Upload
dadin-marsal
View
765
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Dipenuhi untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis yang diberikan oleh Bapak Agus Arijanto
Citation preview
KEWIRAUSAHAAN & KEUNGGULAN KOMPETITIF UKM
DI SUSUN OLEH
ACHMAD FHATONY
AKBAR F RAMDANI
DADIN MARSAL
LUTFI PERDANA
NANDA REZA AZHARI
2 | P a g e
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas
segala limpahan dan rahmat dan karuniaNya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul :
“KEWIRAUSAHAAN & KEUNGGULAN KOMPETITIF
USAHA KECIL MENENGAH”
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Allah
SWT, kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan baik materi maupun penulisannya.
Namun demikian, kami telah berupaya dengan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki
sehingga dapat selesai dengan baik.
Kami berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.
Jakarta, 25 September 2013
Tim Presentasi 3
3 | P a g e
DAFTAR ISI
Judul -------------------------------------------------------------------------------- 1
Kata Pengantar -------------------------------------------------------------------- 2
Daftar Isi -------------------------------------------------------------------------- 3
Bab I Pendahuluan --------------------------------------------------------------- 5
I.A. Latar Belakang ------------------------------------------------------------- 5
I.B. Tujuan Penulisan ----------------------------------------------------------- 5
I.C. Manfaat Penulisan ---------------------------------------------------------- 5
I.D. Pengumpulan Data ---------------------------------------------------------- 5
BAB II Pembahasan ------------------------------------------------------------- 6
II.A. Pengertian Kewirausahaan ----------------------------------------------- 6
II.B. Karakteristik Wirausahawan --------------------------------------------- 7
II.C. Pengertian Usaha Kecil Menengah -------------------------------------- 8
II.D. Ciri-Ciri Usaha Kecil Menengah ---------------------------------------- 9
II.E. Keunggulan Usaha Kecil Menengah ------------------------------------ 10
II.F. Kelemahan Usaha Kecil Menengah ------------------------------------- 11
II.G. Faktor Penghambat Perkembangan Usaha Kecil Menengah -------- 12
II.H. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Membuka UKM------- 13
II.I. Jenis – jenis Usaha Kecil Menengah ------------------------------------- 16
II.J. Perundang-Undangan Yang Mengatur Usaha Kecil Menengah ----- 17
4 | P a g e
II.K. Pengertian Keunggulan Kompetitif ------------------------------------- 17
III. Studi Kasus ------------------------------------------------------------------- 18
PENUTUP ------------------------------------------------------------------------- 20
Daftar Pustaka -------------------------------------------------------------------- 20
5 | P a g e
BAB I PENDAHULUAN
I.A. Latar Belakang
Usaha Kecil Menengah merupakan bagian penting dari suatu perekonomian daerah, bahkan
suatu negara, Indonesia salah satunya. Saat ini UKM sedang dikembangkan oleh pemerintah guna
menggenjot perekonomian Indonesia yang tidak stabil, dan merupakan salah satu strategi pemerintah
dalam menghadapi pasar bebas ASEAN yang tidak lama lagi akan berlangsung.
Tetapi, saat ini Indonesia masih kekurangan para pelaku bisnis Usaha Kecil Menengah,
dikarenakan minimnya pengetahuan dan daya saing produk dibandingkan negara lain, untuk itu
makalah ini dibuat dengan tujuan dapat menambah ilmu dan pengetahuan para pebisnis Usaha Kecil
Menengah agar lebih produktif dan dapat bersaing lebih kompetitif lagi didunia bisnis Usaha kecil
menengah.
I.B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada kami
selaku mahasiswa Mercu Buana dengan harapan bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, serta untuk mengidentifikasi permasalahan yang sering dihadapi para Wirausahawan dalam
memulai dan menjalani usahanya.
I.C. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak,
khususnya kepada kami dan mahasiswa lain untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam Ilmu
Bisnis terutama dibidang Usaha Kecil Menengah.
I.D. Pengumpulan Data
Data penulisan makalah ini diperoleh dari artikel internet.
6 | P a g e
BAB II PEMBAHASAN
II.A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir dan bathin,
sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar peluang, merupakan sifat
mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan
berpengalaman untuk memacu kreatifitas.
