Upload
trandat
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MENTERIPENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
KESIAPAN ALUMNIUNIVERSITAS NEGERI PADANG
DALAM MEMASUKI DUNIA KERJA
KESIAPAN ALUMNIUNIVERSITAS NEGERI PADANG
DALAM MEMASUKI DUNIA KERJA
Padang, 17 September 2017
Disampaikan pada Acara Dies Natalis Ke-63 Universitas Negeri Padang
MENTERIPENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
KESIAPAN ALUMNIUNIVERSITAS NEGERI PADANG
DALAM MEMASUKI DUNIA KERJA
KESIAPAN ALUMNIUNIVERSITAS NEGERI PADANG
DALAM MEMASUKI DUNIA KERJA
Padang, 17 September 2017
Disampaikan pada Acara Dies Natalis Ke-63 Universitas Negeri Padang
KEMENTERIANPAN - RB
PESERTA DIDIK MEMILIKIKEMAMPUAN AKADEMIK
DAN PROFESIONAL
SUMBER DAYA MANUSIA YANG PROFESIONALKEMENTERIAN
PAN - RB
PESERTA DIDIK MEMILIKIKEMAMPUAN AKADEMIK
DAN PROFESIONAL
KEMENTERIANPAN - RB
PESERTA DIDIK MAMPUMENGEMBANGKAN DAN
MENYEBARLUASKANKEMAMPUANNYA
SUMBER DAYA MANUSIA YANG PROFESIONALKEMENTERIAN
PAN - RB
PESERTA DIDIK MAMPUMENGEMBANGKAN DAN
MENYEBARLUASKANKEMAMPUANNYA
2
KEMENTERIANPAN - RB
PENDIDIKAN NASIONALKEMENTERIAN
PAN - RB
Pendidikan Nasional berfungsimengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradabanbangsa yang bermartabat dalamrangka mencerdaskan kehidupanbangsa
KEMENTERIANPAN - RB
PENDIDIKAN NASIONAL
“Pendidikan adalahsenjata yang palingampuh yang andabisa gunakan untukmengubah dunia”Nelson Mandela
KEMENTERIANPAN - RB
3
“Pendidikan adalahsenjata yang palingampuh yang andabisa gunakan untukmengubah dunia”Nelson Mandela
KEMENTERIANPAN - RB
PRIORITAS UTAMA DALAM PEMBANGUNANKUALITAS SDM
1. PENDIDIKAN YANGBAIK DAN BERMUTU
Diperlukan penataan terhadapsistem pendidikan secara
menyeluruh, terutamaberkaitan dengan kualitas
pendidikan, serta relevansinyadengan kebutuhan masyarakat
dan dunia kerja
KEMENTERIANPAN - RB
Diperlukan penataan terhadapsistem pendidikan secara
menyeluruh, terutamaberkaitan dengan kualitas
pendidikan, serta relevansinyadengan kebutuhan masyarakat
dan dunia kerja
KEMENTERIANPAN - RB
PRIORITAS UTAMA DALAM PEMBANGUNANKUALITAS SDM
2. PENGUATANPERAN AGAMA
Penguatan peran agamadibutuhkan dalam kehidupansosial bermasyarakat dalam
rangka memperkokoh jati diridan kepribadian bangsa
(character building)
KEMENTERIANPAN - RB
4
Penguatan peran agamadibutuhkan dalam kehidupansosial bermasyarakat dalam
rangka memperkokoh jati diridan kepribadian bangsa
(character building)
KEMENTERIANPAN - RB
PRIORITAS UTAMA DALAM PEMBANGUNANKUALITAS SDM
3. PENINGKATANKAPASITAS SDM
Peningkatan kapasitas SDMmelalui berbagai diklat,kompetensi, pembinaan dan lain-lain.
Tenaga kerja profesional danterampil sesuaituntutan/kebutuhan pasarmerupakan faktor keunggulansuatu bangsa dalam menghadapipersaingan global
KEMENTERIANPAN - RB
Peningkatan kapasitas SDMmelalui berbagai diklat,kompetensi, pembinaan dan lain-lain.
Tenaga kerja profesional danterampil sesuaituntutan/kebutuhan pasarmerupakan faktor keunggulansuatu bangsa dalam menghadapipersaingan global
KEMENTERIANPAN - RB
PRIORITAS UTAMA DALAM PEMBANGUNANKUALITAS SDM
4. PEMBINAAN DANPENGEMBANGAN
MASYARAKATKhususnya generasi muda
sebagai penopang utama dalamroda pembangunan,
pemberdayaan generasi mudadiharapkan dapat menciptakangenerasi yang kreatif, inovatif
dan berdaya saing tinggi.
KEMENTERIANPAN - RB
5
Khususnya generasi mudasebagai penopang utama dalam
roda pembangunan,pemberdayaan generasi mudadiharapkan dapat menciptakangenerasi yang kreatif, inovatif
dan berdaya saing tinggi.
