Upload
salman-muhamad
View
328
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
METABOLISME
Source: - Garret & Grisham
- Lehninger
• Sejumlah perubahan kimia yang
mengonversi nutrien menjadi energi dan
produk kompleks kimia dari sel
• Ratusan reaksi enzimatik yang teratur
menjadi jalur yang khusus
• Substrat ditransformasi menjadi produk
melalui berbagai zat antara (intermediate)
spesifik
Makanan Zat perantara
Biomolekul
kompleks
Zat perantara
Jalur metabolisme yang kompleks, teratur, dan interdependen
energi dari molekul kimia nutrien dipanen.
Konsep Metabolisme
• Metabolisme = semua reaksi kimia yang
terjadi dalam organisme hidup
• Reaksi metabolisme menghasilkan
berbagai proses kehidupan, contoh:
– fotosintesis
– respirasi
– pergerakan
– pertumbuhan
– reproduksi
Matahari : Energi kehidupan
• Phototrophs menggunakan cahaya untuk
melakukan sintesis molekul organik.
• Heterotrophs menggunakan unit-unit
senyawa kimia
• CO2, O2, dan H2O didaur ulang
• Sumber energi (Photo- vs. Chemotroph)
– Sumber elektron
– Karier elektron
– Aseptor elektron
• Sumber karbon (Auto- vs. Heterotroph)
– Auto- : karbon dioksida
– Hetero- : senyawa organik
ENERGY SOURCE
Phototrophs use light as an energy source.
Chemotrophs use redox reactions of organic or inorganic compounds as an energy source
Tipe metabolisme
• Katabolisme (degradasi):
– Mengurai suatu molekul organik yang
kompleks menjadi molekul sederhana,
biasanya menghasilkan energi. mis pada
respirasi
Tipe metabolisme
• Anabolisme (biosintetik)
– membangun suatu molekul organik yang
kompleks dari molekul sederhana,
biasanya membutuhkan energi. mis. Pada
fotosintesis
Regulasi metabolisme
• Reaksi metabolik diregulasi oleh enzim
– Kalau tanpa enzim reaksi sangat lambat
substrat
enzim
Sisi aktif
substrat
Mekanisme kerja enzim
• Setiap enzim mempunyai sisi aktif
• Tempat berikatan substrat dengan enzim
enzim
Kerja enzim pada anabolisme
substratsubstrat
Kompleks
enzim-substrat
produk
enzim
Kerja enzim pada katabolisme
substrat
Kompleks
enzim-substrat
produkproduk
• Jalur atau pathway metabolisme banyak
langkahnya:
– Dimulai dengan molekul spesifik dan diakhiri
dengan produk
– Dikatalisasi oleh suatu enzim yang spesifik
Enzyme 1 Enzyme 2 Enzyme 3
A B C D
Reaction 1 Reaction 2 Reaction 3
Molekul awalProduk
Jalur atau Pathways
• Pathways terdiri dari langkah sekuensial
• Enzimnya dapat terpisah atau bentuk
kompleks (multi enzyme complex)
• Atau menempel pada sistim membran
Katabolisme & Anabolisme
• Jalur katabolik: converge menjadi
beberapa produk akhir
• Jalur Anabolik: diverge menjadi banyak
biomolekul
• Ada yang keduanya disebut amphibolic
Membedakan Jalur
• Jalur anabolik dan katabolik yang melibatkan
produk yang sama, biasanya tidaklah sama
• Ada beberapa langkah yg umum pada kedua
metabolisme
• Ada yang berbeda- hal ini untuk menjamin
masing-masing jalur terjadi secara spontan
• Hal ini juga menjadikannya sebagai
mekanisme regulasi, agar satu jalur aktif dan
jalur satunya berhenti
Transformasi energi dalam kehidupan :
Hukum termodinamika
Hukum 1:
Energy can be transferred and transformed
Energy cannot be created or destroyed
Hukum 2:
Spontaneous changes that do not require
outside energy increase the entropy, or
disorder, of the universe
Energy extraction
from surroundings
Convert E to work
Release E as heat
Release less organized
end-products
Ssurroundings
Produce more organized
polymers
Ssystem
Living organisms preserve internal order by taking free energy ( G, sunlight, nutrients) from their surroundings and giving back an equal amount of energy as heat ( H) and entropy ( S)
Interkonversi energi pada mahluk hidup
(Lehninger, p. 19 27)
Hukum Termodinamika kedua (Entropy, S):
Oksidasi glukosa
C6H12O6 + 6 O2 6CO2 + 6 H2O + energi
Pada proses ini, 7 molekul diubah menjadi
(dan lebih terdispersi acak) 12 molekul.
