Upload
fatimah-veebee-rohmah
View
19
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Jombang memiliki banyak khasanah budaya daerah. jangan pernah lewatkan eksotisnya kota Jombang teman, karena saat kamu sudah di Jombang kamu akan jatuh cinta padanya
Citation preview
KABUPATEN JOMBANG
Motto : Jombang Beriman
(Fatimah Nur Rohmah)
Jombang adalah kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur. Luas
wilayahnya 1.159,50 km²[2], dan jumlah penduduknya 1.201.557 jiwa (2010), terdiri dari
597.219 laki-laki dan 604.338 perempuan. Pusat kota Jombang terletak di tengah-tengah
wilayah Kabupaten, memiliki ketinggian 44 meter di atas permukaan laut, dan berjarak 79
km (1,5 jam perjalanan) dari barat daya Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur.
Jombang memiliki posisi yang sangat strategis, karena berada di persimpangan jalur lintas
selatan Pulau Jawa (Surabaya-Madiun-Jogjakarta), jalur Surabaya-Tulungagung, serta jalur
Malang-Tuban. Jombang juga dikenal dengan sebutan Kota Santri, karena banyaknya
sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya.
1. IJO ABANG
Proses pemaknaan terjadi pada Kabupaten Jombang yang dalam simbol
kedaerahannya diwakili secara dominan oleh warna-warna hijau dan merah. Dari
kedua warna itu pulalah muncul akronim kata Jombang, yang terdiri dari ijo
(hijau) dan abang (merah).
Hingga saat ini, kedua warna tadi dipercaya sebagai muasal kata Jombang,
singkatan dari ijo dan abang. ijo bermakna kesuburan serta sikap bakti kepada Tuhan
Yang Mahaesa, sementara abang dimaknai sebagai sifat berani, dinamis, atau sikap
kriti.
2. Ringin Contong
Ringin Contong merupakan bangunan yang menjadi nciri khas dari kota
Jombang. Ringin Conthong sebagai titik nol jarak antar wilayah di kabupaten
Jombang. Posisi Ringin Conthong di Titik Nol memang memiliki arti yang sangat
berharga sebagai epicentrum kota Jombang. Karena nol identik dengan kosong,
sedangkan dalam kekosongan ada kesadaran akan Yang Maha Satu. Artinya di titik
nol itulah sebenarnya sumber kekuatan sebagaimana roda berjeruji yang titik
tumpunya pada titik sumbu/ as yang berada di tengah roda. Ringin Conthong kita
analogikan sebagai sumbu sebuah roda wilayah bernama Kabupaten Jombang.
3. Tari Remo
Tari Remo berasal dari Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tarian ini berasal
dari kecamatan Diwek Di desa Ceweng. tarian yang digunakan sebagai pengantar
pertunjukan ludruk. Namun, pada perkembangannya tarian ini sering ditarikan secara
terpisah sebagai sambutan atas tamu kenegaraan, ditarikan dalam upacara-upacara
kenegaraan, maupun dalam festival kesenian daerah. Tarian ini sebenarnya
menceritakan tentang perjuangan seorang pangeran dalam medan laga.
Hingga saat ini, Tari Remo masih dipertunjukkan di Kabupaten Jombang.
4. Tari Kebo Kicak
Sejarah Kebo Kicak
Kebo kicak diambil dari nama sejarah rakyat Kabupaten Jombang. Pada
zaman dahulu ada seorang bernama kebo kicak yang karena durhakanya kepada orang
tuanya dia disabda oleh orang tuanya menjadi manusia yang mempunyai kepala
seekor kerbau (dalam bahasa jawa Kebo) . Pada kisah selanjutnya kebo kicak berguru
kepada seorang kyai yang sakti mandraguna. Akhirnya kebo kicak pun menjadi orang
yang sholeh sadar akan kesalahannya dimasa lampau dan mempunyai kemampuan
yang luar biasa baik dari segi agama maupun kesaktiannya.Pada suatu masa
Kabupaten Jombang dihebohkan oleh seorang perampok yang sakti mandraguna
bernama Surontanu. Dia menjadi penjahat nomor 1 pada waktu itu yang sangat
menakutkan bagi seluruh masyarakat. Tidak ada yang sanggup melawannya apalagi
menangkapnya. Alkisah Kebo Kicak kemudian turun gunung bermaksud untuk
menangkap Surontanu. Akhirnya bertemulah Kebo Kicak dengan Surontanu dan
singkat cerita akhirnya mereka bertarung. Pertarungan tersebut sangat lama sekali
hingga akhirnya surontanu yang merasa kewalahan menghadapi kesaktian Kebo
Kicak akhirnya melarikan diri. Kebo kicak pun mengejarnya kemanapun Surontanu
pergi. Dan sampailah pelarian surontanu ke sebuah rawa yang terdapat banyak sekali
tanaman tebu. Akhirnya Surontanu dengan kesaktiannya masuk kerawa tebu tersebut
masuk didalamnya. Kebo kicak pun menyusul dan masuk kedalam rawa tebu tersebut.