Pengertian Kewirausahaan menurut beberapa ahli :
Harvey Leibenstein (1968, 1979) mengemukakan, kewirausahaan mencakup kegiatan-
kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat
semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Penrose (1963) : Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam
sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas
kewirausahaan.
Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan.
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
7 | P a g e
II.B. Karakteristik Wirausahawan
Menurut pendapat Bygrave ciri-ciri atau karakteristik wirausahawan dikenal dengan istilah 10D,
yaitu:
a) Dream (Visi ke Depan)
Seorang wirausahawan harus mempunyai visi atau pandangan ke masa depan untuk meningkatkan
dan mengembangkan usahanya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan visinya.
b) Decisiveness (Keputusan dengan Cepat)
Seorang wirausahawan adalah orang yang dapat bekerja dengan cepat dalam menghasilkan sesuatu.
Selain itu juga dapat membuat suatu keputusan dengan cepat, tepat dan penuh perhitungan, agar
berhasil dalam mengembangkan usahanya.
c) Doers (Melaksanakan Keputusan)
Seorang wirausahawan dalam mengambil keputusan akan langsung menindaklanjuti. Kegiatannya
dilaksanakan secepat mungkin dengan penuh perhitungan. Ia tidak mau menunda kesempatan yang
baik dalam menjalankan bisnisnya.
d) Determination (Penentuan/Kebulatan Tekad)
Seorang wirausahawan melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian, rasa tanggung jawab, dan
tidak mudah menyerah, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang mustahil untuk
diatasi.
e) Dedication (Pengabdian)
Seorang wirausahawan harus mempunyai dedikasi (mengutamakan pekerjaan) yang tinggi terhadap
bisnisnya, kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara waktu. Ia
melaksanakan pekerjaannya tanpa kenal lelah. Semua perhatiannya dipusatkan untuk kegiatan
bisnisnya.
f) Devotion (Mencintai Pekerjaan)
Seorang wirausahawan harus mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk yang dihasilkannya. Hal
inilah yang mendorong keberhasilan yang efektif untuk menjual produknya.
8 | P a g e
g) Details (Dapat Memerinci)
Seorang wirausahawan sangat memperhatikan faktor-faktor yang sangat rinci terhadap apa yang
terjadi selama menjalankan kegiatan usahanya. Dia tidak mengabaikan faktor-faktor yang kecil yang
dapat menghambat kegiatan usahanya.
h) Destiny (Bertanggung Jawab atas Nasib Usahanya)
Seorang wirausahawan bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia
merupakan orang yang bebas dan tidak mau bergantung pada orang lain.
i) Dollars (Kekayaan)
Seorang wirausahawan tidak mengutamakan pada pencapaian kekayaan. Motivasinya bukan karena
masalah uang. Dia berasumsi jika berhasil dalam bisnisnya, maka ia pantas mendapat laba, bonus,
atau hadiah.
j) Distribute (Membagi-bagi)
Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang
kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam
bisnisnya.
II.C. Pengertian Usaha Kecil Menengah (UKM)
Apa yang disebut Usaha Kecil Menengah ?
Usaha Kecil Menengah adalah sebuah bangunan usaha yang berskala kecil. Umumnya, ia
dimiliki oleh perseorangan maupun kelompok. Bidang yang digarap oleh Usaha Kecil Menengah
antara lain: toko kelontong, salon kecantikan, restoran, kerajinan, dan lain-lain. Biasanya usaha
tersebut digagas oleh satu atau dua orang pendiri.
Definisi UKM itu sangat berbeda di tempat yang berlainan. Berbagai negara memiliki definisi
mereka sendiri mengenai ukuran bisnis yang bisa dikategorikan sebagai usaha kecil menengah.
Dengan pengkategorian tersebut, jenis bisnis skala kecil ini memiliki hak dan kewajiban khusus
berkaitan dengan legalitas status perusahaan dan besaran pajak yang harus dibayarkan pada
pemerintah. Di Australia, batas jumlah pekerjanya ialah 15 (lima belas) orang. Sedangkan di Amerika
Serikat, bisnis jenis ini bisa mempekerjakan hingga 500 karyawan.
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis
usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.