Entropi meningkat (molecular disorder).
• Perubahan energi bebas suatu reaksi akan
menentukan reaksi terjadi secara spontan
• Free-Energy Change, G
– Energi bebas suatu sistim kehidupan adalah
energi yang dapat menghasilkan aktivitas
dalam sel
• ∆G saat proses biologik Berhubungan langsung
dengan perubahan entalpi (∆H) dan perubahan
entropi
∆G = ∆H – T∆S
• Energi bebas suatu proses, yaitu
– ∆ G = G final state - G starting state
– atau ∆ G = ∆ H - T ∆ S
• Agar suatu sistem spontan, sistemnya harus
melepas energi (penurunan pada H), melepas
keteraturan (penurunan pada S), atau
keduanya.
– Delta G harus negatif.
– Makin besar berkurangnya energi
bebas, makin besar aktivitas suatu proses
spontan terjadi
– Alam bergerak “downhill.”
G’ = - RT lnK’eq
Fig. 1-27
Reaksi hidrolisis
spontan
Reaksi
isomerisasi
perubahan energi
bebasnya lebih
kecil.
Awal 20 mM G 1-P dan tidak ada G6-P. Pada akhir
ekuilibrium 1 mM G1P dan 19 G6P (pada 25C, pH7.0).
Apakah arah reaksi pembentukan G6P berjalan dengan
kehilangan atau penambahan energi bebas?
1. Hitung Keq
19mM = 19
1.0mM
1. Hitung perubahan standar energi bebasnya
= - (8.315 J/molK)(298 K)(ln 19)
= - 7.3 kJ/mol
G’ = - RT lnK’eq
Berjalan dengan energi bebas yang dilepas dan
spontaneous
Reactants
Products
Energy
Progress of the reaction
Amount of
energy
released
(∆G <0)
Po
ten
sial
en
erg
y o
f m
ole
cule
s
(a) Exergonic reaction: energy released
Reaksi Eksergonik
• Besarnya ∆ G untuk reaksi eksergonik adalah
jumlah maksimum kerja yang dapat dihasilkan
oleh suatu reaksi.
– Untuk reaksi respirasi seluler:
• C6H12O6 + 6O2 -> 6CO2 + 6H2O
– ∆ G = -686 kcal/mol
– Dari hasil reaksi, 686 kcl siap untuk lakukan suatu
reaksi dalam sel.
Reaksi endergonik Reaksi yang mengabsorbsi energi bebas dari
lingkungannya dan non-spontan
Energy
Products
Amount of
energy
Input (∆G>0)
Reactants
Progress of the reaction
Po
ten
sial
en
erg
y o
f m
ole
cule
s
(b) Endergonic reaction: energy required
• Bila respirasi seluler melepas 686 kcal, maka
fotosintesis (reaksi sebaliknya) harus hasilkan
energi yang setara.
– ∆ G = + 686 kcal / mol.
• Fotosintesis sangatlah endergonik, melalui
absorpsi energi cahaya.
