Upload
fannie-kristiyanti-zendrato
View
24
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Masalah Kelarutan Oksigen dalam Masalah Kelarutan Oksigen dalam Air, Dihubungkan dengan BODAir, Dihubungkan dengan BOD
Masalah Kelarutan Oksigen dalam Masalah Kelarutan Oksigen dalam Air, Dihubungkan dengan BODAir, Dihubungkan dengan BOD
Oleh : Oleh :
Sri Astri YaniSri Astri YaniRafica Dini DamanikRafica Dini Damanik
Masalah Kelarutan Oksigen
Oksigen pada umumnya berasal dari udara di atmosfer.Sehingga kemampuan air untuk mereoksidasi permukaan air sangat penting untuk menjaga kelarutan oksigen di dalam air.
Telah kita ketahui bahwa oksigen juga dihasilkan oleh proses fotosintesis tanaman air seperti alga, akan tetapi kemampuan untuk mereoksidasi air oleh proses fotosintesis tidaklah efisien. Hal ini disebabkan karena oksigen yang dihasilkan pada siang hari akan segera hilang pada malam harinya, karena dikonsumsi kembali oleh organisme air.
Secara umum kehidupan organisme air dapat bertahan apabila kadar oksigen terlarut DO 5 mg/L atau lebih. Akan tetapi ada juga yang dapat bertahan pada DO rendah, tergantung jenis organismenya.
1. Kelarutan Oksigen Kelarutan oksigen (DO) di dalam air merupakan indikator kualitas air karena kadar oksigen yang terdapat di dalam air sangat dibutuhkan oleh organisme air dalam kelangsungan hidupnya. Kadar oksigen juga dapat dipergunakan sebagai indikator tingkat pencemaran air, karena berkurangnya kadar oksigen di dalam air dapat terjadi dengan kehadiran zat-zat kimia yang menyebabkan reaksi kimia mengkonsumsi oksigen.
Kadar oksigen juga digunakan sebagai indikator terhadap melimpahnya pertumbuhan mikroorganisme di dalam air seperti bakteri atau alga yang akan mengkonsumsi oksigen dalam jumlah banyak.
Banyak kehidupan air misalnya ikan tidak bertahan hidup di dalam air, bukan karena kehadiran zat kimia beracun di dalam air, akan tetapi disebabkan oleh jumlah oksigen terlarut yang sangat kecil karena dikonsumsi oleh organisme seperti alga dan bakteri.
Contoh lain yang menyebabkan rendahnya kadar
oksigen di dalam air adalah kehadiran senyawa pereduksi seperti sulfit di dalam air, karena senyawa pereduksi seperti sulfit membutuhkan oksigen dalam reaksi oksidasinya untuk berubah menjadi senyawa sulfat. Dengan kata lain, meningkatnya senyawa sulfit di dalam air akan menurunkan kadar oksigen terlarut.
Kelarutan oksigen di dalam air ditentukan ditentukan oleh suhu air, tekanan oksigen pada atmosfer dan kadar garam di dalam air. Konsentrasi oksigen di dalam air pada suhu 25 0C pada saat kesetimbangan dengan udara pada tekanan atmosfer adalah 8,32 mg/L.
Dengan demikian, air dalam keadaan kesetimbangan dengan udara tidak akan mengandung oksigen terlarut yang tinggi dibanding dengan pelarut lainnya.Kelarutan oksigen pada suhu 25 0C dan tekanan 0,21 atm adalah DO 8,7 mg/L.
Teknik analisis untuk penentuan kadar oksigen terlarut di dalam air dapat dilakukan secara titrasi dengan menggunakan metode Winkler. Metode ini menggunakan kit sebagai pereaksi dan indikator, akan tetapi hasil analisis kurang akurat apabila dilakukan oleh orang yang kurang berpengalaman.
Pengaruh senyawa pengganggu dari senyawa lain yang terdapat di dalam air yang dapat mempengaruhi titik akhir titrasi sehingga metode titrasi menjadi kurang akurat dalam penentuan kelarutan oksigen di dalam air.
Penentuan oksigen terlarut yang paling cepat adalah dengan menggunakan metode elektrokimia dengan elektroda membran yaitu elektroda oksigen. Prinsip dasar penentuan oksigen dengan menggunakan elektroda oksigen adalah terjadinya difusi oksigen melalui membran pada elektroda menuju permukaan elektroda platina, kemudian oksigen akan direduksi pada elektroda platina sehingga dihasilkan arus yang dapat diukur di dalam amperometer.
Banyaknya arus yang dihasilkan adalah setara dengan konsentrasi oksigen dalam air. Metode penentuan oksigen dengan oksigen meter ini sangat sensitif akan tetapi membran-membran elektroda sangat mudah rusak, sehingga harus digunakan secara hati-hati. Kelemahan dalam penentuan oksigen dengan oksigen meter adalah kehadiran senyawa interferen, yaitu kehadiran senyawa lain yang tereduksi pada potensial elektroda aplikasi dan akan menghasilkan arus.
Perubahan konduktivitas air juga akan mempengaruhi hasil pengukuran dengan oksigen meter, sehingga untuk meyakinkan hasil pengukuran maka dalam penentuan oksigen di dalam air harus dilakukan secara berulang-ulang.
2. Kebutuhan Oksigen Biologis (BOD)
Kebutuhan oksigen biologis atau biochemical oxygen demand (BOD) didefinisikan sebagai pengukuran pengurangan kadar oksigen di dalam air yang dikonsumsi oleh makhluk hidup (organisme) di dalam air selama periode 5 hari pada keadaan gelap (tidak terjadi proses fotosintesa).
Pengurangan kadar oksigen ini adalah disebabkan oleh kegiatan organisme (bakteri) mengkonsumsi atau mendegradasi senyawa organik dan nutrien lain yang terdapat di dalam air.
Thank’z For Attention!!!!!!