7
Komponen Tanah Gambar 1. Sketsa proporsi komponen-komponen tanah mineral Tanah terdiri dari partikel-partikel yang halus yang berasal dari gumpalan-gumpalan batu. Hujan, angin, sinar matahari serta kegiatan mikroorganisme menyebabkan disintegrasi pada gumpalan- gumpalan tersebut sehingga terjadi partikel-partikel batu yang halus yang merupakan suatu larutan dimana terdapat bahan-bahan mineral seperti oksigen yang penting untuk kehidupan. Tanah mineral yang dapat berfungsi sebagai media tumbuh ideal secara material tersusun oleh 4 komponen, yaitu bahan padatan (mineral dan bahan organik), air dan udara. Berdasarkan volumenya, maka tanah secara rerata terdiri dari : 1. 50 % padatan, berupa 45 % bahan mineral dan 5 % bahan organik, dan

Komponen Tanah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tanah

Citation preview

Komponen Tanah

Gambar 1. Sketsa proporsi komponen-komponen tanah mineral

Tanah terdiri dari partikel-partikel yang halus yang berasal dari gumpalan-gumpalan batu. Hujan, angin, sinar matahari serta kegiatan mikroorganisme menyebabkan disintegrasi pada gumpalan-gumpalan tersebut sehingga terjadi partikel-partikel batu yang halus yang merupakan suatu larutan dimana terdapat bahan-bahan mineral seperti oksigen yang penting untuk kehidupan. Tanah mineral yang dapat berfungsi sebagai media tumbuh ideal secara material tersusun oleh 4 komponen, yaitu bahan padatan (mineral dan bahan organik), air dan udara.Berdasarkan volumenya, maka tanah secara rerata terdiri dari :

1. 50 % padatan, berupa 45 % bahan mineral dan 5 % bahan organik, dan

2. 50 % ruang pori, berisi 25 % air dan 25 % udara, Bahan-bahan organik maupun anorganik yang telah mengalami perubahan-perubahan karena pengaruh udara terdapat dilapisan tanah bagian atas yang tebalnya kira-kira 25cm.

Secara alamiah proporsi komponen-komponen tanah sangat tergantung pada :

1. Ukuran partikel penyusun tanah, makin halus berarti makin padat tanah, sehingga ruang porinya juga akan menyempit, sebaliknya jika makin kasar

2. Sumber bahan organik tanah, tanah bervegetasi akan mempunyai proporsi BOT (bahan organic tanah) tinggi, sebalinya pada tanah gundul (tanpa vegetasi)

3. Iklim terutama curah hujan dan temperatur, saat hujan dan evaporasi (penguapan) rendah proporsi air meningkat (dan proporsi udara menurun), sebaliknya pada saat tidak hujan dan evaporasi tinggi, dan

4. Sumber air, tanah yang berdekatan dengan sungai akan lebih banyak mengandung air ketimbang yang jauh dari sungai.Masing-masing komponen tanah tersebut berperan penting dalam menunjang fungsi tanah sebagai media tumbuh, sehingga variabilitas keempat komponen tanah ini akan berdampak terhadap variabilitas fungsi tanah sebagai media tumbuh.

Udara tanah misalnya berfungsi sebagai gudang dan sumber gas :

1. O2 yang dibutuhkan oleh sel-sel perakaran tanaman untuk melaksanakan respirasi, yang melepasakan CO2 dan untuk oksidasi enzimatik oleh mikrobia autotrofik (mampu menggunakan senyawa anorganik sebagai sumber energinya),

2. CO2 bagi mikrobia fotosintetik, dan

3. N2 bagi mikrobia pengikat N.Beberapa gas seperti CO2 dan N2 ini serta NH3, H2 dan gas-gas lainnya baik yang berasal dari proses dekomposisi bahan organik maupun berasal dari sisa-sisa pestisida atau limbah industri, apabila berkadar relatif tinggi dapat menjadi racun baik bagi akar maupun bagi mikrobia tanah. Adanya sirkulasi udara (aerasi) yang baik akan memungkinkan pertukaran gas-gas ini dengan O2 dari atmosfer, sehingga aktivitas mikrobia autotrofik yang berperan vital dalam penyediaan unsur-unsur hara menjadi terjamin dan toksisitas gas-gas tersebut ternetralisir.

Air tanah berfungsi sebagai komponen utama tubuh tetanaman dan biota tanah. Sebagian besar ketersediaan dan penyerapan seperti N, K, dan Ca dominan diserap tanaman melalui bantuan mekanisme aliran masa air, baik ke permukaan akar maupun transportasi ke daun. Oleh karena itu , tanaman yang mengalami defisiensi (kekurangan) air tidak saja akan layu tetapi juga akan mengalami defisiensi hara.Untuk menghasilkan 1 g biomass kering, tanaman membutuhkan sekitar 500 g air, yang 1 %nya mengisi setiap unit sel-sel tanaman.

