu bertanya mengenai pergaulan anak seperti dengan siapa

74

Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, Human Komunikation, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1996), hlm. 16.

Page 82: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

68

dia bergaul, sudah pergi kemana. Hal ini memang merupakan

bentuk kepedulian orang tua terhadap anak. Namun dalam

proses tanya jawab ini terkadang anak menyembunyikan

sesuatu karena kegelisahan atau ketakutan untuk diketahui

oleh orang tuanya, sehingga anak bisa saja tidak mau

menceritakan kelakuan buruknya.

David Blumer dan Judee Burgoon dalam teorinya

menjelaskan bahwa apa yang dipikirkan orang yang berbohong

dan lawan bicara yang jujur itu berbeda-beda tergantung pada

intensitas interaksi pada keduanya dan situasi serta seberapa

jauh mereka saling mengenal dan menyukai.

c. Pekerjaan Anak

Orang tua yang anaknya bekerja menjadi kebanggaan

orang tua karna dapat membantu prekonomian keluarganya.

Sehingga terkadang orang tua lebih memikirkan, mementingkan

pekerjaan anak dari pada karakter anaknya, pemuda Sesela

banyak yang bekerja di Senggigi, di Gili yang menjadi tempat-

tempat wisata menjadi karyawan hotel dan sebagainya,

lingkungan pekerjaan juga dapat mempengaruhi karakter anak.

Kebiasaan-kebiaasan buruk di tempat kerja terkadang

dibawa ketempat tinggal sehingga di ikuti oleh pemuda yang lain,

karna pemuda-pemuda Sesela menyukai sesuatu yang baru dan

tidak melihat hal itu buruk atau baik. Hal ini membuat

Page 83: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

69

kekawatiran orang tua terhadap anaknya sehingga orang tua

kadang bertanya tentang pekerjaannya seperti nak dimana kerja,

apa yang kamu kerjakan, berapa gajinya, jam berapa pulang.

Dalam situasi tanya jawab terkadang anak menanggapi dengan

baik dan terkadang tidak menanggapi sehingga komunikasi

orang tua dan anak tidak berjalan dengan baik karna tidak ada

fitbak atau jawaban dari anak.

B. Faktor Penghambat Komunikasi Interpersonal Antara Orang Tua

Dan Anak Dalam Pembentukan Karakter.

Hambatan-hambatan komunikasi interpersonal antara orang

tua dan anak merupakan suatu penghambat atau kendala hubungan

orang tua dengan anak dalam pembentukan karakter. Orang tua

mengalami banyak kendala dalam berinteraksi secara interpersonal

dengan anak, orang tua harus memenuhi kewajibannya sebagai guru

bagi anak-anaknya memberikan pengajar mengenai sikap, perilaku

yang baik dalam kehidupan masyarakat.

Setelah melakukan observasi dan wawancara dengan

masyarakat, peneliti menemukan hambatan yang berbeda dengan

teori yang peneliti gunakan mengenai hambatan komunikasi

interpersonal orang tua dan anak. Peneliti menemukan ada beberapa

penghambat komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak

dalam pembentukan karakter diantaranya :

Page 84: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

70

1. Dialog

Interaksi orang tua dan anak dalam suatu keluaga

dilakukan dengan melakukan komunikasi dengan anak dengan

menggunakan media. Penggunaan media dalam berkomunikasi

sangat berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi mereka.

Pemanfaatan media memang tergantung siapa yang

menggunakannya bisa positif bisa juga negatif Menurut data dari

hasil observasi dan wawancara, yang menjadi faktor penghambat

komunikasi antara orang tua dan anak yaitu :

a. Televisi

Televisi merupakan alat penyebar informasi dalam bentuk

gambar dan suara atau audio visual. Dampak media massa

televisi ini sangat luar biasa mempengaruhi kehidupan

masyarakat, bisa berpengaruh positif seperti masyarakat

mendapat informasi mengenai berita-berita peristiwa atau suatu

kejadian. Selain itu televisi juga bisa berdampak negatif bagi

masyarakat terutama anak-anak yang menonton film sinetron

atau tayangan-tayangan yang mengandung unsur kekerasan

yang membuat anak teroma, takut atau meniru hal tersebut

Televisi juga membuat semangat belajar anak menjadi

kurang atau malas, mengabaikan panggilan orang tua karna

keasikan nonton TV, melalaikan sholat dan sebagainya. Dalam

berbagai literatur dijelaskan media massa telah mempengaruhi

hampir semua sisi kehidupan manusia modern, media massa

Page 85: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

71

mempengaruhi pikiran kita, jadwal kegiatan sehari-hari, dan

mempengaruhi cara berpikir kita.75

b. Handphon (HP)

