kesmas 4 PENYARINGAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asdasd

Citation preview

PENYARINGAN

PENYARINGANPenyaringanPenyaringan adalah suatu usaha mendeteksi / menemukan penderita penyakit tertentu yang tanpa gejala (tidak tampak) dalam suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu melalui suatu test / pemeriksaan, yang singkat dan sederhana dapat memisahkan mereka yang betul-betuk sehat terhadap mereka yang kemungkinan besar menderita,Penyaringan bertujuan untuk mendeteksi mereka yang mempunyai kemungkinan cukup tinggi menderita penyakit yang sedang diamati (disease under study)

PenyaringanMakna penyaringan:Mendeteksi penderita sedini mungkin sebelum timbul gejala klinik yang jelas dan dengan diagnosa dini tersebut dapat dengan segera diberikan pengobatan kepada penderita.Memperoleh keterangan epidemiologis yang berguna bagi petugas kesehatan terutama bagi dokter / klinisi dan bagi peneliti. Memberikan gambaran kepada petugas kesehatan tentang sifat-sifat penyakit tertentu, sehingga mereka waspada dan terus menerus melakukan pengamatan terhadap setiap gejala dini yang mencurigakan.Dapat berfungsi mendidik dan membiasakan masyarakat untuk memeriksakan diri secara teratur dan sedini mungkin. PenyaringanTes penyaringan dilakukan secara masal pada suatu kelompok populasi tertentu namun bila suatu penyakit diperkirakan mempunyai sifat resiko tinggi pada kelompok populasi tertentu maka tes ini dapat pula dilakukan secara selektip maupun secara random pada mereka dengan risiko tinggi. Tes ini dapat dilakukan khusus untuk satu jenis penyakit tertentu, tetapi dapat pula dilakukan secara serentak untuk lebih dari satu penyakit.

Tes ini dapat dilakukan dengan biaya yang relatip murah serta dapat dilaksanakan secara sangat efektipPelaksanaan tes penyaringan ini cukup sederhana dan relatip mudah serta mempunyai sifat fleksibilitas yang cukup dalam penterapannya.Hasil tes ini cukup baik selama pelaksanaannya tetap memperhatikan beberapa nilai-nilai berikut : reliabilitas, validitas, dan kekuatan test berdasarkan nilai sensitivitas dan spesifitasnya.

PenyaringanPenyaringana. Penyakit yang dituju harus merupakan masalah kesehatan yang berarti dalam masyarakat dan dapat mengancam derajat kesehatan masyarakat tersebut.b. Tersedianya obat yang potensial dan memungkinkan pengobatan bagi mereka yang dinyatakan menderita penyakit yang mengalami tes. c. Tersedianya fasilitas dan biaya untuk diagnosa pasti bagi mereka yang dinyatakan positip serta tersedianya biaya pengobatan bagi mereka yang dinyatakan positip melalui diagnosa klinik.

d. Tes penyaringan terutama ditujukan pada penyakit yang masa latennya cukup lama dan dapat diketahui melalui pemeriksaan/ test khusus.e. Tes penyaringan hanya dilakukan bila memenuhi syarat untuk tingkat sensitivitas dan spesifitasnya.f. Semua bentuk / teknik dan cara pemeriksaan dalam tes penyaringan harus dapat diterima oleh masyarakat secara umum.g. Sifat perjalanan penyakit yang akan dilakukan tes harus diketahui dengan pasti.PenyaringanPenyaringanh. Adanya suatu nilai standar yang telah disepakati bersama tentang mereka yang dinyatakan menderita penyakit tersebut.i. Biaya yang digunakan dalam melaksanakan tes penyaringan sampai pada titik akhir pemeriksan harus seimbang dengan risiko biaya bila tanpa melakukan tes tersebut.j. Harus dimungkinkan untuk diadakan pemantauan (follow up) terhadap penyakit tersebut serta penemuan penderita secara berkesenimbungan dapat dilaksanakan.

PenyaringanValiditas adalah kemampuan dari pada test penyaringan untuk memisahkan mereka yang betulbetul menderita terhadap mereka yang betulbetul sehatValiditas ditentukan dengan melakukan pemeriksaan di luar test penyaringan untuk diagnosa pasti, Nilai ini ditentukan oleh dua komponen utama yakniu:nilai sensitivitas yaitu kemampuan dari suatu test penyaringan yang secara benar menempatkan mereka yang betulbetul menderita pada kelompok penderita; dan (2) nilai spesifisitas yaitu kemampuan dari pada test tersebut yang secara benar menempatkan mereka yang betulbetul tidak menderita pada kelompok sehat.

