15
Watershed Modeling System (WMS) DAS Limboto Gorontalo Watershed Modeling System (WMS) Daerah Aliran Sungai Limboto Gorontalo Oleh Oleh : S U R A D I S U R A D I Forecaster BMKG Prov. Gorontalo Forecaster BMKG Prov. Gorontalo 1. PENDAHULUAN DAS ( Daerah Aliran Sungai ) adalah padanan kata drainage area, drainage basin atau river basin. Batas DAS dirupakan oleh garis bayangan sepanjang punggung pegunungan atau lahan meninggi, yang memisahkan sistem aliran yang satu dengan sistem aliran yang lain di sebelahnya. Atas dasar pengertian tersebut di atas maka secara teori semua kawasan darat habis terbagi menjadi sejumlah DAS. Suatu DAS terdiri atas dua bagian utama, yaitu daerah tadahan (catchment area) yang membentuk daerah hulu atau ”daerah kepala sungai” dan daerah penyaluran air yang berada di bawah daerah tadahan. Daerah penyaluran air dapat dibagi menjadi dua daerah, yaitu daerah tengah dan daerah hilir.

Web viewmampu menghitung komponen hidrologi baik di permukaan tanah maupun bawah permukaan, serta interaksi antar keduanya. Komponen

  • Upload
    vuduong

  • View
    227

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Watershed Modeling System (WMS) DAS Limboto Gorontalo

Watershed Modeling System (WMS) Daerah Aliran Sungai Limboto Gorontalo

Oleh:

S U R A D I

Forecaster BMKG Prov. Gorontalo

1.PENDAHULUAN

DAS ( Daerah Aliran Sungai ) adalah padanan kata drainage area, drainage basin atau river basin. Batas DAS dirupakan oleh garis bayangan sepanjang punggung pegunungan atau lahan meninggi, yang memisahkan sistem aliran yang satu dengan sistem aliran yang lain di sebelahnya. Atas dasar pengertian tersebut di atas maka secara teori semua kawasan darat habis terbagi menjadi sejumlah DAS. Suatu DAS terdiri atas dua bagian utama, yaitu daerah tadahan (catchment area) yang membentuk daerah hulu atau daerah kepala sungai dan daerah penyaluran air yang berada di bawah daerah tadahan. Daerah penyaluran air dapat dibagi menjadi dua daerah, yaitu daerah tengah dan daerah hilir.

Daerah tadahan merupakan daerah sumber air bagi DAS yang bersangkutan, sedangkan daerah penyaluran air berfungsi menyalurkan air tanah (excess water) dari sumber air ke daerah penampungan air, yang berada disebelah bawah DAS. Daerah penampungan air dapat berupa danau atau laut. Dilihat dari segi hidrologi, DAS merupakan suatu kesatuan hidrologi yang bulat dan utuh. DAS menjadi bagian dari sistem darat.

2.METODE

Watershed Modeling System merupakan sebuah aplikasi komputer berbasis data grid dimana didalamnya terdapat aplikasi Gridded Surface Subsurface Hydrologic Analysis (GSSHA). GSSHA mampu menghitung komponen hidrologi baik di permukaan tanah maupun bawah permukaan, serta interaksi antar keduanya. Komponen permukaan tanah yaitu, distribusi hujan (presipitasi), volume air di permukaan tanah dan saluran setelah simulasi berakhir, evapotranspirasi potensial dan aktual, volume discharge, serta intersepsi. Komponen di bawah permukaan meliputi volume airtanah, volume air di zona tidak jenuh, serta imbuhan airtanah. Untuk interaksi antar permukaan dan bawah permukaan tanah, komponen yang dapat dihasilkan adalah infiltrasi, eksfiltrasi, dan inflow ke saluran arah lateral.

Data yang dibutuhkan GSSHA adalah data yang sifatnya kontinu, baik untuk durasi yang pendek maupun untuk durasi waktu yang panjang. Selain itu, selama proses simulasi program akan menampilkan hasil perhitungan Evapotranspirasi potensial dan aktual, infiltrasi dan discharge sehingga sifatnya dinamis dengan time step yang kecil.