Handphon merupakan salah satu alat komunikasi yang

bisa dibawa kemana saja, dan sangat penting bahkan bisa

dikategorikan menjadi salah satu kebutuhan bagi manusia

dalam berkomunikasi dengan teman, keluarga, rekan kerja yang

jaraknya jauh atau berbeda tempat. Dalam kehidupan modern

ini, semakin berkembangnya teknologi komunikasi pada

sekarang ini handphon tidak hanya digunakan untuk menelpon

atau mengirim pesan tetapi juga dapat digunakan untuk

mengakses internet dengan menggunakan aplikasi-aplikasi

tertentu seperti goggle, facebook, whatsaap, twiter, Game online

dan sebagainya yang dapat mempengaruhi anak-anak, pemuda,

dan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan penggunaan internet terutama facebook dan game

online ini secara tidak sadar manusia dipengaruhi untuk

menunda aktivitas yang dilakukan. Dalam hal ini anak ketika

dipanggil, diajak berbicara selalu tidak memperhatikan orang

tua dalam menyampaikan suatu arahan-arahan atau pengajaran

orang tua yang pada dasarnya untuk kepentingan , kebaikan

anak untuk menyikapi atau menjalani hidupnya.

75

Hari Wiryawan, Dasar-Dasar Hukum Media, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007), hlm. 59.

Page 86: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

72

H. Bidin berpendapat bahwa anak lebih taat kepada HP

dari pada kepada orang tuanya, anak bila dipanggil oleh orang

tua anak tidak mau atau lama menyauti panggilan orang tuanya

karena sibuk dengan HP tapi ketika HP yang berdering walaupun

anak sedang sibuk atau sedang tidur anak tetap bergegas

mencarinya dan menanggapinya. Alat komunikasi ini memang

pada era modern ini sudah menjadi kebutuhan manusia untuk

berkomunikasi dengan keluarga, teman, kerabat karib yang

berbeda tempat untuk mempermudah komunikasi. Hafid dalam

bukunya “Pengantar Ilmu Komunikasi” mengatakan media

komunikasi antarpribadi lainya ialah telpon yang lebih banyak

digunakan untuk kepentingan bisnis. urusan keluarga dan

sebagainya. 76

2. Interaksi Intim

Interaksi Intim dilakukan oleh orang tua untuk memperkuat

hubungan yang baik antara orang tua dan anak sehingga orang tua

harus selalu mengajak anak berinteraksi dengan mengajak

berkomunikasi, berbicara dan memberikan perhatian kepada anak.

Namun dalam interaksi intim ini ada beberapa faktor yang

menghambat komunikasi orang tua dengan anak seperti:

76

Hafid Canggara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PT Raja Grapindo Prenada, 2012), hlm. 138.

Page 87: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

73

a. Kesibukan Orang Tua Bekerja.

Kesibukan memang tak bisa dielakan karna memang

setiap manusia memiliki kesibukan tersendiri dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Orang tua memiliki kesibukan bekerja

untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, sebagai pemimpin

atau kepala rumah tangga seorang ayah memiliki kewajiban

sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan istri dan anaknya.

Sehingga seorang ayah jarang berkomunikasi dengan anaknya,

kedekatan anak dengan ayah selalu dihalangi oleh pekerjaan

sehingga peran ibu sangat dibutuhkan untuk memberikan kasih

sayang, didikan penuh terhadap anak. kesibukan orang tua

membuat komunikasi orang tua dan anak menjadi jarang dan

hubungan orang tua dengan anak menjadi renggang sehingga

karakter anak tidak terdidik.

Stephen F. Duncan dalam bukunya Love Learning

mengatakan komunikasi memiliki peran yang sangat penting

untuk membentuk sebuah hubungan yang dekat dan bermakna

sehingga orang tua harus meluangkan waktu untuk berbicara

dengan anak, sebelum sekil-sekil lain dapat bekerja, sangat

penting bagi orang tua dan anak untuk memprioritaskan waktu

berbicara bersama.77

77 Stephen F. Duncan, Love Learning Cara Penuh Cinta Mendampinggi Tumbuh

Kembang Anak, (Jogjakarta : image press, 2009), hlm. 45.