PenyaringanUntuk kepentingan validitas diperlukan beberapa perhitungan Positip sebenarnya, yaitu mereka yang oleh test penyaringan dinyatakan menderita dan yang kemudian didukung oleh diagnosa klinis yang positif.Positip palsu yaitu mereka yang oleh test penyaringan dinyatakan menderita tetapi pada diagnosa klinis dinyatakan sehat / negatif.Negatip sebenarnya yaitu mereka yang pada penyaringan dinyatakan sehat dan pada diagnosa klinis ternyata betul sehat.Negatip palsu yaitu mereka yang pada test penyaringan dinyatakan sehat tetapi oleh diagnosa klinis ternyata menderita.PenyaringanUntuk menetapkan besarnya nilai sensitivitas dan spesifisitas suatu tes, harus dipertimbangkan beberapa hal tertentu.Risiko adanya kasus yang tidak terjaring / lolos dari seleksi karena menolak diperiksa / tidak ikut berpartisipasiBesarnya biaya diagnosa klinik untuk menentukan penderita secara klinis terutama pada mereka dengan positip palsu.Frekuensi penyaringan artinya kemungkinan pada penyaringan berikutnya akan mengambil kasus yang tidak terjaring pada saat ini.Besarnya prevalensi penyakit dalam masyarakat yang menjadi sasaran tes. PenyaringanReliabilitas adalah kemampuan tes memberikan hasil yang sama/ konsisten bila tes diterapkan lebih dari satu kali pada sasaran (obyek) yang sama dan pada kondisi yang sama pula. Dua faktor utama berkaitan dengan reliabilitasa. Variasi dari cara penyaringan yang sangat dipengaruhi oleh stabilitas alat tes atau regensia yang digunakan, serta fluktuasi keadaan dari nilai yang akan diukur (umpamanya tekanan darah yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor dan alat yang digunakan).b. Kesalahan pengamatan atau perbedaan pengamat yang meliputi adanya nilai yang berbeda karena dilakukan oleh pengamat yang berbeda, atau adanya nilai yang berbeda walaupun dilakukan oleh pengamat yang sama.

PenyaringanUntuk meningkatkan nilai reliabilitas tersebut di atas maka dapat dilakukan beberapa usaha tertentu.a. Pembakuan/ standarisasi cara penyaringan.b. Peningkatan dan pemantapan keterampilan pengamat melalui training.c. Pengamatan yang cermat pada setiap nilai hasil pengamatan.d. Menggunakan dua atau lebih pengamat untuk setiap pengamatan.e. Memperbesar klasifikasi (kelompok) kategori yang ada terutama bila kondisi penyakit juga bervariasi/ bertingkat.

PenyaringanNilai ramal adalah besarnya kemungkinan dengan menggunakan nilai sensitivitas dan spesifisitas serta prevalensi terhadap proporsi penduduk yang menderita.Nilai ramal positip adalah besarnya proporsi mereka yang dengan tes positip juga menderita penyakit (dengan diagnosa positif), Nilai ramal negatip adalah besarnya proporsi mereka yang dinyatakan negatip dan ternyata tidak menderita penyakit. Nilai ramal positip sangat dipengaruhi oleh besarnya prevalensi penyakit dalam masyarakat dimana makin tinggi prevalensi penyakit dalam masyarakat, makin tinggi pula nilai ramal positip dan sebaliknyaPenyaringanPenyaringan bertingkat adalah bentuk penyaringan yang dilakukan dengan menggunakan dua jenis tes terhadap satu penyakit tertentu. Bentuk seri ialah penyaringan yang menggunakan dua macam tes secara bersamaan sehingga seseorang dapat dinyatakan positif apabila hasil tes memberikan hasil positip pada kedua tes penyaringan yang selanjutnya diadakan pemeriksaan klinis untuk diagnosapenyaringan paralel adalah penyaringan dengan dua macam tes terhadap satu penyakit tertentu dan bagi mereka yang positip pada salah satu tes penyaringan tersebut, dapat dinyatakan positip dan dilanjutkan dengan pemeriksaan klinis untuk diagnosa.

PenyaringanDerajat penyaringan adalah besarnya kemungkinan untuk menjaring (menemukan) mereka yang sebenarnya menderita tetapi tanpa gejala, sehingga dapat dilakukan diagnosa pasti serta pengobatan dini. Derajat penyaringan ditentukan oleh beberapa faktor tertentu.Tingkat sensitivitas test penyaringan.Besarnya prevalensi penyakit (yang mengalami penyaringan) dalam masyarakat.Frekuensi penyaringan dalam masyarakat.Konsep sehat serta kehidupan kesehatan masyarakat seharihari.