KEMENTERIANPAN - RB
MIDDLE INCOME COUNTRIESMIDDLE INCOME COUNTRIES DIDI ASIAASIA
6
IndonesiaFilipina
IndiaMalaysiaThailandVietnam
Laos
Keuntungan:Persaingan dengan negara-negara dalam
kelompok berpenghasilan menengah
KEMENTERIANPAN - RB
6
IndonesiaFilipina
IndiaMalaysiaThailandVietnam
Laos
Kerugian:• Kesulitan untuk bersaing dengan
negara-negara yang maju dalam high-techonolgy
• Terjebak dalam kelompok negara-negara yang berpenghasilanmenengah (middle income trap)
KEMENTERIANPAN - RB
MIDDLE INCOME COUNTRIESMIDDLE INCOME COUNTRIES DIDI ASIAASIA
6
Keuntungan:Persaingan dengan negara-negara dalam
kelompok berpenghasilan menengah
KEMENTERIANPAN - RB
6
Kerugian:• Kesulitan untuk bersaing dengan
negara-negara yang maju dalam high-techonolgy
• Terjebak dalam kelompok negara-negara yang berpenghasilanmenengah (middle income trap)
KEMENTERIANPAN - RB
EASE of Doing Bussiness dan Competitiveness IndexKEMENTERIAN
PAN - RBKEMENTERIAN
PAN - RB
EASE of Doing Bussiness dan Competitiveness IndexKEMENTERIAN
PAN - RB
7
KEMENTERIANPAN - RB
MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY
Fokus pada upaya untuk memperoleh mahasiswa yangberpotensi, dosen-dosen yang dan peneliti yang
berkompetensi tinggi
Memiliki sumber pembiayaan yangdikelola dengan baik
KEMENTERIANPAN - RB
Kepemimpinan,kebebasan akademik
dan otonomi
WORLD CLASS UNIVERSITY
KEMENTERIANPAN - RB
MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY
Fokus pada upaya untuk memperoleh mahasiswa yangberpotensi, dosen-dosen yang dan peneliti yang
berkompetensi tinggi
Memiliki sumber pembiayaan yangdikelola dengan baik
KEMENTERIANPAN - RB
8
Kepemimpinan,kebebasan akademik
dan otonomi
WORLD CLASS UNIVERSITY
KEMENTERIANPAN - RB
01
02
03
Memiliki Jiwa Enterpreneurship
Hospitality
KEMENTERIANPAN - RB
03
04
05
Menjadi Pemersatu dalam NKRI
Meningkatkan dan MengembangkanKompetensi ASN
Inovatif dan Informatif
KEMENTERIANPAN - RB
KEMENTERIANPAN - RB
9
KEMENTERIANPAN - RB
TERIMA KASIH
KEMENTERIANPAN - RB
TERIMA KASIH
KEMENTERIANPAN - RB
TERIMA KASIH
KEMENTERIANPAN - RB
TERIMA KASIH
KEMENTERIANPAN - RB
PENINGKATAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITASPROGRAM
11
UNTUK MENDORONG PENERAPAN MONEY FOLLOW PROGRAM
ARAHAN PRESIDENTERKAIT PERMASALAHANEFISIENSI BIROKRASI
Money FollowProgram
Money FollowProgram
Alokasi anggaran harusdigunakan untukprogram pembangunanyang bermanfaat bagimasyarakat, misalnyainfrastruktur,pengentasankemiskinan, pendidikan,dan kesehatan(pemerintahanberorientasi hasil)
e-Governmente-Government
Dalam sistem pemerintahanelektronik, rakyat dapatmengakses dokumen-dokumen pemerintah dansemua hal dapat dilihatsecara transparan, termasuksoal anggaran publik
11
The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x stillappears, you may have to delete the image and then insert it again.
Money FollowProgram
Alokasi anggaran harusdigunakan untukprogram pembangunanyang bermanfaat bagimasyarakat, misalnyainfrastruktur,pengentasankemiskinan, pendidikan,dan kesehatan(pemerintahanberorientasi hasil)
Dalam sistem pemerintahanelektronik, rakyat dapatmengakses dokumen-dokumen pemerintah dansemua hal dapat dilihatsecara transparan, termasuksoal anggaran publik
Stop PemborosanAnggaran
Stop PemborosanAnggaran
Seberapapun anggaranyang diberikan kepadaK/L/Pemda pasti habistetapi tujuan (hasil) tidaktercapai
Fokus KinerjaBukan SPJ
Fokus KinerjaBukan SPJ
ASN jangan terlalumenghabiskan waktudan tenaga hanya untukmengurusi SPJ
PENINGKATAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITASPROGRAM
11
UNTUK MENDORONG PENERAPAN MONEY FOLLOW PROGRAM
Dalam sistem pemerintahanelektronik, rakyat dapatmengakses dokumen-dokumen pemerintah dansemua hal dapat dilihatsecara transparan, termasuksoal anggaran publik
Menghemat jumlah anggaranyang dibelanjakan dari kegiatan-
kegiatan yang tidak penting
E F I S I E N S I
11
Dalam sistem pemerintahanelektronik, rakyat dapatmengakses dokumen-dokumen pemerintah dansemua hal dapat dilihatsecara transparan, termasuksoal anggaran publik