9 | P a g e
II.D. Ciri-Ciri Usaha Kecil Menengah
Berikut ciri-ciri Usaha Kecil Menengah menurut UU No.9 Tahun 1995 :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah).
3. Milik Warga Negara Indonesia.
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak
dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha
Menengah atau Usaha Besar.
5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan
usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Contoh Usaha Kecil :
1. Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja.
2. Pedagang di pasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya.
3. Pengrajin industri makanan dan minuman, industri mebel, kayu dan rotan, industri alat-
alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan kerajinan tangan.
4. Peternakan ayam, itik dan perikanan
5. Koperasi berskala kecil
Ciri-Ciri Usaha Menengah
1. Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur
bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain: bagian keuangan,
bagian pemasaran, dan bagian produksi.
2. Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur,
sehingga memudahkan unutk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh
perbankan.
3. Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada jamsosek,
pemeliharaan kesehatan, dll.
4. Sudah memiliki segala persyaratanlegalitas antara lain: izin tetangga, izin usaha, izin tempat,
NPWP, upaya pengelolaan lingkungan, dll.
5. Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbangkan.
6. Pada umumnya telah memiliki sumberdaya manusia yang terlatih dan terdidik.
10 | P a g e
Contoh Usaha Menengah :
1. Usaha pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah.
2. Usaha perdagangan (grosir) termasuk ekspor dan impor.
3. Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi taxi dan bus
antar provinsi.
4. Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam.
5. Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.
II.E. Keunggulan Usaha Kecil Menengah (UKM)
Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dibandingkan dengan
usaha besar antara lain:
1. Fleksibilitas Operasional
Usaha kecil menengah biasanya dikelola oleh tim kecil yang masing-masing anggotanya
memiliki wewenang untuk menentukan keputusan. Hal ini membuat UKM lebih fleksibel
dalam operasional kesehariannya. Kecepatan reaksi bisnis ini terhadap segala perubahan
(misalnya: pergeseran selera konsumen, trend produk, dll.) cukup tinggi, sehingga bisnis skala
kecil ini lebih kompetitif.
2. Kecepatan Inovasi
Inovasi dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk. Dengan
tidak adanya hirarki pengorganisasian dan kontrol dalam UKM, produk-produk dan ide-ide
baru dapat dirancang, digarap, dan diluncurkan dengan segera. Meski ide cemerlang itu
berasal dari pemikiran karyawan – bukan pemilik – kedekatan diantara mereka membuat
gagasan tersebut cenderung lebih mudah didengar, diterima, dan dieksekusi.
3. Struktur Biaya Rendah
Kebanyakan usaha kecil menengah tidak punya ruang kerja khusus di kompleks-kompleks
perkantoran. Sebagian dijalankan di rumah dengan anggota keluarga sendiri sebagai
pekerjanya. Hal ini mengurangi biaya ekstra (overhead) dalam operasinya. Lebih jauh lagi,
usaha menengah kecil juga menerima sokongan dari pemerintah, organisasi non-pemerintah,
dan bank dalam bentuk kemudahan pajak, donasi, maupun hibah. Faktor ini berpengaruh
besar bagi pembiayaan dalam pembentukan dan operasional mereka.
11 | P a g e
4. Kemampuan Fokus di Sektor yang Spesifik
UKM tidak wajib untuk memperoleh kuantitas penjualan dalam jumlah besar untuk mencapai
titik balik (break even point – BEP) modal mereka. Faktor ini memampukan usaha kecil
menengah untuk fokus di sektor produk atau pasar yang spesifik. Contohnya: bisnis kerajinan
rumahan bisa fokus menggarap satu jenis dan model kerajinan tertentu dan cukup melayani
permintaan konsumen tertentu untuk bisa mencapai laba. Berbeda dengan industri kerajinan
skala besar yang diharuskan membayar biaya sewa gedung dan gaji sejumlah besar karyawan
sehingga harus selalu mampu menjual sekian kontainer kerajinan untuk menutup biaya
operasional bulanannya saja.
II.F. Kelemahan Usaha Kecil Menengah (UKM)
1. Kesulitan pemasaran
Hasil dari studi lintas Negara yang dilakukan oleh James dan Akarasanee (1988) di sejumlah
Negara ASEAN menyimpulkan salah satu aspek yang terkait dengan masalah pemasaran
yang umum dihadapi oleh pengusaha UKM adalah tekanan-tekanan persaingan, baik dipasar
domestik dari produk-produk yang serupa buatan pengusaha-pengusaha besar dan impor,
maupun dipasar ekspor.