Akhir cerita, baik Surontanu maupun Kebo Kicak yang masuk kedalam rawa tebu
tersebut tidak pernah kembali lagi hingga sekarang. Entah apa yang terjadi, hingga
sekarang tidak tahu. Akhirnya dari tempat menghilangnya surontanu dan Kebo Kicak
itulah ditandai sebagai asal muasal berdirinya Pondok Pesantren TEBU IRENG
Jombang.
5. Jaranan Dor Jombang
Jaran dor merupakan kesenian tradisional Kuda Lumping asli Jombang. Perbedaan
yang kentara dengan jaranan lain dan menjadi ciri khasnya adalah alat musik jidor
yang saat ditabuh berbunyi dor, sehingga jaranan ini di sebut jaran dor. Makna tari
Jaranan Dor Jombang adalah tari untuk menghibur masyarakat yang didalamnya
terdapat beberapa tarian seperti tarian jepaplok, bantengan dll. Jaranan Dor Jombang
ini masih di pertunjukkan di kabupaten Jombang, terutama untuk acara-acara resmi
seprti pernikahan, sunatan, Sedekah Desa, jalan sehat dan acara festival hari
Kemerdekaan.
6. Wisata Jombang
a. Wisata alam
- Wanawisata Sumberboto
Merupakan wahana wisata binaan dari Perhutani yang banyak dikunjungi
wisatawan lokal. Terletak di Desa Grobogan, Kecamatan Mojowarno. Biasanya
ditempat ini dijadikan sebagai tempat perkemahan.
- Wisata Agro Perkebunan Panglungan
Kawasan perkebunan dengan topografi pegunungan yang berada di Desa
Sambirejo, Kecamatan Wonosalam ini berfungsi sebagai daerah resapan air dan
kawasan konservasi lahan. Saat ini Panglungan tengah dikembangkan sebagai
agrowisata dengan tanaman utama kakao, cengkeh, melinjo, dan kopi.
- Air Terjun Tretes
Merupakan air terjun dengan ketinggian 158 meter, dan terletak di ketinggian
1250 meter di atas permukaan air laut. Terletak di Dusun Tretes, Desa
Galengdowo, Kecamatan Wonosalam.
- Goa Sigolo-golo
Terletak di Dusun Kranten, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam.
Merupakan Goa di wilayah Jombang yang menyuguhkan pemandangan alam yang
indah.
- Kedung Cinet
Merupakan wisata alami pegunungan yang sangat mempesona. Aliran sungai yang
jernih dan menawan dilintasi oleh "jembatan goyang". Terdapat di Desa Klitih,
Kecamatan Plandaan.
- Sendang Made
Terletak di Desa Made, Kecamatan Kudu. Di kawasan ini terdapat peninggalan
sejarah petilasan Raja Airlangga. Selain Sendang Made di sekitarnya terdapat
sendang-sendang lain yang lebih kecil, Diantaranya Sendang Payung, Sendang
Padusan, Sendang Drajat, Sendang Sinden dan Sendang Omben.
b. Wisata minat khusus
Candi Ngrimbi
Candi ini dulunya merupakan pintu gerbang sebelah selatan Kerajaan Majapahit.
Terletak di Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng. Letaknya sangat strategis karena
berada di tepi jalan utama Mojoagung-Wonosalam.
Makam K.H. Hasyim Asy'ari dan K.H. Wachid Hasyim
K.H. Hasyim Asy'ari merupakan pendiri Ponpes Tebuireng (Jombang), salah satu
pendiri organisasi Nahdlatul Ulama. Puteranya, K.H. Wachid Hasyim adalah
Menteri Agama RI pertama. Dua makam pahlawan nasional ini terletak di
kompleks Ponpes Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek.
