Author
trinhhanh
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Farmakokinetika
Shinta Rosalia Dewi
• Farmakokinetikamempelajari kinetikaxenobiotik di dalam tubuh organisme, mulaidari portal entri/imisi, absorpsi, distribusi, metabolisme, eksresi, dan efek/responstubuh terhadapnya.
• Efek biologis yang timbul tergantung faktor : dosis, absorpsi, distribusi, toleransi, nasib/perlakuan fate, ekskresi, sensitivitasdan kumulasi.
• Dosis : jumlah xenobiotik yang masuk kedalam tubuh
• Besar / kecilnya dosis akan menentukan efekatau respon
Paparan
Absorpsi
Distribusi
MetabolismeAkumulasi Pergantian Perbaikan
Ekskresi
Interaksi
Efek toksik
Farmakokinetik
• Portal entri : pintu masuknya xenobiotik kedalam tubuh organisme
• Portal entri :
Mulut / saluran pencernaan
Saluran pernapasan
Kulit
Parental atau disuntikkan ke dalam tubuh
Oral
• Sering dipakai xenobiotik tetapi tidakmencapai ke peredaran darah, karena :
• Di mulut bercampur dengan saliva ygmengandung enzim, sehingga dapat dicerna
Enzim : alfa amilase, ptialin
• Lambungmengandung asam lambung ygdapat menghancurkan xenbiotik
Enzim : pepsin
Oral (con’t)
• Usus halusmengandung enzim ygbersifat basa xenobiotik ternetralisir
Enzim :tripsin, khimotripsin, DNAse, RNAse, lipasi, fotfatase
• Usus besar terdapat makanan ygberfungsi sebagai pengenceran
• Gerak peristaltik xenobiotik akanterekskresikan
Inhalasi
• Terdiri dari 3 bagian :
Bagian nasofaring, yang teratas
Bagian trakeo-bronkial
Bagian alveoli
• Memudahkan masuk ke peredaran darahkarena tipisnya dinding paru (sel alveoli) yang berhadapan dengan dinding kapilerdarah
Inhalasi (con’t)
• Gas akan mudah masuk ke saluranpernapasan, karena :
Gas-tissue interface luas
Gas yg mudah larut dalam air cepatdiserap nasofaring
Gas yg mudah larut dalam lemak masukalveoli, darah, disimpan atau dihancurkan
gas yg teradsorpsi pada partikulat masukalveoli bersama partikulat
Inhalasi (con’t)
• Partikulat
Ukuran yg dapat masuk sal pernapasan : <10 µm
Yg terendapkan di alveoli : 2-5 mikron
Toksisitas partikulat dipengaruhi oleh ukuranpartikulat, laju dan dalamnya pernapasan, kemudahan masuk, diameter aerodinamis(ukuran, bentuk, densitas), luas permukaan, kelarutan, dan sifat higroskopis, danreaktivitas biokimiawi
Insang
• Untuk organisme akuatik
• Mempunyai luas permukaan terbesar dariseluruh tubuhnya
• Mempunyai enzim sitokrom P450 mendegradasi tetapi yg tidak terdegradasiakan terakumulasi
• Zat lipofilik lebih mudah diserap, sehinggakoefisien partisi air-oktanol (Kow) sebagaiukuran akumulasi
Dermal
• Xenobiotik yg masuk lewat dermal mudah keperedaran darah
• Xenobiotik kontak dengan dermal :
• Tidak terjadi apa apa barrier kulit efektif
• Beraksi xenobiotik sebagai irritan primer
• Menembus kulit dan berkonjugasi denganprotein jaringan
• Menembus kulit dan masuk peredaran darah
Parental
• Xenobiotik masuk lewat suntikan
• Dapat langsung masuk ke darah atau tidaklangsung lewat otot atau bawah kulit
Dosis vs konsentrasi
• Dosis letalis (LD) LD50 : dosis yang mematikan 50% populasi hewan uji
• Konsentrasi letal (LC) LC50 : konsentrasiyang mematikan 50% populasi hewan uji
• Dulu, LD dan LC sebagai parameter dosis amanmanusia
• Saat ini, diganti NOEL (no observed effect level), NOAEL (no observed adverse effect level), LOEL (low observed effect level), LOAEL (low observed adverse effect level)
Absorpsi
• Absorpsi : proses masuknya xenobiotik kedala tubuh organisme dan menimbulkanefek secara efektif
• Mekanisme transpor racun :
Difusi (pasif)
Difusi katalis
Transpor aktif
• Difusi : mekanisme transpor racun yang mengikuti aliran cairan dari daerah dengankonsentrasi tinggi ke daerah dengankonsentrasi rendah
• Difusi katalitis : aliran difusi dimana racun dapatberpindah akibat terikat pada permease(protein) atau ionofore (HC) pada dinding sel.