2. Keterbatasan Finansial
UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam aspek finansial antara lain: modal
(baik modal awal maupun modal kerja) dan finansial jangka panjang untuk investasi yang
sangat diperlukan untuk pertumbuhan output jangka panjang.
3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)
Keterbatasan sumber daya manusia juga merupakan salah satu kendala serius bagi UKM di
Indonesia, terutama dalam aspek-aspek kewirausahaan, manajemen, teknik produksi,
pengembangan produk, control kualitas, akuntansi, mesin-mesin, organisasi, pemprosesan
data, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Semua keahlian tersebut sangat diperlukan
untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi dan
produktifitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan menembus pasar baru.
12 | P a g e
4. Masalah Bahan Baku
Keterbatasan bahan baku dan input-input lain juga sering menjadi salah satu masalah serius
bagi pertumbuhan output atau kelangsungan produksi bagi UKM di Indonesia.
Terutama selama masa krisis, banyak sentra-sentra Usaha Kecil dan Menengah seperti sepatu
dan produk-produk textile mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku atau input lain
karena harganya dalam rupiah menjadi sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar terhadap
dolar AS.
5. Keterbatasan teknologi
Berbeda dengan Negara-negara maju, UKM di Indonesia umumnya masih menggunakan
teknologi tradisonal dalam bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya
manual. Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya membuat rendahnya jumlah produksi dan
efisiensi di dalam proses produksi, tetapi juga rendahnya kualitas produk yang dibuat serta
kesanggupan bagi UKM di Indonesia untuk dapat bersaing di pasar global. Keterbatasan
teknologi disebabkan oleh banyak faktor seperti keterbatasan modal investasi untuk membeli
mesin-mesin baru, keterbatasan informasi mengenai perkembangan teknologi, dan
keterbatasan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan mesin-mesin baru.
II.G. Faktor Penghambat Perkembangan Usaha Kecil Menengah
Permasalahan yang dihadapi oleh UKM dapat dibagi ke dalam faktor
Internal dan faktor Eksternal yaitu antara lain meliputi:
1. Faktor Internal
Kurangnya Permodalan
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha.
Kurangnya permodalan UKM, karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha
perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup.
Sumber Daya Manusia yang Terbatas
Keterbatasan SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan
keterampilannya sangat berpengaruh pada manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut
sulit untuk berkembang secara optimal.
Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Usaha Kecil
Jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi rendah maka produk yang dihasilkan
jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif.
13 | P a g e
2. Faktor Eksternal
Iklim Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif dengan Kebijaksanaan Pemerintah
Untuk menumbuhkembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Terlihat dari masih terjadinya
persaingan yang kurang sehat antara pengusaha-pengusaha kecil dan pengusaha besar.
Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan kurang
mendukung kemajuan usaha.
Terbatasnya Akses Pasar
Akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak dapt dipasarkan Secara kompetitif baik
dipasar nasional maupun iternasional.
II.H. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Membuka UKM
Lima hal ini merupakan hal-hal yang menentukan sukses tidaknya usaha anda. Berikut rincian dari
hal-hal yang harus anda perhatikan saat memulai usaha anda, seperti dikutip dari dibawah ini :
1. Konsumen
Konsumen adalah hal utama yang harus diperhatikan oleh pelaku usaha karena mereka adalah urat
nadi dalam semua bisnis. Konsumen juga lah yang memberi anda omzet supaya perusahaan anda terus
bergerak. Pepatah lama mengatakan, "bisnis tidak akan jalan tanpa ada sesuatu yang terjual" itu sangat
benar adanya bagi pelaku usaha.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam mempertahankan dan menggaet konsumen baru. Salah
satunya adalah seperti di bawah ini :
Iklan
Dalam memulai usaha, anda harus mulai menyebarkan luaskan bisnis tersebut supaya banyak orang
tahu. Caranya dengan memasang iklan. Tempat dan medianya bisa apa saja, seperti koran lokal, iklan
radio, brosur yang dikirim dari rumah ke rumah, laman situs pribadi, iklan baris dan lain sebagainya.