Makam Sayid Sulaiman
Sayid Sulaiman merupakan salah satu penyebar Islam di kawasan Jombang pada
era pasca runtuhnya Majapahit. Pada malam Jumat Legi, makam ini banyak
dikunjungi peziarah. Terletak di Desa Betek, Kecamatan Mojoagung.
Makam Gunung Kuncung
Terletak di lereng gunung, di Desa Wonorejo, Kecamatan Wonosalam; yakni di
perbatasan dengan Kabupaten Kediri.
Makam Pangeran Benowo
Makam ini terletak di Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam.
Makam Gus Dur
Merupakan makam mantan dari presiden Indonesia di kompleks Ponpes
Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek. Tempat ini dijadikan tempat ziarah
yang selalu ramai dikunjungi.
Makam Mbah Wahab Chasbullah Terletak di daerah Tambak Beras Jombang.
c. Kerajinan tangan
Wisata Kerajinan Manik-manik Kaca
Lokasi kerajinan dengan skala industri kecil ini terletak di Desa Plumbon-
Gambang Kecamatan Gudo. Di sini para pengrajin menyulap kaca-kaca
bekas menjadi aneka kerajinan manik-manik yang sangat mengagumkan.
Kerajinan ini telah merambah pasar ekspor (Asia dan Eropa), serta
menjadi salah satu produk yang banyak dijumpai di Pasar Seni Bali.
Wisata Kerajinan Cor Kuningan
Lokasi kerajinan cor kuningan ini terletak di Desa Mojotrisno, Kecamatan
Mojoagung. Produk-produk kuningan seperti patung suvenir ini juga telah
merambah ke pasar ekspor.
GAMBAR :
G.2 Tari Kebo kicak
G.1 Logo Kabupaten Jombang
G.3 Jaranan Dor Jombang
Ringin Contong
Khasanah Budaya daerah Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur
Oleh Mita Nurzaini
1. Reog Cemandi
Reog Cemandi adalah kesenian asli Sidoarjo. Kesenian itu muncul pada tahun 1926.
Reog Cemandi berbeda dengan Reog Ponorogo. Yang membedakan adalah tidak adanya
warok, dan topengnya tidak dihiasi dengan bulu merak seperti ciri khas reog Ponorogo. Irama
musik yang digunakan adalah angklung dan kendang kecil.
Jumlah pemain Reog Cemandi sekitar 13 orang. Dua penari yang memakai topeng
Barongan Lanang (laki-laki) dan Barongan Wadon (perempuan), enam penabuh gendang dan
empat pemain angklung. Saat memainkan tarian itu, dua penari Barongan Lanang dan
Barongan Wadon mengiringi penabuh gendang yang ada di tengahnya. Enam penabuh
gendang itu membentuk formasi melingkar sambil mengikuti irama.
Dulunya, reog Cemandi adalah pertunjukan yang dipakai masyarakat desa Cemandi,
kecamatan Sedati untuk mengusir penjajah Belanda. Waktu itu, salah satu kyai dari Pondok
Sidoresmo Surabaya, menyuruh masyarakat setempat untuk membuat topeng dari kayu
pohon randu. Topeng itu dibentuk menyerupai wajah buto cakil dengan dua taring. Setelah
itu, masyarakat setempat melakukan tari-tarian untuk mengusir penjajah yang akan memasuki
desa Cemandi.
Selain untuk mengusir penjajah pada waktu itu, tarian tersebut juga sebagai himbuan
kepada masyarakat sekitar untuk selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa. Anjuran itu
tersirat dalam sair pangelingan (pengingat) yang dilantunkan pemainnya sebelum memulai
pertunjukan. “Lakune wong urip eling gusti ning tansah ibadah ing tengah ratri,” ucap Arif
Juanda menirukan sair itu.
Kini, pertunjukan reog Cemandi itu sudah berubah fungsi. Masyarakat sekitar biasa
mengundang kesenian Reog Cemandi itu untuk hajatan mantenan, sunatan atau acara lainnya.
Selain itu, masyarakat sekitar percaya, bahwa tarian reog Cemandi bisa untuk menolak balak
(membuang sial). “Kalau arak-arakan pasti kami yang di depan. Karena untuk menolak
balak,” tegasnya lagi.
Barongan Lanang Barongan Wadon