• Transpor aktif : kebalikan dari difusi dan difusikatalis, yaitu perpindahan zat melalui zatpengikat dan membutuhkan dari energi ATP kompetitif
Distribusi
• Adsorpsi racun ke dalam tubuh organismeberlanjut ke proses distribusi xenobiotik keorgan tubuh
• Tergantung dari afinitas xenobiotikmemasuki peredaran darah
Metabolisme
• Racun yang masuk akan mengalamimetabolisme nasib / fate xenobiotik
• Metabolisme : transformasi zat/xenobiotikakibat proses seluler
• Terjadi pada hati, kulit, ginjal, paru-paru, jaringan
• Metabolisme melakukan transformasi agar xenobiotik menjadi lebih polar sehinggalebih mudah diekskresikan
Metabolisme (con’t)
• Perlakuan yg didapat xenobiotik :
Detoksikasi
Hidrolisis
Reduksi
Oksidasi
Konyugasi
• Akibat metabolisme :
Disimpan / akumulasi
Diekskresikan
Mengalami perubahan kimia
Metabolisme : detoksikasi
• Detoksikasi : transformasi mikorsomal yg terjadi karenaada enzim mikrosom.
• Hasil detoksikasi seharusnya membuat racun menjadikurang toksik, tapi kadang menjadi lebih toksik
• Biotransformasi pada hakekatnya digolongkan dalam :
Reaksi fase I : penguraian, membuat zat menjadilebih reaktifmenjadi lebih polar
Reaksi fase II : konyugasi dengan grup yg membuathidrofilik (hasil reaksi fase I) agar mudahdiekskresikan
Reaksi kimiawi Lokasi intraseluler
Fase I Oksidasi RE, mitokondria, sitoplasma
Reduksi RE
Hidrolisis Sitoplasma
Fase II Konyugasi RE, sitoplasma
Proses metabolisme fase I dan II
+
Karboksil
Hidroksil
Halogen
Epoksida
Amino
Metabolism xenobiotik
FASE I Konyugan endogenus
FASE II
Sifat produk konyugasi :
-polaritas tinggi
-Lebih larut dalam air
-Lebih mudah dieliminasi
Grup fungsional Hasil fase I yg akan berkonyugasi
Detoksifikasi : oksidasi• Oksidasi dilakukan oleh enzim di dalam sel RE
(membran mikrosomal) dan enzim yg terikat kuatpada membran
• Enzim yg menggunakan satu atom O enzimmonooksigenase
• Tipe oksidase :
Alifatik / aromatik dioksidasi menjadi alkohol
N-dealkilasi gugus R-N-CH3 R-NH + HCHO
O-dealkilasi gugus R-O-CH3 R-OH _ HCHO
S-dealkilasi gugus R-P(R’)=S R-P(R’)=O
Oksidasi deaminasi gugus R-N-CH3 R-NH +HCHO
Detoksifikasi : reduksi
• Reduksi terjadi terhadap amina, azo, keton, aldehid yang tahan oksidasi
• Nitrobenzena (R-NO2) anilin (R-NH2)
Detoksifikasi : hidrolisis
• Pemecahan molekul karena pengambilansatu molekul air
• Ester alkohol +asam
R-CH2-COO-R’ R-CH2-COOH + HO-R’
• Amida amina +asam
R-CH2-CONH-R’ R-CH2-COOH + H2N-R’
Detoksifikasi : konyugasi
• Merupakan fase II
• Hasil biotransformasi fase I menyebabkanxenobiotik lebih mudah dikonyungasi
• Asam glukuronat mengkonyugasi alkohol, OH fenolik, karboksil, -NH2
• Glisin mengkonyugasi asam karboksilat
• Asam sulfat mengkonyugasi fenol ester
• Hasil : senyawa yg sangat hidrofil sehinggamudah dikeluarkan dengan urin
Toleransi/resistensi
• Turunnya toksisitasmenyebabkan toleransi/resistensi atau hipersensitivitas
• Toleransi : keadaan dimana seseorang menjadikurang peka thd zat atau menjadi tidak sensitif
• Resistensi : keadaan dimana organisme terpaprtidak dapat lagi terpengaruh oleh xenobiotik
• Hipersensitivitas : keadaan dimana seseorangmenjadi lebih peka daripad biasanya terhadapxenobiotik tertentu
Akumulasi
• Akumulasi : penumpukan zat dalam tubuhjumlah yg diserap > yg dieksresikan
• Ex : DDT di dalam lemak
F, Pb di dalam tulang
As di dalam rambut
Ekskresi
• Ekskresi : mengeluarkan zat (metabolit) ygtidak terpakai oleh tubuh atau racun ygmemasuki tubuh
• Ginjal urin
• Paru-paru gas
• Kelenjar keringat, ludah, empedu cairan khas
• Usus padatan (feses)
• Rambut logam