14 | P a g e
Promosi
Banyak para pelaku usaha yang memberikan promosi di awal-awal membangun bisnisnya. Biasanya,
promosi dilakukan memakai kupon potongan harga atau hadiah langsung jika mencapai pembelian di
harga tertentu. Efektivitas program seperti ini tergantung kepada target konsumen dan hadiah yang
diberikan.
Brosur dari rumah ke rumah
Menyebarkan brosur dengan cara dari rumah ke rumah bisa efektif nan efisien. Cara ini paling banyak
dilakukan di awal-awal anda membangun bisnis dengan target konsumen masyarakat sekitar.
Diskon
Cara yang paling klasik dalam menggaet dan mempertahankan konsumen. Supaya anda tidak terlalu
rugi dalam memberikan potongan harga, usahakan ada syarat khusus terlebih dahulu. Salah satu yang
efektif adalah dengan syarat jika si konsumen berhasil membawa calon pembeli maka akan diberi
diskon. Dengan demikian, lambat laun jumlah konsumen anda akan selalu bertambah.
Patenkan Merek
Dengan mematenkan merek, maka keberadaan dan reputasi produk anda akan lebih meningkat di
mata konsumen. Hal ini banyak digunakan oleh perusahaan besar tetapi juga bisa efektif untuk usaha
kecil jika mampu. Sayangnya, hal ini cenderung menjadi proses yang berkelanjutan dan biayanya
cukup mahal.
Bagian Pelayanan Konsumen
Dengan menyediakan bagian pelayanan konsumen sangatlah penting bagi semua pelaku usaha. Jika
tidak cukup sumber daya, si pemilik bisnis bisa sekaligus merangkap posisi ini. Yang penting,
keluhan dan kepuasan konsumen bisa terdeteksi dengan baik. Tapi hati-hati, cara costumer service
berkomunikasi dengan konsumen bisa mengangkat atau menghancurkan citra perusahaan.
Jaringan
Mengembangkan jaringan bisa berujung pada bertambahnya konsumen. Caranya, anda bisa mengikuti
pameran atau bergabung dalam sebuah asosiasi. Dalam sebuah asosiasi anda bisa berbagi pengalaman
dan mencari ide-ide baru.
15 | P a g e
2. Arus Kas
Arus kas yang lancar dan sehat kadang lebih penting ketimbang ozmet dalam usaha yang baru berdiri.
Anda harus bisa mengatur keseimbangan antara arus dana keluar dan masuk. Arus kas yang tidak
seimbang bisa memberikan kejutan yang kurang enak di bisnis anda ke depan.
Salah satunya adalah kekurangan biaya untuk bayar karyawan, telat bayar kredit ke bank sampai
kurang dana untuk bayar pajak. Kejutan-kejutan seperti ini yang biasanya menghancurkan bisnis anda
secara perlahan-lahan.
Ad baiknya anda rencakan pengeluaran dan pemasukan dalam satu atau dua bulan ke depan, sehingga
jika ada kejutan di tengah jalan anda masih punya waktu untuk bertindak sehingga pada akhirnya arus
kas anda masih tetap positif.
Dalam membuat prediksi arus kas, anda harus terlebih dahulu memperkirakan omzet yang akan
masuk, lalu bandingkan dengan ongkos operasional perusahaan anda. Atur sedemikian rupa sehingga
proyeksi arus kasnya tetap positif.
3. Kredit
Sebuah pinjaman dari bank ataupun tempat lain merupakan salah satu instrumen yang bisa
dimanfaatkan anda untuk beberapa alasan, seperti di bawah ini:
Mencicil berbagai keperluan operasional anda tanpa menggunakan uang sendiri, sehingga
arus kas anda bisa diputar untuk digunakan di pos lain.
Bisa mendapatkan diskon dengan membeli barang dalam jumlah banyak. Contohnya, jika
salah satu vendor memberi anda jangka waktu pelunasan dalam 30 hari, tapi jika langsung
dibayar kas anda bisa dapat diskon 2%. Maka segeralah ke bank dan ajukan pinjaman.
Lebih mudah mengatur arus kas. Memiliki akses ke sebuah pinjaman saat dibutuhkan
sangatlah membantu terutama dalam menutup kebutuhan antara arus kas keluar dan masuk.