Penggunaan program komputer berbasis Gridded Surface Subsurface Hydrologic Analysis (GSSHA) digunakan sebagai instrumen untuk menganalisis data, dan memperoleh hasil akhirnya. Dalam program computer ini, data awal yang dikehendaki adalah topografi obyek penelitian. File topografi Cekungan Bandung dalam bentuk format Digital Elevation Model (.dem).

Kontur topografi diperoleh dari SRTM (Shuttle Radar Topography Mission) dengan menggunakan aplikasi computer Global Mapper.

Dalam tugas kali ini akan dilakukan pemetaan DAS di wilayah Kota Gorontalo dan kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo yang dikenal sebagai DAS Limboto atau DAS Bone Bolango. Peta lokasi DAS dalam laporan ini sebagai berikut :

(DAS Danau Limboto)

Wilayah DAS yang akan dihitung ditandai oleh lingkaran.

Peta Geologi DAS Bone Bolango

Sebagai gambaran, luas DAS Limboto atau DAS Bone Bolango adalah 91.113,13 ha. DAS ini terdiri dari 4 sub DAS dengan rincian sebagai berikut :

Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Koppen dalam Schdmit dan Ferguson, DAS Limboto mempunyai iklim yang bervariasi yaitu Afa, Ama dan Awa dengan curah hujan tahunan berkisar antara 1.722 mm s/d 2.722 mm, temperatur maksimum 37oC dan minimum 23oC selanjutnya, secara garis besar penggunaan lahan di DAS Limboto dapat dikelompokkan menjadi 11 kelompok yaitu sebagai berikut :

3.HASIL

Selanjutnya proses mengambil data topografi dari server sebagai berikut :

Setelah data topografi diperoleh, hasilnya sebagai berikut :

Hasil diatas diekspor menjadi data dem dengan ektensi file *.dem, yang selanjutnya data tersebut diolah dengan menggunakan aplikasi WMS 8. Berikut adalah hasil pengolahan data dem yang diolah menjadi peta kontur ketinggian seperti terlihat pada gambar berikut :

Gambar tersebut dibuat peta ketinggian dengan gradasi warna dimana semakin biru penampakan citra menandakan ketinggian tempat semakin tinggi. Sedangkan semakin merah penampakan citra berarti tempat tersebut adalah dataran rendah. Seperti terlihat pada gambar di bawah :

Aliran sungai Bolango terlihat daerah hulu bersumber di sekitar pegunungan Bolango kabupaten Bone Bolango ( DAS Limboto ) dan aliran bermuara di Laut Selatan Gorontalo. Dipilih titik titik seperti di lingkaran putih sbb. :

Diperoleh hasil sebagai berikut :

Untuk mengetahui karakteristik dari DAS dapat dilakukan pengaturan pada aplikasi WMS, dan dalam hal ini dilakukan setting untuk mengetahui luasan dari dari daerah aliran sungai, panjang DAS, kemiringan dari DAS, rata-rata elevasi DAS serta untuk mengetahui karakteristik lain juga dilakukan setting seperti rata-rata presipitasi di sekitar DAS, dan nilai curve numbernya dan koefisien runoff-nya. Klik di hulu, percabangan, dan hilir sungai untuk mendefinisikan DAS beserta Aliran Sungai-nya.

Diperoleh hasil sebagai berikut :

Selanjutnya menghitung data-data basin

Diperoleh nilai :CN = 0,0

P = 0,0 in

RC= 0,0

A (luas) = 218.82 km2

BS= 0.2621 m/m

AOFD = 1988,76 m

L= 21525,56 m

P = 113231 m

AVEL= 365,52 m

Dimana :

1. CN adalah Curve Number

2. P adalah Basin Average Precipitation yaitu rata rata hujan di areal DAS.

3. RC adalah Runoff Coefficient, yaitu koefisien limpasan.

4. A adalah luas DAS.

5. BS adalah Basin Slopes yaitu kelerangan dari DAS.

6. AOFD adalah Average Overland Flow.

7. L adalah Basin Length yaitu panjang dari DAS.

8. P adalah Perimeter (Keliling Basah) yang merupakan bagian parameter penampang aliran yang bersentuhan dengan dasar dinding saluran.