Fokus KinerjaBukan SPJ
Fokus KinerjaBukan SPJ
ASN jangan terlalumenghabiskan waktudan tenaga hanya untukmengurusi SPJ
Anggaran digunakan hanyauntuk membiayai
program/kegiatan prioritasyang mendukung pencapaian
tujuan Pembangunan
Anggaran yang digunakanmenghasilkan manfaat besar
untuk masyarakat
KEMENTERIANPAN - RB
12
Skala nilai Kementerian/Lembaga
Kategori RangeNilai
2015 2016
AA 90-100 0 0
A 80-90 4 4
HASIL EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA 2015 - 2016
INSTANSI PEMERINTAHDENGAN NILAIAKUNTABILITAS
KINERJA DIBAWAH 70(50K/L, 24 PROV, 456
KAB/KOTA) BERPOTENSITERJADI INEFISIENSI
> 30% DARI APBN/APBDDI LUAR BELANJA
PEGAWAI
PENINGKATAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITASPROGRAM
1212
A 80-90 4 4
BB 70-80 21 26
B 60-70 36 37
CC 50-60 16 12
C 30-50 0 3
D 0-30 0 0
INSTANSI PEMERINTAHDENGAN NILAIAKUNTABILITAS
KINERJA DIBAWAH 70(50K/L, 24 PROV, 456
KAB/KOTA) BERPOTENSITERJADI INEFISIENSI
> 30% DARI APBN/APBDDI LUAR BELANJA
PEGAWAI
± 392,87 T
1. Tidak jelas hasil yang akan dicapai (tujuan/sasarantidak berorientasi hasil).
2. Ukuran kinerja tidak jelas.
INEFISIENSI TERJADI KARENA :3. Tidak ada keterkaitan antara Program/Kegiatan dengan
Sasaran Pembangunan.4. Rincian kegiatan tidak sesuai dengan maksud kegiatan. 12
12
Kementerian/Lembaga
PemerintahProvinsi
Kabupaten /Kota
2016 2015 2016 2015 2016
0 0 0 0
2 3 1 2
HASIL EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA 2015 - 2016
EFISIEN
SEMAKINTINGGI NILAI
AKUNTABILITASKINERJA
SEMAKINTINGGI
TINGKATEFISIENSI
PENGGUNAANANGGARAN
PENINGKATAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITASPROGRAM
1212
2 3 1 2
26 7 7 7 10
37 8 9 31 57
12 13 13 174 199
3 2 239 193
1 0 14 14INEFISIENSI
SEMAKINTINGGI NILAI
AKUNTABILITASKINERJA
SEMAKINTINGGI
TINGKATEFISIENSI
PENGGUNAANANGGARAN
INEFISIENSI TERJADI KARENA :3. Tidak ada keterkaitan antara Program/Kegiatan dengan
Sasaran Pembangunan.4. Rincian kegiatan tidak sesuai dengan maksud kegiatan. 12
KEMENTERIANPAN - RB
LANGKAH-LANGKAH PENGUATAN MANAJEMEN KINERJA UNTUK MENURUNKAN POTENSI INEFISIENSI
Skala nilai Kementerian/Lembaga
PemerintahProvinsi
Kabupaten /Kota
Kategori RangeNilai
2015 2016 2015 2016 2015 2016
AA 90-100 0 0 0 0 0 0
A 80-90 4 4 2 3 1 2
BB 70-80 21 26 7 7 7 10
B 60-70 36 37 8 9 31 57
CC 50-60 16 12 13 13 174 199
C 30-50 0 3 3 2 239 193
D 0-30 0 0 1 0 14 14
HASIL EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA 2015 - 2016
PENINGKATAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITASPROGRAM
13
PENGUATAN MANAJEMEN KINERJA DILAKUKAN MELALUI:
Skala nilai Kementerian/Lembaga
PemerintahProvinsi
Kabupaten /Kota
Kategori RangeNilai
2015 2016 2015 2016 2015 2016
AA 90-100 0 0 0 0 0 0
A 80-90 4 4 2 3 1 2
BB 70-80 21 26 7 7 7 10
B 60-70 36 37 8 9 31 57
CC 50-60 16 12 13 13 174 199
C 30-50 0 3 3 2 239 193
D 0-30 0 0 1 0 14 14
HASIL EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA 2015 - 2016
• PENYEMPURNAAN SISTEMPERENCANAAN BERORIENTASIHASIL
• REFOCUSING PROGRAM-PROGRAM DAN KEGIATAN
• PENYEMPURNAAN SISTEMPENGUKURAN KINERJA/CAPAIAN TARGET
• PENJABARAN TARGET-TARGETHINGGA UNIT KERJA TERKECILDAN INDIVIDU PEGAWAI
• PERBAIKAN SISTEMMONITORING DAN EVALUASI
• PENYELARASAN KEBIJAKANPERENCANAAN,PENGANGGARAN, DAN KINERJA
13
LANGKAH-LANGKAH PENGUATAN MANAJEMEN KINERJA UNTUK MENURUNKAN POTENSI INEFISIENSI
DITARGETKAN PADA TAHUN 2019 70% DARI JUMLAHINSTANSI PEMERINTAH DI PUSAT DAN DAERAHMENDAPATKAN NILAI B
S T R A T E G I
KERJASAMA DENGANPERGURUAN TINGGI DI
PROVINSI
MENINGKATKANKOMPETENSI PARA
COACHES
PENINGKATAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITASPROGRAM
13
KERJASAMA DENGANPERGURUAN TINGGI DI
PROVINSI
MENINGKATKAN PERANPEMERINTAH PROVINSI
MENINGKATKAN JUMLAHINSTANSI YANG MENJADI
PERCONTOHAN
MENINGKATKANKOMPETENSI PARA
COACHES
MENGEMBANGKANSISTEM PELATIHAN YANG
EFEKTIF
MEMPERLUAS AKSESTERHADAP MATERI
MENGEMBANGKANPENDEKATAN TEKNOLOGI
INFORMASI
MENYEMPURNAKANBERBAGAI KEBIJAKAN
AKUNTABILITAS KINERJA13
KEMENTERIANPAN - RB
Ruang Lingkup Integrasi :1. Penyamaan arsitektur Kinerja2. Penyamaan istilah dan definisi3. Penyamaan format4. Integrasi sistem aplikasi yang sudah dibangun
KemenPPN/Bappenas (Aplikasi RKP ,Renja K/L) danKemenkeu/DJA (ADIK,RKA, DIPA) dengan memperhatikan :Kemudahan implementasi aplikasi bagi penggunan, PenguranganDuplikasi Proses Input dan Pengolahan data, Kecepatan danKeterandalan Data dan Informasi.
5. Integrasi dilakukan pada tahap perencanaan, monev pelaksanaan,pelaporan, dan evaluasi
PENYELARASAN KEBIJAKAN UNTUK MENDORONG EFISIENSI DANEFEKTIVITAS PROGRAM
14
SISTEM PERENCANAAN, PENGANGGARAN DAN INFORMASI KINERJASALAH SATU PENYEBAB INEFISIENSI ANGGARAN ADALAH KARENA KEBIJAKAN SISTEMPERENCANAAN, PENGANGGARAN DAN MANAJEMEN KINERJA BELUM BERSINERGI
Permasalahan
Target kinerja pemerintah yang telah ditetapkan dalamRPJMN 2015-2019 dan RKP Tahunan sebagian belumdapat dipertanggungjawabkan pencapaian kinerjanya
Rencana Strategis ( Renstra) sebagian K/L masihbelum berorientasi pada hasil
Banyaknya dokumen-dokumen Rencana Aksi (Renaksi)tahunan diluar dokumen Renja K/L
K/L/P disibukkan berbagai aplikasi monevpelaksanaaan perencanaan dan penganggaran yangjumlahnya banyak dan belum terintegrasi satu samalain.
K/L/P disibukkan evaluasi atas laporanpertanggungjawaban yang dilakukan oleh pihakinternal dan eksternal 14
Ruang Lingkup Integrasi :1. Penyamaan arsitektur Kinerja2. Penyamaan istilah dan definisi3. Penyamaan format4. Integrasi sistem aplikasi yang sudah dibangun
KemenPPN/Bappenas (Aplikasi RKP ,Renja K/L) danKemenkeu/DJA (ADIK,RKA, DIPA) dengan memperhatikan :Kemudahan implementasi aplikasi bagi penggunan, PenguranganDuplikasi Proses Input dan Pengolahan data, Kecepatan danKeterandalan Data dan Informasi.
5. Integrasi dilakukan pada tahap perencanaan, monev pelaksanaan,pelaporan, dan evaluasi
14
Target kinerja pemerintah yang telah ditetapkan dalamRPJMN 2015-2019 dan RKP Tahunan sebagian belumdapat dipertanggungjawabkan pencapaian kinerjanya
Rencana Strategis ( Renstra) sebagian K/L masihbelum berorientasi pada hasil
Banyaknya dokumen-dokumen Rencana Aksi (Renaksi)tahunan diluar dokumen Renja K/L
K/L/P disibukkan berbagai aplikasi monevpelaksanaaan perencanaan dan penganggaran yangjumlahnya banyak dan belum terintegrasi satu samalain.