Bahan organik dan mineral tanah terutama berfungsi sebagi gudang dan penyuplai hara bagi tetanaman dan biota tanah. Bahan mineral melalui bentuk partikel-partikelnya merupakan penyusun ruang pori tanah yang tidak saja berfungsi sebagai gudang udara dan air, tetapi juga sebagai ruang untuk akar berpenetrasi, makin sedikit ruang pori ini akan makin tidak berkembang sistem perakaran tanaman. Bahan organik merupakan sumber energi, karbon dan hara bagi biota heterotrofik (pengguna senyawa organik), sehingga keberadaan BOT (bahan organik tanah) akan sangat menentukan populasi dan aktivitasnya dalam membebebaskan hara-hara tersedia yang dikandung BOT tersebut.

Dalam berpenetrasi ini, pada kondisi ideal perakaran tanaman dapat tumbuh dan berpenetrasi baik secara lateral maupun vertikal sejauh beberapa cm per hari, sehingga tanaman jagung dewasa yang ditanam berjarak 100 cm dapat mempunyai sistem perakaran yang saling bersentuhan dengan kedalaman lebih dari 2 meter bahkan tanaman alfalfa diketahui dapat mencapai kedalaman sampai 7 meter, dengan merata 2 3 m. tanaman kedelai dapat berpenetrasi hingga 35 cm lateral dan 1 m horizontal. Makna terpenting dari makin berkembangnya sistem perakaran ini adalah makin banyaknya hara dan air yang dapat diserap tanaman, sehingga makin terjamin kebutuhannya selama proses pertumbuhan dan produksinya, dan akhirnya makin produktif suatu areal lahan.

Ada 5 komponen-komponen penyusun tanah yaitu :

1. Bagian-bagian mineral

Berdasarkan besar partikel tanah, bagian mineral tanah dibagi menjadi pasir kasar, pasir halus, lumpur dan tanah liat. Pasir kasar berukuran 2 mm diameternya. Pasir halus berukuran 0,2 mm, lumpur berukuran 0,02 mm serta tanah liat berukuran 0,002 mm.

Elemen yang ada dalam tanah berupa oksida dan derivat-derivat dari sisilium dan aluminium. Banyaknya elemen essensial yang terdapat dilapisan tanah bagian atas pada umumnya persediaannya cukup hanya tidak semua elemen terdapat dalam bentuk yang diserap tumbuhan.Elemen-elemen itu baru ada manfaatnya jika berada dalam bentuk ion-ion.

Berikut ini macam-macam oksida beserta banyaknya oksida tersebut dalam tanah :Macam oksida(dalam persen)

Al2O3 10 Fe2O3 3,6 CaO 1,0 MgO 0,6 K2O 1,7 Na2O 1,7 Mn2O3 0,1 TiO2 0,9 P2O5 0,1 SO3 0,1

SiO2 76,5

Dalam tanah yang asam lebih banyak besi yang larut sedangkan dalam tanah alkalis, elemen besi, mangan, tembaga dan seng mudah sekali mengendap dan kemudian tak berguna lagi bagi tumbuhan.2. Bagian-bagian zat organicZat organik dalam tanah berasal dari penguraian sisa-sisa tanaman dan hewan. Dalam bahan organik inilah terdapat kegiatan bakteri, jamur dan organisme lain yang berjasa dalam siklus perubahan zat dialam. Didaerah tropik, dimana kehidupan mikroorganisme aktif sekali, sisa-sisa bahan organik cepat sekali berubah menjadi zat anorganik. Sehingga jarang kita dapati humus yang tebal. Bahan organik memainkan beberapa peranan penting di tanah. Sebab bahan organik berasal dari tanaman yang tertinggal, berisi unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Bahan organik mempengaruhi struktur tanah dan cenderung untuk menjaga menaikkan kondisi fisik yang diinginkan. Peranan bahan organik ada yang bersifat langsung terhadap tanaman, tetapi sebagian besar mempengaruhi tanaman melalui perubahan sifat dan ciri tanah.3. Bagian air dan larutan tanah

Air dalam tanah mengandung segala macam bahan yang terdapat dalam tanah. Sehingga disebut larutan tanah. Tanah yang terdiri dari partikel besar kurang dapat menahan air daripada tanah yang partikelnya lebih halus. Kita membedakan adanya air yang tidak bebas karena terikat secara kimia pada suatu partikel (air kimia), air yang mengelilingi suatu partikel (air higroskopis), dan air yang mengisi sela-sela diantara partikel (air kapiler).

4. Bagian udara dalam tanah

Makin besar partikel-partikel tanah, makin banyak udara disela-selanya. Inilah sebabnya, tanah liat tidak mempunyai ventilasi sama sekali.tanah yang baik adalah tanah yang memiliki rongga partikel yang besar dan kecil. Rongga yang besar memberi ventilasi yang cukup. Sedangkan rongga yang kecil dapat menahan air.

5. Organisme dalam tanah

Tanah berisi mikroorganisme bakteri, ganggang dan jamur. Tanah yang mengandung cukup bahan organik, mempunyai ventilasi yang cukup baik serta mempunyai temperatur sekitar 30 derajat celcius merupakan kondisi yang baik bagi perkembangan bakteri. Bakteri yang menguraikan selulosa dan bakteri yang mengikat nitrogen dari udara bebas serta bakteri itu tergolong bakteri yang menambah suburnya tanah.