Page 88: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

74

b. Pergaulan Anak Di Lingkungan Tempat Tinggal

Pergaulan anak merupakan salah satu interakasi sosial

yang dilakukan anak untuk mengenal lingkungan tempat ia

tinggal dan mengenal banyak orang dan mendapatkan banyak

teman. Dengan pergaulan, seorang anak dapat mengetahui dan

melakukan aktivitas-aktivitas dengan teman-temanya sehingga

anak aktif dan dikenal dilingkunganya. Orang tua dalam hal ini

harus berperan aktif dan selalu mengontrol aktivitas dalam

pergaulan anak tanpa harus mengekang kehidupan anak.

Arya mengatakan hambatan orang tua berbicara dengan

anak itu karena pergaulan anak yang sibuk bermain, sibuk

kumpul-kumpul sama temannya sehingga orang tua kurang

memperhatikan anaknya. Dari proses pertumbuhan anak dari

masa kecil higga beranjak dewasa anak belajar berinteraksi dan

berkomunikasi dengan orang lain. Setelah berinteraksi dengan

orang tua dalam lingkungan keluarganya anak kemudian akan

bernteraksi dengan kakek, nenek, tante, paman, tetangga, guru

dan sebagainya. Save M Dagun mengatakan semua interaksi

awal ini merupakan tahap anak mengenal dunia sekitarnya.78

Dalam kehidupan sosial masyarakat Desa Sesela karakter dan

bahasa yang digunakan agak kasar dalam tegur sapa satu sama

lain. Penggunaan bahasa ini sudah terbentuk semenjak anak

masih kecil dari asuhan, pengajaran lingkungan keluarga dan

78 Save M Dagun, Psikologi Keluarga, (Jakarta : Rieka Cipta, 1990), hlm 94.

Page 89: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

75

lingkungan tempat tinggal. Penggunaan bahasa atau cara

seorang anak berbahasa, berbicara dengan orang tua, teman-

temanya ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Marchman

mengatakan pengalaman anak, jenis bahasa yang dipelajari, dan

konteks dimana pembelajaran terjadi dapat menimbulkan

pengaruh yang kuat terhadap penguasaan bahasa.79

3. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk menilai perilaku anak diluar

rumah. dalam konteks ini orang tua berkomunikasi dengan

bertanya kepada anak mengenai aktvitas yang dilakukan. Dalam

proses ini ada beberapa hambatan yang menghambat terjadinya

relasi intepersonal yaitu :

a. Anak menginap dirumah temanya

ketika anak mulai beranjak dewasa anak jarang berada

dirumah, anak lebih banyak bergaul bersama temanya dan

terkadang ketika waktu sholat, makan baru anak pulang

kerumah bahkan anak tidur dirumah temanya karna memang

memiki rumah yang sempit sehingga tidak memungkinkan anak

tidur dirumahnya dan memilh tidur dirumah temanya sehingga

hubungan orang tua dan anak menjadi renggang dan

komunikasipun jarang dilakukan.

Nurhayati mengatakan komunikasi dengan anak bagus

dan saya memberikan saran kepada anak agar memilih teman-

79

Jhon W. Santrock, Perkembangan anak, (Jakarta : PT Glora Aksara Pratama, 2007), hlm. 372.

Page 90: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

76

teman yang baik. namun terkadang komunikasi dengan anak

jarang dilakukan karena anak jarang pulang anak sibuk bekerja,

sekolah, dan anak lebih senang tidur dirumah temanya, dirumah

biknya.

b. Anak Sibuk Bekerja

Komunikasi orang tua dengan anak tetap dilakukan dan

orang tua memberikan pengajaran, arahan untuk tidak

melakukan sesuatu yang tidak baik dan jangan mengikuti

kebiasan teman-temanya yang minum-minuman keras. Namun

dalam berkomunikasi ada hambatan yang membuat komunikasi

orang tua dengan anak tidak dapat dilakukan seperti anak yang

sibuk bekerja yang membuat orang tua jarang bertatap muka,

jarang ketemu dengan anak sehingga relasi interpersonal jarang

dilakukan.

Suryani mengatakan saya tetap berkomunkasi dengan

orang tua ketika saya ada dirumah dan bertemu dengan orang

tua, orang tua mengajarkan saya agar selalu melaksanakan

sholat dan tidak gibah atau membicarakan orang dan yang

menjadi penghambat saya berbicara dengan orang tua adalah

ketika saya kuliah, kerja sehingga saya jarang ketemu, jarang

berkomunikasi dengan orang tua. Memang waktu yang

digunakan untuk bekerja membuat anak jarang bertemu dan

berbicara dengan orang tua karna anak lebih banyak berada di

tempat kerja. Anak yang sudah remaja atau dewasa pasti

Page 91: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

77

berusaha untuk mandiri dan membantu orang tua dalam

mencari nafkah.