K/L/P disibukkan evaluasi atas laporanpertanggungjawaban yang dilakukan oleh pihakinternal dan eksternal
• Mulai pada RKA K/L TA 2018, Kementerian PANRB menjadi salah satuinstansi yang melakukan penelahaan RKA K/L bersama denganKementerian PPN/Bappenas, Kemenkeu, dan K/L terkait.
• Saat ini sedang dilakukan uji coba untuk K/L yang berada di bawahkoordinasi Deputi Bidang Polhukam, Bappenas.
14
Ruang Lingkup Integrasi :1. Penyamaan arsitektur Kinerja2. Penyamaan istilah dan definisi3. Penyamaan format4. Integrasi sistem aplikasi yang sudah dibangun
KemenPPN/Bappenas (Aplikasi RKP ,Renja K/L) danKemenkeu/DJA (ADIK,RKA, DIPA) dengan memperhatikan :Kemudahan implementasi aplikasi bagi penggunan, PenguranganDuplikasi Proses Input dan Pengolahan data, Kecepatan danKeterandalan Data dan Informasi.
5. Integrasi dilakukan pada tahap perencanaan, monev pelaksanaan,pelaporan, dan evaluasi
PENYELARASAN KEBIJAKAN UNTUK MENDORONG EFISIENSI DANEFEKTIVITAS PROGRAM
14
SISTEM PERENCANAAN, PENGANGGARAN DAN INFORMASI KINERJASALAH SATU PENYEBAB INEFISIENSI ANGGARAN ADALAH KARENA KEBIJAKAN SISTEMPERENCANAAN, PENGANGGARAN DAN MANAJEMEN KINERJA BELUM BERSINERGI
14
Ruang Lingkup Integrasi :1. Penyamaan arsitektur Kinerja2. Penyamaan istilah dan definisi3. Penyamaan format4. Integrasi sistem aplikasi yang sudah dibangun
KemenPPN/Bappenas (Aplikasi RKP ,Renja K/L) danKemenkeu/DJA (ADIK,RKA, DIPA) dengan memperhatikan :Kemudahan implementasi aplikasi bagi penggunan, PenguranganDuplikasi Proses Input dan Pengolahan data, Kecepatan danKeterandalan Data dan Informasi.
5. Integrasi dilakukan pada tahap perencanaan, monev pelaksanaan,pelaporan, dan evaluasi
14
• Mulai pada RKA K/L TA 2018, Kementerian PANRB menjadi salah satuinstansi yang melakukan penelahaan RKA K/L bersama denganKementerian PPN/Bappenas, Kemenkeu, dan K/L terkait.
• Saat ini sedang dilakukan uji coba untuk K/L yang berada di bawahkoordinasi Deputi Bidang Polhukam, Bappenas.
14
KEMENTERIANPAN - RB
15
Rencana KerjaK/L
• Input
Arsitektur danInformasiKinerja (ADIK)
• Input
Melakukaninput
berulang
SEB
ELU
MSE
TELA
H
PENYELARASAN KEBIJAKAN UNTUK MENDORONG EFISIENSI DANEFEKTIVITAS PROGRAM
15
1 Kali Input
2018
SEB
ELU
MSE
TELA
H
IntegrasiDokumen
Perencanaan,Penganggaran,
dan Kinerja15
Arsitektur danInformasiKinerja (ADIK)
Rencana Kerjadan Anggaran(RKA) KL
• Input
SINKRONISASI PERENCANAANDAN PENGANGGARAN
Penyusunan Renja K/L 2018disusun melalui aplikasi IntegrasiRenja dan Informasi Kinerja K/L
SEB
ELU
MSE
TELA
H
PENYELARASAN KEBIJAKAN UNTUK MENDORONG EFISIENSI DANEFEKTIVITAS PROGRAM
15
PenyederhaaanDokumen
Perencanaan danPelaporan
SINKRONISASI PERENCANAANDAN PENGANGGARAN
Penyusunan Renja K/L 2018disusun melalui aplikasi IntegrasiRenja dan Informasi Kinerja K/L
SEB
ELU
MSE
TELA
H
IntegrasiDokumen
Perencanaan,Penganggaran,
dan Kinerja
KEMENTERIANPAN - RB
PENGEMBANGAN E-PERFORMANCE BASEDBUDGETING (E-PBB)
16
E-PBBPEMERINTAHDAERAHPERFORMANCEBASEDBUDGETING
MANFAAT DARI PENGEMBANGANE-PERFORMANCE BUDGETING
• Hasil lebih jelas danterukur
• Terjadinya sinkronisasiantara Program/Kegiatandengan hasil yang ingindicapai
• Meningkatkan efektivitasdan efisiensi penggunaananggaran
Di-launching bersamaBPPT dalam KongresTeknologi Nasional pada17 Juli 2017
16
• Hasil lebih jelas danterukur
• Terjadinya sinkronisasiantara Program/Kegiatandengan hasil yang ingindicapai
• Meningkatkan efektivitasdan efisiensi penggunaananggaran
Di-launching bersamaBPPT dalam KongresTeknologi Nasional pada17 Juli 2017
Sistem Elektronik Perencanaan, Penganggaran, danInformasi Kinerja Terintegrasi (SEPAKAT)
PENGEMBANGAN E-PERFORMANCE BASEDBUDGETING (E-PBB)
16
HASIL PENGEMBANGAN
E-PBBKEMENTERIAN/ LEMBAGAPERFORMANCEBASEDBUDGETING
E-PBBPEMERINTAHDAERAHPERFORMANCEBASEDBUDGETING
Di-launching bersamaBPPT dalam KongresTeknologi Nasional pada17 Juli 2017
• Sedang dilakukan uji coba
• Diterapkan pada TahunAnggaran 2018
16
Di-launching bersamaBPPT dalam KongresTeknologi Nasional pada17 Juli 2017
• Sedang dilakukan uji coba
• Diterapkan pada TahunAnggaran 2018
Sistem Elektronik Perencanaan, Penganggaran, danInformasi Kinerja Terintegrasi (SEPAKAT)
KEMENTERIANPAN - RB
PENYEDERHANAAN PELAPORAN PEMERINTAHDAERAH
17
LAPORAN PELAKSANAANPEMBANGUNAN DAERAH