16 | P a g e
4. Kredibilitas
Salah satu kelemahan yang biasa melanda perusahaan kecil baru berkembang adalah kurangnya
kredibilitas. Sehingga, saat berniat bergerak maju ke cakupan yang lebih luas biasanya kalah duluan
oleh kompetitor yang lebih besar.
Para pelanggan setianya mungkin saja tahu mengenai perusahaan ini dengan baik, mulai dari jumlah
dan kompetensi karyawan, kelangsungan bisnisnya hingga kurang mantapnya posisi merek secara
nasional.
Presentasi secara profesional, testimoni dari konsumen, sertifikasi pemerintah dan referensi dan
promosi dari mulut ke mulut oleh konsumen bisa membantu anda mengangkat kredibilitas
perusahaan. Kredibilas juga bisa dibentuk dengan cara si pemilik perusahaan terjun langsung ke
lapangan dan melayani konsumen.
5. Modal
Modal yang cukup tinggi akan sangat membantu perusahaan saat anda ingin berekspansi, seperti
menyewa gedung, beli peralatan atau kendaraan operasional atau bahkan mengakuisisi perusahaan
kecil lainnya. Dengan adanya hubungan baik dengan bank, ditambah dengan rekam jejak kredit yang
cukup baik bisa menjadi sumber modal yang mudah dicairkan
II.I. Jenis – jenis Usaha Kecil Menengah
Ada 3 jenis usaha yang bisa dilakukan oleh UKM untuk menghasilkan laba. Ketiga jenis usaha
tersebut adalah :
Usaha Manufaktur (Manufacturing Business)
Adalah usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen.
Contohnya adalah konveksi yang menghasilkan pakaian jadi atau pengrajin bambu yang
menghasilkan mebel, hiasan rumah, souvenir dan sebagainya. misal Bisnis Boneka Horta IPB,
Bisnis Ukiran Jepara, Bisnis Daur Ulang, Bisnis Garmen & Tekstil
Usaha Dagang (Merchandising Business)
Adalah usaha yang menjual produk kepada konsumen. Contohnya adalah pusat jajanan
tradisional yang menjual segala macam jajanan tradisional atau toko kelontong yang menjual
semua kebutuhan misal Kue Lapis Bogor Sangkuriang, Roti Buaya Jakarta
17 | P a g e
Usaha Jasa (Service Business)
Adalah usaha yang menghasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang untuk
konsumen. Sebagai contoh adalah jasa pengiriman barang atau warung internet (warnet) yang
menyediakan alat dan layanan kepada konsumen agar mereka bisa browsing, searching,
blogging atau yang lainnya. Misal Laundry Kiloan, Salon Kecantikan, Foto Copy, Car Wash.
II.J. Perundang-Undangan Yang Mengatur Usaha Kecil Menengah
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian.
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang KUKM
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
II.K. Pengertian Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan yang
dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan organisasi atau perusahaan lainnya, untuk
mendapatkan sesuatu. Dengan contoh, perusahaan memasarkan produk dengan memanfaatkan
pelayanan yang berfokus pada pelanggan sesuai dengan nilai unggul perusahaan dalam berkompetisi
dengan perusahaan pesaing.
Terdapat empat kebutuhan pokok untuk sumber daya yang harus dipenuhi dalam mencapai
keunggulan bersaing yang berkesinambungan yaitu :
1. Nilai, dengan nilai tambah yang dimiliki akan meningkatkan keunggulan bersaing
perusahaan.
2. Keunikan diantara perusahaan sejenis dan pesaing potensial. Jika suatu perusahaan memiliki
keunikan tersendiri maka akan semakin meningkat keunggulan bersaing yang dimilikinya
diantara pesaing.
3. Tidak dapat ditiru dengan sempurna. Perusahaan dengan produk yang tidak dapat ditiru
pesaingnya dengan sempurna telah memiliki nilai tambah dalam mencapai keunggulan
bersaing.
4. Harus tidak ada strategi yang sama yang dapat menggantikan sumber daya. Jika tidak ada
strategi yang dapat menggantikan sumber daya maka suatu perusahaan akan mencapai
keunggulan bersaing tersendiri (Setiawan, 2006).