Sensitivias adalah besarnya persentase mereka yang sakit yang terjaring positip melalui tes penyaringan : a / ( a + c ) x 100 % .Spesifisitas adalah besarnya persentase mereka yang sehat yang secara benar terjaring negatip pada tes penyaringan: d / ( b + d ) x 100 % .Negatip palsu adalah besarnya persentase mereka yang sakit tetapi tidak terjaring oleh tes ( hasil tes penyaringan negatip ): c / ( a + c ) x 100 %.Positip palsu adalah persentase mereka yang sehat yang oleh tes penyaringan dinyatakan positip yakni b / (b + d) x 100 % .

Sensitivitas= 34 / 150 x 100 % = 22,7 % Negatif palsu= 116 / 150 x 100 % = 77,3 %Spesifisitas= 9.830 / 9.850 x 100 % = 99,8 %Positip palsu= 20 / 9.850 x 100 % = 0,2 % Nilai ramal positif = a/ a+b= 34/54 x 100% - 18,36% Nilai ramal negatif = d /c+d= 9830/9946 x 100% = 98.83%

Sensitivitas= 66 / 150 x 100 % = 44,0 %Negatip palsu= 84 / 150 x 100 % = 56,0 %Spesifisitas= 9.752 / 9.850 x 100 % = 99,0 %Positip palsu = 98 / 9.850 x 100 % = 1,0 %Nilai ramal positif = 66 / 164 x 100% = 40.24% Nilai ramal negati = 9,752 / 9,836 x 100% = 99,15%Dari kedua hasil tes tersebut dapat kita bandingkan kelebihan dan kekurangan masing-masing nilai tes yang ada. Apabila kita ingin menjaring seluruh penderita D.M. melalui tes penyaringan ini maka idealnya adalah mengambil batas 130 mm Hg atau lebih rendah lagi. Nilai ramal menunjukkan berapa besar kemungkinan hasil pemeriksaan sesujai dengan hasil dignostik?Nilai ramal positif menunjukkan berapa kemungkinan hasil tes yang positif betukl-betul menderita penyakit.Sedang nilai ramakl negatif menunjukkan berapa besar kemungkinan orang dengan tes negatif betul-betul tidak menderita penyakit yang diperiksa.Nilai ramal suatu tes sangat ditentukan oleh prevalensi penyakit dalam populasi yang diperiksa. Makin tinggi prevalensi akan meningkstkan nilai ramal positif.

Penyaringan

Sensitivitas = 132 / 300 x 100 % = 44,0 % Negatip palsu= 168 / 300 x 100& = 56.0 % Spesifisitas = 9.668 / 9.700 x 100 % = 99,7 % Positip palsu = 98 / 9.850 x 100 % = 0,3 % Nilai ramal positif = 132 / 164 x 100% = 80,49% Nilai ramal negati = 9668 / 9,836 x 100% = 98,29%Dengan meningkatnya orevalens I penyakit dari 150/10.000 = 1,5% menjadi 300/ 10.000 = 3 %, dan dengn sensitifits yang tetap 44,0%, nilai ramal meningkat dari 40,24 % menjadi 80,49%. Oleh sebab itu sebaiknya penyaringan dilakukan pada kelompok khusus yang prevalensi penyakit lebih tinggi. Kelompok khusus dapat berupa :Pendet=rita ada klinik khusus,Penderita yang suspekPopulasi kelompok khusus seperti kelompok umur khusus, pekerjaan khusus dll.

PenyaringanGambaran Hasil Pemeriksaan Tekanan Intraokuler

Mata normal

Area yang tumpang tindih

Mata dengan glaukoma

14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 Tekanan intraokuler dalam mmHg

Tabel silang hasil tes dengan diagnosis klinikHasil tes penyaringanHasil diagnosis klinis

PositifNegatif Jumlah

Positif a b A + b

Negatif c d c + d

Jumlah a + c b + d a + b + c + d

Tabel Silang Hasil Tes dengan Diagnosis Klinis

Hasil tes penyaringan (gula darah dlm mg/ml)Hasil diagnosa klinik

Menderita D.M. ( + ) Tanpa D.M. ( - ) Jumlah

>= 180 ( + ) 34 20 54

< 180 ( - ) 116 9.830 9.946

Jumlah 150 9.850 10.000

Tabel Silang Hasil Tes dengan Diagnosis Klinik Hasil tes penyaringan ( gula darah dlm g/ml)Hasil diagnosa klinik

MenderitaD.M. ( + ) TanpaD.M. ( - ) Jumlah

>= 130 mg/ml (+) 66 98 164

< 130 mg/ml ( - ) 84 9.752 9.836

J u m l a h 150 9.850 10.000

Tabel Silang Hasil Tes dengan Diagnosis Klinik Hasil tes penyaringan ( gula darah dlm g/ml)Hasil diagnosa klinik

enderitaD.M. ( + )TanpaD.M. ( - ) Jumlah

>= 130 mg/ml (+) 132 32 164

< 130 mg/ml ( - ) 168 9.668 9.836

J u m l a h 300 9.700 10.000