LAPORAN KETERANGANPERTANGGUNGJAWABAN
LAPORAN KINERJA
Integrasi
1 2 3
JENIS-JENIS LAPORAN DI PEMERINTAH DAERAH
1
17
LAPORAN KINERJA/ LAPORAN PELAKSANAANPEMBANGUNAN DAERAH
Laporan pertanggungjawaban hasil atas penggunaan anggarandidasarkan pada Perjanjian Kinerja selama satu tahun yang disampaikan
ke pemerintah pusat dan DPRD
• Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang PelaporanKeuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
• Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang LPPD, LKPJ, danLPPD
Melihat sejauhmana pencapaian target prioritas pembangunan, sertaefektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran
Integrasi
1
1
PENYEDERHANAAN PELAPORAN PEMERINTAHDAERAH
17
KSP
1LAPORAN KEUANGAN
5LAPORAN PENYERAPAN ANGGARAN
4
Integrasi
JENIS-JENIS LAPORAN DI PEMERINTAH DAERAH
1
17
LAPORAN KEUANGANLaporan atas pertanggungjawaban pengelolaan anggaran selama
1 (satu) tahun
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang PelaporanKeuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
Melihat sejauhmana penyerapan anggaran yang dilakukan olehpemerintah daerah
Melihat sejauhmana kebenaran pengelolaan keuangan yang dilakukanoleh pemerintah daerah
1
Integrasi
1 2
KEMENTERIANPAN - RB
PEMBUBARAN LEMBAGA NON STRUKTURAL (LNS)
18
2014 2017
112244LNSLNS
L N S YA N G D I B U B A R K A N2 0 1 4 - 2 0 1 7
2014 2015 2016 2017
10 2 9 2
T O TA L : 2 3 L N S
110011LNSLNS
18
T O TA L : 2 3 L N S
• Efisiensi Angaran (APBN) sebesar25.347.000.000
• Pengalihan 130 orang PNS ke K/Lterkait
PEMBUBARAN LEMBAGA NON STRUKTURAL (LNS)
18
2017
110011LNSLNS
7979DIBENTUKBERDASARKANUNDANG-UNDANG
1133 BELUMDIBENTUK
55 DIBENTUK BERDASARKANPERATURAN PEMERINTAH
1177 DIBENTUK BERDASARKAN PERATURANPEMERINTAH/KEPUTUSAN PRESIDEN
18
1177 DIBENTUK BERDASARKAN PERATURANPEMERINTAH/KEPUTUSAN PRESIDEN
• Efisiensi Angaran (APBN) sebesar25.347.000.000
• Pengalihan 130 orang PNS ke K/Lterkait
KEMENTERIANPAN - RB
PENERAPAN SISTEM PEMERINTAHAN BERBASISELEKTRONIK
19
Terjadi pemborosan anggaran akibatterbangunnya silo-silo sistem yang tidakterintegrasi mengingat setiap K/L/Dmembangun aplikasi pemerintahan sendiri-sendiri
Masyarakat menuntut pelayanan publikyang transparan, cepat, dan efektif
65%Aplikasi Umum 35%
Aplikasi Khusus
Kondisi Saat Ini
Pusat +Daerah
19
aplikasi /databaseInfrastruktur
aplikasi /databaseInfrastruktur
aplikasi /databaseInfrastruktur
user user user
Satker C Satker C Satker CSatkerA SatkerA SatkerA
SatkerB Satker B Satker B
Masyarakat menuntut pelayanan publikyang transparan, cepat, dan efektif
TOTALBELANJA(2014 – 2016)
Sumber: Kemenkeu (Dirjen Perbendaharaan), 2017 (diolah)
PENERAPAN SISTEM PEMERINTAHAN BERBASISELEKTRONIK
19
65%Aplikasi Umum 35%
Aplikasi Khusus
Dampak Berantai• Pemborosan anggaran, belanja
TIK selalu bertambah setiaptahunnya, akan tetapi utilitas TIKhanya mencapai 30%
• Disintegrasi Sistem InformasiPemerintah
• Risiko keamanan informasi• Validitas data pemerintah
kurang diyakini sepenuhnya
Sumber: Wantiknas, 2016
Pusat +Daerah
19
Dampak Berantai• Pemborosan anggaran, belanja
TIK selalu bertambah setiaptahunnya, akan tetapi utilitas TIKhanya mencapai 30%
• Disintegrasi Sistem InformasiPemerintah
• Risiko keamanan informasi• Validitas data pemerintah
kurang diyakini sepenuhnya12,7 TSumber: Kemenkeu (Dirjen Perbendaharaan), 2017 (diolah)
KEMENTERIANPAN - RB
REPLIKASI APLIKASI SPBE
20
Penggunaan aplikasi umumberbagi pakai, dan tidak lagimenganggarkan aplikasiumum baru
Strategi Pelaksanaan SPBE
20
Penggunaan aplikasi umumberbagi pakai, dan tidak lagimenganggarkan aplikasiumum baru
Menerapkan proses bisnisdan manajemen perubahanuntuk mendukung SPBE
Penyelenggaraaninfrastruktur secara terpadu
REPLIKASI APLIKASI SPBE
2020
KEMENTERIANPAN - RB
KONDISI KEUANGAN DAERAH (RASIO BELANJA PEGAWAI DALAMAPBD)
2121
NO RASIOBELANJA PEGAWAI DALAM APBD (%) JUMLAH PEMDA KABUPATEN/KOTA
1 Kurang dari 50 %
2 Lebih dari 50 %
KONDISI KEUANGAN DAERAH (RASIO BELANJA PEGAWAI DALAMAPBD)
2121
JUMLAH PEMDA KABUPATEN/KOTA
426
83
Sumber: Kementerian Keuangan, 2017 diolah olehKementerian PANRB, 2017
KEMENTERIANPAN - RB
KOMPOSISI PNS
22
DISTRIBUSI PNS10 INSTANSITERBESAR
JFT Guru
JFT KesehatanJFT Teknis
JF U (Administrasi)
J U M L A H P N SP E R M A R E T 2 0 1 7