Reaksi dalam sel hidup ada 5 kategori umum:
(1) Reaksi yang membuat dan memotong ikatankarbon dan karbon;
(2) Penyusunan ulang secara internal, isomerisasi, dan eliminisasi
(3) Reaksi free-radical;
(4) Transfer grup
(5) Oksidasi -reduksi
ATP dan Energi
Energi yang dilepaskan dari hasil oksidasi makanan digunakan untuk membentuk suatu senyawa, yaitu Adenosin trifosfat (ATP)
ATP merupakan senyawa berenergi tinggi yang akan mentransfer salah satu gugus fosfat-nya ke dalam air ketika mengalami hidrolisis
Pemecahan satu gugus fosfat akan melepaskan energi sebesar 7.3 kkal/mol atau 31 kJ/mol ATP
Produk yang dihasilkannya adalah berupa adenosin difosfat (ADP) dan ion hidrogen fosfat (HPO4
2-) atau disebut fosfat anorganik, Pi
ATP
ATP mengalami hidrolisis
menghasilkan AMP dan ADP
Energi dari hidrolisis ATP digunakan untuk konstraksi
otot, pergerakan senyawa melewati membran
sel, pengiriman sinyal syaraf, dan sintesis enzim
Dalam sel yang sedang bekerja (proses
anaerobik), sebanyak 1-2 juta ATP dihidrolisis setiap
detiknya. Jumlah ATP yang dihidrolisis setiap harinya
bisa mencapai seberat tubuh kita
Ketika kita makan, hasil dari reaksi katabolik akan
menyediakan energi untuk pembentukan ATP yang
dibentuk dari ADP dan Pi dengan energi sebesar 7,3
kkal/mol (31 kJ/mol)
ATP sebagai molekul penyimpan energi, menghubungkan reaksi yang
menghasilkan energi dengan reaksi yang memerlukan energi
Pada beberapa jalur, ATP dihidrolisis menjadi adenosin monofosfat
(AMP) dan pirofosfat (PPi)
• ATP dan senyawa berenergi tinggi lainnya digandeng
dengan reaksi-reaksi metabolik dan proses-proses yang
memerlukan energi
• ATP sangat diperlukan tubuh karena ATP akan
menjalankan reaksi-reaksi yang memerlukan energi
• Sebagai contoh, glukosa dari karbohidrat harus
menambah gugus fosfat untuk memulai proses
pemecahannya dalam sel. Namun, untuk proses
penambahan gugus fosfat ke glukosa diperlukan 3,3 kkal
(14 kJ)/mol yang berarti reaksi tidak akan spontan
terjadi dalam sel
• Dengan menggandeng reaksi hidrolisis ATP maka reaksi
bisa berjalan karena energi hasil hidrolisis mampu
mendorong reaksi yang memerlukan energi
Redoks pada Metabolisme
• NAD+ mengumpulkan elektron yang
dilepas saat katabolisme
• Katabolism: oxidative – substrat
kehilangan elektron
• Anabolism reductive - NADPH memberi
elektron
Reaksi Oksidasi – Reduksi dalam sel hidup
Lehninger, pp. 507-516
Transfer elektron dalam metabolisme sama pentingnya
dengan transfer grup fosforil
„LEO says GERLose Electrons = Oxidation
Gain Electrons = Reduction
Elektron mengalir dari zat perantara ke:
Karier elektron
Aseptor dg afinitas elektron yang lebih tinggi
The „Energy transducers‟ (NADH, NADPH, FAD, FMN)
konversi energi aliran elektron menjadi fungsi/kerja
metabolik.
Consider living cells to be a biological circuit, and glucose as a source of electrons (glucose + O2) to ultimately provide energy for ATP synthesis that in turn drives biological processes (flagellar motion, muscle contraction …)
Can the Energy Harnessed be Measured?
Electromotive force (emf): force proportional to the difference in electron affinity of the chemical compounds i.e. emf can accomplish work
Bagaiman aliran elektron dapat menghasilkan suatu kerja biologik?
Lehninger, pp. 507-516
Karier Elektron
• Fotosintesis
– NADP + H NADPH
• Respirasi
– NAD + H NADH
– FAD + H FADH
• Mengandung Niasin dan Riboflavin
– Vitamin (tidak stabil)
– Molekul ini tidak dapat disimpan
Peran Koenzim dalam Alur Metabolisme
• Oksidasi merupakan suatu proses kehilangan atom
hidrogen dan elektron oleh suatu senyawa, atau
dicirikan dengan terjadinya penambahan atom oksigen
• Reduksi merupakan perolehan atom hidrogen dan
elektron atau terjadinya penurunan atom oksigen
• Ketika enzim mengkatalis reaksi oksidasi, ion H+ akan
dilepaskan dari substrat dan elektron 2e- akan ditangkap
oleh koenzim untuk reaksi reduksi
NAD+ (nicotinamide adenine dinucleotide) merupakan koenzim
yang penting dimana vitamin niasin akan menyediakan gugus
nikotinamid yang terikat pada ADP
FAD + 2H+ + 2e- FADH2
FAD biasanya berpartisipasi dalam proses oksidasi dan
menghasilkan ikatan ganda c=c
FAD (Flavine adenine dinucleotide) adalah koenzim
yang berasal dari ADP dan riboflavin (Vitamin B2)
yang tereduksi menjadi FADH2
Koenzim A disusun oleh komponen-komponen: asam pantotenat (Vit B3), ADP, dan aminoetanetiol
Fungsinya adalah mengaktivasi gugus asil terutama gugus asetil yang selanjutnya akan ditransfer dengan mudah ke substrat yang lain