9. AVEL adalah Rata rata ketinggian DAS.

Selanjutnya tampilkan data-data dalam bentuk grid :

Dari gambar di bawah didapatkan informasi per grid sbb.:

4.ANALISIS

Dari hasil pengolah data DEM untuk untuk DAS Bone Bolango didapatkan informasi bahwa luas dari daerah aliran sungai seluas 218.82 km2. Termasuk DAS yang terjal. Dimana dalam luasan tersebut terdapat beberapa sungai kecil yang bersumber dari bukir-bukit di sekitar Pegunungan Bone Bolango dan alurannya mengalir dan menyatu dengan sungai utama yang bermuara di Laut Selatan Gorontalo. Panjang DAS Bone Bolango sekitar 21525,56 m atau 21,5256 km.

5.KESIMPULAN

1. CN adalah Curve Number, bernilai nol berarti software ini tidak bisa / belum bisa me-resolve kondisi relief permukaan mungkin dikarenakan belum adanya input data.

2. P adalah Basin Average Precipitation yaitu rata rata hujan di areal DAS. Bernilai nol mengindikasikan bahwa nilai P tidak di resolve oleh software.

3. RC adalah Runoff Coefficient, yaitu koefisien limpasan yang juga bernilai nol.

4. A adalah luas DAS. Luas DAS Limboto didapatkan nilai 218.82 km2 .

5. BS adalah Basin Slopes yaitu kelerangan dari DAS. Bernilai 0,2621 ( 26,21 % ) berarti kategori terjal.

6. AOFD adalah Average Overland Flow. Nilai 1988, 76.

7. L adalah Basin Length yaitu panjang dari DAS.

8. P adalah Perimeter (Keliling Basah) yang merupakan bagian parameter penampang aliran yang bersentuhan dengan dasar dinding saluran. Bernilai panjang 113231 m atau 113,231 km.

9. AVEL adalah Rata rata ketinggian DAS. Rata rata ketinggian DAS Limboto adalah 365,52 m.

oooOOOooo

Watershed Modeling System (WMS)

DAS

Limboto Gorontalo

Watershed Modeling System

(WMS)

Daerah Aliran Sungai

Limboto Gorontalo

O

O

l

l

e

e

h

h

:

:

S

S

U

U

R

R

A

A

D

D

I

I

F

F

o

o

r

r

e

e

c

c

a

a

s

s

t

t

e

e

r

r

B

B

M

M

K

K

G

G

P

P

r

r

o

o

v

v

.

.

G

G

o

o

r

r

o

o

n

n

t

t

a

a

l

l

o

o

1.

PENDAHULUAN

DAS

( Daerah Aliran Sungai ) adalah padanan kata

drainage area

, drainage basin

atau

river basin.

Batas

DAS dirupakan oleh garis bayangan sepanjang punggung pegunungan atau lahan meninggi, yang

memisah

kan sistem aliran yang satu dengan sistem aliran yang lain di

sebelahnya. Atas dasar pengertian

tersebut di

atas

maka secara teori semua kawasan darat habis terbagi menjadi sejumlah DAS. Suatu DAS

terdiri atas dua bagian utama, yaitu daerah

tadahan

(

catchm

ent area

) yang membentuk daerah hulu

atau daerah kepala sungai dan

daerah penyaluran air

yang berada di bawah daerah tadahan. Daerah

penyaluran air dapat dibagi menjadi dua daerah, yaitu daerah tengah dan daerah hilir.

Daerah tadahan merupakan daerah su

mber air bagi DAS yang bersangkutan, sedangkan daerah

penyaluran air berfungsi menyalurkan air tanah (

excess water

) dari sumber air ke dae