2222
J Struktural
TOTAL PNS
Asal Jumlah Pengangkatan
Tenaga HonorerPelamar Umum
PENGANGKATAN CPNS NASIONALTENAGA HONORER Vs PELAMAR UMUM (2005-2014)
PENGANGKATAN CPNS NASIONALTENAGA HONORER Vs PELAMAR UMUM (2005-2014)
2222
1.636.322 37,60 %
264.305 6,07 %372.740 8,57 %
JF U (Administrasi) 1.643.535 37,77 %
J U M L A H P N SP E R M A R E T 2 0 1 7
JFUAdministrasi =
67%
2222
434.588 9,99 %
4.351.490 100 %
JFUAdministrasi =
67%
Jumlah Pengangkatan Persentase(%)
RasioTerhadapterhadap Total PNS
1.103.861* 58.8% 24.6%775.884 41.2% 17.3%
PENGANGKATAN CPNS NASIONALTENAGA HONORER Vs PELAMAR UMUM (2005-2014)
PENGANGKATAN CPNS NASIONALTENAGA HONORER Vs PELAMAR UMUM (2005-2014)
22
KEMENTERIANPAN - RB
Minyak dan Gas, Batubara, Kelapa Sawit,Besi Baja, Bauksit, Perkayuan
Minyak dan Gas, Batubara, Kelapa Sawit,Besi Baja, Bauksit, Perkayuan
JABATAN PERSENTASEJABATAN
BidangPerkebunan/Pertanian/Penyuluh
2,46%
Bidang Industri(porosmaritim/Infrastuktur)
0.09%
BidangPertambangan/geologi 0.06%
WILAYAH KALIMANTAN
Prosentase Jabatan Teknisterhadap Jabatan ASN per
Pulau di Indonesia
Mismatch SDMA dengan Arah Pembangunan Nasional
23
Kelapa Sawit, Karet , Batu Bara,Perkapalan , Besi Baja, Kawasan Strategis
Nasional (KSN) Selat Sunda
Kelapa Sawit, Karet , Batu Bara,Perkapalan , Besi Baja, Kawasan Strategis
Nasional (KSN) Selat Sunda
JABATAN PERSENTASEJABATAN
BidangPerkebunan/Pertanian danPenyuluh
2.2%
Bidang Industri 0.07%BidangPertambangan/geologi 0.05%
WILAYAH SUMATERA
Minyak dan Gas, Batubara, Kelapa Sawit,Besi Baja, Bauksit, Perkayuan
Minyak dan Gas, Batubara, Kelapa Sawit,Besi Baja, Bauksit, Perkayuan
Makanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi,perkapalan, telematika, alutista, Jabodetabek areaMakanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi,perkapalan, telematika, alutista, Jabodetabek area
JABATAN
Bidang transportasi
Bidang Industri
WILAYAH JAWA
Sumber: BAPPENAS dan Kementerian PANRB, 2016 23
Pertanian Pangan (Padi, Jagung, Kedelai danUbi Kayu), Kakao , Perikanan , Nikel , Minyak
dan Gas ,Bumi (Migas)
Pertanian Pangan (Padi, Jagung, Kedelai danUbi Kayu), Kakao , Perikanan , Nikel , Minyak
dan Gas ,Bumi (Migas)
JABATAN PERSENTASEJABATAN
BidangPertanian/perkebunan 2.6%
Bidang Perikanan 0.1%BidangPertambangan/geologi 0.01%
WILAYAH SULAWESI
JABATAN KEBUTUHAN
Bidang Perikanan 0.25%
WILAYAH MALUKU PAPUA
Prosentase Jabatan Teknisterhadap Jabatan ASN per
Pulau di Indonesia
Mismatch SDMA dengan Arah Pembangunan Nasional
23
Pertanian Pangan – MIFEE, Tembaga ,Nikel, Minyak dan Gas Bumi , PerikananPertanian Pangan – MIFEE, Tembaga ,
Nikel, Minyak dan Gas Bumi , Perikanan
BidangPertanian/perkebunan 1.63%
BidangPertambangan 0.03%
Pariwisata, Perikanan, PeternakanPariwisata, Perikanan, Peternakan
JABATAN PERSENTASE JABATAN
Pariwisata 0.5%Bidang Perikanan 0.4%
Bidang Peternakan 2.23%
WILAYAH BALI NUSA TENGGARA
Makanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi,perkapalan, telematika, alutista, Jabodetabek areaMakanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi,perkapalan, telematika, alutista, Jabodetabek area
PERSENTASEJABATAN
0.12%
0.25%
WILAYAH JAWA
23
KEMENTERIANPAN - RB
IMPLEMENTASI UU ASN
24
UU ASNThe image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open theimage, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the fileagain. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.
Mengelola ASN sehinggamenjadi:• profesional,• memiliki nilai dasar,• etika profesi,• bebas dari intervensi
politik,• bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dannepotisme.
T U J U A N
REFORMASI YANG DILAKUKAN DENGAN UU ASNSISTEM REKRUTMEN DANPENGANGKATAN• Dilakukan secara transparan, adil,
bebas KKN• Pangkat melekat pada Jabatan
bukan pada orang
PENGEMBANGAN KARIR• Dilakukan sesuai dengan kualifikasi
dan kompetensi, kebutuhan danpenilaian kinerja
• Jabatan Administrasi, JabatanFungsional, Jabatan PimpinanTinggi
PROMOSIDilaksanakan secara terbuka dankompetitif, sejalan dengan tata kelolapemerintahan yang baik 24
Mengelola ASN sehinggamenjadi:• profesional,• memiliki nilai dasar,• etika profesi,• bebas dari intervensi
politik,• bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dannepotisme.