18 | P a g e
III. Studi Kasus
Founder : Rizka Wahyu Romadhona, 28 Tahun
Jenis Usaha : Home Industri Kue Lapis Sangkuriang
Alamat : Jl.Tanah Baru Simpang Pomad Bogor
Email : [email protected]
Contact : 0813-1851-2735
Kisah ini bermula dari seorang perantau dari Surabaya yang bernama Rizka Wahyu
Romadhona yang ingin sukses dari usahanya sendiri, kemudian dia memiliki ide untuk membuka
usaha bakso, saat ia menjalani usaha tersebut usahanya tak kunjung berkembang, bahkan bangkrut.
Saat itu dia memikirkan ide lagi yang mungkin membuat usahanya bisa laku, karna tinggal dikota
bogor dia sadar bahwa kota ini merupakan tujuan wisata lokal yang cukup ramai dikunjungu, dan dia
mengetahui bahwa masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan setelah bepergian dari tempat wisata
pasti mereka membeli dan membawa buah tangan atau oleh-oleh, kemudian dia terpikir membuat kue,
dia berpikir bahwa ia berasal dari surabaya maka diapun membuat kue khas surabaya, yaitu kue lapis
surabaya. Namun ia ingin menciptakan kue yang mempunyai ciri khas bagi produknya tetapi dengan
bahan baku yang mudah didapat dan produk yang mudah dikenal oleh masyarakat bogor. Terlintas
dipikirannya bahwa kota bogor mempunyai komoditi pertanian yang terkenal yaitu tales, lalu dia
mulai menggabungkan antara Kue Lapis Surabaya tetapi dengan bahan baku Tales, lalu terciptalah
Kue Lapis Sangkuriang, dan nama sangkuriang tersebut diambil karna masayarakat bogor sudah tidak
asing lagi dengan nama tersebut dan agar masyarakat bogor mudah mengenal dan mengingat
produknya.
19 | P a g e
Pada awal perintisan usaha, dia memulai dengan modal hanya RP.500.000,- dan alat yang
meminjam dari mertuanya. Dan pada saat itu ia hanya mampu menjual 4 box Kue Lapis Sangkuriang
per-hari, namun dengan keuletan, Inovasi dan konsistensi yang kuat terus-menerus akhirnya sekarang
usahanya mampu maju dan berkembang, dan saat ini dia mampu menjual hingga 3400 box per-hari,
dan dari hasil usahanya sekarang dia mampu membuka 2 outlet yaitu dikota Bogor Jawa Barat dan di
Parung, Bogor Jawa Barat.
Adapun ciri khas yang menjadi Keunggulan kompetitif Kue Lapis Sangkuriang bogor adalah
sebagai berikut :
1. Bahan dasar berbahan talas, yang merupakan komoditas khas Bogor.
2. Logo Produk bergambar Sangkuriang sebagai ikon daerah sunda yang sedang memegang
tales
3. Terdapat tempat dan keterangan pariwisata lokal yang ada dibogor yang terdapat didalam box
Kue tersebut.
4. Tekstur kue lapis lembut, memiliki aroma yang khas, serta warna yang menarik dan berbeda
dari kue lapis yang lain.
5. Memiliki varian rasa, seperti coklat, keju, blueberry, dan green tea
6. Pemesanan dapat dipesan via email di [email protected]
Contoh jenis makanan yang tersedia di Lapis Bogor Sangkuriang:
Blueberry Coklat
Green Tea Keju
20 | P a g e
PENUTUP
Kesimpulan yang bisa kita tarik dari materi diatas adalah :
Sebelum memulai usaha kita sebelumnya harus tahu resikonya.
Kita harus mengenal betul bidang keahlian bisnis kita.
Keuletan, Inovasi, Semangat Pantang Menyerah dan Loyalitas Total terhadap usaha kita.
Mengerti keinginan konsumen dan pasar agar dapat berkembang.
Mempunyai visi terhadap usaha kita.
Mempunyai karakteristik atau ciri khas pada produk kita baik pada kemassan, bahan dasar
cara pengolahan dan lain sebagainya tergantung bisnis yang kita keluti.
Pemasaran yang baik dan tepat.
Sehat dalam mengelola keuangan usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Artikel Internet
Kementerian Koperasi Indonesia