Rasulullah bersabda yang artinya : kalau ia bekerja untuk

menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, itu adalah jihad di

jalan Allah; kalau ia bekerja untuk menghidupi orang tuanya

yang sudah lanjut usia, itu adalah jihad dijalan Allah; kalau ia

bekerja untuk kepentngan dirinya sendiri agar tidak meminta-

minta, itu juga jihad dijalan Allah; kalau ia bekerja karena riya’

atau sombong, itu jalan setan.” (HR. Thabrani)

Page 92: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

78

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai akhir dari penulisan skripsi ini, peneliti menyimpulkan

beberapa kesimpulan terkait dengan penelitian ini sebagai berikut :

1. Bentuk relasi interpersonal antara orang tua dan anak dalam

pembentukan karakter dapat dilakukan dengan cara :

a. Dialog

b. Interaksi intim

c. Evaluasi

2. Faktor penghambat relasi interpersonal antara orang tua dan anak

dalam pembentukan karakter di Desa Sesela Kecamatan

Gunungsari Lombok Barat.

Faktor penghambat relasi interpersonal antara orang tua

dan anak dalam pembentukan karakter di Desa Sesela antara lain:

1. Pengaruh penggunaan media, seperti media massa televisi dan

handphon.

2. Kesibukan orang tua dalam bekerja, sehingga orang tua tidak

dapat meluangkan waktu yang banyak untuk menjalin relasi

interpersonal dengan anak.

2. Pergaulan anak di luar rumah yang membuat anak jarang

berada dirumah membuat relasi interpersonal orang tua dan

anak jarang dilakukan.

Page 93: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

79

B. Saran

1. Peneliti memberkan saran kepada orang tua agar selalu

meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan anak, mendidik

anak mengajarkan anak untuk menggunakan bahasa yang baik

dalam berkomunikasi dan menanamkan perlaku, sikap yang baik

pada anak agar terbentuk karakter yang baik pada anak.

2. kemudian untuk penelitian selanjutnya peneliti berharap agar

meneliti tentang komunikasi interpersonal antara orang tua dengan

anak dalam memperbaki hubungan karna selama melakukan

penelitian peneliti menemukan banyak orang tua yang memiliki

hubungan yang kurang baik dengan anak.

Page 94: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

80

DAFTAR PUSTAKA

Ardial, Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi. Jakarta :

Bumi Aksara, 2015

Afifudin, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Pustaka Setia, 2012.

Budyatna, Muhammad, Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2011.

Canggara Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2012.

Cangrga Hafid, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Rajagrapindo Persada, 2012.

Effendy, Onong Uchjana, Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1993.

F. Duncan, Stephen, Love Learning Cara Penuh Cinta Mendampingi Tumbuh Kembang Anak. Jogjakarta : Image Press, . 2009.

Arifin Abdulloh, “Hambatan Komunikasi Interpersonal”,dalam http://kampuskomunikasi.blogspot.co.id/2008/04/hambatan-komunikasi-interpersonal.html. Diambil tanggal 4 Desember 2019,pukul 18.20.

Lestari, Sri, Psikologi Keluarga. Jakarta : Kencana Prenada Media Gerup, 2012.

L. Tubbes, Stewart, Moss, Sivia, Human Comunication. Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 1996.

M. Dagun, Save, Psiklogi Keluarga. Jakarta : Rieka Cipta, 1990.

Munir, Metode Dakwah. Jakarta : Prenadamedia Group, 2003.

Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2005.

Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2000.

Mulyana, Deddy, Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008.

Satori, Djam’an, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Bandung, 2014.

Sujanto Agus, Halem Lubis, Psikologi Kepribadian. Jakarta : Bumi Aksara, 2014.

Page 95: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

81

Wiryawan, Hari, Dasar-Dasar Hukum Media. Yogyakarta : Puataka Pelajar, 2007.

W. Santrock, Jhon, Perkembangan Anak. Jakarta : PT Glora Aksara

Pratama, 2007.

Zuriah, Nurul, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009.

Page 96: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

82

LAMPIRAN

Page 97: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

83

Page 98: KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN …

84