SISTEM REKRUTMEN DANPENGANGKATAN• Dilakukan secara transparan, adil,
bebas KKN• Pangkat melekat pada Jabatan
bukan pada orang
PENGEMBANGAN KARIR• Dilakukan sesuai dengan kualifikasi
dan kompetensi, kebutuhan danpenilaian kinerja
• Jabatan Administrasi, JabatanFungsional, Jabatan PimpinanTinggi
PROMOSIDilaksanakan secara terbuka dankompetitif, sejalan dengan tata kelolapemerintahan yang baik 24
REFORMASI YANG DILAKUKAN DENGAN UU ASNSISTEM REKRUTMEN DANPENGANGKATAN• Dilakukan secara transparan, adil,
bebas KKN• Pangkat melekat pada Jabatan
bukan pada orang
PENGEMBANGAN KARIR• Dilakukan sesuai dengan kualifikasi
dan kompetensi, kebutuhan danpenilaian kinerja
• Jabatan Administrasi, JabatanFungsional, Jabatan PimpinanTinggi
PROMOSIDilaksanakan secara terbuka dankompetitif, sejalan dengan tata kelolapemerintahan yang baik
PENGGAJIANAdil dan layak, sesuai denganbeban kerja, tanggungjawab danrisiko
PENGEMBANGAN• Diklat, seminar, kursus,
magang disesuaikan dengankebutuhan instansi
• Pengembangan Kompetensibagi PNS dalam rangkameningkatkan Profesionalismeminimum 20 JP/tahun
JAMINAN HARI TUAPensiun dan jaminan hari tuaSemangatnya fully funded
24
SISTEM REKRUTMEN DANPENGANGKATAN• Dilakukan secara transparan, adil,
bebas KKN• Pangkat melekat pada Jabatan
bukan pada orang
PENGEMBANGAN KARIR• Dilakukan sesuai dengan kualifikasi
dan kompetensi, kebutuhan danpenilaian kinerja
• Jabatan Administrasi, JabatanFungsional, Jabatan PimpinanTinggi
PROMOSIDilaksanakan secara terbuka dankompetitif, sejalan dengan tata kelolapemerintahan yang baik
PENGGAJIANAdil dan layak, sesuai denganbeban kerja, tanggungjawab danrisiko
PENGEMBANGAN• Diklat, seminar, kursus,
magang disesuaikan dengankebutuhan instansi
• Pengembangan Kompetensibagi PNS dalam rangkameningkatkan Profesionalismeminimum 20 JP/tahun
JAMINAN HARI TUAPensiun dan jaminan hari tuaSemangatnya fully funded
KEMENTERIANPAN - RB
11
55
66
INOVASI PELAYANAN PUBLIK
25
3
4
55
22
Transparan danAkuntabel dengan
menggunakan tenagaAkademisi dan Pakar
25
55
INOVASI PELAYANAN PUBLIK
25
55
25
2017:3.054 Inovasi
KEMENTERIANPAN - RB
10 FOKUS PROGRAM
7 FOKUS PROGRAM
8 FOKUS PROGRAM
15 FOKUS PROGRAM
10 FOKUS PROGRAM
GERAKAN INDONESIA MELAYANITerwujudnya Perilaku SDM ASN yang melayani
GERAKAN INDONESIA BERSIHTerwujudnya perilakumasyarakat Indonesia yangbersihGERAKAN INDONESIA TERTIBTerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangtertibGERAKAN INDONESIA MANDIRITerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangmandiriGERAKAN INDONESIA BERSATUTerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangbersatu
Inpres12/2016
10 FOKUS PROGRAM
7 FOKUS PROGRAM
8 FOKUS PROGRAM
15 FOKUS PROGRAM
10 FOKUS PROGRAM
GERAKAN INDONESIA MELAYANITerwujudnya Perilaku SDM ASN yang melayani
GERAKAN INDONESIA BERSIHTerwujudnya perilakumasyarakat Indonesia yangbersihGERAKAN INDONESIA TERTIBTerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangtertibGERAKAN INDONESIA MANDIRITerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangmandiriGERAKAN INDONESIA BERSATUTerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangbersatu
Inpres12/2016
GERAKAN INDONESIA MELAYANI
26
10 FOKUS PROGRAM
7 FOKUS PROGRAM
8 FOKUS PROGRAM
15 FOKUS PROGRAM
10 FOKUS PROGRAM
GERAKAN INDONESIA MELAYANITerwujudnya Perilaku SDM ASN yang melayani
GERAKAN INDONESIA BERSIHTerwujudnya perilakumasyarakat Indonesia yangbersihGERAKAN INDONESIA TERTIBTerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangtertibGERAKAN INDONESIA MANDIRITerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangmandiriGERAKAN INDONESIA BERSATUTerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangbersatu
Inpres12/2016
10 FOKUS PROGRAM
7 FOKUS PROGRAM
8 FOKUS PROGRAM
15 FOKUS PROGRAM
10 FOKUS PROGRAM
GERAKAN INDONESIA MELAYANITerwujudnya Perilaku SDM ASN yang melayani
GERAKAN INDONESIA BERSIHTerwujudnya perilakumasyarakat Indonesia yangbersihGERAKAN INDONESIA TERTIBTerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangtertibGERAKAN INDONESIA MANDIRITerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangmandiriGERAKAN INDONESIA BERSATUTerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangbersatu
Inpres12/2016
INPRES NOMOR 12 TAHUN 2016
GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL
26
10 FOKUS PROGRAM
7 FOKUS PROGRAM
8 FOKUS PROGRAM
15 FOKUS PROGRAM
10 FOKUS PROGRAM
GERAKAN INDONESIA MELAYANITerwujudnya Perilaku SDM ASN yang melayani
GERAKAN INDONESIA BERSIHTerwujudnya perilakumasyarakat Indonesia yangbersihGERAKAN INDONESIA TERTIBTerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangtertibGERAKAN INDONESIA MANDIRITerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangmandiriGERAKAN INDONESIA BERSATUTerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangbersatu
Inpres12/2016
10 FOKUS PROGRAM
7 FOKUS PROGRAM
8 FOKUS PROGRAM
15 FOKUS PROGRAM
10 FOKUS PROGRAM
GERAKAN INDONESIA MELAYANITerwujudnya Perilaku SDM ASN yang melayani
GERAKAN INDONESIA BERSIHTerwujudnya perilakumasyarakat Indonesia yangbersihGERAKAN INDONESIA TERTIBTerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangtertibGERAKAN INDONESIA MANDIRITerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangmandiriGERAKAN INDONESIA BERSATUTerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangbersatu
Inpres12/2016
GERAKAN INDONESIA MELAYANI
1. Peningkatan kapasitas sumber daya manusiaAparatur Sipil Negara
2. Peningkatan Penegakan disiplin AparaturPemerintah dan Penegak Hukum
3. Penyempurnaan standar pelayanan dan sistempelayanan yang inovatif (e-government)
4. Penyempurnaan sistem manajemen kinerja(performance-based management system)Aparatur Sipil Negara
5. Peningkatan perilaku pelayanan publik yangcepat, transparan, akuntabel, dan responsif
6. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan(deregulasi)
7. Penyederhanaan pelayanan birokrasi(debirokratisasi)
8. Peningkatan penyediaan sarana dan prasaranayang menunjang pelayanan publik
9. Peningkatan penegakan hukum dan aturan dibidang pelayanan publik
10. Penerapan sistem penghargaan dan sanksibeserta keteladanan pimpinan
1. Peningkatan kapasitas sumber daya manusiaAparatur Sipil Negara
2. Peningkatan Penegakan disiplin AparaturPemerintah dan Penegak Hukum
3. Penyempurnaan standar pelayanan dan sistempelayanan yang inovatif (e-government)
4. Penyempurnaan sistem manajemen kinerja(performance-based management system)Aparatur Sipil Negara
5. Peningkatan perilaku pelayanan publik yangcepat, transparan, akuntabel, dan responsif
6. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan(deregulasi)
7. Penyederhanaan pelayanan birokrasi(debirokratisasi)
8. Peningkatan penyediaan sarana dan prasaranayang menunjang pelayanan publik
9. Peningkatan penegakan hukum dan aturan dibidang pelayanan publik
10. Penerapan sistem penghargaan dan sanksibeserta keteladanan pimpinan
26
10 FOKUS PROGRAM
7 FOKUS PROGRAM
8 FOKUS PROGRAM
15 FOKUS PROGRAM
10 FOKUS PROGRAM
GERAKAN INDONESIA MELAYANITerwujudnya Perilaku SDM ASN yang melayani
GERAKAN INDONESIA BERSIHTerwujudnya perilakumasyarakat Indonesia yangbersihGERAKAN INDONESIA TERTIBTerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangtertibGERAKAN INDONESIA MANDIRITerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangmandiriGERAKAN INDONESIA BERSATUTerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangbersatu
Inpres12/2016
10 FOKUS PROGRAM
7 FOKUS PROGRAM
8 FOKUS PROGRAM
15 FOKUS PROGRAM
10 FOKUS PROGRAM
GERAKAN INDONESIA MELAYANITerwujudnya Perilaku SDM ASN yang melayani
GERAKAN INDONESIA BERSIHTerwujudnya perilakumasyarakat Indonesia yangbersihGERAKAN INDONESIA TERTIBTerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangtertibGERAKAN INDONESIA MANDIRITerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangmandiriGERAKAN INDONESIA BERSATUTerwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yangbersatu
Inpres12/2016
1. Peningkatan kapasitas sumber daya manusiaAparatur Sipil Negara
2. Peningkatan Penegakan disiplin AparaturPemerintah dan Penegak Hukum
3. Penyempurnaan standar pelayanan dan sistempelayanan yang inovatif (e-government)
4. Penyempurnaan sistem manajemen kinerja(performance-based management system)Aparatur Sipil Negara
5. Peningkatan perilaku pelayanan publik yangcepat, transparan, akuntabel, dan responsif
6. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan(deregulasi)
7. Penyederhanaan pelayanan birokrasi(debirokratisasi)
8. Peningkatan penyediaan sarana dan prasaranayang menunjang pelayanan publik
9. Peningkatan penegakan hukum dan aturan dibidang pelayanan publik
10. Penerapan sistem penghargaan dan sanksibeserta keteladanan pimpinan
1. Peningkatan kapasitas sumber daya manusiaAparatur Sipil Negara
2. Peningkatan Penegakan disiplin AparaturPemerintah dan Penegak Hukum
3. Penyempurnaan standar pelayanan dan sistempelayanan yang inovatif (e-government)
4. Penyempurnaan sistem manajemen kinerja(performance-based management system)Aparatur Sipil Negara
5. Peningkatan perilaku pelayanan publik yangcepat, transparan, akuntabel, dan responsif
6. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan(deregulasi)
7. Penyederhanaan pelayanan birokrasi(debirokratisasi)
8. Peningkatan penyediaan sarana dan prasaranayang menunjang pelayanan publik
9. Peningkatan penegakan hukum dan aturan dibidang pelayanan publik
10. Penerapan sistem penghargaan dan sanksibeserta keteladanan pimpinan
INPRES NOMOR 12 TAHUN 2016
GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL
26
KEMENTERIANPAN - RB
SISTEM PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIKNASIONAL (SP4N)
27
34
KEMENTERIAN
19SISTEM PENGELOLAAN PENGADUAN
PELAYANAN PUBLIK NASIONAL
SETIAP PENGADUAN MASYARAKATHARUS DIRESPON DENGAN CEPAT OLEH
INSTANSI YANG TERKAIT
MASYARAKAT CUKUP MENGINGAT SATU
NOMOR PENGADUAN, YAITU SMS 170827
Aplikasi JAGA milik KPK baru saja terintegrasi dengan LAPOR!-SP4N Aplikasi SAPA dari Kemendagri dalam proses Integrasi dengan LAPOR!-SP4NMenyusul:Aplikasi Saber Pungli dari Kemenko Polhukam
LNS
19
PERWAKILANLUAR NEGERI
132
INSTANSI TERHUBUNG(JUNI 2017)
SISTEM PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIKNASIONAL (SP4N)
27
34 3KEMENTERIAN LEMBAGA
TINGGI NEGARA
5LN SETINGKAT
MENTERI
27
LPNK
24 96 3319
27
Aplikasi JAGA milik KPK baru saja terintegrasi dengan LAPOR!-SP4N Aplikasi SAPA dari Kemendagri dalam proses Integrasi dengan LAPOR!-SP4NMenyusul:Aplikasi Saber Pungli dari Kemenko Polhukam
PEMERINTAHPROVINSI
24PEMERINTAHKABUPATEN
96PEMERINTAH
KOTA
3319
PERWAKILANLUAR NEGERI
132BUMN
116PERGURUAN
TINGGI
117KOPERTIS
13
KEMENTERIANPAN - RB
TerintegrasinyaPelayanan
KewenanganPemerintahan Pusat,
Provinsi, danKabupaten/ Kota serta
BUMN/D dan duniausaha pada satu
Gedung
MAL PELAYANAN PUBLIK
28
TerintegrasinyaPelayanan
KewenanganPemerintahan Pusat,
Provinsi, danKabupaten/ Kota serta
BUMN/D dan duniausaha pada satu
Gedung
28
• Izin Trayek Angkutan DaratAntar Negara, Antar Prov, antarKab/Kota, dalam Kota/Kab.
• Pelayanan Perpajakan• Pelayanan SKCK
Pelayanan yang Terintegrasiantara lain terdiri dari :
MAL PELAYANAN PUBLIK
28
• Izin Trayek Angkutan DaratAntar Negara, Antar Prov, antarKab/Kota, dalam Kota/Kab.
• Pelayanan Perpajakan• Pelayanan SKCK
28
• Pelayanan SIM• Pelayanan Paspor• Pelayanan Adm Kependudukan• dll
• Pelayanan Nikah untukSeluruh Agama
• Izin terkait Kemudahan Berusaha(EoDB) Pusat dan Daerah
KEMENTERIANPAN - RB
INTERNATIONAL PUBLIC SERVICE EXPO
29
11 – 13 Desember2017
29
INTERNATIONAL PUBLIC SERVICE EXPO
2929